TUBA OVARIU OVARIUM M ABSES
Disusun Oleh : Alie Anwar Sutisna 61109019
Pembimbing : dr. H. Muslich eran!in"an!in# S$.O%
&e$aniteraan &lini' Il(u &e)idanan dan en*a'it &andun!an Ru(ah Sa'it Ha+i Medan Uni,ersitas Bata( -01 KATA KATA PENGANTAR PENGANTAR 1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Paper yang berjudul “Tuba Ovarium Abses” dalam rangka mengikuti epaniteraan linik Seni!r "S# di bagian $lmu ebidanan dan Penyakit andungan %umah Sakit &aji 'edan( Pada esempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dr( &( 'usli)h Perangin*angin, Sp(O+ atas segala bimbingan dan arahan sehingga paper ini dapat terselesaikan dengan baik( Saya menyadari baha penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, !leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kelengkapan dikemudian hari agar berman-aat bagi kita semua(
'edan, . !kt!ber /01.
Penulis
Alie Anar Sutisna
/ATAR ISI
&A2A'AN SA'P32(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((1 2
ATA P4N+ANTA%(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( ((/ DA5TA% $S$(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((6 7A7 $ P4NDA&323AN(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((8 1(1 2atar 7elakang(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((8 7A7 $$ T$N9A3AN P3STAA(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((. /(1 De-inisi tuba !arium abses(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((. /(/ +ambaran linis serta Tanda dan +ejala(((((((((((((((((((((((((((((( (((((((((((; /(6 4ti!l!gi((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( ((((((((((((((((((((((((< /(8 pat!-isi!l!gi((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( (((((((((= /(. pemeriksaan dan diagn!sa((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( (((((((((((= /(; k!mplikasi(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( ((((((((((((((((((((((10 /(< penatalaksanaan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( ((((((((((((((((((((((((((((((11 /(= pr!gn!sis((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((( (((((((((((((((((((((((1/
DA5TA% P3STAA((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((16
BAB 1 E/AHU2UA 1.1
2atar Bela'an! TOA (tubo-ovarian abscess) merupakan salah satu k!mplikasi akut dari P$D " Pelvic
inflammatory disease). Abses ini pada umumnya terjadi pada anita usia pr!dukti- dan biasanya merupakan kelanjutan dari in-eksi saluran genital bagian baah( TOA berhubungan erat dengan P$D (Pelvic inflammatory disease). P$D disebabkan !leh mikr!!rganisme yang menghuni end!seriks kemudian naik ke end!metrium dan tuba -all!pi( TOA merupakan end-stage process
3
dari P$D akut "T!hya et al., /006#( TOA terjadi sekitar 1=*68> pada pasien dengan P$D "De Witt et al., /010# dan //> dengan salpingitis di Nair!bi, enya "?!hen, /006#( Abses ini dapat terjadi pada pasien yang post histerekt!mi supraserikal( TOA dapat juga terjadi pada pasien yang sebelumnya mengalami seritis dan parametritis "T!hyaet al., /006#( TOA umumnya disebabkan !leh mikr!!rganisme umum yang menjadi penyebab STD (sexually transmitted diseases), berhubungan seks dengan partner yang memiliki agen in-eksius ini merupakan -akt!r risik! yang sangat penting dalam terjadinya TOA( Selain itu, !perasi ginek!l!gi, kanker !rgan genital " genital malignancy#, $@5 treatment , dan apendisitis yang mengalami per-!rasi juga diketahui menjadi penyebab TOA "Pr!t!papas et al., /008 ?anas et al., /008 @yas et al., /00=#(
Diagn!sis TOA sering sulit ditegakkan dan sulit dibedakan dengan peradangan pelis !leh sebab*sebab yang lain, sehingga dibutuhkan anamnesa, pemeriksaan -isik, serta pemeriksaan penunjang yang tepat untuk dapat menegakkan diagn!sis pasti dan memberikan terapi yang tepat pula( Dan bila tidak ditangani dengan baik, k!mplikasinya dapat menyebabkan kematian, kemandulan dan kehamilan ekt!pik yang merupakan masalah medik, s!sial dan ek!n!mi(
Dalam lap!ran ini akan disajikan beberapa aspek penting dari TOA, diantaranya : de-inisi, eti!l!gi, pat!-isi!l!gi, pemeriksaan dan diagn!sa, k!mplikasi, penatalaksanaan, dan pr!gn!sis(
BAB TI3AUA USTA&A -.1
/e4inisi
-.1.1
Tu)a# O,ariu(# dan a)ses (abscess)
*
Tuba -all!pii adalah saluran !um yang memiliki panjang berariasi antara = hingga 18 )m dan ditutup !leh perit!nium serta lumennya dilapisi !leh membran muk!sa( Tuba terbagi menjadi 6 bagian, yakni pars interstitial, ismus, ampula, dan infundibulum
4
"?unningham et al., /00;#. Tuba ber-ungsi untuk menyalurkan !um dari !arium *
menuju uterus( Oarium merupakan bagian dari !rgan repr!duksi anita bagian dalam( Oarium berjumlah dua buah dan terletak di kiri dan kanan( Oarium
ke
arah
uterus
bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum *
latum melalui mes!arium( Abses adalah r!nga yang terbentuk karena adanya kerusakan jaringanBbengkak karena pr!ses in-eksi(
%a()ar -.1 Or!an Re$r5du'si Internal anita et: Tampak tuba -all!pi dan !arium yang n!rmal
-.1.-
TOA (tubo-ovarian abscess)
Tubo-ovarian abscess "TOA# adalah pembengkakan yang terjadi pada tuba*!arium yang ditandai dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba*!arium, maupun keduanya "+ranberg, /00C#( TOA 'erupakan k!mplikasi termasuk e-ek jangka panjang dari sal-ingitis akut tetapi biasanya akan mun)ul dengan in-eksi berulang atau kerusakan kr!nis dari jaringan adnea( 7iasanya dibedakan dengan ada tidaknya ruptur( Dapat terjadi bilateral alaupun ;0> dari kasus abses yang dilap!rkan merupakan kejadian unilateral dengan atau tanpa penggunaan $3D( Abses biasanya p!limikr!ba(
5
%a()ar -.- TOA *an! (en!ala(i ru$tur di sisi 'iri
-.-
%a()aran &linis serta Tanda dan %e+ala
Pada semua kasus TOA, termasuk yang disebabkan !leh Pneumococcus, menunjukkan gejala*gejala berikut: nyeri "==>#, demam "6.>#, massa adneksa "6.>#, diare "/8>#, mual dan muntah "1=>#, haid tidak teratur "1/>#( Pada pemeriksaan toucing ! nyeri g!yang p!rti!, nyeri kiri dan kanan uterus atau salah satunya, kadang*kadang terdapat penebalan tuba "tuba yang n!rmal, tidak teraba#, seta nyeri pada !arium karena meradang( +ejala dapat sangat berariasi dari asimpt!matis sampai terjadinya akut abd!men sampai sy!k septik( arateristik pasien biasanya yang muda serta paritasnya rendah dengan riayat in-eksi pelis( Durasi dari gejala pada anita biasanya kurang lebih 1 minggu dan !nsetnya biasanya terjadi / minggu atau lebih setelah siklus menstruasi( -.7
Eti5l5!i
TOA biasanya disebabkan !leh bakteri aer!b dan anaer!b, seperti "scericia coli, #emolytic streptococci and $onococci, %acteroides species dan Peptococcus "Seshadri et al., /008#(
Pada
beberapa
kasus, #emopilus
in&uen'ae,
almonella,
actinomyces, dan
tapylococcus aureus juga dilap!rkan menjadi penyebab TOA( Sekitar C/> penyebab TOA adalah Strept!)!))i "?!hen et al., /006#(
Dikatakan baha nekr!sis tuba -all!pi dan kerusakan epitel terjadi dikarenakan bakteri pat!gen men)iptakan lingkungan yang diperlukan untuk inasi anaer!b dan pertumbuhan( Terdapat sal-ingitis yang melibatkan !arium dan ada juga yang tidak( Pr!ses in-lamasi ini dapat
6
terjadi sp!ntan atau merupakan resp!n dari terapi( &asilnya dapat terjadi kelainan anat!mis yang disertai denagn perlengketan ke !rgan sekitar( eterlibatan !arium biasanya terjadi di tempat terjadinya !ulasi yang sering menjadi tempat masuk in-eksi yang luas dan pembentukan abses( Apabila eksudat purulen itu ditekan maka akan menyebabkan ruptur dari abses yang dapat disertai !leh perit!nitis berat serta tindakan lapar!t!mi( Perlengketan yang lambat dari abses akan menyebabkan abses )ul de sa)( 7iasanya abses ini mun)ul ketika penggunaan $3D, atau mun)ulnya in-eksi granul!mat!us " T7?, aktin!mik!sis#(
Adapun -akt!r risik! adalah sebagai berikut ,"Tun)er et al., /01/# : a( b( )( d( e(
-.8
'ultiple partner Status ek!n!mi rendah( %iayat P$D 'enggunakan AD% "alat k!ntrasepsi dalam rahim# Adanya riayat STD
at54isi5l5!i
Adanya penyebaran bakteri dari agina ke uterus lalu ke tuba dan atau parametrium, terjadilah salpingitis dengan atau tanpa !!-!ritis( eadaan ini bisa terjadi pada pas)a ab!rtus, pas)a persalinan atau setelah tindakan genek!l!gi sebelumnya "'udgil, /00C#( 'ekanisme pembentukan TOA se)ara pasti masih sulit ditentukan, tergantung sampai dimana keterlibatan tuba in-eksinya sendiri( Pada permulaan pr!ses penyakit, lumen tuba masih terbuka mengeluarkan eksudat yang purulent dari -ebriae dan menyebabkan perit!nitis, !arium sebagaimana struktur lain dalam pelis mengalami in-lamasi, tempat !ulasi dapat sebagai tempat masuk in-eksi( Abses masih bisa terbatas mengenai tempat masuk in-eksi( Abses masih bisa terbatas mengenai tuba dan !arium saja, dapat pula melibatkan struktur pelis yang lain seperti usus besar,buli*buli atau adneksa yang lain( Pr!ses peradangan dapat mereda sp!ntan atau
7
sebagai resp!n peng!batan, keadaan ini biasanya memberi perubahan anat!mi disertai perlekatan -ibrin terhadap !rgan terdekatnya( Apabila pr!sesnya menghebat dapat terjadi pe)ahnya abses "'udgil, /00C#(
-.
e(eri'saan dan /ia!n5sa
a( Pemeriksaan lab!rat!rium: &asil pemeriksaan yang didapatkan dari lab!rat!rium kurang bermakna( &itung jenis sel darah putih berariasi dari leuk!peni sampai leuk!sit!sis( &asil urinalisis memperlihatkan adanya pyuria tanpa bakteriuria( Nilai laju endap darah minimal ;8 mmBh serta nilai akut ?*reakti- pr!tein minimal /0 mgB2 dapat di-ikirkan ke arah diagn!sa TOA( b( 3S+ Dapat membantu untuk mendeteksi perubahan seperti terjadinya pr!gressi( regresi, ruptur atau pembentukan pus( 3ltras!und adalah m!dalitas pen)itraan pilihan pertama untuk diagn!sis dan ealuasi TOA( 3S+ menaarkan akurasi, siap ketersediaan, biaya rendah dan kurangnya radiasi pengi!n( Namun, tetap memerlukan keahlian teknis untuk men)apai p!tensi diagn!stik yang akurat( $ni dapat dilakukan baik transaginal atau transabd!minal: pen)itraan yang transaginal memberikan gambaran lebih detail, dimana transduser berada di dalam dekat dengan daerah pemeriksaan, sedangkan pen)itraan pelis yang transabd!minal menaarkan keuntungan imaging dalam satu tampilan !rgan besar seperti rahim( &abitus tubuh besar dan adanya l!!p dari usus di pelis dapat menimbulkan kesulitan dalam pen)itraan dengan 3S transabd!minal( )( ?T "computed tomograpy) ?!mputed t!m!graphy telah digunakan, sejak perkembagan dari 3S dan '%$, peran terbatas dalam ealuasi radi!l!gi dari P$D( Penggunaan radiasi pengi!n yang membatasi -akt!r lainnya, karena may!ritas pasien tersebut dalam usia repr!duksi "Tukea et al., 1CCC#( inerja ?T dengan penggunaan media k!ntras !ral dan intraena meningkatkan met!de dari akurasi diagn!stik karena karakterisasi jaringan yang lebih baik( Sejumlah ke)il )airan dalam cul de sac bisa dideteksi !leh ?T( Suatu abses Tubo-ovarium mungkin tergambar sebagai massa peradangan dengan k!mp!nen padat dan kistik, dengan peningkatan semua atau bagian dari k!mp!nen padat( Tampilan paling sering dari Tuboovarium abcess adalah adanya )airan yang mengandung massa dengan dinding tebal( 8
Septati!ns mungkin juga ada( Salah satu tanda yang lebih spesi-ik dari abses Tub!* !arium, yang tidak umum pada P$D, adalah mun)ulnya gelembung gas pada massa( 2im-aden!pati biasanya ada di daerah paraa!rti) pada tingkatan dari hila ginjal "lim-atik !arium dan lim-atik salpingial sejajar dengan ena g!nad# "&ri)ak et al., /000#( adang*kadang !arium dapat dideteksi dalam massa( Dalam kasus seperti diagn!sis abses Tub!*!arium tidak sulit, jika tidak, massa yang mengalami in-lamasi bisa dibedakan dari pr!ses peradangan yang timbul dari appendiks "abses appendiceal # atau diertikula "Abses divertikular # atau bahkan keganasan kandung kemih( d( uld!sentesis ?airan kuld!sentesis pada anita denagn TOA yang tidak ruptur memperlihatkan gambaran reaction fluid yang sama seperti di salpingitis akut( Apabila terjadi ruptur TOA maka akan ditemukan )airan yang purulen(
Penegakan diagn!sis berdasarkan gejala*gejala yang telah didapatkan dan dapat disertai adanya : *
%iayat in-eksi pelis
*
Adanya massa adnea, biasanya lunak
*
Pr!duksi pus dari kuldesintesis pada ruptur
Diagn!sa banding : a( TOA utuh dan belum memberikan keluhan * ist!ma !ari, tum!r !ari * 4T * Abses peri, apendikuler * 'i!ma uteri * &idr!salping b( TOA utuh dengan keluhan * Per-!rasi apendik * Per-!rasi diertikelBabses diertikel * Per-!rasi ulkus peptikum * elainan sistematis yang memberi distres akut abd!minal * ista !ari terin-eksi atau terpuntir
9
-.6
&5($li'asi
a( TOA yang utuh: pe)ah sampai sepsis rein-eksi di kemudian hari, in-ertilitas b( TOA yang pe)ah: sy!k sepsis, abses intraabd!minal, abses subkr!nik, abses paruB!tak(
-.
enatala'sanaan
a( ?uriga TOA utuh tanpa gejala * Antib!tika dengan masih dipertimbangkan pemakaian g!l!ngan : d!ksiklin / B 100 mg B hari selama 1 minggu atau ampisilin 8 .00 mg B hari, selama 1 *
minggu( Pengaasan lanjut, bila masa tak menge)il dalam 18 hari atau mungkin membesar adalah indikasi untuk penanganan lebih lanjut dengan kemungkinan untuk laparat!mi
b( TOA utuh dengan gejala * 'asuk rumah sakit, tirah baring p!sisi “semi -!ler”, !bserasi ketat tanda ital dan pr!duksi urine, perksa lingkar abdmen, jika perlu pasang in-use P/ * Antibi!tika massi- "bila mungkin g!l beta la)tar# minimal 8=* jam +!l ampisilin 8 1*/ gram selama B hari, $@ .*< hari dan gentamisin . mg B kg 77 B hari, $@Bim terbagi dalam /1 hari selama .*< hari dan metr!nida !le 1 gr reksup / B hari atau kl!ram-inek!l .0 mg B kb 77 B hari, $@ selama . hari metr!nidaE!l atau se-al!!sp!rin generasi $$$ /*6 B1 gr B sehari dan metr!nidaE!l / 1 gr * *
selama .*< hari Pengaasan ketat mengenai keberhasilan terapi 9ika perlu dilanjutkan laparat!mi, SO unilateral, atau pengangkatan seluruh !rgan genetalia interna(
)( TOA yang pe)ah
10
TOA yang pe)ah merupakan kasus darurat: dilakukan lapar!t!mi pasang drain kultur nanah( Setelah
dilakukan
laparat!mi,
diberikan
se-al!sp!rin generasi $$$
dan
metr!nidaE!l / 1 gr selama < hari "1 minggu#(
-.:
r5!n5sis
a( TOA yang utuh Pada umumnya pr!gn!sa baik, apabila dengan peng!batan medidinaslis tidak ada perbaikan keluhan dan gejalanya maupun penge)ilan tum!rnya lebih baik dikerjakan laparat!mi jangan ditunggu abses menjadi pe)ah yang mungkin perlu tindakan lebih luas( emampuan -ertilitas jelas menurun kemungkinan rein-eksi harus diperhitungan apabila terapi pembedahan tak dikerjakan b( TOA yang pe)ah emungkinan septisemia besar !leh karenanya perlu penanganan dini dan tindakan pembedahan untuk menurunkan angka m!rtalitasnya(
11
/a4tar usta'a
1( 4--endi hasjim Dr,dkk( 1C=1( isiologa *an Patofisiologi $in+al ( 7andung : alumni
/( Pri)e( Sylia Anders!n( /00.( Patofisiologi onsep linis Psroses Penyakit "disi olume /( 9akarta : 4+?
6( %abbins, Stanley ?( %uku A+ar Patologi 00 ( 9akarta :4+?
8( %n( Seringen( /000( epera1atan 2edical %eda, "disi /( 9akarta : 4+? .( SmeltEer, SuEanne )( /001( %uku A+ar epera1atan 2edical %eda %runner 3 uddart "disi 4 ol /. 9akarta :4+?
12