BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Anatomi Sendi Sendi Bahu
Bahu merupakan persendian yang terjadi antara caput humeri dengan cavitas cavitas glenoi glenoidal dalis, is, struktu strukturr anatom anatomii ini memeili memeiliki ki Range of Movement (ROM) yang luas sehingga memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. (Snell, !!") Secara anatomi sendi bahu merupakan sendi peluru (ball and socket joint ) yang terdiri atas bonggol bonggol sendi dan mangkuk mangkuk sendi. Cavitas sendi bahu
sangat
dangkal,
sehingga
memungkinkan
seseorang
dapat
menggerakkan lengannya secara leluasa dan melaksanakan akti#itas sehari$ hari. %amun struktur yang demikian akan menimbulkan ketidakstabilan sendi bahu dan ketidakstabilan ini sering menimbulkan gangguan pada bahu. Sendi Sendi bahu bahu merupa merupakan kan sendi sendi yang yang komple komplek k pada pada tubuh tubuh manusi manusiaa dibentuk oleh tulang$tulang yaitu & & scapula (shoulder blade), clavicula (collar bone), humerus (upper arm bone), dan sternum. dan sternum. 'aerah 'aerah persendian bahu mencakup empat sendi, yaitu sendi sternoclavicular , sen sendi glenohumeral , sendi acromioclavicular , sendi scapulothoracal . mpa mpatt sen sendi
ters terseb ebut ut
bek bekerja erjasa sam ma
seca secara ra
seca secara ra
sink sinkro ron n.
ada ada
send sendii
glenohumeral sanga s angatt luas luas ling lingku kup p gerak gerakny nyaa kare karena na caput caput humeri humeri tidak masu masuk k ke dalam dalam mangko mangkok k kare karena na fossa glenoidalis dangkal dangkal (Sidharta, (Sidharta, !*+).
ambar . -natomi sendi bahu
+
Berbeda dngan cara berpikir murni anatomis tentang gelang bahu, maka bila dipandang dari sudut klinis praktis gelang bahu ada #ungsi persendian yang kompleks, yaitu& a. Sendi Glenohumerale Sendi glenohumeral dibentuk oleh caput humeri yang bulat dan cavitas glenoidalisscapula yang dangkal dan berbentuk buah per. ermukaan sendi meliputi oleh ra/an hyaline, dan cavitas glenoidalis diperdalam oleh adanya labrum glenoidale (Snell, !!"). 'ibentuk oleh caput humerrus dengan cavitas glenoidalisscapulae, yang diperluas dengan adanya cartilago pada tepi cavitas glenoidalis, sehingga rongga sendi menjadi lebih dalam. 0apsul sendi longgar sehingga memungkinkan gerakan dengan jarak gerak yang lebih luas. roteksi terhadap sendi tersebut diselenggarakan oleh acromion, procecus coracoideus, dan ligamenligamen. 1egangan otot diperlukan untuk mempertahankan agar caput humerus selalu dipelihara pada cavitas glenoidalisnya. !igamenligamen yang memperkuat sendi glenohumeral antara lain ligamenglenoidalis,
ligamenhumeral
tranversum,
ligamencoraco
humeral dan ligamencoracoacromiale, serta kapsul sendi melekat pada cavitas glenoidalis dan collum anatomicum humeri (Snell, !!"). erakan arthrokinematika pada sendi gleno humeral y aitu & () gerakan fleksi terjadi rollingcaput humeri ke anterior, sliding ke posterior (2) gerakan abduksi terjadi rollingcaput humeri ke cranio posterior , sliding ke caudo ventral (3) gerakan eksternal rotasi terjadi rollingcaput humeri ke dorso lateral , sliding ke ventro medial (+) gerakan internal rotasi terjadi rollingcaput humeri ke ventro medial dan sliding ke dorso lateral (0apanji, !*2). b. Sendi sterno claviculare
7
'ibentuk oleh e"tremitas glenoidalis clavikula, dengan incisura clavicularis sterni. Menurut bentuknya termasuk articulation sellaris, tetapi #ungsionalnya glubiodea. 'iantar kedua facies articularisnya ada suatu discus articularis sehingga lebih dapat menyesuikan kedua facies articularisnya
dan
sebagai
cavum
srticulare. Capsula
articularis
luas,sehingga kemungkinan gerakan luas. erak osteokinematika yang terjadi adalah gerak elevasi +4 dan gerak depresi "54, serta protraksi 354 dan retraksi 354. Sedangkan gerak osteokinematikanya meliputi& () gerak protraksi terjadi roll clavicula kearah ventral dan slide kearah ventral, (2) gerak retraksi terjadi roll clavicula kerah dorsal dan slide kearah dorsal , (3) gerak elevasi terjadi roll kearah cranial dan slide kearah caudal, gerak fleksi shoulder 54 (sampai fleksi !54) terjadi gerak elevasi berkisasr +4, (+) gerak depresi terjadi roll ke arah caudal dan slide clavicula kearah cranial.
c.
Sendi acromioclaviculare 'ibentuk oleh e"tremitas acromialisclavicula dengan tepi medial dari acromion scapulae. #acies articularisnya kecil dan rata dan dilapisi oleh fibro cartilago. 'iantara facies articularis ada discus artucularis. Secara mor#ologis
termasuk ariculatio
ellipsoidea,
karena facies
articularisnya sempit, dengan ligamentum yang longgar. erak osteokinematika sendi acromio clavicularis selalu berkaitan dengan gerak pada sendi scapulothoracalis saat elevasi diatas kepala maka terjadi
rotasi
clavicula mengitari sumbu panjangnya. Rotasi
ini
menyebabkan elevasi clavicula, elevasi tersebut pada sendi sterno clavicularis kemudian 356 berikutnya pada rotasi clavicula. d. Sendi subacromiale Sendi subacromiale berada diantara arcus acromioclaviculare yang berada di sebelah cranial dari caput serta tuberositas humeri yang ada di sebeleh caudal, dangan bursa subacromiale yang besar bertindak sebagai rongga sendi. e. Sendi scapulo thoracic
"
Sendi scapulo thoracic bukan sendi yang sebenarnya, hanya berupa pergerakan scapula t erhadap dinding thora" (Sri surini, dkk, 2552). erak osteokinematika sendi ini meliputi gerakan kerah medial lateral yang dalam klinis disebut do$n $ardup $ardrotasi juga gerak kerah cranialcaudal yang dikenal dengan gerak elevasidepresi. %oin play movement adalah istilah yang digunakan
pada
Manipulative therapy untuk menggambarkan apa yang terjadi didalam sendi ketika dilakukan gerakan translasi, gerakan$gerakan tersebut dilakukan secara pasi# oleh terapis pada saat pemeriksaan maupun terapi. -da 3 macam joint play movement & (). &raction8traksi, (2). Compression'
kompresi, (3). Gliding. Gliding Gliding yaitu gerakan permukaan sendi dimana hanya ada satu titik kontak pada satu permukaan sendi yang selalu kontak dengan titik kontak yang baru (selalu berubah) pada permukaan sendi laannya. -rah gliding permukaan sendi sesuai dengan hukum konkaf konvek yaitu & jika permukaan sendi konkaf, maka arah gliding berla/anan dengan gerakan tulang. Sedangkan bila permukaan sendi konvek maka arah gliding searah dengan gerakan tulang. 9ntuk sendi bahu arah gliding berla/anan dengan arah gerakan tulang, karena pertmukaan sendi konfek bergerak peda
permukaan sendi konka# (caput humei dengan cavitas glenoidal ). 2 1raksi 1raksi adalah gerakan translasi tulang yang arah geraknya tegak lurus dan menjauhi bidang terapi sehimgga terjadi peregangan sendi, biasanya dapat mengurangi nyeri pada sendi. 3 0ompresi 0ompresi adalah gerakan translasi tulang yang arahnyategak lurus tetapi
kedua
pernukaan
sendi
saling
mendekati,
biasanya
akan
menimbulkan nyeri (Mudatsir, 255"). 2.2 Frozen Shoulder 2.2.1 Definisi Frozen Shoulder :ro;en shoulder merupakan gangguan pada sendi bahu yang
menimbulkan nyeri dan keterbatasan luas gerak sendi (<S). -danya rasa nyeri dapat mengganggu penderita dalam melakukan akti#itas. Biasanya
*
nyeri ini akan timbul saat melakukan akti#itas, seperti & mengangkat tangan ke atas /aktu menyisir rambut, menggosok punggung se/aktu mandi, menulis dipapan tulis, mengambil sesuatu dari saku belakang celana, mengambil atau menaruh sesuatu di atas dan kesulitan saat memakai atau melepas baju. =al ini akan menyebabkan pasien enggan menggerakkan sendi bahunya yang akhirnya dapat memperberat kondisi yang ada sehingga dapat menimbulkan gangguan dalam gerak dan akti#itas #ungsional keseharian (>iratno, !**). #roen shoulder merupakan istilah yang merupakan /adah untuk semua
gangguan pada sendi bahu yang menimbulkan nyeri dan
pembatasan lingkup gerak sendi baik akti# maupun pasi# akibat capsulitis adhesive yang disebabkan adanya perlengketan kapsul sendi, yang sebenarnya lebih tepat untuk menggolongkannya dalam kelompok periarthrits (Sidharta, !*+). 'alam pendapat yang lain froen shoulder adalah penyakut kronis dengan gejala khas
berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak
sendi bahu yang dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari$hari (--OS, 2555). ?stilah froen shouder hanya digunakan untuk penyakit yang sudah diketahui dengan baik yang ditandai dengan nyeri dan kekakuan progresi# bahu yang berlangsung * bulan. roses peradangan dari tendonitis kronis tapi perubahan$perubahan peradangan kemudian menyebar melibatkan seluruh cu## dan capsul (-ppley, !!3). 2.2.2
Klasifiasi Frozen Shoulder . rimer8 idiopetik froen shoulder @aitu froen shoulder yang tidak diketahui penyebabnya. #roen
shoulder lebih banyak terjadi pada /anita dari pada pria dan biasanya terjadi usia lebih dari + tahun. Biasanya terjadi pada lengan yang tidak digunakan dan lebih memungkinkan terjadi pada orang$orang yang melakukan pekerjaan dengan gerakan bahu yang lama dan berulang. 2. Sekunder froen shoulder
!
@aitu froen shoulder yang diikuti trauma yang berarati pada bahu misal #raktur, dislokasi, luka baker yang berat, meskipun cedera ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya. 2.2.!
"tiolo#i Frozen Shoulder
enyebab froen shoulder tidak diketahui, diduga penyakit ini merupakan respon auto immobilisasi terhadap hasil A hasil rusaknya jaringan lokal. Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi predisposisi froen shoulder , selain dugaan adanya respon auto immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga #aktor predisposisi lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetitive injury), diabetes mellitus, kelumpuhan, pasca operasi payudara atau dada dan in#ark miokardia, dari dalam sendi glenohumeral (tendonitis bicipitalis, in#alamasi rotator cu##, #racture) atau kelainan ekstra articular (cervical spondylisis, angina pectoris) ('johan, 255+ 'avid, 255!). 2.2.$
Patofisiolo#i
0apsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalamnya terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium, yang berbentuk suatu kantong yang melapisi seluruh sendi, dan membungkus tendon$tendon yang melintasi sendi, sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan secara penuh. inovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan sinovium normalnya bening, tidak membeku, tidak ber/arna. Dumlah yang di permukaan sendi relative kecil ($3 ml). Cairan sinovium juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang ra/an sendi. Capsulitis adhesiva merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff , karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. -danya reaksi fibrous
5
dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi impingement yang terlalu lama (-ppley, !!3). ada froen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior
superior
mengalami
synovitis,
kontraktur
ligamen
coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi bagian anterior in#erior mengalami penebalan pada ligamen in#erior glenohumeral dan perlengketan pada ressesus aEilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur, sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan rotasi eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler ('onatelli et al , !!! Soeharyono, 255+). %yeri yang ditimbulkan oleh froen shoulder dan spasme cervico thoracal akibat froen shoulder dapat menyebabkan terbentuknya vicious circle of refle"es yang mengakibatkan medulla spinalis membangkitkan akti#itas e##erent sistem simpatis sehingga dapat menyebabkan spasme pada pembuluh darah kapiler akan kekurangan cairan sehingga jaringan otot dan kulit menjadi kurang nutrisi. engaruh re#leks sistem simpatik pada otot pada tahap a/al menunjukkan adanya peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi phospat tinggi dan pengurangan konsumsi
oksigen
pada
tahap
akhir
penyakit
nonspesi#ik
dan
abnormalitas histologi dapat terjadi ('avid, 255!). -dapun beberapa teori yang dikemukakan *merican *cademy of +rthopedic urgeon tahun 2555 mengenai froen shoulder , teori tersebut adalah & a. 1eori hormonal. ada umumnya froen shoulder terjadi 756 pada /anita bersamaan dengan datangnya menopause. b. 1eori genetik. Beberapa studi mempunyai komponen genetik dari froen shoulder, contohnya ada beberapa kasus dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama.
c. 1eori auto immuno. 'iduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil$ hasil rusaknya jaringan lokal. d. 1eori postur. Banyak studi yang belum diyakini bah/a berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu. Menurut 0isner (!!7) froen shoulder dibagi dalam 3 tahapan, yaitu & a. ain (#reeing) 'itandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2$3 minggu dan masa akut ini berakhir ampai 5$ 37 minggu. b. tiffness (#roen) 'itandai dengan rasa nyeri
saat
bergerak,
kekakuan
atau
perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang di ikuti oleh keterbatasan gerak scapula.:ase ini berakhir +$2 bulan. c. Recovery (&ha$ing) ada #ase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata.:ase ini berakhir 7$2+ bulan atau lebih. 2.2.%
&e'ala Klinis . %yeri
asien berumur +5$75 tahun, dapat memiliki ri/ayat trauma, seringkali ringan, diikuti sakit pada bahu dan lengan nyeri secara berangsur$angsur bertambah berat dan pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. Setelah beberapa lama nyeri berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama 7$2 bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsur$angsur pasien dapat bergerak kembali, tetapi tidak lagi normal (-ppley,!!3). 2. 0eterbatasan
2
Capsulitis adhesive ditandai dengan adanya keterbatasan luas gerak sendi glenohumeral yang nyata, baik gerakan akti# maupun pasi#. ?ni adalah suatu gambaran klinis yang dapat menyertaiinfark myokard, diabetes melitus, fraktur immobilisasi berkepanjangan atau redikulitis cervicalis. 0eadaan ini biasanya unilateral, terjadi pada usia antara +A75 tahun dan lebih sering pada /anita. %yeri dirasakan pada daerah otot deltoideus. Bila terjadi pada malam hari sering sampai mengganggu tidur. ada pemeriksaan #isik didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi), sehingga penderita akan melakukan dengan mengangkat bahunya (srugging ) (=eru 0untono,255+). 3. enurunan 0ekuatan otot dan -tropi otot ada pemeriksaan #isik didsapat adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi) karena penurunan kekuatan otot. %yeri dirasakan pada daerah otot deltoideus, bila terjadi pada malam hari sering menggangu tidur. ada pemeriksaan didapatkan adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi) , sehingga penderita akan melakukandengan mengangkat bahunya (srugging). Duga dapat dijumpai adanya atropi bahu (dalam berbagaoi tingkatan). Sedangkan pemeriksaan neurologik biasanya dalam batas normal (=eru 0untono, 255+). +. angguan akti#itas #ungsional 'engan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita froen shoulder akibat capsulitis adhesiva seperti adanya nyeri, keterbatasan <S, penurunan kekuatan otot dan atropi maka secara langsung akan mempengaruhi (mengganggu) akti#itas #ungsional yang 2.2.(
dijalaninya Dia#nosis . -namnesis
3
ada penderita F #ro;en shoulder F didapatkan keluhan nyeri di bagian depan dan samping bahu ,sehingga penderita tidak dapat menyisir rambut maupun keluhan keterbatasan gerak lainnya. 2.emeriksaan #isik :ro;en shoulder F merupakan gangguan pada kapsul sendi ,maka gerakan akti# maupun pasi# terbatas dan nyeri. %yeri dapat menjalar ke leher , lengan atas dan punggung, perlu dilihat #aktor pencetus timbulnya nyeri. erakan pasi# dan akti# terbatas, pertama A tama pada gerakan elevasi dan rotasi interna lengan, tetapi kemudian untuk semua gerakan sendi bahu (Sidharta, !*+). 1es *ppley scratch merupakan tes yang berguna untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi akti# pasien. asien diminta menggaruk daerah angulus medialis scapula dengan tangan sisi kontra lateral mele/ati belakang kepala (>ood/ard dan Best, 255). ambar 2. *ppley scratch test
ada #roen shoulder pasien tidak dapat melakukan gerakan ini. Bila sendi dapat bergerak penuh pada bidang geraknya secara pasi#, tetapi terbatas pada gerak akti#, maka kemungkinan kelemahan otot bahu sebagai penyebab keterbatasan (Mancini, !*).
2.2.)
*isual Analo#ue S+ale ,*AS-
-isual *nalogue cale (G-S) adalah skala unidimensional nyeri yang biasa digunakan untuk mengukur komponen sensorik dari rasa
+
sakit.Denis pengukuran yang paling umum digunakan terdiri dari garis hori;ontal mulai dari F tidak ada rasa sakit F sampai Ftak tertahankan 8F di mana subyek diminta untuk membuat tanda me/akili level mereka dianggap sakit intensitas. Skala mencetak dengan mengukur jarak dari tidak ada nyeri sampai ujung titik yang ditandai pasien . Meskipun G-S paling sulit umumnya digunakan dan diterapkan dalam praktek klinis, G-S sering dianjurkan dalam penelitian terapan karena kepekaan lebih besar dan ketahanan yang statistik. (>o/ers H
dan
tidak
mengkomsumsi
banyak
/aktu
saat
klien
melengkapinya. -pabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskriti# berman#aat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri, tapi juga, mengevaluasi perubahan kondisi klien.era/at dapat menggunakan setelah terapi atau
saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan (otter, 255). Secara Operasional G-S biasanya adalah garis hori;ontal, 55 mm panjang, berlabuh oleh kata 'eskriptor di setiap akhir, seperti digambarkan dalam gambar 3. asien menandai pada baris titik bah/a mereka merasa me/akili persepsi mereka tentang keadaan saat ini.Skor G-S ditentukan dengan mengukur di milimeter dari ujung kiri baris ke titik yang menandai pasien.(>e/ers H
2.2.
Tatalasana #roen shoulder biasanya akan sembuh dengan sendiriya namun
akan memakan /aktu yang lama, kadang hingga 2$3 tahun. engobatan untuk mengontrol nyeri dan memulihkan pergerakan. dukasi yang baik kepada pasien dapat membantu mengurangi rasa #rustasi dan memberikan semangat. Suatu penjelasan bah/a kondisi tersebut akan secara spontan teratasi dan kekakuan akan menghilang seiring /aktu terbukti membantu psikologi pasien. %amun perlu juga diingatkan bah/a cakupan gerak bahu tidak akan dapat pulih sepenuhnya. 2.2..1 Tera/i 0ediamentosa Beberapa peneliti telah melaporkan adanya komponen in#lamasi pada froen shoulder syndrome.Oleh karena itu, penggunaan obat$obat nonsteroid
dalam
dianjurkan.emberian
tahap
pengobatan
obat$obatan
a/al
nonsteroid
froen dapat
shoulder mengurangi
peradangan dan nyeri dan pasien lebih mampu mentolerir terapi #isik yang agresi#. Sebelum pasien yang diresepkan obat, sebaiknya dilakukan
7
anamsesis terlebih dahulu apakah pasien kontraindikasi terhadap obat$ obatan nonsteroid 2.2..2 Tera/i Panas #ek terapi dari pemberian panas lokal, baik dangkal maupun dalam, terjadi oleh adanya produksi atau perpindahan panas. ada umumnya reaksi #isiologis yang dapat diterima sebagai dasar aplikasi terapi panas adalah bah/a panas akan meningkatkan viskoelastik jaringan kolagen dan mengurangi kekakuan sendi. anas mengurangi rasa nyeri dengan jalan meningkatkan nilai ambang nyeri serabut$serabut sara#. #ek lain adalah memperbaiki spasme otot, meningkatkan aliran darah, juga membantu resolusi in#iltrat radang, edema, dan e#ek eksudasi (old#ried, 255*). Modalitas lain yang digunakan adalah short $ave diathermy. 'isini digunakan arus listrik dengan #rekuensi tinggi dengan panjang gelombang m yang diubah menjadi panas se/aktu mele/ati jaringan.ada umumnya pemanasan ini paling banyak diserap jaringan diba/ah kulit dan otot yang terletak dipermukaan (old#ried, 255*). Beberapa penulis menganjurkan pemanasan dilakukan bersamaan dengan peregangan, dimana e#ek pemanasan meningkatkan sirkulasi yang berman#aat sebagai analgesik.1erapi panas dangkal menghasilkan panas yang tertinggi pada permukaan tubuh namun penetrasinya kedalam jaringan hanya beberapa milimeter. ada terapi panas dalam, panas diproduksi secara konversi dari energi listrik atau suara ke energi panas didalam jaringan tubuh.anas yang terjadi masuk kejaringan tubuh kita yang lebih dalam, tidak hanya sampai jaringan diba/ah kulit (subkutan). • • •
olongan ini yang sering disebut diatermi, terdiri dari& 'iatermi gelombang pendek ( short$ave diathermy J S>') 'iatermi gelombang mikro (micro$ave diathermy J M>') 'iatermi ultrasound (utrasound diathermy J 9S')
1. Ultrasound Diathermy ,USD-
adaCapsulitis adhesive, modalitas yang sering digunakan adalah ultrasound diathermy (9S) yang merupakan gelombang suara dengan #rekuensi diatas ".555 =; dengan daya tembus yang paling dalam
"
diantara diatermi yang lain. elombang suara ini selain memberikan e#ek panas8 termal, juga ada e#ek nontermal8 mekanik8 mikromasase, oleh karena itu banyak digunakan pada kasus perlekatan jaringan. :rekuensi yang dipakai untuk terapi adalah 5,* dan M=;. 'osis terapi 5,$+ /att8cm2, lama pemberian $5 menit, diberikan setiap hari atau 2 hari sekali. 9S memerlukan media sebagai penghantarannya dan tidak bisa melalui daerah hampa udara.Menurut penelitian, medium kontak yang paling ideal adalah gel.(old#ried, 255*) ltrasound merupakan deep heat modality, yang telah digunakan selama lebih dari 75 tahun di klinik, tetapi e#ek dari 9S dalam menurunkan rasa nyeri masih dipertanyakan. 9ltrasound e#ekti# dalam meningkatkan ROM bahu periarthritic. kstensibilatas kolagen dan tendon meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Sehingga peregangan harus dimulai selama pemanasan dan teruskan hingga jaringan kembali seperti semula (
illiams H >ilkins, 255) #ek 9S padaCapsulitis adhesive / • • • • •
Meningkatkan aliran darah Meningkatkan metabolisme jaringan Mengurangi spasme otot Mengurangi perlekatan jaringan Meningkatkan ekstensibilitas jaringan.
2. Microwave Diathermy ,0DMicro/ave diathermy (M>') modalitas yang menggunakan energi
elektromagnetik dalam rentang #rekuensi micro/ave (355 M=; sampai 355 =;) dan disetujui oleh seluruh dunia digunakan pada #rekuensi 2+5 M=; untuk tujuan terapeutik. erangkat micro/ave diathermy bekerja dengan cara menghasilkan radiasi micro/ave melalui kabel coaEial dan antena kemudian akan dipancarkan ke daerah yang akan diobati. -ntena yang tergabung dalam aplikator yang memiliki #ungsi mengarahkan radiasi terhadap area yang akan diobati. Radiasi gelombang mikro tersebut yang akan diserap dalam tubuh, kemudian akan meningkatkan aliran darah dalam jaringan melalui pelebaran pembuluh darah. =al ini meningkatkan tekanan kapiler,
*
permeabilitas membran sel, dan tingkat metabolisme, menyebabkan trans#er nutris lebih cepat dari darah melintasi membran sel. 1indakan ini dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan lebih cepat. (oats, !!5) #ek M>' padaCapsulitis adhesive / • • • •
Meningkatkan aliran darah Meredakan nyeri Mengurangi spasme otot ngurangi in#lamasi
2.2..! Tera/i atihan
1erapi
latihan yang dimaksudkan adalah
latihan khas ( specific
e"ercises). 1ujuan pokok terapi latihan pada nyeri bahu adalah & a. Mengurangi sakit dan spasme otot b. Memelihara #ungsi sendi bahu c. Menghilangkan gangguan #ungsi sendi bahu yang terjadi atau meningkatkan
#ungsi
sendi semaksimal mungkin. (1homson, 255
'johan, 255+). Bagian yang terpenting dari terapi froen shoulder .ada a/alnya latihan gerak dilakukan secara pasi# terutama bila rasa nyeri begitu berat.Setelah nyeri berkurang latihan dapat dimulai dengan akti# dibantu.Rasa nyeri yang timbul pada /aktu sendi digerakkan baik secara pasi# maupun akti# menentukan saat dimulainya latihan gerak.Bila selama latihan pasi# timbul rasa nyeri sebelum akhir pergerakan sendi diduga masih #ase akut sehingga latihan gerakan akti# tidak diperbolehkan.Bila rasa nyeri terdapat pada akhir gerakan yang terbatas, berarti masa akut sudah berkurang dan latihan secara akti# boleh dilakukan. ada latihan gerak yang menimbulkan8 menambah rasa nyeri, maka latihan harus ditunda karena rasa nyeri yang ditimbulkan akan menurunkan lingkup gerak sendi. 1etapi bila gerakan pada latihan tidak menambah rasa nyeri maka kemungkinan besar terapi latihan gerak akan berhasil dengan baik.
!
pulleys, finger ladder , dan tongkat merupakan terapi standar untuk penderita froen shoulder (old#ried, 255*). .
5
.Siku tetap
ekstensi, tangan yang sehat dipakai untuk mendorong sisi yang sakit selebar mungkin secara perlahan A lahan.'engan tongkat diletakkan dibelakang punggung dapat dilaksanakan rotasi eksternal atau rotasi internal.ada saat terasa peregangan, posisi dipertahankan selama 3 hitungan, dan peregangan dapat diulang 3 sampai kali (old#ried, 255*). 3.
25
melakukan latihan lingkup gerak sendi dengan penuh. erlu diperhatikan agar penderita berlatih dengan posisi yang benar, jangan sampai penderita memiringkan
tubuhnya,
berjinjit
maupun
melakukan
elevasi
skapula.erakan yang dapat dilakukan adalah #leksi dan abduksi. enderita berdiri menghadap dinding dengan ujung jari A jari tangan sisi yang terkena menyentuh dinding. heel 'engan instruksi yang benar shoulder /heel dapat dipergunakan untuk memberi motivasi pada penderita untuk melakukan latihan lingkup gerak sendi bahu secara akti#. Cara penggunaan alat & penderita berdiri sedemikian rupa sehingga aksis dari sendi bahu sama dengan aksis roda pemutar sehingga gerak lengan sesuai
dengan
gerak
putaran
roda.enderita
tidak
diharuskan
menggerakkan roda secara penuh, tetapi gerakan hanya dilakukan sebesar kemampuan gerakan sendi bahunya. =arus pula diperhatikan pada /aktu melakukan gerakan endorotasi maupun eksorotasi bahu dalam posisi abduksi !5
5
dan siku #leksi !5 5. 'engan meletakkan siku pada aksis roda
2
maka gerakan dapat dilakukan sampai pada keterbatasan lingkup gerak sendi (old#ried, 255*).
2.2.3
Kom/liasi 0omplikasi dominan timbul dari froen shoulder adalah kekakuan
bahu atau nyeri.Beberapa laporan telah menunjukkan bah/a sebagian besar pasien mengalami rasa sakit dan atau kekakuan hingga 3 tahun setelah pengobatan konservati#. Selain itu, #raktur humerus, ruptur tendon biseps, dan tendon subscapularis juga telah dilaporkan pada pasien yang dilakukan manipulasi bahu 2.2.14 Pro#nosis -pabila dilakukan tindakan sendiri mungkin secara tepat maka prognosis gerak dan #ungsi dari kasus froen shoulder adalah baik. enderita sebaiknya diberitahu bah/a akan dapat menggerakkan bahu kembali tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan /aktu beberapa bulan (Setia/an,!!).
2.! Keran#a Teori • •
•
9sia tua Denis
•
kelamin ekerjaan
•
• • • •
?diopatik 1rauma ?mobilisasi 'isuse enyekit kronis enyekit tiroid enyakit autoimun
22
.
emeriksaanGisual -naloKue Scale
erubahan patologis pada struktur kapsul artikularis glenohumeral
%yeri
Spasme otot
emeriksaan geniometri test
emberian terapi latihan
Gasospasme pembuluh darah
Gasospasme pembuluh darah
0mbalanceantara aggressive fibrosis dan hilangnya remodelin kola en
Reaksi #ibrous
Frozen Shoulder
=ipoksia jaringan