TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa (Cocos (Cocos nucifera) nucifera) termasuk jenis tanaman palma yang mempunyai buah berukuran cukup besar. Macam Ma cam nama nam a atau sebutan kelapa kelap a di setiap daerah atau negara antara lain Coconut (Inggris), Cocotier (Perancis); Kelapa, Nyiur (Indonesia), Kambil, Kerambil, Klapa (Jawa). Batang pohon kelapa umumnya berdiri tegak dan tidak bercabang, dan dapat mencapai 10 - 14 meter lebih. Daunnya berpelepah, panjangnya dapat mencapai 3 - 4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaian. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buah kelapa harus dikuliti terlebih dahulu. Kelapa yang sudah besar dan subur dapat menghasilkan 2 - 10 buah kelapa setiap tangkainya (BPPT, IPTEK 2005). Kelapa (Cocos (Cocos nucifera) nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga: (1) Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida (Hartoyo 2010). Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang menghasilkan 5.276.000 ton (82%) produksi dunia dengan luas ± 8.875.000 ha (1984) yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan Amerika Selatan. Indonesia merupakan negara perkelapaan terluas (3.334.000 ha tahun 1990) yang tersebar di Riau, Jateng, Jabar, Jatim, Jambi, Aceh, Sumut, Sulut, NTT, Sulteng, Sulsel dan Maluku, tapi produksi dibawah Philipina (2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 ha), yaitu sebesar 2.346.000 ton (Suhardiono 2003). Pembibitan atau persemaian terkait dengan dua hal, yaitu lokasi persemaian dan persemaian buah kelapa di lokasi persemaian. a. Lokasi persemaian Lokasi pembibitan untuk perkebunan kelapa antara lain topografi datar, sistem drainase baik, dekat dengan sumber air, dan dekat dengan lokasi penanaman buah kelapa. Dengan dengan air akan memudahkan penyiraman karena pada saat melakukan perkecambahan, bibit banyak membutuhkan air. Drainase yang baik
membuat air tidak menggenang sehingga menghindarkan bibit dari penyakit karena terlalu basah/lembab. Topografi yang datar membuat penanaman, perawatan, dan pegawasan selama persemaian menjadi lebih mudah (Warisno 2003). b. Persemaian buah Benih yang sudah disiapkan disayat selebar 5cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai yang berhadapan sisi terlebar dengan pisau yang taja, dan penyayatan dilakukan searah satu kali. Kemudian benih diberi insektisida dan fungisida Azodrin 60EC 0,1% dan Difolatan 4F 0,1% selama 2 menit. Benih yang telah diberi desinfektan ditanam ke dalam tanah dan dibenamkan sebanyak 2/3 bagiannya dengan bagian yang disayat menghadap ke atas dan mikrofil menghadap ke arah timur. Jarak tanam yang dianjurkan adalah posisi segituga bersinggungan, di mana setiap satu meter persegi dapat diisi ejumlah 30 - 35 benih atau sejumlah 25.000 benih pada area seluas 1 hektar.
DAFTAR PUSTAKA
BPPT, IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia. http://www.iptek.net.id/ipd_tanobat/ [diakses tanggal 28 Maret 2014] Hartoyo, Dwi. 2010. Budidaya Kelapa. http://htysite.co.tv/budidaya kelapa.html [diakses tanggal 28 Maret 2014] Suhardiono, L. 2003. Tanaman Kelapa. Kanisius: Yogyakarta. Warisno. 2003. Budi Daya Kelapa Genjah. Kanisius: Yogyakarta.