“TINJAUAN PUSTAKA DIARE”
Oleh: Nama
: Siti Sahara Andiyanti
NIM
: 202!"0#$
Pem%im%in&: dr' Mami( Setia)ati
P*+(e+ma+ ,an&en+ari K-ta .an/ar Unier+ita+ M*hammadiyah Ja(arta 20#
A' De1i De1ini ni+i +i Dia Diare re
Diare Diare adalah adalah defekas defekasii encer lebih dari 3 kali kali sehari, sehari, dengan/ dengan/tan tanpa pa darah dan lendir dalam tinja. Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal di atas 38°C, kolik, dan muntah-muntah. Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer encer dan frekue frekuensi nsinya nya lebih lebih banyak banyak dari dari biasany biasanya. a. eonatu eonatuss dinyat dinyatakan akan diare diare bila bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari ! kali. "edangkan untuk bayi berumur lebih dari dari satu satu bulan bulan dan anak anak dikata dikatakan kan diare diare bila bila frekuen frekuensin sinya ya lebih lebih dari dari 3 kali. kali. Diare Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan #aktu serangan $onset% yaitu diare akut dan diare kron kronik ik.. Diar Diaree akut akut adal adalah ah buang buang air air besa besarr denga dengan n frek frekuen uensi si yang yang meni meningk ngkat at dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam #aktu kurang dari & minggu. Diare kronik atau diare berulang berulang adalah suatu keadaan meningkatny meningkatnyaa frekuansi frekuansi buang air besar yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulanbulan baik secara terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat. .' EtiEti-ll-&i &i Diar Diaree
'erdapat beberapa macam penyebab diare antara lain sebagai berikut (. )akt )aktor or infek nfeksi si *nfeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi+ a% olongan olongan irus + otairus, otairus, denoirus, denoirus, 0irus 0irus or#alk, or#alk, stroir stroirus, us, Caliciiru Caliciirus, s, Coronairus, 1inirotairus. b% olongan bakteri + "higella spp., "almonella spp., 2scherecia coli, 0ibrio 0ibrio cholera, 0ibrio parahaemoliticus, eromonas hidrophilia, acillus cereus, Campylobacter jejuni, Clost Clostrid ridium ium
diffi difficil cile, e,
Clostr Clostridi idium um
perfri perfringen ngens, s,
"taphyl "taphylococ ococcus cus
aureus aureus,,
4ersini rsiniaa
enterocolitica. c% olongan olongan parasit, parasit, proto5oa proto5oa + 2ntamoeba 2ntamoeba histolyti histolytica, ca, iardia iardia lamblia, lamblia, alantidium alantidium coli 6 cacing perut + scariasis, 'richuris truchiura, "trongiloides stercoralis 6 jamur + Candida spp.
*nfeksi parenteral yaitu infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. &. )aktor 1alabsorbsi 1alabsorbsi karbohidrat yaitu disakarida $intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa%, monosakarida $intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa%. *ntoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein. 3. )aktor 1akanan Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi atau makanan beracun. Diare karena keracunan makanan terjadi akibat dua hal yaitu makanan mengandung 5at kimia beracun atau makanan mengandung mikroorganisme yang mengeluarkan toksin, antara lain Clostridium perfringens, "taphylococcus. !. lergi terhadap makanan 'erutama disebabkan oleh Co#7s milk protein sensitie enteropathy $C1"2%, dan juga dapat disebabkan oleh makanan lainnya. 9. *munodefisiensi Diare akibat imunodefisiensi ini sering terjadi pada penderita *D". :. )aktor sikologis Diare dapat terjadi karena faktor psikologis $rasa takut dan cemas%
' E3idemi-l-&i
(. 1enurut enelitian enyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada anak yang lebih besar. ;ejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.< =asil surei rogram emberantasan $&% Diare di *ndonesia menyebutkan bah#a angka kesakitan diare di *ndonesia pada tahun &>>> sebesar 3>( per (.>>> penduduk dengan episode diare balita adalah (,> ? (,9 kali per tahun. "urei Departemen ;esehatan tahun &>>3 penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima
pada semua umur. ;ejadian diare pada golongan balita secara proporsional lebih banyak dibandingkan kejadian diare pada seluruh golongan umur yakni sebesar 99 @. erdasarkan "urei Direktorat Aendral emberantasan enyakit 1enular dan enyehatan Bingkungan $Ditjen 1-B% jumlah kasus diare pada tahun &>>9 di "ula#esi "elatan berdasarkan umur yang paling tinggi terjadi pada usia 9 tahun yaitu sebesar (>>.3! kasus sedangkan kematian yang paling banyak terjadi berada pada usia E( tahun yakni sebanyak &9 kematian. erbedaan sifat keadaan karateristik personal/indiidu secara tidak langsung dapat memberikan perbedaan pada sifat/keadaan keterpaparan faktor resiko penyakit diare maupun derajat resiko penyakit diare serta reaksi indiidu terhadap setiap keadaan keterpaparan, sangat berbeda dan dipengaruhi oleh berbagai sifat karateristik tertentu. "ifat karateristik itu antara lain+ umur, jenis kelamin, kelas sosial, jenis pekerjaan, penghasilan, golongan etnik, status perka#inan, besarnya keluarga, struktur keluarga, dan paritas. =asil penelitian Fulkifli $&>>3% dengan desain cross sectional di ;ecamatan 1utiara ;abupaten idie menunjukkan bah#a diare terbanyak pada anak balita dengan kelompok umur E &! bulan
&. 'empat enyakit diare tidak hanya terdapat di negara-negara berkembang atau terbelakang saja, akan tetapi juga dijumpai di negara industri bahkan di negara yang sudah maju sekalipun, hanya saja di negara maju keadaan penyakit diare infeksinya jauh lebih kecil. erdasarkan Ditjen 1 G B tahun &>>9 bah#a ;B diare yang paling tinggi yang paling besar terjadi pada daerah '' dengan jumlah penderita &.(
tersebut terjadi kekurangan air, sehingga aktiitas mereka terbatasi dengan minimnya persediaan air. ada tahun &>>!, di *ndonesia diare merupakan penyakit dengan frekuensi ;B kelima setelah DD, Campak, 'etanus eonatorum dan keracunan makanan. ngka kesakitan diare di ;alimantan 'engah dari tahun &>>>-&>>! fluktuatif dari (9,8 sampai &3,!9. ada tahun &>>9 kasus diare 3,93@ terjadi pada balita. erbagai penelitian tetang diare telah dilakukan di berbagai tempat. =asil penelitian ;asman di uskesmas ir Dingin ;ecamatan ;oto 'angah ;ota adang "umatera arat $&>>3% dengan desain cross sectional didapatkan proporsi diare pada anak balita sebesar :<,(@.
3. Haktu 1asih seringnya terjadi #abah atau ;ejadian Buar iasa $;B% diare menyebabkan pemberantasannya menjadi suatu hal yang sangat penting. Di *ndonesia, ;B diare masih terus terjadi hampir di setiap musim sepanjang tahun. ngka kesakitan diare tahun &>>> berdasarkan "urei Ditjen 1-B adalah 3>( per (.>>> penduduk dan episode pada balita (,3 kali per tahun. ada tahun &>>3 angka kesakitan diare meningkat menjadi 3! per (.>>> penduduk dan episode pada balita (,>8 kali per tahun. Cakupan penderita diare yang dilayani dan dilaporkan selama lima tahun terakhir cenderung menurun. "ementara itu jumlah penderita diare yang dapat dihimpun dalam lima tahun terakhir ditemukan bah#a jumlah penderita yang dilaporkan paling tinggi yakni pada tahun &>>> sebesar !.(.3!> penderita, sedangkan jumlah penderita yang dilaporkan paling rendah yakni pada tahun &>>! sebesar 9<:.>9> penderita.
D' Kla+i1i(a+i Diare
;lasifikasi diare berdasarkan lama #aktu diare terdiri dari +
(. Diare akut Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan berlangsung dalam #aktu kurang dari & minggu. 1enurut Depkes $&>>&%, diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari (! hari tanpa diselang-seling berhenti lebih dari & hari. erdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu+ $(% Diare tanpa dehidrasi, $&% Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang &-9@ dari berat badan, $3% Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar 9-8@ dari berat badan, $!% Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang lebih dari 8-(>@. ? Disentri "etiap diare akut yang disertai darah dan atau lendir dianggap disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. ? ;olera ;olera memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian air beras, berbau khas seperti Ibayklin/spermaJ, umur anak lebih dari 3 tahun, dimana penyebaran pertama pada orang de#asa kemudian baru pada anak. ? Diare akut $bukan disentri maupun kolera% ;asus yang bukan disentri dan kolera dikelompokkan kedalam diare akut. &. Diare persisten Diare persisten adalah diare yang berlangsung (9-3> hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik. 3. Diare kronik Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Bama diare kronik lebih dari 3> hari. 1enurut $"uharyono, &>>8%, diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau persisten dan berlangsung & minggu lebih. E' Mani1e+ta+i Klini+
1ula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. 'inja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Harna tinja makin lama berubah menjadi kehijauhijauan karena tercampur dengan empedu. nus dan daerah sekitarnya lecet karena
seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. ejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit. ila penderita telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi makin tampak. erat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubunubun membesar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. erdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik. $1ansjoer, &>><% Ta%le Penent*an Dera/at Dehidra+i 45O
N-
Tanda dan
Dehidra+i
Dehidra+i
6e/ala
Rin&an
Sedan&
( ;eadaan Kmum &
"adar, gelisah, haus ormal
Denyut nadi
Dehidra+i .erat
1engantuk,
lemas,
dingin,
elisah,
gerak
mengantuk
kebiruan, mungkin koma, tidak
!
ernafasan
kurang dari (&>(!>/menit
Kbunubun besar
N- Tanda dan 6e/ala
9 :
;elopak mata ir mata
ormal
berkeringat,
sadar. Cepat dan lemah Cepat, haus, kadangkadang tak teraba, kurang dari (!>/menit
(&>/menit 3
anggota
Dalam, mungkin cepat
Dalam dan cepat "angat cekung
ormal
Cekung
Dehidra+i
Dehidra+i
Rin&an
Sedan&
ormal
Cekung
"angat cekung
da
'idak ada
"angat kering
Dehidra+i .erat
"elaput lendir
8
Bembab
;ering
"angat kering
ada pencubitan 2lastisitas kulit
kulit secara elastis
Bambat
kembali
"angat lambat $lebih dari & detik%
secara normal <
ir
seni
#arnanya tua
ormal
erkurang
'idak kencing
7' ara Pen*laran
1ekanisme enularan ;uman penyebab diare dapat ditularkan melalui+ (. ;ontaminasi makanan atau air dari tinja atau muntahan penderita yang mengandung kuman penyebab. &. ;uman pada kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut atau dipake untuk memegang makanan. 3. ;ontaminasi dari alat-alat rumah tangga yang tidak terjaga kebersihannya, tidak memakai sabun
pada saat mencuci alat-alat makan dan minum, mencuci pakaian
penderita di sekitar sungai dan sumber air lainnya. 6' K-m3li(a+i
(. Dehidrasi $ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik%. &. enjatan hipoolemik. 3. =ipokalemia $dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram%. !. =ipoglikemia. 9. *ntroleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi en5im laktase karena kerusakan ili mukosa, usus halus. :. ;ejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
. 1alnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan. 5' Pat-1i+i-l-&i
1enurut patofisiologinya diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu diare osmotik, sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus $*D*, &>(>%. Diare osmotik 'erjadi karena terdapatnya bahan yang tidak dapat diabsorpsi menyebabkan bahan
intraluminal pada usus halus bagian proksimal tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan hiperosmolaritas. kibat perbedaan tekanan osmosis antara lumen usu dan darah maka pada segmen usus jejunum yang bersifat permeabel, air akan mengalir ke arah lumen jejunum sehingga air akan banyak terkumpul di dalam lumen usus. atrium akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul cairan intraluminal yang besar dengan kadar natrium yang normal. "ebagian kecil cairan ini akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen oleh karena ada bahan yang tidak diserap seperti 1g, lukose, sukrose, laktose, maltose di segmen ileum dan melebihi kemampuan absorpsi kolon sehingga terjadi diare. ahan-bahan seperti karbohidrat dari jus buah atau bahan yang mengandung sorbitol dalam jumlah berlebihan akan memberikan dampak yang sama. Diare sekretorik Dikenal & bahan yang menstimulasi sekresi lumen yaitu enterotoksin bakteri dan bahan
kimia yang dapat menstimulasi seperti laksansia, garam empedu bentuk dihydroLy serta asam lemak rantai panjang. 'oksin penyebab diare ini terutama bekerja dengan cara meningkatkan konsentrasi intrasel c1, c1 atau Ca&M yang selanjutnya akan mengaktifkan protein kinase. engaktifan protein kinase akan menyebabkan fosforilasi membran protein sehingga mengakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan Cl- di kripta keluar. Di sisi lain terjadi peningkatan pompa natrium, dan natrium masuk ke dalam lumen usus bersama Cl-. ahan laksatif dapat menyebabkan berariasi efek pada aktiitas a;-'ase. eberapa diantaranya memacu peningkatan kadar c1 intraseluler, meningkatkan permeabilitas intestinal dan sebagian menyebabkan kerusakan sel mukosa. eberapa obat menyebabkan
sekresi intestinal. enyakit malabropsi seperti reseksi ileum, penyakit Crohn dapat menyebabkan kelainan sekresi seperti menyebabkan peningkatan konsentrasi garam empedu, lemak. Diare sekretorik pada anak-anak di negara berkembang umumnya disebabkan enterotoksin 2.Coli atau Cholera. erbdeda dengan negara berkembang di negara maju, diare sekretorik jarang ditemukan, apabila ada kemungkinan disebabkan obat atau tumor seperti ganglioneuroma atau neuroblastoma yang menghasilkan hormon seperti 0*. ada orang de#asa, diare sekretorik berat disebabkan neoplasma pankreas, sel non-beta yang menghasilkan 0*, polipeptida pankreas, hormon sekretorik lainnya. Diare yang disebabkan tumor ini sangat jarang. Diare karena gangguan motilitas usus 1eskipun motilitas jarang menjadi penyebab utama malabsorpsi tetapi perubahan
motilitas mempunyai pengaruh terhadap absorpsi. aik peningkatan ataupun penurunan motilitas, keduanya menyebabkan diare. enurunan motilitas dapat mengakibatkan bakteri tumbuh lampau yang menyebabkan diare. erlambatan transit obat-obatan atau nutrisi akan meningkatkan absopsi. ;egagalan motilitas usus yang berat menyebabkan stasis intestinal berakibat inflamasi, dekonjugasi garam empedu dan malabsopsi. Diare akibat hiperperistaltik pada anak jarang terjadi. Hatery diare dapat disebabkan karena hipermotilitas pada kasus kolon irritable pada bayi. angguan motilitas mungkin merupakan penyebab diare pada tirotoksikosis, malabsopsi asam empedu dan penyakit lain. Diare ini juga terjadi akibat adanya gangguan pada kontrol otonomik, misal pada diabetik neuropathi, post agotomi, post reseksi usus serta hipertiroid. Diare terkait imunologi Diare terkait iunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensitiitas tipe *, ***, dan *0.
eaksi tipe * yaitu terjadi reaksi antara sel mast dengan *g2 dan alergen makanan. eaksi tipe *** misalnya pada penyakit gastroenteropati, sedangkan reaksi tipe *0 terdapat pada coeliac disease dan protein loss enteropaties. ada reaksi tipe *, alergen yang masuk tubuh menimbulkan respon imun dengan dibentuknya *g2 yang selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan basofil. ila terjadi aktiasi akibat pajanan berulang dengan antigen yang spesifik, sel mast akan melepaskan mediator seperti histamin, 2C)-, ), "- dan prostaglandin. ada reaksi tipe *** terjadi
reaksi kompleks antigen antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah yang mengakibatkan komplemen. ;omplemen yang diaktifkan kemudian melepaskan 1acrophage Chemotactic )actor yang akan merangsang sel mast dan basofil melepas berbagai mediator. ada reaksi tipe *0 terjadi respon imun seluler, disini tidak terdapat peran antibodi. ntigen dari luar dipresentasikan sel C $ntigen resenting Cell% ke sel 'h( yang 1=C-** dependen. 'erjadi pelepasan berbagai sitokin seperti 1*), 1) dan *)-N oleh 'h(. "itokin tersebut akan mengaktiasi makrofag dan menimbulkan kerusakan jaringan. erbagai mediator diatas akan menyebabkan luas permukaan mukosa berkurang akibat kerusakan jaringan, merangsang sekresi klorida diikuti oleh n atrium dan air. 1ekanisme primer yang menyebabkan diare akut adalah (. usaknya ili-ili disekitar daerah brush border usus halus, yang menyebabkan malabsorbsi yang menyebabkan diare karena gangguan osmotik. &. ;uman yang melepaskan toksin yang berkaitan dengan enterosit reseptor yang spesifik yang menyebabkan terlepasnya ion klorida ke dalam membran intestinal sehingga menyebabkan gangguan absorbsi kemudian diare. $"antoso, &>>(%. atogenesis terjadinya diare yang disebabkan irus yaitu irus yang masuk melalui makanan dan minuman sampai ke enterosit, akan menyebabkan infeksi dan kerusakan illi usus halus. 2nterosit yang rusak diganti dengan yang baru yang fungsinya belum matang, illi mengalami atropi dan tidak dapat mengabsorpsi cairan dan makanan dengan baik, akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan meningkatkan motilitasnya sehingga timbul diare. Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus c1,c1, dan Ca dependen. atogenesis terjadinya diare oleh salmonella, shigella, 2 coli agak berbeda dengan patogenesis diare oleh irus, tetapi prinsipnya hampir sama. edanya bekteri ini dapat menembus $inasi% sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi sistemik. 'oksin shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri. I' Pemeri(+aan Pen*n/an&
(. emeriksaan tinja 1akroskopik
'inja yang #atery dan tanpa mukus atau darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin irus, proto5oa atau infeksi diluar saluran gastrointestinal. 'inja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan infeksi bakteri yang menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroinasif yang menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus seperti 2. histolytica, . coli, dan '. trichiura. pabila terdapat darah biasanya bercampur dalam tinja kecuali pada infeksi dengan 2. histolytica darah sering terdapat pada permukaan tinja dan pada infeksi 2=2C terdapat garis-garis darah pada tinja. 'inja yang berbau busuk didapatkan pada infeksi dengan "almonella, iardia, Cryptosporidium
dan "trongyloides. 1ikroskopik Beukosit dalam tinja diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon. Beukosit yang positif pada pemeriksaan tinja menunjukkan adanya kuman inasif atau kuman yang memproduksi sitokin seperti "higella, "almonella, C. jejuni, C. difficile, 4. enterocolitica, 0. parahaemolyticus dan kemungkinan eromonas atau . shigelloides. Beukosit yang ditemukan umumnya adalah 1 kecuali pada ". typhii mononuklear. ;ultur tinja harus segera dilakukan bila dicurigai terdapat =emolytic Kremic "yndrome, diare dengan tinja berdarah, bila terdapat lekosit pada tinja, ;B diare dan pada penderita immunocompromised.
&. emeriksaan darah+ darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit $terutama a, ;, Ca, dan serum pada diare yang disertai kejang%, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik. 3. Duodenal intubation $biopsi duodenum% , untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik yang disebabkan iardiasis, "trongyloides, dan proto5oa yang membentuk spora. J' Penatala(+anaan
engantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi efektif diare akut. eratnya dehidrasi secara akurat dinilai berdasarkan berat badan yang hilang sebagai
persentasi kehilangan total berat badan dibandingkan berat badan sebelumnya sebagai baku emas.
emberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parateral. emberian secara oral dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa nasogastrik, #alaupun pada dehidrasi ringan dan sedang. ila diare profus dengan pengeluaran air tinja yang banyak $ (>> ml/kg/hari % atau muntah hebat $seere omiting% sehingga penderita tak dapat minum sama sekali, atau kembung yang sangat hebat $iolent meteorism% sehingga upaya rehidrasi oral tetap akan terjadi defisit maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral #alaupun sebenarnya rehidrasi parenteral dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan gangguan sirkulasi. ;euntungan upaya terapi oral karena murah dan dapat diberikan dimanamana. merekomendasikan cairan rehidrasi oral $O"% untuk rehidrasi dengan kadar natrium berkisar antara 9-<> m2P/B dan untuk pencegahan dan pemeliharaan dengan natrium antara !>-:>m2P/B. nak yang diare dan tidak lagi dehidrasi harus dilanjutkan segera pemberian makanannya sesuai umur. 1enurut buku pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, H=O tahun &>>9, penatalaksanaan diare dibagi menjadi 3 rencana terapi yakni rencana terapi untuk penanganan diare di rumah, rencana terapi untuk dehidrasi ringan/sedang, terapi C untuk dehidrasi berat.
Ren8ana Tera3i A
Oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari + E & tahun + 9>-(>> ml tiapkali • & tahun + (>>-&>>ml tiap • eri tablet Fink ada anak berumur & bulan ke atas, beri tablet 5ink selama (> hari dengan dosis Kmur E : bulan + Q tablet $(> mg% per hari • Kmur : bulan + ( tablet $&> mg% per hari •
Ren8ana Tera3i .
$Dehidrasi ingan ? "edang% ehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian oral sesuai dengan defisit yang terjadi namun jika gagal dapat diberikan secara intraena sebanyak + 9 ml/kg/3jam. emberian cairan oral dapat dilakukan setelah anak dapat minum sebanyak
9ml/kgbb/jam. iasanya dapat dilakukan setelah 3-! jam pada bayi dan (-& jam pada anak . enggantian cairan bila masih ada diare atau muntah dapat diberikan sebanyak (>ml/kgbb setiap diare atau muntah. eri tablet 5ink selama (> hari dengan dosis yang sama seperti pada rencana terapi . 1eskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa minum oralit mislanya
karena
anak
muntah
profus,
dapat
diberikan
infus
dengan
intraena
secepatnya. erikan > ml/kg cairan B / inger setat $atau jika tak tersedia, gunakan larutan aCl% yang dibagi sebagai berikut + • •
ayi $diba#ah (& bulan% + > ml/kg/9 jam nak $(& bulan sampai 9 tahun% + > ml/kg/&,9 jam
$elayanan kesehatan anak di rumah sakit, H=O, &>><%
"ecara ringkas kelompok hli gastroenterologi dunia memberikan < pilar yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada anak, yaitu +
(. 1enggunakan CO $ Cairan rehidrasi oral % &. Cairan hipotonik 3. ehidrasi oral cepat 3 ? ! jam !. ealiminasi cepat dengan makanan normal 9. 'idak dibenarkan memberikan susu formula khusus :. 'idak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan . "* diteruskan 8. "uplemen dengan CO $ CO rumatan % <. nti diare tidak diperlukan
Ren8ana Tera3i
enderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari (>@ untuk bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda-tanda ital tubuh $somnolen-koma, pernafasan ;ussmaul,
gangguan dinamik sirkulasi% memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral. enggantian cairan parenteral menurut panduan H=O diberikan sebagai berikut + Ksia E(& bln+ 3>ml/kgbb/( jam, selanjutnya >ml/kgbb/9jam Ksia (& bln+ 3>ml/kgbb/(/& jam, selanjutnya >ml/kgbb/&Q jam
ada keadaan dehidrasi berat dan syok maka dilakukan rehidrasi parenteral &> -3> ml/kg , kemudian ealuasi 3> - :> menit, bila hemodinamik stabil maka rehidrasi sesuai dehidrasi berat. $Depkes *%
Halaupun pada diare terapi cairan parenteral tidak cukup bagi kebutuhan penderita akan kalori, namun hal ini tidaklah menjadi masalah besar karena hanya menyangkut #aktu yang pendek. pabila penderita telah kembali diberikan diet sebagaimana biasanya . "egala kekurangan tubuh akan karbohidrat, lemak dan protein akan segera dapat dipenuhi. *tulah sebabnya mengapa pada pemberian terapi cairan diusahakan agar penderita bila memungkinkan cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai biasanya bahkan pada dehidrasi ringan sedang yang tidak memerlukan terapi cairan parenteral makan dan minum tetap dapat dilanjutkan.(8
encana 'erapi C $Dehidrasi berat%
eberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain $H=O, &>>:%
;olera + 'etrasiklin (&,9 mg/kg/L $! L sehari selama 3 hari% 2ritromisin (&,9 mg/kg/L $! L sehari selama 3 hari%
"higella +
CiprofloLasin (9 mg/ kg $& L sehari selama 3 hari%
mebiasis+ 1etronidasol (>mg/kg/L $3 L sehari selama 9 hari / (> hari pada kasus berat%
iardiasis + 1etronidasol 9mg/kg/L $3 L sehari selama 9 hari%
Sen& 9in8;
Defisiensi seng sering didapatkan pada anak-anak di negara berkembang dan dihubungkan dengan menurunnya fungsi imun dan meningkatnya kejadian infeksi yang serius. "eng merupakan mikronutrien komponen berbagai en5im dalam tubuh, yang penting untuk sintesis D. ada sistematik reie# dari (> C', seng dapat menurunkan insiden diare sebanyak (9@ dan prealensi diare sampai &9@. "ejak tahun &>>!, H=O dan K*C2) telah menganjurkan penggunaan seng pada anak dengan diare dengan dosis &> mg/hari selama (>-(! hari dan pada bayiE : bulan dengan dosis (> mg perhari selama (>-(! hari. Pr-%i-ti(
robiotik merupakan bakteri hidup yang mempunyai efek yang menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik didalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus. Dengan mencermati fenomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai dengan cara untuk pencegahan dan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh otairus maupun mikroorganisme lain, pseudomembran colitis maupun diare yang disebabkan oleh karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional $antibiotic associated diarrhea% dan traellers7s diarrhea. (!,(9,&!
'erdapat banyak laporan tentang penggunaan probiotik dalam tatalaksana diare akut pada anak. =asil meta analisa 0an iel dkk &9 menyatakan lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare kira-kira &/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua pemberian sebanyak ( ? & kali. ;emungkinan mekanisme efekprobiotik dalam pengobatan diare adalah + erubahan lingkungan mikro lumen usus, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi nutrien, mencegah adhesi patogen pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin, efektrofik pada mukosa usus dan imunno modulasi.(!,&!
Pre%i-ti(
rebiotik bukan merupakan mikroorganisme akan tetapi bahan makanan. Kmumnya kompleks karbohidrat yang bila dikonsumsi dapat merangsang pertumbuhan flora intestinak yang menguntungkan kesehatan. Oligosakarida yang ada dalam "* dianggap sebagai prototipe prebiotik oleh karena dapat merangsang pertumbuhan Bactobacilli dan ifidobacteria di dalamkolon bayi yang minum "*. Data menunjukkan angka kejadian diare akut lebih rendah pada bayi yang minum "*. 'etapi pada dua penelitian C' di eru tahun &>>3, bayi-bayi dikomunitas yang diberi cereal yang disuplementasi dengan fruktooligosakabrida $)O"% tidak menunjukkan penurunan angka kejadian diare. enemmuan lain yang dilakukan di 4ogyakarta pada tahun (<<8, suatu penelitian C' yang melibatkan (&! penderita diare dengan tanpa melihat perbedaan penyebabnya
menunjukkan adanya perbedaan bermakna lamanya diare, dimana pada penderita yang mendapat )O" lebih pendek masa diarenya dibanding placebo. ekomendasi penggunaannya untuk aspek pencegahan diare akut masih perlu penelitian penelitian selanjutnya. ;. encegahan "ejumlah interensi telah diusulkan untukmencegah diare pada anak, kebanyakan meliputi cara yang berhubungan dengan cara pemberian makanan kepada bayi, kebersihan perseorangan, kebersihan makanan, penyediaan air bersih, pembuangan tinja yang aman dan imunisasi. da cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi, yaitu + (. emberian "* &. erbaikan makanan pendamping "* 3. enggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum !. Cuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan. 9. enggunaan jamban yang bersih dan higienis :. embuangan tinja yang aman . *munisasi campak enderita yang dira#at inap harus ditempatkan pada tindakan pencegahan enteric, termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita, penggunaan jas panjang bila ada kemungkinan pencemaran dan sarung tangan bila menyentuh bahan yang terinfeksi.
enderita dan keluarganya harus dididik mengenai cara penularan
enteropatogen dan cara-cara mengurangi penularan. $ehrman, &>>>% B. rognosis Dengan penggantian cairan yang adekuat, pera#atan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas minimal. "eperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan mortalitas terutama pada anak-anak dan pada lanjut usia. Di merika "erikat, mortalitas berhubungan dengan diare infeksius E (,>@. engecualiannya pada infeksi 2=2C dengan mortalitas (,&@ yang berhubungan dengan sindrom uremik hemolitik.
Da1tar P*+ta(a
"udoyo H, "etiyohadi , l#i *, "imadibrata 1, "etiati ". uku jar *lmu enyakit Dalam Ailid ** edisi 0. Aakarta+ *nterna ublishing6 &>><.
Kmar Fain, ;hlaid =uda "agala. Aournal Diare kut Disebabkan *nfeksi. )akultas ;edokteran Diisi enyakit 'ropik dan *nfeksi agian *lmu enyakit Dalam Kniersitas "umatera Ktara. "ubijanto 1", e5a anuh, Biek Djupri, itono "oeparto. 1anagemen Diare pada ayi dan nak. Diisi astroenterologi Bab / "1) *lmu ;esehatan nak ); Knair / "K Dr. "eotomo "urabaya. ;andun *. Kpaya pencegahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat dalam kumpulan makalah ;ongres nasional ** ;* juli &>>3 hal &< arkin 1 )luid and 2lectrolyte roblems. roblem Oriented ediatric Diagnosis Bittle ro#n and Company (<<>6&> ? &3. ooth *H, CuttingH1. Current Concept in 'he 1anagemnt of cute in Children ostgraad Doct sia (<8! + Dec + &:8 ? &! orasid =,"urratmadja ", snil O. astroenteritis $Diare % akut dalam+ astroenterologi anak praktis, 2d "uharyono, s#itha ,21 =alimun + edisi ke& Aakarta (<