TINJAUAN PUSTAKA I
Kerusa Kerusakan kan lemak lemak atau atau minyak minyak yang utama utama adalah adalah karena karena peristi peristiwa wa oksida oksidasi si dan hidrolitik, baik enzimatik maupun non enzimatik. Diantara kerusakan minyak yang mungkin terjadi ternyata kerusakan karena autoksidasi yang paling besar pengaruhnya terhadap cita rasa. Hasil yang diakibatkan diakibatkan oksidasi lemak antara lain peroksida, peroksida, asam lemak, aldehid dan keton. keton. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui tingka tingkatt kerusa kerusakan kan minyak minyak dapat dapat dinya dinyatak takan an sebaga sebagaii angka angka peroksida atau angka asam thiobarbiturat (T!" (#udarmadji, $%&%". $%&%". $. 'ekani 'ekanisme sme emben embentuk tukan an eroksi eroksida da )eaksi )eaksi oksida oksidasi si oleh oleh oksig oksigen en terhad terhadap ap asam lemak lemak tidak tidak jenuh jenuh akan akan menyeb menyebabk abkan an terbentuknya peroksida, aldehid, keton serta asam*asam lemak berantai pendek yang dapat menimbulkan perubahan organoleptik yang tidak disukai seperti perubahan bau dan +laour (ketengikan". -ksidasi terjadi pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak. -ksidasi dimulai dengan dengan pembentuka pembentukan n $ peroksida peroksida dan hidroperok hidroperoksida sida dengan dengan pengikatan pengikatan oksigen pada ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh. 'inyak mengalami oksidasi menjadi senyawa peroksida yang tidak stabil ketika dipanaskan. emanasan minyak lebih lanjut akan merubah sebagian sebagian peroksida peroksida olatile olatile decompositi decomposition on products products (/D" dan non olatile decompositi decomposition on products (0/D". #enyawa*senyawa /D dan 0/D yang dihasilkan oleh senyawa peroksida seperti aldehid, keton, ester, alkohol, senyawa siklik dan hidrokarbon, secara keseluruhan keseluruhan membuat minyak minyak menjadi menjadi polar dibandingkan dibandingkan minyak minyak yang belum dipanaskan dipanaskan ()aharjo. #. 1223". 1. 4aktor*4ak 4aktor*4aktor tor 5an 5ang g 'empercepat 'empercepat embent embentukan ukan eroksi eroksida da roses pembentukan peroksida ini dipercepat oleh adanya c ahaya, panas, enzim peroksida atau hipeperoksida, logam*logam berat seperti 6u, 4e, 6o dan 'n, logam por+irin seperti hematin, hematin, hemoglobin hemoglobin,, mioglobin, mioglobin, koro+il koro+il dan enzim*enzim enzim*enzim lipoksidase. lipoksidase. 'olekul*mo 'olekul*molekul lekul lemak yang mengandung radikal asam lemak mengalami oksidasi dan menjadi tengik. $7 -ksidasi lemak biasanya melalui proses pembentukan radikal bebas, kemudian radikal ini bersama -1 membentuk peroksida akti+ yang dapat membentuk hiperperoksida yang bersi+at sangat tidak stabil yang mudah pecah menjadi senyawa dengan rantai karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi, energi energi panas, katalis logam, atau enzim (#udarmadji, $%%7". 8. 9at eng engham hambat bat emb embent entuka ukan n eroksi eroksida da roses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksdidan. rooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya. !danya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi. !ntioksidan secara alamiah terdapat di dalam lemak nabati, kadang*kadang sengaja ditambahkan. Daftar Pustaka:
http:;;repository.usu.ac.id;bitstream;handle;$18<73&%;8<781;6hapter =12>>.pd+? =12>>.pd+?jsession jsessionid@3! id@3!7A%2 7A%2D!66 D!66%44 %448!&2 8!&26&8& 6&8&3%6 3%6<68 <68BseCue BseCuence@<. nce@<. pada tanggal 12 !pril !pril 12$3 18:
%$Diakses Diakses
http:;;digilib.unimus.ac.id;+iles;disk$;$<2;jtptunimus*gdl*harinikhus*7%7&*8*babii.pd+ . Diakses pada tanggal $ 'ei 12$3 $7:7
TINJAUAN PUSTAKA II
roses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksdidan. rooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya. !danya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi. !ntioksidan secara alamiah terdapat di dalam lemak nabati, kadang*kadang sengaja ditambahkan. !da dua macam antioksidan, yaitu anti oksidan primer dan antioksidan sekunder: a. !ntioksidan rimer !ntioksidan primer adalah suatu zat yang dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal yang melepaskan hidrogen. 9at*zat yang termasuk golongan ini berasal dari alam dan dapat pula buatan. !ntioksidan alam antara lain toko+erol, lesitin, +os+atida, sesamol, gosipol, dan asam askorbat. !ntioksidan alam yang paling banyak ditemukan dalam minyak nabati adalah toko+erol yang mempunyai keakti+an itamin A dan terdapat dalam bentuk , E, F dan toko+erol. Toko+erol ini akan mempunyai banyak ikatan rangkap yang mudah dioksidasi sehingga akan melindungi lemak dari oksidasi. b. !ntioksidan #ekunder !ntioksidan sekunder adalah suatu zat yang mencegah kerja prooksidan sehingga dapat digolongkan sebagai sinergik. eberapa asam organik tertentu, biasanya asam di* atau trikarboksilat, dapat mengikat logam*logam (seCuestran". 'isalnya satu molekul asam sitrat akan mengikat prooksidan 4e seperti sering dilakukan pada minyak kacang kedelai. ADT! (Atilendiamin tetraasetat" adalah seCuestran logam yang sering digunakan dalam minyak salad (4.G inarno, 122<". eroksida !ngka peroksida atau bilangan peroksida merupakan nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak lemak dan lemak. !sam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida. !danya peroksida dapat ditentukan secara iodometri. !ngka peroksida dinyatakan sebagai banyaknya mili* ekialen peroksida dalam setiap $222 g ($ kilogram" minyak, lemak dan senyawa*senyawa lain. 6ara yang sering digunakan untuk menetukan bilangan peroksida adalah berdasarkan reaksi antara kalium iodide dengan peroksida dalam suasana asam. >odium yang dibebaskan selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosul+at menggunakan indikator amilum sampai warna biru tepat hilang. 'inyak I -1 H1-1 I K> >1 I 10a1#1-8
H1-1 >1 I K 1- I H110a> I 0a1#<-7
enetuan angka peroksida dengan cara iodometri biasa ini kurang baik. Hal ini disebabkan karena peroksida jenis tertentu hanya bereaksi sebagian, di samping itu juga dapat terjadi kesalahan yang disebabkan oleh reaksi antara kalium iodide dengan oksigen dari udara. Hasil angka peroksida selain dinyatakan dalam mili ekialen per $222 gram minyak atau lemak, juga dapat dinyatakan milimol per $222 gram minyak atau lemak, atau milligram oksigen per $22 gram minyak atau lemak (!bdul )ohman, 1223". Daftar Pustaka:
http:;;digilib.unimus.ac.id;+iles;disk$;$<2;jtptunimus*gdl*harinikhus*7%7&*8*babii.pd+ . Diakses pada tanggal $ 'ei 12$3 $7:$ TINJAUAN PUSTAKA III
ilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi !ngka peroksida sangat penting untuk identi+ikasi tingkat oksidasi minyak. 'inyak yang mengandung asam* asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. 6ara yang sering digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan metoda titrasi iodometri. enentuan besarnya angka peroksida dilakukan dengan titrasi iodometri.#alah satu parameter penurunan mutu minyak goreng adalah bilangan peroksida. engukuran angka peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida dan hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak. ilangan peroksida yang tinggi mengindikasikan lemak atau minyak sudah mengalami oksidasi, namun pada angka yang lebih rendah bukan selalu berarti menunjukkan kondisi oksidasi yang masih dini ('enik, 12$1". ada umumnya senyawa peroksida mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang telah dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. Dalam jangka waktu yang cukup lama peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam itamin dalam bahan pangan berlemak (misalnya itamin !,6,D,A,K, dan sejumlah kecil itamin ". eroksida akan membentuk persenyawaan lipoperoksida secara non enzimatis dalam otot usus dan mitochondria. Jipoperoksida dalam aliran darah mengakibatkan denaturasi lipoprotein yang mempunyai kerapatan rendah. Jipoproein dalam keadaan normal mempunyai +ungsi akti+ sebagai alat transportasi trigliserida, dan jika lipoprotein mengalami denaturasi akan mengakibatkan deposisi lemak dalam pembuluh darah (aorta" sehingga menimbulkan gejala atherosclerosis. (Ketaren, $%&7". ilangan peroksida dide+inisikan sebagai jumlah milieCuialen peroksida dalam setiap $222 g minyak atau lemak. ilangan peroksida 12 menunjukkan kualitas minyak yang sangat buruk, biasanya teridenti+ikasi dari bau yang tidak enak ()ahman, 1223 dalam Dwi Krisna 4atoni, 12$1". ilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. !sam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida (Ketaren,$%&7". ilangan peroksida ditentukan berdasarkan jumlah iodin yang dibebaskan setelah lemak atau minyak ditambahkan K>. Jemak direaksikan dengan K> dalam Uniersitas #umatera Utara pelarut asam asetat dan kloro+orm, kemudian iodin yang terbentuk ditentukan dengan titrasi memakai 0a1#1-8 (inarno,$%%1". #ecara umum reaksi pembentukan peroksida dapat digambarkan sebagai berikut: ) )
6H @ 6H 6H
6H
-
)L I )L
)
6H
6H
-
-
)L
)
6H
'onoksida
eroksida
!ldehid
ilangan peroksida menyatakan terjadinya oksidasi dari minyak. ilangan peroksida berguna untuk penentuan kualitas minyak setelah pengolahan dan penyimpanan. eroksida akan meningkat sampai pada tingkat tertentu selama penyimpanan sebelum penggunaan, yang jumlahnya tergantung pada waktu,suhu, dan kontaknya dengan cahaya dan udara. Tingginya bilangan peroksida menandakan oksidasi yang berkelanjutan, tetapi rendahnya bilangan peroksida bukan berarti bebas dari oksidasi. ada suhu penggorengan, peroksida meningkat, tetapi menguap dan meninggalkan sistem penggorengan pada temperatur yang tinggi (#inaga,12$2". Daftar Pustaka:
http:;;repository.usu.ac.id;bitstream;handle;$18<73&%;8%78;6hapter =12>>.pd+?jsessionid@1$2$3D%%&$%$%!$$$%$47$A47$%&6>*ilangan*eroksida. Diakses tanggal $ 'ei 12$3 $3:23
pada
TINJAUAN PUSTAKA IV
!ngka peroksida atau bilangan peroksida merupakan suatu metode yang biasa digunakan untuk menentukan degradasi minyak atau untuk menentukan derajat kerusakan minyak. !ngka peroksida rendah bisa disebabkan laju pembentukan peroksida baru lebih kecil dibandingkan dengan laju degradasinya menjadi senyawa lain, mengingat kadar peroksida cepat mengalami degradasi dan bereaksi dengan zat lain. -ksidasi lemak oleh oksigen terjadi secara spontan jika bahan berlemak dibiarkan kontak dengan udara, sedangkan kecepatan proses oksidasinya tergantung pada tipe lemak dan kondisi penyimpanan. 'inyak curah terdistribusi tanpa kemasan, paparan oksigen dan cahaya pada minyak curah lebih besar dibanding dengan minyak kemasan. aparan oksigen, cahaya, dan suhu tinggi merupakan beberapa +aktor yang mempengaruhi oksidasi. enggunaan suhu tinggi selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak. Kecepatan oksidasi lemak akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada suhu rendah. eroksida terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi, pada tahap ini hidrogen diambil dari senyawa oleo+in menghasikan radikal bebas. Keberadaan cahaya dan logam berperan dalam proses pengambilan hidrogen tersebut. )adikal bebas yang terbentuk bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi, selanjutnya dapat mengambil hidrogen dari molekul tak jenuh lain menghasilkan peroksida dan radikal bebas yang baru. eroksida dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik dan +laor yang tidak dikehendaki dalam bahan pangan. Mika jumlah peroksida lebih dari $22 meC peroksid;kg minyak akan bersi+at sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak enak. Kenaikan bilangan peroksida merupakan indikator bahwa minyak akan berbau tengik. ila suatu lemak dipanaskan, pada suhu tertentu timbul asap tipis kebiruan. Titik ini disebut titik asap (smoke point". ila pemanasan diteruskan akan tercapai +lash point, yaitu minyak mulai terbakar (terlihat nyala". Mika minyak sudah terbakar secara tetap disebut +ire point. #uhu terjadinya smoke point ini berariasi dan dipengaruhi oleh jumlah asam lemak bebas. Mika asam lemak bebas banyak, ketiga suhu tersebut akan turun. Demikian juga bila
berat molekul rendah, ketiga suhu itu lebih rendah. Ketiga si+at ini penting dalam penentuan mutu lemak yang digunakan sebagai minyak goreng (inarno, 1221". !sap adalah temperatur pada saat minyak atau lemak menghasilkan asap tipis yang kebiru*biruan pada pemanasan tersebut. Titik asap, titik nyala dan titik api adalah kriteria mutu yang terutama penting dalam hubungannya dengan minyak yang digunakan untuk menggoreng (Ketaren, $%&7". Titik asap minyak jagung, minyak biji kapas dan minyak kacang berkisar pada suhu 181N6 jika kandungan asam lemak bebasnya 2,2$= dan %8N6 jika kandungan asam lemak bebasnya $22=. Tingkat ketidak*jenuhan hampir tidak mempengaruhi titik asap lemak (4ardiaz et. al., $%%1". 'enurut dr. #aridian #atriO, ahli gizi dari )#U ekasi menyatakan jika pada saat menggoreng terlihat minyaknya berasap maka itu menandakan titik lemak Menuhnya sudah sangat tinggi dan menimbulkan akroleln. 'inyak goreng yang baik memiliki titik asap yang cukup tinggi, yaitu di atas 12 derajat celcius. 0amun bila minyak tersebut digunakan secara berulang*ulang, titik asapnya akan menurun sehingga akrolein semakin cepat terbentuk (#atrik, 12$2". 'inyak yang telah terhirolisis, smoke point*nya menurun, bahan*bahan menjadi coklat, dan lebih banyak menyerap minyak. #elama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik mutunya (inarno, 1221". Daftar Pustaka:
https:;;id.scribd.com;document;17$&%831;!*>>*ilangan*eroksida. Diakses tanggal $ 'ei 12$3 $3:2
pada
TINJAUAN PUSTAKA V
ilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi. !ngka peroksida sangat penting untuk identi+ikasi tingkat oksidasi minyak. 'inyak yang mengandung asam* asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Untuk menetukan bilangan peroksida pada minyak dilakukan dengan metode iodometri adalah senyawa dalam lemak (minyak" akan dioksidasi oleh Kalium iodide (K>" dan >odin yang dilepaskan dititrasi dengan natrium tiosul+at (0a1#1-8" sebagai titran. Garam ini biasanya berbentuk sebagai pentahidrat 0a1#1-8.H1-. Jarutan tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi dengan standar primer. Jarutan natrium thiosul+at tidak stabil untuk waktu yang lama (Day P Underwood, 122$". embakuan Jarutan 0a 1#1-8 dengan Jarutan aku K>- 8, ercobaan ini menggunakan metode titrasi iodometri yaitu titrasi tidak langsung dimana mula*mula kalium iodat direaksikan dengan iodida berlebih sehingga terbentuk iodium, kemudian iodium yang terbentuk dititrasi dengan natrium thiosul+at. Jarutan baku yang digunakan untuk standarisasi thiosul+at sendiri adalah K>-8 dan terjadi reaksi: -ksidator I K> Q > 1 >1 I 10a1#1-8Q10a> I 0a1#<-7
reparasi analit dilakukan dengan cara Jarutan K>-8 2,$ 0 sebanyak 1 ml ini ditambahkan dengan 1 g K>. #etelah penambahan kalium iodida pada larutan berasam dari suatu pereaksi oksidasi, larutan harus tidak dibiarkan untuk waktu yang lama berhubungan dengan udara, karena iodium tambahan akan terbentuk oleh reaksi yang terdahulu sehingga Arlenmeyer ditutup menggunakan alumunium +oil kemudian ditambahkan ml larutan asam sul+at 1 0, warna larutan menjadi coklat kehitaman. 4ungsi penambahan asam sul+at pekat dalam larutan tersebut adalah memberikan suasana asam, sebab larutan yang terdiri dari kalium iodat dan kalium iodida berada dalam kondisi netral atau memiliki keasaman rendah dan juga untuk mencegah terjadinya reaksi iodium dengan hidroksida dalam pH lebih dari & menghasilkan hypoiodite (>- *" yang dapat mengganggu reaksi.. )eaksi yang terjadi ketika Kalium iodat ditambahkan dengan kaliu iodida adalah sebagai berikut : )eaksi embentukan >odium: )ed : >-8* I 7HI I 7e* ** >* I 8H1- R O$ -ks : 1>* ** >1 I 1e* R O8 >-8* I 8>* I 7HI ** >* I 8>1 I 8H1Kelebihan iodium yag terbentuk dititrasi dengan 0atrium Thiosul+at sampai warna kuning hampir hilang kemudian ditambahkan indikator. )eaksi yang terjadi yaitu : )eaksi embentukkan >odium )ed : >-8* I 7HI I 7e* ** >* I 8H1- R O$ -ks : 1>* ** >1 I 1e* R O8 >-8* I 8>* I 7HI ** >* I 8>1 I 8H1>ndikator yang digunakan dalam proses standarisasi ini adalah indikator amilum 2,$=. enambahan amilum yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali ke senyawa semula. roses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan si+at >1 yang mudah menguap. ada titik akhir titrasi iod yang terikat juga hilang bereaksi dengan titran sehingga warna biru kehitaman mendadak hilang dan perubahannya sangat jelas. enggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi. #ensitiitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodium*amilum memiliki kelarutan yang kecil dalam air, sehingga umumnya ditambahkan pada titik akhir titrasi. Daftar Pustaka:
http:;;dokumen.tips;documents;pembahasan*bilangan*peroksida.html. Diakses pada tanggal $ 'ei 12$3 $3:1< TINJAUAN PUSTAKA VI
Ukuran dari ketengikan suatu minyak dapat diketahui dengan menentukan bilangan peroksida. ilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi ilangan peroksida sangat penting untuk identi+ikasi tingkat oksidasi minyak. 'inyak yang mengandung asam* asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh
oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. #emakin tinggi bilangan peroksida maka semakin tinggi pula tingkat ketengikan suatu minyak. ilangan peroksida di de+inisikan sebagai jumlah oksigen peroksida per $ kilogram dari suatu lemak atau minyak. #atuan #> dari bilangan peroksida adalah milimoles per kilogram. (0.. $ millieCuialent @ 2. millimole? karena $ mAC dari -1 @ $ mmol;1 @ 2. mmol dari -1, dimana alensinya adalah 1". engukuran bilangan peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida dan hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak. ilangan peroksida yang tinggi mengindikasikan lemak atau minyak sudah mengalami oksidasi, namun pada angka yang lebih rendah bukan selalu berarti menunjukkan kondisi oksidasi yang masih dini. !ngka peroksida rendah bisa disebabkan laju pembentukan peroksida baru lebih kecil dibandingkan dengan laju degradasinya menjadi senyawa lain, mengingat kadar peroksida cepat mengalami degradasi dan bereaksi dengan zat lain. Untuk menentukan bilangan peroksida, cara yang sering digunakan adalah dengan metoda titrasi iodometri.. Titrasi ini umumnya menggunakan larutan tiosul+at sebagai penitar. rinsip dari bilangan peroksida adalah senyawa dalam lemak (minyak" akan dioksidasi oleh Kalium lodida (K>" yang akan melepaskan lodin. )eaksi ini terjadi dalam suasana asam (asam asetat berlebih atau asam sul+at". Hal ini untuk mencegah terjadinya reaksi iodium dengan hidroksida dalam pH lebih dari & menghasilkan hypoiodite (>-*" yang dapat mengganggu reaksi. Kemudian iodin yang dilepaskan dititar dengan natrium tiosul+at. erikut reaksinya: 1>* I H1- I )--H 1#1-81* I >1
)-H I 1-H* I >1
#<-71* I 1>
0atrium tiosul+at tidak merupakan larutan baku primer, karena apabila disimpan terlalu lama akan berubah titernya. eberapa +actor yang dapat menyebabkan terurainya larutan baku natrium tiosul+at antara lain pH larutan (stabil di pH %*$2", oksidasi oleh udara, dan mikroorganisme. -leh karena itu, 0atrium tiosul+at sebaiknya dibaku kan terlebih dahulu dengan kalium iodat, kalium dikromat, larutan iod standar, kalium permanganate, atau dengan serium (>/" sul+at. erikut adalah reaksi pembakuan 0a Tiosul+at dengan Kalium Dikromat: 7 >* I $< HI I 6r1-3*1 I 7e* 1 0a1#1-8 I >1
1 6rI8 I 8 >1I 3 H1-
0a1#<-7 I 1 0a>
>ndikator yang digunakan untuk titrasi iodimetri adalah larutan kanji yang membentuk warna biru, hijau atau hitam bila bereaksi dengan iodine. !pabila iodine telah dititrasi, warna menghilang kembali seperti semula. enambahan indicator sebaiknya dilakukan di sekitar Titik !khir Titrasi (Ditandai dengan warna kuning iodine memudar" karena dengan tingginya iodine, konsentrasi amilum akan terdekomposisi sehingga si+at sebagai indikator warna menjadi berkurang (tidak sepenuhnya reersible". Da+tar ustaka: https:;;id.scribd.com;doc;$&<2<$2%$;Teori*Dasar*ilangan*eroksida*ada*'inyak*Goreng. Diakses pada tanggal $ 'ei 12$3 $&:2<