Oleh – Oleh dari Kelompok I
THAHARAH DALAM PROSPEKTIF ISAM DAN MEDIS
DIPILAH2 DULUU
THAHARAH
ISLAM
MEDIS
THAHARAH SECARA ISLAMI ^^
PENGERIANNYA . . .
Thaharah menurut arti bahasa adalah pembersihan dari segala kotoran, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Adapun arti Thaharah secara syariat adalah meniadakan atau membersihkan hadats dengan air atau debu yang bisa dipakai untuk menyucikan.
SO . . .
Disini bisa diambil pengertian akhir bahwa Thaharah adalah melenyapkan sesuatu yang ada di tubuh yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan shalat dan ibadah lainnya.
SO . . .
Sesuatu yang bersih adalah sesuatu yang tidak dikotori oleh sesuatu yang kotor. Baik yang mengotori itu adalah sesuatu yang suci maupun najis. Sedangkan suci adalah sesuatu yang tidak terkena najis atau yang telah disucikan dengan cara yang telah ditentukan oleh syatiat islam, sekalipun sisitu terdapat kotoran yang suci.
NAHH . . .
Dengan pengertian tersebut di atas, maka sesuatu yang bersih belum pasti suci. Begitu pula sesuatu yang suci belum tentu bersih. Misalnya lantai yang terkena najis dibersihkan dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan syara‟, sekalipun kelihatannya bersih, bahkan sampai mengkilap namun masih tetap dihukumi belum suci (mutanajis).
PEMBAGIAN THAHARAH
BATIN THAHARAH LAHIR
PENGERTIAN THAHARAH BATIN
Thaharah dari berbagai macam kemusyrikan dan kemaksiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menguatkan tauhid dan beramal shalih. Thaharah semacam ini lebih penting daripada Thaharah fisik. Sebab tidak mungkin Thaharah fisik ini akan bisa terwujud manakala masih adanya najis kemusyrikan.
DALILNYA . . .
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis .” (QS. At-Taubah: 28) Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu tidak najis .” (HR. Bukhari Muslim).
PENGERTIAN THAHARAH LAHIR
bersuci dari kotoran-kotoran dan najis-najis, dan thaharah ini adalah separuh keimanan.
DALILNYA . .
Rasulullah Shallallahu „ alaihi wa sallam bersabda, Artinya “Bersuci itu separuh dari keimanan .”
NAHH . .
Setelah kita memahami pengertian diatas, maka gue akan memfokuskan dalam thaharah lahir zha . .
ALAT BERSUCI . .
AIR ALATYA DEBU
MACAM – MACA AIR HUJAN MATA AIR
LAUT
SALJU
SUMUR
LEMBAH
SUNGAI
THAHARAH DENGAN AIR . .
Thaharah dengan cara menggunakan air, dan inilah cara Thaharah yang paling pokok. Oleh sebab itu, setiap air yang turun dari langit atau keluar dari perut bumi adalah air yang menempati asal penciptaannya.
DALILNYA . .
Artinya : “Sesungguhnya air itu dapat menyucikan. Yang tidak bisa dibuat najis oleh sesuatupun .” (HR. Abu Dawud).
THAHARAH DENGAN DEBU
Thaharah ini merupakan ganti dari thaharah dengan air oleh sebab tidak memungkinkan bersuci dengan menggunakan air pada bagian-bagian yang harus disucikan atau karena tidak adanya air, atau karena takut bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan air sehingga bisa digantikan dengan debu yang suci.
DALILNYA
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun .” (QS. An-Nisa‟ : 43)
VIRUS THAHARAH
VIRUS THAHARAH
HADATS
NAJIS
HADATS
Hadats adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang tidak sah melakukan ibadah tertentu seperti shalat
PEMBAGIAN HADATS
PEMBAGIAN HADATS
HADTS KECIL HADATS BESAR
HADATS KECIL
segala sesuatu yang membatalkan wudhu‟, seperti kentut, kencing, buang air besar, dll.
HADATS BESAR
sesuatu yang menyebabkan mandi besar, seperti mimpi basah, bersetubuh, haidh, dan nifas.
NAJIS
sesuatu yang datang dari dalam diri (tubuh) manusia ataupun dari luar manusia, yang dapat menyebabkan tidak sahnya badan, pakaian, atau tempat untuk dipakai beribadah
PEMBAGIAN NAJIS
MUKHAFFAFAH HUKMIYAH NAJIS
MUTAWASHITAH AINIYAH MUGALLADHOH
NAJIS MUKHAFFAFAH (RINGAN)
Misalnya air kecing bayi yang belum berumur 2 tahun dan belum makan apa pun selain air susu ibu.
NAJIS MUTAWASHITOH (SEDANG)
Hukmiyah: benda suci yang terkena benda najis dan masih bisa disucikan (dengan air, dll.). Ainiyah: benda yang pada asalnya dihukumi najis dan tidak bisa disucikan.
NAJIS MUGHALLADHOH
Misalnya air liur/air kencingnya anjing atau babi, dan atau keturunanya.
NAHH . .
PEMBAHASAN DI ATAS MERUPAKAN PEGANTAR BAGI DAN UNTUK KALIAN SEMUA
PELAJARAN SEKARANG IALAH :
WUDHU‟
MANDI
TAYAMMUM
WUDHU
’
PENGERTIAN
Secara bahasa wudhu‟ berarti husnu /keindahan dan nadhofah /kebersihan. Menurut istilah wudhu‟ adalah peribadatan kepada Allah „ azza wa jalla dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan cara yang tertentu di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki.
DALILNYA . .
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki ” (QS. Al-Maidah : 6)
FARDHU WDHU’ Membasuh muka (termasuk berkumur dan memasukkan dan mengeluarkan air onsen dari hidung) Membasuh kedua tangan sampai kedua siku, Mengusap (menyapu) seluruh kepala Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, (berurutan) utan),, Tertib (berur Muwalah (tidak diselingi dengan perkaraperkara yang lain).
SUNAH WUDHU’ Bersiwak sebelum berwudhu‟ Membasuh dua telapak tangan sebanyak tiga kali Bersungguh-sungguh dalam memasukkan air ke dalam hidung kecuali bagi yang berpuasa Mendahulukan anggota wudhu‟ yang kanan Mengulangi setiap basuhan dua kali atau tiga kali Menyela-nyela antara jari-jemari (tangan dan kaki) Menyela-nyela jenggot yang lebat.
TATA CARA WUDHU’
Niat berwudhu‟ (dalam hati) untuk menghilangkan hadats Membaca basmallah Membasuh dua telapak sebanyak tiga kali Berkumur sebanyak tiga kali, menghirup air ke hidung (Istinsyaq ( Istinsyaq ) sebanyak tiga kali, dan menyemprotkan air (istin-tsar ( istin-tsar ) dari hidung ke sebelah kiri Membasuh muka sebanyak tiga kali. Batasan muka dimulai dari tumbuhnya rambut kepala menurut kebiasaan- hingga ke bagian ujung dua tulang rahang dan dagu. Membasuh dua tangan beserta siku sebanyak tiga kali. Batasan tangan dimulai dari ujung jari-jari tangan (berikut kuku-kukunya) sampai lengan atas. Sebelum kedua tangan dibasuh, terlebih dahulu menghilangkan sesuatu yang melekat pada keduanya seperti lumpur dan celupan yang tebal yang melekat pada kuku agar air sampai ke kulit.
LANJUT . .
Menyapu seluruh kepala berikut dua telinga sebanyak satu kali sapuan dengan air yang baru dan bukan air dari sisa basuhan tangan. Cara menyapu kepala ialah meletakkan kedua tangan yang sudah dibasahi degan air yang baru pada bagian depan kepala, lalu melintaskan keduanya sampai tengkuk lalu mengembalikan keduanya ke tempat semula, lalu memasukkan dua jari telunjuk kedua lubang telinga dan menyapu bagian luar telinga dengan dua ibu jari. Membasuh dua kaki beserta dua mata kaki sebanyak tiga kali. Mata kaki ialah dua tulang yang menonjol pada bagian bawah betis. Bagi orang yang tangan atau kakinya diamputasi, maka cukup membasuh bagian yang tersisa dari siku atau kaki.
DALILNYA Artinya : “Dari Humraan –bekas budak Utsman bin Affan-, suatu ketika „ Utsman memintanya untuk membawakan air wudhu ‟ (dengan wadah . ), kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua tangannya. Maka ia membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudhu ‟ kemudian berkumur-kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar. Lalu beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali, (kemudian) membasuh kedua tangannya sampai siku sebanyak tiga kali kemudian menyapu kepalanya (sekali saja) kemudian membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengatakan, “ Aku melihat Nabi shallallahu „ alaihi was sallam berwudhu ‟ dengan wudhu ‟ yang semisal ini dan beliau shallallahu „ alaihi was sallam mengatakan, “ Barangsiapa yang berwudhu ‟ dengan wudhu ‟ semisal ini kemudian sholat 2 . dan ia tidak berbicara di antara wudhu ‟ roka‟at (dengan khusyuk ) dan sholatnya maka Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu ”( HR. Bukhari – Muslim)
PEMBATAL WUDHU’
Pembatal pertama : Kencing, buang air besar, dan kentut
DALILNYA KENCING & BUANG AIR
ػ َب نْ ا بَ ْٔ َأ ِ ِئ َ يِ ىْ ُ ْ يِ ٌ َ َء أَ Artinya : “Atau kembali dari tempat buang air (kakus).”(QS. Al Ma-idah : 6) Yang dimaksud dengan al ghoith dalam ayat ini secara bahasa bermakna tanah yang rendah yang luas. Al ghoith juga adalah kata kiasan (majaz) untuk tempat buang air (kakus) dan lebih sering digunakan untuk makna majaz ini.
DALILNYA KENTUT Artinya : “Shalat seseorang yang berhadats tidak akan diterima sampai ia berwudhu.” Lalu ada orang dari Hadhromaut mengatakan, “Apa yang dimaksud hadats, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah pun menjawab.
ٌشاغَ ظ بَ ُ ْٔ َء أٌ ُ Artinya : “Di antaranya adalah kentut tanpa suara atau kentut dengan suara.”(HR. Bukhari – Muslim).
PEMBATAL WUDHU’
Pembatal kedua : Keluarnya mani, wadi, dan madzi
WADI N MADZI
Wadi adalah sesuatu yang keluar sesudah kencing pada umumnya, berwarna putih, tebal mirip mani, namun berbeda kekeruhannya dengan mani. Wadi tidak memiliki bau yang khas. Sedangkan madzi adalah cairan berwarna putih, tipis, lengket, keluar ketika bercumbu rayu atau ketika membayangkan jima‟ (bersetubuh) atau ketika berkeinginan untuk jima‟. Madzi tidak menyebabkan lemas dan terkadang keluar tanpa terasa yaitu keluar ketika muqoddimah syahwat. Laki-laki dan perempuan sama-sama bisa memiliki madzi.
WADI N MADZI Wadi dan madzi najis. Sedangkan mani –menurut pendapat yang lebih kuat - termasuk zat yang suci. Cara mensucikan pakaian yang terkena madzi dan wadi adalah dengan cara diperciki. Sedangkan mani cukup dengan dikerik. Jika keluar mani, maka seseorang diwajibkan untuk mandi. Mani bisa membatalkan wudhu berdasarkan kesepakatan para ulama dan segala sesuatu yang menyebabkan mandi termasuk pembatal wudhu.
DALIL MADZI
berdasarkan hadits tentang cerita „Ali bin Abi Tholib. „Ali mengatakan,
Artinya : “ Aku termasuk orang yang sering keluar madzi. Namun aku malu menanyakan hal ini kepada Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam dikarenakan kedudukan anaknya (Fatimah) di sisiku. Lalu aku pun memerintahkan pada Al Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya pada Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam. Lantas beliau memberikan jawaban pada Al Miqdad , “ Cucilah kemaluannya kemudian suruh ia berwudhu ”.”(HR. Bukhari – Muslim)
Sedangkan wadi semisal dengan madzi sehingga perlakuannya sama dengan madzi.
PEMBATAL WUDHU’
Pembatal ketiga : Tidur keadaan tidak sadar)
lelap
(dalam
TIDUR
Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur lelap yang tidak lagi dalam keadaan sadar. Maksudnya, ia tidak lagi mendengar suara, atau tidak merasakan lagi sesuatu jatuh dari tangannya, atau tidak merasakan air liur yang menetes. Tidur seperti inilah yang membatalkan wudhu‟, baik tidurnya dalam keadaan berdiri, berbaring, ruku‟ atau sujud. Karena tidur semacam ini yang dianggap mazhonnatu lil hadats , yaitu kemungkinan muncul hadats.
TIDUR
Sedangkan tidur yang hanya sesaat yang dalam keadaan kantuk, masih sadar dan masih merasakan merasakan apa-apa, maka tidur semacam ini tidak membatalkan wudhu.
DALILNYA TIDUR
Hadits dari Anas bin Malik, ٔ -هى ه ه – ِ ل انهِ ٕ ُ َ
َ بة أَ بَ َ ْ ُ َٕ ُ ظ بَ َ َٕ زَ َ ََٔ َٕ ه َ ُ ى ُ َٕ يُ
Artinya : “Para sahabat Rasulullah shallallahu „ alaihi wa sallam pernah ketiduran kemudian mereka pun melakukan shalat, tanpa berwudhu lagi.” (HR. Muslim)
PEMBATA WUDHU’
Pembatal keempat : Hilangnya akal karena mabuk, pingsan dan gila. Ini berdasarkan ijma‟ (kesepakatan para ulama). Hilang kesadaran pada kondisi semacam ini tentu lebih parah dari tidur.
Pembatal kelima : Memakan daging unta.
DALILNYA MAKAN DAGING
Hadist dari Jabir bin Samuroh,
ٔ َ َ َ َ ً ُ َ َ أ ُ وِٕ ُ ه ه – ِ ل انهَ ٕ َ لَ َ َٕ َ أأر-هى ُ ن ْ ُ يِ ظ ُ ْ يِ ظ ْ ِ ْ ِإَٔ ْ ظ ْ ِ ْ ِل « إَ قبَ ىِ َ َ ْ َ َٕ َل أرَ قبَ .» ْ ظ َٕ َ رَ َ ذ َٕ زَ َ ذ َ نْ ا .» م َٕ زَ َ ىْ َ َ « لَ قبَ م ُ ن ْ يِ ظ ُ ن ِ ِثا ِ ِثا ِ وِٕ ُ ِ وِٕ ُ Artinya : “Apakah aku mesti berwudhu setelah memakan daging kambing? ” Beliau bersabda, “Jika engkau mau, berwudhulah. Namun jika enggan, maka tidak mengapa engkau tidak berwudhu. ” Orang tadi bertanya lagi, “ Apakah seseorang mesti berwudhu setelah memakan daging unta? ” Beliau bersabda, “Iya, engkau harus berwudhu setelah memakan daging unta.”(HR. Muslim)
NAAH . .
Inilah beberapa hal yang disepakati sebagai pembatal wudhu‟. Sebagian lainnya adalah pembatal wudhu‟ yang masih diperselisihkan di antara para „ulama.
MANDI WAJIB
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan al ghuslu secara bahasa adalah mengalirkan air pada sesuatu. Sedangkan yang dimaksud dengan al ghuslu secara syari‟at adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus untuk menghilangkan hadats besar.
BE2RAPA HAL YG MEWAJIBKANNYA
Pertama : Keluarnya mani dengan syahwat (junub).
DALILNYA JUNUB
أٓشُ غ بَ جبً ْ ْ ِإَٔ ُ ُ ىْ ز ُ ُ Artinya : “Dan jika kamu junub maka mandilah .” (QS. Al Maidah: 6)
BE2RAPA HAL YG MEWAJIBKANNYA
Kedua : Bertemunya dua kemaluan (laki-laki dan perempuan), walaupun tidak keluar mani.
DALILNYA KEMALUAN
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „ anhu , Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam bersabda,
ت بَ َٓ َ َ ى ُ َِثْ َٓا ب َ جِ َ َ َ َٔ ْ َ َ ، َ ْ َ ث َ َه َ َا ِإ ُ مُ َ ْ نْ ا Artinya : “Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya,pen ), lalu bersungguh- sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari – Muslim)
BE2RAPA HAL YG MEWAJIBKANNYA
Ketiga : Ketika berhentinya darah haidh dan nifas.
DALILNYA HAIDH
Hadits „Aisyah radhiyallahu „ anha , Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,
َ َ ْ َ ْ هِ خ ع ن ا ذ ه ج ق َ ْ َ د ِ ب ِ ِ ُ ْ شَ َثْ ََا أ ِإَٔ حَ َ ان َ ْ َ َ َا أ ِ َ ِّه ِ َ َٔ وَ ك ان ْ َ Artinya : “Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat .” (HR. Bukhari – Muslim).
LANJOT . .
Untuk nifas dihukumi sama dengan haidh berdasarkan ijma‟ (kesepakatan) para ulama.
BE2RAPA HAL YG MEWAJIBKANNYA
Keempat : Ketika orang kafir masuk Islam.
DALILNYA
Hadits dari Qois bin „Ashim radhiyallahu „ anhu ,
َ َ َ َ َ َ َ م ز أ ى ه ٔ ه ه ان ه ج ان ش ي ى ه أ ْ ْ ِ ِ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ِ ُ َ َ َ ْ ُ أ ٍ ْ بَ ِث ِ َٔ ءٍ Artinya : “Bahwasanya dia (Qois) masuk Islam, lantas Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasa‟I, At Tirmidzi, Ahmad).
BE2RAPA HAL YG MEWAJIBKANNYA
Kelima : Karena kematian.
LANJOT Yang dimaksudkan wajib mandi di sini ditujukan pada orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup wajib memandikan orang yang mati. Jumhur (mayoritas) ulama menyatakan bahwa memandikan orang mati di sini hukumnya fardhu kifayah , artinya jika sebagian orang sudah melakukannya, maka yang lain gugur kewajibannya. Yang wajib dimandikan di sini adalah setiap muslim yang mati, baik laki-laki atau perempuan, anak kecil atau dewasa, orang merdeka atau budak, kecuali jika orang yang mati tersebut adalah orang yang mati di medan perang ketika berperang dengan orang kafir.
DALILNYA MATI
Perintah Nabi shallallahu „ alaihi alaihi wa sallam kepada sallam kepada Ummu „Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya,
ٓ َ َ َ َ ً َ ْ َ ءٍ بَ ِك ث ز أ إ ك ن ي ش أ ٔ أ ب ٔ أ َ ب ب َ َ هْ ا َ َ ْ ْ ا ِ ً ِ َ َ ِنَ َ َ ْ َ ْ ْ ْ ُ ْ َ ِ ٍ ْ ِ َٔ Artinya : “Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian). ” (HR. Bukhari – Muslim).
RUKUN MANDI
Niat mandi (dalam hati) untuk menghilangkan hadats besar besar. Hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.
DALILNYA MANDI
anha yang Hadits „Aisyah radhiyallahu „ anha yang menceritakan tata cara mandi Nabi shallallahu „ alaihi alaihi wa sallam,
ِ ِّه ُ ِ ِ بَ نْ ط ا َ َ َه َ ءَ ُ ِ ُ ى ُ Artinya : “Kemudian beliau (Rasulullah) mengguyur air pada seluruh badannya. ” (HR. An Nasa-i)
LANJOT
Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk mandi wajib (al ghuslu ). Jadi seseorang yang mandi di pancuran atau shower dan air mengenai seluruh tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.
TATA CARA HADITS YANG SEMPURNA
Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi. Kedua: Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri. Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun. Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat. Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.
TATA CARA HADITS YANG SEMPURNA Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri. Menyela-nyela rambut. Ketujuh: Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri. Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali saja sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang membicarakan tentang mandi. Inilah salah satu pendapat dari madzhab Imam Ahmad dan dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
DALILNYA TATA CARA MANDI
Hadits dari „Aisyah dan hadits dari Maimunah.
ٔ – هى ه ه – جِ ان بَ ْ َ َ ِئ ِْٔ صَ خَ ّ ِ ٔ م بَ – هى ه ه – ْ اَ ِ إَ َ َ زَ ا جِ ان َأ ُظ بَ َ ُظ بَ َ نْ ا َٕ زَ َ َٕ زَ َ ى ُ ، ِ ْ َ َ م َ َ َ َ َأَ ثَ خِ َث َ يِ ٓ ب َ ِم ثُ ِّه َ ُ َ ، ءِ بَ نْ ا ِ ُ َ ِث بَ َم أُ ِ ْ ُ ى ُ ، حِ َ ه ِن ُ ِ ْ َ َ ِف ث ى ش ل أ ُ َ َ َ ِ ِ أَْ َه َ ت ِ ٍ شَ ُ س َ َ َ َ ُ ِ ٕ ُ ِ ِّه ُ ِ ِ هْ ِ َه َ ءَ بَ نْ ط ا ُ ِ ُ ى ُ ،
DALILNYA TATA CARA MANDI
Artinya : “Dari „ Aisyah, isteri Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu „ alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya .” (HR. Bukhari – Muslim)
TYUZ BAGAIMANA MANDINYA WANITA ??
Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan tata cara mandi yang diterangkan di atas sebagaimana telah diterangkan dalam hadits Ummu Salamah,
Artinya : “Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub ?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci .” (HR. Muslim)
TATA CARA MANDI WANITA KARENA HAID & NIFAS
Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini: Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air. Kedua: Melepas kepangan rambut sehingga air sampai ke pangkal rambut.
TATA CARA MANDI WANITA KARENA HAID & NIFAS
Ketiga: Ketika mandi seusai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisasisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh. Dalilnya sebagaimana hadits „Aisyah tentang pertanyaan Asma‟ di atas.
TAYAM MUM
PENGERTIAN
Tayammum secara bahasa diartikan sebagai Al Qosdu (ُ َ ) yang berarti maksud. ْ ان Sedangkan secara istilah dalam syari‟at adalah sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho‟id yang bersih. Sho‟id adalah seluruh permukaan bumi yang dapat digunakan untuk bertayammum, baik yang terdapat tanah di atasnya ataupun tidak.
DALILNYA TAYAMMUM
ْٔ َػ أ َب نْ ا بَ ْٔ َش أٍ َ ِ ِئ َ شْ يَ ىْ ز ُ َ يِ ىْ ُ ْ يِ ٌ َ َء أَ َ َه َ ْٔ َأ ظ ْ ْ ِإَٔ ُ جبً ِّ َا غً ِ بَ ان ِ َى رْ َه َ ءَ ِ ىُ ز َ إ ُ َ زَ َ ءً يبَ أ ُ ْ يَ َ ّ ُ ُ ْ يِ ىْ بَ ُ ِ ْ َأَٔ ىْ ُ ِٕ ُ ُٕ ِا ثٕ ُ َ يْ Artinya : “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu ”. (QS. Al Maidah : 6).
ALAT TAYAMMUM
Media (alat) yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih, baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, lembab ataupun kering.
DALILNYA ALAT TAYAMMUM
Hadits Nabi shollallahu „ alaihi was sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu „ anhu di atas dan secara khusus,
ًآ ُ َغَٔ ًا يَ زِ ي َُٔ ِٓن ب َ ه ُ ض ْ َذ ا ِ ِ َه ِ ُ ْ ُ ٕ Artinya : “ Dijadikan (permukaan,) bumi seluruhnya bagiku (Nabi shollallahu „ alaihi was sallam) dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci ” (HR. Ahmad)
KEADAAN YG BOLEH TAYAMMUM
Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan hafidzahullah berkata : Jika tidak ada air baik dalam keadaan safar/dalam perjalanan ataupun tidak. pent.) bersamaan Terdapat air (dalam jumlah terbatas dengan adanya kebutuhan lain yang memerlukan air tersebut semisal untuk minum dan memasak. Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan membahayakan badan atau semakin lama sembuh dari sakit.
KEADAAN YG BOLEH TAYAMMUM Ketidakmampuan menggunakan air untuk berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak adanya orang yang mampu membantu untuk berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran habisnya waktu sholat. Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan tidak adanya yang dapat menghangatkan air tersebut.
TATA CARA TAYAMMUM Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan, kemudian meniupnya. Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan. Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja.
TATA CARA TAYAMMUM
Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja, atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu. Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum. Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah (junub), demikian juga untuk hadats kecil.
DALIL TATA CARA TAYAMMUM
dijelaskan hadits „Ammar bin Yasir rodhiyallahu „ anhu,
ٔ َ َ َ َ َ ِ ِ ى أْ ه ، ذ خٍ ب ِ َ َث َ َ ِ – هى ه ه – ِ ل انهُ ٕ ُ جْ َ ْ ُ َ َ َ َ ، خُ اث انُ ش َ َ ر ه – بَ َ ِ ِ ان ِ ذ ْٔش َ زَ َ ، ءَ بَ نْ ا َ ِنَ د ُ شْ َ ُ ِك ن ِّ ِج ه ِ ِّ َ ِة ث شَ ع رْ َك أ ِ ْ َ َ بَ بَ ِل « إَ َب َ – هى ه َ َ . » َا َ َ َ َ َ َ َ ْ ٓشَ ْ َ ْٔ َأ ، ِ ِن َ ٓ ب َ ِ ث بَ يَ ى ُ ، ٓ ب َ ع ْ َا َه َ خً َشثْ ظ َ َ َ ى ُ ض ِ ِٓ ثِ ِّ َ ٓشَ ْ َ َ َ ِ ٓ ُ َ ْ َٔ ب َ ِ ِ ثَ بَ ِ َ يَ ى ُ ، ِ ِّ َ ِ ثِ ِن Artinya : “ Rasulullah shallallahu „ alaihi was sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah.
DALIL TATA CARA TAYAMMUM Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu „ alaihi was sallam. Lantas beliau mengatakan , “ Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini ”. Seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya (HR. Bukhari – Muslim)
PEMBATAL TAYAMMUM
Telah ditemukan air bagi orang yang bertayammum karena ketidakadaan air, Telah adanya kemampuan menggunakan air, Tidak sakit lagi bagi orang yang bertayammum karena ketidakmampuan menggunakan air.
THAHARAH SECARA MEDIS ^^
PENGERTIAN THAHARAH
Thaharah menurut medis adalah bebas dari kotoran, tidak bernoda, tidak tercampur dengan unsur zat kimia lain.
WUDHU ’
MANFAAT WUDHU’
Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
MANFAAT WUDHU’
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalu kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.
MANFAAT WUDHU’
Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga).
MANFAAT WUDHU’
Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
MANFAAT WUDHU’
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
MANFAAT BERKUMUR SBLUM WUDHU’
Berkumur-kumur dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
KEUTAMAAN ISTINSYAQ SBLUM WUDHU’ Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman. Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
KEUTAMAAN ISTINSYAQ SBLUM WUDHU’
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.
MANDI
MANFAAT MANDI Mandi mengeluarkan racun Mandi air hangat dengan suhu 32 – 35 derajat membuka pori-pori tubuh. Ini akan membantu mengeluarkan toksin atau racun yang mengendap di dalam tubuh. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar agar bisa bekerja secara baik. Waktu yang dianjurkan untuk mandi selama 10 – 20 menit.
MANFAAT MANDI
Menghilangkan stress Mandi air dingin merupakan cara yang tepat untuk mereka yang sedang mengalami stress. Temperatur air yang bagus dan dianjurkan adalah 12 – 18 derajat. Mandi air dingin sangat baik untuk meredakan ketegangan pikiran sekaligus memberikan kesegaran.
Mengobati eksema dan penyakit kulit lainnya kulit tertentu seperti eksim, ruam, Penyakit rangen, atau gatal-gatal kulit dapat berkurang jika dalam air ditambahkan baking soda (sodium bikarbonat) yang bertindak sebagai anti septic. Dianjurkan untuk berendam selama 10 – 20 menit. Jika ada waktu dan kesempatan tak ada salahnya pergi ke pemandian air panas di tempat rekreasi atau tempat yang memang disediakan secara khusus.
Penyembuhan dan pencegahan infeksi Sariawan dapat dibantu penyembuhannya dengan menambahkan 3 atau 4 cuka apel ke dalam bak mandi. Hal ini baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan tingkat keasaman. Tambahkan pada air hangat di bak mandi dan berendam selama 15 – 20 menit.
Meringankan flu dan sakit kepala Rendamlah kaki di dalam air hangat. Ini akan membantu mengurangi derita karena flu dan skit kepala. Selain itu akan menyegarkan kaki yang lelah sehabis beraktivitas atau olahraga. Kaki dimasukkan ke dalam air hangat sampi kira-kira pergelangan atau sampai pada batas lutut. Baik juga apabila ditambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon, yang berfungsi memberikan kesegaran. Lakukan selama 10 – 20 menit, setelah itu basuhlah kaki dengan air dingin.
Dan Banyak Lainnya . . .
TAYAMMUM
MANFAAT TAYAMMUM
Diantara hal-hal yang dituduh menyelisihi akal adalah masalah tayamum. Maka ada tanggapan bahwa tayamum tidak dapat diterima oleh akal apabila ditinjau dari dua segi, yaitu: pertama, tanah atau debu adalah sesuatu yang kotor, sehingga tidak dapat menghilangkan daki maupun kotoran-kotoran lainnya. Demikian pula tidak dapat membersihkan pakaian. Kedua, tayamum hanya disyari‟atkan pada dua anggota badan (wudlu), dan ini tidak sesuai dengan akal logika yang sehat.
MENGAPA TANAH ????
Benar jika syari‟at tayamum itu memang tidak sesuai dengan akal yang picik. Akan tetapi, ia sangat selaras dengan akal yang sehat. Karena sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan air sebagai sumber utama kehidupan, sementara manusia diciptakan dati tanah. Tubuh kita tersiri dari dua unsur tersebut, yakni air dan tanah. Dan telah pula dijadikan dari dua unsur itu makanan bagi kita. Lalu keduanya dijadikan alat bagi kita untuk bersuci dan beribadah. Tanah adalah materi asal kejadian manusia dan air adalah sumber kehidupan bagi segal sesuatu. Lalu Allah SWT menyusun alam ini dan kedua unsur itu sebagai sumber utamanya.
MENGAPA TANAH ????
Pada dasarnya, bahan yang dipakai untuk membersihkan sesuatu dari kotoran dari situasi dan kondisi yang biasa adalah air. Tidak diperkenankan untuk tidak mempergunakan air sebagai bahan pembersih, kecuali pada saat itu air tidak ada, atau karena adanya halangan seperti sakit serta sebabsebab yang lain (yang dapat dibenarkan oleh syara‟). Pada saat kondisi tidak memungkinkan untuk mempergunakan air seperti itu, maka mempergunakan tanah sebagai pengganti air adalah jauh lebih utama dibandingkan dengan yang lain. Hal ini karena tanah adalah saudara kandung air.
MENGAPA TANAH ????
Meskipun pada lahirnya tanah (debu) nampak kotor, namun ia dapat mensucikan kotoran secara batin. Hal ini diperkuat oleh kemampuan tanah untuk menghilangkan kotoran-kotoran secara lahir ataupun mengurangi kadar kotornya.
MENGAPA PADA 2 ANGGOTA BDN ??
Adapun segi atau pandangan yang kedua, yaiut pensyari‟atan tayamum yang hanya pada dua anggota badan (wudlu) tidak sesuai dengan akal, sementara telah diketahui, bahwa tayamum disyari‟atkan pada seluruh anggota badan (wudlu) seperti halnya dengan air.
MENGAPA PADA 2 ANGGOTA BDN ??
Akan tetapi, pada hakikatnya pensyari‟atan tayamum hanya pada dua anggota badan (wudlu) berada pada puncak kesucian dan keselarasan dengan akal yang sehat, serta mengandung rasia dan hikmah yang cukup mendalam. Karena pada umumnya, melumuri kepala dengan debu (tanah) adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan jiwa yang normal. Oleh sebab itu, perbuatan tersebut umumnya hanya dilakukan orang saat ia ditimpa musibah dan kesulitan. Adapun kedua kaki umumnya adalah anggota badan yang senantiasa bersentuhan dengan tanah.
THANKS