MAKALAH FISIOLOGI HEWAN SISTEM RESPIRASI VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (SALAMANDER DAN BELALANG)
OLEH : -ZIKKRA AUDINA (1503115634) -RADEN RORO MURNI SETIOWATI (1503113081) -EMI FITRIA SRIHARTANTI (1503123099) -FIRDA RAHAYU PUTRI (1503113170)
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017 KATA PENGANTAR 1
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan nikmatnya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang Sistem Respirasi atau sistem pernapasan pada hewan vertebrata dan invertebrata yaitu pada salamander dan belalang. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan. Adapun isi makalah ini disusun berdasarkan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi pembaca terutama bagi penulis. Kami selaku penulis makalah ini sangat sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman- teman, Ibu pengampu mata kuliah Fisiologi hewan yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat lebih baik lagi.
Pekanbaru, 04 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul .....................................................................................................1 Kata Pengantar.....................................................................................................2 Daftar Isi ..............................................................................................................3 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...........................................................................................4 1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................5 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Respirasi....................................................................................6 2.2 Klasifikasi Belalang....................................................................................6 2.3 Klasifikasi Salamander...............................................................................6 2.4 Perbedaan Respirasi Vertebrata dan Invertebrata......................................7 BAB III Pembahasan 3.1 Sistem Respirasi Belalang...........................................................................9. 3.2 Sistem Respirasi Salamander......................................................................9 BAB IV Penutup 4.1 Kesimpulan................................................................................................11 4.2 Saran..........................................................................................................12 Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1
Latar Belakang Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk
metabolisme pernapasan
dalam yang
tubuh.
Hewan
berbeda-beda.
memiliki
Mamalia,
alat-alat
Reptilia,
dan
Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paru-paru. Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem
insang.
serangga,
Sebagian
telah
memiliki
besar
Arthropoda,
sistem
saluran
terutama
pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. Respirasi pengambilan
eksternal
O2
dan
(bernapas)
pengeluaran
meliputi
CO2
serta
proses uap
air.
Pernapasan merupakan pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya. terjadi
didalam
Pernapasan sel.
internal
Secara
garis
(pernapasan besar,
selurel)
pernapasan
merupakan pemecahan glukosa dengan bantuan enzim-enzim untuk menghasilkan energi. Kelompok hewan darat yang termasuk Artropoda, misalnya serangga sistem pernapasan berupa sistem pembuluh trakea. Trakea merupakan pembuluh udara yang bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh udara yang halus ke seluruh bagian tubuh. Sistem trakea tidak mengandalkan
peredaran
mentranspor
oksigen
dari
pertukaran gas di permukaan tubuh sel-sel tubuh, sehingga oksigen tidak diedarkan melalui darah. Pada sepanjang kedua sisi tubuh serangga terdapat lubang-lubang kecil disebut stigma, yang merupakan muara pembuluh-pembuluh trakea yang selalu terbuka. Jadi, udara keluar masuk melalui stigma sebagai lubang pernapasan. Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea
4
melalui lubang kecil setiap ruas-ruas tubuh yang disebut stigma atau spirakel. Udara dari spirakel melewati trakea, menujuke trakeol dan trakeolus. Trakeolus berukuran halus yaitu, 0,1 nano meter, ujungnyaa berbatasan dengan sel-sel tubuh, sehingga langsung terjadi difusi gas. Amfibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paruparu dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan. Salamander adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan di darat (Amphibi) yang tergolong ke dalam kelas amphibi yang berekor dan berkaki (Caudata/Urodela). Salamander termasuk hewan karnivor, makanannya berupa invertebrata kecil, seperti serangga, siput, keong kecil, maupun cacing. Para peneliti Kanada telah berhasil menemukan Frogmander (berasal dari kata Frog dan Salamander), fosil yang berusia 290 juta tahun. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk mengetahui respirasi pada hewan khususnya pada salamander dan belalang. 1.2 Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari respirasi
5
2. Mengetahui klasifikasi belalang dan salamander 3. Mengetahui perbedaan respirasi vertebrata dan invertebrata 4. Mengetahui sistem respirasi belalang dan salamander
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Respirasi Respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2). Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan. 2.2 Klasifikasi Belalang Klasifikasi belalang yaitu : Kingdom : Animalia Filum
: Artropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
6
Famili
: Acrididae
Genus
: Dissosteira
Spesies
: Dissosteira corelina
2.3 Klasifikasi Salamander Klasifikasi salamander yaitu : Kingdom : Animalia Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Caudata
Famili
: Plethodontidae
Genus Spesies
: Plethodon : Plethodon cinereus
2.4 Perbedaan Respirasi Vertebrata dan Invertebrata Perbedaan Respirasi Vertebrata dan Invertebrata terletak pada organ yang dimilikinya yaitu : Organ Respirasi pada Vertebrata antara lain sebagai berikut : 1. Insang Berdasarkan
pada
letaknya,
insang
tersebut
dapat
dibedakan menjadi insang luar dan juga insang dalam. Insang luar tersebut terdapat pada suatu larva ikan dan juga amfibia, sedangkan pada insang dalam tersebut terdapat pada ikan yang sudah dewasa. Insang dalam pada ikan tersebut dilindungi ialah dengan tutup insang yang di sebut dengan operkulum. 2. Paru-Paru Pada semua vertebrata yang hidupnya di darat, termasuk mamalia juga yang hidup di air, bernapas dengan menggunakan paru-paru. Pada semua vertebrata yang bernapas dengan paruparu tersebut memasukkan udara dengan melalui suatu lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan langit-langit pada rongga mulut.
7
Organ Respirasi pada Invertebrata antara lain sebagai berikut : 1. Difusi Pertukaran gas didalam suatu organ pernapasan itu terjadi disebabkan adanya perbedaan konsentrasi oksigen serta karbon dioksida pada lingkungan dan juga sel-sel tubuh. Molekul oksigen serta juga karbon dioksida yang bergerak dari suatu daerah berkonsentrasi tinggi ke pada daerah yang konsentrasi rendah disebut dengan proses difusi. Difusi tersebut berlangsung dengan secara efektif jika terdapat suatu perbedaan konsentrasi yang sangat tinggi juga. Proses difusi itu dibedakan ialah menjadi difusi sel dan juga difusi epidermal. Difusi sel itu terjadi dengan melalui membran sel di hewan yang bersel satu. Pada Porifera serta Coelenterata difusi
berlangsung
dengan
melalui
membran
sel-sel
pada permukaan tubuh serta juga selanjutnya ke sel-sel yang letaknya ke lebih dalam. Difusi epidermal tersebut terjadi dihewan cacing tanah. Pertukaran pada gas berlangsung dengan melalui kulit luar tubuh (epidermis). 2. Sistem Trakea Alat pernapasan
yang
berupa
suatu
trakea
dapat
ditemukan pada serangga. Trakea ialah suatu pembuluh halus yang
berasal
dari
bercabang-cabang
suatu
permukaan
pada seluruh
bagian
tubuh, yang kemudian tubuh.
pada
tiap-
tiap percabangan berakhir didalam suatu sel-sel trakea yang memiliki perluasan yang berupa trakeol. Ujung akhir trakeol tersebut berisi cairan dan juga melalui suatu cairan inilah oksigen serta karbon dioksida berfungsi ke dalam sel-sel jaringan yang berada di dekatnya.
8
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sistem Respirasi Belalang Pernapasan dilakukan menggunakan trakea yang seperti tabung berisi udara. Tabung itu terbuka di permukaan thoraks dan
abdomen
melalui
pasangan
katup
spirakel.
Sistem
pernapasan pada belalang sama saja dengan sistem pernapasan pada serangga lain seperti nyamuk, lalat, dan kupu-kupu. Belalang berukuran lebih besar mungkin perlu lebih sering membuka ventilasi tubuhnya untuk membuka beberapa spirakel. Belalang menggunakan otot abdominal untuk mengembangkan tubuhnya dan memompa air ke dalam sistem pernapasannya.
9
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea. Pembuluh trakea akan bercabang hingga menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Trakeolus adalah tempat terjadinya pertukaran gas dengan selsel tubuh. Darah tidak mengangkut oksigen, melainkan hanya mengangkut sarisari makanan. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan tersusun oleh sel yang disebut trakeoblas. Cairan pada ujung trakeolus berfungsi supaya udara mudah berdifusi ke jaringan. Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea memipih sehingga udara kaya karbon dioksida keluar dari tubuh. Jika otot perut berelaksasi maka trakea kembali pada volume semua sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke trakea. 3.2 Sistem Respirasi Salamander Pada salamander, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut,
kulit,
dan
paru-paru.
Selaput
rongga
mulut
dapat
berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, salamander bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung
10
dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, salamnder bernapas juga dengan paruparu
walaupun
mamalia. Salamander berbentuk
paru-parunya
mempunyai
gelembung
tempat
belum
sepasang
sebaik
paru-paru
paru-paru
bermuaranya
kapiler
yang darah.
Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paruparu dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembunggelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut: Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paruparu lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru
dan
sebaliknya,
karbon
dioksida
dilepaskan
ke
lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut: Otototot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah
tekak
menutup
dan
sebaliknya
koane
membuka.
Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
11
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan makalah ini yaitu : 1. Respirasi merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk hidup
untuk
memperoleh
energi
dengan
cara
pembongkaran sari makanan melalui pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2). 2. a. Klasifikasi belalang yaitu : Kingdom : Animalia Filum
: Artropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Famili
: Acrididae
Genus
: Dissosteira
Spesies : Dissosteira corelina b. Klasifikasi salamander yaitu : Kingdom : Animalia Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Caudata
Famili
: Plethodontidae
Genus
: Plethodon
Spesies : Plethodon cinereus 3. Perbedaan respirasi vertebrata dan invertebrata terletak pada organ yang dimilikinya yaitu vertebrata memiliki organ
respirasi
insang
dan
paru-paru
sedangkan
invertebrata yaitu memiliki sistem difusi dan sistem trakea. 4. Sistem respirasi pada belalang diawali dengan udara masuk melalui stigma/spirakel menuju saluran/pembuluh trakea kemudian masuk ke trakeolus dan diedarkan ke seluruh tubuh. Dan proses keluarnya udara dari dalam
12
tubuh belalang yaitu CO2 yang ada di dalam tubuh belalang kembali ke trakeolus menuju trakea kemudian masuk ke spirakel dan dilepaskan ke luar tubuh. 5. Pada salamander, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). 4.2 Saran Dibutuhkan saran dari setiap kalangan terhadap makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik.
13