LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN II OSMOREGULASI
OLEH :
NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN
: INTAN QAANITAH : 08041281419041 : IV IV (EMPAT) : KALISTA KHAIRUNNISA KHAIRUNN ISA
LABORATORIUM FISIOLGI HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA AN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITA UNIVERSI TAS S SRIWIJA! SRIWIJ A!A A 201"
Universitas Sriwijaya
BAB 1 PENAHULUAN
1#1 L$%$& B'$$*+ Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba menerangkan faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan. Oleh karena luas bidang fisiologi, maka dibagi menjadi bagian bagian yang lebih khusus, diantaranya yaitu fisiologi hewan air dalam hal ini ikan. Fisiologi ikan dapat diartikan sebagai ilmi yang mempelajari fungsi dan kegiatan kehidupan at organisme dan fenomena fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan ikan. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi !"uliani, #$%&'. (kan sebagai organisme akuatik memerlukan media air sebagai habitatnya tidak terlepas dari pengaruh tekanan yang berasal dari lingkungan melalui perubahan yang terdapat di dalamnya dan pengaruh fisiologis ikan itu sendiri. (kan memiliki kemampuan dalam beradaptasi bagi kelangsungan hidupnya. Suatu hal yang harus dihadapi ikan yaitu adanya tekanan osmotik tubuhnya. (kan , agar dapat bertahan dengan lingkungan tempat hidupnya maka harus dapat mengaur keseimbangan tubuhnya, agar tidak kelebihan dan kekurangan air. )roses fisiologis di dalam tubuh ikan dapat berjalan dengan normal, maka diperlukan tekanan osmotik yang relatif konstan. )engaturan tekana osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan agar proses-proses fisiologisnya berjalan normal disebut osmoregulasi !Syakirin, #$$*'. Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam. +emampuan osmoregulasi bervariasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis,jenis kelamin dan perbedaan genotif !ffandi, #$$#'. Osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbangan konsentrasi antara air dan elektrolit yang ada dalam tubuh agar sesuai dengan lingkungannya. ewan memiliki habitat yang berbeda-beda. iap habitat memiliki karakteristik
Universitas Sriwijaya
lingkungan yang berbeda. /asalah lingkungan yang perlu dihadapi berbeda pula, sehingga hewan perlu beradaptasi terhadap habitat tersebut, baik secara anatomi, fisiologi, maupun perilaku. 0ontoh pada hewan yang hidup di laut dengan tingkat salinitas tinggi rentan mengalami dehidrasi karena cairan dalam tubuh akan berosmosis keluar tubuh. ewan yang hidup di air tawar ! freshwater ' sel-sel tubuhnya rentan membengkak karena air diluar tubuh akan mengalami osmosis masuk ke dalam tubuh !1udi, #$%2'. ewan darat !terestrial' cenderung mengalami dehidrasi karena terjadi evaporasi. ewan laut dan darat memiliki permasalahan yang sama yaitu cenderung mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan dalam tubuh, sedangkan hewan di habitat freshwater memiliki permasalahan penurunan konsentrasi ion dan kelebihan cairan dalam tubuh !)amungkas, #$%#'. (kan hidup pada lingkungan yang tekanan osmotiknya berbeda dengan tekanan osmotik cairan tubuhnya. )erbedaan tekanan osmotik ini mengharuskan ikan melakukan pengaturan tekanan osmotik cairan tubuhnya agar berada dalam keadaan yang relatif stabil sehingga proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung secara normal. /ekanisme pengaturan tekanan osmotik ini akan bergantung pada besarnya perbedaan antara tekanan osmotik media dengan tekanan osmotik cairan tubuhnya. )roses ini disebut osmoregulasi !3antu, #$%$'. Organ primer yang berfungsi menjalankan osmoregulasi adalah ren. )erbedaan habitat pada vertebrata menimbulkan perbedaan pada struktur rennya. )erbedaan tersebut dalam bentuk ukuran maupun struktur histologist ren, komposisi jaringan, jumlah maupun ukuran glomerulus, dan ukuran epitelium tubulus-tubulus kontortus dalam ren. Ren pada beberapa hewan seperti reptil dan aves yang hidup di lingkungan hipersalin tidak mampu mengekskresi kelebihan garam secara efektif sehingga memerlukan organ tambahan berupa kelenjar garam !(rianti, #$%&'.
1#2 T,-,$* P&$%.,/ )raktikum ini bertujuan untuk mengetahui batas kisaran salinitas organisme
air tawar
BAB 2
Universitas Sriwijaya
TINJAUAN PUSTAKA
Osmoregulasi membutuhkan energi yang besarnya bergantung pada besarnya perbedaan tekanan osmotik cairan tubuh dengan tekanan osmotik media. )embelanjaan energi untuk osmoregulasi ini akan minimal bila ikan hidup pada media yang mendekati isoosmotik atau pada media yang memiliki salinitas optimum. 4nergi yang dibelanjakan untuk osmoregulasi ini merupakan bagian dari energi metabolisme. 4nergi metabolisme yang seharusnya dipakai oleh ikan untuk pertumbuhan akan tidak efisien jika lebih banyak digunakan dalam proses osmoregulasi. 5engan demikian upaya penentuan salinitas optimal agar tercipta media yang isoosmotik sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan !3antu, #$%$'. Osmoregulasi
adalah
proses
pengatur
konsentrasi
cairan
danmenyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organism hidup. Sedangkan pengertian osmoregulasi bagi ikan adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal !omeostatis' !6urul, ddk, #$%%'. Setiap organisme pada saat beraktivitas masing-masing melakukan adaptasi untuk dapat tetap bertahan hidup dalam lingkungannya. 1entuk adaptasi yang dilakukan organismepun berbeda, ada beberapa organisme yang bentuk adaptasinya dapat dilihat secara morfologi dan adapula yang beradaptasi secara fisiologi. /isalnya saja organisme perairan, organisme yang hidup diperairan tawar tentu memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dan beberapa organ khusus yang digunakan dnegan berbagai cara !)alallo, #$%$' Osmoregulasi adalah upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dan lingkungannya, atau suatu proses pengaturan tekanan osmose. al ini penting dilakukan, terutama oleh organisme perairan karena harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungannya, membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat, dan adanya perbedaan tekanan osmotik antara cairan tubuh dan lingkungan !Fujaya, #$$&'.
Universitas Sriwijaya
Salinitas
menjadi
faktor
pembatas
bagi
kehidupan
hewan
akuatik.
Osmoregulasi terjadi pada hewan perairan, karena adanya perbedaan tekanan osmosis antara larutan di dalam tubuh dan di luar tubuh. Osmoregulasi pada hewan air digunakan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion yang terdapat di dalam tubuhnya dengan lingkungan melalui sel permeable. )engaturan osmoregulasi pada hewan perairan mempengaruhi metabolisme tubuh hewan dalam menghasilkan energi !3antu, #$%$'. )erubahan salinitas dapat mempengaruhi permeabilitas dinding sel ketika salinitas
mengalami
perubahan.
)erubahan
salinitas
menyebabkan
ikan
mengalami kecenderungan untuk mampu atau tidaknya melakukan keseimbangan osmotiknya dalam rangka mengatur dan berfungsi dengan normal sesuai dengan kebutuhannya, salinitas dalam suatu perairan pada media yang berbeda juga akan mempengaruhi proses metabolisme untuk pertumbuhannya !Fahn, %77%'. idak ada organisme yang hidup pada air tawar tidak melakukan osmoregulasi. Sedangkan, pada ikan air laut, beberapa diantaranya hanya melakukan sedikit upaya untuk mengontrol makanan osmose dalam tubuhnya, misalnya ikan hiu, karena ciran tubuhnya menyerupai garam laut. Semakin jauh perbedaan tekanan osmotik antara tubuh dan lingkungan, semakin banyak energi metabolisme yang dibutuhkan untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya adaptasi, namun tetap ada batas toleransi. Organ-organ yang terlibat dalam osmoregulasi adalah insang, ginjal, dan usus !Fujaya, #$$&'. Salinitas merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan hewan akuatik, karena merupakan faktor yang membuat organisme akuatik dapat memodifikasi peubah fisika dan kimia air menjadi satu kesatuan pengaruh yang berdampak osmotik terhadap osmoregulasi dan bioenergenetik !+arim, #$$*'. ir merupakan media hidup ikan. /edium suatu perairan berbeda-beda, ada perairan tawar, laut dan payau. (kan-ikan yang hidup pada media-media ini telah mampu beradaptasi secara berkelanjutan sampai ia mengalami mortalitas atau kematian.
0ara
ikan untuk
menyesuaikan
diri
terhadap
lingkungannya
berhubungan dengan kandungan kadar garam dalam perairan. Oleh karena itu ikan
Universitas Sriwijaya
mempunyai daya osmoregulasi. 1atas toleransi kadar garam berbeda-beda untuk setiap jenis ikan. (kan yang mempunyai batas toleransi yang besar terhadap salinitas disebut euryhaline, sedangkan yang mempunyai toleransi yang sempit terhadap salinitas disebut stenohaline !3esmana, #$$%'. /eminum air laut adalah sumber utama air pada ikan air laut untuk mengembalikan air yang hilang melalui difusi insang, ginjal, dan mungkin pula melalui kulit. Setelah air masuk ke dalam usus, dinding usus aktif mengambil ionion monovalen !6a8, +8, dan 0l-' dan air, sebaliknya membiarkan lebih banyak ion-ion divalen !/g88, 0a88, SO&-' tetap di dalam usus sebagai cairan rektal agar osmolaritas usus sama dengan darah. al ini penting dilakukan untuk menghindarkan air yang telah diserap usus kembali ke dalam rektal. )ada ikan air tawar, proses meminum juga tetap terjadi, meskipun air secara osmosis masuk ke dalam tubuh, namun jumlahnya sedikit. )roses minum ini dibutuhkan oleh usus untuk mengambil kembali ion-ion yang hilang melalui difusi dan juga melalui urin !Fujaya, #$$&'. )ada insang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah sel-sel chloride yang terletak pada dasar lembaran-lembaran insang. Studi mengenai fungsi dan biokimiawi insang teleostei mengindikasikan bahwa insang teleostei merupakan pompa ion untuk chloride !0l-', sodium !6a8' dan potasium !+8'. (on 6a8 dibutuhkan dalam proses pemompaan 6&8 dan 8dari dalam tubuh ikan ke lingkungannya !)amungkas, #$%#'. 9egulasi ion dan air pada hewan a:uatik dapat terjadi secara hipertonik !hipersomatik' hipotonik !hiposomatik' atau isotonik !isosomatik'. 1agi golongan ikan potradomous yang bersifat hipersomatik, air bergerak ke dalam dan ion ; ion keluar ke llingkungan perairan melalui cara difusi. +eseimbangan cairan tubuhnya terjadi melalui cara dengan sedikit meminum air bahkan tidak minum air sama sekali. pabila terdapat kelebihan air dalam tubuh, maka air ini dikeluarkan melalui urine. 1agi golongan ikan oseanodromous yang bersifat hiposomatik terhadap lingkungannya, air mengalir secara otomatis dari dalam tubuhnya melalui ginjal, insang dan kulit ke lingkungan, sedangkan ion- ion masuk ke dalam tubuh melalui difusi !3antu, #$%$'.
Universitas Sriwijaya
BAB METOE PRAKTIKUM
#1 W$%, $* T'/
%$)raktikum ini berjudul .2$ ?(1. 1ertempat di 3aboratorium Fisiologi ewan, @urusan 1iologi, Fakultas /atematika dan (lmu )engetahuan lam, Universitas Sriwijaya, (ndralaya.
#2 A$% $* B$3$*
lat yang digunakan pada saat praktikum berupa gelas uur, gelas bbeker pipet tees, batang pengaduk, toples, timbangan analitik. Sedangkana bahan yang dibutuhkan pada saat praktikum yakni Betta spendles , berudu katak, 6a0l, a:uades.
# $&$ K'&-$
1uatlah masing ; masing #$$ m3 larutan 6a0l dengan konsentrasi > A, %$ A, %>A, #$A dan #>A. +emudian masukkan masing ; masing konsentrasi larutan 6a0l dalam toples yang berbeda. /asukkan hewan uji pada masing ; masing toples. itung dan catat lama waktu hewan uji pada setiap konsentrasi .
Universitas Sriwijaya
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut: % Konsentari NaCl 5% 5 % "# %
Waktu Hewan Uji Betta splendens ! jam "# menit # jam 5# menit
Berudu ! menit $ detik jam menit "
$ jam $ menit
detik ! menit " detik
Universitas Sriwijaya
4#2 P'/5$3$6$*
1erdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ikan cupang atau tempalo serta berudu yang digunakan pada saat praktikum memiliki ketahanan yang berbeda ; beda pada salinitas air. 5ari tabel tersebut data dilihat ikan Bletta splendens memiliki ketahanan yang lebih lama dibandinkan berudu namun pada berudu bagian konsentrasi #$A memiliki jumlah waktu
bertahan
hidup
yang
lebih
lama
dibandingkan
dengan
ikan
tersebut.?alaupun secara keseluruhan ikan masih lebih tahan lama pada salinitas >A dan %>A. )ada berudu yang memiliki ketahanan yang rendah pada konsentrasi >A dan %>A dikarenakan ukuran berudu yang terlalu kecil. Osmoregulasi termasuk akttivitas yang bertujuan untuk menyeimbangkan cairan pada tubuh baik dari daam maupun luar tubuh dengan caraperbedaan tekanan osmosis pada tubuh. /enurut Fujaya !#$$&' menyatakan bahwa, Osmoregulasi adalah upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dan lingkungannya, atau suatu proses pengaturan tekanan osmose. al ini penting dilakukan, terutama oleh organisme perairan karena harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungannya, membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat, dan adanya perbedaan tekanan osmotik antara cairan tubuh dan lingkungan. ntara berudu dan ikan tempalo dapat dilihat dari ketahanan yang dimiliki yakni ikan tempalo memiliki rentang toleransi yang cukup besar dibandingkan dengan berudu sehingga dapat ditentukan bahwa ikan tempalo tergolong dalam makhluk euryhalin atau organism yang memiliki toleransi terhada kisaran yang lebih besar nilai jarak perubahannya sedangkan berudu termasuk dalam stenohalin yang berarti memiliki toleransi yang rendah atau terbatas terhadap perubahan konsentrasi lingkungannya. /enurut )alallo !#$%$' menyatakan bahwa Setiap organisme pada saat beraktivitas masing-masing melakukan adaptasi untuk dapat tetap bertahan hidup dalam lingkungannya. 1entuk adaptasi yang dilakukan organismepun berbeda, ada beberapa organisme yang bentuk adaptasinya dapat dilihat secara morfologi dan adapula yang beradaptasi secara fisiologi. /ekanisme dalam melakukan osmoregulasi yakni dengan sitem osmosis jika pada tubuh memiliki cairan yang hipertonik maka ia akan banyak memgeluarkan
Universitas Sriwijaya
urin untuk menyeimbangkan sedangkan jika kondisi tubuh ikan menjadi hipotonik maka ikan tersebut akan banyak minum hal ini untuk tujuan yang sama yakni menyeimbangkan antara kondisi di dalam dan diluar tubuh makhluk hidup. /enurut Fujaya !#$$&' menyatakan bahwa semakin jauh perbedaan tekanan osmotik antara tubuh dan lingkungan, semakin banyak energi metabolisme yang dibutuhkan untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya adaptasi, namun tetap ada batas toleransi. Organorgan yang terlibat dalam osmoregulasi adalah insang, ginjal, dan usus. +etahanan yang dimiliki makhluk hidup dalam kemampuan osmoregulasi selalu dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi tubuh baik itu ginjal maupun usus, namun yang menjadi bagian terpenting yakni salinitas air yang terkandung sangat mempengaruhi. /enurut +arim !#$$*' menyatakan bahwa Salinitas merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan hewan akuatik, karena merupakan faktor yang membuat organisme akuatik dapat memodifikasi peubah fisika dan kimia air menjadi satu kesatuan pengaruh yang berdampak osmotik terhadap osmoregulasi dan bioenergenetik. (kan yang hidup di laut bersifat hipersomatik biasanya hidup di air tawar sehingga banyak menghasilkan urin sedangkan ikan yang bersifat hiposomatik biasanya hidup dilaut sehingga banyak minum untuk menyeimbangkan tekanan. /enurut 3antu !#$%$' menyatkan bahwa +eseimbangan cairan tubuhnya terjadi melalui cara dengan sedikit meminum air bahkan tidak minum air sama sekali. pabila terdapat kelebihan air dalam tubuh, maka air ini dikeluarkan melalui urine. 1agi golongan ikan oseanodromous yang bersifat hiposomatik terhadap lingkungannya, air mengalir otomatis dari dalam tubuhnya melalui ginjal, insang dan kulit ke lingkungan, sedangkan ion masuk ke dalam tubuh melalui difusi. (nsang ikan memiliki peran yag sangat penting dalam osmoregulasi berupa sel ; sel pada insang tersebut yang disebut sel ; sel chloride yag membantu memompa ion. /enurut )amungkas !#$%#' menyatakan bahwa )ada insang, selsel yang berperan dalam osmoregulasi adalah sel-sel chloride yang terletak pada dasar lembaran-lembaran insang. Studi mengenai fungsi dan biokimiawi insang teleostei mengindikasikan bahwa insang teleostei merupakan pompa ion untuk chloride !0l-', sodium !6a8' dan potasium !+8'.
Universitas Sriwijaya
BAB 7 KESIMPULAN
1erdasarkan dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui kesimpulan berupa B %. (kan tempalo memiliki ketahanan osmoregulasi lebih baik daripada berudu. #. (kan tempalo termasuk dalam makhluk euryhalin sedangkan berudu tergolong dalam stenohalin. 2. (kan air tawar termasuk dalam makhluk hipersomatik dan ikan air laut hiposomatik. &. Salinitas sangat mempengaruhi kemampuan osmoregulasi pada makhluk hidup a:uatik. >. Sel ; sel chloride sangat membantu dalam osmoregulasi dengan kemampuannya alam memommpa ion.
Universitas Sriwijaya
ABSTRAK )raktikum ini berjudul Osmoregulasi. )raktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal #% Februari #$%* pukul %2.2$ - %>.2$ ?(1. 1ertempat di 3aboratorium Fisiologi ewan, @urusan 1iologi, Fakultas /atematika dan (lmu )engetahuan lam, Universitas Sriwijya, (ndralaya. )raktikm ini bertjuan untuk mengetahui batas kisaran salinitas organisme air tawar lat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Betta splendens, berudu, 6a0l, :uades, toples, gelas ukur, Celas beker, )ipet tetes, imbangan anaitik. asil yang didapat berupa ikan tempalo memiliki rentang ketahanan lebih bes ar dibandingka berudu . +esimpulan yang didapat berupa (kan tempalo termasuk dalam makhluk euryhalin sedangkan berudu tergolong dalam stenohalin.
AFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
ffandi, 9., #$$>. Fisiologi Ikan ! Pencernaan dan Penyerapan Makanan'. /anajemen Sumberdaya )erairan. ()1 1ogor 1udi, 5armawan S. #$%2. Osmoregulasi pada 3arva (kan. Artikel . /ayor (lmu kukultur. (nstitut )ertanian 1ogor. 1ogor. Fahn, . %77%. Anatomi Hewan Edisi Ketiga. Cajah /ada Universitas )ress, "ogyakarta. Fujaya, "ushita. #$$&. Fisiologi Ikan. sdimahasatya, @akarta. (rianti, ndriani 5iah. #$%&. smoregulasi. Fakultas 1iologi. Universitas @endral Soedirman. )urwokerto. +arim, /. ". #$$D. )erubahan Osmolaritas )lasma 3arva (kan 1andeng ! !hanos !hanos' Sebagai 9espon daptasi Salinitas. "# $ains % &eknologi, Eol. D !2'B %&2;%& 3antu, S. #$%$. Osmoregulasi pada ewan kuatik. "urnal Perikanan dan Kelautan E( !%' B &D->$. 3esmana, 5. #$$%. Kualitas Air 'ntuk Ikan Hias Air &awar . )enebar Swadaya, @akarta. )alallo, . #$%$. Osmoregulasi. Fakultas (lmu +elautan dan )erikanan. Universitas asanuddin. /akassar. )amungkas, ?ahyu. #$%#. ktivitas Osmoregulasi, 9espons )ertumbuhan, dan 4nergetic 0ost pada (kan yang 5ipelihara 5alam 3ingkungan 1ersalinitas. Media Akuakultur . !%' *B && ->%. Syakirin, /. 1ahrus. #$$*. /ekanisme )ompa 6atrium !6a8 - +8' pada Osmoregulasi (kan bertulang sejati !eleost'. "urnal Pena Akuatika %!%'B #&22. "uliani. #$%&. smoregulasi. Fakulas /atematika dan (lmu )engetahuan lam. Universitas asanuddin /akassar.
Universitas Sriwijaya