Pengertian Teras Bangku Teras bangku adalah bangunan teras yang dibuat sedemikian rupa sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse (reverse back slope) slope) dan dilengkapi dengan bangunan pelengkap lainnya untuk menampung dan mengalirkan air permukaan secara aman dan terkendali. (Sukartaatmadja, 2004). Teras bangku adalah serangkaian serangkaian dataran yang dibangun sepanjang sepanjang kontur pada interval yang yang sesuai sesuai.. Banguna Bangunan n ini dilengk dilengkapi api dengan dengan salura saluran n pembuan pembuangan gan air (SPA) (SPA) dan ditanam ditanamii dengan rumput untuk penguat teras. Jenis teras bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam (Priyono, et al., 2002)
Persyaratan Teknis dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Teras Bangku Persyaratan Teknis Teras Bangku : 1. Kemi Kemiri ring ngan an lere lereng ng
: 10-15 10-15 %
2. Keda Kedala lama man n tana tanah h
: >30 >30 cm
3. Jenis Jenis erosi erosi
: Erosi Erosi permuk permukaan aan
4. Penggun Penggunaan aan lahan lahan
: Tanama Tanaman n semusi semusim m
5. Lain-lain
:
a. Diterapkan Diterapkan pada pada tanah tanah dengan dengan permeabili permeabilitas tas dan infiltras infiltrasii tinggi tinggi b. Diperl Diperluka ukan n SPA yang yang aman aman (bervege (bervegetas tasi) i) c. Dapat dilaksanakan dilaksanakan pada lahan lahan budiday budidayaa kayu-kayu kayu-kayuan an / tahunan tahunan d. Tenaga Tenaga kerja kerja dan dan modal modal terbat terbatas as Sumber : Priyono, et.al.,2002 Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan teras bangku adalah:
(1) Dapat diterapkan pada lahan dengan kemiringan 10-40%, tidak dianjurkan pada lahan dengan kemiringan >40% karena bidang olah akan menjadi terlalu sempit. (2) Tidak cocok pada tanah dangkal (<40 cm) (3) Tidak cocok pada lahan usaha pertanian yang menggunakan mesin pertanian. (4) Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan aluminium dan besi tinggi. Tanah Oxisols, Ultisols, dan sebagian Inceptisols yang berwarna merah atau kuning (podsolik merah kuning) biasanya mengandung aluminium dan atau besi tinggi. (5) Tidak dianjurkan pada tanah-tanah yang mudah longsor. (6) Ketersediaan tenaga kerja cukup untuk pembuatan dan pemeliharaan teras. (7) Memerlukan kerjasama antar petani yang memiliki lahan di sepanjang SPA.
Fungsi Teras Bangku Fungsi utama teras bangku adalah : •
Pada usahatani
lahan
kering, fungsi utama
teras bangku adalah:
(1)
memperlambat aliran permukaan; (2) menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak sampai merusak; (3) meningkatkan laju infiltrasi; dan (4) mempermudah pengolahan tanah. •
Teras berfungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. Dengan demikian erosi berkurang. (Arsyad, 1989).
•
Menurut Yuliarta et al (2002), manfaat teras adalah mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secara aman.
Jenis-jenis Teras Bangku
Teras bangku dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
Teras bangku datar adalah teras bangku yang bidang olahnya datar (membentuk sudut 0o dengan bidang horizontal).
Teras bangku miring ke luar adalah teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah lereng asli, namun kemiringannya sudah berkurang dari kemiringan lereng asli. Tampingan teras bangku miring ke luar harus ditutup rumput secara rapat dan merata.
Teras bangku miring ke dalam (gulir kampak) adalah teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah yang berlawanan dengan lereng asli. Air aliran permukaan dari setiap bidang olah mengalir dari bibir teras ke saluran teras dan terus ke SPA sehingga hampir tidak pernah terjadi pengiriman air aliran permukaan dari satu teras ke teras yang di bawahnya. Biaya pembuatannyacukup mahal dan bagian olah tanah di atasnya kurang subur karena merupakan lapisan tanah bawah (subsoil) yang tersingkap di prmukaan tanah.
Teras irigasi biasanya diterapkan pada lahan sawah, karena terdapat tanggul penahan air.
Persiapan Lapangan untuk Membuat Teras Bangku Persiapan di lapangan yang harus dilakukan dalam pembuatan teras bangku adalah: (a) memasang patok induk di sepanjang calon tempat saluran pembuangan air, dengan kode 1, 2, 3, dst sebagai batas galian dan timbunan tanah. Jarak antara 2 patok yang berdekatan sama dengan lebar bidang olah teras yang direncanakan, jarak ini ditentukan oleh kemiringan lereng (Lihat tabel 1). Pemasangan dimulai dari bagian atas lereng. (b) memasang patok pembantu dengan kode 1a, 1b, 1c, dst berderet menurut garis kontur di kanan kiri patok induk kode 1 dengan kode 2a, 2b, 2c, dst untuk patok induk 2 dan seterusnya. Jarak antara patok pembantu 5 meter. Deretan patok pembantu merupakan garis batas galian dan batas timbunan tanah. Untuk menentukan letak patok pembantu digunakan waterpas sederhana sehingga mengikuti garis kontur, seperti pada gambar :
(c) memasang patok as (pusat) di antara 2 baris patok pembantu. Ukuran patok as lebih kecil dari patok pembantu. Jarak antar patok as pada deretan yang sama 5 meter.
Rumus dalam pembuatan Teras Bangku Lebar teras tergantung pada besarnya lereng, kedalaman tanah, tanaman dan pola tanamnya. Rasio tampingan teras atas dengan lereng adalah 1:0,5 dan rasio tampingan bawah dengan lereng adalah 1: 1 – 0,5.
Interval tegak (VI) ditentukan dengan rumus; (Priyono, et al, 2002).
Dalam Sukartaatmadja (20040 diuraikan rumus yang dapat digunakan, yaitu Rumus Hillman dan Rumus FAO Conservation Guide 1.
Rumus Hillman : VI = 8.s + 60 cm untuk tanah peka terhadap erosi, dan VI = 10.s + 60 cm untuk tanah kurang peka terhadap erosi. dimana VI = vertical interval (cm) s = kemiringan lereng (%).
Cara pembuatan teras bangku
• Pembuatan teras dimulai dari bagian atas dan terus ke bagian bawah lahan untuk menghindarkan kerusakan teras yang sedang dibuat oleh air aliran permukaan bila terjadi hujan. • Tanah bagian atas digali dan ditimbun ke bagian lereng bawah sehingga terbentuk bidang olah baru. Tampingan teras dibuat miring; membentuk sudut 200% dengan bidang horizontal. Kalau tanah stabil tampingan teras bisa dibuat lebih curam (sampai 300%).
• Kemiringan bidang olah berkisar antara 0% sampai 3% mengarah ke saluran teras. • Bibir teras dan bidang tampingan teras ditanami rumput atau legum pakan ternak. Contohnya adalah rumput Paspalum notatum, Brachiaria brizanta, Brachiaria decumbens, atau Vetiveria zizanioides dll. Sedangkan contoh legum pohon adalah Gliricidia, Lamtoro (untuk tanah yang pH-nya >6), turi, stylo, dll. •
Sebagai kelengkapan teras perlu dibuat saluran teras, saluran pengelak, saluran pembuangan
air serta terjunan. Ukuran saluran teras : lebar 1 5-25 cm, dalam 20-25 cm. •
Untuk mengurangi erosi dan meningkatkan infiltrasi, pembuatan rorak bisa dilakukan dalam saluran teras atau saluran pengelak.
• Kalau tidak ada tempat untuk membuat SPA, bisa dibuat teras bangku miring ke dalam. • Perlu mengarahkan air aliran permukaan ke SPA yang ditanami rumput Paspalum notatum dan bangunan terjunan air.
Cara Membuat Teras Bangku
(a) membuat arah teras dengan menggali tanah sepanjang larikan patok pembantu, (b) memisahkan lapisan tanah atas yang subur dengan mengeruk dan menimbunnya sementara di sebelah kiri / kanan di tempat tertentu, (c) menggali tanah yang lapisan olahnya sudah dikeruk mulai dari deretan patok pembantu sebelah atas sampai kepada deretan patok as, dengan bentuk galian. Tanah galian ditimbun ke lereng sebelah bawah patok as sampai ke deretan patok pembantu di sebelah bawah, (d) tanah timbunan dipadatkan dengan cara diinjak-injak. Permukaan bidang olah teras dibuat miring ke arah dalam sebesar sekitar 1 %, (e) tanah lapisan olah yang semula ditempatkan di tempat tertentu, ditaburkan kembali secara merata di atas bidang olah yang telah terbentuk, (f) pada ujung teras bagian luar (bibir teras)dibuat guludan setinggi 20 cm dan lebar 20 cm. Di bagian dalam teras dibuat selokan selebar 20 cm
dan dalam 10 cm. Dasar selokan teras harus lebih tinggi 50 cm dari tinggi dasar saluran pembuangan air, (g) talud teras dibuat dengan kemiringan 2:1 atau 1:1 tergantung pada kondisi tanah. Talud bagian atas (bagian urugan) ditanami rumput makanan ternak atau jenis tanaman penguat teras yang lain (Yuliarta, 2002).
Kelebihan dan Kelemahan Teras Bangku Kelebihan teras bangku adalah: (a) efektif dalam mengendalikan erosi dan aliran permukaan, (b) menangkap tanah dalam parit-parit yang dibuat sepanjang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke bidang olah, (c) mengurangi panjang lereng, dimana setiap 2 – 3 meter panjang lereng dibuat rata menjadi teras sehingga mengurangi kecepatan air mengalir menuruni lereng, (d) dalam jangka panjang akan meningkatkan kesuburan tanah, (e) bidang olah yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman utama, (e) tanaman penguat teras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan organik untuk tanah dan kayu bakar. Kelemahan teras bangku, yaitu : (a) pada awalnya cukup menganggu keadaan tanah, mengurangi produksi selama 2 – 3 tahun pertama, (b) tenaga kerja / biaya untuk pembuatannya cukup tinggi, makin curam lahannya makin banyak tenaga kerja dan biaya yang diperlukan, (c) untuk membuat teras bangku yang baik diperlukan ketrampilan khusus, (d) berkurangnya luas permukaan lahan efektif untuk budidaya tanaman utama lebih besar dibandingkan dengan teknik konservasi tanah yang lain, makin curam lerengnya, makin besar berkurangnya luas tersebut, (e) bidang olah yang terbentuk pada bagian galian mempunyai tingkat kesuburan yang lebih buruk daripada bidang olah yang terbentuk pada bagian timbunan.
Pemeliharaan Teras Bangku Pemeliharaan teras bangku dilakukan dengan: (a) mengeruk tanah yang menimbun (menutup) selokan teras/rorak dan emindahkannya ke bidang olah, (b) memelihara guludan dan talud dengan cara memperbaiki bagian yang longsor, (c) menyulam dan memangkas tanaman penguat teras dan tanaman talud serta memangkas rumput yang tumbuh pada saluran, tampingan, dan bibir teras untuk dijadikan pakan ternak.
Daftar Pustaka http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/teras-2/ http://www.litbang.deptan.go.id/regulasi/one/12/file/BAB-IV.pdf http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id/download/jukniskta.pdf