1. Kerja Bangku. Bangku . Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda kerja kerja hingg hingga a menc mencap apai ai ukura ukuran, n, kerat kerataan aan dan dan keha kehalus lusan an terten tertentu tu denga dengan n meng menggu guna naka kan n kiki kikirr yang yang dila dilaku kuka kan n deng dengan an tang tangan an.. Dala Dalam m hal hal ini ini untu untuk k mend mendap apat atka kan n
hasi hasill
peng pengik ikir iran an
yang yang
pres presis isii
dan
maksi aksima mall
dipe diperl rluk ukan an
pemahaman tentang jenis dan karakteristik kikir sebagai alat peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang baik. Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat dan harus harus telat telaten, en, ulet ulet dan dan teliti teliti.. Deng Dengan an demiki demikian an peker pekerjaa jaan n meng mengiki ikirr dapat dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional dan handal. Perlu Perlu diketahu diketahuii bahwa bahwa kegiata kegiatan n mengiki mengikirr bukan bukan hanya hanya meratak meratakan an dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus tercapai kesejajaran kesejajaran dan kesikuannya. 1.1.1 Menentukan bidang dasar Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran terhadap bidang lain. Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3 bidan bidang g dasa dasar, r, di mana mana bidan bidang g dasar dasar terse tersebut but diamb diambilil dari dari bidan bidang g yang yang berbatasan satu sama lain. Karena fungsinya sebagai acuan terhadap bidang yang lain, maka bidang dasar harus rata dan menyiku satu sama lain. Bidang dasar ditentukan secara berurutan , mulai dari bidang yang paling luas hingga yang paling kecil serta demikian pula dengan urutan pengerjaannya. 1.1.2 Mengatur ketinggian ragum Keti Keting nggi gia an
ragu ragum m
haru harus s
diat diatur ur
sesua esuaii
deng denga an
kebu kebutu tuh han
pengerja pengerjaan. an. Untuk Untuk pengerja pengerjaan an kasar, kasar, di mana mana tenaga tenaga pengerja pengerjaan an diperluk diperlukan an lebih besar, tinggi ragum diatur lebih rendah. Untuk pengerjaan presisi, ragum diatur lebih tinggi dan untuk pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku pada lengan (Gambar 1).
135 Gambar 1. Ketinggian ragum untuk pengerjaan umum kerja bangku
1.1.3 Pencekaman benda kerja 1.1.3.1 Ragum Ragum (Gambar 2) adalah alat untuk menjepit benda kerja, untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasa landasan n tidak tidak tetap tetap pada rahang rahang tersebut tersebut,, demikia demikian n pula sebalik sebaliknya nya untuk untuk peker pekerjaa jaan n peng pengika ikata tan n bend benda a kerja kerja tangk tangkai ai pemuta pemutarr diput diputar ar ke arah arah kanan kanan (searah jarum jam).
Gambar 2. Ragum Rahang penjepit Batang berulir segi empat Tangkai pemutar 136 Raha Rahang ng penj penjepi epitt diber diberii landas landasan an terbua terbuatt dari dari besi besi tuan tuang g yang yang permukaannya pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak tidak licin, licin, sehingga sehingga apabila apabila menjepit menjepit benda kerja yang halus halus dan dikawatirkan akan rusak permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut. Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), dimana jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memiliki permukaaan rata.
1.1.3.2 Pencekaman benda kerja pada saat mengikir Bagi Bagian an bend benda a kerj kerja a yang yang terj terjep epit it pada pada ragu ragum m dius diusah ahak akan an semaksimal mungkin, hal ini perlu diperhatikan mengingat fungsi mulut ragum selain dapat menjepit lebih kuat juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan pengikiran. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam penjepitan benda kerja adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut ragum. (Gambar 3)
Gambar 3. Pencekaman benda kerja Benda kerja Ragum Meja kerja bangku
1.1.4 Pemilihan kikir. Kikir Kikir yang digunak digunakan an harus harus disesuai disesuaikan kan dengan dengan kebutuha kebutuhan n pekerja pekerjaan, an, baik dalam dalam segi segi kualit kualitas as peker pekerjaa jaan n maupu maupun n dalam dalam segi segi bentu bentuk. k. Untu Untuk k kualit kualitas as pekerjaa pekerjaan, n, yang yang perlu perlu diperha diperhatika tikan n adalah adalah ketajama ketajaman n dan kemulus kemulusan an kikir, kikir, seperti tidak bengkok dan tidak cacat. Untuk kebutuhan pekerjaan, kikir sudah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran. 1.1.5 Kikir 1.1.5.1 Bagian-bagian utama kikir Kikir (Gambar 4) adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan.
1 Gambar 4. Bagian bagian utama kikir
1.1.5.2 Spesifikasi kikir Spesifikasi kikir (Gambar 5 dan 6) meliputi jenis gigi, kekasaran gigi, penampang dan panjang.
Gambar 5. 5. Spesifikasi kikir
Gambar 6. 6. Spesifikasi kikir berdasarkan penampangnya Kikir pelat Kikir bulat Kikir segi empat Kikir setengah Kikir segi tiga
1.1.5.3 Pengelompokan kikir berdasarkan jenis gigi Pengelom Pengelompoka pokan n kikir kikir berdasa berdasarkan rkan jenis jenis gigi (Gamba (Gambarr 7) terbagi terbagi dalam dalam dua dua jenis jenis yaitu yaitu single mana jenis jenis single single cut dan double double cut di mana single cut umumnya umumnya digunakan digunakan untuk pekerjaan finishing dan double cut digunakan digunakan untuk pekerjaan awal. blt badan kikir pinggir ujung puncak 20o 22o muka
138 Gambar 7. Kikir single cut dan kikir double cut
1.1.5.4 Pengelompokan kikir berdasarkan kode kekasaran gigi Untuk dapat menghasilkan pengikiran yang maksimal, pemilihan kikir harus sesuai dengan jenis pekerjaan dan hasil pengikiran yang dikehendaki. Tabel 1 memperlihatkan Pengelompokan kikir berdasarkan kode kekasaran gigi dan penggunaannya Tabe Tabell
1. Peng Pengel elom ompo poka kan n
kiki kikirr
berda erdas sarka arkan n
kode kode keka kekasa sara ran n
penggunaannya
No. Jenis Kode Banyak gigi tiap panjang 1 Cm Penggunaan 1. Kasar 00 01 12
gigi gigi dan dan
15 20 Pekerjaan kasar dan tidak presisi 2. Medium 2 34 25 31 38 Pekerjaan sedang 3. Halus 5 68 46 56 84 Pekerjaan finshing dan presisi
1.1.5.5 Pengelompokan kikir berdasarkan penampang Pemilihan penampang kikir hendaknya disesuaikan dengan profil (bent (bentuk) uk) dari dari penam penampan pang g benda benda kerja kerja yang yang akan akan dibuat dibuat,, sehin sehingg gga a mudah mudah mendapatkan bentuk yang diinginkan. Tabel 2 memperlihatkan pengelompokan kikir berdasarkan penampang dan penggunaannya. 39 Tabel 2. Pengelompokan kikir berdasarkan penampang dan penggunaannya
No. Penampang Penggunaan Ilustrasi Mengikir rata 1. Pelat (Segi empat panjang) Mengikir radius luar Mengikir lubang bundar/lonjong 2. Kikir bundar Mengikir radiusdalam Mengikir lubang segi empat 3. Kikir bujur sangkar Mengikir alur segi empat Mengikir rata 4. Segi tiga Mengikir alur segi tiga/bentuk ekor burung 5. Bentuk kombinasi
Seperti setengah bundar, pisau, lonjong dan sebagainya. Bentuk Khusus
1.1.5.6 Pengelompokan kikir berdasarkan ukuran panjang Ukur Ukuran an kiki kikirr yang yang bany banyak ak digu diguna naka kan n di indu indusr srii dan dan lemb lembag aga a pendidikan berkisar antara panjang 4 inchi sampai dengan 12 inchi. Penggunaan kikir berdasar berdasarkan kan ukuran ukuran panjang panjang disesua disesuaikan ikan dengan dengan kebutuh kebutuhan an pekerja pekerjaan, an, dalam dalam hal ini tentunya tentunya pekerjaan pekerjaan yang besar besar perlu perlu menggun menggunakan akan kikir yang yang panjang.
1.1.6 Cara penggunaan kikir 1.1.6.1 Pemegangan dan penekanan kikir Selama digunakan kikir harus dipegang dengan kuat namun tidak membuat jari dan pergelangan terasa pegal dan cepat lelah. Cara pemegangan dan penekanan kikir disesuaikan dengan ukuran kikir dan sifat pengerjaan. Tabel 3 menun menunjuk jukka kan n peme pemega ganga ngan n kikir kikir untuk untuk berba berbaga gaii ukura ukuran n dan dan kebut kebutuha uhan n pengikiran. 141 Tabel 3. Pemegangan kikir untuk berbagai kebutuhan pengerjaan
No Sifat pengikiran Pemegangan Keterangan 1. Pengikiran berat Ujung kikir digenggam kuat 2. Pengikiran ringan A. Ujung kikir dipegang jari B. Ujung kikir ditekan jari 3. Pengikiran bidang kecil Pemegangan pada badan kikir
1.1.6.2 Gerakan badan dan ayunan kikir Men Mengikir ikir
merup rupakan akan
sua suatu
peker kerjaa jaan
yang ang
sepen epenuh uhn nya
menggunakan anggota badan dan tenaga yang cukup besar serta berlangsung dalam dalam wakt waktu u yang yang cukup cukup lama lama.. Kondi Kondisi si ini tentu tentunya nya perlu perlu disert disertai ai deng dengan an kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan, pengaturan tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi. Jika tidak bisa berakibat vatal, cepat lelah dan badan akan terasa sakit-sakit. Disadari bahwa kondisi postur tubuh setiap setiap orang orang tentun tentunya ya berb berbed eda a tetap tetapii baga bagaim imana ana meng mengiki ikirr dapat dapat dilak dilakuk ukan an dengan cara yang cocok dan nyaman. Namun secara umum ketinggian ragum, posi posisi si kaki kaki dan dan gera geraka kan n bada badan n tida tidak k jauh jauh berb berbed eda, a, seba sebaga gaii pend pendek ekat atan an kesesuaian itu dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 8. 8. (Gerakan badan dan lutut) Gambar 9. (Posisi kaki terhadap sumbu) Bangku kerja
A. B.
142 1.1.6.3 Kecepatan langkah mengikir Kecepat Kecepatan an langkah langkah mengiki mengikirr harus harus disesua disesuaikan ikan dengan dengan kondisi kondisi badan badan dan dan peral peralat atan an serta serta bahan bahan yang yang dikik dikikir. ir. Berda Berdasar sarka kan n pende pendeka katan tan perhitungan kecepatan langkah mesin sekrap, kecepatan langkahmengikir dapat diperkirakan sebagai berikut :
menit langkah/ ... L CS 600 S
Dimana : S = Kecepatan langkah/ menit CS = Cutting speed dalam satuan m/menit L = Panjang langkah pengikiran diambil dari panjang kikir 600 = diambil dari perbandingan waktu maju dan mundur 3 : 2 Contoh : Kecepatan langkah untuk mengikir rangka klem C dari bahan baja lunak dengan bahan kikir dari baja karbon Cs diambil 20 m/menit menggunakan kikir panjang 12"
14
3
menit langkah/ 40 304,8 12.000 25,4 x 12 .20 600 S
Keterangan : Bahan kikir terbuat dari baja karbon tinggi dan mempunyai ketahanan
lebih rendah dari HSS. Kecepatan langkah mengikir untuk finishing bisa lebih rendah
1.1.6.4 Arah pemakanan kikir Deretan gigi kikir dibuat miring terhadap sumbu badan kikir. Pada jenis double cut kedua alur tidak sama dalam , semua ini mempunyai fungsi yang berbeda. Alur yang lebih dalam berfungsi untuk jalan keluar tatal sedangkan alur yang yang dangk dangkal al berfu berfungs ngsii untuk untuk mema memata tahka hkan n tatal tatal menja menjadi di pend pendek ek-pe -pend ndek ek sehingga mudah keluar. Oleh karena itu dengan arah pemakanan lurus searah sumbu sumbu kikir, kikir, maka maka tatal tatal akan akan muda mudah h kelua keluarr dan dan deng dengan an send sendiri iriny nya a beba beban n pengikiran menjadi ringan. Namun apabila gerakan pemakanan seperti terlihat pada gambar berikut, maka beban pengikiran menjadi berat karena tatal sulit keluar, kikir cepat tumpul serta permukaan hasil pengikiran menjadi kasar.
Gambar 10. Kikir gigi tunggal arah pemakanan lurus dengan sumbu kikir
Gambar 11. Kikir gigi tunggal arah pemakanan tidak satu sumbu dengan sumbu kikir
144 Gambar 12. Kikir gigi ganda arah pemakanan lurus dengan sumbu kikir Pahat dalam
1.1.7 Macam-macam pengikiran 1.1.7.1 Pengikiran lapisan keras kulit benda kerja (lapisan terak) Gigi kikir memenuhi semua badan kikir, ada gigi samping dan ada gigi muka. Gigi-gigi ini dibuat dengan fungsi yang berbeda. Gigi samping atau bagian bagian ujung ujung kikir kikir digunak digunakan an untuk untuk membuan membuang g lapisan lapisan yang yang keras, keras, seperti seperti lapisan terak/karbon terak/karbon pada kulit benda kerja sebagai akibat pembentukan proses panas, atau permukaan permukaan hasil pemotongan dengan las karbit/asetilin. karbit/asetilin. Sedangkan gigi muka digunakan untuk pengkiran permukaan yang lunak.
Gambar 13. 13. Menghilangkan kulit yang keras dengan ujung
1.1.7.2 Pengikiran bidang dasar 1 Lan Langkah gkah-l -lan angk gkah ah
oper operas asio iona nall
yang yang
perl perlu u
mendapatkan pengikiran yang efisien antara lain : a. Arah pengikiran lebih banyak, memanjang dan diagonal
dite ditem mpuh puh
untu untuk k
Keseim seimb bangan
teka ekanan nan
kikir ikir
di
ata atas
ben benda
kerja erja
sang sanga at
dipengaruhi oleh panjangnya tumpuan di mana kikir bekerja. Semakin panjang tumpuan semakin stabil keseimbangan tekanan kikir bekerja. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil pengikiran yang rata dengan mudah, perlu dipilih ke arah mana kikir bisa bekerja dengan baik. b. Panjang langkah pengikiran Di samping samping arah pengiki pengikiran ran,, hal lain yang sangat sangat berpeng berpengaruh aruh terha terhada dap p hasil hasil peng pengiki ikira ran n adalah adalah panj panjang ang-p -pend endek eknya nya langk langkah ah peng pengiki ikiran ran.. Semakin panjang langkah pengkiran, semakin labil kikir bekerja, dan sebaliknya semakin pendek langkah pengikiran semakin stabil kikir bekerja c. Pemeriksaan secara cermat dengan alat yang laik pakai. Pemerik Pemeriksaan saan kerataa kerataan n permuka permukaan an hasil hasil pengiki pengikiran ran dipenga dipengaruh ruhii oleh kehandalan alat ukur yang digunakan serta cara dan teknik pengukuran yang diterapkan
Gambar 14. Pemeriksaan kerataan hasil pengikiran dengan pisau perata Pisau Perata Benda kerja Bidang dasar 1
1.1.7.3 Pengikiran Bidang dasar 2 dan 3 Pengikiran bidang dasar 2 bisa dimulai jika bidang dasar 1 sudah betul-betul rata, jika tidak maka kesikuan bidang dasar 2 terhadap bidang dasar 1 sulit sulit dipero diperoleh leh.. Demi Demikia kian n pula pula denga dengan n kesik kesikuan uan bida bidang ng dasar dasar 3 terha terhadap dap
bidang dasar 2. Dalam pengikiran bidang dasar 2, konsentrasi pengerjaan lebih sulit sulit apalagi apalagi pada waktu waktu pengikira pengikiran n bidang bidang dasar dasar 3. Hal ini dapat dapat dipaham dipahamii karena selain mengejar kerataan juga mengejar kesikuan di mana keduanya itu harus dicapai secara stimulan.
146 Gambar 15. Bidang dasar 1, 2 dan 3 Perhatian! Jika Jika bidan bidang g dasar dasar tidak tidak rata rata dan dan tidak tidak meny menyiku iku satu satu sama sama lain lain maka maka deng dengan an send sendir irin inya ya akan akan timb timbul ul masal asalah ah dala dalam m peluk elukis isan an nant nanti, i, terlebihlebih jika pelukisan menggunakan pengukur tinggi di atas meja perata. 1.1.7.4 Mengikir miring Pada prinsipnya pengikiran miring sama saja dengan pengikiran rata, rata, yang yang berbe berbeda da hany hanya a terlet terletak ak pada pada posis posisii pemas pemasang angan an benda benda kerja kerja.. Demiki Demikian an pula pula denga dengan n jenis jenis dan dan spes spesifi ifikas kasii kikir kikir yang yang digun digunaka akan. n. Prinsi Prinsip p pemeriksaan hasil pengikiran sama dengan prinsip pemeriksaan bidang dasar 3.
Gambar 16. Pemeriksaan hasil pengikiran miring Memeriksa sudut Memeriksa kesikuan
1.1.7.5 Mengikir radius
Ada dua jenis pengikiran radius yaitu pengikiran radius luar dan radius dalam. Jenis kikir yang digunakan untuk mengikir radius dalam adalah kikir bundar atau kikir setengan bundar (Gambar 17), sedangkan untuk radius luar adalah kikir pelat atau kikir yang mempunyai bidang rata (Gambar 18).
Gambar 17. 17. Pengikiran radius dalam Kikir bundar 147 Penggunaan kikir bundar atau setengah bundar, dalam pengikiran radius dalam, selain kikir didorong makan ke depan juga sambil sedikit diputar dengan tujuan untuk pemanfaatan semua gigi kikir selain tatal mudah keluar.
Gambar 18. Pengikiran radius luar
Gambar 19. Pemeriksaan hasil pengikiran radius . 1.2 Melukis Mal radius Siku-siku Benda kerja Benda kerja