TERAPI KOMPLEMENTER PADA KLIEN ANEMIA DIFISIENSI ZAT BESI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Sistem Imun dan Hematologi Dosen Pengampuh : Usman,M.Kep,CCS
Disusun oleh : Kelompok !! Semester " #urul huda Margareta $anase S%ahrul &amadhan
P&'(&)M STUDI S! K*P*&))T)# S*K'+)H S*K'+) H TI#((I TI#( (I I+MU K*P*&)) K*P*&))T)# MUH)MM)DI) MUH)M M)DI)H H -!/
K)T) K)T) P*#()# P*# ()#T)& T)& Pu0i s%ukur kami pan0atkan kehadirat )llah ST karena 1erkat rahmat2#%a maka maka kami kami dapat dapat men% men%el eles esai aika kan n pen%u pen%usu sunan nan maka makala lah h %ang %ang 1er0u 1er0udul dul 3Te 3Terapi rapi Komplementer pada Klien dengan )nemia Di4iensi 5at $esi6 se1agai salah satu tugas dan pers%aratan untuk Mata Kuliah Keperawatan Sistem Imun dan Hematologi di STIK Muhammadi%ah. Dalam pen%usunan pen%usunan makalah makalah ini, kami merasakan merasakan masih 1an%ak kekurangan2 kekurangan2 kekurangan 1aik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan %ang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran %ang 1ersi4at mem1angun dari semua pihak sangat diharapkan demi pen%empurnaan pem1uatan makalah ini. Kami men% en%ampa ampaik ikan an
terim erimaa
kasi kasih h
kepa kepada da
piha pihak2 k2pi piha hak k
men% men%el eles esai aika kan n
maka makala lah h
ini, ini,
khus khusus usn% n%aa
kepa kepada da
%ang ang
dose dosen n
mem mem1ant 1antu u pem1 pem1im im1i 1ing ng
dala dalam m $apa $apak k
Usman,M.Kep,CCS. )khir kata, kami 1erharap semoga )llah ST mem1erikan im1alan %ang setimpal pada %ang telah mem1erikan 1antuan, dan dapat men0adikan semua 1antuan ini se1agai i1adah, )min.
Pontianak , 7 #o8em1er -!/
Kelompok !!
K)T) P*#()#T)& .....................................................................
i
D)9T)& ISI................................................................... .................
ii
$)$ I P*#D)HU+U)#. ). +atar $elakang ................................................................. $. Tu0uan Penulisan............................................................... C. Man4aat Penulisan.............................................................
!
$)$ II P*M$)H)S)# ). Deni4isi .............................................................................. $.
$)$ III P*#UTUP .......................................................................... ). Kesimpulan $. D)9T)& PUST)K) .......................................................
$)$ I
;
P*#D)HU+U)# ). +atar $elakang Data Pro4il Dinas Kesehatan Kota Pontianak Tahun -!- 0umlah penderita anemia de4isiensi
tahun -? di Kalimantan $arat 0umlah kasus anemia pada wanita -,;@ dan pada laki2laki !,A@. $erdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak 0umlah penderita anemia pada rema0a adalah se1agai 1erikut: Puskesmas Bendral Uri1 se1an%ak -7 ke0adian dan Puskesmas )li )n%ang se1an%ak !?? ke0adian. )nemia de4isiensi . Pada dasarn%a terapi komplementer telah didukung 1er1agai teori, seperti teori #ightingale, &oger, +eininger, dan teori lainn%a. Terapi komplementer dapat digunakan di 1er1agai le8el penegahan. Perawat dapat 1erperan sesuai ke1utuhan klien. Pengo1atan komplementer atau alternati4 men0adi 1agian penting dalam pela%anan kesehatan di )merika Serikat dan negara lainn%a =Sn%der
+indEuis, -->. *stimasi di )merika Serikat /-? 0uta orang adalah pengguna terapi alternati4 dan 7/ 0uta orang %ang mengun0ungi praktik kon8ensional =Smith et al., -;>. Data lain men%e1utkan ter0adi peningkatan 0umlah pengguna terapi komplementer di )merika dari @ pada tahun !FF! men0adi ;-@ di tahun !FF? =*isen1erg, !FF7 dalam Sn%der +indEuis, -->. Klien %ang menggunakan terapi komplemeter memiliki 1e1erapa alasan. Salah satu alasann%a adalah 4iloso4i holistik pada terapi komplementer, %aitu adan%a harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. )lasan lainn%a karena klien ingin terli1at untuk pengam1ilan keputusan dalam pengo1atan dan peningkatan kualitas hidup di1andingkan se1elumn%a. Se0umlah 7-@ klien melaporkan adan%a reaksi e4ek samping dari pengo1atan kon8ensional %ang diterima men%e1a1kan memilih terapi komplementer =Sn%der +indEuis, -->. Terapi komplementer %ang ada men0adi salah satu pilihan pengo1atan mas%arakat. Di 1er1agai tempat pela%anan kesehatan tidak sedikit klien 1ertan%a tentang terapi komplementer atau alternati4 pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Mas%arakat menga0ak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternati4 =Smith et al., -;>. Hal ini ter0adi karena klien ingin mendapatkan pela%anan %ang sesuai dengan pilihann%a, sehingga apa1ila keinginan terpenuhi akan 1erdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat men0adi
peluang
1agi
perawat
untuk
1erperan
mem1erikan
terapi
komplementer.
$. Tu0uan Penulisan Untuk memahami 1agaimana keterli1atan perawat dalam pem1erian terapi komplementer. C. Man4aat Penulisan Diharapkan makalah ini dapat men0adi sum1er literature pem1ela0aran 1agi pem1aa.
$)$ II P*M$)H)S)# ). De4inisi )nemia De4isiensi 5at $esi )nemia adalah keadaan tu1uh %ang kekurangan hemoglo1in. Kadar H1 normal adalah !-2!/@ dari sel darah merah, 0umlah sel darah merah normal adalah A0utaGmm =Soe1roto,-F>. Seseorang dikatakan menderita anemia apa1ila kadar hemoglo1in dalam darah kurang dari !-gG !ml. =Hudono,-?>.
)nemia adalah pen%akit kurang darah %ang ditandai dengan kadar hemoglo1in =H1> dan sel darah merah =eritrosit> le1ih rendah di1andingkan normal =Soe1roto, -!>. )nemia De4isiensi 5at $esi adalah )nemia aki1at kekurangan .
$. Pathwa% !. )supan 1esi tidak adekuat, ke1utuhan meningkat selama hamil, menstruasi -. (angguan a1sor1si =post gastrektomi> . Kehilangan darah %ang menetap =neoplasma, polip, gastritis, 8arises oesophagus, hemoroid, all.>
gangguan eritropoesis )1sor1si 1esi dari usus kurang sel darah merah sedikit =0umlah kurang> sel darah merah miskin hemoglo1in )nemia de4isiensi 1esi
C. *tiologi )nemia De4isiensi 5at $esi )nemi de4isiensi 1esi dapat dise1a1kan oleh karena rendahn%a masukan 1esi, gangguan a1sorsi, serta kehilangan 1esi aki1at perdarahan menahun. !. Kehilangan 1esi se1agai aki1at perdarahan menahun dapat 1erasal dari :
a> Saluran erna : aki1at dari tukak pepti, pemakaian salisilat atau #S)ID, kanker lam1ung, kanker kolon, di8ertikulosis, hemoroid dan in4eksi aing tam1ang. 1> Saluran genitalia perempuan : menorrhagia atau metrorhagia. > Saluran kemih : hematuria d> Saluran na4as : hemoptoe. -. 9aktor nutrisi : aki1at kurangn%a 0umlah 1esi total dalam makanan, atau kualitas 1esi =1ioa8aila1ilitasa> 1esi %ang tidak 1aik =makanan 1an%ak serat, rendah 8it C, dan rendah daging>. . Ke1utuhan 1esi meningkat : seperti pada prematuritas, ana dalam masa pertum1uhan dan kehamilan. ;. (angguan a1sor1s 1asi : gastrektomi, tropial Sprue atau olitis kronik. Pada orang dewasa anemia de4isiensi %ang di0umpai di klinik hampir identik dengan perdarahan menahun. 9aktor nutrisi atau peningkatan ke1utuhan 1esi 0arang se1agai pen%e1a1 utama. Pen%e1a1 perdarahan paling sering pada laki2laki ialah perdarahan gastrointestinal, di #egara tropi paling sering karena in4eksi aing tam1ang. Sedangkan pada perempuan
dalam masa
reproduksi paling sering karena meno2metrorhagia. Terdapat per1edaan pola etiologi )D$ di mas%arakat atau di lapangan dengan )D$ di rumah sakit atau pratek klinik. )D$ di lapangan pada umumn%a disertai anemia ringan atau sedang, sedangkan di klinik )D$ pada umumn%a disertai anemia dera0at 1erat. Di lapangan 4aktor nutrisi le1ih 1erperan di1andingkan dengan perdarahan. Pada penelitian di Desa Bagapati, $ali, mendapatkan 1ahwa in4eksi aing tam1ang mempun%ai peran han%a pada sekitar @ kasus, 4aktor nutrisi mungkin 1erperan pada se1ahagian 1esar kasus, terutama pada anemia dera0at ringan sampai sedang. Sedangkan di klinik, seperti misaln%a pada praktek swasta, tern%ata perdarahan kolik memegang peran penting, pada
laki2laki ialah in4eksi aing tam1ang=A;@> dan hemoroid =-?@>, sedangkan pada perempuan menorhagia =@>, hemoroid dan aing tam1ang masing2masing =!?@>.!
D. De4inisi Terapi Komplementer Menurut H' =orld
Health
'rgani,
pengo1atan
komplementer adalah pengo1atan non2kon8ensional %ang 1ukan 1erasal dari negara %ang 1ersangkutan. Badi untuk Indonesia, 0amu misaln%a, 1ukan termasuk pengo1atan komplementer tetapi merupakan pengo1atan tradisional. Pengo1atan tradisional %ang dimaksud adalah pengo1atan %ang sudah dari tentang penggunaan pengo1atan tradisional termasuk di dalamn%a pengo1atan komplementer alternati4 %ang meningkat dari tahun ke tahun, 1ahkan hasil penelitian tahun -! telah digunakan oleh ;@ dari penduduk Indonesia.
9. Tu0uan Terapi Komplementer Terapi komplementer 1ertu0uan untuk memper1aiki 4ungsi dari sistem sistem tu1uh, terutama sistem keke1alan dan pertahanan tu1uh agar tu1uh dapat men%em1uhkan dirin%a sendiri %ang sedang sakit, karena tu1uh kita se1enarn%a mempun%ai kemampuan untuk men%em1uhkan dirin%a sendiri, asalkan kita mau mendengarkann%a dan mem1erikan respon dengan asupan nutrisi %ang 1aik lengkap serta perawatan %ang tepat.
(. Terapi Komplementer )nemia De4isiensi 5at $esi )da pun terapi komplementer %ang 1isa digunakan untuk mengo1ati anemia de4isiensi
men0adi pilihan %ang sangat dian0urkan 1agi mereka %ang menderita anemia de4isiensi 1esi dengan peradangan. a. Sediakan / gram daun 1a%am merah dan ! kuning telur a%am kampung. 1. &e1us 1a%am dengan air seukupn%a. . Tam1ahkan kuning telur, kemudian dimakan seara teratur, dua kali sehari. -. &amuan hati a%am dan telur angsa : Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan mem1antu seara epat 0ika kekurangan atau kehilangan darah. Hati a%am 0uga mem1antu sistem keke1alan tu1uh, karena kandungan protein dan mineraln%a tinggi. Karena ka%a akan %ang sangat di1utuhkan untuk pertum1uhan dan mempertahankan keke1alan tu1uh, maka 1aik untuk mereka %ang tidak na4su makan. Telur angsa re1us memiliki - g protein,
. &amuan 1uah 1uni, asam 0awa dan rimpang kun%it :
Kandungan 1uah $uni, memiliki gi, "itamin $!, "itmain $-, "itamin *, Mineral 1esi, dan 9os4or, Kalium dan serat2serat, )lkaloida dan 9riendelin. arna ungu kehitaman pada 1uah 1uni matang menun0ukkan kadar antosianin %ang tinggi dalam 1uah ini. Ke1eradaan sen%awa akti4 antosianin 1ernilai penting untuk kesehatan pem1uluh darah. )ntosianin 1eker0a dengan ara mengoksidasi kadar +D+ =lemak 0ahat> dalam tu1uh. Para her1alis men%e1ut $uni se1agai o1at pen%akit anemia de4isiensi , atlanton,
kurlon
kurkumol,
dril
kurkumen,
1isa1olen,
humulen,
seskui4ellandren,
a. Sediakan A 1uah 1uni %ang telah matang, - 0ari asam 0awa, dan G; 0ari rimpang kun%it. 1. Cui 1ersih semua 1ahan, kemudian ditum1uk hingga halus.
. Tam1ahkan setengah angkir air dan ! sendok makan madu, lalu aduk sampai rata, peras, dan saring. d. Minum ramuan terse1ut -2 kali sehari.
;. &amuan 0om1ang : Tanaman 0om1ang mengandung taraasterol, taraeerin, kholine, inulin, pektin, koumestrol dan asparagin. Pada 1agian akar tanaman 0om1ang mengandung taraol, taraerol, taraiin, tarasterol, 12am%rin, stigmasterol, 12sitosterol, kolin, le8ulin, pektin, inulin, kalsium, kalium, glukosa, 4ruktosa. Pada 1agian daun tanaman 0om1ang mengandung lutein, 8iolaanthin, plastoEuinone, tanin, karotenoid, kalium, natrium, kalsium, korin, tem1aga, . 1. lalu ui 1ersih 0om1ang, lalu re1us atau tum1uk. setelah itu peras. . Bika diperlukan, 1isa ditam1ahkan air perasan 0eruk nipis untuk menam1ah rasa. d. +alu minum ramuan ini setiap hari ! kali sampai anda sem1uh.
A. &amuan 0ahe merah : Bahe merah mengandung !2; @ min%ak atsiri dan oleoresin. Min%ak atsiri dalam rimpang 0ahe merah 0uga memiliki komponen sen%awa lainn%a %ang terdiri dari
dammar, pati, asam organik, asam 4olat, asam aksolat dan gingerin. Bahe merah kering karena 0ahe kering di nilai mampu menghasilkan mengandung 1an%ak
?. Tapak liman Tern%ata tapak liman ini mempun%ai kandungan sen%awa %ang sangat diperlukan
oleh
tu1uh
untuk
men0aga
kesehatan.
Tapak
liman
=*lephantopus sa1er> mengandung saponin, 4la8onoid, dan poli4enol. Hasil penelitian men%e1utkan kandungan
. &amuan ini untuk sekali minum. Dalam sehari dian0urkan minum -. 7. +empu%ang wangi +empu%ang wangi =5ingi1er aromatium>, tum1uh liar di hutan2hutan 0ati. Hasil penelitian pada kelini menun0ukkan ada peningkatan kadar H1 dan 0umlah eritrosit setelah kelini di1eri lempu%ang wangi selama !/ hari. Kandungan %ang ada dalam lempu%ang wangi ini antara lain min%ak atsiri. Min%ak atsiri itu sendiri terdiri dari ) kurkumin, . Dalam setiap ! gram daun kaang pan0ang mengandung ; kkal, kar1ohidrat A.7 gram, protein ;.! gram, lemak .; gram, 4os4or se1an%ak !;A miligram, kalsium !; miligram dan
a. Cui 1ersih setengah genggam daun kaang pan0ang, lalu diasapkan se1entar. 1. Konsumsilah se1agai urap pada saat makan. . Se1aikn%a dikonsumsi - sehari. !. Kaang hi0au '1at tradisional anemia %ang mudah didapat tentu sa0a kaang hi0au =Phaseolus radiatus +.>. Kaang hi0au mengandung 8itamin $!, $!-,
!-. Bus lemon dan uka apel Tentun%a kita semua sudah mengetahui apa sa0a man4aat dari 1uah lemon. $uah ini sangat ka%a akan 8itamin C %ang sanggup mem1antu pen%erapan . Cuka apel mengandung 1an%ak nutrisi men%ehatkan, seperti 1eta karoten =se0enis antioksidan penangkal kanker>, 1oron =1eker0a seperti estrogen untuk menegah hilangn%a mineral dari tulang, mem1antu penda%agunaan 8itamin D>, kalsium =men0aga tulang gigi tetap kuat dan sehat, mem1antu mengatur ker0a 0antung>, 1er1agai en, , maga1esa =penting untuk men0aga tingkat kolesterol>, kar1ohidrat dan asam amino =menegah
pikun>.
Cuka apel mem1antu men0aga
keseim1angan
asamGalkali dalam tu1uh. )sam hidroklorit pada uka apel dapat mem1antu penernaan. #amun tak 1an%ak %ang tahu, perpaduan 0us lemon dan uka apel 1 isa di0adikan o1at untuk mengatasi anemia de4isiensi
1. &amuan ini dapat diminum seara rutin untuk meningkatkan 0umlah hemoglo1in dalam tu1uh.
H. Trend dan Isu Terapi Komplementer Trend issue dalam pengo1atan merupakan salah satu gam1aran ataupun in4ormasi pengo1atan %ang ter0adi pada saat ini %ang 1iasan%a sedang populer dikalangan mas%arakat tentang 4akta, nilai atau ke1i0akan %ang dapat diperde1atkan. '1at Her1al adalah o1at %ang 1erasal dari tum1uh2tum1uhan, karena tidak mempun%ai e4ek samping seperti pada o1at2o1atan kimia. Se0arah per0alanan '1at Her1al, %aitu 0amu Cina, a%ur8eda 0amu dan 0amu 1arat, %ang menapai dari unani, &oma, dan *ropa kemudian seara 1ertahap harus 1erga1ung di )merika Utara dan Selatan. o1at Her1al memiliki kemampuan men%em1uhkan 1er1agai pen%akit, dari pen%akit %ang ringan seperti 4lu, sampai 1er1agai pen%akit 1erat lainn%a seperti pen%akit anemia de4isiensi
oleh H' mendapatkan 1ahwa sekitar 7 persen manusia menggunakan tum1uh2tum1uhan se1agi o1at her1al untuk perawatan kesehatan utama mereka. Di Berman terdapat sekitar /2? 0enis tanaman o1at her1al dan hampir ? persen dokter meresepkan satu atau 1e1erapa her1al lain untuk pengo1atan 1er1agai pen%akit. Kualitas tanaman her1al %ang digunakan se1agai o1at her1al sangat tergantung dengan alam tempat ia tum1uh, ara panen dan ara proses. Konsep Pengo1atan Her1al sangat 1er1eda dengan konsep pengo1atan Modern =%ang 1iasan%a menggunakan Kimia Sintetis se1agai o1at>. Misaln%a dalam pengo1atan kimia sintetis pen%e1a1 pen%akit adalah 8irus, 1akteri, dan pathogen =mikro organisme pem1awa pen%akit>, sedangkan dalam pengo1atan her1al, pen%e1a1 pen%akit adalah lemahn%a s%stem imun.
$)$ III
K*SIMPU+)# ). Kesimpulan : Terapi Komplementer adalah ara penanggulangan pen%akit %ang dilakukan se1agai pendukung atau pendamping kepada pengo1atan medis kon8ensional atau se1agai pengo1atan pilihan lain diluar pengo1atan medis %ang kon8ensional. Peran perawat dalam pela%anan kesehatan diantaran%a
dalam
terapi
komplementer se1agai
pem1eri asuhan
keperawatan, pem1ela untuk melindungi klien, pem1eri 1im1ingan G konseling klien, pendidik klien, anggota tim kesehatan %ang dituntut untuk dapat 1eker0a sama dengan tenaga kesehatan lain, oordinator agar dapat meman4aatkan sum1er2sum1er dan potensi klien, pem1aru %ang selalu dituntut untuk mengadakan peru1ahan2peru1ahan, dan sum1er in4ormasi %ang dapat mem1antu memeahkan masalah klien. 9ungsi perawat %ang di0alankan dipela%anan kesehatan adalah 1ertindak seara independen, dependen, dan interdependen. Perkem1angan terapi komplementer atau alternati4 sudah luas, termasuk didalamn%a orang %ang terli1at dalam mem1eri pengo1atan karena 1an%akn%a pro4esional kesehatan dan terapis selain dokter umum %ang terli1at dalam terapi komplementer. Hal ini dapat meningkatkan perkem1angan ilmu pengetahuan melalui penelitian2penelitian %ang dapat mem4asilitasi
terapi
komplementer
agar
men0adi
le1ih
dapat
dipertanggung0awa1kan. Perawat se1agai salah satu pro4esional kesehatan, dapat turut serta 1erpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran %ang di0alankan sesuai dengan peran2peran %ang ada. )rah perkem1angan ke1utuhan mas%arakat dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi komplementer karena pada ken%ataann%a, 1e1erapa terapi keperawatan %ang 1erkem1ang diawali dari alternati4 atau tradisional terapi. $. Saran :
Dengan adan%a makalah %ang kami 1uat ini tentang terapi komplementer diharapkan pem1aa atau teman2teman se0awat dapat memperoleh man4aat dari makalah %ang kami 1uat. $agi pem1aa dan mas%arakat se1aikn%a harus men0aga kesehatan lingkungan dan makanan serta pola makan agar memenuhi keukupan akan 9e pada tu1uh kita. Sehingga kita ter0auh dari pen%akit terle1ih anemia %ang di se1a1kan karena kurangn%a
$)$ I" D)9T)& PUST)K)
&ISK*SD)S, -?. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 . $adan Penelitian dan Pengem1angan Kesehatan Departemen Kesehatan, &epu1lik Indonesia. Smith, S.9., Duell, D.B., Martin, $.C. =-; ). Clinical nursing skills: Basic to advanced skills. #ew Berse%: Pearson Prentie Hall. Sn%der, M. +indEuist, &. =-->. Complementer!alternative therapies in nursing. ;th ed. #ew ork: Springer. Soe1roto, Ikhsan. -!. Cara "udah "engatasi #ro$lem %nemia. og%akarta : Perdana.