Teori dan sistem pengupahan
System pengupahan di suatu Negara biasanya didasarkan kepada falsafah atau teori yang dianut oleh Negara itu. Teori yang mendasari system pengupahan pada dasarnya dapat dibedakan menurut dua ekstrim. Ekstrim yang pertama didasarkan kepada ajaran karl marx mengenai teori nilai dan pertentangan kelas. Ekstrim yang kedua didasarkan kepada teori pertambahan produk marjinal berlandaskan berlandaskan asumsi perekonomian bebas. System pengupahan dari ekstrim pertama umumnya dilaksanakan di Negara-negara komunis, sedangkan ekstrim kedua umumnya umumnya digunakan di Negara-negara Negara-negara yang menganut paham paham kapitalis.
System pengupahan di berbagai Negara termasuk Indonesia, pada umumnya berada diantara dua ekstrim tersebut. Landasan system pengupahan di Indonesia adalah !, pasal "# ayat " dan pejabarannya dalam hubungan industrial pan$asila. System pengupahan pada prinsipnya haruslah % &' (ampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, jadi mempunyai fungsi so$ial, "' (en$erminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang, dan )' memuat imbalan intensif yang mendorong peningkatan produkti*itas kerja dan pendapatan nasional.
Pengertian Upah
pah merupakan rangsangan penting bagi para karya+an dalam suatu perusahaan. al ini tidaklah berarti bah+a tingkat upahlah yang merupakan pendorong utama, tingkat upah hanya merupakan dorongan utama hingga pada tarif dimana upah itu belum men$ukupi
kebutuhan hidup para karya+an sepantasnya. pah sebenarnya merupakan salah satu syarat perjanjian kerja yang yang diatur oleh pengusaha pengusaha dan buruh atau karya+an serta serta pemerintah.
Upah menurut kebutuhan
jaran jaran karl karl marx marx pada pada dasar dasarny nyaa berpu berpusat sat pada pada tiga tiga hal. hal. ang pertam pertamaa adalah adalah mengenai teori nilai. (arx berpendapat bah+a hanya buruh yang merupakan sumber nilai ekonomi. /adi niilai suatu barang adalah nilai dari jasa buruh atau dari jumlah +aktu kerja yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. Implikasi padangan yang demikian adalah % I.
arga barang berbeda menurut jumlah jasa buruh yang dialokasikan untuk seluruh proses
produksi barang tersebut. tersebut. II. /umlah jasa kerja yang dikorbankan untuk memproduksikan sesuatu jenis barang adalah kira-kira sama. III. Selu Seluru ruhh pend pendap apat atan an nasio nasiona nall di$i di$ipt ptak akan an oleh oleh buru buruh, h, jadi jadi deng dengan an demi demiki kian an hany hanyaa buruh0pekerja yang yang berhak memperoleh memperoleh seluruh pendapatan pendapatan nasional tersbeut. tersbeut. 1adangan ini tidak $o$ok dengan kenyataan. 1ertama, +alaupun manusia merupakan faktor yang paling utama dalam proses produksi, namun peranan fa$tor modal sangat besar. 1eranan faktor modal ini tidak dipertimbaangkan dalam teori nilai karl marx. 2edua, peranan selera dan pola konsumsi masyarakat ternyata sangat berpengaruh dalam penentuan harga. harga. jaran yang kedua dari karl marx menyangkut pertantangan kelas. (arx berpendapat bah+a kapitalis selalu berusaha men$iptakan barang-barang modal untuk mengurangi penggunaan buruh. !engan demikian aakan timbul pengangguran pengangguran besar-besaran. !engan adan adanya ya peng pengan angg ggur uran an yang yang sang sangat at besa besarr ini ini maka maka peng pengus usah ahaa dapa dapatt mene meneka kann upah upah.. 2onsekuensi dari pada system yang demikian ini maka tiada jalan lain bagi buruh ke$uali untuk bersatu merebut $apital dari pengusaha menjadi milik bersama.
kebutuhan hidup para karya+an sepantasnya. pah sebenarnya merupakan salah satu syarat perjanjian kerja yang yang diatur oleh pengusaha pengusaha dan buruh atau karya+an serta serta pemerintah.
Upah menurut kebutuhan
jaran jaran karl karl marx marx pada pada dasar dasarny nyaa berpu berpusat sat pada pada tiga tiga hal. hal. ang pertam pertamaa adalah adalah mengenai teori nilai. (arx berpendapat bah+a hanya buruh yang merupakan sumber nilai ekonomi. /adi niilai suatu barang adalah nilai dari jasa buruh atau dari jumlah +aktu kerja yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut. Implikasi padangan yang demikian adalah % I.
arga barang berbeda menurut jumlah jasa buruh yang dialokasikan untuk seluruh proses
produksi barang tersebut. tersebut. II. /umlah jasa kerja yang dikorbankan untuk memproduksikan sesuatu jenis barang adalah kira-kira sama. III. Selu Seluru ruhh pend pendap apat atan an nasio nasiona nall di$i di$ipt ptak akan an oleh oleh buru buruh, h, jadi jadi deng dengan an demi demiki kian an hany hanyaa buruh0pekerja yang yang berhak memperoleh memperoleh seluruh pendapatan pendapatan nasional tersbeut. tersbeut. 1adangan ini tidak $o$ok dengan kenyataan. 1ertama, +alaupun manusia merupakan faktor yang paling utama dalam proses produksi, namun peranan fa$tor modal sangat besar. 1eranan faktor modal ini tidak dipertimbaangkan dalam teori nilai karl marx. 2edua, peranan selera dan pola konsumsi masyarakat ternyata sangat berpengaruh dalam penentuan harga. harga. jaran yang kedua dari karl marx menyangkut pertantangan kelas. (arx berpendapat bah+a kapitalis selalu berusaha men$iptakan barang-barang modal untuk mengurangi penggunaan buruh. !engan demikian aakan timbul pengangguran pengangguran besar-besaran. !engan adan adanya ya peng pengan angg ggur uran an yang yang sang sangat at besa besarr ini ini maka maka peng pengus usah ahaa dapa dapatt mene meneka kann upah upah.. 2onsekuensi dari pada system yang demikian ini maka tiada jalan lain bagi buruh ke$uali untuk bersatu merebut $apital dari pengusaha menjadi milik bersama.
ang ketiga, sebagai konsekuensi dari karl marx teori nilai dan pertentangan kelas diatas dia atas, adalah terbentuknya masyarakat komunis. !alam masyarakat ini seseorang tidak menjualkan tenaganya kepada yang lain, akan tetapi masyarakat itu melalui partai buruh akan mengatur apa dan berapa jumlah produksi. !alam masyarakat impian marx tersebut 3tiap orang harus bekerja menurut kemamampuannya, kemamampuannya, dan setiap orang memperoleh menurut kebutuhannya4 5aktor-faktor ang (empengaruhi pah 6eberapa faktor penting yang mempengaruhi besarnya upah yang diterima oleh para karya+an, yaitu % &. 1ena+aran dan permintaan karya+an ". 7rganisasi buruh ). 2emampuan untuk membayar 8. 1rodukti*itas 9. 6iaya hidup :. 1eraturan pemerintah
Peranan bagian kepegawaian
6agian kepega+aian memikul tanggung ja+ab utama untuk mengembangkan mengembangkan sistem imbalan bagi suatu organisasi yang diterapkan se$ara beragam di seluruh jajaran organisasi. 1erlu diperhatikan bah+a sistem imbalan itu harus merupakan instrumen yang ampuh untuk berbagai kepentingan. kepentingan. 1ertama % sistem imbalan harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang berkualitas tinggi untuk bergabung dengan organisasi, artinya karena setiap organisasi bersaing dengan organisasi lainnya di pasaran kerja.
2edua % sistem imbalan harus merupakan daya tarik kuat untuk mempertahankan tenaga kerja yang sudah berkarya dalam organisasi. (eskipun benar bah+a kompensasi bukan satusatunya faktor pengikat bagi para pega+ai untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi, tetap tidak dapat dipungkiri bah+a apabila jumlah imbalan yang diperolehnya lebih rendah dari imbalan yang diterima oleh rekan-rekannya. 2etiga % sistem imbalan mengandung prinsip keadilan. ntuk kepentingan pengembangan dan penerapan imbalan, yang dimaksud dengan prinsip keadilan adalah bah+a se$ara s e$ara internal para pega+ai yang melaksanakan tugas sejenis mendapat imbalan yang sama pula. Tentunya Tentunya ada faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti masa kerja, jumlah tanggungan dan sebaga sebagainy inya, a, yang yang dapat dapat beraki berakibat bat pada pada perbed perbedaa aann pengha penghasila silann para para pega+a pega+aii meskip meskipun un melaksanakan pekerjaan yang sejenis. 2eem 2eempa patt % meng mengha harg rgai ai peri perila laku ku posi positi tif. f. Idea Idealn lnyya, sist sistem em komp kompen ensa sasi si haru haruss pula pula men$e men$ermin rminkan kan pengha pengharg rgaan aan organ organisa isasi si terhad terhadap ap perila perilaku ku positi positiff para para pega+a pega+aii yang yang men$akup berbagai hal seperti prestasi kerja yang tinggi, pengalaman, kesetiaan, kejujuran, ketekunan, dan perilaku positif lainnya. 2elima % pengendalian pembiayaan. pembiayaan. Telah Telah umum diketahui bah+a ssalah alah satu komponen biaya yang jumlahnya tidak ke$il dalam menjalankan organisasi ialah belanja pega+ai. 7leh karena itu sistem imbalan harus mampu berfungsi sebagai alat pengendalian biaya dikaitkan degan produkti*itas kerja organisasi sebagai keseluruhan, artinya dengan berpegang teguh pada kompensasi harus dapat menjamin bah+a upah dan gaji yang dibayarkan kepada pega+ai tidak sedemikian tingginya, sehingga merupakan beban yang terlalu berat untuk dipikul oleh organisasi.
Keadilan dan Kelayakan Dalam Pengupahan
!alam memberikan upah atau gaji perlu juga memperhatikan prinsip keadilan. 2eadlian bukan berarti bah+a segala sesuatu mesti dibagi sama rata. 2eadilan harus dihubungkan antara pengorbanan dengan penghasilan. Semakin tinggi pengorbanan semakin tinggi penghasilan yang diharapkan. 2arena itu pertama yang harus dinilai adalah pengorbanan yang diperlukan oleh suatu jabatan, pengorbanan dari suatu jabatan dipertunjukan dari spesifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang memangku jabatan tersebut. Semakin tinggi persyaratan yang diperlukan, semakin tinggi pula penghasilan yang diharapkan, penghasilan ini ditunjukan dari upah yang diterima. ;asa keadilan ini sangat diperhatikan oleh para karya+an, mereka tidak hanya memperhatikan besarnya uang yang diba+a pulang, tetapi membandingkan dengan rekan yang lain. !isamping masalah keadilan, maka dalam pengupahan perlu diperhatikan unsur kelayakan. 2elayakan ini bisa dibandingkan dengan pengupahan pada perusahaan perusahaan lain atau bisa juga dengan menggunakan peraturan pemerintah tentang upah minimum atau juga dengan menggunakan kebutuhan pokok minimum. !alam hubungan dengan ketidak layakan dengan pengupahan apabila dibandingkan dengan perusahaan lain, ada dua ma$am ketidak layakan tersebut, yaitu % (enggunakan skala-skala upah yang lebih rendah dibandingkan dengan skala upah yang dibayarkan untuk skala pekerjaan yang sama dalam perusahaan lain. Skala-skala upah dimana suatu pekerjaan tertentu menerima pembayaran yang kurang dari skala yang layak dibandingkan dengan skala-skala untuk jenis pekerjaan yang lain dalam perusahaan yang sama.
Hubungan antara upah minimum dengan hubungan industrial
ubungan kerja antara majikan sebagai pemberi kerja dan pekerja sebagai penerima kerja dipengaruhi oleh perkembangan dan perubahan sosial, ekonomi dan $ara pengelolaan usaha. 2etidakserasian di dalam hubungan kerja antara majikan dan pekerja banyak disebabkan oleh
tiddak puasnya pekerja terhadap sistem pengupahan yang ada. ntuk menyelesaikannya perlu ada kerja sama antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah agar dapat ter$ipta iklim yang sehat dan dihayati oleh semua pihak. !alam situasi pena+aran tenaga kerja lebih besar daripada lo+ongan kerja yang tersedia, maka hanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang punya kesempatan untuk masuk ke dalam pasar tenaga kerja. !engan demikian keterampilan pekerja dapat memperoleh upah yang $ukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya, pekerja tidak hanya harus sekedar terampil tetapi juga harus dapat men$apai tingkat produkti*itas yang tinggi agar tingkat upah dapat dinaikkan. (asalah upah dapat ditinjau dari dua segi, yaitu % &.
Segi mikro, menyangkut masalah keserasian antara besarnya upah dengan kemampuan
perusahaan. ". Segi makro, menyangkut hubungan antara upah dengan produkti*itas tenaga kerja dan kesempatan kerja. ). Namun, sampai saat ini belum ada ukuran yang baik untuk upah yang +ajar, kemampuan perusahaan, kesempatan kerja dan produkti*itas tenaga kerja. Sehingga dengan demikian penyebab perseisihan antara pekerja dan majikan didominasi oleh masalah pengupahan.
Teori Upah, Sistem Upah dan Jenis-Jenis Upah di Indonesia
pah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang men$akup bukan hanya komponen upah0gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan yang diterima se$ara rutin0reguler
'. (enurut ?ilarso <"==)' balas karya untuk faktor produksi tenaga kerja manusia disebut upah
Sistem upah menurut ?ilarso <"==)' % ! Upah menurut prestasi "upah potongan#
pah menurut prestasi adalah besarnya balas karya langsung dikaitkan dengan prestasi kerja karena besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya hasil yang di$apai dalam +aktu tertentu. @ara ini hanya dapat diterapkan kalau hasil kerja bisa diukur se$ara kuantitatif
pah +aktu merupakan besar upah yang ditentukan atas dasar lamanya +aktu pekerja melakukan pekerjaan bagi majikan. 6isa dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Sistem ini terutama dipakai untuk jenis pekerjaan yang hasilnya sukar dihitung per potong. @ara ini memungkinkan mutu pekerjaan yang baik karena karya+an tidak tergesagesaA administrasinya pun dapat sederhana. !i samping itu perlu penga+asan apakah si pekerja sungguh-sungguh bekerja selama jam kerja. %! Upah borongan
pah borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk suatu pekerjaan yang diborongkan. @ara memperhitungkan upah ini kerap kali dipakai pada suatu pekerjaan yang diselesaikan oleh suatu kelompok kerja. ntuk seluruh pekerjaan ditentukan suatu balas karya, yang kemudian dibagi-bagi antara para pelaksana. (isalnya, untuk pembangunan gedung, pembuatan sumur, dan lain-lain. &! Upah premi
pah premi merupakan kombinasi dari upah +aktu dan upah potongan. pah dasar untuk prestasi 4normal4 berdasarkan +aktu atau jumlah hasil. pabila seorang pekerja men$apai prestasi yang lebih dari itu, pekerja tersebut diberi 4premi4. 1remi dapat juga diberikan, misalnya untuk penghematan +aktu, penghematan bahan, kualitas produk yang baik, dan sebagainya. !alam perusahaan modern patokan untuk prestasi minimal ditentukan se$ara ilmiah berdasarkan time and motion study.
'! Upah bagi hasil
6agi hasil merupakan $ara yang biasa di bidang pertanian dan dalam usaha keluarga, tetapi juga dikenal di luar kalangan itu. (isalnya, pekerja atau pelaksana diberi bagian dari keuntungan bersihA direksi sebuah 1T mendapat tantiemeA bahkan kaum buruh dapat diberi saham dalam 1T tempat mereka bekerja sehingga kaum buruh ikut menjadi pemilik perusahaan. (! Peraturan ga)i pegawai negeri
?aji 1ega+ai Negeri Sipil 1NS' berdasarkan dua prinsip % pendidikan dan masa kerja. Setiap orang yang diangkat sebagai pega+ai negeri mendapat gaji pokok yang ditentukan oleh golongan dan masa kerja. Se$ara empiris besarnya tingkat upah sangat dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu <ris nanta, &BB=' %
Se$ara empiris besarnya tingkat upah sangat dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu <ris nanta, &BB=' % a! Kebutuhan *isik minimum
2ebutuhan 5isik (inimum <25(' merupakan kebutuhan pokok seseorang yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi fisik dan mentalnya agar dapat menjalankan fungsinya sebagai salah satu faktor produksi yang dilihat dari kualitas barang dan jasa yang dibutuhkan. b! Indeks harga konsumen
Indeks arga 2onsumen
1ertumbuhan ekonomi daerah men$erminkan keadaan perekonomian dalam suatu daerah yang mempunyai hubungan pertumbuhan dan kondisi perusahaan yang beroperasi di daerah yang bersangkutan.
Sumber% 1itartono, <"=&"'. nalisis Tingkat 1engangguran !i /a+a Tengah Tahun &BB#-"=&=. Skripsi S&, 1rogram Sarjana 5akultas Ekonomika dan 6isnis ni*ersitas !iponegoro Tahun "=&".
1EN?1N 66 I 1EN!LN
. Latar 6elakang pah merupakan hal yang paling utama dalam ketenagakerjaan, karena tujuan orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. /ika nilai upah yang dita+arkan oleh suatu perusahaan tersebut dinilai tidak men$ukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja, maka pekerja tersebut akan menolak pekerjaan yang dita+arkan.
6. 1erumusan (asalah a. pakah yang dimaksud dengan upahC b. Sebutkan ma$am D ma$am teori upah $. pa sistem upah yang berlaku di IndonesiaC d. Sebutkan faktor D faktor yang mempengaruhi tingkat upah
66 II TIN/N TE7;ITIS . 1engertian pah
pah merupakan salah satu rangsangan penting bagi para karya+an dalam suatu perusahaan. al ini tidaklah berarti bah+a tingkat upahlah yang merupakan pendorong utama, tingkat upah hanya merupakan dorongan utama hingga pada tarif dimana upah itu belum men$ukupi kebutuhan hidup para karya+an sepantasnya. pah sebenarnya merupakan salah satu syarat perjanjian kerja yang diatur oleh pengusaha dan buruh atau karya+an serta pemerintah. 3pah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh karya+an meliputi masa atau syarat-syarat tertentu.4 !e+an 1enelitian 1engupahan Nasional memberikan definisi pengupahan sebagai berikut % 3pah ialah suatu penerimaan kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan menurut suatu persetujuan ndang-undang dan 1eraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima kerja.4 !ari pengertian diatas mengenai upah ini dapat diartikan bah+a upah merupakan penghargaan dari tenaga karya+an atau karya+an yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang ber+ujud uang, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap menggu atau bulan. ?aji sebenarnya juga upah, tetapi sudah pasti banyaknya dan +aktunya. rtinya banyaknya upah yang diterima itu sudah pasti jumlahnya pada setiap +aktu yang telah ditetapkan. !alam hal +aktu yang laFim digunakan di Indonesia adalah bulan. ?aji merupakan upah kerja yang dibayar dalam +aktu yang ditetapkan. Sebenarnya bukan saja +aktu yang ditetapkan, tetapi se$ara relatif banyaknya upah itu pun sudah pasti jumlahnya. !i Indonesia, gaji biasanya untuk pega+ai negeri dan perusahaan perusahaan besar. /elasnya di sini bah+a perbedaan pokok antara gaji dan upah yaitu dalam jaminan ketepatan +aktu dan kepastian banyaknya upah. Namun keduanya merupakan balas jasa yang diterima oleh para karya+an atau karya+an.
6. Teori pah da beberapa teori yang membahas dasar-dasar pemberian upah, yaitu %
!Teori Upah lam
Teori dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi klasik , !a*id ;i$ardo ,yangberpendapat bah+a upah dimasyarakat terbagi menjadi dua, yaitu upah alami dan upah pasar.pah lami adalah upah yang hanya $ukup untuk memenuhikebutuhan tenaga kerja dan keluarganya sehari-hari.Sedangkan pah1asar adalah upah yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik antarapermintaan dan pena+aran tenaga kerja dipasar.
!Teori Upah esi
Teori ini dikemukakan oleh 5erdinand Laselle.Ia mengasumsikanbah+a pengusaha berada pasa posisi yang kuat , dan inginmemaksimalkan keuntungannya,sementara buruh berada posisi yanglemah, atau tidak mempunyai kekuatan ta+ar-mena+arsama sekali.1osisiyang seperti ini membuat buruh harus pasrah dan meneria upah padatingkat serendah papapun.Itulah sebabnya mengapa teori ini dinamakanupah besi ,karena upah yang diterima buruh benar-benar hanya untukmemenuhi kebutuhan minimal hidupnya.
.! Teori Upah /enurut Kesusilaan
Teori ini berpendapat bha+a pembayaran upahharus didasarkan atas pertimbangankemanusiaan.Setiap orang mempunyai hak untuk dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya se$ara layak dan+ajar,sehingga tidaklah pantas pabila upah yangdibayarkan kepada mereka hanya $ukup untukmemenuhi kebutuhan minimal.!.Teori !iskriminasi pah1ada teori diskriminasi upah ,terjadi perbedaantingkat upah yang dibayarkan pada setiap tenaga kerja ,meskipun mereka melakukan satu jenis pekerjaan yangsama .Teori ini membedakan tingkat upah tersebutdengan alasan adanya perbedaan pada sifatpekerjaan,kualitas tenaga kerjanya , jenis kelamin, danperbedaan suku , ras, dan agama.
C. Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia !i Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu % ! Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan +aktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. (isalnya pekerja bangunan dibayar per hari 0 minggu. $! Upah menurut satuan hasil
(enurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. (isal upah pemetik daun teh dihitung per kilo. %! Upah borongan
(enurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. (isalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll. &! Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang
'! Sistem mitra usaha
!alam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. !engan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja. Kebi)akan Upah /inimum Propinsi "U/P# dan Kebutuhan Hidup /inimum "KH/#
!i Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. pah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur ekonomi dan kinerjanya.
5aktor yang mempengaruhi tingkat upah, yaitu % ! Penawaran dan permintaan tenaga ker)a
(eskipun hukum ekonomi tidaklah biasa ditetapkan se$ara mutlak dalam masalah tenaga kerja, tetapi tidak bisa diingkari bah+a hukum pena+aran dan permintaan tetap dipengaruhi. ntuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang tinggi dan jumlah tenaga kerja yang langka maka upah $enderung tinggi, sedangkan untuk jabatan-jabatan yang mempunyai pena+aran yang meli mpah maka upah $enderung turun. $! 1rganisasi buruh
da tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi pekerja akan ikut mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. danya serikat pekerja yang berarti posisi pena+aran pega+ai juga kuat akan menaikkan tingkat upah, demikian pula sebaliknya. %! Kemampuan untuk membayar
(eskipun serikat pekerja menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar dari organisasi. 6agi organisasi, upah merupakan salah satu komponen biaya produksi yang akan mengurangi keuntungan. /ika kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian organisasi jelas organisasi tidak akan mampu memenuhi fasilitas pega+ai. &! Produkti2itas
pah sebenarnya merupakan imbalan bagi pega+ai, semakin tinggi prestasi pega+ai sudah seharusnya semakin tinggi pula upah yang akan diterima. 1restasi ini biasanya dinyatakan sebagai produkti*itas, hanya yang menjadi masalah nampak belum ada kesepakatan dalam melindungsi produkti*itas. '! iaya hidup
5aktor lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah biaya hidup. !i kota-kota besar biaya hidup tinggi, upah juga $enderung tinggi. 6agaimanapun juga nampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan dari para pega+ai. (! Pemerintah
1emerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya upah. 1eraturan tentang upah minimum merupakan batas bah+a dari tingkat upah yang dibayarkan.
66 III 1ENT1
.2ESI(1LN pah minimum telah menguntungkan sebagian pekerja t e t a p i m e r u g i k a n s e b a g i a n la i n n y a . 1 a r a pe k e r j a y a n g da p a t me mp er ta ha nk an pekerjaannya di pabrik-pabrik jelas mendapat keuntungan dari pen ing ka tanu p a h m i n i m u m . 1 e k e r j a k e r a h p u t i h j e l a s m e r a s a k a n ma n f a a t b e s a r dari penegakan kebijakan upah minimum. Na mun, mereka yang kehilangan pekerjaan sebagai akibat meningkatnya upah minimum adalah mereka yangdirugikan oleh kebijakan upah minimum. (ereka ini khususnya terdiri dari pa ra p e k e r j a y a n g r e n t a n t e r h a d a p p e r u b a h a n k o n d i s i p a s a r t e n a g a k e r j a , s e p e r t i p e k e r j a p e r e m p u a n , m u d a u s i a , d a n m e r e k a ya n g b e r p e n d i d i k a n rendah.! a l a m i k l i m p e r t u m b u h a n e k o n o m i t i n g g i , p e n i n g k a t a n u p a h m i n imu m t id ak ter lal u men jad i per soa lan kar ena per tum buha n i tu sen dir iakan mendorong peningkatan upah, sehingga tingkat upah yang berlaku samad e n g a n a t a u d i a t a s u p a h m i n i m u m . 1 e r t u m b u h a n e k o n o m i j u g a a k a n m en do ro ng p en $i pt aa n ke s em pa ta n ke rj a ya ng le bi h be sa r da ri pa da ya n ghilang karena kebijakan upah minimum.! a m p a k u p a h m i n i m u m t e r h a d a p k e s e j a h t e r a a n p e k e r j a d i s ek to r informal, yang merupakan sebagian besar dari angkatan kerja di Indonesia,mungkin sama pentingnya atau bahkan lebih penting lagi. Salah satu bi da ng ya n g p e n t i n g u n t u k d i k a j i d i + a k t u ya n g a k a n d a t a n g a d a l a h b a g a i m a n a dampak pengurangan kesempatan kerja di sektor modern dari upah minimum berpengaruh terhadap pe nghasilan riil dari mereka yang bekerja di sektor informal.1enetapan upah yang ditetapkan oleh 1emerintah adalah ketentuanupah m i n i m u m y a n g b e r l a ku s e $ a r a re g i o n a l , se k t o r a l r e gi o n a l a t a u s ub s e k t o r a l regional +ajib dilaksanakan oleh setiap perusahaan d e n g a n p e n g e r t i an b a h + a p e r u s a h aa n t i d a k b o l e h m e m ba y a r u p a h p e k e rj a n y a
di b a + a h 2 e t e n t u a n p a h ( i n i m u m . p a b i l a 1 e m e r i n t a h m e n g e l u a r k a n 2etetapan pah (inimum yang baru yang jumlahnya meningkat dari yanglama maka akan terjadi perubahan upah di dalam perusahaan. (ereka yang be ra da p a d a t i n g k a t u p a h m i n i mu m y a n g l a m a a k a n m e n g a l a mi k e n a i k a n upa h mi ni ma l sama dengan kenaikan di dalam 2etetapan pah (inimum.!e ng an na ik n ya up a h p e k e r j a y a n g p a l i n g b a + a h d a p a t m e n d e k a t i a t a u m e n ya m a i t i n g k a t u p a h p e k e r j a d i a t a s n ya . 1 e k e r j a ya n g b e r a d a d i a t a s 2etentuan pah (inimum 1emerintah.
6.S;N Inti dari menaikkan posisi ta+ar pekerja0 buruh dalam p r o s e s neg os iasi upa h tid ak ada lah ting ka t ke seja ht er aa n pe ke rj a0 bur uh itu se nd ir i. 2esejahteraan merupakan pertanda telah terpenuhinya kebutuhan masyarakatdi su at u Neg ar a. 1e me nu ha n ke but uha n ma syarak at di sua tu Ne ga ra, pal ing tidak kebutuhan pokoknya, adalah tugas dari pemerintah )#8)0(akalah-2etenagakerjaan'
@. !aftar 1ustaka - http%00sobatbaru.blogspot.$om0"=&=0=90pengertian-upah.html - http%00+++.s$ribd.$om0do$0)):899"80pasar-faktor-produksi - http%00ekoxi.blogspot.$om0"==B0&"0sistem-upah-yang-berlaku-di-indonesia.html
$ P3/HS4
E. ndang-ndang 2etenagakerjaan no.&) tahun "==) Tentang pengupahan ndang-ndang ketenagakerjaan no.&) tahun "==) bab *ii bagian " pengupahan sebagai berikut% Pasal 56
<&' Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. <"' ntuk me+ujudkan penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat <&', 1emerintah menetapkan perlindungan pengupahan bagi pekerja. <)' 1er+ujudan penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat <&' dan ayat <"', 1emerintah menetapkan upah minimum atas dasar kebutuhan hidup layak. Pasal $
<&' 2etentuan mengenai penghasilan yang layak dan perlindungan pengupahan sebagaimana dimaksud dalam 1asal &=B ayat <&', ayat <"', dan ayat <:', serta pengaturan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam 1asal &&&, diatur lebih lanjut dengan 1eraturan 1emerintah. <"' Tata $ara penetapan, jenis komponen, dan ketentuan mengenai besarnya upah minimum ditetapkan oleh (enteri. Pasal %
<&' pah di atas upah minimum ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja. <"' !alam penetapan upah, pengusaha dilarang melakukan diskriminasi atas dasar apapun untuk pekerjaan yang sama nilainya. Pasal &
<&' pah tidak dibayar apabila pekerja tidak melakukan pekerjaan. <"' 2etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat <&' tidak berlaku dan pengusaha +ajib membayar upah apabila % ) a. pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaanA b. pekerja tidak masuk bekerja karena berhalangan $. pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan ke+ajiban terhadap amponA d. pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanyaA e. pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah diperjanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang dialami pengusahaA f. pekerja melaksanakan hak istirahat dan $utiA g. pekerja melaksanakan tugas organisasi pekerja atas persetujuan pengusaha. <)' 2etentuan mengenai ampong, tata $ara, dan besarnya pembayaran upah pekerja karena berhalangan melakukan pekerjaan diatur lebih lanjut dengan 1eraturan 1emerintah. Pasal '
<&' ntuk memberikan saran dan pertimbangan dalam penetapan kebijakan pengupahan oleh 1emerintah, dibentuk !e+an 1engupahan tingkat Nasional dan !aerah. <"' nggota !e+an 1engupahan sebagaimana dimaksud pada ayat <&' terdiri dari +akil pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja, perguruan tinggi dan pakar. <)' nggota !e+an 1engupahan tingkat Nasional diangkat dan diberhentikan oleh 1residen, sedangkan anggota !e+an 1engupahan tingkat !aerah diangkat dan diberhentikan oleh (enteri.
<8' Tata $ara pembentukan dan pengangkatananggota, tugas, dan tata kerja !e+an 1engupahan sebagaimana diamksud pada ayat <&' dan ayat <"', diatur lebih lanjut oleh (enteri.
8 6.pah Tenaga 2erja dan 2onsentrasi Sektor Industri asil telaah singkat ini masih mengundang penelitian-penelitian yang lebih mendalam tentang sebab-sebab perbedaan upah pada berbagai Negara ekonomi baik karena perbedaan perbedaan keterampilan, pendidikan, lokasi <+ilayah', jenis kelamin, pengalaman, dan negara-faktor institusional lainnya. Namun, beberapa kesimpulan masih dapat ditarik. 1ertama, terdapat tanda-tanda masih ada rele*ansi teori upah terhadap realitas di Indonesia. (asalahnya, mungkin menerjemahkan apa yang dimaksudkan dengan pengertian rele*ansi tersebut. !alam studi ini setidak-tidaknya pengertian rele*ansi itu adalah memberikan petunjuk terhadap apa dan bagaimana melakukannya, kemudian barulah melihat hasilnya. 6eberapa bukti menunjukkan bah+a apa yang dikemukakan oleh dam Smith lebih "== tahun yang lalu dapat ditemukan di Indonesia. Lapisan pekerja terba+ah pada umumnya tidak dan kurang terampil dan dari +aktu ke +aktu tingkat upahnya se$ara nyata tidak banyak berubah malah mengalami penurunan se$ara terus-menerus. 6ila se+aktu-+aktu dilakukan penyesuaian, tindakan ini dapat memperkuat keadaan ketimpangan yang telah ada. ?ejalagejala ini tidak hanya pada pertanian sebagai negara tradisional, tetapi juga terdapat pada sektor industri. Sebagian besar tenaga kerja merupakan masyarakat yang sedang melakukan maraton mengejar kaki langit,hamper tak bergerak dalam arti daya beli dan mungkin inilah yang disebut sebagai tingkat upah sekadar dapat hidup. pabila dilakukan segmentasi, sebagaimana pada kasus pada se$tor industry sedang dan besar, semakin jelas terlihat bah+a semakin sedikit bagian tenaga kerja yang dapat menikmati tingkat upah yang relatif tinggi. Tetapi sebaliknya, semakin terjadi persaingan keras untuk memperebutkan tingkat upah yang rendah. 2eadaan ini dipertajam dengan semakin tingginya menyebabkan kebutuhan kualitas tenaga kerja yang semakin tinggi, penggunaan kapital, dan teknologi. al ini telah diramalkan dan dapat dijelaskan melalui berbagai teori. 2esimpulan kedua, lebih bersifat implikasi yaitu terjadinya konsentrasi tanpa diimbangi kekuatan lain dapat diperkirakan akan bersifat kumulatif dan kolusif. Sifat terakhir ini mungkin lebih berbahaya dari pada onopoli. !iharapkan pemerintah akan dapat mengimbanginya, tetapi lingkupnya yang sangat luas, misalnya dalam masalah upah sehingga tidak mungkin pemerintah dapat mengendalikannya se$ara efektif. Salah satu kekuatan lain yang mulai bangkit adalah 7rganisasi Serikat 6uruh yang kuat dan bertanggung ja+ab untuk upah tenaga kerja sehingga berbagai ketimpangan dapat dikurangi sementara hasrat meningkatkan produkti*itas tetap tidak diabaikan 1erkembangan dan 1endalaman Struktur Industri di Indonesia.
9 1erkembangan perubahan struktur ekonomi Indonesia selama +aktu yang diteliti dalam makalah ini relatif lambat, jika dilihat pergeseran dari se$tor ke sektor ( dan S. 1roses industrialisasi Indonesia masih tertinggal dari negeri-negeri SEN, apalagi dengan negeri 2orea Selatan. al ini terlihat dengan jelas dan andil nilai tambah sektor industri pengolahan terhadap 1!6 dan nilai tambah per kapita sektor industri pengolahan yang masih ampong rendah. Namun, potensi-potensi ekonomi dan industri indonesia masih luas, baik dari segi sumber daya yang masih menganggur maupun jumlah penduduk. /umlah penduduk yang besar sebagai salah satu faktor produksi, juga sebagai pasar yang luas, tetapi permintaan efektifnya masih rendah terhadap berbagai barang industri modern. 1engembangan industri di dalam negeri yang mendorong tingkat harga yang mahal haruslah dipikirkan dengan $ermat karena pasar di dalam negeri relatif $epat jenuh. al ini bukan karena ekonomi dalam keadaan depresi saja, tetapi karena daya beli masyarakat yang rendah. Setiap barang mempunyai segmentasi pasar, malah dalam beberapa hal memperlihatkan kondisi ekonomi yang dualisti$.2eadaan ekonomi yang terbelah ini dapat dipertajam oleh aspek teknologi yang kurang dipertimbangkan sehingga sektor formal industri kurang mampu menyerap tenaga kerja sebagaimana yang diharapkan. 1enggunaan teknologi padat modal dalam rangka kelangsungan proses industrialisasi di Indonesia tidak dapat dihindarkan, tetapi dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja yang menganggur maka penggunaan teknologi produksi sejauh mungkin mempertimbangkan faktor dan kondisi ini. 1engembangan industri selama dekade &B#=-an kurang berkaitan sehingga beberapa industri yang seyogianya mempunyai 6L; dan 5L; relatif tinggi ternyata rendah. al ini merupakan tantangan proses industrialisasi baik sekarang maupun di masa yang akan datang. !engan mengembangkan industri yang keterkaitannya relatif tinggi,tidak dapat tidak akan menunjang tingkat efisiensi industri yang lebih tinggi dan mendukung daya saing pasar komoditinya.
: !iperkuatnya kembali orientasi ekspor ekspor dalam negeri untuk kepentingan menopang kebutuhan nera$a pembayaran,
men$iptakan nilai tambah, dan membuka kesempatan kerja dan membuka peluang-peluang baru dengan tidak mengabaikan kesulitan dalam mengundang in*estor dan pasar yang harus bersaing keras. al ini tidak dapat dihindarkan, kalau komoditi yang akan diproduksi Indonesia telah terlebih dahulu dikuasai negeri-negeri maju. 1emasaran barang-barang tersebut laFimnya dikuasai oleh perusahaan monopologi dan oligopoli internasional yang sangat tangguh. /adi, kalau Indonesia ingin ke sana, masalah rintangan masuk
# @.!efinisi pah 1emberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya merupakan imbalan0balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas prestasinya yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi. pah tenaga kerja yang diberikan tergantung pada% a' 6iaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya. b' 1eraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum pekerja <(;'. $' 1rodukti*itas marginal tenaga kerja. d' Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat pengusaha. e' 1erbedaan jenis pekerjaan.
pah yang diberikan oleh para pengusaha se$ara teoritis dianggap sebagai harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itu maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua ma$am yaitu% pah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima se$ara rutin oleh para pekerja. pah ;iil , adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang amp didapatkan dari pertukaran tersebut. pah (inimum ;egional adalah suatu upah minimum yang digunakan oleh para pelaku pengusaha untuk memberikan upah dalam bentuk uang kepada pekerja0buruh ,di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. 1emerintah mengatur pengupahan melalui 1eraturan (enteri Tenaga 2erja No. =90(en0&B>B tanggal "B (ei &B>B tentang pah (inimum. 1enetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. (ula-mula !e+an 1engupahan !aerah
Saat ini (; juga dienal dengan istilah pah (inimum 1ropinsi <(1' karena ruang $akupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah berlaku penuh, dikenal juga istilah pah (inimum 2ota02abupaten<(2'. > !aftar pah (inimum <(;' ja+a barat tahun "=&= 2ota02abupaten (; @irebon ;p.>"9.=== ?arut ;p.#"9.=== Indramayu ;p.>98.&89 2ara+ang ;p.&.&&&.=== 2ara+ang Tekstil0?armen ;p.&.&.9== 2ara+ang Lain-Lain ;p.&.&):.##> 2uningan ;p.#==.=== (ajalengka ;p.#"=.=== (ajalengka Lain-Lain ;p.>:=.=== (ajalengka 1erdagangan ;p.>)9.===
no &. ". ). 8. 9. :. #. >. B. &= . &&. 1ur+akarta &" 1ur+akarta Tekstil0?armen . &) 1ur+akarta Lain-Lain . &8 Subang .
;p.>B=.=== ;p.&.=&9.=== ;p.&.=&9.=== ;p.#8:.===
&9 . &: . . &> . &B . "= . "& . "" . ") . "8 . "9 . ": . "# . "> . "B . )= . )& . )" . )) . )8 .
Subang (anufa$tur
;p.B8&.===
Sukabumi
;p.:#&.9==
Sumedang
;p.&.=&9.===
Tasikmalaya
;p.##9.===
2ota 6andung
;p.&.&&>.===
2ota 6anjar
;p.:>B.>==
2ota 6ekasi
;p.&.&99.===
2ota 6ekasi Tekstil0?armen 2ota 6ekasi 7tomotif
;p.&."#9.=== ;p.&.)==.===
2ota 6ogor
;p.B#&."==
2ota @imahi
;p.&.&=#.)=8
2ota @irebon
;p.>8=.===
2ota !epok
;p.&.&9#.===
2ota Sukabumi
;p.>9=.===
2ota Tasikmalaya
;p.#>=.===
2abupaten bandung
;p.&.=:=.9==
2abupaten 6andung 6arat
;p.&.&=9.""9
2abupaten 6ekasi
;p.&.&:>.B#8
2abupaten @ianjur
;p.#8).9==
@iamis
;p.:BB.>&9
B 5. 1erbandingan pah Tenaga 2erja Indonesia !engan Negara Lain !ibandingkan dengan negara-negara lain di sia, upah tenaga kerja Indonesia paling murah. 2ondisi ini dimanfaatkan pemerintah untuk mengundang in*estasi-in*estasi dari negara asing untuk masuk ke dalam negeri. !i brosur 621(, upah T2I lebih rendah dari di @hina, Thailand, dan India, bahkan Jietnam. !an sekarang sudah diakui komunitas internasional upah tenaga kerja @hina lebih tinggi dari
negara sia lain. Tinggal penyikapan Tenaga 2erja saja, murahnya ongkos tenaga kerja ini membuat beberapa in*estor besar beren$ana untuk membangun basis manufaktur di Indonesia. Seperti, produsen barang-barang elektronik L? dan produsen sepatu olahraga yaitu Nike. Nike misalnya, akan kembali memperbesar order sepatunya dari Indonesia, yakni men$apai )== juta pasang sepatu atletik dalam satu tahun ini. Sedangkan L? akan memindahkan basis produksinya ke sia Tenggara termasuk Indonesia, khususnya untuk pembuatan TJ yang nilainya miliaran dolar. ?. pah Tenaga 2erja sing 6esaran gaji rata-rata Tenaga 2erja sing )K' men$akup !2I /akarta <8>K', /a+a 6arat <""K', 6anten jam perhari, tujuh hari seminggu, dengan upah sebesar 8== - :== ringgit <&,& - &,: juta rupiah' perbulan. 1ada umumnya upah
pekerja rumah tangga juga dipotong selama enam bulan pertama untuk membayar ongkos perekrutan agen tenaga kerja yang sudah menyalurkan mereka ke tempat kerja. !engan adanya potongan upah untuk membayar ongkos perekrutan itu, pekerja rumah tangga Indonesia hanya mendapat gaji sebesar )== - 89= ringgit <>8= ribu -&," juta rupiah' perbulan untuk masa kontrak kerja selama dua tahun. !engan tidak adanya peraturan pemerintah, agen tenaga kerja dan majikan pada umumnya mematok upah pekerja rumah tangga berdasarkan standar yang berlaku di negara asal dan bukan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mereka. 1ekerja rumah tangga asal 5ilipina memperoleh gaji paling tinggi sebesar 8== dolar merika karena persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah 5ilipina. !ibandingkan dengan negara lain yang menerima tenaga kerja Indonesia dalam jumlah banyak, (alaysia merupakan negara yang menetapkan upah terendah. Sebagai $ontoh, rab Saudi me+ajibkan majikan untuk memberi upah sebesar >== rial <&,B juta rupiah' perbulan tanpa potongan apapun. 2eluhan terbanyak yang disampaikan oleh pekerja rumah tangga adalah berkisar pada upah yang tidak dibayar dan men$uatnya berbagai kasus penyiksaan yang mendorong pemerintah Indonesia untuk menunda pengiriman tenaga kerja ke (alaysia pada bulan /uni "==B hingga adanya mekanisme perlindungan yang jelas. Setelah melalui beberapa perundingan yang berlarut-larut, Indonesia dan (alaysia masih belum sepakat atas tuntutan Indonesia mengenai penetapan standar upah minimum dan dalam ran$angan kesepakatan saat ini terdapat pasal yang rentan terhadap penyalahgunaan dimana majikan diperbolehkan memberi uang pengganti jika pekerja tidak mengambil hari libur. !i samping itu uman ;ights at$h juga menekankan bah+a ongkos perekrutan masih merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian serius. && % P34UTUP
. 2esimpulan 6erdasarkan uraian bahasan4Sistem 1engupahan Tenaga 2erja4,dapat disimpulkan bah+a% &. Sistem pengupahan tenaga kerja berdasarkan pah (inimum ;egional<(;'. ". Tenaga kerja asing masih di gaji besar dibandingkan tenaga kerja Indonesia. ). 1engupahan belum sesuai dengan ndang-ndang no.&) tahun "==). 6. Saran !engan demikian penyusun memberikan saran sebagai berikut% &. Seharusnya sebelum tenaga kerja di terima diperusahaan tertentu harus di lakukan terlebih dahulu pelatihan se$ara maksimal supaya upah yang didapat oleh tenaga kerja Indonesia sama dengan upah tenaga kerja asing. ". 1erusahaan sebaiknya memperhatikan ndang-ndang no.&) tahun "==) karena tidak semua tenaga kerja mendapatkan hakny sesuai dengan peraturan yang berlaku. ). 1emerintah harus bisa melindungi tenaga kerja rumah tangga yang bekerja di Negara lain supaya hak mereka terutama dalam pengupahan dan tidak terjadi pele$ehan,penyiksaan dll.
SIST3/ UPH 748 39:KU DI I4D143SI
!i Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu %
! Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan +aktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. (isalnya pekerja bangunan dibayar per hari 0 minggu. $! Upah menurut satuan hasil
(enurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. (isal upah pemetik daun teh dihitung per kilo. %! Upah borongan
(enurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. (isalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll. &! Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang
!alam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. !engan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja. Kebi)akan Upah /inimum Propinsi "U/P# dan Kebutuhan Hidup /inimum "KH/#
!i Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. pah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur ekonomi dan kinerjanya.
!iposkan oleh usup Saputra Eman di &"%8" ( Label% 2etenagakerjaan
SIST3/ P348UPH4 D:/ IS:/
Salah satu pemi$u utama polemik perburuhan adalah seberapa besar seorang pekerja mendapatkan upah dari pekerjaanya. Sebelum bi$ara lebih jauh berbi$ara tentang upah, terlebih dulu harus diperhatikan asumsi dasar pengupahan, yakni pertama, ada hubungan yang signifikan antara upah dengan perolehan labaA dan kedua, ada tindakan tidak maksimal dari pihak buruh jika upah tidak diperhatikan. al inilah yang kemudian menjadi polemik berkepanjangan antara pekerja dan pengusaha. 2ondisi kesejahteraan buruh yang sebagian besar belum memenuhi standar kebutuhan hidup minimum merupakan akibat dari serangkaian keadaan yang sangat tidak kondusif. al ini menyangkut kondisi pasar kerja yang labil, rendahnya mutu keterampilan pen$ari kerja, tuntutan mekanisme pasar bebas serta ditunjang kebijakan pemerintah dalam mengatur upah buruh yang belum merepresentasikan kebutuhan buruh. Sementara itu, Islam sebagai ajaran uni*ersal memiliki konsep normatif upah pekerja yang diharapkan mampu mengaktualisasikan dirinya untuk menja+ab realitas ketenagakerjaan kontemporer di ba+ah hegemoni sistem kapitalisme. jaran Islam pada dasarnya sangat memperhatikan pemenuhan kebutuhan manusia, baik terkait dengan diri, ji+a, akal, akidah, usaha, pahala dan lain-lain. Spiritualitas Islam yang tertuang dalam teks-teks korpus urMan sarat dengan idiom keadilan, kemanusiaan. Islam mempunyai tradisi membela kaum lemah yang terhisap. 2alau marxisme menolak kapitalisme, kelas-kelas masyarkat, eksploitasi negara, penumpukan kekayaan, etika pen$arian diri terutama menolak terhadap perbudakan manusia, Islam juga sangat menentang penghisapan dan penindasan. Islam berusaha mendobrak kebudayaan penindas yang telah lama mengakar pada jaman /ahiliyah. Islam dalam prerspektif teologi kaum tertindas pada dasarnya merupakan agama pembebasan. l uran selalu berpihak pada orang-orang tertindas% 3!an 2ami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan orang-orang yang me+arisi.4 (eski al uran dan al Sunnah banyak memberikan ajaran bagaimana seharusnya setiap manusia berhubungan dengan orang lain, bahkan semangat pembebasan itu tidak sekedar diajarkan tetapi juga dipraktekkan oleh Nabi (uhammad, tetapi masih sangat minim konsep islam tentang pengupahan, apalagi menjadi rujukan teori upah dalam ilmu ekonomi. Tulisan ini hendak mela$ak teori pengupahan islam, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi penegakan hubungan industrial antara pekerja dan majikan se$ara lebih adil.
1 TEN? 2E;/. pah adalah hak pekerja0buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja0buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja0buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan0atau jasa yang telah atau akan dilakukan. fFalur ;ahman mendefinisikan upah sebagai harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberi imbalan atas jasanya yang di sebut upah. !engan kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi. Se$ara lebih luas upah terkait dengan pemberian imbalan kepada pekerja tidak tetap, atau tenaga buruh lepas, seperti upah buruh lepas di perkebunan kelapa sa+it, upah pekerja bangunan yang dibayar mingguan atau bahkan harian. Sedangkan gaji menurut pengertian 6arat terkait dengan imbalan uang
menambah upah tersebut, apabila beban hidupnya bertambah pada batas yang paling minim. Sebaliknya mereka akan menguranginya, apabila beban hidupnya berkurang. 7leh karena itu, nilai tukar seorang pekerja ditentukan berdasarkan beban hidupnya, tanpa memperhatikan jasa yang diberikan oleh tenaga seseorang. Sedangkan menurut Sosialis, nilai suatu barang harus sama dengan biaya-biaya untuk menghasilkan barang, yang di dalamnya termasuk ongkos tenaga kerja berupa upah alami. pah alami yang diterima buruh tidak $ukup sekedar penyambung hidup, khususnya hanya $ukup untuk memenuhi kebutuhan yang sangat pokok saja. pah alami yang diterima buruh hanya $ukup sekedar penyambung hidup, khususnya hanya $ukup untuk memenuhi kebutuhan yang sangat pokok saja. 1ada hal nilai hasil dari suatu kerja para buruh jauh lebih besar dari jumlah yang diterima mereka sebagai upah alami. 2elebihan nilai produkti*itas kerja kaum buruh atas upah alami inilah yang disebut (arx sebagai nilai lebih, yang hanya dinikmati oleh para pemilik modal. (akin ke$il upah yang dibayarkan pada kaum buruh, makin besar nilai lebih yang dinikmati oleh pemilik modal, yang menurut (arx berarti penghisapan atau eksploitasi dari pemilik modal atas kaum buruh. 1ada dasarnya teori ini diambil dari ahli ekonomi 2apitalis dam Smith. 2emudian balas menyerang Smith dengan teori tersebut. (enurutnya, nilai suatu barang harus sama dengan biaya-biaya untuk menghasilkan barang, yang di dalamnya termasuk ongkos tenaga kerja berupa upah alami. 2elebihan nilai produkti*itas kerja kaum buruh atas upah alami inilah yang disebut (arx sebagai nilai lebih, yang hanya dinikmati oleh para pemilik modal. (akin ke$il upah yang dibayarkan pada kaum buruh, makin besar nilai lebih yang dinikmati oleh pemilik modal, yang menurut (arx berarti penghisapan atau eksploitasi dari pemilik modal atas kaum buruh. kuran nilai tukar sebenarnya adalah kerja. kuran nilai tukar dari sebuah komoditas adalah kerja yang memungkinkan seseorang membeli atau menguasai komoditas yang lain dalam pasar. !engan demikian bah+a kerja adalah ukuran alamiah dan faktor terakhir yang menentukan nilai suatu barang. 2erja sebagai kekuatan untuk membeli suatu barang dalam pasar. !engan kata lain, ukuran sebenarnya dari nilai tukar suatu barang dalam sistem ekonomi adalah kerja sebagai daya tukar. (enurut (arx nilai-lebih itulah satu-satunya sumber laba sang kapitalis. ndaikata buruh boleh berhenti bekerja sesudah empat jam, pekerjaannya tidak mengahasilkan untung sama sekali bagi pemilik karena yang masuk le+at pekerjaan buruh bagi pemilik langsung akan keluar sebagai upah. Laba perusahaan seluruhnya tergantung dari besar ke$ilnya nilai-lebih. 6ukanlah buruh industri bekerja dengan mesin yang melipatgandakan hasil kerjanyaC (aka (arx menja+ab bah+a itu memang betul, tetapi mesin itu sendiri harus dibeli dan dipelihara. pabila biaya pembelian dan pemeliharaan mesin dikurangi dari harga produk akhir perusahaan, akan kelihatan bah+a satu-satunya keuntungan pemilik modal adalah nilai lebih. 6iaya pembelian dan pemeliharaan mesin-mesin sendiri juga ditentukan oleh tangan-tangan tenaga kerja. !engan demikian laba dari sebuah produksi sudah sepantasnya menengok jasa jasa kaum pekerja industri. 1aling tidak ada enam teori yang menjelaskan besaran dan jenis upah yang mesti diterima buruh. aituA &. Teori Subsistensi yang digunakan untuk pekerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus. pah, menurut teori ini, didasarkan pada tingkat subsistensi sesuai tingkat kebutuhan mendasarA ". Teori !ana pah. (enurut terori ini, upah pekerja adalah bagian dari modal untuk berproduksi. 6esaran upah pekerja akan selalu didasarkan pada penambahan modal atau pengurangan jumlah pekerjaA ). Teori (arginal 1rodu$ti*ity. (enurut teori ini, upah tenaga kerja didasarkan pada permintaan dan pena+aran tenaga kerja. 1engusaha akan menambah upah pekerja sampai
batas pertambahan produkti*itas marjinal minimal sama dengan upah yang diberikan pada mereka. 8. Teori 6argaining. Teori ini mengandaikan ada batas minimal dan maksimal upah. pah yang ada merupakan hasil persetujuan kedua belah pihakA 9. Teori !aya 6eli. Teori ini mendasarkan permintaan pasar atas barang dengan upah. gar barang terbeli, maka upah harus tinggi. /ika upah rendah, maka daya beli tidak ada, dan barang tidak laku. /ika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi pengangguran besar-besaranA :. Teori upah hukum alam. Teori ini menyatakan bah+a upah ditetapkan atas dasar biaya yang diperlukan untuk memelihara atau memulihkan tenaga buruh yang telah dipakai untuk berproduksi. SISTE( 1EN?1N !L( ISL(. (enetapkan setandar upah yang adil bagi seorang pekerja sesuai dengan kehendak syariah bukanlah perkara yang mudah. 2ompleksitas permasalahannya terletak pada ukuran apa yang akan dipergunakan, yang dapat mentransformasikan konsep upah yang adil dalam dunia kerja. (enurut (uhammad, sebagaimana dikutip ;ustam Efendi kesulitan penetapan upah ini pernah terjadi dalam penetapan upah 2halifah bu 6akr al ShiddiH. mar bin 2hattab bersama sahabat lain menetapkan gaji bu 6akr dengan setandar yang men$ukupi kehidupan seorang muslim golongan menengah. 1enetapan gaji ini masih samar sehingga bu 6akr meminta ukuran penghasilan pedagang, yaitu &" dirham perhari. Standar bu 6akr ini adalah kerja yang memungkinkan seseorang mendapatkan penghasilan. 1enghasilan harian atau bulanan seseorang se$ara umum dalam masyarakat dalam bekerja dapat menjadi standar pengupahan se$ara pantas. 2erja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan anggota badan atau pikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas. Termasuk semua jenis kerja yang dilakukan fisik maupun pikiran. Tenaga kerja sebagai salah satu fa$tor produksi mempunyai arti yang besar, karena semua kekayaan alam tidak berguna bila tidak dioekloitasi oleh manusia dan diolah oleh pekerja. 5enomena ketenagakerjaan ini merupakan sunatullah yang logis. Setiap orang men$ari dan bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. !alam kaitannya dengan bisnis, terjadilah hubungan simbiosis mutualisme antara pengusaha dan pekerja. Se$ara implisit al uran menerangkan tentang masalah kompensasi0upah dalam beberapa ayat, diantaranya% Q U VW \ Q]^ Q _Z QW _ Q^ VQ V Q Q V R q \ OP Q R Q Y VQ [ VQ]^ Q Q V Q Q X Y QZ VW Q [ Q ` Q \c [ Q V ` V !an bah+asanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. !an bah+asanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
!an katakanlah% 6ekerjalah kamu, maka llah dan ;asul-Nya serta orang-orang mušmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada <llah' ang (engetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. Sedangkan dalam hadith-hadith rasulullah tergambar jelas keberpihakannya atas nasib pekerja. 6ahkan rasulullah tidak sekedar berteori tetapi mengamalkannya dalam kehidupan bisnis. !alam hal hak buruh, se$ara tegas ;asul mengatakanA 32epada buruh hendaknya diberikan makanan dan pakaian seperti kalian makan dan berpakaian, dan jangan bebani mereka yang melebihi kemampuannya0Li al-mamluki thamuhu +a kis+atuhu, +a la yukallafu min al-›amal ma la yuthiHuhu.4 dan dalam hadits lain ;asulullah menyuruh seorang pengusaha untuk memberikan upah buruh dengan segera ketika pekerjaanya telah selesai% œ R [] ŠŒ P€]PY€ % •`Œ q~W^ XY~† Ž Š ž œ| œ [ œ ] P† … † XŒP† ‘ !ari Ibnu ›mar bah+a ;asulullah bersabda% berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.<; Ibnu (ajah'. !alam keterangan lain Nabi (uhammad S bersabda% 6erikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan. 1embelaan ;asul dalam kedua ri+ayat tersebut, tidak bersifat ideologis% bah+a buruh selalu benar dan majikan salah. Sebab, dalam ri+ayat lain beliau juga menge$am buruh-buruh yang khianat dan tidak amanah. 1embelaan beliau sebenarnya berujung pada keadilan
Nabi sa+ dan bu 6akar ra mengupah seorang lelaki dari bani l !ain untuk menjadi penunjuk jalan. !ia orang yang terampil dan masih menganut agama kafir urays. 6eliau memberikan jaminan keselamatan terhadapnya. 6eliau menyerahkan beberapa ekor unta, dan berjanji akan bertemu kembali di gua Tsur setelah tiga malam. 1ada malam ketiga dia datang kembali dengan memba+a kendaraannya, dan beliaupun berangkat4. ,qZ%•`Œ ¬¡]^ %X…`«` ,q|— _†™c `Y Ž ¢Z…` %•`Œ q~ XŸ^ Ž _~ _| † “PRP„ _…] † X€` … ^ O™`©^ ƒ£] ^™ .¡‡ Š„ ®R™PŒ _~†`„`†™v|w. Nabi bersabda% llah tidak mengutus seorang Nabi, melainkan dia adalah seorang yang pernah menjadi pengembala kambing. Sahabat bertanya% apakah anda juga seorang pengembalaC Nabi menja+ab% benar. Saya mengembala dengan pembayaran beberapa Hirat untuk penduduk (akkah4. w VR Q ` \ X VZ¯ V Y ~ V Q ƒR Q ¡Q« \ Š QZ Q€ \ q Q~ Z Q€ V c q V„ Q Q] Ž ` Q Š QZ Q V Q X }~ ‡ QR Q^ Q Q~ VR Q ` \ X V Q `ª V Q Ž V ~ VY V^ Q Š Q V Q Q q V‡ RƒR VQ] ¡Q« Q q V‡ U Qª V \ XY V~ Q†Q X | VZY ~ Q X ~ — VR Q ` Q X Q~ w Q [ V° Q X ~ — VR Q 1ara perkerja adalah saudaramu yang dikuasakan llah kepadamu. (aka barang siapa mempunyai pekerja hendaklah diberi makanan sebagaimana yang ia makan, diberi pakaian sebagaimana yang ia pakai, dan jangan dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak mampu. /ika terpaksa, ia harus dibantu UW \ _~ \ \ ž Q `Œ Q • Q`Œ Q X | V†Q Ž ƒ VR Q Q q Q~ \W z±`ª Q Q^ Q Q Q^ Q Š zY©… Q ¥ Q| \ Q^ Q \ • ‹ ª ™ Q • } P ‡ V… Q ž… Q] V†Q Q V Š ª Q ^ Q XY V~ Q†Q Ž Q Ž Q ¤™ Q ² Rƒ }{ \ € ^™' q V Y U Q Q \ Q Y V… Q^ Q q V | QY V… Q ` QY^ Q Š Q Y V… Q^ Q q V | QY V… Q ` QY U| Q Uw U~ V Q V ¥| \ Y }W V Q] ³ Qc [ Q `… Q µP Q VR Q V Q • ^ \Q]^ Q ¥‡ QQ~ Q V ¶ Q ^ Q \†Q Ž Q V ´ Q £ Q <ƒ£ Tidak masuk Surga orang pelit, penipu, pengkhianat, dan orang yang jelek pelayananannya terhadap majikan. Sedangkan orang yang pertama kali mengetuk pintu Surga adalah para pekerja yang baik terhadap sesamanya, taat kepada llah, dan kepada majikannya. z | V Q X Q U R Q q Q\~ W V Z VW Q Y V Q ^ VQ] ·V^ \ Qv QY Q~ V Q ¥ z€ Q Y V Q^ Q ‚ Q†Q `| Q Q ž Q ^ V¸ Q X Q ¡ Q Y V Q ^ VQ] ‚ | V Q ¹ V©v \Y Q~ V Q • Q ^ Q XY V~ Q†Q q~ \ _~ \ Q ž Q \ | \ ¡ Q ^ Q V Q • Q Q ‹ V V ‚ z Q ³ Q OU QW `’ ‚Y V‰ Q ´ V <ƒ£' • `§Q U Q Q º Q ` Q ] V Q^ Q ¥ … \” Q ¹ V©v \Y Q~ Q ¥ … \” Q X Q ¡ Q Y V Q ^ V] ` ‚”`ª Q ¹ V©v \Y Q~ Q » z”`ª Q X Q Saya mendengar Nabi bersabda% 6arang siapa mengangkat pekerja, jika ia tidak mempunyai rumah harus dibikinkan rumahA jika belum menikah harus dinikahkanA jika tidak mempunyai pembantu harus di$arikan pembantuA jika tidak mempunyai kendaraan harus diberikan kendaraan. /ika (ajikan tidak memberikan hal tersebut, ia adalah pembunuh. \ Q] ¼}™ ƒV© V ƒYZW Q ž… Q] V†Q Q Y \ QR _v \£ V | \ V Q] X Q V Q P Y€ Q ’ VvW Q ^ Q XY V~ Q†Q q~ \ _~ \ Q ž \ | \ [ Q V ™ ` V\~ ^ Q ¨ †Q^ Q P € †Q _ Q Q q Q\~ W <ƒ£ ' P Q « Q V ` Q Vc^ Q Sesungguhnya Nabi melarang mempekerjakan buruh sampai ia menjelaskan besaran upahnya, melarang Lams, najash dan ilHaš al-hajr (asuknya kompenen biaya hidup dalam upah, tidak semata-mata pertimbangan produkti*itas kerja, memang masalah tersendiri jika majikan memetaforakan tenaga kerja sebagai mesin. kan tetapi, dengan pertimbangan surplus *alue dan kemanusiaan, hal tersebut bisa diterima. 2enaikan upah yang berujung pada tingginya biaya produksi ini pada akhirnya harus diantisipasi negara dalam kebijakan makro ekonominya agar tetap kompetitif dipasar. 1enentuan harga dalam Islam didasarkan pada prinsip koperasi dan persaingan sehat, bukannya persaingan monopoli seperti yang diba+a ekonomi kapitalis. 1ersaingan sehat disini bukan berati persaingan sempurna dalam arti modern, tetapi persaingan yang bebas dari spekulasi, penimbunan, penyelundupan, dan lain-lain. 1enentuan harga yang timbul dari persaingan tidak sempurna telah melahirkan harga monopoli lebih tinggi daripada harga kompetisi, dan hasil yang dibuat di ba+ah kondisi bersaing yaitu persaingan tidak sempurna.
!isamping itu, produksi monopoli lebih rendah daripada produksi kompetitif. 2enaikan arga yang sebenarnya disebabkan olehA &½ 6ertambahnya persediaan uangA "½ 6erkurangnya produkti*itasA )½ 6ertambahnya kemajuan aktifitasA dan 8. 6erbagai pertimbangan fis$al dan moneter. !ari ayat dan adith ini kita mengetahui bah+a besaran upah dikaitkan dengan hak dasar untuk hidup
2arena hukum etika saja tidak $ukup dalam mengangkat derajat kaum buruh. Etik tidak punya daya untuk menghukum, hanya sebatas rambu-rambu pengingat saja. 1adahal, kaum buruh tidak memiliki daya ta+ar yang sepadan dengan pengusaha atau pemerintah. 5aktanya, selama ini ajaran Islam berjalan stagnan sementara posisi umatnya, kaum buruh semakin tidak terlindungi. Sehingga mau tidak mau kita harus menyeimbangkan0menyelaraskan ajaran Islam dengan fakta sosial yang ada saat ini. gar Islam tidak terjebak dalam ritus indi*idualistik yang tidak berisi dan agama menjadi gagap ketika diberi beban untuk mengurusi realitas sosial, maka dibutuhkan upaya penafsiran yang memihak lebih konkrit dari kaum beragama terhadap ajaran agamanya dalam melihat isu perburuhan. lama Islam harus berpikir untuk memiliki 3fikih perburuahan4 yang dapat menjadi panutan
Sistem Pengupahan A. Pendahuluan Upah adalah segala macam pembayaran yang timbul dari kontrak kerja, terlepas dari jenis pekerjaan dan denominasinya. Upah menunjukkan penghasilan yang diterima oleh pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukannya. Upah dapat diberikan baik dalam bentuk tunai atau natura, atau dalam bentuk tunai natura. Sistem pengupahan merupakan kerangka bagaimana upah diatur dan ditetapkan. Sistem pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan kepada tingkat fungsi upah, yaitu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang dan menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja
1enghasilan yang di terima karya+an digolongkan ke dalam empat bentuk yaitu upah atau gaji, tunjangan dalam bentuk natura
B. Perbedaan Tingkat Upah Perbedaan tingkat upah terletak dari satu sektor ke sektor industri lainnya maupun antar daerah. Perbedaan ini pada dasarnya disebabkan oleh satu atau lebih dari sembilan alasan dibaah ini. Perbedaan tingkat upah tersebut terjadi pertama karena pada dasarnya pasar kerja itu sendiri, terdiri dari beberapa pasar kerja yang berbeda dan terpisah satu sama lain. Disatu pihak, pekerjaan
yang berbeda memerlukan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang berbeda. Produktivitas kerja seeorang berbeda menurut pendidikan dan latihan yang diperolehnya. Perbedaan tingkat upah dapat terjadi karena perbedaan tingkat pendidikan, latihan dan pengalaman. Kedua, tingkat upah di tiap perusahaan berbeda menurut persentase biaya pekerja terhadap seluruh biaya produksi. Semakin kecil proporsi biaya pekerja terhadap biaya keseluruhan, semakin tinggi tingkat upah. #isalnya pada perusahaan-perusahaan yang padat modal seperti perusahaan minyak, pertambangan, industri berat. Ketiga, perbedaan tingkat upah antara beberapa perusahaan dapat pula terjadi menurut perbedaan proporsi keuntungan perusahaan terhadap penjualannya. Semakin besar proporsi keuntungan terhadap penjualan dan semakin besar jumlah absolute keuntungan, semakin tinggi nilai upah. Keempat , perbedaan tingkat upah antar perusahaan dapat berbeda karena perbedaan peranan pengusaha yang bersangkutan dalam menentukan harga. Perusahaan-perusahaan monopoli dapat menaikkan harga tanpa takut akan kompetisi. Pengusaha-pengusaha oligopoli lebih mudah untuk bersama-sama berunding menentukan harga, sehingga tidak perlu berkompetisi satu sama lain. Dalam perusahaan-perusahaan tersebut lebih mudah untuk menimpakan kenaikan upah kepada harga jual barang. Kelima, tingkat upah dapat berbeda menurut besar kecilnya perusahaan. Perusahaan yang besar dapat memperoleh kemanfaatan $ economic of scale% dan oleh sebab itu dapat menurunkan harga, sehingga mendominasi pasar. Dengan demikian perusahaan yang besar cenderung lebih mampu memberikan tingkat upah yang tingggi daripada perusahaan kecil. Keenam, tingkat upah dapat berbeda menurut tingkat efisiensi dan manajemen perusahaan. Semakin efektif manajemen perusahaan, semakin efisien cara-cara penggunaan faktor produksi, dan semakin besar upah yang dapat dibayarkan kepada para pekerja. Ketujuh, perbedaan kemampuan atau kekuatan serikat pekerja dapat mengakibatkan perbedaan tingkat upah. Serikat pekerja yang kuat dalam arti mengemukakan alasan-alasan yang ajar biasanya cukup berhasil dalam mengusahakan kenaikan upah. Kedelapan, tingkat upah dapat pula berbeda karena faktor kelangkaan. Semakin langka tenaga kerja dengan ketrampilan tertentu, semakin tinggi upah yang ditaarkan pengusaha. Kesembilan, tingkat upah dapat berbeda sehubungan dengan besar kecilnya resiko atau kemungkinan mendapat kecelakaan di lingkungan pekerjaan. Semakin tinggi mendapat resiko,
semakin tinggi tingkat upah. Dan yang terakhir, perbedaan tingkat upah dapat terjadi karena pemerintah campur tangan seperti dalam menentukan upah minimum yang berbeda.
C. Masalah Pengupahan #asalah pertama yang timbul dalam bidang pengupahan dan karyaan pada umumnya pengertian dan kepentingan yang berbeda mengenai upah. &agi pengusaha, upah dapat dipandang menjadi beban karena semakin besar upah yang dibayarkan pada pekerja, semakin kecil proporsi keuntungan bagi pengusaha. Segala sesuatu yang dikeluarkan oleh pengusaha sehubungan dengan mempekerjakan seseorang dipandang sebagai komponen upah. Dilain pihak, karyaan dan keluarganya biasanya menganggap upah hanya sebagai apa yang diterimanya dalam bentuk uang 'take home pay (. )enyataan menunjukkan baha hanya sedikit pengusaha yang secara sadar dan sukarela berusaha meningkatkan penghidupan karyaannya. Dilain pihak, karyaan melalui Serikat pekerja dengan mengundang campur tangan pemerintah selalu menuntut kenaikan upah dan perbaikan fringe benefit . !ika tuntunan seperti itu tidak disertai dengan peningkatan produktivitas kerja akan mendorong pengusaha akan mengurangi penggunaan tenaga kerja dengan menurunkan produksi, menggunakan teknologi yang lebih padat modal atau mendorong harga jual barang yang kemudian mendorong inflasi. #asalah kedua di bidang pengupahan berhubungan dengan keanekaragaman sistem pengupahan. Proporsi sebagian upah dalam bentuk natura dan fringe benefit cukup besar, dan besarnya tidak seragam antara perusahaan-perusahaan. Sehingga kesulitan sering diketemukan dalam perumusan kebijakan nasional, misalnya dalam hal menentukan pajak pendapatan, upah minimum, upah lembur dan lain-lain. #asalah ketiga yang dihadapi dalam bidang pengupahan adalah rendahnya tingkat upah atau pendapatan masyarakat. *endahnya tingkat upah ini disebabkan karena tingkat kemampuan manajemen yang rendah sehingga menimbulkan berbagai macam pemborosan dana, sumber-sumber dan aktu. Selain itu, penyebab rendahnya tingkat upah karena rendahnya produktivitas kerja. Produktivitas kerja karyaan rendah, sehingga pengusaha memberikan imbalan dalam bentuk yang rendah juga.
D. Karakteristisk Upah D.I. Upah per satuan ( piece rates) dan upah per jam (time rates)
Saudara mahasisa, kita akan membahas karakteristik kontrak kerja antara pekerja dan perusahaan berupa penetapan upah per satuan ' piece rates) dan upah per jam (time rates). #asalah yang muncul pada kontrak kerja kerja akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dan tingkat keuntungan perusahaan. !enis kontrak kerja yang dipilih sangat penting karena pemberi kerja sering tidak tahu produktivitas pekerja yang sebenarnya, sementara pekerja menginginkan upah yang besar dengan kerja yang sekecil mungkin. Sistem upah per satuan mengkompensasi pekerja berdasarkan pada output yang dihasilkan oleh pekerja. Sebagai contoh pekerja garmen dibayarkan berdasarkan pada seberapa banyak jumlah celana yang dihasilkan, para tenaga penjual dibayar sesuai dengan besarnya komisi tertentu dari volume penjualannya. Sedangkan kompensasi upah pekerja per jam sangat bergantung kepada jumlah jam kerja yang dialokasikan pekerja dalam pekerjaannya dan tidak berhubungan sama sekali dengan jumlah output yang dihasilkan pekerja. Perusahaan yang memiliki biaya pengaasan yang tinggi jika memberikan tingkat upah per satuan yang kecil kepada pekerja maka hanya sedikit pekerja yang mau menerima upah yang demikian sedikitnya ' low take home salaries(. Sehingga perusahaan yang menghadapi biaya pengaasan yang tinggi lebih memilih upah per jam 'berdasarkan aktu(, sementara perusahaan yang menghadapi biaya pengaasan yang rendah memilih tingkat upah per satuan. +leh karenanya, upah per satuan sering dipakai untuk membayar pekerja yang outputnya dapat diamati dengan mudah misalkan jumlah celana yang diproduksi, volume penjualan pada periode yang lalu, semetara upah per jam ditaarkan bagi para pekerja yang outputnya sulit untuk diukur seperti upah bagi para professor di Universitas atau para pekerja pada tim produksi software.
D.II. Keuntungan dan keburukan dari penerapan sistem pembayaran per satuan ( piece rate Pembayaran per satuan mampu menarik pekerja dengan kemampuan besar, sistem pembayaran langsung berhubungan dengan kinerja, meminimalkan hal-hal yang bersifat diskriminasi dan nepotisme dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Disamping keuntungan, terdapat keburukan dari system kompensasi piece rate yaitu ada kemungkinan diantara anggota tim di lini produksi akan mengalami free rider dari kerja yang dihasilkan anggota yang lain, jika produktivitas dalam satu lini produksi sangat bergantung produktivitas pada lini produksi yang lain yang dihitung berdasarkan pada output tim. Selain itu sistem penggajian dengan piece rate, pekerja lebih suka mengabaikan kualitas ketimbang kuantitas. &anyak pekerja yang tidak menyukai system piece rate karena upah mereka sangat fluktuatif sepanjang aktu. Sebagai contoh, penerimaan harian pemetik buah stroberi sangat bergantung pada kondisi cuaca. ang terakhir, pekerja pada perusahaan yang
menggaji dengan piece rate mengalami kegelisahan jika terjadi ”ratchet effect” #isalkan ada pekerja yang menghasilkan output lebih besar dibandingkan dengan perkiraan perusahaan. #anajer perusahaan mungkin akan mengira tingkat output yang tinggi yang dihasilkan pekerja merupakan pekerjaan yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan dan perusahaan merasa telah membayar pekerja terlalu mahal. Pada periode selanjutnya, tingkat upah piece rate direndahkan dan pekerja harus bekerja lebih keras lagi untuk mengkompensasinya lagi.
!. Kebijakan Penentuan Upah )riteria yang paling umum digunakan dalam menentukan tingkat upah yaitu berdasarkan ukuran kesetaraan berupa pembayaran yang sama bagi pekerjaan yang sama, ukuran kebutuhan berupa biaya hidup, upah untuk hidup dan daya beli, kemudian ukuran kontribusi berupa kemampuan membayar perusahaan dan produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Saat ini yang berlaku adalah Upah #inimum *egional 'U#*( yang ditetapkan di masing masing daerah.
!.I. Upah Minimum )ebijakan penetapan upah minimum dalam kerangka perlindungan upah deasa ini masih menemui banyak kendala sebagai akibat belum terujudnya satu keseragaman upah, baik secara regionalilayah-propinsi atau kabupatenkota, dan sektor ilayah propinsi atau kabupatenkota, maupun secara nasional. Dalam menetapkan kebijakan pengupahan memang perlu diupayakan secara sistematis, baik ditinjau dari segi makro maupun segi mikro seirama dengan upaya pembangunan ketenagakerjaan, utamanya perluasan kesempatan kerja, peningkatan produksi, peningkatan taraf hidup
pekerja
sesuai
dengan
kebutuhan
hidup
minimalnya.
Dalam penetapan upah minimum ini masih terjadi perbedaan-perbedaaan yang didasarkan pada tingkat kemampuan, sifat dan jenis pekerjaan di masing-masing perusahaan yang kondisinya berbedabeda, masing-masing ilayahdaerah yang tidak sama. +leh karena itu, upah minimum ditetapkan berdasarkan ilayah propinsi atau kabupatenkota dan sektor pada ilayah propinsi atau kabupatenkota. )ebijakan ini selangkah lebih maju dari sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan subsektoral, sektoral, sub-regional, dan regional. Dengan Undang-Undang /o. 01 2ahun 3441 tentang )etenagakerjaan telah ditetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak, dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi meliputi 5 a. upah minimum berdasarkan ilayah propinsi atau kabupatenkota6 b. upah minimum berdasarkan sektor pada ilayah propinsi atau kabupatenkota.
Upah minimum tersebut ditetapkan oleh "ubernur untuk ilayah propinsi, dan oleh &upati7alikota untuk ilayah )abupaten)ota, dengan memperhatikan rekomendasi dari Dean Pengupahan Propinsi atau &upati7alikota. Dalam hal ini pengusaha dilarang membayar upah pekerja lebih rendah dari upah minimum yang telah ditetapkan untuk masing-masing ilayah propinsi danatau kabupatenkota. &agi pengusaha yang karena sesuatu hal tidak atau belum mampu menbayar upah minimum yang telah ditetapkan dapat dilakukan penangguhan selama batas jangka aktu tertentu. Dalam hal upah minimum ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja, tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8pabila kesepakatan dimaksud lebih rendah dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka kesepakatan tersebut batal demi hukum, dan pengusaha ajib membayar upah pekerja menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penetapan upah tersebut tidak boleh ada diskriminasi antara pekerja laki-laki dan anita untuk pekerjaan yang sama nilainya sebagaimana dimaksud dalam )onvensi 044 yang diratifikasi berdasarkan Undang-Undang /o. 94 tahun 0:;< '=embaran /egara /o.0<0 tahun 0:;<(.
!.I.a. Keseragaman Pengupahan Dengan adanya sistem penetapan upah minimum berdasarkan ilayah propinsi atau ilayah kabupatenkota, dan sector pada ilayah propinsi atau kabupatenkota, berarti masih belum ada keseragaman
upah
disemua
perusahaan
dan
ilayahdaerah.
>al ini dapat dipahami mengingat kondisi dan sifat perusahaan disetiap sector ilayahdaerah tidak sama dan belum bisa disamakan. Demikian juga kebutuhan hidup minimum seseorang pekerja sangat tergantung pada situasi dan kondisi ilayahdaerah dimana perusahaan tempat bekerja itu berada. &elum ada keseragaman upah tersebut justru masih didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan demi kelangsungan hidup perusahaan dan pekerja yang bersangkutan. 8pabila bila mengingat strategi kebutuhan pokok terhadap pekerja yang berada pada sector informal didaerah perkotaan yang pada umumnya masih mempunyai penghasilan dibaah suatu taraf hidup tertentu.
!.I.b. Kuantitas Tingkat Upah Seperti diketahui sistem pengupahan yang bersifat beragam menyebabkan kuantitas tingkat upah khususnya dalam penetapan upah minimum terjadi perbedaan-perbedaan. )ebijakan sektoral dan regional didasarkan pada pemilihan ilayahdaerah-daerah berikut sektor-sektor ekonominya yang potensial serta dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang mempengaruhi antara lain 5
Aspek kondisi perusahaan . #elalui aspek ini dapat diperoleh kriteria-kriteria perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan perusahaan besar baik didalam satu sektor atau ilayahdaerah maupun berlainan sektor atau ilayahdaerah. )riteria-kriteria tersebut membaa konsekuensi pada kemampuan perusahaan yang tidak sama dalam memberi upah pekerja. >al ini sudah tentu tergantung pada besarnya modal dan kegiatan usaha masing-masing perusahaan dan tingkat produksi, serta produktivitas tenaga kerjanya.
Aspek keterampilan tenaga kerja. Peningkatan produksi dan prodiktivitas kerja, sangat ditentukan oleh kemampuan personil perusahaan, baik ditingkat baah yakni tenaga kerja terampil, maupun ditingkat atas yakni pimpinan manajemen yang mampu menjadi penggerak tenaga kerja 'pekerja( yang dipimpinnya untuk bekerja secara produktif. 2enaga kerja merupakan modal dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi perusahaan, apabila tenaga kerja tersebut sebagai sumber daya ekonomi dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 2ingkat kemampuan tenaga kerja dan pimpinan manajemen dalam suatu perusahaan, memberikan peranan yang menentukan untuk merubah kondisi perusahaan tersebut menjadi lebih baik dan maju. )ondisi seperti ini memberikan dampak positif bagi upaya peningkatan kesejahteraan tenaga kerja 'pekerja( melalui pemberian upah yang lebih tinggi, serta jaminan-jaminan sosial lainnya.
Aspek standard hidup. Peningkatan tingkat upah pekerja selain dipengaruhi oleh kondisi perusahaan dan keterampilan tenaga kerjanya, juga dipengaruhi oleh standard hidup pada suatu ilayah atau daerah dimana perusahaan itu berada. Standard hidup di daerah perkotaan biasanya lebih tinggi dibanding didaerah pedesaan. Peningkatan tingkat upah ini selain didasarkan pada kebutuhan pokok ' basic needs( tenaga kerja yang bersangkutan sesuai tingkat perkembangan ekonomi dan sosial di ilayahdaerah tertentu. )ebutuhan pokok tersebut tidak hanya terbatas pada persoalan sandang, pangan dan papan, akan tetapi meliputi juga pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan lain sebagainya.
Aspek jenis pekerjaan. Perbedaan pada jenis pekerjaan ini mengakibatkan terjadinya perbedaan tingkat upah, baik pada suatu sektor yang sama, maupun pada sektor yang berlainan. 2ingkat upah pada sektor industri, tidak sama
dengan tingkat upah di sektor pertanian, tidak sama pula dengan sektor perhotelan, dan sebagainya. 2ingkat upah pada industri rokok atau pemintalan benang misalnya, tidak sama dengan tingkat upah pada industri mesin, dan sebagainya. 8spek jenis pekerjaan mempunyai arti yang khusus, karena diperolehnya pekerjaan, dapat membantu tercapainya kebutuhan pokok bagi pekerja yang bersangkutan. #eningkatnya taraf jenis pekerjaan dapat membantu peningkatan taraf hidup sebagai akibat meningkatnya upah yang diterima pekerja dari pekerjaannya itu.
!.II. Penetapan upah dan tunjangan lainnya melalui perundingan k"lekti# Perundingan kolektif diperlukan perusahaan dalam negosiasi penetapan upah yang melibatkan serikat pekerja sebagai mitra sejajar dengan pemberi kerja. Peningkatan upah yang dihasilkan melalui perundingan antara pekerja dan pemberi kerja cenderung berhasil meningkatkan produktivitas.
Home » administrasi » Manajemen » Gaji dan Upah
Gaji dan Upah By Muchlisin Riadi !".!".## administrasi$ Manajemen
%engertian dan per&edaan Gaji dan Upah
Ilustrasi %engupahan Gaji merupakan pem&ayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karya'an yang mempunyai jenjang ja&atan seperti manajer (Mulyadi$ !##"$ )**+. %enggajian dapat diartikan se&agai proses pem&ayaran upah kepada seseorang atau indi,idu untuk pengganti hasil kerja atau jasa yang telah dilakukan. Sering sekali gaji dan upah dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh ke&anyakan masyarakat. -nggapan ini terjadi mungkin dise&a&kan karena gaji dan upah samasama merupakan &alas jasa yang di&erikan kepada karya'annya. %ada kenyataannya kedua istilah terse&ut mempunyai per&edaan. %erusahaan manu/aktur$ pem&ayaran kepada karya'an &iasanya di&agi menjadi
! golongan yaitu gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pem&ayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karya'an yang mempunyai jenjang ja&atan manajer$ sedangkan upah umumnya merupakan pem&ayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karya'an pelaksana (&uruh+. Umumnya gaji di&ayarkan secara tetap per&ulan$ sedangkan upah di&ayar &erdasarkan hari kerja$ jam kerja$ atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karya'an. Menurut undangundang tenaga kerja no ") tahun !##)$ Ba& "$ %asal " &erisikan Upah adalah hak pekerja0&uruh yang diterima dan dinyatakan dalam &entuk uang se&agai im&alan dari pengusaha atau pem&eri kerja kepada pekerja0&uruh yang ditetapkan dan di&ayarkan menurut suatu perjanjian kerja$ kesepakatan$ atau peraturan perundang undangan$ termasuk tunjangan &agi pekerja0&uruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Menurut 1e'an %enelitian %engupahan 2asional$ mem&erikan de3nisi upah se&agai se&agai &erikut upah ialah suatu penerimaan se&agai suatu kerja &er/ungsi se&agai suatu jaminan kelangsungan hidup yang layak &agi kemanusiaan dan produkti3tas yang dinyatakan dalam nilai atau &entuk yang ditetapkan menurut suatu persetujuan UndangUndang dan peraturan yang di&ayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pem&eri kerja dengan penerima kerja. Selanjutnya pengertian gaji dan upah menurut Hadi %ur'ono adalah se&agai &erikut4 Gaji (salary + &iasanya dikatakan upah (wages+ yang di&ayarkan kepada pimpinan$ penga'as$ dan tata usaha pega'ai kantor atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya le&ih tinggi dari pada pem&ayaran kepada pekerja upahan. Upah adalah pem&ayaran kepada karya'an atau pekerja yang di&ayar menurut lamanya jam kerja dan di&erikan kepada mereka yang &iasanya tidak mempunyai jaminan untuk dipekerjakan secara terusmenerus. (Hadi %ur'ono$ !##)$ !+. 1ari de3nisi Gaji dan upah di atas maka dapat disimpulkan &ah'a gaji merupakan pengganti jasa &agi tenagatenaga kerja dengan tugas yang si/atnya le&ih konstan. 1itetapkan melalui perhitungan masa yang le&ih panjang misalnya &ulanan$ tri'ulan atau tahunan. Sedangkan upah adalah pem&ayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karya'an &erdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit produksi. 5ingkatan Upah dan Gaji 6arya'an 1alam keputusan Menteri 5enaga 6erja 2o. "7# 5ahun !##" dan keputusan Menteri 6euangan tentang %%h pasal !" tahun !##)$ ada dijelaskan mengenai tingkat upah yang diterima karya'an. Upah yang diterima karya'an di&agi atas &e&erapa golongan yaitu4 1. Upah harian lepas Upah yang diterima &ila dalam satu hari kerja jika seorang melakukam perkerjaan yang telah ditentukan. 8rang yang &ekerja dengan upah harian lepas &iasanya tidak terikat kerja kepada majikan.
2. Upah pegawai tetap Upah yang diperoleh seorang &erdasarkan jangka 'aktu yang telah ditetapkan dengan jumlah yang diterimanya pun &ersi/at tetap seperti gaji &ulanan. 3. Upah borongan Upah yang diperoleh seseorang sesuai kesepakatan antara pekerja dengan penyuruh (penye'a+ dan &esarnya upah yang diterima juga terhantung kesepekatan diantara dua &elah pihak$ jenis perkerjaan yang telah disepakati ini harus selesai dilakukan tanpa turut campur tangan dari pihak penye'a. 4. Upah Honorarium Upah yang diterima jika perkerjaan dilakukan dan sedangkan jumlahnya tergantung dari kesepakatan pekerja dengan majikan. 8rang yang menerima upah honorium &iasanya tidak terikat kerja dengan majikan. 5eori Upah 9konomi Masalah pengupahan ini terdapat tiga macam teori upah ekonomi yakni4 1. Teori pasar 6onsep im menganggap &ah'a upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karya'an se&agai penjual tenaga dengan manajemen se&agai pem&elinya. :adi tingkat upah yang diterima ditentukan oleh kekuatan pena'aran dan permintaan tenaga kerja. 1alam teori ini &uruh diperlakukan se&agai &arang. 2. Standar hidup 5eori ini menyatakan &ah'a upah harus dapat mem&erikan jaminan kepada &uruh untuk menikmati hidup dengan layak$ dan pengusaha harus mem&erikan upah cukup tinggi$ mem&erikan pelayanan lain seperti jaminan hari tua$ pendidikan$ ta&ungan$ dan hi&uran. 3. Teori kemampuan untuk membayar 5eori ini menganggap &ah'a tingkat pem&ayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk mem&ayar. 1isini$ &esar kecilnya upah dipengaruhi oleh la&a yang diterima oleh perusahaan. -pa&ila perusahaan memperoleh la&a &esar maka karya'an harus menerima tam&ahan upah dari keuntungan terse&ut. (S'astha dan Sukotjo !###$ !;<+. Besar kecilnya tingkat upah untuk &uruh dipengaruhi oleh &e&erapa /aktor antara lain terdiri dari (S'astha dan Sukotjo !###$ !*"+. ". %asar tenaga kerja !. 5ingkat upah yang &erlaku didaerah yang &ersangkutan ). 5ingkat keahlian yang diperlukan =. Situasi la&a perusahaan 7. %eraturan %emerintah
In/ormasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan antara lain (Mulyadi$ !##"$ )<#+. ". :urnal &iaya gaji dan upah yang menjadi &e&an perusahaan selama periode akuntansi tese&ut. !. :umlah &iaya gaji dan upah yang menjadi &e&an setiap pusat pertanggungja'a&an selama periode akuntansi terse&ut. ). :umlah gaji dan upah yang diterima setiap karya'an selama periode akuntansi tertentu. =. Rincian unsur &iaya gaji dan upah yang menjadi &e&an perusahaan dan setiap pusat pertanggungja'a&an selama periode akuntansi terse&ut. 1a/tar %ustaka
•
•
•
Mulyadi$ !##"$ Sistem -kuntansi$ 9disi 6e7$ %ener&it Bagian %ener&itan Sekolah 5inggi Ilmu 9konomi >6%2$ >ogyakarta. %ur'ono. H.$ !##)$ Sistem %ersonalia$ 9disi 6e)$ %ener&it -ndi 8?set$ >ogyakarta. S'astha$ dan Sukotjo.$ !###$ Manajemen %ersonalia$ 9disi 697$ B%@9 >ogyakarta.
UDI1
(asalah perburuhan nasional selalu saja mempermasalahkan aspek kelayakan upah minimum yang tidak pernah terjadi kesepakatan antara pihak buruh dan pengusaha. Semua negara akan senantiasa bermasalah dengan perburuhan, kecuali beberapa negara penganut jalur komunis/sosialis. 2onflik
perburuhan di semua negara sebenarnya akan senantiasa bermuara pada kepentingan politik dan ekonomi. 2onflik pada kepentingan ekonomi terletak pada tarik menarik kepentingan indi*idu
System pengupahan di suatu Negara biasanya didasarkan kepada falsafah atau teori yang dianut oleh Negara itu. Teori yang mendasari system pengupahan pada dasarnya dapat dibedakan menurut dua ekstrim. Ekstrim yang pertama didasarkan kepada ajaran karl marx mengenai teori nilai dan pertentangan kelas. Ekstrim yang kedua didasarkan kepada teori pertambahan produk marjinal berlandaskan asumsi perekonomian bebas. System pengupahan dari ekstrim pertama umumnya dilaksanakan di Negara-negara komunis, sedangkan ekstrim kedua umumnya digunakan di Negara-negara yang menganut paham kapitalis. System pengupahan di berbagai Negara termasuk Indonesia, pada umumnya berada diantara dua ekstrim tersebut. Landasan system pengupahan di Indonesia adalah !, pasal "# a yat " dan pejabarannya dalam hubungan industrial pan$asila. $! Pengertian Upah
(enurut 61S, pah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang men$akup bukan hanya komponen upah0gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan yang diterima se$ara rutin0reguler