T-10 PARTOGRAF
Halo sobat semuanya. Pakabarnya nih sob? Tetep asik. (I’m seriously bad at tentir’s prologues) oke mari hiraukan saja dan langsung masuk materi. Partograf? Apaan tuh? Well, berdasarkan ilmu sotoy dalam diri gue, partograf (mungkin ye) kan terdiri atas kata partus dan graph . Kita udah pada tau lah ya yang dimaksud dengan graph, sementara partus sering disebut di modul ini a.k.a persalinan. (tapi ini ilmu sotoy, jangan dipercaya). Gunanya apa? Ada 2. 1) mencatat observasi dan kemajuan persalinan. 2) mendeteksi apakah persalinan normal. Emang penting ya? Mayaan. Kalo kita menggunakan partograf ini, bisa terdeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama. Penggunaan partograf dapat membantu mengidentifikasi penyulit persalinan sehingga keputusan klinik dapat dibuat dengan sesuai. Selain itu, partograf juga bisa membantu memastikan ibu dan janin mendapatkan asuhan persalinan aman & tepat waktu serta dapat mencegah terjadinya penyulit persalinan yang mengancam jiwa. (ini versi buku ilmu kebidanan). Kalo berdasarkan slide, mengapa dokter butuh make partograf adalah karena kita harus tau kapan seorang wanita datang untuk bersalin, tau apakah terjadi dystocia (kehamilan yang macet), tau penyebab dystocia, tau pencegahan dystocia, dan tau management dari distocya (tau kapan harus make oksitosin). Jujur, penggunaan partograf itu……. rebek. Tapi penting. Meski rebek gini, katanya WHO udah memodifikasi partograf agar lebih mudah. Sebelum dimodifikasi, masih ada yang namanya fase laten, dan setelah dimodifikasi pencatatan baru dimulai ketika pembukaan serviks 4 cm. mengapa demikian? Karena kan kelahiran itu ada 4 fase. Fase 1 terdiri atas fase laten dan fase aktif. Kelahiran dianggap fase 1 saat ibu udah mulai mules-mules, dan dianggap fase aktif saat mulai pembukaan 4cm. Nah meski demikian, sering ibu udah mules-mules dan udah mulai dicatet di partograf, eeeh tau-tau false labor. Makanya diganti mulai pencatatan di fase aktif. Trus fase-fase yang lain apa? Fase 2 itu adalah kalo pembukaan udah lengkap, kepala udah di vulva -> kelahiran kala 2 yang kita pelajari di kkd. Fase 3 adalah kelahiran plasenta, sementara fase 4 adalah observasi setelah kelahiran.
T-10 Partograf
Beta Canina Harlyjoy
Siapa yang butuh partograf? 1) ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sampai dengan kelahiran bayi. 2) semua tempat pelayanan persalinan. 3) semua penolong persalinan yang memberi asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran. Untuk partograph sendiri, udah ada dari lama, kalo ga salah denger dari tahun 1962an juga udah ada. Dulu ada yang namanya philpott’s partograph yang masih kasar dan lalu dimodif dan dimodif lagi hingga sampai ke yang sekarang.
Sekarang masuk ke cara pengisian partograf. Partograf sendiri pada bagian atas adalah bagian untuk kondisi janin, bagian bawah untuk kondisi ibu, sementara ditengah-tengahnya adalah bagian untuk kedua-duanya dan merupakan bagian yang kita evaluasi. Mengapa demikian? Karena persalinan itu dimudahkan dengan 3 P. Power, Passage, dan Passenger. Power yang dimaksud disini adalah kontraksi yang terjadi, kalo passenger adalah si bayi, sementara passage adalah si ibu. Kalo salah satu aja ada yang ga normal (kontraksi jelek/bayi besar/ibu kecil) maka persalinan bisa stuck. Bagian paling atas dari partograf adalah informasi dari si ibu. Siapa namanya, gravida (kehamilan) ke berapa, para (kelahiran) ke berapa, nomor rumah sakit, tanggal, waktu masuk, kapan ketuban pecah. Kenapa gravida dan para dibedain? Karena ada yang namanya abortus. Jadi bisa aja itu udah kehamilan keempat tapi baru kelahiran kedua karena ibunya pernah aborsi 2 kali. (selanjutnya bacanya sambil perhatiin partografnya juga ya, akan dijelaskan per tulisan yang di kiri grafik itu apa aja.) Bagian pertama adalah denyut jantungnya bayi (Fetal Heart Rate). Diukur dengan menggunakan Doppler/lenek(maaf gatau tulisannya gimana, intinya yang kita pake pas leopold di kkd) dan diukur tiap setengah jam. Gunanya apa? Untuk tahu apakah janin masih oke atau tidak. Kalo udah dibawah normal, harus segera resusitasi intrauterine dan segera dikeluarkan. Bagian kedua adalah mengenai air ketuban (amnion) dan molding. Air ketuban bakal diisi dengan salah satu dari 4 huruf, yakni I,C,M, atau B. Kalo kita isi I, berarti air ketuban masih Intact. Kalo C, maka berarti udah pecah dan Clear (jernih). Kalo diisi M, berarti cairan bercampur dengan Mekonium yang berarti warnanya ijo. Kenapa bisa bercampur dengan meconium? Biasanya itu adalah tanda dari hipoksia. Loh kok gitu? Karena pada bayi yang asfiksi, nervus parasimpatisnya akan terangsang dan menimbulkan reaksi pada sistem gastrointestinalnya sehingga janin akan mengeluarkan meconium. Kalo diisi B, berarti air ketuban udah pecah dan ada Blood. Untuk molding, kita akan tau saat lagi pemeriksaan dalam dan meraba kepala bayi. Emang molding itu apaan seh? Molding itu kompresi kepala. Bisa terjadi kalo bayi terlalu besar atau panggul ibu terlalu kecil. Jadi kan normalnya, saat meraba kepala bayi, antara tulang yang satu dan yang lain agak longgar jadi kadang bisa diteken sampe masuk ke dalam gitu, tapi pada yang molding, dibagi jadi 3, yang 1 suturanya beradu. Yang 2 sutura overlap namun masih bisa menyusut, semetara nomer 3 suturanya udah fix overlap. (nanti yang ditulis di partograf adalah angka berapa kondisi si suturanya itu)
(ini dicontokan yang udah diisi buat petunjuk pengisian yang akan dijelaskan selanjutnya)
Bagian selanjutnya, yang ada garis miring alert dan action itu adalah pembukaan serviks dan posisi turunnya kepala. Untuk pembukaan serviks, akan ditandai dengan X, sementara
turunnya kepala ditandai dengan O. inget aja kan kalo kita gambar kepala biasanya pake bentuk O sementara di cervix kan ada huruf X (maksa). Nah sesuai kesepakatan yang sudah disebut di atas, pencatatan partograf dimulai dari fase aktif a.k.a pembukaan 4. Yang nantinya berarti penandaan X di partograf ini akan dimulai pertama kali di kotak 4 (titik awal garis alert). Kalo untuk turunnya kepala, dinilai dengan palpasi abdomen dan menilai seberapa jauh kepala udah masuk ke panggul. Jadi kalo saat dipalpasi abdomen terasa bahwa semuanya masih diatas dan belom masuk ke panggul samsek, maka diitung itu 5/5, sementara kalo udah masuk semua maka dinilai 0/5. Bisa dilihat di bawah titik 0 dari bagian ini, ada hours and time. Untuk hours diisi jam keberapakah ibu ini udah masuk ke rumah sakit. Sementara time adalah jam berapa pemeriksaannya. Ngerti maksudnya ga? Maaf ya penjelasannya aneh. Contohnya aja nih ya. Si ibu masuk ke RS jam 3 pagi dengan pembukaan udah 5 cm dan baru separuh kepala yang masuk ke panggul. Maka, di kolom paling kiri, kita akan ngasih tanda X di baris yang ada angka 5, ngasih tanda O di baris yang ada angka 2, dan di hours kita tulis 1 dan di time kita tulis 3. Di kolom selanjutnya kita isi kondisi ibu pada jam selanjutnya (harusnya sih untuk pembukaan serviks nambah 1cm tiap jamnya jadi diharapkan X selanjutnya di angka 6) dengan hours kita tulis 2, dan time kita tulis 4. Paham ga? Rebek emang. Untuk garis alert dan action, itu ngebantu ngingetin kita. How? Kalo nanti ternyata pembukaannya super lama progressnya dan saat kita bikin grafiknya melewati garis action, maka sebaiknya kita lakukan operasi. Kalo alert ya berarti kita harus waspada aja gituh. Hufft capek ya. Tapi tenang masih ada yang lebih capek dari kita, yaitu Ny. Meneer yang udah berdiri sejak tahun 1919 (maaf jayus plis jangan timpuk gua) Lanjut ke bagian selanjutnya, yaitu kontraksi. Kontraksi itu dinilai berapa kali per 10 menit, dan durasinya per kontraksi berapa. Kalo kontraksi durasinya kurang dari 20 detik, maka dititik2in, kalo antara 20-40 detik maka kita garis-garis miring, sementara kalo lebih dari 40 detik, maka kita itemin kotaknya. Contoh pengisian, kalo ibu itu kontraksinya 3kali dalam 10 menit dan durasinya 40 detik maka kita akan menghitamkan 3 kotak di kolom pertama. Dan kontraksi ini sama seperti pembukaan seviks diperiksa tiap jamnya. Bagian selanjutnya adalah oksitosin. Kalo kita ngasih oksitosin ke ibu, kan biasanya dengan IV, maka kita catet berapa tetes per menit pemberian oksitosinnya, dan dicatat tiap 30 menit. Selain oksitosin, kalo ada obat lain yang ditambahkan, kita juga harus catet obatnya apa dan pemberiannya di jam keberapa di baris yang heightnya paling besar. Di bawah pemberian obat, ada bagian nadi dan tekanan darah ibu. Untuk nadi, diitung tiap 30 menit dan ditandainya dengan titik. Kalo untuk tekanan darah diitung dengan 4 jam dan ditandai dengan panah antara systole dan diastolenya (bisa diliat di contoh partograf).
Di bawahnya lagi ada kotak pengisian suhu dimana suhu diitung tiap 2 jam. Dan dibawahnya lagi ada protein, aseton, dan volume urin yang dicatat tiap ibu berkemih dan ditulis di kolom sesuai jam keberapa ibu berkemih. ALHAMDULILLAH UDAH SELESAI SEMUA PENJELASAN PARTOGRAFNYA! \ (‘(‘- ‘\)\ ‘\)\ (‘(‘- ‘)/(/’ ‘)/(/’ - ‘)/ ‘)/ Harap diingat, tiap persalinan itu pasti bervariasi, meski demikian tetep ada aturan umum, misalnya aja nih yang pembukaan itu seharusnya nambah 1 cm per tiap jam setelah fase aktif mulai. Makanya kalo pembukannya progressnya lama banget kan di partograf nanti bakal ngelewatin garis action dan harus dioperasi. Katanya sih nih ya, pada awalnya partograf didesain untuk bidan yang menangani persalinan ibu di luar RS, makanya dengan partograf ini dia akan tau kapan harus merujuk. Yak sekian dulu aja tentir dari saya. Kalo ada yang salah tolong segera bantu ralat ya maaci. Berhubung tentir saya yang kemaren banyak banget yang bilang labil, maka tentir ini akan ditutup dengan pesan supaya kita ga labil, yakni LUPUS (Lupakan Urusan Pacaran Utamakan Sekolah)! SalaManiSelalUntuKaliaan. Cup mwah. Daftar Pustaka 1. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 2008. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2. Adji S. Slide Kulia h Peran Partogra f dalam Memanta u Kemajuan Persalinan. FKUI. 4 November 2011. [Beta Canina Harlyjoy]