BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung mengandung bahan selain obat juga zat tambahan tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat pewangi, untuk digunakan seba sebaga gaii obat obat dala dalam. m. Seba Sebaga gaii pela pelaru rutt utam utamaa digu diguna naka kan n etan etanol ol 90% 90% yang yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbito sorbitol, l, dan propilen propilengli glikol kol sebagai sebagai penggant penggantii gula dapat dapat ditamba ditambahkan hkan sirup sirup simpleks (Depkes !, "9##$. arutan adalah sedian &air yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut, misal ' terdispersi se&ara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau &uran pelarut yang saling ber&ur. ber&ur. arena molekul)molekul dalam larutan terdisp terdispersi ersi se&ara se&ara merata, merata, maka maka pengguna penggunaan an larutan larutan sebagai sebagai bentuk bentuk sediaan, sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan dien&erkan atau di&ur. *engen&eran larutan oral dengan air yang mengandu mengandung ng kosol+en kosol+en seperti seperti etanol, etanol, dapat dapat menyebab menyebabkan kan pengenda pengendapan pan bahan terlarut. terlaru t. arutan oral o ral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi, dinyatakan dinyatakan sebagai sirup. arutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai sirup atau sirup simpleks. *enggunaan istilah sirup juga digunakan untuk bentuk sediaan &air lain yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral. Disamping sukrosa dan gula lain, senyawa poliol tertentu seperti sorbitol dan gliserin dapat digunakan dalam larutan oral untuk menghambat penghabluran penghabluran dan untuk untuk menguba mengubah h kelaruta kelarutan, n, rasa dan siat siat lain lain zat pembawa pembawa.. -mumny -mumnyaa juga ditambahkan ditambahkan anti mikroba untuk men&egah pertumbuhan pertumbuhan bakteri, bakteri, jamur dan ragi. (Depkes !, "99$. Elik Eliksi sirr meru merupa paka kan n prod produk uk yang yang kura kurang ng umum umum.. Elik Eliksi sirr umum umumny nyaa mengand mengandung ung obat yang yang poten poten seperti seperti antibiot antibiotik, ik, antihist antihistami amin n dan sedati, sedati, dan diormulasikan dengan rasa yang enak dan biasanya sangat stabil. /ika perlu rasa pahit dan rasa yang memabukkan (nauseous$ ditutupi pi dengan dengan la+ la+our our,, dan dan nauseous$ ditutu pewarna buatan dapat ditambahkan untuk memberikan penampilan yang menarik (Depkes !, "9##
1.2 Prinsip Percobaan
*ada pembuatan eliksir dengan bahan akti para&etamol sebagai antipiretik dan analgetik digunakan pelarut utama yaitu etanol yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat, juga beberapa zat tambahan poliol seperti propilen glikol, gliserin, dan sorbitol serta pewangi untuk memberikan aroma pada sediaan eliksir. 1.3 Tuuan Percobaan
) egetahui p1 eliksir yang diperoleh ) engetahui bahan)bahan tambahan dalam eliksir ) engetahui &ara menge+aluasi sediaan eliksir
BAB II TIN!AUAN PU"TA#A
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi dan zat pengawet 2 digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut
utama
digunakan
etanol
yang
dimaksudkan
untuk
meningkatkan kelarutan
obat.
Dapat
ditambahkan
gliserol,
sorbitol
dan
propilenglikol 2 sebagai pengganti gula dapat digunakan sirop gula (Depkes !, "9##$. Eliksir merupakan produk yang kurang umum. Eliksir umumnya mengandung obat yang paten seperti antibiotik, antihistamin dan sedati, dan diormulasikan dengan rasa yang enak dan biasanya sangat stabil. /ika perlu rasa pahit dan rasa yang memabukkan (nauseous$ ditutupi dengan la+our, dan pewarna buatan dapat ditambahkan untuk memberikan penampilan yang menarik (Depkes !, "9##$. Eliksir merupakan produk yang jernih, tidak seperti mi3tura yang seringkali keruh akibat dari minyak atau bahan tumbuhan lain yang tersuspensi. ejernihan dapat di&apai dengan pemilihan pembawa yang tepat dan beberapa hal dalam pembuatannya (Depkes !, "9##$. arutan adalah sedian &air yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut, misal ' terdispersi se&ara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau &uran pelarut yang saling ber&ur. arena molekul)molekul dalam larutan terdispersi se&ara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan dien&erkan atau di&ur. 4entuk sediaan larutan digolongkan menurut &ara pemberiannya, misalnya larutan oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau &uran kosol+en air (Depkes !, "99$. *engen&eran larutan oral dengan air yang mengandung kosol+en seperti etanol, dapat menyebabkan pengendapan bahan terlarut. arutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi, dinyatakan sebagai sirup. arutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai sirup atau sirup simpleks. *enggunaan istilah sirup juga digunakan untuk bentuk sediaan &air lain yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral. Disamping sukrosa dan gula lain, senyawa poliol tertentu seperti sorbitol dan gliserin dapat digunakan dalam larutan oral untuk menghambat penghabluran dan untuk mengubah kelarutan, rasa dan siat lain zat pembawa. -mumnya juga ditambahkan anti mikroba untuk men&egah pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi.
arutan oral yang mengandung etanol sebagai kosol+en dinyatakan sebagai eliksir (Depkes !, "99$. Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung bahan selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat pewangi, untuk digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilenglikol sebagai pengganti gula dapat ditambahkan sirup simpleks (Depkes !, "9##$. 4eberapa zat akti yang dibuat eliksir (&ontoh' pheneticillin dan phenoxy methipenisilin$ ditandai dengan bentuk bubuk atau granul kerena zat akti itu tidak stabil dalam larutan. 5at itu ditambahkan sejumlah +olume tertentu dalam botol dan ko&ok hingga terlarut sempurna. Sediaan ini diberi label,disimpan ditempat yang dingin dan umur sediaan hanya # hari. 6ontoh eliksir adalah 6hloral eliksir, untuk pengobatan anak ( paediatric$ harus dibuat segera tetapistabil, dikemas dan disimpan yang &o&ok, shelf life dapat dianggap kira)kira 7 tahun (Depkes !, "9##$. arutan adalah sediaan &air yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan)bahannya, &ara pera&ikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan kedalam golongan produk lainnya. arutan obat)obatan dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai sirup, larutan yang mengandung hidroalkohol yang diberi gula (kombinasi dari air dan etil alkohol$ disebut eliksir (8nsel, "99$. -ntuk larutan dengan zat terlarut tunggal dan terutama untuk larutan dengan zat terlarut yang banyak ma&amnya, ahli armasi harus mengetahui siat) siat kelarutan yang khas dari zat terlarut, dan &ara ) &ara melarutkannya dari pelarut armasi tertentu. Setiap bahan kimia mempunyai kelarutan sendiri)sendiri dalam pelarut yang digunakan. Eliksir yang mengandung : "0)"7 % alkohol bersiat sebagai pengawet sendiri (self preservative$ dan tidak membutuhkan penambahan zat antimikroba untuk pengawetnya (8nsel, "99$. arutan oral, sirup dan eliksir dibuat dan digunakan karena eek tertentu dari zat obat yang ada. Dalam sediaan ini zat obat umumnya diharapkan dapat
memberikan eek sistemik. enyataan bahwa obat)obat itu diberikan dalam bentuk larutan biasanya berarti bahwa absorbsinya dalam sistem saluran &erna ke dalam sirkulasi sistemik dapat diharapkan terjadi lebih &epat daripada dalam bentuk sediaan suspensi atau padat dari zat obat yang sama (8nsel, "99$. Dalam larutan yang diberikan se&ara oral biasanya terdapat zat)zat lain selain bahan obat. 4ahan)bahan tambahan ini biasanya meliputi pemberi warna, pemberi rasa, pemanis atau penstabil larutan. Dalam penyusunan ormula atau pen&uran larutan armasi, ahli armasi harus memanaatkan keterangan tentang kelarutan dan kestabilan dari masing)masing zat terlarut yang ada dengan memperhatikan pelarut atau sistem pelarut yang digunakan. 8hli armasi harus berhati)hati menghadapi penggunaan kombinasi obat atau bahan)bahan armasi yang akan menimbulkan interaksi kimia atau isika yang akan mempengaruhi mutu terapeutik atau stabilitas armaseutik produk (8nsel, "99$. *roporsi jumlah alkohol yang digunakan bergantung pada keperluan. 5at akti yang sukar larut dalam air dan larut dalam alkohol perlu kadar alkohol yang lebih besar. *emanis yang biasa digunakan gula atau sirup gula, namun terkadang digunakan sorbitol, glycerinum, dan saccharinum (terbatas$ (8nie, 7000$. 8da yang dinamakan dengan eliksir bukan obat, eliksir bukan obat digunakan untuk menghilangkan rasa tidak enak dan untuk pengen&eran eliksir untuk obat. Dalam pembuatan eliksir bukan obat, harus diperhatikan bahwa kadar etanol sama, juga bau dan rasanya saling bertentangan dan semua zat yang terkandung dapat saling &ur baik se&ara isika maupun kimia. 6ontoh eliksir bukan obat adalah 4enzaldehid eliksir ;<, Iso-alcoholic eliksir ;<, dan aromatic eliksir ;< (8nie, 7000$. 4ila dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kental, karena mengandung gula lebih sedikit maka kurang eekti dibandingkan dengan sirup dalam menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan. arena eliksir bersiat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alkohol dalam larutan. Disamping itu mudah dibuat larutan , maka itu lebih disukai dibanding sirup. 4anyaknya jumlah etanol yang ada di dalam berbeda sekali. adar etanol yang rendah adalah =% dan yang tertinggi dapat sampai >>%. 4iasanya dapat mengandung antara )"0% etanol (8nie, 7000$.
Hal$%al &ang perlu 'iper%atikan 'ala( pe(buatan eliksir )
".
*ertumbuhan kristal yang disebabkan oleh perubahan suhu, keseragaman ukuran, dll.
7.
eter&uran zat akti dengan pelarut &ur ataupun zat tambahan untuk menghindari terjadinya pengendapan. Dasar pemilihan pelarut &ur, yaitu adalah 2 toksisitas, kelarutan, konstanta dielektrik pelarut, keter&uran bahan.
=.
-ntuk penambahan sirupus simpleks lebih dari =0 % harus diperhatikan terjadinya cap locking pada tutup botol sediaan. arena itu perlu diberikan anti cap locking . 6ontoh anti cap locking yaitu gliserin, sorbitol dan poliol lainnya. *enambahan gliserin sebagai anti &ap lo&king harus diperhatikan karena gliserin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan diare.
>.
-ntuk meningkatkan penerimaan perlu diberikan peningkat rasa dengan penambahan pemanis dalam sediaan, disamping itu ditambahkan rasa dan warna yang sesuai. 8ntara warna dan essens yang ditambahkan harus ada kesesuaian.
.
-ntuk sediaan oral pemilihan zat akti perlu memperhatikan pemerian (rasa dan bau$.
?.
*emanis yang digunakan ' gula, sirupus simpleks, sorbitol, siklamat, aspartam.
#.
arena ada komponen air dalam sediaan maka perlu ditambahkan pengawet. *engawet yang dapat digunakan '
)
;ipagin)nipasol @ 9 ' " (0," ' 0,07$
)
8sam benzoat dengan konsentrasi 0,0")0,"% (a&hman, "99>$. Sediaan eliksir yang baik harus mempunyai +iskositas yang &ukup (aliran
yang baik$ untuk memudahkan penuangan. Aetapi biasanya pelarut &ur yang digunakan sudah &ukup kental untuk memudahkan penuangan (a&hman, "99>$. Ba%an Penga*et
*ertumbuhan jamur dan ermentasinya dalam eliksir dapat dihambat jika pembawa mengandung lebih dari 70% alkohol, gliserol dan propilen glikol. Sirup yang mengandung kurang lebih dari % gula dapat menahan pertumbuhan mikroba oleh pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan
mikroba.
Sirup dengan kadar kurang dari % dengan penambahan poliol
(seperti sorbitol, gliserin, propilen glikol atau *EB$ juga memiliki eek yang sama. Aekanan uap enol lebih besar dari tekanan uap normal &airan dan daerah penutup area (cap area$ permukaan sehingga dapat mengurangi potensial pertumbuhan mikroba sebagai hasil pengen&eran permukaan (a&hman, "99>$. onsentrasi pengawet untuk sediaan oral ' ) etil paraben 0,0")0,7% ) *ropil paraben 0,0")0,07% ) 8sam benzoat 0,0")0,"0% untuk oral solution, dan 0,"% untuk oral sirup. ) 8sam dan garam sorbat 0,0)0,7% (owe, "99$. riteria pengawet yang ideal' ". Eekti terhadapmikroba dan berspektrum luas 7. Stabil se&ara isika, kimia, dan mikrobiologi terhadap lie time produk =. Aidak toksik, &ukup melarut, tersatukan dengan komponen ormula lainnya, rasa dan bau dapat diterima pada konsentrasi yang digunakan >. Sebagai pengawet dapat digunakan turunan hidroksi)benzoat, misalnya metil p) hidroksibenzoat dan propil p)hidroksibenzoat. *emakaian pengawet ini didasarkan atas rentang kerja pengawet tersebut pada p1 >). ombinasi keduanya sering digunakan, karena dapat memperluas spektrum kerja menjadi anti jamur dan anti bakteri (a&hman, "99>$. Ba%an Pe*arna
4ahan pewarna yang biasa digunakan dalam eliksir ' onsentrasi yang biasa digunakan 0,0")0,"% (6ooper, 700$. Ba%an Pe(anis
*enambahan bahan pemanis digunakan untuk sirup yang mengandung pewangi, gliserol, sorbitol, sirup on+ert dan ;a sakarin. Sakarin dapat membantu menutupi rasa pahit dari sediaan antibiotika seperti neomisin (6ooper, 700$. *emanis yang biasa digunakan pada eliksir adalah gula atau pemanis lain sebagai pengganti gula dapat digunakan sirupus simpleks (Depkes !, "9#?$. 4ahan Pe*angi -ntuk sediaan eliksir, bahan pemanis dan pewangi rasa buah lebih banyak digunakan daripada pembawa aromatik dan ekstrak &airan liquorice. *ewangi rasa buah yang sering digunakan adalah '
Black currant syrups dalam Eliksir Chloral paed . Juice Raspberry pekat dengan sirup in+ert dalam *arasetamol Eliksir. emon spirit dengan sirup dan sirup in+ert dalam Ephedrin Eliksir. Compound !range "pirit dengan gliserol dalam #henobarbital Eliksir. Raspberry dan Black currant sangat dikenal oleh anak)anak, dan sangat baik untuk menutupi rasa pahit obat. $lavour orange eekti untuk menutupi rasa agak pahit barbiturat, sedangkan asam sitrat dan natrium sitrat membantu menutupi rasa sedikit pahit dari streptomisin. (6ooper, 700$. *erbandingan alkohol yang ada pada eliksir sangat berbeda karena eliksir mempunyai siat kelarutan dalam alkohol dan air yang berbeda. Aiap eliksir memerlukan &uran tertentu dari alkohol dan air untuk mempertahankan semua komponen dalam larutan. Aentu saja, untuk eliksir ini mengandung zat yang kelarutannya dalam air jelek, banyaknya alkohol yang dibutuhkan lebih besar dari eliksir yang dibuat dari komponen)komponen yang kelarutannya dalam air baik. Disamping air dan alkohol, pelarut lain seperti gliserin dan propilen glikol, sering digunakan dalam eliksir sebagai pelarut pembantu (8nsel, "99$. #euntungan 'an #ekurangan
euntungan ' ". ebih mudah ditelan daripada bentuk padat, sehingga dapat digunakan untuk bayi, anak)anak, dan orang tua 7. Segera diabsorbsi karena sudah dalam bentuk larutan =. Cbat se&ara homogen terdistribusi dalam seluruh sediaan >. 4ersiat hidroalkohol sehingga eliksir lebih mampu mempertahankan komponen larutan yang larut dalam air dan larut dalam alkohol dibandingkan daripada sirup . Stabilitas yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan (lebih disukai darpada sirup$ ?. emudahan penyesuaian dosis dan pemberian terutama pada anak)anak. #. Dosis selalu seragam (bentuk larutan$ sehingga tidak perlu pengo&okan . Dosis dapat diubah sesuai kebutuhan penggunaannya (dari sendok takar yang digunakan$ 9. aktu absorbsi lebih &epat maka kerja obat lebih &epat (tidak butuh desintegrasi dahulu$
"0. Siat mengiritasi dari obat bisa diatasi dengan bentuk sediaan larutan karena adanya aktor pengen&eran. "". 8nak)anak dan beberapa orang dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul, akan lebih mudah menelan sediaan larutan "7. Sediaan larutan dapat dengan mudah diberi bahan pewangi, pemanis, atau pewarna untuk meningkatkan penampilan (6ooper, 700$. ekurangan ' ". oluminus sehingga kurang menyenangkan untuk diangkut atau disimpan 7. Stabilitas dalam bentuk larutan lebih jelek dibanding bentuk tablet atau kapsul terutama bila bahan mudah terhidrolisis =. arutan mudah ditumbuhi mikroorganisme >. etepatan dosis tergantung pada kemampuan pasien menakar . asa obat yang kurang enak akan lebih terasa dalam bentuk larutan dibanding dalam bentuk tablet ?. Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah sehingga kurang eekti dalam menutupi rasa obat dibanding dengan sirup #. Sediaan &air umumnya kurang stabil dibandingkan bentuk sediaan padat (tablet atau kapsul$ dan ada beberapa obat yang tidak stabil dalam air . Cbat &airan memerlukan wadah yang besar sehingga merepotkan dibawa) bawa 9. 4eberapa obat yang mengandung bau yang kurang menyenangkan sukar ditutupi "0. emerlukan alat sendok untuk pemberian dosisnya "". /ika terjadi wadah obat bentuk larutan pe&ah maka isi akan terbuang semua (6ooper, 700$. Sering &uran akhir akan tidak jernih, tetapi keruh, terutama karena pemisahan beberapa minyak pemberi rasa dengan menurunnya konsentrasi alkohol. 4ila ini terjadi, eliksir biasanya dibolehkan untuk dibiarkan salama beberapa jam yang ditentukan untuk menjamin penjenuhan pelarut hidroalkohol dan untuk memungkinkan butiran minyak bergabung sehingga dapat dihilangkan dan dengan lebih mudah disaring (8nsel, "99$. +ara$cara ,eningkatkan #elarutan "uatu -at )
a. enggunakan pelarut &ur (kosol+en$ *enggunaan pelarut &ur dapat meningkatkan kelarutan suatu zat dengan melihat kelarutan maksimum pada masing masing pelarut. *emilihan
pelarut &ur untuk sediaan armasi &ukup sulit, karena siat toksisitas dan iritasinya. *enting diperhatikan konsentrasi maksimum komponen pelarut &ur yang masih diperbolehkan. -ntuk memperkirakan kelarutan suatu zat dalam pelarut &ur harus dilihat harga konstanta dielektriknya. Suatu pelarut &ur yang ideal mempunyai harga konstanta dielektrik antara 7 sampai 0 ( a&hman, "99>$. ombinasi pelarut &ur yang banyak digunakan dalam sediaan armasi adalah &uran air)alkohol atau pelarut lain yang sesuai antara lain sorbitol, gliserin, propilen glikol, dan sirupus simpleks. epolaran pelarut &ur mendekati kepolaran zat terlarut. *elarut &ur yang digunakan ' etanol, propilen glikol, gliserol, dan sorbitol. *erhatikan konsentrasi toksik dari pelarut &ur yang digunakan tersebut (a&hman, "99>$. b. *engontrolan p1 Suatu senyawa yang bersiat asam atau basa lemah akan berubah kelarutannya dalam air dengan mengubah p1 larutan. *erubahan p1 dapat merubah bentuk senyawa asam atau basa lemah menjadi bentuk garamnya yang lebih mudah larut. *arameter yang perlu diketahui adalah harga pa dan pb senyawa tersebut. osol+en yang digunakan seperti alkohol atau gliserin se&ara umum memiliki eek meningkatkan harga s dan menurunkan konstanta disosiasi suatu zat bila kadar zatnya tinggi. *ertimbangan lain dalam menentukan p1 yang dipilih ' •
p1 tidak mempengaruhi kebutuhan lain dari produk seperti stabilitas dan
•
kompatibilitas isiologis /ika p1 yang diperlukan untuk mempertahankan kelarutan zat &ukup kritis
(misal ' rentangnya sempit$, maka diperlukan sistem dapar (a&hman, "99>$. &. Solubilisasi miselar *enambahan bahan yang bersiat akti permukaan dapat meningkatkan kelarutan
suatu
zat. Salah satu &ontoh adalah penambahan
suraktan.
ekanismenya adalah karena terjadi asosiasi senyawa yang bersiat non polar dengan misel yang terbentuk dalam larutan setelah ter&apai konsentrasi misel kritik suraktan (a&hman, "99>$.
onsentrasi suraktan yang ditambahkan tidak boleh terlalu besar, karena selain siatnya yang toksik dan harganya yang mahal juga akan terjadi busa pada saat
pembuatan
sediaan
yang
sukar
dihilangkan.
4eberapa
penelitian
menunjukkan bahwa pada konsentrasi suraktan tertentu dapat mengurangi ketersediaan hayati obat karena terjadinya adsorpsi yang kuat di dalam misel. 4eberapa suraktan yang umum digunakan dalam sediaan armasi adalah tween, ester)ester asam lemak, monoester sukrosa, ester lanolin (a&hman, "99>$. d. ompleksasi ekanisme meningkatkan kelarutan suatu zat berdasarkan adanya interaksi dari senyawa yang tidak larut dengan senyawa yang larut baik dapat membentuk kompleks intramolekuler yang larut (a&hman, "99>$. Eliksir juga dapat diartikan sebagai larutan hidrokarbol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan +ital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk eek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. arena siat hidroalkohol, eliksir lebih mampu mempertahankan komponen)komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup./uga karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahannya dalam pembuatan, eliksir lebih disukai dari sirup (8nsel, "99$. Eliksir yang mempunyai kadar alkohol yang tinggi biasanya menggunakan pemanis buatan seperti sakarin, yang hanya dibutuhkan dalam jumlah ke&il, daripada sukrosa yang hanya sedikit larut dalam alkohol dan membutuhkan jumlah yang besar untuk kemanisan yang sama (8nsel, "99$. Eliksir biasanya dibuat dengan larutan sederhana dengan pengadukan dan atau dengan pen&uran dua atau lebih bahan)bahan &air. omponen yang larut dalam alkohol dan dalam air umumnya dilarutkan terpisah dalam alkohol dan air yang dimurnikan berturut)turut. emudian larutan air ditambahkan kelarutan alkohol, dan sebaliknya, untuk mempertahankan kekuatan alkohol yang setinggi mungkin selamnya sehingga pemisahan yang minimal dari komponen yang larut dalam alkohol terjadi. 4ila dua larutan selesai di&ur, &uran dibuat sesuai dengan +olume dengan pelarut atau pembawa tertentu (8nsel, "99$. Eliksir obat digunakan untuk keuntungan pengobatan dari zat obat yang
ada. -mumnya, eliksir)eliksir resmi yang ada diperdagangkan mengandung zat obat tunggal. euntungan utama dari hanya satu obat tunggal yang terkandung, bahwa dosis yang diperlukan dapat dinaikkan atau diturunkan dengan meminum eliksir lebih banyak atau kurang, padahal bila dua atau lebih zat obat ada dalam sediaan yang sama, tidak mungkin meningkatkan atau menurunkan kadar satu zat obat yang diminum tanpa se&ara otomatis dan bersamaan mengatur dosis obat lain yang ada, perubahan yang tidak diinginkan (8nsel, "99$. arena itu untuk pasien yang memerlukan minum lebih dari satu obat, banyak dokter memilih untuk minum sediaan yang terpisah dari tiap obat sehingga bila dibutuhkan pengaturan dosis satu obat, dapat dikerjakan tanpa dosis obat
lainnya
se&ara
bersamaan
ikut
diatur.
Eliksir
analgetikFantipiretik
para&etamol =00 mgF"0 ml digunakan untuk mengurangiFmenghilangkan nyeri dan menurunkan demam terutama pada pasien yang tidak tahan terhadap aspirin. Eliksir terutama digunakan untuk pasien pediatrik (anak)anak$ (8nsel, "99$. arutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu &airan, maka zat padat tadi terbagi se&ara molekuler dalam &airan tersebut. *ernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 70G, ke&uali dinyatakan lain menunjukkan " bagian bobot zat pada atau " bagian +olume zat &air larut dalam bagian +olume tertentu pelarut. *ernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 70G6, ke&uali dinyatakan lain menunjukkan " bagian bobot zat pada atau " bagian +olume zat &air larut dalam bagian +olume tertentu pelarut (8nsel, "99$.
BAB III ,ETDE PE/+BAAN 3.1
3.2
0or(ula F 8&etaminophen Blyseril *ropilen glikol Sorbitol Sol #0% 8ethanol Cl. 6itri 8Iuadest ad m.. eliksir J *ro ' 5ulan
"70 mg 7, m 00 H ",7 m 00 H I. s m
Alat 'an Ba%an
3.2.1 Alat ) ortir dan alu ) a&a arloji ) Belas ukur 7 ml (*yre3$ ) Aimbangan ) 8nak timbangan gram dan milligram ) ertas perkamen ) 4atang pengaduk ) 4eaker gelas 0 ml (*yre3$ ) Spatula ) Erlenmeyer "00 ml (*yre3$ ) Sudip ) 4otol ka&a ?0 ml ) Serbet ) *enara ) 6awan porselen ) *ipet tetes
) p1 indikator -ni+ersal 3.2.2 Ba%an ) 8&etaminophen ) Bly&eril ) *ropilen glikol ) Sorbitol Sol #0% ) 8ethanol ) Cl. 6itri ) 8Iuadest 3.3
Per%itungan 60
) 8&etaminophen
@
5
× 120 mg
@ ">>0 mg @ ",>> g
) Bly&eril
@ 7, K "7
@ =0 m K ",7>9 gFm @ =#, ># g
500
) *ropilen glikol
3.
@
100
@ 0, m K "7
) Sorbitol Sol #0%
@ ",7 m K "7
) 8ethanol ) Cl. 6itri ) 8Iuadest
@ 0, K "7 @ = tetes ?0 m
ad
@ 0, K "7
@ ?m K ",0=# gFm @ ?, 77 g @ " m K ",7 gFm @ "9, 7 g @ ? m
Prose'ur #era
) ) )
Dikalibrasi botol Ditimbang semua bahan Digerus a&etaminophen ke dalam lumpang hingga halus, ditambahkan gliserin dan
)
digerus perlahan)lahan Ditambahkan propilen glikol dan sorbitol #0%, kemudian digerus hingga
) ) ) ) ) ) )
homogen Ditambahkan etanol #0% dan digerus hingga didapatkan massa yang jernih Dimasukkan ke dalam botol ?0 m Di&ukupkan +olume hingga ?0 m dengan aIuadest Ditambahkan = tetes ol. 6itri Diamati p1 dengan p1 indikator uni+ersal Dipindahkan larutan ke dalam beaker glass dan diamati kejernihannya Dimasukkan kembali ke dalam botol ?0 m dan diberi etiket 3.
Prose'ur Ealuasi
3..1 Ui pH 8lat ' p1 indikator uni+ersal
6ara ' Dioleskan pada p1 indikator, amati perubahan warna dan disesuaikan warna dengan p1 indicator chart 3..2 Ui #eerni%an 8lat ' Beaker glass 6ara ' Dimasukkan sediaan eliksir ke dalam beaker glass, diamati kejernihan sediaan eliksir.
BAB I4 HA"IL DAN PE,BAHA"AN
.1
Hasil
Sediaan yang sudah jadi mempunyai &iri)&iri sebagai berikut ' arna sediaan obat
' Aidak jernih (keruh$
8roma sediaan obat
' 8roma jeruk
Derajat easaman (p1$ obat ' ? entang p1 eliksir para&etamol -S* ' =, L ?,"
.2
Pe(ba%asan
4erdasarkan per&obaan yang telah dilakukan, didapatkan sediaan obat berupa larutan yaitu eliksir. andungan didalam sediaan adalah bahan obat berkhasiat yaitu a&etaminophen dan bahan tambahan berupa pemanis yaitu propilen glikol, sorbitol, dan gliserin, juga bahan pewangi seperti oleum &itri.
*ada eliksir para&etamol diperoleh p1 . entang p1 eliksir para&etamol yang baik adalah =, L ?,". *engaruh p1 terhadap sediaan yaitu apabila p1 dibawah atau diatas ketetapan, maka stabilitas bahan akti pada eliksir akan menurun. 4ahan obat berkhasiat yang rusak dapat menyebabkan terjadinya disungsi pada eliksir dan terjadinya degradasi pada bahan obat berkhasiat *engontrolan p1 sangat penting karena untuk meningkatkan kelarutan zat akti. *roil laju p1 menunjukkan katalis asam spesiik dengan stabilitas maksimumnya pada jarak p1 sampai # (6onnors, "9?$. Sering &uran akhir akan tidak jernih, tetapi keruh, terutama karena pemisahan beberapa minyak pemberi rasa dengan menurunnya konsentrasi alkohol. 4ila ini terjadi, eliksir biasanya dibolehkan untuk dibiarkan salama beberapa jam yang ditentukan untuk menjamin penjenuhan pelarut hidroalkohol dan untuk memungkinkan butiran minyak bergabung sehingga dapat dihilangkan dan dengan lebih mudah disaring (8nsel, "99$. 8lkohol, gliserin dan propilen glikol, mungkin pelarut)pelarut pembantu yang paling berguna, begitu eekti dalam membantu larutan)larutan armasi dengan siat)siat yang diinginkan dan menjaga stabilitasnya (8nsel, "99$. BAB 4 #E"I,PULAN DAN "A/AN
.1
#esi(pulan
) p1 yang diperoleh adalah . ) 4ahan tambahan yang digunakan untuk eliksir pada praktikum kali ini adalah Cleum 6itri, Blyseril, *ropilen glikol, Sorbitol. ) E+aluasi sediaan eliksir dilakukan dengan uji kelarutan F kejernihan dan uji p1.
.2
"aran
) Sebaiknya pada praktikum selanjutnya digunakan bahan obat berkhasiat lain seperti phenobarbital karena juga merupakan obat antipiretik dan analgetik selain para&etamol
)
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya digunakan sakarin, karena sakarin juga merupakan bahan tambahan pemanis selain propilen glikol, gliserin, dan
)
sorbitol. Sebaiknya pada praktikum selanjutnya digunakan bahan pewangi lain seperti oleum aurantii.
DA0TA/ PU"TA#A
8nie, . (7000$. Ilmu %eracik !bat& 'eori dan #raktik( Mogyakarta' Bajah ada -ni+ersity *ress. 1alaman "79)"=". 8nsel 6. 1. ("99$. Introduction to #harmaceutical )osage $orms( *hiladelphia ' ea and , =>")=>>. 6ooper, /. . (700$ )ispensing for #harmaceutical "tudent . Awelth Edition. allingord ' 64S *ublishers N Distributors. *ages 07. Depkes .!. ("9##$. $armakope Indonesia( Edisi etiga. /akarta ' Departemen esehatan epublik !ndonesia. 1alaman . Depkes .!. ("99$. $armakope Indonesia( Edisi eempat. /akarta ' Departemen esehatan epublik !ndonesia. 1alaman ". /awad, <. /. (700$. * "tudy on the "tability of )ifferent $rusemide iquid )osage $ormulas & !ral "olution+ "yrup+ Elixir+ "uspension and Emulsion. 6opharm. "#(7$. *ages "). a&hman, . ("99>$. 'eori dan #raktek $armasi Industri( /akarta ' -! *ress. 1alaman >?7)>?>. owe, . 6. ("99$. ,andbook !f #harmaceutical Excipients( "ixth Edition. ondon ' *harma&euti&al *ress. *ages 0, =90.
LA,PI/AN
Pencampuran Acetaminophen yang telah Glikol kedalam digerus dengan Gyceril. digerus homogen.
Penambahan Propilen
Penambahan Sorbitol dan Ethanol homogen dimasukkan kedalam lumpang, lalu digerus homogen. untuk dilakukan
Sediaan yang telah
lumpang, lalu
ke dalam beaker glass uji kejernihan.
Proses uji kejernihan pada sediaan. sediaan.
Proses uji Ph pada
Botol di kalibrasi 60ml dan selanjutnya telah dimasukkan sediaan eliksir dimasukkan kedalam botol. etiket dan label.
Sediaan eliksir yang ke dalam botol diberi