Teknik Radiografi Oklusal
1.
Definisi
Radiografi oklusal adalah teknik radiografi intraoral yang menggunakan sinar-X dengan paket film (5.5 x 7.6 cm) atau film intraoral kecil yang diletakkan pada bidang oklusal (Whaites, 2002). Radiograf oklusal menampilkan segmen lengkung gigi yang relatif besar, termasuk palatum atau dasar mulut (White and Pharoah, 2009). Terdapat beberapa jenis proyeksi, proyeksi oklusal maksila yaitu yang terdiri dari upper standard occlusal , upper oblique occlusal , dan vertex occlusal , serta proyeksi oklusal mandibula yang terdiri dari lower 900 occlusal , lower 450 occlusal , dan lower oblique occlusal (Whaites, 2002). 2002).
2.
Persiapan Alat 1) Siapkan paket film (5.5 x 7.6 cm) atau film intraoral kecil. 2) Set mesin x-ray dengan kVp, mA dan waktu paparan yang sesuai. 3) Rectangular Collimation harus diatur dengan ukuran beam tidak boleh melebihi 40-50
mm. 4) Besarnya tegangan tabung tidak boleh lebih rendah dari 50 kV. peralatan baru harus
beroperasi dalam kisaran 60-70 kV. 5) Hidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja 6) Sebelum memposisikan pasien, sebaiknya persiapan alat telah dilakukan.
3.
Persiapan Operator
1) Operator mencuci tangan dengan bersih dan gunakan sarung tangan sekali pakai.
2) Operator memakai pakaian pelindung. 3) Operator berdiri di belakang dengan mengambil jarak menjauh dari sumber x-ray ketika waktu penyinaran. 4) Lihat dan perhatikan pasien selama waktu penyinaran untuk memastikan tidak ada pergerakan. 5) Matikan alat setelah selesai digunakan dan kemb alikan letak posisi tube head pada tempatnya. 6) Ambil film dari mulut pasien dan film harus segera diproses. 7) Peralatan x-ray, termasuk tubehead, panel kontrol, pengontrol waktu, dan kaset yang terkontaminasi selama prosedur radiografi harus dibersihkan untuk setiap pasien den gan disinfektan permukaan yang cocok atau lapisi peralatan tersebut dengan plastik pelapis sebelum digunakan.
4.
Persiapan Pasien
1. Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan seperti anting, aksesoris rambut, gigi palsu dan alat orthodonti lepasan yang dipakainya. 2. Prosedur yang dilakukan harus dijelaskan kepada pasien hingga mereka mengerti, termasuk intruksikan untuk tidak boleh bergerak selama prosedur. 3. Pakaikan pelindung apron pada pasien 4. Pasien harus diposisikan dengan nyaman di kursi gigi, idealnya kepala bersandar serta bidang oklusal horisontal dan sejajar dengan lantai. 5. Pakaikan pelindung tiroid pada pasien
6. Sebelum menempatkan film, periksa gigi pasien untuk untuk memperkirakan kecenderungan pada aksial yang dapat mempengaruhi penempatan reseptor, seperti adanya tori. 7. Pasien diminta memposisikan gigi dan film sesuai dengan jenis pro yeksi yang diinginkan 8. Pasien diinstruksikan untuk tidak bergerak sampai prosedur selesai
5.
Proyeksi Oklusal Maksila
1) Upper Standard Occlusal Proyeksi ini menunjukkan bagian anterior dari ma ksila dan gigi anterior rahang atas. (1) Indikasi Klinis Utama 1. Penilaian periapikal dari gigi anterior rahang atas, terutama pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa yang tidak dapat mentoleransi film periapikal. 2. Mendeteksi adanya kaninus yang tidak erupsi, gigi supernumerary dan odontomes. 3. Menentukan posisi bukal-palatal gigi kaninus yang tidak erupsi. 4. Evaluasi ukuran dan luasnya lesi seperti kista atau tumor di rahang atas anterior. 5. Penilaian fraktur gigi anterior dan tulang alveolar. Teknik dan posisi dari proyeksi ini dapat diringkas sebagai berikut (Whaites, 2002): 1) Pasien duduk dengan kepala bersandar serta bidang oklusal horisontal dan sejajar dengan lantai. 2) Paket film, dengan permukaan yang berwarna putih menghadap ke atas, ditempatkan datar pada permukaan oklusal gigi rahang bawah. Pasien diminta untuk menggigit secara perlahan.
3) Tabung sinar-X diposisikan di atas kepala pasien pada garis tengah membentuk sudut antara batang hidung dengan film sebesar 65°-70° (lihat Gambar 1).
Gambar 1. A. Digram menunjukkan posisi dari paket film dan rahang bawah. B. Posisi dari arah depan. C. Posisi dari arah samping. D. Diagram menunjukkan posisi dari samping. (Whaites, 2002)
Gambar 2. Contoh dari radiograf upper standard occlusal (Whaites, 2002)
2. Upper Oblique Occlusal Proyeksi ini menunjukkan bagian posterior dari maksila dan bagian gigi posterior atas pada satu sisi (Whaites, 2002). 1) Indikasi Klinis Utama (Whaites, 2002) (1) Pemeriksaan jaringan periapikal gigi posterior atas, terutama pada orang dewasa yang tidak dapat mentoleransi holder image reseptor periapikal. (2) Pemeriksaan kondisi dasar antral. (3) Membantu untuk menentukan posisi dari akar yang dislokasi secara tidak sengaja ke antrum selama pencabutan dari gigi posterior atas. (4) Evaluasi ukuran dan perluasan lesi seperti kista dan tumor atau lesi tulang yang lain yang berdampak pada posterior maksila. (5) Pemeriksaan fraktur gigi posterior dan tulang alveolar yang berhubungan, termasuk tuberositas. 2) Teknik dan Posisi (Whaites, 2002) (1) Pasien duduk dengan kepala bersandar dan bidang oklusal pararel dan horizontal terhadap lantai. (2) Film dengan permukaan putih (pebbly) menghadap ke atas, dimasukkan ke dalam mulut diatas bidang oklusal pada gigi bawah. Pasien diminta untuk menggigit secara bersamaan. (3) Tubehead X-ray diposisikan disamping wajah pasien, diarahkan keba wah melalui pipi dengan sudut 65-700 terhadap film, memusat pada regio yang diinginkan. Note: Jika tubehead X-ray diposisikan terlalu jauh ke posterior, bayangan dari badan z ygoma akan mengaburkan gigi posterior.
Gambar 3. Diagram memperlihatkan posisi film pada relasinya dengan rahang bawah, A Upper oblique occlusal Kiri. B Posisi upper oblique occlusal kiri dari depan; penggunaan pelindung tiroid. C Diagram memperlihatkan posisi dari depan. (Whaites, 2002)
Gambar 4. Contoh radiografi upper oblique occlusal kiri dengan ciri indikasi radiografi utama.
3. Vertex Occlusal Radiografi vertex occlusal memperlihatkan gambaran radiografi gigi geligi rahang atas (dalam penampang oklusal) yang diambil dari atas. Menggunakan dosis radiografi yang lebih besar karena melewati sejumlah jaringan (Whaites, 2002). 1) Indikasi Klinis Utama (Whaites, 2002) (1) Menentukan posisi bukal atau palatal gigi yang tidak erupsi/impaksi. 2) Teknik dan Posisi
(1) Pasien duduk dengan kepala bersandar dan bidang oklusal sejajar terhadap lantai. (2) Dimasukkan ke dalam mulut diatas bidang oklusal gigi bawah dan pasien diminta untuk mengigit. (3) Tubehead X-ray diposisikan diatas pasien, pada garis tegah,diarahkan kebawah melalui vertex tengkorak. Cahaya utama diarahkan ke bawah kurang lebih sepanjang saluran akar gigi insisive atas. 3) Kerugian Proyeksi vertex occlusal jarang digunakan karena memiliki beberapa kekurangan/kerugian (Whaites, 2002): (1) Kurang detail dan kontras dalam film karena adanya layar/pelindung khusus pada kaset intra oral. (2) Sinar X-ray utama dapat langsung mengenai organ reproduksi. (3) Waktu paparan lebih lama (sekitar 1 detik). (4) Radiasi langsung ke kelenjar pituitari dan lensa mata. (5) Jika X-ray diposisikan terlalu ke anterior bayangan akan superimpose dengan tulang frontal sehingga akan mengaburkan bagian anterior dari maksila.
Gambar 5. A Diagram memperlihatkan posisi kaset pada relasinya dengan rahang bawah. B Posisi untuk vertex occlusal dari depan. C Posisi dari samping. D diagram memperlihatkan posisi dari samping. (Whaites, 2002)
Gambar 6. Contoh radiografi vertex occlusal dengan ciri indikasi radiografi utama. (Whaites, 2002)
Daftar Pustaka
Whaites, Eric. 2002. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 3rd Ed. London: Churchill Livingstone. 109-13. White, S. C. and Pharoah, M. J. 2009. Oral Radiology Principles and Interpretation. 6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier. 147.