1.1 Latar Belakang Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan merupakan tempat untuk melekatnya melekatnya otot yang menggerakan menggerakan kerangka tubuh. tubuh. Pada bagian tengah tulang tulang juga terdapat terdapat rongga yang berisi berisi jaringan hematopoetik hematopoetik yang membentuk sel-sel sel-sel darah. Komponen Komponen utama jaringan tulang adalah mineral-mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan). Kalsium dan fosfat membentuk suatu kristal garam (hidrosiapatit) yang tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. !atriks organik tulang (osteoid) sekitar "#$ terdiri dari kolagen tipe % yang sifatnya sifatnya kaku dan memberikan kekuatan pada tulang. Bahan organik lain yang menyusun tulang berupa proteoglikan seperti asam hialuronat. Tulang Tulang memiliki tiga jenis sel yaitu osteoblast osteoblast osteosit osteosit dan osteoklas. osteoklas. !etabolisme !etabolisme tula tulang ng
dipe dipeng ngar aruh uhii
oleh oleh
bebe bebera rapa pa
horm hormon on
dian dianta tara rany nyaa
horm hormon on
para parati tiro roid id
estr estrog ogen en
glukokortikoid peningkatan kadar hormon paratiroid akan menyebabkan kalsium dan fosfat diabs diabsor orbs bsii dan dan masu masuk k kela kelair iran an darah darah..
&elai &elain n itu itu peni pening ngkat katan an horm hormon on para parati tiro roid id juga juga
meningkatkan akti'itas osteoklas seara perlahan-lahan sehingga terjadi demineralisasi tulang. ormon ormon estrogen estrogen mempengaruhi mempengaruhi osteoblas sehingga penurunan penurunan estrogen estrogen akan menurunkan menurunkan akti'i akti'itas tas oetobl oetoblast astik ik yang menyeb menyebabk abkan an penuru penurunan nan matrik matrikss tulang tulang.. *ungsi *ungsi osteobl osteoblas as juga juga tertekan apabila dilakukan pemberian glukortikoid dalam dosis besar. *raktur *raktur merupakan salah satu gangguan musuloskelet musuloskeletal al yang umum disebabkan disebabkan oleh trauma atau dengan kata lain fraktur (patah tulang) merupakan kerusakan jaringan tulang yang berakibat tulang yang menderita tersebut kehilangan kesinambungan. Patah tulang disebabkan oleh suatu trauma atau ruda paksa yang berasal dari luar tubuh namun ada pula yang disebabkan oleh suatu penyakit. *rakture *rakture juga bisa bersifat bersifat ongenital ongenital (ba+aan) misalnya misalnya pada kasus hip displasia. *raktur pada tulang pel'is femur femur dan tibia fibula fibula juga dapat melibatkan edera pada sendi atau jaringan jaringan lunak disekitar disekitar tulang yang menyebabkan menyebabkan penanganannya membutuhkan membutuhkan +aktu yang lama dan diperlukan proses e'aluasi yang berkelanjutan. Prinsip penanganan fraktur adalah mengembalikan keadaan dan posisi tulang yang patah semirip mungkin dengan keadaan normalnya. *raktur dapat ditangani dengan jalan operasi dan yang terpenting terpenting mengutamakan prinsip prinsip , yang meliputi meliputi eognisi eognisi eduksi atau reposisi
etensi atau fiksasi dan ehabilitasi. Konsep , ini dengan sendirinya akan berjalan dengan baik apabila dilakukan anti infeksi yaitu untuk meniadakan infeksi yang mutlak dilakukan pada setiap pembedahan. 1. Tujuan /dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkenalkan seara umum tentang fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula dan ara penanganan yang mungkin dilakukan pada kasus fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula baik dengan treatmen tanpa operasi atau dengan melakukan operasi. 0ari penulisan makalah ini diharapkan pula akan mampu memberikan informasi tentang teknik operasi yang dilakukan berkaitan dengan kasus fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula serta ara penanganan yang harus dilakukan pasa operasi. 1. !anfaat 0ari penulisan makalah ini kita diharapkan untuk mengetahui seara umum tentang kasus fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula pada he+an khususnya anjing dan ara penanganan yang mungkin dilakukan pada kasus fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula baik dengan treatment tanpa operasi atau dengan melakukan operasi mampu memahami teknik operasi yang dilakukan berkaitan dengan kasus fraktur tulang pel'is femur dan tibia fibula serta ara penanganan yang harus dilakukan pasa operasi dilakukan sehingga dapat diterapkan pada penanganan kasus fraktur nantinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.1 0efinisi *raktur *emur *raktur femur merupakan jenis fraktur yang sering terjadi pada anjing terutama akibat keelakaan lalu lintas. Bagian batang distal atau salah satu trokanter dapat rusak. &ering pada anjing fraktur terjadi bersamaan dengan dislokasi hip-joint . Kepinangan pemendekan tungkai pembengkakan lokal dan sakit saat menggerakkan kaki sering teramati.
Krepitasi bisa
ditemukan atau tidak sama sekali. *raktur femur biasanya mengharuskan untuk eutanasia pada he+an besar tapi pada he+an keil penyembuhan dapat terjadi seara parsial atau sempurna. . Penyebab *raktur *emur Patah pada tulang femur dapat disebabkan oleh trauma. *raktura karena trauma dapat dibedakan menjadi dua (1) fraktura os femur direta yaitu fraktura yang terjadi tepat di tempat trauma tersebut datang. () *raktura os femur indireta yaitu fraktur yang terjadi tidak tepat di tempat trauma tersebut datang. &eara umum penyebab fraktura dapat dibagi menjadi dua maam2 /. Penyebab ekstrinsik 3angguan langsung2 trauma yang merupakan penyebab utama terjadinya fraktura misalnya − tertabrak jatuh dari ketinggian. 3angguan tidak langsung2 bending perputaran kompresi. − B. Penyebab intrinsik Kontraksi dari otot yang menyebabkan a'ulsion fraktur seperti fraktur yang sering terjadi pada − he+an yang belum de+asa. patologis2 penyakit − *raktur
sistemik
seperti
neoplasia
yste
tulang
riketsia
osteoporosishyperparatyroidism osteomalaia. −
Tekanan berulang yang dapat menyebabkan fraktur. . 0iagnosis dan Terapi 0iagnosis fraktur dilakukan dengan anamnesis inspeksi pergerakan pengukuran palpasi dan pemeriksaan foto rontgent. /namnesis dilakukan untuk mengetahui fraktur penyebab kapan terjadinya sehingga dapat membantu diagnosis. %nspeksi dilakukan dengan seksama pada anggota gerak apakah ada kepinangan pembengkakan kekakuan gerak perubahan +arna kebiruan puat dan sebagainya. Pengukuran dilakukan dengan ara membandingkan bagian
kaki yang sehat dengan yang sakit apakah terlihat simetris. Palpasi dilakukan dengan ara yang hati4hati untuk mengetahui untuk mengetahui adanya krepitasi oedema rasa sakit dan lain-lain. 0iagnosis paling tepat adalah dengan foto rontgent. Pemotretan fraktur harus diambil dari dua sisi yang saling tegak lurus sehingga diperoleh gambaran kedudukan tulang yang mengalami fraktur seara jelas sehingga akan membantu terapinya. 5ara penanganan fraktur pada dasarnya ditempuh dengan dua tahapan yaitu reposisi atau mengembalikan fragmen tulang pada kedudukan semula kemudian dilanjutkan dengan fiksasi atau immobilisasi yaitu mempertahankan keadaan hasil reposisi tersebut sampai fungsinya dapat normal kembali. Prinsip dasar penanganan fraktur adalah aposisi dan immobilisasi serta pera+atan setelah operasi yang baik. Pertimbangan-pertimbangan a+al saat menangani kasus fraktur adalah menyelamatkan ji+a penderita yang kemungkinan disebabkan oleh banyaknya airan tubuh yang keluar dan kejadian shok kemudian baru menormalkan kembali fungsi jaringan yang mengalami kerusakan. Penanganan fraktur menggunakan konsep , yaitu rekognisi reduksi retensi dan rehabilitasi. 6ntuk reduksi atau reposisi dilakukan seara terbuka yaitu pembedahan. Kemudian rotasi atau fiksasi dilakukan dengan pin intramedullar yang dimasukkan dengan intramedullar drill. Penggunaan pin intrameduler sering dilakukan pada kasus fraktur pada tulang panjang dimana penggunaan fiksasi ini lebih efektif murah dan resiko yang ditimbulkan rendah dibandingkan fiksasi dengan jenis lain. Terdapat beberapa maam teknik fiksasi yang dapat diterapkan pada fraktur femur termasuk pin intramedullar tertutup pemasangan plate tulang dan fiksasi eksternal. Beberapa fraktur dapat difiksasi ukup dengan satu teknik beberapa kasus dapat juga dengan teknik khusus. *raktur tran'ersal ukup stabil setelah difiksasi dengan pin intramedullar. eduksi atau reposisi pada fraktur tulang pada prinsipnya dapat dilakukan seara tertutup dan terbuka. 5ara tertutup adalah suatu tindakan terapi tanpa pembedahan yaitu dengan ara mereposisi bentuk patahan tulang ke kedudukan yang normal. 5ara ini dapat dilakukan pada bentuk patah tulang yang sederhana dan memungkinkan untuk direposisi dari luar misalnya patah tulang panjang radius ulna tibia fibula femur dsb. eposisi tertutup ini biasanya dilakukan di ba+ah apestasi umum kemudin difiksasi dengan pembalutan dengan gips atau yang sejenis seperti bar thomas splint dsb.
eposisi terbuka adalah suatu pera+atan fraktur yang paling menguntungkan yaitu dengan pembedahan. !etode ini dikenal dengan istilah open redution and internal fi7ation atau reposisi terbuka dan fiksasi internal. Teknik insisi dilakukan dengan ara tertentu yang aman dan epat untuk menapai daerah fraktur. *raktur diperiksa dan dipelajari hematom atau bekuan darah dan jaringan yang mati dikeluarkan dari luka. *raktur kemudian direposisi ke kedudukan semula seara manual.
&esudah direposisi kemudian difiksasi atau distabilkan dengan
pemasangan peralatan ortopedik yang sesuai seperti pin skrup plat dan skrup ka+at baja dll. 0alam bidang bedah ortopedi fiksasi patah tulang dengan menggunakan gips banyak digunakan. 3ips adalah mineral yang terdapat di dalam tanah dengan formula 5a&8, 8. Bahan ini memiliki keistime+aan bila diampur dengan air maka akan kembali mengeras. Bagian tubuh yang dibalut dengan gips ini tidak dapat bergerak dengan bebas. Kondisi ini sangat baik dan banyak digunakan terutama jika dikehendaki suatu bagian tubuh pasien tida bergerak dalam jangka +aktu yang ukup lama untuk menunggu sembuhnya tulang yang pa tah. Pembalutan gips tidak boleh terlalu kuat atau kenang karena mempunyai efek tidak baik sehubungan dengan 'askularisasi darah dan bahkan dapat menimbulkan nekrosenya jaringan di sebelah distalnya. Teknik ini hanya dapat dipelajari dengan melakukan seara berulang-ulang.
3ambar 1. *oto ontgen *raktur 8s *emur Posisi Latero-!edial
3ambar . *oto ontgen *raktur 8s *emur Posisi 9entro-0orsal
BAB III PEMBAHASAN
.1 /nestesi /nastesi yang digunakan adalah anastesi umum inhalasi. 8bat yang dipakai dalam anastesi ini adalah sebagai premedikasi digunakan /tropin sulfat pada dosis ##-##, ml:kgBB. &etelah 1# menit disuntikan kombinasi obat 7ylasin-ketamin dengan dosis masing-masing 7ylasin 1- ml:kgBB dan ketamin 1#-1; ml:kgBB. 0osis ini berlaku pada pasien yang memiliki kondisi tubuh yang seara umum baik. 6ntuk menjaga ke stabilan anestesi dan memperpanjang masa kerja maka dilakukan anestesi inhalasi menggunakan %soflouran. . Pre 8perasi •
Persiapan 8bat dan /lat 8bat yang harus dipersiapkan adalah obat Premedikasi yang meliputi atropine sulfat obat anastesi yang meliputi
•
Persiapan Tempat 8perasi Tempat operasi yang digunakan harus bersih. &erta sudah di disinfeksi. 5ahaya dalam ruangan harus terang supaya operasi berjalan lanar.
•
Persiapan 8perator dan 5o 8perator &ebelum melakukan operasi baik operator maupun o-operator harus terlebih dahulu melepas semua asesoris yang dapat mengganggu jalannya operasi. Tangan operator dan ooperator harus steril dalam melakukan operasi untuk menghindari adanya infeksi ba+aan dari luar tubuh he+an. Tangan diui dengan menggunakan air bersih dan sabun setelah itu dapat dibasahi kembali dengan larutan alkohol "#$ lalu gunakan hand glo'es steril. . Teknik 8perasi
Beberapa pendekatan dalam teknik pembedahan yang dapat dilakukan pada operasi penanganan kasus fraktura os femur. Pendekatan ini dipilih berdasarkan tempat terjadinya patah pada os femur tersebut. /. *raktura os femur Kulit pada daerah lateral femur disayat mengikuti sumbu panjang os femur kira-kira ;-" m. Pembedahan dilakukan dari sebelah lateral dengan membuat sayatan tepat dari trohanter mayor ondylus lateralis kemudian juga disayat fasia femoris dengan m. tensor fascia lata. M. biceps femoris ditarik ke kaudal dan m. vastus lateralis yang terletak diprofundal dari m. tensor fascia latae ditarik ke ranial maka sebagian besar dari os femur akan nampak. 0engan demikian pemasangan aparat fiksasi dapat dilakukan. Bone pin dimasukkan ke dalam sumsum tulang (medulla) femur ke bagian atas terlebih dahulu lalu dilakukan toggling untuk memasukkan bone pin ke dalam medulla os femur bagian ba+ah dari fraktur. &ebelum digunakan pin diukur untuk menentukan kedalaman tulang agar tidak terlalu pendek maupun menembus tulang. &etelah os femur mengalami reposisi dan fiksasi dilakukan penjahitan pada bagian otot yang tersayat dengan benang 'yryl -# menggunakan pola jahitan terputus. &ubutan dijahit dengan benang plain atgut -# menggunakan pola jahitan menerus. Kulit dijahit dengan benang non absorbable menggunakan pola jahitan terputus. Bekas sayatan diberikan iodium tinture $ dan antibioti tabur lalu ditutup dengan kasa steril. Kemudian he+an diinjeksi antibioti dan antiradang. &etelah penutupan selesai dilakukan 7-ray untuk melihat kedalaman pin yang telah terpasang. /pabila pin yang dipasang sudah tepat maka pin yang ada diluar tubuh dipotong dengan menggunakan pin cutter .
3ambar . <-ray setelah pemasangan pin B. *raktura os femur proksimalis !etode operasi yang digunakan adalah pemasangan bone pin dan bone +ire. Pertamatama sayatan dilakukan pada kulit di daerah paha lateral. &ayatan dilakukan sejajar dengan os femur dengan panjang sayatan lebih kurang m. &etelah kulit terbuka otot-otot yang berada diba+ahnya seperti M. biceps femoris dikuakkan tepat diatas os femur hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan jaringan. &etelah dikuakkan diari posisi tulang yang mengalami fraktur. &etelah tulang yang mengalami fraktur terlihat tulang dikuakkan dengan pengungkit. Pada kedua sisi obli=ue tulang yang fraktur dilakukan sedikit pemotongan untuk meratakan permukaan tulang sehingga mudah disatukan kembali kedua sisinya. Bone pin terlebih dahulu dimasukkan dalam lumen os femur bagian distal harus dipastikan bah+a bone pin benar-benar terfiksasi kuat didalam lumen tulang. &elanjutnya bagian ujung bone pin yang telah dimasukkan ke dalam os femur distal disatukan dengan os femur proksimal. !engingat bentuk patahan tulang yang tidak beraturan perlu dilakukan bone +ire untuk lebih memperkuat fiksasi os femur. Bone +ire dilakukan di dua lokasi os femur yang mengalami fraktura. &etelah os femur mengalami reposisi dan fiksasi dilakukan penjahitan pada bagian otot yang tersayat dengan benang 'yryl -# menggunakan pola jahitan terputus. &ubutan dijahit dengan benang plain atgut -# menggunakan pola jahitan menerus. Kulit dijahit dengan benang non absorbable menggunakan pola jahitan terputus. Bekas sayatan diberikan iodium tinture $
dan antibioti tabur lalu ditutup dengan kasa steril. Kemudian he+an diinjeksi antibioti dan antiradang. &etelah penutupan selesai dilakukan 7-ray untuk melihat kedalaman pin yang telah terpasang. /pabila pin yang dipasang sudah tepat maka pin yang ada diluar tubuh dipotong dengan menggunakan pin cutter .
3ambar ,. Kombinasi fiksasi menggunakan pin dan +ire ., Pasa 8perasi 6ntuk pera+atan pasa operasi he+an ditempatkan pada kandang yang bersih dan kering. &elain itu perlu juga diberikan kalsium per oral analgesi per oral antibioti per %! dan anti radang per %!. Kebersihan luka juga harus dijaga sampai luka kering. &etelah luka kering agar meminimalisir pergerakan he+an dan mengurangi resiko bergesernya antar patahan maka dibantu dengan fiksasi eksternal menggunakan gips. &tadium persembuhan terhadap kasus fraktura dibagi menjadi tiga tahapan2 1. &tadium allus primer • 0arah memenuhi ruang antar fraktur dan sekitarnya kemudian darah membeku. • %nfiltrasi sel endotel dan osteogenik (berasal dari periost). 8steogenik berubah menjadi osteoblast dan hondroblast lambat laun sel-sel ini akan • membentuk jaringan ikat baru yaitu alus sementara atau allus primer. • 5allus primer keadaannya masih lunak. •
Proses ini berjalan , sampai ; hari.
. &tadium allus sekunder (regenerasi) • &tadium ini merupakan lanjutan dari stadium primer.
•
5allus berangsur-angsur mengeil dan konsistensinya mulai mengeras karena infiltrasi sel
osteoblast dan hondroblast yang bertambah banyak. • Bentuk allus mulai mirip jaringan tulang atau osteoid: allus sekunde r. •
Proses ini berjalan sampai > minggu
. &tadium konsolidasi atau ossifikasi • Penyebaran unsur kalsium dan fosfor dari darah. • Konsistensinya mulai keras. • Proses berjalan sekitar > minggu sampai > bulan
BAB IV PENUTUP
,.1 Kesimpulan *raktur femur merupakan jenis fraktur yang sering terjadi pada anjing terutama akibat keelakaan lalu lintas. Patah pada tulang femur dapat disebabkan oleh trauma. *raktura karena trauma dapat dibedakan menjadi dua (1) fraktura os femur direta yaitu fraktura yang terjadi tepat di tempat trauma tersebut datang. () *raktura os femur indireta yaitu fraktur yang terjadi tidak tepat di tempat trauma tersebut datang. &eara umum penyebab fraktura dapat dibagi menjadi dua maam yaitu penyebab ekstrinsik dan penyebab intrinsi. 0iagnosis fraktur dilakukan dengan anamnesis inspeksi pergerakan pengukuran palpasi dan pemeriksaan foto rontgent. /nastesi yang digunakan adalah anastesi umum inhalasi.teknik operasi melalui dua pendekatan yakni fraktur os femur dan pendekatan fraktur os femur proksimalis.&tadium persembuhan terhadap kasus fraktura dibagi enjadi tiga tahapan yakni &tadium allus primer &tadium allus sekunder (regenerasi)dan &tadium konsolidasi atau ossifikasi. ,. &aran Pada kasus fraktur femur tingkat kesulitan pembedahan ukup tinggi. &ebagai dokter he+an di harapkan memiliki keterampilan yang baik. &elain itu ketersediaan alat sangat menentukan keberhasilan operasi. Pemilik he+an diharapkan memberikan perhatian khusus kepada he+an pasa operasi guna untuk memperepat kesembuhan he+an.
DAFTAR PUSTAKA
/?+ar. #1. Fraktura. Terdapat pada @http2::a?+arindonesia.blogspot.om:#1:#;:fraktura-i.htmlA. 0iakses pada # o'ember #1,. 0udley /* dkk. ###. Pedoman Tindakan Medik dan Bedah. Cakarta 2 D35 Koesharjono. 0rh. #11. Fraktur Femur pada Anjing Muda dan Anjing Deasa. Terdapat dalam @http2::'eterinarylini-drhkoes.blogspot.om:#11:#E:fraktur-femur-pada-anjing-mudadan.htmlA. 0iakses pada # o'ember #1,. Kumar /mresh. 1FF". !eterinar" #urgical Techni$ues. e+ 0elhi 2 9ikas Publishing ouse P9T LT0 &udisma %.3.. ##>. %lmu Bedah !eteriner dan Teknik &perasi. Bali 2 6dayana 6ni'ersity Press Gudhi. #1#. &perasi Fraktur #erta &bat dan Anastetika. Terdapat dalam @http2::yudhiestar.blogspot.om:#1#:#;:operasi-fraktur-serta-obat-dan.htmlA. 0iakses pada # o'ember #1,.