1
I.
PENDAHULUAN
Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak putus-put putus-putusny usnya. a. Kekurangan Kekurangan pangan seolah seolah olah sudah sudah menjadi menjadi persoalan persoalan akrab dengan dengan manusi manusia. a. Kegiata Kegiatan n pertan pertanian ian yang yang melipu meliputi ti budaya budaya bercoc bercocok ok tanam tanam meru merupa paka kan n kebu kebuda daya yaan an manu manusi siaa pali paling ng tua. tua. Sejal Sejalan an deng dengan an peni pening ngka kata tan n peradaban manusia, teknik budidaya tanaman juga berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana sampai sistem yang canggih. Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna mencapai produktivitas yang diinginkan. Istila Istilah h teknik teknik budida budidaya ya tanama tanaman n dituru diturunka nkan n dari dari penger pengertian tian kata-ka kata-kata ta teknik, budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat membuat sesuatu, sesuatu, sedangkan sedangkan budidaya bermakna usaha usaha yang memberikan hasil. Kata Kata tanama tanaman n meruju merujuk k pada pada penger pengertia tian n tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan han yang yang diusah diusahaka akan n manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik budidaya tana tanama man n adal adalah ah pros proses es meng mengha hasi silk lkan an baha bahan n pang pangan an sert sertaa prod produk uk-p -pro rodu duk k agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan. Pada Pada umum umumny nyaa kegi kegiat atan an budi budida daya ya tanam tanaman an terk terkai aitt deng dengan an ting tingka katt pengetahua pengetahuan n manusia manusia pada masa itu. Relevansi dari peradaban peradaban tersebut tersebut terwujud terwujud pad padaa kesa kesada daran ran untu untuk k mela melaks ksan anak akan an tind tindak ak budi budida daya ya.. Tind Tindak ak awal awal dari dari dimula dimulainy inyaa teknik teknik budida budidaya ya dimula dimulaii dengan dengan meneta menetapny pnyaa seoran seorang g pelada peladang ng menempati suatu areal pertanaman tertentu. Tingka Tingkatan tan tindak tindak budida budidaya ya tanama tanaman n dicerm dicermink inkan an juga juga oleh oleh tingka tingkatan tan pen penge gelo lola laan an lapa lapang ng prod produk uksi si.. Peng Pengel elol olaan aan yang yang pali paling ng sede sederh rhan anaa samp sampai ai penge pengelol lolaan aan yang yang paling paling maju, maju, yaitu yaitu teknik teknik budida budidaya ya yang yang telah telah melaku melakukan kan pengelolaan terhadap unsur iklim, air, tanah dan udara. Pada kelompok ini pelaku budidaya telah dapat mengestimasi produksi maksimumnya dan panen yang tepat waktu. Sebagaimana diketahui ketepatan saat panen sangat menentukan nilau jual suatu produk. Intensifikasi dalam pengelolaan lapang produksi diikui juga oleh meningkatnya sarana agronomi baik bahan atau jasa.
1
2
Tana Tanama man n
dibu dibudi dida daya yaka kan n
deng dengan an
maks maksud ud
agar agar
tana tanama man n
ters terseb ebut ut
memberikan hasil tinggi secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian untuk mencapai mencapai maksud maksud dan tujuan dalam budidaya tanaman, pemeliharaan pemeliharaan varietas varietas sangat menentukan. Selain varietas juga perlu diperhatikan mutu benih, karena benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman. Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting untuk mencegah kegagalan petan petani. i. Untuk Untuk melind melindung ungii petani petani dari dari kegaga kegagalan lan,, maka maka penguj pengujian ian benih benih perlu perlu dilakukan. Permas Permasalah alahan an yang yang sering sering dihada dihadapi pi dalam dalam usaha usaha teknol teknologi ogi budida budidaya ya tanaman dan pasca panen adalah bagaimana cara memelihara tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai panen. Selain itu untuk melakukan pem pemel elih ihara araan an tana tanama man n agar agar terh terhin inda darr dari dari sera serang ngan an OPT OPT terk terkad adan ang g juga juga mengalami kendala, sehingga perlu diterapkan pengendalian OPT secara terpadu agar kehilangan hasil karena OPT dapat diminimalir.
3
II.
A.
TINJ INJAUAN AUAN PUST PUSTAK AKA A
Persiapan Lahan Agre Agrega gasi si tana tanah h meru merupa paka kan n fakto faktorr pent pentin ing g dala dalam m pertu pertumb mbuh uhan an
tana tanama man, n, karen karenaa perg pergera eraka kan n udar udara, a, air dan dan perp perpin inda daha han n energ energii sali saling ng berkaitan dengan porositas tanah. Temperatur tanah merupakan faktor yang sang sangat at bera beraga gam m
namu namun n
peng pengaru aruhn hnya ya tehad tehadap ap pert pertum umbu buha han n
tana tanama man n
bergantung pada intensitas cahaya panjang hari, variasi musiman, curah hujan dan warna serta tekstur tanah. Pergerakan tanah merupakan ciri fisik tanah yang penting yang mempengaruhi munculnya kecambah (Rao, 1994). Pengolahan pertama adalah pembukaan lahan kering yang bertujuan membersihkan hama dan gulma serta menyingkirkan kerikil di sekitar media tana tanam. m. Laha Lahan n terse tersebu butt memi memili liki ki stru strukt ktur ur rema remah h (set (setela elah h diol diolah ah)) yang yang merupakan struktur yang ideal bagi tanaman (Munir, 1996). Agar memperoleh hasil seperti yang diinginkan maka tanah erlu dan disiram dan digemburkan. Akan tetapi, tanah yang setiap hari disiram tentu saja akan semakin padat dan udara di dalamnya semakin sedikit. Akibatnya akar
tanaman
tidak
dapat
lelu eluasa
menyerap rap
unsur
hara.
Untuk
menghindarinya, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan dengan hati – hati agar akar tidak putus (Tohir, 2005). Tanaman Tanaman dalam pertumbuhanya pertumbuhanya memerlukan memerlukan nutrisi nutrisi yang berupa unsure hara. Sedangkan asupan unsure tersebut diperoleh tanaman dari media tana tanam m yait yaitu u tana tanah. h. Tana Tanah h mamp mampu u meny menyed ediak iakan anya ya bagi bagi.. Dalam Dalam tana tanah h menyediakan beberapa unsur unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Dalam penggunaanya sebagai media tanam sebaiknya tanah tersebut bebas penyebab penyakit. Pemakaian tanah yang bebas penyebab penyakit harus diarti diartikan kan tanah tanah yang yang relatif relatif atau sama sekali sekali bebas bebas patoge patogen n yang yang dapat dapat merugikan tanaman (Lal, 1994). Lingkung Lingkungan an tanah merupakan merupakan sumber sumber nutrisi nutrisi dan air bagi tanaman. Sedangkan lingkungan iklim yang penting antara lain: radiasi surya, suhu dan kele kelemb mbab aban an.. Inte Interak raksi si antar antaraa tanam tanaman an deng dengan an fakt faktor or ling lingku kung ngan an akan akan 3
4
memberikan gambaran terhadap perkembangan dan hasil tanaman (Suminarti, 2000). Pada pemberian nutrisi, nitrogen memiliki peran penting sebagai fiksasi N2 biologis yang kemungkinan besar dapat menyediakan jumlah yang cuku cukup p untu untuk k meng mengim imba bang ngii juml jumlah ah hasi hasill pane panen n yang yang diek dieksp spor or,, teta tetapi pi pergerakan nitrat pada kondisi curah hujan yang tinggi dapat mengurangi efisien efisiensi si penggu penggunaa naan n N, baik baik sebaga sebagaii sumber sumber organi organik k dan sebaga sebagaii pupuk pupuk mineral N (Noordwjik et al ., ., 1996). B.
Pemil emilih ihan an dan dan Per Perh hitun itunga gan n Keb Kebut utu uhan han Ben Benih ih Benih dapat dibilang dibilang input input terpenting terpenting dalam budidaya budidaya pertanian.
Tanpa benih yang berkualitas tidak akan diperoleh hasil panen yang baik. Kual Kualit itas as beni benih h baru baru bisa bisa dike diketa tahu huii keti ketika ka beni benih h terse tersebu butt ditan ditanam am dan dan kemudian tumbuh (Anonim, 2007). Petani sejak dahulu dahulu biasa memproduksi memproduksi bibitnya sendiri. Dengan Dengan memakai memakai indukan indukan yang jelas diketahui diketahui sifat-sifatny sifat-sifatnya, a, petani petani memproduk memproduksi si benih secara mandiri menggunakan teknologi dan metode tradisional yang mereka kembangkan sendiri (Anonim, 2007). Dalam pertanian perlu adanya adanya penggunaan penggunaan bibit yang unggul unggul agar hasil yang diperoleh juga tinggi. Benih unggul yang diperoleh dari varietas hasil hasil pemuli pemuliaan aan tanama tanaman n disebu disebutt dengan dengan benih benih penjen penjenis, is, misaln misalnya ya klon, klon, galur-galur murni atau varietas hibrida. Benih yang telah diperoleh harus dijaga agar susunan genetisnya tidak berubah (Setyati, 1991). Faktor
lingkungan
memegang
peranan
penting
dalam
perke perkecam cambah bahan, an, karena karena untuk untuk mampu mampu berkec berkecamb ambah ah benih benih memerlu memerlukan kan kondisi media tanam yang lembab. Kondisi ini akan merangsang munculnya akar utama yang akan diikuti oleh pergerakan lain sampai menjadi bibit. Dalam Dalam mening meningkat katkan kan keberh keberhasi asilan lan dan waktu waktu berkec berkecamb ambah ah lebih lebih cepat, cepat, penggunaan zat pengatur tumbuh dapat dilakukan. Secara umum beberapa kasus perkecambahan meningkat sampai 100% dan benih dapat berkecambah lebih cepat 4 - 5 hari dari normalnya (Anonim, 2008).
5
Daya Daya
berk berkec ecam amb bahn ahnya
benih enih
diart iartik ikan an
sebag ebagai ai
mekar ekar
dan
berkembangnya bagian-bagian penting dari suatu embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang yang sesu sesuai ai.. Deng Dengan an demi demiki kian an peng penguj ujia ian n daya daya keca kecamb mbah ah beni benih h iala ialah h pengujian akan sejumlah benih, berupa persentase dari jumlah benih tersebut yang yang dapa dapatt atau atau mamp mampu u berk berkec ecam amba bah h pada pada jang jangka ka wakt waktu u yang yang tela telah h ditentukan (William, 1991). C.
Pena enanaman, an, Pemelihara araan dan Pane anen
1. Jagung Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase fase perkec perkecamb ambaha ahan, n, saat saat proses proses imbibi imbibisi si air yang yang ditand ditandai ai dengan dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka terbuka sempur sempurna na sampai sampai tassel tasseling ing dan sebelu sebelum m keluar keluarnya nya bunga bunga betina betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; dan (3) fase fase reprod reprodukt uktif, if, yaitu yaitu fase fase pertum pertumbuh buhan an setela setelah h silkin silking g sampai sampai masak masak fisiologis (Subekti et al .,2008). .,2008). Keseragaman Keseragaman perkecambaha perkecambahan n sangat sangat penting penting untuk untuk mendapatka mendapatkan n hasil hasil yang yang tinggi tinggi.. Perkec Perkecamb ambaha ahan n tidak tidak seraga seragam m jika jika daya daya tumbuh tumbuh benih benih rendah. Tanaman yang terlambat tumbuh akan ternaungi dan gulma lebih bersaing dengan tanaman, akibatnya tanaman yang terlambat tumbuh tidak normal dan tongkolnya relatif lebih kecil dibanding tanaman yang tumbuh lebih awal dan seragam (Subekti et al .,2008). .,2008). Perkecambah Perkecambahan an benih jagung terjadi ketika ketika radikula radikula muncul muncul dari kulit biji. Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah meningkat >30% (McWilliams et al ., ., 1999). Varietas-varie Varietas-varietas tas unggul unggul dari jagung jagung yang banyak dibudiday dibudidayakan akan oleh oleh petani petani Indone Indonesia sia antara antara lain lain Lamuru Lamuru,, Sukmar Sukmaraga aga,, Bisma, Bisma, Srikan Srikandi di Kuning, dan Srikandi Putih. Varietas tersebut memiliki potensi hasil tinggi (7 – 8 l/Ha l/Ha)) hamp hampir ir meny menyam amai ai hasi hasill vari varieta etass jagun jagung g hibr hibrid ida. a. Vari Varieta etass ini ini
6
mempunyai mempunyai keunggulan keunggulan berbeda seperti seperti toleran toleran kekeringan, kekeringan, toleran lahan masam, punya kadar protein tinggi (Menteri Pertanian, 2006). Dapat Dapat diharap diharapkan kan bahwa bahwa usaha usaha untuk untuk memper memperpen pendek dek variet varietasasvarietas jagung tropik yang tinggi dapat memperbaiki keseimbangan antara per pertu tumb mbuh uhan an vege vegeta tatif tif dan dan
pert pertum umbu buha han n
baka bakall
tong tongko kol, l, meng mengur uran angi gi
penimbunan gula labil dalam batang setelah antesis dan mengakibatkan lebih banyak biji (Goldsworthy, 1966). Sina Sinarr
mata mataha hari ri
meru merupa paka kan n
fakt faktor or
pent pentin ing g
untu untuk k
kepe keperl rlua uan n
pertumbuhan tanaman jagung. Sebaiknya tanaman jagung mendapatkan sinar matahari yang langsung, karena bila tidak akan mengurangi hasil (Effendi, 1980). Pengeringan Pengeringan dimaksudkan dimaksudkan untuk mencapai kadar air biji 12-14% agar tahan disimpan lama, tidak mudah terserang hama dan terkontaminasi cendaw cendawan an yang yang mengha menghasil silkan kan mikoto mikotoksi ksin, n, memper mempertah tahank ankan an volume volume dan bobot bobot bahan sehingga memudahkan memudahkan penyimpan penyimpanan an (Handerson (Handerson and Perry, 1982). 2. Kaca Kacang ng Tana Tanah h Kuali Kualita tass hasi hasill kaca kacang ng tana tanah h maks maksim imal al saat saat masa masak k fisi fisiol olog ogis is,, dicirikan kandungan bahan kering biji dan komposisi bahan kimianya telah maksimal. maksimal. Biji telah tua bila daun telah menguning menguning dan tekstur tekstur polong telah jelas dan berwarna gelap. Bila polong dibuka Nampak warna gelap pada dinding polong (Tastra et al., 1993). Kacang tanah mempunyai sifat fisiologis yang unik, seperti bungan terbentuk pada tajuk di atas tanah namun polong berkembang di dalam tanah dan mampu menyerap hara langsung dari tanah. Bunga yang menjadi polong berisi sangat sedikit dibanding bunga yang jadi. Pertumbuhan vegetatif dan generatif dipengaruhi oleh suhu disbanding panjang penyinaran (Supriyono, 1996). Penggu Penggunaa naan n pupuk pupuk Posfat Posfat jenis jenis SP-36 SP-36 secara secara tepisa tepisah, h, dosis dosis 150 kg/ha kg/ha (P3) (P3) mampu mampu meresp merespon on tanama tanaman n kacang kacang tanah tanah lebih lebih baik, baik, teruta terutama ma terhadap variable jumlah bunga, saat muncul ginofor, kecepatan pemanjangan
7
ginofor, berat 100 biji dan berat hasil polong basah per hektar (Wijonarko, 2002). penyebab ab penyak penyakit it busuk busuk batang batang,, merupa merupakan kan Sclerotium Sclerotium rolfsii, rolfsii, penyeb patogen tular tanah (soil borne) yang dapat menyebabkan kerusakan berarti pada pada kacang kacang tanah. tanah. Penyak Penyakit it ini ditemu ditemukan kan hampir hampir di setiap setiap pertan pertanama aman n kacang tanah di seluruh dunia, terutama di daerah yang terletak pada garis lintang yang rendah (Feakin, 1973). Pemanenan kacang tanah sebaiknya dilakukan saat cuaca baik dan tanah tidak terlalu kering sehingga memperkecil jumlah polong tertinggal dan memudahkan perontokan dan pengeringan polong. Penundaan panen lebih dari 5 hari dapat menyebabkan biji berkecambah di lapang (Somaatmadja, 1993). 3. Kaca Kacang ng Tun Tungg ggak ak Kacan Kacang g tung tungga gak k (Vigna merupakan kan jenis jenis tanama tanaman n Vigna unguicul unguiculata ata) merupa kacang kacang-kac -kacang angan an yang yang sudah sudah dikena dikenall di Indone Indonesia sia.. Keungg Keunggula ulan n kacang kacang tunggak antara lain mudah dibudidayakan serta toleran terhadap kekeringan, hama dan penyakit (Purwani dan Santosa, 1995). Biji kacang tunggak yang memiliki densitas besar, lebih tahan dalam proses pengupasan ( dehulling ) kulit sehingga rendemen yang dihasilkan lebih tinggi tinggi diband dibanding ingkan kan biji biji kacang kacang tungga tunggak k yang yang memili memiliki ki densit densitas as rendah rendah (Purwani dan Santosa, 1994). Pengup Pengupasa asan n kulit kulit dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan cara cara menumb menumbuk uk kasar kasar (secara tradisional dengan alu) kemudian menampinya. Pada skala yang lebih bes besar ar (ind (indus ustr trii ruma rumah h tang tangga ga)) dapa dapatt digu diguna naka kan n mesi mesin n peng pengup upas as kuli kulitt (Ngarmsak, 1991). Tanama Tanaman n kacang kacang tungga tunggak k tahan tahan terhad terhadap ap kekeri kekeringa ngan, n, sehing sehingga ga cocok dikembangk dikembangkan an di lahan kering (tegalan) (tegalan) dan lahan sawah tadah hujan, diband dibanding ingkan kan dengan dengan jenis jenis kacang kacang-kac -kacang angan an lainny lainnya. a. Tanama Tanaman n kacang kacang tungga tunggak k memili memiliki ki kelebi kelebihan han,, yaitu yaitu dapat dapat tumbuh tumbuh diberb diberbagi agi jenis jenis tanah, tanah, termasuk tanah yang asam dan kering. namun, kondisi tanah yang paling ideal bagi pertumbuhan kacang tunggak adalah tanah yang porus, banyak
8
mengandung bahan organik (humus), dapat menahan kelembapan tanah, dan mempunyai pH tanah 5,5 - 6,5 (Rukmana dan Oesman, 2000). 2000). Respon Respon tanama tanaman n kacang kacang tungga tunggak k terhada terhadap p pupuk pupuk Nitrog Nitrogen en (N) sangat tinggi. Pemberian pupuk N yang berlebihan terutama pada tanah yang subur dapat menyebabkan bakteri Rhizobium yang pada mulanya bersifat simb simbio iosi siss
mutu mutual alis istik tik,,
beru beruba bah h
menj menjad adii
simb simbio iosi siss
para parasi siti tiss
menyebabkan produksi kacang tunggak menurun (Anonim, 2009).
sehi sehing ngga ga
9
III. III. METO METODE DE PRAKT PRAKTIK IKUM UM
A. Waktu dan dan Tempat Tempat Praktikum Praktikum 1. Pers Persia iapa pan n Laha Lahan n Praktikum acara Persiapan Lahan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Oktober 2009 dan di Jumantono, desa Sukosari, Karanganyar. 2. Pemilihan Pemilihan dan dan Perhitung Perhitungan an Kebutuhan Kebutuhan Benih Prak Prakti tiku kum m acara acara Pemi Pemili liha han n dan dan Perh Perhit itun unga gan n Kebu Kebutu tuha han n Beni Benih h ini ini dilaks dilaksana anakan kan pada pada tangga tanggall 2 Oktobe Oktoberr 2009 2009 bertem bertempat pat di Labora Laborator torium ium Ekol Ekolog ogii
dan dan
Mana Manaje jeme men n
Prod Produk uksi si
Tana Tanama man n
Faku Fakult ltas as
Pert Pertan ania ian n
Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Penanaman, Penanaman, Pemeliharaan Pemeliharaan dan Panen Prak Prakti tiku kum m acara acara Pena Penana nama man n dila dilaks ksan anak akan an pada pada hari hari Sabt Sabtu u tang tangga gall 3 Oktober 2009 dan di Jumantono, desa Sukosari, Karanganyar. Praktikum acara Pemeliharaan Tanaman ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Okto Oktobe berr 2009 2009 s/d s/d 18 Dese Desemb mber er 2009 2009 di Juma Jumant nton ono, o, desa desa Suko Sukosa sari ri,, Karanganyar dan Pemanenan pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2009 di Jumantono, desa Sukosari, Karanganyar. B. Alat Alat dan dan Bahan Bahan Alat: 1.
Cangkul
2.
Cethok
3.
Traktor
4.
Patok
5.
Tali
6.
Papan Nama
7.
Kaca Pembesar
8.
Alat Penghitung
9.
Petridish
10.
Kertas Tissue/Buram
11.
Meteran
9
10
12.
Timbangan
13.
Gembor
14.
Spayer
15.
Oven
16.
Tugal
17.
Pisau atau Gunting
Bahan: 1. 2.
Benih yang diuji dan yang ditanam Pupuk Ka Kandang 4, 4,8 kg kg/petak un untuk ja jagung, 0, 0,6kg/ pe petak
untuk kacang tanah, 0,6kg/petak kacang tunggak 3.
Pupuk Ur Urea 10 1 05gr/petak un u ntuk ja j agung, 15 1 5gr/petak un u ntuk
kacang tanah, 15gr/petak untuk kacang tunggak 4.
Pupuk Pupuk SP36 24gr/p 24gr/petak etak untuk untuk jagung jagung,, 30gr/p 30gr/petak etak untuk untuk
kacang tanah, 30 gr/petak kacang tunggak 5.
Pupuk KCl 24gr/petak untuk jagung, 30gr/petak untuk
kacang tanah, 30gr/petak untuk kacang tunggak 6.
Pupuk daun
C. Cara Cara Kerj Kerjaa 1. Pers Persia iapa pan n Lah Lahan an a. Mengolah Mengolah tanah dengan dengan cangkul cangkul atau traktor traktor agar agar tanah menjadi menjadi gembur sehingga mudah ditanami. b. Membuat Membuat batas petakan petakan sesuai dengan dengan tanaman tanaman yang ditanam ditanam kemudian memberi tanda dengan menggunakan papan nama sesuai dengan perlakuan tanaman. c. Menaburkan Menaburkan pupuk pupuk di atas petakan petakan tanah lalu lalu mencampurnya mencampurnya dengan dengan tanah. Dosis pupuk yang ditaburkan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk jagung : pupuk kandang 4,8 kg/petak dan urea 105 gr/petak. Aplikasi pemupukan urea ½ dosis dan SP 36 serta KCl pada saat tanam. Kemudian ½ dosis urea pada 5 musim setelah tanam.
11
Untuk kacang tanah dan kacang tunggak t unggak : pupuk kandang 0,6 kg/petak ditambah dengan pupuk urea 1 gr/petak ditambah lagi SP36 30 gr/petak dan KCl 30 gr/petak pada saat tanam. 2. Pemili Pemilihan han Benih Benih dan dan Perhitu Perhitunga ngan n Kebutuh Kebutuhan an Benih Benih a. Pemi Pemili liha han n Beni Benih h 1).
Mengambil Mengambil benih yang akan ditanam masing-mas masing-masing ing 25
but butir ir tiap tiap komo komodi dita tasn snya ya (jagu (jagung ng,, kaca kacang ng tana tanah h dan dan kaca kacang ng tunggak). 2).
Mengamati (lebih baik dengan kaca pembesar) biji yang
baik yaitu mengkilap, tidak keriput, tidak cacat, warna normal. b. Uji Daya Daya Keca Kecamba mbah h 1).
Meng Mengam ambi bill deng dengan an cara cara memi memili lih h yang yang pali paling ng baik baik
sebanyak 10 biji diantara 25 biji yang dipilih sebelumnya (tiap komoditas). 2).
Meletakkan 10 biji yang terpilih itu pada petridish yang
pada bagian atasnya diberi lembaran kertas buram lalu dibasahi dengan air secukupnya. 3).
Selanj anjutnya
menghitung
dan
mencata atat
biji
yang
berkecambah setiap hari sampai hari ke tujuh. c. Berat Berat 1000/1 1000/100 00 biji biji 1).
Meng Menghi hitu tung ng 100 100 atau atau 1000 1000 biji biji yang yang akan akan dita ditana nam m
kemudian menimbangnya. 2).
Mengulang penimbangan dengan biji yang berbeda selama
3x pengulangan. 3. Penana Penanaman man dan Pemelih Pemeliharaa araan n Tana Tanaman man Penanaman
Luas petakan tiap kelompok : 2 x 3 m a. Jagung 1).
Membuat lubang tanam sedalam kurang lebih 5 cm dengan
jarak tanam 40 x 50 cm (30 tanaman/petak).
12
2).
Menana Menanam m benih benih jagung jagung di lubang lubang yang yang telah telah disiap disiapkan kan
den dengan gan
juml jumlah ah
sep seperti erti
yang ang
tela telah h
dite diteta tapk pkan an,,
kemu kemudi dian an
menutupnya dengan tanah. 3).
Menyir Menyiram am dengan dengan air hingga hingga basah basah (bila (bila tanah tanah terlih terlihat at
kering). 4).
Membe Members rsih ihka kan n gulm gulmaa seki sekita tarr 2 ming minggu gu sete setelah lah tana tanam m
dengan menggunakan sabit atau cangkul sambil menggemburkan tanah (mendangir). 5).
Menebarkan pupuk urea susulan setengah dosis disamping
tanaman (barisan/lubang tanam) sekitar 5 minggu setelah tanam. b. b. Kaca Kacang ng Tan Tanah ah 1).
Membuat lubang tanam sedalam kurang lebih 3 cm dengan
jarak tanam 25 x 15 cm. 2).
Mena Menana nam m beni benih h kaca kacang ng tana tanah h di luba lubang ng yang yang tela telah h
disiapkan dengan jumlah seperti yang telah ditetapkan, kemudian menutupnya dengan tanah. 3).
Menyir Menyiram am dengan dengan air hingga hingga basah basah (bila (bila tanah tanah terlih terlihat at
kering). 4).
Membe Members rsih ihka kan n gulm gulmaa seki sekita tarr 2 ming minggu gu sete setelah lah tana tanam m
dengan menggunakan sabit atau cangkul sambil menggemburkan tanah (mendangir). c. Kaca Kacang ng Tun Tungg ggak ak 1).
Membuat lubang tanam sedalam kurang lebih 3 cm dengan
jarak tanam 25 x 30 cm. 2).
Menan Menanam am beni benih h kaca kacang ng tung tungga gak k di luba lubang ng yang yang tela telah h
disiapkan dengan jumlah seperti yang telah ditetapkan, kemudian menutupnya dengan tanah. 3).
Menyir Menyiram am dengan dengan air hingga hingga basah basah (bila (bila tanah tanah terlih terlihat at
kering).
13
4).
Membe Members rsih ihka kan n gulm gulmaa seki sekita tarr 2 ming minggu gu sete setelah lah tana tanam m
dengan menggunakan sabit atau cangkul sambil menggemburkan tanah (mendangir). Pemeliharaan
a. Meny Menyir iram am tanam tanaman an seti setiap ap sore sore hari, hari, dila dilaku kuka kan n sela selama ma 1 ming minggu gu.. Sete Setela lah h tana tanama man n hidu hidup p peny penyir iram aman an dila dilaku kuka kan n bila bila tana tanah h dala dalam m keadaan kering. b. Melaku Melakukan kan penyia penyianga ngan n dan pendangi pendangiran ran dengan dengan cangku cangkull dan atau cethok untuk membersihkan gulma dan menggemburkan tanah. c. Pengendali Pengendalian an pengganggu pengganggu tanaman tanaman (hama/penyakit) (hama/penyakit) dapat dilakukan dilakukan secara mekanik bila diperlukan. Pemanenan
a. Melaku Melakukan kan pemanena pemanenan n bila bila tanama tanaman n telah telah memenu memenuhi hi criteria criteria masak sesuai jenis tanamannya. Pada jagung tongkol akan berwarna coklat dan biji keras. b. Mengamati Mengamati bagian vegetatif vegetatif dari tiap komoditas komoditas yang meliputi meliputi tinggi tanaman (untuk jagung dan kacang tanah), dan jumlah cabang (untuk kacang tunggak). c. Melakukan Melakukan pengamat pengamatan an pada saat saat panen, panen, meliputi meliputi : 1). Jagung : berat kering tanaman/ berat tongkol dengan dan
tanpa kelobot. 2). Kacang tanah : berat kering tanaman, berat polong isi, berat
polong hampa. Kacang g tung tungga gak k : berat berat kerin kering g tanam tanaman an,, bera beratt polo polong ng 3). Kacan dengan biji dan berat biji. d. Menganalis Menganalisis is pengamatan pengamatan bagian vegetatif vegetatif maupun saat panen dengan dengan sidik ragam.
14
IV. HASIL HASIL DAN PEMBAH PEMBAHASA ASAN N
A. Persiapan Lahan
Persia Persiapan pan lahan lahan bertuj bertujuan uan untuk untuk mengko mengkondi ndisik sikan an lahan lahan tempat tempat budid budidaya aya tanama tanaman n agar agar sesuai sesuai dengan dengan kondis kondisii yang yang dibutu dibutuhka hkan n tanama tanaman n sehingga sehingga tanaman dapat tumbuh tumbuh dengan dengan baik pada lahan tersebut. Persiapan Persiapan lahan lahan ini dilaku dilakukan kan sebelu sebelum m melaku melakukan kan penana penanaman man melipu meliputi ti pengol pengolaha ahan n tanah, penyiangan gulma yang tumbuh, serta pemberian pupuk dasar. Pengolahan tanah merupakan cara untuk memperbaiki kondisi fisik, kimi kimiaa maup maupun un biol biolog ogii tana tanah. h. Meng Mengol olah ah lahan lahan meru merupa paka kan n peke pekerj rjaan aan memodifikasi atau memanipulasi tanah di daerah perakaran tanaman secara langsung. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan hara dan produksi. Pengolahan tanah dapat memper memperbaik baikii kondis kondisii tanah tanah karena karena mengub mengubah ah strukt struktur ur dan tekstu teksturr tanah tanah menjadi lebih baik sehingga aerasi dan drainase tanah juga menjadi lebih baik. Aerasi yang baik mengakibatkan jasad renik dapat berkembang dengan baik, baik, sehing sehingga ga menamb menambah ah kesubu kesuburan ran tanah, tanah, air mudah mudah merasa merasap p sehing sehingga ga tanah tidak tergenang dan kelembaban tanah terjaga, serta bibit penyakit, hama dan gulma akan mati karena terkena sinar matahari. Tanah yang telah diolah diolah akan akan memili memiliki ki strukt struktur ur yang yang remah remah dan tekstu teksturny rnyaa menjad menjadii halus. halus. Sehingga, penyerapan air menjadi lebih baik. Selain itu, pengolahan lahan akan memberikan rongga-rongga di dalam tanah agar akar tanaman dapat “bernafas”.
15
Pengol Pengolaha ahan n lahan lahan melipu meliputi ti pengga penggarua ruan, n, pemup pemupuka ukan n lahan, lahan, dan pembersiha pembersihan n lahan dari hama dan gulma. gulma. Penggaruan Penggaruan lahan dapat dilakukan dilakukan dengan menggunakan cangkul atau traktor. Penggaruan lahan ini bertujuan untuk untuk mengha menghancu ncurka rkan n gumpal gumpalanan-gum gumpal palan an tanah tanah yang yang keras, keras, sehing sehingga ga stru strukt ktur ur dan dan teks tekstu turr tana tanah h memu memung ngki kink nkan an untu untuk k dita ditana nami mi.. Seda Sedang ngka kan n pemupukan lahan bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur dan dapat mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara. Sehingga, pertumbuhan tanaman lebih optimal. Persiapan lahan dimaksudkan 14 agar lahan lebih siap untuk ditanami dan mening meningkat katkan kan kondis kondisii fisik fisik tanama tanaman n dengan dengan cara meruba merubahny hnya. a. Cara Cara pengolahan lahan berpengaruh pada struktur dan tekstur tanah. Tanah yang telah diolah akan memiliki struktur yang remah dan teksturnya menjadi halus. Sehingga, penyerapan air menjadi lebih baik. Selain itu, pengolahan lahan akan memberikan rongga-rongga di dalam tanah agar akar tanaman dapat “bernafas”. Dala Dalam m prak prakti tiku kum m ini, ini, luas luas lahan lahan yang yang digu diguna naka kan n selu seluas as 6 m 2 dengan jarak tanam jagung 40 cm x 50 cm, kacang tanah 25 x 20, dan kacang tung tungga gak k 25 x 30. 30. Arah Arah tana tanama man n yait yaitu u memb membuj ujur ur dari dari utara utara ke sela selata tan. n. Sehingga tanaman dapat menyerap sinar matahari lebih banyak untuk proses fotosi fotosinte ntesis sis.. Lahan Lahan yang yang diguna digunakan kan untuk untuk penana penanaman man merupa merupakan kan lahan lahan kering kering,, maka maka pengol pengolaha ahan n pertam pertamaa adalah adalah pembuk pembukaan aan lahan lahan kering kering yang yang bertu bertujua juan n member membersih sihkan kan hama hama dan gulma gulma serta serta menyin menyingki gkirka rkan n keriki kerikill di sekitar media tanam. Dala Dalam m pros proses es peng pengol olah ahan an tana tanah h seba sebaga gaii temp tempat at tana tanam m perlu perlu digemburkan terlebih dahulu karena dengan tanah yang gembur akan banyak pori-p pori-pori ori yang yang dapat dapat diisi diisi oleh oleh air maupun maupun udara yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk tanaman sehingga tanaman akan tetap bertahan hidup. Penanaman dilakukan, sebelu sebelumny mnyaa pupuk pupuk perlu perlu diseba disebarka rkan n dan diratak diratakan an pada pada tanah tanah yang yang akan akan ditanami agar tercampur dengan tanah sehingga tidak mudah menguap di udara. udara. Fungsi Fungsi pupuk pupuk yang yang diseba disebarka rkan n pun berane beraneka ka ragam. ragam. Penamb Penambaha ahan n pupuk kandang kandang dan kompos di kenal sebagai upaya terbaik dalam perbaikan perbaikan
16
level bahan organik dan humus. Bila tidak dapat dilakukan maka rumput tahu tahuna nan n meru merupa paka kan n tana tanama man n yang yang mamp mampu u melak melakuk ukan an regen regener eras asii dan dan meni mening ngka katk tkan an kada kadarr humu humuss tana tanah h (Nat (Natio ions ns,, 1999 1999). ). Pupu Pupuk k kand kandan ang g meru merupa paka kan n pupu pupuk k yang yang pent pentin ing g di indo indone nesi sia. a. Selai Selain n juml jumlah ah tern ternak ak di indone indonesia sia cukup cukup banyak banyak dan volume volume kotora kotoran n ternak ternak cukup cukup besar, besar, pupuk pupuk kandang secara kualitatif relatif lebih kaya hara dan mikrobia dibandingkan limb limbah ah
pert pertan ania ian. n.
Yang Yang
dima dimaks ksud ud
pupu pupuk k
kand kandan ang g
adal adalah ah
koto kotora ran n
hewan/ternak dan urine (Rosmarkam & Nasih Widya Yuwono, 2002). Pupuk urea yang biasa disebut sebagai pupuk nitrogen (N), dimana unsu unsurr N berm berman anfaa faatt dala dalam m : (1) (1) memp memper erti ting nggi gi pert pertum umbu buha han n vege vegeta tati tif f terutama daun, (2) mempertinggi kandungan protein, (3) menambah tinggi tanaman, (4) mempertinggi kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara lain seperti K, P, dll, (5) merangsang pertunasan, (6) mengaktifkan mikrobia tanah sehingga proses dekomposisi BO berjalan lancar. Pupuk urea ini mudah larut dalam air dan mudah menyerap air sehingga tidak dapat disimpan dalam kurun waktu yang lama. Untuk pupuk SP 36 berfungsi berfungsi sebagai sumber sumber hara phosphor (P), dimana unsur P ini memiliki peranan penting bagi tanaman antara lain : (1) mempercepat pembentukan sel-sel, lemak, dan albumin, (2) memp memper erbai baiki ki pemb pembun unga gaan an,, pemb pembua uaha han, n, dan dan pemb pemben entu tuka kan n beni benih, h, (3) (3) meng mengur uran angi gi kero keront ntok okan an buah buah,, (4) (4) memp memper erce cepa patt pema pemasa saka kan n buah buah,, (5) (5) memper memperbaik baikii perkem perkemban bangan gan peraka perakaran ran,, khusus khususnya nya akar-ak akar-akar ar lateral lateral dan sekunder. Unsur P dalam SP 36 hampir seluruhnya larut dalam air, tetapi tidak mudah menyerap air sehingga dapat disimpan dalam waktu lama. Sedangkan pupuk pupuk KCl merupa merupakan kan sumber sumber hara hara kalium kalium (K), (K), berman bermanfaat faat untuk untuk : (1) memperkuat memperkuat perakaran, perakaran, (2) lebih tahan terhadap penyakit, penyakit, (3) penting penting dalam pembentukan umbi dan klorofil. Pad Pada
lah lahan ini ini
banya anyak k
terd terdap apat at gulm ulma
yan yang
meng enggan ganggu ggu
pertu pertumbu mbuhan han tanama tanaman. n. Gulma Gulma yang yang dijump dijumpai ai pada pada lahan lahan tersebu tersebutt adalah adalah rumput – rumputan , putrid malu ( Mimosa pudica ) dan tanama tanaman n rosell rosella. a. Dalam pertumbuhannya, tanaman sering diganggu oleh pertumbuhan gulma. Gulma sangat mengganggu karena dalam hidupnya akan berkompetisi dengan
17
tanaman pokok dalam mendapatkan air, unsur hara, dan cahaya matahari. Keberadaan gulma di antara tanaman pertanian dapat menurunkan hasil yang cuku cukup p ting tinggi gi.. Oleh Oleh kare karena na itu itu haru haruss diad diadak akan an peng pengen enda dali lian an deng dengan an penyi penyiang angan. an. Pengen Pengendal dalian ian gulma gulma dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan cara mekani mekaniss (misalnya pencabutan dan pemotongan), dengan cara khemis (menggunakan obat-obatan obat-obatan/herbi /herbisida), sida), dan dengan dengan cara biologis biologis (mengguna (menggunakan kan serangga serangga atau musuh alami). Pengendalian gulma perlu dilakukan untuk memperkecil komp kompet etis isii tana tanama man n sehi sehing ngga ga tana tanama man n cuku cukup p unsu unsurr hara hara.. Peny Penyia iang ngan an (penge (pengenda ndalia lian n gulma) gulma) dilaku dilakukan kan bersam bersamaan aan dengan dengan pendan pendangir giran an yaitu yaitu pengolaha ahan
tanah
seca ecara
ringan.
Pendangiran
bertujuan
untuk
menggemburkan tanah di sekitar tanaman yang mulai memadat.
B. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih
Tabel 4.1 Jumlah Benih yang Berkecambah Jumlah benih yang berkecambah Benih Hari ke-4 Hari ke-7 Jagung 9 10 Kacang Tanah 2 9 Kacang Tunggak 0 6 Sumber : laporan sementara Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Berat Benih @ komoditas Ulangan Berat @ komoditas (gr) Jagung Kacang Tanah Kacang Tunggak 1 23,8 39,7 13,8 2 23,9 41,6 15,4 3 22,6 38 12,2 4 25,9 43,5 15 5 24,4 42,6 15,6 6 25,1 39,1 14,9 Berat 100 biji 145,7 244,5 86,9 Berat rata-rata 24,28 40,75 14,48 Sumber : Laporan Sementara Analisis Perhitungan Kecepatan Kecambah K e c e p a
t a nK e c a m b a h
J u m l. b e n i h y gb e r k e c a m b a h =
p dh a r i k e 4 1 0 0 x J u m l. b e n ih y gd ik e c a m b a h k a n −
18
9
Jagung
=
10
x100 %
Kacang Tanah
2 =
Kacang Tunggak
10
=
x100 % 0
=
90%
10
=
20%
x100 %
=
0%
Analisis Perhitungan Perhitungan Daya Kecambah J u m l. b e n i h y gb e r k e c a m b a h
D a y a K e c a m b a h 10
Jagung
=
10
p dh a r i k e 7 1 0 0 x J u m l. b e n ih y g d ik e c a m b a h k a n
=
−
x100 % 100 %
Kacang Tanah
=
9 =
Kacang Tunggak
10
x100 % 90% =
6 =
10
x100 % 60% =
Kebutuhan benih/ luas lahan Kebutuhan
benih / luas lahan
=
daya kecambah
=
daya kecambah
Jagung =
daya kecambah
=1
x
=1
x
x
luas petak jarak
tan
am
x 300 cm
200 40
x 50 cm
60000 2000
= 30
Kacang Tanah daya kecam bah
=
1 x
2 0 0
=
x 1
x300 cm
2 5 x1 5 cm
6 0 0 0 0
=
3 7 5
1 6 0
=
Kacang Tunggak
x
luas petak jarak
tan
am
x jumlah lub ang / petak x
luas petak jarak tan am
19
daya kecam bah
x
=
=
3 x
=
3 x
=
2 0 0
luas petak jarak
tan
am
x300 cm
2 5 x3 0cm 6 0 0 0 0 7 5 0
2 4 0
Analisis Perhitungan Sd
Jagung
− ∑i yi − y n −1 n
SD
=
(23,8 − 24 ,28 )
=
2
+ (23,9 − 24 ,28 ) 2 + ..... + (25,1 − 24 ,28 ) 2 6 −1
2
+ (41,6 − 40 ,75 ) 2 +..... + (39 ,1 − 40 ,75 ) 2 6 −1
, 2 9 8 = 1 = 1,14 −
SDmax = y+S d = 24,28 + 1,14 = 25,42 −
SDmin = y−S d = 24,28 – 1,2 = 23,14 Kacang Tanah
− ∑i yi − y n −1 n
SD
=
(39 ,7 − 40 ,75 )
=
4 ,6 2 8 = = 2,15 −
SDmax = y+S d = 40,75 + 2,15 = 42,90
20
−
SDmin = y−S d = 40,75 – 2,15 = 38,60
Kacang Tunggak
− ∑i yi − y n −1 n
SD
=
(13 ,8 −14 ,48 ) 2
=
+ (15 ,4 −14 ,48 ) 2 + ..... + (14 ,9 −14 ,48 ) 2 6 −1
, 6 4 6 = 1 = 1,28 −
SDmax = y+S d = 14,48 + 1,28 = 15,76 −
SDmin = y−S d = 14,48 – 1,28 = 13,20 Pengertian bibit masih dirancukan dengan pengertian benih (seed) dari dari tanama tanaman n induk induk (paren (parentt stock) stock).. Penger Pengertia tian n bibit bibit juga juga sering sering tertuk tertukar ar dengan dengan istila istilah h tanama tanaman n induk induk pengha penghasil sil benih benih atau atau bibit. bibit. Keranc Kerancuan uan ini terjadi terjadi,, karena karena belum belum ada kepast kepastian ian tentan tentang g pembat pembatasa asan n penger pengertia tian n bibit. bibit. Penger Pengertia tian n bibit bibit yang yang dimaks dimaksud ud dalam dalam makalah makalah ini adalah adalah tanama tanaman n kecil kecil (belum dewasa) yang berasal dari pembiakan generatif (dari biji), vegetatif, kultur kultur jaringa jaringan n atau atau teknol teknologi ogi perban perbanyak yakan an lainny lainnya. a. Selain Selain itu, itu, bibit bibit juga juga dapat diperoleh dari kombinasi cara-cara perbanyakan tersebut (Setyawan, 1996). Daya Daya kecamb kecambah ah (DK) (DK) akan akan kemamp kemampuan uan benih benih untuk untuk melaku melakukan kan per perke keca camb mbaha ahan n dihi dihitu tung ng samp sampai ai hari hari ke tuju tujuh. h. Seda Sedang ngka kan n kecep kecepata atan n
21
kecambah adalah waktu yang diperlukan benih untuk berkecambah, dihitung sampai hari keempat. Di dalam praktikum ini digunakan benih jagung, kacang tanah dan kacang tunggak untuk uji kecambah yang sebelumnya dilakukan pemilihan benih yang baik. Kriteria benih yang baik antara lain mengkilat, tidak keriput, sert sertaa tida tidak k cacat cacat deng dengan an warn warnaa yang yang norm normal. al. Pros Proses es perk perkeca ecamb mbah ahan an ber berla lang ngsu sung ng sela selama ma 7 hari hari,, di mana mana hari hari keem keempa patt digu diguna naka kan n untu untuk k menget mengetahu ahuii kecepa kecepatan tan kecamb kecambah ah sedang sedangkan kan hari hari ketuju ketujuh h diguak diguakan an untuk untuk mengetahui daya kecambahnya. Pada praktikum kali ini yang dilakukan adalah pemilihan benih dan perhi perhitun tungan gan kebutu kebutuhan han benih. benih. Kondis Kondisii benih benih yang yang baik baik sering sering diciri dicirikan kan dengan tidak adanya keriput, mengkilat, dan warnanya normal. Secara visual, pemil pemilihan ihan benih benih dapat dapat dilaku dilakukan kan secara secara mudah mudah dan cepat cepat sehing sehingga ga para para petani dapat melakukannya setiap saat. Namun demikian, pemilihan benih ini harus harus tetap tetap dilaku dilakukan kan,, khusus khususnya nya saat saat hendak hendak menana menanam m benih benih sehing sehingga ga petani tidak terganggu oleh ancaman kegagalan pertumbuhan benih tersebut. Tanaman yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah jagung, kacang tanah dan kacang tunggak. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui kecep kecepata atan n kecam kecamba bah, h, daya daya kecam kecamba bah h dan dan kebu kebutu tuha han n beni benih h per per luba lubang ng diad diadak akan an perk perkeca ecamb mbah ahan an beni benih h di dala dalam m petridish yang berisi sepuluh benih dan dilapisi kertas buram yang diberi sedikit air. Setelah empat hari penyimpanan, jumlah kecambah dihitung guna mengetahui kecepatan kecambah (KK). Kecepatan kecambah dapat dihitung dengan membagi jumlah benih yang sudah berkecambah dibagi seluruh benih yang dikecambahkan dikali 100%. Dari Dari prakti praktikum kum ini kecepa kecepatan tan berkec berkecamb ambah ah jagung jagung adalah adalah 90%, 90%, sedangkan untuk kacang tanah 20% dan kacang tunggak adalah 0% berarti pada pada petrid petridish ish jagung jagung hampir hampir semua semua benih benih berkec berkecamb ambah ah sedang sedangkan kan pada pada kacang tanah hanya 1/5 dari total benih yang ada dan kacang tunggak semua belum mulai berkecambah. Setelah hari ketujuh, jumlah kecambah dihitung lagi lagi guna guna menghi menghitun tung g daya daya kecamb kecambah. ah. Daya Daya kecamb kecambah ah dihitu dihitung ng dengan dengan
22
membagi jumlah benih yang dikecambahkan dikali 100%. Dari praktikum ini didapat daya kecambah jagung sebesar 100%, kacang tanah sebesar 90% dan kacang tunggak sebesar 60%. Untuk daya kecambah jagung dan kacang tanah termasu termasuk k daya daya kecamb kecambah ah yang yang tinggi tinggi.. Sedang Sedangkan kan untuk untuk kacang kacang tungga tunggak k termasuk rendah. Dari Dari hasil hasil perhit perhitung ungan an daya daya kecamb kecambah ah dan kecepa kecepatan tan kecamb kecambah ah dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan benih per petak dan kebutuhan benih benih per lubang lubang.. Kebutu Kebutuhan han benih benih per petak petak untuk untuk jagung jagung sebany sebanyak ak 30 benih, kacang tanah 160 benih dan kacang tunggak 240 benih. Kebutuhan benih per lubang untuk jagung dan kacang tanah satu sedangkan kacang tunggak tiga. Tetapi dalam praktiknya kebutuhan benih per lubang adalah tiga, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika benih-benih tertanam terlalu dalam sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik. Penanaman jagung dengan jarak tanam 40 x 50 cm pada lahan seluas 200 x 300 cm, sehingga terdapat lubang tanam sebanyak 30 lubang. Untuk kacang tanah dengan luas yang sama tetapi menggunakan jarak tanam 25 x 15 dapat dibuat 160 lubang dan untuk kacang tunggak dengan jarak tanam 25 x 30 dapat dibuat 80 lubang. Sela Selama ma
peny enyimp impanan anan
kele kelemb mbab aban an
dala dalam m
petr petrid idis ish h
haru haruss
diperhatikan agar tidak terlalu lembab atau terlalu kering. Jika terlalu lembab, benih bisa membusuk, dan jika terlalu kering benih akan kekurangan air yang menyebabkan benih tidak dapat berkecambah. Dari hasil penimbangan 100 benih dapat diketahui bahwa berat ratarata jagung, kacang tanah, kacang tunggak berturut – turut yaitu 24,28; 40,75; 14,48. Perhitungan standar deviasi di peroleh hasil 1,14; 2,15; 1,28. SD max yaitu 25,42; 42,90; 15,76 sedangkan SD min yaitu 23,14; 38,60; 13,20. Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi perkecambahan benih benih antara antara lain : tingka tingkatt kematan kematangan gan benih, benih, ukuran ukuran benih, benih, berat berat benih, benih, kondisi persediaan makanan dalam benih, ketidaksempurnaan embrio, daya tembus tembus air dan oksigen oksigen terhada terhadap p kulit kulit biji biji (Curti (Curtiss dan Clark, Clark, 1968). 1968). Di samping faktor internal, faktor eksternal seperti suhu, air, oksigen dan cahaya
23
juga mempengaruhi perkecambahan biji. Perkecambahan tidak dapat terjadi jika jika benih benih tidak tidak dapat dapat menyer menyerap ap air dari dari lingku lingkunga ngan. n. Bewley Bewley and Black Black (1983) juga menyatakan bahwa benih yang mempunyai struktur kulit yang keras dapat mengganggu penyerapan air dan pertukaran gas, selain adanya zat penghambat perkecambahan di dalam kulit benih itu sendiri dan menghalangi lepasnya penghambat yang terdapat dalam endosperm. Salah satu cara efektif yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk memper mempersin singka gkatt masa masa dormas dormasii benih benih adalah adalah dengan dengan memanaskn memanasknaa benih menggunakan menggunakan oven listrik listrik pada suhu tertentu. tertentu. Pada umumnya setiap benih tanaman memiliki kekerasan dan ketebalan kulit yang berbeda. Semakin tebal kulit benih maka memerlukan suhu lebih tinggi untuk memberikan peluanng masuknya air ke dalam benih. Proses-proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-faktor lingkungan seperti air, O2, cahaya dan suhu. Air berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O2, pengenceran protoplasma untuk aktivasi fungsi, dan alat trasnportasi makanan. Suhu berperan dalam pem pemat atah ahan an
dorm dorman ansi si;;
apli aplika kasi si
fluk fluktu tuas asii
suhu suhu
yang yang
ting tinggi gi
berh berhas asil il
mematah mematahkan kan dorman dormansi si pada pada banyak banyak spesie spesies, s, teruta terutama ma yang yang mengal mengalami ami termodorman termodormansi. si. Aplikasi Aplikasi fluktuasi fluktuasi suhu ini dapat berupa chilling/alter chilling/alternating nating temperature temperature maupun maupun pembakaran pembakaran permukaan permukaan.. O2 dibutuhk dibutuhkan an pada proses oksidasi oksidasi untuk membentuk energi perkecambaha perkecambahan. n. Cahaya Cahaya mempengaru mempengaruhi hi perkecambahan melalui tiga macam bentuk yaitu intensitas cahaya, panjang gelombang, dan fotoperiodisitas. Selama pertumbuhan kecambah jagung mengalami gangguan oleh OPT (Organ (Organism ismee Pengga Penggangg nggu u Tanama Tanaman) n) yang yang berupa berupa hama hama dan patoge patogen n penyebab penyakit. Hama dan penyakit yang muncul adalah semut dan jamur yang memperlambat proses perkembangan kecambah.
C. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman
Penanaman Penanaman yang dilakukan dilakukan pada jagung jagung adalah membuat lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jagung Jagung berumu berumurr panen panen lebih lebih 100 hari hari sejak sejak penana penanaman man,, jarak jarak tanamn tanamnya ya
24
40x50 40x50 cm (1tana (1tanaman man /luban /lubang). g). Pemeli Pemelihar haraan aan yang yang dilaku dilakukan kan pada pada setiap setiap tanama tanaman n adalah adalah penyia penyianga ngan, n, penjar penjarang angan, an, pendan pendangir giran an dan penyir penyirama aman. n. Perla Perlaku kuan an yang yang dibe diberi rika kan n pada pada jagun jagung g adala adalah h pemb pember erian ian pupu pupuk k daun daun.. Perlakuan pada kacang tanah adalah pengaturan jarak tanam dan pada kacang tunggak adalah pemangkasan. Pada Pada pemelih pemeliharaa araan n ini, ini, apabil apabilaa terdapa terdapatt tanama tanaman n yang yang daunny daunnyaa sudah sudah mengun menguning ing dan rusak rusak terken terkenaa angin angin lebih lebih baik baik dipoto dipotong. ng. Hal ini dikarenakan dikarenakan,, mempengaru mempengaruhi hi proses proses pertumbuhan pertumbuhan dan proses proses penyampaian penyampaian hasi hasill foto fotosi sint ntes esis is maup maupun un peng pengan angk gkut utan an unsu unsurr hara hara pada pada tana tanama man n . Pencab Pencabuta utan n tanama tanaman n secara secara langsu langsung ng tidak tidak boleh boleh dilaku dilakukan kan,, karena karena akan akan melu meluka kaii akar akar tana tanama man n lain lain yang yang akan akan dibi dibiar arka kan n tumb tumbuh uh.. Peny Penyul ulam aman an bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari hari sesuda sesudah h tanam tanam (hst). (hst). Jumlah Jumlah dan jenis jenis benih benih serta serta perlak perlakuan uan dalam dalam penyu penyulam laman an sama sama dengan dengan sewakt sewaktu u penana penanaman man.. Pada Pada prakti praktiku kum m kali kali ini, ini, untuk lahan yang diamati tidak mengalami penyulaman tanaman. Penyiangan pada tanaman dapat dengan tangan atau cangkul kecil. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebu tersebutt masih masih belum belum cukup cukup kuat kuat mencen mencengke gkeram ram tanah tanah maka maka dilaku dilakukan kan setelah setelah tanama tanaman n berum berumur ur 15 hari. hari. Pembum Pembumbun bunan an dilaku dilakukan kan bersam bersamaan aan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar agar tanama tanaman n tidak tidak layu. layu. Namun Namun menjel menjelang ang tanama tanaman n berbun berbunga, ga, air yang yang diperlukan lebih besar. Pada kegiatan pemeliharaan ini juga kita melakukan perlindungan pada tanaman. Perlindungan Perlindungan tersebut tersebut adalah mengurangi mengurangi populasi populasi hama dan penya penyakit kit tanama tanaman n serta serta melaku melakukan kan pencab pencabuta utan n gulma gulma pada pada lahan. lahan. Pada Pada tanaman jagung, gulma yang ditemukan yaitu rumput – rumputan, rumput
25
teki (Cyperus rotundus ), rosella, putri malu ( Mimosa pudica ). Pada tanaman tanaman kacang tanah dan kacang tunggak juga terdapat gulma yang sama dengan tana tanama man n jagu jagung ng.. Orga Organi nism smee peng pengga gang nggu gu tana tanama man n pada pada tana tanama man n yang yang dibudidayakan juga terdapat hama yang mengganggu. Hama pada tanaman jagung adalah kepik, larva, belalang, ulat, pupa, walang sangit, kumbang, dan pengerek tongkol. Pada tanaman kacang tanah adalah belalang, kepik dan kumban kumbang. g. Pada tanaman tanaman kacang kacang tunggak tunggak adalah adalah
ulat ulat daun, daun, kutu daun, daun,
belalang, kepik, dan kumbang. 1. Jag Jagung ung Tabel 4.3 Hasil pengamatan tinggi rata-rata/minggu tanaman Jagung Minggu keTinggi Tanaman (cm) 1 8,550 2 21,516 3 34,683 4 52,166 5 76,283 6 77,500 7 98,916 8 108,566 9 176,166 10 211,500 11 215,167 Sumber : Laporan Sementara
Gambar 4.1 Grafik Tinggi rata-rata tanaman Jagung
26
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran dan berat kering tanaman yang tidak dapat balik yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Suatu tanama tanaman n dikata dikatakan kan tumbuh tumbuh bila bila telah telah mengal mengalami ami peruba perubahan han-per -peruba ubahan han seperti pertambahan bobot kering tanaman atau pertambahan tinggi tanaman. Pada praktikum kali ini, tanaman jagung pada kelompok kami tidak diberikan perlakuan berupa pemberian pupuk daun. Dari hasil pengamatan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa tinggi tanaman rata-rata/minggu tanaman jagung sela selalu lu berta bertamb mbah ah.. Pada Pada ming minggu gu ke-1 ke-1 samp sampai ai ke-9 ke-9 pena penamb mbah ahan an ting tinggi gi tana tanama mann nnya ya teru teruss meni mening ngka kat, t, teta tetapi pi sete setela lah h
menc mencap apai ai ming minggu gu ke-6 ke-6
pertumbuhannya agak sedikit terhambat. Hal ini mungkin disebabkan karena pada saat perawatan perawatan yaitu pemberian pemberian air sedikit tersendat. tersendat. Sedangkan Sedangkan pada minggu ke-9 sampai minggu ke-11 pertambahan tinggi menurun. Hal ini dika dikaren renak akan an pada pada ming minggu gu ke-9 ke-9 samp sampai ai ming minggu gu ke-1 ke-11 1 tana tanama man n suda sudah h memasuki fase generatif. Pada fase ini, cadangan makanan yang ada lebih banya banyak k diguna digunakan kan untuk untuk melaku melakukan kan pemben pembentuk tukan an buah buah dan pematan pematangan gan buah. Sehingga proses pertumbuhan tanaman dengan pertumbuhan tanaman lambat. Pertumbuhan tanaman juga bis adikarenakan yang kurang maksimal. Tanaman Tanaman yang satu dengan yang lain memiliki kemampuan menyerap unsur hara yang berbeda. Pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi oleh nutrisi yang diserap oleh tanaman, pengolahan tanah disekitar tanaman, serta pengairan tanaman. Pertambahan tinggi tanaman jagung pada awal pertumbuhan lambat dapat diketahui dengan peningkatan tinggi tanaman sangat kecil. Setelah minggu ke delapan pertumbuhan tanaman mulai cepat, hal ini dapat diketahui dengan semakin tinggi tanaman jagung dan perbedaan tinggi sangat jauh dari minggu ke minggu, sampai pada minggu ke sebelas tinggi rata-rata tanaman jagung adalah 215,167 cm. Unsu Unsurr hara hara dibe diberi rika kan n tamb tambah ahan an deng dengan an memb member erii pupu pupuk k pada pada tanaman tanaman tersebut tersebut telah mengalami pencucian. pencucian. Apabila Apabila pada penyiraman penyiraman dan proses pertumbuhan tanaman terdapat kandungan air pada tanah, maka akan mengalami pencucian unsur hara tanah. Sehingga hara yang dapat diserap
27
oleh oleh tanama tanaman n tidak tidak maksim maksimal, al, menyeb menyebabk abkan an pertum pertumbuh buhan an tanama tanaman n tidak tidak maksimal.
Tabel 4.4 Purata Tinggi Tanaman Jagung Tinggi Perlakuan Tanaman P0 188 P1 194 P2 205 P3 195 Sumber : Data Rekapitulasi
Gambar 4.2 Histogram Purata Tinggi Tanaman Jagung Berdas Berdasark arkan an tabel tabel dan histog histogram ram purata purata tinggi tinggi tanama tanaman n jagung jagung diatas, dapat dilihat perlakuan yang menghasilkan tinggi tanaman paling baik yaitu pemberian pupuk daun 21 hari setelah tanam yaitu sebesar 205 cm dan yang paling pendek pada tanaman yang tidak diberi pupuk daun (kontrol) yaitu 188 cm. Hal ini dikarenakan, waktu pemupukan pada 21 hari setelah tanam merupakan waktu yang tepat bagi tanaman jagung untuk melakukan pertumbuhan optimal. Selain itu, unsur hara pada tanah yang diserap tanaman telah mencukupi untuk mengalami pertumbuhan.
28
Hal lain lain dapat dapat diseba disebabka bkan n karena karena pengar pengaruh uh daripa daripada da kandun kandungan gan dalam pupuk daun itu. Selain memiliki kandungan unsur N, P, dan K, pupuk daun juga mengandung beberapa unsur mikro. Dengan memanfaatkan tiap unsu unsurr
hara hara
dalam alam
pupu pupuk k
daun aun
ters terseb ebu ut,
maka maka
dap dapat
meran erang gsan sang
perkembangan tanaman dan peningkatan hasil panen. Selain itu, keuntungan dari menggunakan pupuk daun itu antara lain respon terhadap tanaman sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Tabel 4. 5 Anova Berat Total Kering Tanaman Jagung terhadap saat pemupukan Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 234697 46939 0,36 0,870 Perlakuan 3 244542 81514 0,62 0,612 Galat 15 1970353 131357 Total 23 2449592 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti berat berat total total kering kering tanama tanaman n jagung jagung lebih lebih besar besar dari dari 0,005 0,005 sehing sehingga ga dapat dapat diar diarti tika kan n bahw bahwaa pemb pember eria ian n pupu pupuk k daun daun berp berpen enga garu ruh h tida tidak k nyata nyata pada pada tanama tanaman n jagung jagung.. Hal ini dapat dapat diseba disebabka bkan n karena karena faktor faktor cuaca cuaca pada pada saat saat praktikum ini dilakukan. Sebaiknya setelah penyemprotan pupuk daun jangan sampai terkena oleh air hujan karena akan mengurangi efektivitas penyerapan pupuk. Fak Faktor tor
lain lain
yang ang
berp berpen enga garu ruh h
sala salah h
satu atunya nya
adal adalah ah
pada pada
pemel pemeliha iharaan raan tanama tanaman n jagung jagung yang yang kurang kurang optima optimal, l, misaln misalnya ya dalam dalam hal penyiraman penyiraman dan pengend pengendalian alian gulma gulma dan hama.
Penyiraman Penyiraman yang yang tidak
sesuai sesuai dengan keadaan pada pada saat itu dapat berpengaru berpengaruh h pada kebutuhan kebutuhan air pad padaa tana tanama man. n. Kebu Kebutu tuha han n air air yang yang kura kurang ng dapa dapatt berp berpen enga garu ruh h terh terhad adap ap pertu pertumbu mbuhan han dan perkem perkemban bangan gan tanama tanaman, n, misaln misalnya ya dapat dapat mengh menghamb ambat at pertumbuhan karena proses fotosintesis dapat terganggu akibat kurang air. Akibat Akibat dari dari pertum pertumbuh buhan an tanama tanaman n jagung jagung yang yang terham terhambat bat maka maka berat kering tanaman jagung yang dihasilkan dihasilkan juga tidak optimal. optimal. Sedangkan gulma gulma dan hama hama yang yang tidak tidak terkend terkendali ali dapat dapat membua membuatt tanama tanaman n jagung jagung
29
menjadi kerdil, karena terjadi persaingan untuk mendapatkan unsur hara pada lahan lahan terseb tersebut. ut. Selain Selain itu hama hama yang yang terdapa terdapatt pada pada tanama tanaman n jagung jagung dapat membuat tanaman jagung menjadi rusak. Hal itu terlihat sangat jelas pada tanaman kontrol yang tidak diberi pupuk daun, daunnya menjadi berlubang dan tidak sebagus tanaman yang diberi perlakuan pupuk daun.
Tabel 4. 6 Anova Berat Tongkol dengan Klobot Tanaman Jagung terhadap saat pemupukan Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 726730 145346 0,77 0,587 Perlakuan 3 200269 66756 0,35 0,788 Galat 15 2840186 189346 Total 23 3767185 NS: Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti saat berbunga tanaman jagung lebih besar dari 0,005 sehingga dapat diartikan bahwa pemberian pupuk daun tidak berpengaruh nyata pada berat tongkol deng dengan an klob klobot ot tanam tanaman an jagun jagung. g. Hal Hal ini ini dika dikaren renak akan an tana tanama man n belu belum m mengadakan persaingan yang berarti dalam mendapatkan unsur hara maupun cahaya matahari. Tabel 4. 7 Anova Berat Tongkol Tanpa Klobot Tanaman Jagung terhadap saat pemupukan Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 294967 58993 0,86 0,532 Perlakuan 3 69745 23248 0,34 0,799 Galat 15 1033805 68920 Total 23 1398517 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti saat berbunga tanaman jagung lebih besar dari 0,005 sehingga dapat diartikan bahwa pemberian pupuk daun tidak berpengaruh nyata pada berat tongkol tanpa tanpa klobot klobot jagung jagung.. Kemung Kemungkin kinan an dapat dapat diseba disebabka bkan n karena karena konsen konsentras trasii
30
pupuk pupuk daun daun yang yang terlalu terlalu pekat pekat dimana dimana akan akan beraki berakibat bat buruk buruk pada pada organ organ tanaman salah satunya yaitu menghambat proses metabolisme dalam tubuh tanaman. Sehingga, diperoleh hasil (output) yang kurang maksimal.
Tabel 4.8 Anova Saat Berbunga Tanaman Jagung terhadap pemupukan Sumber Keragaman dB JK KT F hitung P Ulangan Perlakuan Galat
5 3 15
Total 23 S : Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi
2,2083 10,125 11,625 23,958 3
0,4417 3,375 0,775
0,57 4,35
0,722 0,021
Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti saat berbunga tanaman jagung lebih kecil dari 0,005 sehingga dapat diartikan bahwa pemberian pupuk daun dapat mempercepat saat berbunga secara nyata dibanding dengan yang tidak diberi pupuk daun. Hal ini bisa dikarenakan waktu pemupukan terjadi proses pembukaan stomata pada daun. Sehingga pupuk tersebut dapat diserap oleh tanaman secara optimal. Selain itu juga dikarenakan pada minggu tersebut tanaman mulai memasuki fase generatif. Sehingga pemberian pupuk tersebut mempengaruhi pembentukan bunga pada tanaman tersebut.
2.
Kacang Tanah
Tabel 4.9 Hasil pengamatan tinggi rata-rata/minggu tanaman Kacang Tanah Minggu ke keTinggi ra rata-rata (c (cm) 1 0,816 2 2,016 3 3,350 4 4,766 5 6,4 6 6,416 7 7,350
31
8 10,750 9 13,083 10 18,033 11 19,833 Sumber: Laporan Sementara
Gambar 4.3 Grafik Tinggi rata-rata tanaman Kacang Tanah Untuk praktikum praktikum kali ini, diberikan diberikan perlakuan perlakuan jarak tanam kacang tanah sebesar 25 x 15 cm, dimana akan dihasilkan 160 tanaman. Jarak tanam untuk untuk tanama tanaman n sangat sangatlah lah diperl diperluka ukan n agar agar setiap setiap indivi individu du tanama tanaman n dapat dapat mema memanf nfaat aatka kan n semu semuaa fakto faktorr ling lingku kung ngan an tumb tumbuh uhny nyaa deng dengan an opti optima mal, l, sehing sehingga ga didapa didapatka tkan n tanama tanaman n tumbuh tumbuh dengan dengan subur subur dan seraga seragam m yang yang akhirnya akhirnya produksi produksi dapat dicapai optimal optimal pula. Dari hasil pengamatan pengamatan tabel dan grafik diatas, terlihat bahwa tinggi tanaman rata-rata/minggu tanaman kacang tanah selalu bertambah. Pada minggu ke-1 sampai ke-7 penambahan tinggi tanamannya masih tergolong konstan. Sedangkan pada minggu ke-8 samp sampai ai ming minggu gu ke-1 ke-10 0 pert pertam amba baha han n ting tinggi gi sang sangat at cepa cepat. t. Pert Pertum umbu buha han n tanaman pada kacang tanah dipengaruhi oleh ketersediaan air, unsur hara, penyinaran matahari. Apabila ketersediaan air memadai akan memudahkan ben benih ih untu untuk k meng mengal alam amii perk perkeca ecamb mbah ahan an.. Sela Selain in itu itu air ters terseb ebut ut dapa dapatt mela melaru rutk tkan an unsu unsurr hara hara yang yang terd terdap apat at pada pada tana tanah h untu untuk k dian diangk gkut ut pada pada tanaman. Ketersediaan unsur hara juga mempengaruhi pada pertunasan dan
32
pertumbuh pertumbuhan an tanaman. tanaman. Pada lahan yang mengalami mengalami pemerataan pemerataan pupuk pupuk akan mendapatkan hasil yang sama dan maksimal pada tanaman tersebut. Pupuk yang memiliki pengaruh tinggi pada pertumbuhan tanaman saat vegetatif adalah pupuk N. Pada kacang tanah ini memiliki kemampuan menambat menambat unsur unsur nitrogen nitrogen bebas di udara, dengan bantuan bantuan adanya adanya bintil bintil akar (bakteri rhizobium ). Namun Namun bintil bintil akar akar akan akan membut membutuhk uhkan an energi energi untuk untuk menambat nitrogen tersebut dengan mengikat unsur mikro Mo( molybdenum ) pada tanah. Tinggi tanaman pada minggu ke-9 mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pada tanaman tersebut mengalami pertumbuhan optima optimall untuk untuk mendap mendapatk atkan an hasil hasil fotosi fotosinte ntesis sis yang yang cukup cukup tinggi tinggi.. Hasil Hasil fotosintesis ini yang akan dijadikan sebagai energi untuk pembentukan bunga pada kacang tanah. Bunga pada kacang tanah akan mengalami perundukan ke tanah, sehingga menjadi polong kacang tanah. Apabila bunga yang dihasilkan sediki sedikit, t, maka maka jumlah jumlah polong polong yang yang dihasi dihasilka lkan n tanama tanaman n tersebu tersebutt sediki sedikit. t. Pertumbuhan vegetatif mengalami pertumbuhan yang lambat pada minggu ke-10 sampai ke-11. Hal ini dikarenakan pada tanaman kacang tanah tersebut kons konsen entr tras asii terh terhad adap ap pemb pemben entu tuka kan n biji biji pada pada kaca kacang ng tana tanah h dan dan hasi hasill fotosintesis mulai dijadikan sebagai cadangan makanan pada biji tersebut. Sehingga pertumbuhan vegetatif tidak maksimal. Kerapatan tanaman, yang ditentukan oleh jarak tanam dalam barisan dan antar barisan tanaman, akan mempengaruhi penampilan dan produksi tanaman terutama karena keefisienan penggunaan cahaya. Pada umumnya, produ produksi ksi yang yang tinggi tinggi per satuan satuan luas luas akan akan dicapa dicapaii dengan dengan popula populasi si yang yang tinggi, karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimum pada awal per pertu tumb mbuh uhan an.. Akan Akan teta tetapi pi pada pada akhi akhirn rnya ya,, pena penamp mpil ilan an masi masing ng-ma -masi sing ng tanaman tanaman secara individu individu menurun menurun karena persaingan persaingan terhadap cahaya dan faktor-faktor tumbuh lainnya (Harjadi, 2002). Tabel 4.10 Purata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Perla rlakuan Tinggi Ta Tanaman (cm) JI 27 J2 26
33
J3 22 J4 22 Sumber : Data Rekapitulasi
Gambar 4.4 Histogram Purata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Berdasarkan tabel dan histogram purata tinggi tanaman kacang tanah diatas, dapat dilihat perlakuan yang menghasilkan tinggi tanaman paling baik yaitu pada jarak tanam 25 x 15 cm yaitu sebesar 27 cm dan yang paling pendek pada tanaman dengan jarak 25 x 25 dan 25 x 30 cm sebesar 22 cm. Semakin luas jarak tanam yang digunakan maka tinggi tanaman akan semakin kecil, kecil, akan akan tetapi tetapi jarak jarak tanam tanam tidak tidak berpen berpengar garuh uh nyata nyata terhada terhadap p tinggi tinggi tersebut. Hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata tinggi tanaman tidak jauh berbeda pada beberapa perlakuan. Sebena Sebenarny rnyaa dengan dengan jarak jarak tanam tanam lebar lebar dipero diperoleh leh popula populasi si lebih lebih sedikit sedikit sehingga sehingga masing-mas masing-masing ing tanaman tanaman memperoleh memperoleh lebih banyak unsur unsur hara, air, dan sinar matahari, serta memiliki ruang gerak cukup luas untuk pertumbuhan dan perkembangan akarnya. Banyak Banyakny nyaa popula populasi si tanama tanaman n ini mempen mempengar garuhi uhi pertum pertumbuh buhan an tana tanama man n kacan kacang g tanah tanah,, kare karena na tanah tanah memi memilik likii bint bintil il akar akar yang yang dapa dapatt menamb menambat at unsur unsur N bebas bebas pada pada tanama tanaman. n. Bintil Bintil akar akar yang yang terdap terdapat at pada pada kaca kacang ng tana tanah h memi memili liki ki kema kemamp mpua uan n fiks fiksas asii nitro nitroge gen n sehi sehing ngga ga dapa dapatt mendukung atau menambah ketersediaan unsur hara N pada tanaman. Unsur hara hara N pada pada tanama tanaman n memilik memilikii perana peranan n yaitu yaitu memper mempertin tingg gg pertum pertumbuh buhan an
34
vegetative vegetative dan warna daun lebih hijau, mempertinggi mempertinggi kandungan kandungan protein, protein, merangsang pertunasan, mengaktifkan mikrobia, menambah tinggi tanaman dan memper mempertin tinggi ggi kemamp kemampuan uan tanama tanaman n untuk untuk menyer menyerap ap unsur unsur yang yang lain seperti kalium, fosfor dan lainnya. Tabel 4. 11 Anova Berat Brangkasan Kering Kacang Tanah pada perlakuan jarak tanam Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 83722 16744 0,71 0,628 Perlakuan 3 127089 42363 1,79 0,193 Galat 15 355658 23711 Total 23 566469 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti berat brangkasan kacang tanah lebih besar dari 0,005 sehingga dapat diartikan bah bahwa wa perla perlaku kuan an jarak jarak tana tanam m tida tidak k berp berpen enga garu ruh h nyat nyataa terh terhad adap ap berat berat bra brang ngka kasa san n
kaca kacang ng
tana tanah. h.
Kemu Kemung ngki kina nan n
dise diseba babk bkan an
belu belum m
adan adanya ya
persaingan antar individu tanaman dalam mendapatkan sinar matahari, unsur hara, air dan CO 2 sepanjang pertumbuhan tanaman kacang tanah tersebut. Tabel 4. 12 Anova Berat Polong Isi Kacang Tanah pada perlakuan jarak tanam Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 2511,7 502,3 2,09 0,123 Perlakuan 3 1521,5 507,2 2,11 0,142 Galat 15 3601,8 240,1 Total 23 7635,0 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti berat berat polong polong isi lebih lebih besar besar dari dari 0,005 0,005 sehing sehingga ga dapat dapat diarti diartikan kan bahwa bahwa pemberian perlakuan jarak tanam pada kacang tanah tidak berpengaruh nyata pad padaa bera beratt polo polong ng isi isi kaca kacang ng tana tanah. h. Menur Menurut ut Mimb Mimbar ar (199 (1990) 0),, deng dengan an meni mening ngka katn tnya ya kera kerapa pata tan n (jara (jarak k tana tanam m semp sempit it)) maka maka pene penetr tras asii caha cahaya ya mataha matahari ri ke dalam dalam tajuk tajuk akan akan berkur berkurang ang.. Akibat Akibatnya nya proses proses fotosi fotosinte ntesis sis
35
menuru menurun, n, sehing sehingga ga dengan dengan sendir sendiriny inyaa akan akan mengur mengurang angii berat berat polong polong isi kacang tanah. Tabel 4. 13 Anova Berat Polong Hampa Kacang Tanah pada perlakuan jarak tanam Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 369,21 73,84 3,02 0,044 Perlakuan 3 10,46 3,49 0,14 0,933 Galat 15 366,29 24,42 Total 23 745,96 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti berat berat polong polong hampa kacang kacang tanah tanah lebih lebih besar besar dari dari 0,005 0,005 sehing sehingga ga dapat dapat diartikan bahwa pemberian perlakuan jarak tanam pada kacang tanah tidak berpengaruh nyata berat polong hampa kacang tanah. Hal ini disebabkan karena karena pada pada saat saat itu tanama tanaman n mengal mengalami ami kekeri kekeringa ngan, n, akibat akibatnya nya proses proses fotosintesis yang berlangsung tidak maksimal, sehingga hasil yang diperoleh pun menjadi tidak maksimal. Tabel 4.14 Anova Saat Berbunga Kacang Tanah pada perlakuan jarak tanam Sumber Keragaman dB JK KT F hitung P Ulangan 5 Perlakuan 3 Galat 15 Total 23 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi
1,208 3,125 20,625
0,242 1,042 1,375
0,18 0,76
0,968 0,535
24,958
Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti saat berbunga tanaman kacang tanah lebih besar dari 0,005 sehingga dapat diartikan bahwa pemberian perlakuan jarak tanam pada kacang tanah tidak berpe berpenga ngaruh ruh nyata nyata pada pada pembun pembungaa gaan. n. Hal ini dapat dapat diseba disebabka bkan n karena karena kekurangan cahaya. Saat cahaya rendah maka laju fotosintesis juga rendah, sehing sehingga ga cadang cadangan an makana makanan n yang yang dipero diperoleh leh hanya hanya sediki sedikit. t. Saat Saat tanama tanaman n dipacu pemupukan pemupukan dengan dengan formulasi formulasi untuk pembungaan, pembungaan, maka fisiologis fisiologis tanama tanaman n dirans diransang ang untuk untuk masuk masuk pada pada tahap tahap dimana dimana fase generat generatif if lebih lebih
36
domina dominan. n. Akibat Akibatnya nya dengan dengan cadang cadangan an makana makanan n yang yang ada, ada, pemben pembentuk tukan an bunga menjadi kurang maksimal. 3.
Kacang Tunggak
Tabel 4.15 Hasil pengamatan jumlah cabang rata-rata/minggu tanaman Kacang Tunggak Minggu ke Jumlah cabang Sumber : Laporan 1 0 Sementara 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 2 9 4 10 7 11 7
Gambar 4.5 Grafik Jumlah Cabang rata-rata tanaman Kacang Tunggak Pada Pada tanama tanaman n tungga tunggak k ini yang yang diamat diamatii tiap tiap minggu minggunya nya adalah adalah perta pertamba mbahan han jumlah jumlah cabang cabang tiap tiap minggu minggunya nya.. Pada Pada awal awal perkec perkecamb ambaha ahan n tanaman kacang tunggak belum mengalami pertambahan atau pertumbuhan cabang lateral pada tanaman tersebut. Sampai pada minggu ke-7 belum juga menunj menunjuka ukan n adanya adanya cabang cabang lateral. lateral. Muncul Munculnya nya cabang cabang baru baru terlih terlihat at pada pada minggu ke-8. Hal ini dapat disebabkan karena tanaman kacang tunggak ini
37
memang sengaja tidak diberi perlakuan pemangkasan pada pucuk tanaman. Dapat Dapat diliha dilihatt bahwa bahwa jumlah jumlah cabang cabang rata-ra rata-rata/ ta/min minggu ggu tanama tanaman n tungga tunggak k mengalami kenaikan mulai minggu ke-8 sampai minggu ke-10. Tetapi pada minggu ke-11 (panen), tidak mengalami kenaikan jumlah cabang. Pada Pada grafik grafik menunj menunjuka ukan n adanya adanya jumlah jumlah cabang cabang yang yang stabil stabil dari dari minggu pertama hingga minggu ke-7. Hal ini disebabkan pada lahan ini tidak dibe diberi ri perl perlak akua uan n pema pemang ngka kasa san n tana tanama man n kacan kacang g tung tungga gak k pada pada ming minggu gu pertama setelah tanaman. Pada minggu ke-10 sampai minggu ke-11 jumlah cabang kacang tunggak adalah 7, hal itu menunjukkan bahwa tanaman sudah tidak bisa mengalami pertambahan jumlah cabang lateral yang menempel pada pada cabang cabang primer primer.. Untuk Untuk minggu minggu awal hingga hingga minggu minggu ke-11 ke-11 tanama tanaman n belum menunjukan munculnya bunga pada tanaman tersebut. Hal ini bisa diseba disebabka bkan n karena karena terlalu terlalu banyak banyaknya nya asupan asupan unsur unsur hara hara N pada pada tanama tanaman n ters terseb ebut ut,, sehi sehing ngga ga tana tanama man n terse tersebu butt meng mengala alami mi keter keterlam lamba batan tan untu untuk k memasuki memasuki fase generatif. Perlakuan pemangkasan pemangkasan ini memiliki tujuan tujuan untuk mengurangi transpirasi dan dominasi apikal pada tanaman tersebut. tersebut. Tabel 4.16 Purata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tunggak Perlakuan Jumlah Cabang M0 9 M1 5 M2 5 M3 6 Sumber : Data Rekapitulasi
Gambar 4.6 Histogram Purata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tunggak
38
Berdas Berdasark arkan an tabel tabel dan histog histogram ram purata purata jumlah jumlah cabang cabang tanama tanaman n kacang tunggak diatas, dapat dilihat perlakuan yang menghasilkan cabang paling banyak yaitu pada tanaman yang tidak diberi perlakuan pemangkasan yaitu sebanyak 9 dan yang paling sedikit pada tanaman yang diberi perlakuan pemangkasan pada umur 14 hari setelah tanam dan 21 hari setelah tanam yaitu sebanyak 5 cabang. cabang. Pada tanaman tanpa pemangkasa pemangkasan n dapat diketahui diketahui pertambahan jumlah cabang adalah 9, karena pada awal pertambahan jumlah cabang hingga minggu ke-11 terjadi dominasi apikal tanaman tersebut. Pema Pemang ngka kasa san n
pucu pucuk k
dapa dapatt
meng menghi hila lang ngka kan n
domi domina nans nsii
apik apikal al
sehing sehingga ga muncul muncul cabang cabang baru. baru. Namun Namun dikaji dikaji dari dari peneli penelitian tian-pe -penel nelitia itian n sebelumnya, sebagian besar menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk tidak mening meningkat katkan kan hasil hasil dan bila bila terjad terjadii pening peningkat katan an hasiln hasilnya ya sangat sangat kecil. kecil. Penambahan cabang baru akibat pemangkasan pucuk memerlukan pengaturan jarak tanam baru yang optimum. Tabel 4.17 Saat Berbunga Tanaman Kacang Tunggak Saat Berbunga Perlakuan (MST) M0 0 M1 0 M2 7 M3 0 Sumber : Data Rekapitulasi
Gambar 4.7 Histogram Saat Berbunga Tanaman Kacang Tunggak
39
Berdas Berdasark arkan an tabel tabel dan histog histogram ram purata purata saat saat berbun berbunga ga tanama tanaman n kacang tunggak diatas, dapat dilihat dilihat perlakuan perlakuan yang menghasilkan menghasilkan bunga hanya pada pemangkasan pada umur 21 hari setelah tanam dan muncul bunga pada minggu ke-7 setelah tanam. Dapat diketahui juga adanya perkembangan tanaman yang lambat pada perlakuan tanaman tanpa pemangkasan, pemangkasan minggu minggu ke-1 dan ming minggu gu ke-3 ke-3 sete setela lah h tana tanam. m. Pema Pemang ngka kasa san n bertu bertuju juan an untu untuk k meng mengur uran angi gi domina dominasi si apikal apikal.. Proses Proses pengha penghamba mbatan tan domina dominansi nsi apikal apikal dapat dapat diketa diketahui hui dengan melihat banyaknya tunas lateral yang tumbuh di setiap ketiak daun tanaman yang dipangkas dan jumlah bunga yang dihasilkan tanaman tersebut dibandingkan dengan tanaman yang tidak dipangkas. Hal ini bisa juga bisa dikaren dikarenaka akan n pemang pemangkas kasan an pada pada tanama tanaman n kacang kacang tungga tunggak k mempen mempengar garuhi uhi hormone florigen yang berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga. Tabel 4. 18 Anova Berat Brangkasan Kering Kacang Tunggak terhadap perlakuan pemangkasan pucuk tanaman Sumber dB JK KT Fhit P Keragaman Ulangan 5 19306 3861 0,45 0,808 Perlakuan 3 4663 1554 0,18 0,908 Galat 15 129123 8608 Total 23 153091 NS : Non Signifikan Sumber : Data Rekapitulasi Berdasarkan tabel anova diatas memperlihatkan bahwa probabiliti berat berat brangk brangkasa asan n kering kering kacang kacang tungga tunggak k lebih lebih besar besar dari dari 0,005 0,005 sehing sehingga ga dapat dapat diarti diartikan kan bahwa bahwa pember pemberian ian perlak perlakuan uan pemang pemangkas kasan an pada pada kacang kacang tunggak tidak berpengaruh nyata pada berat brangkasan kering. Hal ini dapat disebabkan karena faktor luar, seperti kekeringan. Kekeringan akibat suhu tinggi akan berdampak pada penguapan air yang tinggi pula. Cadangan air (kelembaban (kelembaban)) pada media yang minim akan cepat hilang karena penguapan. penguapan. Pengua Penguapan pan tidak tidak hanya hanya terjadi terjadi pada pada media media (evapo (evaporas rasi) i) tetapi tetapi juga juga pada pada per permu muka kaan an tanam tanaman an kaca kacang ng tung tungga gak k itu itu send sendiri iri.. Bila Bila peng pengua uapa pan n air berlangsung terus menerus, maka tanaman akan kehilangan banyak air di
40
dalam selnya. Mengingat Mengingat pentingny pentingnyaa air sebagai sebagai bahan baku fotosintes fotosintesis, is, maka secara langsung akan menurunkan hasil fotosintesis tersebut.
V.
KESI KE SIMP MPUL ULAN AN DAN DAN SARA SARAN N
Kesimpulan
A. •
Persiapan Lahan Pengol Pengolaha ahan n tanah tanah dapat dapat memper memperbai baiki ki sifat sifat biolog biologi, i, kimia, kimia, dan fisika fisika tanah.
•
Pengolahan tanah menyebabkan struktur dan tekstur tanahnya lebih baik.
•
Pengol Pengolaha ahan n tanah tanah bertuj bertujuan uan agar agar dapat dapat menyed menyediak iakan an lahan lahan yang yang siap siap tanam dengan meningkatkan kondisi fisik tanah dengan merubahnya.
•
Pupuk yang digunakan adalah N, P, K, di mana pupuk N diberikan setengah dari dosis.
B. •
Pemilihan dan Kebutuhan Benih Daya kecambah benih jagung, kacang tanah dan kacang tunggak masingmasing adalah 100%, 90%, dan 60%
•
Kecepatan berkecambah pada tanaman jagung, kacang tanah dan kacang tunggak adalah 90%, 20%, dan 0%.
•
Kebutuhan benih per petak untuk tanaman jagung dengan luas lahan 2 x 3 m 2 dan jarak tanam 40 x 50 cm adalah 30 benih, sedangkan kebutuhan benih per petak untuk tanaman kacang tanah pada luas lahan yang sama tetapi jarak tanam 25 x 15 cm adalah 160 benih. Dan pada tanaman kacang tunggak yang ditanam pada luas lahan yang sama dengan jarak tanam 25 x 30 cm, membutuhkan 80 benih per petak.
•
Kenamp Kenampaka akan n fisik fisik benih benih yang yang baik baik ditunj ditunjukk ukkan an dengan dengan keadaa keadaan n biji biji mengkilat, tidak keriput, tidak cacat dengan warna normal.
•
Keberadaan hama dan penyakit dapat mengganggu pertubuhan tanaman.
C. 1. Jagun agung g
Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman
41
•
Awal Awal pertum pertumbuh buhan an vegeta vegetatif tif tanama tanaman n jagung jagung berjal berjalan an sangat sangat
lambat, akan tetapi setelah delapan minggu pertumbuhan vegetatif berjalan sangat cepat. Pertumbuhan vegetatif dimulai saat tanaman 40 mulai tumbuh atau berkecambah sampai mulai muncul bunga jantan. •
Pertum Pertumbuh buhan an generat generatif if dimula dimulaii saat saat muncul muncul bunga bunga jantan jantan dan
bun bunga ga beti betina na samp sampai ai pros proses es peny penyer erbu buka kan, n, pemb pemben entu tuka kan n dan dan perkembangan tongkol serta saat tongkol siap untuk dipanen. •
Pemberian pupuk daun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman, berat total kering, berat tongkol dengan klobot, dan berat tongkol tanpa klobot. Akan tetapi, jarak tanam berpengaruh nyata terhadap saat muncul bunga. 2. Kaca Kacang ng Tana Tanah h •
Semakin Semakin luas jarak tanam yang digunakan digunakan maka tinggi tanaman tanaman
akan semakin kecil, akan tetapi jarak tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tersebut. •
Peruba Perubahan han dari dari fase fase vegetat vegetatif if menuju menuju generat generatif if pada pada tanama tanaman n
kacang tanah ini mulai tampak pada minggu ke sepuluh. Hal ini dapa dapatt dike diketah tahui ui mela melalu luii peru peruba baha han n ting tinggi gi tana tanama man n yang yang agak agak melambat pada minggu ini. •
Perlak Perlakuan uan jarak jarak tanam tanam kacang kacang tanah tanah tidak tidak berpen berpengar garuh uh nyata nyata
terhadap tinggi tanaman, berat brangkasan kering, berat polong isi, ber berat at polo polong ng hamp hampa, a, dan dan saat aat munc muncul ul bung bunga. a. Kemu Kemung ngki kina nan n disebabkan tidak terjadi persaingan antar individu tanaman dalam mendap mendapatk atkan an sinar sinar mataha matahari, ri, unsur unsur hara, hara, air dan CO 2 sepanjang pertumbuhan tanaman jagung tersebut. 3. Kaca Kacang ng Tung Tungga gak k •
Pada tanaman kacang tunggak yang tidak dilakukan pemangkasan
pucuk pucuk tanamannya tanamannya akan menghasilka menghasilkan n jumlah jumlah cabang cabang yang lebih banya banyak k diband dibanding ingkan kan dengan dengan kacang kacang tungga tunggak k yang yang dipang dipangkas kas pucuknya.
42
•
Pema Pemang ngka kasa san n
pucu pucuk k
tana tanama man n
pada pada
kaca kacang ng tung tungga gak k
tida tidak k
berpengaru berpengaruh h nyata terhadap jumlah cabang dan berat brangkasan brangkasan kering. Saran
1.
Dih Diharap arapka kan n pad padaa saa saatt pra prakt ktik ikum um di lapa lapan ng, baik aik pra prakt ktik ikan an mau maupun pun
co-ass co-ass dapat dapat datang datang tepat tepat waktu waktu untuk untuk pelaks pelaksana anaan an prakti praktikum kum tersebu tersebut. t. Sehingga dalam praktiknya tidak terlalu membuang waktu untuk melakukan perlakuan pada tanaman tersebut. 2.
Co-ass seb sebaiknya dapa apat mend endampingi praktikan saat di lapangan
maupun di laboratorium. Hal ini dikarenakan, adanya praktikan yang kurang paham dalam pelaksanaan praktikum tersebut.
43
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Membangun Kedaulatan Petani Atas Benih. SALAM, Majalah Pertanian Berkelanjutan September 2007 No. 20 : 4-5. _______. 2008. Pasca Panen . http://indonesia.go.id/produk. Diakses pada tanggal 25 Desember 2009 pukul 05.05 WIB. _______. 2008. Cara Pemeliharaan Tanaman . http//www.indonext.com . Diakses pada tanggal 25 Desember Desember 2009 pukul 06.57 WIB. _______.2009. Budidaya Kacang Tun. ggak http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/06/teknik-budidayakacang-tunggak-teknik.html Diakse Diaksess pada pada tangga tanggall 27 Desemb Desember er 2009 pukul 08.57 WIB. Bewley J. D., and M. Black. 1983. Physiology and Biochemistry of Seed In Relation to Germination. Springer Verdag, New York. Curtis M, and Clark T. 1968. An Introduction to Plant Physiology Physiology . Mc. Graw Hill Book Inc, New York. Effendi, S. 1984. Bercocok Tanam Jagung . CV. Yasaguna. Jakarta. 94 hal. Feak Feakin in,, SD. SD. 1973 1973.. Pos ondon n : Fore Foreig ign n and and Postt Cont Contro roll in Grou Ground ndnu nuts ts. Londo Commonwealth Office Development Administration. Goldsworthy Goldsworthy,, P.R. 1996. 1996. Pertumb Pertumbuhan uhan dan Perkemba Perkembangan ngan Tanaman; Tanaman; Fase Reproduktif . hal. 281-319. dalam P.R. Goldsworthy dan N.M. Fischer (edt.). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik . GMU Press. Handerson, S.M and R.L. Perry. 1982. Agricultural process engineering third edition . The AVI Publishing Company Inc., Westport Connecticut. Harjadi, S.S., 2002. Pengantar Agronomi Gramedia. Jakarta. 113 hal. Lal, R 1994. 1994. Aplication of Green Manure in Horticulture. Horticulture. Journal of The Science of Food and Agriculture . Prentice Hall International Inc. London. McWilliams, McWilliams, D.A., D.R. Berglund, Berglund, and G.J. Endres. Endres. 1999. 1999. Corn growth and http:// ag.ndsu.edu du. Diakses pada tanggal management quick guide . http://ag.ndsu.e 25 Desember 2009 pukul 05.39 WIB. Mimbar, Saubari M., 1990). Pola Pertumbuhan dan Hasil Panen Jagung Hibrida
44
C- 1 Karena Pengaruh Pupuk N dan Kerapatan Populasi. Agriva Vol.13 Vol.13,, No.3 No.3 Agustu Agustus-D s-Dese esembe mberr 1990. 1990. Univer Universit sitas as Brawij Brawijaya aya,, Malang. Hal.70-82. Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia . Pustaka Jaya. Jakarta. Natio Nations, ns, Allan. Allan. 1999. 1999. Allan’s Observation Stockman an Grass Grass Farmer Farmer.. January January Observati 43 on. Stockm Press. hal. 12 – 14. 14. Ngarmsak, T. 1991. Development of cowpea product for utilization in the village Uses of Tropic Tropical al Grain Grain Legume Legumess of Northeas Northeastern tern Thailand Thailand.. In Uses Procceding of a Consultant’s Meeting, 27-30 March 1989. Center India, Pataneheru, A.P. 502-524, India. Noord Noordwij wijk, k, Meine. Meine. V, Kurnia Kurniatun tun.. H, Bamban Bambang. g. G, Yogi. Yogi. S, Sunarto Sunarto.. I. 1996. 1996. Biological Management of Soil Fertility for Sustainable Agriculture on Acid Upland Soils in Lampung (Sumatera). J. Agrivita . Vol 19(4): 131 – 136. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif 5. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta. 114 hal. Purwani, E.Y. and B.A.S. Santosa. 1994. Selected properties of four cultivars of cowpeas (Vigna unguiculata) in Indonesia (unpublished). Purw Purwan ani, i,
E.Y. E.Y. and and B.A. B.A.S. S. San Santosa tosa.. 1995 1995.. Pema Pemanf nfaa aata tan n dan dan Pros Prospe pek k Pengem Pengemban bangan gan Kacang Kacang Tungg Tunggak ak di Indone Indonesia sia.. Balai Balai Peneli Penelitian tian Tanaman Padi. Jurnal Litbang Pertanian. Vol: XIV (2) : 27.
Rao, N.S, Subba.1994. Soil Microorganisms and Plant Growth . Oxford and IBM Publishing Co. London. Rosmarkam, Afandie & Nasih Widya Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta. Rukmana, R. dan Y. Y. Oesman. 2000. Kacang Tunggak, Budi Daya dan Prospek Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Setyati, Sri. 1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Somaatmadja, Sadikin. 1993. Kacang Tanah . Yasaguna. Jakarta. Subekti N.A., Syafruddin, Roy Efendi dan Sri Sunarti. 2008. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung . Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros hal. 23-24. Suminarti, N, Edy. 2000. Pengaruh Jarak Tanam dan Defoliasi Daun Terhadap Hasil Tanaman Jagung Jagung Varietas Varietas Bisma. Bisma. J. Ilmiah Ilmiah Habitat Habitat . Vol: 11(10). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
45
Supriyono Supriyono.199 .1996. 6. Sekilas Sekilas Budidaya Budidaya dan Kualitas Kualitas Hasil Kacang Tanah sebagai Bahan Pangan. Caraka Tani. Vol: 12 : 27. Tastra IK, Didik Harnowo, Erlian Ginting dan Satya Antarlina. 1993. Penanganan Monograf Ballitan Malang No. Pasca Panen pada Kacang Tanah . Monograf 12 : 245-272. Tohir. Tohir. 2005. 2005. Konserv http://indonext. next.com/rep com/report/. ort/. Konservasi asi Lahan Lahan Pertania Pertanian n. Dalam http://indo Diakses pada tanggal 25 Desember 2009 pukul 04.20 WIB. Wijonarko, Wasis. 2002. Pengaruh Dosis Kapur Dolomite dan Pupuk Fosfat Terhad Terhadap ap Pertu Pertumbu mbuhan han Serta Serta Hasil Hasil Kacang Kacang Tanah Tanah (Arach (Arachis is hypogaea L.) Varietas Singa pada Tanah Entisol. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php? mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-wasis-4905entisol Diakses pada tanggal 27 Desember 2009 pukul 09.30 WIB. Wiliams, C.N. 1991. Vegetable Production in The Tropics . University of Nigeria Nsuka. Niger.
46
LAMPIRAN