PENGELOLAAN DAS
DISUSUN OLEH : HAFIDH FARISI
(0910640044)
IKA JUWITA R.
(0910640048)
MARIO THADEUS
(0910640054)
M. WILDAN AMIN
(0910640056)
NOVITASA NOVITASARI RI SUSILO SUSILO
(09106400 (0910640058) 58)
PRAYOGI ADHIATMA
(0910640060)
RAHMA STEPANUS
(0910640062)
RIZA RAMADHAN
(0910640066)
SASTHI SWARTIKA R.
(0910640070)
TAUFIQ AZHAR
(0910640072)
KEMENTERIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENGAIRAN 2011
DAS Sumber Brantas terletak di Provinsi Jawa Timur, dengan luas sekitar 17.344ha. Wilayah DAS ini sebagian besar berada di wilayah Kota Batu dan sebagian kecil berada di Kabupaten Malang (Kecamatan Pujon dan Karangploso). Bagian hulu termasuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura R. Soerjo). Secara geografik terletak pada 115017’0’’ hingga 118019’0’’ Bujur Timur dan 7055’30’’ hingga 7057’30’’ Lintang Selatan. Letak DAS Sumber Brantas di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu)
Gambar Peta Administrasi Sub DAS Sumber Brantras Penentuan Scoring
Konservasi lahan atau pencegahan erosi dilakukan untuk menjaga agar struktur tanah tidak terdispersi sehingga dapat mengurangi terjadinya erosi. Arahan fungsi kawasan untuk mendukung program konservasi tanah dan air dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi kawasan, yaitu: 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan penyangga, dan 3. Kawasan budidaya Pembagian tersebut dilakukan atas dasar kondisi faktor lereng, kepekaan tanah, dan intensitas hujan di setiap kawasan. Evaluasi penetapan kawasan selanjutnya dengan cara menjumlahkan skor masing-masing faktor tersebut.
Kondisi Lereng Kemiringan lereng di DAS Sumber Brantas sangat bervariasi dari datar sampai sangat curam. Lereng datar dijumpai pada dataran antar gunung api di bagian tengah, termasuk dataran sempit antara Gunung Arjuna dan Anjasmara. Lereng terjal umumnya dijumpai pada tebing lereng hampir di semua lokasi. Lereng datar sampai agak datar (<8%) sekitar 19.18% luas areal berada pada dataran vulkanik antar pegunungan. Sebagian besar berada di Kecamatan Junrejo dan Batu dan sebagian kecil di Kecamatan Bumiaji. Di Kecamatan Bumiaji biasanya diusahakan untuk tanaman pangan (padi dan jagung), sedangkan di Kecamatan Batu dan Bumiaji untuk tanaman sayuran. Lereng landai (8-15%) sekitar 16.8% luas wilayah pada dataran berombak di kaki perbukitan yang dimanfaatkan untuk lahan budidaya (tanaman pangan di Kecamatan Bumiaji dan Batu), dan sayuran dan/ atau buah-buahan di Kecamatan Bumiaji. Lereng agak curam (15-25%) sekitar 15.45% luas wilayah pada dataran berombak-bergelombang di kaki perbukitan yang budidaya tanaman pangan dan kebun campuran (Kecamatan Junrejo dan Batu) dan kebun apel dan/ atau sayuran di Kecamatan Bumiaji. Lereng curam (25-40) sekitar 15.47 % luas wilayah pada kawasan kaki perbukitan atau tebing lembah yang ada di DAS Sumber Brantas. Penggunaan lahan berupa kebun campuran, tanaman pangan atau sayuran. Lereng sangat curam sampai terjal (>40%) sekitar 33.10% dijumpai di kawasan perbukitan
pegunungan dan tebing sungai. Lahan ini umumnya berupa hutan, semak belukar atau bambu (di pinggir sungai di kawasan budidaya).
Gambar Peta Kelerengan Sub DAS Sumber Brantas
Penentuan scoring faktor lereng didasarkan pada tingkat kemiringan pada kawasan DAS yang telah dibagi menjadi 5 kelas yaitu: Kelas
Lereng
Kelas Lereng
Skor
I
0-8%
Datar
20
II
8-15%
Landai
40
III
15-25%
Agak Curam
60
IV
25-45%
Curam
80
V
>45%
Sangat curam
100
Berdasarkan peta kelerengan DAS Sumber Brantas didapatkan: Das Bagian
Lereng
Kelas
Kelas lereng
Skor
Hulu
15 – 30%
III
Agak Curam
60
Tengah
03 – 08%
I
Datar
20
Hilir
00 – 03%
I
Datar
20
Kondisi Jenis Tanah Tanah yang terbentuk cukup bervariasi dari tanah-tanah muda sampai tanah yang cukup tua. Tanah muda (Entisol) dijumpai pada di jalur pelembahan atau lereng pegunungan yang memiliki solum tanah sangat dangkal. Andisol dijumpai di lereng atas dan tengah pegunungan yang ada di sekeliling DAS Sumber Brantas. Inseptisol dijumpai pada hampir seluruh lahan dataran dan beberapa lokasi di lereng pegunungan. Molisol umumnya merupakan tanah-tanah Inceptisol yang memiliki warna hitam di permukaan, sehingga umumnya dijumpai pada dataran bergelombang di kawasan hutan. Alfisol umumnya dijumpai pada dataran di kaki-kaki perbukitan di Sekitar Kota Batu.
Gambar Peta Jenis Tanah Sub DAS Sumber Brantas
Pada faktor ini didasarkan pada jenis tanah dengan tingkat kepekaan yang telah ditentukan. Jenis Tanah
Kepekaan
Skor
Aluvial, Glei, Planosol, Hidromorf
Tidak Peka
15
Latosol
Tidak Peka
30
Mediteran
Agak Peka
45
Andosol, Laterit, Grumosol, Podsol, Podsolik
Peka
60
Regnosol, litosol, Organosol, Rezina
Sangat Peka
75
Berdasarkan peta jenis tanah DAS Sumber Brantas didapatkan: DAS Bagian
Jenis Tanah
Kepekaan
Skor
Hulu
Andisols, Inceptisols, Molisols
peka
65
Tengah
Inceptisols, Andisols, Entisols
peka
60
Hilir
Inceptisols
Peka
60
Kondisi Iklim Secara kuantitas, nilai curah hujan tahunan rerata di sekitar DAS Sumber Brantas dan sekitarnya sesuai yang tercatat pada stasiun penakar adalah relatif besar. Sepanjang periode 30 tahun terakhir (1975 – 2004), curah hujan rerata tahunan pada daerah studi sebesar 1,876.70mm dengan nilai terkecil sebesar 1,009.9mm yang terjadi pada tahun 2004 dan terbesar sebesar 3,060.7mm yang terjadi pada tahun 1992. Bulan kering biasa terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan bulan basah biasa terjadi antara awal bulan November sampai dengan April. Curah hujan rerata bulanan terbesar adalah 398.98mm pada bulan Januari dan terkecil sebesar 10.98mm pada bulan Agustus. Dari hasil pencatatan pada Stasiun Tlekung selama 5 (lima) tahun terakhir (1996 – 2000), diperoleh nilai suhu udara rerata bulanan minimum sebesar 22.80 oC yang terjadi pada bulan Januari dan maksimum sebesar 25.12oC yang terjadi pada bulan Mei. Kelembaban udara relatif tahunan rata-rata sebesar 85.33%. Kelembapan udara maksimum sebesar 88.60% terjadi pada bulan April dan minimum sebesar 81.20% yang terjadi pada bulan Februari.
Faktor ini didasarkan oleh tingkat intensitas hujan yang terjadi pada daerah kawasan Das dengan dibagi menjadi 5 kelas yaitu: Kelas
Intensitas (mm/hari)
Kriteria
Skor
1
0 - 13,5
Sangat Rendah
10
2
13,6 – 20,6
Rendah
20
3
20,7 – 27,6
Sedang
30
4
27,7 – 34,8
Tinggi
40
5
> 34,8
Sangat Tinggi
50
Berdasarkan data iklim didapatkan: Das Bagian
Stasiun
Jumlah Curah
Intensitas Hujan
hujan (mm/tahun)
(mm/hari)
Kriteria
Skor
Hulu
Bumiaji
2471
6,8639
Sangat Rendah
10
Tengah
Pujon
2345,7
6,4266
Sangat Rendah
10
Hilir
Tlekung
1876,7
5,1416
Sangat Rendah
10
Tata Guna Lahan Pada tata guna lahan ini didasarkan oleh jumlah skor yang telah diperoleh dari 3 faktor sebelumnya (lereng, tanah, intensitas hujan). Tujuannya untuk memberikan arahan fungsi lahan yang cocok pada daerah tinjauan.
No.
Fungsi Kawasan
Jumlah skor
1
Hutan Lindung
175 atau syarat lain
2
Penyangga
125 – 175
3
Budidaya
<124
Berdasarkan jumlah skor dari 3 bagian dari Sub DAS Sumber Brantas didapatkan: No.
Das Bagian
Jumlah Skor
Fungsi Kawasan
1.
Hulu
135
Kawasan Penyangga
2.
Tengah
90
Kawasan Budidaya
3.
Hilir
90
Kawasan Budidaya
Arahan konservasi air di dalam setiap kawasan
Arahan konservasi air di dalam setiap kawasan merupakan berbagai alternatif kegiatan yang dapat dilaksanakan pada kawasan yang ditinjau. Penentuan arahan ini berdasarkan hasil penentuan fungsi kawasan dalam arahan tata guna lahan.
DAS
Kawasan
bagian
Hulu
Penyangga
Alternatif Kegiatan Vegetatif
Teknik sipil
Penghijauan
Embung
Hutan rakyat
Sumur resapan
Perkebunan
Teras Dam pengendali Rorak
Tengah
Budidaya
Kebun rakyat
Embung
Perkebunan
Sumur resapan
Hutan rakyat
Teras
Penghijauan
Dam pengendali Rorak
Hilir
Budidaya
Strip cropping
Dam pengendali
Conturing
Teras
Multiple crop
Rorak
Rotasi tanaman
Cerucuk/Bangunan Terjun