PT. MAHAYASA PLTM PONJU – KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULAWESI UTARA – INDONESIA
TOPOGRAFI
2. 1 UMUM Secara Topografi Kabupaten Donggala terdiri atas daerah pantai , dataran rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut kabupaten bawah dan kabupaten atas. Kabupaten bawah merupakan pantai dan dataran rendah yang memiliki kemiringan antara 0% sampai 5%, sedangkan di bagian Selatan merupakan dataran tinggi dengan kemiringan bervariasi antara 5% 40%. Kabupaten Donggala berada pada ketinggian 0 mdpl sampai dengan 700 mdpl.
2.2 SKEMA PENGUKURAN Skema pengukuran yang dilakukan dalam pekerjaan pemetaan lokasi PLTM PONJU ini meliputi daerah bangunan-bangunan utama PLTM yang antara lain : Bendung, Bangunan Pengambilan Sungai (River ( River Intake ), ), Kolam Penangkap Pasir (Sandtrap ), ), Jalur Saluran Penghantar (Waterway (Waterway ), ), Bak Penenang (Head (Head Pond ), ), Jalur Pipa Pesat (Penstock (Penstock ), ), Gedung Sentral, Saluran Pembuang, Jalan Masuk.
Page BAB II-1
Disamping itu dibuat juga Profil Memanjang dan Melintang pada jalur saluran penghantar/waterway. Untuk memperoleh hasil studi yang baik dan sesuai dengan keadaan di lapangan, maka diperlukan hasil yang akurat dari proses pekerjaan survey pengukuran/pemetaan topografi. Survai pengukuran ini bertujuan untuk memperoleh dan menyiapkan data dasar untuk menunjang studi lebih lanjut khususnya guna perencanaan studi kelayakan dan detail desain PLTM PONJU. Hasil pekerjaan adalah berupa Peta situasi, Gambar potongan memanjang (Longitudinal Section ), Potongan melintang sungai (Cross Section ) di sekitar lokasi rencana bangunan PLTM. Bentuk kenampakan topografi pada daerah yang yang telah ditentukan tersebut akan disajikan dalam gambar pemetaan dengan skala tertentu.
Metode Pengukuran yang dilakukan antara lain : 2.2.1
Pengukuran Polygon
Polygon merupakan kerangka dasar pengukuran Topografi secara detail, terdiri rangkaian titik terukur posisinya (xn, yn, Zn) dari posisi (koordinat) x,y dan z ditentukan (local) atau diukur dari posisi geografis, sehingga membentuk suatu rangkaian terbuka dan tertutup.
2.2.2 Pengukuran Waterpass
Page BAB II-2
Pengukuran sifat datar dimaksudkan untuk mendapatkan harga ketinggian pada setiap titik polygon dari referensi yang sudah ditetapkan. Jalur sifat datar mengikuti jalur polygon , sehingga harga ketinggian di titik-titik polygon merupakan referensi untuk titik-titik lainnya.
2.2.3
Pengukuran Situasi
Sebelum
dilakukan
pengukuran
pengukuran
polygon sebagai
situasi,
kerangka
terlebih
dahulu
horizontal
dan
dilakukan pengukuran
waterpass pada setiap titik-titik polygon sebagai acuan ketinggian/elevasi. Pengukuran situasi ini dilakukan dengan cara tachymetry . Adapun alat yang digunakan adalah theodolite dan waterpass .
2.2.4
Pengukuran Long Section dan Cross Section
Profil memanjang (longitudinal section) dan profil melintang (cross section) adalah merupakan irisan permukaan tanah di lokasi rencana suatu proyek. Irisan ini dibuat langsung di lapangan dan / atau dibuat peta topografi yang sudah selesai dipetakan, dengan titik-titik control terukur serta dapat dipertanggung jawabkan. Profil memanjang dalam studi ini adalah irisan memanjang mulai dari rencana bendung, intake , sandtrap , saluran, kolam penenang, penstock , power house dan tail race . Profil memanjang ini berfungsi untuk meng-kaji beda tinggi optimum yang biasa dimanfaatkan, meng-kaji serta menata posisi rencana konstruksi
Page BAB II-3
PLTM secara keseluruhan, dengan jarak dan beda tinggi titik-titik diatas permukaan bumi akan di dapat suatu irisan tegak lapangan, dinamakan profil memanjang pada sumbu proyek. Dilapangan dipasang pancang-pancang dari kayu yang menyatakan sumbu proyek dan pancang-pancang tersebut digunakan pada pengukuran penyifat datar memanjang untuk mendapat profil memanjangnya. Demikian pula dengan pengukuran profil melintang, guna mendapatkan irisan tegak lapangan pengukurannya harus dibuat tegak lurus pada sumb u proyek dan pada tempat-tempat penting. Titik-titik pada suatu jalur profil melintang harus dibuat pendek. Cara pengukuran untuk profil melintang sama dengan cara pada pengukuran memanjang, yang membedakan diantaranya
adalah
jarak-jaraknya
yang
lebih
pendek
dibanding
pengukuran memanjang. Peralatan yang digunakan untuk penunjang pengukuran tim antara lain:
1.
Theodolite SOKKIA
1 unit
2.
Waterpass SOKKIA
1 Unit
3.
Tripod
1 unit
4.
Bak Ukur
4 buah
5.
GPS Garmin 60 Csx
1 unit
6.
Kompas
1 unit
7.
Meter Roll 50m
1 unit
Page BAB II-4
8.
Meter Roll 5 m
1 Unit
7.
Notebook Asus
1 unit
8.
Camera Pocket
2 Unit
Sedangkan personil yang terlibat dalam pengukuran topografi ini terdiri dari Chief Surveyor (1 orang) dan tenaga Helper (6 orang).
2.3 PEMASANGAN BENCH MARK (Patok Beton) Pemasangan patok beton dilaksanakan di lokasi-lokasi rencana bendung, saluran, kolam penenang, gedung sentral dan pada titik-titik tertentu di dalam batas areal pemetaan. Benchmark dimaksudkan untuk digunakan sebagai titik acuan yang dapat digunakan untuk keperluan proyek di kemudian hari. Benchmark dibuat dari konstruksi beton bertulang dengan ukuran 20 x 20 x 60 cm, dan ukuran pondasi beton bertulang 40 x 40 x 40 cm. Semua patok beton diberi tanda dengan BM 1; BM 2; BM 3; BM 4; BM5; BM 6; BM 7; BM 8; BM9; BM10; BM11; BM12.
2.4 DAFTAR KOORDINAT HASIL PENGUKURAN
Hasil pengukuran topografi kami sajikan dalam tabel berikut ini :
Page BAB II-5
1
BM0
177391.000
65996.000
224.000
2
BM1
177378.358
66025.614
224.104
3
P1
177334.687
66001.312
222.867
4
P2
177308.666
65999.117
234.293
5
P3
177258.755
65969.571
234.623
6
P4
177243.888
65932.468
236.218
7
P5
177234.277
65914.711
235.789
8
P6
177197.940
65893.948
229.206
9
P7
177156.567
65865.367
222.169
10
BM2
177136.666
65848.316
226.911
11
P7
177156.567
65865.367
222.169
12
P8
177094.848
65836.320
221.060
13
P9
177087.613
65827.084
204.616
14
P10
177076.926
65815.726
204.684
15
P11
177041.260
65812.918
206.163
16
P12
177029.886
65808.935
209.284
17
P13
177003.139
65799.420
208.731
18
P14
176991.968
65797.349
206.706
19
P15
176921.061
65793.846
206.390
20
P16
176838.106
65791.465
206.028
21
P17
176811.292
65774.033
207.230
22
P18
176788.905
65757.218
208.393
23
P19
176749.255
65750.325
211.558
24
P20
176693.804
65755.163
207.430
25
P21
176642.752
65781.291
216.845
26
P22
176566.439
65798.446
205.962
27
P23
176555.036
65776.273
212.384
Page BAB II-6
28
P24
176541.534
65757.109
214.376
29
P25
176521.948
65760.243
212.026
30
P26
176402.064
65827.825
222.522
31
BM3
176286.864
65944.340
229.779
32
P27
176252.987
66108.846
211.238
33
P28
176236.304
66079.488
209.990
34
P27
176252.987
66108.846
211.238
35
P29
176220.305
66053.025
207.550
36
P30
176202.779
66043.925
204.541
37
P31
176140.264
66032.276
205.811
38
P32
176119.556
66021.867
208.663
39
P33
176083.040
66000.495
206.105
40
P34
176048.251
65965.878
202.951
41
P35
176018.576
65954.097
200.883
42
P36
175777.426
66058.779
218.786
43
P37
175743.678
66060.162
222.429
44
BM4
175777.426
66058.779
218.786
45
P38
175712.488
66073.617
223.961
46
P39
175686.138
66098.101
225.503
47
P40
175636.585
66177.924
228.078
48
P41
175617.101
66174.980
226.323
49
P42
175587.699
66201.799
231.127
50
P43
175509.045
66234.128
222.091
51
P44
175499.538
66234.614
221.041
52
P45
175479.004
66241.431
218.685
53
P46
175469.003
66251.529
221.330
54
BM5
175423.161
66316.897
216.496
55
P47
175379.645
66347.178
180.806
56
BM6
175358.118
66352.597
168.245
57
BM7
175274.625
66380.353
106.096
58
P48
175262.346
66385.940
96.930
59
P49
175237.556
66389.764
79.618
60
P50
175204.480
66388.970
73.016
Page BAB II-7
61
Bm8
175183.594
66391.158
63.866
62
Bm9
175169.301
66361.647
53.767
63
P51
175155.113
66398.301
60.356
64
P52
175134.705
66400.018
55.578
65
P53
175077.279
66404.478
54.557
66
Jl1
175029.694 66403.573 56.128
67
Jl2
174986.308 66399.264 56.140
68
Jl3
174928.907 66399.072 51.775
69
BM 10
174899.890
70
JL 4
174786.379 66343.884 45.618
71
JL 5
174597.251 66326.587 40.413
72
JL 6
174447.133 66230.991 37.101
73
JL 7
174296.567 66139.964 33.252
74
JL 8
174245.880 66096.791 32.033
75
JL 9
174177.405 65926.476 29.171
76
JL 10
174169.153 65899.726 28.877
77
JL 11
174082.666 65755.722 27.105
78
JL 12
174036.740 65612.319 24.831
79
JL 13
173824.359 65490.206 22.429
80
JL 14
173699.934 65439.948 21.104
81
BM 11
173577.044
82
JL 15
173486.562 65380.698 19.327
83
JL 16
173412.566 65354.206 18.856
84
JL 17
173339.194 65321.334 18.927
85
JL 18
173265.168 65304.153 18.081
66393.345
65412.153
51.512
20.273
Page BAB II-8
86
JL 19
173187.146 65278.968 16.952
87
JL 20
173119.587 65280.704 16.144
88
BM 12
173082.587
65294.784
15.562
2.5 DOKUMENTASI KEGIATAN
Berikut kami sajikan dokumentasi pengukuran PLTM PONJU
Page BAB II-9
Page BAB II-10
Page BAB II-11