1
STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENERAPKAN E-BUSINESS GUNA MERAIH KESUKSESAN BISNIS Rima Dhian
[email protected] Jurusan Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAKSI E-business sebernarnya merupakan bentuk bisnis yang berbasis elektronik, seperti radio dan televisi. Namun karena e-business banyak dikenal masyarakat ketika menggunakan media Internet, maka pengertian e-business bergeser menjadi bisnis yang berbasis Internet. Dalam membuangun suatu sistem e-business, diperlukan suatu strategi khusus yang berbeda dengan stategi bisnis yang digunakan dalam perusahaan yang bergerak secara offline. Dalam pengembangan e-business, strategi memegang peranan yang penting karena di sini teknologi hanya memiliki 1/3 bagian dari sistem, sedangkan sisanya mencakup organisasi, SDM, rekanan, sistem manajerial, administrasi front dan back office, serta strategi yang diterapkan. ABSTRACT E-business is an electronic-based business, such as radio and television. However, the definition of e-business is shifted into Internet-based business because e-business is known to the public when using the Internet media. In developing an e-business system, a special strategy that is different from business strategy used in the offline company is required. In an e-business development, strategy plays a vital role because technology has only 1/3 part of the system, while the rest covers the organization, human resources, partners, managerial systems, front and back office administration, the strategy applied.
Kata kunci: E-business, sistem, Internet, strategi, manajemen sumber daya manusia
PENDAHULUAN Peran internet dalam Bisnis internet merupakan sebuah wujud strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengatasi tekanan-tekanan yang dialami selama menjalankan bisnisnya. Selain itu, Internet juga memberikan beberapa manfaat lain bagi perusahaan, yaitu:
2
1. Perusahaan dapat menjalin komunikasi dengan konsumen secara rutin. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui keinginan, kebutuhan, dan tanggapan dari para konsumennya. 2. Jaringan komunitas konsumen yang terbentuk menciptakan kumpulan para konsumen yang loyal serta memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan informasi mengenai produk, yang berarti akan menmghemat biaya promosi, dan berpotensi mengakibatkan meningkatnya jumnlah konsumen. 3. Perusahaan dapat menjalin kerja sama yang lebih baik dengan para supplier, yaitu dengan membangun suatu Supply Chain Management. 4. Mendukung pelaksanaan transaksi jarak jauh sehingga dapat menambah pendapatan perusahaankarena transaksi tidak lagi terbatas pada tempat tertentu. 5. Perusahaan dapat mengadakan promsi kepada para pengguna Internet secara dua arah. E-Business E-business sebernarnya merupakan bentuk bisnis yang berbasis elektronik, seperti radio dan televisi. Namun karena e-business banyak dikenal masyarakat ketika menggunakan media Internet, maka pengertian e-business bergeser menjadi bisnis yang berbasis Internet. Perkembangan teknologi terus berlanjut hingga muncul teknologi pada ponsel yang memungkiinkan para penggunanya untuk mengakses Internet. Dengan demikian, pengguna dapat mengakses sistem e-business dari mana saja meskipun mobilitasna tinggi, sehingga lahirlah mobile business (m-business). Kemudian para pakar mengembangkan sistem e-business menjadi suatu sistem yang memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi dengan sistem yang disebut i-bisiness. E-business tidak memerlukan kantor yang formal sebab hanya akan tampil di Internet sebagai sebuah situs web. Para pihak yang terkait hanya membutuhkan web service sebagai perantara dan kesepakatan kerja sama antara pemasok dan pihak pengelola. Begitu pula dengan kesepakatan dengan konsumen dan juga bank. Yang tidak bisa dilakukan secara online hanya proses produksi barang-barang fisik dan teknis pengirimannya. Komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu e-business adalah Kartu kredit sebagai alat pembayaran, virtual shop yang merupakan homepage yang menampilkan produk-produk yang ditawarkan, dan jalur prmbayaran yang jelas, untuk memberi jaminan diterimanya bayaran dari konsumen kepada perusahaan. Sejak Internet digunakan sebagai sarana bisnis pada tahun 1990-an, denyut nadi kehidupan perusahaan seakan tidak pernah terhenti. Toko-toko virtual dibuka selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggi untuk melayani transaksi. Fungsi e-bussiness adalah untuk mendukung bagian pemasaran, produksi, accounting, keuangan, dan human resource management. Dengan menerapkan ebusiness, perusahaan seakan membuka toko di berbagai daerah bahkan negara karena konsumen dari berbagai belahan dunia dapat mengakses situs web-nya dan melakukan transaksi kapan saja dan tanpa harus meninggalkan rumahnya yang komputernya terhubung dengan Internet. selain itu, perusahaan dapat berkomunikasi secara langsung tanpa harus melalui birokrasi yang rumit. Salah satu nilai implementasi dari e-business adalah tercapainya nilai cyberspace yang memungkinkan orang untuk berbelanja beraneka ragam produk ke berbagai lokasi hanya melalui komputer pribadinya.
3
TUJUAN Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan mengenai pengertian umum tentang e-business serta hal-hal yang terkait dengannya, terutama strategi yang perlu untuk diterapkan dalam membangun dan mengelola suatu e-business agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan.
PEMBAHASAN Sebelum mempelajari lebih mendalam mengenai e-business, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai e-market dan e-product yang sangat terkait dengan segala proses yang terjadi dalam setiap e-business. E-market Pengertian market (pasar) merupakan tempat bertemunya para penjual dengan para pembeli. Demikian juga yang dimaksudkan dengan e-market, yaitu tempat bertemuna para penjual dengan para pembeli melalui media Internet. Dalam kurun waktu 7 tahun, yaitu sejak tahun 1996 hingga 2002 saja jumlah komputer yang terhubung dengan Internet telah meningkat hingga lebih dari 12 kali lipat, yaitu dari sebesar 14,7 juta menjadi 110 juta. Apalagi sekarang ini, di saat teknologi sudah semakin maju dan Internet telah menjadi salah satu gaya hidup dalam masyarakat di seluruh dunia. E-product E-product merupakan produk yang ditawarkan melalui bisnis di Internet. Hanya produk-produk yang secara global menjadi kebutuhan dan diminati masyarakat serta memiliki standar kualitaslah yang dapat dipasarkan melalui Internet mengingat orangorang yang terkait dengan e-market berasal dari berbagai dareah, bahkan negara, yang memiliki karakteristik yang heterogen. Berikut ini adalah beberapa jenis produk yang termasuk dalam e-product: 1. Informasi : koran, majalah, jurnal 2. Hiburan : kalender, peta, poster, film 3. Simbol : tiket pesawat, tiket kereta api, reservasi hotel 4. Jasa : pendidikan, telemedicine 5. Barang : buku, bunga, komputer 6. Keuangan : tabungan , transaksi kliring, asuransi Jenis-jenis E-business Kegiatan e-business dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan pelaku bisnis yang saling berhubungan, yaitu: NO JENIS PELAKU BISNIS BIAYA NILAI TRANSAKSI 1 Business to Business (B2B) Perusahaan Rendah Tinggi 2 Business to Consumer (B2C) Perusahaan, konsumen Tinggi Rendah 3 Costumer to Customer (C2C) Konsumen Tinggi Rendah 4 Customer to Business (C2B) Konsumen, perusahaan Tinggi Rendah 5 Business to Government (B2G) Perusahaan, pemerintah Rendah Tinggi
4
Pengimplementasian E-business Perusahaan yang baru memasuki era e-business akan mengalami beberapa perubahan dalam rangka menyesuaikan diri dengan sistem bisnis yang baru. Berikut ini adalah sebagian dari perubahan-perubahan tersebut: 1. Pemasaran yang lebih luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi. 2. Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada informasi dan pengetahuan 3. Produktivitas lebih diutamakan dibandingkan kehadiran di tempat kerja. 4. Produk terbaru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, namun usia produk menjadi singkat. 5. Struktur organisasi terdistribusi secara merata untuk mencapai fleksibilitas dan menekan biaya, kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau memberuikan inovasi baru kepada perusahaan. Penerapan sistem e-business ini memberikan sejumlah manfaat, baik bagi perusahaan atau pebisnis perseorangan, konsumen, maupu masyarakat pada umumnya. Manfaat yang dapat diperleh perusahaan atau pebisnis perorangan yaitu: 1. Menyelesaikan permasalahan kapling (lokasi), tenaga kerja, gudang, perijinan, dan keamanan. 2. Memperpendek jarak antara perusahaan dengan konsumen 3. Peningkatan market exposure (pangsa pasar) 4. Jangkauan mitra kerja menjadi semakin luas 5. Biaya terkendali 6. Efisien 7. Cash flow terjamin 8. Meningkatkan citra perusahaan 9. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen 10. Meningkatkan produktivitas 11. Mempermudah akses informasi 12. Mengurangi biaya transportasi 13. Meningkatkan fleksibilitas Sedangkan konsumen yang menggunakan sistem e-business akan memperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Memperoleh informasi dan dapat berinteraksi secara efektif 2. Biaya terkendali 3. Keamanan secara fisik 4. Harga produk cukup murah 5. Memperoleh fleksibilitas dalam melakukan transaksi Masyarakat pada umumnya juga akan memperoleh manfaat dari adanya pelaksanaan sistem e-business, yaitu terciptanya peluang kerja baru dan terciptanya persaingan yang kompetitif antar perusahaan sehingga masyarakat akan disuguhi dengan produk-produk yberkualitas dengan harga yang kompetitif. Meskipun demikian, penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlah kelemahan, antara lain: 1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi korban.
5
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik yang tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak berfungsi. 3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut. 4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya pembobolan sebuah sistem perbankan, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. 5. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Dalam proses pengimplementasian sistem e-businss di Indonesia, masih terdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah: 1. Belum terbentukna high trust society 2. Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisinal 3. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit 4. Perbedaan platform antarperusahaan 5. Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan e-business: 1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak 2. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management 3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis 4. Buruknya infrastruktur komunikasi 5. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan 6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi 7. Kurangnya dukungan finansial 8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw) 9. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business Strategi Bisnis sebelum sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan inverstasi pada bidang IT, penting untuk melakukan perencanaan yang matang serta menentukan strategi investasi yang tepat. Berikut ini adalah strategi-strategi investasi yang banyak digunakan. 1. We are the first Strategi ini memacu perusahaan untuk menerapkan teknologi IT terbaru dalam bidang industrinya. Keuntungan yang akan diperleh perusahaan: a. Sumber daya manusia (SDM) perusahaan terpacu untuk memngikuti perkembangan teknolgi guna kepentingan bisnis perusahaan. b. Baik dalam membangun citra perusahaan dan meningkatkan posisi produk dan kepercayaan konsumen. c. Membuka peluang tercipatanya unit usaha baru. d. Perusahaan menjadi penentu dalam pembentukan strandar industri selanjutnya. Kerugian yang akan menimpa perusahaan:
6
a. Strategi ini membutuhkan modal yang besar. b. Pemanfaatan sistem tidak optimal karena SDM harus terus mempelajari sistem terbaru tanpa sempat mengeksplorasi sistem terdahulu. c. Seringnya terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan penguna yang belum menguasai sistem yang baru. 2. We are not the first, but we are the best Perusahaan mengoptimalkan nverstasi perusahaan inverstasi di bidang IT. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi melalui pertimbangan yang sangat hati-hati. Keuntungan yang akan diperleh perusahaan: a. SDM terpacu untuk melakukan inovasi dan mengeksplorasi sistem. b. Modal yang dibutuhkan lebih sedikit. c. Memungkinkan terbukanya peluang baru bagi perusahaan dengan biaya sekecil mungkin. Kerugian yang akan menimpa perusahaan: a. Perusahaan lambat dalam beradaptasi dengan teknologi baru. b. SDM menjadi gagap terhadap perkembangan teknologi terbaru. c. Kerusakan sistem yang diakibatkan oleh habisnya usia operasionalnya akan menghambat kinerja perusahaan. d. Perusahaan biasnaya hanya akan menjadi pengikut dari perusahaan yang telah lebih dulu menetapkan standar industri tersebut. Strategi E-business Dalam membuangun suatu sistem e-business, diperlukan adanya suatu strategi khusus yang berbeda dengan stategi bisnis yang digunakan dalam perusahaan yang bergerak secara offline. Dalam pengembangan e-business, strategi memegang peranan yang penting karena di sini teknologi hanya memiliki 1/3 bagian dari sistem, sedangkan sisanya mencakup organisasi, SDM, rekanan, sistem manajerial, administrasi front dan back office, serta strategi yang diterapkan. Dalam sistem e-business, para konsumen harus bertindak lebih aktif untuk mencari informasi situs dan produk-produk yang dipasarkan daripada konsumen tradisional yang lebih banyak menunggu usaha promosi dari para pebisnis. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keaktifan konsumen pada sistem e-business. Oleh karena itu, pebisnis harus dapat menentuka strategi yang tepat untuk meraih kesuksesan melalui sistem e-business. Berryman dalam bukunya yang berjudul Electronic Cmmerce: Three Emerging Strategies mengungkapkan beberapa model pembentukan e-market, yaitu: 1. Seller-controlled electronic marketplace, yaitu pasar dibentuk oleh penjual tunggal yang mencari banyak pembeli, misalnya Cisco Systems. 2. Buyer-controlled electronic marketplace, yaitu pasar dibentuk oleh satu atau lebih pembeli dengan tujuan untuk mengalihkan kekuatan dan nilai dalam pasar kepada pihak pembeli, misalnya Japan Airlines yang memasang pengumuman online guna memperleh pemasok cangkir sekali pakai. 3. Natural electronic marketplace, yaitu pembentukan pasar dilakukan oleh pihak ketiga untuk mempertemukan banyak penjual dan banyak pembeli. Cara terbentuknya pasar seperti di atas memang penting untuk diperhatikan, akan tetapi masih terdapat faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu bagaimana cara untuk memenangkan pasar tersebut karena ketatnya persaingan dan adanya produk-
7
produk substitusi. Untuk menghadapi kompetisi tersebut, terdapat beberapa strategi (Turban, 2001): 1. Cost leadership strategy, yaitu dengan menyediakan produk dengan harga murah namun tetap mempertahankan kualitas produk sesuai dengan standar pada industri tersebut. 2. Differentiatin stategy, yaitu dengan menyediakan produk yang bersifat unik dan berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. 3. Focus strategy, yaitu dengan melakukan seleksi terhadap segemen yang lebih fokus dan memadukan dengan cost leadership atau differentiation stratey pada segmen tersebut. 4. Growth strategy, yaitu melakukan peningkatan pangsa pasar di mana sistem ebusiness akan menjadi kekuatan perusahaan. 5. Alliance strategy, yaitu bekerja sama dengan rekanan bisnis serta melakukan strategi dari kompetisi bisnis yang diketahui oleh masing-masing pihak. 6. Innovatin strategy, yaitu memberikan produk-produk dengan karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan yang batu. 7. Internal efficiency strategy, yaitu dengan meningkatkan metode dalam proses bisnis sehingga akan menciptakan kepuasan pegawai dan konsumen, meningkatkan kualitas, produktivitas, dan pengambiulan keputusan. 8. Customer-oriented strategy, yaitu semua usaha dilakukan untuk memenuhi kepuasan konsumen terhadap produk dan layanan. Sama seperti pada sistem tradisional, harga dari produk yang dipasarkan tetap menjadi faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan e-business. Menurut Ward Hanson (2000), sensitifitas harga oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti nilai yang unik, ketersediaan barang substitusi, besarnya pengeluaran total, penyajian biaya, perbandingan harga dengan kualitas produk, serta persediaan produk yang mempengaruhi elastisitas harga. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Sejak teknologi komputer dikembangkan sebagai penopang sistem bisnis, telah terjadi sejumlah perubahan. Perubahan-perubahan tersebut meliputi sistem bisnis, pola transaksi, hingga sistem otganisasi manajemen SDM (MSDM).sistem. Teknologi ebusiness tidak dapat diimplementasikan secara utuh tanpa adanya dukungan dari SDM, dan konsumen sebagai pengakses sistem. Oleh karena itu, diperlukan persiapan dan kesiapan SDM, baik dari internal perusahaan maupun konsumen. Kesulitan yang dihadapi dalam mempersiapkan SDM internal umumnya digolongkan ke dalam 2 kelompk, yaitu SDM yang sudah tua atau SDM muda yang statis pada teknologi lama; serta SDM baru yang tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai perkembangan teknologi dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem yang baru. Sedangkan bagi konsumen yang juga merupakan pengguna sistem, persiapan yang perlu dilakukan meliputi pemahaman dan adaptasi dalam pola e-business serta kemampuan dalam pengoperasian sistem. Pembiayaan persiapan SDM merupakan hal yang sulit untuk diputuskan oleh perusahaan mengingat hasil hyang diperoleh akan beragam pada setiap SDM-nya, tidak seperti pembelian barang yang bersfat pasti. Biaya persiapan SDM tersebut tidak hanya meliputi biaya pelatiha, tetapi juga biaya yang dikeluarkan untuk penanganan sistem selama pelatihan, seperti kerusakan sistem yang terjadi akibat belum terbiasanya SDM terhadap sistem yang baru.
8
Sedangkan untuk pelatihan konsumen, dibutuhkan biaya yang cukup besar karena melibatkan berbagai jenis media mengingat mobilitas para konsumennya. Memasukkan biaya pelatihan ke dalam knowledge invesment merupakan strategi yang jitu. Namun terdapat masalah yang harus diatasi, yaitu bagaimana cara menghitung penyusutan karena bisa jadi ilmu dan kemampuan SDM malah lebih berkembang dan meningkat nilainya. Demikian pula pelatihan yang dilakukan terhadap konsumen yang nantinya akan mendorng peningkatan jumlah konsumen yang dilakukan. Setelah proses pelatihan dilalui, diperlukan evaluasi yang bertujuan untuk melihat efektivitas proses MSDM yang dilakukan di dalam perusahaan. Para peneliti di Harvard menatakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebagai kriteria utama dalam menilai (JamesAF Stoner, 1996), yaitu kompetisi, komitmen, keserasian, dan efektivitas biaya. Perusahaan tradisional yang mulai memasuki era e-business hampir bisa dipastikan akan meghadapi jumlah SDM karena jumlah SDM yang diperlukan dalam preusahaan e-business tidak sebanyak pada bisnis tradisional. Berikut ini beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengurangi jumlah SDM: 1. Meningkatkan volume transaksi bisnis 2. Tidak menambah SDM baru 3. Mempersiapkan SDM yang tidak dapat beradaptasi dengan sistem untuk dapat mandiri agar kemudian mengundurkan diri dari perusahaan untuk menangani usahanya sendiri. Ukuran Keberhasilan E-business Jika bisnis bertujuan untuk mencapai wealth maximization, maka secara jelas ebusiness harus dapat paling tidak melakukan dua hal di bawah ini: 1. Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan. 2. Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan. Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus dihasilkan oleh e-business kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya, sesuai dengan rumus sederhana Profit=Revenue–Cost. Dalam kenyataannya, tentu saja tidak semua usaha dapat secara langsung dan terlihat berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut di atas, karena banyak dari manfaat atau value dari e-business yang bersifat intangible dan unquantifiable. Dalam bukunya “The Effective Measurements of IT Cost and Benefit Analysis”, Arthur Money dan Remenyi memberikan 16 kriteria yang harus diukur di dalam perusahaan untuk menentukan apakah konsep e-business yang diterapkan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada saat e-business belum diimplementasikan (manajemen bisnis konvensional). Secara ringkas keenam-belas kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan sistem dalam mengurangi biaya 2. Kemampuan sistem memindahkan biaya 3. Kemampuan sistem menghindarkan biaya 4. Kemampuan sistem menyediakan peluang pertumbuhan pendapatan 5. Kemampuan sistem menyediakan peningkatan informasi manajemen 6. kemampuan sistem meningkatkan produktivitas staf
9
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
kemampuan sistem menyediakan kapasitas untuk meningkatkan volume kemampuan sistem untuk mengurangi kesalahan kemampuan sistem menyediakan keuntungan kompetitif kemampuan sistem menyetarakan dengan persaingan kemampuan sistem menyediakan peningkatan kontrol manajemen kemampuan sistem meningkatkan produktivitas manajemen kemampuan sistem menyediakan peningkatan moral karyawan kemampuan sistem menyediakan peningkatan image perusahaan kemampuan sistem menyediakan peningkatan layanan nasabah kemampuan sistem meningkatkan hubungan dengan klien.
Jika dilihat secara sungguh-sungguh terlihat bahwa keenambelas hal tersebut adalah mengkaji pengimplementasian konsep e-business dari sisi internal perusahaan, dimana konsumen atau pelanggan tidak secara langsung dilibatkan dalam proses penilaian. Tentu saja jika dilihat dari kecenderungan bisnis yang lebih bersifat marketoriented dan/atau customer-oriented, ukuran-ukuran baru harus dikembangkan. Contoh kriteria kinerja dari e-business yang dapat dikembangkan untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi diperlihatkan pada sepuluh hal di bawah ini (ukuran keberhasilan dipandang dari perspektif eksternal): 1. Kemampuan sistem mebuat efisiensi biaya 2. Kemampuan sistem meningkatkan layanan pada pelanggan 3. Kemampuan sistem menjangkau pelanggan 4. Kemampuan sistem meningkat kualitas produk dan jasa 5. Kemampuan sistem memuaskan kebutuhan sepesifik pelanggan 6. Kemampuan sistem untuk memberikan layanan cepat pada pelanggan 7. Kemampuan sistem untuk mengurangi keluhan pelanggan 8. Kemampuan sistem untuk menyediakan sistem pembayaran efektif 9. Kemampuan sistem untuk menambah brand awareness pelanggan 10. Kemampuan sistem untuk menciptakan identitas pelanggan (pelanggan selamanya) Dengan melihat keseluruhan contoh pengukuran kinerja tersebut jelas terlihat konsep teknologi informasi yang relevan untuk penerapan e-business di sebuah perusahaan atau industri tertentu. Jika pemakaian sebuah aplikasi, sistem informasi, software, perangkat keras, jaringan, Intranet, dan produk-produk teknologi informasi lainnya secara langsung ada maupun tidak langsung memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap ukuran kinerja bisnis seperti yang dijelaskan di atas, maka jelas peranannya akan sangat berarti bagi perkembangan perusahaan. Demikian juga sebaliknya, jika hasil pengimplementasian teknologi informasi di bisnis justru bertentangan dengan konsep peningkatan kinerja yang di atas, tentu saja kehadirannya akan menjadi bumerang bagi keberadaan perusahaan. KESIMPULAN E-businessmerupakan sebuah sistem berbasis elektronik, terutama Internet, yang dapat memberikan banyak manfaat baik bagi perusahaan, konsumen, dan masyarakat umum. Dengan semakin berkembangnya teknologi, e-business pun turut serta makin berkembang. Semakin banak perusahaan yang menerapkan sistem ini melihat prospeknya yang menjanjukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi agar perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan dan dapat memenangkan persaingan yang ketat dalam dunia e-business. Strategi yang perlu diterapkan bukan hanya strategi
10
bisnis seperti yang diterapkan pada perusahaan offline, namun juga strategi untuk memberikan pelayanan yang mampu memenuhi keinginan para konsumen e-business, dan juga strategi untuk mengatur manajemen sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Setelah perusahaan mengimplementasikan sistem e-business, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem guna mengetahui ukuran keberhasilannya. Dari hasil yang diperoleh melalui pengukuran tersebut, perusahaan akan dapat menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan terhadap sistem e-businesss.
DAFTAR PUSTAKA Anastasia Diana. 2001.Mengenal E-Business. Yogyakarta: Andi. Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2001. Perspektif e-Business. Yogyakarta: Andi. E-business. http://3dayers.ngeblogs.com/2009/11/02/e-business/. 19 Juni 2010: 21.25. E-business. http://www.computerweekly.com/Articles/2001/10/23/183064/e-businesssuccess-stories-they-do-exist.htm. 19 Juni 2010: 21.10. For A Successful E-Business. http://www.buzzle.com/articles/for-a-successful-ebusiness.html. 19 Juni 2010: 21.20. Ukuran Keberhasilan E-business. http://yusrilove.blogspot.com/2009/05/ukurankeberhasilan-e-business_10.html. 19 Juni 2010: 21.06.