BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlu dipahami, tahapan stimulasi tergantung usia janin atau kehamilan. Stimulasi janin pada beberapa usia kehamilan, artinya pada usia kehamilan tertentu stimulasi kehamilan tidak dibutuhkan secara khusus (Rahayu dkk, 2012). Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin sudah dapat bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lainnya. Sedangkan stimulasi utama diberikan khusus untuk anak usia 0 – 0 – 7 7 tahun (Wordpress. 2013). Dari penelitian medis, bayi yang besar dan sehat memiliki kecerdasan lebih baik ketimbang bayi yang kurang berat badan. Fakta Fakta ini dipaparkan dr Ari Widodo, SpOG, SpOG, spesialis kandungan dari RS Tria Dipa, Pancoran, Jakarta Selatan. Masih menurut dr Ari, agar bayi dapat memperoleh berat badan sehat sebaiknya ibu hamil mulai ekstra makan setelah usia kehamilah mencapai 27 minggu atau 7 bulan (Kompas, 2012). Selain itu, selama kehamilan kecerdasan anak telah terbentuk sekitar 30 persen. Perkembangan otak dan kecerdasan ini akan terus berkembang hingga seseorang menginjak usia 21 tahun.Namun masih ada beberapa kiat agar bayi terlahir cerdas. Berikut beberapa tips dari dr Ari bagi para Ibu untuk memberikan stimulus bagi bayi cerdas.Menstimulasi otak bayi bisa dilakukan sejak usia 18-20 pekan kehamilan. Hal ini dikarenakan pada masa-masa tersebut terjadi lesatan sel syaraf janin yang dahsyat, maka Moms jangan tunda lagi melakukan stimulasi atau rangsangan. "Stimulasi janin dalam kandungan dilakukan dengan mengajak berbicara, mengobrol, menyanyikan lagu, membacakan doa, lagu-lagu keagamaan, sambil mengelus-elus perut ibu (Putri, 2012). Stimulasi akan mengoptimalkan tumbuh kembang janin, selain juga menjalin kedekatan ibu dan si kecil kelak. Bahkan, bisa membuat proses persalinan berlangsung lancar. Simak penjelasan Lanny Kuswandi dari Pro V Clinic Jakarta mengenai stimulasi janin ini (Kompas, 2012).
1|Page
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis membuat rumusan masalah “ bagaimana stimulasi yang dilakukan pada janin dalam kandungan ?” 1.3 Tujuan Penulisan
Mengetahui stimulasi yang dilakukan pada janin dalam kandungan. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Manfaat Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan pengetahuan di bidang kesehatan serta dapat mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam memberikan stimulasi janin. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat Sebagai bahan masukan dan sumber informasi pada ibu – ibu tentang pentingnya menstimulasi janin dalam kandungan. b. Bagi Tenaga kesehatan Sebagai bahan masukan dan sumber informasi tentang pentingnya peran serta terhadap kelancaran proses perkembangan anak secara dini sejak dari janin. 3. Manfaat teoritis
a. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Sebagai masukan akan tindakan yang dilakukan saat memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu hamil dalam melakukan stimulasi pada janin dalam kandunga. b. Bagi Pendidikan Merupakan masukan bagi institusi pendidikan di harapkan memberikan informasi lebih banyak lagi tentang cara yang tepet dalam menstimulasi janin dalam kandungan, sehingga dapat menambah pengetahuan mahasiswa.
2|Page
BAB II PEMBAHASAN 2.1.Stimulasi Prenatal Pada Janin A. Stimulasi Prenatal
Masa kehamilan trimester I (3 bulan) merupakan fase yang paling rentan yaitu ketika pembentukan sel-sel tubuh pada bayi. Oleh sebab itu disarankan pemakaian obat-obatan secara terus menerus sebaiknya dihindari karena hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan dampak ringan dari berbagai penyakit yang muncul pada janin adalah salah satunya yaitu keguguran ataupun akibat yang sangat signifikan bisa berupa cacat bawaan hingga kematian. Salah satu contoh perilaku yang sering kita jumpai yaitu seroang perokok pasif, dampaknya adalah menyebabkan cacat pada bawaan, krn kandungan asap yang dihasilkan dari sebatang rokok kandungannya adalah sama dengan zat CO2 pada asap kendaraan. Bagian dari janin yang mampu menyaring gangguan dari lingkungan luar adalah placenta. Namun placenta tersebut tidak sepenuhnya mampu menyaring gangguan tersebut, ada beberapa zat kimia yang yang masih bisa menembus placenta. Pada umumnya pada usia kehamilan yang memasuki masa trimester II & III, janin sudah mulai menguat dan tidak lagi terlalu terpengaruh oleh gangguan dari lingkungan luar, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruh dari lingkungan luar tersebut masih ada bagi janin tersebut. Dan yang perlu diingat adalah pada masa kehamilan ibu tidak diperkenankan bekerja terlalu keras karena akan berdampak pula pada kesehatan janin. B. Pemberian Stimulasi Pralahir
Penelitian yang dilakukan oleh Verny T. & Kelly J. secara garis besar mengungkapkan bawasanya pada masa pralahir bayi sebenarnya sudah mampu mendengar dan merasakan apa yang terjadi dengan san ibu, baik dalam kondisi menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Berasarkan penelitian tersebut terlihat juga bahwa konsep paradigma yang dimiliki sebagian orang tua khsusnya pada zaman dulu mengibaratkan
3|Page
bahwa bayi didalam kandungan adalah layaknya berada pada sebuah ruang tunggu yang hanya menunggu datangnya waktu kelahiran. Namun pandangan atau paradigma masa kini justru berbeda dan mengibaratkan bahwa bayi yang ada dalam kandungan adalah dikondisi berada pada sebuah ruang kelas dan didalam kandungan tersebut bayi sedang belajar serta mengeskplorasi setiap kejadian yang kemudian direkam dan direfleksikan ketika bayi tersebut sudah lahir. C. Metode Pendidikan Janin
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa paradigma ruang kelas mengkondisikan bayi dalam kandungan tersebut selalu belajar dan merekam setiap suara dan kejadian dari lingkungan luar. Adapun beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam metode pendidikan janin : 1. Memberi stimulasi pada sel-sel otak 2. Janin diberi kesempatan untuk mengaktifkan dan memanfaatkan selsel otaknya sejak sebelum lahir 3. Tingkat kecerdasan tidak bergantung pada besarnya volume otak, namun lebih kepada seberapa banyak bayi tersebut dapat belajar hal apapun ketika dalam kandungan 4. Besarnya volume otak ditentukan oleh gen Metode yang paling tepat dan aman dalam membentuk bayi agar menjadi individu yang cerdas adalah stimulasi otak dan juga didukung dengan rekayasa gizi atau pemberian suplai gizi yang cukup agar perkembangan bayi juga lebih baik. 2.2. Stimulasi Janin Dalam Kandungan
Umumnya, stimulasi pralahir bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan. Ada beragam jenis stimulasi yang dapat dilakukan:
4|Page
a. Stimulasi suara 1) Memperkenalkan diri
Ibu dan ayah pertama kali berkomunikasi dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, “Nak, ini ibu dan ini ayah”. Niscaya janin dapat mendengar kata kata tersebut. Ucapkan secara berulang, perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau “tendangan” itu menunjukkan adanya respons dari janin . Begitulah cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang dunianya. 2)
Membacakan cerita
Di waktu lain, upayakan untuk membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk merasakan
pengalaman
berlatih
berkata-kata.
Ayah
juga
membacakan cerita agar bayi dapat selalu mendengar suara
bisa
ikut
ayahnya.
Kenapa? Karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan sosial si anak di kemudian hari. 3)
Memperdengarkan suara musik
Tak hanya irama jantung ibu yang didengar, perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu, bunyikan irama yang terpola dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah bernyanyi atau bersenandung. Iramakan nada-nada indah dan menyenangkan agar bayi merasa tenang. Cara lainnya adalah mendengarkan tape recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan lagu-lagu klasik gubahan Mozart yang sangat bermanfaat bagi janin. Menurut penelitian DR. Van de Carr, janin dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya sehingga dapat membuatnya merasa tenang. Stimulasi dengan irama musik ini juga konon dapat memengaruhi bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan
5|Page
suara musik ini selain bermanfaat buat janin juga bisa membuat ibu relaks dan bahagia menjalani kehamilannya. b.
Stimulasi dengan gerakan tangan 1) Membelai
Letakkan jari-jemari pada posisi punggung janin, yakni di sekitar bagian bawah perut. Lakukan gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Barengi belaian ini dengan mengucapkan kata-kata lembut. 2) Mengusap
Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik. 3)
Menepuk
Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau tak nyaman.
6|Page
4) Menekan
Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras. 5) Mengguncang
Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras. Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini, maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini: 1) Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar dapat mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik. 2) Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik. 3) Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan 4) Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses stimulasi.
7|Page
2.3.Program Stimulasi
Menurut Hilmansyah dalam Kompas (2012) stimulasi berdasrkan trimester adalah sebagai berikut : a. Stimulasi trimester I
Stimulasi pertama lebih ditekankan pada stimulasi gizi terkait dengan tumbuh kembang janin agar optimal. Namun, bukan berarti pula karena sedang berbadan dua, maka konsumsi makanan jadi berlipat. Yang perlu diperhatikan, konsumsi sumber makanan harus lebih beragam, terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral. Patut pula diperhatikan di masa ini, asupan asam folat yang meningkat. Jadi, perbanyak makan buah-buahan dan sayuran berwarna hijau gelap seperti sawi dan brokoli. Terpenuhinya kebutuhan akan asam folat dapat mencegah fetal neural tube defect, yaitu tak terbentuknya sebagian tulang belakang janin sampai kepala dan otak. b. Stimulasi trimester II
Stimulasi gizi. Stimulasi gizi yang dilakukan sama seperti trimester I, hanya ditambah dengan asupan kalsium lebih banyak dari biasanya. Mulailah mengonsumsi segelas susu per hari, ikan, dan sumber kalsium lainnya agar menunjang pertumbuhan tulang dan gigi janin serta mencegah pengeroposan tulang ibu.
Stimulasi suara. Di trimester ini, stimulasi lain sudah bisa dilakukan salah satunya stimulasi suara. Ajak janin bicara setiap hari, "Halo sayang, selamat pagi. Ini Mama. Adek lagi ngapain? Main-main ya di perut Mama?" Perdengarkan juga suara ayah. Berbicaralah tentang apa saja, bisa juga dengan menceritakan pengalaman yang ayah-ibu hadapi hati itu. Stimulasi suara bentuk lain adalah memperdengarkan musik. Penelitian yang dilakukan terhadap musik klasik menghadirkan fakta, stimulasi musik jenis ini terbukti berefek positif bagi tumbuh kembang janin. Namun, bukan berarti harus selalu diperdengarkan musik klasik. Musik lain juga tak masalah, yang penting iramanya lembut dan menenangkan. Ayah ibu juga dapat membacakan buku
8|Page
cerita, mendendangkan lagu, atau bahkan membacakan kitab suci atau doa-doa untuk kebaikan janin. Stimulasi sentuhan. Ketika melakukan stimulasi suara, ibu biasanya sambil mengusap-usap perutnya. Nah, ini berarti sekaligus ibu melakukan stimulasi sentuhan. Kadang-kadang, janin merespons dengan cara bergerak memberikan "tendangan". Usap atau elus secara lembut perut ibu dengan cara melingkar menggunakan jari dan telapak tangan terbuka dengan sedikit tekanan. Stimulasi sentuhan lain adalah dengan "menepuk" perut ibu, tentu secara lembut. Lakukan tepukan pada bagian atas perut yang umumnya merupakan posisi punggung atau bokong janin. Stimulasi ini sekaligus mengajak janin "bermain" dan memancing resposnya, baik dengan menendang maupun meninju perut ibu. Di malam hari, ketika hendak tidur, stimulasi sentuhan dapat dilakukan dengan cara mengelus-elus lembut sehingga janin merasa tenang dan nyaman. Stimulasi cahaya. Mulai minggu ke-20, ayah ibu bisa memberikan stimulasi cahaya. Caranya dengan mengarahkan cahaya senter ke perut ibu. Selain sebagai upaya mengenalkan terang dan gelap, konon sekaligus menstimulasi otak dan mata janin. Dapat pula dilakukan dengan menyalakan dan mematikan lampu dalam hitungan detik dan jeda yang teratur. c. Stimulasi trimester III
Pada prinsipnya sama dengan stimulasi trimester sebelumnya terutama stimulasi nutrisi, cahaya, dan sentuhan. Khusus stimulasi suara, pada mingguminggu menjelang bersalin, utamanya minggu ke-36, ibu dapat memberikan stimulasi persiapan bersalin. Caranya, ucapkan kalimat yang berisi pernyataan positif, bahwa nanti dapat melewati proses persalinan dengan lancar dan selamat. Katakan, "Sayang, semoga nanti Bunda bisa melahirkan dengan lancar, ya. Bantu Bunda supaya kuat melahirkanmu nanti." Ketika ia menendang dengan keras, minta ia untuk bergerak lebih tenang. Jadi terus lakukan komunikasi yang positif dengannya.
9|Page
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Periode perkembangan yang pertama dalam jangka kehidupan manusia yang manusia yang dinamakan masa prenatal. Dimulai pada waktu konsepsi yaitu pembuahan dari ovum oleh sel-sel sperma, Dan berakhir pada waktu kelahiran. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. B. Saran-Saran
Mudah-mudahan atau kami berharap dengan adanya makalah ini akan dapat memberi motivasi kepada para wanita umumnya agar tidak mengabaikan masa periode prenatal/ pra kelahiran sampai pasca kelahiran.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih.2005.Tumbuh Kembang Anak .Jakarta : EGC
http://female.kompas.com/read/2012/01/20/10520142/Stimulasi.Janin.Tiap.Trim ester) diunduh pada tanggal 15 Maret 2013
Van de Carr & Lehrer.2009.Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan.KAIFA : Jakarta
Rahayu dkk, 2012 dalam http://www.bergaya.info/2012/06/7-stimulasi-pada janin-berdasarkan-usia.html diunduh pada tanggal 17 Maret 2013
http://babyorchestra.wordpress.com/tag/stimulasi-janin-2/ diunduh pada taggal 17 Maret 2013.
Gustia
martha
putri
2012
(http://health.okezone.com/read/2012/06/04/483/641239/cara-stimulasi-otakanak-dalam-kandungan) diunduh pada tanggal 16 Maret 2013.
Kriswidianto.2011.Stimulasi
Pranatal
( http://danielkrisiwidianto.blogspot.com/2011/12/stimulasi-prenata.html) diunduh pada tagl 19 Maret 2013
11 | P a g e