Jun 25
Standar Operasional Prosedur (SOP) Gawat Darurat Standar Operasional Prosedur (SOP) Gawat Darurat Bagian I STANDAR OPERATING PROCEDURE
1. Penanganan syok haemoragik a.
Defenisi Suatu keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang disebabkan karena adanya perdarahan
b. Tujuan 1) Memuihkan perfusi pada jaringan 2) Memuihkan keseimbangan !airan daam tuibuh ") Men!egah kematian !.
#ndikasi 1) Syok haemoragik
d. Persiapan 1) $at
-
$at peindung diri %ka!a mata safety& masker& masker& hands!oen& s!ort)
- 'e!k !oar -
(aut !epat
-
#nfus set
-
Pester
-
inger a!tat yang hangat
-
Monitor *+,
-
Puse oksimeter
-
-ksigen set
-
+ateter
-
rin bag
2) Pasien Pasien disiapkan sesuai dengan kebutuhan tindakan di atas brankard. ") /ingkungan Tenang Tenang dan aman
e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung p eindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) $ir0ay dan spine dijamin aman ") (reathing dijamin aman& berikan oksigen ) ir!uation o
#nfus 2 ine dengan jarum no. 1314 / ± 1.62. m sesuai dengan kebutuhan atau keasnya syok.
o
Periksa aboratorium darah 7 goongan darah& 8b38t& $,D
o
Transfusi spesifik spesifik type atau goongan -
o
Stop sumber perdarahan
o
Tidak ada rekasi diakukan bedah resusitasi untuk menghentikan perdarahan
5) Pasang monitor *+, 4) Pasang gastri! tube 9) Pasang kateter dan niai produksi urin 8a yang peru diperhatikan 7 1) 8arus dapat diakukan di pusat ga0at ga0a t darurat tingkat #: sampai tingkat # 2) Pasien dengan perdarahan yang masih aktif tidak dapat atau tidak boeh die;akuasi 3 mede;ak ") Metaboisme anaerob ) +ematian se& transokasi bakteri& S#S 5) ,aga organ mutipe %M-<) dan kematian 2. Thorak Masif a.
Defenisi Terkumpunya darah se!ara !epat sebanyak = 15 m di rongga toraks akibat trauma tajam atau tumpu yang menyebabkan menyebabkan terputusnya terputusnya arteri arteri inter!ostais& inter!ostais& pembuuh pembuuh darah hius paru atau robek parenkim paru atau jantung.
b. Tujuan 1) Mengurangi rasa sesak 2) Mempertahankan pasien tetap hidup !.
#ndikasi
1) Pasien dengan trauma tumpu dada 2) Perdarahan pada rongga dada ") /uka tusuk pada dada d. Persiapan aat 1) $at peindung diri %ka!amata %ka!a mata safety& masker& masker& hands!oen& s!ort) 2) 'e!k !oer ") -bat anasthesia oka ) Syringe 5) #nfus set 4) airan ringar a!tat yang hangat 9) hest tube >) (oto ?SD @) -ksigen set 1) Puse oksimeter e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas gunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) (ersihkan jaan nafas& kontro ser;i!a dengan pe masangan semi rigid !er;i!a !oar ") (erikan oksigenasi 12 t3menit ) Membantu dokter untuk pemasangan !hest tube dan ?SD 5) Monitor ?SD 7 unduasi& jumah darah dan bubbe 4) /akukan resusitasi !airan se!ara stimuan 9) Pasang infus / hangat dengan 2 jaur umen besar >) Pasang puse oAimetry @) Pasang monitor *+,
f.
8a yang peru diperhatikan
1) 'iai kesadaran& nadi& pernafasan& pengisian ;ena !apier& akra dan produksi urine 2) egah jangan sampai hipoksia ") $danya empisema toraks ". <ai hest a.
Defenisi $danya bagian dari dinding dada yang kehiangan kontinuitas dengan dinding dada sisanya %ada bagian yang meayang). Terdapat mutipe fraktur iga dengan garis fraktur ebih dari satu pada satu iga.
b. Tujuan 1) Mengurangi rasa sakit 2) Men!egah kerusakan ebih anjut pada dinding dada !.
#ndikasi 1) <ai !hest
d. Persiapan aat 1) $at peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) -ksigen engkap ") #ntubasi set ) Su!tion engkap 5) #nfus set 4) airan ringer a!tate 9) Puse oksimetri e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) (ersihkan jaan nafas& hisap !airan 3 darah dan kontro spine ") Pasang intubasi ) (erikan oksigenasi yang adekuat 5) Jamin breathing6;entiasi dengan baik 4) #nfus /& 2 jaur dengan jarum besar 9) Monitoring dengan puse oAimetry f.
8a yang peru diperhatikan
1) 8ipoksia sebab kontusio paru
2) 'yeri pada pergerakan dada . Trauma $bdomen a.
Defenisi Suatu keadaan dimana abdomen mengaami benturan
b. Tujuan 1) Men!egah kerusakan ebih anjut organ di rongga abdomen 2) Men!egah terjadinya syok !.
#ndikasi edera pada daerah abdomen
d. Persiapan aat 7 1) Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) -ksigen engkap ") ,urita ) #nfus set 5) airan ringer a!tat hangat 4) +assa steri e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) Pertahankan jaan nafas tetap terbuka dan imobiisasi spine ") Pasien diberikan oksigen 4 tr3menit ) Pasang infus ringer a!tat hangat dengan jarum yang besar 5) Pasang gurita jika terjadi perdarahan interna 4) Jika terdapat organ yang keuar tutup dengan kasa steri yang embab 9) Membantu dokter untuk mempersiapkan pasien untuk diakukan operasi >) Monitor tanda6tanda ;ita pasien f.
8a yang peru diperhatikan
1) Syok hemoraghik 3 hipo;oemik 2) +oaguopati ") egah hipogikemi ) $sidosis 5) ega jantung sampai hipotermi
5. edera +epaa a.
Defenisi Suatu keadaan dimana kepaa mengaami !edera akibat adanya suatu trauma
b. Tujuan 1) Men!egah kerusakan otak sekunder 2) Mempertahankan pasien tetap hidup !.
#ndikasi
1) ontusio !erebri 2) ommotio !erebri d. Persiapan aat 1) Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) 'e!k!oar ") Su!tion engkap ) -ksigen engkap 5) #ntubasi set 4) /ong spine board 9) #nfus set >) airan ringer a!tat hangat @) Puse oksimetri 1) Monitor *+, 11) ,astri! tube 12)
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort 2) (ersihkan jaan nafas dari kotoran %darah& se!ret& muntah) dengan su!tion) ") #mobiisasi spine dengan ne!k !oar ) Jika tiba6tiba muntah miringkan dengan teknik C /og o. 5) /etakkan pasien di atas ong spine board 4)
(ia pasien mengorok pasang oropharingea air0ay dengan ukuran yang sesuai oropharingea jangan difiksasi
9) Membantu dokter pasang intubasi %jika ada indikasi)
>) Pertahankan breathing dan ;entiation dengan memakai masker oksigen dan berikan oksigen 1 E diberikan dengan ke!epatan 161213menit @)
Monitor !ir!uasi dan stop perdarahan& berikan infus / 162 iter bia ada tanda6tanda syok dan gangguan perfusi& hentikan perdarahanuar dengan !ara baut tekan.
1) Periksa tanda ateraisasi dan niai ,asgo0 oma S!ae n ya 11) Pasang foey !ateter dan pipa nasogastrik bia tak ada kontraindikasi 12) Seimuti tubuh penderita seteah diperiksa seuruh tubuhnya& jaga jangan sampai kedinginan. 1") Persiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik 3 foto kepaa f.
8a yang peru diperhatikan
1)
,angguan kesadaran dan perubahan kesadaran dengan skaa koma gaasgo0 ebih ke!i dari @ yaitu *61& M65& :F 162
2) Pupi anisokor& dengan perambatan reaksi !ahaya ") 8emifarese ) Monitor tanda6tanda ;ita se!ara ketat
4. Penanganan open pneumothorak a.
Defenisi $daah defek yang ebar pada dinding dada yang tetap terbuka yang menyebabkan terjadinya pneumothorak terbuka3su!king !hest 0ound& diamater =23" diameter tra!hea
b. #ndikasi Pasien dengan open pneumothorak !.
Tujuan Menghiangkan sesak nafas dan mempertahankan pasien tetap hidup
d. Peaksanaan tindakan 1) $at peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) +assa steri ") Pastik tipis ) Pester
5) airan infus 4) #nfus set e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) Jaga $( tetap stabi dan imobiisasi tuang ser;i!a ") Tutup defek dengan kassa steri dan pasti!& sampai mee0ati tepi defek ) Pester pada tiga sisi saja %futte type ;a;e effe!t) 5) +oaborasi dengan dokter untuk memasang !hest tube dan ?SD 4) (erikan oksigen > t3menit 9) (erikan infuse / 2 jaur dengan jarum yang besar f.
8a penting yang peru diperhatikan
1) Pasang monitor *+, 2) Pasang puse oksimeter
9. Mera0at3memandikan pasien uka bakar a.
Pengertian Membersihkan pasien uka bakar dengan menggunakan !airan fisioogis dan !airan desinfektan
b. Tujuan Men!egah terjadinya infeksi Mengangkat jaringan nekrotik !.
#ndikasi /uka bakar derajat dua ke atas dengan uas uka = 2 E
d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen& s!ort b) $at6aat steri %1) $at tenun %2) Set ganti bautan %") Semprit 1 !!
%) +ain kasa %5) :erband sesuai dengan ukuran kebutuhan %4) Sarung tangan !) $at6aat tidak steri %1) (engkok %2) *mber d) -bat6obatan %1) Gap kuit sesuai program %si;er sef) %2) -bat penenang %bia diperukan e) airan %1) 'a &@ E 3 aHuadest %2) airan desinfektan 2) Pasien Pasien3keuarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan. ") /ingkungan uang khusus ) Petugas Petugas memakai !eemek dan sarung tangan steri e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) Memandikan pasien di ruang khusus dengan fasiitas khusus a) Sebeum tindakan 6
(ak mandi dibersihkan dengan desinfeksi
6
(ak mandi diisi dengan air dengan suhu "96" derajat !e!ius
6
Memasukkan desinfektan ke daam bak mandi dengan konsentrasi sesuai aturan
b) Seama tindakan 6
Pasien diantar ke ruang mandi
6
Pasien dipersiapkan dengan menanggakan baju
6
Pera0at membantu dokter pada saat memandikan pasien
%a) Merendam pasien ke daam bak mandi %b) Mengambi !airan buae sebeum pasien dimandikan
%!) Membuang jaringan neokroktik %d) Meme!ahkan buae ") Memindahkan pasien di atas kereta dorong yang sudah diaas dengan perak dan aat tenun steri ) Mengeringkan badan pasien dengan handuk steri kemudian diberi Iaf sesuai program dokter 5)
Menutup pasien dengan aat tenun steri kemudian pasien diantar ke tempat pera0atan uka bakar
4) Meakukan obser;asi terhadap 7 a) Tekanan darah& nadi& suhu dan pernafasan b) Posisi jarum infus& kean!aran tetesan infus. !) eaksi pemberian !airan dan reaksi pasien seteah d imandikan 9) Men!atat segaa perkembangan dan hasi obser;asi >) Memandikan pasien di ruang tindakan a) Pasien dipersiapkan& baju ditanggakan. b) Pera0at membantu dokter pada saat memandikan pasien 7 %1) Men!u!i daerah uka bakar dengan !airan 'a &@ E yang sudah di!ampur dengan desinfektan %2) Membersihkan uka bakar dari segaa kotoran yang menempe %") Membuang jaringan neokrotik %) Meme!ahkan buae dengan memakai semprit %5) Membias uka bakar dengan !airan steri tanpa desinfektan !)
Mengeringkan daerah uka bakar3bagian yang di!u!i dengan kasa steri kemudian diberi Iaf sesuai program pengobatan
d) Memindahkan pasien ke kereta dorong yang sudah diberi aas3aat tenun steri e) Menutup pasien dengan aat tenun steri kemudian pasien diantar ke ruang pera0atan uka bakar f)
Mengobser;asi terhadap 7
1) Tekanan darah& nadi& suhu dan pernafasan 2) Posisi jarum infus& kean!aran tetesan infus. ") eaksi pasien seteah dimandikan g) Memberikan suntikan anagetik sesuai program bia diperukan h) Meaporkan segera kepada dokter bia terdapat perubahan keadaan umum f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) Meaksanakan teknik aseptik se!ara benar
2) espons pasien ") Poa pernafasan pasien ) Menghindari terjadinya hypotermia
>. Penanganan infark miokard akut a.
Pengertian Penyakit jantung koroner yang ditandai dengan nyeri dada khas& keringat dingin diperkuat dengan adanya gambaran *, st ee;asi
b. Tujuan $gar penderita yang mendapat serangan ima dapat diseamatkan !.
#ndikasi
1) 'yeri dada ebih dari 2 menit 2) ST ee;asi = &1 m; pada sekurang6kurangnya 2 sedapan usia 9 tahun d. Persiapan 1) $at peindung diri %masker& hands!oen) 2) Monitoring *+, ") Defibriator ) Syiring pump 5) #nfuse pump 4) -ksigen e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Penderita diayani sesuai dengan prosedur ayanan unit ga0at darurat. ") (aringkan dengan posisi semi fo0er ) (erikan oksigen t3menit 5) Pasang *+, monitor 4) Pasang infuse 9) $mbi sampe darah untuk pemeriksaan enIim jantung >) (erikan a!etosa 146"25 mg3ora @) (erikan !edo!ard 5 mg sub ingua
1) (erikan morphin sesuai indikasi 11) (erikan nitrogiserida 5 gamma titrasi 12) +oaborasi dengan tim medis 1") Siapkan # 8a penting yang diperhatikan 7 1) -bser;asi keadaan umum pasien 2) -bser;asi tanda6tanda ;ita @. Meakukan esusitasi Jantung Paru %JP) a.
Pengertian esusitasi jantung paru adaah suatu tindakan untuk mengembaikan fungsi pernafasan dan jantung guna keangsungan hidup pasien
b. Tujuan Mengembaikan fungsi jantung dan fungsi paru !.
#ndikasi
1) 8enti nafas 2) 8enti jantung d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen) b) Troy emergen!y yang berisi 7 %1) /aryngos!ope urus dan bengkok %anak dan de0asa) %2) Magi for!e %") Pipa trakhea berbagai ukuran %) Trakhea tube berbagai ukuran %5) ,ude berbagai ukuran %4) :P set %9) #nfus set3bood set %>) Papan resusitasi %@) ,unting ;erband %1) (ag resus!itator engkap %11) Semprit 1 !! K jarum no. 1>
!) Set therapy oksigen engkap dan siap pakai d) Set penghisap sekresi engkap dan siap pakai e) *+, re!ord f)
*+, monitor bia memungkinkan
g) D sho!k engkap 2) Pasien a) +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan b) Posisi pasien diatur terentang di tempat datar dan aas keras !) (aju bagian atas pasien dibuka e.
Peaksanaan
a) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) b) Menge!ek kesadaran pasien dengan !ara 7 1) Memanggi nama 2) Menanyakan keadaannya ") Menggoyangkan bahu pasien3men!ubit pasien !) Jika pasien tidak sadar3tidak ada respon& aktifkan SP,DT d) (uka jaan nafas dengan head tit !hin ift dan bersihkan jaan nafas dari sumbatan e) Meniai pernafasan dengan !ara 7 1) Meihat pergerakan dada3perut 2) Mendengar suara keuar3masuk udara dari hidung ") Merasakan adanya udara dari muut3hidung pipi atau punggung tangan f)
Jika pasien tidak bernafas& berikan nafas buata dengan resus!itator sebanyak 2 kai se!ara perahan
g)
Periksa denyut jantung pasien dengan !ara meraba arteri karotis& jika arteri !arotis teraba !ukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekai
h) Jika arteri !arotis tidak teraba akukan kombinasi nafas bua tan dan kompresi jantung uar dengan perbandingan 15 7 2 untuk de0asa baik 1 atau 2 penoong dan " 7 1 untuk neonatus. i)
Setiap sikus % kai kompresi dan 5 kai ;entiasi) !ek pernafasan
j)
Jika nafas tetap beum ada anjutkan teknik kombinasi dimuai dengan kompresi jantung uar.
f.
8a6ha yang peru diperhatikan
a) *;auasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat diakukan JP ( kombinasi b) /akukan JP ( sampai 7 1) Timbu nafas spontan 2) Diambi aih aat3petugas ain ") Dinyatakan meningga ) Penoong tidak mampu atau sudah " menit tidak ada respon !) +ompresi jantung uar diakukan dengan !ara 7 1) De0asa %a) Penekanan menggunakan dua pangka teapak tangan dengan kejutan bahu %b) Penekanan pada daerah sternum 265 jari di atas proses Ayphoideus %!) +edaaman tekanan "65 !m %d)
61 kai per menit 2) $nak %a) Penekanan menggunakan satu pangka teapak tangan %b) +edaaman tekanan 2 K " !m %!) K 1 kai per menit ") 'eonatus %a) Punggung bayi dietakkan pada engan ba0ah kiri penoong sedangkan tangan kiri memegang engan atas bayi sambi meraba arteri brakhiais sebeah kiri %b) Jari tangan dan teunjuk tangan penoong menekan dada bayi pada posisi sejajar putting susu 1 !m ke ba0ah %!) +edaaman tekanan 162 !m %d) Perbandingan kompresi jantung dengan begging adaah " 7 1
1. +ejang Demam a.
Pengertian Memberikan pertoongan bayi baru yang tidak segera menangis atau tidak segera bernafas.
b. Tujuan
Mengoptimakan fungsi pernafasan dan oksigenasi paru !.
#ndikasi
1) (ayi ahir tidak menangis 2) +etuban pe!ah ber!ampur mekonium ") (ayi tidak bernafas d. Persiapan aat 7 a) $at peindung diri %masker& hans!oen) b) Deei! !) Masker bayi d) (ag resus!itator bayi e) -ksigen engkap f)
Thermometer
e.
Peaksanaan
1) Jika bayi tidak menangis dengan keras& bernafas dengan emah& atau bernafas !epat dan dangka& pu!at atau biru dan atau emas& maka 7 a) (aringkan terentang dengan benar pada permukaan yang datar& kepaa sedikit setengah ekstensi agar jaan nafas terbuka& bayi harus tetap diseimuti. 8a ini penting sekai untuk men!egah hypotermi pada bayi baru ahir. b)
8isap muai muut& sedaam 5 !m dan kemudian hidung bayi sedaam " !m se!ara embut dengan menggunakan deeie %jangan memasukkan aat penghisap terau daam pada kerongkongan bayi). +arena dapat menyebabkan terjadinya bradikardi& denyut jantung yang tidak teratur& spasme pada arink3tenggorokan bayi.
!) (erikan stimuasi takti dengan embut pada bayi %atau menyenti kaki bayi& keduanya aman dan efektif untuk menstimuasi bayi) d) 'ia uang keadaan bayi. Jika muai menangis atau bernafas dengan norma& tidak diperukan tindakan anjutan& anjutkan pera0atan pada bayi baru ahir norma. e)
Jika bayi tidak bernafas dengan norma atau menangis teruskan dengan ;entiasi %64) kai3permenit
f)
Meakukan ;entiasi pada bayi baru ahir
g) /etakkan bayi dipermukaan yang datar& diseimuti dengan baik. h) Periksa kembai posisi bayi baru ahir& kepaa harus sedikit ditengadahkan.
i)
Pasang sungkup oksigen atau gunakan bag ;a;e dan mask yang ukurannya sesuai
j)
Periksa peekatannya dan berikan ;entiasi dengan ke!epatan s3d 4 kai 3 permenit
2) Jika dada bayi tidak mengembang 7 a) Perbaiki posisi bayi dan tengadahkan kepaa ebih jauh b)
Periksa hidung dan muut apakahj ada darah& mu!us atau !airan ketuban& akukan penghisapan jika peru
!) emas (:M ebih keras untuk meningkatkan tekanan ;entiasi d) :entiasi bayi seama 1 menit& au hentikan& niai dengan !epat apakah bayi bernafas dengan spontan dan tidak ada peekukan dada atau dengkuran& tidak diperukan resusitasi ebih anjut. Teruskan dengan angkah a0a pera0atan bayi baru ahir. ") +ompresi dada 7 a)
Jika memungkinkan 2 tenaga kesehatan terampi diperukan untuk meakukan ;entiasi dan kompresi dada
b) +ebanyaka bayi akan membaik dengan ;entiasi !)
Jika ada 2 tenaga kesehatan yang terampi dan pernafasan bayi emah atau " kai3menit dan detak jantung kurang dari 4 kai3menit seteah ;entiasi seama 1 menit& tenaga kesehatan yang kedua dapat muai meakukan kompresi dada dengan ke!epatan " 7 1
d) 8arus berhati6hati pada saat meakukan kompresi dada& tuang rusuk bayi masih peka dan mudah patah& jantung dan paru6parunya mudah teruka e) /akukan tekanan pda jantung dengan !ara meetakkan kedua jari tepat di ba0ah garis putih bayi& ditengah dada. Dengan jari6jaring urus& tekan dada sedaam 161&5 !m )
Seteah bayi bernafas norma periksa suhu& jika di ba0ah "4&5 !e!ius atau punggung sangat dingin akukan penghangatan yang memadai. Perhatikan 0arna kuit& pernafasan dan nadi bayi seama 2 jam. kur suhu bayi setiap jam sehingga norma %"4&5 K "9)
5) atat dengan seksama semua tindakan yang diakukan 11. Penanganan perdarahan post partum primer a.
Pengertian Memberikan pertoongan pada perdarahan per ;aginam seteah meahirkan ebih dari 5 !! atau perdarahan disertai dengan gejaa dan tanda6tanda syok
b. Tujuan Stabiisasi kondisi korban segera dirujuk ke rumah sakit
!.
#ndikasi
1) $tonia uteri 2) obekan jaan ahir ") etensi pasenta d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) b) -bat emergen!y !) -bat6obatan anti perdarahan d) airan infuse e) Tampon f)
: set
g) 8e!ting set 2) Pasien ") ingkungan e. 1)
Peaksanaan Segera seteah pasenta dan seaput ketuban diahirkan& akukan massage uterus supaya berkontraksi %seama maksima 15 detik) untuk mengeuarkan gumpaan darah. Sambi meakukan massase fundus uteri& periksa pasenta dan seaput ketuban untuk memastikan pasenta utuh dan engkap.
2) Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba b erkontraksi baik& berikan 1 unit oksitosin #M ") Jika kandung kemih ibu bisa dipapasi& pasang kateter ke daam kantung kemih )
Periksa aserasi pada perineum& ;agina dan ser;iks dengan seksama menggunakan ampu yang terang. Jika sumber perdarahan sudah diidentifikasi& kem dengan for!ep arteri dan jahit aserasi dengan menggunakan anastesi o!a %idokain # E)
5)
Jika uterus mengaami atoni atau perdarahan terus terjadi. (erikan masases uterus untuk mengeuarkan gumpaan darah.
4)
Periksa agi apakah pasenta utuh& usap ;agina dan ostium ser;iks untuk menghiangkan jaringan pasenta atau seaput ketuban yang tertingga.
9) Jika kandung kemih ibu bisa dipapasi& pasang kateter ke daam kandung kemih.
>)
/akukan kompresi bimanua interna maksima ima menit atau hingga perdarahan bisa dikendaikan dan uterus berkontraksi dengan baik
@) $njurkan keuarga untuk memuai mempersiapkan kemungkinan rujukan 1) Jika perdarahan dapat dikendaikan dan uterus berkontraksi dengan baik 7 a) Teruskan kompresi bimanua seama 162 menit atau ebih b) +euarkan tangan dari ;agina dengan hati6hati !) Pantau kaa empat persainan dengan seksama& termasuk sering meakukan massase uterus untuk memeriksa atoni& mengamati perdarahan dari ;agina& tenakan darah dan nadi. 11) Jika perdarahan tidak terkendai dan uterus tidak berkontraksi daam 0aktu ima menit seteah dimuainya kompresi bimanua pada uterus maka keuarkan tangan dari ;agina dengan hati6hati. 12) Jika tidak ada hipertensi pada ibu& berikan metergin &2 mg #M 1") Muai #: ringer aktat 5 !! B 2 unit oksitosin menggunakan jarum berubang besar %14 atau 1> ,) dengan teknik aseptik. (erikan 5 !! pertama se!epat mungkin& dan teruskan dengan #: ringer aktat B 2 unit oksitosin yang kedua. 1) Jika uterus tetap atoni dan atau perdarahan terus berangsung 15) angi kompresi bimanua interna 14) Jika uterus berkontraksi& epaskan tangan anda perahan6ahan dan pantau kaa empat persainan dengan !ermat. 19) Jika uterus tidak berkontraksi& rujuk segera ke tempat dimana operasi bisa diakukan 1>) (ia perdarahan tetap berangsung dan kontraksi uterus tetap tidak ada& maka kemungkinan terjadi rupture uteri& %syok !epat terjadi tidak sebanding dengan darah yang nampak keuar& abdomen teraba keras dan fundus muai baik)& akukan koaborasi dengan -(S,L') 1@) (ia kompresi bimanua tidak berhasi& !obaah kompresi aurta. ara ini diakukan pada keadaan darurat sementara penyebab perdarahan sedang di!ari. 2) Perkirakan jumah darah yang keuar dan !ek dengan teratur denyut nadi& pernafasan dan tekanan darah 21) (uat !atatan yang saksama tentang semua peniaian tindakan yang diakukan dan pengobatan yang diakukan
12. Penanganan perdarahan post partum sekunder
a.
Pengertian Memberikan pertoongan pada korban dengan perdarahan per;aginam atau o!hea berebihan pada 2 jam62 hari seteah persainan.
b. Tujuan Stabiisasi kondisi korban untuk mendapat penanganan !.
#ndikasi
1) Sisa pasenta 2) obekan jaan ahir ") +eainan pasenta dan seaput ketuban ) Persainan ama 5) #nfeksi uterus 4) Persainan dengan kompikasi atau dengan menggunakan aat 9) Terbukanya uka seteah bedah !aesar dan uka seteah episiotomi d. Persiapan a) $at %a) $at peindung diri %masker& hans!oen& s!ort) %b) -bat emergensi %!) -bat anti perdarahan %d) airan infus %e) #nfus set %f) Tampon %g) 8e!ting set b) Pasien Memberitahukan prosedur yang akan diakukan e.
Peaksanaan
1) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) 2) Petugas menggunakan ")
Pantau dengan hati6hati ibu yang berisiko mengaami perdarahan post partum sekunder paing sedikit seama 1 hari pertama terhadap tanda6tanda a0anya.
) Jika mungkin muai berikan ringer aktat 3 #: menggunakan jarum berubang besar 5) +oaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat6obatan
4) Pasang #: ine 9) (uat !ampuran yang akurat& obser;asi tanda perdarahan& ;ita sign& dan tanda6tanda syok. 1". Menerima pasien dengan kedaruratan psikiatri a.
Pengertian Suatu kegiatan menerima pasien baru dengan gangguan atau perubahan periaku aam pikir atau aam perasaan yang timbu se!ara tiba6tiba untuk mendapat pertoongan segera.
b. Tujuan ntuk menghindari an!aman integritas fisik atau psikis terhadap diri pasien3orang ain maupun an!aman integritas sosia !.
#ndikasi
1) Pasien dengan periaku bunuh diri 2) Pasien ganas menyerang %;ioen!e) ") Panik3fuHue d. Persiapan 1) $at6aat3obat a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) b) Diagnosa test !) *mergen!y troey d) Jaket pengaman %d0ang jas) e) Manset f)
-bat psikotropik)
2) Pasien Pasien 3 keuarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ") /ingkungan Diusahakan tempat tersendiri ) Petugas /ebih dari satu orang e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) 2) Mendampingi pasien saat diakukan pemeriksaan30a0an!ara
") Meakukan orientasi minima dengan memanggi nama pasien dan menyebut nama pera0at )
Meminta kepada pasien untuk men!oba mengendaikan diri dengan kata6kata sederhana dan mudah dimengerti.
5)
Mengajak pasien ke tempat tenang dan memoti;asi untuk mengungkapkan perasaan se!ara ;erba
4) Pasien gasuh geisah yang tidak dapat dikendaikan& seanjutnya disiangkan kedepan dada 9) Memegang tangan kanan dan kiri pasien seanjutnya disiangkan kedepan dada >) Membimbing menuju tempat yang teah disediakan atau bia gadu bisa dipasang jaket pengaman @)
(ia pasien tetap meronta dan kaau dianggap peru& petugas # menutup muka pasien& petugas ## dan ### memegang kaki kanan dan kiri pasien kemudian mengangkat ke tempat tidur yang teah disediakan.
1) Memasang manset tangan dan kaki kanan kiri pasien disisi tempat tidur sambi menjeaskan bah0a tindakan tersebut adaah untuk membantu mengontro periakunya dan akan dibuka jika sudah mampu mengendaikan diri 11) Mengobser;asi pasien sebeum dan sesudah tindakan meiputi 7 6
Tekanan darah
6
'adi
6
Pernafasan
6
espon dan periaku pasien
12) Meaksanakan program pengobatan 1") Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan giIi 1) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan persona hygiene dan eiminasi f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) Petugas tetap menjaga jarak fisik dengan pasien. 2)
Pada saat satu orang petugas berkomunikasi dengan pasien& petugas ain menga0asi dari jauh bia pasien tidak dapat mengendaikan diri.
") #kat pasien dengan posisi yang sopan& kaki tidak terbuka ebar. ) Pada saat pemasangan manset& posisi tangan3kaki tidak seperti disaib 5) Segera manset dibuka apabia pasien sudah dapat mengendaikan diri. 1. Memasang manset pad apasien kedaduratan psikiatri a.
Pengertian
$daah suatu tindakan pengekangan pada kedaduratan psikiatri b. Tujuan 1) Membantu pasien mengontro periakunya 2) Pasien dapat kooperatif pada saat diakukan pengobatan. ") +eamanan ingkungan dan petugas tidak terganggu !.
#ndikasi
1) Pasien agresif 2) Psikosa akut ") Pasien gasuh geisah ) Pasin hiperaktif d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hans!oen& s!ort) b) Manmset !) Seimut3aas tempat tidur d) Perak e) Sabuk pengaman 2) -bat -bat6obat sesaui program %obat psikotropik) ") Pasien +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ) /ingkungan Tenang dan aman 5) Petugas Petugas ebih dari 2 orang e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) 2) Mengusahakan agar pasien dapat terentang di tempat tidur ") Petugas # memegang tangan kanan pasien& petugas ## memengang tangan kiri pasien& petugas ### memegang kaki kanan& petugas #: memegang kaki kiri. ) Memasang manset pada tangan dan kaki kemudian diikatkan pada tempat tidur.
5) Memasang seimut 4) Mengukur tekanan darah sebeum dan sesudah pemberian obat trasHuiiser sesuai program 9) Mengobser;asi pemberian obat dan pengikatan >) Men!atat seuruh tindakan f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) 8indari adanya perukaan akibat pengikatan 2) Pengikatan tidak boeh terau ketat atau onggar dan periksa kembai setiap setengah jam ") 8indari bahaya jatuh ) -bser;asi emosi pasien 5) Pengikatan segera dibuka jika pasienj sudah mengendaikan diri 15. Menerima pasien dengan kesadaran menurun a.
Pengertian +esadaran menurun adaah menurunnya respon pasien terhadap rangsangan ;erba dan rangsangan nyeri
b. Tujuan Mempertahankan keangsungan hidup pasien dan men!egah terjadinya !a!at tetap !.
#ndikasi Semua pasien dengan kesadaran menurun
d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen) b) *mergen!y troey !) Set terapi oksigen d) Set penghisap sekresi e) *+, re!ord f)
(ood gas kit
g) Set ;enaseksi h)
/ampu senter
2) -bat6obatan3!airan infus a) $drenain
b) Sufas atropin !) DeAtrose 5 E& 1 E& E d) 'a &@ E e) inger a!tat f)
(i!arbonat nutrikus
g) Pasma eApander h) -bat6obatan ain sesuai kebutuhan ") Pasien +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ) Petugas /ebih dari 2 orang e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesuai kondisi ") Meniai kesadaran pasien dengan !ara 7 a) Memanggi nama pasien3menanyakan keadaannya b) Men!ubit pasien 14. Pemasangan 'eede Thora!osintesis a.
Pengertian Menusukkan jarum dengan umen yang besar ke rongga peura
b. Tujuan 6
Mengurangi rasa sesak nafas
6
Mengeuarkan udara dari rongga peura
6
Mengurangi rasa sakit
!.
#ndikasi Pasien dengan tension pneumatoraA
d. Persiapan $at 7 6
$at peindung diri %masker& hands!oen)
6
Jarum #: ine 'o. 1
6
(etadine
6
+assa
6
8ands!oen
6
Pester
Pasien 7 6
#nform !onsent
6
(erikan penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan
6
Pasien tidur terentang 3 sesuai kebutuhan Petunjuk 7
6
2 orang
e.
Peaksanaan
1. Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2. Petugas # mengamankan jaan nafas sambi mengamankan ser;i!a ".
Petugas ## mendesinfeksi daerah yang akan diakukan penusukan& yaitu pada daerah dada yang mengaami tension pneumatoraA
. Meakukan penusukan dengan jarum yang sudah disiapkan di daerah mid !a;i!ua pada sea iga ke tiga 5. Seteah jarum ditusukkan pada sea iga ke tiga miringkan jarum "65 derajat ke arah atas. 4.
Jika jarum sudah masuk ditandai oeh suara keuarnya udara. Mandrain di!abut dan kateternya ditingga.
9.
Tutup ujung #: !ath. Dengan kap buatan dari potongan sarung tangan teah diberikan ubang pada ujungnya.
>.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. Jumah nafas dan kuaitas pernafasan 2. +euhan pasien ". Segera anjutkan dengan pemasangan ?SD
19. Pemasangan 'eede ri!o Thyroidotomy a.
Pengertian Menusukkan jarum yang berumen pada membran !ri!tohiroidea
b. Tujuan 1. Membuat jaan nafas 2. Menjaga jaan nafas tetap an!ar ". Memberikan oksigen !.
#ndikasi Sumbatan jaan nafas tidak biasa diatasi se!ara manua.
d. Persiapan $at 7 6
$at peindung diri %masker& hands!oen)
6
#: !atheter 'o. 1
6
8ands!hoen
6
Jet insufation
6
-ksigen set engkap
6
Spuit 5 m
6
airan / Pasien 7
6
Tidurkan terentang Petugas 7
6
1 orang
e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Tidurkan pasien terentang ")
4) $spirasi spuit& bia keuar geembung udara berarti benar tempat penusukan& kemudian epaskan spuit serta mandarin di!abut. 9) 8ubungan jarum !ri!ityroidotomy dengan jet insufation untuk memberikan -2 >) -ksigen diberikan dengan !ara 1 detik ditutup dengan detik dibuka f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. -bser;asi pasien 2. Jet insufation dipasang paing ama 5 menit ". Segera anjutnya pemasangan tra!heostube 1>. -perasi krikotiroidotomi a.
Pengertian Membuat jaan nafas meaui tra!hea dengan memasang kanu tra!hea
b. Tujuan Memperan!ar jaan nafas pada kien yang mengaami sumbatan jaan nafas bagian atas. !.
#ndikasi Sumbatan tota jaan nafas atas
d. Persiapan 6
$at
1) $at peindung diri %masker& hands!oen) 2) Disposibe !ape no. 11 ") #nstrumen dasar ) $ntisepti! 5) Sio!ain 2 E injeksi 4) Dysposibe syring 2 !! 9) +anu tra!hea 3 *TT %nomor sesuai kebutuhan) 6
Pasien
1. #nform !onsent 2. Penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan pada pasien dan keuarga ". Posisi pasien terentang dengan eher netra
6
Petugas 2 orang dokter dan pera0at
e.
Peaksanaan
%a) Petugas menggunakan masker& hands!oen %b) Posisi pasien terentang dengan eher daam posisi netra& akukan papasi tiroid& not!h !ri!othiroid interna dan eksterna not!h untuk orientasi %!) Disinfeksi dengan propidone& iodine 1 E dan anastesi o!a daerah operasi %d) (uat insisi trans;ersa di atas membran !ri!othyroid %e) (uka jaan nafas dengan kem atau dengan spreader tra!hea atau dengan pegangan s!ape dengan memutar @ derajat %f) (aon tube dikembangkan %g) -bser;asi pengembangan paru dan auskutasi dada untuk meniai ;entaiasi >. akukan fiksasi tube agar posisi tidak berubah f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. Monitor keadekuatan ;entiasi 2. Siapkan ;entiator dan su!tion set ". ek $,D Diposkan 25th June 212 oeh :erando +aigis
Ta!a"#an #oentar
$upulan Asu"an $eperawatan dan In%o $ese"atan •
+asik
•
+artu /ipat
•
Majaah
•
MoIaik
•
(iah Sisi
•
upikan
•
+ronoogis
1. Jun 29
&itain dan $egunaann'a :itamin& dapat dikeompokkan menjadi 7 :itamin yang arut daam air& meiputi ;itamin ( dan :itamin yang arut daam emak3minyak& meiputi ;itamin $& D& *& dan +. &itain A (Retinol) :itamin yang penting untuk pemeiharaan se kornea mata membantu pertumbuhan tuang dan gigi pembentukan dan pengaturan hormon meindungi tubuh terhadap kanker. :itamin $ banyak terdapat pada sayur6sayuran %0orte& ubi& abu kuning& bayam& tomat)& buah6buahan %pepaya)& susu& keju& mentega& dan teur. Jika tubuh kurang ;itamin $ menyebabkan penurunan fungsi kornea hingga kebutaan& perubahan bentuk tuang& pertumbuhaannya terhambat& membentuk !eah %kerusakan pada gigi)& terhentinya pertumbuhan se6se pembentuk gigi &itain B &itain B (Tiain) :itamin yang penting untuk metaboisme karbohidrat& mengobati penyakit beri6beri& keadaan yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan ;itamin (1& misanya seama kehamian. Sumber ;itamin (17 sayur6sayuran& ka!ang6ka!angan susu& kuning teur& kentang Jika tubuh kurang ;itamin (1menyebabkan berkurangnya kemampuan fisik maupun psikis& tak ada nafsu makan& bobot badan berkurang& gangguan fungsi ambung dan usus. &itain B (Ri!i%la*in) :itamin yang penting untuk pen!egahan defisiensi ;itamin (2 yang sering men yertai peagra atau defisiensi ;itamin ( ainnya. Sumber ;itamin (2 7 ragi& padi6padian& teur& berbagai sayuran& poong6poongan& susu& keju& dan sebagian disintesis oeh bakteri usus. ,ejaa kekurangan ;itamin (2 jarang terjadi pada manusia. (iasanya ;itamin (2 yang didapat bersama makanan dan yang disintesis oeh bakteri usus sudah men!ukupi. Defisiensi biasanya timbu seteah diare kronis atau seteah terapi jangka panjang dengan antibiotika atau sufonamida.
&itain B+ (Niasin) :itamin (" juga dikena dengan istiah niasin. :itamin ini berperan penting daam metaboisme karbohidrat untuk menghasikan energi& metaboisme emak & dan protein.N2O Di daam tubuh& ;itamin (" memiiki peranan besar daam menjaga kadar gua darah& tekanan darah tinggi& penyembuhan migrain& dan ;ertigo. (erbagai jenis senya0a ra!un dapat dinetraisir dengan bantuan ;itamin ini. :itamin (" termasuk saah satu jenis ;itamin yang banyak ditemukan pada makanan he0ani& seperti ragi& hati& ginja& daging unggas& dan ikan. $kan tetapi& terdapat beberapa sumber pangan ainnya yang juga mengandung ;itamin ini daam kadar tinggi& antara ain gandum dan kentang manis. +ekurangan ;itamin ini dapat menyebabkan tubuh mengaami kekejangan& keram otot& gangguan sistem pen!ernaan& muntah6muntah& dan mua &itain B, (Asa Pantotenat) :itamin (5 banyak teribat daam reaksi enIimatik di daam tubuh. 8a ini menyebabkan ;itamin (5 berperan besar daam berbagai jenis metaboisme& seperti daam reaksi peme!ahan nutrisi makanan& terutama emak. Peranan ain ;itamin ini adaah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senya0a asam emak & stero& neurotransmiter & dan hormon tubuh. :itamin (5 dapat ditemukan daam berbagai jenis ;ariasi makanan he0ani& muai dari daging& susu& ginja& dan hati hingga makanan nabati& seperti sayuran hijau dan ka!ang hijau. Seperti hanya ;itamin (1 dan (2& defisiensi ;itamin (5 dapat menyebabkan kuit pe!ah6pe!ah dan bersisik. Seain itu& gangguan ain yang akan diderita adaah keram otot serta kesuitan untuk tidur &itain B- (Pirido#sin) :itamin (4 dosis tinggi digunakan untuk kerusakan akibat penyinaran& neuritis seteah terapi isoniaIid atau sikoserin. Sumber ;itamin (4 7 ragi& padi6padian& sayuran hijau& otak& kuning teur& hati& dan susu. +ekurangan ;itamin (4 jarang terjadi pada manusia. &itain B (Siano#o!alain) :itamin yang penting untuk pembentukan se %termasuk se darah merah) dan memeihara se saraf Sumber ;itamin (12 7 daging& susu& ikan& unggas %ayam). &itain C (Asa As#or!at) :itamin yang penting untuk pembentukan koagen& membantu absorpsi besi& sebagai antioksidan& penghasi senya0a transmitter saraf dan hormon tertentu. :itamin terdapat pada jeruk dan buah6buahan ain yang rasanya masam& !abai& brokoi. Jika tubuh kurang ;itamin menyebabkan skorbut %pendarahan gusi)& saria0an& hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak6anak& mudah terjadi uka dan infeksi tubuh. &itain D ($alsi%erol) :itamin yang penting untuk membantu pembentukan3pemeiharaan formasi tuang dan homeostasis minera. Makanan yang mengandung ;itamin D 7 susu& hati& teur& ikan& dan minyak ikan Jika tubuh kurang ;itamin D menyebabkan penyakit gastrointestina %maabsorpsi atau radang pankreas kronik). kegagaan ginja kronik& pada anak6anak dapat menyebabkan rakhitis. &itain E(To#o%erol) :itamin yang penting untuk men!egah terjadinya hemoisis se6se darah merah dan anemia.
Sumber ;itamin * 7 sayuran hijau& ka!ang6ka!angan Jika tubuh kurang ;itamin * dapat terjadi hemoisis se darah merah. &itain $ (.ilo#uinona) :itamin + daam tubuh akan mempengaruhi sistem enIim yang mensintesa faktor pembekuan darah. Sumber terbesar ;itamin + berasa dari sayur6sayuran hijau seperti kangkung dan obak& brooi& taoge& bayam& dan kembang ko. Jika tubuh kurang ;itamin dapat menyebabkan darah sukar membeku.
Diposkan 29th June 212 oeh :erando +aigis
Ta!a"#an #oentar 2. Jun 25
Standar Operasional Prosedur (SOP) Gawat Darurat Standar Operasional Prosedur (SOP) Gawat Darurat Bagian I STANDAR OPERATING PROCEDURE
1. Penanganan syok haemoragik a.
Defenisi Suatu keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang disebabkan karena adanya perdarahan
b. Tujuan 1) Memuihkan perfusi pada jaringan 2) Memuihkan keseimbangan !airan daam tuibuh ") Men!egah kematian !.
#ndikasi 1) Syok haemoragik
d. Persiapan 1) $at
-
$at peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
- 'e!k !oar -
(aut !epat
-
#nfus set
-
Pester
-
inger a!tat yang hangat
-
Monitor *+,
-
Puse oksimeter
-
-ksigen set
-
+ateter
-
rin bag
2) Pasien Pasien disiapkan sesuai dengan kebutuhan tindakan di atas brankard. ") /ingkungan Tenang dan aman
e.
Peaksanaan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) $ir0ay dan spine dijamin aman ") (reathing dijamin aman& berikan oksigen ) ir!uation
o
#nfus 2 ine dengan jarum no. 1314 / ± 1.62. m sesuai dengan kebutuhan atau keasnya syok.
o
Periksa aboratorium darah 7 goongan darah& 8b38t& $,D
o
Transfusi spesifik type atau goongan -
o
Stop sumber perdarahan
o
Tidak ada rekasi diakukan bedah resusitasi untuk menghentikan perdarahan
5) Pasang monitor *+, 4) Pasang gastri! tube
9) Pasang kateter dan niai produksi urin 8a yang peru diperhatikan 7 1) 8arus dapat diakukan di pusat ga0at darurat tingkat #: sampai tingkat # 2) Pasien dengan perdarahan yang masih aktif tidak dapat atau tidak boeh die;akuasi 3 mede;ak ") Metaboisme anaerob ) +ematian se& transokasi bakteri& S#S 5) ,aga organ mutipe %M-<) dan kematian 2. Thorak Masif a.
Defenisi Terkumpunya darah se!ara !epat sebanyak = 15 m di rongga toraks akibat trauma tajam atau tumpu yang menyebabkan terputusnya arteri inter!ostais& pembuuh darah hius paru atau robek parenkim paru atau jantung.
b. Tujuan 1) Mengurangi rasa sesak 2) Mempertahankan pasien tetap hidup !.
#ndikasi
1) Pasien dengan trauma tumpu dada 2) Perdarahan pada rongga dada ") /uka tusuk pada dada
d. Persiapan aat 1) $at peindung diri %ka!amata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) 'e!k !oer ") -bat anasthesia oka ) Syringe 5) #nfus set 4) airan ringar a!tat yang hangat 9) hest tube >) (oto ?SD @) -ksigen set 1) Puse oksimeter e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas gunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort) 2) (ersihkan jaan nafas& kontro ser;i!a dengan pe masangan semi rigid !er;i!a !oar ") (erikan oksigenasi 12 t3menit ) Membantu dokter untuk pemasangan !hest tube dan ?SD 5) Monitor ?SD 7 unduasi& jumah darah dan bubbe 4) /akukan resusitasi !airan se!ara stimuan 9) Pasang infus / hangat dengan 2 jaur umen besar
>) Pasang puse oAimetry @) Pasang monitor *+,
f.
8a yang peru diperhatikan
1) 'iai kesadaran& nadi& pernafasan& pengisian ;ena !apier& akra dan produksi urine 2) egah jangan sampai hipoksia ") $danya empisema toraks ". <ai hest a.
Defenisi $danya bagian dari dinding dada yang kehiangan kontinuitas dengan dinding dada sisanya %ada bagian yang meayang). Terdapat mutipe fraktur iga dengan garis fraktur ebih dari satu pada satu iga.
b. Tujuan 1) Mengurangi rasa sakit 2) Men!egah kerusakan ebih anjut pada dinding dada !.
#ndikasi 1) <ai !hest
d. Persiapan aat 1) $at peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) -ksigen engkap ") #ntubasi set ) Su!tion engkap 5) #nfus set 4) airan ringer a!tate 9) Puse oksimetri e.
Peaksanaan tindakan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) (ersihkan jaan nafas& hisap !airan 3 darah dan kontro spine ") Pasang intubasi ) (erikan oksigenasi yang adekuat 5) Jamin breathing6;entiasi dengan baik 4) #nfus /& 2 jaur dengan jarum besar 9) Monitoring dengan puse oAimetry f.
8a yang peru diperhatikan
1) 8ipoksia sebab kontusio paru 2) 'yeri pada pergerakan dada . Trauma $bdomen
a.
Defenisi Suatu keadaan dimana abdomen mengaami benturan
b. Tujuan 1) Men!egah kerusakan ebih anjut organ di rongga abdomen 2) Men!egah terjadinya syok !.
#ndikasi edera pada daerah abdomen
d. Persiapan aat 7 1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) -ksigen engkap ") ,urita ) #nfus set 5) airan ringer a!tat hangat 4) +assa steri e.
Peaksanaan tindakan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) Pertahankan jaan nafas tetap terbuka dan imobiisasi spine ") Pasien diberikan oksigen 4 tr3menit
) Pasang infus ringer a!tat hangat dengan jarum yang besar 5) Pasang gurita jika terjadi perdarahan interna 4) Jika terdapat organ yang keuar tutup dengan kasa steri yang embab 9) Membantu dokter untuk mempersiapkan pasien untuk diakukan operasi >) Monitor tanda6tanda ;ita pasien f.
8a yang peru diperhatikan
1) Syok hemoraghik 3 hipo;oemik 2) +oaguopati ") egah hipogikemi ) $sidosis 5) ega jantung sampai hipotermi 5. edera +epaa a.
Defenisi Suatu keadaan dimana kepaa mengaami !edera akibat adanya suatu trauma
b. Tujuan 1) Men!egah kerusakan otak sekunder 2) Mempertahankan pasien tetap hidup !.
#ndikasi
1) ontusio !erebri
2) ommotio !erebri d. Persiapan aat 1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort)
2) 'e!k!oar ") Su!tion engkap ) -ksigen engkap 5) #ntubasi set 4) /ong spine board 9) #nfus set >) airan ringer a!tat hangat @) Puse oksimetri 1) Monitor *+, 11) ,astri! tube 12)
Peaksanaan tindakan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %ka!a mata safety& masker& hands!oen& s!ort
2) (ersihkan jaan nafas dari kotoran %darah& se!ret& muntah) dengan su!tion) ") #mobiisasi spine dengan ne!k !oar
) Jika tiba6tiba muntah miringkan dengan teknik C/og o. 5) /etakkan pasien di atas ong spine board 4)
(ia pasien mengorok pasang oropharingea air0ay dengan ukuran yang sesuai oropharingea jangan difiksasi
9) Membantu dokter pasang intubasi %jika ada indikasi) >) Pertahankan breathing dan ;entiation dengan memakai masker oksigen dan berikan oksigen 1 E diberikan dengan ke!epatan 161213menit @)
Monitor !ir!uasi dan stop perdarahan& berikan infus / 162 iter bia ada tanda6 tanda syok dan gangguan perfusi& hentikan perdarahanuar dengan !ara baut tekan.
1) Periksa tanda ateraisasi dan niai ,asgo0 oma S!ae n ya 11) Pasang foey !ateter dan pipa nasogastrik bia tak ada kontraindikasi 12) Seimuti tubuh penderita seteah diperiksa seuruh tubuhnya& jaga jangan sampai kedinginan. 1") Persiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik 3 foto ke paa f.
8a yang peru diperhatikan
1)
,angguan kesadaran dan perubahan kesadaran dengan skaa koma gaasgo0 ebih ke!i dari @ yaitu *61& M65& :F 162
2) Pupi anisokor& dengan perambatan reaksi !ahaya ") 8emifarese ) Monitor tanda6tanda ;ita se!ara ketat
4. Penanganan open pneumothorak a.
Defenisi $daah defek yang ebar pada dinding dada yang tetap terbuka yang menyebabkan terjadinya pneumothorak terbuka3su!king !hest 0ound& diamater =23" diameter tra!hea
b. #ndikasi Pasien dengan open pneumothorak !.
Tujuan Menghiangkan sesak nafas dan mempertahankan pasien tetap hidup
d. Peaksanaan tindakan 1) $at peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) +assa steri ") Pastik tipis ) Pester 5) airan infus 4) #nfus set e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) Jaga $( tetap stabi dan imobiisasi tuang ser;i!a ") Tutup defek dengan kassa steri dan pasti!& sampai mee0ati tepi defek ) Pester pada tiga sisi saja %futte type ;a;e effe!t) 5) +oaborasi dengan dokter untuk memasang !hest tube dan ?SD 4) (erikan oksigen > t3menit 9) (erikan infuse / 2 jaur dengan jarum yang be sar f.
8a penting yang peru diperhatikan
1) Pasang monitor *+, 2) Pasang puse oksimeter
9. Mera0at3memandikan pasien uka bakar a.
Pengertian Membersihkan pasien uka bakar dengan menggunakan !airan fisioogis dan !airan desinfektan
b. Tujuan Men!egah terjadinya infeksi
Mengangkat jaringan nekrotik !.
#ndikasi /uka bakar derajat dua ke atas dengan uas uka = 2 E
d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen& s!ort b) $at6aat steri %1) $at tenun %2) Set ganti bautan %") Semprit 1 !! %) +ain kasa %5) :erband sesuai dengan ukuran kebutuhan %4) Sarung tangan !) $at6aat tidak steri %1) (engkok %2) *mber d) -bat6obatan %1) Gap kuit sesuai program %si;er sef) %2) -bat penenang %bia diperukan
e) airan %1) 'a &@ E 3 aHuadest %2) airan desinfektan 2) Pasien Pasien3keuarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan. ") /ingkungan uang khusus ) Petugas Petugas memakai !eemek dan sarung tangan steri e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen& s!ort) 2) Memandikan pasien di ruang khusus dengan fasiitas khusus a) Sebeum tindakan 6
(ak mandi dibersihkan dengan desinfeksi
6
(ak mandi diisi dengan air dengan suhu "96" derajat !e!ius
6
Memasukkan desinfektan ke daam bak mandi dengan konsentrasi sesuai aturan
b) Seama tindakan 6
Pasien diantar ke ruang mandi
6
Pasien dipersiapkan dengan menanggakan baju
6
Pera0at membantu dokter pada saat memandikan pasien
%a) Merendam pasien ke daam bak mandi %b) Mengambi !airan buae sebeum pasien dimandikan %!) Membuang jaringan neokroktik %d) Meme!ahkan buae ") Memindahkan pasien di atas kereta dorong yang sudah diaas dengan perak dan aat tenun steri )
Mengeringkan badan pasien dengan handuk steri kemudian diberi Iaf sesuai program dokter
5)
Menutup pasien dengan aat tenun steri kemudian pasien diantar ke tempat pera0atan uka bakar
4) Meakukan obser;asi terhadap 7 a) Tekanan darah& nadi& suhu dan pernafasan b) Posisi jarum infus& kean!aran tetesan infus. !) eaksi pemberian !airan dan reaksi pasien seteah dimandikan 9) Men!atat segaa perkembangan dan hasi obser;asi >) Memandikan pasien di ruang tindakan a) Pasien dipersiapkan& baju ditanggakan. b) Pera0at membantu dokter pada saat memandikan pasien 7
%1) Men!u!i daerah uka bakar dengan !airan 'a &@ E yang sudah di!ampur dengan desinfektan %2) Membersihkan uka bakar dari segaa kotoran yang menempe %") Membuang jaringan neokrotik %) Meme!ahkan buae dengan memakai semprit %5) Membias uka bakar dengan !airan steri tanpa desinfektan !)
Mengeringkan daerah uka bakar3bagian yang di!u!i dengan kasa steri kemudian diberi Iaf sesuai program pengobatan
d) Memindahkan pasien ke kereta dorong yang sudah diberi aas3aat tenun steri e)
Menutup pasien dengan aat tenun steri kemudian pasien diantar ke ruang pera0atan uka bakar
f)
Mengobser;asi terhadap 7
1) Tekanan darah& nadi& suhu dan pernafasan 2) Posisi jarum infus& kean!aran tetesan infus. ") eaksi pasien seteah dimandikan g) Memberikan suntikan anagetik sesuai program bia diperukan h) Meaporkan segera kepada dokter bia terdapat perubahan keadaan umum f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) Meaksanakan teknik aseptik se!ara benar 2) espons pasien
") Poa pernafasan pasien ) Menghindari terjadinya hypotermia
>. Penanganan infark miokard akut a.
Pengertian Penyakit jantung koroner yang ditandai dengan nyeri dada khas& keringat dingin diperkuat dengan adanya gambaran *, st ee;asi
b. Tujuan $gar penderita yang mendapat serangan ima dapat diseamatkan !.
#ndikasi
1) 'yeri dada ebih dari 2 menit 2) ST ee;asi = &1 m; pada sekurang6kurangnya 2 sedapan usia 9 tahun d. Persiapan 1) $at peindung diri %masker& hands!oen) 2) Monitoring *+, ") Defibriator ) Syiring pump 5) #nfuse pump
4) -ksigen e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Penderita diayani sesuai dengan prosedur ayanan unit ga0at darurat. ") (aringkan dengan posisi semi fo0er ) (erikan oksigen t3menit 5) Pasang *+, monitor 4) Pasang infuse 9) $mbi sampe darah untuk pemeriksaan enIim jantung >) (erikan a!etosa 146"25 mg3ora @) (erikan !edo!ard 5 mg sub ingua 1) (erikan morphin sesuai indikasi 11) (erikan nitrogiserida 5 gamma titrasi 12) +oaborasi dengan tim medis 1") Siapkan # 8a penting yang diperhatikan 7 1) -bser;asi keadaan umum pasien 2) -bser;asi tanda6tanda ;ita @. Meakukan esusitasi Jantung Paru %JP)
a.
Pengertian esusitasi jantung paru adaah suatu tindakan untuk mengembaikan fungsi pernafasan dan jantung guna keangsungan hidup pasien
b. Tujuan Mengembaikan fungsi jantung dan fungsi paru !.
#ndikasi
1) 8enti nafas 2) 8enti jantung d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen) b) Troy emergen!y yang berisi 7 %1) /aryngos!ope urus dan bengkok %anak dan de0asa) %2) Magi for!e %") Pipa trakhea berbagai ukuran %) Trakhea tube berbagai ukuran %5) ,ude berbagai ukuran %4) :P set %9) #nfus set3bood set
%>) Papan resusitasi %@) ,unting ;erband %1) (ag resus!itator engkap %11) Semprit 1 !! K jarum no. 1> !) Set therapy oksigen engkap dan siap pakai d) Set penghisap sekresi engkap dan siap pakai e) *+, re!ord f)
*+, monitor bia memungkinkan
g) D sho!k engkap 2) Pasien a) +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan b) Posisi pasien diatur terentang di tempat datar dan a as keras !) (aju bagian atas pasien dibuka e.
Peaksanaan
a) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) b) Menge!ek kesadaran pasien dengan !ara 7 1) Memanggi nama 2) Menanyakan keadaannya ") Menggoyangkan bahu pasien3men!ubit pasien
!) Jika pasien tidak sadar3tidak ada respon& aktifkan SP,DT d) (uka jaan nafas dengan head tit !hin ift dan bersihkan jaan nafas dari sumbatan e) Meniai pernafasan dengan !ara 7 1) Meihat pergerakan dada3perut 2) Mendengar suara keuar3masuk udara dari hidung ") Merasakan adanya udara dari muut3hidung pipi atau punggung tangan f)
Jika pasien tidak bernafas& berikan nafas buata dengan resus!itator sebanyak 2 kai se!ara perahan
g)
Periksa denyut jantung pasien dengan !ara meraba arteri karotis& jika arteri !arotis teraba !ukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekai
h) Jika arteri !arotis tidak teraba akukan kombinasi nafas buatan dan kompresi jantung uar dengan perbandingan 15 7 2 untuk de0asa baik 1 atau 2 penoong dan " 7 1 untuk neonatus. i)
Setiap sikus % kai kompresi dan 5 kai ;entiasi) !ek pernafasan
j)
Jika nafas tetap beum ada anjutkan teknik kombinasi dimuai dengan kompresi jantung uar.
f.
8a6ha yang peru diperhatikan
a) *;auasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat diakukan JP ( kombinasi b) /akukan JP ( sampai 7 1) Timbu nafas spontan
2) Diambi aih aat3petugas ain ") Dinyatakan meningga ) Penoong tidak mampu atau sudah " menit tidak ada respon !) +ompresi jantung uar diakukan dengan !ara 7 1) De0asa %a) Penekanan menggunakan dua pangka teapak tangan dengan kejutan bahu %b) Penekanan pada daerah sternum 265 jari di atas proses Ayphoideus %!) +edaaman tekanan "65 !m %d) 61 kai per menit 2) $nak %a) Penekanan menggunakan satu pangka teapak tangan %b) +edaaman tekanan 2 K " !m %!) K 1 kai per menit ") 'eonatus %a) Punggung bayi dietakkan pada engan ba0ah kiri penoong sedangkan tangan kiri memegang engan atas bayi sambi meraba arteri brakhiais sebeah kiri %b) Jari tangan dan teunjuk tangan penoong menekan dada bayi pada posisi sejajar putting susu 1 !m ke ba0ah %!) +edaaman tekanan 162 !m %d) Perbandingan kompresi jantung dengan begging adaah " 7 1
1. +ejang Demam a.
Pengertian Memberikan pertoongan bayi baru yang tidak segera menangis atau tidak segera bernafas.
b. Tujuan Mengoptimakan fungsi pernafasan dan oksigenasi paru !.
#ndikasi
1) (ayi ahir tidak menangis 2) +etuban pe!ah ber!ampur mekonium ") (ayi tidak bernafas d. Persiapan aat 7 a) $at peindung diri %masker& hans!oen) b) Deei! !) Masker bayi d) (ag resus!itator bayi
e) -ksigen engkap f)
Thermometer
e.
Peaksanaan
1)
Jika bayi tidak menangis dengan keras& bernafas dengan emah& atau bernafas !epat dan dangka& pu!at atau biru dan atau emas& maka 7
a)
(aringkan terentang dengan benar pada permukaan yang datar& kepaa sedikit setengah ekstensi agar jaan nafas terbuka& bayi harus tetap diseimuti. 8a ini penting sekai untuk men!egah hypotermi pada bayi baru ahir.
b)
8isap muai muut& sedaam 5 !m dan kemudian hidung bayi sedaam " !m se!ara embut dengan menggunakan deeie %jangan memasukkan aat penghisap terau daam pada kerongkongan bayi). +arena dapat menyebabkan terjadinya bradikardi& denyut jantung yang tidak teratur& spasme pada arink3tenggorokan bayi.
!)
(erikan stimuasi takti dengan embut pada bayi %atau menyenti kaki bayi& keduanya aman dan efektif untuk menstimuasi bayi)
d) 'ia uang keadaan bayi. Jika muai menangis atau bernafas dengan norma& tidak diperukan tindakan anjutan& anjutkan pera0atan pada bayi baru ahir norma. e)
Jika bayi tidak bernafas dengan norma atau menangis teruskan dengan ;entiasi %64) kai3permenit
f)
Meakukan ;entiasi pada bayi baru ahir
g) /etakkan bayi dipermukaan yang datar& diseimuti dengan baik. h) Periksa kembai posisi bayi baru ahir& kepaa harus sedikit ditengadahkan. i)
Pasang sungkup oksigen atau gunakan bag ;a;e dan mask yang ukurannya sesuai
j)
Periksa peekatannya dan berikan ;entiasi dengan ke!epatan s3d 4 kai 3 permenit
2) Jika dada bayi tidak mengembang 7 a) Perbaiki posisi bayi dan tengadahkan kepaa ebih jauh b)
Periksa hidung dan muut apakahj ada darah& mu!us atau !airan ketuban& akukan penghisapan jika peru
!) emas (:M ebih keras untuk meningkatkan tekanan ;entiasi d) :entiasi bayi seama 1 menit& au hentikan& niai dengan !epat apakah bayi bernafas dengan spontan dan tidak ada peekukan dada atau dengkuran& tidak diperukan resusitasi ebih anjut. Teruskan dengan angkah a0a pera0atan bayi baru ahir. ") +ompresi dada 7 a)
Jika memungkinkan 2 tenaga kesehatan terampi diperukan untuk meakukan ;entiasi dan kompresi dada
b) +ebanyaka bayi akan membaik dengan ;entiasi !)
Jika ada 2 tenaga kesehatan yang terampi dan pernafasan bayi emah atau " kai3menit dan detak jantung kurang dari 4 kai3menit seteah ;entiasi seama 1 menit& tenaga kesehatan yang kedua dapat muai meakukan kompresi dada dengan ke!epatan " 7 1
d)
8arus berhati6hati pada saat meakukan kompresi dada& tuang rusuk bayi masih peka dan mudah patah& jantung dan paru6parunya mudah teruka
e)
/akukan tekanan pda jantung dengan !ara meetakkan kedua jari tepat di ba0ah garis putih bayi& ditengah dada. Dengan jari6jaring urus& tekan dada sedaam 161&5 !m
)
Seteah bayi bernafas norma periksa suhu& jika di ba0ah "4&5 !e!ius atau punggung sangat dingin akukan penghangatan yang memadai. Perhatikan 0arna kuit& pernafasan dan nadi bayi seama 2 jam. kur suhu bayi setiap jam sehingga norma %"4&5 K "9)
5) atat dengan seksama semua tindakan yang diakukan 11. Penanganan perdarahan post partum primer a.
Pengertian Memberikan pertoongan pada perdarahan per ;aginam seteah meahirkan ebih dari 5 !! atau perdarahan disertai dengan gejaa dan tanda6tanda syok
b. Tujuan Stabiisasi kondisi korban segera dirujuk ke rumah sakit !.
#ndikasi
1) $tonia uteri 2) obekan jaan ahir ") etensi pasenta d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) b) -bat emergen!y !) -bat6obatan anti perdarahan
d) airan infuse e) Tampon f)
: set
g) 8e!ting set 2) Pasien ") ingkungan e.
Peaksanaan
1)
Segera seteah pasenta dan seaput ketuban diahirkan& akukan massage uterus supaya berkontraksi %seama maksima 15 detik) untuk mengeuarkan gumpaan darah. Sambi meakukan massase fundus uteri& periksa pasenta dan seaput ketuban untuk memastikan pasenta utuh dan engkap.
2)
Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi baik& berikan 1 unit oksitosin #M
") Jika kandung kemih ibu bisa dipapasi& pasang kateter ke daam kantung kemih )
Periksa aserasi pada perineum& ;agina dan ser;iks dengan seksama menggunakan ampu yang terang. Jika sumber perdarahan sudah diidentifikasi& kem dengan for!ep arteri dan jahit aserasi dengan menggunakan anastesi o!a %idokain # E)
5)
Jika uterus mengaami atoni atau perdarahan terus terjadi. (erikan masases uterus untuk mengeuarkan gumpaan darah.
4)
Periksa agi apakah pasenta utuh& usap ;agina dan ostium ser;iks untuk menghiangkan jaringan pasenta atau seaput ketuban yang tertingga.
9) Jika kandung kemih ibu bisa dipapasi& pasang kateter ke daam kandung kemih.
>)
/akukan kompresi bimanua interna maksima ima menit atau hingga perdarahan bisa dikendaikan dan uterus berkontraksi dengan baik
@) $njurkan keuarga untuk memuai mempersiapkan kemungkinan rujukan 1) Jika perdarahan dapat dikendaikan dan uterus berkontraksi dengan baik 7 a) Teruskan kompresi bimanua seama 162 menit atau ebih b) +euarkan tangan dari ;agina dengan hati6hati !)
Pantau kaa empat persainan dengan seksama& termasuk sering meakukan massase uterus untuk memeriksa atoni& mengamati perdarahan dari ;agina& tenakan darah dan nadi.
11) Jika perdarahan tidak terkendai dan uterus tidak berkontraksi daam 0aktu ima menit seteah dimuainya kompresi bimanua pada uterus maka keuarkan tangan dari ;agina dengan hati6hati. 12) Jika tidak ada hipertensi pada ibu& berikan metergin &2 mg #M 1") Muai #: ringer aktat 5 !! B 2 unit oksitosin menggunakan jarum berubang besar %14 atau 1> ,) dengan teknik aseptik. (erikan 5 !! pertama se!epat mungkin& dan teruskan dengan #: ringer aktat B 2 unit oksitosin yang kedua. 1) Jika uterus tetap atoni dan atau perdarahan terus berangsung 15) angi kompresi bimanua interna 14) Jika uterus berkontraksi& epaskan tangan anda perahan6ahan dan pantau kaa empat persainan dengan !ermat. 19) Jika uterus tidak berkontraksi& rujuk segera ke tempat dimana operasi bisa diakukan
1>) (ia perdarahan tetap berangsung dan kontraksi uterus tetap tidak ada& maka kemungkinan terjadi rupture uteri& %syok !epat terjadi tidak sebanding dengan darah yang nampak keuar& abdomen teraba keras dan fundus muai baik)& akukan koaborasi dengan -(S,L') 1@) (ia kompresi bimanua tidak berhasi& !obaah kompresi aurta. ara ini diakukan pada keadaan darurat sementara penyebab perdarahan sedang di!ari. 2) Perkirakan jumah darah yang keuar dan !ek dengan teratur denyut nadi& pernafasan dan tekanan darah 21) (uat !atatan yang saksama tentang semua peniaian tindakan yang diakukan dan pengobatan yang diakukan
12. Penanganan perdarahan post partum sekunder a.
Pengertian Memberikan pertoongan pada korban dengan perdarahan per;aginam atau o!hea berebihan pada 2 jam62 hari seteah persainan.
b. Tujuan Stabiisasi kondisi korban untuk mendapat penanganan !.
#ndikasi
1) Sisa pasenta 2) obekan jaan ahir ") +eainan pasenta dan seaput ketuban
) Persainan ama 5) #nfeksi uterus 4) Persainan dengan kompikasi atau dengan menggunakan aat 9) Terbukanya uka seteah bedah !aesar dan uka seteah episiotomi d. Persiapan a) $at %a) $at peindung diri %masker& hans!oen& s!ort) %b) -bat emergensi %!) -bat anti perdarahan %d) airan infus %e) #nfus set %f) Tampon %g) 8e!ting set b) Pasien Memberitahukan prosedur yang akan diakukan e.
Peaksanaan
1) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) 2) Petugas menggunakan
")
Pantau dengan hati6hati ibu yang berisiko mengaami perdarahan post partum sekunder paing sedikit seama 1 hari pertama terhadap tanda6tanda a0anya.
) Jika mungkin muai berikan ringer aktat 3 #: menggunakan jarum berubang besar 5) +oaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat6obatan 4) Pasang #: ine 9)
(uat !ampuran yang akurat& obser;asi tanda perdarahan& ;ita sign& dan tanda6tanda syok.
1". Menerima pasien dengan kedaruratan psikiatri a.
Pengertian Suatu kegiatan menerima pasien baru dengan gangguan atau perubahan periaku aam pikir atau aam perasaan yang timbu se!ara tiba6tiba untuk mendapat pertoongan segera.
b. Tujuan ntuk menghindari an!aman integritas fisik atau psikis terhadap diri pasien3orang ain maupun an!aman integritas sosia !.
#ndikasi
1) Pasien dengan periaku bunuh diri 2) Pasien ganas menyerang %;ioen!e) ") Panik3fuHue d. Persiapan 1) $at6aat3obat
a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort) b) Diagnosa test !) *mergen!y troey d) Jaket pengaman %d0ang jas) e) Manset f)
-bat psikotropik)
2) Pasien Pasien 3 keuarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ") /ingkungan Diusahakan tempat tersendiri ) Petugas /ebih dari satu orang e.
Peaksanaan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort)
2) Mendampingi pasien saat diakukan pemeriksaan30a0an!ara ")
Meakukan orientasi minima dengan memanggi nama pasien dan menyebut nama pera0at
)
Meminta kepada pasien untuk men!oba mengendaikan diri dengan kata6kata sederhana dan mudah dimengerti.
5) Mengajak pasien ke tempat tenang dan memoti;asi untuk mengungkapkan perasaan se!ara ;erba 4)
Pasien gasuh geisah yang tidak dapat dikendaikan& seanjutnya disiangkan kedepan dada
9) Memegang tangan kanan dan kiri pasien seanjutnya disiangkan kedepan dada >)
Membimbing menuju tempat yang teah disediakan atau bia gadu bisa dipasang jaket pengaman
@)
(ia pasien tetap meronta dan kaau dianggap peru& petugas # menutup muka pasien& petugas ## dan ### memegang kaki kanan dan kiri pasien kemudian mengangkat ke tempat tidur yang teah disediakan.
1) Memasang manset tangan dan kaki kanan kiri pasien disisi tempat tidur sambi menjeaskan bah0a tindakan tersebut adaah untuk membantu mengontro periakunya dan akan dibuka jika sudah mampu mengendaikan diri 11) Mengobser;asi pasien sebeum dan sesudah tindakan meiputi 7 6
Tekanan darah
6
'adi
6
Pernafasan
6
espon dan periaku pasien
12) Meaksanakan program pengobatan 1") Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan giIi
1) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan persona hygiene dan eiminasi f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) Petugas tetap menjaga jarak fisik dengan pasien. 2) Pada saat satu orang petugas berkomunikasi dengan pasien& petugas ain menga0asi dari jauh bia pasien tidak dapat mengendaikan diri. ") #kat pasien dengan posisi yang sopan& kaki tidak terbuka ebar. ) Pada saat pemasangan manset& posisi tangan3kaki tidak seperti disaib 5) Segera manset dibuka apabia pasien sudah dapat mengendaikan diri. 1. Memasang manset pad apasien kedaduratan psikiatri a.
Pengertian $daah suatu tindakan pengekangan pada kedaduratan psikiatri
b. Tujuan 1) Membantu pasien mengontro periakunya 2) Pasien dapat kooperatif pada saat diakukan pengobatan. ") +eamanan ingkungan dan petugas tidak terganggu !.
#ndikasi
1) Pasien agresif 2) Psikosa akut ") Pasien gasuh geisah
) Pasin hiperaktif d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& ka!amata safety& hans!oen& s!ort) b) Manmset !) Seimut3aas tempat tidur d) Perak e) Sabuk pengaman 2) -bat -bat6obat sesaui program %obat psikotropik) ") Pasien +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ) /ingkungan Tenang dan aman 5) Petugas Petugas ebih dari 2 orang e.
Peaksanaan
1)
Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& ka!amata safety& hands!oen& s!ort)
2) Mengusahakan agar pasien dapat terentang di tempat tidur ") Petugas # memegang tangan kanan pasien& petugas ## memengang tangan kiri pasien& petugas ### memegang kaki kanan& petugas #: memegang kaki kiri. ) Memasang manset pada tangan dan kaki kemudian diikatkan pada tempat tidur. 5) Memasang seimut 4)
Mengukur tekanan darah sebeum dan sesudah pemberian obat trasHuiiser sesuai program
9) Mengobser;asi pemberian obat dan pengikatan >) Men!atat seuruh tindakan f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1) 8indari adanya perukaan akibat pengikatan 2)
Pengikatan tidak boeh terau ketat atau onggar dan periksa kembai setiap setengah jam
") 8indari bahaya jatuh ) -bser;asi emosi pasien 5) Pengikatan segera dibuka jika pasienj sudah mengendaikan diri 15. Menerima pasien dengan kesadaran menurun a.
Pengertian +esadaran menurun adaah menurunnya respon pasien terhadap rangsangan ;erba dan rangsangan nyeri
b. Tujuan Mempertahankan keangsungan hidup pasien dan men!egah terjadinya !a!at tetap !.
#ndikasi Semua pasien dengan kesadaran menurun
d. Persiapan 1) $at a) $at peindung diri %masker& hands!oen) b) *mergen!y troey !) Set terapi oksigen d) Set penghisap sekresi e) *+, re!ord f)
(ood gas kit
g) Set ;enaseksi h)
/ampu senter
2) -bat6obatan3!airan infus a) $drenain b) Sufas atropin !) DeAtrose 5 E& 1 E& E
d) 'a &@ E e) inger a!tat f)
(i!arbonat nutrikus
g) Pasma eApander h) -bat6obatan ain sesuai kebutuhan ") Pasien +euarga diberi penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan ) Petugas /ebih dari 2 orang e.
Peaksanaan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Menidurkan dan mengatur posisi pasien sesuai kond isi ") Meniai kesadaran pasien dengan !ara 7 a) Memanggi nama pasien3menanyakan keadaannya b) Men!ubit pasien 14. Pemasangan 'eede Thora!osintesis a.
Pengertian Menusukkan jarum dengan umen yang besar ke rongga peura
b. Tujuan
6
Mengurangi rasa sesak nafas
6
Mengeuarkan udara dari rongga peura
6
Mengurangi rasa sakit
!.
#ndikasi Pasien dengan tension pneumatoraA
d. Persiapan $at 7 6
$at peindung diri %masker& hands!oen)
6
Jarum #: ine 'o. 1
6
(etadine
6
+assa
6
8ands!oen
6
Pester
Pasien 7 6
#nform !onsent
6
(erikan penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan
6
Pasien tidur terentang 3 sesuai kebutuhan Petunjuk 7
6
2 orang
e.
Peaksanaan
1. Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2. Petugas # mengamankan jaan nafas sambi mengamankan ser;i!a ".
Petugas ## mendesinfeksi daerah yang akan diakukan penusukan& yaitu pada daerah dada yang mengaami tension pneumatoraA
.
Meakukan penusukan dengan jarum yang sudah disiapkan di daerah mid !a;i!ua pada sea iga ke tiga
5.
Seteah jarum ditusukkan pada sea iga ke tiga miringkan jarum "65 derajat ke arah atas.
4.
Jika jarum sudah masuk ditandai oeh suara keuarnya udara. Mandrain di!abut dan kateternya ditingga.
9.
Tutup ujung #: !ath. Dengan kap buatan dari potongan sarung tangan teah diberikan ubang pada ujungnya.
>.
@. atat seuruh tindakan yang sudah diakukan dan monitor respon pasien f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. Jumah nafas dan kuaitas pernafasan 2. +euhan pasien ". Segera anjutkan dengan pemasangan ?SD
19. Pemasangan 'eede ri!o Thyroidotomy a.
Pengertian Menusukkan jarum yang berumen pada membran !ri!tohiroidea
b. Tujuan 1. Membuat jaan nafas 2. Menjaga jaan nafas tetap an!ar ". Memberikan oksigen !.
#ndikasi Sumbatan jaan nafas tidak biasa diatasi se!ara manua.
d. Persiapan $at 7 6
$at peindung diri %masker& hands!oen)
6
#: !atheter 'o. 1
6
8ands!hoen
6
Jet insufation
6
-ksigen set engkap
6
Spuit 5 m
6
airan / Pasien 7
6
Tidurkan terentang Petugas 7
6
1 orang
e.
Peaksanaan tindakan
1) Petugas menggunakan aat peindung diri %masker& hands!oen) 2) Tidurkan pasien terentang ")
$spirasi spuit& bia keuar geembung udara berarti benar tempat penusukan& kemudian epaskan spuit serta mandarin di!abut.
9) 8ubungan jarum !ri!ityroidotomy dengan jet insufation untuk memberikan -2 >) -ksigen diberikan dengan !ara 1 detik ditutup dengan detik dibuka f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. -bser;asi pasien
2. Jet insufation dipasang paing ama 5 menit ". Segera anjutnya pemasangan tra!heostube 1>. -perasi krikotiroidotomi a.
Pengertian Membuat jaan nafas meaui tra!hea dengan memasang kanu tra!hea
b. Tujuan Memperan!ar jaan nafas pada kien yang mengaami sumbatan jaan nafas bagian atas. !.
#ndikasi Sumbatan tota jaan nafas atas
d. Persiapan 6
$at
1) $at peindung diri %masker& hands!oen) 2) Disposibe !ape no. 11 ") #nstrumen dasar ) $ntisepti! 5) Sio!ain 2 E injeksi 4) Dysposibe syring 2 !! 9) +anu tra!hea 3 *TT %nomor sesuai kebutuhan)
6
Pasien
1. #nform !onsent 2. Penjeasan tentang tindakan yang akan diakukan pada pasien dan keuarga ". Posisi pasien terentang dengan eher netra
6
Petugas 2 orang dokter dan pera0at
e.
Peaksanaan
%a) Petugas menggunakan masker& hands!oen %b) Posisi pasien terentang dengan eher daam posisi netra& akukan papasi tiroid& not!h !ri!othiroid interna dan eksterna not!h untuk orientasi %!) Disinfeksi dengan propidone& iodine 1 E dan anastesi o!a daerah operasi %d) (uat insisi trans;ersa di atas membran !ri!othyroid %e) (uka jaan nafas dengan kem atau dengan spreader tra!hea atau dengan pegangan s!ape dengan memutar @ derajat %f) (aon tube dikembangkan %g) -bser;asi pengembangan paru dan auskutasi dada untuk meniai ;entaiasi >. akukan fiksasi tube agar posisi tidak berubah f.
8a6ha yang peru diperhatikan
1. Monitor keadekuatan ;entiasi
2. Siapkan ;entiator dan su!tion set ". ek $,D
Diposkan 25th June 212 oeh :erando +aigis
Ta!a"#an #oentar ". Jun 25
Perawatan /ena0a" ($( # P*'$D8/$' $. /atar (eakang Pera0atan jenaIah adaah suatu tindakan medis meakukan pemberian bahan kimia tertentu pada jenaIah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penampian uar jenaIah supaya tetap mirip dengan kondisi se0aktu hidup. Pera0atan jenaIah dapat diakukan angsung pada kematian 0ajar& akan tetapi pada kematian tidak 0ajar penga0etan jenasah baru boeh diakukan seteah pemeriksaan jenasah atau otopsi diakukan. Pera0atan jenasah peru diakukan pada keadaan adanya penundaan penguburan atau kremasi ebih dari 2 jam. 8a ini penting karena di #ndonesia yang berikim tropis daam 2 jam mayat sudah muai membusuk mengeuarkan bau dan !airan pembusukan yang dapat men!emari ingkungan sekitranya. Dan pera0atan jenasah diakukan untuk men!egah penuaran kuman atau bibit penyakit kesekitarnya. Seain itu pera0atan jenasah juga yaitu untuk men!egah pembusukan. Mekanisme pembusukan disebabkan oeh otorisis yakni tubuh mempunyai enIim yang seteah mati dapat merusak tubuh sendiri. Seain itu& p era0atan diakukan untuk menghambat aktifitas kuman. (. umusan Masaah 1. apa yang dimaksud dengan pera0atan jenasah
2. apa tujuan dari pera0atan jenasah ". tindakan apa yang di akukan pada pea0atan jenasah . ha6ha apa yang harus diperhstikan daam proses pera0atan jenasah. . Tujuan Pera0atan jenasah bertujuan untuk men!egah pembusukan. Seai itu jenash juga dapat tera0at daam arti dapat diberikan obat6obtana penga0etan seperti formain sehingga mayat tersebut dapat bertahan ama dan tidak mudah rusak. D. Metode penuisan Daam penuisan makaah ini metode yang kami gunakan adaah ibrary resea %metode pustaka). Sebeum kami menyusun makaah ini terebih dahuu kami mengumpukan data6data dari berbagai sumber seperti buku6buku hingga media seperti internet
($( ## P*M($8$S$' $. Pera0atan JenaIah Pera0atan jenaIah adaah suatu tindakan medis meakukan pemberian bahan kimia tertentu pada jenaIah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penampian uar jenaIah supaya tetap mirip dengan kondisi se0aktu hidup. Pera0atan jenaIah dapat diakukan angsung pada kematian 0ajar& akan tetapi kematian pada tidak 0ajar penga0etan jenasah baru boeh diakukan seteah pemeriksaan jenasah atau otopsi diakukan. Pera0atan jenasah diakukan karena ditundanya penguburan3kremasi& misanya untuk menunggu kerabat yang tingga jauh diuar kota3diuar negri. Pada kematian yang terjadi jauh dari tempat asanya terkadang peru diakukan pengangkutan atau perpindahan jenasah dari suatu tempat ketempat ainnya. Pada keadaan ini& diperukan penga0etan jenasah untuk men!egah pembusukan dan penyebaran kuman dari jenasah keingkungannya. Jenasah yang meningga akibat penyakit menuar akan !epat membusuk dan potensia menuar petugas kamar jenasah. +euarga serta orang6orang disekitarnya. Pada kasusu sema!am ini& kaau pun penguburan atau kremasinya akan segera diakukan tetap diakukan pera0atan jenasah untuk men!egah penuaran kuman atau bibit penyakit disekitarnya. Pera0atan jenasah penderita penyakit menuar diaksanakan dengan seau menerapkan ke0aspadaan unifersa tanpa mengakibatkan tradisi budaya dan agama yang dianut keuarganya. Setiap petugas kesehatan terutama pera0at h arus dapat menasihati keuarga dan mengambi tindakan yangs sesuai agar penanganan jenasah tidak menambah resiko penuaran penyakit seperti hanya hepatits3(& $#DS& +oera dan sebagainya. Tradisi yang berkaitan dengan perakuan terhadap jenasah tersebut dapat diiIinkan dengan memperhatikan ha yang teah disebut diatas& seperti misanya men!ium jenasah sebagai bagian dari upa!ara penguburan. Peru diingat bah0a ;irus 8#: hanya dapat hidup dan berkembang daam manusia hidup& maka beberapa 0aktu seteah penderita infeksi 8#: meningga& firus pun akan mati. (. Tujuan Pera0atan Jenasah $dapun tujuan dari pera0atan jenasah yaitu 7
6 ntuk men!egah terjadinya pembusukan pada jenasah 6 Dengan menyuntikan Iat6Iat tertentu untuk membunuh kuman seperti pemberian intjeksi formain murni& agar tidak meningakan uka dan membuat tubuh menjadi kaku. Daam injeksi formain dapat dimasukan kemuut hidung dan pantat jenasah. . Tindakan Diuar kamar jenasah $dapun tindakan yang diakukan diuar kamar jenasah yaitu 7 6 Men!u!i tangan sebeum memakai sarung tangan 6 Memakai peindung 0ajah dan jubah 6 /uruskan tubuh jenasah dan etakan daam posisi terentang dengan tangan disisi atau teripat didada. 6 Tutup keopak mata atau ditutup dengan kapas atau kasa& begitu pua mutu dan teinga. 6 (eri aas kepaa dengan kain handuk untuk menampung bia ada rembesan darah atau !airan tubuh ainnya. 6 Tutup anus dengan kasa dan pester kedap air. 6 /epaskan semua aat kesehatan dan etakan aat bekas tersebut daam 0adah yang aman sesuai dengan kaidah ke0aspadaan unifersa. 6 Tutup setiap uka yang ada dengan pester kedap air. 6 (ersihkan tubuh jenasah tutup dengan kain bersih untuk disaksikan oehkeuarga 6 Pasang abe identitas pada aki6aki 6 (eritahu petugas kamar jenasah bah0a jenasah adaah penderita penyakit menuar 6 u!i tangan seteah meepas rarung tangan.
D. Tindakan dikamar jenasah $dapun tidakan dikamar jenasah yaitu 7 6 /akukan prosedur baku ke0as padaan unifersa yaitu !u!i tangan sebeum mamakai sarung tangan. 6 Petugas memakai aat peindung 7 Q Sarung tangan karet yang panjang %sampai kesiku). Q Sebaiknya memakai sepatu boot sampai utut Q Peindung 0ajah %masker dan ka!a mata) Q Jubah atau !eemek sebaiknya yang kedap air. 6 Jenasah dimadikan oeh petugas kamar jenasah yang teah memahami !ara membersihkan atau memandikan jenasah penderita penyakit menuar 6 (ungkus jenasah dengan kain kafan atau kain pembungkus ain sesuai dengan agama dan keper!ayaan yang dianut. 6 u!i tangan dengan sabun sebeum memakai sarung tangan dan sesudah meepas sarung tangan 6 Jenasah yang teah dibungkus tidak boeh dibuka agi. 6 Jenasah tidak boeh dibasem atau disuntik atau penga0etan ke!aui oeh petugas khusus yang teah mahir daam ha tersebut. 6 Jenasah tidak boeh diotopsi& daam ha tertentu& otosi dapat diakukan seteah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan diaksanakanoeh petugas rumah sakait yang teah mahir daam ha tersebut. *. 8a6ha yang diperhatikan daam proses kepera0atan
$dapun ha6ha yang peru diperhatikan daam proses kepera0atan yaitu 7 6 Segera men!u!i kuit dan permukaan ain dengan air mengair bia tekenah darah atau !airan tubuh ain. 6 Diarang memanipuasi aat suntik atau menyarungkan jarum suntik ke tutupnya. (uang semua aat atau bendah tajam daam 0adahyang tahan tusukan 6 Semua permukaan yang terkena per!ikan atau tumpuahan darah atau !airan tubuh ainnya segera dibersihkan dengan!airan korin &5 E 6 Semua peraatan yang akan digunakan kembai harus diproses dengan urutan 7 dekontaminasi& pembersihan& desinfeksi& atau steriisai 6 Sampah dan bahan terkontaminasi ainnya ditempatkan daam kantong pasti! 6 Pembuangan sampah dan bahan yang ter!emar sesua pengoah sampah medis. ($( ## P*'TP $. +esimpuan $dapun kesimpuan dari pera0tan jenasah yaitu 7 6 Penga0etan jenasah adaah suatu tindakan medis meakukan pemberian bahan kimia tertentu pada jenah untuk mengahambat pembusukan serta menjaga penampian jenasah supaya tetap mirim dengan kondisi se0aktu hidup. Penga0etan jenasah dapat diakukan pada jenasah beberapa hari tidak dikubur. 6 Daam pera0atan jenasah tidak boeh diototpsi. Daam ha tertentu ototpsi dapat diakukan seteah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan diaksanakan oeh petugas yang mahir daam ha tersebut. (. Saran akukan p¬era0atan jenasah sesuai dtandar proto!o. makaah ini masih jauh dari kesempurnaan oeh karena itu& kritik dan¬ saran dari pemba!a yang membangun sangat kami harapkan demi pen yempurnaan makaah ini.
D$
Ta!a"#an #oentar .
Jun 2
Iunisasi Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Sebeum bayi3anak6anak terkena infeksi& beriah imunisasi dasar sebeum bayi berumur 1 tahun. 2.
$da imunisasi yang peru diberikan "A& apabia 1A saja diberikan& kekebaan tidak terjamin& imunisasi uangan sangat penting.
".
+aau anak sudah pernah sakit !ampak& jangan berikan imunisasi !ampak agi. +arena anak sudah menjadi keba dengan serangan !ampak.
. :aksin yang disuntik3 di teteskan dimuut harus daam keadaan dingin 5. +aau boto ;aksin dibuka& harus dapat dipakai& bia tidak khasiatnya hiang 4.
Dihimbau pada masyarakat agar segera hadir di posyandu apabia petugas imunisasi sudah siap dengan ;aksin.
Perawatan sesudah suntikan BCG
-
Sesudah mendapat suntikan (,& anak6anak sebaiknya dihindari dari matahari seama 2 jam Sesudah beberapa hari timbu gejaa merah& bengkak& dan sakit ditempat bekas suntikan. Pera0atan yang diberikan yaitu 7 1. $nak boeh mandi seperti biasa 2. Jangan tutup bekas suntikan (, dengan ;ensan ". Jangan menggaruk bekasnya . Jangan berikan obat atau bahan ramuan ainnya pada bekas suntikan
5.
(enjoan akan sembuh daam jangka 0aktu > minggu dan akan meninggakan bekas ke!i.
P-S*D P*M(*#$' #M'#S$S# 1. #munisasi (, #munisasi (, adaah tindakan memasukkan ;aksin (, yang bertujuan untuk memberi kekebaan tubuh terhadap kuman My!oba!terium tuber!uosis dengan !ara menghambat penyebaran kuman. Alat dan Ba"an 1. Spuit tuber!uin dengan jarum ukuran 25629 panjang 1 mm 2. :ia ;aksin (, kering dan gergaji ampu ". Pearut ;aksin . +apas embap % dibasahi air matang ) 5. Sarung tangan bersih Prosedur
1. 2. ". . 5. 4. 9.
u!i tangan ,unakan sarung tangan bersih Jeaskan prosedur pada orangtua bayi tindakan imunisasi yang akan diakukan (uka ampu ;aksin (, kering /arutkan ;aksin dengan pearut ;aksin yang tersedia kurang ebih !! #si spuit dengan ;aksin sebanyak &5 m yang sudah diarutkan $tur posisi dan bersihkan engan %daerah yang diinjeksi& yaitu 13" bagian engan atas) dengan kapas yang teah di basahi >. Tegangkan daerah yang akan di injeksi @. /akukan injeksi dengan memasukkan jarum pada sudut 1615o %subkutan) 1. Tarik spuit seteah ;aksin habis dan jangan meakukan masase 11. sap bekas injeksi dengan kapas bersih jika ada darah yang keuar 12. /epas sarung tangan !u!i tangan 1". atat respons yang terjadi& ;aksin dikatakan berhasi jika timbu benjoan di kuit& kuit tampak pu!at dan pori6pori jeas.
2. #munisasi Poio #munisasi poio adaah tindakan imunisasi denagan memberikan ;aksin poio %daam bentuk ora) atau dikena dengan sebutan ora poio ;a!!ine %-P:) yang bertujuan untuk memberi kekebaan dari penyakit poiomyeitis& dapat diberikan empat kai dengan inter;a 64 minggu. Alat dan Ba"an 1. :aksin poio daam termos es3fakon berisi ;aksin poio 2. Pipet pastik Prosedur
1. u!i tangan 2. Jeaskan kepada orangtua prosedur yang akan diaksanakan ". $mbi ;aksin poio daan termos es . $tur posisi bayi daam posisi terentang di atas pangkuan ibunya dan pegang dengan erat 5. Teteskan ;aksin ke muut sesuai jumah dosis yang di programkan atau yang di anjurkan& yakni 2 tetes. 4. u!i tangan 9. atat reaksi yang terjadi
". #munisasi DPT3DT #munisasi ini diakukan dengan memberikan ;aksin DPT %dipteri pertusis tetanus)3 DT %dipteri tetanus) pada anak dengan tujuan memberi kekebaan dari kuman penyakit dipteri& pertusis& dan tetanus. Pemberian ;aksi pertama pada usia 2 buan dan berikutnya dengan inter;a 64 minggu %kurang ebih " kai)& seanjutnya uangan pertama satu tahun dan uangan berikutnya tiga tahun sekai sampai usia > tahun. #munisasi ini tidak dianjurkan untuk bayi usia kurang dari 2 buan mengingat imunogen pertusis yang sangat reaktogenik dan adanya hambatan tanggap keba karena pengaruh antibody materna untuk imunogen difteri atau tetanus. Alat dan Ba"an 1. Spuit disposibe 2&5 !! dan jarumnya 2. :aksin DPT dan pearutnya daam termos es ". +apas a!oho . Sarung tangan Prosedur
1. 2. ". . 5.
u!i tangan ,unakan sarung tangan Jeaskan kepada orang tua prosedur yang akan diakukan $mbi ;aksin DPT dengan spuit sesuai dengan progra m3 anjuran& yaitu &5 m $tur posisi bayi %bayi dipangku ibunya& tanagn kiri ibu merangku bayi& menyngga kepaa bahu& dan memegang sisi uar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi meingkar kebeakang tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat). 4. /akukan desinfeksi 13" area tengah paha bagian uar yang akan diinjeksi dengan kapas a!oho 9. egangkan daerah yang akan diinjeksi >. /akukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramus!uar di daerah femur @. /epaskan sarung tangan 1. u!i tangan 11. atat reaksi yang terjadi.
. #munisasi 8epatitis ( #munisasi hepatitis ( diakukan dengan memberikan ;aksin hepatitis ( kedaam tubuh yang bertujuan untuk member kekebaan dari penyakit hepatitis. Pada ibu yang menderita hepatitis ( dengan 8bs$g negatif& imunisasi dapat diberikan kepada anak sesuai dengan dosis yang ada& kemudian dianjutkan pada usia 162 buan dan yang ketiga pada usia 4 buan. $pabia 8bs$g ibu positif& ;aksin dapat diberikan daam 0aktu 12 jam seteah bayi ahir kemudian suntikan kedua pada usia 162 buan dan ketiga. #munisasi uangan dapat diberikan 5 tahun kemudian. Alat dan Ba"an 1. Spuit disposibe 2&5 !! dan jarumnya 2. :aksin hepatitis dan pearutnya daam termos es ". +apas akoho daam tempatnya . Sarung tangan bersih Prosedur
1. u!i tangan 2. ,unakan sarung tangan ". Jeaskan pada orangtua prosedur yang diakukan . $mbi ;aksin hepatitis menggunakan spuit sesuai program3anjuran& yakni &5 m 5. $tur posisi bayi %bayi dipangku ibunya& tangan kiri ibu merangku bayi& menyangga kepaa& bahu& dan memegang sisi uar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi meingkar ke badan ibu dan tanagn kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat. 4. /akukan desinfeksi 13" area paha tengah bagian uar yang akan diinjeksi dengan kapas a!oho 9. egangkan daerah ynag diinjeksi >. /akukan injeksi dengan menusukkan jarumke intramus!uar di daerah femur @. /epas sarung tangan 1. u!i tangan 11. atat reaksi yang terjadi.
5. #munisasi ampak #munisasi !ampak adaah tindakan memberikan ;aksin !ampak pada anak yang bertujuan membentuk kekebaan terhadap penyakit !ampak yang dapat diberikan pada usia @ buan se!ara subkutan& kemudian dapat diuang daam inter;a 0aktu 4 buan ebih seteah suntikan pertama. Alat dan Ba"an 1. Spuit disposibe 2&5 !! dan jarumnya 2. :aksin !ampak dan pearutnya daam termos es ". +apas akoho daam tempatnya 12 Sarung tangan
Prosedur
1. 2. ". . 5.
u!i tangan ,unakan sarung tangan Jeaskan kepada orangtua prosedur yang akan diakukan $mbi ;aksin !ampak meggunakan spuit sesuai program3anjuran %&5 m) $tur posisi bayi %bayi dipangku ibunya& engan kanan bayi dijepit diketiak ibunya. #bu menopang kepaa bayi& tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi) 4. /akukan desinfeksi 13" bagian engan kanan atas 9. egangkan daerah yang akan di injeksi >. /akukan injeksi dengan memasukkan jarum pada sudut 5o @. Seteah ;aksin habis& tarik spuit sambi menekan okasi penyuntikan dengan kapas 1. /epas sarung tangan 11. u!i tangan 12. atat reaksi yang terjadi.
#M'#S$S# P$D$ $'$+ A. PENGERTIAN #munisasi merupakan usaha memberikan kekebaan pada bayi dan anak dengan ;aksin kedaam tubuh agar tubuh membuat Iat anti untuk men!egah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud ;aksin adaah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan Iat anti yang dimasukkan ke daam tubuh meaui suntikan seperti (,&DPT&ak&dan meaui muut seperti ;aksin poio. #munisasi adaah upaya yang diakukan dengan sengaja memberikan kekebaan %imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit %D*P+*S 2) Tujuan diberikan imunisasi adaah diharapkan anak menjadi keba terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortaitas serta dapat mengurangi ke!a!atan akibat penyakit tertentu. Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan agar tubuh keba terhadap penyakit tertentu& kekebaan tubuh juga dapat dipengaruhi oeh beberapa fa!tor di antaranya terdapat tingginya kadar antibody pada saat diakukan imunisasi& potensi antigen yang disuntikan& 0aktu antara pemberian imunisasi& mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari fa!tor yang mempengaruhinya sehingga kekebaan tubuh dapat diharapkan pada diri anak.
B. JENIS IMUNISASI #munisasi sebagai saah satu !ara untuk menjadikan keba pada bayi dan anak dari berbagai penyakit& diharapakan anak atau bayi tetap tumbuh daam keadaan sehat. Pada dasarnya daam tubuh sudah memiiki pertahanan se!ara sendiri agar berbagai kuman yang masuk dapat di!egah& pertahanan tubuh tersebut pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik& proses meknisme pertahanan daam tubuh pertama kai adaah pertahanan nonspesifik seperti !ompemen dan makrofag dimana kompemen dan makrofag ini yang pertama kai akan memberiakan peran ketika ada kuman yang masuk daam tubuh. Seteah itu maka kuman harus mea0an pertahanan tubuh yang kedua yaitu pertahanan tubuh yang spesifik terdiri dari system humora dan seuar. Sistem pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang mirip dengan bentuknya. System pertahanan humora akan menghasikan Iat yang di sebut immunogobuin % #g$& #gM& #g,& #g* ) dan system pertahanan seuar terdiri dari imfosit ( dan imfosit T& daam pertahanan spesifik seanjutnya akan menghasikan satu !e yang disebut se memori& se ini akan berguna atau sangat !epat daam bereaksi apabia sudah pernah masuk ke daam tubuh& kondisi ini yang digunakan daam prinsip imunisasi. (erdasarkan proses tersebut maka imunisasi di bagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. a. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian Iat sebagai anti gen yang di harapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengaami reaksi imunoogi spesifik yang akan menghasikan respons seuer dan humora serta dihasikan se memori sehingga apabia benar6benar terjadi infeksi maka tubuh se!ara !epat dapat merespons. Daam imunisasi aktif terdapat empat ma!am kandungan daam setiap ;aksinnya antara ain 7 1.
$ntigen merupakan bagian dari ;aksin yang berfungsi sebagai Iat atau mikroba guna terjadinya sema!am infeksi buatan dapat berupa poi sakarida& toksoid atau ;irus diemahkan atau bakteri dimatikan. 2. Pearut dapat berupa air steri atau juga berupa !airan kutur jaringan. ". Preser;atif& stabiiIer& dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya mikroba dan sekaigus untuk stabiisasi antigen. . $dju;an yang terdiri dari garam auminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi pasif
Merupakan pemberian Iat atau immunogobuin yaitu suatu Iat yang dihasikan meaui suatu proses infeksi yang dapat berasa dari pasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk daam tubuh terinfeksi. Daam pemberian imunisai pada anak dapat diakukan dengan beberapa imunisasi yang dianjurkan diantaranya 7 2 Iunisasi BCG (Ba3illus Calette Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit T( yang berat sebab terjadinya penyakit T( yang primer atau yang ringan dapat terjadi 0aaupun sudah diakukan imunisasi (,& pen!egahan imunisasi (, untuk T( yang berat seperti T( pada seaput otak T( miier %pada seuruh apangan paru) atau T( tuang. #munisasi (, merupakan ;aksin yang mengandung kuman T( yang teah diemahkan.
2 Iunisasi DPT (Dip"teri4 Pertusis4 dan Tetanus)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit difteri. #munisasi DPT ini merupakan ;aksin yang mengandung ra!un kuman difteri yang teah dihiangkan sifat ra!unnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentkan Iat anti %toksoid).
;aksin dan mengaktifkan organ6organ tubuh membuat Iat anti& kedua dan ketiga terbentuk Iata anti yang !ukup. ?aktu pemberian imunisasi DPT antara umur 2611 buan dengan inter;a minggu. ara pemberian imunisasi DPT meaui intramus!uar. *fek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan berat& efek ringan seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan& demam sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang ebih jam& kesadaran menurun& terjadi kejang& ensefaopati dan syok. +2 Iunisasi polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya poiomyeitis yang dapat menyebabkan keumpuhan pada anak. +andungan ;aksin ini adaah ;irus yang diemahkan.
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit !ampak pada anak karena penyakit ini sangat menuar. +anndungan ;aksi ini adaah ;irus yang diemahkan.
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adaah 8bs$g daam bentuk !air.
Merupakan imunisasi yang digunakan daam memberikan atau men!egah terjadinya penyakit !ampak %Meases)& ,ondong& parotis epidemika %Mumps) dan rubea %!ampak jerman). Daam imunisasi MM antigen yang dipakai adaah ;irus !ampak strain *dmonson yang diemahkan& ;irus rubea strain $ 293" dan ;irus gondong. :aksin ini tidak dianjurkan pada bayi diba0ah 1 tahun dikuatirkan terjadi inter;erensi dengan antibody materna yang masih ada khusus pada daerah endemi sebaiknya diberikan imunisasi !ampak yang mono;aen dahuu pada usia 64 buan atau @611 buan dan boster dapat diakukan MM pada usia 1561> buan. 72 Iunisasi Tip"us A!doinalis
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit tifus abdominais& daam persediaannya khususnya di #ndonesia terdapat tiga jenis ;aksin tifus
abdominais di antaranya kuman yang dimatikan& kuman yang diemahkan %;i;otif& berna) dan antigen !apsuar :i poysa!!haride %Typhim :i& Pasteur MeriuA). Pada ;aksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk bayi 4612 buan adaah &1 m& 162 tahun &2 m& dan 2612 tahun adaah &5 m& pada imunisai a0a dapat diberikan sebanyak 2 kai dengan inter;a minggu kemudian penguat seteah satu tahun kemudian. Pada ;aksin kuman yang diemahkan dapat diberikan daam bentuk kapsu enteri! !oated sebeum makan pada hari 1& 2& 5 pada anak diatas usia 4 tahun dan pada antigen !apsuar diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diuang tiap tiga tahun. 82 Iunisasi &ari3ella
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit ;ari!ea %!a!ar air). :aksin ;ari!ea merupakan ;irus hidup ;ari!ea Ioster strain -+$ yang diemahkan. Pemberian ;aksin ;ari!ea dapat diberikan suntikan tungga pada usia 12 tahun di daerah tropi! dan bia di atas usia 1" tahun dapat diberikan dua kai suntikan dengan inter;a 6> minggu. 92 Iunisasi 5epatitis A
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk men!egah terjadinya penyakit hepatitis $. Pemberian imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun. ntuk imunisasi a0a dengan mengguanakan ;aksin 8a;riA % isinya ;irus hepatitis $ strain 8M 195 yang ina!ti;ated) dengan 2 suntikan dengan inter;a minggu dan boster pada enam buan kemudian dan apabia mengguanak ;aksin MSD dapat diakukan tiga kai suntikan pada usia &4 dan 12 buan. :2 Iunisasi 5iB (5aeop"ilus In%luen0ae Tipe B)
Merupakan imunisasi yang diberikan untuk men!egah terjadinya penyakit infuenIa tipe b. :aksin ini adaah bentuk poisakarida murbi kuman 8. #nfuenIae tipe b. antigen daam ;aksin tersebut dapat di konjugasi dengan protein6protein ain seperti toksoid tetanus %PP6T)& toksoid dipteri %PP6D atau PP5) atau dengan kuman menongokokus %PP6-MP).
c. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN IMUNISASI :aksin (, DPT 8epatitis ( Poio ampak TT
Dosis &5 !! &5 !! &5 !! 2 tetes &5 !! &5
ara Pemberian #ntra !utan didaerah muskuusdetoideus #ntra mus!uar #ntra mus!uar Muut Subkutan daerah engan kiri atas #ntra mus!uar
D. JUMLAH, INTERVAL WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI :aksin (, DPT 8epatitis ( Poio ampak
Jumah Pemberian 1 kai " kai " kai kai 1 kai
#nter;a minggu minggu minggu
?aktu pemberian 611 buan 2611 buan 611 buan @611 buan 611 buan
E. CARA PENYIMPANAN RANTAI DINGIN (C!D CHAIN"# Merupakan !ara menjaga agar ;aksin dapat digunakan daam keadaan baik atau tidak rusak sehingga mempunyai kemampuan atau efek kekebaan pada penerimaannya& akan tetapi apabia ;aksin diuar temperature yang dianjurkan maka akan mengurangi potensi kekebaannya. Potensi Vaksin dalam Temperatur
:aksin
6> derajat !e!ius "69 tahun 1>62 buan
"56"9 derajat !e!ius 4 minggu Diba0ah 5 E daam 1 minggu
-
1 tahun Dipakai daam 1 kai kerja
Diba0ah 2E daam "61 hari Dipakai daam 1 kai kerja
-
2 tahun Dipakai daam 1 kai kerja
1 minggu Dipakai daam 1 kai kerja
4612 buan
16" hari
DT Pertusis (, - +rista air ampak - +rista air Poio
IMUNISASI DI INDONESIA DA$TAR I%&NI'A'I ANG DIHAR&')AN DAN DIAN*&R)AN DI INDN+'IA a. Lang diharuskan 1. (, %(a!ius amette6,uerin) 2. 8epatitis ( ". DPT %Difteri& Pertusis& dan Tetanus)
. Poio 5. ampak b. Lang dianjurkan 1. 2. ". .
MM %Meases 3 ampak& Mumps 3 Parotitis& ubea 3 ampak Jerman) 8ib %8aemophius infuenIa b) Demam Tifoid 8epatitis $
Dari imunisasi yang diharuskan dan dianjurkan di #ndonesia pemerintah dan #katan Dokter $nak #ndonesia %#D$#& 1@@@) membuat jad0a ;aksinasi sebagai berikut. 1. (, diberikan antara saat ahir6umur 2 buan. 2. 8epatitis ( pertama diberikan antara saat ahir6 umur 2 bn. ". 8epatitis ( kedua diberikan antara umur 1 bn6 bn. . 8epatitis ( ketiga diberikan antara umur 4 bn61> bn. 5. 8epatitis ( keempat diberikan antara umur 1 thn611 thn. 4. DPT pertama diberikan antara umur 2 bn6 bn. 9. DPT kedua diberikan antara umur " bn65 bn. >. DPT ketiga diberikan antara umur bn64 bn. @. DPT keempat diberikan antara umur 1> bn62 thn. 1. DPT keima diberikan antara umur 5 thn69 thn. 11. DPT keenam diberikan pada umur 12 thn. 12. Poio pertama diberikan antara saat ahir6umur 1 bn. 1". Poio kedua diberikan antara umur 2 bn6 bn. 1. Poio ketiga diberikan antara umur " bn65 bn. 15. Poio keempat diberikan antara umur bn64 bn. 14. Poio keima diberikan antara umur 1> bn62 thn. 19. Poio keenam diberikan antara umur 5 thn69 thn.
1>. ampak pertama diberikan antara umur 4 bn6@ bn. 1@. ampak kedua diberikan antara umur 5 thn69 thn. 2. MM pertama diberikan antara umur 12 bn61> bn. 21. MM kedua diberikan antara umur 11 thn612 thn. 22. 8ib pertama diberikan pada umur 2 bn. 2". 8ib kedua diberikan pada umur n. 2. 8ib ketiga diberikan pada umur 4 bn. 25. 8ib keempat diberikan antara umur 15 bn61> bn. 24. Demam Tifoid dibrikan antara umur 2 thn612 thn& diuangi setiap " thn. 29. 8epatitis $ diberikan antara umur 2 thn612 thn& diuangi "A. 2>. :arisea diberikan muai umur 1 tahun.
*<**'S# 1. Supartini& Lupi& S.+p& MS!. 2. (uku $jar +onsep Dasar +epera0atan $nak. *,. Jakarta 2. Prof& Dr& dr& ?ahab $. Samik. 22. Sistem #mun& #munisasi R Penyakit #mun. ?idya Medika. Jakarta ". 8idayat& $. $IiI $imu. 2>. Pengantar #mu +epera0atan $nak 1. Saemba Medika. Jakarata . 000.gambarimunisasi.!om Diposkan 2th June 212 oeh :erando +aigis
Ta!a"#an #oentar 5. Jun 2
Asu"an $eperawatan 5ipertensi 5IPERTENSI
$. +onsep Dasar Tentang Tekanan Darah
1. Tekanan darah Tekanan darah adaah tekanan yang diberikan oeh darah pada dinding pembuuh darah. %(aradero& 2> ) 2.
−
kembai agi ke jantung. *astisitas dinding airan darah. Didaam arteri tekanan ebih besar dari pada di daam ;ena sebab otot yang membungkus arteri ebih eastis dari
−
pada ;ena. Tahanan tepi. Tahanan yang dikeuarkan oeh darah mengair daam pembuuh darah daam sirkuasi darah besar yang berada daam arteria. Turunnya tekanan mengakibatkan denyut pada kapier dan ;ena tidak teraba. % 8. Syaifuddin& 24)
". Teknik pemeriksaan tekanan darah 1) Papasi ara papasi dapat diakukan sebagai berikut 8anya untuk mengukur tekanan sistoik. − Manset spigmomanometer yang dipasang di atas siku tangan. −
−
/engan dipompa dengan udara berangsur6angsur sampai denyut nadi pergeangan tangan tidak teraba agi& kemudian tekanan di daam
− −
manset diturunkan. $mati tekanan daam spigmomanometer. ?aktu denyut nadi teraba pertama kai& ba!aah tekanan daam
spigmomanometer& tekanan ini adaah tekanan sistoik. 2) $uskutasi ara auskutasi untuk mengukur tekanan sistoik dan diastoik adaah sebagai berikut7 Manset spigmomanometer diikatkan pada engan atas& stetoskop − dietakkan pada arteri brakiais pada permukaan ;entra siku agak
−
ba0ah manset spigmomanometer. Sambi mendengarkan denyut nadi& tekanan daam spigmomanometer dinaikkan dengan memompa sampai nadi tidak terdengar agi&
−
kemudian tekanan di daam spigmomanometer diturunkan pean6pean. Pada saat denyut nadi muai terdengar kembai& kita ba!a tekanan yang ter!antum daam spigmomanometer& tekanan ini adaah tekanan
−
sistoik. Suara denyutan nadi seanjutnya menjadi agak keras dan tetap terdengar sekeras itu sampai suatu saat denyutannya meemah kemudian menghiang sama sekai. Pada saat suara denyutan yang keras itu menghiang& kita ba!a agi tekanan daam spigmomanometer&
−
tekanan itu adaah tekanan diastoik. Tekanan darah diukur pada saat kien berbaring. Pada kien hipertensi
−
peru juga diukur tekanan darah saat berdiri. +adang 6 kadang di jumpai masa bisu %aus,ultatry gap)& yaitu suatu masa
dimana
denyut
nadi
tidak
terdengar
saat
tekanan
spigmomanometer diturunkan. Misanya denyut pertama terdengar
pada tekanan 22 mm8g& suara denyut nadi berikutnya baru terdengar pada tekanan 15 mm8g. Jadi ada masa bisu pada tekanan antara 226 15 mm8g. ,ejaa ini sering ditemukan pada kien hipertensi yang beum diketahui penyebabnya. %MutaHHin& 2@)
(. +onsep Dasar 8ipertensi
1. Pengertian . 8ipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistoik sedikitnya 1 mm8g atau tekanan diastoik sedikitnya @ mm8g. %Sy;ia $. Pri!e& /orraine M. ?ison& 25)
2. +asifikasi Tekanan Darah Tabe 1. +asifikasi tekanan darah untuk de0asa usia 1> tahun atau ebih
Sistoik
Distoik
%mm8g) 1" 1"61"@
%mm8g) >5 >56>@
1615@ 14619@ 1>
@6@@ 161@ 11
+ategori 'orma 'orma Tinggi 8ipertensiϯ Tingkat 1 %ringan) Tingkat 2 %sedang) Tingkat " %berat)
%Sy;ia $. Pri!e& /orraine M. ?ison& 25) Tabe 2. +asifikasi menurut ?8- %.rld Health rgani/atin).
+ategori -ptima 'orma 'orma6tinggi
Sisto
Diasto
12 1" 1"61"@
> >5 >56>@
Tingkat 1 %hipertensi ringan) 1615@ Sub6grup7 perbatasan 161@ Tingkat 2 %hipertensi sedang) 14619@ Tingkat " %hipertensi berat) 1> 8ipertensi sisto terisoasi 1 %isoated systoi! hypertension) 161@ Sub6grup7 perbatasan
@6@@ @6@ 161@ 11 @ @
%Sani $uia& 2>) ". *tioogi a. Sekitar @E penyebab hipertensi beum diketahui dengan pasti yang disebut dengan hipertensi primer atau esensia. Sedangkan 9E disebabkan oeh keainan ginja atau hipertensi renais dan "E disebabkan oeh keainan hormona atau hipertensi hormona serta penyebab ain. %MuttaHin& 2@) b. ,angguan emosi& obesitas& konsumsi a!oho yang berebihan& dan rangsangan kopi yang berebihan kopi& tembakau dan obat6obatan yang merangsang dapat berperan disini& tetapi penyakit ini sangat berpengaruhi faktor keturunan. %(runner dan Suddart& 22)
. ,ambar anatomi ,ambar 1 7 $natomi Jantung
,ambar 2 7 Sistem Saraf Perifer $rteri koronaria yang mengaami penyempitan ,br. " !ardia! s!aning pd $M# %000.pdpersi.!om)
$rteri pumona
$rteri koronaria dan oksigen daam otot jantung
-tot jantung +ematian otot jantung Pague pada arteri trombus ,br. anatomi jantung yang terkena infark
5. Manifestasi +inis a. Sakit kepaa saat terjaga& kadang6kadang disertai mua dan muntah& akibat peningkatan tekanan darah intrakranium. b. Pengihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina. !. ara berjaan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. d. 'okturia yang disebabkan penigkatan airan darah ginja dan fitrasi gomeruus. e. *dema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapier. %or0in& 2@) 4. +ompikasi a. Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak& atau akibat embous yang terepas dari pembuuh seain otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabia arteri yang memperdarahi otak mengaami hipertrofi dan penebaan& sehingga airan darah ke area otak yang diperdarahi berkurang. $rteri otak yang
mengaami
ateroskerosis
dapat
meemah
sehingga
meningkatkan
kemungkinan terbentuknya aneurisma. b. -ahraga& terutama bia disertai penurunan berat& menurunkan tekanan darah dengan menurunkan ke!epatan denyut jantung istirahat dan mungkin TP. -ahraga meningkatkan kadar 8D/ (High desinty lipprtein"0 yang dapat mengurangi terbentuknya ateroskerosis akibat hipertensi. !.
#nfark miokard dapat terjadi apabia arteri koroner yang ateroskerotik tidak dapat menyupai !ukup oksigen ke miokardum atau apabia terbentuk trombus yang menghambat airan darah mee0ati pembuuh darah. Pada hipertensi kronis dan hipertrofi ;entrike& kebutuhan oksigen miokardum mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian juga& hipertrofi ;entrike dapat menyebabkan perubahan 0aktu hantaran istrik meintasi ;entrike sehingga terjadi distritmia& hipoksia jantung& dan peningkatan risiko
pembentukan bekuan. d. ,aga ginja dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapier gomeruus ginja. Dengan rusaknya gomeruus& airan darah ke unit fungsiona ginja& yaitu nefron akan terganggu dan dapat beranjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya membran gomeruus& protein akan keuar meaui urine sehingga tekanan osmotik kooid pasma berkurang dan menyebabkan edema& yang sering dijumpai pada hipertensi kronis. e. *nsefaopati %kerusakan otak) dapat terjadi& terutama pada hipertensi maigna %hipertensi yang meningkat !epat dan berbahaya). Tekanan yang
sangat tinggi pada keainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapier dan mendorong !airan ruang interstisia di seuruh susunan saraf pusat. 'euron6neuron di sekitarnya koaps dan terjadi koma serta kematian. +ejang dapat terjadi pada 0anita preekamsi. (ayi yang ahir mungkin memiiki berat ahir ke!i masa kehamian akibat perfusi pasenta yang tidak adekuat&kemudian dapat mengaami hipoksia dan asidosis jika ibu mengaami kejang seama atau sebeum proses persainan. %or0in& 2@) Mata %retinpathy)& diperhatikan seaput endir konjungti;a mata&terutama intensitas 0arna kemerahannya untuk diperkirakan 8b darah atau ada tidaknya anemia. Skera dan pupi mata juga diperhatikan baik 0arna& bentuk dan refeA tehadap !ahaya. (ia ada ikterus akan ebih mudah terihat pada skera mata. Di samping itu& diperhatikan bentuk& gerakan boa mata dan keopak mata& apakah ada eksoftamus atau edema papebra. Pemeriksaan fundus kopi diakukan untuk meihat gambaran arteri dan ;ena daam mata. %Sjaifoeah 'oer& 1@@4) 9. Patofisioogi Mekanisme yang mengontro konstriksi dan reaksasi pembuuh darah teretak di pusat ;asomotor& pada medua di otak. Dari pusat ;asomotor ini bermua jaras saraf simpatis& yang beranjut ke ba0ah ke korda spinais dan keuar dari koumna medua spinais ke gangia simpatis di thoraks dan abdomen. angsangan pusat ;asomotor dihantarkan daam bentuk impus yang bergerak ke ba0ah meaui sistem saraf simpatis ke gangia simpatis. Pada titik ini& neuron pregangion meepaskan asetikoin& yang akan merangsang serabut saraf pas!a gangion ke pembuuh darah& dimana dengan diepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuuh darah.
(erbagai faktor seperti ke!emasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuuh darah terhadap rangsang ;asokonstriktor. #ndi;idu dengan hipertensi sangat sensiti;e terhadap norepinefrin& meskipun tidak diketahui dengan jeas mengapa ha tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuuh darah sebagai respons rangsang emosi& keenjar adrena juga terangsang& mengakibatkan tambahan akti;itas ;asokonstriksi. Medua adrena mensekresi epinefrin& yang menyebabkan ;asokonstriksi. +orteks adrtena mensekresi kortiso dan steroid ainnya& yang dapat memperkuat respons ;asokonstriktor pembuuh darah. :asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan airan darah ke ginja& menyebabkan peepasan renin. enin merangsang pembentukan angiotensin # yang kemudian diubah menjadi angiotensin ##& suatu ;asokonstriktor kuat& yang pada giirannya merangsang sekresi adosteron oeh korteks adrena. 8ormone ini menyebabkan retensi natrium dan air oeh tubuus ginja& menyebabkan peningkatan ;oume intra;askuer. Semua faktor tersebut !enderung men!etuskan keadaan hipertensi. Perubahan struktura dan fungsiona pada sistem pembuuh perifer bertanggung ja0ab pada perubahan tekanan darah yang terejadi pada usia anjut. Perubahan tersebut meiputi ateroskerosis& hiangnya eastisitas jaringan ikat& dan penurunan daam reaksasi otot poos pembuuh darah& yang pada giirannya menenurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuuh
darah.
+onsekuensinya&
aorta
dan
arteri besar
berkurang
kemampuannya daam mengakomodasi ;oume darah yang dipompa oeh
jantung %;oume sekun!up)& mengakibatkan penurunan !urah jantung dan peningkatan tahanan perifer. %(runner dan Suddart& 22) 8ipertensi kronis merupakan penyebab kedua terjadinya gaga ginja stadium akhir dan 21E kasus membutuhkan terapi penggantian ginja. %Sy;ia $. Pri!e& 24)
PATO.ISIO;OGI DAN PEN
,angguan *mosi
Merangsang Pusat :asomotor
$koho Tembakau +eainan ,inja
-besitas
Mengadung 'ikotin
Dihantarkan Daam (entuk #mpus
Meaui Sistem Saraf Simpatis
Merangsang Serabut Saraf Dan ,angia Pembuuh Darah
'eropinefrin Diepaskan
Merangsang Pengeuaran *pinefrin& +ortiso& Dan $drenain
:asokontriksi Pembuuh Darah
'L*#
Peningkatan $kti;itas :asokontriksi
Peningkatan Tekanan :askuer
*S#+- T#',,# T*8$D$P P*'' $8 J$'T',
Serebra
Penurunan Darah +e ,inja
Peepasan enin
pembentukan angitensin # ;asokonstriksi kuat
etensi 'atrium
menjadi angiotensin ##
sekresi adosteron
Peningkatan :oume #ntra;askuer
Peningkatan $fteroad 8ipertrofi ;entrike (eban Jantung Penurunan +ontraksi :entrike kiri
Meningkat
+$', P*',*T$8$' Peningkatan Tekanan Pembuuh Darah
Perubahan Status +esehatan Dan Tidak Terpajan #nformasi
+urang Sumber #nformasi
+-P#', #'D#:#D #'*<*+T#<
P*($8$' 'T#S# 7 D$# +*(T8$' T(8 Penurunan Pompa Jantung
krisis situasiona
Masukan berebihan sehubungan metaboik
Supai Darah dan - 2 +eseuruh Tubuh (erkurang
#'T-/*$'S# $+T#:#T$S +eemahan
>. Penataaksanaan ntuk mengobati hipertensi& dapat diakukan dengan menurunkan ke!epatan denyut jantung& ;oume sekun!up& atau Ttal Peripheral Resistan,e %TP). #nter;ensi farmakoogis dan nonfarmakoogis dapat membantu indi;idu mengurangi tekanan darahnya. a. Pada sebagian orang& penurunan berat badan dapat mengurangi tekanan darah& kemungkinan dengan mengurangi beban kerja jantung sehingga ke!epatan denyut jantung dan ;oume sekun!up juga berkurang. b. Teknik reaksasi dapat mengurangi denyut jantung dan TP dengan !ara menghambat respons stres saraf simpatis. !. (erhenti merokok penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan airan darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung. d. Diuretik bekerja meaui berbagai mekanisme untuk mengurangi !urah jantung dengan mendorong ginja meningkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagian diuretik %tiaIid) juga dapat menurunkan TP. e. Penyekat sauran kasium menurunkan kontraksi otot poos jantung atau arteri dengan menginterfensi infuks kasium yang dibutuhkan untuk kontraksi. Sebagian penyekat sauran kasium bersifat ebih spesifik untuk sauran ambat kasium otot jantung& sebagian yang ain ebih spesifik untuk sauran kasium otot poos ;askuar. Dengan demikian& berbagai penyakat kasium memiiki kemampuan yang berbeda6beda daam menurunkan ke!epatan denyut jantung& ;oume
f.
sekun!up & dan TP. Penghambat enIim pengubah angiotensin ## atau inhibitor $* (Angitensin Cn1erting +nsy2e" berfungsi untuk menurunkan angiotensin ## dengan menghambat enIim yang diperukan untuk
mengubah angiotensin
#
menjadi
angiotensin
##.
+ondisi
ini
menurunkan tekanan darah se!ara angsung dengan menurunkan TP& dan se!ara tidak angsungdengan menurunkan sekresi adosteron& yang akhirnya meningkatkan pengeuaran natrium pada urine kemudian menurunkan ;oume pasma dan !urah jantung. #nhibitor $* juga menurunkan tekanan darah dengan efek bradikinin yang memanjang& yang normanya meme!ah enIim. #nhibitor $* dikontraindikasi untuk kehamian. g. :asodiator arterio angsung dapat dingunakan untuk menurunkan TP. h. Pada beberapa indi;idu dapat mungkin mendapat manfaat dari diet pembatasan natrium. i. 8ipertensi gestasiona dan preekamsi6ekamsi membaik seteah bayi ahir. %or0in& 2@) @. Diagnostik Tes a. Pemeriksaan aboratorium 1) 8emogobin3hematokrit Mengkaji hubungan dari
se6se
terhadap
;oume
!airan
%;iskositas). 2) (' % Bld &reu2 Nitrgen)3kreatinin Memberikan informasi tentang perfusi3fungsi ginja.
") ,ukosa 8ipergikemia %diabetes meitus adaah pen!etus hipertensi) dapat diakibatkan oeh peningkatan kadar katekoamin %meningkatkan hipertensi). ) +asium serum Peningkatan kadar kasium serum dapat meningkatkan hipertensi 5) +oestero dan trigeiserida serum ntuk mengkaji adosteronisme primer %penyebab) 4) rinaisa Darah& protein& gukosa mengisyaratkan disfungsi ginja dan3atau adanya diabetes b.
Dapat menunjukkan obstruksi kasifikasi pada
area katup& deposit
pada dan3atau takik aorta& perbesaran jantung. !. T s!an %omputer Tomografi ) Mengkaji tumor serebra& ensefaopati. d. *+, %*ektro +ardio ,rafik) Dapat menunjukkan perbesaran jantung& poa regangan& gangguan konduksi. atatan 7 /uas& peninggian geombang P adaah saah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi. ,eombang P menggambarkan depoarisasi otot atrium& normanya setinggi 2&5 atau kurang dan durasinya &11 detik atau kurang
. +onsep Dasar $suhan +epera0atan
1. Pengkajian +epera0atan Pengkajian adaah tahap a0a dari proses kepera0atan dan merupakan suatu proses yang sistimatis daam pengumpuan data dari berbagai sumber data untuk menge;auasi dan mengidentifikasi status kesehatan kien. %'ursaam& 21) Pengkajian yang diakukan pada pasien dengan hipertensi menurut Doenges& dkk antara ain 7 a. $kti;itas 3 #stirahat ,ejaa
7 +eemahan& etih& nafas pendek& gaya hidup monoton
Tanda
7
1)
7
1)
i0ayat hipertensi& arteroskerosis& penyakit jantung koroner3katup dan penyakit serebro;askuar. *pisode papitasi& perspirasi
Tanda 1)
7
+enaikan Tekanan darah %pengukuran seria dari naikan tekanan
darah diperukan untuk menegakkan diagnosa) 2) 8ipotensi postura %mungkin berhubungan dengan regimen obat) ") 'adi 7 denyutan jeas dari karotis& juguaris& radiais perbedaan denyut seperti denyut femora meambat sebagai kompensasi denyutan radiais atau brakiais denyut popite& tibiais posterior& pedais tidak teraba 3 emah. ) Denyut api!a 7 PM# kemungkinan bergeser dan atau sangat kuat 5) ) Desiran ;askuer terdengar diatas karotis&
femorais
dan
epigastrium%stenosis arteri). @) *kstremitas 7 perubahan 0arna kuit& suhu dingin %;asokonstriksi perifer)& pengisian kapier mungkin ambat3tertunda %;asokontriksi) 1) +uit 7 pu!at& sianosis&dan diaphoresis %kongesti& hipoksemia) kemerahan%feokromositoma). !. #ntegritas *go ,ejaa 1)
7
i0ayat perubahan kepribadian& ansietas& depresi& euforia& atau
marah kronik %dapat mengindiaksikan kerusakan serebra) 2)
Tanda
7
1)
/etupan hati& geisah& penyempitan kontinu perhatian& tangisan
yang meedak. 2) ,erak tangan empati& otot muka tegang %khususnya sekitar mata)& gerakan fisik !epat& pernafasan menghea& peningkatan poa bi!ara. d. *iminasi ,ejaa
7
,angguan ginja saat ini atau yang au %seperti 7
infeksi3obstruksi atau ri0ayat penyakit ginja pada masa yang au). e. Makanan 3 airan ,ejaa 1)
7
Makanan yang disukai yang men!akup makanan tinggi garam& tinggi emak& tinggi koestro %seperti makanan yang di goreng& keju&
teur)& gua6gua yang ber0arna hitam& kandungan tinggi kaori. 2) Mua& muntah& ") Perubahan berat badan akhir6akhir ini %meningkat3turun)& ) i0ayat penggunaan diuretik.
Tanda
7
1) (erat badan norma atau obesitas& 2) $danya edema %mungkin umum atau tertentu)& kongesti ;ena& D:J %Distensi :ena Juguaris) gikosuria %hamper 1E pasien hipertensi adaah diabetik). f. 'eurosensori ,ejaa
7
1) +euhan pening6pening 3 pusing& 2) (erdenyut& sakit kepaa suboksipita %terjadi saat bangun dan menghiang se!ara spontan seteah beberapa jam)& ") *pisode kebas dan3atau keemahan pada satu sisi tubuh ) ,angguan pengihatan %dipopia& pengihatan kabur). 5) *pisode epistaksis.
Tanda 1)
7
Status menta7 perubahan keterjagaan& orientasi& poa 3 isi bi!ara&
afek& proses pikir& atau memori %ingatan) 2) espon motorik 7 penurunan kekuatan genggaman tangan dan3atau refeA tendon daam. ") Perubahan K perubahan retina opti! 7 dari sekerosis3penyempitan arteri ringan sampai berat dan perubahan skeerotik dengan edema atau papiedema& eksudat& dan hemoragi tergantung berat amanya hipertensi. g. 'yeri 3 ketidaknyamanan
,ejaa
7
1) $ngina %penyakit arteri koroner3keteribatan jantung)& 2) 'yeri hiang timbu pada tungkai3kaudikasi %indikasi ateroskerosis pada arteri pada ekstrimitas ba0ah) ") Sakit kepaa oksipita berat seperti yang terjadi sebeumnya. ) 'yeri abdomen3massa %feokromasitoma) h. Pernapasan ,ejaa 7 1) Dispnea yang berkaitan dengan akti;itas3kerja& 2) Takipnea&ortopnea& dispnea no!turna paroksisma& ") (atuk dengan 3 tanpa pembentukan sputum& ) i0ayat merokok.
Tanda 1) 2) ") i.
7
Distress respirasi penggunaan otot aksesori pernafasan& (unyi nafas tambahan %krekes3mengi)& Sianosis. +eamanan
,ejaa
7
1) ,angguan koordinasi 3 !ara berjaan j. Pembeajaran 3 Penyuuhan
,ejaa 1)
7
jantung& DM %Diabetes Meitus)& penyakit serebro;akuar3ginja. 2) Penggunaan pi +( %+euarga (eren!ana) atau hormon ain& penggunaan akoho 3 obat.
en!ana pemuangan 7 1) (antu dengan pemantauan diri& TD %Tekanan Darah) %Doenges Mariynn& dkk. 2)
2. Diagnosa +epera0atan Diagnosa kepera0atan adaah keputusan kinik tentang respons indi;idu& keuarga dan masyarakat tentang masaah kesehatan aktua atau potensia& sebagai dasar seeksi inter;ensi kepera0atan untuk men!apai tujuan
asuhan
kepera0atan
sesuai
dengan
ke0enangan
pera0at.
%'ursaam& 21) Diagnosa kepera0atan yang sering timbu pada pasien dengan hipertensi& antara ain 7 a. esiko tinggi penurunan !urah jantung berhubungan dengan peningkatan
afteroad&
;asokontriksi
miokardia. b. #ntoeransi
akti;itas
berhubungan
pembuuh
dengan
darah&
keemahan
iskemia
umum&
ketidakseimbangan antara supai dan kebutuhan - 2. !. 'yeri berhubungan dengan meningkatnya tekanan ;askuer !erebra. d. Perubahan nutrisi ebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan 7 masukan berebihan sehubungan dengan kebutuhan metaboi!& poa hidup monoton& keyakinan budaya. e. +oping indi;idu inefektif
berhubungan
dengan
krisis
situasiona3maturasiona& perubahan hidup beragam& reaksasi tidak adekuat& sistem pendukung tidak adekuat& sedikit atau tak pernah oah
raga& nutrisi buruk& harapan yang tidak terpenuhi& kerja berebihan& persepsi tidak reaistik& metode koping tidak efektif. f. +urang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan3daya ingat& misinterpretasi informasi& keterbatasan kognitif& menyangka diagnosa.
%Doenges Mariynn& dkk. 2)
g. Peren!anaan +epera0atan Peren!anaan kepera0atan meiputi pengembangan strategi desain untuk men!egah& mengurangi atau mengoreksi masaah6masaah yang diidentifikasi pada diagnosa kepera0atan. %'ursaam& 21) Peren!anaan kepera0atan menurut Mariynn Doenges& dkk. 2 7 DA # 7 esiko tinggi penurunan !urah jantung kriteria hasi 1) #nter;ensi kepera0atan (erpartisipasi daam akti;itas yang menurunkan TD3beban kerja jantung. 2) Mempertahankan tekanan darah daam rentang indi;idu yang dapat diterima. ") Memperihatkan irama dan frekuensi jantung stabi daam rentang norma pasien. #nter;ensi kepera0atan 1) Pantau tekanan darah. asiona 7 Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang
ebih engkap tentang keteribatan3bidang
masaah ;as!uar. 2) atat keberadaan& kuaitas denyutan sentra dan perifer. asiona 7 Denyutan karotis& juguaris& radiais
dan
femorais mungkin teramati3terpapasi. Denyut pada tungkai mungkin menurun& men!erminkan efek dari ;asokontriksi dan kongesti ;ena. ") $uskutasi tonus jantung dan bunyi napas. asiona 7 S umum terdengar pada pasien hipertensi berat karena
adanya
hipertrofi
atrium
%peningkatan
;oume3tekanan
atrium).
Perkembangan
S"
menunjukkan hipertrofi ;entrike dan kerusakan fungsi.
$danya
mengidentifikasikan
)
krakes&
mengi
kongesti
paru
dapat sekunder
terhadap terjadinya atau gaga jantung kronik. $mati 0arna kuit& keembaban& suhu& dan masa pengisihan kapier. asiona
7
$danya pu!at& dingin& kuit embab dan masa
pengisian kapier ambat mungkin berkaitan dengan ;asokontriksi
atau
men!erminkan
dekompensasi3penurunan !urah jantung. 5) atat edema umum3 tertentu. asiona 7 Dapat mengindikasikan gaga jantung& kerusakan
4)
ginja atau ;as!uar. (erikan ingkungan tenang&
nyaman&
kurangi
akti;itas3keributan ingkungan. (atasi jumah penunjung dan amanya tingga. asiona 7 Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis
9)
meningkatkan reaksasi. Pertahankan pembatasan akti;itas& seperti& istirahat di tempat tidur3kursi jad0a periode istirahat tanpa gangguan bantu pasien meakukan akti;itas pera0atan diri sesuai kebutuhan. asiona 7 Menurunkan stress dan ketegangan yang mempengaruhi
>)
tekanan darah dan perjaanan
penyakit hipertensi. /akukan tindakan6tindakan yang nyaman& seperti pijatan punggung dan eher & meninggikan kepaa tempat tidur. asiona 7 Mengurangi ketidaknyamanan dan menurunkan rangsang simpatis
dapat
@)
$njurkan teknik reaksasi& panduan imajinasi& akti;itas pengaihan. asiona 7 Dapat menurunkan rangsangan yang menimbukan stres& membuat efek tenang& sehingga akan
menurunkan TD. 1) Pantau respons terhadap obat untuk mengontro tekanan darah. asiona 7 espons terhadap terapi obat Cstepped %yang terdiri
atas
diuretik&
inhibitor
simpatis
dan
;asodiator) tergantung pada indi;idu dan efek sinergis obat. +arena efek samping tersebut& maka penting untuk menggunakan obat daam jumah paing sedikit dan dosis paing rendah. 11) +oaborasi. (erikan obat6obat sesuai indikasi& !ontoh 7 Diureti! tiaIid misanya korotiaIid asiona 7 TiaIid mungkin digunakan sendiri atau di!ampur dengan obat ain untuk menurunkan TD pada pasien dengan fungsi ginja yang reatif norma. Diureti!
ini
memperkuat
agen6agen
antihipertensif &ain dengan membatasi retensi !airan. Diureti! oop mis furosemid asiona 7 -bat ini menghasikan dieresis kuat dengan menghambat resorpsi natrium dan korida dan merupakan antihipertensif efektif& khususnya pada pasien yang resisten terhadap tiaIid atau mengaami kerusakan ginja. #nhibitor simpatis misanya propanoo asiona 7 +erja khusus obat ini ber;ariasi& tetapi se!ara umum menurunkan TD meaui efek kombinasi penurunan tahanan tota perifer& menurunkan !urah jantung&
menghambat akti;itas simpatis& dan menekan peepasan renin. :asodiator misanya nifedipin asiona 7 Mungkin di perukan untuk mengobati hipertensi berat bia kombinasi diuretik dan inhibitor simpatis tidak berhasi mengontro TD. :asodiatasi ;askuer jantung sehat dan meningkatkan airan darah koroner keuntungan sekunder dari terapi ;asodiator. #nhibitor adrenergik yang kerja se!ara sentra 7 konidin asiona 7 -bat ini meningkatkan rangsangan simpatis pusat ;asomotor
untuk
menurunkan
tahanan
arteri
perifer.
12) (erikan pembatasan !airan dan diit natrium sesuai indikasi. asiona 7 Pembatasan ini dapat menangani retensi !airan dengan respons hipertensif& dengan demikian menurunkan beban kerja jantung. 1") Siapkan untuk pembedahan bia ada indikasi. asiona 7 (ia hipertensi berhubungan dengan adanya feokromositoma& maka pengangkatan tumor akan memperbaiki kondisi DA ## 7 #ntoeransi akti;itas +riteria hasi 1) (erpatisipasi daam akti;itas yang diinginkan3 diperukan. 2) Meaporkan peningkatan daam toeransi akti;itas yang dapat diukur. ") Menunjukkan penurunan daam tanda6tanda intoeransi fisioogi. #nter;ensi kepera0atan 1) +aji respons pasien terhadap akti;itas& perhatikan frekuensi nadi ebih dari 2A3m di atas frekuensi istirahat& peningkatan TD yang nyata seama3sesudah akti;itas%tekanan sistoik
meningkat mm8g atau tekanan diastoi! meningkat 2 mm8g )& dispnea atau nyeri dada& keetihan dan keemahan yang berebihan& diaphoresis& pusing atau pingsan. asiona 7 Menyebutkan parameter membantu daam mengkaji respons fisioogi terhadap stress akti;itas dan& bia ada merupakan indikator dari keebihan kerja yang
2)
berkaitan dengan tingkat akti;itas. #nstruksikan pasien tentang teknik penghematan energi& mis& menggunakan kursi saat mandi& duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi& meakukan akti;itas dengan perahan. asiona 7 Teknik menghemat energi mengurangi penggunaan energi& juga membantu keseimbangan antara supai
")
dan kebutuhan oksigen. (erikan dorongan untuk meakukan akti;itas3pera0atan diri bertahap jika dapat ditoeransi. (erikan bantuan sesuai kebutuhan. asiona 7 +emajuan akti;itas bertahap men!egah peningkatan kerja jantung tiba6tiba. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian daam meakukan akti;itas
DA ### 7 'yeri +riteria hasi 1) Meaporkan nyeri3ketidaknyamanan hiang3terkontro 2) Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan ") Mengikuti regimen farmakoogi #nter;ensi kepera0atan 1) Mempertahankan tirah baring seama fase akut. asiona 7 Meminimakan stimuasi3meningkatkan reaksasi. 2) (erikan tindakan nonfarmakoogi untuk menghiangkan sakit kepaa& mis 7 kompres dingin pada dahi& pijat punggung dan eher& tenang& redupkan ampu kamar& teknik reaksasi %panduan imajinasi& distraksi) dan akti;itas 0aktu senggang.
asiona 7
Tindakan yang menurunkan tekanan ;as!uar serebra dan yang memperambat3membok respons simpatis efektif daam menghiangkan sakit kepaa
")
dan kompikasinya. 8iangkan3minimakan akti;itas ;asokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepaa& mis 7 mengejan saat ($(& batuk panjang& membungkuk. asiona 7 $kti;itas
yang
menyebabkan
meningkatkan sakit
kepaa
;asokontriksi pada
adanya
peningkatan tekanan ;askuar serebra. ) (antu pasien daam ambuasi sesuai kebutuhan. asiona 7 Pusing dan pengihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepaa. Pasien juga dapat mengaami
5)
episode hipotensi postura. (erikan !airan& makanan unak& pera0atan muut yang teratur bia terjadi perdarahan hidung atau kompres hidung teah diakuakan untuk menghentikan perdarahan. asiona 7 Meningkatkan kenyamanan umum. +ompres hidung dapat mengganggu menean atau membutuhkan napas
4)
dengan
muut&
menimbukan
stagnasi
sekresi ora dan mengeringkan membran mukosa. +oaborasi dengan dokter daam pemberian anagatik&diaIepam. asiona 7 Menurunkan3mengontro nyeri dan menurunkan rangsangan
sistem
saraf
simpatis.
Dapat
mengurangi tegangan dan ketidaknyamanan yang diperberat oeh stres. DA #: 7 Perubahan nutrisi ebih dari kebutuhan tubuh +riteria hasi 1) Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan.
2) Menunjukkan perubahan poa makan %mis 7 piihan makanan& kuantitas& dan sebagainya)& mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeiharaan kesehatan optima. ") Meakukan3mempertahankan program oah raga yang tepat
1)
se!ara indi;idua. #nter;ensi kepera0atan +aji pemahaman pasien tentang hubungan angsung antara hipertensi dan kegemukan. asiona 7 +egemukan adaah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi antara kapasitas aorta dan peningkatan !urah jantung berkaitan
2)
dengan peningkatan massa tubuh. (i!arakan pentingnya menurunkan masukan kaori dan batasi masukan emak& garam& dan gua sesuai indikasi. asiona 7 +esaahan kebiasaan makanan
menunjang
terjadinya ateroskerosis dan kegemukan& yang merupakan
predisposisi
untuk
hiprtensi
dan
kompikasinya& misanya stroke& penyakit ginja& gaga
jantung.
+eebihan
masukan
garam
memperbanyak ;oume !airan intra;askuar dan dapat merusak ginja& yang ebih memperburuk hipertensi. ") Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan. asiona 7 Moti;asi untuk penurunan berat badan adaah interna.
#ndi;idu
harus
berkeinginan
untuk
menurunkan berat badan& bia tidak maka program sama sekai tidak berhasi. ) +aji uang pemasukan kaori harian dan piihan diet. asiona 7 Mengidenti;ikasi kekuatan3keemahan daam program
diet
terakhir.
Membantu
daam
menentukan
5)
kebutuhan
indi;idu
untuk
penyesuaian3penyuuhan. Tetapkan ren!ana penurunan berat badan yang reaistik dengan pasien& mis 7 penurunan berat badan &5 kg per minggu. asiona 7 Penurunan masukan kaori seseorang sebanyak 5 kaori3hari se!ara teori dapat menurunkan berat badan &5 kg3minggu. Penurunan berat badan yang ambat
mengindikasikan
kehiangan
emak
meaui kerja otot dan umumnya dengan !ara
4)
mengubah kebiasaan makan. Dorong pasien untuk mempertahankan masukan makanan harian termasuk kapan dan dimana makan diakukan dan ingkungan dan perasaan sekitar saat makanan dimakan. asiona 7 Memberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang dimakan& dan kondisi emosi saat makan. Membantu untuk memfokuskan perhatian pada faktor
9)
mana
pasien
teah3dapat
mengontro
perubahan. #nstruksikan dan bantu memiih makanan yang tepat& hindari makanan dengan kejenuhan emak tinggi %mentega& keju& teur& eskrim& daging) dan koestero %daging beremak& kuning teur& produk kaengan& jeroan). asiona 7 Menghindari makanan tinggi emak jenuh dan koestero
penting
daam
men!egah
perkembangan aterogenesis. >) +oaborasi dengan ahi giIi sesuai indikasi. asiona 7 Memberikan konseing dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet indi;idua. DA : 7 +oping indi;idu inefektif +riteria hasi 1) Mengidentifikasi periaku koping efektif dan konsekuensinya.
2) Menyatakan kesadaran kemampuan koping3kekuatan pribadi. ") Meng Mengid iden enti tifik fikasi asi pote potens nsia ia situ situasi asi stres stres dan dan meng mengam ambi bi angkah untuk menghindari3mengubahnya. ) Mendemonstrasikan penggunaan keterampian3metode koping efektif. #nter;ensi kepera0atan 1) +aji +aji keefe keefekt ktifa ifan n strat strateg egii kopi koping ng deng dengan an meng mengob obse ser; r;asi asi periaku& mis7 kemampuan menyatakan perasaan peras aan dan perhatian& keinginan berpartisipasi daam ren!ana pengobatan. asiona asiona 7 mekani mekanisme sme adaptif adaptif peru peru untuk mengub mengubah ah poa hidup seseorang& mengatasi hipertensi kronik& dan mengintegrasikan terapi yang diharuskan kedaam kehidupan sehari hari. 2) atat aporan gangguan tidur& peningkatan keetihan& kerusakan konsentrasi& peka rangsang& penurunan toeransi sakit kepaa& ketidakmampuan untuk mengatasi3menyeesaikan masaah. asiona asiona 7 manifestasi manifestasi mekanisme mekanisme koping koping maadaptif maadaptif mungkin meru merupak pakan an indi indika kato torr marah marah yang dite diteka kan n dan dan diket iketah ahui ui
")
tea teah h
menja enjad di
penen enentu tu
utam utamaa
TD
diastoik. (antu (antu pasien pasien untuk untuk mengid mengidenti entifik fikasi asi stresor stresor spesifi spesifik k dan kemungkinan strategi untuk mengatasinya. asiona 7 pengenaan terhadap stresor adaah angkah pertama daa daam m
)
meng mengub ubah ah respo respons ns seseo seseoran rang g
terh terhad adap ap
stresor. /iba /ibatk tkan an pasi pasien en daa daam m peran peran!an !anaa aan n pera0 pera0at atan an dan dan beri beri dorongan partisipasi maksimum daam ren!ana pengobatan. asiona 7 keteribatan memberikan pasien perasaan kontro diri yang yang
berke berkeanj anjuta utan& n&
memper memperbai baiki ki
keteram keterampi pian an
koping& dan dapat meningkatkan kerja sama daam regimen terapeutik.
5)
Dorong Dorong pasien pasien untuk untuk menge; menge;au auasi asi priori prioritas3 tas3tu tujuan juan hidup. hidup. Tanya anyaka kan n perta pertany nyaan aan seper seperti ti apak apakah ah yang yang anda anda akuk akukan an merupakan apa yang anda inginkan asiona 7 fokus perhatian pasien pada reaitas situasi yang ada reatif terhadap pandangan pandangan pasien tentang apa yang diin diingi gink nkan an.. *tik *tikaa kerj kerjaa keras keras&& kebu kebutu tuha han n untu untuk k Ckontro& dan fokus keuar dapat mengarah pada kura kurang ng
4)
perh perhat atia ian n
pada pada
kebu kebutu tuha han6 n6ke kebu butu tuha han n
persona. meren! meren!ana anakan kan peruba perubahan han hidup hidup yang yang peru. peru. (antu (antu untuk untuk menyesuaikan& ketimbang membatakan tujuan diri3keuarga. asiona asiona 7 peruba perubahan han yang yang peru peru harus harus diprior diprioritas itaskan kan se!ara se!ara reaisti reaistik k untuk untuk menghi menghinda ndari ri rasa tidak tidak menent menentu u
dan tidak berdaya. DA :# 7 +urang pengetahuan mengenai kondisi penyakit +riteria hasi 1) menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan. 2) Meng Mengid iden enti tifi fikas kasii efek efek sampi samping ng obat obat dan dan kemun kemungk gkina inan n kompikasi yang peru diperhatikan. ") Mempertahankan TD daam parameter norma.
#nter;ensi kepera0atan
1)
+aji kesiapan dan hambatan daam beajar. Termasuk orang terdekat. asiona 7 kesaahan konsep dan menyangka diagnosa karena perasaan sejahtera yang sudah ama dinikmati mempengaruhi minat pasien3orang terdekat untuk mempeajari penyakit& kemajuan& dan prognosis.
2)
Tetapk etapkan an dan nyataka nyatakan n batas batas TD norma norma.. Jeaska Jeaskan n tentan tentang g hipertensi dan efeknya pada jantung& pembuuh darah& ginja dan otak. asiona 7 memberikan dasar untuk pemahaman tentang penin gkatan TD dan mengkarifikasi istiah medis yang sering sering diguna digunakan kan.. Pemaham Pemahaman an bah0a bah0a TD tinggi tinggi dapat apat terj terjad adii
tanp tanpaa
geja gejaa a ada adaah ah ini ini
untu ntuk
memung memungkin kinkan kan pasien pasien meanju meanjutka tkan n pengob pengobatan atan
")
meskipun ketika merasa sehat. 8ind 8indar arii meng mengat atak akan an TD Unor Unorma maV V dan dan guna gunaka kan n isti istia ah h Cterkon Cterkontro tro dengan dengan baik baik saat mengga menggamba mbarka rkan n TD pasien pasien daam batas yang diinginkan. asio asiona na 7 kare karena na peng pengob obat atan an untu untuk k hipe hiperte rtens nsii ada adaah ah sepanjang sepanjang kehidupan& kehidupan& maka dengan dengan penyampaian penyampaian ide ide Cterk Cterkon ontro tro akan akan memb memban antu tu pasi pasien en untu untuk k memah emaham amii
)
kebutuhan
untuk
mea eanjut jutkan
pengobatan3medikasi. (antu (antu pasien pasien daam daam mengid mengident entifik ifikasi asi faktor faktor6fa 6fakto ktorr resiko resiko kardio kardio;as ;asku kuar ar yang yang dapat dapat diubah diubah&& mis7 mis7 obesita obesitas& s& diet diet tinggi tinggi emak jenuh& dan koestero& poa hidup mononton& merokok dasn minum akoho %ebih dari 4 !!3hari dengan teratur)& poa hidup penuh stres. asio asiona na 7 fakt faktor or6f 6fak akto torr resik resiko o ini ini teah teah menunj menunjuk ukka kan n hubun ubunga gan n
5)
daa daam m
menu enunjang jang
hipe hipert rten ensi si
dan
penyakit kardio;askuar serta ginja. $tasi $tasi masaah masaah dengan dengan pasien pasien untuk untuk mengid mengident entifik ifikasi asi !ara dimana perubahan gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor6faktor diatas.
asiona asiona 7
atau
memperburuk
gejaa.
Dengan
mengubah poa periaku yang Cbiasa3memberikan rasa aman dapat sangat menyusahkan. Dukungan& petunjuk
dan
empati
dapat
meningkatkan
keberhasian keberhasian pasien daam menyeesaikan menyeesaikan tugas
4)
ini. (ahas pentingnya menghentikan merokok dan bantu pasien daam membuat ren!ana untuk berhenti merokok. asio asiona na 7 'iko 'ikoti tin n meni mening ngka katk tkan an peep peepasa asan n katek kateko oam amin in&& mengakibatka mengakibatkan n peningkatan peningkatan frekuensi frekuensi jantung& jantung& TD& dan ;asokontriksi& mengurangi oksigenasi jaringan&
9)
dan
meningkatkan
beban
kerja
miokardium. (eri (eri peng pengua uata tan n pent pentin ingn gny ya kerj kerjaa sama sama daa daam m regi regime men n pengobatan dan mempertahankan perjanjian tindak anjut. asi asion ona a 7 kura kurang ngny nyaa kerj kerjaa sam sama ada adaah ah aas aasan an umum umum kegagaan kegagaan terapi antihiperten antihipertensif. sif. -eh karenanya& karenanya& e;a e;aua uasi si yang yang berk berkea eanj njut utan an untu untuk k kepa kepatu tuha han n pasien
adaah
pengobatan.
penting
Terapi Terapi
yang
untuk
keberhasian
efektif
menurunkan
insiden stroke& gaga jantung& gangguan ginja dan
>)
kemungkinan M#. #nstruksikan dan peragakan teknik pemantauan TD mandiri. *;auasi pendengaran& ketajaman pengihatan dan keterampian manua serta koordinasi pasien. asiona asiona 7 Dengan Dengan mengaj mengajark arkan an pasien pasien atau orang orang terdeka terdekatt untu untuk k mema memant ntau au TD adaa adaah h meyaki meyakink nkan an untu untuk k
pasien& karena hasinya memberikan penguatan ;isua3positif akan upaya pasien. (antu pasien untuk mengembangkan jad0a yang sederhana&
@)
memudahkan untuk minum obat. asiona 7 Dengan mengnidi;iduasisasikan jad0a pengobatan sehingga
sesuai
dengan
kebiasaan3kebutuhan
pribadi pasien dapat memudahkan kerja sama dengan regimen jangka panjang. 1) Jeaskan tentang obat yang diresep bersamaan dengan rasiona& dosis& efek samping yang diperkirakan serta efek yang merugikan& dan idiosinkrasi. asiona 7 #nformasi yang adekuat dan pemahaman bah0a efek samping adaah umum dan sering menghiang dengan
berjaannya
0aktu
dengan
demikian
meningkatkan kerja sama ren!ana pengobatan. 11) Sarankan untuk mengubah posisi& oah raga kaki saat berbaring. asiona 7 Menurunkan bendungan ;ena perifer yang dapat ditimbukan oeh ;asodiator dan duduk3berdiri terau ama. 12) ekomendasikan untuk menghindari mandi air panas& ruang penguapan& dan penggunaan akoho yang berebihan. asiona 7 Men!egah ;asodiatasi yang tak peru dengan bahaya
1")
efek samping yaitu pingsan dan hipotensi. $njurkan pasien untuk berkonsutasi dengan pemberi
pera0atan sebeum menggunakan obat6obatan yang diresepkan atau tidak diresepkan. asiona 7 tindak ke0aspadaan penting daam pen!egahan interaksi obat yang kemungkinan berbahaya. Setiap obat yang mengandung stimuan saraf simpatis
dapat meningkatkan TD atau dapat mea0an efek
1)
antihipertensif. #nstruksikan pasien
tentang
peningkatan
masukan
makanan3!airan tinggi kaium& mis7 jeruk& pisang& tomat& kentang& aprikot& kurma& buah ara& kismis& gatorade& sari buah jeruk& dan minum yang mengandung tinggi kasium& mis7 susu rendah emak& yogurt atau tambahan kasium sesuai indikasi. asiona 7 Diuretik dapat menurunkan kadar kaium. Penggantian diet ebih baik dari pada obat dan semua
ini
kekurangan.
diperukan (eberapa
untuk
memperbaiki
peneitian
menunjukkan
bah0a mengkonsumsi kasium 62 mg per hari dapat
menurunkan
TD
sistoik
dan
diastoik.memperbaiki kekurangan minera dapat juga mempengaruhi TD. 15) Jeaskan rasiona regimen diet yang diharuskan %biasanya diet rendah natrium& emak jenuh& dan koestero). asiona 7 keebihan emak jenuh& koestero& natrium& akoho& dan kaori teah didefinisikan sebagai resiko nutrisi daam hipertensi. Diet rendah emak dan tinggi emak poi6tak jenuh menurunkan TD& kemungkinan
meaui
keseimbangan
prostagandin& pada orang6orang normotensif dan hipertensi. 14) (antu pasien untuk mengidentifikasi sumber masukan natrium& %mis garam meja& makanan bergaram& daging dan keju oahan& saus& sup kaeng& dan sayuran& soda kue& baking po0der& MS,).
Tekankan pentingnya memba!a abe kandungan makanan dan obat yang dijua bebas. asiona 7 Diet rendah garam seama dua tahun mungkin sudah men!ukupi untuk mengontro hipertensi sedang atau mengurangi jumah obat yang dibutuhkan. 19) Dorong pasien untuk menurunkan atau menghiangkan kafein& mis7 kopi& the& !oa& !okat. asiona 7 kafein adaah stimuan jantung dan dapat
1>)
memberikan efek merugikan pada fungsi jantung. Tekankan pentingnya peren!anaan3penyeesaian periode istirahat harian. asiona 7 Dengan menyeingi istirahat dan akti;itas akan meningkatkan
toeransi
terhadap
kemajuan
akti;itas 1@) $njurkan pasien untuk memantau respons fisioogis sendiri terhadap akti;itas %mis frekuensi nadi& sesak napas) aporkan penurunan toeransi terhadap akti;itas& dan hentikan akti;itas yang menyebabkan nyeri dada& sesak napas& pusing& keetihan berat& atau keemahan. asiona 7 +eteribatan pasien daam memantau toeransi akti;itasnya sendiri penting untuk keamanan dan3atau
memodifikasi
akti;itas
kehidupan
sehari6hari. 2) Dorong pasien untuk membuat program oahraga sendiri seperti oahraga aerobik %berjaan& berenang) yang pasien mampu akukan. Tekankan pentingnya menghindari akti;itas isometrik. asiona 7 Seain membantu menurunkan TD& akti;itas aerobik merupakan aat menguatkan sistem kardio;askuar.
/atihan
isometrik
dapat
meningkatkan kadar
katekoamin serum& akan ebih meningkatkan TD. 21) (erikan informasi tentang sumber6sumber di masyarakat dan dukungan
pasien
daam
membuat
perubahan
poa
hidup.akukan untuk rujukan bia ada indikasi. asiona 7 Sumber6sumber dimasyarakat seperti Layasan Jantung
#ndonesia&
3,rnary
,lu4.
+inik
berhenti merokok& rehabiitasi akoho& program penurunan berat badan& keas penanganan stres& dan peayanan konseing dapat membantu pasien daam upaya menga0ai dan mempertahankan perubahan poa hidup. %Doenges Mariynn& dkk. 2) h. Peaksanaan +epera0atan Peaksanaan adaah inisiatif dari ren!ana tindakan untuk men!apai tujuan yang spesifik. Tujuan dari peaksanaan adaah membantu kien daam men!apai tujuan yang teah ditetapkan& yang men!akup peningkatan kesehatan& pen!egahan penyakit& pemuihan kesehatan dan memfasiitasi
i.
koping. %'ursaam 21) *;auasi kepera0atan *;auasi adaah tindakan inteektua untuk meengkapi proses kepera0atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera0atan& ren!ana tindakan& dan peaksanaan yang sudah berhasi di !apai. Tujuan e;auasi adaah untuk meihat kemampuan kien daam men!apai tujuan. %'ursaam 21)
DA.TAR PUSTA$A
or0in& *iIabeth J& 2@. Buku 'aku Pat5isilgi& *disi ". Jakarta& *,.
Doenges& Marynn *& 1@@@. Ren,ana Asuhan )eperawatan& *disi ". Jakarta& *,.
'ursaam& 21. Prses Dan Dku2entasi )eperawatan. Jakarta& Saemba Medika.
Pri!e Sy;ia $& 24. Pat5isilgi )nsep )linis Prses-Prses Penyakit & *disi 4. Jakarta& (uku +edokteran *,.
(runner dan Suddart& 22. )eperawatan %edikal Bedah0 1l# 6& edisi >. Jakarta& *,.
Sani $uia& 2>. Hypertensin. Jakarta& Medya rea.
MuttaHin $rif&2@. Asuhan )eperawatan )lien Dengan Gangguan 'iste2 )ardi1askuler Dan He2atlgi& Jakarta7 Saemba Medika
Syaifuddin. 8& 24. Anat2i $isilgi& *disi ". Jakarta& *,.
(aradero Mary& 2>. Asuhan )eperawatan )lien Gangguan )ardi1askuler & Jakarta& *,.
$de Dian& 22. #nternet. Insiden Hipertensi. 000. om %di akses tangga 22 Januari 211).
Siska :iatyasari& 2>. #nternet. 'iste2 'ara5 Peri5er# 000. om. %akses 21
Srikandi Putri& 2@. #nternet. Anat2i *antung .000.!om %"1 januari 211)
Prof. Dr. 8.M. Sjaifoeah 'oer& 1@@4. Il2u Penyakit Dala2& (aai Penerbit <+#& Jakarta
Diposkan 2th June 212 oeh :erando +aigis
Ta!a"#an #oentar 4. Jun 2
6asa Ni%as 6asa Ni%as
$. Definisi
Masa nifas %pueperium)
adaah seteah
keahiran pa!enta dan
berakhir ketika aat6aat kandungan kembai seperti keadaan sebeum hami. Masa nifas berangsung seama kira6kira 4 minggu.
(. Tujuan asuhan masa nifas
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikoogik 2. Meaksanakan skrining yang komprehensif mendekati masaah& mengobati atau merujuk bia terjadi kompikasi pada ibu maupun bayi ". Memberikan pendidikan kesehatan tentang pera0atan diri& nutrisi& keuarga beren!ana menyusui& pemberian imunisasi kepada bayi dan pera0atan bayi yang sehat . Memberikan peayanan keuarga beren!ana
. Perubahan6perubahan fisioogis
1. #n;ousi rahim
Seteah pa!enta ahir uterus merupakan aat yang keras& karena kontraksi dan retraksi otot6ototnya.
5 gr& 2 minggu post partum "95
puerperium 5 gr. #n;ousi terjadi
gr dan pada
akhir
karena masing6masing se menjadi
ebih ke!i& karena !ytopasmanya yang berebihan dibuang. #n;ousi disebabkan oeh proses aufoysis& pada mana Iat protein dinding rahim dipe!ah& diabsorbsi dan kemudian dibuang dengan ken!ing. Sebagai bukti bah0a kadar nitrogen daam air ken!ing sangat tinggi.
Peepasan pa!enta dan seaput janin dan dinding rahim terjadi pada stratum spongosum bagian atas. Seteah 26" hari tampak bah0a apisan atas dari startum spongiosum yang tingga menjadi nekrosis sedangkan apisan ba0ahnya yang berhubungan dengan apisan otot terpeihara dengan baik.
(agian yang nekrosis dikeuarkan dengan o!hia sedangkan apisan yang sehat menghasikan endometrium yang batu. *pite baru terjadi dengan proifesasi. +enajr6keanjat sedangkan stroma baru dibentuk dari jaringan ikat dinatra keenjar6keanjar& epitaisasi siap daam 1 hari& ke!uai pada tempat pa!enta dimana epitaisasi memakan 0aktu " minggu.
2. #n;ousi tempat pa!enta
Seteah persainan tempat pa!enta merupakan tempat dengan permukaan kasar& tidak rata dan kira6kira sebesar teapak tangan. Degan !epat uka ini menge!i pada akhir minggu ke62 hanya sebesar "6 !m dan pada akhir nifas 162 !m. Pada permuaan nifas bekas uka pa!enta mengandung
banyak pembuuh darah besar
yang tersumbat oeh
thrombus. (iasa uka yang sedemikian sembuh dengan menjadi parut
tetapi uka bekas pa!enta tidak meninggakan parut. 8a ini disebabkan karena uka ini dengan !ara yang sangat uar biasa yang diba0ah uka ada pertumbuhan endometrium baru. *ndometrium ini tumbuh di pinggir uka dan juga dan sisa keenjar pada dasar uka
". Pembuuh darah rahim
Daam
kehamian uterus mempunyai banyak pembuuh6
pembuuh darah yang besar& tetapi karena seteah persainan tidak diperukan agi peredaran yang banyak maka arteri harus menge!i agi daam nifas. -rang menduga bah0a pembuuh6pembuuh darah yang besar tersumbat karena perubahan6perubahan pada dindingnya dan diganti oeh pembuuh6pembuuh darah yang ke!i.
. Perubahan pada !er;iks dan ;agina
(eberapa hari seteah persainan& ostium diaui oeh
eksternum dapat
2 jari pinggir. Pinggirnya tidak rata tetapi retak6retak&
karena robekan daam persainan& pada akhir minggu pertama hanya dapat diaui oeh
11 jari saja. Pada !er;iks terbentuk se6se otot baru.
+arena retraksi dari !er;iks& robekan !er;iks menjadi sembuh. :agina yang sangat renggang 0aktu persainan& ambat aun men!apai ukuran6 ukurannya yang norma.
5. Dinding perut dan peritoneum
Seteah persainan dinding perut onggar karena diregang begitu ama& tetapi biasanya puih kembai daam 4 minggu. +adang6 kadang pada 0anita tang athenis terjadi diastasis
dari otot re!tus
abdominais sehingga sebagian dari dinding perut digaris tengah hanya tediri dari peritoneum. Tempat yang emah ini menonjo kaau berdiri atau mengejan.
4. Sauran ken!ing
Dinding
kandung ken!ing memperihatkan
odema dan
hyperademia. +adang6kadang odema dari trigonum& menimbukan obstruksi dan uretra sehingga terjadi retensio urine. +andung ken!ing daam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah sehingga kandung ken!ing penuh atau sesudah ken!ing penuh
atau sesudah
ken!ing masih tingga urine residua. Sisa urine ini dan
trauma. Pada
dinding
kandung kemih 0aktu persainan memudahkan terjadinya
infeksi. Diatasi ureter dan pyeum& norma kembai daam 2 minggu.
9. /aktasi
Masing6masing buah dada terdiri dari 1562 obi. Tiap obus terdiri dari obui yang terdiri pua dari a!ini. $!ini ini menghasikan air susu. Tiap obuus mempunyai sauran haus untuk mengairkan air susu. Sauran6sauran yang haus ini bersatu menjadi satu sauran untuk tiap
obus. Sauran ini disebut du!tus a!tiferosus yang memusat menuju ke puting susu dimana masig6masing bermuara.
+eadaan buah dada pada 2 hari& pertama nifas sama dengan keadaan daam kehamian. Pada 0aktu ini buah dada beum mengandung susu& meainkan !oo!tum terdiri yang dapat dikeuarkan dengan memijat areoa mammae !airan koostum terdiri dari abumin yang membeku kaau
dipanaskan. Dibandingkan dengan air susu. +oostrum ebih
banyak mengandung protein dan garam& guanya sama tetapi emaknya kurang. Daam !oostrum terdapat gobuin yang mengandung antibodies.
$ir susu 0arnannya putih kekuning6kuningan reaksinya akais (D 1.2461."4
Susunan air susu& kurang ebih 7
6 6 6 6
Protein /emak ,ua 7 ,aram
7 162 E 7 "65 E 4&56> E 7 &16&2 E
Susunan ini berbeda tiap ibu6ibu dan pada seorang ibupun berbeda6beda dari 0aktu ke 0aktu
D. +inik nifas
Suhu badan daam nifas hendakya norma& apabia "> dianggap sebagai tanda ifeksi demam biasanya disebabkan oeh infeksi nifas& nadi !epat banyak terdapat karena ibu bayak kehiangan darah
/o!hia adaah rabas3bekuan darah ke!i dari uterus yag keuar seteah bayi ahir& mua6mua ber0arna merah kemudian berubah menjadi merah tua atau merah !okat.
Ma!am6ma!am o!hia7
1. /o!hia rubra
Pengeuaran sampai paa hari kedua yang mengandung darah dan debris de!idua serta debris trofobastik
2. /o!hia serosa
Pengeuaran pada hari ke "6 yang mengandung darah ama& serum eukosit dan debris jaringan. (er0arna merah muda atau !okat.
". /o!hia aba
Pengeuaran pada hari ke 1 yag mengandung eukosit& de!idua& se epite& mukus& serum dan bakteri& ber0ara kuning sampai putih
*. Pera0atan daam nifas
1. *ary
#bu diboehkan bangun dari tempat tidur 26> jam post partum
+euntungan eary ambuation yatu penderita merasa ebih sehat dan ebih kuat& faa usus dan kandung kemih ebih baik
2. Diet
#bu diberi giIi yang !ukup yaitu karbohidrat& emak& protein& ;itamin6 ;itamin& minera dan air
". Suhu
$0asi tanda6tanda ifeksi
. Miksi
Tiap penderita disuruh ken!ing 4 jam post partum. +aau daam > jam post partum beum dapat ken!ing atau sekai ken!ing beum meebihi 1 !!& maka diakukan kateterisasi
5. Defekasi
Jika penderita hari ketiga beum juga buang air besar& maka diberi !ysma air sabun atau gy!erine
4. Pera0atan payudara
Puting susu harus dibersihkan dengan air masak
9.
4 minggu seteah persainan ibu dianjurkan untuk memeriksakan diri kembai
>. +euarga beren!ana
Pi +( dapat mempegaruhi air susu biasanya dita0arkan #D atau steriisasi
DA.TAR PUSTA$A
(obak& /o0dermik& Jansen. Bu#u A=ar $eperawatan 6aternitas & Jakarta. *,& 2
(arbara & Staright& $eperawatan I!u Ba'i Baru ;a"ir2 Edisi + Jakarta *, 2
8amiton Persis Mary. Dasar>Dasar $eperawatan 6aternitas Jakarta *, 1@@5
#da bagus ,de Manuaba Ilu $e!idanan Pen'a#it $andungan Dan $eluarga Beren3ana Untu# Pendidi#an Bidan& Jakarta *,.1@@>
Mariyn *. Doenges. Ren3ana Perawatan 6aternal?Ba'i Edisi Jakarta *, 21
Diposkan 2th June 212 oeh :erando +aigis