KUMPULAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
Senin, 24 Maret 2014
SOP IGD
SOP IGD
KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM
NO
ALAT
ALAT
UKURAN
JUMLAH
SATUAN
A
PEMERIKSAAN UMUM
1
Meja instrumen 2 rak
1
buah
2
Bak instrument tertutup kecil
1
buah
3
Bak instrument tertutup medium
1
buah
4
Bak instrument besar ( obsgin)
1
buah
5
Tromol kasar
Diameter sekitar 27 cm
2
buah
6
Nierbekken/ Kidney disk
Ukuran 23 cm
2
buah
7
Nierbekken/ Kidney disk
Ukuran 30 cm
2
buah
8
Timbangan injak dewasa
Sekitar 430 x320 x 70 mm
1
buah
9
Standard infus
Ketinggian dapat diatur sekitar 105-185 cm
1
buah
10
Lampu periksa halogen
1
Unit
11
Tensimeter/spyhgnomanometer dewasa
Manset dewasa
1
buah
12
Stetoskop dupleks dewasa
1
buah
13
Thermometer klinik ( alektrik)
1
buah
14
Tabung oksigen + regulator
1 m3
1
Unit
15
Masker oksigen+kanula nasal
dewasa
2
Unit
16
Tempat tidur periksa ( examination bad)
2
Unit
17
Rak alat serbaguna
1
buah
18
Penutup baki rak alat serbaguna
2
buah
B
PENANGANAN EMERGENSI DEWASA
1
Kit resusitasi dewasa
1
Unit
2
Endhotracheal tube dewasa
2,5
1
buah
3
Endhotracheal tube dewasa
3
1
buah
4
Endhotrachal tube dewasa
4
1
buah
5
Stilet untuk pemasangan ETT
No 1
2
buah
6
Nasogastric tube dewasa
5
1
buah
Nasogastric tube dewasa
8
1
buah
C
BAHAN HABIS PAKAI
1
Benang chromic (jarum tapper 0)
2/0
1
kotak
2
Benang chromic (jarum tapper 0)
3/0
1
kotak
3
Spuit disposable (steril)
1
100
Buah
4
Spuit disposable (steril)
3
200
Buah
5
Spuit disposable (steril)
5
200
Buah
6
Spuit disposable (steril)
10
50
Buah
7
Spuit disposable(steril)
20
50
Buah
8
There-way stopcock (steril)
1
Buah
9
Infuse set dewasa
50
Buah
10
Kateter intravena
16G
50
Buah
11
Kateter intravena
18G
50
Buah
12
Kateter intravena
20 G
50
Buah
13
Kateter penghisap lender dewasa
8
1
Buah
14
Kateter penghisap lender dewasa
10
1
Buah
15
Sarung tangan steril
7
50
Pasang
16
Sarung tangan steril
7,5
50
Pasang
17
Sarung tangan steril
8
50
Pasang
18
Sarung tangan panjang (manual pasenta)
7,5
5
Pasang
19
Sarung tangan panjang (manual plasenta)
8
5
Pasang
20
Sarung tangan rumah tangga serbaguna
2
Pasang
21
Sabun cair untuk cuci tangan
1
buah
22
Plester non woven
5 x 5 cm
1
buah
D
INSERSI DANEKSTRAKSI
1
Mangkok iodine
10 cm
1
Buah
2
Tanakulum Schroeder
1
Buah
3
Klem kasa lurus (sponge foster straihgt)
1
Buah
4
Gunting mayo CVD
1
Buah
5
Alogator ekstrakto AKRD
1
Buah
6
Sonde uterus sims
1
Buah
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTITUSI
SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN
No Dokumen
UGD
No Revisi
Halaman
PROTAP
UGD
Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
Pengertian
Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGD
Tujuan
Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baru
Kebijakan
Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti alur ini
Prosedur
Terima pasien
Admin pasien
Admin pasien
Admin pasien
INSTANSI
SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN
No Dokumen
UGD
No Revisi
Halaman
Prosedur
Perawat menerima pasien, kemudian catat identitas lengkapa dan jelas dan informed concernt
perawat melakaukan anamnesa (auto dan hetero anamnesa)
perawatmelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S) dan pemeriksaan fisik awal
pengelompokan pasien dan diagnosa awal
Gawat darurat : memerlukan tindaklan segera dan mengancam jiwa
Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak mengancam jiwa
Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak mengancam jiwa
untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika sakit berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP
untuk gawat darurat dan gawat non darurat, perawat menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan tindakan awal pertolongan pertama/ baik live support (BLS) meliputi :
a. Air way
- bebaskan jalan nafas
- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)
b. Breathing
- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
c. Circulation
- tensi dan nadi turu, pasang infuse
- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
bila diperlukan doketr jaga harus datang guna pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut
pasein/ keluarga melengkapi administrasi
semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dengan lengkap pada status pasien
Unit terkait
Rawat Inap
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTITUSI
SOP / PROTAP
OBSERVASI PASIEN GAWAT
No Dokumen
........
No Revisi
….
Halaman
1/1
SOP
UGD
Tanggal Terbit
………
Disetujui oleh,
Pengertian
Memantau keadaan pasien gawat
Tujuan
Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya
Kebijakan
1. Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.
Prosedur
Persiapan alat :
1. Stetoskope
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Stop watch/ jam
5. Senter
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan Suhu.
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk.
Unit terkait
Rawat Inap
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTITUSI
SOP / PROTAP
MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No Dokumen
........
No Revisi
….
Halaman
1/1
SOP
UGD
Tanggal Terbit
………
Disetujui oleh,
Pengertian
Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah.
Tujuan
Mencegah terjadinya syok
Kebijakan
Prosedur
A. Persiapan Alat :
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah :
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
2. Balut tekan
3. Kain kasa steril
4. Sarung tangan
5. Tourniquet
6. Plester
7. Set untuk menjahit luka
8. Obat desinfektan
9. Spuit 20-50 cc
10. Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin
11. Jelly
B. Pelaksanaan tindakan
1. Memakai masker, sarung tangan, scort
2. Perawat I
a) Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.
b) Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
3. Perawat II
a) Mengatur posisi pasien
b) Memakai sarung tangan kecil
c) Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari
d) Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada.
4. Menekan balutan
a) Meletakkan kain kasa steril di atas luka
b) Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verband atau kayu balut) di atas luka
c) Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
5. Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasi
a) Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa steril
b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
c) Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :
a) Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai "live saving"
b) Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan tanda-tanda vitalEkspresi wajahPerkembangan pasien
Unit terkait
Unit Gawat Darurat
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTANSI
SOP / PROTAP
OBSERVASI PASIEN GAWAT RSGMP UNSOED
No Dokumen
........
No Revisi
….
Halaman
1/1
SOP
UGD
Tanggal Terbit
………
Disetujui oleh,
Pengertian
Memantau keadaan pasien gawat
Tujuan
Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanya
Kebijakan
1. Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.
Prosedur
Persiapan alat :
1. Stetoskope
2. Tensimeter
3. Thermometer
4. Stop watch/ jam
5. Senter
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat kegawatannya.
4. Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan Suhu.
f. Kelancaran tetesan infus
5. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).
6. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk
7. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk.
Unit terkait
Rawat Inap
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTANSI
SOP / PROTAP
PENATALAKSANAAN HEACTING
No Dokumen
........
No Revisi
….
Halaman
1/1
SOP
UGD
Tanggal Terbit
………
Disetujui oleh,
Pengertian
Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Tujuan
Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan unutk menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan
1. Perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heacting
2. Semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6 jam
Prosedur
PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen
2. Duk bolong steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Supratul
6. Spuit 3 cc
7. Betadine solution
8. Alcohol 70 %
9. Benang silk untuk kulit
10. Benang catgut untuk pembuluh darah
11. Bak instrumen steril berisi :
Pinset chirugis
Pinset anatomi
Mosquito (klem arteri kecil)
Naldvoulder
Jarum kulit
Gunting
12.Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida
PENATALAKSANAAN :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2. Perawat memakaia handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2 cc disekitar pingiran luka tunggu 5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil dengan pinset anatomi
8. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. duk bolong dibuka
11. konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)
Unit terkait
Rawat Inap
Status Dokumen
Induk Salinan No.Distribusi
INSTANSI
SOP / PROTAP
PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL
No Dokumen
........
No Revisi
….
Halaman
1/1
SOP
UGD
Tanggal Terbit
………
Disetujui oleh,
Pengertian
Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat
Tujuan
Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan
Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon
Prosedur
PERSIAPAN ALAT :
Streril
Bak instrumen
Spuit irigasi 50 cc
Soft koteker
Pinset anatomis
Pinset chirrugis
Gunting jaringan
Arteri klem
Knop sonde
Container untuk cairan irigasi
Naal foulder
Kassa dan depres dalam tromol
Handschone / gloves steril
Neerbeken (bengkok)
Kom kecil/ sedang
Heacting set
Spuit 3 cc
Pembalut sesuai kebutuhan
Kasa
Kasa gulung
Sufratul
Topical terapi
Oxytetraciclin salep /
Gentamicin salep 0,3 %
Lidokain ampul
Cairan pencuci luka dan disinfektan
Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
Betadine
Persiapan Alat :
Non Streril
Schort / Gown
Perlak + Alas Perlak / Underpad
Sketsel / Tirai
Gunting Verband
Neerbeken / Bengkok
Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
Tempat Sampah
Penatalaksaan Luka Kll.
1. Informed Concern Dan Penjelasan
2. Pemeriksaan Ttv
3. A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras
1) Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan Cairan Ns Dan Betadine
2) Pembersihan Dengan Ns
3) Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul
4) Bersihkan Peralatan
5) Observasi
6) Konseling
B. Penatalaksaan Perawatan Luka Robek
1) Persiapan Pasien Dan Informed Concern
2) Semua Alat Disiapkan
3) Suntikan Dengan Lidokain Merata
4) Dibersihkan Dengan Ns /Perhidrol
5) Diberikan Disinfektan Dengan Betadine
6) Heacting (Sesuai Sop Heacting)
7) Diberikan Tulle Atau Salep Oxitetraciclin
8) Ditutup Dengan Kasa Steril
9) Diplester / Hipafix
10) Bersihkan Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.
11) Bereskan Peralatan
12) Observasi
Konseling
Unit terkait
IGD dan Rawat inap
Diposkan oleh Warsono Archink di 06.03
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: kumpulan sop, kumpulan sop bedah, kumpulan sop icu, kumpulan sop igd, Kumpulan sop keperawatan,kumpulan sop ruang rawat inap, kumpulan sop terlengkap, sop keperawatan
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Top of Form
Bottom of Form
Entri Populer
KUMPULAN SOP KEPERAWATAN: JENIS DAN RUANG LINGKUP SOP
Jenis dan ruang lingkup SOP Rumah Sakit : 1. SOP pelayanan profesi : dalam hal ini terdapat dua kelompok. a. SOP...
KUMPULAN SOP: LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SOP
Langkah - langkah dalam Penyusunan SOP A. Penulisan SOP Dalam pembuatan SOP perlu adanya langkah – langkah dalam menyusun ...
PENGERTIAN SOP (Standard Operating Prosedur)
Standard Operating Procedure (SOP) 2.1 Pengertian 2.1.1 Pengertian Standard (Standar) " Something used as a measu...
SOP IGD
SOP IGD KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM NO ALAT ALAT UKURAN JUMLAH SATUAN A PEMERIKSAAN UMU...
SOP / CARA RUJUKAN PASIEN
Pengertian 1. Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di...
Kontributor
JASA HOMECARE
slamet fadli
Daftar Isi
2017 (8)
2016 (9)
2015 (34)
2014 (56)
Desember (2)
November (35)
Mei (2)
Maret (17)
SOP / PROTAP / PPK PENGATURAN POSISI PRONASI
SOP / PROTAP / PPK PEMBERIAN POSISI LATERAL
SOP / PROTAP PENGATURAN POSISI FOWLER
SOP / PROTAP PENGATURAN POSISI SIMS PADA PASIEN
SOP / PROTAP Pemberian Oksigen Melalui Sungkup Muk...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SOP / PROTAP FISIOTERAPI DADA
SOP / PROTAP BRONCHIAL WASHING
SOP / PROTAP PENGAMBILAN SPUTUM
SOP / PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN
SOP NEBULIZER
SOP LATIHAN NAFAS DALAM
SOP BATUK EFEKTIF
SOP OKSIGENASI
SOP ELIMINASI
SOP IGD
KUMPULAN SOP TERLENGKAP
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.