BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Do Not Resuscitate (DNR) menjadi trend dan dan issue yang issue yang akhir-akhir ini mulai seri sering ng
dipe diperb rbin inca cang ngka kan n
(DNR (DNR)) meru merupa paka kan n
dala dalam m
duni dunia a
sebu sebuah ah peri perint ntah ah
kese keseha hata tan. n.
jang jangan an
Do
Not
dila dilaku kuka kann nnya ya
Resus esusci cita tate te
resu resusi sita tasi si
CPR CPR
(cardiopulmonary resusitation) resusitation ) atau Resusita Resusitasi si Jantung Jantung Paru (RJP) (RJP) bagi tenaga tenaga kesehata kesehatan n ataupun ataupun masyarak masyarakat at umum jika terjadi terjadi permasala permasalahan han darurat darurat pada pada jantung pasien atau berhentinya pernapasan. pernapasan. Salah satu yang melatarbelakangi melatarbelakangi munculnya munculnya knsep DNR ialah sejumlah penelitian telah menunjukkan bah!a dalam situasi situasi klinis klinis tertentu tertentu CPR hampir selalu selalu sia-sia. sia-sia. Jarang Jarang sekali sekali pasien pasien bertahan bertahan hidup hidup setelah setelah dilakuk dilakukan an RJP ketika henti henti jantung jantung yang yang timbul timbul disebabk disebabkan an leh leh penyakit penyakit selai selain n jantung jantung atau
dis"ungsi dis"ungsi
rgan. rgan. #arapa #arapan n hidup hidup pasien pasien setel setelah ah
dilakukan tindakan RJP sangat buruk ($%&) bila henti jantung terjadi pada pasien dengan gagal gagal ginjal' kanker (kecuali (kecuali dengan penyakit penyakit yang minimal)' atau DS* dan dengan dengan tidak tidak adanya adanya penyakit penyakit penyeba penyebab b yang yang irre+ersi irre+ersible' ble' diikuti diikuti dengan dengan trauma' perdarahan' hiptensi yang berkepanjangan atau pneumnia. ssiasi ,edkteran merika menjadi rganisasi rganisasi pertama yang mengusulkan mengusulkan pembe pemberla rlakua kuan n kebija kebijakan kan DNR DNR terseb tersebut ut secara secara "rmal "rmal yang yang dikm dikmun unika ikasik sikan an kepada kepada seluruh seluruh sta"" sta"" terkait terkait tentang tentang kebijaka kebijakan n baru tersebut tersebut ( American Medical Association' Association'
/0 /0 dala dalam m
1re! 1re!er er''
2334 2334). ). ssi ssias asii
Pera Pera!a !att
meri merika ka juga juga
membicar membicarakan akan tentang tentang kebijaka kebijakan n DNR' DNR' bah!a bah!a keputusan keputusan DNR diambil diambil dengan dengan sebelu sebelumny mnya a telah telah diin" diin"rma rmasik sikan an kepad kepada a pasie pasien n dan keluar keluarga ganya nya menge mengenai nai keuntungan dan kerugian' serta disepakati leh semua pihak yang terlibat dalam dkumen baku untuk menghindari tuntutan ( American Nurses Association Association'' 2335 dalam 1re!er' 2334). Sering kali DNR ini disalahartikan leh para tim medis bah!a pasien DNR tidak akan dilakukan tindakan medis apapun padahal sebenarnya tidak demikian. DNR tidak berarti semua tatalaksana 6 penanganan akti" terhadap kndisi pasien diberhentikan. Pemeriksaan dan penanganan pasien (misalnya terapi intra+ena' pemberia pemberian n bat-ba bat-batan) tan) tetap dilakukan dilakukan pada pasien pasien DNR. DNR. Semua Semua pera!at pera!atan an mendasar mendasar harus harus terus terus dilakuka dilakukan' n' tanpa tanpa kecuali. kecuali. 7leh karena itu pemahama pemahaman n
pasie pasien n terkai terkaitt penga pengambi mbila lan n keputu keputusan san untuk untuk melaku melakuka kan n DNR DNR denga dengan n tetap tetap memperhatikan memperhatikan prinsip-prinsip etik di dalam kepera!atan. kepera!atan.
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum 8eningkatkan pemahaman pera!at mengenai knsep DNR (Do Not Resusitation) 1.2.2 Tujuan Khusus . 2. 5. 0. %. 9. /. 4.
8eng 8enget etah ahui ui peng penger erti tian an DNR DNR 8eng 8enget etah ahui ui kri krite teri ria a DNR DNR 8eng 8enget etah ahui ui prin prinsi sip p DNR DNR 8eng 8engeta etahui hui prsed prsedur ur mend mendisk iskusi usikan kan DNR DNR 8engeta etahui hui S7P S7P DNR 8engeta etahui hui :ti :tik k DN DNR 8eng 8engeta etahui hui peran peranny nya a dalam dalam pasie pasien n DNR DNR 8eng 8enget etah ahui ui tent tentan ang g kns knsep ep RJP RJP
1.3 Manaat Dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan man"aat bagi semua pihak yang terkait diantaranya yakni bagi pera!at di ;D dr.Sepraen agar dapat lebih memahami knsep DNR secara jelas. Serta sebagai masukan kepada rumah sakit agar dapat menerapkan sistem DNR dengan benar sesuai prsedur.
BAB 2
2.1 2.1 Peng Penger ert$ t$an an DN% DN% DNR atau d-nt-resuscitate d-nt-resuscitate adalah suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan melakukan CPR. #al ini berarti berarti bah!a dkter' dkter' pera!at' dan tenaga emergensi medis tidak akan melakukan usaha CPR emergensi bila pernapasan maupun jantung pasien berhenti. Do Not Resuscitation Resuscitation (DNR)' sebuah perintah jangan dilakukan Resusitasi' adalah pesan untuk tenaga kesehatan ataupun masyarakat umum untuk tidak mencb mencba a melaku melakukan kan atau atau membe memberik rikan an tinda tindakan kan pertl pertln ngan gan berup berupa a CPR CPR (cardiopulmonary resuscitation) resuscitation ) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) jika terjadi permasal permasalahan ahan darurat pada jantung jantung pasien pasien atau terjadinya terjadinya henti henti napas napas pada pada pasien (
adalah suatu tindakan di mana jika pasien mengalami henti jantung dan atau napas' paramedis tidak akan dipanggil dan tidak akan dilakukan usaha resusitasi jantung-paru dasar maupun lanjut.Jika pasien mengalami henti jantung dan atau napas' lakukan asesmen segera untuk mengidenti"ikasi mengidenti"ikasi penyebab dan memeriksa psisi pasien' patensi jalan napas' dan sebagainya. =idak perlu melakukan usaha bantuan hidup dasar maupun lanjut. DNR tidak berarti semua tatalaksana 6 penanganan akti" terhadap kndisi pasien pasien diberhe diberhentika ntikan. n. Pemeriks Pemeriksaan aan dan penangan penanganan an pasien pasien (misalny (misalnya a terapi terapi intra+ena intra+ena'' pemberia pemberian n bat-bata bat-batan) n) tetap dilakuk dilakukan an pada pasien pasien DNR. DNR. Semua Semua pera!atan mendasar harus terus dilakukan' tanpa kecuali. 3 2.2 Kr$ter$a Kr$ter$a DN% . ?sia ?sia pasie pasien n harus harus @ 4 4 tahun tahun 2. Pasie Pasien n harus harus kmpet kmpeten en dan dan memil memiliki iki kapasi kapasitas tas yang yang baik baik secara secara mental mental untuk mengambil keputusan 5. ,eputusan ini harus tertulis' tertulis' yang berarti harus ditulis leh pasien sendiri sendiri atau keluarga 6 kerabat yang dipercaya leh pasien' dan harus dicatat di rekam medis. 0. #arus #arus ditand ditandatang atangani ani leh leh 2 rang' rang' yaitu> yaitu> a. Penulis 6 pembuat keputusan atau leh rang lain atas nama pasien sambil
diarahkan
leh
pasien
(jika
pasien
tidak
mampu
menandatanganinya sendiri) b. 7rang lain lain sebagai sebagai saksi saksi %. #arus #arus di+eri"ik di+eri"ikasi asi leh pernyataan pernyataan spesi"ik spesi"ik yang dilakuk dilakukan an leh pembuat pembuat keputusan keputusan'' dapat dapat ditulisk dituliskan an di dkumen dkumen lain lain 6 terpisah' terpisah' yang menyataka menyatakan n bah!a keputusan dini ini diaplikasikan untuk tindakan 6 penanganan spesi"ik' bahkan jika terdapat risik kematian. 9. Pernyataan keputusan keputusan dini di dkumen terpisah ini juga harus harus ditandatangani ditandatangani
/. Diskusi antara dkter dengan dengan keluarga pasien pasien mengenai keputusan ini harus harus atas iAin pasien. 4. Jika pasien pasien tidak tidak kmpeten kmpeten secara mental' mental' diskusi diskusi dapat dilakuka dilakukan n dengan dengan keluarga 6 !ali sah pasien dengan mempertimbangkan kndisi dan keinginan pasien. Jika tidak terdapat keluarga 6 !ali yang sah' keputusan dapat diambil leh dkter penanggungja!ab pasien. . Jika Jika terd terdap apat at situ situas asii di mana mana pasi pasien en kehi kehila lang ngan an kmp kmpet eten ensi siny nya a untu untuk k meng mengam ambi bill
kepu keputu tusa san n
teta tetapi pi tela telah h
memb membua uatt
Bkep Bkeput utus usan an dini dini DNR DNR
sebelumnya sebelumnya yang +alid' keputusan ini haruslah tetap dihargai. 3. Dkter dapat tidak mengindahkan mengindahkan keputusan dini dini yang dibuat leh pasien' pasien' jika terdapat hal-hal hal-hal berikut ini> ini> a. Pasien telah melakukan melakukan hal-hal hal-hal yang tidak tidak knsisten terhadap terhadap keputusan dini 6a!al yang dibuat' yang mempengaruhi +aliditas keputusan tersebut (misalnya' pasien pindah agama) b. =erdap =erdapat at situasi situasi yang tidak tidak diantisip diantisipasi asi leh pasien pasien dan situasi tersebut tersebut dapat mempengaruhi keputusan pasien (misalnya' perkembangan terkini dalam tatalaksana pasien yang secara drastis mengubah prspek kndisi tertentu pasien). c. Situasi 6 kndisi kndisi yang ada tidak jelas jelas dan tidak tidak dapat diprediksi diprediksi d. =erdap =erdapat at perdebata perdebatan n 6 perselis perselisihan ihan mengenai mengenai +aliditas +aliditas keputusan keputusan dini 6 a!al dan kasus tersebut telah diba!a ke pengadilan. e. Jika terdapat keraguan keraguan terhadap terhadap apa yang pasien pasien inginkan 6 maksudkan' maksudkan' paramedis harus bertindak sesuai dengan kepentingan 6 hal yang terbaik untuk pasien. Dapat meminta saran dari dkter senir juga. . . =atala =atalaksan ksana a emergens emergensii tidak tidak bleh bleh tertunda tertunda hanya hanya kerena kerena mencari mencari ada tidakn tidaknya ya instr instruks uksii DNR DNR pasie pasien n jika jika tidak tidak terda terdapat pat indika indikasi si jelas jelas bah!a bah!a instrusksi tersebut ada. 2. Pasien tidak diperblehkan diperblehkan menlak pera!atan pera!atan dasar yang diberikan. 5. Pera!atan Pera!atan dasar ini dide"inisika dide"inisikan n sebagai sebagai pemberian pemberian tempat tempat tidur yang nyaman dan hangat' pengurang rasa sakit 6 analgesik' manajemen gejalagej gejala
yang ang
memi memic cu
stre tress
"isi "isik k
(se (seperti rti
sesa sesak k
napas' as'
mun muntah tah'
inkntinensia)' inkntinensia)' dan manajemen higene 6 kebersihan diri pasien. 0. 0. Jika Jika pasi pasien en teta tetap p men menla lak k pera pera!a !ata tan n dasa dasar' r' dkt dkter er yang yang bert bertug ugas as sebaiknya meminta saran dari dkter senir' dan masalah ini dapat juga diba!a ke kmisi etik. %. Rumah Rumah sakit sakit sebaikny sebaiknya a membuat membuat kerangka knsep knsep dalam dalam hal mengambil mengambil keputusan DNR. 2.3 Pr$ns$ Pr$ns$& & Pelaksa Pelaksanaa naan n DN% .
#arus #arus tetap tetap ada ada anggapa anggapan n untuk untuk selal selalu u melaku melakukan kan resusi resusitas tasii kecuali kecuali telah telah
2.
,eputusa ,eputusan n tindakan tindakan DNR ini harus harus dicatat dicatat di rekam rekam medis medis pasie pasien. n.
5.
,mun ,munika ikasi si yang yang baik baik sang sangatl atlah ah pent pentin ing. g.
0.
Dkter Dkter harus harus berdi berdisku skusi si dengan dengan pasien pasien yang memili memiliki ki kemung kemungkin kinan an henti napas 6 jantung mengenai tindakan apa yang pasien ingin tim medis lakukan jika hal ini terjadi. terjadi.
%.
Pasie Pasien n harus harus diber diberika ikan n in"r in"rmas masii seleng selengkap kap-le -leng ngkap kapnya nya mengen mengenai ai kndis kndisii dan penyakit pasien' prsedur RJP dan hasil yang mungkin terjadi.
9.
=anggu =anggung ng ja!ab ja!ab dalam dalam mengambi mengambill keputusan keputusan DNR DNR terletak terletak pada pada knsul knsultan tan 6 dkter umum yang bertanggungja!ab atas pasien. Jika terdapa terdapatt keraguan keraguan dalam mengambil keputusan' dapat meminta saran dari dkter senir.
/.
RJP sebai sebaiknya knya tidak tidak dilakuk dilakukan an pada pada kndis kndisi-k i-kndis ndisii berikut berikut ini> ini> a.
RJP dinil dinilai ai tida tidak k dapat dapat meng mengemb embal alika ikan n "ungs "ungsii jantu jantung ng dan dan pern pernapa apasan san pasien
b.
Pasie Pasien n de!a de!asa' sa' yang yang kmpe kmpeten ten seca secara ra ment mental al dan dan memi memililiki ki kapas kapasita itas s untuk mengambil keputusan' menlak untuk dilakukan usaha RJP
c.
=erdap dapat alasan asan yang ang +ali alid' kuat kuat'' dan dan dapat pat dite diteri rim ma men mengen genai pengambilan keputusan untuk tidak melakukan tindakan RJP.
d.
=erda =erdapat pat perin perintah tah DNR DNR sebe sebelum lumnya nya yang yang +alid +alid'' lengk lengkap ap'' dan dan deng dengan an alasan kuat.
e.
Pada Pada pasie pasien-p n-pasi asien en yang yang berad berada a dala dalam m "ase "ase termi terminal nal peny penyaki akitny tnya' a' di mana mana tinda tindakan kan RJP RJP tidak tidak dapat dapat menun menunda da "ase "ase termin terminal al 6 kdisi kdisi sekarat pasien dan tidak memberikan keuntungan terapetik (risik 6 bahayan bahayanya ya melebihi melebihi keuntunga keuntunganny nnya). a). Cnth> Cnth> henti henti jantung jantung 6 napas napas yang yang dialami dialami pasien pasien merupaka merupakan n kejadian kejadian alamiah alamiah akibat akibat penyakit penyakit term termin inal al yang yang dide dideri rita ta..
Pada Pada kasu kasus s ini' ini' RJP RJP mung mungki kin n dapa dapatt
mengembalikan "ungsi jantung-paru pasien secara sementara tetapi kndi kndisi si kesel keseluru uruhan han pasie pasien n dapat dapat membu memburuk ruk dan henti henti jantun jantung g 6 napas napas akan akan terja terjadi di kembal kembali' i' yang yang merup merupaka akan n bagia bagian n dari dari prses prses alamiah dan tidak dapat terhindarkan dari prses kematian pasien. 8elakukan RJP pada kasus di atas akan membahayakan membahayakan 6 merugikan pasien dan bertlak belakang dengan etika kedkteran (prinsip Bd n harm). 4.
Semua Semua pasien pasien harus harus menjal menjalani ani asesmen asesmen secara secara persnal. persnal.
.
Pengambi Pengambilan lan keputu keputusan san DNR DNR harus harus merupaka merupakan n langkah langkah terbaik terbaik untuk untuk pasien pasien dan harus didiskusikan dengan pasien meskipun tidak ada ke!ajiban secara
3. 3. Disk Diskus usii deng dengan an pasi pasien en dan dan kelu keluar arga ga meru merupa paka kan n hal hal yang yang pent pentin ing g dan dan tergantung dengan kapasitas mental dan harapan hidup pasien. Diskusi dapat dilaku dilakukan kan leh leh knsul knsultan tan rumah rumah sakit' sakit' dkte dkterr umum' umum' atau atau pera! pera!at at yang yang bertugas. Sta" harus memberitahukan hasil diskusi mereka dengan pasien kepada dkter penanggungja!ab pasien. . . Jika' Jika' pada situasi situasi tertentu' tertentu' terdapat terdapat perbedaan perbedaan pendapat pendapat antara dkter dkter dan pasien mengenai tindakan DNR' dkter harus menghargai keinginan pasien (yang kmpeten secara mental). 2. 2. #asil #asil disku diskusi si dengan dengan pasien pasien dan atau kelua keluarga rgany nya a harus harus dicata dicatatt di rekam rekam medis pasien. 5. Di rekam rekam medis' medis' harus harus tercantum> tercantum> a. =ulisan =ulisan BPasien BPasien ini tidak dilakukan dilakukan resusitasi b. =ulis tanggal dan dan !aktu !aktu pengambilan pengambilan keputusan c. ndikasi ndikasi 6 alasan alasan tindak tindakan an DNR DNR d. 1atas 1atas !aktu berlak berlakuny unya a instruksi instruksi DNR e. Nama dkter dkter penangg penanggungj ungja!a a!ab b pasien ". Ditanda Ditandatanga tangani ni leh dkter penanggu penanggungja ngja!ab !ab pasien pasien (yang mengambil mengambil keputusan) g. Cnt Cnth h>> •
=anggal 4 8aret 233
•
Pukul 3.53 <1
•
=idak dilakukan RJP
•
ndikasi> syk kardigenik kardigenik
•
1atas !aktu> 20 jam
0. Pada beberapa beberapa kasus' tidak terdapat terdapat batasan !aktu !aktu pemberlakua pemberlakuan n instruksi instruksi DNR' misalnya> keganasan "ase terminal. %. Pada pasien asing (luar negeri) negeri) dan ppulasi ppulasi etnis etnis minritas di di mana terdapat terdapat kesulita kesulitan n pemahama pemahaman n bahasa' bahasa' harus harus terdapat terdapat layanan layanan penerjem penerjemah ah yang yang kmpeten. 9. 9. DNR DNR hany hanya a bera berart rtii tida tidak k dila dilaku kuka kan n tind tindak akan an RJP RJP. Pena Penang ngan anan an dan dan tatalaksana pasien lainnya tetap dilakukan dengan ptimal. /. =indakan =indakan DNR dapat dapat dipertimbangkan dipertimbangkan dalam dalam kndisi-kndisi kndisi-kndisi sebagai sebagai berikut> berikut> a. Pasi Pasien en bera berada da dala dalam m "ase "ase term termin inal al peny penyak akit itny nya a atau atau keru kerugi gian an 6 pende penderit ritaa aan n yang yang diras dirasaka akan n pasie pasien n saat saat menjal menjalani ani terap terapii melebi melebihi hi
b. Pasien Pasien'' yang yang kmpet kmpeten en secara secara mental mental dan memili memiliki ki kapasi kapasitas tas untuk untuk mengambil keputusan' menlak untuk dilakukan usaha RJP. c. RJP bertenta bertentangan ngan dengan dengan keputusan keputusan dini 6a!al yang dibuat dibuat leh pasien' pasien' yang bersi"at +alid dan matang' mengenai penlakan semua tindakan untuk mempertahankan hidup pasien.
2.' Pr(se)ur Pr(se)ur Men)$sk Men)$skus$ka us$kan n DN% Bersama Bersama Pas$en Pas$en . Pastikan Pastikan tercipta tercipta suasana suasana yang yang kndusi"' kndusi"' tenang' tenang' pri+asi pri+asi pasien pasien terjaga. terjaga. 2. ,ehadira ,ehadiran n yang lengkap lengkap dari rang- rang-rang rang yang yang ingin dilibat dilibatkan kan leh pasien pasien dalam mendiskusikan hal ini. 5. ,munika ,munikasi si dan tatap mata mata sebaiknya sebaiknya sejajar sejajar denga dengan n tinggi 6 psisi psisi pasien. pasien. 0. Jika pasien pasien tidak tidak keberatan' keberatan' ajaklah ajaklah satu rang rang pera!a pera!att untuk mendampin mendampingi gi diskusi. %. Pera!at Pera!at dapat membantu membantu dalam menja!a menja!ab b pertanyaan-p pertanyaan-perta ertanya nyaan an pasien' pasien' memb member erii
duku dukung ngan an
dan dan
peng pengua uata tan n
kepa kepada da
pasi pasien en
sete setela lah h
dkt dkter er
meninggalkan ruangan. 9. 8ula 8ulail ilah ah deng dengan an memb member erik ikan an pert pertan any yaan aan pert pertan any yaan aan umum umum sepe sepert rtii bagaimanakah pandangan pasien terhadap penyakit dan tatalaksana yang dijalaninya. /. 8eng 8engan angk gkat at tpi tpik k utama utama>> a. 8ulai dengan menyatakan> ESaya ingin berdiskusi dengan nda.F b. Epa yang nda ingin kami (paramedis) lakukan jika suatu !aktu nda menjadi terlalu sakit untuk dapat berbicara dengan kamiGF c. Salah satu hal penting adalah mengenai pertanyaan tindakan resusitasi. d. E8eskipu E8eskipun n hal ini jarang jarang terjadi' terjadi' saya perlu perlu untuk mempertimban mempertimbangkan gkan mengen mengenai ai tindak tindakan an apa apa yang yang harus harus kami kami lakuk lakukan an jika jika jantun jantung g nda nda berhenti.F e. E1ebe E1eberap rapa a rang rang memil memiliki iki pandan pandanga gan n yang yang kuat kuat terha terhadap dap sebera seberapa pa banya banyak k penan penanga ganan nan yang yang ingin ingin mereka mereka terima terima jika jika mereka mereka menjad menjadii sangat sakit. Saya ingin tahu apakah nda pernah memikirkan hal ini.F 4. Pemiliha Pemilihan n !aktu untuk untuk berdiskusi berdiskusi>> a. 1ukan 1ukan !aktu !aktu yang yang bagus bagus untuk untuk melaku melakukan kan diskus diskusii segera segera setela setelah h diagnsis ditegakkan. b.
jika dilakukan' dilakukan' serta harapan dan keinginan pasien. Pasien dan keluarganya keluarganya sering memiliki harapan 6 ekspektasi yang tidak realistis dari nilai resusitasi. 3.
1erika rikan n in" in"rm rmas asii meng menge enai nai RJP RJP men menggun gunakan kan kata kata-k -ka ata sed sede erhan rhana a
yang dapat dimengerti leh pasien. . . =ingka =ingkatt pemberia pemberian n in"rmasi in"rmasi harus harus dinilai dinilai dari respns respns dan pemahama pemahaman n setiap pasien. 2. 2.
Jika Jika tida tidak k ter terca capa paii kes kesep epak akat atan an'' ber berik ikan an pend pendap apat at dari dari sudu sudutt pan panda dang ng
dkter (paramedis) mengenai kndisi pasien dan tindakan RJP. Dapat dengan menya menyatak takan> an> EPend EPendapa apatt saya saya mungk mungkin in berbe berbeda da dengan dengan apa yang yang nda nda inginkan. ,arena alasan itulah saya ingin berdiskusi dengan nda.F nda.F 5.
Cbalah untuk mengerti> a. Sudut pandang pasien b. Nilai-nilai yang dianut leh pasien c. Ruang lingkup pengaplikasian (misalnya' penanganan apa saja yang dijalani pasien)
0. Catat Catat sudut sudut pandang pandang pasien' pasien' nilai-ni nilai-nilai lai yang dianut dianut leh pasien' pasien' dan ruang ruang lingkup pengaplikasian di rekam medis. %. Diskusik Diskusikan an keputusan keputusan mengenai mengenai RJP dalam knteks knteks psiti" psiti" sebagai sebagai bagian bagian dari dari pera! pera!ata atan n suprt suprti". i". 1anya 1anyak k pasie pasien n yang yang meras merasa a takut takut diaba diabaika ikan n 6 ditelantarkan dan merasa nyeri' melebihi rasa takutnya akan kematian. 9. Petugas Petugas harus harus menekank menekankan an mengenai mengenai terapi-tera terapi-terapi pi mana saja yang yang akan tetap tetap diber diberika ikan' n' pasien pasien masih masih akan akan tetap tetap dikunj dikunjung ungii leh leh dkter dkter secara secara teratur' pengendalian nyeri' dan memberikan kenyamanan kepada pasien. /. /. Pent Pentin ing g
untu untuk k memi memisa sahk hkan an 6
memb membed edak akan an kepu keputu tusa san n DNR DNR deng dengan an
keputusan mengenai manajemen pasien lainnya. 4. Dengan Dengan memberik memberikan an kesempat kesempatan an kepada kepada pasien pasien untuk untuk berdisku berdiskusi si dengan dengan dkter dkter'' akan akan membua membuatt pasien pasien merasa merasa dihar diharga gaii dan dan menuru menurunka nkan n tingka tingkatt kecemasan 6 stress pasien juga.
2.* #+P DN% DN% Pen(lakan %esus$tas$,Bantuan H$)u& Dasar N(m(r D(kumen N(m(r %e-$s$ Halaman Tanggal Terb$t Petunjuk Pelaksanaan
D$setuju$ +leh
Pengert$an
Suatu Suatu perin perintah tah yang member memberita itahu hukan kan tena tenaga ga medis medis untuk untuk tidak tidak melakukan cpr ( cardio pulmonary resuscitation)
Tujuan
?ntuk menyediakan suatu prses dimana pasien bisa memilih prsedur yang nyaman dalam hal bantuan hidup leh tenaga medis emergency dalam Hkasus henti jantung 6 henti na"as. Surat penugasan leh direktur rumah sakit tentang penunjukkan penunjukkan prsedur penlakan resusitas.
Keb$jakan
Pr(se)ur
• •
• • •
•
•
?capkan salam E assalamualaikum...F Jelaskan Jelaskan meng mengena enaii tindakan tindakan dan tujuan tujuan cpr cpr kepada kepada pasien pasien 6 keluarga pasien. 8intakan informed consent dari pasien atau keluarganya. instruksikan instruksik an kepada keluarga pasien untuk mengisi "rmulir dnr. =empatkan salinan pada rekam medis pasien dan serahkan juga salinan pada pasien atau keluarga nstruksik nstruksikan an kepada kepada pasien pasien atau keluarga keluarga untuk memasang "rm "rmul ulir ir dnr dnr di temp tempat at-t -tem empa patt yang yang muda mudah h dili diliha hatt sepe sepert rtii bedstand. =injau =injau kembali kembali status status dnr secara berkala berkala dengan pasien atau !alinya' !alinya' re+isi re+isi bila ada peruba perubahan han keputusa keputusan n yang terjadi dan catat dalam rekam medis. 1ila keputusan dnr dibatalkan' catat tanggal terjadinya. Dan gelang dnr dimusnahkan
Perintah dnr harus mencakup hal-hal di ba!ah ini> . Diagnsis Diagnsis 1. lasan dnr C. ,emampuan pasien untuk membuat keputusan D. Dkumentasi bah!a status dnr telah ditetapkan dan leh siapa Perintah dnr dapat dibatalkan dengan keputusan pasien sendiri atau dkter yang mera!at' atau leh !ali yang sah. Dalam hal ini' catatan dnr di rekam medis harus pula dibatalkan dan gelang dnr (jika ada) harus dimusnahkan •
•
Un$t Terka$t
• • •
Dkter ;D Ruang Ra!at nap
Sumber >
,euntungan
terbesar dari tindakan RJP' dengan kemungkinan hidup lebih dari 23&' telah dilaprkan pada henti jantung selama tindakan anestesi' overdosis bat' dan penyakit penyakit jantung jantung krner atau aritmia ventriculer
primer. primer.
Jarang sekali pasien pasien bertahan hidup setelah dilakukan dilakukan RJP ketik a henti jantung jantun g yang timbul timbu l disebabkan disebab kan leh penyakit selain jantung atau
ginjal' kanker (kecuali dengan penyakit penyakit yang minimal)' minimal)' atau DS* dan dengan tidak adanya penyakit penyebab yang irre irreve vers rs-- ible ible'' diikuti kuti deng dengan an trau trauma ma'' perd perdar arah ahan an'' hipotensi yang yang berk berkep epan anja jang ngan an atau atau pneumonia. pneumonia. Dibatasinya Dibatasinya pelaksanaan pelaksanaan RJP telah meningka meningkatkan tkan derajat harapan hidup pasien sebesar 3'%& setelah tindakan RJP' meskipun /3& lainnya ditunda untuk dilakukan RJP. RJP yang dimulai dengan cepat di Seattle menghasilkan tingkat harapan hidup sebesar 59&' ?sia bukan merupak merupakan an salah salah satu kntrai kntraindi ndikasi kasi dila dilaku kuka kann nnya ya tind tindak akan an RJP. RJP.
Pr$ns$& +t(n(m$ 7tnm 7tnmii pasien pasien harus harus dihrm dihrmati ati secara secara etik etik dan di seba sebagi gian an besa besar r negara dihrmati secara legal. kan tetapi hal itu membutuhk membutuhkan an kemamp kemampuan uan kmuni kmunikasi kasi seran serang g pasie pasien n untuk dapat menyetujui menyetuju i atau m e n la k
t in indakan
m e di s
termasuk
RJP.
nfo nform rmed ed
consen sent
mensyaratkan bah!a pasien dapat menerima dan memahami in"rmasi yang yang akur akurat at tent tentan ang g knd kndis isii mere mereka ka dan dan prg prgn nsi sis' s' jeni jenis s tind tindak akan an medik yang diusulkan' tindakan alternati" lainnya' risik dan man"aat dari tindakan medis tersebut. tersebut. Pasien juga harus dinilai kapasitasnya kapasitasnya dalam mengambil keputusan. 1ila pasien ragu-ragu maka dia harus dianggap mempunyai kapasitas' dan bila kapasitas dalam mengambil keputusan tersebut terganggu. 1aik dkter dkter dan penderita penderita mungkin mempunyai mempunyai pers persep epsi si yang yang berbe berbeda da tentan tentang g kuali kualitas tas hidup. hidup. Dkte Dkterr mempu mempuny nyai ai
pend pender erita ita memp mempun unya yaii pema pemaha hama man n yang yang baik baik tent tentan ang g perse perseps psii dan dan hasil resusitasi. 8asalah kemudian dapat timbul karena banyak dkter tidak dapat mempredik memprediksi si secara akurat tentang kemungkinan kemungkina n hidup dari sera serang ngan an jant jantun ung' g' sehi sehing ngga ga pend pender erit ita a tida tidak k dapa dapatt dipa dipaks ksa a untu untuk k mengambil persetujuan tentang tindakan RJP d. Pr$ns$& Kea)$lan (Justice) Pemikira Pemikiran n tentang tentang prinsip prinsip keadila keadilan n meliputi meliputi dibuatnya dibuatnya ha k-h ak unt uk mener menerima ima sesua sesuatu' tu' persa persain ingan gan untuk untuk men mendapatkan tkan kepentin tingan priba pribadi di
dan dan
seharusnya seharusnya
meny menyei eimba mbang ngka kan n diperlukan diperlukan
nilai nilai
tuju tujuan an ssi ssial al..
mral
keadilan
8asa 8asala lahn hnya ya adal adalah ah untuk
menyediakan
pera!atan pera!atan medis kepada yang memerlukannya memerlukannya dengan e"ek yang berman"aa berman"aat' t'
karena karena
keadil keadilan an
diperl diperluka ukan n
untuk untuk
mengur mengurang angii
ketidaksamaan dalam perlakuan yang sering timbul dalam masyarakat. Dkter harus menyesuaikan diri dengan sumber penghasilan masyarakat untuk mera!at mereka berdasarkan sumber penghasilan yang secar a umum disediakan disediakan seperti dari asuransi asuransi pribadi pribadi'' atau pemerintah pemerintah atau dukungan institusi secara langsung. kan tetapi' untuk menentukan apakah diperlukan nilai keadilan mral mral untuk untuk kelaya kelayakan kan minimal dalam memberikan memberikan pelayanan pelayanan medis harus dinilai seberapa penting masalah yang yang diha dihada dapi' pi' leh karena itu dius ulkan pelayanan kesehata n dasar sebaiknya> () mencegah' mengbati' dan mengusahakan onene- year year surviv survival al lebih dari /% persen (2) menghasilkan lebih sedikit tksisitas atau disabili disabilitas tas jangka panjang (5) dapat memberikan man"aat dan (0) secara nyata lebih mengun- tungkan daripada memberatkan.
2.0 Peran Peraat Pa)a Pas$en DN% Secara Secara umum' umum' peran peran pera!at pera!at ketika ketika menghada menghadapi pi pasien pasien DNR diantara diantaranya nya adalah > ) 8embina 8embina hubung hubungan an saling saling percay percaya a antara antara pera!at' pera!at' pasie pasien n dan keluar keluarga. ga. 2) 8em"a m"asili ilitasi tasi pasie asien n dan kel keluarg arga terk terka ait kebutu butuh han (keh (keha adira iran 5) 0) %) 9) /) 4)
rhania!an). 8enghrm 8enghrmati ati setiap setiap keputu keputusan san yang yang diambi diambill leh pasie pasien n dan keluar keluarga. ga. 8engiden 8engidenti"ik ti"ikasi asi persepsi persepsi keluarga keluarga tentang tentang kematian kematian.. 8engiden 8engidenti"ik ti"ikasi asi pengambi pengambill keputus keputusan an dalam dalam keluar keluarga. ga. 8enja!a 8enja!ab b pertanya pertanyaan an kelua keluarga rga secara secara terbuka terbuka dan dan jujur jujur.. 8endampi 8endampingi ngi pasien pasien menghada menghadapi pi prses prses kematian kematian.. 8emberik 8emberikan an dukunga dukungan n kepada kepada pasien pasien dan keluarga keluarga
3) 8emberikan tanda berupa berupa gelang gelang ber!arna ber!arna ungu kepada kepada pasien pasien yang yang telah dinyatakan DNR
2. K(nse& %"P 2.4. Pengertian Suatu tindakan untuk mengembalikan "ungsi perna"asan dan sirkulasi guna mempe memperta rtahan hankan kan
kelan kelangsu gsung ng
hidup hidup..
Resu Resusi sita tasi si
jant jantun ung g
paru paru
(RJP (RJP))
merupakan merupakan usaha usaha memberi memberikan kan bantuan bantuan eksternal eksternal terhadap terhadap sirkulasi sirkulasi dan +entilasi dari pasien yang mengalami henti jantung dan henti na"as melalui resusitasi jantung paru (Paula' 233) 2.4.2 ndikasi a.#enti jantung dan henti na"as #enti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut akibatnya terjadi pengh penghent entian ian sirkul sirkulasi asi e"ekti e"ekti"' "' semua semua kerja kerja jantu jantung ng berhe berhenti nti atau atau terja terjadi di akti+itas listrik yang tidak seirama. #enti #enti na"as na"as adala adalah h berhe berhenti ntiny nya a perna perna"as "asan an pada pada pasie pasien6 n6 krba krban n yang yang ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pena"asan dari pasien6k pasien6krban rban.. 8erupaka 8erupakan n kasus kasus yang haruus haruus segera segera dilakuk dilakukan an bantuan bantuan hidup dasar. b.Ientrikel "ibrilasi 8erupakan suatu keadaan dimana knstraksi yang tak krrdinasi sekaligus dari semua tt +entrikel !alaupun aliran sinyal-sinyal perangsangan yang sang sangat at bany banyak ak di selu seluru ruh h +ent +entri rike kel' l' ruan ruanga gan n di dala dalam m +ent +entri rike kell tida tidak k membesar' tidak berknstraksi' dan tidak memmpakan darah yang e"ekti". #al-hal yang pada dasarnya cenderung menimbulkan menimbulkan "ibrilasi adalah () kejut listrik jantung jang tiba-tiba (2) iskemia dari tt jantung. c.
sistle 8erupakan suatu keadaan dimana tidak ada gambaran systle lagi dalam :,; (gari lurus).
2..3 K(nse& $s$(l(g$s pa yang terjadi saat jantung berhenti berdenyutG :mpat menit pertama jantung gagal memmpakan darah terutama ke tak' maka akan mengalami kekurangan suplai gula darah (utamanya) dan ksigen' sehingga tak mengalami iskemia. e!at dari itu selama 3 menit akan menyebabkan kematian sel tak yang irre+ersible (!aktu kritis).
menggunakan tangan (resusuitasi kardipulmnal) sebagai alat untuk de"ibrilasi. 1ila tidak terjadi de"ibrilasi dalam !aktu satu menit setelah "ibrilasi dimulai' jantung biasanya terlalu lemah untuk dibangkitkan kembali dengan de"ibrilatr sendiri karena kntraksi mycard yang tidak e"ekti" (pemacuan). kan tetapi jantung masih mungkin dibangkitkan bila sebelumnya dipmpa dengan tangan dan kemudian mende"ibrilasinya. Pmpa jantung menggunakan tangan (resusitasi kardipulmnal) kardipulmnal) maka akan > a.
8emb 8ember erik ikan an kese kesemp mpat atan an jan jantu tung ng ber berde deny nyut ut lebi lebih h cepat cepat'' kala kalau u terl terlal alu u bany banyak ak +entilasi ada "ase silance.
b.
8eng 8engur uran angi gi =P =P (ntr (ntra a =hra =hraci cik k Press Pressur ure) e) =eka =ekana nan n Dalam Dalam Rng Rngga ga Dada Dada karena +entilasi untuk mencegah regurgitasi6 aspirasi.
c.
Sebenarnya
dengan
mengkmpresi
jantung'
secara
tidak
langsung
memberikan ekspirasi napas.
2..' Pengkaj$an #ebelum %"P Pengkajian pasien dengan RJP adalah menggunakan teri C1> a.
Pastikan aman ihat sekitar krban ada bahaya' singkirkan dan ba!a krban ke tempat yang aman.
b.
Periksa ap apakah k krban at atau pa pasien sa sadar Panggil pasien' sentuh pundak6bahu pasien kalau dia tidak sadar.
c.
Panggil bantuan
8inta bantuan teman atau telepn n darurat N 462 (di ndnesia banyak banget) a)
ir!ay .
Perik eriksa sa ja jalan lan napas pas kr krban ban den dengan cara cara > pem pembers bersiihan sumb sumba atan tan jal jalan na"as.
2.
1eba 1ebask skan an jala jalan n na" na"as as>> hea head d tit titlt lt chin chin li"t li"t K mde mdell ja! ja! trus trustt
b) 1reathing .
Cek na na"as k krban (l (lck-"ee "eel-listen ten)
2.
8emast mastik ikan an krb krban an6p 6pa asien ien be berna rna"as6 "as6ti tid dak
c) Circulatin .
8ema 8emast stik ikan an ada ada tida tidakn kny ya deny denyut ut jant jantun ung g krb krban an
2.
8emberikan bantuan sirkulasi
d) De"ibrilasi .
nal nalis isa a ira irama ma jant jantun ung g pasi pasien en6k 6krb rban an'' ada ada indi indika kasi si untu untuk k pemb pember eria ian n sh shck ck Prsedur de"ibrilasi sebagai berikut >
2.
Padd Paddle le dit ditem empa patk tkan an diba diba! !ah kla+ kla+ik ikul ula a kan kanan an deka dekatt tula tulang ng dada dada atas atas
list listri rik. k.
0.
1il 1ila hanta ntaran ran (pa (paddl ddles) ditemp tempa atkan tkan pada temp tempa at sed sedemiki mikia an rupa rupa seh sehingg ngga
sejuml sejumlah ah aru maLim maLimal al beraks beraksii sebany sebanyak ak mungki mungkin n pada pada mikar mikardiu dium. m. kti+ kti+ita itas s elektr elektrik ik dengan kntraksi kardiak yang e"ekti" dapat dihasilkan bila mikard dapat ksigen dalam jumlah yang yang cukup dan bila bila pusat pacu mengambil mengambil alih kembali. kembali. %.
2.. ..*
Sementara jangan se sentuh krban.
Pr(se)ur %"P
2.4.%. Persiapan alat RJP dilapangan gunakan tissue untuk membatasi antara mulut pasien dengan mulut penlng 2.4.%.2 Persiapan pasien > .
Psi Psisi si tubu tubuh h pend pender erit ita a dile dileta takk kkan an ber berda dasa sark rkan an leta letak k luka luka seca secara ra umum umum ps psis isii penderita penderita terlenta terlentang ng dengan dengan tujuan tujuan meningka meningkatkan tkan aliran aliran darah darah ke rganrganrgan +ital.
2.
pabi pabila la ter terda dapa patt traum trauma a pada pada leh leher er dan dan tul tulan ang g bela belaka kang ng'' pende penderi rita ta jan janga gan n digerakkan sampai persiapan transprtasi selesai' kecuali untuk menghindari terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertlngan pertama seperti pertlngan untuk membebaskan jalan na"as.
5.
Pend Pender erit ita a yang yang meng mengal alam amii luka luka parah parah pad pada a bagi bagian an muka muka ata atau u pend pender erit ita a tidak sadar' harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring miring) untuk memudahkan cairan keluar dari rngga mulut dan untuk menghindari sumbatan sumbatan jalan na"as leh muntah atau darah darah penangan penanganan an yang yang sangat sangat penti penting ng adala adalah h meyaki meyakinka nkan n bah!a bah!a salurn salurna a na"as na"as tetap tetap terbu terbuka ka untuk untuk menghindari terjadinya as"iksia.
0.
Pend Pender erit ita a denga dengan n luka luka pada pada kepal kepala a dapat dapat diba dibari ring ngka kan n telen telenta tang ng data datarr atau atau kepa epala a
gak diti diting ngg gikan. kan. =id =idak diben benarka rkan psi sisi kep kepala lebih bih ren rendah
dari bagian tubuh lainnya. %.
,alau masih ragu tentang psisi luka penderita' ta' sebaiknya penderita dibaringkan dengan psisi terlentang datar.
9.
Pada Pada pend pender erit ita a shck shck hyp+ hyp+l lem emik ik'' bari baring ngka kan n pende penderi rita ta terle terlent ntan ang g denga dengan n kaki ditinggikan 53 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanand arah menjadi meningkat. =etapi bila penderita menjadi lebih sukar berna"as atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakinya kembali.
2.4.%.2 Persiapan lingkungan >
5.
Siapka apkan n ling ingkun kungan gan yang ang jau jauh dari kera keram maian ian untu ntuk memuda mudah hkan kan mel melakuk akukan an resusitasi.
Hal4hal 5ang &erlu )$&erhat$kan 6 a.
Ientil tilasi buatan (mulut ke mulut) dilakukan segera' kepala ditengadahkan kebelakang dan dagu diangkat untuk meregangkan jalan na"as dan memajuklan' lidah lidah dalam dalam menyi menyiapk apkan an +enti +entilas lasii mulut mulut ke mulut' mulut' tekni teknik k baru baru menga menganju njurka rkan n penghentian +entilasi '% detik dan sedikit kekuatan dan tekanan pada ekshaiasi sehingga sehingga espagus espagus tidak tidak teruka teruka (yang (yang memungki memungkinkan nkan udara udara di ba!ah ba!ah tekanan tekanan
b.
,mpresi ja jantung ek eksternal . aku akuka kan n kmb kmbin inas asii na"a na"as s buat buatan an dan dan kmp kmpre resi si jant jantun ung g luar luar deng dengan an perbandingan perbandingan 53>2 (baik atau 2 penlng)' dengan teknik sebagai berikut. 2. Deng Dengan an jari jari telun telunjuk juk dan jari tengah tengah penl penlng ng menelus menelusuri uri tulang tulang iga iga kanan kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang dada 5. Dari Dari pert pertem emua uan n tula tulang ng ster sternu num m diuk diukur ur kura kurang ng lebi lebih h 2 atau atau 5 jari jari keat keatas as daer daerah ah
ters terseb ebut ut
meru merupa paka kan n
temp tempat at
untu untuk k
tang tangan an
pen penl lng ng
dala dalam m
memberikan bantuan sirkulasi. 0. etakkan etakkan jari-ja jari-jari ri kedua tangan tangan atau saling saling mengait mengait untuk untuk memastika memastikan n bah!a penekanan yang dilakukan tepat pada sternum dan tidak pada tulang iga atau bagian atas perut. %. Deka Dekatk tkan an bada badan n pen penl lng ng +ert +ertik ikal al diat diatas as pasi pasien en deng dengan an beru berump mpu u pada pada kedua tangan diluruskan diatas sternum pasien dan tekan sternum tegak lurus sedalam 5'4 %cm. 9. epaskan epaskan tekanan tekanan tanpa tanpa melepas melepas kntak kntak antara antara tangan tangan dan sternum sternum pasien' pasien' kemudi kemudian an ulang ulangii peneka penekanan nan6k 6kmpr mpresi esi jantun jantung g luar luar dengan dengan kecep kecepata atan n 33L6men 33L6menit it (dilakuk (dilakukan an 0 siklus6me siklus6menit' nit' berarti berarti hampir hampir 2L kmpresi kmpresi dalam detik). /. ,mbi ,mbinas nasika ikan n kmpre kmpresi si dan na"as na"as buatan buatan > setel setelah ah 53L kmpre kmpresi' si' berikan berikan na"as buatan yang e"ekti" sebanyak 2L. 4. =ida =idak k ada ada penu penund ndaa aan n anta antara ra kmp kmpre resi si na"a na"as s buat buatan an kmp kmpre resi si lagi lagim m sehingga jeda !aktu tidak lama' lanjutkan resusitasi sampai. . Pertlng Pertlngan an diamb diambilil leh leh yang yang lebih lebih ahli 3. Pasien mulai mulai bergerak6ada bergerak6ada na"as spntan spntan . . Penlng Penlng kelelahan kelelahan (harusnya (harusnya penlng penlng diganti diganti tiap 2 menit' menit' bila jumlah jumlah penlng
memadai)
2. 1ila 1ila pasien6k pasien6krba rban n tak ada luka tetapi tak berespn berespn dengan dengan bantuan na"as' na"as' atur psisinya agar miring ke samping (lateral psitin) agar lidah tak jatuh kebelakang kebelakang dan menyumbat saluran na"as.
2../ !n)$kas$ %"P B(leh T$)ak D$lakukan 8enuru 8enurutt American !eart Association Association 233 ada beberapa kndisi RJP bleh
Resuscitatin6DNR) •
Sudah tampak tanda-tanda kematian (kaku mayat' lebam mayat) atau pada trauma yang yang tidak tidak mungkin mungkin diselama diselamatkan tkan (seperti> (seperti> leher leher yang yang terpenggal)
Di tahu tahun n 2335 2335'' "he National National Asscociaati Asscociaation on of #M$ %hysicia %hysicians ns (NA#M$%) (NA#M$%) mempubli mempublikasik kasikan an pedman pedman untuk untuk tidak tidak melakuka melakukan n resusitas resusitasii pada pasien pasien trauma trauma yang > . Pasien dengan trauma tumpul yang ditemukan dalam kndisi apneu' tidak ada nadi dan tidak ada irama :C; (asistle) 2. Pasien dengan luka tembus6tusuk yang ditemukan dalam kndisi apneu dan tidak ada nadi 5. ,rban dengan leher yang terpenggal atau hemicorporectomy 0. ,rban yang mengalami henti jantung ditlng petugas medis dan setelah % menit melakukan resusitasi tidak berespn. Semua keputusan yang dibuat harus berdasar pada aturan yang berlaku di tempat tersebut
2..0 Tan)a Tan)a %"P 5ang Berkual$tas . Psisi tangan tetap di sternum selama melakukan kmpresi dada 2. ,mpresi dada dilakukan dengan kecepatan minimal 33 L6 menit 5. ,mpresi dada dilakuka dengan kedalaman minimal % cm atau 2 inchi 0. 8emberikan kesempatan pada dinding dada untuk mengembang kembali sebelum kmpresi berikutnya %. 8eminimalkan interupsi kmpresi dada selama RJP 9. 8enghindari pemberian bantuan na"as yang berlebihan
BAB 3 T!N"AUAN "U%NAL
3.1 Latar Belakang Belakang "urnal Pengak Pengakuan uan terhada terhadap p rendahn rendahnya ya angka angka kelangs kelangsunga ungan n hidup hidup pasca pasca resusita resusitasi si dan tingginy tingginya a biaya biaya pera!at pera!atan an akibat akibat penggu penggunaa naan n alat bantu bantu pasca pasca resusita resusitasi si menyeba menyebabkan bkan mulai mulai diperhit diperhitung ungkann kannya ya kebijaka kebijakan n DNR sekitar sekitar tahun tahun /3-an. Selain Selain itu jarang sekali sekali pasien bertahan bertahan hidup hidup setelah dilakukan dilakukan RJP ketika ketika henti henti jantung jantung yang timbul timbul disebab disebabkan kan leh leh penyak penyakit it selain selain jantung jantung atau atau dis"ungsi rgan. #arapan #arapan hidup pasien pasien setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan RJP sangat sangat buruk buruk ($%&) ($%&) bila henti henti jantung jantung terjadi pada pada pasien pasien dengan dengan gagal ginjal'k ginjal'kanke anker r (kecuali dengan dengan penyakit yang minimal)' minimal)' atau DS* dan dengan dengan tidak adanya adanya penyakit penyebab penyebab yang irre+ersible' diikuti dengan trauma' perdarahan' perdarahan' hiptensi hiptensi yang yang berkepa berkepanja njanga ngan n atau pneum pneumnia. nia. ssia ssiasi si ,edkte ,edkteran ran merika merika menjadi menjadi rganisa rganisasi si pertama pertama yang yang mengusul mengusulkan kan pemberla pemberlakua kuan n kebijak kebijakan an DNR tersebu tersebutt secara "rmal yang dikmunikasikan kepada seluruh sta"" terkait tentang kebijakan baru tersebut ( American Medical Association Association'' /0 dalam 1re!er' 2334). DNR atau d-nt-resuscitate adalah suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan CPR. #al ini berarti bah!a dkter' pera!at' dan tenaga emergensi medis tidak akan melakukan usaha CPR emergensi bila perna pernapa pasan san maupu maupun n jantun jantung g pasie pasien n berhe berhent nti. i. CPR CPR atau atau cardi cardipu pulm lmna nary ry resuscitatin adalah suatu prsedur medis yang digunakan untuk mengembalikan "ungsi "ungsi jantung jantung (sirkulas (sirkulasi) i) dan pernapa pernapasan san spntan spntan pasien pasien bila serang serang pasien pasien mengalami kegagalan jantung maupun pernapasan. ssiasi Pera!at merika merika juga membicarakan membicarakan tentang tentang kebijakan kebijakan DNR' bah!a keputusan DNR diambil dengan sebelumnya telah diin"rmasikan kepada pasien dan keluarganya mengenai keuntungan dan kerugian' serta disepakati leh semua semua pihak pihak yang yang terlibat terlibat dalam dalam dkumen dkumen baku baku untuk untuk menghin menghindari dari tuntuta tuntutan n (merican Nurses ssciatin' 2335 dalam 1re!er' 2334). 8enurut 8rrisn et al (233)' perintah untuk tidak melakukan resusitasi (DNR) (DNR) diberika diberikan n leh dkter dkter berlisen berlisensi si atau atau pernyat pernyataan aan penlak penlakan an resusita resusitasi si merupakan merupakan permintaan permintaan tertulis pasien atau keluarganya dan harus ditandatangani ditandatangani pada pada "rmat "rmat baku baku yang yang dituang dituangkan kan dalam dalam in"rmed in"rmed cnsent cnsent'' serta serta diputus diputuskan kan setelah melalui prses knsultasi dengan dkter yang ber!enang' artinya bah!a
pasien6keluarganya dapat menerima dan memahami in"rmasi yang akurat tentang kndisi' prgnsis' jenis tindakan medik yang diusulkan' tindakan alternati" lain' risik' dan man"aat dari tindakan medis tersebut. 3.2 Met() Met()e e Penelitian ini menggunakan design crss sectinal' dimana dilakukan pada bulan September 235 sampai bulan 8aret 230. Sebanyak 233 pera!at yang bekerja di Rumah Sakit mam ,hmeini dipilih dengan acak menggunakan simple randm. randm. Para pera!at pera!at mengisi mengisi kuesin kuesiner er yang yang terbagi terbagi menjadi menjadi 2 bagian bagian yang yang pertama berisi data demgra"i dan yang kedua berisi pertanyaan mengenai DNR 7rders. 7rders. Semua Semua partisip partisipan an diminta diminta mengisi mengisi kuesin kuesiner er dalam dalam !aktu !aktu minggu. minggu. pabila kuesiner kuesiner tidak dikirim lebih dari minggu peneliti akan mengirimkan mengirimkan pesan pengingat. nalisa statistik menggunakan SPSS "r !ind!s +ersi 4. Data disebut signi"ikan apabila P +alue $ 3'3% 3.3 Has$l Has$l 1erda 1erdasar sarkan kan kuisi kuisine nerr tenta tentang ng pand pandan anga gan n pera! pera!at at menge mengena naii DNR' DNR' sebag sebagia ian n besa besarr pera! pera!at at (54'/& (54'/&)) menga mengang ngga gap p bah! bah!a a DNR diperl diperluka ukan n dan dan memerlukan peran pera!at di dalamnya. ,eterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan keputusan terkait DNR dianggap dianggap sangat sangat perlu (25'2&) (25'2&) akan tetapi' tetapi' jika pasien atau keluarga keluarga tidak tidak mampu mampu memutusk memutuskan' an' maka keluarga keluarga dan dkter dkter keluarga keluarga berha berhak k menga mengamb mbil il kepu keputus tusan an.. 8enu 8enurut rut %'%& %'%& resp respnd nden en'' keput keputusa usan n DNR DNR memang memang didapat didapat dari pasien' pasien' keluarga keluarga'' dan dkter dkter dan hanya sebagian sebagian kecil respnden (2'/&) yang menganggap DNR merupakan ke!enangan rumah sakit dengan dengan alasan alasan bah!a bah!a ke!ajib ke!ajiban an dari rumah rumah sakit sakit adalah adalah untuk untuk meningk meningkatka atkan n harapan hidup pasien (5%'4&). Pasien yang meminta untuk dilakukan dilakukan DNR bukan berarti pasien tersebut diabaikan begitu saja sebab knteks DNR yang sebenarnya hany hanya a menga mengacu cu pada pada peng penghe henti ntian an tinda tindakan kan &ardio &ardio %ulmona %ulmonary ry Rescucit Rescucitatio ation n (DNR)' bukan penghentian pada terapi atau pera!atan rutin pasien. #al ini sejalan dengan sebagian besar ja!aban sebgaian besar respnden (9/'2&) yang memilih langkah yang sama setelah keputusan keputusan DNR dibuat dan sebanyak 99& respnden respnden mengatakan terlibat pada prses DNR terutama pasien pernyakit terminal seperti kanker' diikuti keh luka bakar' ense"alpati' serangan jantung' pasien #I' dan bayi dengan kelainan kngenital.
19
3.' Anal$s$ Anal$s$s s Sebagian Sebagian besar respnden respnden di dalam penelitian penelitian ini menganggap menganggap bah!a DNR diperlukan dan merasa perlu untuk terlibat di dalamnya. #al tersebut berkaitan dengan prinsip prinsip etik kepera!atan autonomy' autonomy' beneficience' beneficience' dan non maleficience. Prinsip mral yang diyakini pasien6keluarganya harus dihargai' meskipun sudut pand pandan ang g seca secara ra etik etik berb berbed eda' a' prin prinsi sip p autonomy di seba sebagia gian n besa besarr nega negara ra dihrmat dihrmatii secara secara legal' legal' yang yang memerluka memerlukan n keteramp keterampilan ilan dalam dalam berkmun berkmunikas ikasii secara baik. Pera!at secara kgniti" memiliki kmunikasi terapeutik yang dapat dijadika dijadikan n acuan acuan untuk untuk membicara membicarakan kan hak tnmi tnmi pasien6k pasien6kelu eluarga arganya' nya' melalui melalui 20
info inform rmed ed
cons consen ent t '
pasien
dan
keluarga
telah
menentukan
pilihan
menerima menerima6men 6menla lak k tindakan tindakan medis' medis' termasuk termasuk resusita resusitasi' si' meskipu meskipun n umumnya umumnya pasien6k pasien6kelu eluarga arga tidak tidak memiliki memiliki rencana rencana terhada terhadap p akhir akhir kehidup kehidupann annya. ya. Pera!at Pera!at dapat memberikan edukasi tentang prses tersebut dengan cara-cara yang baik dan tidak tidak menghaki menghakimi mi pasien6k pasien6kelu eluarga arga untuk untuk menerima menerima saran6ma saran6masuka sukan' n' tetapi tetapi mendukung keputusan yang mereka tetapkan (#' 233% dalam 1asbeth dan Sampurna' 233). Prinsip Prinsip mral mral beneficence beneficence pada penerimaan6penlakan tindakan resusitasi menga mengand ndun ung g arti arti bah! bah!a a pasie pasien n memili memilih h apa apa yang yang menuru menurutt merek mereka a terba terbaik ik berdasar berdasarkan kan keterang keterangan-ke an-ketera teranga ngan n yang yang diberika diberikan n pera!at pera!at'' pera!a pera!att dapat dapat memberika memberikan n in"rmas in"rmasii akurat akurat mengen mengenai ai keberhas keberhasilan ilan resusita resusitasi' si' man"aa man"aatt dan kerug kerugia ianny nnya' a' serta serta angk angka a harap harapan an hidup hidup pasca pasca resusi resusita tasi' si' terma termasuk suk e"ek e"ek samping6kmplikasi samping6kmplikasi yang terjadi' lama masa pera!atan' pera!atan' serta penggunaan penggunaan alat bantu pendukung kehidupan yang memerlukan biaya cukup besar. Data-data dan in"rm in"rmasi asi yang yang dibe diberik rikan an dapa dapatt menja menjadi di acua acuan n pasie pasien6k n6kel elua uarga rgany nya a dala dalam m menentukan keputusan (1asbeth dan Sampurna' 233). Prinsip mral nonmalefecience berkaitan dengan pelaksanaan tindakan RJP tidak membahayakan6merugikan pasien6keluarganya. 8enurut #ilberman' ,utner J' Parsns dan 8urphy (/) dalam 1asbeth dan Sampurna (233) dikatakan bah!a bah!a banyak banyak pasien pasien mengala mengalami mi ganggu gangguan an neurl neurlgi gi berupa berupa disabili disabilitas tas berat berat yang yang diikuti diikuti dengan dengan kerusaka kerusakan n tak pasca pasca RJP' RJP' menyeb menyebabk abkan an kerusaka kerusakan n tak tak permanen (brain (brain death)' death )' tingkat kerusakan tak berkaitan dengan tindakan RJP ber+ariasi antara 3-45&. =indakan RJP dikatakan tidak merusak jika keuntungan keuntungan yang didapatkan lebih besar. Data tersebut dapat menjadi pertimbangan dkter dalam menentukan DNR pada pasien dengan angka harapan hidup relati" kecil dan prgnsa yang buruk. #al ini disebab disebabkan kan leh leh Pengaku Pengakuan an terhada terhadap p rendahn rendahnya ya angka angka kelan kelangsu gsung ngan an hidu hidup p pasca pasca resus resusita itasi si dan dan tingg tingginy inya a biay biaya a pera! pera!ata atan n akiba akibatt penggunaan alat bantu pasca resusitasi. Pasien Do Not Resuscitate (DNR) Resuscitate (DNR) pada kndisi penyakit krnis6terminal krnis6terminal dari sisi tindakan kepera!atan tidak akan berbeda dengan pasien pada umumnya' umumnya' hanya memiliki makna bah!a jika pasien berhenti bernapas atau henti jantung' tim medis tidak akan melakukan resusitasi6Resusitasi 21
Jantung Paru (RJP)' hal ini sesuai dengan de"inisi yang dikemukakan #' bah!a jika RJP yang dilakukan dilakukan tidak memberikan hasil signi"ikan pada situasi tertentu' dan lebih memba!a kerugian bagi pasien6keluarganya dari segi materil maupun imater imateril' il' maka maka pela pelaksa ksana naan an RJP RJP tidak tidak perlu perlu dilak dilakuk ukan an (rda (rdagh gh'' 2333 2333 dalam dalam 1asbeth dan Sampurna' 233).
3.* "urnal terlam&$r7
BAB ' PENUTUP
'.1 Kes$m&u Kes$m&ulan lan 0.. DNR
atau
d-nt-resuscitate
adalah
suatu
perintah
yang
memberita memberitahuk hukan an tenaga tenaga medis untuk tidak melakuka melakukan n CPR. CPR. #al ini berarti bah!a bah!a dkter' pera!at' pera!at' dan tenaga emergensi emergensi medis tidak akan melakuka melakukan n usaha usaha CPR emergen emergensi si bila pernapa pernapasan san maupun maupun jantung jantung 0..2 0..2
pasien berhenti. ,riteria ,riteria dilaku dilakukann kannya ya DNR ialah ialah perinta perintah h DNR untuk untuk pasien pasien harus harus tertul tertulis is baik baik di catatan catatan medis pasien pasien maupun di catatan catatan yang diba!a diba!a pasien pasien
0..5 0..5
sehari-hari' di rumah sakit atau kepera!atan' atau untuk pasien di rumah. Prinsip Prinsip DNR ialah ialah hanya hanya berart berartii tidak melaku melakukan kan RJP pada pada pasien pasien yang yang mengalami henti jantung atau henti na"as. Penanganan dan tatalaksana pasien lainnya tetap dilakukan 22
0..0 0..0
Prse Prsedu durr mendis mendiskus kusika ikan n keputu keputusa san n DNR DNR dilak dilakuka ukan n deng dengan an kelua keluarga rga pasie pasien n deng dengan an menjel menjelask askan an keleb kelebih ihan an dan dan kekur kekuran anga gan6r n6res esik ik dari dari dilakukannya DNR #+P ET!K PE%A PE%AN N PE%A PE%A8 8AT K+N#EP %" %"P
'.1.* '.1./ '.1. '.1.0 0 '.1. '.2 #ara #aran n #endakny #endaknya a tenaga tenaga kesehata kesehatan n lebih lebih mengeta mengetahui hui tentang tentang knsep knsep DNR secara secara jelas' sehingga jika ada pasien dengan permeintaan DNR maka para tenaga medis tidak bingung akan tindakan apa yang akan dilakukan. Selain itu sebaiknya setiap rumah sakit memiliki standar S7P mengenai tindakan DNR serta publikasi mengenai DNR kepada seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit.
DATA% PU#TAKA # . 233. 233. Cardiac Cardiac rrest rrest in Special Special Situatins> Situatins> 233 233 merican merican #eart #eart ssciatin ssciatin ;uideline "r Cardipu Cardipulmn lmnary ary Resuscit Resuscitati atin n and :mergen :mergency cy Cardi+a Cardi+ascul scular ar Care. Care. Circulat Circulatin in'' 22' 22' 400-40% 1asbeth' M 233. Fnalisis etik terkait resusitasi jantung paruF' Maalah edokteran ndonesia ' Ilume> %' Nmr> ' Np 233 1re!er' 1re!er' 1 C. 2334.FD nt abandn' d nt resuscitate* resuscitate* a patient ad+cay psitinF. psitinF. *ournal of Nursing +a,.+lume +a,.+lume 2' number 2' 2334. 8rrisn' aurie J.' ,ierAek' ;erald' Diekema' Duglas Duglas S.' Sayre' 8ichael R.' Sil+ers' Sctt 8.' dris' hamed #.' K8ancini' 8ary :. 233'FPart 5> :thics> 233 merican #eart ssciatin ;uid ;uidel elin ines es
"r "r
Card Cardi ipu pulm lmn nar ary y
Resu Resusc scit itat ati in n
and and
:mer :merge genc ncy y
Card Cardi i+a +asc scul ular ar
CareF'&irculation' CareF'&irculation' 4 4 suppl 5' S99%-S9/%. D7> 3.96circulatinaha.3./33%. ,risanty' dkk. 233. Asuhan 233. Asuhan epera,atan epera,atan /a,at /a,at Darurat . CI =rans n" 8edia> Jakarta. =ny =ny''
dkk. 232. 232. Penatal Penatalaksa aksanaa naan n #enti #enti Jantung Jantung di uar uar Rumah Rumah Sakit Sakit Sesuai dengan dengan
lgritma # 233. ?88 ?88 PR:SS > 8alang ;aya 1aru. 23
24