BAB I PENDAHULUAN 1.1. TUJUAN TUJUAN PERCOB PERCOBAAN AAN
1) Menentukan absorbsi dan panjang gelombang maksimum vitamin B 12 2) Menentukan Menentukan kurva kurva kalibrasi kalibrasi vitamin B12 3) Menetukan Menetukan kadar kadar Vitamin Vitamin B12 dalam sampel 1.2. METODOLO METODOLOGI GI PERCOBAAN PERCOBAAN a. Tempat mpat dan dan Wa Waktu ktu
Praktikum “penentuan kadar etanol dengan cara destilasi” dilaksanakan pada hari enin! 2" Mei 2#1" pukul 12$3# s$d 1"$3# %&B di 'aboratorium (isika (armasi Politeknik esehatan ementerian esehatan *akarta && . A!at A!at dan dan Ba"a Ba"an n A!at 1) pektr pektro+o o+otom tometri etri ,V-V ,V-Vis is 2) 'abu 'abu ,kur ,kur 1## 1## ml ml 3) Pipe Pipett Vo Volume lume .) Pipet ipet (ille iller r ") Beake eakerr /las /lasss 0) Boto Botoll emp empro rott ) Pipet ipet etes tes ) patu patula la 'og 'ogam am 4) issue Ba"an
1) 56uadest 2) Vitami amin B12 baku murni 3) Vitami amin B12 sampel #. Ca$a %e$&a 1. Penentua Penentuan n a'($') a'($') dan dan pan&an* pan&an* *e!(ma *e!(man* n* mak')mum mak')mum +)tam)n +)tam)n B12 aku mu$n)
a$ 5lat 5lat dan dan bah bahan an disia disiapk pkan an b$ 7ipipet . ml dari larutan baku induk murni Vit$ Vit$ B12 menggunakan pipet volume! kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 1## ml! kemudian tambahkan a6uadest ad tanda batas! kocok ad homogen
c$ 7iukur absorbsi larutan baku .# ppm pada spektro+otometer dengan a6uadest sebagai blanko pada panjang gelombang 3.1 8 31 nm! cari 1
panjang gelombang maksimumn9a :; maks < 301 nm : A 1 < 2# a) 2. Penentuan %u$+a %a!)$a') ,)tam)n B1 mu$n) a$ 7ibuat lima seri larutan dari larutan Vit$ B12 baku murni dengan
konsentrasi 1#! 2#! 3#! .#! "# ppm b$ 7ipipet dari larutan vitamin B12 baku murni dengan volume masingmasing konsentrasi 9ang telah ditentukan = 1 ml larutan Vit$ B 12 baku murni! dimasukkan ke dalam labu ukur 1## • •
ml! kemudian ditambahkan a6uadest ad 1## ml : 1- ppm) 1 ml larutan Vit$ B 12 baku murni! dimasukkan ke dalam labu ukur "# ml!
•
kemudian ditambahkan a6uadest ad 1## ml : 2- ppm) 3 ml larutan Vit$ B 12 baku murni! dimasukkan ke dalam labu ukur 1##
•
ml! kemudian ditambahkan a6uadest ad 1## ml : - ppm) . ml larutan Vit$ B 12 baku murni! dimasukkan ke dalam labu ukur 1##
•
ml! kemudian ditambahkan a6uadest ad 1## ml : /- ppm) " ml larutan Vit$ B 12 baku murni! dimasukkan ke dalam labu ukur 1##
ml! kemudian ditambahkan a6uadest ad 1## ml : 0- ppm) c$ 7iukur absorbsi masing-masing larutan tersebut menggunakan spektro+otometer
dengan
a6uadest
sebagai
blanko
pada
panjang
gelombang maksimum 9ang didapat$ d$ 7ari data tersebut dapat diperoleh nilai a! b! dan r! buat kurva kalibrasi dan persamaan kalibrasin9a
a.
. Penetapan %ada$ ampe! 7ibuat larutan sampel 3 ml>1## ml . 7iukur adsorben larutan tersebut menggunakan spektro+otometer pada
panjang gelombang maksimum 9ang didapat dengan a6uadest sebagai blanko #. 7ihitung kadar sampel Vit$ B 12 /. Pe$")tun*an Penentuan %u$+a %a!)$a') Pan&an* *e!(man* mak')mum ,)tam)n B12 1
; maks < 301 nm : A 1 < 2# a ) 5 < a$b$c 2# < :a)$:1)$:1#$###)
5
< #!#2#
e$apan an* a)k 3-410 5 -4607 Untuk n)!a) A 8 -410
5
< a$b$c
#!1"
< :#!#2#)$:1)$:c)
c
< !2. ppm ? 1# ppm
Untuk n)!a) A 8 -460
a$
5
< a$b$c
#!"
< :#!#2#)$:1)$:c)
c
< .1!#0 ppm ? "# ppm
Ran*e 'e$apan 'ee'a$ 1- ppm 5 0- ppm Pe$")tun*an 10 ppm 1# ppm < 1000 ppm @ 1## ml < 1 ml ad 1## ml 20 ppm
b$
2# ppm <
1000 ppm
@ "# ml
< 1 ml ad "# ml
@ 1## ml
< 3 ml ad 1## ml
@ 1## ml
< . ml ad 1## ml
@ 1## ml
< " ml ad 1## ml
30 ppm
c$
3# ppm <
1000 ppm 40 ppm
d$
.# ppm <
1000 ppm 50 ppm
e$
"# ppm <
1000 ppm
BAB II TINJAUAN PUTA%A
1. DAAR TEORI pekt$(9(t(met$) U,:,)'
pektrum ,V-Vis merupakan hasil interaksi antara radiasi elektromagnetik :AM) dengan molekul$ AM merupakan bentuk energi radiasi 9ang mempun9ai si+at gelombang dan partikel :+oton)$ arena bersi+at sebagai gelombang maka beberapa parameter perlu diketahui! misaln9a panjang gelombang :;)! +rekuensi :v)! bilangan gelombang : v´ ) dan serapan :5)$ AM mempun9ai vektor listrik dan vektor magnet 9ang bergetar dalam bidang-bidang 9ang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi$ (oton = Besarn9a tenaga +oton berbading lurus dengan +rekuensi dari AM
E 8 ". + dimana < energ9 h < etapan Planck < 0!03 $ 1# 2 erg$ $ molekul -1 < 0!03 $ 1# 3. joule$ $ molekul -1 pektro+otometer dapat digunakan untuk mengukur besarn9a energi 9ang diabsorbsi atau diteruskan$ *ika radiasi 9ang monokromatik meleCati larutan 9ang mengandung Dat 9ang dapat men9erap! maka radiasi ini akan dipantulkan! diabrorbsi oleh Datn9a dan sisan9a ditransmisikan$ 'ombert dan Beer telah menurunkan secara empirik hubungan antara intensitas caha9a 9ang ditransmisikan dengan tebaln9a larutan dan hubungan antara intensitas tadi dengan konsentrasi Dat$ Eukum 'ombert-Beer = 5 < log
lo li < 9$b$c < a$b$c
7imana 5 < serapan
a < da9a serap
lo < intensitas sinar 9ang datang
b < tebal larutan > kuvet
li < intensitas sinar 9ang diteruskan
c < konsentrasi : 4$1-1$mg$ml-1 )
9 < absortivitas molekular : mol$cm$
−1
l1
)
Pen)mpan*an:Pen)mpan*an Hukum Bee$
Pada konsentrasi rendah! gra+ik hubungan dari serapan dengan konsentrasi biasan9a merupakan garis lurus$ Pada konsentrasi 9ang lebih tinggi kurva ini dapat membelok kearah absis atau ordinat$ Pen9impangan ini disebabkan oleh kondisi percobaan 9ang sudah tidak dipenuhi lagi! 9aitu = 1$ 2$ 3$ .$
Faha9a tidak cukup monokromatis Faha9a sampingan :sta9 radiation) mengenai detektor epekaan detektor berubah &ntensitas sumber caha9a dan ampli+ier dari detektor berubah-ubah karena tegangan
tidak stabil "$ Pada desiasi-asosiasi keseimbangan kimia berubah! misaln9a pada perubahan pE larutan$ 0$ 'arutan ber+luoresensi$ uhu larutan berubah selama pengukuran$ Jen)':Jen)' pekt$(9(t(mete$ U,:,)' ;
1$ ingle Beam a$ Felah keluar sinar monokromatis han9a satu b$ %adah > kuvet 9ang dapat dilalui sinar han9a satu c$ etiap perubahan panjang gelombang! alat harus dinolkan 2$ 7ouble Beam a$ Felah keluar monokromatis ada dua b$ %adah melalui dua kuvet sekaligus c$ 5lat cukup satu kali dinolkan dengan cara mengisi kedua kuvet dengan larutan blanko Pen**unaan pekt$(9(t(mete$ U,:,)' ;
pektro+otometer ,V-Vis digunakan terutama untuk analisa kuantitati+! tetapi dapat juga untuk analisa kualitati+$ Gang perlu diperhatikan dalam analisa kualitati+ = 1$ Membandingkan ; maksimum 2$ Membandingkan serapan :5)! da9a serap :a) 3$ Membandingkan spektrum serapann9a
1$ *enis Pelarut :Polar! Hon Polar) Pelarut 9ang umum digunakan adalah air! etanol! methanol! dan n-heksan 2$ pE larutan 3$ adar larutan! jika konsentrasi tinggi akan terjadi polimerisasi 9ang men9ebabkan ; maksimum berubah sama sekali atau harga lo I la .$ ebal larutan! jika digunakan kuvet dengan tablet berbeda akan memberikan spektrum serapan 9ang berbeda "$ 'ebar celah
Makin lebar celah :lit %idth) maka makin lebar pula serapan :Band %idth)! caha9a polikromatis! resolusi dan puncak-puncak kurva tidak sempurna$ Ana!)'a %uant)tat)9
,ntuk analisa kuantitati+ dilakukan langkah-langkah sebagai berikut 1$ Pembuatan pektrum erapan 2$ Pembuatan urva alibrasi 3$ a$ Pembuatan 'arutan tandar
Dari zat murni / Diukur pada λ
b$ Pengenceran ample
Pembuatan spektrum serapan bertujuan untuk memperoleh panjang gelombang maksimum dan sen9aCa tersebut dari konsentrasi 9ang biasa digunakan antara "-1# ppm$ Panjang gelombang maksimum perlu kita cari! karena akan digunakan untuk penetapan kadar$ Penetapan kadar dilakukan pada ; maksimum dengan alasan sebagai berikut = 1$ Pada ; maksimum diperoleh serapan maksimum! dimana perubahan serapan karena konsentrasi juga maksimum! sehingga menghsilkan kepekaan dan keakuratan 9ang lebih tinggi$ 2$ Pada pita panjang gelombang maksimum ini! da9a serap juga relati+ konstan! sehingga diperoleh kurva kalibrasi 9ang linier$ 3$ Pada ; maksimum bentuk serapan pada umumn9a landai! sehingga kesalahan penempatan > pembacaan ; dapat diabaikan$ Bagian-Bagian 9ang Penting dari pektro+otometri ,V-Vis = 1$ 2$ 3$ .$ "$
umber Faha9a Monokromator uvet 7etektor 5mpli+ier
0$ 7ispla9
2. TUDI PRE
F03EFoH1.J1.P
BM 13""!3
ianokobalamin mengandung tidak kurang dari 40!#K dan tidak lebih dari 1##!"K F 03EFoH1.J1.P ! dihitung terhadap Dat 9ang telah dikeringkan$ Peme$)an
Eablur atau amor+ merah tua atau serbuk hablur merah$ Bentuk anhidrat sangat higroskopis$ *ika terpapar pada udara men9erap air lebih kurang 12K$ %e!a$utan 5gak sukar larut dalam air L larut dalam etanol L tidak larut dalam aseton! dalam kloro+orm! dan dalam eter$ Ident)9)ka') pketrum serapan ultraviolet larutan 9ang diperoleh pada Penetapan kadar menunjukkan maksimum pada panjang gelombang lebih kurang 2 nm 1 nm! 301 1 nm dan ""# 2 nm$ Perbandingan serapan pada panjang gelombang 301 nm dan 2 nm adalah antara 1!# dan 1!4# L dan perbandingan serapan pada panjang gelombang 301 nm dan ""# nm adalah antara 3!1" dan 3!.#$ Wada" Pen)mpanan 7alam Cadah tertutup rapat! tidak tembus caha9a$ : Literatur
BAB III HAIL DAN PEMBAHAAN .1. HAIL .1.1 Tae! e$apan pekt$um > 3nm7 3.1 3.3 3." 3. 3.4 3"1
A'($en #!3. #32 #!.# #!.3 #!.3 #!"20
> 3nm7 30# 301 302 303 30. 300
A'($en #!#3 #!# #!#2 #!4 #!03 #!#.
> 3nm7 3 34 31
A'($en #24# #!234 #!2#3
3"3 3"" 3" 3"4
#!"4# #!003 #!3 #!43
304 31 33 3"
#!"# #!.1 #!.#1 #!33.
.1.2 Tae! %u$+a %a!)$a')n ; maks < 301 nm C 1# ppm 2# ppm 3# ppm .# ppm "# ppm
A'($en #!2#0 #!.# #!010 #!1. 1!#1
.1. G$a9)k %u$+a %a!)$a')
Absorban
1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 10 ppm
20 ppm
30 ppm
40 ppm
50 ppm
Konsentrasi
.1./ Penetapan %ada$ ,)tam)n B 12 3 ml 100 ml
> 3nm7
A'($en 1
A'($en 2
301 nm
#!012
#!012
maka! G1
< 5 NBO1
G2
< 5NBO2
#!012 < #!##33 N #!#2#24 O 1
#!012 < #!##33 N #!#2#24 O 2
O1
O2
X rata
< 3# ppm
rata =
−
30 + 30 2
ppm
= 30
< 3# ppm
Konsentrasi ( C ) = X rata
rata
−
¿ 30 ×
× Fp
100 ml 3 ml
< 1### ppm Kadar =
1000 ppm 1000 ppm
× 100 = 100
.2. PEMBAHAAN
7ari hasil praktikum penetapan kadar Dat vitamin B12 dengan metode spektro+otometri secara visible dengan menggunakan panjang gelombang :;) maksimum 9aitu 301 nm didapat konsentrasi :F) minimun sebesar 1# ppm dan maksimum sebesar "# ppm$ ehingga kurva kalibrasi 9ang dapat ditentukan 9aitu mulai dari konsentrasi 1# ppm! 2# ppm! 3# ppm! .# ppm! dan "# ppm$ 7engan konsentrasi 1# ppm diperoleh serapan > absorben sebesar #!2#0$ ,ntuk konsentrasi 2# ppm didapat absorben sebesar #!.#$ ,ntuk konsentrasi 3# ppm didapat aborben sebesar #!010$ ,ntuk konsentrasi .# ppm didapat absorben sebesar #!1.$ ,ntuk konsentrasi "# ppm didapat absorben sebesar 1!#1$ emua data absorben 9ang diperoleh dari tiap konsentrasi tersebut didapat pada panjang gelombang maksimum 9aitu 301 nm$ 7ari data kurva kalibrasi tersebut dapat diperoleh nilai a! b! dan r dengan menggunakan regresi linier 9ang dapat dihitung dengan kalkulator$ Hilai a 9ang didapat 9aitu sebesar #!##33 L nilai b 9aitu sebesar #!#2#24 L dan nilai r 9aitu sebesar #!4444$ Hilai r 9ang kami dapat telah sesuai dengan nilai r 9ang sebenarn9a$ edangkan kadar sampel vitamin B12 9ang diperoleh sebesar 1##K$ 7engan menggunakan panjang gelombang maksimum 301 nm$
BAB I, %EIMPULAN
5dapun kesimpulan dari praktikum 9ang telah dilakukan 9aitu! 1) Panjang gelombang makskimum Vitamin B 12 adalah 301 nm! dengan absorben sebesar #!# 2) 7ari data serapan lima seri larutan baku murni Vitamin B12! diperoleh a < #!##33 b < #!#2#24 r < #!4444 Persamaan kurva kalibrasi Vitamin B12 9aitu G < #!##33 N #!#2#24 O
3) adar sampel Vitamin B12 adalah 1##K