SOLUSIO PLASENTA
SOP
No Dokumen
:
No Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Tgl. Mulai Berlaku : PUSKESMAS BAULA
Halaman
:
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas
H. Muh. Ridwan, SKM NIP : 19730202 199703 1 007
B. Tujuan
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir. Sebagai acuan penanganan solusio plasenta
C. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas ……
D. Referensi
1. Varney, dkk. 2010. Asuhan 2010. Asuhan Kebidanan Varney Edisi 2. Jakarta. EGC 2. Mansjoer Arif, dkk. 2007. Kapita 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius 1. Darah yan keluar dari kanalis servikalis ialah darah encer dan tanda-tanda lain l ain dari solusio plasenta. 2. Bila penderia dalam keadaan syok atau pre-syok secepatnya diberi terapi adekuat 3. Selekasnya dilakukan pemeriksaan HB, Hematokrit, lekosit dan trombosit Pemeriksaan pembekuan darah dan golongan darah Urin lengkap 4. Segera cari bantuan dan konsultasi dokter 5. Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu lakukan persalinan segera 6. Waspada terhadap kemungkinan perdarahan pascasalin 7. Mulai berikan dekstrosa 5% dalam RL melalui IV 8. Ubah posisi wanita Trendelenburg 9. Pantau tekanan darah, nadi, dan DJJ 10. Berikan oksigen 11. Segera rujuk Ruang KIA
A. Pengertian
E. Prosedur
F. Unit Terkait
BBLR
SOP
No Dokumen
:
No Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Tgl. Mulai Berlaku : PUSKESMAS BAULA
Halaman
:
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas
H. Muh. Ridwan, SKM NIP : 19730202 199703 1 007
A. Pengertian
Penanganan BBLR adalah penanganan Bayi Baru Lahir dengan Berat Badan dibawah normal yaitu <2500 gr.
B. Tujuan
Sebagai acuan petugas dalam penanganan kasus BBLR
C. Kebijakan
1. Permenkes No 741 Tahun 2009 tentang Sistem dan Pelayanan Maternal
D. Referensi
JNPK-KR.2014. pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal tahap Awal. Jakarta. 1. Alat dan Bahan Timbangan bayi Thermometer Oksigen Incubator Infus set Anti konvulsan 2. Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut : a. Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat b. Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka c. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital : pernafasan, denyut jantung, warna kulit dan aktifitis d. Bila bayi mengalami gangguan nafas, kelola gangguan nafas e. Bila bayi kejang hentikan kejang dengan anti konvulsan f. Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan cairan rehidrasi IV
E. Prosedur
F. Unit Terkait
Ruang KIA
MEMANDIKAN BAYI
SOP
No Dokumen
:
No Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Tgl. Mulai Berlaku : PUSKESMAS BAULA
Halaman
:
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas
H. Muh. Ridwan, SKM NIP : 19730202 199703 1 007
A. Pengertian
Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan air hangat dimana keadaan suhu bayi stabil
B. Tujuan
1. Untuk mempertahankan kebersihan kulit dan kenyamanan bayi 2. Memperlancar peredaran darah 3. Mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi Keputusan Kepala Puskesmas
C. Kebijakan D. Referensi E. Prosedur
JNPK-KR.2014. pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal tahap Awal. Jakarta. 1. Alat dan Bahan Pakaian bayi lengkap Kapas Air hangat Sabun bayi Baskom mandi bayi Handuk Tempat tidur bayi Masker dan celemek 2. Prosedur Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir Bayi dibaringkan ditempat datar kemudian pakaian bayi dilepas Bersihkan mata bayi dengan kapas Bersihkan pantat bayi dari tinja sebelum memandikan bayi Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati Bayi di sabun mulai dari leher, dada, perut (tali pusat dibersihkan secara perlahan) dilanjutkan kebagian kaki, terakhir kepala dan lengan Bilas bayi dalam baskom mani bayi mulai dari muka, lengan, dada, perut, paha, dan kaki Bayi diposisikan telungkup, kemudian bersihkan leher belakang, tengkuk punggung dan pantat bayi Bayi dikeringkan dengan handuk Rawat tali pusat dengan kasa steril Bayi diberi pakaian lengkap Bersihkan alat dan linkungan Cuci tangan Ruang KIA
F. Unit Terkait