SOP PERAWATAN ANAK POSISI UNTUK BERBAGAI PROSEDUR Pada Pada umum umumny nya a bayi bayi dan dan anak anak keci kecill tida tidak k dapa dapatt beke bekerja rja sama sama saat saat intervensi dilakukan dengan berbagai prosedur. Untuk itu perawat yang bertan bertanggu ggung ng jawab jawab mengu menguran rangi gi perger pergeraka akan n dan ketida ketidakny knyama amana nan n , deng dengan an posi posisi si yang yang sesu sesuai ai.. Anak nak lebi lebih h tua tua bias biasan anya ya memb membut utuh uhka kan n penjelasan yang tepat sebagai persiapan sebelumnya, serta dukungan dan bimbingan bimbingan yang mudah mudah dimengerti dimengerti selama selama prosedur prosedur berlangsu berlangsung. ng. Dorong Dorongan an dari dari orang orang tua dapat dapat menuru menurunka nkan n tingka tingkatt kecema kecemasan san untuk untuk prosedur yang menyakitkan atau prosedur yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Anak seharusnya diberi analgetik yang banyak atau adekuat untuk menurunkan tingkat nyeri dan membutuhkan penahanan atau penekanan yang yang kuat kuat untuk untuk aneste anestesi si lokal. lokal. Gunaka Gunakan n penah penahan an rasa rasa nyeri nyeri denga dengan n lidocoine umtuk mengurangi sensasi rasa nyeri. Beberapa posisi untuk posedur 1.
PUNGSI VENA JUGULARIS
Pada umumnya, super !isialis e"terna pada vena jugularis adalah lokasi pengambilan darah spesimen pada bayi atau anak. Untuk memudahkan menemukan menemukan vena vena tersebut tempatkan tempatkan anak pada posisi posisi restrain restrain mumy pada bagian atas penahanan#penekanan, cukup mudah menemukanya, posisikan anak sehingga kepala anak diletakkan pda bagian luar tepi meja atau bantal kecil dengan leher diperlebar atau diperpanjang dan kepala diputar lurus kesamping. $alah satu metode alternati! %terapi penekanan
atau penahanan& lengan dan kaki dengan melibatkan atau bantuan orang tua denga dengan n waktu waktu bersam bersamaan aan kepal kepala a anak anak diposi diposisik sikan. an. 'al ini sanga sangatt penting bagi perawat membantu anak agar dapat mengkontrol kepalanya tanpa bantuan dari perawat saat melakukan pencarian terhadap venanya. (angisan pada anak selama prosedur dapat meningkatkan tekanan intra vena %)*& sehingga vena dapat terlihat, selama tindakan dengan tidak melakukan tekanan yang berlebihan untuk sirkulasi pengkompresan atau selama bernapas atau selama prosedur.atau sebagai berikut a.
Prosedur Pungsi Vena Juguaris
+.
(empa mpatkan anak pada restrein mumi
.
Ganti prosedur yang digunakan.
-.
eng engan an dan dan kak kakii bay bayii ata atau u ana anak/ k/an anak ak dapa dapatt dis distr trei ein n den denga gan n lengan bawah perawat pada waktu yang bersamaan dengan kepala anak diposisikan dan direstrein
0.
1enghadap anak, posisi anak dengan kepala dan bahu diekst diekstens ensika ikan n melewa melewati ti sudut sudut meja meja atau atau bantal bantal kecil kecil denga dengan n leher diekstensikan dan dimiringkan dengan tajam kesatu sisi
2.
Perhatikan
bahwa
tekanan
yang
berlebihan
tidak
menurunkan sirkulasi atau pernapasan dan bahwa hidung dan mulut tidak tertutup oleh !.
tangan
periestrein
PUNGSI VENA "E#ORALIS
Prosedur lain dapat menggunakan tempat atau daerah pungsi vena yang lebih luas yaitu vena pada !emur. Penahanan atau penekanan pada bayi
atau penahanan& lengan dan kaki dengan melibatkan atau bantuan orang tua denga dengan n waktu waktu bersam bersamaan aan kepal kepala a anak anak diposi diposisik sikan. an. 'al ini sanga sangatt penting bagi perawat membantu anak agar dapat mengkontrol kepalanya tanpa bantuan dari perawat saat melakukan pencarian terhadap venanya. (angisan pada anak selama prosedur dapat meningkatkan tekanan intra vena %)*& sehingga vena dapat terlihat, selama tindakan dengan tidak melakukan tekanan yang berlebihan untuk sirkulasi pengkompresan atau selama bernapas atau selama prosedur.atau sebagai berikut a.
Prosedur Pungsi Vena Juguaris
+.
(empa mpatkan anak pada restrein mumi
.
Ganti prosedur yang digunakan.
-.
eng engan an dan dan kak kakii bay bayii ata atau u ana anak/ k/an anak ak dapa dapatt dis distr trei ein n den denga gan n lengan bawah perawat pada waktu yang bersamaan dengan kepala anak diposisikan dan direstrein
0.
1enghadap anak, posisi anak dengan kepala dan bahu diekst diekstens ensika ikan n melewa melewati ti sudut sudut meja meja atau atau bantal bantal kecil kecil denga dengan n leher diekstensikan dan dimiringkan dengan tajam kesatu sisi
2.
Perhatikan
bahwa
tekanan
yang
berlebihan
tidak
menurunkan sirkulasi atau pernapasan dan bahwa hidung dan mulut tidak tertutup oleh !.
tangan
periestrein
PUNGSI VENA "E#ORALIS
Prosedur lain dapat menggunakan tempat atau daerah pungsi vena yang lebih luas yaitu vena pada !emur. Penahanan atau penekanan pada bayi
dilakukan dengan posisi anak terlentang dan kaki menyerupai posisi katak untuk membuka membuka pangkal pangkal paha. $ehingga $ehingga 3edua 3edua lengan dan kaki bayi dapat dikontrrol secara e!ekti! oleh lengan bawah dan tangan perawat. 'anya 'anya pada bagian venipunc venipuncture ture saja yang terbuka, terbuka, jadi perawat yang seha seharu rusn snya ya meli melind ndun ungi gi atau atau meng mengaw awas asii saat saat anak anak urin urinas asii sela selama ma prose rosedu durr.
Penek nekanan nan
dilak ilakuk ukan an
pada
daer aerah
ters terseb ebu ut
setel etela ah
peng pengam ambi bila lan n dara darah h untu untuk k menc menceg egah ah peng pengel elua uara ran n dara darah h di daer daerah ah tersebut. a. +.
Prosedur Pungsi Vena Vena "e$orais (empat mpatk kan anak anak pa pada pos posisi isi terl terlen enta tang ng den denga gan n kak kaki pada pada posisi seperti katak agar daerah lipatan paha dapat terlihat
.
4estrein kaki pada posisi katak sambil mengendalikan lengan anak dan gerakan tubuh dengan tekanan lengan bawah ke arah bawah dan ke arah dalam
-.
(utup tup daer daerah ah ge genetal etalia ia unt untuk uk me melin lindun dungi ope operato ratorr dan dan sis sisi pung pungsi si vena vena dari dari kont kontam amin inas asii bila bila anak anak berk berkem emih ih sela selama ma prosedur
0.
$isi isi ini ini tida tidak k dia dianjurk jurkan an unt untu uk aks akses ven vena a jang jangka ka pan panja jan ng pada pada anak anak yang yang berger bergerak ak karena karena adany adanya a risiko risiko in!eks in!eksii dan trauma pada area !leksi
%.
PUNGSI VENA ESTRE#ITAS
3ebanyak 3ebanyakan an daerah daerah pungsi pungsi vena pada daerah daerah e"tremitas, e"tremitas, khususnya khususnya pada lengan dan tangan. Posisi yang tepat adalah menempatkan anak pada pangkuan orang tua, dengan wajah anak melihat orang tua dan pada posisi posisi mengangk mengangkang. ang. $elanjutny $elanjutnya a tempatkan tempatkan lengan anak untuk persiapan pungsi vena diatas seperti perawatan di meja untuk mendukung dan tempat tempatkan kan kain kain lembut lembut atau atau handuk handuk.. 1embu 1embutuh tuhkan kan asiste asisten n saat saat immob immobilis ilisasi asi lengan lengan atau atau bantu bantuan an orang orang tua untuk untuk melaku melakuka kanny nnya a jika jika asisten tidak ada. Apabila orang tua telah memeluk seluruh tubuh anak untuk memegang lengan anak tersebut dan tempatkan kaki anak diantara kaki orang tuanya. 5ika anak harus terlentang, orang tua atau asisten berada disamping tempat tidur dan bersandar diatas tubuh anak untuk penekanan atau penahanan, gunakan tangan untuk memegang lengan saat pungsi vena. Pastikan operator berdiri di samping lain tempat tidur untuk mengakses lengan saat pungsi vena a.
Prosedur Pungsi Vena Vena Es&re$i&as
+.
(empa mpatkan an anak pa pada po posisi isi te terle rlentang
.
1inta operator berdiri di salah satu sisi tempat tidur, menstabilkan lengan yang akan digunakan untuk pungsi vena
-.
1int 1inta a asis asiste ten n berd berdir irii disi disis si temp tempat at tid tidur ur yan yang g lain lain,, manu manund nduk uk mele melewa wati ti tubu tubuh h anak anak bagi bagian an atas atas untu untuk k ber! ber!un ungs gsii seba sebaga gaii restrein dan menggunakan lengan yang paling dekat dengan operator untuk membantu restrein pada pungsi vena atau
+.
(empatkan anak pada posisi duduk dipangkuan orang tua %asisten &
.
1inta operator berdiri disalah satu sisi anak, menstabilkan lengan yang digunakn untuk pungsi vena
-.
1inta asisten untuk menggunakan lenganya untuk memeluk dan merestrein tubuh anak bagian atas, bila perlu letakkan kaki anka diantara kaki asisten untuk merestrein tubuh bagian bawah '.
PE#ERIKSAAN SU#SU# TULANG
+.
Untuk sisi iliaka posterior +.
(empatkan anak pada posisi terlungkup
.
(empatkan bantal kecil atau lipatan handuk dibawah pinggul untuk meninggikan sedikit bagian ini.
-.
Berikan
restrein
pada
tubuh
bagian
atas
dan
ektremitas bawah, restrein akan lebih baik jika dilakukan oleh dua orang 0.
Untuk sisi iliaka anterior atau tibia6 +.
(empatkan anak pada posisi terlentang.
.
Berikan restrein pada tubuh bagian atas dan ektremitas bawah, akan lebih baik jika dilakukan oleh dua orang
(.
PUNGSI LU#BAL
(ekhnik untuk pungsi lumbal dalam anak dan bayi adalah serupa untuk dewasa,
walaupun modi!ikasi
pemberian
nasehat
neontal, kurang
berbahaya dalam letak posisi dengan modi!ikasi leher ekstensi dari dalam
!leksi atau posisi duduk. $elama merawat neonatal akan terjadi perubahan kardio selama pungsi lumbal. Dapat dilakukan
prosedur/ prosedur
sebagai berikut +.
BA7) +.
(empatkan bayi pada posisi duduk dengan bokong ekstensi melewati tepi meja dan kepala di!leksikan di dada.
.
Pada neonatus, gunakan posisi miring dengan ekstensi kepala
yang
dimodi!ikasikan
untuk
mengurangi
distres
pernapasan selama prosedur
+.
-.
)mobilisasi lengan dan kaki dengan tangan perawat
0.
8bservasi anak akan adanya kesulitan bernapas.
A9A3/ A9A3 +.
(empatkan anak pada posisi miring dengan pungggung rapat dan terekstensi melewati tepi meja pemeriksaan, kepal !leksi, dan lutut ditekuk kearah dada
.
Gapai dari bagian atas anak dan tempatkan satu lengan dibelakang leher dan lainya dibelakang lutut
-.
$tabilisasi posisi ini dengan menjepit tangan sendiri didepan abdomen anak
0.
Perhatikan
bahwa
tekanan
yang
berlebihan
tidak
menurunkan sirkulasi atau pernapasan dan bahwa hidung dan mulut tidak tertutup oleh tubuh orang yang merestrein
2.
BA7) 7A9G :B)' B:$A4 DA9 A9A3 3:;) +.
$ambil berdiri, gendong anak dengan tegak sejajar dada perawat %atau orang tua& dengan kakai anak melingkari pinggang orang tersebut
.
Gunakan lengan untuk mememeluk dan merestrein anak
-.
(empatkan
diantara
abdomen
anak
dan
orang
dewasa, bantal kecil atau handuk yang dilipat unutk membantu melengkungkan punggung anak ).
PUNGSI SUBDURAL
+.
(empatkan bayi yang akti! dalam restrein mummi
.
etakkan bayi pada posisi terlentang agar kepala dapat dijangkau oleh pemeriksa.
-.
3endalikan gerakan kepala dengan menahan kuat kedua sisi kepala
*.
AKSES +IDUNG DAN , ATAU TENGGOROK +.
3endalikan kepala sama seperti untuk pungsi subdural
.
Pilihan prosedur dapat digunakan, kendalikan kepala dan lengan dengan menahan lengan anak agar terekstensi diatas dan didekat kepala, hal ini akan mengimobilisasi kepala dan lengan
B.
PENGU#PULAN SPESI#EN
+.
1.
URIN
$pesimen urin sering dikumpulkan dari anak/anak untuk mengidenti!ikasi adanya glukosa, protein, kristal yang mungkin dapat timbul karena adanya gangguan !ungsi pada traktus urinarius. Alat yang diperlukan Untuk sampel urin $arung tangan, Air, deeper % bola/ bola kapas &, urine bag, untuk sampel bersih, sarung tangan, larutan betadin atau anti septik lain, deeper, air, syringe % jarum suntik& steril, urine bag steril. Dokumentasi )dentitas klien, metode pengambilan sampel, waktu dan tanggal pengambilan sampel, karakteristik sampel.. a. +.
Ana- ang Tida- Dia&i/ Toie&ing
Gunakan kantong penampung buat sedikit belahan pada popok kantong penampung melewatinya untuk membuat ruang bagi urin agar
tertampung dan
memeudahkn pemeriksaaan
isi.
Untuk
mendapatkan urin dalam jumlah sedikit, gunakan spuit tampa jarum untuk menghisap urin secara langsung dari pokok6 bila yang digunakan adalah popok dengan bahan jel absorben yang 1enyerap urin, tempatkan kasa kecil, beberapa bola kapas, atau alat penampung urin didalam popok untuk menampung urin dan menghisap urin dengan spuit. .
Periksa kantong dengan sering dan lepaskan segera setelah spesimen terambil.
-.
Penampungan urin untuk kultur harus diuji dalam -< menit, dibekukan, atau diletakkan diwadah steril dengan petunjuk. 0.
Ana- Kei ang Dia&i/ Toie&ing
+.
1ungkin tidak dapat berurinasi sesuai permintaan.
.
Akan lebih berhasil jika kursi pispot atau bedpan diletakkan diatas toilet.
-.
Gunakan istilah/istilah yang dikenal seperti pipis. Dapatkan bantuan dari orang tua %penjelasan#anjuran dari orang tua .
+.
Ana- ang Le0i/ Besar ang Dia&i/ Toie&ing
3erjasama tetapi hargai penjelasan tentang untuk apa spesimen tersebut.
.
Berikan privasi dan alat penampung, lebih baik jika diberi alat penutup wadah seperti kantong kertas. !.
PENGU#PULAN URIN !' JA#
Pengumpulan air seni dari kandung kemih yang telah dikosong lebih dari periode 0 jam pada bayi dan anak/anak memunculkan tantangan tersendiri. 3antong
pengumpulan
diperlukan
untuk
mengumpulkan
spesimen dari bayi dan anak/anak kecil. Anak yang lebih besar memerlukan intruksi khusus untuk memberitahukan kepada sesorang ketika mereka ingin buang air seni dapat dikumpulkan secara terpisah dan terbuang. Anak sekolah yang sudah besar dan usia remaja lebih dipercaya diberi tanggung jawab dalam pengumpulan contoh air seni selama 0 jam dari mereka sendiri. Prosedur yang dapat dilakukan sbb
+.
Awali dan akhiri penampungan dengan kandung kemih yang kosong.
.
Pada waktu penampungan mulai, intruksikan anak untuk berkemih dan membuang spesimen.
-.
0 jam setelah spesimen dibuang intruksikan anak unutk berkemih unutk spesimewn terakhir.
0.
$impan semua urin yang dikeluarkan selama 0 jam dalam wadah yang didinginkan dan ditandai dengan tanggal, waktu total, dan nama anak 1.
+.
Ana- ang Tida- Dia&i/ Toie&ing
$iapkan kulit dengan penutup kulit seperti lilin, plastik.%kecuali jika dikontraindikasikan, seperti pada bayi prematur atau pada kulit yang tidak utuh dan#atau teriritasi& dan pasang kantong penampung urin dengan selang penampung ynag mememungkinkan urin mengalir kedalam tempat yang besar.
.
Bila selang penampung tidak tersedia, masukkan selang untuk makan yang kecil melalui lubang !ungsi pada bagian atas kantong gunakakn spuit tanpa jarum untuk mengaspirasi urin melalui selang tersebut
-.
(ampung !eses tanpa kontaminasi urin, bila mungkin.
%.
KATETERISASI DAN KANDUNG KE#I+ DAN TEK+NIK
LAINNA 3ateterisasi kandung kemih atau aspirasi suprapubik dilakukan ketika suaru spesimen sangat diperlukan atau ketika anak tidak mampu mengosongkan kandung kemih atau tidak dapat menyediakan suatu spesimen ynag cukup. 3ateterisasi digunakan untuk memperoleh suatu spesimen urin yang steril dan ketika gangguan saluran kemih atau !eses yang disebabkan oleh kegagalan ginjal yang diyakini sebagai penyebab ketidakmampuan anak untuk mengosongkan kandung kemihnya Persiapan kateterisasi meliputi instruksi pada relaksasi otot panggul. 3ateterisasi merupakan suatu prosedur yang steril , dan standar tindakan pencegahan sebagi unsur perlindungan tubuh juga harus diikuti. 3etika memasang kateter untuk spesimen urin yang steril atau untuk memeriksa sisa urin, pengisian tabung juga yang steril mungkin juga digunakan. '.
"ESES
$pesimen tinja sering dikumpulkan dari anak/anak untuk mengidenti!ikasi parasit dan organisme lain yang menyebabkan diare, untuk menilai !ungsi gastrointestinal, dan untuk melihat kemungkinan darah yang tersembunyi. )dealnya, tinja harus dikumpulkan tanpa tercanpur dengan air seni.
Alat yang dibutuhkan 'and scoon %$arung tangan& , badpan, tempat spesimen, tongue spatle, cotoon buds steril. Dokumentasi 1etode pngambilan sampel, waktu, tipe spesimen, identitas klien
a.
Ana- ang Tida- Dia&i/ Toie&ing +.
Pasang kantong penampung urin.
.
Pasang popok diatas kantong.
-.
$etelah de!ekasi gunakan spatel lidah untuk mengumpulkan !eses.
0.
etakkan spesimen pada wadah tertutup.
0. Ana- ang Dia&i/ Toie&ing +.
1inta anak berkemih kemudian siram toilet.
.
1inta anak berde!ekasi kedalam bedpan atau toilet
-.
Untuk
memudahkan
penampungan
spesimen
,
tempatkan
selembar plastik diatas tempat duduk toilet, atau gunakan pispot anak/anak yang banyak dijual bebas 0.
$etelah de!ekasi, gunakan spatel lidah untuk mengumpulkan !eses.
2.
(empatkan pada wadah yang tertutup. (.
DARA+
=alaupun kebanyakan spesimen darah diperoleh oleh sta!! laboratorium, sekarang ini pertanggung jawaban perawat bertambah pda pengumpulan spesimen. ;ontoh darah yang diambil dari pembuluh darah dapat
diperoleh dengan pungsi vena atau dengan aspirasi dari peralatan akses ke pusat atau ke peri!eral. Perhatian untuk perawat, pada kasus anak yang kekurangan darah, hitunglah jumlah darah yang diambil dan yang hilang dari waktu ke waktu. $eringnya pengambilan spesimen darah, dapat dengan cepat mengurangi volume darah anak. $usunlah contoh darah dan mintalah pihak laborat untuk menyimpan darah sebanyak mungkin untuk mengurangi !rekuensi tersebut. Alat yang diperlukan %'and $coon &$arung tangan, alat restrein, kapas alkohol atau betadine, jarum suntik dan syringe cap, bola/ bola kapas, plester, turniket. Dokumentasi =aktu dan tempat pengambilan, identitas klien, respon anak terhadap prosedure, karakteristik sampel, metode yang digunakan. Prosedurnya sebagai berikut a.
Tu$i& A&au Jari
+.
Pungsi tidak boleh lebih dari ,0mm
.
5elaskan prosedur pada anak sesuai perkembangannya dan berikan
perawatan atraumatik +.
$iapkan alat yang diperlukan, termasuk wadah spesimen yang tepat.
.
Pertahankan asepsis ketat dan kewaspadaan umum
-.
Untuk meningkatkan aliran darah, hangatkan tumit dengan
menempatkan handuk yang direndam air hangat ->/00 ; di area injeksi pungsi ++2 menit.. +.
akukan !ungsi pada tumit atau jari pada lokasi yang tepat.
.
$isi yang umum pungsi tumit adalah bagian luar tumit
-.
$isi yang umum untuk pungsi jari adalah tepat disamping bantalan
jari. +.
(ampung sampel darah dalam wadah spesimen yang tepat.
.
Beri tekanan pada daerah injeksi pungsi dengan kasa steril kering
sampai perdarahan berhenti. +.
Bersihkan area yang diberi ?at#agen bakteriostatik denga air untuk
menghindari absorbsi pada neonatus. +.
Puji anak atas kerja samanya.
.
Buang lanset atau alat pungsi dalam wadah tahan tusuk didekat
penggunaannya +.
Dokumentasikan area injeksi dan jumlah darah yang diambil serta
test yang dilakukan 0.
Vena,Ar&eri +.
5elaskan prosedur pada anak sesuai perkembangannya dan berikan
perawatan atraumatik
+.
$iapkan alat yang diperlukan, termasuk wadah spesimen yang tepat.
.
Pertahankan asepsis ketat dan kewaspadaan umum
-.
4estrein anak hanya bila diperlukan untuk mencegah cidera
0.
Pasang turniket
2.
ihat atau palpasi vena#arteri
@.
akukan tes Allen pada arteri
.
Pasang dengan jarum menghadap keatas, @>< derajat pada arteri
.
Ambil darah sejumlah yang diiginkan tempatkan pada wadah
>.
epaskan turniket
+<. Bersihkan area agen dengan air ++.
Puji anak atas kejasamanya
+. Buang spuit dan lepaskan penutupnya +-. Dokumentasikan area injeksi dan jumlah darah
.
Aa& A-ses Vena I$2an&asi
+. 5elaskan prosedur pada anak sesuai perkembangannya dan berikan perawatan atraumatik . $iapkan alat yang diperlukan, termasuk wadah spesimen yang tepat. -. Pertahankan asepsis ketat dan kewaspadaan umum 0. $iapkan area injeksi dengan agen bakteriostatik 2. 1asukkan jarum kecil yang steril ke area tengah dia!ragma
@. Ambil darah sejumlah yang diiginkan tempatkan pada wadah . (arik jarum dan alat aspirasi dari area injeksi . Bersihkan area agen dengan air >. Puji anak atas kejasamanya +<. Buang spuit dan lepaskan penutupnya ++. Dokumentasikan area injeksi dan jumlah darah
+.
3.
PE#BERIAN OBAT PADA ANAK
Anak/anak mempunyai umur,berat badan, luas permukaan tubuh dan kemampuan untuk mengabsorbsi, metabolisme dan menge"kresikan obat yang beragam, sehingga perawat harus sangat teliti dalam menentukan, memperhitungkan dosis obat untuk anak. 1.
#enen&u-an Dosis
Adalah merupakan tanggung jawab dari dokter untuk memberikan dosis obat yang benar untuk mendapatkan hasil yang diharapkan tanpa membahayakan kesehatan anak. =alaupun seperti itu perawat juga harus mengetahui tentang dosis, hasil yang diharapkan,e!ek samping dan tanda keracunan. 8bat Cobatan disediakan dalam dosis dan e!ek yang beragam. Adapun proses yang terjadi dalam tubuh setelah pemberian obat adalah absorbsi, distribusi, biotrans!ormasi, atau s"resi.aktor pertumbuhan dan maturasi sangat berpengaruh pada kapasitas untuk memetabolisme dan menge"resi obat. Pada bayi baru lahir dan bayi premature dengan sistem en?im yang belum matur dalam liver, konsentrasi protein plasma yang
kurang dalam berikatan dengan obat,dan !ungsi ginjala yang belum matur biasanya mudah terkena e!ek obat yang berbahaya. $tandar untuk menentukan dosis obat harus mengkalkulasi umur, berat badan dan B$A %Body
sur!ace
Area&.
1etode
yang
biasanya
digunakan
dalam
menentukan dosis adalah dengan dosis spesi!ik per kilogram berat badan, contoh <.+ mg#kg. 1etode yang dapat diandalkan adalah dengan menghitung B$A yang proporsional yang dapat diperkirakan dari berat dan tinggi badan anak menggunakan west monogram. •
Area permukaan tubuh sebagai dasar diperkirakan dari tinggi dan berat badan dengan penggunaan nomogram west
•
Area permukaan tubuh sehubungan dengan rata/ rata dosis per meter persegi % m &
Area 2er$u-aan ana- 4$ ! 5
6
Dosis,$! 7 Per-iraaan
dosis
•
Berat badan dihubungkan dengan dosis dewasa
.
!.
#engee- Dosis
Pemberian dosis obat yang tepat adalah merupakan tanggungjawab dokter sebagai pemberi obat dan perawat yang memberikan obat. Anak yang sakit sensitiv terhadap obat, kadang anak mempunyai pengalaman yang tidak enak seputar penberian obat. Pengecekan kembali dosis yang diberikan adalah merupkan tindakan pro!esional bila terdapat keraguan mengenai kee!ektivan dan keakurasian obat. Apabila obat diberikan tidak seperti semestinya maka perawat harus mengecek lagi pada resep yang telah diberi, sebab tidak semua obat mempunyai reaksi yang sama pada tiap
anak.
pengawasan
Ada yang
beberapa
obat
yang
ketat, antara lain
pemberiannya digo"in,
kemoterapeutic agent, epenaprin, opioid, dan sedative. %.
Iden&i8i-asi.
memerlukan
heparin, insulin,
$ebelum memberikan obat, identi!ikasi anak terlebih dahulu mengenai nama, umur dan obat yang dihindari. (anyakan pada orang tua bila anak tidak bisa memberikan in!ormasi yang relevan. Berikan juga pengatahuan pada orang tua mengenai dosis dan obat yang diberikan, karena biasanya anak akan merasa lebih nyaman bila minum obat dengan ibunya. Pen9uu/an Keuarga Ten&ang Pe$0erian O0a& 3eluarga perlu mengetahui hal/hal berikut +.
9ama obat, tujuan pemberian obat, jumlah obat yang diberikan, waktu pemberian mis obat intravena atau inhalasi, e!ek obat yang diantisipasi, tanda/tanda yang menunjukkn reaksi merugikan pada obat, waktu pemberian obat, penyimpanan obat yang aman.
.
3aji tingkat pemahaman keluarga
-.
5elaska prosedur pembelian. )ntruksikan yang diperlukan bervariasi dengan jelas sesuai tingkat intelektual pasien dan tipe serta rute pemberian obat
d. Demontrasikan dan minta keluarga mengulainya +.
Berikan intruksi tertulis
.
Bantu keluarga dalam menjadwalkan waktu untuk pemberian obat disela/sela rutinitas keluarga keluarga harus apa yang dilakukan dan siapa orang yang harus dihubungi bila terjadi e!ek samping.
+.
D.
TEKNIK PE#BERIAN OBAT PER ORAL
(ekhik ini biasanya lebih sering diindikasikan bila memungkinkan. $ediaan obat biasanya dalam bentuk cair, walaupun pada beberapa anak sudah bisa menelan dan mengunyah benda padat, tapi pemberian obat dengan sediaan padat biasanya dihindari karena mengurangi resiko dan bahaya aspirasi. $ediaan obat untuk anak biasanya berwarna warni dan beragam rasa untuk menarik hati anak. Ada beberapa obat yang mempunyai rasa yang tidak enak, tapi biasanya dengan sediaan cair anak akan lebih mudah menelan meskipun dengan sedikit kesusahan. Perawat harus mempunyai persiapan tertentu sebelum memberikan obat yang pahit a
Berikan permen atau es krim sebelum memberikan obat.
b
;ampur obat dengan sedikit makanan yang manis
c
Berikan makanan yang disukai anak setelah meminum obat
d
Bila anak terasa mual, berikan segera minuman berkarbonasi yang
telah diberi es serut sebelum atau sesudah pemberian obat. e
Bila obat yang berbau kurang enak, anjurkan anak untuk menutup
hidung
dan meminum obat segera, karena biasanya rasa yang tidak
enak
dihubungkan dengan bau yang kurang enak. 1.
PERSIAPAN
$iapkan peralatan yang tepat, yang bisa mengukur dosis yang diberikan. Biasanya untuk sediaan yang cair digunakan sendok teh % mewakili 2 ml& untuk mengukur dosis,adapun peralatan lain yang bisa digunakan adalah spuit, dot yang sudah dikalibrasi, droper yang sudah dikalibrasi, cup
plastik, sendok obat. Alat yang paling akurat adalah dengan spuit sekali pakai,khususnya untuk dosis yang kecil !.
PE#BERIAN OBAT
a
Pada pemberian obat pada bayi, bayi ditempatkan pada posisi
semireclining. b
etakkan obat yang akan diberikan dimulut menggunakan spuit
tanpa jarum, sendok, droper, cup plastik. c
Untuk spuit dan droper sebaiknya diletakkan disepanjang lidah
bayi,lalu teteskan obat sedikit demi sedikit, beri waktu bayi intuk menelan pada tiap tetesnya. d
Untuk anak yang sudah besar bisa digunakan cup plastik, karena
pada usia ini anak sudah terbiasa minum dari gelas. Bila anak menolak meminum obat beri bujukan dan penjelasan yang memadai agar anak bersedia meminum obat. e
$elalu ada resiko ketika kita memaksakan anak untuk minum obat,
mungkin anak akan menangis dan resiko tersedak akan lebih sering, bila ini terjadi selalu posisikan anak dengan kepala menengadah saat pemberian obat, dengan posisi ini obat yang diberikan akan langsung masuk ke mulut. !
Bila obat yang diberikan mempunyai rasa yang kurang enak, segera
berikan makanan atau minuman penawar segera setelah pengobatan. E.
PE#BERIAN PER INTRA#USKULAR
1.
#e$ii/ Pen9e$2ro& Dan Jaru$
*olume obat yang ditentukan bagi anak kecil dan jaringan kecil untuk injeksi membutuhkan penyemprot yang dipilih dimana dapat mengukur meskipun dalam jumlah kecil. Panjang jarum harus cukup untuk menembus jaringan sub kulit dan endapan obat diotot tubuh. =alaupun penelitian dibatasi pada panjang jarum yang cukup bagi anak Canak satu penelitian bahwa + inchi jarum cukup untuk menembus otot vastus lateralis pada usia 0 bulan, bayi bulan Persiapan pemberian obat pada intra muskular, pemilihan jarum dan penyemprot
yang
sesuai
diantaranya
penentuan
jumlah
cairan,
kekentalan cairan, jumlah jaringan. Dengan berbagai prosedur +.
5elaskan
posedur
pada
anak
dengan
perkembangan
dan
perkembangan dan perawatan atraumatic .
Gunakan kewaspadaan kemanan dalam pemberian obat.
-.
$iapan alat/alat yang diperlukan
0.
Pilih jarum dan spuit yang sesuai
2.
*olume maksimum dalam satu area injeksi adalah + ml untuk bayi lebih besar dari anak kecil.
@.
1enarik obat dari ampul, gunakan jarum dengan !ilter yang menghilangkan partikel kaca,kemudian jaurm non !ilter untuk injeksi.
.
Pertahankan sepsis ketat dan kewaspadaan umum
.
(entukan
arah
injeksi
pastikan
mengakomodasi volume dan tipe obat.
otot
cukup
besar
untuk
>.
Berikan obat
+<. Berikan bantuan yang cukup dalam menstrein anak. ++.
5elaskan apa yang dilakukan bila sesuai, apa yang didapat, apa yang dapat dilakukan anak untuk membantu.
+. Buka area injeksi agar pandangan pad area yang ditandai tersebut tidak terganggu . +-. Pilih araea dimana kulit bebas dari iritasi dan bahaya in!eksi. +0. Posisikan anak berbaring atau duduk +2. Pegang otot dengan kuat antara ibu jair dan jair/jari uuntuk mengisolasi dan menstabilkan otot untuk deposisi obat pada bagian terdalam. +@. $iapkan area untuk pungsi dengan agen bakteriostatik +. (usuk jaurm dengan tepat, dengan gerakan bermain. +. 'indari melalui jaringan super!isial. +>. Aspirasi darah, jika temuan darah, angkat spuit dari area injeksi, ganti jarum dan masukkan lagi kelokasi yang baru <. )njeksi obat dengan perlahan +. Berikan tekanan yang kuat dengan kasa steril kering pada area injeksi setelah injeksi. . Bersihkan area yang diberi agen dengan air untuk mengurangi absorbsinya pada neonatus -. Puji anak atas kerja samanya
0. Buang spuit dan lepaskan penutupnya, buang jarum yang tidak dipotong dibuang kedalam wadah yang tahan tusukan yang diletakkan ditempat pelaksanaan prosedur 2. Dokumentasikan tangggal, waktu , dosis , obat dan area injeksi. a.
Area In:e-si In&ra #us-uar Pada Ana1.
C
Vas&us La&erais
Lo-asi Palpasi untuk menemukan trokhanter mayor dan sendi lutut, bagi
jarak vertikal diantara dua tanda ini ke dalam tiga bagian injeksikan ke dalam di bagian sepertiga tengah
Insersi Jaru$ Dan U-uran C
1asukkan jarum pada sudut 02 derajat diantara spuit dan paha atas
pada bayi dan anak kecil, jarum tegak lurus terhadap paha atau sedikit menyudut terhadap paha lateral C
Keun&ungan 8tot yang besar dan berkembang baik dapat mentoleransi cairan
dalam jumlah yang lebih besar C C
(idak ada sara! atau pembuluh darah yang penting didaerah ini Bila perlu turnikuet dapat digunakan diatas area injeksi untuk
memperlambat reaksi hipersensiti! obat
C
Kerugian (rombosis arteri !emoralis dari injeksi pada area tengah paha
C
3erusakan sara! skiatik karena jarum panjang yang diinjeksikan
secara posterior dan mdial kedalam ekstremitas kecil !.
Ven&rogu&ea Lo-asi
C
Palpasi untuk mencari lokasi trokhanter mayor tuberkel iliaka
superior anterior % ditemukan denganmem!leksikan paha pada pinggul dan ukur keatas +/ cm lipatan yang terbentuk di pangkal paha Insersi Jaru$ Dan U-uran C
1asukkan jarum tegak lurus diarea injeksi tetapi membentuk sudut
sedikit ke arah trokhanter mayor
Keun&ungan
C
Bebas dari sara! dan struktur vaskular yang penting
C
1udah diidenti!ikasi melaui penonjolan tulang
C
Dapat mengakomodasikan caira dengan jumlah cairan yang lebih
besar C
1udah diakses jika anak berada pada berada pada posisi terlentang
, tengkurap atau miring C
3urang menimbulkan nyeri dibandingkan vastus lateralis Kerugian
C
Pro!esional kesehatan kurang mengenali sisi ini
C
(idak sesuai penggunaan turniket %.
C
Dorsogu&ea
Lo-asi (entukan trokanther mayor dan spina iliaka superior posterior, tarik
garis imajiner diantara kedua titik ini dan ijeksikan bagian lateral dan superior dari garis ke dalam otot gluteus maksimus tau medius Insersi Dan U-uran Jaru$ C
1asukkan jaurm tegak lurus trhadap permukaan dimana anak
berbaring telungkup Keun&ungan C
Pada anak yang lebih besar, massa otot lebih besar, otot yang
berkembang baik dapat mentoleransi volume cairan yang lebih besar % sampai ml & C
Anak tidak melihat jaurm dan spuit
C
1udah diakses bila anak telungkup atau miring
3erugian C
Dikontra indikasikan pada anak yang belum berjalan pad sedikitnya
usia + tahun C
Bahaya cidera pada sara! skiatik '.
De&oid
emak yang subkutan yang tebal, mempengaruhi deposisi obat secar subkutan daripada intramuskular. Dan tidak cocok untuk penggunaan turniket, pemajanan area injeksi dapt mnyebabkan rasa malu pada anak yang lebih tua Lo-asi C
(entukan lokasi prosesus akromion, injeksikan hanya ke sepertiga
atas otot yang dimulai sekitar dua ruas jair di bawah akromion Insersi dan u-uran :aru$ C
1asukkan jaurm tegak lurus ke arah area sudut sedikit membentuk
sudut ke arah siku Keun&ungan C
Absorbsi lebih cepat dari pada di area gluteal
C
(urniket dapat digunakan diatas area injeksi
C
1udah diakses dengan hanya sedikit membuka pakaian
C
3urang begitu menimbulkan nyeri dan e!ek samping lokal lebih
sedikit dari vaksin dibandingkan dengan vastus lateralis Kerugian C
1assa otot kecil yang diinjeksikan hanya boleh dalam jumlah sedikit
% <,2 sampai + ml & C
Batas keamanan kecil dengan kemungkinan kerusakan pada sara!
aksilaris % tidak terlihat, berada di bawah deltoid pada pangkal &
".
PE#BERIAN SUBKUTAN DAN INTRADER#AL
)njeksi subkutan dan intradermal seringkali diberikan pada anak/ anak, misalnya injesi subkutan dengan pemberian insulin, hormon, dan beberapa vaksin %(B& tuberkolin. Anestesi lokal seringkali diberikan dengan injeksi intradermal. (ekhnik untuk mengurangi sensasi nyeri dengan pengganti jarum injeksi dan juga mencegah penularan penyakit, biasanya menggunakan dengan ukuran @/-<. injeksi dengan volume kecil kira/kira <.2 ml. Pemberian injeksi melalui subkutan dengan menggunakan sudut >< derajat. Pada anak dengan kondisi jaringan subkutan yang lunak dan sedikit dapat digunakan penetrasi dengan sudut 02 derajat. =alaupun pemberian injeksi pada subkutan dapat diberikan dimanapun, tetapi biasanya didaerah tengah lateral pada lengan atas, abdomen. $aat pemberian injeksi pada intradermal didaerah permukaan lengan bawah, perawat harus menghindari bagian tengah pada lengan karena pada daerah tersebut mempunyai sensiti!itas kulit yang lebih tinggi. Dengan berbagai proedur sbb +.
5elaskan prosedur pada anak sesuai tingakat perkembangan dan berikan perawatan atraumatik, siapkan alat/ alat yang diperlukan, termasuk wadah spesimen yang tepat .
.
Pertahankan asepsis yang ketat dan kewaspadaan numum
-.
(empat manapun
dapat dipergunakan asal ujung/ujung sara!
sensori yang ada relati! sedikit, dan pembuluh darah besar serta
tulang relati! dalam anjurkan untuk melakukan injeksi pada area/ area dibawah ini a
$epertiga tengah aspek lateral lengan atas.
b
Abdomen
c
$epertiga tengah paha anterior.
% hindari sis medial lengan atau kaki dimana kulit lebih sensitiv & +. a
$etelah injeksi Bersihkan area yang diberi agens bakteriostatik dengan air untuk
mengurangi absorbsi agen tersebut dengan neonatus b
Puji anak dengan kerjasamanya.
c
Buang spuit dan lepaskan penutupnya, buang jarum yang tidak dipotong kedalam wadah yang tahan terhadap tusukan yang
diletakkan didekat tempat penatalaksaan prosedur . +. a
Dokumentasikan tanggal, waktu, obat ,dosis, dan area injeksi. )95:3$) DA9 U3U4A9 5A4U1
+.
Gunakan jarum ukuran /-
.
)njeksikan sedikit cairan samapai dengan <.2ml
-.
$iapkan area untuk pungsi dengan agens baktereostatik.
b
P:1B:4)A9 P:4$UB3U(A9 +.
;ubit lipatan kulit dengan ibu jari telunjuk dengan menggunakan gerakan seperti memainkan drat, tusukkan jarum pada derajat
>
Aspirasi adanya darah.
-.
)njeksikan obat dengan berlahan tanpa melakaukan traing melalui jaringan
0.
Pemberian per intradermal.
2.
4egangkan kulit dengan ibu jari atau dengan jari telunjuk jika perlua untuk memudahkan penetrasi .
@.
(usukan jarum dengan bevel dengan menghadap keatas dan sejajar dengan kulit.
.
Aspirasio adanya darah
.
)njeksikan obat dengan perlahan .
G.
PE#BERIAN INTRAVENA
)ntra vena %)*& merupakan teknik pemberian medikasi yang biasanya digunakan dalam terapi pediatrik. 1etode ini diberikan pada anak yang mengalami diare atau dehidrasi yang memerlukan cairan yang adekuat. (etapi !aktor/!aktor lain juga perlu diperhatikan diantaranya spesi!ikasi cairan atau obat, laju pada aliran cairan atau jumlah tetesan. )n!us )* cocok buat tekhnik pemberian medikasi yang memerlukan cairan e"tra. Perawat harus memperhatikan tekhnik yang digunakan agar dalam
pemberian cairan tidak membahayakan bayi atau anak. Prosedurnya pemberian intra vena sbb +.
5elaskan prosedur pada anak sesuai tingkat perkembangannya dan berikan perawatan atraumatik.
.
$iapkan alat/alat yang diperlukan.pertahankan asepsis ketat dan kewaspadaan umum
-.
$iapkan area pungsi dengan agens bakterostatik.
0.
Untuk menerapkan askes vena +.
Pasang tornikuet 6 tornikuet pilihan untuk neonatus adalah pita karet
.
ihat atau palpasi vena
-.
1asukkan jarum
demngan bevel menghadap keatas 6
sedikit letupan dapat dirasakan pada saat memasuki vena anak 6pada bayi kecil dan paterem hal ini tidak terjadi.
a
+.
epaskan tornikuet bila digunakan
.
Untuk menjangkau intaravena yang ada. 3aji status in!us intrvena untuk menentukan apakah alat ini
ber!ungsi dengan mtepat. b
)nspeksi area injeksi untuk memastikan bahwa kateter atau jarum
berada dalam keadaan aman .
+.
arutkan obat dalam sejumlah larutan dalam spuit atau ruang buret % seperti volutrol & sesuai dengan hal berikut
a
Ukuran anak ukuran vena yang digunakan untuk in!us
b
ama waktu obat yang diberikan % misal 6 -< menit, + jam, jam &
c
3ecepatan dimana obat diin!uskan
d
3ekuatan obat atauderajat diman obat bersi!at toksik pada jaringa
subkutan e
3ebutuhan tehadap pembatasan cairan +.
Pantau in!us sampai obat telah selesai di in!uskan. 8bat tidak diberikan secara keseluruhan sampai diantar selang diantara ruang buret dan sisi jarum diin!uskan juga % jumlah larutan bergantung pada panjang selang &
.
(arik jarum dari alat atau area penusukan
-.
Berikan tekanan tekanan kuat pada kasa streril kering atau kapas yang diletakkan pada are ini
0.
Bila menggunakan sisi antekubital, jaga lengan tetap ektensi untuk mencegah terjadinya memar.
2.
Bersihkan area yang diberikan anti bakteristatik dengan Air untuk mengurang absorsi agens pada neonatus.
@.
Puji anak atas kerja samanya
.
Buang spuit dan lepaskan penutupnya, buang jarum yang tidak dipotong diuang kedalam wadah yang tahan tehadap tusukan yang diletakkan di dekat tempat penatalaksaan prosedur
.
Dokumentasikan tanggal, waktu, obat ,dosis, dan area injeksi.
+.
PE#BERIAN PER REKTAL.
SUPOSITORIA 8bat mungkin perlu diberikan secara rektal bila rute oral tidak memungkinkan KEWASPADAAN PEDIATRIK $upositoria rektal biasanya dimasukkan dengan apeks
utamanya
% ujung &. $atu studi menunjukakn satu insersi akan lebih mudah dan laju ekpulsi juga akan rendah bila supositoria dimasukkan dibagian dasar terlebih dahulu % ujung yang tumpun & kontraksi balik akan atau gradien tekan dari kanal anal dapat membantu suposituria masuk lebih tinggi lagi kedalam kanal. $tudi ini tidak mempertimbangkan isu kenyamanan pad pemasangannya. +. arutkan obat dalam jumlah larutan sekecil mungkin .
1asukkan dengan baik kedalam rektum. (ergantung pada volume,
dapat menggunakan spuit dengan selang karet, botol enema, kantong enema. -. Pegang atau rapatkan bokong selama 2 menit sampai +< menit.
I.
PE#BERIAN PER NASAL ; #ATA; TELINGA
PERAWATAN ATRAU#ATIK 1. a
Pe$0erian 2er nasa; $a&a dan &einga Untuk memberikan obat oral, atau opptik dilakukan hanya terdapat
satu orang yang khusus untuk merestrain anak, gunakan prosedur berikut tempatkan anak pada posisi terlentang pada tempat yang datar % tempat tidur atau lantai & b
Duduk menghadap anak sehingga kepala anak berada di antara
paha operator dan lengan dibawah kaki operator. c
(empatkan tungkai bawah diatas tungkai anak untuk merestrain
tubuh bagian bawah bila perlu. d
Untuk memberikan obat oral letakkan bantal kecil dibawah kepala
untuk mengurangi resiko aspirasi. e
Untuk memberikan obat nasal, letakkan bantaln kecil dibawah bahu
anak untuk membantu aliran cairan melalui pasase hidung.
!. +.
O0a& $a&a (etes mata diberikan dengan cara yang sama dengan orng dewasa.
.
(etapi
anak,
memerlukan
persiapan
tambahan.
Pada
kewaspdaan praktik 3:=A$PADAA9 P4A3()3. Bila diinstrusikan untuk memberi salep dan obat tetes pada kedua mata, beriak dulu tetesan pertama, tunggu- menit, kemudian berikan salep untuk memungkinkan setiap obat bekerja. Bila mungkin, berikan salep mata sebelum tidur malam atau siang, karana pandangan anak akan kabur unutk sementara. %.
O0a& &einga
(ergantung pada usia anak, pinna ditarik dengan cara yang berbeda . berbagai variasi didiskusikan pada instruksi perawatan dirumah. '.
Te&es /idung
(etes hidung diberikan dengan cara yang sama dengan orang dewasa. (ergantung pada usia anak posisi yang berbeda dapat digunakan
J.
PE#BERIAN PER NASOGASTRIK; OROGASTRIK; ATAU
GASTROTO#I. Prosedur pemberian per nasogastrik, orogastrik, gastrotomi sbb +.
Gunakan preparat obat eliksir atau suspensi % bukan tablet &
.
arutkan obat yang kental atau sirup jika mungkin dengan air.
-.
5ika memberikan tablet, gerus tablet hingga menjadi bubuk halus dan larutkan dengan sedikit air hangat.
5angan pernah menggerus obat bersalut atau atau tablet sustained/ release atau kapsul. +.
'indarin
.
5angan mencampurkan obat dengan !ormula enternal kecuali cairan dibatasi.
Bila menambahkan obat a
(anyakan pada ahli !armasi tentang kompatibilitasnya.
b
3ocok !ormula dengan baik dan observasi adanya reaksi !isik
% misal separasi, presipitasi & c
Beri label wadah dengan nama obat , dosis, tanggal dan waktu
in!us mulai dipasang . +.
$impan obat pada suhu ruang
.
Ukur obat dalam cangkir atau spuit kalibrasi.
-.
Periksa ketepatan letak dari selang nasogastri atau orogastrik
$ambungkan spuit % dengan ujung yang dapat disesuaikan tanpa plungler & pada selang +.
(uangkan obat kedalam spuit
.
$elang tidak diklem biarkan obat mengalir sesuai gra!itasi.
-.
Atur tinggi wadah sampai mencapai kecepatan aliran yang diinginkan % misal makin tinggi wadah, aliran makin cepat &
0.
5umlah air tergantung pada panjang dan ukuran selang .
2.
(entukan jumlah sebelum pemberian obat dengan menggunakan spuit untuk pengisian lengkap selang nasogastri atau orogastrik yang tidak digunakan dengan air. 5umlah larutan pembilas biasanya +.2 kali volume ini
@.
Pada preparat obat tertentu % mis suspensi & diperlukan lebih banyak air.
.
Bila memberikan lebih dari satu obat pada waktu yang besamaan, bilas selang diantara setiap pemberian obat dengan air jernih.
.
3lem selang setelah membilas, kecuali jika selang tetap dibiarkan terbuka.
KEWASPADAAN PRAKTIK 8bat yang menggumpal/ nggumpal harus dihindari.namun, bila tidak ada pilihan lain ada selang yang berukuran besar % + !rench atau lebih besar &.tetapi biasanya bukan kateter !oley, obat ini dapat diberikan dengan mencampurnya dengan sedikit buah puree dan diencerkan dengan air. Buah/ buahan menjaga agar gumpalan tetap kental sehingga tidak mengambang dipermukaan. Bilas dengan baik. Prosedur ini tidak dianjurkan untuk alaty gastrotomi setingkat kulit. K.
TEKNIK #E#BERIKAN #AKAN PADA ANAK 1.
Pe$0erian $a-an $eaui seang
Bahan/bahan yang diperlukan +.
$elang yang cocok dipilih sesuai ukuran anak dan viskositas larutan yang diberikan
.
=adah untuk cairan, untuk jumlah kecil +-< ml spuit barel atau spuit asepto untuk jumlah yang lebih besar spuit 2< ml dengan ujung kateter
-.
$puit untuk aspirasi isi tabung
0.
Air atau pelumas larut air unutk melumasi selang
2.
Plester untuk !iksasi
@.
$tetoskop untuk membantu menetukan pemasangan yang tepat
.
arutan untuk pemberian makan. a.
Pe$0erian
$a-an
a
4seang
nasogas&ri-
a&au
orogas&ri-5 ; Prosedur pemasangan selang +.
(empatkan anak pada posisi terlentang dengan kepala sedikit hiper!leksi atau posisi bersin
.
Ukur selang untuk memperkirakan panjang pemasangan da tandai titik dengan plester. Dua metode pengukuran panjang
w 1engukur dari hidung ke daun telinga dan kemudian keujung prosesus "i!oideus w 1engukur dair hidung ke daun telinga dan kemudian ketitik tengah antara prosesus "i!oideus atau umbilikus +.
1asukan selang yang telah dilumasi dengan air steril atau pelumas larut air memlaui mulut atau salah satu lubang sampai tanda yang telah ditentukan sebelumnya
.
Periksa posisi selang dengan menggunakan kedua cara berikut
w 'ubungkan spuit dengan selang tersebut dan beri tekanan negati!. Aspirasi yang menunjukkan isi lambung menunjukkan penempatan ynag tepat. (etapi aspirasi yang mengandung sekresi pernapasan dapat keliru dengan isi lambung. (etapi tidak adanya cairan tidak selalu membutikan ketidaktepatan pemasangan, lambung mungkin kosong. w Dengan spuit injeksikan sedikit udara <,2/+ unut bayi prematur atau sampai 2 ml untuk anak yang lebih besar, kemudian mendengarkan dengan stetoskop diatas area lambung. Bunyi gemuruh akan terdengar jika selang berada tepat didalam lambung +.
$tabilkan selang dengan menahan atau memplesternya ke pipi bukan ke dahi karena kemungkinan terjadi kerusakan lubang hidung
; Prosedur pemberian makan melalui selang +.
5ika mungin gendong anak selama pemberian makan untuk memberikan kenyamanan kontak !isik selama prosedur.
.
'angatkan !ormula pada suhu ruang. (uangkan !ormula kedalam barel spuit yang dihubungkan dengan selang pemberian makan.
-.
Bilas selang dengan air steril %+/ ml untuk selang kecil, 2/+2 untuk selang yang besar.
0.
(utup selang indwelling untuk mencegah hilangnya makanan
2.
(empatkan anak pada posisi miring kekanan atau tengkurap selam sedikitnya + jam dengan cara yang sama pemberian makan bai untuk meminimalkan kemungkinan regurgitas dan aspirasi
@.
;atat pemberian makan termasuk jenis dan jumlah residu dan cara pemberian yang ditoleransi.
.
Diantara pemberian makan, berika empeng pada bayi untuk memuaskan kebutuhan oral 0.
Pe$0erian $a-an gas&ros&o$i
+.
$elang gastrostomi dipasang dibawah anestesi umum tau secara pserkutan menggunkan endeskop dibawah anestesi lokal. Untuk anak/anak yang memakai alat makan gastrostomi jang panjang alat setingkat ulit dapat ditempatkan setelah selang pertama
.
Pemberian posisi dan pemberian air, !ormula atau makanan pure dilakukan dengan kecepatan yang sama seperti pemberian makan pada lavase.
-.
$etelah pemberian makan, bayi atau anak diletakkan pada posisi miring kanan atau !owler dan selang diklem atau dibiarkan terbuka dan digantung di antara pemberian makan, bergantung pada kondisi anak
0.
Bila menggunkan selang !oley sebagi selang gastrotomi, mak
diberikan tegangan
yang
sangat kecil dan selang
dipertahankan dengan plester untuk mempertahankan agar balon tetap berada pada lubang gastrostomi dan mencegah terjadinya kebocoran isi lambung. .
To&a 2aren&era nu&ri&ion 4 TPN 5
(P9 disebut juga dengan intra venous alimentation # mhyperalimentation. Diberikan pada anak saat pemberian lewat G) % gasto intestinal & tidak memungkinkan, kurang
adekuat# berbahaya terapi hyperalimentation
meliputi in!us intravena dengan kosentrasi tinggi > protein glukosa, dll & cairan hyperalimentation di in!us melalui tube kovesional dengan !ilter khusus untuk mencegah kontaminasi bakteri# partikel dalam cairan.alasan pemberian intravena •
Penggatian cairan.
•
Pemeliharaan cairan.
•
4ute pmberian obat# subtansi teraupetik lain. Alat yang diperlukan $arung tangan steril, kapas alkohol atau betadine, plester, lanset, injection cap, kain kasa, klem, -ml syringe, bahan asupan %cairan glukosa & Dokumentasi )dentitas klien, identitas tenaga medis, 'asil glukosa darah, catat pemberian cairan tambahan, respon klien, jumlah cairan in!us 3arakteristik set pemberian pediatrik +.
3alibrasi volume dan ruang kontrol dengan kapasitas terbatas dan mekanisme pemotonagn otomatis.
.
4uang tetes dengan pemberian tetes mikro @< tetes# mnt atau @< cc#jam.
-.
Ukuran kecil&dengan jarum kupu/kupu kateter plastik !leksibel diatas jarum
0.
Untuk pemberian jangka panjang, alat in!us intermiten, kateter garis tengah kateter sentral yang dipasang secara peri!er, kateter vena sentral# lubang yang diplantasi.
2.
Area injeksi *ena super!isial tangan, kaki,#lengan.
*ena kulit kepala. +.
Pertahankan integritas area intravena bantalan dengan papan kecil restrain
SI#PULAN (indakan atau intervensi yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak, apapun bentuknya harus dilandaskan pada prinsip atraumatic care atau asuhan terapeutik. Perspekti! keperawatan anak perlu dipahami sshingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip dasar ini. Demikian juga keluarga tidak hanya dipandang hanya sebagai pengunjung bagi anak yang sakit melainkan sebagai mitra bagi perawat dalam menentukan kebutuhan anak dan pemenuhannya dalam bentuk pelayanan yang berpusat pada keluarga % family centered care & %$upartini, <<0 &. Pada umumnya bayi dan anak kecil tidak dapat bekerja sama saat intervensi dilakukan dengan berbagai prosedur. Untuk itu perawat yang bertanggung jawab mengurangi pergerakan dan ketidaknyamanan ,