TERBATAS BAB I PENDAHULUAN
1. Umum Perke Perkemb mban angny gnya a inform informasi asi dan dan tekn teknolo ologi gi memb memberi erika kan n damp dampak ak yang yang sanga sangatt besar besar terhadap tata kehidupan sosial, kesehatan sebagai bagian dari kebutuhan manusia tak luput juga menjadi sasaran. sasaran. Kebutuhan Kebutuhan akan kesehatan kesehatan yang prima serta tuntutan tuntutan akan jaminan jaminan keselamatan, mempengaruhi cara pandang dan konsep penyedia jasa pelayanan kesehatan yang profesional. profesional. Oleh karena karena itu untuk untuk penyedi penyedia a jasa pelayanan pelayanan kesehat kesehatan an harus harus terus terus membenahi berbagai aspek yang turut mendukung didalam pencapaian peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu unsur yang begerak didalam penyedia jasa pelayanan kesehatan dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya secara optimal sehingga profesionalitas rumah sakit sebagai penyedia penyedia jasa pelayanan kesehatan kesehatan dapat dicapai. dicapai. Profesionalisme Profesionalisme pada pelayanan kesehatan dapat dicapai bilamana dapat mengikuti kemajuan dan pekembangan lmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bidang kesehatan serta Teknologi Informasi. Seiring dengan perubahan sikap masyarakat yang semakin kritis terhadap jasa pelayanan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut maka dibutuhkan kesiapan yang menyeluruh baik perangkat keras (hard ( hard were) were) maupun maupun peran perangkat gkat lunak lunak (soft ( soft ware) ware) dari penyedi penyedia a jasa pelayanan pelayanan kesehatan. Salah satu perangkat perangkat lunak yang harus ada di rumah sakit yaitu suatu prosedu prosedurr operasi operasional onal yang yang standar standar dalam dalam pelayan pelayanan an kesehata kesehatan, n, dimana dimana ini akan menjadi menjadi acuan atau dasar dalam melakukan suatu tindakan pelayanan kesehatan. Melihat kenyataan kenyataan di atas maka Rumkital Dr. Dr. Komang Makes berusaha berusaha lebih profesional profesional dan salah satu bentuk upaya yang dilaksanakan di lingkungan Rumkital Dr. Komang Makes adalah adalah menyusu menyusun n dan menerap menerapkan kan Standard Standard Operating Operating Procedure (SOP ) Ilmu Kesehatan Kesehatan Anak. 2. Maks Maksud ud dan dan tuj tujua uan n a. Maksud Buku Standard Standard Operating Operating Procedure (SOP) (SOP) Ilmu Kesehata Kesehatan n Anak Anak ini dimaksu dimaksudka dkan n sebagai pedoman bagi tenaga medis Rumkital Dr. Komang Makes dalam memberikan pelayanan kesehatan di bidang Ilmu Kesehatan Anak secara profesional. b. Tujuan 1) Memberikan Memberikan pengetahuan pengetahuan dan keseragam keseragaman an cara bertindak dalam memberika memberikan n pelayanan kesehatan di bidang Ilmu Kesehatan Anak. 2) Mendapatkan Mendapatkan mutu mutu seoptimal seoptimal mungkin mungkin dalam pemberian pemberian pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan di bidang Ilmu Kesehatan Anak 3. Tata Urut a. BAB BAB I Pend Pendah ahul ulua uan n b. BAB II Standard Operating Procedure (SOP) Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut c. BAB III Penutup
1
TERBATAS
BAB II STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) ILMU ILM U KESEHATAN KESEHATAN ANAK
1. SYOK HIPOVOLEMIK Kriteria Diagnosis: Diagnosis : 1. Kesa Kesada dara ran n men menur urun un 2. Takikardi akikardi,, hipotensi hipotensi dengan dengan tekana tekanan n nadi menyemp menyempit it 3. Vena kolaps dan pengisian kapiler tehambat 4. Pucat, Pucat, keringa keringatt berlebih berlebihan, an, ekstr ekstremit emitas as dingin dingin 5. Nadi cepat cepat dan dan kecil kecil samp sampai ai tak tak terab teraba a 6. Oliguria 7. Tekanan vena sentral rendah (normal 2 – 10 cmH 2O) 8. Tekana ekanan n nad nadii ≤ 20 mmHg mmHg Diagnosis Banding : Banding : 1. Syok Syok Kard Kardio ioge geni nik k 2. Syok Sepsis sis 3. Syok Anafilaksis Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara Darah/ h/Ur Urin in Leng Lengka kap p 2. Anali Analisa sa Gas darah darah (AGD) (AGD) 3. Fung Fungsi si Ginj Ginjal al 4. Foto Toraks sesuai keadaan Perawatan: Perawatan : Rawat Inap bila memungkinkan sebaiknya di Ruang Perawatan Intensif Anak. Terapi : Terapi : 1. Bebaska Bebaskan n jalan jalan napas napas dan dan oksige oksigenasi nasi yang yang baik baik 2. Peng Pengel elol olaa aan n cair cairan an : a. Memperb Memperbaiki aiki Volum Volume e Intrava Intravaskule skulerr dengan dengan : 1) Kristaloi Kristaloid d (Ringer (Ringer Laktat, Laktat, Asering, Asering, NaCl NaCl 0,9%) 0,9%) 2) Koloid / Darah sesuai keadaan 3) Plasma Plasma Ekspander Ekspander Sintetik Sintetik (Dekstra (Dekstran n 40/Gelafund 40/Gelafundin/H in/Haes aes b. Pemb Pember eria ian n cair cairan an:: Syok hipovolemik dengan hipoalbumin diberi cairan koloid isoonkotik misalnya pada kehilangan plasma atau darah ( perdarahan, trauma, operasi) penyakit jantung, penyulit sistemik pernafasan kegagalan ginjal. c. Jum Jumlah lah cair cairan an ; 1) Kristaloi Kristaloid d pada syok syok hipovolem hipovolemik ik tanpa tanpa komplikas komplikasii guyur guyur secepatny secepatnya a sampai sampai syok teratasi (20 ml/kgBB/ 1jam) 2) Plasma Plasma darah darah / FPP FPP : 10 – 20 20 ml/kgBB ml/kgBB atau atau Dextra Dextran n 40 10 -20 -20 ml/kgBB ml/kgBB selama selama 1 jam 3. Diberikan Dopamin/Dobutamin sesuai keadaan
2
TERBATAS 4. Peme Pemelih lihara araan an Fun Fungsi gsi Ginjal Ginjal : a. Furosemide 1 mg/kgBB, mg/kgBB, dapat diulang 4-6 jam b. Dopamin 2-4 µgr/kgBB/menit c. Manitol 0,5 µgr/kgBB 5. Koreksi gangguan gangguan asam basa basa dengan dengan pemberian pemberian Sodium Sodium Bikarbonat Bikarbonat dengan dengan rumus rumus : Base Deficit x 0,3 x BB secara IV dengan kecepatan tidak melebihi 1 mEq/kgBB/menit Penyulit : Penyulit : 1. Kega Kegaga gala lan n Ginja Ginjall Akut Akut 2. Paya Payah h Jant Jantun ung g 3. Ganggu Gangguan an Elektro Elektrolit lit dan Kesei Keseimba mbanga ngan n Asam Asam Basa Basa Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1. Samp Sampai ai syo syok k tera terata tasi si 2. Selam Selama a keada keadaan an umum umum mas masih ih jelek jelek Masa Pemulihan : Beberapa hari sampai beberapa minggu Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Kematian
2. SYOK SEPSIS Kriteria Diagnosis 1. Pada stadium stadium awal awal terjadi “warm shock” shock” karena dilatasi dan dan kenaikan kenaikan curah jantung dengan penurunan efektivitas volume darah sirkulasi. sirkulasi . 2. Kulit Kulit kemerah kemerahan an (flush), (flush), tekanan tekanan sistolik sistolik normal, normal, tekanan tekanan nadi meningk meningkat, at, hiperventi hiperventilasi, lasi, depresi susunan saraf pusat dan penurunan jumlah urin. Biasanya disertai demam dan menggigil. 3. Pada Pada stad stadiu ium m lan lanju jutt : a. Penur Penurun unan an curah curah jantu jantung ng b. Hipotensi c. Nadi Nadi cepa cepatt dan dan keci kecill d. Kulit Kulit dingin dingin dan dan sian sianot otik ik e. Anuri f. Asidemia Asidemia dan dan dapat dapat terjadi terjadi Dissemina Disseminated ted Intrav Intravascu ascular lar Coagulat Coagulation ion (DIC) (DIC) Diagnosis Banding 1. Syok Syok Hipo Hipovo vole lemi mik k 2. Syok Syok Kard Kardio ioge geni nik k 3. Syok Syok Ana Anafi fila laks ksis is Pemeriksaan Penunjang
3
TERBATAS 1. Darah Darah,, Urin, Urin, Fece Feces s Lengka Lengkap, p, AGD AGD 2. Biakan darah darah / Urin dan Cairan Cairan Serebrospinalis Serebrospinalis serta Tes Kepekaan Kepekaan (Sensitivity (Sensitivity Test) Test) 3. Foto Rontgen Rontgen Thorak Thorak dan dan Tes Tes Fungsi Fungsi Ginjal Ginjal Perawatan: Rawat Inap bila memungkinkan memungkinkan sebaiknya di Ruang Perawatan Intensif Anak. Terapi: 1. Memb Member eran anta tas s Infe Infeks ksii : a. Derivat Derivat Penisilin Penisilin (Ampisil (Ampisilin) in) 300-400 300-400 mg/kgB mg/kgBB/ha B/hari ri dibagi dibagi 4 dosis dosis b. Kloramf Kloramfenik enikol ol 100 mg/kg mg/kgBB/h BB/hari ari dibagi dibagi 4 dosis dosis c. Golongan sefalosporin dengan atau tanpa tanpa kombinasi kombinasi dengan dengan golongan golongan aminoglikosida, aminoglikosida, ataupun beta laktamase (Meronem,Tienam) d. Jamur Jamur Kand Kandida ida:: diberi diberikan kan Amfo Amfoter terisi isin n B deng dengan an dosis dosis awal awal 0,25 0,25-0, -0,50 50 mg/kg mg/kgBB BB diberi diberika kan n dalam dalam waktu waktu 3-5 jam.Do jam.Dosis sis dapa dapatt dinaik dinaikka kan n perla perlahan han-la -laha han n 0,1-0 0,1-0,25 ,25 mg/kgBB mg/kgBB sehingg sehingga a mencapai mencapai 0,5-1,0 0,5-1,0 mg/kgB mg/kgBB/ha B/hari ri (maksimal (maksimal 50 mg/hari mg/hari)) dan diberikan selama 10 -14 hari 2. Mempert Mempertahan ahan perfusi perfusi jaringan jaringan adekuat adekuat : a. Cairan Cairan dan pengat pengaturan uran Keseim Keseimbang bangan an Asam Asam dan dan Basa. Basa. b. Plasma darah / FPP : 10 – 20 ml/kgBB ml/kgBB atau atau Dextran Dextran 40 10 -20 ml/kgBB selama 1 jam. c. Ringer Laktat Laktat atau atau Asering guyur secepatnya secepatnya sampai syok teratasi teratasi (20 ml/kgBB/1jam). ml/kgBB/1jam). d. Transfusi Transfusi darah darah (bila hematok hematokrit rit < 30%) untuk untuk mempertahankan mempertahankan hematokrit hematokrit 35-40%. 35-40%. e. Korek Koreksi si gan gangg gguan uan asam asam basa basa 3. Obat-ob Obat-obat at Vasoa Vasoaktif ktif (bila (bila curah curah jantung jantung tetap tetap rendah) rendah) : a. Golon Golonga gan n Xanti Xantin n (Amino (Aminofil filin) in) b. Glukagon c. Kardiak glikosida, digitalis dan derivatnya, derivatnya, atau dopamin 2-4 μgr/kgBB/me μgr/kgBB/menit nit d. Deksam Deksamet etaso ason: n: 1-3 1-3 mg/kg mg/kgBB BB atau atau e. Metilpre Metilprednis dnisolon olon 30 30 mg/kgBB mg/kgBB setiap setiap 4-6 4-6 jam selama selama 72 72 jam 4. Peng Pengob obat atan an sup supor orti tif f Penyulit: 1. Perd Perdar arah ahan an (DIC (DIC)) 2. Gagal Napa apas 3. Gaga Gagall Jant Jantun ung g 4. Gaga Gagall Ginj Ginjal al Akut Akut 5. Meni Mening ngit itis is Bakt Bakter eria iall Informed Consent: Perlu (Tertulis) Lama perawatan: 14 hari sampai 21 hari bila ada Meningitis Bakterial Masa pemulihan: 3 minggu sampai 1 bulan Out Put: 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Semb Sembuh uh deng dengan an Gejal Gejala a Sisa Sisa
4
TERBATAS
3. Kematian
3. SYOK KARDIOGENIK Kriteria Diagnosis: 1. Ujung Ujung ekstrem ekstremitas itas (akral) (akral) dingin dingin,, lembab lembab dan siano sianosis sis 2. Tekanan ekanan darah darah auskulta auskultasi si tak terukur terukur,, dan nadi nadi lemah 3. Kelainan Kelainan kardiova kardiovaskule skulerr yang yang mend mendasar asarii 4. Akibat Akibat vasokons vasokonstriks triksii perifer perifer yang lama lama mengakib mengakibatka atkan: n: a. Bend Bendun unga gan n pulm pulmon onal al b. Kele Kelema maha han n jan jantu tung ng c. Berkuran Berkurangny gnya a perfusi perfusi jaringan jaringan perifer perifer d. Asid Asidos osis is meta metabo boli lik k Diagnosis Banding: 1. Syok Sepsis sis 2. Syok Syok Hipo Hipovo vole lemi mik k 3. Syok Syok Ana Anafi fila laks ksis is Pemeriksaan Penunjang: 1. Hb, Hemato Hematokrit krit (untuk (untuk hemodilu hemodilusi/h si/hemo emokons konsent entrasi) rasi) 2. Urin Urin Lengka Lengkap p (volum (volume, e, berat berat jenis jenis)) 3. AGD 4. Kada Kadarr Elekt Elektro roli litt 5. EKG 6. Tekana ekanan n ven vena a sen sentra trall 7. Rontg Rontgen en Tho Thorak rak atas atas indik indikasi asi Konsultasi Konsultasi : Spesialis Jantung/Jantung Anak Perawatan: Rawat inap sebaiknya di ICU Anak. Terapi: 1. Oksigen Oksigen adekuat adekuat dan pengawa pengawasan san venti ventilasi lasi 2. Tidur telentang dengan tungkai lebih tinggi (setinggi 15 0 ) 3. Bila sesak, sesak, kepala kepala sedik sedikit it diting ditinggika gikan n 4. Jumlah cairan minimal minimal (60-70 (60-70 ml/kgBB) ml/kgBB) disesuaikan disesuaikan dengan tekanan vena sentral sentral 5. Obat-obat Obat-obat Kardiotonika: Kardiotonika: Dopamin (dosis 5-10 μgr/kgBB/menit), μgr/kgBB/menit), dobutamin. dobutamin. 6. Atasi asidosis metabolik dan gangguan elektrolit Penyulit: 1. Gagal Ginjal Akut 2. Ganggu Gangguan an keseim keseimban bangan gan caira cairan n dan elektroli elektrolitt 3. Edema Pa Paru
5
TERBATAS Informed Consent: Perlu (Tertulis) Lama perawatan: 1. Samp Sampai ai syo syok k tera terata tasi si 2. 3 min mingg ggu u samp sampai ai 1 bula bulan n Masa pemulihan: Berbulan-bulan Out Put: 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Kematian
4. KOMA Koma adalah gangguan kesadaran yang paling berat dan yang tidak dapat bereaksi terhadap sekitarnya atau dibangunkan dengan rangsangan nyeri yang kuat, yang masih tampak adalah refleks primitif saja, yang dapat disebabkan oleh beberapa keadaan : 1. Lesi yang yang meliputi meliputi kedua kedua belahan belahan otak otak (proses metabolik atau trauma trauma kapitis) kapitis) 2. Lesi yang mempengaruhi secara langsung/tidak langsung pada sistem ARAS 3. (Ascending Reticular Activating System) di talamus, talamus, mesensefalo mesensefalon n atau pons 4. Lesi Lesi camp campur uran an Derajat Kesadaran: 1. Letar Letargi gi : Gang Ganggu guan an kesad kesadara aran n minim minimal al denga dengan n berku berkuran rangny gnya a perha perhatia tian n terha terhadap dap lingku lingkung ngan an sekit sekitarn arnya. ya. Serin Sering g meng mengan antu tuk, k, dan dan keada keadaan an ini dapa dapatt disert disertai ai denga dengan n kegelisahan, perhatian yang mudah beralih, lupa, tapi masih dapat berkomunikasi. 2. Obtudansi Obtudansi : Gangguan Gangguan kesadaran ringan-sedang ringan-sedang disertai berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitarnya. Komunikasi masih dapat dilangsungkan walaupun tidak sempurna. 3. Stupor : Gangguan Gangguan kesadaran yang menyerupai tidur dalam dan hanya dapat dibangunkan dibangunkan dengan dengan rangsang rangsangan an yang yang kuat kuat berulang berulang kali, komunika komunikasi si minimal minimal atau atau tidak tidak ada sama sekali. 4. Koma : Gangguan kesadaran berat. Penderita tidur tanpa dapat dibangunkan, mata tertutup dan tidak ada gerakan spontan spontan serta tidak ada komunikasi. Respons withdrawal masih ada bila diberi rangsangan nyeri. Diagnosis Banding: 1. Vegetatif egetatif (Coma (Coma Vigil, Akinet Akinetic ic autism, autism, Aphalic Aphalic State) State) 2. Sind Sindro roma ma Lock Locked ed-i -in n Pemeriksaan Penunjang: 1. Darah/Urin/Feces Darah/Urin/Feces Lengkap, Lengkap, Analisa gas darah, darah, Pemeriksaan Pemeriksaan LCS, Kultur Kultur darah darah 2. Gula da darah 3. Fungsi Fungsi hati, hati, amoni amonia, a, ureum ureum,, dan dan elektro elektrolit lit 4. Pemerik Pemeriksaan saan penya penyaring ring keracu keracunan nan terhad terhadap ap urine, urine, darah darah 5. Pemerik Pemeriksaan saan penyaring penyaring kualitatip kualitatip metabol metabolit it urin (feriklorida, (feriklorida, dinitrofen dinitrofenilhid ilhidrazin razin,, natrium natrium nitroprusid, asam amino, asam organik dll) 6. EEG
6
TERBATAS 7. Foto kepala, kepala, Lehe Leherr dan CT-Sca CT-Scan n kepala kepala Konsultasi: 1. Tergan ergantu tung ng Peny Penyeba ebab b 2. Subbagi Subbagian an Endokrin Endokrinolog ologi,Ne i,Nefrol frologi, ogi, Hepatol Hepatologi ogi dll 3. Bedah Saraf raf Skala Koma Pediatrik (Modifikasi dari Skala Koma Glasgow) untuk pengukuran penurunan kesadaran anak Skala Koma Glasgow (4-15 tahun) Aktivitas Respons Nilai 1. Buka - Spontan 4 Mata - Karena suara 3 - Karena Nyeri 2 - Tidak ada 1 2. Moto Motori rik k - Men Menur urut ut peri perint ntah ah 6 - Lokalisasi nyeri 5 - Menarik terhadap nyeri 4 - Fleksi terhadap nyeri 3 - Ektensi terhadap nyeri 2 - Tidak ada 1 3. Ve Verbal
- Te Terorientasi - Kacau/bingung - Kata tak tepat - Suara/bunyi tidak khas - Tidak ada Nilai Normal : Lahir – 6 bulan 6 – 12 bulan 1- 2 tahun 2 – 5 tahun > 5 tahun
5 4 3 2 1
Skala Koma Anak ( < 4 tahun) Aktivitas Respons 1. Buka - Spontan Mata - Terhadap bicara - Terhadap nyeri - Tidak ada 2. - Spontan Motorik - Lokalisasi nyeri - Menarik terhadap nyeri - Fleksi terhadap nyeri - Ekstensi terhadap nyeri - Tidak ada 3. Ver Verba ball - Te Teror rorient ientas asii - Kata-kata tidak jelas/kacau - Suara - Menangis - Tidak ada
Nilai 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
: 9 : 11 : 12 : 13 : 14
Perawatan: Rawat inap, sebaiknya di ICU. Terapi: 1. Perbaiki Perbaiki jalan jalan napa napas s dan perta pertahan hankan kan sirkula sirkulasi si 2. Kuran Kurangi gi teka tekana nan n intrak intrakran ranial ial 3. Atasi kejan jang 4. Bera Berant ntas as infe infeks ksii 5. Perba Perbaiki iki keseim keseimban banga gan n elektro elektrolit lit 6. Kend Kendal alik ikan an suh suhu u bada badan n 7. Berik Berikan an ant antido idotum tum spesi spesifik fik 8. Tenan enangk gkan an agit agitas asii Menurunkan Tekanan Intrakranial : 1. Memasang Memasang alat pemantau pemantau tekanan tekanan intrakranial intrakranial yaitu yaitu kateter kateter ventrikulaer ventrikulaer atau atau subaraknoid subaraknoid 2. Cairan Cairan dibat dibatasi asi 2/3 2/3 kebu kebutu tuha han n 3. Kepala penderita diangkat 30 0 untuk mempercepat venous return
7
TERBATAS 4. Diberikan Diberikan obat obat-oba -obatt menurunk menurunkan an tekanan tekanan intrakr intrakrania aniall : a. Mani Manito toll (diu (diure reti tik k osmo osmoti tik) k) dosi dosis s kecil kecil 0,25 0,25gr gr/k /kgB gBB B (dap (dapat at meng mengur uran angi gi teka tekana nan n intrakran intrakranial ial 4-6 jam) bila kurang berhasil berhasil dapat dapat diberikan diberikan dosis sampai sampai 1 gr/kgBB gr/kgBB (lar (larut utan an mani manito toll 20% 20% dibe diberi rika kan n dala dalam m 30 meni menitt dan dan diul diulan angi gise seti tiap ap 4-6 4-6 jam) jam).. Penggunaan Penggunaan manitol kurang disukai karena dapat menyebbabkan menyebbabkan dehidrasi sel normal bilaterdapat kerusakan sawar darah otak. Efek manitol pendek dan dapat menyebabkan efek Rebound karenapeningkatan osmolalitas jaringan otak. b. Gliserol dapat dapat diberikan diberikan secara secara oral 0,5-2,0 g/kgBB melalui sonde atau atau perinfus perinfus larutan larutan 10% dengan 1g/kgBB dalam 30 menit. c. Diuret Diuretika ika yang efekti efektiff adala adalah h furos furosem emid id 1 mg/kg mg/kgBB BB dalam dalam 30 menit menit setiap setiap 3-6 jam. Furosem Furosemide ide tidak tidak boleh boleh diberikan diberikan pada keadaan keadaan edema serebri karene karene tumor tumor dan abses (dosis 0,5 mg/kgBB). 5. Hiperventilasi dengan ventilasi mekanik untuk menurunkan tekanan intrakranial (PCO 2 : 2325 mmHg Penyulit: 1. Pneumonia Ortostatik 2. Dekubitus 3. Gagal gin ginja jall 4. Ensef sefalit alitis is 5. Brain rain Deat eath Informed Consent: Perlu (Tertulis) Lama perawatan: 1. Samp Sampai ai pend penderi erita ta sada sadarr betul betul 2. 21 hari hari bila bila Mening Meningiti itis s Bakter Bakterial ial Masa pemulihan: 3 minggu sampai 1 bulan Out Put: Koma Non Traumatik: 1. Semb Sembuh uh Total otal 50% 50% 2. Cacat 20 20% 3. Kematian 30%
5. ASFIKSIA NEONAT N EONATORUM ORUM Asfiksia neonatorum neonatorum adalah suatu keadaan keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas bernapas secara spontan, teratur dan adekuat. Tanda- tanda klinik : 1. Perna rnapas pasan 2. Deny Denyut ut Jant Jantun ung g 3. Warna rna kuli kulitt
8
TERBATAS Resusitasi : 1. Memast Memastika ikan n saluran saluran napa napas s terbuka terbuka a. Leta Letakk kkan an bayi bayi dala dalam m posi posisi si tele telent ntan ang g atau atau miri miring ng deng dengan an lehe leherr agak agak teng tengad adah ah (ekstensi) b. Keringkan tubuh dan mulut bayi dengan handuk kering, kecuali pada bayi dengan meconium staining c. Bila perlu perlu letakkan letakkan lipatan lipatan handu handuk k atau selimu selimutt di belakang belakang bahu bahu bayi d. Hisap lendir lendir mulai mulai dari mulut mulut kemudian kemudian hidung hidung bayi bayi sampai sampai dengan dengan orofaring orofaring dan bila bila diperlukan sampai trakea. e. Bila perlu masukkan pipa endotrakeal endotrakeal untuk memastika memastikan n saluran saluran napas terbuka. 2. Memu Memula laii per perna napa pasa san n a. Laku Lakuka kan n rang rangsa sang ngan an takt taktil il deng dengan an mene menepu puk k tela telapa pak k kaki kaki,, meny menyen enti till tumi tumitt atau atau menggosok punggung/dada bayi b. Nilai pernap pernapasa asan, n, denyut denyut jantung jantung dan warna warna kulit berturut berturut-tur -turut ut : 1) Napas : a) Apnu b) Pern Pernap apas asan an nor norma mall 2) Frekwe Frekwensi nsi deny denyut ut jant jantun ung g: a) > 100 100 x / menit enit b) < 10 100 x/ x/ me menit 3) Warna arna kuli kulitt : a) Keme Kemerah rahan an (tan (tanpa pa sian sianosi osis) s) b) Sian Sianos osis is peri perife fer r c) Sian Sianos osis is sen sentr tral al c. Berik Berikan an ventil ventilas asii tekan tekanan an positi positip p bila bila bayi bayi apnu apnu,, mega megap-m p-meg egap ap,, frekwe frekwensi nsi deny denyut ut jantung < 100 x/menit. d. Bila perlu perlu mema memakai kai sungkup sungkup atau balon balon e. Bila perlu perlu pasang pasang pipa pipa endot endotrake rakeal al dan balon balon pernap pernapasan asan f. Berik Berikan an O2 100% 100% deng dengan an kecep kecepata atan n 5 l/meni l/menitt sebai sebaikny knya a meng menggun gunak akan an balon balon mengembang sendiri reservoir oksigen g. Lakukan ventilasi selama 15 – 30 detik dengan frekwensi 40 – 60 napas/menit napas/menit h. Perik Periksa sa frekw frekwen ensi si Denyu Denyutt Jantun Jantung g 1) Denyut Jantung > 100x/menit, napas spontan hentikan PPV, bila tidak napas spontan, PPV lanjut 2) Denyut Jantun 60 – 100 x/menit dan bertambah lanjutkan PPV 3) Denyut Jantun 60 – 100 x/menit dan tidak bertambah lanjutkan PPV, bila Denyut Jantung < 80x/menit lakukan pijat jantung/kompresi dada 4) Denyut Jantung < 60 x/menit lakukan ventilasi dan segera lakukan pijat jantung / kompresi dada. 3. Mempe Memperta rtahan hankan kan sirku sirkulas lasii darah darah a. Rangsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara: 1) Pijat Jantung/Kompresi dada a) Merupakan indikasi bila sesudah 15-30 detik melakukan PPV dengan O 2 100% frekwensi denyut jantung < 60x/menit atau 60-80 x/menit dan tidak bertambah. b) Bila frekwensi denyut Jantung sama atau sudah lebih dari 80 x/menit tindakan kompresi dada dihentikan
9
TERBATAS c) Tekni eknik k pene peneka kana nan n ada ada 2 cara cara : Tekni eknik k Ibu Ibu Jari Jari atau atau Tekni eknik k 2 Jari Jari.L .Lok okas asii penekan penekanan an pada 1/3 bawah bawah sternum. sternum. Penekana Penekanan n dada 3x dalam waktu 1,5 detik, selanjutnya selanjutnya dilakukan pemberian pemberian ventilasi 1x selama 0,5 detik (rasio 3:1). Setelah 30 detik melakukan melakukan tindakan kompresi dada, frekwensi jantung dikontrol selama 6 detik. d) Penila nilaia ian n: 1) Bila frekwe frekwensi nsi denyu denyutt jantung jantung < 80 x/meni x/menit: t: i. Lanju anjuttkan kan penek nekanan da dada ii. Lanjutkan ventilasi dengan O 2 100% iii. Lanjutkan pengontrolan jantung secara periodik iv. Berikan ob obat-obatan 2) Bila frekw frekwensi ensi denyu denyutt jantung jantung ≥ 80x/me 80x/menit: nit: i. Hentikan ko kompresi da dada ii. Lanju Lanjutka tkan n tinda tindakan kan ven ventil tilasi asi samp sampai ai denyu denyutt jantun jantung g > 100x/m 100x/men enit it dan bayi bernapas spontan iii. Bila perlu pasang sonde lambung melalui mulut untuk mengurangi tekanan udara dalam lambung Intubasi Endotrakeal Indikasi : 1. Bila diperlukan PPV agak lama 2. Bila ventilasi dengan balon dan sungkup tidak efektif 3. Bila perlu melakukan penghisapan lendir di trakea 4. Bila ada kecurigaan hernia diafragmatika Cara: 1. Penolong berdiri di sisi sisi atas kepala kepala bayi sambil sambil memegang memegang laringoskop laringoskop dengan dengan tangan kiri kiri 2. Masukk Masukkan an daun daun laring laringosk oskop op deng dengan an menyu menyusur surka kan n daun daun laring laringosk oskop op melal melalui ui lidah lidah ke valekulum. 3. Setel Setelah ah daun daun laring laringos oskop kop masuk masuk,, angka angkatt daun daun laring laringos oskop kop sedikit sedikit sehin sehingg gga a lidah lidah akan akan terjulur dan farings terlihat 4. Sege Segera ra sete setela lah h pita pita suar suara a dan dan trak trakea ea terli terliha hatt masu masukk kkan an pipa pipa endo endotr trak akea eal, l, deng dengan an memegang pipa tersebut dengan tangan kanan dan memasukkannya dari sebelah kanan mulut bayi 5. Bila pita suara membuka masukkan pipa sampai tanda pita suara di pipa, sehinggga pipa akan terletak dalam trakea di tengah antara pita suara dan karina. 6. Keluarkan laringoskop, laringoskop, periksa periksa letak pipa untuk untuk meyakinkan meyakinkan pipa pipa masuk masuk ke trakea Obat-obatan dan cairan: 1. Epinefrin, indikasi: a. Frekwensi denyut jantung tetap < 80x/menit walaupun telah dilakukan paling sedikit 30 detik ventilasi adekuat dengan O 2 100% dan kompresi dada b. Frekwensi denyut jantung nol segera berikan epinefrin dan pada ssat yang sam berikan PPV dan kompresi dada. Dosis : 0,1 – 0,3 ml/KgBB cairan 1 ; 10.000 IV atau melalui pipa endotrakeal, berikan dengan cepat. c. Frekwe Frekwensi nsi denyu denyutt jantun jantung g harus harus naik naik sampai sampai 100 x/meni x/menitt atau atau lebih dalam dalam 30 detik detik setelah diberikan. d. Bila frekwe frekwensi nsi denyu denyutt jantung jantung tetap tetap < 100x/me 100x/menit: nit: 1) Epinefrin Epinefrin diulangi diulangi setiap setiap 3 – 5 menit menit 2) Volume Expander bila kehilangan darah akut atau ada tanda-tanda hipovolemia
10
TERBATAS 3) Bikarbon Bikarbonat at natrikus natrikus untuk apnu yang yang lama yang tidak ada respons respons terapi terapi terhadap terhadap terapi lain. 2. Volume Expander a. Digun Digunaka akan n untuk untuk mena menangg nggula ulang ngii efek efek hipov hipovole olemi mia a deng dengan an menin meningka gkatka tkan n volum volume e vaskuler dan hemodinamika perfusi jaringan, juga bila terdapat kejadian akan diduga adanya kehilangan darah akut dengan tanda-tanda hipovolemia: 1) Pucat Pucat yang yang menet menetap ap setela setelah h oksigen oksigenase ase 2) Nadi yang yang lemah lemah deng dengan an fungsi fungsi jantun jantung g yang yang baik 3) Respons Respons yang yang buruk buruk terhad terhadap ap usaha usaha resusi resusitasi tasi 4) Penur Penurun unan an tekana tekanan n dara darah h b. Jeni Jenis s cair cairan an : 1) Darah Darah seg segar ar (who (whole le bloo blood) d) 2) Cairan Cairan albumin albumin – saline saline 55/plasm 55/plasma a expande expander r 3) Larut Larutan an garam garam fisiol fisiolog ogis is 4) Cair Cairan an Rin Ringe gerr Lakt Laktat at c. Dosis Dosis : 10 10 ml/Kg ml/KgBB BB IV selama selama 5 – 10 menit menit d. Efek Efek : meningk meningkatka atkan n volume vaskuler vaskuler dan menurunkan menurunkan asidosis asidosis metabolik. metabolik. Teka Tekanan nan darah akan meningkat, nadi menjadi kuat dan pucat menghilang. Dapat diulang bila tanda-tanda hipovolemia menetap. e. Bila perbaika perbaikan n sediki sedikitt atau atau tidak tidak ada ada : 1) Pertimbangkan Pertimbangkan adanya adanya asidosis metabolik metabolik dan perlu perlu diberikan diberikan bikarbonat bikarbonat natrikus natrikus 2) Perlu penggunaa penggunaan n dopamin, dopamin, bila bila penurunan penurunan tekanan tekanan darah menetap menetap 3.
Bikarbonat Natrikus a. Digun Digunaka akan n bila bila terda terdapat pat apnu yang yang lama lama yang yang tidak tidak memb memberi erikan kan respons respons terhad terhadap ap terapi lain b. Dosis : 2 meq/KgBB meq/KgBB IV, IV, berikan perlahan-la perlahan-lahan han paling paling sedikit dalam dalam waktu waktu 2 menit menit
4. Nalokson Hidroklorit a. Indikasi Indikasi pada depresi depresi perna pernapasa pasan n yang yang berat berat b. Riwayat pemberian pemberian narkotika narkotika pada pada ibu ibu dalam dalam 4 jam sebelum sebelum persalinan c. Dosis : 0,1 mg/KgBB, IV atau endotrakeal. Pemberian cepat. Pantau pernapasan dan frekwensi frekwensi denyut denyut jantung jantung dengan dengan ketat. ketat. Pemberi Pemberian an ulang ulang bila depresi depresi pernapa pernapasan san timbul kembali.
6. TETANUS NEONA NEON ATORUM Suat Suatu u penya penyakit kit infeks infeksii berat berat yang yang diseb disebab abkan kan olek olek toksi toksin n klostr klostridi idium um teta tetani ni akiba akibatt berkembang biaknya kuman tetanus di tubuh bayi. Kriteria Diagnosis 1. Spas Spasti tisi sita tas s
2. 3. 4. 5.
: tri trism smus us,, rhi rhisu sus s sar sardo doni nicu cus, s, opis opisto toto tonu nus, s, kaku kakuk k kud kuduk uk,, spastisitas anggota gerak Kejang/spasme : spontan atau dengan rangsangan, asfiksia dan sianosis Kesadaran : tetap sadar Tanda infeksi : demam, omfalitis Skor Skorin ing g sist sistem em:: a. Umur : ≤ 5 hari :4
11
TERBATAS 6 – 10 hari > 10 hari : kejang spontan : kejang rangsang
6.
:2 :1 b. Spasme :2 :1 c. Sianosis :2 d. Trismus/rhisus sardonikus/opistotonus) sardonikus/opis totonus) : 1 e. Suhu rektal > 39 0 C :1 Berdasarkan skoring tingkatan tetanus neonatorum: a. Tingkat Berat : skor 8 -10 b. Tingk ngkat Se Sedang : sk skor 6 -7 c. Tingkat Ringan : skor 2 -5
Diagnosis Banding: Hipokalsemia dan tetani Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : Bila dicurigai sepsis dilakukan pemeriksaan biakan darah, biakan tali pusat dan pungsi lumbal Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, sebaiknya di ruang Isolasi Terapi : Terapi : 1. ATS 1500 1500 unit unit IM (Intra (Intra Muskuler) Muskuler) 2. Amoksisilin 50 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari, ari, oral oral dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari hari 3. Metronidasol Metronidasol 25 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, oral dibagi dibagi dalam dalam 3 dosis selama 10 hari hari 4. Piridoksi Piridoksin n 100 mg/hari mg/hari IM pada hari pertama pertama dilanjut dilanjutkan kan dengan dengan 25 mg/hari mg/hari oral sampai sampai penderita bebas kejang 5. Diazep Diazepam am 12 12 x 5 mg/h mg/hari ari rektal rektal 6. Perawat Perawatan an tali tali pusat pusat dengan dengan betadin betadin 10% 7. Pemberian Pemberian ASI melalui melalui sonde lambung selama penderita penderita belum dapat dapat menetek menetek 8. Diberi Diberikan kan Ok Oksig sigen en bila bila perlu perlu 9. Peng Penghis hisap apan an len lendir dir berka berkala la Penyulit : Penyulit : 1. Spas Spasme me fari faring ng/l /lar arin ing g 2. Asfiksia, pneumonia, pneumonia, aspirasi, aspirasi, atelektasis, atelektasis, pneumot pneumotoraks oraks dan dan kegagalan kegagalan pernapasan pernapasan 3. Ganggu Gangguan an keseim keseimban bangan gan caira cairan n dan elektroli elektrolitt 4. infe infeks ksii bera beratt Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1. Samp Sampai ai kejan kejang g terat teratasi asi 2. 14 har harii bila bila ada ada sep sepsi sis s 3. 21 hari bila ada Meningit Meningitis is Bakteria Bakteriall Masa Pemulihan : 3 minggu Out Put : Put : 12
TERBATAS 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Semb Sembuh uh deng dengan an gejal gejala a sisa sisa 3. Kematian
7. SEPSIS NEONATORUM Kriteria Diagnosis a. Faktor predisposisi 1. Infeksi intra partum : suhu badan ibu > 38 0 C, lekositosis, air ketuban keruh/kotor berbau 2. Ketub Ketuban an pec pecah ah Dini Dini , lebih lebih 12 12 jam jam 3. Partus Partus lama dengan dengan atau atau tanpa tanpa robekan robekan ketuban ketuban Kala I >18 jam, Kala II primipar primipara a >2 jam, multipara >1 jam 4. Tindak Tindakan an resusitas resusitasii aktif, misalny misalnya a pernapasa pernapasan n mulut ke mulut mulut 5. Manipula Manipulasi si yang yang terlalu terlalu sering sering pada pada persalin persalinan an 6. Partus patologik misalnya SC, Ekstraksi Ekstraksi Forceps, Ekstraksi Vakum 7. Pema Pemasa sang ngan an IVFD IVFD 8. BBLR 9. Sind Sindro roma ma aspi aspira rasi si 10. Bayi dengan Sindroma Sindroma Gawat Napas (SGN), terutama dengan gambaran gambaran radiologik toraks abnormal b.. Laboratorium: 1. Lekositosis ( >25.000/mm 3 ), lekopenia ( <5.000/mm 3 ) 2. Hitung Hitung jenis jenis dan hapusan hapusan darah darah tepi: tepi: a. Sel Sel bata batang ng sek sekit itar ar 60% 60% b. Terjadi erjadi perges pergeseran eran ke ke kiri (shift (shift to the the left) left) c. Terlihat erlihat gamba gambaran ran toksik toksik granulasi granulasi dan dan vakuolisas vakuolisasii 3 3. Trombositopenia (<100.000/mm ) 4. Biakan Biakan darah, darah, umbilik umbilikus us dan cairan cairan sereb serebrosp rospinal inalis is 5. Peri Periks ksa a urin urin dan dan tinj tinja a 6. Gambara baran n DIC DIC 7. Periks riksa a AGD 8. Perik Periksa sa status status Gula Gula Darah Darah c. Gambaran Klinik: 1. Keadaan Umum 2. 3. 4. 5. 6.
: Tanda n ot doing well , malas minum, hipotermi, skelerema neonatorum Kard Kardio iova vask skul uler er : Ta Takika kikard rdia ia (>16 (>160 0 x/m x/men enit it), ), brad bradik ikar ardi dia a (< (< 60 60 x/m x/men enit it), ), sirk sirkul ulas asii perifer jelek Gast Gastro roin inte test stin inal al : Kemb Kembun ung, g, rete retens nsi/ i/re resi sidu du lamb lambun ung g bany banyak ak atau atau koto kotorr, munt muntah ah,, diare Respirasi : Tidak teratur, dispnu, apnu, takipnu (>60 x/menit) Susunan Susunan Saraf Saraf Pusat Pusat : Hipert Hipertoni, oni, iritabel, iritabel, kejang, kejang, letargi letargi Hematologi : Pu Pucat, ik ikterus, sp splenomegali, he hepatomegali, te tendensi pe perdarahan
d. Diagnosis: 1. Terdapat erdapat satu atau atau beberapa beberapa gejala, gejala, sekurang-kurangny sekurang-kurangnya a dari 4 golongan golongan gejala gejala fisik
13
TERBATAS 2. Terda erdapa patt satu, satu, atau atau beber beberap apa a gejal gejala a dari dari 3 golon golonga gan n fisik fisik yang yang ditun ditunjan jang g denga dengan n sekurang-kurangnya sekurang-kurang nya 3 faktor predisposisi yang memudahkan infeksi. Diagnosis Banding: Meningitis Purulenta Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. C Rea Reakti ktive ve Protei Protein n (CRP (CRP)) 2. IgM da dan IgA 3. Foto Foto ront rontge gen n tho thora rak k 4. USG USG ata atau u CT CT Sca Scan n kepa kepala la
Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, bila tersedia sebaiknya di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Terapi : Terapi : 1. IVFD IVFD sesu sesuai ai kebu kebutu tuha han n 2. Anti Antibi biot otik ika a IV: IV: a. Kombinasi Kombinasi antara antara Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis dosis dan dan gentamisin gentamisin 5-7,5 mg/ kgBB/hari dibagi 2 dosis b. Kombina Kombinasi si Sefotaksim Sefotaksim dengan dengan dosis dosis 200mg/kgBB 200mg/kgBB/ha /hari, ri, oral dibagi dalam dalam 2-3 dosis dan Amikasin 10-15 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis c. Seftriak Seftriakson son 50-80 50-80 mg/kgB mg/kgBB/ha B/hari ri dosis tungg tunggal al atau atau 2 dosis d. Bila perlu, dipertimbangkan dipertimbangkan Imipenem Imipenem (Tienam, (Tienam, Pelastin) Pelastin) 10-20 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, 2-3 dosis e. Bila terjadi terjadi perburukan perburukan perlu dipertimb dipertimbangk angkan an pemberian pemberian Metronida Metronidasol sol drips (Flagyl, (Flagyl, Fortagyl) f. Antibiot Antibiotik ik digant digantii sesuai sesuai hasil hasil biakan biakan kuman kuman,, dan tes tes kepekaa kepekaan. n. 3. Tran Transfu sfusi si Tuk Tukar ar bila bila perl perlu u Penyulit : Penyulit : 1. Meni Mening ngit itis is Puru Purule lent nta a 2. Kebutaan, Kebutaan, ketulian, ketulian, retardasi retardasi mental, mental, gangguan gangguan motorik dan bicara, bicara, hidrosefalus hidrosefalus 3. Gang Ganggu guan an tumb tumbuh uh kemb kemban ang g anak anak Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai respons klinik baik, pengobatan dilanjutkan 10 - 14 hari Masa Pemulihan : Tergantung keadaan umum penderita, 2-3 minggu sampai 1-2 bulan Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Semb Sembuh uh deng dengan an gejal gejala a sisa sisa 3. Kema Kemati tian an (10(10-40 40%) %)
8. HIPOGLIKEMIA PADA BAYI
14
TERBATAS
Kriteria Diagnosis 1. Pada BBLR, BBLR, Kadar Kadar Gula Gula darah (KGD) < 25 mg/dl mg/dl dalam 72 jam pertama 2. Pada Pada Bayi Cukup Cukup Bulan Bulan , Kadar Gula Gula darah (KGD) (KGD) < 30 mg/dl mg/dl dalam 72 jam perta pertama ma ,dan < 40 mg/dl pada hari berikutnya 3. Didap Didapati ati dalam dalam 2 golon golonga gan n: a. Hipoglike Hipoglikemi mi Asimpt Asimptoma omatik tik (tanpa (tanpa gejala): hipoglik hipoglikemi emi tanpa tanpa disertai gejala gejala klinik dan sering terjadi pada bayi sebelum berusia 12 jam b. Hipoglike Hipoglikemi mi Simptom Simptomatik atik (deng (dengan an gejala gejala klinis klinis)) 4. Gejala Klinis: tidak mau minum/kesulitan minum, tangis lemah ataupun high pitched cry, letargi, letargi, gemeta gemetar/tre r/tremor mor,, takipnu takipnu,, seranga serangan n sianosis sianosis dan apnu intermit intermitten ten,, tangis tangis lemah, lemah, apati, kejang ataupun tonus otot menurun sampai kelumpuhan, gerakan bola mata tak terkoordinir/ gerakan putar mata, keringat dingin, hipotermi, gagal jantung dan koma. 5. Ada Ada fak fakto torr res resik iko: o: a. Bayi Bayi dari dari Ibu Ibu Pender Penderita ita Diabete Diabetes s (IPD) (IPD) b. Fakto Faktorr Resiko Resiko Lain Lain sepert seperti: i: bayi bayi dari dari tokse toksemi mia, a, prema prematu tur/d r/dism ismat atur ur,, bayi bayi besar besar,, bayi bayi dengan dengan infeksi infeksi berat/se berat/sepsis psis,, bayi bayi dengan dengan Sindrom Sindroma a Gawat Gawat Napas Napas (SGN), (SGN), hipoterm hipotermi, i, asfiksia berat, dan perinatal stress. 6. Khusu Khusus s bayi bayi yang yang lahir lahir dari dari IPD IPD walau walaupun pun tanpa tanpa gejal gejala a (asim (asimpto ptoma matik tik)) dilaku dilakuka kan n pemeriksaan KGD seperti bayi dengan hipoglikemi yaitu: a. Pemeriksaan pertama 1 (satu) jam setelah lahir. b. Bila KGD normal dilakukan pemeriksaan ulang tiap 1-2 jam sampai usia 6-8 jam, bila KGD tetap normal pada setiap pemeriksaan lanjutkan sesuai huruf c. c. Pemeriksaan tiap 4-6 jam pada 16-18 jam berikutnya, bila KGD tetap normal juga pada setiap pemeriksaan lanjutkan sesuai huruf d. d. Pemeriksaan tiap hari untuk hari ke-2 dan ke-3 kehidupan. Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : KGD Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, sebaiknya di NICU Terapi : Terapi : 1. Penatalaksanaan Penatalaksanaan bayi hipoglikemi hipoglikemi sesuai bagan terapi di di bawah bawah ini. 2. Hipoglike Hipoglikemi mi asimpto asimptomat matik ik diberika diberikan n pengob pengobatan atan seperti seperti hipoglik hipoglikemi emi simptom simptomatik atik bila deng dengan an 2 kali kali peme pemeri riks ksaa aan n deng dengan an sela selang ng satu satu jam jam bayi bayi bera berada da dala dalam m kead keadaa aan n hipoglikemi. 3. Hipoglikemi simptomatik : bolus IV larutan Dextrose 10% 2 ml/kgBB dilanjutkan dengan IVFD Dextrose 10% sesuai kebutuhan rumatan 4. Monitor KGD setelah 2 jam, bila tetap rendah bolus Dextrose 10% 2 ml/kgBB lagi dan lanjut dengan rumatan, dan selanjutnya sesuai bagan terapi di bawah ini. 5. ASI tetap tetap diberikan dengan mempertim mempertimbangkan bangkan kemampuan kemampuan minum minum bayi dan dan kondisi kondisi bayi. Penyulit : Penyulit : Hipoglikemi Persisten Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis), bayi akan mengalami tindakan pemeriksaan KGD serial.
15
TERBATAS
Lama perawatan : Sampai KGD normal selama 1-3 hari Masa Pemulihan : 3 – 7 hari Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Semb Sembuh uh deng dengan an gejal gejala a sisa sisa 3. Kematian
Bagan Terapi Bayi Hipoglikemi
HIPOGLIKEMI Bolus Dextrose 10% 2 ml/kgBB
Lanjut IVFD Dextrose 10% (sesuai kebutuhan rumatan) 2 jam
PERIKSA KGD KGD Normal
HIPOGLIKEMI
Lanjut IVFD Dextrose 10%
Bolus ulang Lanjut IVFD Dextrose 10% (sesuai kebutuhan rumatan) 2 jam
24 jam
KGD Normal KGD Normal
HIPOGLIKEMI Ulangi seperti di atas 2 jam
Lanjut IVFD Dextrose 10%
HIPOGLIKEMI
24 jam
Ulangi seperti di atas
KGD Normal Lanjut IVFD Dextrose 10%
HIPOGLIKEMI Berikan Hidrokortison 5-10 mg/kg/BB Setiap 12 jam selama 3 hari
24 jam
STOP Lanjut ASI oral
HIPOGLIKEMI Cari Penyebab Sekunder
16
TERBATAS
9. IKTERUS NEONATORUM Kriteria Diagnosis 1. Diskolora Diskolorasi si kuning kuning kulit atau atau organ lain akibat akibat penump penumpukan ukan bilirub bilirubin. in. 2. Dikenal klinis: ikterus fisiologis dan Hiperbilirubinemia Hiperbilirubinemia (Ikterus patologis) 3. Diangga Dianggap p Hiperbilir Hiperbilirubin ubinemi emia a bila: bila: a. Ikterus Ikterus terjadi terjadi pada pada 24 jam pertama pertama b. Peningk Peningkata atan n konsent konsentrasi rasi bilirub bilirubin in ≥5mg% ≥5mg% setiap setiap 24 jam jam c. Konsentrasi Konsentrasi bilirubin serum sewaktu sewaktu 10mg% 10mg% pada neonatus neonatus kurang bulan dan dan 12,5 12,5 mg% pada neonatus cukup bulan. d. Ikterus disertai proses proses hemolisis hemolisis (Inkompatibilit (Inkompatibilitas as darah, darah, defisiensin defisiensin enzim enzim G6PD G6PD dan sepsis) e. Ikterus yang disertai disertai adanya adanya faktor resiko kerusakan kerusakan sawar darah otak: 1) Bera Beratt Lahi Lahirr Rend Rendah ah 2) Masa Masa ges gestas tasii < 36 36 ming minggu gu 3) Asfiksia Asfiksia,, Hipoksia, Hipoksia, Sindrom Sindroma a gangguan gangguan Napas Napas (SGN) (SGN) 4) Infeksi 5) Trau Trauma ma lahir lahir pad pada a kepal kepala a 6) Hipo Hipogl glik ikem emia ia 7) Hipero Hiperosm smola olalit litas as darah darah
4. Klinis adanya adanya ikterus, dengan perkiraan secara visual (David Morley Morley,1979): ,1979): Daerah Ikterus Kadar Bilirubin Bilirubi n Kepala 5 mg% Dada 10 mg% Perut 15 mg% Paha/Lengan 18 mg% Kaki/Tangan 20 mg% Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Kada Kadarr bili biliru rubi bin n Seru Serum m 2. Dara Darah h Rut Rutin in leng lengka kap p 3. KGD 4. AGD, AGD, bila bila perl perlu u Perawatan: Perawatan : 1. Rawat Rawat Jalan, bila Ikterus Ikterus fisiologis fisiologis.. Pemberian Pemberian minum minum dengan jumlah jumlah cairan cairan yang sesuai dengan dengan kebutuh kebutuhan an bayi bayi baru lahir, lahir, sinar sinar mataha matahari/p ri/pener enerang angan an yang yang cukup, cukup, bila perlu perlu pemberian fenobarbital (luminal) oral 5 mg/KgBB/hari selama 5 hari dan atau pemberian kolestiramin sampai 1 g/KgBB/hari dibagi dalam beberapa dosis. 2. Rawat Inap, sebaiknya di NICU bila Hiperbilirubinemia, terutama yang disertai faktor-faktor yang memberatkan. Terapi : Terapi : 1. Pemberi Pemberian an minum oral oral atau caian intraven intravenous ous dengan dengan jumlah jumlah cairan yang yang sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan bayir baru lahir 2. Pemberi Pemberian an fenob fenobarbi arbital tal dan dan atau atau koles kolestiram tiramin in 3. Pemberi Pemberian an albumin albumin untuk mengikat mengikat bilirubin bilirubin indirek indirek yang bebas dalam darah darah dengan dengan dosis 10 ml/KgBB/hari 17
TERBATAS 4. Terap erapii sina sinar r 5. Trans ransfu fusi si Tuka Tukar r Penyulit : Penyulit : 1. Kern Ikteru terus s 2. Sere Serebr bral al Pals Palsii Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai Ikterus menghilang
Masa Pemulihan : 10 – 14 hari Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Semb Sembuh uh deng dengan an gejal gejala a sisa sisa 3. Kematian
Pedoman Penanganan Ikterus Neonatal Menurut Saat Terjadinya dan Konsentrasi Bilirubin Indirek Serum Konsentrasi Bilirubin Indirek Serum (mg%) 0 – 9,9 10 – 14,9 15 – 19,9
> 20 (disertai faktor resiko kerusakan sawar otak) > 20 (tidak ada faktor resiko kerusakan sawar otak)
Saat timbulnya Ikterus 24 jam pertama Observasi * ** Terapi Sinar * ** Transfusi Tukar ** *** Transfusi Tukar ** *** Terapi sinar * ** ***
24 jam kedua
24 jam ketiga
Observasi * ** Terapi sinar * ** Terapi Sinar * ** *** Transfusi Tukar ** *** Terapi sinar * ** ***
Observasi * ** Terapi Sinar * ** Terapi Sinar * ** *** Transfusi Tukar ** *** Terapi sinar * ** ***
Keterangan: * = 1. Bila gagal, terapi terapi dirobah menurut kadar bilirubin lebih tinggi tinggi 2. Bila ada faktor resiko kerusakan sawar darah darah otak, terapi dirubah menurut kadar Bilirubin Bilirubin lebih tinggi. ** = Perbaikan Keadaan Keadaan Umum Umum *** = Pemberian albumin albumin 1 g/KgBB secara intravena
10. DIARE DAN DEHIDRASI 18
TERBATAS
Kriteria Diagnosis: 1. Adanya perubahan perubahan bentuk bentuk dan konsistensi konsistensi tinja melembek melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak dari biasanya (≥ 3x/hari) 2. Diare akut diare yang berlangsung < 2 minggu 3. Diare kronis diare yang berlangsung > 2 minggu Faktor Penyebab: 1. Peradangan usus oleh agen penyebab: bakteri, virus, parasit, jamur 2. Keracunan Keracunan makanan makanan atau minuman minuman baik yang yang disebabkan disebabkan oleh bakteri maupun maupun bahan bahan kimia kimia 3. Kekurang Kekurangan an gizi gizi yaitu yaitu kekurang kekurangan an energi energi prote protein in 4. Intolera Intoleransi nsi terhada terhadap p laktosa laktosa susu, susu, atau karena karena alergi alergi susu susu sapi 5. Imun Imunod odef efis isie iens nsii 6. Faktor lain lain seperti seperti kurangya kurangya penyediaan penyediaan air air bersih, kurangnya kurangnya fasilitas sanitasi dan higiene higiene perorangan, pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai 7. Fakto Faktorr musim musim dan dan geogra geografi fi daera daerah h Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Tinja Tinja mikro mikroskop skopis, is, parasit parasit dan jamur jamur 2. Biaka Biakan n Tinja Tinja dan dan tes tes sensit sensitivi ivitas tas 3. Dara Darah h tep tepii rut rutin in 4. Elektrolit , AGD, KGD sesuai keadaan
Derajat Dehidarasi : 1. Dehid ehida arsi rsi Rin Ringan : kehila hilan ngan berat rat badan 2-5% -5% 2. Dehidras Dehidrasii Seda Sedang ng : kehila kehilanga ngan n berat berat badan badan 6-9% 3. Dehidrasi Be Berat : ke kehilangan be berat ba badan ≥1 ≥10% 4. Penil Penilaia aian n Deraja Derajatt Dehidr Dehidrasi asi :
Penilaian Derajat Dehidrasi
UNTUK DERAJAT DEHIDRASI UNTUK PENILAIAN LAIN A 1. Tanyakan Tanyakan ttg : - Diare
B
- Muntah - Rasa haus
< 4x BAB cair sehari Sedikit/tidak ada Normal
4-10x BAB cair sehari Beberapa kali Bertambah
- Urin
Normal
Warna sedikit gelap
Sehat, Aktif
Tampak sakit, mengantuk, lesu, rewel Tidak ada Cekung Kering Cepat
2. Periksa : - Keadaan Umum - Airmata - Mata - Mulut/Lidah - Napas
Ada Normal Basah Normal
C >10x BAB cair sehari
Lebih dari 14 hari
Sangat sering Tidak dapat/tidak mau minum Tidak ada urin dalam 6 jam terakhir
Ada darah dalam tinja
Tampak sakit berat, mengantuk sekali, lemah, tidak sadar Tidak ada Cekung dan kering Sangat kering Cepat dan dalam
Gizi Buruk
19
TERBATAS 3. Raba : - Kulit (dicubit) - Denyut Nadi - Ubun-Ubun 4. Ukur Suhu tubuh 5. Timbang Berat Badan 6. Tetapkan :
Kembali cepat
Kembali lambat
Kembali sangat lambat
Normal
Cepat
Normal
Cekung
Sangat cepat,lemah / tidak teraba Sangat cekung Demam ≥ 38,5o C
Kehilangan < 25gr Untuk tiap KgBB
Kehilangan 100gr Untuk tiap KgBB
Kehilangan > 100 gr Untuk tiap KgBB
Penderita tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Bila didapatkan ≥ 2 gejala berarti dehidrasi sedang
Bila didapatkan ≥ 2 gejala berarti dehidrasi berat
GUNAKAN RENCANA PENGOBATAN A
GUNAKAN RENCANA PENGOBATAN B
GUNAKAN RENCANA PENGOBATAN C
BILA PENDERITA DENGAN:
Darah dalam tinja dengan diare > 14 hari
Bila diare > 14 hari dengan/tanp a darah dalam tinja, disertai gizi buruk
Demam≥ 38,5 0C
Terapi : Terapi : Rencana Pengobatan A (Diare Tanpa Dehidrasi) a. Terangkan ketiga cara untuk pengobatan diare di rumah :
20
TINDAKAN
Obati dengan antibiotika yang sesuai melalui oral untuk Shigela disentri. Bila penderita juga mengalami dehidrasi, gizi buruk, atau usia < 1 tahun, periksa ulang perbaikan setelah 24-48 jam. Untuk gizi buruk dirawat di Rumah Sakit Perawatan Rumah sakit
Tunjukkan kepada ibu bagaimana cara menurunkan panas, misalnya dengan kompres/mengi pasi. Cari dan obati penyebab lain (misalnya pneumonia)
TERBATAS
1. Beri anak lebih banyak cairan daripada biasa untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang cocok termasuk: a) Cairan Cairan yang dianjurka dianjurkan n untuk digunak digunakan an di rumah atau atau makanan makanan cair seperti seperti sup atau air tajin b) ASI atau atau makanan makanan yang terbuat terbuat dari susu yang yang diencerka diencerkan n dengan dengan jumlah 2 kali lebih banyak dari biasa 2. Beri Beri ana anak k mak makan an : a) Makanan yang baru dibuat. Makanan Makanan yang yang dianjurkan dianjurkan adalah adalah campuran campuran padi-padian padi-padian dengan dengan daging, daging, susu dan ikan. ikan. Tambahk ambahkan an beberapa beberapa tetes tetes minyak minyak atau atau lemak lemak kedalam makanan bila mungkin. b) Beri sari sari buah sega segarr atau pisang pisang untuk untuk menam menambah bah kalium kalium c) Bujuk Bujuk anak anak agar agar makan makan sebanyak sebanyak mungkin mungkin d) Masak atau hancurkan/cincang hancurkan/cincang makanan makanan dengan dengan baik baik agar agar lebih e) muda mudah h dic dicer erna na f) Setelah Setelah diare diare berhenti berhenti,, beri tambah tambahan an makan makan 1 kali sehari sehari selama selama seminggu seminggu atau atau sampai anak mencapai berat badan normal kembali. 3. Bawa anak anak kembali kembali ke Rumah Rumah sakit, sakit, bila anak menderita menderita sebagai berikut: a) Buang air besar besar cair cair meningkat meningkat lebih banyak/b banyak/beberapa eberapa kali b) Sang Sangat at kuru kurus s c) Mata Mata menj menjad adii cek cekun ung g d) Demam e) Tidak Tidak mau mau makan makan atau atau minum minum sepe seperti rti biasany biasanya a f) Kelih Kelihat atan anny nya a tida tidak k berta bertamb mbah ah baik baik b. Ajari Ibu bagaimana bagaimana mengguna menggunakan kan larutan larutan oralit/pedyalit oralit/pedyalit di rumah bila : 1. Ibu tidak dapat kembali kembali sedangkan sedangkan diarenya diarenya bertamba bertambah h berat. Kebijakan Nasional untuk untuk memberi oralit kepada semua anak yang datang ke pusat kesehatan untuk pengobatan diare diare atau anaknya anaknya sudah sudah mendap mendapatka atkan n rencana rencana pengob pengobatan atan B, untuk untuk mencega mencegah h dehidrasi kembali. 2. Perlihatkan kepada Ibu bagaiman bagaimana a mencampur mencampur dan memberikan memberikan oralit 3. Perlihat Perlihatkan kan kepada kepada Ibu Ibu berapa berapa banyak banyak yang harus harus diberikan diberikan : 4. 50 – 100 ml (1/4 (1/4 – ½ gelas besar/ besar/200 200 ml) ml) larutan larutan oralit oralit setiap setiap BAB cair cair untuk untuk anak < 2 tahun 5. 100 – 200 ml ml (1/2 – 1 gelas gelas besar/2 besar/200 00 ml) larutan larutan oralit oralit setiap setiap BAB BAB cair untuk untuk anak anak > 2 tahun 6. Katakan kepada ibu ibu bila anak anak muntah, muntah, tunggu 10 menit kemudian kemudian teruskan teruskan memberika memberikan n larutan oralit tetapi lebih lambat, sesendok makan tiap 2-3 menit. 7. Berikan ibu beberapa bungkus oralit yang cukup untuk 2 hari. 8. Ingatkan Ingatkan Ibu, selain anak diberikan oralit, oralit, anak juga harus terus tetap tetap diberikan ASI atau makan makanan an dan susu yang diencerk diencerkan, an, dan harus harus diberi makan makan seperti seperti yang diberikan sebelum sakit (sesuai kebutuhan dan umur anak). 9. Ingatkan Ingatkan Ibu, Ibu, makanan makanan encer atau gula garam garam tidak boleh diberika diberikan n sebagai sebagai campuran campuran oralit. c. Terangkan erangkan baga bagaiman imana a Ibu dapat dapat mencega mencegah h diare dengan dengan : 1. Member Memberii ASI saja saja selam selama a usia usia 4-6 4-6 bulan bulan pertam pertama a dan dan terus terus membe memberik rikan an ASI untuk untuk paling kurang usia 1 tahun pertama. 2. Memberikan Memberikan makanan makanan sapihan sapihan yang yang bersih bersih dan bergizi bergizi pada umur 4 – 6 bulan 3. Semua anggota anggota keluarga harus selalu selalu mencuci mencuci tangannya tangannya dengan sabun dan dan air setelah setelah buang air besar, sebelum makan, atau sebelum menyiapkan makanan
21
TERBATAS 4. Buan Buangla glah h air air besar besar di jam jamban ban/W /WC C 5. Membuang/mem Membuang/membersihkan bersihkan dengan cepat tinja anak anak kecil kecil ke jamban/WC jamban/WC Rencana Pengobatan B (Dehidrasi Ringan Sedang) 1.
Jumlah larutan oralit yang harus diberikan pada 3 jam pertama :
Umur penderita BB penderita dalam Kg Beri larutan ini dalam jumlah Dalam untuk 3 jam ml pertama
2 4 6 8 10 12 18 2 3 4 6 8 12 dewasa (---------------bulan----------------) (-----------------------------tahun-----------------------) 3
5
200-400
7 400-600
9
11 600 – 800
13 13 15 800-1000
20
30
1000-2000
40 40
50
2000 - 4000
* Gunakan umur penderita bila berat badan tidak diketahui
2.
3.
4.
5.
Anjurkan Ibu untuk terus memberikan ASI. ASI. Bila penderita penderita mau oralit berikan lagi.Bila mata penderita menjadi bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan cairan yang lain. Bila diare diare masih masih berlang berlangsung sung gunakan gunakan oralit oralit kembali kembali setelah setelah bengkakn bengkaknya ya hilang. hilang. Bila anak anak muntah, tunggu 10 menit, kemudian teruskan pemberian oralit tetapi ebih perlahan. Bila anak dirawat untuk rehidrasi: rehidrasi : a. Tunjukkan Tunjukkan kepada kepada Ibu Ibu banyaknya banyaknya larutan larutan yang yang harus diberikan pada anak anak b. Tunjukkan Tunjukkan cara cara memberikan memberikannya, nya, sesendok sesendok makan tiap 1-2 1-2 menit menit c. Periksa Periksa berul berulang ang kali apakah apakah ada ada penya penyakit kit lain lain Setelah 3 jam periksa anak anak kembali kembali dengan dengan meggunak meggunakan an bagan bagan penilaian, penilaian, kemudian kemudian pilih rencana pengobatan yang cocok. Bila akan diteruskan dengan rencana pengobatan B, suruh Ibu memberi makanan sedikit-sedikit. Bila anak dibawah umur 12 bulan suruh ibu untuk terus memberikan ASI, atau bila anak tidak disusui, berikan 100-200 ml air minum sebelum memberikan oralit. Bila anak rawat jalan sebelum rencana pengobatan B : a. Berikan Ibu Ibu bungkusan bungkusan oralit oralit yang cukup cukup untuk 2 hari dan perlihatkan cara menyiapkan menyiapkan larutan b. Tunjukkan Tunjukkan banyaknya banyaknya oralit oralit yang harus diberikan diberikan selama selama pengobatan pengobatan 3 jam di rumah rumah c. Beritahu Beritahu Ibu Ibu untuk membe memberikan rikan sebany sebanyak ak mungkin mungkin oralit oralit dan cairan cairan lain setelah setelah 3 jam pengobatan pertama selesai d. Beritahu Ibu untuk untuk memberika memberikan n makan makan anak anak sedikit-sedikit sedikit-sedikit tiap 3-4 3-4 jam e. Beritahu Ibu untuk untuk membawa membawa anak anak kembali kembali ke Rumah Rumah Sakit/Pusat Sakit/Pusat kesehatan kesehatan,, bila anak anak menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: 1) 3 (tiga) tanda dehidrasi: i. BAB sering kali ii. Sangat haus iii. Mata cekung 2) Demam 3) Makan dan minum tidak seperti biasa 4) Tampak tidak membaik Bila pemberian pemberian minum minum oral tidak/sul tidak/sulit it dilakuka dilakukan, n, anak dirawat inap dan dapat diberikan diberikan cairan cairan RL/Aseri RL/Asering ng 10 ml/KgBB/ ml/KgBB/jam jam selama selama 6 jam, sambil sambil monitor monitor kekerapan kekerapan BAB dan motivasi keluarga untuk berusaha memberikan oralit/pedyalit setiap BAB cair pada periode 6 jam tersebut. Setelah 6 jam, telah terehidarasi cairan diganti dengan cairan rumatan,dan pemberian oralit diteruskan seperti di atas.
22
TERBATAS
Rencana Pengobatan C (Dehidrasi Berat)
1. Bila penderit penderita a mengala mengalami mi dehidra dehidrasi si berat berat defisit defisit cairan cairan diperkira diperkirakan kan ± 10% 10% dari dari berat berat badanny badannya. a. Ini juga dapat dapat dinyatak dinyatakan an sebagai sebagai 100 ml/KgBB ml/KgBB banyakny banyaknya a dan kecepata kecepatan n cairan yang diberikan dalam 3 jam pertama. 2. Anak ≥ 1 tahun harus diberikan 100 ml/ Kg BB dalam 3 jam pertama. Bila penderita dalam keadaan syok, cairan intravena harus diberikan secepatnya sampai denyut nadi teraba atau sebanyak setengah jumlah cairan yang harus diberikan dalam 1 jam. 3. Untuk bayi < 1 tahun, cairan harus diberikan lebih lambat, mulai dengan kecepatan 30 ml/KgBB dalam 1 jam pertama lalu 20 ml/KgBB dalam 2 jam berikut atau 70 ml/KgBB dalam 3 jam pertama. Setelah itu sisanya 30ml/KgBB harus diberikan oral dengan oralit bila bayi itu dapat diberi minum oralit dan atau ASI. 4. Terapi rehidrasi rehidrasi awal dan dan pemberian pemberian cairan cairan yang sudah sudah dihitung dihitung harus harus dipenuhi dipenuhi dalam waktu 3jam untuk anak diatas usia 5 tahun, dan dalam waktu 4-6 jam untuk bayi dan balita. 5. Jumlah cairan cairan dan kecepatan kecepatan pemberian pemberian cairan yang dicantumka dicantumkan n diatas adalah adalah rata-rata, rata-rata, berdasarkan kebutuhan biasa. Jumlah ini harus ditambah bila tidak cukup atau dikurangi bila rehidrasi sudah tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan. Overhidrasi terjadi dengan ditandai oleh bengkak di sekitar mata, payah jantung kongesti ataupun edema paru.
6. Cairan yang dipakai adalah cairan RL / Aschering. Bila tidak tersedia, dapat dipakai larutan setengah Darrow atau NaCl 0,45% dalam Dektrose 5%. Petunjuk Pengobatan Rehidrasi Pada Dehidrasi Berat: Kelompok
Jenis cairan
Umur
Jumlah cairan 30 ml/KgBB Kemudian 70ml/KgBB
< 12 Bulan
Ringer Laktat
Dalam 1 jam
5 jam
≥ 12 Bulan
Ringer Laktat
30 menit
2 ½ - 3 jam
1. Apab Apabila ila dalam dalam 1-2 jam masih masih ada ada tanda tanda-ta -tanda nda dehid dehidras rasii berat berat dapat dapat diberi diberi ciran ciran 30 ml/KgBB/1 jam. Jika penderita sudah sapat minum diberikan oralit 5 ml/KgBB/jam atau dapat dilakukan rehidrasi sebagai berikut: a. < 12 bulan bulan : 30 ml/KgBB/1 ml/KgBB/1 jam jam IV, IV, kemudian kemudian 40 ml/kgBB/2ja ml/kgBB/2jam, m, setelah itu dilanjutkan dilanjutkan dengan b. 30ml/ 30ml/kgB kgBB/3 B/3jam jam secar secara a oral oral c. ≥ 12 bulan : 100 ml/KgBB/3 jam IV, mula-mula diberikan secepat mungkin sampai nadi mulai teraba. d. Bila tidak ada ada fasilitas fasilitas untuk pemberian pemberian cairan IV, IV, maka dapat dapat diberi diberi cairan melalui melalui pipa nasogastrik sebanyak
23
TERBATAS
2. 3. 4.
5.
e. 10 ml/KgB ml/KgBB/ja B/jam m selama selama 6 jam jam (total (total 120 120 ml/KgBB) ml/KgBB) f. Bila tidak tidak ada pipa pipa nasogas nasogastrik trik dan pende penderita rita masih masih bisa minum minum maka maka dibaeri dibaerikan kan cairan cairan oralit sebanyak g. 10ml/ 10ml/kgB kgBB/j B/jam am sela selama ma 6 jam. jam. Semua penderita penderita dehidrasi dehidrasi berat berat harus diikuti dari dekat oleh petugas petugas kesehatan kesehatan.. Pengobatan Pengobatan harus harus dinilai setelah setelah 1 jam jam dan kemudian kemudian setelah 2-3 2-3 jambila penderita masih gawat Pada Pada saat saat penilaia penilaian, n, kecepatan kecepatan pemberian pemberian tetesan tetesanharu harus s dipercep dipercepat at atau diperlam diperlambat bat dan jumlah cairan yang diperlukan dihitung kembali bergantung bergantung pada perubahan perubahan dan tandatanda dehidrasi yang dilihat pada penderita dan aspek lain keadaan penderita. Secar Secara a khus khusus us dipe diperha rhatik tikan an : a. Volume olume dan dan keker kekerap apan an BAB BAB b. Keker Kekerap apan an dan dan banya banyakny knya a muntah muntah c. Tandaanda-ta tanda nda dehid dehidras rasii d. Apakah Apakah cairan cairan rehidra rehidrasi si (oral atau atau IV) sudah sudah cukup cukup diberikan diberikan..
11. KOLERA Kriteria Diagnosis: 1. Diare profus profus dan mendadak, mendadak, denga denga tinja berwarna seperti air air cucian beras (rice water diarrhea), bau anyir/amis. 2. Munt Muntah ah-m -mun unta tah h 3. Dehidrasi 4. Nyeri Nyeri perut, perut, tenesmu tenesmus s dan dan pana panas s (-) (-) Diagnosis Banding: Enterotoksigenik E. Coli Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Tinja inja mikr mikros osko kopi pis s 2. Biak iakan Tin Tinja ja 3. KGD dan serum elektrolit sesuai keadaan 4. AGD sesuai keadaan Perawatan: Perawatan : Rawat inap dalam ruang perawatan khusus/isolasi Terapi : Terapi : 1. IVFD IVFD denga dengan n cairan cairanRL/ RL/Ase Aserin ring g a. Bila diser disertai tai syok, syok, sesua sesuaii dengan dengan penang penangana anan n syok b. Bila dehidr dehidrasi, asi, sesuai sesuai denga dengan n penanga penanganan nan dehidr dehidrasi asi 2. Kemudia Kemudian n diterusk diteruskan an rumatan rumatan dengan cairan cairan NaCL/Dex NaCL/Dextros trose e 10% dengan dengan perbanding perbandingan an sesuai umur, atau dengan cairan KAEN ( 3A/3B atau 4A/4B tergantung umur) 3. Atasi ganggua gangguan n keseimbangan keseimbangan elektrolit, asidosis, hipoglikemia hipoglikemia bila ada. 4. Tetrasiklin 30 30 – 50 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari ari oraldalam 3-4 dosis terbagi selama selama 3 hari hari 5. Berikan Berikan cairan cairan Oralit Oralit / Pedia Pedialyte lyte sesu sesuai ai kebutuh kebutuhan an 6. Diet lunak lunak cukup cukup kalori kalori dan dan protein protein Penyulit : Penyulit : 1. Dehidr Dehidrasi asi berat berat dan dan Syo Syok k 2. Gang Ganggu guan an ele elekt ktro roli litt 24
TERBATAS 3. 4. 5. 6.
Asid Asidos osis is Meta Metabo boli lik k Hip Hipoglike likem mi Gaga Gagall Jant Jantun ung g Akut Akut Gaga Gagall Ginj Ginjal al Akut Akut
Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai renjatan atau dehidrasi teratasi, sekitar 5 hari, bila ada penyulit perawatan sampai >10 hari Masa Pemulihan : 2 minggu
Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kematia Kematian, n, bila bila komplikas komplikasii tak tak terata teratasi si
12. SHIGELLOSIS Kriteria Diagnosis: 1. Diare mendadak mendadak yang yang disertai disertai darah dan dan lendir/nanah lendir/nanah dalam dalam tinja. Pada permulaan permulaan bisa bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, setelah 12-72 jam sesudah permulaan penyakit, darah dan lendir didapatkan dalam tinja 2. Munt Muntah ah-m -mun unta tah h 3. Nyeri Nyeri peru perutt dan dan tenes tenesmu mus s 0 0 4. Panas antara 39,5 - 40 C 5. KadangKadang-kad kadang ang ada gejala gejala menyeru menyerupai pai ensefal ensefalitis itis dan sepsis sepsis Diagnosis Banding (Diare berdarah): 1. Kamp Kampil ilob obak akte ter r 2. Amuba 3. E.Co E.Coli li yang yang inva invasi sif f 4. Salmo lmonella lla 5. Areo reomonas Sp Sp 6. Yersini ersinia a Ente Enterok rokoli olitik tika a 7. Klos Klostr trid idiu ium m def defis isil il
Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Tinja inja mikr mikros osko kopi pis s 2. Biak iakan tin tinja ja 3. Dara arah ruti rutin n Perawatan: Perawatan : Rawat inap
25
TERBATAS Terapi : Terapi : 1. Pemberian Pemberian cairan dan elektrolit elektrolit (dapat (dapat secara secara oral atau intragastrik intragastrik drip atau atau IVFD) 2. Pemberi Pemberian an makanan makanan lunak lunak cukup kalori dan protein protein untuk untuk mencegah mencegah malnutrisi malnutrisi,, bila masih menetek ASI teruskan 3. Kotrimoksasol Kotrimoksasol (trimetoprim (trimetoprim 10mg/kgBB/h 10mg/kgBB/hari ari dan sulfameto sulfametoksasol ksasol 50 mg/kgBB/hari) mg/kgBB/hari) dibagi dibagi 2 dosis, selama 5 hari Penyulit : Penyulit : 1. Dehi Dehidr dras asii ber berat at 2. Kejang 3. Sepsis 4. Gang Ganggu guan an ele elekt ktro roli litt 5. Sindro Sindroma ma Hemo Hemolit litik ik Uremik Uremik 6. Malnu Malnutri trisi/ si/ malab malabso sorbs rbsii
Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Tanpa penyulit perawatan 7 hari Masa Pemulihan : 2 minggu Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kematia Kematian, n, bila bila komplikas komplikasii tak tak terata teratasi si
13. MALABSORPSI LAKTOSA Kriteria Diagnosis: 1. Gangguan Gangguan penyerapan penyerapan laktosa oleh karena karena defisiensi defisiensi enzim enzim laktase laktase yang disebabkan disebabkan adanya kerusakan epital mukosa usus halus, atau akibat infeksi saluran pencernaan 2. Diare berair berair,, jumlah jumlah banyak, banyak, menyemprot menyemprot dan berbuih, berbuih, bau asam 3. Muntah 4. Kembun Kembung g (meteoris (meteorismus mus), ), nyeri nyeri perut dan dan flatule flatulens ns 5. Ekskoria Ekskoriasi si sekita sekitarr anus anus ( eritema eritema natum) natum) 6. Dehid ehida arasi rasi 7. Gang Ganggu guan an pertu pertumb mbuh uhan an Diagnosis Banding: CMPSE (Cow’s Milk Protein Sensitive Enteropathy) Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Tes reduksi Gula (tablet clini) 0,5% dugaan suatu malabsorpsi karbohidrat 2. pH tinja bersifat asam (lakmus biru menjadi merah muda) 3. Dara Darah h tep tepii rut rutin in
26
TERBATAS
4. 5. 6. 7. 8.
KGD, Elektrolit, AGD sesuai keadaan Kroma Kromato togra grafi fi gula gula tinja tinja Toler oleran ansi si gul gula a Tes pern pernap apas asan an hidr hidrog ogen en Biop Biopsi si usu usus s halu halus s
Perawatan: Perawatan : Rawat inap, terutama kasus dengan komplikasi Terapi : Terapi : 1. Diet Diet renda rendah h atau atau beb bebas as lakto laktosa sa 2. Pemberi Pemberian an cairan cairan dan elektro elektrolit lit (dapat (dapat secara secara oral atau atau IVFD) 3. Pemb Pemberi erian an ASI ASI teru teruska skan n Penyulit : Penyulit : 1. Dehidrasi 2. Gang Ganggu guan an Pertu Pertumb mbuha uhan n Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai penyulit teratasi Out Put : Put : Tergantung penyebab, bila bakteri/virus teratasi sembuh total
14. PERDARAHAN SALURAN CERNA Kriteria Diagnosis: 1. Dapat Dapat bersifat bersifat ringan ringan (occult (occult blood) blood) maupu maupun n perdrahan perdrahan masif masif 2. Hematokezia : perdarahan berupa darah segar yang berasal dari saluran pencernaan bagian bawah 3. Melena : perdarahan yang berwarna hitam (lembek), karena darah yang telah dicerna 4. Hematemesis : muntah dan darah segar 5. Coffee ground emesis : cairan muntahan berwarna coklat kehitaman (darah + HCl lambung hematin) 6. Tinja berdarah campur lendir, lendir, warna seperti kuah bayam merah 7. Klinis lain tergantung tergantung sifat sifat perdarahan perdarahan dan penyebab penyebab yang yang mendasari mendasari Diagnosis Banding: Terutama tergantung pada lokasi umur penderita dan lokalisasi perdarahan: 1. Neonatus a. Perdarahan saluran cerna atas: 1) Tertela ertelan n darah darah Ibu Ibu 2) Hemmorh Hemmorhagic agic Disease Disease of the the Newb Newborn orn
27
TERBATAS 3) Stress ress Ulc Ulce er 4) Gastritis 5) Esof sofagit gitis 6) Idiopatik b. Perdarahan saluran cerna bawah: 1) Fisura an ani 2) Enter Enterok okoli olitis tis Nekrot Nekrotika ikans ns (NEC) (NEC) 3) Malrotasi 2. Bayi ( 1 bulan – 12 bulan): a. Perda Perdarah rahan an salur saluran an cern cerna a atas atas 1) Esof sofagit gitis 2) Gastritis 3) Rangsang Rangsang obat-ob obat-obata atan n (salisila (salisilat,st t,steroid eroid)) 4) Intoks Intoksika ikasi si bah bahan an kau kausti stik k 5) Tertela ertelan n ben benda da asing asing b. Perdarahan saluran cerna bawah: 1) Inva nvagina inasi 2) Gangren 3) Hem Hemang angiom ioma 4) Aler Alergi gi Sus Susu u sapi sapi 3. Umur 1 - 2 tahun: a. Perdarahan saluran cerna atas: Ulkus lambung/duodenum b. Perda Perdarah rahan an salur saluran an cerna cerna baw bawah ah 1) Polip 2) Dive Divert rtik ikul ulum um Mec Mecke kell 4. Umur > 2 tahun: a. Perdarahan saluran cerna atas: Varices b. Perda Perdarah rahan an salur saluran an cerna cerna baw bawah ah 1) Polip 2) Inflam Inflamma mator tory y Bowe Bowell Disea Disease se Penyebab lain : 1. Darah Darah epis epistak taksis sis yan yang g terte tertelan lan 2. Diar Diare e kar karen ena a infe infeks ksii 3. Infe Infest stas asii cacin cacing g 4. HSP ( HenochHenoch-Sc Scho honle nlein in Purpu Purpura) ra) 5. Malforma Malformasi si pemb pembuluh uluh darah darah intest intestinal inal 6. Dema Demam m Berd Berdar arah ah Den Denqu que e Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. APT Tes : HbA darah berasal dari Ibu 2. Dara Darah h leng lengka kap p 3. Faal pembekuan pembekuan darah (waktu (waktu perdarahan, perdarahan, pembekua pembekuan, n, jumlah trombosit, trombosit, PT, PT, PTT) 4. Cross Cross match match ( bila bila diperlu diperlukan kan transfus transfusi) i) 5. Benz Benzid idin in Te Test 6. Colok dubur : polip, tumor 7. Foto Foto polo polos s abdom abdomen en 3 posis posisii 8. Foto polos polos denga dengan n kontras kontras barium barium:: upper upper dan lower lower GI Studies Studies
28
TERBATAS 9. Endoskopi Konsultasi : Konsultasi : Bagian Bedah / Bedah Anak Perawatan: Perawatan : Rawat inap, tergantung klinis dan faktor penyebab Terapi : Terapi : 1. Lihat Lihat bagan bagan pena penata talak laksan sanaa aan n 2. Perdarahan Perdarahan minimal dari daerah anorektal, anorektal, disesuaikan disesuaikan penyebab penyebab 3. Perdarahan Perdarahan masif, transfusi darah darah atau atau plasma untuk penggantia penggantian, n, bila keadaan keadaan telah telah stabil stabil dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan diagnostik 4. Pasan Pasang g pipa pipa nasog nasogast astrik rik 5. Irigas Irigasii lambun lambung g deng dengan an air air es es 6. Vit K 1 – 5 mg IM IM 7. Drips vasopre vasopresin/ sin/pitr pitresin esin : 20 KI dalam 500 ml cairan, cairan, dengan dengan kecepatan kecepatan tetesa tetesan n 10 – 60 ml/jam Penyulit : Penyulit : Dehidrasi Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Tergantung penyebab p enyebab
Out Put : Put : Tergantung penyebab p enyebab
29
TERBATAS
Penatalaksanaan Perdarahan saluran cerna pada bayi dan anak ANAMNESIS
Bentuk perdarahan, lokasi, penyebab Keadaan umum, tekanan darah,nadi, abdomen,THT, abdomen,THT, anus, Hemangioma kutaneus, fisura anal, melanin sekitar mulut, Luka sayat
Pem. FISIK
IVFD, atasi syok, transfusi darah segar
RESUSITASI
CARI LOKASI/PENYEBAB & MULAI TERAPI
BAYI < 6 BULAN
( LIHAT BAGAN SELANJUTNYA) ANAK/BAYI > 6 BULAN
Perdarahan bagian atas Hematemesis/Melena
Tanda bendungan (+) Hepar / lien
Enterotest duodenal kapsul Irigasi salin
Tand anda aku akutt abd abdom omen en (-) (-)
Tanda bendungan (-) Hepar / lien
Endoskopi
Tentukan Vitalitas Hepar
Perdarahan bagian bawah Hematokesia
Ba meal
Konsul Bedah
Varises Esofagus
Endoskopi
Periksa feces lengkap
Ova/Salmonella/Campilobactetr/ Shigella/Amuba/EIEC
Ba Meal
Ulkus peptikum Sindroma mallory Weiss
+
Obati sesuai penyebab
Angiografi
30
-
Tand anda aku akutt ab abdome domen n (+) (+)
Masa (-)
Masa (+)
Ba Enema Konsul Bedah
Intususepsi Fisur anal, HSP, Hemolitik Ureemik
TERBATAS Hematobilia Anoskopi/Sigmoidoskopi
Tata Laksana Hipertensi portal
Kolitis, Polip Hemangioma
-
Ba enema & kolonoskopi
Polip/Tumor Kolitis
-
Scanning Sodium Pertechnetate Pada perdarahan berikut
Divertikulum Meckel Duplikasi Ileum
BAYI < 6 BULAN
Apt Test
darah ibu (+)darah ibu
(-)
Singkirkan Kelainan Perdarahan
Darah tepi, Waktu pembekuan, waktu perdarahan Defisiensi Vit.K, PTT
Hematemesis melena
Tanda NEC (+)
BNO 3 posisi Serial
Tatalaksana NEC / Peritonitis Primer
Hematokesia
Tanda NEC (-)
Enterotest Duodenal Kapsul Irigasi salin
Di bawah Lig.Treitz
Di atas Lig.Treitz
Akut Abdomen (+)
31 BNO 3 posisi ‘free air’
Akut Abdomen (-)
Fisura anal +
Fisura anal -
TERBATAS
THT/GE Endoskopi
Obati Lokal
Esofagitis Ulkus peptikum Varises
Scanning Sodium pertechnetate
Duplikasi Ileum Divertikulum Mekel (-)
Massa (+)
(+)
Massa (-)
Ba Enema
Konsul bedah
Volvulus Intususepsi
Peritonitis perforasi
15. HEPATITIS HEPATITIS VIRUS VI RUS Kriteria Diagnosis: 1. Keradang Keradangan an hati hati yang yang diseb disebabk abkan an oleh oleh virus virus 2. Gejala klinis dapat berbentuk berbentuk Akut (Ikteric Hepatitis), Subklinik, Fulminan, Fulminan, Kronik, Pengidap. Pengidap. 3. Akut : Ikterus, mual, muntah, nyeri perut,demam, perut,demam, air kemih berwarna gel 4. Subklinik : Tanpa gejala atau gejala sangat ringan dan tidak khas 5. Fulminan : gejala sangat hebat, disertai gangguan kesadaran dan gejala neurologis 6. Kronik Kronik : pada anak usia usia > 10 minggu minggu diserta disertaii kekambu kekambuhan han semb sembab, ab, dan dan gejala gejala sirosi sirosis s 7. Pemb Pembes esar aran an hat hatii Diagnosis Banding: Hepatitis karena faktor lain : bakteri, parasit, bahan toksin, obat-obatan, atau bahan-bahan lain yang dapat merusak hati Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Darah lengk lengkap ap,, Urin Urin len lengk gkap ap 2. Pemerik Pemeriksaan saan ensimologi ensimologik: k: enzym enzym parenkim parenkim hati (GOT (GOT,GPT ,GPT,GLDH,LD ,GLDH,LDH), H), enzym enzym saluran saluran empedu (Alkali Fosfatase, Gama GT, LAP=Leucine Amino Peptidase), enzym sintesis hati (Kolinesterase) 3. Biliru Bilirubi bin n serum serum,, Serum Serum protei protein n 4. Serologis untuk tentukan etiologi dan petanda virus 5. Gama globulin, asam empedu, alfa fetoprotein, auto antibodi bila curiga hepatitis kronik 6. USG ha hati 7. Elekt Elektrol rolit it dan AGD AGD sesuai sesuai indika indikasi si Perawatan: Perawatan : 32
TERBATAS Rawat inap pada kasus akut dan fulminan Terapi : Terapi : 1. Pemberi Pemberian an makanan makanan yang adekuat, adekuat, ditambah ditambah roboransia roboransia.. Beri kalori kalori 150 kal/KgBB kal/KgBB/har /hari, i, makanan kaya karbohidrat, lemak dibatasi. 2. Koreksi Koreksi adanya adanya dehidrasi, dehidrasi, ganggu gangguan an elektrolit elektrolit serta serta keseimban keseimbangan gan asam dan basa basa dan anemia. 3. Bed rest/batasi akitifitas menjaga hepatic blood flow 4. Atasi Atasi infeksi infeksi yang yang menyerta menyertaii dengan dengan antibio antibiotik tik sesuai sesuai 5. Hindari Hindari obat/m obat/makan akanan an yang yang potensia potensiall merusak merusak hati hati 6. Beri Vit K 1 - 5 mg suntik tikan, dan neomis omisin in int intrag ragastri strik k bila ila ada tan tanda-ta -tanda perdarahansaluran cerna 7. Atasi Atasi kejang kejang dengan dengan diazepa diazepam m dengan dengan setenga setengah h dosis biasa biasa 8. Berikan Berikan CTM untuk untuk keluha keluhan n gatalgatal-gata gatall 9. Obat-ob Obat-obat at kortikos kortikostero teroid, id, antivirus antivirus tidak tidak selalu selalu dianjurkan dianjurkan karena karena belum belum memberi memberikan kan hasil yang baik 10. Pantau akan kemungkinan kemungkinan berlanjutnya berlanjutnya proses kerusakan hati 11. Bila kadar bilirubin bilirubin sangat meningkat, meningkat, alkali fosfatas fosfatase e dan gama GT meningkat meningkat dapat didiagnosis suatu kolestasis, berikan koleretik: fenobarbital 5 mg/KgBB/hari dibagi 2 dosis dan kolestiramin1 gr/KgBB/hari dibagi sama dengan pemberian Formula Penyulit : Penyulit : 1. Dehi Dehidr dras asii ber berat at 2. Kejang 3. Sepsis 4. Gang Ganggu guan an ele elekt ktro roli litt 5. Kega Kegaga gala lan n Fung Fungsi si Hati Hati 6. Sirosi Sirosis s dan dan Hipe Hiperte rtensi nsi Port Portal al 7. Maln Malnu utrisi risi Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai keadaan stabil Masa Pemulihan : Tergantung kerusakan hati Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Pengidap 3. Kegagal Kegagalan an Fungsi Fungsi Hati, Hati, Sirosis Sirosis dan Hiper Hipertens tensii Portal Portal 4. Kematian
16. KOLESTASIS Kriteria Diagnosis: 1. Tergangg erganggunya unya aliran aliran empe empedu du memas memasuki uki usus usus 33
TERBATAS 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tinja Tinja berben berbentuk tuk demp dempul: ul: warna warna lunak lunak dan dan pucat pucat Ikterus Gatalal- ga gatal tal Tanda-ta anda-tanda nda hipoprot hipoprotromb rombinem inemia ia Tandaanda-ta tanda nda kerus kerusaka akan n hati Pedoman Pedoman klinis untuk membedakan membedakan kolestasis intrahepatik intrahepatik dan ektrahepatik ektrahepatik : Gambaran Kl Klinis Warna Tinja Berat Badan Lahir Umur saat tinja alkolis dengan gambaran ikterus Hepatomegali Fenobarbital 10 hari atau prednison 2 mg/hari selama 5 hari Alfa fetoprotein Garam glukoronil transferase Kadar Cu darah
Ekstrahepatik putih > 3 Kg
Intrahepatik kuning < 3 Kg
± 2 minggu
± 1 bulan
Konsistensi padat
Konsistensi keras
Perbaikan ((-)
Perbaikan (+)
< 10µg
> 10µg
Meningkat ≥ 30 x Meningkat
< 30 x Tidak meningkat
Diagnosis Banding: Hepatitis Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Darah lengk lengkap ap,, Urin Urin len lengk gkap ap 2. Pemerik Pemeriksaan saan ensimologi ensimologik: k: enzym enzym parenkim parenkim hati (GOT (GOT,GPT ,GPT,GLDH,LD ,GLDH,LDH), H), enzym enzym saluran saluran empedu (Alkali Fosfatase, Gama GT, LAP=Leucine Amino Peptidase), enzym sintesis hati (Kolinesterase) 3. Biliru Bilirubi bin n dan dan prot protein ein serum serum 4. Serologis untuk tentukan etiologi dan petanda virus 5. Gama globulin, globulin, asam asam empedu, empedu, alfa fetoprote fetoprotein, in, garam glukoronil transferas transferase, e, kadar Cu dan ferrum darah 6. USG ha hati 7. TORCH 8. Biakan darah bila tanda sepsis/infeksi bakteri atau abses piogen (+) 9. Peme Pemerik riksaa saan n Histo Histopat patolo ologik gik 10. Pemeriksaan Pemeriksaan Uji Aspirasi Aspirasi Duodenal Duodenal Perawatan: Perawatan : Rawat inap Terapi : Terapi : 1. Pemb Pemberi erian an maka makanan nan yang adekua adekuat. t. Beri Beri kalori kalori 100 – 200 200 kal/K kal/KgB gBB/h B/hari ari,, form formula ula yang mengandung MCT. Protein nabati sebagai sumber kalori dipakai glikosa polimer 2. Defisien Defisiensi si vitamin vitamin yang larut larut dalam dalam lemak lemak : a. Vita Vitami min nA : Beri Berika kan n vit vit.. A aqua aquaso soll dos dosis is 10.0 10.000 00 – 15. 15.00 000 0 IU IU tia tiap p har harii b. Vita Vitami min nE : Beri Berika kan n Alfa Alfa Tokof okofer erol ol : 50 – 400 400 IU per per oral oral
34
TERBATAS
c. Vitam itamin in D
3. 4. 5. 6.
7.
: Beri Berika kan n vit. vit. D 5.00 5.0000-8. 8.00 000 0 IU vit vit D 2 atau 3-5mg/KBB/hari hidroksikolekalsiferol d. Vitam itamin in K : 2,5 2,5 – 5 ug ug Vit Vit.K .K lar larut ut dala dalam m air air ber berup upa a der deriv ivat at dari dari men menad adio ion n Bed rest/batasi akitifitas menjaga hepatic blood flow Atasi Atasi infeksi infeksi yang yang menyerta menyertaii dengan dengan antibio antibiotik tik sesuai sesuai Berikan Berikan CTM untuk untuk keluha keluhan n gatalgatal-gata gatall Berik Berikan an koler koleret etik ik fenob fenobarb arbita itall 5 mg/Kg mg/KgBB BB/h /hari ari dibag dibagii 2 dosis dosis untuk untuk meran merangsa gsang ng enzym enzym glukoronil transferase yang mengubah bilirubin indirek menjadi direk dan kolestiramin 1 gr/KgBB/hari dibagi sama dengan pemberian formula Peng Pengoba obata tan n Operat Operatif if terha terhadap dap : a. Kolestasis Ekstrahep Ekstrahepatik atik Totalis Totalis (Atresia (Atresia Bilier), dengan dengan indikasi indikasi operasi operasi minimal antara lain: 1) Ikteru Ikterus s mak makin in progre progresif sif 2) Tinja tetap dempul setelah pengobatan pengobatan fenobarbital fenobarbital 10 hari 3) Bilirubin Bilirubin total, total, terutama terutama bilirub bilirubin in indirek indirek terus meningk meningkat at 4) Gambara Gambaran n histologik histologik hati hati sesuai sesuai dengan dengan bendung bendungan an b. Pada kasus kasus tertentu tertentu (End (End Stage Liver Disease) Disease) : transplantasi transplantasi hati. Indikasi Indikasi utama utama untuk untuk kasus kasus Atresia Atresia Bilier Bilier, dan sebagai sebagai alternat alternatif if untuk untuk memperp memperpanja anjang ng usia pada pada kasus kasus dengan kelainan hati berat.
Penyulit : Penyulit : 1. Maln Malnu utrisi risi 2. Kega Kegaga gala lan n Fung Fungsi si Hati Hati 3. Sirosi Sirosis s denga dengan n Hiperte Hipertensi nsi Port Portal al Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai keadaan stabil Masa Pemulihan : Tanpa komplikasi, komplikas i, ± 1-2 bulan Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kegagal Kegagaln n Fungsi Fungsi Hati, Hati, Sirosis Sirosis dan dan Hiperte Hipertensi nsi Portal Portal 3. Bila pasase pasase empedu empedu tidak dikoreks dikoreksi: i: Kematian Kematian 50% tahun tahun pertama pertama kehidupan, kehidupan, 25% pada tahun kedua sisanya meninggal pada usia 8-9 tahun
17. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Kriteria Diagnosis 1. DBD adalah penyakit yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh virus dengue dengue ditandai ditandai dengan dengan demam 2-7 hari, perdarahan dan dapat disertai syok 2. Diagn Diagnosi osis s sesua sesuaii patok patokan an WHO WHO : a. Pato Patoka kan n Kli Klini nik k: 1) Demam Demam tingg tinggii terus terus menerus menerus selam selama a 2-7 hari 2) Manife Manifest stasi asi perda perdarah rahan an :
35
TERBATAS a) b) c) d)
Manipulasi : dengan uji torniquet positip Spontan : petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena Pembesaran hati Syok : tekanan sistolik menurun menjadi ≤80 mmHg, atau tekanan nadi ≤20 mmHg disertai gejala dan tanda klinik syokyang lain yaitu berupa kulit teraba dingain dan lembab terutama terutama pada ujung ujung jari tangan, tangan, kaki dan ujung hidung, hidung, gelisah sianosis pada kuku /sekitar mulut b. Patokan Laboratorik : 1) Trombo Trombosito sitopen penia ia (≤100.00 (≤100.000/m 0/mm3) m3) 2) Hemoko Hemokonse nsent ntras rasii : menin meningka gkatny tnya a hema hematok tokrit rit atau atau hemogl hemoglob obin in seba sebanya nyak k ≥20% ≥20% dibandingkan dengan nilai pada masa konvalesen atau nilai rata-rata di daerah tersebut. 3. Untuk Untuk diagnos diagnosis is bila dijumpai dijumpai 2 patokan patokan laboratori laboratorik k ditamba ditambah h minimal minimal 2 patokan patokan klinik, dengan salah satu diantaranya adalah panas. 4. Deraja Derajatt peny penyaki akitt menu menurut rut WHO WHO : a. Derajat I : demam disertai gejala tidak khas, dan satu-satunya satu-satuny a manifestasi perdarahan adalah uji tournique positip b. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan perdarahan lain c. Derajat III : Ditemukan Ditemukan kegagalan sirkulasi, sirkulasi, yaitu nadi cepat dan dan lemah, tekanan tekanan nadi menurun menjadi menjadi ≤20 mmHg, hipotensi hipotensi (tekanan sistolik menurun menjadi menjadi ≤80 mmHg) disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah d. Derajat IV : Syok berat dengan dengan nadi yang tidak tidak dapat dirabadan dirabadan tekanan tekanan darah yang tidak dapat diukur, tanpa atau disertai sianosis dan sidosis 5. Derajat Derajat III dan dan IV disebu disebutt Denque Denque Shock Shock Syndrom Syndrome e (DSS) (DSS) Diagnosis Banding: Pada awal perjalan penyakit mencakup : a. Infeksi Infeksi bakteri, bakteri, virus protozo protozoa: a: demam tifoid, tifoid, campak, campak, influenz influenza, a, hepatitis, hepatitis, leptospiro leptospirosis sis dan malaria b. Perda Perdarah rahan an sepert sepertii peteki petekie e dan dan ekimo ekimosis sis ditem ditemuka ukan n pada pada bebe beberap rapa a infeks infeksii sepe seperti rti : sepsis, meningitis, meningokokus c. Idiopat Idiopathic hic Thrombo Thrombocytop cytopenic enic Purpura Purpura (ITP) d. Perdarah Perdarahan an dapat dapat juga terjadi terjadi pada leukem leukemia ia atau anemia anemia aplastik aplastik Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara arah Ruti Rutin n 2. Denque Rapid Test (IgM dan IgG)/Denque Blood Test 3. HI Test 4. KGD, Elektrolit, AGD terutama pada penderita DSS sesuai keadaan 5. Cross match, match, persiapan untuk sewaktu-waktu sewaktu-waktu transfusi transfusi pada pada semua semua kasus DSS Perawatan: Perawatan : 1. Pada derajat I dapat dapat dirawat jalan: istirahat, antipiretik (parasetamol) (parasetamol) / kompres, dan usahakan makan minum sebanyak-banyaknya (minimal 4-6 gelas per hari) berupa susu, sirup/jus buah, oralit, kaldu. Dinasihatkan untuk kontrol tiap hari selama masih demam. 2. Derajat I disertai disertai muntah/an muntah/anak ak sulit makan/minum makan/minum dianjurkan rawat inap inap 3. Rawat Rawat Inap Inap untuk untuk semua semua kasus kasus derajat derajat II - IV Terapi : Terapi : 1. Dera Deraja jatt I dan dan II II :
36
TERBATAS a. Apabila penderita penderita sulit minum, minum, sering muntah muntah IVFD dengan KAEN 3A/3B, 3A/3B, 4A/4B, 4A/4B, atau NaCl 0,9%:D5% = 1 : 1 (sesuaikan dengan kebutuhan) dengan tetesan rumatan b. Pantau Hb, hematokrit hematokrit dan dan trombosit trombosit tiap tiap 6-12 jam atau atau tiap 3-4 jam. jam. c. Berikan antibiotika sesuai, bila dipertimbang dipertimbangkan kan ada ada kemungkina kemungkinan n infeksi infeksi lain d. Diet lunak/ lunak/pad padat at dengan dengan kalori kalori sesuai sesuai kebutuh kebutuhan an e. Bila hematokrit hematokrit cenderung cenderung meningkat meningkat dan tombosit tombosit menurun menurun cairan cairan diganti diganti dengan RL atau Asering 6-7 ml/KgBB/jam f. Bila keadaa keadaan n umum umum membaik membaik,, anak tenan tenang, g, makan makan minum minum (+), tekak tekakan an nadi nadi kuat, kuat, tekanan darah stabil dan diuresis cukup, hematokrit turun minimal pada 2x pemeriksaan berturut-turut, tetesan cairan diturunkan 5 ml/KgBB/jam g. Bila selanjutnya selanjutnya tetap stabil, stabil, tetesan tetesan dikurangi dikurangi menjadi menjadi 3 ml/KgBB/jam ml/KgBB/jam dan bila baik terus, IVFD dihentikan dalam waktu 24 – 48 jam h. Penderita dipulangkan dipulangkan bila keadaan keadaan umum umum membaik, membaik, anak anak tenang, tenang, makan makan minum minum (+), tekanan nadi kuat, tekanan darah stabil dan diuresis cukup, demam (-) 48 jam berturutan. 2. Derajat III dan IV : Lihat bagan penatalaksanaan DBD derajat III dan IV Penyulit : Penyulit : 1. Syok Syok ireversib ireversibel el dan dan Gagal Gagal Ginjal Ginjal Akut Akut 2. Ense Ensefa falo lopa pati ti deng dengue ue 3. Edema pa paru Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Tanpa komplikasi 5 – 7 hari Masa Pemulihan : 1-2 minggu Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Kematian
37
TERBATAS
Bagan Penatalaksanaan DBD derajat III dan IV DBD derajat III dan IV
1. Oksigenasi (berikan O 2 2-4 l/menit) 2. Segera: a. Pasang IVFD (pasien baru MRS) MRS) RL/Asering, RL/Asering, sambil mengambil mengambil sampel sampel darah darah secukupnya untuk cek darah rutin dan cross match, KGD dan Elektrolit b. Siapkan Siapkan pencatat pencatatan an cairan cairan masuk masuk dan dan keluar keluar 3. Penggantian volume plasma segera (cairan kristaloid isotonis): RL/Asering 20 ml/KgBB secepatnya (bolus dalam ½ jam) Evaluasi syok
setelah 30 menit !!
TIDAK TERATASI TERATASI
TERATASI
- Kesadaran menurun - Nadi kecil/tidakteraba kuat - Tekanan nadi ≤ 20 mmHg - distres pernapasan / sianosis (+) - Kulit/Akral dingin dan lembab - diuresis cukup/ ≥ 1 ml/KgBB/jam ml/KgBB/jam - Koreksi hipoglikemi
- Kesadaran membaik - Nadi teraba kuat - Tekanan Tekanan nadi > 20 mmHg - Sesak napas (-) / sianosis (-) - Akral hangat - diuresis cukup/ ≥ 1 ml/KgBB/jam
38
TERBATAS
- Tetesan 10 ml/KgBB/jam pertahankan sampai 24 jam - Pantau tanda vital tiap ½-1jam - Pantau Hb, Hematokrit, Trombosit tiap 3-4 jam - Pantau diuresis dan tanda perdarahan
- Lanjutkan tetesan RL/Asering 20 ml/ kgBB/jam - Tambahkan Tambahkan plasma/koloid (Dextran L 40) 10-20ml/KgBB/jam 10-20ml/KgBB/jam maksimal 30 ml pada jalur infus yang sama dengan kristaloid - Koreksi asidosis
Stabil dalam 24 jam !! BELUM TERATASI TERATASI - Tetesan turun bertahap 7 ml sampai 3 ml KgBB / jam - Pantau tanda vital tiap 3-4 jam - Pantau Hb, Hematokrit, Trombosit tiap 4-6 jam - Pantau diuresis, tanda perdarahan dan tanda overhidrasi
Stabil dalam 48 jam !! - Infus stop tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi - Atau IVFD lanjut dengan cairan rumatan dan tetesan minimal/sesuai kebutuhan, bila dipandang perlu karena hal lain 18. DEMAM TIFOID
- Hematokrit membaik tapi tetap >40vol %
- Berikan Darah Segar 10ml/ KgBB - Bila perdarahan masif (+),berikan darah segar sampai 20ml/ KgBB
- Hematokrit
Lanjutkan tetesan 20 ml /kgBB/jam dan Plasma/koloid 10 -20 ml /KgBB/jam, maksimal 30 ml/KgBB/jam
Penderita dipulangkan bila keadaan umum baik, baik, anak tenang, makan minum(+), tekanan nadi kuat, tekanan darah stabil dan diuresis cukup, demam (-) 48 jam berturutan.
Kriteria Diagnosis 1. Penyaki Penyakitt infeksi infeksi akut yang disebabk disebabkan an oleh kuman salmone salmonella lla typhii, typhii, menyera menyerang ng saluran saluran pencernaan dengan gejala demam lebih 1 minggu, gangguan saluran cerna dan dapat disertai gangguan kesadaran 2. Demam remiten 1-3 minggu, disertai disertai keluhan keluhan nyeri kepala, anoreksia, anoreksia, mual, batuk, batuk, muntah, muntah, diare atau konstipasi 3. Bibir kering pecah-pecah pecah-pecah,, lidah tertutup tertutup selaput selaput kotor, kotor, ujung dan tepinya tepinya kemerahan, kemerahan, tremor tremor.. 4. Perut Perut kembun kembung, g, pembe pembesara saran n limpa limpa dan dan hati hati 5. Gangguan Gangguan kesadaran kesadaran umumnya umumnya apatis apatis sampai sampai somnolen, somnolen, kadang-kadan kadang-kadang g bingung bingung dan kacau 6. Roseola, Roseola, bradikar bradikardi di relatif relatif dan epistaks epistaksis is Diagnosis Banding: 1. Perm Permul ulaa aan n saki sakitt : a) Bronkitis b) Influ fluenza c) Bron Bronko kopn pneu eumo moni nia a 2. Pada Pada stad stadiu ium m lan lanju jutt : a) Dema Demam m para parati tifo foid id b) Malaria c) Pielitis d) Menin ningitis itis
39
TERBATAS e) Bakte Bakteria riall endo endokar kardit ditis is 3. Pada Pada stad stadiu ium m tok toksi sik k: a) Lekemia b) Limfoma c) Peny Penyak akit it Hod Hodgk gkin in Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara arah Ruti Rutin n 2. Uji Uji Sero Serolo logi gi Wida Widall 3. Biakan Darah, Tinja, Urin bila memungkinkan Perawatan: Perawatan : Rawat Inap tergantung keadaan Terapi : Terapi : 1. Peng Pengob obat atan an Kaus Kausal al : a. Kloramfenikol/Tia Kloramfenikol/Tiamfenikol mfenikol 100 mg/KgBB/h mg/KgBB/hari ari dibagi dibagi 3-4 dosis dosis selama selama 10-14 10-14 hari b. Kotrimoksasol Kotrimoksasol dengan dengan dasar dasar trimetoprim trimetoprim 8-10 8-10 mg/KgBB/ha mg/KgBB/hari ri atau Sulfametoksasol Sulfametoksasol 404050 mg/Kg BB/hari c. Amoksisi Amoksisilin lin 100 mg/Kg mg/KgBB/ BB/hari hari dibagi dibagi dalam dalam 3 dosis dosis selama selama 14 – 21 hari d. Seftriak Seftriakson son 80 mg/KgB mg/KgBB/h B/hari ari selama selama 7 hari e. Sefiksim Sefiksim 15 – 20 20 mg/KgB mg/KgBB/ha B/hari ri selama selama 10 hari hari 2. Perbaiki keadaan umum : koreksi koreksi elektrolit, elektrolit, atasi atasi dehidrasi, dehidrasi, hipoglikemi hipoglikemi 3. Pengoba Pengobatan tan suportif suportif : Roborant Roborantia ia 4. Pengobatan Pengobatan dietetik dietetik : tergantung tergantung kondisi penderita, penderita, bila perlu makanan lunak/cair, lunak/cair, mudah mudah dicerna, tinggi kalori dan protein 5. Tirah Tirah baring baring,, bila bila perlu perlu isola isolasi si pende penderita rita 6. Pada kasus berat deksametason deksametason 1-3 mg/KgBB/h mg/KgBB/hari ari dengan dengan antibiotik antibiotik sesuai 7. Tran Transfu sfusi si darah darah sesua sesuaii kepe keperlu rluan an Penyulit : Penyulit : 1. Pada Pada usus usus halu halus s: a. Perda rdarah rahan b. Perforasi c. Perit ritonit nitis 2. Di luar luar usus usus halu halus s: a. Bronkitis b. Bron Bronko kopn pneu eumo moni nia a c. Ensefalo falopa patti d. Kolesi lesis stit titis e. Menin ningitis itis f. Miokarditis g. Karie rier kro kronik Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1. 10 - 14 hari 2. Tergantu ergantung ng penyu penyulit lit yang yang menyerta menyertaii
40
TERBATAS Masa Pemulihan : 3 minggu Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Kematian
19. MALARIA Kriteria Diagnosis 1. Penyakit infeksi yang disebabkan disebabkan oleh oleh parasit parasit malaria (plasmodium) (plasmodium) 2. Demam Demam tinggi tinggi intermiten intermiten.. Pada kasus non imun infeksi infeksi tunggal, tunggal, demam demam berlangs berlangsung ung 2- 12 jam pada tiap kali sporolasi, dan berkambuh tiap 24 – 48 jam pada Falsiparum (Tropika), 48 jam pada Vivax (Tertiana) dan Ovale,72 jam pada Malariae (Kuartana) 3. Menggigi Menggigil-din l-dingin, gin, berkeri berkeringat ngat,, lemah, lemah, pucat, nyeri nyeri kepala kepala 4. Mual, muntah-mu muntah-muntah, ntah, mulut terasa terasa pahit, pahit, diare, diare, dehidrasi, dehidrasi, kencing kencing warna merah tua 5. Ganggu Gangguan an kesadara kesadaran n apatis apatis sampai sampai koma, koma, bingung bingung dan kacau kacau 6. Pembesa Pembesaran ran limpa limpa dan dan hati, hati, anem anemia ia Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Hapusan darah tepi tipis tipis dengan dengan pewarnaa pewarnaan n Giemza, Giemza, Hitung Hitung parasit parasit 2. Dara Darah h Ruti Rutin, n, Uri Urina nali lisa sa 3. KGD 4. AGD, AGD, Elektro Elektrolit, lit, Cross Cross Match Match sesuai sesuai keperlu keperluan an 5. Uji Uji Sero Serolo logi gi Wida Widall 6. Biaka Biakan n Dara Darah, h, Tinja Tinja,, Urin Urin Perawatan: Perawatan : Rawat Inap terutama pada kasus Malaria Berat dengan : 1. Hiperpar Hiperparasit asitemia emia >5% eritro eritrosit sit dihing dihinggap gapii parasit parasit 2. Kesadara Kesadaran n menu menurun run (Malaria (Malaria Serebral Serebral)) 3. Anemia Anemia berat berat ( Hb <7,1 <7,1 g/dl), g/dl), Kecende Kecenderung rungan an Perdara Perdarahan han 4. Ikteru Ikterus s (Mal (Malari aria a Bilios Biliosa) a) 5. Hipo Hipogl glik ikem emia ia 6. Dehidras Dehidrasi, i, Ganggu Gangguan an Asam Basa, Basa, dan Elekt Elektrolit rolit 7. Hemoglo Hemoglobinu binuria, ria, Hemo Hemolisis lisis,, Gagal Gagal Ginjal Ginjal (Black (Black Wate Waterr Fever) Fever) 0 8. Hipertermia (suhu badan >39 C) 9. Syok, Syok, Hipo Hipoten tensi si (Algi (Algid d malar malaria) ia) 10. Sesak (Edema Paru) Terapi : Terapi : 1. Pengoba Pengobatan tan pada pada malaria malaria tanpa tanpa komp komplika likasi: si: a. Klorokuin Klorokuin base base 25 mg/KgBB mg/KgBB/3ha /3hari, ri, dibagi dibagi hari I 10 mg/KgBB, mg/KgBB, hari hari II 10 mg/KgBB mg/KgBB dan hari III 5 mg/KgBB (baik untuk semua jenis malaria,hanya persoalan resistensi harus diperhatikan) b. Kina sulfat sulfat dosis dosis 10 mg/KgBB/ mg/KgBB/kali kali 3 kali sehari sehari selama selama 7 hari (baik untuk untuk semua semua jenis malaria) c. Pirimetamin-Sulfado Pirimetamin-Sulfadoksin ksin (Fansidar/S (Fansidar/Suldox) uldox) dengan dasar dosis Pirimetamin Pirimetamin 1-1,5 1-1,5 mg/KgBB atau Sulfadoksin 20-30 mg/KgBB, single dose (hanya baik terhadap malaria tropika, namun persoalan resistensi harus diperhatikan)
41
TERBATAS
2.
3. 4. 5.
d. Primakuin base 0,5-1mg/K 0,5-1mg/KgBB gBB terutama terutama untuk untuk membunuh membunuh gametosid, gametosid, untuk untuk falsiparum 1 hari cukup (sekali pemberian), untuk vivax diberikan selama 5 hari e. Bilamana ada masalah masalah resistensi terhadap 1 macam macam obat obat malaria tersebut di atas, dapat dilanjutkan dengan obat lain/kombinasi. Malaria Malaria Serebral Serebral : Kina HCl intravena intravena drips drips dengan dosis dosis 10 mg/KgBB/ mg/KgBB/kali kali dalam dalam 2-4 jam, diulangi tiap 8 jam (3x sehari) sampai penderita sadar atau maksimal 3 hari, kemudian dilanjutkan dengan kina sulfat oral/melalui sonde sampai total 7 hari. Malari Malaria a Bilios Biliosa a : Dosis Dosis obat obat ant antii malari malaria a dituru diturunk nkan an men menjad jadii ½ dosis dosis deng dengan an wakt waktu u pemberian 2x lebih panjang Anem Anemia ia (Hb (Hb < 7gr% 7gr%)) : trans transfus fusii darah darah Perbaiki keadaan umum : koreksi koreksi elektrolit, elektrolit, atasi atasi dehidrasi, dehidrasi, hipoglikemi hipoglikemi
Penyulit : Penyulit : Malaria Berat Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1. 10 - 14 hari 2. Tergantu ergantung ng penyu penyulit lit yang yang menyerta menyertaii Masa Pemulihan : 3 – 4 minggu Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Gejala Gejala Gang Gangguan guan Mental Mental ( Malar Malaria ia Serebr Serebral) al) 3. Pengidap 4. Kematian
20. DIFTERI Kriteria Diagnosis 1. Peny Penyaki akitt infeks infeksii akut, akut, sanga sangatt menu menular lar yang yang diseba disebabk bkan an oleh oleh kuma kuman n Coryn Coryneb ebakt akteri erium um diphtheriaea 2. Demam Demam subfe subfebri brill 2-4 2-4 hari, hari, batu batuk k pilek, pilek, sakit sakit mene menelan lan,, malai malaise, se, gang ganggu guan an perna pernapa pasan san sampai gagal napas, syok 3. Pseudom Pseudomemb embran ran warna putih kelabu/kun kelabu/kuning ing kotor, kotor, sukar sukar diangka diangkat, t, berdarah berdarah dan berbau berbau busuk 4. Dift Difter erii hidu hidung ng : dite ditemu muka kan n pseu pseudo dome mem mbara baran n di sept septum um nasi nasi,, adan adanya ya sekr sekret et serosangueneus, kadang-kadang epistaksis, luka lecet pada daerah nasolabialis 5. Difteri faring faring : ditemukan ditemukan pseudomem pseudomembran bran di derah derah oro faring. Panas Panas tidak tidak tinggi (tinggi bila infeksi tumpangan(sekunder) dengan kuman lain), nyeri menelan ringan, mual, muntah, tidur ngorok. 6. Difteri laring : ditemukan ditemukan pseudomem pseudomembran bran didaerah didaerah laring disertai atau atau tanpa keterlibatan keterlibatan orofaring, dengan batuk menggonggong, suara parau, dan gejala sumbatan napas atas (stridor inspiratoir)
42
TERBATAS
Diagnosis Banding: 1. Dift Difter erii hid hidun ung g: a. Bend Benda a asin asing g dala dalam m hidu hidung ng b. Rhinorrh Rhinorrhea ea (Common (Common Cold, Cold, Sinusit Sinusitis, is, Aden Adenoidi oiditis) tis) c. Lues Lues kong kongen enit ital al 2. Difteri Difteri tonsil tonsil dan faring faring (Difte (Difteri ri Fausial Fausial)) : a. Tonsilitis onsilitis folikul folikularis aris atau atau lakunaris, lakunaris, membra membranosa nosa akut akut b. Angi Angina na Pla Plaut ut Vin Vince cent nt c. Mono Mononu nukl kleu eus s infe infeks ksio iosa sa d. Komplika Komplikasi si lesi lesi oral oral akiba akibatt blood blood dyscr dyscrasia asias s e. Membra Membran n post post tonsi tonsilek lekto tomi mi 3. Dift Difter erii lar larin ing g: a. Lari Laring ngit itis is akut akut b. Angio Angioneu neuro rotik tik ede edema ma dari dari larin laring g c. Bend Benda a asin asing g lari laring ng Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara arah Ruti Rutin n 2. Peme Pemerik riksaa saan n mikr mikrob obiol iologi ogi 3. Shick Shick Tes : terut terutam ama a untuk untuk mene menentu ntukan kan keren kerentan tanan an (susep (suseptib tibilit ilitas) as)/s /stat tatus us imuni imunita tas s terhadap difteria. Tidak berguna untuk diagnosis dini. 4. Uji Kepekaan Moloney : untuk menentukan sensitivitas terhadap produk bakteri dari basil difteri (hati-hati terjadi reaksi anafilaksis) 5. AGD, AGD, KGD, KGD, Elektrolit Elektrolit sesuai sesuai keadaan keadaan Perawatan: Perawatan : Rawat Inap di ruangan isolasi ketat sampai gejala akut dilampaui dan biakan kuman negatip Terapi : Terapi : 1. Tujua ujuan n pen pengo goba bata tan n a. Menginak Menginaktiva tivasi si toksin toksin yang yang belum terika terikatt secepatn secepatnya ya b. Mengelim Mengeliminas inasii C. diphtheria diphtheriae e untuk untuk mencegah mencegah penula penularan ran c. Mencegah Mencegah dan dan mengus mengusaha ahakan kan agar agar penyulit penyulit yang terjadi terjadi minim minimal al d. Mengoba Mengobati ti infeks infeksii penye penyerta rta dan penyulit penyulit 2. Menginak Menginaktiva tivasi si toksin toksin yang yang belum terika terikatt secepatn secepatnya ya a. Antitoksin: Anti Diphtheriae Serum (ADS) 1) Waspa Waspadai dai kemungk kemungkinan inan terjadi terjadi reaksi reaksi anafila anafilaktik ktik 2) Lakuk Lakukan an uji uji kulit kulit/m /mata ata dulu dulu : a) Uji Ku Kulit : i. Sunti Suntikan kan Intra Intrakut kutan an 0,1 ml ADS, ADS, yang yang dience diencerka rkan n dalam dalam larut larutan an garam garam fisiologis 1 : 1000. 1000. ii. Hasil Hasil posi positip tip bila bila dala dalam m 20 20 men menit it terj terjad adii indu induras rasii > 10 10 mm. mm. b) Uji Mata : i. Mene Menete tesk skan an 1 tete tetes s laru laruta tan n ADS, ADS, yang yang tela telah h dien dience cerk rkan an dalam dalam larut larutan an garam garam fisiol fisiolog ogis is 1:10 1:10,, pada pada mata mata yang yang lain lain ditete diteteska skan n laruta larutan n garam garam fisiologis ii. Hasil positip bila dalam 20 menit timbul gejala hiperemis pada konjungtiva bulbi dan lakrimasi. c) Uji Kulit/Mata Kulit/Mata positip pemberian ADS dengan cara desensitisasi (Besredka)
43
TERBATAS d) Uji Kulit/Mata negatip : ADS diberikan sekaligus secara intravena (IV) / intramuskuler (IM) dengan dosis: i. Dift ifteri Rin Ringan (hid (hidu ung, mata, ta, genita italia lia, telin linga,ku ,kulit lit): 20.00 .000 IU Intramuskuler ii. Difter Difterii Seda Sedang ng (to (tonsi nsil, l, fari faring) ng) : 20.00 20.000 0 IU IM IM dan dan 20.0 20.000 00 IV IV. iii. iii. Difte Difteri ri Berat Berat (diser (diserta taii penyu penyulit lit)) : 30.0 30.000 00 IU IU IM dan dan 30. 30.000 000 IV iv. iv. Difteri Sangat Berat (disertai KU jelek,bullneck) : 80.000 – 100.000 IU, setengah diberikan IM dan setengahnya diberikan IV e) ADS intravena diberikan dalam larutan garam fisiologis atau glukosa 5% 100 ml drips dalam waktu 1-2 jam. f) Selama pemberian pemberian pantau pantau kemungkinan kemungkinan efek samping/rea samping/reaksi ksi hipersensitivitas hipersensitivitas sampai sampai 2 jam setelah setelah selesai selesai pemberia pemberian, n, dan pantau kemung kemungkina kinan n adanya adanya reaksi hipersensitivitas lambat. 3) Menge Mengelim limina inasi si C. dipht diphthe heria riae e untuk untuk mence mencega gah h penul penulara aran n dan dan meng menghe hent ntika ikan n produksi toksin : a) Penisilin Prokain 50.000 50.000 – 100.000 100.000 U/KgBB/hari U/KgBB/hari satu kali kali sehari, optimal 600.000 U/hari selama 10 hari b) Bila alergi terhadap penisilin, berikan Eritromisin 50 mg/KgBB/hari (optimal1 G/hari) oral, 3-4 kali/hari selama 10 hari atau c) Linkomisin oral 30-40 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis, atau 10 mg/KgBB/hari IV/IM dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari d) Seftriakson 80 mg/KgBB/hari, 2 kali/hari selama 7 hari e) Sefiksim Sefiksim 15 15 – 20 mg/K mg/KgBB/ gBB/hari hari selam selama a 10 hari hari 4) Mencegah dan mengusah mengusahakan akan agar agar penyulit penyulit yang terjadi terjadi minimal minimal a) Tirah Tirah barin baring g mutlak mutlak selam selama a 10 – 14 hari, hari, pada pada keadaa keadaan n denga dengan n penyu penyulit lit miokarditis tirah baring sampai 4 – 6 minggu, konsul spesialis jantung/jantung anak. b) EKG rutin rutin dilakukan pada hari I, III, III, VII, kemudian kemudian tiap tiap minggu. minggu. Pada kecurigaan atau ada miokarditis EKG dilakukan tiap hari. c) Makanan Makanan lunak/ca lunak/cair ir,, mudah dicerna dicerna cukup cukup cairan dan kalori kalori . Pada penderita penderita gawat perlu infus / nutrisi parenteral d) Roborantia, Roborantia, Aneurin 15 mg/KgBB/h mg/KgBB/hari ari oral dalam dalam 3 dosis selama selama 10 hari 5) Mengoba Mengobati ti infeks infeksii penyert penyerta a dan dan penyul penyulit it 1. Difteri laring dengan Jackson tingkat II – III konsul THT untuk pertimbangan trakeostomi. Kriteria Jackson untuk derajat dispnea laring progresif : a. Ting Tingka katt I : terda terdapa patt ceku cekung ngan an ringa ringan n sup supras raste terna rnal, l, keada keadaan an pend penderi erita ta tetap tenang, tidak terganggu b. Ting Tingka katt II : cekun cekunga gan n supra supraste sterna rnall lebih lebih dalam dalam,, dita ditamb mbah ah ceku cekung ngan an epigastrium, penderita tampak gelisah c. Tingka Tingkatt III III : cekunga cekungan n supras suprastern ternal, al, supra/in supra/infrak fraklavik lavikuler uler,, epiga epigastriu strium m dan dan interkostal, penderita sangat gelisah dan tampak sukar bernapas d. Tingka Tingkatt IV : gejala gejala makin makin berat, berat, pend penderita erita sangat sangat gelisa gelisah, h, berus berusaha aha sekuat sekuat tenaga untuk bernapas, penderita tampak seperti ketakutan, pucat/sianosis 2. Stadium Stadium II dan dan III indikasi indikasi trakeos trakeostom tomii 3. Mempertahankan Mempertahankan agar hemodinamika hemodinamika tetap baik (terutama (terutama pada miokarditis) miokarditis) 4. Pemberi Pemberian an kortikoste kortikosteroid roid (deksame (deksametaso tason n 0,5 -1 mg/KgBB/h mg/KgBB/hari ari atau prednison prednison oral 2mg/KgBB/hari) pada kasus dengan miokarditis, atau pada kasus difteri dengan gejala obstruksi saluran napas bagian atas
44
TERBATAS 5. Antibiot Antibiotika ika lain bila bila perlu perlu bila ada ada infeksi infeksi tumpang tumpangan an Penyulit : Penyulit : 1. Infek Infeksi si tump tumpang angan an oleh oleh kuma kuman n lain 2. Lokal : Obstruksi jalan napas akibat membran atau edema jalan napas gagal napas 3. Sistem Sistemik ik : karena karena efek efek eksoto eksotoksi ksin: n: 4. Miokarditis gagal jantung 5. Neuritis: Neuritis: paresis/p paresis/parali aralise se palatum palatum mole, mole, palsy okuler okuler,, paralisis paralisis diafragma diafragma,, parese/pa parese/paralise ralise anggota gerak 6. Nefritis Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1. 10 - 14 hari 2. Tergantung ergantung penyulit penyulit yang yang menyertai menyertai bisa sampai sampai 1-3 bulan bulan Masa Pemulihan : Tanpa komplikasi kompli kasi ± 3 minggu Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kematia Kematian n tergantu tergantung ng : usia, waktu waktu pemberi pemberian an antitoks antitoksin, in, tipe klinis klinis difteri, difteri, keadaa keadaan n umum penderita. a. Makin Makin mud muda a usia, usia, makin makin jelek jelek b. Pemb Pember eria ian n anti antito toks ksin in hari hari I kema kemati tian an 0,3%, 0,3%, hari hari III III 4%, 4%, hari hari IV 12%, 12%, hari hari V dan dan selebihnya 25 %. c. Difteri Faring Faring Laring Laring kematian kematian 56,8%, Nasofaring 48,4%, dan faring faring 10,5% 10,5% d. Prognosa Prognosa lebih lebih baik baik pada pada pender penderita ita gizi gizi baik baik 21. MORBILLI (CAMPAK) Kriteria Diagnosis 1. Penyakit infeksi infeksi virus akut yang yang sangat menular, menular, ditandai oleh gejala gejala klinis khas khas yang terdiri terdiri dari 3 stadium yang masing-masing mempunyai ciri khas. 2. Stadium prodromal berlangsung 3-5 hari dimulai dengan peradangan pada selaput lendir hidung, mulut,mata, mulut,mata, tenggorokan tenggorokan dan saluran pencernaan pencernaan sehingga sehingga terjadi gejala panas, panas, batuk, pilek, mata merah, bercak Koplik dan diare. 3. Stadium erupsi berlangsung 2-3 hari, terjadi peningkatan suhu tubuh, batuk pilek makin hebat, timbul ruam makulopapulous eritmatous mulai di kulit leher perbatasan rambut dan kulit belakang telinga, menyebar ke dahi, muka, leher, dada, tubuh dan ke ekstremitas. 4. Stadium Stadium penyem penyembuh buhan an suhu tubuh tubuh menurun menurun,geja ,gejala la klinis klinis berkuran berkurang, g, ruam menghit menghitam am sampai bisa mengelupas. 5. Mual, muntah-muntah, mulut terasa pahit, diare, dehidrasi, kencing warna merah tua. 6. Gangguan kesadaran apatis sampai koma, bingung dan kacau. 7. Pembesaran limpa dan hati, anemia. Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Rutin, tidak khas lekopenia 2. Sitologi Sitologik k ditemukan ditemukan sel sel raksasa raksasa pada lapisan lapisan mukos mukosa a dan hidung hidung
45
TERBATAS 3. Serol Serolog ogis is didap didapat atkan kan IgM IgM spesifi spesifik k 4. KGD, AGD, Elektrolit, bila ada komplikasi sesuai keadaan Perawatan: Perawatan : 1. Rawat Rawat Jalan Jalan bila camp campak ak ringan ringan,, dan tanpa tanpa penyulit penyulit 2. Rawat Rawat inap, inap, atas atas indik indikasi asi : a. Penyulit ulit (+) (+) b. Ruam Ruam yan yang g kasar kasar dan dan teb tebal al c. Malnutrisi Terapi : Terapi : 1. Pengoba Pengobatan tan pada pada camp campak ak ringan, ringan, tanpa tanpa penyulit penyulit : a. Simptom Simptomatis atis,, antipi antipiretik retika, a, obat obat batuk batuk b. Usahak Usahakan an maka makan/ n/min minum um cuku cukup p 2. Pengoba Pengobatan tan pada pada campak campak dengan dengan penyulit: penyulit: 1) Antibiot Antibiotika ika dan dan pengob pengobatan atan simptom simptomatis atis 2) Perbaiki keadaan umum : koreksi koreksi elektrolit, atasi dehidrasi, dehidrasi, hipoglikemi hipoglikemi bila ada 3) Pemb Pemberi erian an kalor kalorii yang yang cuku cukup p 4) Penderita malnutrisi malnutrisi diberikan vitamin A 100.000-200.000 100.000-200.000 U, IM 5) Tindakan-tindakan lain, oksigen, antikonvulsan sesuai keadaan 6) Khus Khusus us pada pada pend pender erit ita a deng dengan an ense ensefa fali liti tis s dita ditamb mbah ahka kan n kort kortik ikos oste tero roid id,, juml jumlah ah pemberian cairan direduksi sampai ¾ kebutuhan Penyulit : Penyulit : 1. Lari Laring ngit itis is akut akut 2. Otitis itis Med Media 3. Enter Enteriti itis s deng dengan an deh dehidr idrasi asi 4. Bron Bronko kopn pneu eumo moni nia a 5. Kejan jang De Demam 6. Ensef sefalit alitis is 7. SSPE SSPE (Subac (Subacute ute Sclero Sclerosing sing Panence Panencepha phalitis litis)) Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis), bila dirawat Lama perawatan : Tanpa komplikasi 5-7 hari Masa Pemulihan : 2 minggu, tanpa komplikasi Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh Total tal 2. Gejala gangguan gangguan tingkah laku/intelektual laku/intelektual progresif progresif di di kemudian kemudian hari bila terjadi terjadi SSPE 3. Kematian
22. PNEUMOTORAKS Kriteria Diagnosis: 1. Sesak napas napas (pada (pada anak besar besar sering didahului rasa nyeri tiba-tiba pada pada sisi yang yang terkena) terkena) 46
TERBATAS
2. Adanya faktor pencetus (batuk, bersin, latihan jasmani yang berat, tetapi kadang-kadang pada waktu tidur). 3. Hipersonor pada sisi yang terkena. 4. Suara napas yang melemah atau menghilang pada auskultasi. Diagnosis Banding: 1. Emfisema 2. Angi Angina na Pek Pekto tori ris s 3. Hern Hernia ia Diaf Diafra ragm gmat atik ika a 4. Kista paru Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : Foto toraks ( adanya bayangan radiolusen tanpa jaringan paru sedangkan paru terlihat di daerah hilus) Konsultasi: 1. Bagi Bagian an Radi Radiol olog ogii 2. Bagian ian Be Bedah Perawatan: Perawatan : Rawat Inap pada kasus berat Terapi : Terapi : 1. Berg Bergan antu tung ng pada pada : a. Jenis Jenis Pneumo Pneumotora toraks ks (Idiopa (Idiopatik/ tik/simp simptom tomatik atik)) b. Pert Pertam ama a kali kali / res resid idif if c. Besar Besarny nya a paru paru yang yang kolap kolaps s d. Adan Adanya ya komp kompli lika kasi si 2. Pada Pada dasarnya dasarnya untuk untuk semua semua penderi penderita ta pneumo pneumotora toraks: ks: a. Berikan sedativa sedativa ( untuk mengurangi mengurangi rasa nyeri) dan dan obat penekan batuk (kodein) (kodein) b. Hilan Hilangka gkan n fak fakto torr etio etiolog logii 1) Pada pneumotoraks spontanea : pengobatan konservatif 2) Pada pneumotension : pungsi rongga pleura lalu WSD 3) Pada Pada pne pneum umot otora oraks ks yang yang beru berulan lang-u g-ulan lang g : berik berikan an sun suntik tikan an laru laruta tan n gluk glukosa osa 50% intrapleura c. Tind Tindaka akan n bedah bedah dilaku dilakuka kan n jika jika : 1) Cara konserv konservatif atif tidak tidak berhasil berhasil (mengem (mengembang bangkan kan paru) paru) 2) Pneumo Pneumotora toraks ks spontan spontan terjadi terjadi berulan berulang g kali 3) Terdapat erdapat kista kista atau atau bula yang yang terlalu terlalu besar besar 4) Pneumo Pneumotora toraks ks disebabk disebabkan an oleh oleh trauma trauma tembus tembus 5) Adany Adanya a fistul fistula a bronko bronkople pleura ura Penyulit : Penyulit : 1. Pneo Pneomo moto tora raks ks tensi tension on 2. Infeksi Infeksi sekun sekunder der (pemben (pembentuka tukan n eksuda eksudat) t) 3. Hemo Hemo Pneu Pneumo moto tora raks ks 4. Emfis Emfisem ema a Medias Mediastin tinali alis s Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis)
47
TERBATAS
Lama perawatan : Bervariasi, bergantung faktor etiologi dan terapi Masa Pemulihan : 2 minggu sampai beberapa bulan Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kematian
23. EMPIEMA TORAKS Kriteria Diagnosis: 1. Pana Panas, s, sesa sesak k nap napas, as, batuk batuk 2. Toraks asimetris asimetris (bagian (bagian yang sakit sakit agak menonjol), menonjol), pergerakan pergerakan tertinggal tertinggal pada sisi sisi yang terkena 3. Sela iga meleba melebarr, jantung jantung dan organ organ mediastin mediastinum um terdoron terdorong g 4. Frem Fremit itus us mele melema mah h 5. Redup Redup pad pada a sisi sisi yang yang terke terkena na 6. Suara Suara napa napas s melema melemah/ h/me meng nghil hilan ang g 7. Perselubungan Perselubungan homogen homogen dengan batas jelas, sinus sinus terisi pada foto foto toraks toraks 8. Cairan Cairan pleura pleura berup berupa a pus pus Diagnosis Banding: 1. Efus Efusii pleu pleura ra lai lainn nnya ya 2. Lobar Lobar pneumo pneumonia nia ( perselu perselubung bungan an pada pada foto foto toraks toraks Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara Darah h tep tepii dan dan kult kultur ur 2. Foto tora toraks ks 3. Pungsi Pungsi pleura/p pleura/peme emeriksa riksaan an caira cairan n pleura pleura 4. Tes Mant Mantou oux x Konsultasi: 1. Bagian ian Be Bedah 2. Bagi Bagian an Fisi Fisiot oter erap apii Perawatan: Perawatan : Rawat Inap Terapi : Terapi : 1. Umum : a. Suporti Suportiff (Tirah baring, baring, posisi posisi setengah setengah duduk duduk kalau sesak sesak sekali, Oksigen Oksigen,, IVFD kalau perlu) b. Aspir Aspirasi asi pus pus : dini dini / freku frekuen en c. Obat Obat intr intrap aple leur ura a d. Jika pus kental kental ence encerkan rkan dengan dengan NaCl e. Jika pus kental sekali, sekali, perkembang perkembangan an cepat, cepat, disertai disertai pneumotorak pneumotoraks s : dilakukan dilakukan WSD
48
TERBATAS
2.
3.
4. 5.
f. Jika terdapa terdapatt fistula fistula bronkopl bronkopleura eura : contin continous ous suction suction Medi Medika kame ment ntos osa a: a. Sesu Sesuai ai uji uji sensi sensiti tivi vita tas s b. Bila Bila belu belum m ada ada hasi hasill uji uji sens sensit itiv ivit itas as beri berika kan n Ampi Ampisi sili lin n dan dan Klor Kloram amfe feni niko koll atau atau Kloksasilin, jika respons kurang ganti golongan sefalosporin Jika prose prosedur dur di atas atas kurang kurang berhas berhasilil dapat dapat dilakuka dilakukan: n: a. Drai Draina nage ge ter terbu buka ka ata atau u b. Res Reseksi ksi iga iga Bila keadaan keadaan dimana dimana telah terdapat terdapat penebalan penebalan dan perlengketan perlengketan yang hebat hebat atau empiema sukar sembuh, dapat dipertimbangkan dekortikasi atau pneumektomi Fisiotera Fisioterapi, pi, jika resolusi resolusi telah telah terja terjadi di
Penyulit : Penyulit : 1. Pneo Pneomo moto tora raks ks 2. Bron Bronko ko Ple Pleur ura a Fist Fistul ula a 3. Abses pa paru 4. Perik Perikard arditi itis s Purule Purulent nta a 5. Os Osteo teomie mielit litis is (tu (tulan lang g iga) iga) 6. Men Mening ingitis itis 7. Peritoni Peritonitis tis (sekunde (sekunderr karena karena ruptur ruptur melalui melalui diafragma diafragma)) Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 7 hari sampai 14 hari (peyebab stafilokok : 3- 4 minggu) Masa Pemulihan : 2 minggu sampai 6 bulan Out Put : Put : 1. Sembuh total 3. Kematian 2. Semb Sembuh uh deng dengan an sequ sequele ele
24. A S M A Kriteria Diagnosis: 1. Batuk, Batuk, sesak sesak napas napas berulang berulang,, riwyat riwyat atopi atopi sendiri sendiri / keluarga keluarga 2. Napas Napas berbunyi berbunyi (mengi) (mengi) berula berulang, ng, retraks retraksi, i, hiperson hipersonor or 3. Ekspi Ekspiras rasii meman memanjan jang g / wheezi wheezing ng 4. PFR PFR dan dan FEV FEV men menur urun un Diagnosis Banding: 1. Bronkioli Bronkiolitis tis (pada (pada anak anak berum berumur ur kurang kurang dari dari 2 tahun) tahun) 2. Korpus alienum alienum di saluran napas napas (pada anak kecil) atau kelenjar kelenjar thymus thymus yang menekan menekan trakea 3. Penyaki Penyakitt Paru Kroni Kronik k (Fibrosis (Fibrosis kistik, kistik, bronk bronkiekt iektasi) asi) 4. Larin Laringo gotra trake keobr obron onkit kitis is 49
TERBATAS 5. Komp Kompres resii trake trakeob obron ronkia kiall 6. Asma Ka Kardia rdiall 7. Kelainan trakea dan bronkus (Trakeobronkom (Trakeobronkomalasi/steno alasi/stenosis sis bronkus) Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Darah rutin/ rutin/eo eosin sinof ofil il tot total al 2. Foto tora toraks ks 3. Uji Uji Fa Faal Pa Paru 4. Mant Mantou oux x Tes Testt 5. Uji Kuli Kulitt Aler Alergi gi dan dan Imun Imunolo ologi gi 6. AGD AGD (bi (bila la perl perlu) u) 7. EKG Perawatan: Perawatan : Rawat Inap pada kasus sedang dan berat Terapi : Terapi : 1. Asma serangan ringan berikan salah satu obat : a. Teofilin eofilin 3-4 3-4 mg/kgBB mg/kgBB/kal /kalii oral, oral, tiap 6-8 6-8 jam b. Salbuta Salbutamol mol 0,08-0,1 0,08-0,12 2 mg/kgBB mg/kgBB/kal /kalii c. Terbutalin erbutalin 0,05-0,0 0,05-0,075 75 mg/kgBB mg/kgBB/kal /kalii d. Metaproterenol 0,3 mg/kgBB/kali 2. Asma serangan sedang – berat, inhalasi atau nebulizer golongan bronkodilator: bronkodilator : 1) Untuk Untuk inhalasi inhalasi : 1- 2 semprot semprotan, an, tiap 4 – 6 jam 2) Untu Untuk k Neb Nebul uliz izer er : 1) Salbutamol 0,5 % : 0,01 – 0,03 ml/kgBB (maksimum 1 ml) 2) Terbutalin erbutalin 1 % : 0,03 0,03 ml/kgBB ml/kgBB (maksim (maksimum um 1 ml) 3) Meta Metapr prot oter eren enol ol 5 % : 0,0 0,005 05 – 0,01 0,01 ml/k ml/kgB gBB B (mak (maksi simu mum m 0,9 0,9 ml) ml) 4) Fene Fenete tero roll 0,1 0,1% % : 5 tete tetes, s, bila bila 0,5% 0,5% : 2 tete tetes s 5) Dapat Dapat ditambah ditambahkan kan Bromh Bromhexin exin 1 ml dan dan NaCl 0,9% 0,9% 1,5 1,5 ml. 6) Jika tidak ada nebulizer nebulizer / tidak tidak bisa inhalasi inhalasi dapat dapat diberikan adrenalin 1/1000 : 0,01 ml/kgBB, maksimum 0,35 ml SC, diberikan selang 20-30 menit, 2-3 kali 3. Stat Status us Asma Asmati tiku kus: s: a. Inhalasi Inhalasi atau nebulize nebulizerr bronk bronkodila odilator tor b. Oksigen Oksigen 1-2 liter/me liter/menit nit (melalui (melalui nasooro nasoorofari faring ng atau masker masker)) c. Infus ( untuk mengoreksi mengoreksi kekentalan kekentalan cairan dan gangguan gangguan asam basa basa elektrolit) elektrolit) d. Posi Posisi si set seten enga gah h dudu duduk k e. Kortikosteroid Kortikosteroid : Deksameta Deksametason, son, inisial inisial 0,3 mg/kgBB,IV mg/kgBB,IV dilanjutkan dilanjutkan 0,3 0,3 mg/kgBB/ha mg/kgBB/hari ri dibagi 3 dosis f. Teofilin : 1) Awal : Bila dalam dalam 6-8 jam terakhir terakhir tidak tidak mendapat mendapat teofilin, berikan 5-7 mg/kgBB mg/kgBB dalam larutan NaCl/Dektrose 10% 1:3 + KCl 5 mEq/500 ml dalam 15 – 20 menit. Bila telah mendapat teofilin dalam 6-8 jam terakhir, periksa kadar teofilin dalam darah (kadar terapeutik 10 – 20 mg/ml) atau diberikan dengan dosis yang diturunkan menjadi 3-4 mg/kgBB. 2) Pemelih Pemeliharaa araan: n: Teof Teofilin ilin per drip (3-4 mg/kgB mg/kgBB B setiap 6-8 jam) pantau tanda-ta tanda-tanda nda keracunan keracunan teofilin g. Postu Postural ral drain drainag age e / chest chest clappin clapping g h. Mukolitik Mukolitik (kalau (kalau perlu perlu dapat dapat diber diberikan ikan)) i. Bila Bila tid tidak ak dap dapat at dia diata tasi si raw rawat at ICU ICU
50
TERBATAS
Penyulit : Penyulit : 1. Emfisema 2. Pneu Pneumo moto tora raks ks 3. Atelek lektasi tasis s 4. Bron Bronki kiek ekta tasi si 5. Gagal Napa apas 6. Gaga Gagall jant jantun ung g Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bervariasi bergantung derajat penyakit Masa Pemulihan : 80% sembuh / menghilang Out Put : Put : 1. Sembuh to total tal 2. Kemung Kemungkina kinan n serang serangan an di di kemud kemudian ian hari 3. Kematian
25. PNEUMONIA Kriteria Diagnosis: Bronkopneumonia: 1. Panas, Panas, sesak sesak napas, napas, batuk batuk , takip takipnu, nu, takika takikardia rdia 2. Retraksi Retraksi interkost interkostal, al, chest chest indraw indrawing ing 3. Ronki Ronki basah basah halus halus/se /sedan dang g nyarin nyaring g 4. Bercak Bercak berawa berawan n dengan dengan batas batas tidak tidak jelas jelas pada foto foto toraks toraks Pneumonia Lobaris: 1. Anak Anak lebih lebih suka suka tidur tidur pada pada sisi sisi yang yang terken terkena a 2. Pergerak Pergerakan an toraks toraks berku berkurang rang pada pada sisi yang yang terken terkena a 3. Perk Perkus usii redu redup p 4. Frem Fremit itus us men menin ingk gkat at 5. Suara Suara pernap pernapasan asan subb subbronk ronkial ial sampa sampaii bronkial bronkial 6. Ronki Ronki basa basah h halus halus / krep krepita itasi si 7. Perselub Perselubung ungan an homogen homogen dengan dengan batas batas sesuai sesuai dengan dengan lobus paru paru Diagnosis Banding: 1. Bron ronkio kioliti litis s 2. Aspi Aspira rasi si ben benda da asin asing g 3. Empiema 4. Abses pa paru 5. Gaga Gagall jant jantun ung g 6. TBC end endotr otrak akeal eal + infe infeksi ksi sekun sekunder der 7. Men Mening ingitis itis
51
TERBATAS 8. Apendis disitis itis Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Darah tepi tepi / kultu kulturr darah darah 2. AGD 3. Foto tora toraks ks 4. Tes Mant Mantou oux x Perawatan: Perawatan : Rawat Inap kalau berat Terapi : Terapi : 1. Tirah Tirah baring baring (posis (posisii setengah setengah duduk duduk bila bila sesak sesak sekali) sekali) 2. Oksigen Oksigen (bila gelisah/ gelisah/sesa sesak k sekali) sekali) 3. Infus Infus/Ca /Caira iran: n: NaCL/D NaCL/Dext extros rose, e, KAEN KAEN (sesu (sesuaik aikan an umur) umur),, deng dengan an jumlah jumlah pemb pemberi erian an = Kebutuh Kebutuhan+ an+kena kenaikan ikan suhu, dibagi rata dalam dalam 24 jam. jam. Jika dehidrasi dehidrasi 4 jam pertam: pertam: ¼ kebutuhan, 20 jam berikutnya sisanya 4. Anti Antibi biot otik ika: a: a. Sesu Sesuai ai uji uji sensi sensiti tivi vita tas s b. Bila belum belum ada hasil hasil uji uji sensitiv sensitivitas itas berikan berikan : c. Neona Neonatus tus : Ampis Ampisili ilin n + Genta Gentamis misin in IV d. Anak Anak : Ampis Ampisili ilin n + Kloram Kloramfen feniko ikoll e. Bisa juga diberikan diberikan golonga golongan n sefalo sefalospor sporin in f. Jika alergi alergi denga dengan n Golong Golongan an Penis Penisilin ilin berik berikan an Eritro Eritromisi misin n g. Ulangi Ulangi foto foto toraks toraks untuk untuk kontor kontorll hasil peng pengoba obatan tan 5. Postural Postural Draina Drainage ge / fisiotera fisioterapi pi ( 1-2 hari hari setelah setelah panas panas turun) turun) Penyulit : Penyulit : 1. Empiema 2. Meningit Meningitis, is, Perikar Perikarditi ditis, s, Osteom Osteomielit ielitis is (jarang (jarang)) Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 7 - 14 hari (peyebab stafilokok : 3- 4 minggu)
Masa Pemulihan : 2 -3 minggu Out Put : Put : Sembuh total, bila tanpa komplikasi
26. BRONKIOLITIS Kriteria Diagnosis: 1. Umur < 2 tahun hun 2. Didahului oleh batuk kering, panas tidak selalu, atau hanya sumer-sumer sumer-sumer
52
TERBATAS 3. 4. 5. 6.
Sesa Sesak k napa napas, s, tak takip ipnu nu Retraksi Retraksi interkost interkostal, al, chest chest indraw indrawing ing Napas Napas berbunyi/w berbunyi/wheez heezing ing (kadang (kadang-kad -kadang ang ada ronki ronki basah halus) halus) Hipera Hiperaera erasi si pad pada a foto foto tora toraks ks
Diagnosis Banding: 1. Pneumonia 2. Asma 3. Gaga Gagall jant jantun ung g 4. Korpu Korpus s alie alienu num m di di trak trakea ea Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah tepi 2. AGD AGD pad pada a kas kasus us bera beratt 3. Foto tora toraks ks Perawatan: Perawatan : Rawat Inap Terapi : Terapi : 1. Tira irah ba baring ring 2. Ok Oksig sigen en >40 >40% % dihu dihumid midifi ifika kasi si 3. Infu Infus/ s/Ca Cair iran an:: a. Neonatus : NaCL/Dextrose 10% = 1: 4 tambah KCl 1-2 mEq/kgBB/hari atau KAEN (sesuaikan umur), jika sesak sekali Dextrose 5% + BicNat + KCl b. Bayi > 1 bulan : NaCl/Dextrose 10% = 1/3 tambah tambah KCl 1-2 mEq/kgBB/hari atau KAEN (sesuaikan umur), jika sesak sekali Dextrose 5% + BicNat + KCl c. Jumlah pemberian pemberian cairan = Kebutuhan Kebutuhan + kenaikan suhu, dibagi dibagi rata dalam 24 24 jam. 4. Koreksi gangguan gangguan keseimbang keseimbangan an asam asam basa basa dan dan elektrolit elektrolit (bila ada) 5. Antibiotika (kalau ada dugaan) Pneumonia 6. Kortikost Kortikosteroi eroid d bila sakit berat (Hidroko (Hidrokortiso rtison n 5-10 mg/kgBB/ mg/kgBB/dosi dosis s IV tiap 6-8 jam sampai sampai klinis membaik)
Penyulit : Penyulit : 1. Otitis itis media 2. Pneu Pneumo moni nia a Bakt Bakter eria iall 3. Emfi Emfise sema ma Medi Medias asti tinu num m 4. Emfi Emfise sema ma Medi Medias asti tinu num m 5. Gagal napas 6. Ga G agal jantung Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 7 – 10 hari Masa Pemulihan : 14 hari Out Put : Put :
53
TERBATAS 1. Sembuh to total tal 2. Kematian
27. TB PARU Kriteria Diagnosis: 1. Anamnesa : a. Keluhan Keluhan batu batuk k lama ( > 3 mingg minggu), u), batuk batuk berula berulang ng b. Riwayat Riwayat kont kontak ak (denga (dengan n orang orang dewasa) dewasa) c. Sering Sering demam/ demam/dem demam am lama (subfebe (subfeberil) ril) d. Berkerin Berkeringat gat malam malam (ganti (ganti baju baju sampai sampai bebera beberapa pa kali) kali) 2. Peme Pemeri riks ksaa aan n Fis Fisik ik : Tes Tuberkulin Tuberkulin / mantoux : a. Positip : indurasi > 10 mm b. Meragukan : ind indurasi 5 – 9 mm c. Negatip : indurasi < 4 mm 3. Labo Labora rato tori rik k: a. BTA BTA ( bilasan bilasan lambung lambung / hapisan hapisan langsu langsung) ng) b. Serologis c. LED LED (tan (tanpa pa peny penyeba ebab b lain) lain) 4. Foto Foto Toraks raks : a. Pembesa Pembesaran ran kelenjar kelenjar hilus / paratr paratrakea akeall b. Peny Penyeba ebaran ran milie milierr / bronko bronkoge gen n c. Kalsif lsifik ika asi d. Ple Pleurit ritis TBC TBC 5. Tes BCG (bila (bila Mantou Mantoux x negatip negatip / dan didug diduga a anergi) anergi) Positip bila indurasi > 5 mm pada gizi kurang, > 8 mm pada gizi baik 6. SISTEM SK SKOR : a. Riwayat kontak (dengan orang dewasa)
(+) = ( -) = b. Batuk lama /berulang = c. Sering demam = d. Berkeringat malam = e. Gizi kurang sekali = f. Pembesaran kelenjar = g. Skrofuloderma = h. Konjungtivitis fliktenularis = i. Kelainan organ lain sebagai komplikasi TBC (Coxitis, dll) = j. Tes Mantoux (+) = (+/-) = k. BT BTA (bilasan lambung/hapusan langsung) (+) = l. LED meningkat tanpa sebab lain = m. Kelainan pada foto toraks : -penyebaran milier/bronkogen =
54
3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 3 10 1 5
TERBATAS
n.
-pembesara kelenjar / kalsifikasi = Tes BCG (pada keadaan-keadaan tertentu) (+) = TBC DIANGGAP POSITIP BILA SKOR ≥ 10
3 3
Diagnosis Banding: 1. Pneumonia 2. Bronkitis 3. Dema emam Tif Tifo oid 4. Sarko rkoido idosis sis Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah Darah lengka lengkap, p, serolo serologis, gis, tes fungsi fungsi hati hati 2. Bila Bilasa san n lam lambung bung 3. Tes Mant Mantou oux x 4. Foto tora toraks ks Konsultasi: Bagian Mata Perawatan: Perawatan : Rawat Inap jika berat / ada komplikasi Terapi : Terapi : 1. INH
: 10 -20 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, oral sekali sehari, maksimum maksimum 400 mg/hari, selama 6-12 bulan (pengobatan jangka pendek 6-9 bulan, komplikasi 12-18 bulan) 2. Rifampisin : 10 – 15 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, oral sekali sehari, maksimum maksimum 450 mg/hari, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan, sekali sehari bulan pertama (pengobatan jangka pendek 6-9 bulan, komplikasi 12- 18 bulan) 3. Etambutol :15 -20 mg/kgBB/hari, oral 1-2 kali sehari, maksimum 1g/hari, selama 612 bulan. 4. Pirazinamid : 20 – 30 mg/kgBB/hari, oral sekali sehari, 2 bulan 5. Strepomisin Strepomisin : 30 -40 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, IM 1-2 kali sehari, maksimum maksimum 750 mg/hari, selama 1-3 bulan terutama pada TBC komplikasi. 6. Vitamin B6 : 5 – 20 mg/hari, oral sekali sehari, selama pemberian INH. 7. Kortikosteroid Kortikosteroi d : Prednison 1-2 mg/kgBB/hari, oral dibagi dalam 3 dosis, maksimum 40 mg/hari) terutama pada TBC komplikasi. 8. Kombinasi Kombinasi Obat Anti TB sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 2 macam macam obat, obat, INH selalu selalu diberikan diberikan 9. Suportif : a. Istirahat b. Diet Diet / Per Perba baik ikan an Gizi Gizi c. Roboransia 10. Rehabilitasi Rehabilitasi : pengobatan pengobatan penyakit penyerta
Penyulit : Penyulit : 1. Pleu leurit ritis TBC TBC 2. Men Mening ingitis itis TB TB 3. TBC TBC Orga Organ n lain lain Informed Consent : Consent :
55
TERBATAS Perlu (tertulis) Lama perawatan : 6 bulan sampai 18 bulan Masa Pemulihan : Tergantung komplikasi kompli kasi Out Put : Put : 1. 99% se sembuh 2. Jele Jelek k : Komp Komplik likas asii (+) (+)
28. GLOMERULONEFRITIS AKUT (GNA) Kriteria Diagnosis: 1. Edema, Edema, hematu hematuria, ria, hiperten hipertensi si dan dan oliguri oliguria a 2. Riwayat Riwayat ISPA ISPA atau atau infeksi infeksi kulit kulit 1 – 3 minggu minggu sebelum sebelumnya nya Diagnosis Banding: Sindroma nefrotik Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Urin Urin (Prot (Protein ein dan sedime sedimen) n) 2. Darah ( LED, ureum, kreatinin, kolesterol, protein, elektrolit, ASTO, CRP, C 3 (B1C Globulin) 3. Biaka Biakan n ten tengg ggoro orokan kan / kuli kulitt Perawatan: Perawatan : Rawat Inap Terapi : Terapi : 1. Tira irah ba baring ring 2. Diet prote protein in 1-2 gr/kgB gr/kgBB/ha B/hari, ri, rendah rendah garam garam 0,5 0,5 – 1 g / hari 3. Penisilin Prokain 50.000 50.000 U/kgBB/hari U/kgBB/hari maksimum maksimum 600.000 600.000 U IM atau eritromisin 50 mg/kgBB/hari atau Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari 4. Diuretika Diuretika (furose (furosemid) mid) 1-2 1-2 mg/kgBB mg/kgBB IV atau 2-4 2-4 mg/kgBB mg/kgBB/har /harii oral 5. Hiperten Hipertensi si > 135/95 135/95 mmHg beri beri kaptopril kaptopril 0,3-2 0,3-2 mg/kgBB mg/kgBB/ha /hari ri oral 6. Ensefalopati Ensefalopati hipertensi hipertensi atau atau kasus kasus hipertensi hipertensi > 170/120 170/120 mmHg beri beri klonidin drips atau atau nifedipin sublingual 7. Bila kejang kejang beri diazepam diazepam 0,3 mg/kgB mg/kgBB B Penyulit : Penyulit : 1. Paya Payah h Ginj Ginjal al Mend Mendad adak ak 2. Hipert Hipertens ensii ense ensefal falop opati ati Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Sampai edema, hematuri tidak ada dan tensi normal, sekitar 10 – 14 hari 56
TERBATAS
Masa Pemulihan : 1 sampai 3 bulan Out Put : Put : 1. Sembuh total 2. Bila ada komplikasi dapat menyebabkan kematian
29. SINDROMA NEFROTIK Kriteria Diagnosis: 1. Edema um umum 2. Proteinuria masif (≥ 40 mg/M 2/jam atau ≥ 1 gr/ M 2/24jam, atau >50 μg/kgBB/jam 3. Hipop Hipoprot rotein einen enii (< 2,5 2,5 mg% mg%)) 4. Hiperkolesterolemia ( > 250 mg%) Diagnosis Banding: 1. GNA 2. Kwash ashiork iorko or Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Urin (Protein (Protein dan sedimen sedimen), ), urin urin Esba Esbach ch 2. Darah ( Hb, Lekost, DT,LED, ureum, kreatinin, kolesterol, protein, elektrolit, ASTO, CRP, C 3) 3. Biaka Biakan n ten tengg ggoro orokan kan / kuli kulitt 4. Bila perlu perlu,, biopsi biopsi ginjal ginjal untuk untuk yang yang resiten resiten stero steroid id Perawatan: Perawatan : Rawat Inap sampai bengkak hilang Terapi : Terapi : 1. Tira irah ba baring ring 2. Diet tinggi tinggi prote protein in 3-5 gr/kgB gr/kgBB/ha B/hari, ri, rendah rendah garam garam 0,5 0,5 – 1 g / hari 3. Predniso Prednison n 2 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari ari selama selama 3 bulan bulan maksimum maksimum 80 80 mg/hari mg/hari 4. Bila resisten resisten steroid steroid beri beri Siklofosfamid Siklofosfamid 2-4 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari ari selama selama 8-12 minggu 5. Diuretika (furosemid (furosemid 1-2 mg/kgBB/ha mg/kgBB/hari ri IV atau atau 2-4 mg/kgBB/hari mg/kgBB/hari oral dan atau atau aldacton) aldacton) 6. Beri antibiotika antibiotika ampisilin/amoksisilin ampisilin/amoksisilin 50 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari ari selama selama 4-7 hari hari Penyulit : Penyulit : Payah Ginjal Mendadak Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 2 – 4 minggu Masa Pemulihan : Beberapa minggu sampai beberapa bulan
57
TERBATAS
Out Put : Put : 1. Semb Sembuh uh tota totall 93% 93% 2. Relaps 7% 7% 3. Bila disert disertai ai komplika komplikasi si gagal gagal ginjal ginjal akut akut output output bisa buruk buruk
30. INFEKSI SALURAN KEMIH Kriteria Diagnosis: 1. ISK bawah : disuria, Frekuensi dan Urgensi 2. ISK Atas : panas, nyeri pinggang, malaise, anoreksia Diagnosis Banding: GNA Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Urin : sedimen, protein, biakan urin hitung koloni dan tes kepekaan 2. Darah : lekosit, LED, Biakan darah 3. Radiologi : IVP Perawatan: Perawatan : 1. Rawa awat Jala Jalan n 2. Rawat Rawat inap inap bila bila perlu perlu/kea /keadaan daan umum umum jelek jelek Terapi : Terapi : 1. Ampisilin 100 mg/kgBB/hari mg/kgBB/hari atau Amoksisilin 100 mg/kgBB/kgBB/h mg/kgBB/kgBB/hari ari 2. Kotrimoksasol Kotrimoksasol (dosis trimetoprim 8 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari, ari, dalam dalam 2 dosis dosis terbagi) a. ISK Atas Atas sela selama ma 10 10 – 14h 14hari ari b. ISK Bawah Bawah selam selama a 3 – 5 hari hari 3. Bila penderita telah mengalami ISK 2 kali / 6 bulan, berikan profilaksis dengan nitrofurantoin atau kotrimoksasol dosis ¼-1/3 dosis terapeutik 4. Antibiot Antibiotika ika sesuai sesuai hasil hasil kultu kulturr dan tes tes kepekaa kepekaan n
Penyulit : Penyulit : Vesiko Ureteral Refluks Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis)
Lama perawatan : 2 – 3 minggu Masa Pemulihan : Beberapa minggu Out Put : Put :
58
TERBATAS Sembuh
31. PAYAH GINJAL AKUT Kriteria Diagnosis: Tergantung penyebab apakah Prerenal, Renal atau Postrenal 1. Gejala Gastrointestinal : mual, nyeri perut 2. Gejala Kardiovaskuler: Kardiovaskuler: tanda-tand tanda-tanda a hipokalemi, hipokalemi, tanda kongesti sirkulasi 3. Gejala Gejala SSP : drowsine drowsiness ss atau kejang kejang
Diagnosis Banding: Payah Ginjal Kronik Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Urinalisis 2. Dara arah ruti rutin n 3. Tes Fung Fungsi si Ginjal Ginjal : ureum, ureum, kreat kreatinin inin 4. Elektrolit Perawatan: Perawatan : Rawat inap Terapi : Terapi : 1. Tira irah Ba Barin ring 2. Bolus Bolus cairan, cairan, bila anuria beri beri glukosa glukosa 10-20%, 10-20%, bila oliguria oliguria beri beri NaCl/Dekst NaCl/Dekstrose rose 10% 10% 1 : 3 (asupan cairan dibatasi) 3. Bila hiperka hiperkalemi lemi beri beri Ca glukonas glukonas 0,5 ml/kgBB/g ml/kgBB/gari, ari, dan Na Bikarbon Bikarbonat at atau kayexa kayexalat lat 1 gr/kgBB 4. Bila asido asidosis sis beri beri Na Bikarbon Bikarbonat at 1-3 1-3 mEq/kg mEq/kgBB BB 5. Bila hipernat hipernatremi remi,, hanya dengan dengan mengurang mengurangii asupan cairan cairan dan pemberian pemberian cairan cairan NaCl yang diencerkan 6. Bila hipok hipokalse alsemi mi beri beri Ca Glukona Glukonas s 10% 0,5 0,5 ml/kgBB ml/kgBB 7. Beri furose furosemid mide e 1-2 mg/kgB mg/kgBB B IV atau oral oral 2-4 mg/kg mg/kgBB/h BB/hari ari 8. Bila hiper hipertens tensii dapat dapat diberi diberi captopri captoprill atau klonidi klonidin n drips 9. Tran Transfu sfusi si PRC PRC bila bila Hb < 7 gr% gr% 10. Bila kejang beri diazepam diazepam 0,3-0,5 0,3-0,5 mg/kgBB 11. Beri antibiotik: amoksisilin/ampis amoksisilin/ampisilin ilin atau sefalosporin 12. Diet protein protein 0,5-1 gr/kgBB/ha gr/kgBB/hari ri 13. Dialisis bila keadaan keadaan memburuk memburuk
Penyulit : Penyulit : Payah Jantung Kongesti Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan :
59
TERBATAS 1 – 2 minggu Masa Pemulihan : Beberapa minggu sampai beberapa bulan Out Put : Put : Dapat sembuh total, tergantung penyebab
32. PAYAH GINJAL KRONIK Kriteria Diagnosis: Gejala non spesifik berupa : 1. Sakit kepala, kepala, lelah, letargi, muntah, muntah, polidipsi,polimia, polidipsi,polimia, gangguan gangguan pertumbuh pertumbuhan an 2. Pucat Pucat,, lemah lemah,, hipert hiperten ensi, si, edem edema a 3. Azotemia Azotemia,, anemia anemia,, hiperka hiperkalemi lemia, a, asido asidosis sis Diagnosis Banding: Payah Ginjal Akut Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Urinalisis 2. Dara arah ruti rutin n 3. Tes Fung Fungsi si Gin Ginja jall 4. Tes Fung Fungsi si Hati Hati 5. Lipid 6. Elekt Elektrol rolit it (Na, (Na, K, K, Ca, Ca, klorid klorida) a) 7. Gluk Glukos osa a dara darah h 8. Glome Glomerul rular ar Filt Filtrat ration ion Rate. Rate. Perawatan: Perawatan : Rawat inap Terapi : Terapi : 1. Tira irah Ba Barin ring 2. Bolus Bolus cairan, cairan, bila anuria beri beri glukosa glukosa 10-20%, 10-20%, bila oliguria oliguria beri beri NaCl/Dekst NaCl/Dekstrose rose 10% 10% 1 : 3 (asupan cairan dibatasi) 3. Bila hiperka hiperkalemi lemi beri beri Ca glukonas glukonas 0,5 ml/kgBB/g ml/kgBB/gari, ari, dan Na Bikarbon Bikarbonat at atau kayexa kayexalat lat 1 gr/kgBB 4. Bila asido asidosis sis beri beri Na Bikarbon Bikarbonat at 1-3 1-3 mEq/kg mEq/kgBB BB 5. Bila hipernat hipernatremi remi,, hanya dengan dengan mengurang mengurangii asupan cairan cairan dan pemberian pemberian cairan cairan NaCl yang diencerkan 6. Bila hipok hipokalse alsemi mi beri beri Ca Glukona Glukonas s 10% 0,5 0,5 ml/kgBB ml/kgBB 7. Beri furose furosemid mide e 1-2 mg/kgB mg/kgBB B IV atau oral oral 2-4 mg/kg mg/kgBB/h BB/hari ari 8. Bila hiper hipertens tensii dapat dapat diberi diberi captopri captoprill atau klonidi klonidin n drips 9. Tran Transfu sfusi si PRC PRC bila bila Hb < 7 gr% gr% 10. Bila kejang beri diazepam diazepam 0,3-0,5 0,3-0,5 mg/kgBB 11. Beri antibiotik: amoksisilin/ampis amoksisilin/ampisilin ilin atau sefalosporin 12. Diet protein protein 0,5-1 gr/kgBB/ha gr/kgBB/hari ri 13. Dialisis bila keadaan keadaan memburuk memburuk
60
TERBATAS
Penyulit : Penyulit : Payah Jantung Kongesti Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : 1 – 2 minggu Masa Pemulihan : Beberapa minggu sampai beberapa bulan Out Put : Put : 1. Dapat Dapat sembu sembuh h total, total, tergantu tergantung ng penye penyebab bab 2. Dial Dialis isis is beru berula lang ng 3. Kematian
33. DEMAM REMATIK Kriteria Diagnosis: 1. Berdasar Berdasarkan kan kriteria kriteria Jones Jones yang yang dimodifik dimodifikasi, asi, terdiri terdiri atas: atas: a. 2 kri krite teri ria a may mayor or atau atau b. 1 krit kriter eria ia mayo mayorr dan dan > 2 krit kriter eria ia mino minorr, dita ditamb mbah ah bukt buktii sebe sebelu lumn mnya ya ada ada infe infeks ksii streptokok beta hemolitikus golongan A (ASTO/antibodi lain meningkat, biakan usap tenggorokan positip; baru menderita demam skarlatina) 2. Kriteria mayor : Karditis, poliartritis, korea, eritema marginatum, nodul subkutan 3. Kriteria Kriteria minor : Demam, Demam, artralgi artralgia, a, pernah pernah menderi menderita ta demam demam rematik rematik/pen /penyakit yakit jantung jantung rematik, reaksi fase akut (LED meningkat, CRP positip, lekositosis), PR interval memanjang. Diagnosis Banding: 1. Artr Artrit itis is rema remato toid id 2. Lupu Lupus s Eritem Eritemat atos osus us Siste Sistemik mik Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah tepi 2. ASTO/CRP 3. Anti DN DNA 4. Biak Biakan an usa usap p teng tenggo goro rok k 5. EKG 6. Foto tora toraks ks Konsultasi : Konsultasi : Bagian Bedah Jantung Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, penyakit dengan karditis/gagal jantung
61
TERBATAS Terapi : Terapi : 1. Istirahat 2. Obat Obat-o -oba bata tan n: 1. Penis Penisili ilin n dan Ben Benzti ztin n Penisi Penisilin lin 2. Salis lisilat 3. Prdnison 4. Digitalis Digitalis (bila terdapat terdapat gagal gagal jantun jantung) g) 5. Eritro Eritromis misin in (bila (bila alergi alergi penis penisili ilin) n)
Lama Pemberian Obat dan Istirahat Status klinis Hanya Artritis (tanpa Karditis) Karditis tanpa Kardiomegali Karditis dengan Kardiomegali Karditis dengan Payah Jantung
Ampisilin 10 hari
Salisilat 2-6 minggu
Prednison -
Benzatin Penisilin Sampai gejala klinis menghilang Sampai akil balik
10 hari
6-8 minggu
10 hari 10 hari
4-12 minggu
2-3 bulsn
2-6 minggu
Sampai akil balik
3-6 bulan
3-6 bulan
6-12 minggu
Seumur hidup
tergantung keadaan penderita
Penyulit : Penyulit : 1. Gaga Gagall Jant Jantun ung g 2. Endo Endoka kard rdit itis is 3. Fibr Fibril ilas asii atri atrium um Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bergantung derajat penyakit Masa Pemulihan : Bergantung derajat penyakit Out Put : Put : Bergantung kerusakan katup
34. PAYAH JANTUNG Kriteria Diagnosis: 1. Paya Payah h Jan Jantu tung ng Kiri Kiri a. Dispne Dispnea/ a/tak takipn ipnea/ ea/ort ortop opnea nea b. Batuk c. Takik kikardia rdia d. Puls Pulsus us Alte Altern rnan ans s e. KadangKadang-kad kadang ang terdeng terdengar ar ronki/kre ronki/krepita pitasi si dan “wheezin “wheezing” g” 2. Paya Payah h Jant Jantun ung g Kan Kanan an a. Tekanan ekanan V.Jug V.Jugular ularis is mening meningkat kat b. Hepa Hepato tom megal egalii
62
Isitirahat 2-4 minggu
TERBATAS c. Edema pe perif rifer 3. Fot Foto Th Thoraks raks a. Kard Kardio iom mehal ehalii b. Tandaanda-ta tand nda a konge kongesti sti paru paru 4. EKG: a. Takik kikardia rdia b. Amplitud Amplitudo o gelomb gelombang ang QRS dan T renda rendah h 5. Tanda anda-ta -tand nda a non non spesif spesifik ik a. Berkerin Berkeringat gat banyak banyak pada pada anak anak kecil kecil b. Gelisah c. Irama de derap d. Nadi kecil e. Tekana ekanan n dara darah h ren renda dah h Diagnosis Banding: a. Keadaan non kardiak kardiak dan non thoraks thoraks yang yang menyerupai menyerupai gagal jantung, jantung, seperti: a. Dispnea Dispnea dan dan kelela kelelahan han karena karena hiperv hiperventi entilasi lasi b. Edema Edema sebagai sebagai akibat akibat trombof tromboflebi lebitis tis b. Penyaki Penyakitt paru paru kronis kronis diserta disertaii dipnea, dipnea, wheezing wheezing c. Embo Emboli li paru paru masi masif f d. Penyaki Penyakit-pe t-penyak nyakit it perikard perikard dan miokard miokard (Perikard (Perikarditis, itis, Miokardit Miokarditis) is) Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : a. Foto tora toraks ks b. EKG c. Laboratorium (eritrosit, lekosit, Hb, PCV, LED, BUN, Serum Na, K, Cl, HCO 3, urinalisis, BJ urin) Konsultasi : Konsultasi : Bagian Bedah Jantung (pada keadaan tertentu) Perawatan: Perawatan : Rawat Inap Terapi : Terapi : a. Umum : a. Istira Istirahat hat:: posisi posisi seten setengah gah dudu duduk k b. O2 dihumidifikasi c. Turun Turunka kan n suh suhu u bila bila pana panas s d. Batasi Batasi ‘intake’ ‘intake’ (perm (permulaa ulaan n sampai sampai 65 ml/kgBB/h ml/kgBB/hari) ari) e. Diet Tinggi Tinggi Kalori, Kalori, Rendah Rendah Protein Protein f. Moni Monito torr tan tanda da-t -tan anda da vita vitall b. Khusus: a. Berikan Berikan glukose, glukose, Ca, Mg bila bila kurang kurang b. Keluarka Keluarkan n darah darah yang berle berlebiha bihan n bila hipervo hipervolemi lemia a c. Transfu Transfusi si Packe Packed d Red Red Cell, bila anemia anemia c. Medi Medika kame ment ntos osa: a: a. Berikan Berikan digitali digitalisasi sasi (Digoksin (Digoksin IM: dosis dosis 30-60 30-60mcg/ mcg/kgBB kgBB)) 63
TERBATAS b. Jika digitali digitalis s telah diberikan diberikan dalam dalam 1 minggu minggu sebelumny sebelumnya, a, periksa periksa EKG dan berikan berikan dosis tetap/maintenance : 1) Berik Berikan an ½ dos dosis is digit digitali alisas sasii 2) Setelah Setelah 2 jam pemb pemberia erian n digitalisa digitalisasi si dosis dosis I, periksa periksa EKG EKG 3) Jika tidak tidak ada kontraindikasi, kontraindikasi, berikan berikan ¼ dosis dosis digitalisasi digitalisasi 6-8 jam setelah setelah dosis dosis I 4) Ulangi Ulangi pemer pemeriksaa iksaan n EKG, EKG, 2 jamkemu jamkemudian dian 5) Jika tidak tidak ada kontraindik kontraindikasi, asi, lanjutka lanjutkan n dengan dengan ¼ dosis dosis digitalisa digitalisasi si setelah setelah 6-8 jam dosis II 6) Jika Jika tidak tidak terdapa terdapatt perub perubah ahan an dan anak anak sakit berat, berat, lanjut lanjutka kan n deng dengan an ¼ dosis dosis digitalisasi yang direncanakan untuk 1-3 dosis lainnya 7) Jika keadaan keadaan penderita penderita membaik membaik lanjutkan lanjutkan dengan dengan dosis maintenan maintenance ce yaitu ¼ -1/3 dari dosis digitalisasi yang sebenarnya, dibagi dalam 2 dosis (tiap 12 jam). (Jika dosis dosis mainten maintenance ance diberikan diberikan per oral, oral, dosis dosis dinaikka dinaikkan n dengan dengan 1/3 dosis. dosis. Dosis Dosis maintenance yang pertama diberikan 8-12 jam, sesudahnya dosis digitalisasi yang terakhir) c. Berik Berikan an diuret diuretika ika bila Payah Payah Jantu Jantung ng Berat Berat (terutam (terutama a denga dengan n edem edema a paru) paru) berikan berikan furosemid 1 mg kg/BB. Awasi pengeluaran K yang berlebihan. d. Berikan Berikan seda sedativa tiva (kloralhi (kloralhidrat drat)) jika gelisah gelisah e. Obati Obati sebab sebab yang mendas mendasari ari paya payah h jantun jantung g f. Bila Bila terd terdap apat at edem edema a par paru u: 1) Berikan O2 (jika perlu dengan Positive Pressure Oxygen Breathing) 2) Posis Posisii seten setenga gah h dudu duduk k 3) Berikan Berikan morfin morfin sulfat sulfat 0,1 0,1 mg/kg mg/kgBB BB SC SC 4) Pasang Pasang torniquet torniquet pada bagian bagian proksimal proksimal dari 3 ekstremitas ekstremitas (1 ektremitas ektremitas bebas). bebas). Setiap 15 menit pindahkan 1 torniquet ke ekstremitas yang bebas, sehingga 1 ekstremitas dipasang torniquet kurang dari 45 menit. 5) Berik Berikan an Las Lasix ix 1 mg/kg mg/kgBB BB IV IV 6) Mulai Mulai den denga gan n digi digita talis lisas asii 7) Jika tidak tidak terdapat terdapat perbaikan perbaikan cepat cepat berikan berikan aminofilin aminofilin 5 mg/kgBB mg/kgBB IV selama selama 3-5 menit, awasi kemungkinan terjadinya bradikardia 8) Untu Untuk k edem edema a paru paru dan dan pay payah jant jantun ung g bera beratt yang yang tida tidak k memba embaik ik deng dengan an pengoba pengobatan tan biasa, biasa, berikan berikan isoprete isopretereno renoll (jika tidak tidak terdapat terdapat kelainan kelainan obstruk obstruksi), si), rawat ICU.
Penyulit : Penyulit : Edema paru Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bergantung berat ringannya payah jantung Masa Pemulihan : Bergantung berat ringannya payah jantung Out Put : Put : Bergantung berat ringannya payah jantung
64
TERBATAS
35. TETRALOGI FALLOT Kriteria Diagnosis:
1.
Kelainan / Penyakit Jantung Bawaan tipe sianotik dengan 4 macam kelainan : a. Defek Defek septum septum ventr ventrike ikell b. Stenosis Stenosis (infundib (infundibulum ulum)) pulmonal pulmonal c. Hipert Hipertrof rofii ventri ventrikel kel kanan kanan d. Overridin Overriding g aorta aorta (pada (pada septu septum m ventri ventrikel kel
2.
Gejala klinis : a. Sianosis : b. Makin Makin berat berat stenosis stenosis ventrike ventrikell kanan, kanan, makin makin sianosis sianosis c. Berta Bertamb mbah ah pad pada a saat saat men menang angis is d. Sesa Sesak k napa napas s (disp (dispne nea) a) e. Cepat Cepat lelah lelah (toleran (toleransi si terhadap terhadap laihan laihan menuru menurun) n) f. Ganggua Gangguan n pertumbu pertumbuhan han (termas (termasuk uk ganggua gangguan n pertumbu pertumbuhan han gigi, gigi, karies?) karies?) g. Dapat Dapat terjad terjadii kehil kehilang angan an kesadara kesadaran n h. Serin Sering g jong jongkok kok (squat (squattin ting) g) i. Pemben Pembendun dungan gan (engaged (engaged)) pada pada konju konjungt ngtiva iva dan retina retina j. Jari tabuh k. Geog Geogra raph phic ic tong tongue ue l. Ging ingiva iva hipe hiperrtro trofi
3.
Pemeriksaan fisik : a. Bising sistolik ejeksi PM di di sela iga III-IV kiri; kadang-kada kadang-kadang ng disertai getaran bising (thrill) b. Suara jantung P 2 jarang terdengar / lemah c. Suara jantung S 2 terdengar keras, tetapi tidak memecah (splitting) di sela iga III-IV (berasal dari penutupan katup aorta) d. Pada stenosis stenosis pulmonal pulmonal berat (atresia (atresia pulmonal) pulmonal) tidak tidak terdapat terdapat bising; bising; terdengar terdengar lebih ejeksi aorta e. KadangKadang-kada kadang ng terdapat terdapat hepatom hepatomegal egalii
4.
Pemeriksaan Laboratorium : a. Hb menin meningka gkatt (dapa (dapatt sampa sampaii 17%) 17%) b. PCV meningkat meningkat (bila lebih dari 65%, 65%, dapat menimbulkan menimbulkan kelainan kelainan koagulasi koagulasi : waktu perdarahanmemanjang, fragilitas kapiler meningkat) c. Kadang-kadang anemia hipokrom relative
5.
Foto Toraks : a. Besa Besarr jant jantun ung g norm normal al b. Arkus Arkus aorta aorta 75% di di kiri dan dan 25% di di kanan kanan tampak tampak promine prominen n c. Aort Aorta a asen asende den n mele meleba bar r d. Konus Konus pulmo pulmonal nalis is cekun cekung g e. Apeks Apeks jantun jantung g tera terang ngka katt f. Jantung berbentuk sepatu ( coeur en sabot ) g. Vaskula askularis risasi asi paru paru berku berkuran rang g h. Diameter Diameter pembulu pembuluh h darah darah hilus hilus lebih lebih kecil kecil
65
TERBATAS
6. EKG : a. Deviasi aksis ke kanan ( RAD ) b. Hipert Hipertrof rofii ventri ventrikel kel kan kanan an ( RVH RVH ) c. Peak Peaked ed p di di sad sadap apan an II d. Transisi dari kompleks ORS dapat terlihat pada V 1 dan V2 7.
Ekokardiogarafi dapat terlihat : a. Ov Over erri ridi ding ng aort aorta a b. Defek Defek septum septum ventr ventrike ikell c. Jalan Jalan keluar keluar ventrike ventrikell kanan kanan menyem menyempit pit ( RV RV out flow flow tract tract )
8.
Klasifikasi 4 derajat : a. Derajat I : kadang-kadang tidak sianosis, kemampuan kerja normal b. Derajat II : sianosis ringan / waktu waktu kerja kemampuan kemampuan kerja kurang c. Derajat III : sianosis waktu istirahat, bertambah bertambah waktu kerja disertai disertai dispnea d. Derajat IV : sianosis dan dispnea waktu waktu istirahat, jari tabuh tabuh
Diagnosis Banding: Semua kelainan/penyakit jantung bawaan sianotik yang disertai dengan defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, dan pirau kanan ke kiri Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Darah rutin, hapusan darah tepi 2. Foto Toraks raks 3. EKG 4. Ekok Ekokar ardi diog ogra rafi fi 5. Kateter Kateterisas isasii jantun jantung g dan angiogra angiogram m 6. Elektrolit, AGD, KGD sesuai keadaan Perawatan: Perawatan : Rawat inap, pada kasus dengan sianosis dan dispnea Terapi : Terapi : 1. Indi Indika kasi si peng pengob obat atan an adal adalah ah untu untuk k meng menghi hind ndar arii peny penyak akit it (sek (sekun unde der) r) dan dan pers persia iapa pan n pembedahan 2. Medis : a. Pada Pada anemia anemia relat relatif, if, diber diberikan ikan prepa preparat rat besi besi b. Perawat Perawatan an higiene higiene gigi. Pada tindakan tindakan ringan/pen ringan/pencabu cabutan tan gigi, perlu diberi diberi antibiotika antibiotika untuk profilaksis terhadap endokarditis c. Pada serangan hipoksia : 1) Posi Posisi si knee knee ches chestt 2) Berikan O 2 100% 3) Propanol Propanolol ol ( beta beta blocker ) untuk untuk mengurang mengurangii kontraktilit kontraktilitas as miokard, miokard, 0,1 mg/KgBB mg/KgBB sebagai suntikan bolus, selama 10 menit dilanjutkan dengan oral 0,5-1 mg/KgBB tiap 6 jam 4) Bila terdap terdapat at asidosis asidosis berikan berikan bikar bikarbona bonatt natrikus natrikus 5) Bila terda terdapt pt hipoglik hipoglikemia emia berikan berikan dekst dekstrose rose 3. Pembedahan : a. Pemb Pembed edah ahan an pal palia iati tiff :
66
TERBATAS
1) Sebelum dilakukan koreksi total : dilakukan pada anak dengan berat badan < 10 kg atau bayi 2) Dengan Dengan suatu prosedu prosedurr pirau diharapkan diharapkan paru paru akan mendapa mendapatkan tkan darah darah lebih banyak, dan sianosis berkurang sampai tidak ada 3) Cara : a) Pirau Blalock-Tausiq : anastomosis antara arteria sistemik (arteri subklavia, arteri karotis0 dengan arteri pulmonalis) b) Pirau arteriosus : anastomosis antara aorta desendens dengan arteri pulmonalis kanan 4) Korek Koreksi si total total terd terdiri iri atas atas : a) Penutup Penutupan an defek defek septu septum m ventr ventrikel ikel b) Resek Reseksi si infun infundib dibulu ulum m c) Valvuloto alvulotomi mi untu untuk k steno stenosis sis pulmo pulmonal nal Penyulit : Penyulit : 1. Cerebro vascular accident accident karena trombosis trombosis : hemiplegia hemiplegia yang yang terjadi terjadi setelah setelah serangan serangan sianosis, atau kateterisasi jantung 2. Tromb rombos osis is pul pulmo mona nall 3. Abses Abses otak (sakit (sakit kepala, kepala, panas, panas, munta muntah-m h-munta untah, h, kejang) kejang) 4. Endokar Endokarditis ditis/pan /panas as yang tidak tidak diketahui diketahui penye penyebabn babnya ya 5. Serangan sianosis : hiperventilasi-vasodilatasi-aliran balik sistolik jantung kanan meningkat darah via defek septum ventrikel ke aorta PaO2 dan pH turun, retensi CO 2 Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Tergantung keadaan dan komplikasi Masa Pemulihan : Tergantung tindakan pembedahan Out Put : Put : Dengan pembedahan : baik
36. ENSEFALITIS Kriteria Diagnosis 1. Demam, penurunan penurunan kesadaran, kesadaran, kejang serta ada defisit neurologis 2. Dapat ditemukan ditemukan tanda tanda peninggian peninggian tekanan intrakranial dan edema edema papil 3. Likuor serebrospina serebrospinalis lis dapat normal atau atau menunjukkan menunjukkan peninggian peninggian jumlah jumlah protein protein atau peninggian jumlah sel sampai ratusan, kadar glukosa normal Diagnosis Banding: 1. Men Mening ingitis itis 2. Epilepsi Epilepsi yang sedang sedang menga mengalami lami demam demam 3. GED + demam + kejang kejang karena gangguan gangguan keseimbanga keseimbangan n elektrolit elektrolit atau hipoglikemi hipoglikemi
67
TERBATAS 4. Karena Karena sebab sebab metabol metabolik ik atau atau strukt struktural ural lainn lainnya ya 5. Ensefalo Ensefalopat patii hiperten hipertensi, si, uremi, uremi, hipoksia hipoksia SSP SSP Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Pung Pungsi si lumb lumbal al 2. Dara Darah h Rut Rutin in leng lengka kap p 3. KGD 4. AGD 5. Elektrolit 6. Fungs Fungsii ginjal ginjal dan fungs fungsii hati hati 7. Foto kepala kepala / USG / EEG EEG / CT-sca CT-scan n atau atau MRI bila bila perlu perlu 8. Biaka Biakan n cairan cairan sere serebro brospi spinal nalis is Konsultasi: Rehabilitasi Medis Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, sebaiknya di ICU Terapi : Terapi : 1. Tidak ada pengoba pengobatan tan spesifik spesifik kecuali kecuali pada pada ensefalitis ensefalitis herpes simpleks, diberikan Acyclovir 10 mg/kgBB/kali dilarutkan dalam NaCl 0,9% sebanyak 100 ml dan diberikan dalam 1 jam. Pemberian 3 kali sehari selama 10 hari 2. Pengobatan Pengobatan yang yang diberikan diberikan berupa berupa perawatan perawatan umum, penurunan penurunan tekanan tekanan intrakranial intrakranial dengan kortikosteroid dan antibiotika profilaksis. Koreksi dan stabilkan gangguan metabolik, pasang respirator dan tindakan hiperventilasi bila perlu untuk menurunkan tekanan intrakranial. Penyulit : Penyulit : 1. Gagal napas 2. Cere Cerebr bral al Pals Palsy y (CP (CP)) Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bila tidak ada penyulit 7 – 14 hari Masa Pemulihan : Beberapa hari sampai beberapa minggu Out Put : Put : Gangguan intelek, motorik, psikiatrik, penglihatan atau pendengaran dan epilepsi
37. MENINGITIS PURULENTA Kriteria Diagnosis: 1. Berda Berdasar sarka kan n Geja Gejala la Klinis Klinis:: a. Geja Gejala la Infe Infeks ksii aku akutt
68
TERBATAS b. Gejala Gejala penin peninggia ggian n tekan tekanan an intra intrakran kranial ial c. Gejal Gejala a rang rangsan sanga gan n men mening ingea eall 2. Berdasar Berdasarkan kan cairan cairan serebros serebrospina pinalis: lis: a. Berwarna opalesen opalesen sampai sampai keruh keruh dengan dengan reaksi Nonne Nonne dan Pandy Pandy positip b. Jumlah Jumlah sel biasany biasanya a ribuan ribuan per mm3 dengan dengan predo predomina minan n sel PMN c. Kadar glukosa glukosa umumnya umumnya kurang dari dari separuh separuh kadar kadar glukosa glukosa darah dan kadar kadar protein protein meninggi 3. Diagnosis etiologi dipastikan dengan biakan cairan serebrospinalis serebrospinalis Diagnosis Banding: 1. Ensef sefliti litis s 2. Epilepsi Epilepsi yang sedang sedang menga mengalami lami demam demam 3. GED + demam + kejang kejang karena gangguan gangguan keseimbanga keseimbangan n elektrolit elektrolit atau hipoglikemi hipoglikemi 4. Karena Karena sebab sebab metabol metabolik ik atau atau strukt struktural ural lainn lainnya ya 5. Ensefalo Ensefalopat patii hiperten hipertensi, si, uremi, uremi, hipoksia hipoksia SSP SSP 6. Meni Mening ngit itis is Sero Serosa sa Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Pung Pungsi si lumb lumbal al 2. Dara arah Ruti Rutin n 3. KGD, AGD, Elektrolit sesuai keadaan 4. Fungsi ginjal dan fungsi hati sesuai keadaan 5. Foto kepala / USG / EEG / CT-scan atau MRI bila memungkinkan 6. Biaka Biakan n cairan cairan sere serebro brospi spinal nalis is Konsultasi: 1. Reha Rehabi bili lita tasi si Medi Medis s 2. Beda Bedah h Saraf Saraf/Ne /Neuo uorol rolog og Perawatan: Perawatan : Rawat Inap, sebaiknya di ICU Terapi : Terapi : 1. Anti Antibi biot otik ika a: a. Ampisilin 400 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari ari dibagi dibagi dalam 6 dosis dan kloramfeniko kloramfenikoll 100 mg/kgBB/hari mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis. Dosis Kloramfenikol untuk neonatus tidak boleh melebihi 50 mg/kgBB/hari atau b. Sefa Sefalo losp spor orin in 2. Diusahakan Diusahakan antibiotika antibiotika diberikan sesuai dengan hasil biakan biakan dan dan uji resistensi 3. Perawatan umum , pengawasan pengawasan fungsi vital dan dan pemberantasa pemberantasan n kejang kejang Penyulit : Penyulit : 1. Gagal napas 2. Ventr entrik ikul ulit itis is 3. Subd Subdur ural al Efus Efusii 4. Hidr Hidros osef efal alus us 5. Sepsis 6. Cere Cerebr bral al Pals Palsy y (CP (CP)) Informed Consent : Consent :
69
TERBATAS Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bila tidak ada penyulit 10 – 21 hari Masa Pemulihan : Beberapa minggu sampai beberapa bulan Out Put : Put : 1. Ganggu Gangguan an perkem perkemban bangan gan saraf saraf berat berat (10 %) %) 2. Retard Retardasi asi ment mental al (10 %) 3. Keja Kejang ng (5-8 (5-8 %) 4. Keter Keterlam lamba batan tan bicara bicara (15 (15 %) 5. Gang Ganggu guan an pende pendeng ngara aran n (10-15 (10-15 %) %) 6. Gang Ganggu guan an peng penglih lihat atan an (2-5 (2-5 %) 7. Gang Ganggu guan an ting tingkah kah laku laku (10% (10%)) 8. Ganggu Gangguan an perke perkemba mbanga ngan n motorik motorik (3-7 %)
38. MENINGITIS TUBERKULOSA Kriteria Diagnosis: 1. Berda Berdasar sarka kan n Geja Gejala la Klinis Klinis:: a. Geja Gejala la Infe Infeks ksii aku akutt b. Gejala Gejala penin peninggia ggian n tekan tekanan an intra intrakran kranial ial c. Gejal Gejala a rang rangsan sanga gan n men mening ingea eall 2. Berdasar Berdasarkan kan cairan cairan serebros serebrospina pinalis: lis: a. Berwa Berwarna rna jerni jernih h atau atau santok santokrom rom b. Jumlah Jumlah sel 50 – 500 500 per per mm3 dengan dengan predo predomi minan nan sel sel PMN pada pada stadiu stadium m dini dan limfositer kemudian c. Kadar Kadar glukosa glukosa normal normal pada stadium stadium dini dan cepat cepat menurun menurun pada stadium stadium lanjut, lanjut, kadar kadar protein meninggi 3. Diagnosis dipastikan dipastikan dengan ditemukan ditemukan basil tahan tahan asam (pada 30 30 % kasus) dan biakan biakan likuor serebrospinalis serebrospinalis 4. Uji Tuber Tuberkulin kulin positip positip (50-90% (50-90% kasus) kasus) 5. Foto roent roentgen gen paru paru menunju menunjukkan kkan kelain kelainan an pada pada 50 – 60 % kasus kasus Diagnosis Banding: 1. Ensef sefliti litis s 2. Mening Meningiti itis s Virus Virus/Ba /Baker kerii 3. Epilepsi Epilepsi yang sedang sedang menga mengalami lami demam demam 4. GED + demam + kejang kejang karena gangguan gangguan keseimbanga keseimbangan n elektrolit elektrolit atau hipoglikemi hipoglikemi 5. Karena Karena sebab sebab metabol metabolik ik atau atau strukt struktural ural lainn lainnya ya 6. Ensefalo Ensefalopat patii hiperten hipertensi, si, uremi, uremi, hipoksia hipoksia SSP SSP
70
TERBATAS Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara arah ruti rutin n 2. Pung Pungsi si lumb lumbal al 3. Foto Foto roen roentg tgen en paru paru 4. KGD, AGD, Elektrolit sesuai keadaan 5. Fungs Fungsii ginjal ginjal dan fungs fungsii hati hati 6. CT-scan atau MRI bila memungkinkan 7. Peme Pemeri riks ksaa aan n BTA BTA Konsultasi: 1. Reha Rehabi bili lita tasi si Medi Medis s 2. Beda Bedah h Saraf Saraf/N /Neu euro rolo log g Perawatan: Perawatan : Rawat Inap bila memungkinkan sebaiknya di ICU Anak Terapi : Terapi : 1. Obat Anti Tuberkulose Tuberkulose INH INH 10-20 mg/kgBB/hari, mg/kgBB/hari, Rifampisin Rifampisin 10-20 10-20 mg/kgBB/h mg/kgBB/hari, ari, Pirazinamid 15 – 30 mg/kgBB/hari 2. Kortikost Kortikosteroi eroid d (Prednis (Prednison on 1-2 1-2 mg/kgB mg/kgBB/h B/hari) ari) 3. Perawat Perawatan an umum umum dan pengawa pengawasan san fungsi fungsi vital vital Penyulit : Penyulit : 1. Gagal napas 2. Hidr Hidros osef efal alus us 3. Sepsis 4. Cere Cerebr bral al Pals Palsy y (CP (CP)) Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Bila tidak ada penyulit 14 – 21 hari Masa Pemulihan : Beberapa bulan Out Put : Put : 1. Stadium Stadium awal awal sembuh sembuh dengan dengan gangg gangguan uan neurol neurologis ogis 2. Stadium Stadium lanjut lanjut memberikan memberikan gejala gejala sisa neurologik neurologik mayor temasuk temasuk parese, parese, spastis, spastis, kejang, kejang, parap parapleg legia, ia, gang ganggu guan an sensi sensibil bilita itas, s, gangg ganggua uan n pend pendeng engara aran n vestib vestibule ulerr. Gang Ganggu guan an penglihatan berupa atrofi optik atau kebutaan terjadi pada 25% kasus 3. Ganggu Gangguan an intelek intelek terjadi terjadi pada pada 2/3 pende penderita rita yang yang selamat selamat
39. KEJANG DEMAM Kriteria Diagnosis 1. Umur Umur anak anak ketika ketika kejan kejang g antara antara 6 bulan bulan – 6 tahu tahun n
71
TERBATAS 2. Kejang bersifat umum, muncul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya timbulnya demam demam dan berlangsung tidak lebih dari 15 menit 3. Pemerik Pemeriksaan saan saraf saraf sebelu sebelum m dan sesuda sesudah h kejang kejang normal normal 4. Pemeriksaan Pemeriksaan EEG yang dibuat dibuat sedikitnya sedikitnya 1 minggu minggu setelah setelah suhu normal tidak tidak menunjukkan menunjukkan adanya kelainan 5. Frekwensi Frekwensi bangki bangkitan tan kejang kejang dalam dalam 1 tahun tahun tidak tidak lebih lebih dari dari 4 kali Diagnosis Banding: 1. Men Mening ingitis itis 2. Ensef sefalit alitis is 3. Epilepsi Epilepsi yang sedang sedang menga mengalami lami demam demam 4. GED + demam + kejang kejang karena gangguan gangguan keseimbanga keseimbangan n elektrolit elektrolit atau hipoglikemi hipoglikemi 5. Karena Karena sebab sebab metabol metabolik ik atau atau strukt struktural ural lainn lainnya ya 6. Ensefalo Ensefalopat patii hiperten hipertensi, si, uremi, uremi, hipoksia hipoksia SSP SSP Pemeriksaan Penunjang : Penunjang : 1. Dara arah Ruti Rutin n 2. Pung Pungsi si lumb lumbal al 3. KGD, AGD, Elektrolit sesuai keadaan 4. Fungsi ginjal dan fungsi hati sesuai keadaan 5. Foto kepala kepala / USG / EEG / CT-scan CT-scan atau atau MRI bila perlu tergantung tergantung keadaan keadaan Perawatan: Perawatan : Rawat Inap Terapi : Terapi : 1. Peng Pengob obat atan an fas fase e Aku Akutt : Mempertahankan fungsi vital dengan memperhatikan ABCD 2. Memb Member eran anta tas s Kejan Kejang: g: a. Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBBperlahan-lahan mg/kgBBperlahan-lahan dengan kecepatan 1cc/menit, bila kejang berhenti sebelum diazepam diazepam habis, habis, hentikan hentikan penyuntikan penyuntikan,, tunggu tunggu sebentar sebentar dan bila bila tidak timbul kejang lagi jarum dicabut. b. Bila tidak tersedia diazepam IV atau penyuntikannya sulit dapat dipergunakan diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk BB < 10kg dan 10 mg untuk BB ≥10kg. Setelah obat obat disemprotkan per rektal anus dijepit dengan menekan pada otot bokong dari lateral selama 5 menit agar obat tidak keluar kembali c. Bila kejang tidak berhenti berhenti,, pasang pasang IVFD dengan NaCl 0,9%. 0,9%. Berikan Berikan glukosa 10% sebanyak 2 ml/kgBB, penyuntikan diazepam diulangi 15 menit kemudian dengan dodis dan car yang sama d. Bila masih masih tetap tetap kejang berika berikan n Fenitoin Fenitoin 10 – 20 mg/kgBB mg/kgBB IV secara perlaha perlahan-la n-lahan han dengan kecepatan 1 mg/kgBB/menit atau kurang dari 50 mg/menit e. Obat jangan dicampur dextrose karena akan membentuk membentuk presipitat presipitat f. Bila masih masih kejang kejang memerlu memerlukan kan perawata perawatan n khusus khusus dengan dengan intubasi, intubasi, pelumpu pelumpuh h otot dan respirator (ICU) g. Bila kejang dapat dapat diatasi diatasi atau atau penderit penderita a datang datang dalam keadaan keadaan tidak kejang kejang lagi, lagi, berikan pengobatan rumatan. 3. Bila kejang diatasi dengan dengan diazepam diazepam lanjutkan lanjutkan pengobat pengobatan an rumat rumat denfan fenobarbital fenobarbital dosis awal IM untuk neonatus dosis 30 mg, usia 1 bulan s/d 1 tahun dosis 50 mg, dan diatas 1 tahun 75 mg, setelah 4 jam fenobarbital awal, lanjutkan dengan dosis oral 8-10
72
TERBATAS mg/kgBB/hari dalam 2 dosis untuk 2 hari pertama, kemudian dilanjut dengan dosis 4-5 mg/kgBB/hari untuk 2 dosis. Dosis total tidak melebihi 200 mg/hari 4. Bila kejang kejang diatasi diatasi dengan dengan pemberian pemberian fenitoin, pengobatan pengobatan rumat rumat dilanjutkan dilanjutkan dengan dengan fenitoin dengan dosis 5-7 mg/kgBB dibagi dalam 2-3 dosis yang dimulai 12-24 jam setelah pemberian bolus fenitoin. 5. Peng Pengoba obata tan n Pen Penun unjan jang g: a. Turu Turunk nkan an suh suhu u tubu tubuh h b. Bila kejang kejang berlangsu berlangsung ng lama, lama, lebih dari 15 menit menit atau penderit penderita a mengalami mengalami kejang kejang beru berula lang ng,, dan dan dicu dicuri riga gaii terd terdap apat at peni pening nggi gian an teka tekana nan n intr intrak akra rani nial al dibe diberi rika kan n deksa deksame metas tason on 0,5 0,5 mg/kg mg/kgBB BB sebag sebagai ai bolus bolus disusu disusull pemb pemberi erian an seban sebanyak yak 0,2-0 0,2-0,3 ,3 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. c. Pengoba Pengobatan tan lain sesuai sesuai penye penyebab bab penyakit penyakit Penyulit : Penyulit : 1. Stat Status us kon konvu vuls lsii 2. Gagal napas Informed Consent : Consent : Perlu (tertulis) Lama perawatan : Selama keadaan umum masih jelek Masa Pemulihan : 1. Tanpa anpa penyu penyulit lit sekit sekitar ar 7 hari hari 2. Dengan Dengan penyul penyulit it beberap beberapa a minggu minggu samp sampai ai bulan bulan
Out Put : Put : 1. Sembuh Sembuh total, total, bila tanpa tanpa penyulit penyulit 2. Kemung Kemungkina kinan n berulang berulang pada pada periode periode dema demam m yang lain lain
BAB III PENUTUP
Demikian Standard Standard Operating Procedure (SOP) Ilmu Ilmu kesehatan kesehatan Anak ini dibuat untuk dijadikan dijadikan pedoman pedoman bagi seluruh tenaga tenaga medis medis di Rumkita Rumkitall Dr. Dr. Komang Komang Makes. Makes. Sehingg Sehingga a diharapk diharapkan an mutu mutu pelayan pelayanan an kesehat kesehatan an yang diberika diberikan n dan budaya budaya profesio profesionalis nalisme me tenaga tenaga
73
TERBATAS medis meningkat sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendukung tujuan pelayanan kesehatan di Rumkital Dr. Komang Makes secara keseluruhan.
Belawan, Desember 2007 Kepala Rumkital Dr. Komang Makes
Dr. J.B Lengkong, SpA Letkol Laut (K) NRP. 11663/P 11663/P
74