Standar Operasional Prosedur FISIOTERAPI PASCA STROKE
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
HALAMAN :
I
TANGGAL TERBIT :
DITETAPKAN OLEH :
PROSEDUR TETAP
1.
PENGERTIAN
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah – masalah – masalah masalah dalam keluarga. Family therapy adalah suatu bentuk terapi kelompok dimana masalah pokoknya adalah hubungan antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya (Katono & Gulo, 1987).
2.
INDIKASI
1.Gangguang atau keterbatasan gerak 2.Tidak dapat melakukan aktifitas/bedrest total 3.Pasien hanya dapat melakukan gerakan buka dan tutup mata
3.
KONTRAINDIKASI
Keluarga kesusahan dalam mengasuh pasien.
5.
PERSIAPAN
1.Persiapan alat 2.Kontrak tempat 3.Persiapan tempat
1. Beri salam dan panggil klien dengan Namanya 2. Jelaskan tujuan, proedur, dan lamanya tindakan pada klien / keluarga -
Kerja
1. Memberikan klien kesempatan bertanya sebelum melakukan tindakan
2. Melakukan prosedur ROM aktif : • Fleksi, yaitu gerakan menekuk persendian • Ekstensi, yaitu gerakan meluruskan persendian • Abduksi, yaitu gerakan menjauhi sumbu tubuh • Adduksi, yaitu gerakan mendekati sumbu tubuh • Rotasi, yaitu gerakan memutar atau menggerakkan satu bagian melingkari aksis tubuh • Pronasi, yaitu gerakan memutar memutar ke bawah/ menelungkupkan tangan • Supinasi, yaitu gerakan memutar ke atas/ menengadahkan tangan • Inversi, yaitu gerakan ke dalam • Eversi, yaitu gerakan ke luar 3. Untuk latihan ROM aktif, klien dianjurkan untuk melakukan gerakan
sesuai
yang
sudah
diajarkan,
hindari
perasaan
ketidaknyamanan saat latihan dilakukan, gerakan dilakukan secara sistematis dengan urutan yang sama dalam setiap sesi, setiap gerakan dilakukan tiga kali denga frekuensi dua kali sehari. 4. Yakinkan bahwa klien mengetahui alasan latihan ROM dilakukan.
5. Sendi
tidak
boleh
digerakkan
melebihi
rentang
gerak
bebasnya,sendi digerakkan ke titik tahanan dan dihentikan pada titik nyeri. 6. Posisikan pasien dalam posisi tubuh lurus yang no rmal. 7. Gerakan latihan harus dilakukan secara lembut, perlahan. 8. Posisi yang diberikan memungkinkan gerakan sendi secara leluasa. 9. Lalukan pelatihan berbicara pada klien. 10. Karena klien tidak dapat berbicara sama sekali, perawat bertugas memberikan panduan untuk membantu klien berbicara. 11. Perawat meng eja huruf abjad lalu jika pasien berkata “iya” maka ia akan berkedip dua kali. 12. Kata yang ingin diucapkan merupakan kata yang sederhana. 13. Latihan fisioterapi klien untuk berdiri sendiri dan menoleh kanan dan kiri. 14. Gunakan bed yang sesuai untuk melakukan tindakan tersebut. 15. Bimbing pasien untuk melakukan gerakan instruksi seperti “coba tegakkan kepala, coba menoleh ke kanan atau kiri” 16. Amati respons non verbal peserta latihan 17. Lakukan latihan rutin. 18. Atur jadwal dengan klien. -
Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien) 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Berikan umpan balik positif 4. Kontrak pertemuan selanjutnya 5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik 6. Bereskan alat-alat 7. Cuci tangan 7.
EVALUASI : Keluarga dapat menerapkan dan membantu klien jika klien ingin berbicara dengan cara meng-eja setiap abjab lalu jika klien berkedip dua kali maka itu adalah huruf yang di
8.
inginkan oleh klien. Keluarga juga mengerti bagaimana sikap dan perawatan yang harus di lakukan kepada klien. Hal-hal yang perlu diperhatikan