DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 No. Dokumen No.Revisi SOP TanggalTerbit Halaman UPT PUSKESMAS KARANGGENENG
1. Pengertian
: : : :
RPU/009/SOP/2017 00 26.02-2017 1-4
dr. MOCHAMMAD AMIN NIP. 19580331 198711 1 001
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah kumulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya. No. ICD X : E11 Non-insulin-dependent Non-insulin-d ependent diabetes mellitus
2. Tujuan 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ langkahlangkah
Sebagai acuan penerapan langkah – – langkah untuk pelayanan klinis diabtes mellitus tipe 2 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Karanggeneng Nomor: 188/015/413.102.09/KEP/2017 tentang Kebiajakan Pelayanan Klinis Puskesmas Karanggeneng. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. A. Petuga Petugas s melakuk melakukan an anamnesis anamne sis (Subjective) , seperti: Keluhan 1. Polifagia 2. Poliuri 3. Polidipsi 4. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya 5. Keluhan tidak khas, khas, antara antara lain : a. Lemah b. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas) c. Gatal d. Mata kabur e. Disfungsi ereksi pada pria f. Pruritus vulvae pada wanita wanita g. Luka yang sulit sembuh Faktor Resiko : 1. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2) 2. Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang dalam terapi hipertensi) 3. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau pernah didiagnosis DM Gestasional 4. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome) 5. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) 6. Aktifitas jasmani yang kurang B. Petugas melalukan pemeriksaan Fisik, seperti: 1. Penilaian berat badan 2. Mata : Penurunan visus, lensa mata buram
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3. Extremitas : Uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen C. Petugas melalukan pemeriksaan penunjang, seperti: 1. Gula Darah Puasa 2. Gula Darah 2 jam Post Prandial 3. Urinalisis D. Petugas menegakkan diagnostik (Assessment) , antara lain: 1. Diagnosis klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. penunjang. Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi toleransi glukosa: a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L). b. Gejala Klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl. c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) Kriteria gangguan toleransi glukosa : a) GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100 – 100 –125 125 mg/dl (5,6 – 6,9 mmol/l). b) TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar glukosa plasma 140 –199 –199 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram (7,8 -11,1 mmol/L). c) HbA1C 5,7 -6,4% 2. Komplikasi a. Akut Ketoasidosis diabetik, Hiperosmolar non ketotik, Hipoglikemia b. Kronik Makroangiopati, Makroangiopat i, Pembuluh darah jantung, Pembuluh darah perifer, Pembuluh darah otak c. Mikroangiopati: Pembuluh darah kapiler retina, pembuluh darah kapiler renal d. Neuropati e. Gabungan: Kardiomiopati, Kardiomiopati , rentan infeksi, kaki diabetik, disfungsi ereksi E. Petugas melakukan (Plan), seperti:
penatalaksanaan penatalaksanaa n
komprehensif
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Cara Pemberian OHO (Obat Hiperglikemik Oral), terdiri dari: 1. OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahapsesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikansampai diberikansampai dosis optimal. 2. Sulfonilurea: Sulfonilurea : 15 – 15 –30 30 menit sebelum makan. 3. Metformin Metformi n : sebelum/pada saat/sesudah makan. 4. Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan suapan pertama. F. Petugas melakukan konseling dan edukasi, seperti: 1. Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol 2. Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya olahraga, menghindari rokok, dan menjaga pola makan. 3. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu G. Petugas menentukan kriteria rujukan, seperti: 1. DM tipe 2 dengan komplikasi 2. DM tipe 2 dengan kontrol gula buruk 3. DM tipe 2 dengan infeksi berat H. Petugas menentukan evaluasi dan prognosis dari pasien Prognosis pada umumnya dubia ad bonam 6.Diagram Alir Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Penatalaksanaan
Konseling dan edukasi
Evaluasi dan prognosis
7.Unit terkait
-
Kriteria rujukan
Ruangan Pemeriksaan Umum Ruagan Pemeriksaan Lansia Ruangan KIA-KB Ruangan Rawat Inap Ruangan GawatDarurat Puskesmas Pembantu Ponkesdes Polindes
Rekaman Historis Perubahan
No
Yang Diubah
Isi Perubahan
Tanggal Mulai Diberlakukan