Soal-Jawaban
101: PRAKTEK ASURAN A SURANSI SI 2006 s.d. s.d. September 2013 Disusun untuk ujian CGI sebagai syarat mengikuti Sertikasi Prosiensi LSPP AAMAI 2014
Mulai tahun 2014, Gelar profesi ujian Asuransi untuk gelar AAAIK dan AAIK sudah tidak diselenggarakan lagi lagi oleh Asosiasi Ahli Manajemen Manajemen Asuransi Indonesia Indonesia (AAMAI), namun akan diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi AAMAI (LSPP AAMAI). Menanggapi hal tersebut, saya berusaha menyusun kembali Buku Kumpulan Soal – Jawaban LSPP AAMAI 103 (atau dengan kode baru K.651210.101.01) yang bertopik “Praktik Asuransi ” untuk ujian CGI sekaligus ujian LSPP AAMAI. Buku Kumpulan Soal Jawaban Jawaban LSPP AAMAI 101: Praktek Asuransi Asuransi ini disajikan untuk persiapan persiapan ujian CGI Januari dan Maret 2014, sekaligus untuk LSPP AAMAI bulan Maret 2014. Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi Asuransi ini diambil dari berbagai berbagai sumber lalu lalu dikembangkan sesuai dengan pengetahuan saya yang terbatas. Saya tegaskan bahwa Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi dibuat untuk kepentingan kepentingan saya sendiri dalam menjalani menjalani ujian AAAIK. Maka mohon mohon maaf apabila Buku Buku Kumpulan Soal Jawaban Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi ini mirip dengan buku kumpulan soal jawaban yang pernah Anda lihat, karena merupakan pengembangan dan modifikasi sesuai dengan pemahaman saya. Meskipun buku Buku Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi merupakan panduan panduan belajar pribadi, sangat senang apabila kumpulan soal yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi teman-teman. Terimakasih untuk para pengguna website www.akademiasuransi.org dan para pelanggan artikel harian yang bisa didapat dengan memasukkan email melalui kotak pelanggan feed burner. Saya berharap bahwa website tersebut tidak hanya menjadi website pribadi,
1.1.
Uraikan 3 (tiga) komponen utama yang terdapat dalam definisi Risiko (Mar 2008 No. 1, Sept 2009 No. 1, Mar 2012 No. 1) Jawaban: Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak menguntungkan Risiko adalah satu kombinasi dari bahaya- bahaya Risiko adalah sesuatu yang tidak dapat diduga kecenderungan membawa hasil yang berbeda dengan hasil yang diduga sebelumnya Risiko adalah ketidakpastian kerugian Risiko adalah kemungkinan kerugian Dari definisi di atas, ketidakpastian (uncertainty) lebih difokuskan menjadi definisi dari risiko sesuai dengan praktek asuransi sehari -hari.
1.2.
Uraikan pengertian uncertainty sebagai salah satu komponen ko mponen utama dalam definisi risiko ris iko (Sept 2013, No. 1).
Jawaban:
2) Netralitas resiko , mencirikan para pengambil keputusan yang berfokus pada pengembalian yang diperkirakan dan mengabaikan penyebaran pengembalian - Penilaian proyek berdasarkan pengabdian yang diperkirakan, bukan resiko. 3) Pencarian resiko, mencirikan para pengambil keputusan yang l ebih menyukai resiko. - Preferensi pada proyek-proyek yang beresiko tinggi untuk meningkatkan potensi perolehan.
1.4.
Uraikan perbedaan antara profil risiko high frequency - low severity dengan low frequency high severity . (Mar 2009 No. 1) Jawaban yang disarankan: High frequency - low severity Risiko yang frekuensi terjadinya tinggi (tingkat keseringannya tinggi), namun dampak kerugian yang ditimbulkan rendah. Misalnya: Pencopetan Kebocoran beras dalam karung sewaktu proses bongkar muat sebagai kargo Semakin sering terjadi, risiko semakin dapat diprediksi hasilnya; semakin berkurang tingkat ketidakpastiannya, semakin tidak dapat diprediksi hasilnya. Risiko semacam ini lebih disarankan untuk dikelola sendiri daripada diasuransikan Low frequency - high severity Risiko yang frekuensi terjadinya rendah (jarang), namun dampak kerugian yang ditimbulkan tinggi. Misalnya :
kejadian. Perusahaan asuransi dapat memprediksi kejadian lebih akurat, bila frekwensi kejadian tinggi. Artinya besarnya premi yang akan dibayar lebih besar dari pada risiko yang frekwensinya rendah.
Hubungan antara Frekwensi dengan tingkat keparahan (Frequency dan Severity) risiko dalam asuransi, menyatakan bahwa : Pada Frequency tinggi, umumnya mempunyai nilai kerugian yang rendah. Pada Frekwensi rendah, umumnya dengan nilai kerugian yang besar.
b. 2 (dua) bentuk profil frequency dan severity High frequency – low severity: kerugian kebakaran pada r umah-rumah tinggal o Low frequency – high severity: Kerugian kebakaran pada bangunan-2 pabrik. o c.
1.6.
Pentingnya profil frekuensi dan severity bagi penanggung Dengan melihat profil frekuensi dan severity, penanggung dapat melakukan: 1. Identifikasi risiko 2. Evalasi risiko 3. Pengendalian risiko
Dalam kaitan dengan hazard (Mar 2008 no 11, Sept 2009 No. 11, Mar 2011 No. 14) a. Jelaskan perbedaan antara perils dan hazard b. Jelaskan perbedaan antara physical hazard dan moral hazard c. Sebutkan masing-masing 2(dua) contih physical hazard dalam asuransi: Harta Benda
Kondisi kapal Konstruksi bangunan Lokasi
Moral hazard adalah suatu karakter dan tingkah laku individu tertanggung yang dapat menambah atau menimbulkan kemungkinan kerugian. Misalnya: Sikap tendensi untuk memperoleh keuntungan dalam asuransi Sikap sembrono / kurang hati-hati dalam menjalankan pekerjaan c.
Masing-masing 2 (dua) contoh physical hazard dalam asuransi : Harta Benda 1. Peralatan pengaman 2. Menyimpan bahan berbahaya 3. Konstruksi bangunan Tanggung Gugat 1 Adanya bahan berbahaya di tempat kerja 2. System kerja yang tidak aman 2 Karyawan kecelakaan akibat tugas dari majikannya 3 Dekat dengan properti atau fasilitas umum Kendaraan bermotor 1. Usia kendaraan 2. Kendaraan pribadi atau komersial
1.8.
Uraikan dasar penghitungan rateable proportion dalam asuransi harta benda (Sept 2013, No. 5) Jawaban: Perhitungan rateable proportion dapat dibagi dua cara, yaitu proporsi terhadap harga pertanggungan dan limit of liability 1.Proporsi terhadap harga pertanggungan Contoh: Polis A HP : Rp 1 M Polis B HP : Rp 2 M Polis C HP : Rp 3 M Polis A bayar : Rp 1 M X Loss Rp 1 M + Rp 2 M + Rp 3 M 1 Dan seterusnya untuk polis B & C 2.Proporsi terhadap liability atas loss Contoh : Loss Rp 1,5 M; Liability A Rp 0,5 M; Liability B Rp 1 M; Liability C Rp 1 M Setelah dikenakan average: Polis A membayar : Rp 0,5 M X Rp 1,5 M = Rp 0,3 M Rp 0,5 M Rp 1 M Rp 1 M 1
Non financial risk : Dalam situasi lain, pengukuran dengan uang adalah tidak mungkin. Contohnya risiko ketika terjadi salah memilih karir, salah memilih pasangan a tau teman hidup dan juga menyesal karena telah mengadopsi anak. b.
Risiko murni dan spekulatif
Risiko Murni (pure risk) Terdapat kemungkinan hasil berupa kerugian, atau setinggi-tingginya berupa situasi impas (break event); Hasil bisa merugikan bagi kita, atau menempatkan kita pada posisi yang sama seperti yang kita nikmati sesaat sebelum terjadinya suatu peristiwa. Risiko ini umumnya dapat diasuransikan. Contohnya: risiko kecelakaan lalu lintas, risiko kebakaran, dll Risiko Spekulatif (Speculative risk ) Selain kerugian dan impas, juga terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan (gain) Risiko ini umumnya tidak dapat diasuransikan Misalnya: risiko investasi c.
Risiko fundamental dan partikular
Risiko partikular Risiko yang berasal dari suatu pihak/seseorang dan efeknya dirasakan hanya oleh ora ng/pihak tertentu. Risiko ini jauh lebih bersifat personal, baik dari segi penyebab maupun akibatnya Contoh : kebakaran, pencurian, kecelakaan ke1j a, kecelakaan lalu lintas
1.14.
Uraikan pengertian risiko fundamental dan alasan mengapa pada umumnya jenis risiko tersebut dikecualikan dalam polis asuransi. (Sept 2012 No. 1) Jawaban: Lihat atas
1.15.
Jelaskan (Mar 2009 No. 10) a.
perbedaan antara: Risiko financial dan non financial Risiko mumi dan spekulatif Risiko fundamental dan partikular b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan Jawaban: a. Jawaban lihat di atas b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan 1. Pure risk (risiko mumi) 2. Risiko partikular 3. Risiko finansial Perluasan : Risiko fundamental Uraian lihat di atas
1.18.
Dalam kaitan dengan manajemen risiko: (Mar 2010 No. 10) a. Uraikan pengertian manajemen risiko b. Jelaskan 4 (empat) unsur penting yang terkandung dalam pengertian manajemen risiko c. Uraikan pengendalian risiko secara: 1. Fisik 2. Finansial Jawaban: a. Pengertian Manajemen risiko Suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian secara ekonomis atas risiko-risiko yang membahayakan aset atau kemampuan menghasilkan pendapatan dari suatu usaha (enterprise) b.
4 (empat) unsur penting yang terkandung dalam pengertian manajemen risiko 1. identifikasi risiko Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tersebut dalam menghancurkan perusahaan dan stake holder perusahaan Mengenali frekuensi terjadinya risiko 2 Evaluasi / analisa risiko Menilai risiko yang dapat ditanggung perusahaan dan risiko yang tidak dapat ditanggung oleh perusahaan 3 Kontrol risiko dan dampaknya Mengambil tindakan alas risiko yang ti dak dapat ditanggung perusahaan:
(2)
seperti pabrik di atas, walaupun ada risiko terbakar, namun karena seluruh nasib perusahaan tergantung pada pabrik baru tersebut dan karenanya pabrik tersebut harus dibangun, maka berarti risiko terhadapnya tidak bisa dieliminasi seluruhnya. Namun, bisa diminimisasi dengan membangun pabrik di tempat yang aman/tidak rawan kebakaran.
Minimisasi Ada 2 cara: pre loss minimisation Dampak dari kerugian diantisipasi dan langkah-langkah yang diambil adalah untuk meyakinkan bahwa frekuensi dan severity-nya telah ditekan seminimum mungkin. Contoh : penggunaan sabuk pengaman di mobil pribadi, penempatan penjagaan mesin-mesin berbahaya untuk mengantisipasi kecelakaan pekerja, dsb. post loss minimisation Bahkan setelah risiko terjadi, masih ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimumkan kerugian. Contoh : menyelamatkan barang pada saat kebakaran dan harta benda lain yang memiliki nilai sisa dapat dijual untuk mengurangi kerugian, sprinkler untuk meminimalkan dampak kebakaran.
2.
Finansial
(2) Transfer Metode ke-2 adalah di mana perusahaan mengalihkan dampak kerugian kepada organisasi I perusahaan lain. Contohnya adalah asuransi atau kontrak sewa rumah di mana pemilik mengalihkan tanggung jawab atas bangunan tersebut kepada penyewa. Tendensi dalam beberapa tahun mendatang adalah untuk retain risiko yang memiliki high frequency , low severity dan me-retain sebagian dari kerugian yang besar dengan deductible atau captive insurance.
1.19.
Uraikan 2 (dua) aspek utama dalam pengukuran tingkat risiko. (Sept 2012 No. 2) Jawaban: penjelasan lihat atas
1.20.
Uraikan pengertian manajemen risiko. (Mar 2007 No. 2; Mar 2008 No. 4) Jawaban: lihat atas
1.21.
Uraikan pengertian manajemen risiko dan 3 (tiga) manfaat utama bagi perusahaan. (Sept 2013, No. 1) Jawaban: Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian secara ekonomis
4. Manajemen resiko dapat mengurangi fluktuasi laba tahunan dan aliran kas. 5. Melalui persiapan sebelumnya, manajemen resiko dalam banyak hal dapat membuat perusahaan melanjutkan kegiatannya walaupun telah mengalami kerugian, jadi dengan demikian mencegah langganan pindah kepesaing. d) e)
1.22.
Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap resiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu. Manajemen resiko melindungi perusahaan dari resiko murni ,dan karna kreitur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Uraikan perbedaan antara pre-loss risk reduction dengan post-loss risk control , masing-masing disertai satu contohnya. (Mar 2012 No. 3) Jawaban: lihat atas
1.23.
Uraikan pengertian economic control pada pengendalian risiko (Okt 2010 No. 2) Jawaban: lihat atas
1.24.
Dalam kaitan dengan manajemen risiko: (Sept 2008 No. 10) 2(dua) hal terpenting agar proses identifikasi risiko lebih efektif
kelemahan dalam struktur organisasi yang dapat menimbulkan masalah bagi risk management . Contoh: pembagian tugas tidak memadai ability personil/kompetensi Juga digunakan untuk melihat apakah bagan organisasi sudah sesuai untuk diterapkan di perusahaan tersebut atau belum. b.
Flow chart Flow chart ini berguna untuk perusahaan - perusahaan di mana sistem produksinya melibatkan proses dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Flow chart menunjukkan aliran ( flow ) operasi perusahaan serta dapat menunjukkan masalah masalah yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang tidak nampak.
c.
Check List Merupakan daftar pertanyaan tentang masing-masing bagian dalam perusahaan. Contoh klasifikasi risiko yang ditanyakan dalam check list : Risiko langsung (direct )
Kebakaran, erosi, peledakan, fraud , kerusakan struktural, perang
Akibat-akibat
Loss of profit akibat kebakaran, pencurian, pemogokan karyawan
Sosial
Moral liability , tekanan pelanggan
Hukum
Civil liabilities, statutory liability, contractual liability
Politik
lntervensi pemerintah, denda, peraturan pemerintah asing
Keuangan
Ramalan inflasi yang tidak memuaskan, keputusan marketing yang
Jawaban: 1. Tidak semua risiko dapat diasuransikan, hanya pure risk yang dapat diasuransikan. 2. Asuransi hampir selalu tidak mampu memberi penggantian secara sempurna yang dapat mengembalikan posisi keuangan pemegang polis ke posisi semula sebelum terjadinya kerugian. Hal ini disebabkan karena adanya under insurance dan penerapan limitation of indemnity, yaitu: • Sum insured • Average karena adanya under insurance • Excess • Franchise • Limits of liability (misalnya pada TPL) • Deductible 3. Pembayaran premi, baik dalam hal jumlah maupun waktu pembayarannya, juga tidak selalu dapat dipastikan. Hal ini terjadi jika premi ditetapkan secara retrospective (misalnya dalam asuransi cash in transit dan stock insurance). Selain itu, adanya faktor inflasi juga dapat menyebabkan premi di masa datang berbeda dengan premi ditetapkan pada masa sekarang. 4. Bila terjadi kataspohik atau risiko yang jarang terjadi tetapi mempunyai severity yang besar
1.27.
Uraikan pengendalian risiko secara Financial . (Mar 2006 No. 1) Jawaban: lihat atas
Mereka merasa cukup kuat secara finansial untuk menanggung kerugian kerugian tersebut Biaya untuk itu, dengan cara memupuk dana, lebih rendah dibanding tingkat premi komersial tidak harus menanggung biaya administrasi dan laba perusahaan asuransi Exposure-nya terhadap kerugian melibatkan kejadian dalam jumlah yang banyak tapi dengan tingkat kerugian yang cukup rendah (high frequency - low severity ) kerugiannya cukup dapat diprediksi ( predictable) b.
Keuntungannya adalah sebagai berikut (Bobot 35%) Premi lebih murah Bunga basil investasi dana menjadi milik mereka sendiri Biaya preminya tidak mengalami kenaikan akibat pengalaman klaim yang bumk dari perusahaan lain Terdapat insentif langsung untuk memperkecil dan mengendalikan risiko kerugian Tidak akan ada perselisihan timbul dengan perusahaan asuransi tentang klaim Mereka, sebagai organisasi yang besar pada umumnya, telah memiliki personel bidang asuransi yang berkualifikasi untuk m engelola dana tersebut Keuntungan dari dana tersebut dimasukkan dalam pembukuan mereka c.
Kerugiannya adalah sebagai berikut (Bobot 35%) Sebuah kerugian katastropis dapat terjadi, menghabiskan seluruh dana yang tersedia dan mungkin mengakibatkan organisasi/perusahaan tersebut dilikuidasi Dampak agregat dari beberapa kerugian dalam satu tahun dapat mempunyai pengaruh yang sama seperti kerugian katastropis, khususnya pada awal-awal pemupukan dana tersebut
1.30.
Mengakibatkan berkurangnya dana bagi tujuan yang semula ditetapkan membuat analisa statistik menjadi lebih sulit Prinsip dasar asuransi, yaitu penyebaran risiko akan menjadi hilang Kontribusi yang dibuat ke pundi dana tidak memenuhi syarat sebagai biaya dalam hal pajak korporasi, sedangkan pembayaran premi diperbolehkan
Dalam kaitan dengan self insurance: (Mar 2009 No. 9) a. uraikan perbedaannya dengan non-insurance (Bobot 25%) b. uraikan alasan suatu organisasi memilih melakukannya (Bobot 25%) c. sebutkan masing-masing 6 (enam) keunggulan dan kelemahannya (Bobot 50%) Jawaban: a. Self insurance Suatu dana darurat dicadangkan untuk digunakan untuk menutup kerugian akibat suatu peristiwa; tanpa membeli asuransi Non-insurance Tidak ada upaya pencadangan dana darurat maupun pengupayaan proteksi asuransi untuk menutup kerugian akibat suatu peristiwa b.
Alasan melakukan self-insurance Merasa sudah cukup besar secara finansial untuk menanggung kerugian-kerugian tersebut. Biaya untuk penghimpunan dana khusus juga lebih murah dibanding dengan tingkat premi komersial; karena tanpa beban ongkos administrasi dan profit P erusahaan asuransi, profil risikonya bersifat high frequency low severity
2.1.
Jelaskan 7 (tujuh) karakteristik dari risiko yang dapat diasuransikan (insurable risks). (Mar 2007 No. 10; Mar 2006 No. 10; Mar 2010 No. 10) Jawaban yang disarankan: (1) Fortuitous Terjadinya peristiwa / kejadian harus sepenuhnya tidak terduga dan di luar sepengetahuan Tertanggung Tidak mungkin untuk mengasuransikan suatu peristiwa yang pasti akan terjadi dan tidak melibatkan ketidakpastian (uncertainty ) kerugian, sehingga tidak berlangsung pengalihan risiko Contoh: keausan (wear and tear) dan depresi tindakan sengaja Tertanggung Kedua risiko tersebut tidak dapat diasuransikan. Catatan: Meskipun kematian adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi, namun kapan terjadinya itu bersifat tidak dapat diduga ( fortuitous), maka tetap dapat diasuransikan. (2) Finansial value Hakikat asuransi adalah suatu mekanisme pengalihan risiko dan pemberian kompensasi finansial kerugian asuransi tidak menghilangkan risiko,
(4) Homogeneous exposures Melihat adanya exposure yang serupa dalam jumlah yang cukup besar, Penanggung dapat membuat perkiraan tingkat kerugian yang akan dihadapinya Tanpa itu, tugasnya menjadi lebih sulit dan premi yang dihasilkan akan cenderung sebagai hasil perkiraan (guesstimate) dibanding perhitungan matematis bisa tepat atau tidak. Tetapi, bagaimanapun juga Penanggung tetap akan memproteksi dirinya dengan menerapkan premi yang cukup untuk menghadapi kemungkinan kejadian yang terburuk. Dalam hal ini, kompetisi tidak terlalu penting, karena tidak banyak risiko yang dicarikan proteksinya (5) Pure risks ada kemungkinan Situasi dimana hanya ada kemungkinan kerugian; tidak keuntungan; atau bisa juga ada pada posisi yang sama seperti sebelum peristiwa tersebut terjadi (break event). Speculative risk umumnya diambil dengan harapan akan suatu keuntungan; dan penyediaan asuransi dapat menjadi disinsentifuntuk berupaya Asuransi berfokus pada risiko murni Risiko spekulatif umumnya diambil dengan harapan untuk memperoleh keuntungan; dan asuransi terhadap risiko spekulatif dapat menjadi kontrainsentif yang besar bagi usaha untuk memperoleh keuntungan Jika dimungkinkan mengasuransikan profit yang seseorang hasilkan dari suatu usaha, maka orang tersebut mungkin tidak termotivasi untuk berusaha menghasilkan keuntungan, karena polis akan memberikan kompensasi jika tidak tercapai keuntungan tersebut
Tidak tepat bila dikatakan bahwa semua risiko fundamental tidak dapat diasuransikan Penanggung akan bersikap sangat selektif atas jenis risiko fundamental yang hendak dikover. Risiko fundamental yang timbul dari sifat masyarakat (perang, perubahan adat atau inflasi) umumnya tidak dapat diasuransikan Risiko fundamental akibat sebab fisik seperti angin topan, gempa bumi dan badai dapat diasuransikan; meskipun tergantung lokasinya
(7) Public policy Suatu kontrak tidak boleh bertentangan dengan apa yang dianggap masyarakat sebagai suatu hal yang benar dan secara moral harus dilakukan Perbuatan kriminal yang dilakukan seseorang tidak dapat diasuransikan Kontrak untuk membunuh seseorang tidak dapat diterima; demikian juga kontrak untuk menimbulkan kerusakan pada harta benda milik orang lain Tidak dapat diterima mengasuransikan kegagalan suatu tindakan kriminal misalnya : seorang pencuri membeli polis asuransi untuk memberi ganti rugi atas hasil yang seharusnya dia peroleh dari usaha pencurian jika sebelum usahanya tersebut berhasil dia sudah tertangkap oleh polisi Masyarakat tidak akan dapat menerima jika seseorang akan terhindar dari hukuman atas perbuatannya yang melanggar hukum hanya karena orang tersebut mengasuransikannya. Misal: asuransi atas denda atau putusan pengadilan alas pelanggaran hukum yang dilakukannya
2.4.
Uraikan fungsi primer asuransi sebagai suatu mekanisme pengalihan risiko (Bobot 100%) (Mar 2009 No. 4) Jawaban yang disarankan: Merupakan fungsi utama dari asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko Risiko selalu ada tetapi tidak seorang pun tahu apakah akan terjadi atau tidak; seandainya pun terjadi berapa besar biayanya juga tidak dapat diketahui dengan pasti terlebih dahulu Merupakan ketidakpastian (uncertainty ) Tertanggung dapat menukarkan ketidakpastian risiko untuk suatu kepastian (certainty ) dalam bentuk premi Sebagai imbalan atas suatu kerugian/kehilangan yang sudah pasti, dalam bentuk premi, Tertanggung akan terbebas dari ketidakpastian akan potensi kerugian yang jauh lebih besar Risiko tidak dipindahkan, tetapi sebagian konsekuensi finansialnya sekarang
2.5.
Uraikan pengertian asuransi sebagai suatu mekanisme pengalihan risiko. (Mar 2006 No. 1) Jawaban yang disarankan: Asuransi adalah suatu mekanisme pengalihan risiko di mana suatu organisasi / perusahaan dapat menukarkan ketidakpastian (uncertainty ) dengan kepastian (certainty ). Uncertainty Apakah kerugian akan terjadi atau tidak, kapan akan terjadi, seberapa parah akibatnya, berapa kali akan terj adi dalam setahun, dsb semuanya itu tidak jelas dan menyulitkan untuk
tersebut akan terjadi dan kapan akan terjadi. Dalam situasi yang demikian, fungsi asuransi sebagai transfer risiko ini sangat berperan. Managing Director dapat menukarkan ketidakpastian menjadi kepastian. Kerugian yang pasti diganti dengan premi, mereka akan bebas dari ketidakpastian atas kerugian yang besar.
2.7.
Uraikan pengertian common pool sebagai salah satu fungsi primer asuransi (Sept 2009 No. 3) Jawaban yang disarankan: Dahulu sebelum adanya asuransi marine cargo / pengangkutan laut, saat sebelum kapal berangkat, para pedagang yang memiliki barang dagangan diangkut setuju untuk saling berkontribusi kepada siapa saja yang mengalami kerugian atas kerusakan barang yang diangkut. Hal ini membuat setiap pedagang terhindar dari kerugian total karena masingmasing pedangan ikut menanggung beban atas setiap kerugian. Dana sebagai kontribusi para pedagang dikumpulkan sebagai pool bersama. Demikian juga dalam asuransi kebakaran, premi polis asuransi rumah tinggal akan dipoolkan pada Common pool, pool asuransi rumah tinggal yang lain. Dan premi polis kendaraan bermotor akan dipool bersamaan dengan polis -polis kendaraan bermotor lainnya. Premi asuransi yang dikumpulkan haruslah cukup untuk mendanai kerugian total untuk setiap tahun dan juga beban biaya dan keuntungan perusahaan asuransi.
2.8.
Uraikan pengertian dari reinsurance pools (Mar 2010 No. 7)
2.10.
Jelaskan asuransi sebagai risk transfer, common pool, equitable premium (Sept 2006 No. 14, Sept 2013 No. 9) Jawaban: Lihat di atas
2.11.
Uraikan
mengapa pembatalan polis secara mid-term dikenakan short-period premium
Jawaban: Kadang kala polis berlaku untuk waktu kurang dari 12 bulan, dan bila normal struktur tarif digunakan, penanggung tidak akan menerima full loading untuk expenses bila ‘pro rata’ premi digunakan, dan biaya penanggung dapat kurang lebih sama dengan 12 bulan. Dalam beberapa hal, misal polis kebakaran, penanggung menghitung premi tahunan, premi pro rata dan 5% dari selisih antara dua premi tersebut ditambahkan ke premi pro rata untuk mendapatkan short period premium. Contoh: Premi tahunan Rp 120 Pro rata untuk 3 bln Rp 30 Selisih Rp 90 5% dari selisih Rp 4.50 Short period premium : Rp 34.50
Insentif bagi pengusaha untuk lebih berinvestasi
(2) Loss control Perusahaan asuransi mempunyai kepentingan untuk menurunkan frekuensi dan tingkat keparahan risiko kerugian; bukan hanya untuk meningkatkan profitabilitas mereka sendiri tapi juga berkontribusi bagi penurunan secara umum atas kerugian ekonomi akibat peristiwa kerugian. Banyak perusahaan asuransi mengembangkan keahlian di bidang teknologi yang beragam dari pengendalian risiko. pengalamannya dalam menghadapi risiko-risiko yang ditutup Melalui perusahaannya, surveyor perusahaan asuransi umumnya memberikan saransaran (advices) tentang pengendalian risiko kepada Tertanggung (3) Social benefits Dengan berasuransi, pengusaha mempunyai dana untuk memulihkan usahanya setelah terjadinya suatu kerugian; hal ini menjadi pemacu aktivitas usaha Lapangan kerja dapat dipertahankan; pasokan barang atau jasa dapat dijamin; sumber pendapatan bagi masyarakat secara umum tetap terjamin (4) Investmet offnnds Dana pertanggungan yang dikumpulkan perusahaan asuransi dari banyak Tertanggung, baik perorangan maupun perusahaan, be1jum!ah cukup besar, sementara itu terdapat jarak waktu antara saat dana terkumpul dan saat pembayaran klaim Rentang waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sebagian dana
3.1.
Uraikan luas jaminan yang diberikan dalam asuransi CAR (Contactors All Risk) (Sept 2007 No. 1) Jawaban: Contractors All Risks (merupakan asuransi yang menjamin suatu pengerjaan di mana pekerjaan sipil lebih banyak daripada pengerjaan non-sipil). Luas jaminan: 1. Pekerjaan 2. Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
3.2.
Sebutkan 4 (empat) obyek asuransi engineering. Jawaban: 1. Contractors All Risks (lebih banyak pekerjaan sipil) atas : pekerjaan, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga 2. Erection All Risks (lebih banyak pekerjaan nonsipil) atas pemasangan mesin dan instalasi listrik, dll. 3. Machinery Breakdown: menanggung kerusakan akibat mesin itu sendiri. Misal: Arus pendek pada mesin 4. Boiler : menjamin kerusakan pada broiler, juga kerusakan lain akibat meledaknya boiler 5. Electronic Equipment: Misal: mesin USG
4.
3.4.
Penarikan produk Menjamin biaya yang timbul bagi penyedia barang dalam menarik produk atau mengatur pemusnahannya, karena barang tersebut diketahui memiliki kesalahan yang berbahaya. Dasar penjaminannya adalah produk yang ditarik tersebut dapat mengakibatkan cedera atau kerusakan dan kegagalan produk diakibatkan kesalahan dalam disain/manufaktur. Polis ini juga menjamin biaya penarikan produk yang tercemar asalkan itu tidak disengaja. Biaya penarikan ini biasanya sangat mahal dan masih terdapat biaya tidak langsung seperti kehilangan penjualan, rusaknya reputasi perusahaan dan biaya disain ulang serta pengembangan ulang.
Uraikan perbedaan antara combined insurance dan comprehensive insurance (Sept 2007 No. 8; Mar. 2010 No. 2) Jawaban: Combined Insurances (Gabungan) Gagasannya yaitu: menggabungkan beberapa polis sekaligus untuk dijual kepada tertanggung Dilakukan karena: 1. lebih mudah 2. nasabah akan lebih mudah karena cuma 1 polis (tagihannya cuma 1) 3. kemungkinan terlupakan kecil 4. penjualannya lebih mudah bagi perusahaan asuransi Keuntungan: 1. biaya administrasi lebih ringan
1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
3.7.
Broad risk management strategic reviews Advise dalam teknik pengendalian risiko dan pengendalian secara fisik Audit risiko dan asuransi Disaster recovery planning Studi kelayakan tentang captive Manajemen atau audit captive Prakiraan kerugian dan analisa cadangan Program self-insurance Studi interdependensi bisnis Penggunaan data industrial untuk untuk komparasi dan benchmarking benchmarking
Sebutkan 4(empat) jenis layanan yang umunya disediakan risk management consultans dari pialang asuransi intemational yang besar (Mar 2010 No. 4) Jawaban: Lihat di atas
4.1.
Sebut 5 (lima) pialang asuransi Jawaban: Broker asuransi 2. Llyoids broker 3. Agents 4. Konsultan asuransi 5 Home service insurance representative
4.2.
Sebut 5 (lima) perusahaan asuransi Jawaban: 1. Proprietary company 2. Mutual companies 3. Klasifikasi perusahaan asuransi 4. Direct writing company 5. Supermarket and others retailers
b.
4.4.
Agen adalah agen penanggung apabila: Agen asuransi yang memberikan jasa keperantaraaan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung memiliki express authority untuk menenma dan menangani permintaan asuransi memiliki implied authority untuk menenma dan menangam permintaan asuransi melakukan survey dan memberikan keterangan alas nama penanggung bertindak tanpa express authority, tetapi penanggung akan mengakuinya atau berdasarkan kejadian yang lampau hal itu diakui oleh penanggung secara express dan implied authority ia mengumpulkan dan menerima premi diperintahkan oleh penanggung untuk menanyakan dan mengisi jawaban formulir permintaan asuransi, meskipun formulir tersebut berisi pernyataan yang sebaliknya (Kasus Stone v. Reliance Mutual Ins. Soc. Ltd, 1972)
Uraikan masing-masing 2 (dua) kelebihan dan kekurangan direct marketing sebagai marketing sebagai salah satu saluran distribusi asuransi dari sudut pandang tertanggung (Sept 2013, No. 4). Jawaban: Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat konsumen. Kelebihan bagi konsumen:
2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan 3. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian dan atau jiwa b.
4.6.
Usaha penunjang asuransi terdiri dari: 1. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa dalam keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung 2. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa dalam keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi. 3. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan 4. Usaha konsultan aktuaria yang memberikan jasa ko nsultasi aktuaria 5. Usaha agen asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung
Jelaskan kewajiban pialang kepada prinsipal dan prinsipal ke pialang Jawaban: Kewajiban pialang kepada prinsipal: Bertindak secara hati-hati dan dengan skill yang diperlukan. (Contoh: broker harus memiliki keahlian di bidang asuransi).
4.7.
Uraikan Liabilities of agent Jawaban: Bertanggung jawab atas breach of warranty of authority . Jika agen menyatakan bertindak sebagai agen tanpa adanya kewenangan, ia bertanggung jawab untuk membayar kerugian kepada pihak yang berkontrak dengannya Bertanggung jawab kepada prinsipalnya jika ia melakukan kesalahan yang membuat prinsipalnya rugi. Ada beberapa kasus di mana agen / broker tidak melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk yang berkaitan dengan penutupan asuransi dan ia harus memberikan kompensasi kepada tertanggung untuk kerugian yang tidak diasuransikan Bertanggung jawab atas pelanggaran kontrak
5.1.
Uraikan pengertian Proposal Form Jawaban: Proposal form adalah dokumen yang dibuat oleh penanggung dengan maksud untuk mencari jawaban terhadap segala fakta material atas risiko yang akan diasuransikan. Kewajiban tertanggung tidak terbatas kepada pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan saja, tetapi Tertanggung juga harus mengungkapkan tambahan fakta material yang mungkin berlaku.
5.2.
Jelaskan fungsi Proposal Form Jawaban: 1. Mencatat informasi yang penting buat underwriter untuk melakukan assesment atas risiko yang diajukan: apakah risiko tersebut bisa diasuransikan atau tidak, dan bila bisa, apa syarat-syarat atau kondisi serta berapa preminya. 2. Dasar perjanjian Proposal Form berisikan deklarasi bahwa proposal adalah dasar perjanjian dan bahwa tertanggung menjamin kebenaran atas jawaban-jawaban yang ada di proposal form, sehingga setiap misrepresentation adalah merupakan pelanggaran perjanjian dan
Jawaban: Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat ditemukan di kebanyakan proposal form terlepas dari class of insurance. 1. Nama proposer 2. Alamat proposer 3. Alamat risiko 4. Pekerjaan proposer 5. Riwayat asuransi 6. Claim or loss history PENJELASAN : 1.
Nama proposer Selain diperlukan untuk mengidentifikasi tertanggung, nama juga dapat menunjukkan nature of the physical dan moral hazard . Nama perusahaan yang mengajukan asuransi juga dapat menunjukkan nature of their trade (contohnya: PT Telkomsel bergerak di bisnis telekomunikasi, PT Wingsfood bergerak di bisnis makanan) atau nama seseorang di mana perusahaan tidak ingin melakukan bisnis karena doubtful integrity (misalnya karena pengalaman klaimnya yang buruk). Bila nama proposer adalah perusahaan asing, perusahaan asuransi harus berhati-hati karena tidak diketahui pasti bagaimana keadaan/kondisi perusahaan induknya.
2.
Alamat proposer Alamat adalah faktor penting di dalam mengunderwrite motor insurance, theft insurance dan semua risiko asuransi di mana perbedaan wilayah geografis dapat juga menyebabkan
6.
5.4.
Claim or loss history Underwriter ingin mengetahui kerugian-kerugian sebelumnya, apakah diasuransikan atau tidak, yang akan dijamin oleh asuransi yang sedang diajukan.
Sebutkan 4 (empat) hal utama yang ditanyakan dalam proposal form asuransi personal accident (Sept 2006 No. 3) Jawaban: 1. Nama proposer 2. Alamat proposer 3. Usia proposer 4. Pekerjaan proposer 5. Riwayat kesehatan atas jiwa yang dipertanggungkan 6. Tinggi, berat badan
5.5.
Uraikan isi pernyataan yang umumnya terdapat pada akhir setiap surat permohonan Penutupan Asuransi (SPPA). (Mar 2008 No. 7, Sept 2009 No. 4) Jawaban: Proposal form biasanya juga memuat juga deklarasi yang menegaskan bahwa proposal dan isinya adalah dasar dari kontrak dan proposer akan menerima bentuk kontrak penanggung. Proposer menjamin kebenaran jawaban-jawabannya, namun pada saat ini jaminan dimaksud dibatasi dengan kata-kata: "To the best knowledge and belief of proposer"
1.
Heading Nama dan alamat perusahaan disebut sebagai heading
2.
Preambule /r ecital clause Klausula ini adalah klausul pembukaan atas rincian jaminan dan menyatakan keadaan di mana polis hendak berlaku. Klausul ini mencakup dua hal: a. bahwa premi telah dibayar atau ada persetujuan bahwa premi akan dibayar b. bahwa proposal form adalah dasar perjanjian dan merupakan satu kesatuan dengan polis Preambule menyatakan bahwa Penanggung akan menyediakan jaminan sebagaimana dirinci dalam polis
3.
Operative clause Klausul ini merinci risiko-risiko apa saja yang dijamin di dalam polis tersebut. Contoh : Dalam asuransi kebakaran, yang dijamin adalah fire, lightning, explosion, aircraft dan smoke (FLEXAS)
4.
Pengecualian/exception Klausula ini merinci risiko-risiko yang tidak dijamin dalam polis, baik yang bersifat umum maupun yang khusus
5.
Kondisi /conditions Bagian dari polis yang memuat syarat-syarat yang harus ditaati selama periode pertanggungan
5.8.
Uraikan 7 (tujuh) bagian yang umumnya terdapat pada struktur suatu polis. (Sept 2006 No. 13; Sept 2007 No. 12; Sept 2009 No. 9) Jawaban: lihat atas
5.9.
Dalam kaitan dengan struktur suatu polis: (Mar 2009 No. 11) a. uraikan 3 (tiga) hal pokok yang umunmya terdapat dalam preamble (Bobot 50%) b. uraikan pengertian dari operative clause (Bobot 25%) c. sebutkan 7 (tujuh) infmmasi pertanggungan yang umumnya dicantumkan dalam ikhtisar polis (Bobot 25%) Jawaban: a. Biasanya, preamble bunyinya variatif, tapi pada umumnya mencakup tiga hal pokok berikut: (i) Bahwa proposal form menjadi dasar dari kontrak asuransi dan menjadi satu kesatuan dari kontrak tersebut. Proposal form menjadi bagian dari kontrak asuransi tersebut meskipun tidak ditulis ulang atau dicetak bersama dengan dokumen polis. Tertanggung harus secara khusus berhati-hati dalam mengisi proposal form, karena akan menjadi bagian dari kontrak (ii) Menyatakan bahwa premi telah dibayar atau telah disepakati untuk dibayar oleh Tertanggung. Hal ini menjadi syarat dari berlakunya kontrak polis. (iii) Menyatakan bahwa Penanggung akan menyediakan jaminan sebagaimana dirinci dalam polis
3. 4. 5. 6. 7
5.11.
jangka waktu asuransi premr batas pemberian ganti rugi nomor polis rujukan atas pengecualian khusus, kondisi ataujaminan perlindungan
Uraikan 3 (tiga) hal pokok dalam preamble polis (Sept 2007 No. 3) Jawaban: lihat di atas
5.12.
Uraikan pengertian operative clause. (Mar 2007 No. 4, Sept 2008 No. 4) Jawaban: lihat di atas
5.13.
Dalam kaitan dengan syarat-syarat polis (conditions): (Mar 2006 No. 11, Sept 2009 No. 10) a. Sebutkan 8 (delapan) hal pokok yang tercakup dalam kondisi umum (general conditions) b. Jelaskan 2 (dua) contoh implied conditions c. Jelaskan yang dimaksud dengan: (i) conditions precedent to the contract (ii) conditions subsequent to the contract (iii) conditions precedent to liability
3. Utmost good faith Kewajiban untuk mengungkapkan semua fakta yang material dalam pembentukan suatu kontrak asuransi c.
(i) Conditions precedent to the contract (Bobot 30%) kondisi yang harus dipenuhi sebelum pembentukan kontrak itu sendiri jika dilanggar, terdapat keraguan atas validitas keseluruhan kontrak tersebut (ii) Conditions subsequent to the contract kondisi yang harus dipenuhi ketika kontrak tersebut berlaku. misal. kondisi tentang penyesuaian premi, atau pemberitahuan pembahan risiko (iii) Conditions precedent to liability kondisi yang berkaitan dengan klaim dan harus dipenuhi bagi keabsahan (validitas) suatu klaim mis. Pemberitahuan segera atas klaim dengan c ara yang sesuai
5.14.
Sebutkan 5(lima) hal pokok yang tercakup dalam kondisi umum (general conditions) (Sept 2006 No. 4) Jawaban: lihat di atas
5.15.
Prinsip utmost good faith merupakan salah satu implied conditions dalam polis asuransi.
Ketentuan ini tidak berlaku dalam hal Penanggung telah mengetahui pelanggaran tersebut dan dalam waktu 30 hari tetapi tidak mempergunakan haknya untuk menghentikan pertanggungan
5.16.
Jelaskan (Sept 2013, No. 10) a. Pengertian fakta material b. 6 (enam) jenis fakta yang tidak harus diungkapkan oleh tertanggung atau calon tertanggung c. Konsekuensi dari non-disclosure ataupun misrepresentation fakta material oleh tertanggung atau calon tertanggung berdasarkan ketentuan dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia Jawaban: a. Pengertian fakta material Material Facts adalah keterangan-keterangan penting mengenai obyek pertanggungan dan risiko-risiko yang akan dialihkan dari Tertanggung kepada Penanggung, keteranganketerangan tersebut diperlukan Penanggung untuk menetapkan kebijakan akseptasi, penetapan Tarip Premi dan Menyusun Syarat-syarat Pertanggungannya (Terms & Conditions). b.
6 (enam) jenis fakta yang tidak harus diungkapkan oleh tertanggung atau calon tertanggung:
1) Hal hal tentang Hukum, Setiap orang harus tahu hukum.
untuk mengungkapkan fakta dimana dia telah menderita depresi akut yang sama sekali belum pernah dia sadari sebelumnya atas penyakit tersebut. 8) Penghukuman dengan sudah dijalani, sesuai dengan Undang – Undang the rehabilitation of Offenders Act 1974 tidak harus diungkapkan. c.
Konsekuensi dari non-disclosure ataupun misrepresentation fakta material oleh tertanggung atau calon tertanggung berdasarkan ketentuan dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia
1) 2) 3) 4) 5) 6)
5.17.
proposal boleh ditarik setelah premi dibayar. polis tidak sah akibat adanya kesalahan (mistake) atau sebab tidak adanya kesesuaian apa yang dimaksud oleh calon tertanggung polis tidak sah sebab tidak adanya insurable interest. Polis tidak berlaku dari awal oleh sebab terjadinya misrepresentation atau nondisclosure. Penanggung diwajibkan untuk mengembalikan premi penuh dalam situasi diatas, kecuali terjadinya fraud oleh tertanggung. Polis juga bisa tidak berlakuk atas adanya illegality, dalam hal ini, tertanggung biasanya tidak punya hak untuk pengembalian premi.
Uraikan ketentuan tentang kewajiban untuk mengungkapkan fakta dalam polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (Sept 2013, No. 6) Jawaban: lihat di atas, berdasarkan penjelasan utmost good faith
5.19.
Kondisi ini dapat dibagi ke dalam; General conditions adalah kondisi yang dicetak di atas polis dan berlaku untuk o semua polis yang diterbitkan oleh penanggung Particular conditions adalah kondisi yang dibuat dan diketik di atas polis khusus khusus o
Uraikan pengaturan grace period dalam dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKBI) yang dikeluarkan oleh AAUI. (Mar 2009 No. 6) Jawaban: Merupakan prasyarat pertanggungan bahwa setiap premi terhutang harus sudah dibayar dalam tenggang waktu: 30 hari kalender terhitung dari tanggal mulai berlakunya pertanggungan, jika jangka waktu pertanggungan tersebut 30 hari kalender atau lebih. Sesuai perjanjian antara Penanggung dan Tertanggung, jika jangka waktu pertanggungan kurang dari 30 hari kalender Konsekuensi dari pelanggaran alas prasyarat tersebut : Pertanggungan menjadi batal dengan sendirinya: Terhitung sejak tanggal berakhirnya tenggang waktu tersebut Penanggung tetap memberikan jaminan terhadap risiko sebelum tanggal tersebut Tertanggung tetap mempunyai kewajiban untuk membayar premi: Dalam hal jangka waktu pertanggungan 30 hari kalender atau lebih, sebesar 20% dari premi tahunan
5.21.
Days of grace tidak diberikan pada renewal motor insurance di mana premi harus dibayar pada atau sebelum tanggal berakhimya polis untuk mendapatkan full cover.
Jelaskan: (Sept 2013, No. 13) a. Pentingnya tanggal perpanjangan polis bagi penanggung dan tertanggung b. 2 (dua) keuntungan bagi penanggung atas perpanjangan polis asuransi c. Fungsi dan mekanisme surat pemberitahuan perpanjangan polis Jawaban: silakan sarikan dari kalimat di bawah ini. Jawablah sesuai dengan pengalaman Kebanyakan polis berperiode selama 12 (dua belas) bulan. Penanngung jelas menginginkan tertanggung memperpanjang pertanggungan. Dengan kata lain menginginkan kontrak diperpanjang. Memang tidak ada kewajiban diharuskan untuk memperpanjang bagi kedua pihak, namun dibanyak kasus penanggung punya kepentingan untuk mempertahankan bisnis untuk tahun berikutnya. Apalagi pada saat terjadinya soft market dan kompetisi yang ketat. Biasanya penanggung akan mengeluarkan surat perpanjangan kepada tertanggungn yang dikenal dengan pemberitahuan perpanjangan yang mengingatkan tertanggung bahwa periode asuransi akan berakhir dan juga premi yang akan dibayar untuk polis perpanjangan. Sekali lagi bukan keharusan bagi penanggung untuk mengeluarkan surat pemberitahuan perpanjangan namun hanya semata – mata untuk kepentingan penanggung mengamankan polis perpanjangan. Terdapat satu atau dua hal penting yang harus dicatat berhubungan dengan bisnis perpanjangan.
5.23.
Jelaskan tujuan isi dan penggunaan Cover note dan sertificate asuransi (Sept 2006 No. 9) Jawaban: Cover Note: Lihat di atas Certificate asuransi : Sertifikat asuransi merupakan dokumen yang menegaskan bahwa telah terjadi penutupan asuransi. Pada umumnya sertifikat diberikan berkait dengan jumlah peserta yang sangat besar dan diwajibkan oleh UU dan pihak penanggung cukup mengeluarkan master polis sedangkan pesertanya diberikan dokumen dalam bentuk sertifikat.
5.24.
Jelaskan fungsi dari: a. Polis asuransi b. Cover note c. Sertifikat asuransi Jawaban: a. Polis asuransi berfungsi: Fungsi polis bagi nasabah (tertanggung) :
Sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti kerugian yang mungkin dideritannya yang ditanggung oleh polis.
Sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila lalai atau tidak memenuhi jaminannya.
5.26.
Uraikan tujuan penggunaan klausul tambahan dalam polis (Sept 2008 No. 5) Jawaban: Perancangan polis merupakan satu tugas yang membutuhkan keahlian yang tinggi. Satu standar polis akan dibuat sesuai dengan maksud penggunaannya, tanpa harus ada modifikasi. Akan tetapi tidak mungkin untuk selalu memenuhi kebutuhan tertanggung tanpa adanya perubahan pada wording untuk perluasan. Untuk itu perubahan dibuat dengan penambahan klausul khusus dan endorsements/amandement.
6.1.
Uraikan apa yang disebut dengan seorang underwriter Jawaban: Apabila suatu risiko ditawarkan kepada Lloyd's atau perusahaan asuransi, seseorang atas nama penanggung harus memutuskan apakah risiko dimaksud dapat diterima atau tidak. Jika dapat diterima, underwriter harus memutuskan rate premi yang akan dikenakan beserta syarat dan kondisi yang akan dibebankan. Di Lloyd's, slip yang dicap dan ditandatangani menunjukkan keikutsertaan (dalam persentase). Seseorang yang menandatangani slip itulah yang disebut "underwriter." Proses menilai syarat dan kondisi yang dibebankan pada kontrak asuransi disebut sebagai underwriting asuransi.
6.2.
Sebutkan 4 (empat) peran utama seorang underwriter. (Mar 2006 No. 3, Mar 2007 No. 6, Sept 2008 No. 7, Sept 2009 No. 7, Mar 2013 No. 5) Jawaban: a. Menilai risiko yang dibawa seseorang ke dalam pool b. Memutuskan untuk menerima suatu Riko atau menolak risiko tersebut, atau menilai
2.
3.
Penilaian tingkat risiko Memperhitungkan semua faktor berbahaya yang ada, baik moral hazard maupun physical hazard . Memberi gambaran kepada Underwriter tentang tingkat risiko yang di tawarkan Memberi ulasan tentang lingkungan sekitar, okupasi, kegunaan bangunan, dsb misalnya dalam hal asuransi kebakaran, yang m empengaruhi tingkat risiko Penentuan Maximum Probable Loss (MPL)
Istilah lainnya adalah Estimated Maximum Loss (EML)
Besaran maksimal kerugian yang dapat terjadi menurut penilaian Surveyor.
Tanpa memperhitungkan keberadaan fitur-fitur yang baik pada risiko
tersebut
Misalnya: alat-alat pemadaman kebakaran.
Underwriter yang akan menilainya sendiri
Hanya untuk risiko kebakaran saja
Surveyor dan Underwriter dapat berdiskusi tentang fitur-fitur positif dan negatif yang ada, serta bersepakat atas besar nilai MPL atau EML-nya Rekomendasi atas pencegahan kerugian
4.
5.
Surveyor memberitahu Underwriter langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi risiko
Kadang-kadang rekomendasi tersebut dapat berupa persyaratan yang harus dilaksanakan Tertanggung untuk memperoleh jaminan asuransi
Pandangan Surveyor atas kecukupan harga pertanggungan yang diajukan Di atas semuanya itu, tanggung jawab untuk memastikan bahwa jaminan sudah
6.5.
Jelaskan 5 (lima) hal pokok yang umumnya diuraikan seorang risk surveyor dalam survey report yang dibuatnya. (Mar 2006 No. 12, Sept 2007 No. 13) Jawaban: 5 hal pokok dalam survey report (Bobot masing-masing 20%) (i) Deskripsi yang lengkap tentang risiko Termasuk gambar denah lokasi, proses produksi, keterangan rinci tentang Tertanggung, dsb (ii)
Penilaian tingkat risiko Mempertimbangkan semua faktor bahaya (hazard) yang relevan, baik moral hazard maupun physical hazard Memberi gambaran kepada underwriter atas tingkat risiko yang ditawarkan. Informasi tentang harta benda sekitar yang dapat mempengaruhi tingkat risiko
(iii)
Pengukuran MPL (Maximum Probable Loss) a tau EML (Estimated Maximum Loss) Besaran maksimum kerugian yang diperkirakan oleh surveyor hanya atas kerugiannya saja. Akibat kebakaran tanpa memperhitungkan adanya fasilitas pemadaman kebakaran atau fitur bagus lainnya. MPL ini berfungsi untuk memberikan gambaran kepada underwriter atas maksimum kerugian yang mungkin terjadi dari suatu peristiwa kebakaran
(iv)
Rekomendasi untuk pencegahan kerugian (loss prevention) Surveyor menjelaskan kepada Tertanggung mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi risiko.
Jawaban: a. 5 aspek dalam penentuan premi yang sesuai (Bobot 60%) 1. Cukup untuk membayar klaim yang diperkirakan (expected c laims) Perusahaan asuransi memperkirakan tingkat klaim yang diperkirakan dapat terjadi Tidak mungkin untuk mendapatkan suatu angka yang pasti berapa yang harus dibayar untuk klaim berdasarkan jumlah kejadian, Perusahaan asuransi dapat membuat penilaian yang cukup akurat atas kemungkinan biaya klaim/kerugiannya Minimal, premi harus cukup untuk membayar klaim yang diperkirakan tersebut 2.
Cukup untuk membuat suatu estimasi dari klaim yang belum dibayar (outstanding claims) Tidak semua klaim dapat dibayar dalam satu tahun yang sama dengan tahun saat premi dibayarkan Premi harus memperhitungkan klaim yang masih harus diselesaikan pada akhir tahun
3. Cukup untuk membentuk cadangan premi Kemungkinan terdapat kondisi darurat (contigencies), di luar kendali perusahaan asuransi, yang mungkin melibatkan suatu kewajiban untuk membayar klaim pada suatu waktu di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi akan memupuk
(ii)
(iii)
(iv)
Klaim akan dibayarkan di kemudian hari, dari premi yang diperoleh pada hari ini
Biaya penyelesaian suatu klaim dapat meningkat, bukan karena meningkatnya besaran klaim itu sendiri, tetapi semata-mata karena turunnya nilai uang
Suku bunga pinjaman
Perusahaan asuransi adalah investor dana yang c ukup besar
Dana ini akan menghasilkan pendapatan investasi yang cukup besar yang mana perusahaan asuransi bergantung padanya
Nilai tukar mata uang
Ketika terjadi lalu lintas uang antar batas negara, maka muncul risiko nilai tukar mata uang
Juga terjadi dalam hal premi yang dibayar Tertanggung tidak sesuai dengan mata uang yang disepakati sebagai harga pertanggungan (yang menjadi batas tanggung jawab atas pembayaran klaim)
Kompetisi
Penetapan premi yang terlalu tinggi akan berakibat kehilangan bisnis, tetapi sebaliknya, penetapan premi yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk membayar klaim
yang kemudian pada akhir jangka waktu pertanggungan akan disesuaikan berdasarkan laporan / deklarasi berkala (pada umumnya setiap bulan) atas nilai sesungguhnya. Contoh : asuransi atas stok atau upah c.
komponen biaya dalam premi : (1) Expected claims Penanggung harus membuat perkiraan atau estimasi atas besarnya klaim yang mungkin dialami di waktu yang akan datang Kerugian tidak mungkin dihitung secara tepat, namun dengan jumlah klaim yang ada, perkiraan wajar yang mendekati dapat dibuat Paling tidak, premi yang diterapkan harus cukup untuk memenuhi klaim yang diperkirakan
(2)
Outstanding claims Tidak semua klaim dapat diselesaikan dalam tahun pembayaran premi, sehingga premi harus diperhitungkan untuk klaim yang belum diselesaikan pada akhir tahun dalam klaim personal injury, penyelesaian klaim dapat berlangsung lama, sehingga perlu diperhitungkan dalam penetapan preminya
(3)
Reserve Penanggung juga harus memperhitungkan bahwa terdapat kemungkinan contingencies yang berada di luar kendalinya. Ada tanggung jawab untuk membayar klaim pada suatu waktu di masa yang akan datang.
Jawaban: a komponen biaya dalam premi: lihat di atas b Aspek komersial yang harus dipertimbangkan: lihat di atas
6.10.
Uraikan mengapa inflasi merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam penetapan premi. (Mar 2009 No. 7) Jawaban: Penanggung harus mempertimbangkan perubahan nilai uang Biaya klaim dapat meningkat bukan karena meningkatnya besaran klaim itu sendiri, tapi akibat turunnya nilai uang
6.11.
Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan: (Sept 2006 No. 10, Sept 2008 No. 12) a. Pengertian reasuransi b. 5 (lima) alasan perusahaan asuransi membeli proteksi reasuransi Jawaban: a. Pengertian reasuransi Reasuransi adalah persetujuan antara Penanggung (Ceding company ) dan reasuradur, di mana penanggung menyetujui untuk menyerahkan /melimpahkan seluruh atau sebagian risiko atas suatu pertanggungan yang ditutupnya (ditanggung) kepada reasuradur, dan dengan menerima premi dari dari penanggung sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya, reasuradur menyetujui untuk membayar ganti rugi
dengan jumlah yang sama, sementara itu premi akan turun (tertanggung akan memperoleh manfaatnya). Di lain pihak, klaim tidak berubah (tidak turun). Akibatnya karena ditemukan situasi dengan loss ratio yang buruk, yaitu: nilai klaim tetap sedangkan premi yang diterima turun dan tidak sesuai dengan yang seharusnya untuk membentuk dana klaim tersebut. 2.
Stabilisasi kondisi keuangan Perusahaan asuransi menghadapi ketidakpastian mengenai frekuensi terjadinya klaim dan berapa besar klaim yang harus dibayarnya. Perusahaan asuransi dapat mengurangi fluktuasi biaya klaim yang mungkin terjadi dengan membayar sejumlah premi yang pasti kepada reasuradur dan reasuradur akan membantu direct insurer dalam menstabilkan tingkat kerugiannya.
3
Confidence untuk ekspansi bisnis Dengan dihilangkannya beberapa ketidakpastian melalui pengalihan risiko kepada reasuradur, direct insurer mendapatkan rasa yakin (confidence) untuk memperbesar bisnisnya. Ini terutama dimaksudkan untuk perusahaan asuransi yang ingin menutup jenis pertanggungan yang masih baru bagi mereka, namun karena belum punya pengalaman, mereka belum mempunyai catatan atau statistik yang mengungkapkan tentang loss ratio dari jenis pertanggungan tersebut. Karena itu dipilih bentuk asuransi Stop Loss, sehingga bila loss ratio melebihi ratio tertentu, selebihnya akan dibebankan kepada reasuradur, baik keseluruhannya atau hanya sebagian.
4
Catastrophe protection Keadaan finansial direct Insurer dapat menjadi sangat buruk dalam hal ia harus
Jawaban: a. 5 (lima) alasan perusahaan asuransi membeli proteksi reasuransi Jawaban: Lihat di atas b1 4(empat) pihak yang berperan sebagai pembeli 1.
Direct Insurers. Kelompok ini menggambarkan penanggung biasa yang betransaksi asuransi dengan Publik umum. Para penanggung membeli reasuransi dengan sejumlah alasan sebagaimana sudah dijelaskan sebelunmya.
2.
Captive Insurance Companies Perusahaan dimiliki oleh satu induk perusahaan yang bukan asuransi. Perusahaan ini melakukan transaksi di mana asuransi dapat menetapkan satu anak perusahaannya. Captive Company tidak cukup besar untuk menjamin resikonya sendiri sehingga proteksi reasuransi untuk jumlah yang sangat besar biasanya dibutuhkan. Captive dapat menahan sekian presentase risiko atau satu proporsi tetap dan seimbang dan biasaya bagian yang terbesar dijamin.
3.
Lloyd 's Syndicates. Sebagaimana dipelajari sebelumnya tentang Lloyd, masing-masing syndicate dibentuk oleh para member dan para members mempunyai liability yang tak terbatas. Reasuransi juga merupakan satu cara di mana mereka dapat menempatkan beberapa batas atas kerugian personal yang mungkin dialami oleh
1.
Reinsurers. Sejumlah besar bisnis reasuransi dijamin oleh perusahaan asuransi. Terdapat beberapa perusahaan reasuransi besar yang spesialisasi dalam reasuransi d an tidak menjamin bisnis direct/langsung. Mereka adalah perusahaan internasional yang bertransaksi di banyak tempat di dunia ini. Sejumlah perusahaan reasuransi dimiliki oleh satu perusahaan asuransi composite yang besar namun bekerja secara independent.
2.
Direct Insurers Perusahaan asuransi biasa juga bisa bertransaksi reasuransi. Mereka bisa saja diminta untuk menyediakan reasuransi bagi sesama perusahaan asuransi lain dan bahkan bagi perusahaan reasuransi. Di pasar, mereka bisa sebagai Bnyer dan juga sebagai Seller.
3.
Captive Insurance companies Captive insurance company, dapat juga sebagai penjual proteksi reasuransi bila menjamin bisnis di luar bisnis perusahaan induk atau diistilahkan" writing third party business". Pada banyak kasus hanya sebagian kecil saja dari jenis bisnis dijamin reasuransinya oleh perusahaan captive, sebagian besarnya direasnransikan kepada petusahaan captive lain atau perusahaan asuransi yang bukan captive. Akhirnya Perusahaan captive bisa berperan sebagai Buyer dan juga sebagai Seller.
4.
Pools Dalam kasus di mana resik sangat besar, tidaklah mungkin menempatkan semuanya
tidak dapat memilih-milih risiko mana saja yang akan ditawarkan dan manasaja yang akan ditahan sendiri Reasuradur mendapatkan rentang yang luas atas tingkat risiko dan dapat mencapai keseimbangan yang wajar antara risiko-risiko yang baik dan yang buruk. Penanggung langsung mendapat fasilitas reasuransi otomatis dan tidak harus mengatur secara individual nutuk setiap risiko
6.14.
Dalam kaitan dengan reasuransi treaty, jelaskan. (Mar 2006 No. 14) a. 2 (dua) bentuk reasuransi proporsional beserta metode perhitungan preminya b. 2 (dua) bentuk reasuransi non-proporsional beserta metode perhitungan preminya Jawaban: a. 2 (dua) bentuk reasuransi treaty proporsional (Bobot 50%) (i)
Quota share Suatu proporsi yang pasti dari setiap risiko sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian treaty akan direasuransikan
Contoh: Penanggung langsung (direct Office) sepakat untuk mereasuransikan 60% dari penutupan asuransi yang diterimanya; maka jika harga pertanggungan suatu risiko adalah EUR 100.000 maka direct office akan menahan / menanggung sendiri EUR 40.000 dan mereasuransikan EUR 60.000 (ii)
Surplus
b.
Profit commission diberikan reasuradur kepada direct office jika bisnis reasuransi tersebut ternyata bagus hasilnya
Reasuransi non proporsional (Bobot 50%) Reasuradur setuju untuk membayar jumlah melebihi dan di atas (in excess of) suatu jumlah yang direct office setuju untuk menahannya (reatain) 2 bentuk reasuransi treaty non proporsional (i)
Excess of loss * Direct office membayar kerugian USD x pertama dari suatu kejadian, dan reasuradur membayar USD y di atas USD x tersebut
Contohnya di bawah ini: Direct office membayar USD 5.000 atas setiap kerugian yang timbul dari suatu kejadian dan mempunyai treaty yang menjamin USD 45.000 di atas (in excess of) USD 5.000 (ii)
Stop loss (excess of loss ratio) * Rreasuransi melindungi suatu portfolio risiko secara keseluruhan , bukan secara individual
*
Ketika loss ratio suatu cabang asuransi lebih dari suatu angka tertentu, reasuradur setuju untuk membayar. Loss ratio berupa klaim sebagai persentase terhadap premi. Contoh:
6.15.
Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2009 No. 13) a. Perbedaan antara reasuransi facultative dengan treaty (Bobot 20%) b. masing-masing 2 (dua) bentuk reasuransi proportional treaty dan non-proportional treaty (Bobot 40%) c. metode perhitungan premi reasuransi proportional treaty dan non-proportional treaty(Bobot 40%) Jawaban: a. Reasuransi facultative Setiap risiko, secara individual, ditawarkan oleh Penanggung Langsung (direct office = reinsured = ceding company) kepada Penanggung Ulang (reinsurer) Penanggung Ulang dapat memutuskan apakah akan mengkasep atau menolak risiko yang ditawarkan tersebut melibatkan beban administrasi yang cukup banyak dan biaya yang lebih besar Reasuransi treaty perjanjian dibuat antara Penanggung Langsung dan Penanggung Ulang dimana semua risiko yang masuk dalam parameter tertentu yang telah disepakati akan ditawarkan (ceded) kepada Penanggung Ulang Penanggung Ulang tidak dapat menolak risiko yang ditawarkan tersebut Penanggung Langsung tidak dapat memilih-milih risiko mana yang akan ditawarkan dan mana yang akan ditahan sendiri Penanggung Ulang diuntungkan dengan menerima semua risiko, tidak hanya melulu risiko-risiko yang buruk saja yang memang memerlukan proteksi,
dalam treaty dengan 10 lines, misalnya, Penanggung Ulang dapat mengaksep risiko sebesar USD 4,4 juta (= retensi USD 400 ribu ditambah 10 x lines masing-masing USD 400 ribu)
2 (dua) bentuk non-proportional treaty (i) Excess of loss Penanggung Langsung akan membayar sejumlah USD x yang pertama dari suatu kerugian yang timbul dari suatu kejadian dan Penanggung Ulang akan membayar USD y sisanya di atas dari (in excess of) USD x tersebut (ii)
c.
Stop loss (excess of loss ratio) Memberikan proteksi atas keseluruhan portofolio risiko ketimbang untuk kerugian-kerugian individual Jika loss ratio untuk suatu kelas asuransi melebihi suatu nilai tertentu, Penanggung Ulang setuju untuk membayar kelebihan tersebut Pada umumnya Penanggung Ulang tidak akan membayar 100% kelebihan di atas loss ratio tersbut, karena akan menjadi kontra-insentif bagi Penanggung Langsung untuk melakukan underwriting yang prudent Contoh: Penanggung Ulang akan membayar 75% dari setiap jumlah yang melebihi suatu nilai ratio tertentu
Metode perhitungan premi untuk : Proportional treaty (i) straightforward Proteksi reasuransi berupa suatu proporsi yang t
umumnya, hasil statistik/pengalaman sebelumnya digunakan sebagai dasar bagi penetapan premi selanjutnya
6.16.
Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2009 No. 13) a. perbedaan antara reasuransi facultative dan treaty (bobot 25%) b. perbedaan antara proportional treaty dan non-proportional treaty (bobot 25%) c. masing-masing 2 (dua) bentuk proportional treaty dan non-proportional treaty (bobot 40%) Jawaban: lihat di atas
6.17.
Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2008 No. 13) a. Pengertian reasuransi b. Perbedaan antara reasuransi facultative dan treaty b. Perbedaan antara proportional treaty dan non-proportional treaty Jawaban: lihat di atas
6.18.
Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2008 No. 13) a. perbedaan antara reasuransi facultative dengan treaty b. masing-masing 2 (dua) bentuk reasuransi proportional treaty dan non-
Bila perusahaan-perusahaan tersebut atau co-insurers setuju atas syarat-syarat polis, perusahaan-perusahaan tersebut menerbitkan “signing slip” kepada leading office yang memberikan wewenang kepada leading office untuk memberikan tanda tangan atas nama mereka. Leading office akan menyiapkan dan menandatangani “collective policy” atas nama seluruh penanggung. Polis ini identik terhadap polis lainnya dengan 3 pengecualian: a. tidak ada heading, yaitu nama dan alamat perusahaan tidak nampak di muka polis b. di mana saja di setiap klausula, kata “penanggung” digunakan sebagai pengganti kata “perusahaan” c. listing seluruh perusahaan yang on risk beserta bagiannya dalam persentase dan nomor individu referensi perusahaan termasuk di dalam polis
b.
Perbedaan pokok antara koasuransi dan reasuransi dari sisi tertanggung. Bila terjadi klaim: 1. Tertanggung harus menunggu untuk mendapatkan beberapa penanggung 2. Tertanggung tidak mendapatkan pembayaran penuh 100% setelah klaim disetujui kedua belah pihak (menuggu pembayaran dari masing co member) 3. Sering terjadi dispute diantara member bila leader kurang kompeten
c.
4 (empat) manfaat utama reasuransi bagi penanggung langsung. Jawaban : lihat di atas (alasan membeli reasuransi)
7.1.
Dalam kaitan dengan penanganan klaim, jelaskan peranan : (Sept 2012 No. 11)
a. b. c.
Petugas klaim perusahaan asuransi Penilai kerugian Ahli forensik
Jawaban: a.
Petugas klaim perusahaan asuransi. Departemen klaim hendaknya dikelola oleh personil yang kompeten dan profesional. Hal ini sangat penting untuk memastikan pengelolaan dana perusahaan asuransi dengan efektif dan baik. Peran personil klaim adalah untuk: Menangani semua klaim yang diajukan dengan cepat dan adil Mampu menganalisa dan mengetahui antara klaim nyata dan palsu Menentukan biaya klaim yang realistis sebelum pembayaran (atau disebut dengan Cadangan) Menentukan apakah pihak lain, seperti perusahaan adjuster asuransi, perlu dilibatkan, dan Dapat menyelesaikan klaim dengan biaya seefektif mungkin.
• • •
•
•
b.
Penilai kerugian (Loss accesor) Penilai kerugian ditunjuk oleh tertanggung untuk mempersiapkan dan menegosiasikan klaim atas nama mereka. Biaya penilai yang dibayar oleh tertanggung tetapi biaya ini tidak membentuk bagian dari klaim tertanggung dan tidak dapat pulih
menginformasikan jumlah ini kepada tertanggung. Tujuan mereka adalah untuk merundingkan suatu penyelesaian, dalam hal kebijakan, yang adil untuk kedua perusahaan asuransi dan tertanggung. Adjuster asuransi Chartered adalah anggota dari Chartered Institute of Loss Adjusters. Adjuster Kerugian bertindak sebagai pihak yang independen, profesional, dan berkualitas. Mereka dibayar oleh perusahaan asuransi yang memerintahkan mereka. Komisinya biasanya ditentukan oleh presentase dari nilai kerugian. f.
Surveyor dan penyedia layanan forensik
Surveyor melakukan tugasnya atas nama perusahaan asuransi. Dalam hal ini kita akan fokus pada peran surveyor dalam kaitannya dengan klaim. Secara etimologis istilah 'forensik': artinya “untuk membawa kepada suatu kejelasan dalam domain publik”. Penerapannya yang paling jelas terlihat dalam kegiatan investigasi TKP untuk menemukan bukti-bukti pendukung fisik. Pada prinsipnya, para ahli akan menggunakan teknik yang sama dalam situasi klaim, untuk menentukan penyebab pasti dari kerugian atau kerusakan. Penanggung akan mempekerjakan spesialis untuk daerah investigasi yang berbeda. Daerah ini sangat luas dan mencakup: -
Meneliti penyebab dari kebakaran dan asal-usulnya Mengumpulkan bukti yang menunjukkan penipuan atau tindakan yang disengaja Menentukan apakah ada sarana perambatan api yang digunakan Melihat apakah kurangnya pemeliharaan andil terhadap kerusakan
Jawaban: a. 7(tujuh) hal yang perlu diteliti oleh petugas klaim 1. Polis operative pada saat terjadi kerugian 2. Tertanggung benar mengasuransikan 3. Peril dicover dalam polis 4. Tertanggung telah merngambil langkah-langkah untuk mengurangi kerugian 5 Segala kondisi/warranty telah dilengkapi oleh tertanggung 6. Tidak ada pengecualian yang tepat 7 Nilai kerugian reasonable 8 Premi sudah dibayar lunas b.
Jelaskan peranan loss adjuster Dalam klaim asuransi kebakaran, penanggung biasanya menunjuk perusahaan loss adjusters untuk melakukan investigasi atas klaim dan memberikan rekomendasi tentang pembayaran klaim tersebut.
c
Jelaskan perbedaan antara indemnity dan reinstatement dalam perhitungan ganti rugi Indemnity Adalah kompensasi finansial yang pasti dan cukup menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan tertanggung sesudah kerugian sebagaimana yang ia alami segera sebelum peristiwanya terjadi.
7.4.
Uraikan apa yang dimaksud dengan proximate clause Jawaban: The active, efficient cause that sets in motion a train of events which brings about a result, without the intervention of any force started and working actively from a new and independent source (Pawsey v Scottish Union and National, 1907). (Penyebab yang aktif, efisien yang berlangsung dalam suatu rangkaian yang menimbulkan suatu akibat, tanpa adanya intervensi dari setiap kekuatan, yang dimulai dan beroperasi secara aktif dari sumber/sebab baru yang berdiri sendiri)
7.5.
Uraikan penyebab dari kerugian Jawaban:
Single cause (penyebab tunggal) Chain of event (penyebabnya lebih dari satu atau sederetan penyebab) Dua kriteria yang perlu diperhatikan adalah : unbroken sequence (sederetan penyebab yang tidak terputus) broken sequence (sederetan penyebab yang terputus): Concurrent causes: 2 kejadian yang timbul pada saat bersamaan, tetapi masingmasing berdiri sendiri
Franchise Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
c.
4(empat) metode dalam memberikan indemnity Payment (of money) atau cash (Bobot 25%) 1.
2.
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara membayar sejumlah uang tunai. Kontrak asuransi adalah janji akan membayar sejumlah uang bila terjadi kerugian. Cara pembayaran menurut pengalaman: dengan uang kontan, dengan cheque, dengan giro bilyet Jika menyangkut pihak ketiga pembayaran seperti tersebut di atas langsung kepada pihak ketiga. Biasanya dilakukan untuk asuransi kebakaran, marine dan life
Repair (Bobot 25%) Penanggung memberikan indemnitas dengan cara memperbaiki obyek asuransi yang mengalami kerusakan. Biasanya untuk asuransi kendaraan bermotor Penanggung dapat memberikan indemnity dengan cara ini, biasanya dia menyediakan fasilitas bengkel atau bahkan bengkel kepunyaan penanggung sendiri.
7.8.
Jelaskan (Mar 2013, No. 11) a. Pengertian prinsip Indemnitas b. 4 (empat) opsi bagi penanggung dalam penerapan prinsip indemnitas c. pengukuran indemnitas menurut Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia Jawaban: a. Lihat di atas b. Lihat di atas mengenai 4(empat) metode dalam memberikan indemnity c. lihat metode dalam pemberian indemnity
7.9.
Uraikan 4 (empat) pilihan cara pemberian ganti rugi yang dapat diambil berdasarkan Polis Standar Asuransi kebakaran Indonesia(PSAKI) (Okt 2010 No. 7) Jawaban: lihat metode dalam pemberian indemnity
7.10.
Dalam kaitan dengan ketentuan penyelesaian klaim berdasarkan polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia, jelaskan: (Sept 2013, No. 14) a. Empat pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi b. batas penetapan ganti grugi c. pengukuran indemnitas menurut Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia Jawaban: a. Lihat di atas. b. Lihat jawaban di soal setelah soal ini.
7.12.
3.
Excess Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang dalam pembayaran klaim Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai k esepakatan jumlah Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari i ndemnity
4.
Franchise Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
5.
Limit Adalah batas jumlah maksimum penggantian wardingnya “In the event of loss not more than Rp 500.000,- akan dibayar setiap kejadian loss ” Jadi Rp 500.000,- adalah maksimum limit penggantian apabila kerugiannya Rp 700.000,- maka jumlah yang dibayar adalah tetap Rp 500.000,-
6.
Deductible Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam pabrik Rp 150 juta.
Uraikan penerapan ketentuan average dalam perhitungan jumlah ganti rugi. (Mar 2009 No. 8)
a. b. c.
Lihat di atas Lihat di atas Kewajiban Tertanggung pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan berdasarkan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia Tertanggung, sesudah mengetahui atau pada waktu ia dianggap seharusnya sudah mengetahui adanya kerugian atau kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam Polis, wajib : segera memberitahukan hal itu kepada Penanggungdalam waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan keterangan tertulis yang memuat hal ikhwal yang diketahuinya tentang kerugian atau kerusakan tersebut. Keterangan tertulis itu harus menguraikan tentang segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang, rusak dan terselamatkan serta mengenai penyebab kerugian atau kerusakan yang terjadi paling lambat dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak terjadinya kerugian dan atau kerusakan, mengajukan tuntutan ganti rugi kepada Penanggung tentang besarnya jumlah kerugian yang diderita. -
-
-
•
Pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan, Tertanggung wajib : sedapat mungkin menyelamatkan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan serta mengijinkan pihak lain untuk menyelamatkan harta benda dan atau kepentingan tersebut mengamankan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih bernilai memberikan bantuan sepenuhnya kepada Penanggung atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk melakukan penelitian atas kerugian atau
Dan jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku) l ebih besar dari harga sebenarnya dari harta benda dan atau kepentingan yang dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya kerugian, maka jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh berdasarkan Polis ini berkurang secara proporsional menurut perbandingan antara harga pertanggungan polis ini dengan jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku), tetapi premi tidak dikurangi atau dikembalikan. a.2
a.3
b.
Ketentuan di atas akan dijalankan, biarpun segala pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa polis yang diterbitkan pada hari yang berlainan, dengan tidak mengurangi ketentuan pada Pasal 277 Kitab UndangUndang Hukum Dagang, yaitu jika pertanggungan atau semua pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada tanggal Polis ini dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (15.1.) di atas. Dalam hal terjadi kerugian atau kerusakan, Tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan-pertanggungan lain yang sedang berlaku atas harta benda dan atau kepentingan yang sama pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan. Dalam hal Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini maka haknya atas ganti rugi menjadi hilang.
Pertangungan Dibawah Harga b.1 Jika pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, di mana harga pertanggungan keseluruhan harta benda lebih kecil daripada nilai sebenarnya dari keseluruhan harta benda yang
yang telah dijalani, telah terjadi klaim y ang jumlahnya melebihi jumlah premi yang tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan. maka Tertanggung tidak berhak atas pengembalian premi untuk jangka waktu pertanggungan yang belum dijalani.
7.16.
Sebutkan 4 (empat) contoh fraud dalam klaim asuransi (Mar 2007 no 8) Jawaban: • Mengada-adakan suatu kejadian kerugian yang sebenarnya tidak terjadi; Misal: Perampokan padahal sebenarnya bohong • Membesar-besarkan jumlah barang yang hilang akibat suatu pencurian yang secara jujur dilaporkan terjadi Secara sengaja menciptakan suatu kejadian yang dijamin; mis. menumpahkan cat • pada karpet di rumah Membesar-besarkan akibat dari suatu kejadian yang dijamin; mis. berpura-pura • seolah-olah terjadi cedera badan yang lebih parah dari yang sebenarnya dialami untuk memperoleh kompensasi yang lebih besar
7.17.
Berdasarkan Polis standar Asuransi Kebakaran Indonesia : (Mar 2010 No. 13) a. b.
Jelaskan ketentuan tentang fraudulent report Uraikan 4 (empat) hal dapat menyebabkan hilangnya hak ganti rugi
3.
4.
c.
Tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis bahwa Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi. Hak Tertanggung atas ganti rugi yang lebih besar dari yang disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung memberitahukan secara tertulis, Tertanggung tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.
4 (empat) pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi: 1.
Payment (of money) atau cash Penanggung memberikan indemnitas dengan cara membayar dengan sejumlah uang tunai. Kontrak asuransi adalah janji akan membayar sejumlah uang bila terjadi kerugian. Cara pembayaran menurut pengalaman: dengan uang kontan, dengan cheque, dengan giro bilyet Jika menyangkut pihak ketiga pembayaran seperti tersebut di atas langsung kepada pihak ketiga Biasanya dilakukan untuk asuransi kebakaran, marine dan life
2.
Repair Penanggung memberikan indemnitas dengan cara memperbaiki obyek
7.18.
Apabila terjadi total loss, indemnity dilakukan dengan cara rebuilding, sedangkan apabila terjadi partial loss dilakukan repair
Uraikan apa yang dimaksud dengan new for old Jawaban: New for old berlaku dalam Household policy. Pada dasarnya asuradur setuju untuk membayar kerusakan dengan barang yang baru sekalipun barang tersebut telah dibeli beberapa tahun yang lalu tanpa dikurangi unsur wear and tear. New for loss juga berlaku dalam Motor Car policy di mana kendaraan yang masih dalam usia tertentu akan mendapatkan penggantian mobil baru dengan merk dan spesifikasi yang sama jika terjadi total los.
7.19.
Dalam kaitan dengan modifikasi terhadap prinsip indemnitas, uraikan pengertian polis agreed value dan polis first loss (Sept 2012 No. 7). Jawaban: Agreed value Pembayaran klaim sesuai dengan jumlah harga yang disepakati yang setara dengan jumlah kerugian property pada waktu dan tempat kejadian. First Loss Insurance Misal, sebuah gudang berisi penuh barang-barang senilai Rp 1.000.000.000 dan nampaknya tidak mungkin bahwa pencuri dapat mengambil seluruh isi gudang tersebut. Tertanggung
b.
3 (tiga) sumber timbulnya subrograsi 1. Tort Kesalahan yang sifatnya perdata (civil wrong), yang merupakan bagian dari common law Inggris, dan bukan merupakan tindakan kr iminal. 2.
Contract Salah satu bagian dari common law adalah kontrak. Dalam hubungannya dengan subrogasi, ada kasus-kasus di mana: seseorang yang memiliki contractual right untuk kompensasi atas kesalahan, dan dalam hukum kebiasaan dagang ada ketentuan bahwa bailees tertentu bertanggung jawab, misalkan pemilik hotel
3
Statute Dalam Riot Damage Act 1886 di mana seseorang menderita kerugian / kerusakan sebagaimana yang telah disebutkan dalam UU tersebut dan telah diberikan indemnity, maka asuradir mempunyai hak subrogasi untuk memperoleh recovery dari pihak polisi.
Karena dalam Act tersebut dinyatakan bahwa asuradir harus menyampaikan tuntutan subrogasinya kepada pihak kantor polisi paling lama 14 hari sejak kejadian huru hara, maka pihak tertanggung hanya diberikan batas waktu 7 hari untuk mengajukan indemnity atas polis yang menutup huru hara tadi. Subject matter of insurance
Tejemaannya: Dalam hal adanya klaim yang timbul di bawah polis ini, Penanggung setuju untuk melepaskan segala hak, pemulihan atau keringanan yang mungkin menjadi hak mereka melalui prinsip subrogasi yang berdiri atas perusahaan induk dalam hubungannya dengan anak atau induk kepada tertanggung sebagaimana didefinisikan dalam bagian 102 dalam the company’s act 1997. Sesuai prinsip dasar asuransi, maka hak subrogasi baru bisa dipakai setelah Penanggung melunasi kewajibannya kepada tertanggung, tetapi dengan klausul ini penanggung tidak berhak menggunakan hak subrogasinya walaupun proses ganti rugi telah selesai;
7.22.
Hak subrograsi dalam perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 284 kitab undang undang hukum Dagang (KUHD) (Sept 2009 No. 2) Jawaban: Penanggung telah membayar kerugian barang yang dipertanggungkan, memperoleh semua hak yang sekiranya dimiliki tertanggung terhadap pihak ketiga berkenaan dengan kerugian itu, dan tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang mungkin merugikan hak penanggung, terhadap pihak ketiga itu.
7.23.
Dalam kaitannya dengan ketentuan tentang klaim dalam polis asuransi, jelaskan (Sept 2013, No. 12) Pengertian contribution
c.
Dalam kasus Burnand v. Rodonachi, prinsip subrogasi diketengahkan di mana asuradur yang telah memberikan indemnity, berhak menerima kembali dari tertanggung sesuatu yang diterima tertanggung dari sumber lain. Hal yang mendasar adalah bahwa tertanggung berhak atas indemnity tapi tidak boleh lebih dari itu. Subrogasi membolehkan asuradur menggantikan kedudukan tertanggung dalam memperoleh keuntungan atas adanya kejadian yang dijaminkan.
Perbedaan antara excess, deductible, dan franchises Excess: Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang dalam pembayaran klaim Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai k esepakatan jumlah Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity Deductible: Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam pabrik Rp 150 juta. Franchises: Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
Corollary of indemnity Memfokuskan pada proporsi tanggung jawab penanggung yang bertanggung jawab atas peril / subject matter of insurance yang sama, dalam hal terjadi double insurance sehingga tertanggung tidak mendapatkan indemnity lebih dari kerugian yang diderita.
Hal yang pokok di sini adalah bila penanggung telah membayar ganti rugi penuh, penanggung dapat menutup kerugiannya dari penanggung lain dengan proporsi yang seimbang b.
Timbulnya kontribusi Berdasarkan common law, kontribusi berlaku apabila terdapat hal-hal sebagai berikut: 1. adanya dua atau lebih polis indemnity 2. polis-polis dimaksud menutup kepentingan bersama (common interest)
Case North British & Mercantile v Liverpool & London & Globe (18 77) dikenal sebagai case “The King and Queen Granaries” . Rodocanachi mendepositkan padi di lumbung yang dimiliki oleh Barnett. Barnett mengasuransikannya. Pemilik mengasuransikannya untuk melindungi interestnya sebagai pemilik. Ketika terjadi kebakaran, penanggung penjamin/pengelola membayar dan mencari recovery dari penanggung pemilik padi. Karena interest berbeda, yang satu sebagai penjamin dan yang lain sebagai pemilik, diputuskan bahwa kontribusi tidak berlaku. Case tersebut membuktikan bahwa untuk kontribusi antara polis-polis timbul di dalam hukum, interest in subject matter o f insurance harus sama.
Jawaban: lihat di atas
7.27.
Berdasarkan Polis standar Asuransi Kebakaran Indonesia : (Sept 2011 No. 14) a. 4 (empat) pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi b. Cara penetapan / perhitungan ganti rugi c. ketentuan tentang fraudulent report Jawaban: Lihat di atas
7.28.
Dalam kaitan dengan penyelesaian perselisihan klaim, uraikan : (Mar 2007 No. 14) a. perbedaan antara litigation dan arbitration (bobot 25%) b. pengertian Alternative Dispute Resolution (ADR) (bobot 20%) c 3 (tiga) bentuk Alternative Dispute Resolution (ADR) (bobot 45%) Jawaban: a Litigation Pengajuan tuntutan melalui pengadilan oleh Tertanggung atau Pemegang Polis (Policyholder) atas klaim yang ditolak dibayar oleh Penanggung atas perselisihan tentang dijamin atau tidaknya suatu klaim menurut Polis, atau tentang timbul atau tidaknya kewajiban Penanggung untuk membayar klaim. Tidak ada yang dapat menghalangi Tertanggung untuk mengajukan tuntutan melalui pengadilan Tidak bersifat sukarela (voluntary)
c
3 (tiga) bentuk ADR : 1. Mediation and conciliation Pihak ketiga memilih seorang mediator yang dibekali pernyataan tertulis oleh kedua pihak Mereka mendiskusikan kasusnya secara mendalam dengan masingmasing pihak dan menegaskan bahwa opini mereka adalah murni berdasarkan tanpa-praduga Masing-masing pihak dapat meminta mediator tidak meneruskan ke pihak lawan informasi yang dianggapnya rahasia Tujuan utama diskusi adalah untuk mengidentifikasi masalah sebenarnya dari ketidaksepakatan dan kemudian menyempitkan perselisihan itu sendiri Mediator akan menyarankan pemecahan yang konstruktif Umumnya proses mediasi dilakukan dalam waktu yang sama dan pada tempat yang sama sehingga mediator dapat leluasa berpindah dari satu pertemuan ke Pertemuan yang lain selama para pihak belum secara formal mengadakan pertemuan Sangat penting bahwa pihak-pihak diwakili oleh orang-orang yang mempunyai kuasa (authority) untuk membentuk suatu kesepakatan pada hari itu 2.
Mini-trial of structured settlement procedure Para pihak menunjuk seseorang yang netral untuk menjadi ketua dalam “persidangan” yang terdiri dari seorang ketua dan wakil senior dari masing-masing pihak
Jawaban: a. Perbedaan antara arbitratation dan litigation Jawaban : Lihat di atas b.
Ketentuan arbritase menurut polis-polis standar Indonesia yang dikeluarkan oleh AAUI. Pada umumnya polis asuransi standar Indonesia memuat klausula arbitrase yang mengatur bahwa dalam hal terjadi perselisihan tentang klaim (claim disputes), masalah itu akan diselesaikan melalui arbitrase.
Klausula arbitrase biasanya juga mengatakan bahwa putusan arbiter yang ditunjuk untuk memeriksa perkara itu akan mengikat bagi kedua belah pihak yang berperkara. Polis-polis asuransi standar Inggris biasanya memuat klausula arbitrase yang mengatur bahwa hanya perselisihan yang menyangkut soal jumlah klaim saja yang diserahkan kepada arbitrase. Jadi perselisihan tentang klaim yang diserahkan kepada arbitrase untuk diputuskan adalah perselisihan tentang klaim yang liabilitynya telah diakui oleh penanggung dan hanya jumlah klaim yang masih atau tidak diakui oleh penanggung. Sebagian polis asuransi standar Indonesia emuat suatu klausula arbitrase yang menyatakan bahwa bilamana terjadi perselisihan tentang klaim, baik mengenai masalah apakah penanggung liable atau tidak maupun tentang jumlah klaim, dapat diminta penyelesaiannya melalui arbitrase.
7.31.
Uraikan pengaturan penyelesaian sengketa melalui arbritase menurut polis-polis standard AAUI. (Sept 2009 No. 14) Jawaban: Perselisihan diselesaikan melalui arbitrase dengan ketentuan: 1. Kedua belah pihak menunjuk 1 arbiter, maksud ini disampaikan secara tertulis oleh yang bersangkutan ke pihak lainnya. 2. Bila tidak terlaksana dalam 15 hari, masing-masing menunjuk satu arbiter dan kedua arbiter tersebut menunjuk arbiter ketiga 3. Bila tidak terlaksana dalam 60 hari, pihak yang lebih siap memohon kepada DAI mengangkat 3 orang arbiter yang salah satunya menjadi Ketua Majelis Arbitrase 4. Kematian salah satu pihak tidak membatalkan/mempengaruhi kekuasaan arbiter. Bila arbiter meninggal, pihak yang menunjuk ar biter tersebut menunjuk penggantinya. 5. Hak, kewajiban dan tanggung jawab serta tata cara perdagangan arbitrase ditetapkan oleh para arbiter dan didasarkan kepada peraturan perundangan yang berlaku
7.32.
Jelaskan tentang arbitrase dalam Polis Standar Asuransi kebakaran Indonesia: (Mar 20 11 No. 12, Mar 2012 No. 14) Jawaban: Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan timbul sejak Tertanggung atau Penanggung menyatakan secara tertulis
2. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan dalam penunjukkan Arbiter ketiga, Tertanggung dan atau Penanggung dapat mengajukan permohonan kepada ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya di mana termohon bertempat tinggal untuk menunjuk para Arbiter dan atau ketua Arbiter. 3. Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Majelis Arbitrase Ad Hoc terbentuk. Dengan persetujuan para pihak dan apabila dianggap perlu oleh Majelis Arbitrase Ad Hoc, jangka waktu pemeriksaan sengketa dapat diperpanjang. 4. Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat Tertanggung dan Penanggung. Dalam hal Tertanggung dan atau Penanggung tidak melaksanakan putusan Arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan perintah ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya di mana termohon bertempat tinggal atas permohonan salah satu pihak yang bersengketa. 5. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam pasal ini berlaku ketentuan yang diatur dalam undang-undang tentang arbitrase, yang untuk saat ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
8.1.
Jelaskan 5 (lima) hal yang menjadi sasaran pengawasan Pemerintah terhadap industri asuransi yang tujuannya untuk melindungi kepentingan masyarakat secara umum. (sept 2006 no 11, mar 2008 no 14, mar 2009 no 14, mar 2010 no 14) Jawaban: 1. Menjaga solvency Berkaitan dengan pendapatan premi Ditetapkan suatu rasio antara margin dan jumlah bisnis yang diaksep untuk mencegah orang-orang yang bertujuan penipuan (fraudulent) dari menyediakan asuransi; dan bertindak sebagai pengawasan berkesinambungan atas pihak-pihak yang telah melakukan transaksi bisnis asuransi 2.
Equity Juga diartikan morality, fairness atau reasonableness Mengimplikasikan fakta bahwa unsur fairness harus ada di antara penanggung dan pemegang polis Kontrak asuransi cukup kompleks sehingga diperlukan alat kontrol untuk melindungi pemegang polis
3
Competence Tidak ada barang nyata (tangible) yang diperjualbelikan dalam kontrak asuransi; melainkan suatu janji untuk menyediakan indemity; suatu kompensasi yang tepat / pasti
6.
National Insurance jaminan diberikan sepenuhnya oleh suatu Pemerintah contoh : unemplyoment, sickness and widow’s benefits di Inggris
-
8.2.
Pemerintah menanggung risiko tersebut secara langsung di bawah skema national insurance
Jelaskan 5 (lima) aspek yang menjadi objek pengawasan pemerintah terhadap industri Asuransi untuk melindungi kepentingan masyarakat secara umum (Mar 2011 No. 13) Jawaban: lihat di atas
8.3.
Uraikan pengertian solvency margin. (Mar 2006 No. 6, Mar 2009 No. 7, sept 2011 No. 8) Jawaban: Suatu jumlah dimana kekayaan (asset) harus melebihi kewajiban (liabilities) Setiap perusahaan harus menjaga suatu selisih minimum antara kekayaan yang dimilikinya dan jumlah yang harus dibayarnya sebagai kewajiban -
Memperkecil risiko suatu perusahaan asuransi dari tidak mempunyai dana yang cukup untuk membayar klaim saat ini dan yang akan datang
1
Restriction on carrying on Insurance Business Peraturan ini mengatur mengenai hal-hal yang harus dipenuhi jika ingin menjalankan suatu Class of Business
2.
Regulation of Insurance Companies Peraturan ini mengatur hal-hal mengenai keuangan, seperti annual accounts, aktuaris, dll.
3.
Conduct of Insurance Business Mengatur mengenai hal-hal yang sifatnya lebih ke operasional, seperti advertisement, pemberitahuan cooling off pada asuransi jiwa, dll.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
SAMBUTAN KETUA PELAKSANA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pelaksana Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (LSPP AAMAI) menyambut dengan gembira lisensi yang telah diberikan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui SK No. KEP.402/BNSP/X/2013 tanggal 8 Oktober 2013 setelah melalui prosedur dan upaya yang tanpa mengenal menyerah dari jajaran Dewan Pengurus AAMAI, Tim Percepatan Pendirian LSPP AAMAI, Komisi Penguji Sektor Jiwa dan Sektor Kerugian AAMAI serta semua pihak yang terlibat dalam mempersiapkan pendirian LSPP AAMAI yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Pelaksana LSPP AAMAI mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Komisioner BNSP dan Master Asesor BNSP atas bimbingan dan pengarahannya dalam proses pendirian LSPP AAMAI. Pelaksana LSPP AAMAI juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang IKNB atas dukungannya untuk pendirian LSPP AAMAI serta Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang telah memberikan rekomendasi kepada BNSP untuk pen dirian LSPP AAMAI. Tujuan utama pendirian LSPP AAMAI oleh AAMAI adalah untuk meningkatkan standar mutu pemegang gelar profesional AAMAI untuk mendukung tuntutan perkembangan industri perasuransian Indonesia dan upaya pihak Otoritas dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para penyandang predikat ajun ahli maupun ahli asuransi yang merupakan tulang punggung dari pengelolaan usaha perasuransian yang sehat dan profesional serta sekaligus untuk menjawab tantangan yang akan muncul pada era pasar bebas. Adapun tugas utama LSPP AAMAI adalah menyelenggarakan ujian profesi profisiensi yang mengacu kepada unit kompetensi sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian sesuai Standar Khusus AAMAI yang telah mendapat registrasi dari Direktorat Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
PENGANTAR KETUA TIM EVALUATOR SEKTOR ASURANSI KERUGIAN
Dengan telah berdirinya Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (LSPP AAMAI) yang dilisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan SK No. KEP.402/BNSP/X/2013 tanggal 8 Oktober 2013 maka Tim Evaluator LSPP AAMAI Sektor Asuransi Kerugian perlu menerbitkan Buku Panduan Ujian Sektor Asuransi Kerugian LSPP AAMAI sebagai petunjuk bagi peserta uji. Melalui Buku Panduan ini diharapkan peserta dan calon peserta uji profesi profisiensi dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh sertifikat profesi profisiensi yang diberikan oleh LSPP AAMAI kepada peserta uji yang telah berhasil lulus semua unit kompetensi yang dipersyaratkan baik untuk tingkat Ajun Ahli Asuransi maupun Ahli Asuransi Kerugian. Tim Evaluator akan melakukan sosialisasi terhadap implementasi dari Buku Panduan ini agar dapat dipahami lebih baik oleh peserta maupun calon peserta uji. Semoga buku ini dapat menjadi panduan bagi peserta uji yang akan mengikuti ujian-ujian yang diselenggarakan LSPP AAMAI dan kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan saran, masukan dan dukungan sehingga buku panduan ini dapat diterbitkan. Jakarta, November 2013 LSPP AAMAI, Evaluator,
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
DAFTAR ISI Halaman
Sambutan Ketua Pelaksana LSPP AAMAI ..................................................................... Pengantar Ketua Tim Evaluator Sektor Asuransi Kerugian ............................................ Daftar Isi ..........................................................................................................................
1 2 3
UJIAN SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI SEKTOR ASURANSI KERUGIAN (SKEMA SERTIFIKASI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pendahuluan …………………………………………………………………,,,… Pengertian ……………………………………………………………………….. Persyaratan Calon Peserta Uji ………………………………..…………………... Persyaratan Mengikuti Uji Profisiensi LSPP AAMAI ……………………………… Uji Profisiensi LSPP AAMAI …………………………………………………... Daftar Unit Kompetensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian ………………………….. Daftar Unit Kompetensi Ahli Asuransi Kerugian ……………………………….. Keputusan Sertifikasi …………………………...………………………………... Surveilan ………………………………………………………………………… Perpanjangan Sertifikat ………………………………………………………..…. Penggunaan Sertifikat ……………………………………………………………. Syarat Umum Dan Ketentuan …………………………………….…………….... Hak Dan Kewajiban Pemegang Sertifikat LSPP AAMAI ………………………. Sertifikasi LSPP AAMAI …………………………………………………….…. Keluhan, Perselisihan Dan Keberatan …………………………………..……….
5 5 6 6 6 7 8 9 9 9 9 10 11 12 12
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
URAIAN UNIT KOMPETENSI TINGKAT AJUN AHLI ASURANSI SEKTOR KERUGIAN (K.651210.101.01 - K.651210.108.01)
K.651210.101.01 Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi …………………………………………………... K.651210.102.01 Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi K.651210.103.01 Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi …………………………………………………………. K.651210.104.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat ……………… K.651210.105.01 Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi ……… K.651210.106.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi pengangkutan ………………………………………… K.651210.107.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian ………………. K.651210.108.01 Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam bisnis asuransi kerugian ………………………………………...
24 26 29 31 34 37 39 41
URAIAN UNIT KOMPETENSI TINGKAT AHLI ASURANSI SEKTOR KERUGIAN (K.651210.401.01 - K.651210.408.01)
K.651210.401.01 Melakukan pengelolaan dan pengawasan manajemen perusahaan asuransi umum ………………………………………………….. K.651210.402.01 Mensuvervisi Manajemen Underwriting pada Perusahaan Asuransi/Reasuransi Umum …………………………………….
44 47
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
UJIAN SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI) SEKTOR ASURANSI KERUGIAN
I.
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya industri perasuransian di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir ini menjadikan profesi ahli asuransi ini sangat dibutuhkan oleh sektor pemerintahan dan sektor swasta. Untuk itu perlu adanya sebuah perlindungan sebagai bentuk pengakuan terhadap keahlian seseorang dalam profesi ahli asuransi, bentuk perlindungan itu dengan sebuah sertifikasi dan kualifikasi. Sertifikasi berorientasi pada profesi kerja yang memiliki tujuan agar para pemegang sertifikat tidak hanya mampu secara teknis ( skill ) tapi juga kesiapan dan etika kerja, serta mampu beradapatasi dengan regulasi dan standar yang berlaku. Dengan sertifikat kualifikasi kerja seseorang dapat dijamin mutu dan kualitasnya. Poin-poin yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: a. Semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan Otoritas Jasa Keungan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat. b. Prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian. c. Etika usaha yang profesional
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
III. PERSYARATAN CALON PESERTA UJI (Pre-r equi si te of candi date ) SERTIFIKASI AJUN AHLI ASURANSI A. Pendidikan: lulusan SMU/SMK/Sederajat dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun, diutamakan lulusan jenjang pendidikan DIII/S1 B. Sertifikat / Sertifikat Pelatihan: Telah dinyatakan kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat CGI (Certificate in General Insurance) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia
C. Pengalaman : Bagi yang berpendidikan SMU/SMK/Sederajat, telah berpengalaman di industry perasuransian minimal 2 (dua) tahun. D. Rekomendasi : Direkomendasikan oleh perusahaan SERTIFIKASI AHLI ASURANSI A. Sertifikat / Sertifikat Pelatihan: Ajun Ahli Asuransi Kerugian
B. Rekomendasi : Direkomendasikan oleh perusahaan.
IV.
PERSYARATAN
MENGIKUTI
UJI
PROFISIENSI
LSPP
AAMAI
(Request
for
assessment)
SERTIFIKASI AJUN AHLI ASURANSI
1. Mengisi formulir pendaftaran 2. Melampirkan: a. Foto copy sertifikat Certificate in General Insurance dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia yang telah dilegalisir (Peserta baru )
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
2. Uji Profisiensi diselenggarakan oleh Bidang Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi AAMAI (Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI) yang direncanakan khusus dan sesuai dengan kalender rencana kerja LSPP AAMAI yaitu pada setiap bulan Maret dan bulan September. 3. Uji Profisiensi menggunakan metode uji Tertulis Essay dengan jumlah soal sebanyak 14 (empat belas) soal yang terdiri dari 2 (dua) bagian a. Bagian Pertama : Terdiri dari 8 (delapan) soal yang harus dijawab seluruhnya, dengan bobot nilai 25%. b. Bagian Kedua : Terdiri dari 6 (enam) soal pilihan dan yang harus dijawab hanya 4 (empat), dengan bobot nilai 75% Uji Profisiensi diselenggarakan dalam waktu maksimal 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari penyelenggaraan 4. Uji Profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI mengacu kepada Materi Uji Profisiensi untuk Praktek Asuransi ( Insurance Practice), Hukum & Asransi ( Law & Insurance), Praktek Bisnis ( Business Practice), asuransi kerugian komersial dan pribadi (Commercial & Personal Insurance), serta prinsip-prisnip asuransi harta benda dan kendaraan bermotor ( Property Pecuniary&motor Insurance). 5. Uji Profisiensi Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI mengacu kepada Materi Uji Profisiensi untuk Pengelolaan dan Pengawasan Manajemen, Manajemen Underwriting (Underwriting Management ), Reasuransi ( Reinsurace), Manajemen Risiko ( Risk Management ), Administrasi Klaim (Claim Administration), akseptasi lini usaha asuransi rangka kapal dan penerbangan, Analisis Perkembangan Ekonomi ( Analysis of Economic Development ), dan Melaksanakan Fungsi Marketing ( Implementing Marketing Function) 6. Uji Profisiensi diselenggarakan hanya di Jakarta pada tempat uji yang telah terlebih dahulu diverifikasi oleh Bidang Sertifikasi LSPP AAMAI atau di luar Jakarta atas permintaan dari
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
5. 6. 7. 8.
K.651210.105.01
Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi K.651210.106.01 Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi pengangkutan K.651210.107.01 Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian K.651210.108.01 Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam bisnis asuransi kerugian.
Untuk mendapatkan sertifikat profesi profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian peserta uji wajib menempuh dan lulus 6 (enam) unit kompetensi yaitu : -
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.101.01, K.651210.102.01 dan K.651210.103.01 Dan
-
3 (tiga) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi pilihan yaitu : K.651210.104.01, K.651210.105.01, K.651210.106.01, K.651210.107.01 dan K.651210.108.01
VII. DAFTAR UNIT KOMPETENSI Profesi (Profession)
:
AHLI ASURANSI KERUGIAN.
Kode Pekerjaan
:
65.121.02.01
Bidang Pekerjaan
:
Tenaga Ahli Perusahaan Asuransi Kerugian (Kantor Pusat).
Pengguna Jasa
:
Perusahaan Perasuransian Usaha Asuransi Kerugian
LSP Profisiensi A A M A I
-
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3 (tiga) unit kompatensi wajib yaitu : K.651210.401.01, K.651210.402.01 dan K.651210.403.01 Dan
-
2 (dua) unit kompetensi dari 5 (lima) unit kompetensi pilihan yaitu : K.651210.404.01, K.651210.405.01, K.651210.106.01, K.651210.407.01 dan K.651210.408.01
VIII. KEPUTUSAN SERTIFIKASI (Exami nation Decision)
1. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI ditandatangani oleh Ketua Pelaksana LSPP AAMAI dan Sertifikat Profisiensi yang diterbitkan oleh LSPP AAMAI ditandatangani bersama dengan Kepala Bidang Sertifikasi 2. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI ditetapkan atas dasar hasil Uji Profisiensi yang dituangkan dalam Berita Acara Ujian dan ditandatangani Evaluator. 3. Keputusan Sertifikasi LSPP AAMAI bersifat mutlak, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding.
IX. SURVEILAN
1. Dalam rangka memastikan dan memelihara kompetensi para Pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian , maka minimal setiap tahun sekali dilakukan surveilan terhadap seluruh Pemegang Sertifikat LSPP AAMAI. 2. Surveilan dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Pemeliharan Sertifikasi.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSPP AAMAI dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah; 4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi Profisiensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI yang memuat acuan prosedur sertifikasi setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSPP AAMAI yang menerbitkannya, 5. Tidak menyalahgunakan Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI. 6. Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam publikasi, katalog, dll harus ditangani oleh LSPP AAMAI dengan tindakan perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi, pengumuman pelanggaran dan jika perlu tindakan hukum lainnya.
XII. SYARAT UMUM DAN KETENTUAN (General T erm A nd Conditions )
1. Berdasarkan Akte Notaris Ny. Liliana Tanuwidjaja, SH tanggal 24 Maret 2012, LSPP AAMAI adalah Organisasi Sertifikasi yang memiliki otoritas untuk melakukan Uji Profisiensi, dan telah dilisensi oleh BNSP berdasarkan Surat Keputusan Ketua BNSP NOMOR KEP.402/BNSP/X/2013 tangal 8 Oktober 2013 tentang Lisensi Kepada Lembaga Sertifikasi Profisiensi Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia. 2. Akreditasi/Lisensi LSPP AAMAI dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan atau lembaga independen lainnya untuk menjamin kredibilitas LSPP AAMAI. 3. Untuk tujuan sertifikasi, LSPP AAMAI adalah lembaga mandiri yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk mengoperasikan sertifikasi melalui Uji Profisiensi, dimana pengurus LSPP AAMAI tidak didominasi oleh suatu kepentingan pihak tertentu.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
8. Pencabutan sertifikat, jika : a. Pelanggaran terhadap persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI. b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI untuk profesi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian 9. LSPP AAMAI dapat mencabut sertifikasinya, jika pemegang sertifikat LSPP AAMAI tidak mampu memenuhi persyaratan lagi. 10. Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan gelar atau sebutan LSPP AAMAI dan mempublikasikan atau iklan yang menyatakan masih dalam status sertifikasi pemegang sertifikat yang dicabut sertifikasinya harus mengembalikan sertifikat kepada LSPP AAMAI 11. Semua informasi yang didapat dari LSPP AAMAI, selama proses persyaratan pengakuan, pemeliharaan, pencabutan sertifikasi akan diperlakukan secara rahasia kepada pemegang Sertifikat ProfisiensiAjun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian.
XIII. HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAI
PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAIBERHAK untuk: 1. Keluhan, komplain, dan permintaan penyelesaian perselisihan kepada LSPP AAMAI. 2. Mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan sertifikasi ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian. 3. Mendapatkan penjelasan ketika LSPP AAMAImemerlukan informasi tambahan tentang program-program sertifikasi ProfisiensiAjun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian. KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT LSPP AAMAI :
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
XIV. SERTIFIKASI LSPP AAMAI
Sertifikat yang diterbitkan dari LSPP AAMAI; 1. Berlaku selama 3 tahun. 2. Dapat dicabut jika LSPP AAMAI berkesimpulan bahwa pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian gagal untuk memenuhi persyaratan. 3. Setelah dinyatakan dicabut, sertifikat kompetensi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian harus dikembalikan kepada LSPP AAMAIatau masa berlakunya sertifikat telah habis. XV. KELUHAN, PERSELISIHAN DAN KEBERATAN
1. LSPP AAMAI memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan sertifikasi. Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian dapat mengajukan banding secara tertulis yang menyanggah keputusan tidak lebih dari 1 bulan dari tanggal keputusan yang dibuat LSPP AAMAI. Setelah menerima keberatan secara tertulis, LSPP AAMAI membentuk komite yang membantu menyelesaikan dan menjaga rekaman keluhan keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksi. 2. Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian LSPP AAMAI harus memberkan rekaman dari keluhan, keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksinya bila diperlukan dapat menyampaikan keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta tindakan koreksinya. XVI. PERUBAHAN
1. Pemegang sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian akan diberi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
PROSEDUR PEMELIHARAAN, PERPANJANGAN, PENUNDAAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT PROFISIENSI
I.
PEMELIHARAAN SERTIFIKAT (SURVEILAN )
Pemegang sertifikat LSPP AAMAI senantiasa harus selalu memelihara sertifikat profisiensinya agar dapat dipastikan dan terpeliharanya kompetensi para Pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa. Untuk dapat terpeliharanya pemegang sertifikat, setiap pemegang sertifikasi profisiensi harus mengisi formulir update data dan mengirimkannya ke Sekretariat LSPP AAMAI. Pengisian formulir update data harus dikirimkan oleh setiap pemegang sertifikat pada bulan Desember kepada LSPP AAMAI atau dilakukan diluar jadwal tersebut, apabila diminta oleh LSPP AAMAI bila adanya keluhan pihak ke-3 atau adanya kasus sangkaan malpraktek. Formulir update data ada dalam lampiran Buku Panduan ini dan bisa diminta ke Sekretariat LSPP AAMAI atau di diunduh di website LSPP AAMAI lspp.aamai.or.id.
II.
PERPANJANGAN SERTIFIKAT
Jika persyaratan masa berlaku sertifikasi LSPP AAMAI berakhir dan pemegang sertifikat LSPP AAMAI mempunyai keinginan untuk memperpanjang sertifikasi LSPP AAMAI, maka pemegang sertifikat LSPP AAMAI harus mendaftarkan kembali minimnal 2 bulan sebelum masa berlakunya sertifikasi LSPP AAMAI. LSPP AAMAI akan menginformasikan kepada pemegang sertifikat LSPP AAMAI tentang kewajiban mengajukan perpanjangan sertifikasi LSPP AAMAI paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku sertifikasi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
2. Definisi Pengembangan Profesional Berkelanjutan (P2B) adalah peningkatan pengetahuan, pengalaman dan keahlian secara terencana dan pengembangan kualitas pribadi yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas profesional dan teknis selama masa bekerja. Definisi P2B secara luas ini telah dipilih karena yang menyandang sertifikasi ”Ajun Ahli” dan ”Ahli” asuransi terdiri dari para spesialis yang membutuhkan pengembangan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya Pengembangan profesional ini meliputi pemutakhiran pengetahuan tehnis, pengembangan manajemen dan segi-segi lainnya 3. Proses Prosedur :
Setiap pemegang sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi yang telah lulus ujian profisiensi dari LSPP-AAMAI diwajibkan memutakhirkan pengetahuannya baik melalui kursus, seminar, pendidikan akademik, atau kegiatan lain yang dinilai memadai oleh Tim Penilai, dan dihitung berdasarkan jumlah Satuan Kredit Profesi (SKP). SKP tersebut dihitung setiap 3 (tiga) tahun dan dibuktikan dengan Sertifikat/Ijazah/ Surat Keterangan lain yang sah. Kegiatan yang dapat diberikan nilai SKP adalah semua kegiatan, baik akademis maupun non-akademis, yang relevan dengan ilmu pengetahuan dalam bidang perasuransian serta syarat-syarat administratif dan kewajiban finansial anggota AAMAI. Anggota diwajibkan untuk mengumpulkan SKP :
Ajun Ahli Asuransi
: minimal 100 SKP
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( DOK-012/PRO10)
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROFESIENSI ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI) SATUAN KREDIT PROFESI (SKP) PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN (PROGRAM P2B)
NO I
1
2
3
AKTIVITAS DIBIDANG PERASURANSIAN
BOBOT DALAM LUAR NEGERI NEGERI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Seminar/Conference/Lokakarya/Talk Show a. Peserta
10
15
b. Moderator
15
20
c. Nara Sumber / Pembicara
30
40
15 25
25 35
10
15
20
25
Workshop / Pelatihan / Kursus : a. Peserta b. Pengajar / Pembicara / Fasilitator Karya Tulis di Bidang Perasuransian a. Populer (Minimal 9000 karakter) b. Jurnal Ilmiah (Minimal 12000 karekter)
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( FR.023/PRO10)
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PROFESIENSI ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
FORMULIR ISIAN PROGRAM P2B A. N a m a
: _______________________________________________________________
Nomor Sertifikat LSPP AAMAI
: _______________________________________________________________
Tempat, Tanggal Lahir
: _______________________________________________________________
Alamat Rumah
: _______________________________________________________________
Perusahaan
: _______________________________________________________________
Alamat Kantor
: _______________________________________________________________
Tel, HP, E-mail
: _______________________________________________________________
B. Pendidikan Terakhir (lulus berijazah)
: _______________________________________________________________
C. Lulus Ujian Sertifikasi AAAI
: Tahun, __________
Lulus Ujian Sertifikasi AAI
: Tahun, __________
D. Program Pengembangan yang diikuti selama tahun : __________ NO
1 2
PROGRAM PENGEMBANGAN YANG DIIKUTI
Anggota Aktif AAMAI Aktif di LSPP AAMAI dan/atau Kepengurusan AAMAI
JML
SKP DN LN 10 20
JML.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
III. PENUNDAAN SERTIFIKAT
Bagi pemegang setifikat profisiensi LSPP AAMAI yang masa berlakunya sudah habis dan belum memenuhi syarat untuk perpanjangan sertifikat sesuai prosedur yang telah ditetapkan, maka sertifikatnya tidak bisa dipergunkan lagi dan ditunda sampai terpenuhinya syarat untuk perpanjangan sertifikat.
IV. PENCABUTAN SETIFIKAT
1.
Apabila LSPP AAMAI menerima laporan penyalahgunaan dan penyimpangan dalam penggunaan sertifikat oleh pemegang/pemilik sertifikat, dan laporan telah ditindak lanjuti oleh LSPP AAMAI dengan mengkaji laporan dan dokumen tersebut dengan mengadakan sidang pleno untuk memutuskan apakah yang bersangkutan terbukti : a. Melakukan pelanggaran terhadap persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI. b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi LSPP AAMAI untuk Sertifikasi Ajun Ahli atau Ahli Asuransi Kerugian Maka LSPP AAMAI akan mencabut sertifikatnya.
2.
Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang sertifikatnya dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan sertifikat atau sebutan LSPP AAMAI dan mempublikasikan atau iklan yang menyatakan masih dalam status pemegang sertifikat
3.
Pemegang sertifikat LSPP AAMAI yang dicabut sertifikatnya harus mengembalikan sertifikatnya kepada LSPP AAMAI
4.
Semua informasi yang didapat dari LSPP AAMAI, selama proses pencabutan sertifikasi akan diperlakukan secara rahasia kepada pemegang Sertifikat Profisiensi Ajun Ahli dan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
PENDAFTARAN UJIAN SERTIFIKASI PROFESI PROFISIENSI LSP PROFISIENSI AAMAI
I.
PENDAFTARAN DAN PEMBATALAN UJIAN
1. Pendaftaran ujian ditujukan langsung kepada : Sekr etari at L SPP AAM AI
Rukan Sentra Pemuda Kav. 8 Jl. Pemuda No. 61 Jakarta 13220
dengan cara mengisi formulir pendaftaran seperti contoh terlampir yang dapat diperoleh di Sekretariat LSPP AAMAI atau instansi lain yang ditunjuk LSPP AAMAI atau diunduh di website LSPP AAMAI lspp.aamai.or.id serta melampirkan pasfoto 6 (enam) bulan terakhir ukuran 3X4 dan 4X6 masing-masing 2 lembar. 2. Pembatalan / Penundaan Ujian Apabila Peserta uji tidak hadir dalam ujian tanpa pemberitahuan, maka Peserta uji tersebut dianggap membatalkan keikutsertaannya dalam ujian dan biaya ujiannya tidak dapat dikembalikan. Penundaaan keikut-sertaan dalam ujian yang dapat disetujui oleh LSPP AAMAI yaitu yang diajukan selambat-lambatnya satu minggu sebelum ujian dilaksanakan dan hanya berlaku
LSP Profisiensi A A M A I
Hari Senin
Selasa
Rabu
Bulan Maret / September
Maret / September
Maret / September
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Unit kompetensi
Jam
K.651210.101.01 , K.651210.401.01 & K.651210.406.01
09.00 – 12.00
K.651210.104.01 , K.651210.107.01 & K.651210.404.01
14.00 – 17.00
K.651210.102.01 , K.651210.108.01 & K.651210.402.01
09.00 – 12.00
K.651210.105.01 , K.651210.405.01 & K.651210.407.01
14.00 – 17.00
K.651210.103.01 , K.651210.106.01 , K.651210.403.01 & K.651210.408.01
09.0 – 12.00
2.
Tempat ujian hanya diselenggarakan di Jakarta tetapi apabila peserta uji menginginkan untuk diselenggrakan ujian di kota masing-masing dapat mengajukan kepada LSPP AAMAI dengan syarat minimal 40 (empat puluh) orang peserta uji atau satu dan lain hal disesuaikan dengan jumlah peserta uji dan pertimbangan LSPP AAMAI yang sewaktuwaktu dapat ditinjau kembali.
3.
Ujian Sertifikasi Profesi Profisiensi LSPP AAMAI ini diawasi oleh Evaluator atau petugas yang ditunjuk oleh Evaluator.
LSP Profisiensi A A M A I
V.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
KETENTUAN MENEMPUH UJIAN.
1. Unit Kompetensi K.651210.101.01 dan Unit Kompetensi K.651210.102.01 wajib ditempuh dan lulus terlebih dahulu sebelum mengikuti Unit Kompetensi berikutnya.
2. Unit
Kompetensi K.651210.401.01 s.d K.651210.408.01 dapat ditempuh tanpa memperhatikan urutannya dengan syarat minimal tinggal menempuh satu unit kompetensi lagi untuk memperoleh sertifikat profisiensi Ajun Ahli Asuransi Kerugian
VI. KEBERATAN ATAS HASIL UJIAN
Peserta uji yang merasa tidak puas dengan hasil ujian, dapat mengajukan keberatan kepada Evaluator untuk dilakukan pemeriksaan ulang dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pengajuan keberatan atas hasil ujian hanya berlaku bagi penyelenggaraan ujian yang baru saja diselenggarakan dan tidak berlaku begi penyelenggaraan-penyelenggaraan ujian sebelumnya.
2. Peserta yang bersangkutan mengajukan permohonan secara tertulis untuk pemeriksaan ulang kepada Evaluator/Sekretariat AAMAI, serta membayar uang pemeriksaan ulang yang besarnya ditetapkan oleh Pelaksana LSPP AAMAI.
3. Pengajuan keberatan harus disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman hasil ujian.
4. Evaluator akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil ujian bagi peserta uji yang bersangkutan apabila nilai yang diperoleh oleh peserta uji tidak lebih kecil dari 50.
5. Hasil pemeriksaan ulang tersebut akan disampaikan kepada peserta uji secara tertulis oleh LSPP AAMAI dan bersifat final.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
b.
Pastikan semua pertanyaan Bagian I dijawab dan pilih 4 (empat) dari 6 (enam) pertanyaan Bagian II.
c.
Apabila pertanyaan Bagian II dijawab lebih dari 4 (empat) soal, maka yang akan dinilai hanyalah jawaban dengan urutan pengerjaan 1 (satu) sampai 4 (empat) tanpa memperhatikan nomor urut soal.
d.
Bacalah semua soal dengan baik dan kerjakan lebih dahulu soal-soal yang paling dikuasai.
e.
Untuk menghemat waktu, tidak perlu menulis kembali soal pada buku jawaban.
f.
Apabila jawaban yang telah ditulis dianggap salah, jawaban tersebut harus dicoret silang.
g.
Jawaban harus ditulis dengan tinta hitam / biru dan dilarang menulis nama, tanda tangan, kode, tulisan/komentar-komentar yang tidak relevan dengan jawaban atau pewarnaan dalam buku jawaban.
h.
Tulisan harus jelas dan mudah dibaca.
i.
Jawaban harus straight forward , tidak berbelit-belit. Jawaban yang berbeli-belit ( padding ) dapat mengurangi nilai atau tidak mendapatkan nilai tambah karena score maksimal masing-masing pertanyaan telah ditetapkan. Contoh: Pertanyaan pada Bagian I yang dimulai dengan intruksi ‘Uraikan’ atau ‘Sebutkan’ hanya mengharapkan jawaban cukup sederhana, sehingga tidak akan mendapat nilai tambah sekalipun dijawab secara sangat komprehensip. Nilai maksimum untuk masing-masing soal Bagian I adalah 1/8 x 25% dari full mark. j.
Jawaban yang keluar dari konteks pertanyaan sama sekali tidak mendapatkan nilai.
k.
Jawaban terhadap soal dengan perhitungan harus dibuat secara rinci dan sistematis atau dengan urutan yang mudah diikuti. Metode perhitungan yang betul akan mendapatkan nilai
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
PENUTUP. Demikian Buku Panduan Uji an 2014 ini dapat dijadikan salah satu acuan yang benar untuk menilai jabatan/Sertifikasi seorang pemegang sertifikasi Profisiensi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Jiwa yang berlaku universal, karena telah di pahaminya unsur dan sub unsur substansi Sertifikasi Ajun Ahli Asuransi Jiwa dan Ahli Asuransi Jiwa, dan Buku Panduan ini mulai berlaku untuk penyelenggaraan ujian bulan Maret 2014, tanpa masa transisi, sampai dinyatakan ada perubahan lebih lanjut
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
URAIAN UNIT KOMPETENSI SERTIFIKASI AJUN AHLI ASURANSI KERUGIAN SESUAI STANDAR KHUSUS ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.101.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengelolaan prinsip-prinsip dasar asuransi dan prinsip-prinsip hukum berkaitan dengan perjanjian asuransi dan peran serta tanggung jawab underwriter terkait dengan operasional perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI 01. Mengidentifikasi konsep
struktur asuransi dan karakteristik manajemen risiko
02.
Melaksanakan prinsip prinsip asuransi dan prosedur underwiriting
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. Tujuan dan kebutuhan dasar asuransi serta manfaatnya diterapkan. 1.2. Konsep, fungsi dan karakteristik proses manajemen risiko dapat diuraikan. 1.3. Peril dan hazard serta hubungan frequency dan severity dalam kontrak asuransi dapat dideteksi. 1.4. Struktur pasar asuransi, layanan perantara dan kanal distribusi pasar asuransi diiddentifikasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. 2. 1. Prinsip-prinsip dasar asuransi yang terkait dengan perjajian asuransi diterapkan dengan benar. 2. 2. Physical hazard dan moral hazard serta konsekwensi non disclosure dalam industri asuransi diidentifikasi. 2. 3. Aspek hukum dari prosedur penerbitan cover note, polis dan sertifikat asuransi diketahui. 2. 4. Prosedur yang berkaitan dengan prinsip underwriting
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
4
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
5
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi yang meliputi cakupan pengetahuan dan keterampilan yang diujikan menggunakan metode simulasi sesuai dengan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Pengetahuan yang diperlukan: 3.1. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dasar asuransi dan doktrin asuransi yang digunakan dalam asuransi kerugian. 3.2. Kemampuan memahami proses dan prosedur underwriting dalam konteks asuransi kerugian
4.
Ketrampilan yang diperlukan: 1.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
:
K.651210.102.01
JUDUL UNIT
:
Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini berhubungandengankemampuan untuk mengimplemen-tasikan sistem hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi dan penyelenggaraan usaha asuransi.
ELEMENKOMPETENSI
01
Menerapkan aspek hukum dan perjanjian / kontrak
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
02
Mengidentifikasi sistimkeagenan dan perjajian asuransi
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
Pengertian, klasifikasi hukum perdata dan pidana, serta sumbernya diaplikasikan. Asas hukum perjanjian Indonesia, pengertian perjanjian/ kontrak, jenis-jenis perjanjian dipahami. Syarat-syarat sahnya perjanjian/kontrak dan berbagai faktor yang mempengaruhinya dapat diklasifikasikan. Asas personal dari perjanjian/kontrak diidentifikasi. Pengalihan (assignment ) hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian/ kontrak dan perjanjian asuransi diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Konsep, tujuan dan hakekat hubungan principal, agen, serta pihak ketiga dapat diaplikasikan. Perumusan prosedur, tanggung jawab dan wewenang agen dapat diklasifikasikan. Prinsip dan konsep yang mengatur terbentuknya perjanjian asuransi dapat diidentifikasikan. Konsep dan faktor yang berpengaruh dalam perjanjian
LSP Profisiensi A A M A I
4.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis. Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapannya dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami sistim hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi 4.2. Kemampuan memahami aturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan usaha asuransi di Indonesia
5.
Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visimisi perusahaan. 5.2. Kemampuan menerapkan sistem hukum yang menjadi dasar perjanjian asuransi dalam penyelenggaraan usaha asuransi
LSP Profisiensi A A M A I
3.
Pengertian Pokok Hukum Purwosutjipto, SH (Bab I)
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Dagang
Indonesia ,
Hukum
Pertanggungan:
H.M.N.
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumbersumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.103.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk menerapkan aspek pokok tata kelola perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dalam menganalisa bisnis dan kekuatan keuangan perusahaan asuransi.
ELEMEN KOMPETENSI
01
Mengidentifikasi strukturbisnis dan konsep manajemen asuransi
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3.
02
Mengidentifikasi faktor utama tata kelola dan fungsi manajemen perusahaan
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
03
Menerapkan penggunaan
3.1.
Konsep pertumbuhan, strategi merger dan akuisisi perusahaan, serta pendelegasian wewenang dapat diidentifikasi. Tujuan dan fungsi sistem informasi manajemen dalam kegiatan operasional perusahaan dapat dideskripsikan Perencanaan dan pengawasan serta proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan perusahaan asuransi dapat diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Faktor dan konsep tata kelola perusahaan sertakarakteristik utama manajemen perusahaan asuransi diterapkan. Fungsi manajemen pemasaran dan sumber daya manusia yang diperlukan oleh perusahaan dapat dipahami. Konsep dasar dan prinsip akuntansi keuangan perusahaan dapat diidentifikasi. Pengembangan prinsip tata kelola manajemen perusahaan asuransi dapat diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Konsep, tujuan dan fungsi rasio keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi diaplikasikan.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat .
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami prinsip dan praktik akuntansi dan keuangan 4.2. Kemampuan menggunakan rasio keuangan untuk menganalisa bisnis dan memahami kekuatan keuangan perusahaan asuransi
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.104.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengelolaan risiko yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat. Pengelolaan asuransi kendaraan bermotor menggunakan pertimbangan underwriting dan praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor. Pengelolaan risiko-risiko yang berkaitan dengan asuransi tanggunggugat, meliputi employers’liability, public and productliability, professional indemnity, serta directors’andofficers’liability.
ELEMEN KOMPETENSI
01
Mengidentifikasi faktor utama dan luas jaminan asuransi kendaraan bermotor
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2.
1.3.
1.4.
02
Mengidentifikasi proses bisnis dan
2.1.
Karakteristik dan jenis risiko kendaraan bermotor serta tanggung jawab pihak ketiga dipahami. Pengaturan pokok dari road traffic acts, dan ketentuan utama tentang keselamatan jalan, serta perizinan mengemudi dapat diketahui. Ruang lingkup asuransi kendaraan bermotor dan peran underwriting dalam pengawasan risiko kendaraan bermotor diterapkan. Gantirugi dan jenis jaminan utama, polis kendaraan bermotor dan jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dapat diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses dan tahapan bisnis baru, perubahan polis dan proses perpanjangan termasuk kegiatan dokumentasinya dapat
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
4.2. 4.3.
05
Menerapkan prosedur dan pertimbangan utama asuransi tanggunggugat
5.1. 5.2.
5.3.
Pengaruh sistem hukum terhadap underwriting tanggunggugat diidentifikasi Evaluasi historical claims record – pendekatan utama dan garis besar keuntungan serta kerugian diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Operative clause dan perbedaan triggering events, jaminan biaya-biaya diidentifikasi. Underwriting risiko – faktor-faktor rating utama, penetapkan biaya klaim, rate final , pengambilan keputusan dalam kasuskasus tertentu, penerapan rate terhadap waktu diterapkan. Ketentuan polis yang timbul dari admitted and non-admitted policies, DIL/DIC and umbrella clauses, serta peningkatan limit polis diterapkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
BATASAN VARIABLE
1.
Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ajun Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2.
Mengimplementasikan pengetahuan tentang risiko-risiko dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor; luas jaminan asuransi kendaraan bermotor pribadi, sepedamotor dan kendaraan komersial; aspek utama bisnis asuransi kendaraan bermotor; pertimbangan utama underwriting; praktek klaim yang berkaitan dengan asuransi kendaraan bermotor.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami luas jaminan polis asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat 4.2. nKemampuan memahami proses, prosedur dan penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat
5.
Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visimisi perusahaan yang dikelolanya 5.2. Kemampuan melakukan pengelolaan dan evaluasi risiko dan underwriting asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat
6.
Aspek kritis Kemampuan mendemonstrasikan pengelolaan risiko asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggunggugat pada asuransi kerugian
7.
Referensi a. b.
Study text P94 : MotorInsurance – The Chartered Insurance Institute Study text P96 : LiabilityInsurances – The Chartered Insurance Institute
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
KODE UNIT
: K.651210.105.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
01
Unit ini berhubungan dengan pengelolaan risiko, jaminan polis dan praktek pasar asuransi harta benda dan gangguan usaha serta persepsi risiko, asesmen asesme n risiko dan hal-hal yang berkaitan dengan underwriting asuransi harta benda dan kepentingan keuangan dan praktik pasar asuransi rumah tangga (household insurance), insurance ), jaminan polis, pertimbangan penetapan tarip premi, prosedur klaim serta aspek-aspek utama dari bisnis asuransi pribadi dan rumah tangga KRITERIA UNJUK KERJA
Mengases risiko dan 1.1. Karakterisitik dan konsep umum the fire triangle,fire inception, luas jaminan yang propagation hazards and fire load , termasuk penyebaran terkait dengan kebakaran, serta kebutuhan asuransi gangguan usaha asuransi harta dapatdipahami. benda/gangguan 1.2. Hazard bahan-bahan bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan, usaha/pribadi kondisi polis asuransi gangguan usaha, serta sifat dasar risiko pencurian dianalisa. 1.3. Metode dan formula klaim yang yang digunakan digunakan untuk menghitung menghitung risiko asuransi harta benda/gangguan usaha/pribadi dapatdiidentifikasi 1.4. Konsep jaminan dasar, persyaratan polis dan kondisi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
2.
Menerapkan pemahaman tentangrisiko utama , jaminan polis dan praktek pasar asuransi harta benda dan gangguan usaha serta persepsi risiko, asesmen risiko dan hal-hal yang berkaitan dengan underwriting asuransi harta benda dan kepentingan keuangan.
3.
Menerapkan pemahaman tentang praktek pasar asuransi rumahtangga (household insurance), jaminan polis, pertimbangan penetapan tarip premi, premi , prosedur klaim serta aspek-aspek utama uta ma dari bisnis asuransi pribadi dan rumah tangga. tangga.
4.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
5.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
LSP Profisiensi A A M A I
7.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
Referensi a. Study text P93 : Commerci – The Commerci al Pr operty operty and Bu sin ess I nteru nteru ption I nsur nsur ances ances Chartered Insurance Institute b. Study text P86 : Per – The Chartered Insurance Institute Per sonal I nsur ances ances c. Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) d. Polis Property All Risks, MunichRe Wording e. Polis Standar Asuransi Kecelakaan Diri Indonesia (PSAKDI) f. Polis Asuransi Gempa Bumi Indonesia : Klausula Tambahan Standar AAUI Bacaan Tambahan : 1. Undang-undang No. 21/2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan 2. Undang-undang No.2 Than 1992 dan Peraturan-peraturan Pelaksanaannya 3. Peraturan Menteri Keuangan – PMK No.74 tahun 2007 dan peraturan terkait lainnya 4. Jurnal AAMAI 5. KUHD 6. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan asuransi di Indonesia yang berhubungan dengan dengan Pengantar Asuransi Pribadi. Catatan : Meskipun ujian akan menguji materi sesuai silabus, peserta uji disarankan untuk membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10% dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain serta penggunaan contoh yang relevan.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.106.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi pengangkutan
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengelolaan ruang lingkup bisnis dan hukum mengenai risiko pengangkutan dan luas jaminan dari asuransi pengangkutan barang serta underwriting dan prosedur klaim dari asuransi pengangkutan barang
ELEMEN KOMPETENSI
01
Mengidentifikasi risiko pengangkutan sesuai ruang lingkup bisnis (business environment ), dan legal (legal environment )
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 . 1.2 . 1.3 .
02
Mengidentifikasi luas jaminan asuransi barang dalam pengangkutan dan tanggung jawab hukum
2.1 . 2.2 2.3 .
Ruang lingkup bisnis impor dan ekspor serta ruang lingkup hukum yang menjadi elemen dasar dalam asuransi pengakutan diaplikasikan. Karakteristik jenis-jenis barang yang diangkut dan ketentuan utama serta pengaruhnya terhadap risiko-risiko barang dalam pengangkutan dapat diidentifikasikan. Prinsip utama dalam perdagangan yang digunakan dan tanggung jawab dalam asuransi pengangkutan barang dapat diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karakteristik dan sifat jaminan utama, yang meliputi struktur dan isi polis dianalisa sesuai dengan prosedur. Konsep peran custodyandcontrol dan risiko miss-delivery, serta batasan tanggung jawab hukum dapat diidentifikasi. Hubungan antara tanggungjawab hukum dari haulagecontractor dan tanggungjawab hukum dari freightforwarders, warehouses
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang -undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami ruang lingkup hukum dan luas jaminan polis asuransi pengangkutan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.107.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan tentang bisnis, peraturan dan hukum yang berkaitan dengan underwriting, hal-hal yang mempengaruhi strategi underwriting dan prinsip dan praktek penetapan harga risiko
ELEMEN KOMPETENSI
01
Menganalisa aspek utama peraturan dan hukum serta berbagai hal yang berpengaruh terhadap underwriting
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1.
1.2.
1.3.
02
Mendeskripsikan kebijakan dan praktek underwriting
2.1.
2.2. 2.3.
Implikasi kewenangan Otoritas Jasa Keuangan atas fungsi underwriting dan hubungannya dengan ketentuan modal dan kesehatan perusahaan dianalisa. Tipe-tipe strategi underwriting dan investasi modal serta return on capital dalam kaitannya dengan pertumbuhan pasar diidentifikasI Operasional siklus underwriting serta strategi pemasaran yang meliputi penggunaan merek, saluran distribusi dan komisi dapat diterapkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Pentingnya hazard moral dan fisik dalam membuat kebijakan underwriting, beserta ketentuan jamnian dan pembatasan polis diterapkan. Klasifikasi dan kategorisasi risiko, serta kriteria underwriting dan eksposur risiko dapat diidentifikasikan. Pemakaian bindingauthorities dan lineslips, serta inisiatif melawan kecurangan dapat diterapkan
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan memahami peraturan dan hukum yang terkait dengan underwriting dan halhal yang mempengaruhi underwriting
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
:
K.651210.108.01
JUDUL UNIT
:
Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam bisnis asuransi kerugian.
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini berhubungan dengan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan klaim asuransi, yang meliputi penentuan pertanggungan dan metode pengumpulan informasi, metode penetapan ganti rugi dan kewajiban, serta negosiasi dan penyelesaian klaim yang efektif
ELEMEN KOMPETENSI
01
Mengidentifikasi ruang lingkup regulasi tentang klaim asuransi yang berlaku
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1.
1.2. 1.3.
02
03
Menganalisa pentingnya dan penggunaan informasi klaim
2.1.
Menerapkan metode
3.1.
2.2. 2.3.
Faktor-faktor penting yang tedapat dalam regulasi perasuransian yang berpengaruh terhadap klaim asuransi, serta karakteristik kondisi polis dapat dapat diidentifikasi Metode pemberitahuan klaim pada polis yang berbasiskan claims made dan loss occurring diterapkan sesuai ketentuan Karakterisitik dan prinsip-prinsip asuransi kerugian yang penting dapat dideskripsikan sesuai dengan regulasi yang berlaku Seluruh informasi yang relevan dengan kontrak asuransi, serta peran broker/perantra dapat diidentifikasi Manfaat penggunaan pendapat pakar dapat dipahami Seluruh informasi dan tambhan informasi penting lain yang berkaitan dengan kontrak dari berbagai pihak dapat diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku Konsep limit polis, excess, risiko sendiri, batas penggantian,
LSP Profisiensi A A M A I
4.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis. Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan menganalisis terhadap tuntutan klaim dari nasabah terkait dengan kondisi polis dan prinsip-prinsip serta warranty yang berlaku. 4.2. Kemampuan menganalisis kebijakan pengelolaan klaim dan standar pelayanan kepada nasabah.
5.
Ketrampilan yang diperlukan:
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
URAIANUNIT KOMPETENSI SERTIFIKASI AHLI ASURANSI KERUGIAN SESUAI STANDAR KHUSUS ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.401.01
JUDUL UNIT
: Melakukan pengelolaan asuransi kerugian
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan evaluasi semua konsep yang berhubungan dengan manajemen bisnis asuransi kerugian antara lain: kecukupan modal, kemampuan kekayaan, struktur organisasi, konsep keuangan, proses perencanaan, pengawasan, ketentuan pemerintah atas manajemen investasi dan berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan asuransi.
ELEMEN KOMPETENSI
01
Menilai kebutuhan modal serta pengaruhnya atas perusahaan
Merancang struktur manajemen perusahaan asuransi
pengawasan
manajemen
perusahaan
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
02
dan
2.1. 2.2. 2.3.
Kepemilikan dan penerapan ketentuan permodalan dalam asuransi diidentifikasi Sumber-sumber modal diidentifikasi. Sifat holding companies, groups, subsidiary companies, associate companies, joint venture dipertimbangkan. Hasil analisa kebutuhan modal dibuat sesuai dengan format yang telah ditentukan. Peranan dewan pengurus dipahami. Peranan posisi manajemen kunci dalam perusahaan asuransi dipaham Corporate governance (sistem pengaturan dan pengawasan perusahaan) dibuat sesuai dengan ketentuan.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
07
Menganalisa peranan dan dampak regulasi perasuransian
7.1. 7.2. 7.3.
08
Menganalisa tantangan yangdihadapi manajemen perusahaan asuransi saat ini dan masa yang akan datang
8.1. 8.2. 8.3.
Tujuan dan kegunaan regulasi dalam asuransi diidentifikasi. Perbedaan antara kehati-hatian dengan kepatuhan terhadap regulasi bisnis dipahami. Penerapan undang-undang perlindungan data dan ketentuan anti pencucian uang dilakukan sesuai peraturan. Peranan teknologi informasi diidentifikasi. Dampak perobahan manajemen diidentifikasi Kode etik dan pelayanan nasabah secara fair dilaksanakan dengan baik.
BATASAN VARIABLE
1.
Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2.
Menerapkan dan melakukan evaluasi semua konsep yang berhubungan dengan manajemen dalam bisnis asuransi antara lain : a. Ketentuan kecukupan modal dan kemampuan kekayaan dan pengaruhnya terhadap busnis asuransi b. Struktur organisasi dan manajemen. c. Konsep keuangan pada perusahaan asuransi. d. Proses Perencanaan dan Pengawasan dan perusahaan asuransi. e. Ketentuan Pemerintah atas manajemen Investasi dan undang-undang perasuransian. f. Berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan asuransi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi 4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan menjelaskan kondisi persaingan usaha disekitar wilayah usahanya. 4.2. Kemampuan menganalisis potensi finansial perusahaan untuk mengoptimalkan return dari dana investasi yang tersedia.
5.
Keterampilan yang diperlukan 5.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visimisi perusahaan yang dikelolanya. 5.2. Kemampuan menjaga stabilitas rasio-rasio kunci kinerja perusahaan dan menetapkan strategi agar rasio-rasio tersebut selalu memenuhi ketentuan yang berlaku.
6.
Aspek kritis Kemampuan mendemontrasikan pengelolaan dan pengawasan manajemen perusahaan asuransi kerugian
7.
Referensi a. Study text 990 :I nsuran ce Corpor ate M anagement – The Chartered Insurance Institute Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.402.01
JUDUL UNIT
: Mensuvervisi Pelaksanaan Manajemen Perusahaan Asuransi/Reasuransi Kerugian
DESKRIPSI UNIT
:
Underwriting
pada
Unit ini berhubungan dengan pengelolaan eksposur risiko secara keseluruhan dan penetapan harga yang wajar untuk memastikan hasil usaha yang memadai.
ELEMEN KOMPETENSI
01 Menilai penerapan undang-undang dan regulasi dalam fungsi underwriting perusahaan
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
02 Mengevaluasi strategi underwriting
2.1. 2.2. 2.3. 2.4.
Prinsip-prinsip regulasi usaha perasuransian dipahami dengan baik. Hubungan antara fungsiunderwriting dan persyaratanmodal dansolvabilitas(termasuk Solvabilitas II) diidentifikasi Isu-isu hukum dan legislasi yang mempengaruhifungsi underwriting diidentifikasi Isu-isu dan implikasi bagi underwritier dalam mengunderwrite bisnis internasional (termasuk prizinanlintas batas) dilakukan sesuai dengan peraturan. Hubungan antarastrategiunderwriting dan strategi korporasi perusahaan diidentifikasi. Unsur-unsurpokokstrategiunderwriting diidentifikasi. Pentingnya saluran distribusi dan dampaknya terhadapfungsi underwriting diidentifikasi Implikasi penggunaan binding authorities dan line slip dipahami dengan baik.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
04 Mengevaluasi prinsip prinsip dan metode penerapan harga yang wajar
4.1. 4.2. 4.3. 4.4.
4.5. 4.6.
05 Mengevaluasi kebijakan program reasuransi
5.1. 5.2. 5.3.
06 Mengevaluasi manajemen eksposur portofolio underwriting
6.1. 6.2. 6.3.
07 Merencanakan
7.1.
Sumber, ketersediaan dan sifat data yang diperlukan dan diingikan untuk menentukan harga diidentifikasi Data internal dan eksternal diolah sesuai kebutuhan. Metode statistik dan cara penggunaanya dalampenetapan harga risiko diidentifikasi Pengaruhbiaya, inflasi, pengembalian modal, model penentuan nilai aset, pendapatan investasi, pajak, remunerasi perantara, pungutan,dan profitabilitas terhadap harga dianalisa. Siklus underwriting, cara kerja dan implikasinyaterhadap penjamin emisi diidentifikasi. Penggunaan informasi klaim , pengaturan cadangan, persyaratan peraturan yang berlakudalam kaitan denganpenetapan harga diperhitungkan. Perbedaan Antara reasuransi outward dan inward diidentifikasi Jenis reasuransi yang tersedia dan pemilihan program reasuransi diidentifikasi Pengelolaan reasuransi – komite security, pemilihan reasuradur, commutation dan profil risiko dilakukan sesuai peraturan dan ketentuan Agregate dan pengukuran risiko single risk , single event dan catastrophe modelling dianalisa Risiko-risiko yang muncul (emerging risks) dan kerugian sistemik diidentifikasi Pengelolaan eksposur dan pemamfaatan kapasitas dilakukan sesuai ketentuan Kebutuhan Manajemen SDMtermasuk manajemen kinerja,
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan:
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
2. Di ctionary of I nsurance , C Bennet. 2nd ed. London: Person Education, 2004. Available on line at www.knowledge.cii.co.uk/resource/dictionary-insurance. Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.652010.403.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian fungsi reasuransi dalam usaha perusahaan asuransi kerugian.
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk merancang berbagai program reasuransi serta pengetahuan tentang pasar reasuransi global, praktek pokok reasuransi dan aspek-aspek utama dari reasuransi properti, aneka, pengangkutan dan penerbangan.
ELEMEN KOMPETENSI
01
02
Mengidentifikasi tujuan untuk bereasuransi
Menganalisa isu-isu dasar dari reasuransi
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 2.1. 2.2. 2.3.
03
Menganalisa dasar-dasar dan pengopera-sian reasuransi fakultatif
3.1. 3.2.
Tujuan dari reasuransi – penyebaran risiko, kapasitas, keamanan keuangan, manajemen modal diidentifikasi Hubungan kontraktual antara para pihak diidentifikas Hubungan kontraktual antara para pihak diidentifikasi Peran broker / pialang dalam proses reasuransi diidentifikasi. Metode reasuransi utama penggunaannya, keuntungan dan kerugian diidentifikasi. Definisi pendapatan premi yang digunakan dan penyesuaiannya diterapkan. Klausul kerugian dan cara kerjanya - pembatalan, arbitrase diterapkan Bentuk - bentuk utama metode reasuransi fakultatif diidentifikasi. Perbedaan perhitungan premi dan perhitungan klaim reasuransi proporsional dan excess of loss diidentifikasi.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
5.6. 5.7. 06
07
Merancang program reasuransi
Mengevaluasi aspekaspek utama pasar reasuransi global
6.1. 6.2. 6.3. 7.1.
7.2. 7.3. 7.4. 08
Merancang program reasuransi properti, aneka, pengakutan dan penerbangan
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
Event limit dan penggunaannya dalam perjanjian non proporsional dianalisa Reinstatements dalam perjanjian non-proporsional diperhitungkan. Desain, seleksi dan penempatan reasuransi diidentifikasi. Aspek hukum kontrak reasuransi, dokumen kontrak, pemilihan hukum, yurisdiksi dan forum diidentifikasi Kontrak wording disusun Berbagai pasar global utama - London, Eropa, Amerika Utara, Bermuda, Asia, Timur Tengah dan pasar utama lainnya diidentifikasi. Karakteristik pasar – captive, pasar retrocessi, pasar modal, pasar terorisme - diidentifikasi Karakteristik hard market, soft market dan siklus pasar dianalisa Keamanan reasuransi dan peran lembaga pemeringkat dianalisa Karakteristik utama underwriting, metode reasuransi dan persyaratan / ketentuan khusus untuk reasuransi properti diidentifikasi. Karakteristik utama underwriting, metode reasuransi dan persyaratan /ketentuan khusus untuk reasuransi properti kecelakaan diidentifikasi. Karakteristik utama underwriting, metode reasuransi dan persyaratan / ketentuan khusus untuk reasuransi pengangkutan diidentifikasi Karakteristik utama underwriting, metode reasuransi dan
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan: 4.1. Kemampuan menjelaskan kondisi persaingan usaha disekitar wilayah usahanya. 4.2. Kemampuan menganalisis daya tampung sendiri untuk mengoptimalkan premi yang ditahan. 4.3. Kemampuan menjaga stabilitas stabilitas performa program treaty dan panel reasuradur yang handal.
5.
Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan dan merancang kebijakan kerugian tetang kebijakan reasuransi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Bacaan Tambahan
1. 2.
Kamus asuransi. C Bennett. London: Pearson Education, 2004. Juga tersedia online di www.cii.co.uk / pengetahuan / doi (CII). Praktek reasuransi dan hukum. Reasuransi divisi, Barlow Lyde dan Gilbert. Jakarta: LLP. Looseleaf, diperbarui.
Catatan :
Meskipun ujian menguji materi sesuai silabus, peseta uji disarankan untuk membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10 % dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.404.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan sistem Manajemen Risiko dalam kaitan dengan fungsi asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan proses pengembangan dan aplikasi prinsip serta praktek manajemen risiko dalam sebuah organisasi.
ELEMEN KOMPETENSI
01
02
Mengidentifikasi Konteks Manajemen Risiko
Melekukan proses identifikasi dan prioritas risiko
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 2.1. 2.2. 2.3.
03
Merancang metode assesment dan analisa risiko
3.1. 3.2.
Prinsip – prinsip dan sifat-sifat risiko diidentifikasi Definisi manajemen risiko dipahami dengan baik Kebutuhan dan nilai manajemen risiko diidentifikasi Hubungan antara risiko dan kepemilikan risiko dalam sebuah organisasi diidentifikasi Pentingnya manajemen risiko global diketahui Proses manajemen risiko dilakukan sesuai prosedur Sumber – sumber dan penggunaan informasi untuk proses identifikasi risiko diidentifikasi. Appetite for and tolerance of risk (selera dan toleransi terhadap risiko) dinalisa Ranking risks (memeringkat risiko) dilakukan sesuai format standar Model dan metode pengukuran risiko diidentifikasi. Penilaian dan analisa subjektif dan objektif terhadap risiko yang diketahui dilakukan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
5.4. 06
Merancang metode pemantauan dan peninjauan risiko
6.1. 6.2.
Persiapan dan implementasi rencana pembiayaan risiko dirumuskan Pengintegrasian manajemen risiko di seluruh bagian perusahaan / organisasi diidentifikasi. Penyampaian dan pelaporan manajemen risiko, baik internal maupun eksternal dilakukan sesuai dengan format standar
BATASAN VARIABLE
1.
Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2.
Mengaplikasikan pengetahuan tentang prinsip dan praktek dalam berbagai praktek dan situasi dalam manajemen risiko.
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
5.
Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan merumuskan dan merancang kebijakan umum perusahaan tentang manajemen risiko sesuai dengan nilai-nilai serta visi-misi perusahaan. 5.2.Kemampuan melakukan analisa atas berbagai informasi terkait dengan manajemen risiko dan memberikan masukan kepada underwriter atau manajemen langka-langkah yang perlu diambil.
6.
Aspek kritis Kemampuan mendemontrasikan fungsi sistem manajemen risiko perusahaan asuransi kerugian
7.
Referensi a. Study text 655 :Ri sk M anagement. – The Chartered Insurance Institute Bacaan Tambhan 1. Alternative risk transfer. David Kaye : updated by Ian Searle. London: CII Knowledge Services Updated as necessary. Available online atwww.cii.co.uk/knowledge/factfiles (CII/Personal Finance Society members only). 2. Captive insurance companies: establishment, operation and management. Paul Bawcutt. 4 th edition. London: Witherby, 1997 3. Corporate risk management : an organizational perspective. Tony Merna, Faisal F Al-thani. 2nd edition. Chichester, West Sussex: John Wiley, 2008 4. Corporate risk management and value creation: a guide to real-life applications. ThomasOlivier Leautier. London: Risk Books, 2007 5. Enterprise risk management. Ian Searle. London: CII Knowledge Services. Updated as
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
KODE UNIT
: K.651210.405.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan pengelolaan dan akseptasi risiko lini usaha asuransi rangka kapal dan penerbangan.
DESKRIPSI UNIT
: Unit berhubungan pngetahuan yang terperinci untuk mengelola asuransi risiko rangka kapal beserta risiko tanggung gugat terkait dan asuransi penerbangan dan antariksa.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA ASURANSI RANGKA KAPAL DAN TANGGUNG GUGAT 01 Mengidentifikasi unsur1.1. Dunia pelayaran secara garis besar dipahami. unsur utama dari risiko 1.2. Berbagai jenis kapal (termasuk kapal kargo, kapal rangka kapal dan risiko penumpang, kapal lepas pantai, kapal kerja dan khusus, kapal tanggung gugat terkait pesiar dan pleasure craft, penyimpanan produksi terapung dan pembongkaran kapal), karakteristik utama dan perdagangan/operasionalnya diidentifikasi 1.3. Batas navigasi dan Bidang Persepsi Peningkatan Risiko untuk risiko marine dan risiko perang diidentifikasi 1.4. Keuangan kapal dan persyaratanmortgagees dan lessors diidentifikasi. 02 Menganalisa hkum 2.1. Hukum lingkungan; Undang-Undang Asuransi Marine (MIA pelayaran dan 1906, IMO dan Konvensi Internasional, Konvensi PBB implikasinya terhadap tentang Hukum Laut(UNCLOS) - Wilayah perairan dan zona asuransi rangka kapal dan ekonomi eksklusif, General Average dan York-Antwerp protection and indemnity Rules, Bendera Negara dan Regulasi pelabuhan negara dan (P&I). pengawasannya; Nota Kesepahaman Paris(MOU) dan hak Hak Gadai Maritim dipahami
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
04
kapal, asuransi tanggung gugat dan jenis-jenis asuransi terkait untuk kapal, pelabuhan dan terminal
3.2.
Menganalisa ruang lingkup asuransi protection and indemnity (P & I)
4.1.
4.2. 4.3.
05 Mengevaluasipertimbanga n penting dalam underwriting asuransi marine 06 Merancang kebijakan investigasi klaim serta penanganan
5.1. 5.2. 6.1. 6.2.
Jaminan lainnya: Navigating Clauses – Area dari Persepsi Peningkatan Risiko yang diterbitkan oleh Joint War Committee; Klausul yang umumnya digunakan di pasar – Sewa Peralatan, Parts Ashore, Small General Average, Full Value; Kehilangan Sewa dan asuransi pemilik kapal lainnya terhadap kerugian financial; Charterers’ liability - jaminan disediakan oleh klausul di pasar; Jaminan tanggung jawab gugat lainnya terkait dengan maritim secara garis besar (misalnyaShiprepairers, Towage, Terminal Operators', Spesialist operations, Charterers, Maritime Employers, Marina Operator liabilities, dll); dan Mortgagees interest insurance diketahui Pasar khusus untuk penutupan asuransi P&I termasuk perbedaan antara klub-klub grup Internasional dan penyedia jasa lain untuk asuransi P & I diidentifikasi. Jaminan yang disediakan oleh klub-klub grup international diidentifikasi Interaksi antara asuransi P & I dan Asuransi rangka kapal, Asuransi War dan Compulsory insurance certificates diketahui Persepsi risiko dan evaluasi dalamasuransi rangka kapal, charterers liability, dan asuransi P & I diketahui Kebijakan pencegahan kerugian dan manajemen risiko – metode yang digunakan dan kepentingannya - dirumuskan Peran berbagai pihak dalam investigasi penanganan dan penyelesaian klaim diidentifikasi. Penggunaan laporan surveymarine dan dokumen pendukung
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
dan internasional yang berdampak pada risiko penerbangan
2.2. 2.3. 2.4.
03
Mengidentifikasi ruang lingkupjaminan kelas utama dan kelas terkait dalam asuransi penerbangan
3.1.
3.2.
04
Menganalisa praktek pasar asuransi penerbangan
4.1. 4.2. 4.3. 4.4.
05
Melakukan kajian pentingnya
4.5. 5.1. 5.2.
Tujuan dan peran dari konvensi keselamatan internasional dan asosiasi diketahui Masalah otoritas, level minimum asuransi dan sistem hukum di Inggris dan Uni Eropa diidentifikasi. Masalah sistem hukum, litigasi, punitive and compensatory damages, ketentuan-ketentuan utama General Aviation Revitalization Act (GARA) dan fungsi uatama instansi pemerintah di Amerika Serikat diidentifikasi Kelas-kelas utama asransi: Rangka pesawat dan tanggung gugat - AVN 1C - jaminan utama, pengecualian, kondisi, definisi; Aviation product liability - AVN 66 ; Airport liability; dan Klausul jaminan risiko perang dan klausul pengecualian diidentifikasi. Kelas-kelas lain asuransi: Kecelakaan diri - jaminan, pengecualian; Loss of use atau consequential loss policy; loss of licence policy - jaminan, pengecualian; Cargo – liability cover dan all risks cover dipahami Penggunaan dan aplikasi endorsemen dan klausul dipahami. Tipikal jumlah risiko sendiri diketahui Bank/leasing agreement dan persyaratan kontraktual dan bagaimana respon pasar asuransi dipahami Sejarah perkembangan pasar asuransipenerbangan secara garis besar diketahui Penyedia global asuransi penerbangan diidentifikasi Metode rating dipahami. Faktor-faktor yang mengatur rate diidentifikasi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
BATASAN VARIABLE
1.
Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2.
Menerapkan pengetahuan tentang risiko rangka kapal dan risiko tanggung gugat terkait dan asuransinya.
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
LSP Profisiensi A A M A I
7.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Referensi
Study text P98 :M ari ne Hul l And Associated L iabiliti es - The Chartered Insurance Institute CoursebookP91 : Avi ation and space I nsuran ce - The Chartered Insurance Institute. Bacaan Tambahan: 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. 2. Jurnal AAMAI. 3. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di Indonesiayang berhubungan dengan asuransi rangka kapal dan dan tanggung gugat terkait. 4. Arnould’s law of marine insurance and average. J Gilman, Robert M Merkin et al.17thed. London: Sweet & Maxwell, 2008. 5. Elemen of shipping. A E Branch, 8th ed. Abington, Oxfordshire: Routledge, 2007. 6. The law of marine insurance, H N Bennett, 2nd ed. Oxford: Oxford University Press, 2006 7. Marine insurance claims. J Kenneth Goodacre. 3rd ed. London: Witherby, 1996. 8. Marine insurance clauses, N Geoffrey Hudson, T Madge. 4th ed. London: Informa. 9. Professional, 2005. 10. Guidelines to charterparties, towage contracts and their insurances. A S Bashford,London: Witherby, 1997. 11. Dictionary of insurance. C Bennett. London: Pearson Education, 2004. 12. Marine encyclopaedic dictionary. Eric Sullivan. 3rd ed. London: LLP, 1999. 13. P&I clubs: law and practice. S J Hazelwood. 4th ed. London: LLP, 2010. 14. Witherby’s encyclopaedic dictionary of marine insurance. R H Brown. London:Witherby, 2005. 15. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. 16. Jurnal AAMAI. 17. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di Indonesia yang berhubungan dengan asuransi penerbangan dan antariksa.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
:
K.651210.406.01
JUDUL UNIT
:
Melaksanakan pengelolaan proses administrasi klaim asuransi kerugian
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk mengelola sistem proses penanganan klaim dan adminsitrasi klaim dan kemampuan melaksanakan pelayanan nasabah
ELEMEN KOMPETENSI 01 Mengevaluasi proses penanganan klaim
02
Menerapkan prinsip manajemen pelayanan klaim
03
Mengorganisir pelaksanaan manajemen klaim
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6.
penanganan
tehnis
dan
KRITERIA UNJUK KERJA Peraturan perundang-undangan diidentifikasi Strategi manajemen klaim dipahami Filosopi klaim dirumuskan Struktur dan diasin organisasi dianalisa Kebijakan interprestasi dirumuskan Pengalaman pelanggan – harapan, kepuasan – dianalisa Retensi pelanggan dianalisa Penanganan pengaduan dilakukan Ligitasi terhadap pemegang polis dan pelanggaran kontrak dipahami Rancangan dan pelaksanaan prosedur penanganan klaim untuk pihak prtama dan ketiga disusun Aturan prosedur civil diidentifikasi Protokol pre-action diidentifikasi Proses review dan manajemen mutu dirumuskan Keputusan terhadap prosedur klaim dilaksanakan Langkah penanganan klaim dilakukan sesuai prosedur
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Mematuhi semua peraturan perundang-undangan tentang usaha perasuransian beserta semua peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang merupakan turunannya serta undang-undang dan peraturan lainnya yang terkait dengan usaha jasa dan pelayanan masyarakat.
4.
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis.Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam bisnis asuransi kerugian
4.
Pengetahuan yang diperlukan Kemampuan menganalisis trend pergerakan klaim secara periodic untuk mengidentifikasi factor-
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Catatan: Walaupun ujian akan menguji materi sesuai silabus, peserta uji disarankan untuk membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10% dari nilai ujian dialokasikan untuk pengetahuan dari sumber-sumber dan penggunaan contoh yang relevan.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210.407.01
JUDUL UNIT
: Melakukan analisa perkembangan ekonomi dan bisnis global untuk meangantisipasi dampaknya terhadap usaha perusahaan.
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan dalam menganalisa perkembangan ekonomi global dan menjelaskan pengaruhnya terhadap perkembangan dan daya saing perusahaan dalam berbagai perspektif perkembangan ekonomi.
ELEMEN KOMPETENSI 01 Menilai keadaan sistem ekonomi dan perkembangan ekonomi global
1.1. 1.2. 1.3.
02
Menilai peran asuransi 2.1. dalam ekonomi 2.2. 2.3.
03
Menerapkan permintaan penawaran
konsep 3.1. dan 3.2. 3.3.
KRITERIA UNJUK KERJA Sistem ekonomi utama dan ciri-cirinya: perencanaan, pasar bebas, bauran ekonomi diidentifikasi Keadaan, harapan dan masalah ekonomi global khusus pada aspek pertumbuhan ekonomi diidentifikasi Permasalahan ekonomi global saat ini khusus pada perusahaan sosial, lingkungan, pemerintahan, pengaruh ekonomi mikro dan makro diidentifikasi Kontribusi yang diberikan oleh industri asuransi danalisa Pengaruh sumber daya yang tersedia didalam ekonomi dunia / internasional dinalisa Keadaan pasar investasi yang digunakan oleh industri asuransi diidentifikasi diketahui Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran diidentifikasi. Keseimbangan harga dan keseimbangan pasar dianalisa. Penyebab dan pengaruh dari perubahan dalam kurva permintaan dan penawaran termasuk peran dari kebijakan
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
06
Mengevaluasi dampak perdagangan bebas, keseimbangan pembayaran, pertukaran mata uang dan siklus ekonomi 07 Mengevaluasi dampak dari etika, tata kelola perusahaan dan manajemen risiko dalam industri asuransi
6.1.
Perimbangan perdagangan diidentifikasi.
6.2.
Nilai tukar mata uang dianalisa
7.1. 7.2. 7.3.
Etika dan tanggung jawab sosial dipahami. Tata kelola perusahaan dilaksanakan Masa krisis dan manajemen risiko diidentifikasi
BATASAN VARIABLE
1.
Unit ini berlaku dan harus dikuasai sepenuhnya oleh setiap penyandang gelar Ahli Asuransi Kerugian yang bertanggung jawab atas pengelolaan praktik asuransi yang sehat dan kredibel pada setiap perusahaan asuransi kerugian.
2.
Menerapkan pengertian tentang : a. sistem ekonomi dan perkembangan saat ini dalam ekonomi global b. peran asuransi dalam ekonomi c. konsep permintaan dan penawaran d. ciri ciri khusus dari lingkup persaingan e. aspek dari kebijakan moneter, fiskal dan perpajakan f. keadaan dan dampak dari inflasi dan deflasi
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi
4.
Pengetahuan yang diperlukan: Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visi-misi perusahaan yang dikelolanya.
5.
Ketrampilan yang diperlukan: 5.1. Kemampuan menjelaskan kondisi persaingan usaha disekitar wilayah usahanya. 5.2. Kemampuan menganalisis perkembangan ekonomi makro, mikro, pasar uang dan efek.
6.
Aspek kritis Kemampuan mendemontrasikan pengendalian persaingan usaha dan analisa perkembangan ekonom
7.
Referensi Study text 530 :Economi cs An d Bu si ness – The Chartered Insurance Institute Bacaan tambahan :
Undang-undang perasuransian dan peraturan yang terkait dengan Ekonomi dan Bisnis
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
KODE UNIT
: K.651210,408.01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan fungsi marketing produk dan jasa asuransi
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini berhubungan dengan kemampuan untuk mengaplikasikan fungsi marketing dalam bisnis asuransi serta mengimplementasikannya pada suatu strategi pemasaran yang efektif
ELEMEN KOMPETENSI 01 Mengevaluasi peran 1.1. dan operasinalisasi 1.2. pemasaran dalam industri asuransi 1.3.
1.4. 02
Menguraikan teori dan konsep pemasaran dan aplikasinya dalam industri asuransi
03
Mengevaluasi informasi yang relevan untuk mengembangkan
2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 3.1. 3.2. 3.3.
KRITERIA UNJUK KERJA Peran nasabah dalam pemasaran diidentifikasi Pemasaran dan fungsi usaha lainnya yang berhubungan dengan industri asuransi diidentifikasi Stategi pemasaran untuk produk dan jasa asuransi dirancang sesuai format standar Dampak dari faktor eksternal dan internal terhadap strategi pemasaran dianalisa Nasabah asuransi dan pola pembeliannya dipahami Pengadaan dan permintaan dalam industri asuransi diidentifikasi Marketing mix dianalisa Segmentasi dari nasabah dan prospek nasabah diidentifikasi Aspek persaingan dianalisa Portfolio management dikelola Siklus pergerakan produk dan jasa asuransi dianalisa Segmentasi calon nasabah asuransi diidentifikasi Kompetitor diidentifikasi Peluang portofolio dianalisa
LSP Profisiensi A A M A I
4.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Menerapkan prinsip kehati-hatian dan praktik standar yang berlaku dalam usaha perasuransian serta etika usaha yang professional
PANDUAN PENILAIAN
1.
Metode Assesmen Agar tercapai asessmen unit yang valid serta reliabel, bukti-bukti dikumpulkan menggunakan metode ujian tertulis untuk memastikan unjuk kerja yang konsisten.
2.
Konteks Penilaian Unit ini dinilai berdasarkan hasil uji kompetensi melalui metode tertulis. Penilaian dititik beratkan pada penguasaan konsep dasar dan penerapan dalam praktek yang berlaku secara umum.
3.
Penguasaan unit kompetensi ini harus ditunjang oleh penguasaan unit-unit kompetensi terkait pada tingkat Ajun Ahli Asuransi Kerugian meliputi bidang-bidang namun tidak terbatas pada: 3.1. Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.2. Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi 3.3. Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi
4.
Pengetahuan yang diperlukan 4.1. Kemampuan merumuskan strategi usaha perusahaan sesuai dengan nilai-nilai serta visimisi perusahaan yang dikelolanya 4.2. Kemampuan menjelaskan kondisi persaingan usaha disekitar wilayah usahanya
5.
Keterampilan yang diperlukan
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LAMPIRAN
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
TATA TERTIB UJIAN LSPP AAMAI No. Dokumen : DOK-009/PRO1/LSP-AAMAI/X/2012
1.
Peserta uji yang diperkenankan mengikuti ujian hanya Peserta uji yang terdaftar untuk materi uji yang sedang diujikan.
2.
Peserta uji yang terlambat hadir di ruang ujian lebih dari 30 menit setelah ujian dimulai, tidak diperkenankan mengikuti ujian untuk materi uji yang sedang diujikan.
3.
Peserta uji harus menempati tempat duduk yang telah ditentukan oleh Evaluator /Pengawas Ujian, sesuai dengan nomor meja yang telah diberikan sebelum Peserta uji memasuki ruang ujian.
4.
Peserta uji harus membawa Kartu Peserta uji atau Identitas Diri serta Bukti Pendaftaran Ujian, dan meletakkannya di atas meja, setiap kali mengikuti ujian.
5.
Semua buku, ringkasan, diktat catatan-catatan dan tas atau back-pack dan dan sejenisnya harus diletakkan di tempat yang telah oleh Evaluator/Pengawas Ujian, kecuali alat-alat tulis yang diperlukan untuk mengerjakan ujian. Bagi Peserta uji yang membawa handphone handphone atau alat komunikasi lainnya harus menyimpannya dalam tas atau sejenisnya, atau jika tidak membawa tas / sejenisnya, maka handphone tersebut harus diletakkan di atas meja dalam keadaan dimatikan ( switched off ) dan dapat dilihat oleh Evaluator/Pengawas Ujian.
6.
Peserta uji dilarang membawa senjata dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian dan harus menjaga ketertiban selama ujian berlangsung dengan tidak melakukan tindakan atau aktifitas apapun yang dapat mengganggu ketenangan Peserta ujian lainnya.
7.
Peserta uji tidak diperkenankan menulis nama dan atau komentar-komentar apapun pada lembar atau buku jawaban.
8.
Selama ujian berlangsung, Peserta uji dilarang untuk : a) berkomunikasi dengan sesama sesama Peserta uji. b) saling meminjamkan alat tulis maupun alat-alat lain yang diperlukan dalam ujian.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB CATATAN PENTING:
1. Pengawas berhak menetapkan sanksi yang dianggapnya wajar terhadap setiap pelanggaran Tata Tertib Ujian yang dilakukan oleh Peserta uji. 2. Sanksi Butir 11.c. Tata Tertib diputuskan dalam Rapat Komisi Penguji dengan mempertimbangkan: a. Catatan atau rekomendasi Pengawas yang tercantum dalam Berita Acara Ujian terakhir. b. Catatan pengalaman pelanggaran yang pernah pernah dilakukan Peserta uji terkait pada ujia n-ujian sebelumnya. 3. Pemberlakuan sanksi yang ditetapkan oleh Evaluator akan diberitahukan secara tertulis kepada Peserta uji yang melakukan pelanggaran.
No. 1.
2.
3.
Jenis Pelanggaran Pelanggaran atas butir 5 Menyimpan buku/catatan /hp, dll. di atas/disekitar meja. Pelanggaran atas butir 6 Membawa senjata/membuat kegaduhan
Pelanggaran atas butir 7 – Menyontek dan sejenisnya
Sanksi
4.
Pelanggaran
butir 8
Peringatan pertama secara lisan untuk mematuhi Tata Tertib Peringatan kedua sanksi dicatat dalam Berita Acara Ujian disertai rekomendari kepada Evaluator Evaluator untuk tidak dinilai kertas ujiannya (sanksi Butir 11.a Tata Tertib) Membawa senjata: peringatan lisan serta diminta untuk memindahkan senjata tersebut ke luar ruang ujian. Berbuat kegaduhan: Pelanggaran pertama berupa peringatan lisan; Pelanggaran kedua di catat dalam Berita Acara Ujian; Pelanggaran ketiga dapat kenakan sanksi Butir 11.b Tata Tertib. Pelanggaran pertama berupa peringatan lisan; Pelanggaran kedua dicatat dalam Brita Acara Ujian; Pelanggaran ke tiga sanksi Butir 11.a atau 11.b Tata Tertib sesuai dengan rekomendasi Pengawas.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
PELAKSANAAN UJIAN 1. Pengawasan Ujian 1.1. Ujian diawasi oleh Anggota Anggota Evaluator yang ditunjuk oleh Pelaksana LSPP AAMAI. 1.2. Evaluator ujian dilengkapi dengan tanda pengenal dan peserta harus mengikuti semua ketentuan yang diberikan oleh pengawas ujian. 2. Evaluator Pelaksanaan Ujian (EPU), Pengawas Ujian (PU), dan Penanggung Jawab Sistem (PJS).
2.1. EPU ditunjuk oleh Ketua Evaluator. 2.2. EPU dibantu oleh PU dan PJS yang ditunjuk oleh Evaluator. 2.3. EPU, PU dan PJS harus mengenakan tanda pengenal selama bertugas dan menanda-tangani daftar hadir yang disediakan oleh Sekretariat LSPP LSPP AAMAI. 2.4. Penugasan EPU, PU dan PJS tidak boleh diwakilkan kepada orang lain tanpa adanya persetujuan tertulis dari Ketua Evaluator (baik Jiwa maupun Kerugian). Kerugian). 2.5. Dalam hal EPU berhalangan karena alasan mendesak, yang bersangkutan harus memberitahukan hal tersebut kepada Ketua Evaluator sekurang-kurangnya satu hari sebelum pelaksanaan ujian. 3. Tugas dan Tanggung-Jawab EPU : 3.1. Sebelum ujian dimulai :
Hadir ditempat ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai dan Bertugas sampai dengan ujian selesai. Memeriksa ruang ujian.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
Menyerahkan lembar jawaban dalam amplop tertutup beserta dokumen lainnya (KTHU, Daftar Hadir Ujian dan Berita Acara) kepada Sekretariat LSPP AAMAI. khusus EPU yang bertugas di luar Jakarta dapat mengirimkanya melalui jasa kurir yang aman dan cepat.
3.4. Selama Ujian Berlangsung
Mencocokkan Kartu Tanda Peserta Ujian atau Kartu Identitas lainnya dengan Peserta Ujian (validitas Peserta). Mengumpulkan Kartu Tanda Hadir Ujian (KTHU) dari setiap peserta dengan terlebih dahulu memeriksa apakah sudah diisi secara lengkap dan benar. Melakukan pengawasan dalam ruang ujian selama ujian berlangsung dengan cara yang tidak mengganggu peserta ujian. Mengumpulkan kembali KTHU yang telah dibagikan tetapi tidak terpakai dan menyerahkannya kepada EPU. Melaporkan kepada EPU apabila ada Peserta Ujian melakukan tindakan yang melanggar Tata Tertib Ujian. Memperhatikan Peserta Ujian yang keluar ruang ujian dengan alasan keperluan mendesak agar tidak melakukan tindakan yang melanggar.
3.5. Setelah ujian selesai
Mengumpulkan / menerima lembar / buku jawaban yang sudah selesai dikerjakan dari peserta ujian, dengan memeriksa apakah sudah diisi secara lengkap, dan langsung menyerahkannya kepada EPU. Mengembalikan tanda pengenal (Name Tag) kepada EPU. Membantu hal-hal lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan ujian apabila diminta oleh EPU.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
4. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretariat LSPP AAMAI 4.1. Menyiapkan anggaran biaya yang diperlukan untuk setiap pusat ujian. 4.2. Menyiapkan daftar nama ( print out ) Peserta Ujian untuk pengecekan Peserta Uji yang ikut ujian. 4.3. Menerima hasil ujian dari EPU dengan memberikan tanda terima. 5. Hasil Ujian 5.1. Hasil ujian akan disampaikan oleh Evaluator kepada Pelaksana LSPP AAMAI secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan ujian. 5.2. Pengumuman bagi peserta ujian yang disponsori oleh perusahaan akan disampaikan kepada masing-masing perusahaan. 5.3. Pengumuman untuk peserta ujian atas nama pribadi, akan disampaikan secara tertulis kepada peserta yang bersangkutan. 5.4. Hasil ujian juga dapat dilihat di website AAMAI (lspp.aamai.or.id)
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( FR.003/PRO1)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI) Formulir Pendaftaran Ujian Ajun Ahli Asuransi Kerugian
NAMA
: ______________________________________________________________________
TEMPAT/TGL. LAHIR
: ______________________________________________________________________
PERUSAHAAN
: ______________________________________________________________________
ALAMAT
: ______________________________________________________________________ : ______________________________________________________________________
TLP, HP, E-MAIL
: ____________________, _____________________, __________________________
PESERTA
:
BARU
LAMA
NOMOR PESERTA UJI : _________________________ ( peserta baru diisi oleh LSPP AAMAI ) Unit Kompetensi yang di ikuti ( Beri tanda X di kotak sebelah kiri materi uji pilihan )
KODE UNIT K.651210.101.01 K.651210.102.01 K.651210.103.01 K.651210.104.01 K.651210.105.01 K.651210.106.01 K.651210.107.01 K.651210.108.01
JUDUL UNIT Menerapkan pengelolaan praktik asuransi pada penyelenggaraan usaha asuransi Menerapkan sistem hukum pada penyelenggaraan usaha asuransi Menerapkan konsep tata kelola pada penyelenggaraan usaha asuransi Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan tanggunggugat Melaksanakan pengelolaan risiko serta akseptasi lini usaha asuransi harta benda, kepentingan keuangan dan pribadi Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi pengangkutan Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian praktik underwriting pada perusahaan asuransi kerugian Menerapkan pengelolaan dan pengendalian praktik klaim dalam bisnis asuransi kerugian.
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( FR.004/PRO1)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI) Formulir Pendaftaran Ujian Ahli Asuransi Kerugian
NAMA
: ______________________________________________________________________
TEMPAT/TGL. LAHIR
: ______________________________________________________________________
PERUSAHAAN
: ______________________________________________________________________
ALAMAT
: ______________________________________________________________________ : ______________________________________________________________________
TLP, HP, E-MAIL
: ____________________, _____________________, __________________________
PESERTA
:
BARU
LAMA
NOMOR PESERTA UJI : _________________________ ( peserta baru diisi oleh LSPP AAMAI ) Unit Kompetensi yang di ikuti ( Beri tanda X di kotak sebelah kiri materi uji pilihan ) KODE UNIT
JUDUL UNIT
K.651210.401.01
Melakukan pengelolaan dan pengawasan manajemen perusahaan asuransi umum
K.651210.402.01
Mensuvervisi Manajemen Underwriting pada Perusahaan Asuransi/Reasura nsi Umum
K.652010.403.01
Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian fungsi reasuransi dalam usaha perusahaan asuransi umum.
K.651210.404.01 K.651210.405.01
Mengaplikasikan sistem Manajemen Risiko dalam kaitan dengan fungsi asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko Melaksanakan pengelolaan risiko dan akseptasi lini usaha asuransi rangka kapal dan penerbangan.
K.651210.406.01
Melaksanakan pengelolaan proses penanganan tehnis dan administrasi klaim asuransi umum.
K.651210.407.01
Melakukan analisis atas perkembangan ekonomi dan bisnis global dan meangantisipasi dampaknya terhadap usaha perusahaan. Melaksanakan fungsi marketing produk dan jasa asuransi
K.651210.408.01
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( FR.005/PRO1)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
SURAT PERSETUJUAN PESERTA UJI PROFISIENSI
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: __________________________________________________________
Instansi/Perusahaan
: __________________________________________________________
Jabatan
: __________________________________________________________
No. Telp
: __________________________________________________________
No. HP
: __________________________________________________________
E-mail
: __________________________________________________________
Menyatakan setuju untuk : 1. 2. 3.
Memenuhi ketentuan skema uji Profisiensi yang relevan; Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup uji Profisiensi yang diberikan; Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSPP AAMAI dan tidak memberikan pernyataan yang berkaitan dengan uji Profisiensi yang menurut LSPP AAMAI dianggap dapat
LSP Profisiensi A A M A I
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
( FR.021/PS )
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
SURAT PERSETUJUAN PENGGUNAAN SERTIFIKAT
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: ___________________________________________________________
Instansi/Perusahaan
: ___________________________________________________________
Jabatan
: ___________________________________________________________
No. Telp
: ___________________________________________________________
No. HP
: ___________________________________________________________
E-mail
: ___________________________________________________________
Menyatakan persetujuan penggunaan sertifikat sesuai yang diterbitkan oleh LSPP AAMAI dengan baik, dan bersedia mengembalikan bilamana tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
(FR.015/PRO2)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
FORMULIR KEANGGOTAAN
DENGAN INI SAYA KIRIMKAN DATA UNTUK KEPERLUAN LSPP AAMAI SEBAGAI BERIKUT :
NAMA DALAM SERTIFIKAT
: __________________________________________________
NOMOR SERTIFIKAT
: __________________________________________________
TEMPAT, TANGGAL LAHIR
: __________________________________________________
ALAMAT RUMAH
: __________________________________________________ : __________________________________________________
TELEPON
: ____________________ HP. : ___________________
E-MAIL
: Pribadi, _____________, Perusahaan ______________
BUKU PANDUAN SERTIFIKASI ASURANSI KERUGIAN 2014
LSP Profisiensi A A M A I
(FR.016/PRO2)
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
FORMULIR ISIAN RIWAYAT PEKERJAAN TAHUNAN
PERUSAHAAN
: ___________________________________________________
ALAMAT KANTOR
: ___________________________________________________ : ___________________________________________________
SEJAK
: _______________________
TELEPON
: _________________________ Ext. : ____________________
FAX.
: ___________________________________________________
JABATAN
: ______________________________ SEJAK : _____________
PERIODE
: _____________________________
NO
BULAN - TAHUN
JABATAN
BIDANG PEKERJAAN
KETERANGAN
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
No. PL/008/XII/13 Jakarta, 16 Desember 2013 Kepada Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi/Reasuransi, Broker Asuransi/Reasuransi 2. Pengurus Asosiasi Perusahaan Perasuransian Indonesia 3. Lembaga Pendidikan Asuransi / Sekolah Tinggi Perasuransian 4. Komisariat AAMAI & Peserta Ujian. Di seluruh Indonesia
Dengan hormat, JADWAL UJIAN SERTIFIKASI PROFISIENSI ASURANSI JIWA DAN ASURANSI UMUM - MARET 2014
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Ujian Sertifikasi Profisiensi LSPP AAMAI pada bulan Maret 2014, dengan ini kami informasikan Jadwal Ujian, Lokasi Ujian dan Syarat-Syarat Ujian sebagai berikut : 1. Jadwal Ujian Hari
Tanggal
Unit Kompetensi Asuransi Jiwa
K.651110.001.01 K.651110.961.01
Unit Kompetensi Asuransi Umum
K.651210.101.01 K.651210.401.01
Jam
09.00 – 12.00
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar
Bandar Lampung Palembang Pekanbaru Padang Medan
Banjarmasin Pontianak Balikpapan Makassar Manado
Dengan syarat minimum jumlah Peserta Uji 40 (empat puluh) peserta untuk setiap lokasi ujian, dan jika kurang dari 40 peserta, penyelenggaraan di lokasi ujian tersebut tidak dapat diselenggarakan. 3. Unit Kompetensi Yang Diujikan : 3.1. Sub Sektor Ajun Ahli Asuransi Jiwa (AAAIJ) NO 1
KODE UNIT K.651110.001.01
2 3 4 5
K.651110.002.01 K.651110.003.01 K.651110.004.01 K.651110.005.01
JUDUL UNIT Menerapkan Prinsip Dasar Asuransi Jiwa & Sistem Operasional Asuransi Syariah Menerapkan Prinsip-prinsip Operasional Perusahaan Asuransi Jiwa Menerapkan Prinsip-Prinsip Manajemen & Statistik di Bidang Asuransi Jiwa Menerapkan Manajemen Risiko dan Seleksi Risiko di Bidang Asuransi Jiwa Menerapkan Konsep Pemasaran Asuransi Jiwa
3.2. Sub Sektor Ahli Asuransi Jiwa (AAIJ) NO 1. 2.
KODE UNIT K.651110.906.01 K.651110.907.01
JUDUL UNIT Merancang Produk melalui Solvabilitas Permodalan Asuransi Jiwa Mengembangkan Manajemen Sumber Daya Manusia
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI) 3.4. Sub Sektor Ahli Asuransi Kerugian (AAIK) NO 1.
KODE UNIT K.651210.401.01
2.
K.651210.402.01
3.
K.651210.403.01
4.
K.651210.404.01
5.
K.651210.405.01
6.
K.651210.406.01
7.
K.651210.407.01
8.
K.651210.408.01
JUDUL UNIT Melakukan Pengelolaan & Pengawasan Manajemen Perusahaan Asuransi Umum Mensupervisi Manajemen Underwriting pada Perusahaan Asuransi/Reasuransi Umum Melaksanakan Pengelolaan dan Pengendalian Fungsi Reasuransi dalam Usaha Perusahaan Asuransi Umum Mengaplikasikan Sistim Manajemen Risiko dalam Kaitan dengan Fungsi Asuransi Sebagai Mekanisme Pengalihan Risiko Melaksanakan Pengelolaan Risiko dan Akseptasi Lini Usaha Asuransi Rangka Kapal dan Penerbangan Melaksanakan Pengelolaan Proses PenangananTehnis dan Administrasi Klaim Asuransi Umum Melakukan Analisis Atas Perkembangan Ekonomi dan Bisnis Global dan Mengantisipasi Dampaknya Terhadap Usaha Perusahaan Melaksanakan Fungsi Marketing Produk dan Jasa Asuransi
4. Syarat-Syarat Ujian:
4.1. Untuk Peserta Ajun Ahli Asuransi pendidikan minimal lulusan SMU/SMK/Sederajat dengan pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun, diutamakan lulusan jenjang pendidikan DIII/S1 4.2. Untuk Peserta Ajun Ahli Asuransi telah dinyatakan kompeten yang dibuktikan dengan Certificate in Life Insurance (CLI) untuk Asuransi Jiwa dan Certificate in General Insurance untuk Asuransi Kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia. 4.3. Untuk Peserta Ahli Asuransi harus sudah memiliki sertifi kasi Ajun Ahli Asuransi
Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA (LSPP AAMAI)
Pembayaran ditransfer ke rekening atas nama Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia pada Bank Mandiri Cabang Matraman Acc No. 006.008800.8283 atau Bank Central Asia Cabang Matraman, Acc No. 342.3023755, Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur. 6. Tempat ujian akan kami informasikan kemudian.
Demikian kami sampaikan, kiranya pengumuman dan formulir pendaftaran ini dapat disampaikan kepada para kandidat Peserta Ujian, dan untuk membantu kami dalam mempersiapkan segala sesuatunya, diharapkan untuk memperhatikan batas waktu pendaftaran tersebut. Atas perhatian dan kerjasama baiknya, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami, Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA Pelaksana
Drs. H.M. Imam Basuki, MSc, FSAI, AAIJ, CPIE, QIP Pelaksana Harian Tembusan
: 1. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB - Otoritas Jasa Keuangan 2. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
No. Peng./099/XI/13 Jakarta, 2 Desember 2013 Kepada Yth, Ketua Asosiasi Perasuransian Indonesia Direksi Perusahaan Perasuransian Direktur Lembaga Pendidikan Anggota & Peserta Ujian AAMAI Di Tempat Dengan hormat, Hal : Ujian Sertifikasi Profesi Asuransi Yang Diselenggarakan Oleh AAMAI dan LSPP AAMAI Sebagaimana telah kami informasikan bahwa Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Profisiensi (LSPP AAMAI) yang telah mendapat lisensi dari BNSP pada tanggal 8 Oktober 2013 dengan Surat Keputusan Ketua BNSP NOMOR KEP.402/BNSP/X/2013 Tanggal 8 Oktober 2013, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari AAMAI. Sehubungan dengan itu, kami informasikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Mulai penyelenggaraan ujian tahun 2014, AAMAI tidak lagi menyelenggarakan ujian gelar profesi keanggotaan untuk tingkat Ajun Ahli (AAAI) maupun Ahli Asuransi (AAI) baik Sektor Asuransi Jiwa maupun Sektor Asuransi Kerugian. Namun demikian AAMAI tetap akan menyelenggarakan ujian
Certificate in General Insurance
ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA
Sertifikat CLI kepada yang telah lulus mata ujian AJ.01 (Dasar-dsar Asuransi Jiwa) dan AJ.02 (Operasional Perusahaan Asuransi Jiwa)
3.3. Bagi yang baru lulus salah satu atau belum lulus kedua-duanya dari butir 3.2, Peserta masih harus menempuh ujian dan lulus mata ujian yang dipersyaratkan untuk memperoleh sertifikat CGI atau CLI. Informasi lengkap ujian CGI dan CLI bisa diunduh di website AAMAI (aamai.or.id) dalam Buku Panduan Ujian. 4.
Mata ujian yang telah dinyatakan lulus dalam ujian AAMAI dapat dikonversi kedalam mata ujian di LSPP AAMAI dan bagi anggota AAMAI (pemegang gelar AAAI dan AAI) baik jiwa maupun kerugian bisa memperoleh sertifikat LSPP AAMAI bila telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Informasi lengkap dapat di unduh di website LSPP AAMAI (lspp.aamai.or.id) dalam Buku Panduan Ujian Sertifikasi baik jiwa maupun kerugian.
Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA Dewan Pengurus
KONVERSI UNIT MATA UJIAN ������� ���� �����
��������
������� ���� ���� �����
�0� � ������� �������� �0� � ����� ��������
�������� �� �������� ��
�.�����0.�0�.0� ���������� ����������� ������� �������� ���� ��������������� ����� �������� �.�����0.�0�.0� ���������� ������ ����� ���� ��������������� ����� ��������
�0� � ������� ������ �������� ��� �������� �0� � �������� ��������� �������� ��� �������� ����� �0� � �������� ����� ����� ��� ����������� ��������
�������� ��
�0� � �������� ������������.
�������� ��
�0� � ������� ������������.
�������� ��
�0� � ������� �����.
�������� ��
�.�����0.�0�.0� ���������� ������ ���� ������ ���� ��������������� ����� �������� ������������ ����������� ������ ��� ��������� ���� ����� �������� ��������� �.�����0.�0�.0� �������� ��� ������������� ������������ ����������� ������ ����� ��������� ���� ����� �������� ����� �.�����0.�0�.0� �����, ����������� �������� ��� ������� ������������ ����������� ������ ��� ��������� ���� ����� �������� �.�����0.�0�.0� ������������ ������������ ����������� ��� ������������ ������� ������������ ���� �.�����0.�0�.0� ���������� �������� �������� ���������� ����������� ��� ������������ ������� ����� ����� ������ �������� �.�����0.�0�.0� ��������.
�������� �� �������� ��
KONVERSI UNIT MATA UJIAN AAIK ������� ���� �����
��������
������� ���� ���� �����
�0� � ��������� ���������� ��������
�������� ��
�.�����0.�0�.0�
�0� � ��������� ������������
�������� ��
�.�����0.�0�.0�
�0� � ����������
�������� ��
�.���0�0.�0�.0�
�0� � ��������� ������
�������� ��
�.�����0.�0�.0�
�0� � �������� ������ ����� ��� �����������
�������� ��
�.�����0.�0�.0�
�0� � ��������� �����
�������� ��
�.�����0.�0�.0�
�0� � ������� ��� ������ �0� � ��������� ������ ��� ����
�������� �� �������� ��
�.�����0.�0�.0� �.�����0.�0�.0�
��������� ����������� ��� ���������� ��������� ���������� �������� ���� ������������ ��������� ������������ ���� ���������� ��������/���������� ���� ������������ ����������� ��� ������������ ������ ���������� ����� ����� ���������� �������� ����. ��������������� ������ ��������� ������ ����� ������ ������ ������ �������� ������� ��������� ���������� ������ ������������ ����������� ������ ��� ��������� ���� ����� �������� ������ ����� ��� �����������. ������������ ����������� ������ ���������� ������ ��� ������������ ����� �������� ����. ��������� �������� ���� ������������ ������� ��� ������ ������ ��� ��������������� ��������� �������� ����� ����������. ������������ ������ ��������� ������ ��� ���� ��������
PERIHAL SERTIFIKAT LSPP AAMAI Sehubungan dengan adanya beberapa informasi terbaru dari LSPP AAMAI, maka bersama ini kami ingin menginformasikan mengenai Prosedur, Pemeliharaan, Perpanjangan, dan
Pencabutan Sertifikasi Profisiensi LSPP AAMAI :
1. Peraturan Sertifikat LSPP AAMAI
Bagi peserta yang lulus ujian AAMAI pada tahun 2014 ke atas (≥2014) Peserta yang lulus ujian pada periode 2014 ke atas begitu menyelesaikan seluruh mata ujian akan langsung mendapatkan sertifikat dari LSPP AAMAI. Masa berlaku sertifikat Profisiensi LSPP AAMAI adalah 3 tahun.
Bagi peserta yang lulus ujian AAMAI periode sebelum tahun 2014 Peserta yang sudah menyelesaikan seluruh mata ujian AAMAI sejak tahun 2014 ke bawah, maka setiap peserta wajib untuk memperoleh gelar QIP dengan mengumpulkan poin aktivitas perasuransian sebanyak 40 poin (AAAIK) dan 60 Poin (AAIK) selama satu tahun terlebih dahulu dimana gelar tersebut dipergunakan untuk mendapatkan sertifikat LSPP AAMAI. Hal itu dilakukan agar para pemegang sertifikat tetap terjaga kompetensinya.
Sertifikat LSPP AAMAI ini berlaku selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, sehingga setiap menjelang masa berakhirnya sertifikat, setiap pemegang sertifikat wajib untuk mendaftarkan perpanjangan sertifikat LSPP AAMAI tersebut selambatanya
Bagi peserta yang lulus ujian AAMAI periode sebelum tahun 2014 o
Peserta yang telah memiliki sertifikat AAMAI sebelum tahun 2014, maka wajib untuk memperbaharui sertifikatnya menjadi sertifikat LSPP AAMAI.
o
Cara untuk memperoleh sertifikat LSPP AAMAI bagi peserta yang lulus seluruh mata ujian AAMAI sebelum tahun 2014 adalah dengan mendapatkan gelar QIP terlebih dahulu, dimana gelar tersebut didapatkan dengan mengumpulkan poin sebanyak 40 poin (AAAIK) dan 60 poin (AAIK) dengan ikut serta dalam berbagai aktivitas perasuransian selama 1 (satu) tahun. Poin tersebut akan dikumpulkan setiap tahunnya agar di tahun ketiga dapat diperoleh sertifikat LSPP AAMAI.
AKTIVITAS DIBIDANG PERASURANSIAN No 1
2
3
Aktivitas Seminar / Conference / Lokakarya / Talk Show : >Peserta >Moderator Nara Sumber / Pembicara Workshop / Pelatihan / Kursus >Peserta >Pengajar Karya Tulis di Bidang Perasuransian >Popular >Jurnal Ilmiah
Jumlah Poin Dlm Negeri Luar Negeri 10 15 30
15 20 40
15 25
25 35
10 20
15 25
PERMOHONAN UNTUK MENGIKUTI PROGRAM PENGEMBANGAN (Certificate General Insurance)
Kepada Yth. : Kepala Departemen Sumber Daya Manusia Dari : ___________________________________ Cabang/Dept. : __________________________________ Dengan ini merekomendasikan karyawan tersebut dibawah ini, untuk mengikuti program pengembangan sebagai berikut : DATA PESERTA : - Nama : ________________________ - NIP : ________________________ Tahun mulai bekerja : _____________ - Jabatan : ________________________ - Ranking : ________________________ DATA PROGRAM TRAINING : - Topik : Ujian Certificate General Insurance - Penyelenggara : Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) - Mata Ujian : ___________________________________________ - Lokasi Ujian : ___________________________________________ - Biaya (by.pendaftaran+mata ujian) : ________________________________
Pertimbangan Permohonan : Berhubungan dengan pekerjaan sekarang Berhubungan dengan pekerjaan yang akan datang
Jakarta, _________________ Pemohon :
����� ���� ����� ����� ������� ���� ���� �������� �������� ������� ���� ����
����� ����
�.��1210.101.01 ���������� ����������� ������� �������� ���� ��������������� ����� �������� �.��1210.102.01 ���������� ������ ����� ���� ��������������� ����� �������� �.��1210.10�.01 ���������� ������ ���� ������ ���� ��������������� ����� ��������
� ���� ���� ����� �����
�.��1210.10�.01 ������������ ����������� ������ ��� ��������� ���� ����� �������� ��������� �������� ��� ������������� �.��1210.10�.01 ������������ ����������� ������ ����� ��������� ���� ����� �������� ����� �����, ����������� �������� ��� ������� �.��1210.10�.01 ������������ ����������� ������ ��� ��������� ���� ����� �������� ������������ �.��1210.10�.01 ������������ ����������� ��� ������������ ������� ������������ ���� ���������� �������� �������� �.��1210.10�.01 ���������� ����������� ��� ������������ ������� ����� ����� ������ �������� ��������. ����������� 1. ������� ����� ����� ����� ����������� ������� ��������� (���) ���� ����� ��������� ����� ���� ����� 2. ������ �.��1210.101.01, �.��1210.102.01, �.��1210.10�.01 ��������� ���� ���� ����� ����� �. ������ �.��1210.10�.01, �.��1210.10�.01, �.��1210.10�.01,�.��1210.10�.01,�.��1210.10�.01 ��������� ���� ���� ����� ������� �. ������ ����������� ���� ���� ����� ������� �������� ���� ���� ����� �.��1210.101.01 ��� �.��1210.102.01 ����� �������� ��� ����� ����� �������� ������ ������� ����� ���������/��������� ���� ���� ����� ���� ���� (�.��1210.10�.01, �.��1210.10�.01, �.��1210.10�.01, �.��1210.10�.01,�.��1210.10�.01,�.��1210.10�.01) �. ������� ���������� ����� ��� ����������� ����� ����� �������� �. ����� ������������� � ���� ���� ����� ����� �. ����� ������������� � ���� ���� ����� ���� � ������� ���� ���������
� ���� ���� ����� �������