BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud 1.1.1 Menghitung harga RMR dan SMR pada suatu massa batuan. 1.1.2 Menentukan kelas batuan berdasarkan RMR dan SMR. 1.2 Tujuan 1.2.1 Mengetah Mengetahui ui kondisi kondisi geoteknik geoteknik massa massa batuan batuan berdasark berdasarkan an nilai RMR-nya. 1.2.2 Mengetahui
nilai
SMR
sebagai
dasar
menentukan
rekomendasi perkuatan lereng suatu massa batuan. 1.3 Waktu Waktu Pelaksana Pelaksanaan an Praktikum Praktikum Prakti Praktikum kum pelaks pelaksan anaan aan prakti praktiku kum m geolog geologii teknik teknik acara acara klasif klasifika ikasi si massa batuan metode RMR dan SMR, ini dilaksanankan pada : ari
: !umat
"anggal
: 1# $o%ember 2&1&
'aktu
: 1(.&& - 1).*& '+
"empat "empat
: Ruang .2&2 antai 2 edung eologi
1
BAB II DAA! TE"!I
2.1 #lasi$ikasi #lasi$ikasi Massa Massa Batuan Batuan /las lasifik ifikas asii meng mengan anal alis isis is
mas massa
batu atuan
keman emanta tapa pan n
digu igunak nakan
lere lereng ng
yang ang
sebag bagai
alat alat
dala dalam m
meng menghu hubu bung ngk kan
anta antara ra
pengalaman di bidang massa batuan dengan kebutuhan pemantapan di berb berbag agai ai
kond kondis isii
lapa lapang ngan an
yang ang
dibu dibutu tuhk hkan an..
$amu $amun n
demi demiki kian an,,
penggunaan klasifikasi massa batuan tidak digunakan sebagai pengganti perancangan rinci. Pada Pada dasarn dasarnya ya pembua pembuatan tan klasif klasifika ikasi si massa massa batuan batuan bertu0 bertu0uan uan untuk ieniaski, 1#3# 4 : 1. Mengident Mengidentifikas ifikasii parameter parameter 5 parameter parameter yang yang mempengar mempengaruhi uhi perilaku massa batuan. 2. Membagi formasi massa batan ke dalam grup yang mempunyai perilaku sama men0adi kelas massa batuanh. *. Memberikan dasar 5 dasar untuk pengertian karakteristik dari setiap kelas massa batuan. 6. Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di suatu lokasi dengan lokasi lainnya. 7. Meng Mengam ambi bill data data kuan kuantit titat atif if dan dan pedo pedoma man n untu untuk k ranc rancan anga gan n rekayasa. (. Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi diantara para insinyur dan geologist. 8gar dapat digunakan dengan baik dan cepat maka klasifikasi mass massa a
batu batuan an
haru harus s
memp mempun uny yai
bebe bebera rapa pa
sifa sifatt
sepe sepert rtii
ieniaski, 1#3# 4 : 1. Sederhana, mudah diingat, dan dimengerti 2. Sifat 5 sifat massa batuan yang penting harus disertikan. *. Parameter dapat diukur dengan mudah dan murah.
2
beri beriku kutt
6. Pembobotan dilakukan secara relatif. 7. Menyediakan data 5 data kuantitatif. 9engan menggunakan klasifikasi massa batuan akan diperoleh paling tidak tiga keuntungan bagi perancangan kemantapan lereng yaitu ieniaski, 1#3# 4 : 1. Meningkatkan kualitas hasil penyelidikan lapangan dengan data masukan minimum sebagai parameter klasifikasi. 2. Memberikan informasi data kuantitatif untuk tu0uan rancangan. *. Penilaian rekayasa dapat lebih baik dan komunikasi lebih efektif pada suatu proyek. Saat ini telah berkembang berbagai metode klasifikasi massa batuan. 9iantara metode klasifikasi tersbut ada yang digunakan untuk kepentingan perancangan empiris dan ada pula yang digunakan hanya untuk data masukan untuk klasfifikasi massa batuan yang lain. 2.2 Rock Mass Rating % !M! & ieniaski 1#)( 4 dalam Manik 2&&) 4 mempublikasikan suatu metode klasifikasi massa batuan yang dikenal dengan eomechanics ;lassification atau Rock Mass 'asting RMR 4. Metode rating digunakan pada klasifikasi ini. esaran rating tersebut didasarkan pada pengalaman ieniaski dalam menger0akan proyek 5 proyek teroongan dangkal. Metode ini telah dikenal luas dan banyak diaplikasikan pada keadaan dan lokasi yang berbeda 5 beda seperti tambang pada batuan kuat, teroongan,
tambang
batubara,
kestabilan
lereng,
dan
kestabilan
pondasi. /lasifikasi ini 0uga sudah dimodifikasi beberapa kali sesuai dengan adanya data baru agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan sesuai dengan standar internasional.
3
2.2.1 Parameter ' (arameter Rock Mass Rating % !M! & Sistem klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating RMR 4 menggunakan enam parameter berikut ini dimana rating setiap parameter di0umlahkan untuk memperoleh nilai total dari RMR : 1. /uat tekan batuan utuh Strength of intact rock material 4 2. Rock Quality Desi gn R<9 4 *. !arak antar diskontinuitas Spacing of discontinuities 4 6. /ondisi diskontinuitas Conditon of discontinuities 4 7. /ondisi air tanah groundwater condition 4 (. =rientasi diskontinuitas Orientation of discontinuities 4 erikut
di0elaskan mengenai keenam parameter
yang
digunakan dalam memperoleh klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating RMR 4 tersebut : 1. /uat tekan batuan utuh Strength of intact rock material 4 /uat tekan batuan utuh dapat diperoleh dari u0i kuat tekan uniaksial >nia?ial ;ompressi%e Strength, >;S 4 dan u0i point load point oad "est, P+ 4. >;S mengguanakn mesin tekan untuk menekan sampel batuan dari satu arah unia?ial 4. Sampel batuan yang diu0i dalam bentuk silinder tabung 4 dengan perbandingan antara tinggi dan diameter tertentu. Perbandingan ini sangat berpengaruh pada nilai >;S yang dihasilkan. Semakin besar perbandingan pan0ang terhadap diameter, kuat tekan akan semakin kecil. Pada perhitungan nilai RMR, parameter kekuatan batuan utuh diberi bobot berdasarkan nilai >;S atau nilai P+-nya seperti tertera pada "abel 1. "abel 2.1 Pembobotan kekuatan material batuan utuh ieniaski,1#3#4 9eskripsi /ualitatif Sangat kuat sekali
>;S MPa 4 @27&
P+ MPa 4 @1&
Rating 17
e?ceptionally strong 4 Sangat kuat
1&& 5 27&
6 5 1&
12
4
%ery strong 4 /uat strong 4 Sedang a%erage 4 emah eak 4 Sangat lemah
7& 5 1&& 27 5 7& 7 5 27 157
%ery eak 4 Sangat lemah sekali
A1
256 152 Penggunaan >;S lebih dian0urkan
) 6 2 1 &
e?tremely eak 4
2. Rock Quality Design ( RQD ) Pada tahun 1#() 9.>.9eere memperkenalkan Rock
9alam menghitung nilai R<9, metode langsung digunakan apabila core los tersedia. "ata cara untuk menghitung R<9 menurut 9eere diilustrasikan pada gambar 1. ;all C $icholas, +nc ;$+ 4, konsultan geoteknik asal 8merika, mengembangkan koreksi perhitungan R<9 untuk pan0ang total pengeboran yang lebih dari 1,7 m. ;$+ mengusulkan nilai R<9 diperoleh dari persentase total pan0ang inti bor utuh yang lebih dari 2 kali diameter inti core 4 terhadap pan0ang total
pengeboran
core run
4. Metode
pengukuran R<9 menurut ;$+ diilustrasikan pada gambar 2.1.2. Pan0ang total pengeboran core run 4 B 1&& cm 5
9iameter core B (1.11 cm
R<9 B
R<9 B
R<9 B 36 D Pan0ang total pengeboran core run 4 B 1&& cm 9iameter core B (1.11 cm
R<9 B
R<9 B
R<9 B )* D ubungan antara nilai R<9 dan kualitas dari suatu massa batuan diperkenalkan oleh arton, 1#)7 dalam ell, 1##2 seperti "abel 2. 2 "abel 2. 2 hubungan R<9 dengan kualitas massa batuan !)D % * & A27 27-7& 7&-)7 )7-#& #&-1&&
#ualitas Batuan Sangat 0elek very poor 4 !elek poor 4 Sedang fair 4 aik good 4 Sangat baik ecellent 4
6
Pada perhitnugan nilai RMR, parameter Rock
#ualitas Batuan Sangat 0elek %ery poor 4 !elek poor 4 Sedang fair 4 aik good 4 Sangat aik e?cellent 4
!atin+ 2& 17 1& 3 7
*. !arak antar diskontinuitas Spacing of discontinuities 4 !arak antar diskontinuitas didefinisikan sebagai 0arak tegak lurus
antara
dua
diskontinuitas
berurutan
sepan0ang
garis
pengukuran yang dibuat sembarang. Pada perhitungan nilai RMR, parameter 0arak antar spasi 4 diskontinuitas diberi bobot berdasarkan nilai spasi diskontinuitasnya seperti tertera pada tabel 2. 6 "abel 2. 6 Pemboran !arak antar 9iscontinuitas 9eskripsi Sangat lebar %ery ide 4 ebar ide 4 Sedang moderate 4 Rapat close 4 Sangat rapat %ery close 4
Spasi diskontinuitas m4 @2 &.(-2 &.2-&.( &.&&(-&.2 A&.&&(
Rating 2& 17 1& 3 7
6. /ondisi diskontinuitas Condition of discontinuities 4 8da lima karakteristik diskontinuitas yang masuk dalam pengertian
kondisi
diskontinuitas,
meliputi
kemenerusan
persistence 4, 0arak antar permukaan diskontinuitas atau celah separation aperture 4, kekasaran diskontinuitas roughness 4,
7
material pengisi infillinf gouge 4 dan tingkat kelapukan eathering 4. a. /emenerusan persistence ! continuity 4 Pan0ang dari suatu diskontinuitas dapat dikuantifikasi secara kasar dengan mengamati pan0ang 0e0ak kekar pada suatu bukaan. Pengukuran ini masih sangat kasar dan belum
mencerminkan
kondisi
kemenerusan
kekar
sesungguhnya hanya dapat ditebak. !ika 0e0ak sebuah diskontinuitas pada suatu bukaan berhenti atau terpotong oleh solid massi%e rock ini menun0ukkan adanya kemenerusan. b.
!arak
antar
permukaan
diskontinuitas
atau
celah
separation ! aperture 4 Merupakan 0arak tegak lurus antar dinding batuan yang berdekatan pada bidang diskontinu. ;elah tersebut dapat berisi material pengisi infilling 4 atau tidak. c. /ekasaran diskontinuitas roughness 4 "ingkat kekasaran permukaan diskontinuitas dapat dilihat dari bentuk gelombang permukaannya. elombang ini diukur relatif dari permukaan datar dari diskontinuitas. Semakin besar kekasaran dapat menambah kuat geser diskontinuitas dan dapat 0uga mengubah kemiringan pada bagian tertentu dari diskontinuitas tersebut. . d. Material pengisi infilling ! gouge 4 Material pengisi berada pada celah antara dua dinding bidang diskontinuitas yang berdekatan. Sifat material pengisi biasanya lebih lemah dari sifat batuan induknya. eberapa material yang dapat mengisi celah di antaranya breksi, lempung, silt" mylonite" gouge" sand" kuarsa dan kalsit. e. "ingkat /elapukan weathering 4 8
Penentuan
tingkat
kelapukan
diskontinuitas
didasarkan pada perubahan arna pada batuannya dan terdekomposisinya batuan atau tidak. Semakin besar tingkat perubahan arna dan tingkat terdekomposisi, batuan semakin lapuk. 9alam perhitungan RMR, parameter 5 parameter di atas diberi bobot masing 5 masing dan kemudian di0umlahkan sebagai bobot total kondisi diskontinuitas. Pemerian bobot berdsarkan pada tabel 2. 7 "abel 2. 7 Panduan Pembobotan /ondisi 9iskontinous Parameter Pan0ang
A1m
!atin+ *-1& m
1-* m
diskontinuitas 6
2
(
A&.1mm 7
&.1-1.&mm 6
1-7mm 1
@7mm &
Sangat
/asar
Sedikit
alus
Slicke
7
kasar *
1
n- side &
permukaan
roughness 4 Material Pengisi infilling ! gouge 4 /elapukan
&
(
continuity 4 !arak antar
diskontinuitas
@2&m
2&m 1
#ersistence !
diskontinuitas /ekasaran
1&-
kasar ( "idak ada (
6
2
2
&
"idak
Sedikit
apuk
Sang
hancur
lapuk
apuk
weathering 4
/eras
unak
at
( 7 * 7. /ondisi 8ir "anah $roundwater conditions 4 /ondisi diskontinuitas
air
tanah
yang
lapuk 1
&
ditemukan pada pengukuran
diidentifikasikan sebagai
salah
satu
kondisi
berikut : kering completely dry 4, lembab damp 4, basah wet 4, terdapat tetesan air dripping 4, atau terdapat aliran air 9
flowing 4. Pada perhitungan nilai RMR, parameter kondisi air tanah groundwater conditions 4 diberi bobot berdasarkan tabel 2. (. "abel 2. ( Pembobotan kondisi air tanah ieniaski,1#3#4 /ondisi
/ering
embab
asah
"erdapat
"erdapat
>mum
completely
damp 4
et 4
tetesan air
aliran air
9ebit air tiap
dry 4 "idak ada
A1&
1&-27
dripping 4 27-127
floing 4 @127
&
A&.1
&.1-&.2
&.1-&.2
@&.7
17
1&
)
6
&
1& m pan0ang teroongan ltr menit 4 "ekanan air pada diskontinuitas tegangan principal mayor Rating
2.1.2 "rientasi disk,ntinuitas % Orientation of discontinuities & Parameter ini merupakan penambahan terhadap kelima parameter sebelumnya. obot yang diberikan untuk parameter ini
sangat tergantung pada hubungan antara orientasi
diskontinuitas yang ada dengan metode penggalian yang dilakukan.
=leh
karena
itu
dalam
perhitungan,
bobot
parameter ini biasanya diperlakukan terpisah dari lima parameter lainnya. RMR
B
RMRbasic
E
diskontinuitas dimana : 10
penyesuaian
terhadap
orientasi
RMRbasic B ∑ parameter aEbEcEdEe 4 RMRbasic adalah nilai RMR dengan tidak memasukkan parameter orientasi diskontinuitas dalam perhitungannya. >ntuk keperluan analisis kemantapan suatu lereng, ieniaski 1#3# 4 merekomendasikan untuk memakai sistem Slope Mass Rating SMR 4 sebagai metode koreksi untuk parameter orientasi diskontinuitas. 2.1.3 Pen++unaan Rock Mass Rating % !M! & Setelah nilai bobot masing 5 masing parameter 5 parameter diatas diperoleh, maka 0umlah keseluruhan bobot tersebut men0adi nilai total RMR. nilai RMR ini dapat dipergunakan untuk mengetahui kelas dari massa batuan, memperkirakan kohesi dan sudut geser dalam untuk tiap kelas massa batuan seperti terihat pada tabel 2.). dibah ini . "abel 2.) /elas Massa atuan, /ohesi dan Sudut eser 9alam erdasarkan RMR Pr,$il massa
Deskri(si
-atuan Rating /elas massa
1&&-31 Sangat
batuan /ohesi
baik @6&&kPa
3&-(1 aik
(&-61 Sedang
6&-21 !elek
2&-& Sangat !elek A1&& kPa
*&&-
2&&-*&&
1&&-
6&&
kPa
2&&
27F-*7F
kPa 17F-27F
A17F
Sudut geser
@67F
kPa *7F-67F
dalam /estabilan
Sangat
Stabil
8gak
"idak
Sangat
/eruntuhan
stabil "idak
Sedikit
Stabil Rekahan,
stabil Planar,
tidak stabil idang
ada
blok
beberapa
ba0i
planar
11
memba0i
besar
besar atau seperti
Support
"idak
/adang
Sistemati
/oreksi
tanah Penggalian
perlu
-
s
penting
ulang
kadang
2.2 Slope Mass Rating % M! & Romana 1#37 4 dalam Manik 2&&) 4 mengembangkan suatu sistem klasifikasi Slope Mass Rating SMR 4 yang memungkinkan sistem RMR
diaplikasikan
untuk
menganalisis
kemantapan
lereng.
SMR
menyertakan bobot parameter pengaruh orientasi diskontinuitas terhadap metode penggalian lereng yang diterapkan. ubungan antara Slope mass Rating SMR 4 dengan Rock Mass Rating RMR 4 ditun0ukkan pada persamaan di baah ini : SMR B RMRbasic E G1 ? G2 ? G* 4 E G6 esar bobot untuk G1, G2 , dan G* masing 5 masing di0elaskan pada tabel 2.3 berikut ini "abel.2.3 obot pengatur diskontinuitas G1,G2 dan G* Romana, 1#37 4
Sangat
faktor
menguntu
koreksi
ngkan
P "
80-as 80-as-13&
@*&
*&-2&
2&-1&
1&-7
tungkan A7
P" P P "
G1 0 G2 G2
&.17 A2& &.17 1
&.6 2&-*& &.6 1
&.) *&.*7 &.) 1
&.37 *7-67 &.37 1
1 @67 1 1
/asus
menguntungk an
12
"ak
Sangat
/riteria
Sedang
menguntung kan
tak mengun
P " P"
b0-bs @1& b0Ebs A1&& G* & /eterangan :
1&-& 11&-12& -(
& @12& -27
&--1&4
A-1&
-7&
-(&
a0 B dip dir. diskontinuitas b0 B dip diskontinuitas as B dip dir. lereng
bs B dip lereng
P B longsoran bidang
" B longsoran guling toppling 4
esar bobot untuk metode penggalian G6 di0elaskan pada tabel 2.# dibaah ini : "abel 2.# Pembobotan Metode Penggalian ereng Metode
ereng
Peledakan Peledakan Peledakan Peledakan
alamiah presplitting smooth mekanis buruk G6 E17 E1& E3 & -3 esar bobot 5 bobot G1, G2, G* dan G6 masing 5 masing menggambarkan : G1 : Menggambarkan keparalelan antara strike lereng dengan strike diskontinuitas G2 : Menerangkan hubungan sudut dip diskontinuitas sesuai dengan model longsoran G* : Menggambarkan hubungan sudut dip lereng dengan dip diskontinuitas G6 :
Gaktor
penyesuaian
untuk
metode
penggalian
yang
tergantung pada metode yang digunakan pada aktu membentuk lereng >ntuk memilih 0enis perkuatan lereng yang sesuai dalam mencegah ter0adinya keruntuhan pada lereng batuan, digunakan sistem Slope Mass Rating SMR 4. 0enis 5 0enis perkuatan yang dapat digunakan untuk usaha 13
stabilisasi lereng batuan dapat dibagi men0adi sembilan kelas yang berbeda Romana, 1#37 4 "abel 2.1& Rekomendasi 0enis perkuatan lereng untuk setiap kelas Slope Mass Rating SMR 4 Romana, 1#37 4 #elas
Nilai M!
+a +b ++a ++b
#1-1&& 31-#& )1-3& (1-)&
%one %one atau scaling %one&'oe ditch atau fence 4, spot olting 'oe ditch atau fence, nets" spot atau
71-(&
systematic olting 'oe ditch dan atau net s, spot atau systematic
61-7&
olting" spot shotcrete 'oe ditch dan atau nets 4, systematic olting .
+++a +++b
u((,rt
nchors" systematic shotcrete toe wall dan +%a +Hb Ha
*1-6&
atau dental concrete nchors" systematic shotcrete" toewall dan
21-*&
atau concrete, reecavation 4 drainage Systematic reinforced shotcrete" toewall dan
11-2&
atau concrete, reecavation, deep drainage $ravity atau anchored wall atau reecavation
14
BAB III MET"D"L"I
3.1 Alat dan Ba/an a. /lasifikasi ieniaski,1#3# b. /alkulator c. /ertas d. 8lat tulis 3.2 0ara #erja 1. Persiapan sebelum pengolahan data 2. 8nalisis parameter 5 parameter Rock Mass Rating RMR 4 *. Penentuan klasifikasi RMR basic 6. 8nalisis parameter 5 parameter Slope Mass Rating SMR 4 7. Penentuan klasifikasi SMR dan penentuan metode penguatan lereng
15
3.3 Dia+ram Alir Mulai
Analisis (arameter ' (arameter !,k Mass !atin+ % !M! &
Penentuan klasi$ikasi !M! -asi
Analisis (arameter ' (arameter l,(e Mass !atin+ % M! &
Penentuan klasi$ikasi M! dan (enentuan met,de (en+uatan leren+
elesai
I PEN"LAHAN DATA .1 Data Leren+ A
LERENG A RU
FRO
TO
PANJAN
PANJANG
16
CORE
JUMLAH
RQD
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
M (m)
(m)
29.7
31.3
0
0
31.3
32.5
0
0
32.5
33.6
0
0
33.6
34.8
0
0
34.8
35.9
0
0
35.9
37.1
0
0
37.1
38.3
0
0
38.3
39.5
0
0
39.5
40.7
0
0
40.7 0 41.9 0 43.1 0 44.3 0 45.3 0 46.5 0 47.7 0 48.9 0
G PEMBOR AN (m)
CORE TERAMBI L (m)
RECOV ERY (%)
CORE > 10 cm (cm)
(%)
1.60
1.60
100.00
1.02
63.75
1.20
1.20
100.00
1.20
100.00
1.10
1.10
100.00
0.70
63.64
1.20
1.20
100.00
0.50
41.67
1.10
1.03
93.64
0.76
73.79
1.20
1.17
97.50
1.17
100.00
1.20
1.12
93.33
1.07
95.54
1.20
1.18
98.33
0.94
79.66
1.20
1.20
100.00
1.10
91.67
1.20
1.20
100.00
0.72
60.00
1.20
1.20
100.00
1.15
95.83
1.20
1.20
100.00
0.88
73.33
1.00
1.00
100.00
0.82
82.00
1.20
1.20
100.00
1.00
83.33
1.20
1.20
100.00
0.98
81.67
1.20
1.20
100.00
0.96
80.00
1.20
1.20
100.00
1.06
88.33
41.9 0 43.1 0 44.3 0 45.3 0 46.5 0 47.7 0 48.9 0 50.1 0
17
PARAMETER NO RU N
1 2 ! " * +
1
FRO M (m)
TO (m)
UC# (M$ )
2' 0 1 0 2 "0 *0 ! +0 " '0 10 + 0
1 0 2 "0 *0 ! +0 " '0 10 + 0 ' "0
* * * * * * * *
2 RA T IN G
! ! ! ! ! ! ! !
RQD
* " 100 00 ** ! !1* ' 100 00 '"" ! '* *
!
"
DI#CONTINUITIE# CONDITION
RA T IN G
#PA CE DI# C (m)
RA T IN G
1
02
+
20
02
10
1
02
+
+
01
+
1
01
+
20
02
+
20
02
+
1
02
10
PER#I#TE NCE
, 10 cm , 10 cm , 10 cm 10 , 20 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm
RA T IN G
APE R TU RE (m)
RA T IN G
2
1
!
2
1
!
2
1
!
1
2
1
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
1
2
1
2
1
!
ROUG H NE##
ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH
RA T IN G
" " " " " " " "
INFILLING
HARD - " mm HARD - " mm #OFT - " mm #OFT - " mm HARD - " mm HARD - " mm HARD - " mm HARD - " mm
G& RAT CON I D NG
RA T IN G
&EATH ER ING
RA T IN G
JUML AH RATIN G
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
2
FRE#H
*
1"
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
!
FRE#H
*
1
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
TOTA L RMR BA#IC
1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 "
*10 0 00 0 "'0 0 "00 0 *10 0 *+0 0 *+0 0 *0 0
1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 "
00 0 *10 0 00 0 *10 0 *"0 0 *0 0 *0 0 *0 0 *"0 0
18
' 10 11 12 1 1! 1" 1* 1
' "0 !0 0 !1 '0 ! 10 !! 0 !" 0 !* "0 ! 0 !+ '0
!0 0 !1 '0 ! 10 !! 0 !" 0 !* "0 ! 0 !+ '0 "0 10
* * * * * * * * *
! ! ! ! ! ! ! ! !
'1* *00 0 '"+ +20 0 + +1* +00 0 ++
20
02
10
1
02
+
20
02
10
1
02
10
1
02
+
1
0
10
1
02
+
1
02
10
1
0*
10
, 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm 10 , 20 cm , 10 cm
.2 Per/itun+an !M! Data Leren+ A
Nilai rata 4 rata !M! 5
19
ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH
" " " " " " " " "
HARD - " mm HARD - " mm HARD - " mm #OFT - " mm HARD - " mm HARD - " mm #OFT - " mm HARD - " mm #OFT - " mm
' 10 11 12 1 1! 1" 1* 1
' "0 !0 0 !1 '0 ! 10 !! 0 !" 0 !* "0 ! 0 !+ '0
!0 0 !1 '0 ! 10 !! 0 !" 0 !* "0 ! 0 !+ '0 "0 10
* * * * * * * * *
! ! ! ! ! ! ! ! !
'1* *00 0 '"+ +20 0 + +1* +00 0 ++
20
02
10
1
02
+
20
02
10
1
02
10
1
02
+
1
0
10
1
02
+
1
02
10
1
0*
10
, 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm , 10 cm 10 , 20 cm , 10 cm
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
2
1
!
1
2
1
2
1
!
ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH ROU GH
" " " " " " " " "
HARD - " mm HARD - " mm HARD - " mm #OFT - " mm HARD - " mm HARD - " mm #OFT - " mm HARD - " mm #OFT - " mm
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
!
FRE#H
*
21
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
!
FRE#H
*
1
DRY
2
FRE#H
*
1'
DRY
.2 Per/itun+an !M! Data Leren+ A
Nilai rata 4 rata !M! 5
19
#lasi$ikiais M! Berdasarkan !,mana6 1789 P B a0 5 as B 2(( 5 2)& B 5 6 sangat tak menguntungkan4 T
B a0 5 as 5 13& B 2(( 5 2)& 5 13& B 5 136 sangat tak menguntungkan4
P:T
B ;1
P
B b0 B *7 tak mengunutngkan4
P
B ;2
T
B 1 tak menguntungkan4
P
B b0 5 bs B *7 5 6& B 5 7 tak menguntungkan4
T
B b0 E bs B 6& E *7 B )7 sangat menguntungkan4
B 5 6 5 136 B &.&21 sangat menguntungkan4
B &.37 tak menguntungkan4
1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 " 1 "
00 0 *10 0 00 0 *10 0 *"0 0 *0 0 *0 0 *0 0 *"0 0
#lasi$ikiais M! Berdasarkan !,mana6 1789 P B a0 5 as B 2(( 5 2)& B 5 6 sangat tak menguntungkan4 T
B a0 5 as 5 13& B 2(( 5 2)& 5 13& B 5 136 sangat tak menguntungkan4
P:T
B ;1
P
B b0 B *7 tak mengunutngkan4
P
B ;2
T
B 1 tak menguntungkan4
P
B b0 5 bs B *7 5 6& B 5 7 tak menguntungkan4
T
B b0 E bs B 6& E *7 B )7 sangat menguntungkan4
P:T
B ;3
;
B E1&
B 5 6 5 136 B &.&21 sangat menguntungkan4
B &.37 tak menguntungkan4
B -7 )7 B 5 &.&() sangat menguntungkan4
$ilai SMR B RMRbasic E G1 ? G2 ? G* 4 E G6 B (6,&( E &.&21 ? &.37 ? - &.&() 4 4 E 1& B )6.&7 Metode 0enis perkuatan lereng yang direkomendasikan adalah N,ne6 Toe ditch atau fence, nets6 spot bolting.
20
BAB PEMBAHAAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai mengklasifikasikan massa batuan dengan cara metode RMR dan SMR. 9imana setiap praktikan dia0ibkan untuk melakukan suatu perhitungan yang telah tersedia yang berdasarkan data pemboran yang dilakukan pada suatu lereng. "u0uan dari
pengklasifikasian
menganalisis
massa
kemantapan
batuan
lereng
ini
yang
bermaksud
agar
menghubungkan
dalam antara
pengalaman di bidang massa batuan dengan kebutuhan penetapan di berbagai
kondisi
lapangan
yang
dibutuhkan.
Setelah
melakukan
pengamatan terhadap data yang telah diolah maka dapat dibuat pembahasan sebagai berikut : 9.1 Rock Mass Rating % !M! & Sistem
klasifikasi
massa
batuan
Rock
Mass
Rating
menggunakan beberapa parameter yang nantinya 0umlah rating setiap parameter akan di0umlah untuk menentukan nilai total dari RMR-nya. Parameter yang pertama adalah kuat tekan batuan utuh atau strength of intact rock material. Parameter kuat tekan batuan utuh ini dapat diperoleh dari u0i kuat tekan uniaksial dan u0i point load. erdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan yang berada pada sampel lereng 8, maka diperoleh data baha nilai RMR atau rock mass rating, berdasarkan parameter 5 para meter diatas dapat dinyatakan baha massa batuan tersebut memiliki rating dengan nilai 7& -)1, 0adi berdasarkan kelas massa batuan dapat diambil baha nilainya sedang sampai baik. "etapi 0ika diambil nilai rata 5 rata diperoleh nilai (6 atau dengan
predikat baik.
al
ini
menun0ukkan tingkat
kekompakan batuan yang baik dan strukturnya yang solid dan masif. 8nalisis ini sesuai dengan litologi yang ditemui yaitu berupa la%a
21
andesit yang biasanya mempunyai sifat masif dan solid atau pe0al karena teksturnya yang kristalin. Rock Quality Design. Setelah dilakukan pengambilan dan pengolahan data maka didapat nilai rata 5 rata R<9 berada pada klasifikasi sedang. al ini menun0ukkan tingkat kualitas batuan yang baik hingga sangat baik dalam tingkat kompaksi dan tekstur batuan sedang. Parameter selan0utnya adalah 0arak antar diskontinuitas atau spacing of discontinuities. 9ari data yang didapat diperoleh klasifikasi spasi diskontinuitas sedang /ondisi diskontinuitas yang terdiri dari lima karakteristik, pada karakteristik kemenerusan didapatkan nilai * 5 1& m dan 1& 5 2& m dengan rating 2 dan 1, berikutnya adalah 0arak antar permukaan diskontinuitas atau celah dari data yang dianalisis didapat rating 1 yaitu menun0ukkan 0arak antar permukaan diskontinuitasnya berkisar antara 1 5 7 mm. /arakteristik berikutnya adalah kekasaran diskontinuitas
yang
dapat
dilihat
dari
bentuk
gelombang
permukaannya diperoleh rating 7 yang berarti tingkat kekasarannya masuk ke dalam klasifikasi kasar. /arakteristik yang lainnya adalah material pengisi yang berada pada celah antara dua dinding bidang diskontinuitas yang berdekatan didapat rating 6 dan 2 yang berarti material pengisinya bersifat keras dengan ukuran materialnya A 7 mm. /arakteristik yang lainnya adalah tingkat kelapukan yang diperoleh didapat rating ( yaitu menun0ukkan tingkat kelapukan batuan masih segar dan belum terlapukkan. RMR yang terakhir adalah kondisi airtanah yang dtemukan pada pengukuran diskontinuitas. 9ari data yang diperoleh didapat rating 6 yang berarti terdapat tetesan air tanah dengan debit tiap 1& m berkisar antara 27 5 127 liter menit dan tekanan air pada diskontinuitas atau tegangan principal mayornya berkisar antara &.1 hingga &.2.
22
Setelah nilai bobot masing 5 masing parameter 5 parameter di atas diperoleh maka dapat diambil nilai rata 5 ratanya yaitu (6,&6. $ilai ini digunakan untuk memperkirakan profil suatu massa batuan berdasarkan klasifikasi ieniaski,1#3#. 9imana pada predikat baik kelas massa batuan dapat di deskripsikan baha mempunyai sudut geser dalam antara *7 5 67, kohesi *&& 5 6&& kPa, memiliki nilai kestabilan yang stabil, keruntuhan sedikit blok, dan support kadang 5 kadang. erdasarkan kelas massa batuan, kohesi, dan sudut geser dalam berdasarkan nilai Rock Mass Rating RMR4ieniaski, 1#3#4, maka dapat diinterpretasikan baha massa batuan yang berada pada lereng 8, memiliki kuat tekan batuan yang sedang, dimana u0i ini dilakukan dengan cara menekan sampel batuan dari satu arah. 9ari hasil core pemboran di sampel lereng 8 0uga dapat dikatakan kualitas batuannya sedang, hal ini dibuktikan dengan nilai R<9 dengan rating sedang, hal ini dikarenakan kualitas batuan ynag tidak begitu baik yang menyangkut kekerasan batuan kekompakan batuan tersebut. dan dari hasil core diperoleh hasil sedang yang dimungkinkan selin kekompakan batuan yang kurang 0uga batuan terstrukturkan. 9alam menganalisis kemantapan suatu lereng bertu0uan mengidentifikasi paramerer yang mempengaruhi massa batuan, membagi formasi batuan ke dalam grup berdasarkan massa batuan, memberikan dasar untuk
pengertian
karakteristik
dari
setiap
kelas
batuan,
menghubungkan antara massa batuan yang satu dengan yang lainnya, dan mengambil data kualitatif dan pedoman untuk rekayasa. Selain itu berdasarkan nilai yang lainnya dapat dikatakan kuallitas batuan pada lereng 8 sedang, dimana data diperoleh dari data core yang diambil di daerah tersebut.
23
5.2 Slope Mass Rating ( SMR ) Penentuan klasifikasi slope mass rating dikembangkan oleh Romana 1#37 4 dalam Manik 2&&) 4 yang diaplikasikan untuk menganalisis kemantapan suatu lereng. SMR ini menyertakan bobot parameter
pengaruh
orientasi
diskontinuitas
terhadap
metode
penggalian lereng yang diterapkan. $ilai G1 didapatkan sebesar &,&21 yang menun0ukkan klasifikasi yang sangat tak menguntungkan. $ilai G2 menggambarkan hubungan sudut dip diskontinuitas sesuai dengan model longsoran, dengan nilai G2 sebesar &.37. G* menggambarkan hubungan sudut dip diskontinuitas dengan sudut dip lereng, dengan nilai &,&(). >ntuk nilai G6 merupakan faktor penyesuaian untuk metode penggalian yang tergantung pada metode yang digunakan pada aktu membentuk lereng. 9ari data yang ada dikeahui baha metode penggalian
yang dilakukan
adalah dengan peledakan
presplitting dengan nilai E1&. >ntuk memilih 0enis perkuatan lereng yang sesuai dalam mencegah ter0adinya keruntuhan pada lereng batuan digunakan sistem slope mass rating SMR 4. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai SMR sebesar )6.&7. $ilai ini termasuk ke dalam kelas ++a, metode 0enis perkuatan lereng yang direkomendasikan adalah N,ne6 Toe ditch atau fence, nets6 spot bolting. Metode toe ditch dilakukan dengan cara membuat parit atau selokan di sekitar tepi lereng batuan. Metode fence dilakukan dengan membangun pagar 5 pagar untuk men0aga kestabilan lereng batuan. Metode nets dilakukan dengan membuat 0aring 5 0aring dan metode spot olting dilakukan dengan pemasangan seperti baut untuk memperkuat kestabilan lereng batuan. Secara umum dapat disimpulkan baha material penyusun lapisan pada lokasi pengu0ian adalah ber%ariasi dari yang mempunyai konsistensi dan kepadatan lapisan yang rendah hingga lapisan yang memiliki konsistensi dan kepadatan lapisan yang tinggi atau baik. 24
9iantaranya lapisan batuan yang menyusun daerah tersebut adalah lempung, lempung kepasiran, pasir kelempungan, pasir kasar, dan pasir halus. 9engan kondisi litologi yang sedemikian maka dapat dikatakan baha daerah tersebut mempunyai litologi berupa material hasil rombakan dan daerah tersebut 0ika didirikan suatu bangunan yang tinggi maka lapisan batuan tersebut kurang stabil dikarenakan litologinya yang berupa material rombakan dan material rombakan tersebut mudah terdenudasi dimana lapisan batuan bergerak, dan hal tersebut sangat berbahaya. >ntuk membuat lapisan yang relatif stabil dan kuat. erdasarkan data diatas diketahui baha daerah tersebut semakin kebaah memiliki litologi dengan kekuatan yang cukup keras yang menendakan batuan tersebut kekompakannya sedang. al ini dibuktikan dengan nilai SMR dan RMS yang dinyatakan dengan rating sedang. 9engan keadaan yang demikian dapat dikatakan baha daerah tersebut 9imungkinkan daerah tersebut memiliki litologi daerah tersebut yang didominasi pasir, dimana pasir merupakan material rombakan, daerah tersebut tidakbterlalu kuat untuk di0adikan pondasi bangunan ynag basr dan tinggi, karena sifat pasir yang mempunyai rongga sehingga kekuatannya tidak terlalu bagus.
25
BAB I PENUTUP Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data RMR dan SMR maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : <.1 #esim(ulan a4 Rock Mass Rating diukur dari beberapa parameter yaitu kuat tekan batuan utuh, rock *uality design, 0arak antar diskontinuitas, kondisi diskontinuitas, kondisi air tanah, dan orientasi diskontinuitas b4 "u0uan dari pengklasifikasian massa batuan ini bermaksud agar dalam menganalisis kemantapan lereng yang menghubungkan antara pengalaman di bidang massa batuan dengan kebutuhan penetapan di berbagai kondisi lapangan yang dibutuhkan. c4 $ilai RMR atau rock mass rating, berdasarkan parameter 5 para meter diatas dapat dinyatakan baha massa batuan tersebut memiliki rating dengan nilai 7& -)1, 0adi berdasarkan kelas massa batuan dapat diambil baha nilainya sedang sampai baik. "etapi 0ika diambil nilai rata 5 rata diperoleh nilai (6 atau dengan predikat baik. d4 $ilai rata 5 rata RMR sebesar menun0ukkan sudut geser dalam antara *7 5 67, kohesi *&& 5 6&& kPa, memiliki nilai kestabilan yang stabil, keruntuhan sedikit blok, dan support kadang 5 kadang. e4 $ilai SMR sebesar )6.&7. $ilai ini termasuk ke dalam kelas ++a, metode 0enis perkuatan lereng yang direkomendasikan adalah N,ne6 Toe ditch atau fence, nets6 spot bolting.
DA;TA! PUTA#A 26
8sisten eologi "eknik, 1###, #anduan #raktikum $eologi 'eknik" >M, Iogyakarta. Jndarto, 9anang. 2&&7. #engantar $eologi Dasar . Penerbit PP dan Percetakan >$S : Surakarta. Rachiboo, Prakosa. - . Material +ulit ,umi Mineral" 'anah dan ,atuan& "eknik eologi >ni%ersitas 9iponegoro : Semarang ;habibie, 8bdurrahman,dkk. uku Panduan Praktikum eomorfologi. 2&&). Semarang: aboratorium eomorfologi >$9+P
27
LAMPI!AN
28