Skenario 8 (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Penyakit Penyakit Paru Obstruktif Obstruktif Kronik (PPOK) (PPOK) adalah penyakit penyakit obstruksi obstruksi jalan

napas napas karena karena bronki bronkitis tis kronik kronik atau emfisem emfisema. a. Obstru Obstrukti ktiff tersebu tersebutt umumn umumnya ya bersifa bersifatt progresif, bisa disertai diser tai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat reversibel.1 Gangguan progresif lambat kronis ditandai oleh obstruksi saluran pernapasan yang menetap atau sedikit reversibel, tidak seperti obstruksi saluran pernapasan reversibel pada asma. Penyakit Peny akit paru obstru obstruktif ktif kron kronik ik (PPOK) (PPOK) diperkirakan diperkirakan mempengaruhi mempengaruhi ! juta orang di "merika #erikat dan merupakan penyebab utama keempat kematian di negara negara ini. ini. Pasien Pasien biasany biasanyaa memilik memilikii gejala$g gejala$gejal ejalaa dari kedua kedua bronki bronkitis tis kronis kronis dan emfisema, tetapi triad klasik juga termasuk asma. #ebagian besar PPOK %aktu sekunder terhada terhadap p penyal penyalahg ahguna unaan an tembaka tembakau, u, meskip meskipun un &ysti& &ysti& fibros fibrosis, is, alfa$1 alfa$1 antitry antitrypsi psin, n, bronkiektasis, dan beberapa bentuk yang jarang dari penyakit paru$paru dapat menyebabkan bulosa juga. ! 1.2 Tu Tujuan juan  'ampu mengetahui anamnesis yang berhubungan dengan sistem respirasi  'ampu mengetahui pemeriksaan fisik dan penunjangnya  'ampu mengetahui diagnosis kerja dan diagnosis banding dari kasus yang diberikan  'ampu mengetahui epidemiologinya  'ampu mengetahui etiologinya  'ampu mengetahui faktor risikonya  'ampu mengetahui patofisiologinya  'ampu mengetahui gejala klinisnya  'ampu mengetahui komplikasinya  'ampu mengetahui penatalaksanaannya  'ampu mengetahui pen&egahannya  'ampu mengetahui prognosisnya PEMBAHASAN 2.1 Anamnesis

1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











"namnesis dilakukan untuk mendapatkan fakta tentang keadaan penyakit si pasien, berikut dengan faktor$faktor yang mempengaruhinya. a a%an&ara %an&ara dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan pasien pasien sendir sendirii yang yang disebu disebutt auto$an auto$anamn amnesis esis tetapi tetapi dapat dapat juga juga dilakukan dengan menanyai keluarga atau yang menemani pasien misa l pada anak$anak atau bila pasien dalam keadaan ga%at atau menderita strok dengan afasia dan disebut allo$anamnesis. alam melakukan anamnesis diperlukan teknik komunikasi dengan rasa empati empati yang yang tinggi tinggi dan teknik teknik komuni komunikasi kasi itu terdiri terdiri atas atas komuni komunikasi kasi verbal verbal dan nonver nonverbal bal yang yang harus harus diperh diperhatik atikan. an. Kemudi Kemudian an rahasia rahasia harus harus dipega dipegang ng kuat kuat karena karena pasien datang dengan rasa keper&ayaan. *ila anamnesis dilakukan dengan baik maka lebih kurang +- diagnosis penyakit sudah dapat ditegakkan.  *eberapa komponen ri%ayat kesehatan/  0dentifikasi data

'engidentifikasi data seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, status pernikahan. #umber #umber ri%ayat ri%ayat biasanya biasanya pasien, pasien, tetapi dapat juga dari anggota keluarga, keluarga, teman, surat rujukan atau rekam medis.  Keluhan utama #atu #atu atau lebih lebih gejala gejala atau kekha% kekha%atir atiran an pasien pasien yang yang menyeb menyebabk abkan an pasien pasien men&ari pera%atan  Penyakit saat ini 'enjelaskan 'enjelaskan keluhan keluhan utama, gambarkan bagaimana perkembangan perkembangan setiap gejala, tunj tunjuk ukan an tuju tujuh h gamb gambara aran n dari dari seti setiap ap gejal gejalaa yait yaitu u loka lokasi si (di (di mana mana,, apak apakah ah menyeba menyebar), r), kualita kualitass (sepert (sepertii apa rasany rasanya), a), kuantit kuantitas as atau keparah keparahan an (seberap (seberapaa parah), %aktu terjadinya gejala (kapan mulai dirasakan, sudah berapa lama, seberap seberapaa sering sering gejala gejala mun&ul mun&ul), ), kondis kondisii saat gejala gejala terjadi terjadi (melip (meliputi uti faktor faktor lingkungan, aktivitas individu, reaksi emosi, atau keadaan lain yang berperan terha terhada dap p timbu timbuln lnya ya peny penyaki akit) t),, fakt faktor or yang yang mered meredak akan an atau atau memp memperb erbur uruk uk penyakit, manifestasi manifesta si terkait (apakah anda mengenali hal$hal lain yang menyertai gejala tersebut). Kemudian juga termasuk pikiran dan perasaan klien mengenai penyakitnya. Poin pengkajian dapat men&akup medikasi, alergi, kebiasaan merokok, alkohol, karena kerap kali terkait dengan penyakit yang sedang diderita.











berikut/ medis, pembedahan2 obstetrik3ginekologik dan psikiatrik, termasuk praktik mempertahankan kesehatan seperti imunisasi, uji skrining, masalah gaya hidup, dan keamanan rumah.  i%ayat keluarga Gambar Gambaran an atau atau diagram diagram usia dan keadaa keadaan n keseha kesehatan tan atau atau usia usia dan penyeb penyebab ab kematian, apakah bersumber dari saudara kandung, orangtua, dan kakek nenek. oku okume men n yang yang menu menunj njuk ukan an ada ada atau atau tidak tidak adany adanyaa peny penyak akit it khus khusus us dalam dalam keluarga, seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, dan sebagainya.  i%ayat pribadi dan sosial 4elaskan tentang tingkat pendidikan, suku bangsa keluarga, keadaan rumah tangga saat ini, minat individu, dan gaya hidup. 5 2.2 Pemeriksaan 2.2.1 Pemeriksaan fisik •

0nspeksi 0nspeksi dilakukan untuk mengetahui adanya lesi pada dinding dada, kelinan bentuk dada, menilai frekuensi, sifat dan pola pernafasan. 1. Kelai Kelaina nan n dind dindin ing g dada dada Kelainan$kelainan yang bisa didapatkan pada dinding dada yaitu parut bekas operasi, pelebaran vena$vena superfisial akibat bendungan vena, spid spider er nevi nevi,, gine gineko koma masti stiaa tumo tumor, r, luka luka opera operasi, si, retra retraks ksii otot otot$o $oto tott interkostal dan lain$lain. . Kelai Kelaina nan n bent bentuk uk dada dada.. ada yang normal mempunyai diameter latero$lateral yang lebih besar dari diameter anteroposterior. Kelainan bentuk dada yang bisa didapatkan yaitu/ $ ada ada paralit paralitiku ikum m dengan dengan &iri$ &iri$&iri &iri dada dada ke&il ke&il,, diameter diameter sagi sagital tal pende pendek2 k2 sela iga sempit, iga lebih miring, angulus &ostae 67 , terdapat pasien $

dengan malnutrisi. ada ada emfise emfisema ma (barre (barrell shap shape) e) yaitu yaitu dada dada meng mengge gemb mbun ung, g, diame diamete ter r anter anterop opos oste teri rior or lebi lebih h besar besar dari dari diam diamete eterr latero latero$l $late ateral ral22 tulan tulang g punggung melengkung (kifosis), angulus &ostae 87 , terdapat pada

pasien dengan bronkitis kronis, PPOK. $ Kifo Kifosi siss deng dengan an &iri$ &iri$&i &irin riny ya kurv kurvat atur uraa verte vertebr braa mele meleng ngku kung ng se&ara se&ara











$

#kolio #koliosis sis &iriny &irinyaa kurvatu kurvatura ra verteb vertebra ra melengk melengkung ung se&ara se&ara berle berlebih bihan an ke arah arah late lateral ral.. Kelai Kelaina nan n ini ini terli terlihat hat jelas jelas pada pada peme pemeri riks ksaan aan dari dari

posterior. $ Pe&tus e9&avatum &irin rinya dada dengan tulang ste sternum yang ang $

men&ekung. Pe&t Pe&tus us &ari &arina natu tum m (pig (pigeo eon n &hes &hestt atau atau dada ada buru burung ng)) &iri &iriny nyaa dad dada

dengan tulang sternum menonjol ke depan. !. :rek :rekue uens nsii pern pernap apas asan an :rekuensi pernapasan normal 1$ kali per menit. Pernapasan kurang dari 1 kali per menit disebut bradipneu, misalnya akibat pemakaian obat$obat narkotik, kelainan serebral. Pernapasan lebih dari  kali per menit disebut takipneu, misalnya pada pneumonia, anksietas, asidosis. . 4eni 4eniss pern pernap apas asan an $ ;oraka rakall misa misaln lny ya pada pada pasi pasien en saki sakitt tumo tumorr abdo abdom men, en, peri perito toni niti tiss $ $

umum. "bdo "bdomi mina nall misa misaln lnya ya pasie pasien n PPO PPOK K lan lanju jut. t. Komb Kombin inasi asi (jeni (jeniss pern pernap apasa asan n ini ini terb terbany anyak ak). ). Pada perem perempu puan an sehat sehat umumny umumnyaa pernap pernapasan asan torakal torakal lebih lebih domina dominan n dan disebu disebutt torako torako$$ abdominal. abdominal. #edangkan #edangkan pada laki$laki laki$laki sehat, pernapasan abdominal lebih dominan dan disebut abdomino$torakal. Keadaan ini disebabkan bentuk anatomi dada dan perut perempuan berbeda dari laki$laki. Perh Perhat atik ikan an

juga juga

apak apakah ah

terd terdap apat at

pema pemaka kaia ian n

otot otot$o $oto tott

bant bantu u

pernapasan misalnya pada pasien tuberkulosis paru lanjut atau PPOK. i samping itu adakah terlihat bagian dada yang tertinggal dalam pernapasan dan bila ada, keadaan ini menunjukan adanya gangguan pada daerah tersebut. $ 4enis 4enis pernap pernapasan asan lain lain yaitu yaitu purs pursed ed lips lips breathi breathing ng (pern (pernapa apasan san seper seperti ti menghembus menghembus sesuatu melalui mulut, mulut, didapatkan didapatkan pada pasien PPOK) dan pernapasan &uping hidung, misalnya pada pasien pneumonia. 5. Pola ola pern pernap apas asan an $ Pern Pernap apas asan an norm normal al// iram iramaa pern pernap apas asan an yang ang berl berlan angs gsun ung g se&a se&ara ra teratur ditandai ditandai dengan dengan adanya fase$fase inspirasi dan ekspirasi yang $ $

silih berganti. ;akip akipnea nea// nap napas as &epat &epat dan dan dan dangk gkal al..
dai dai de











kemudian &epat membesar dan kemudian menge&il lagi). #iklus ini terjadi berulang$ulang. ;erdapat pada pasien dengan kerusakan otak, hipoksia kronik.
medula otak terhadap pertukaran gas. Pern Pernap apas asan an biot biot (ata (ata9i 9i&& brea breath thin ing) g)// jeni jeniss pern pernap apas asan an yang ang tida tidak k teratur baik dalam hal frekuensi fr ekuensi maupun amplitudonya. ;erdapat ;erdapat pada &edera &edera otak. otak. *entuk *entuk kelain kelainan an irama irama pernap pernapasan asan terseb tersebut, ut, kadang kadang$$ kadang dapat ditemukan pada orang normal tapi gemuk (obesitas) atau pada %aktu tidur. Keadaan ini basanya merupakan pertanda yang

$

kurang baik. #igh #ighin ing g resp respir irat atio ion/ n/ pola pola pern pernap apas asan an norm normal al yang ang dise diseli ling ngii oleh oleh tarikan napas yang dalam.

•

Palpasi Palpasi dinding dada dapat dilakukan pada keadaan statis dan dinamis. 1. Palp Palpasi asi dal dalam am kead keadaan aan sta stati tis. s. Pemeriksaan palpasi yang dilakukan pada keadaan ini adalah/ $ Pem Pemerik eriksa saan an kele kelenj njar ar geta getah h beni bening ng.. Kele Kelenj njar ar geta getah h beni bening ng yang ang membesa membesarr di daerah daerah suprak supraklav laviku ikula la dapat dapat memberi memberikan kan petunj petunjuk uk adany adanyaa pros proses es di daera daerah h paru paru sepert sepertii kank kanker er paru paru.. Peme Pemerik riksaa saan n kelenjar getah bening ini dapat diteruskan ke daerah submandibula $

dan kedua aksila. Pemer emeriiksaa saan untuk

menentukan

posisi

medias iastinum.

Posis sisi

mediastinum dapat ditentukan dengan melakukan pemeriksaan trakea $

dan apeks jantung. Pemeri Pemeriks ksaa aan n palp palpasi asi selan selanju jutny tnyaa dite diteru rusk skan an ke daer daerah ah dada dada depa depan n dengan jari tangan untuk mengetahui adanya kelainan dinding dada misalny misalnyaa tremor, tremor, nyeri nyeri tekan tekan pada pada dindin dinding g dada, dada, krepit krepitasi asi akibat akibat

emfisema subkutis, dan lain$lain. . Palpas Palpasii dalam dalam keadaa keadaan n dina dinamis mis.. Pada keadaan ini dapat dilakukan pemeriksaan unutk menilai ekspansi paru serta pemeriksaan vokal fremitus. $ Pemeri Pemeriks ksaa aan n ekspan ekspansi si paru. paru. alam alam keada keadaan an norma normall kedua kedua sisi dada dada harus sama$sama mengembang selama inspirasi biasa maupun dengan insp inspir irasi asi maks maksim imal al.. *erk *erkur uran angn gnya ya gera geraka kan n pada pada salah salah satu satu sisi sisi menu menunj njuk ukan an adan adanya ya kelai kelaina nan n pada pada sisi sisi terse tersebu but. t. untu untuk k meni menilai lai











masing$masing tepi iga, sedangkan jari$jari lain menjulur sepanjang sisi

lateral

lengkung

iga.

Kedua

ibu

jari

harus

saling

berdekatan3hampir bertemu di garis tengah dan sedikit diangkat ke atas sehingga bergerak bebas saat bernafas. Pada saat pasien menarik napas dalam keadaan kedua ibu jari menjadi tidak simetris dan ini $

memberikan petunjuk adanya kelainan pada sisi tersebut. Pemerik Pemeriksaan saan voka vokall fremitu fremitus. s. Pemer Pemeriks iksaan aan ini ini dilak dilakuka ukan n dengan dengan &ara &ara meletak meletakkan kan kedua kedua telapak telapak tangan tangan pada pada permuk permukaan aan dindin dinding g dada, dada, kemudi kemudian an pasien pasien diminta diminta menyeb menyebut ut angka angka ++ atau 77, sehing sehingga ga getaran getaran suara suara yang yang ditimb ditimbulk ulkan an akan akan lebih lebih jelas. jelas. Pemerik Pemeriksaan saan ini disebut ta&tile fremitus. *andingkan se&ara bertahap ta&tile fremitus se&ara bertahap dari atas ke tengah dan seterusnya ke ba%ah baik pada paru bagian depan maupun belakang. Pada saat pemeriksaan kedu keduaa tela telapa pak k tang tangan an haru haruss disil disilan ang g se&ar se&araa berg bergan anti tian an..
•

pneumonia, tuberkulosis paru aktif). Perkusi *erdasarkan patogenesisnya, bunyi ketokan yang terdengar dapat berma&am$ ma&am yaitu/ $ #ono #onorr (reso (resona nant nt)/ )/ terjad terjadii bila bila udara udara dalam dalam paru paru (alveo (alveoli li)) &uku &ukup p bany banyak ak,, $

terdapat pada paru yang normal
$

letaknya superfisial, pneumotoraks, dan bula yang besar edup edup (dul (dull) l)// bila bila bagia agian n yang ang padat adat leb lebih bany anyak dari daripa pad da udara dara misalnya adanya infiltrat3konsolidasi

alam keadaan normal didapatkan hasil perkusi yang sonor pada kedua paru. •

"uskultasi "uskultasi merupakan pemeriksaan yang paling penting dalam menilai aliran













$

=esikul sikular/ ar/ suara suara napas napas poko pokok k yang yang lembut lembut denga dengan n freku frekuen ensi si rendah rendah di mana fase inspirasi langsung diikuti dengan fase ekspirasi tanpa diselingi jeda, dengan perbandingan !/1. apat didengarkan pada hampir kedua

$

lapangan paru. *ronko *ronkoves vesiku ikular lar// suara napa napass pokok pokok denga dengan n intensit intensitas as dan freku frekuens ensii yang sedang di mana fase ekspirasi menjadi lebih panjang sehingga hampir menyamai fase inspirasi dan diantaranya kadang$kadang dapat diselingi jeda. alam keadaan normal bisa didaptkan pada dinding anterior setinggi

$

sela iga 1 dan  serta daerah interskapula. *ronki *ronkial/ al/ suara suara napas napas poko pokok k yang yang keras keras dan berf berfrek rekuen uensi si tinggi tinggi,, di mana mana fase ekspirasi menjadi lebih panjang dari fase inspirasi dan diantaranya diselingi jeda. ;erjadi perubahan kualitas suara sehingga terdengar seperti tiupan tiupan dalam tabung. alam keadaan normal dapat didengar didengar pada daerah

$

manubrium sterni. ;rake ;rakeal/ al/ suara suara napas napas yang yang sangat sangat keras keras dan dan kasar, kasar, dapa dapatt dideng didengark arkan an pada pada

$

daerah trakea. "mfo "mforik rik// suara suara napas napas yang yang didapa didapatk tkan an bila bila terda terdapa patt kavi kavita tass besa besarr yang yang letakny letaknyaa perifer perifer dan berhub berhubung ungan an dengan dengan bronku bronkus, s, terden terdengar gar seperti seperti

tiupan dalam botol kosong. alam keadaan normal suara napas vesikular yang berasal dari alveoli dapat didengar pada hampir seluruh lapangan paru. #ebaliknya suara napas bronkial tidak akan terdengar karena getaran suara yang berasal dari bronkus tersebut tidak dapat dihantarkan ke dinding dada karena dihambat oleh udara yang terdapat dalam alveoli. alam keadaan abnormal misalnya pneumonia di mana alve alveol olii teri terisi si infi infilt ltra ratt maka maka udar udaraa di dala dalamn mny ya akan akan berk berkur uran ang g atau atau menghilang menghilang.. 0nfiltrat 0nfiltrat yang merupakan penghantar penghantar getaran getaran suara yang baik











akibat akibat terbukanya terbukanya alveoli pada akhir inspirasi. inspirasi. Krepitasi terutama dapat didengar fibrosis paru. #ifat ronki basah ini dapat bersifat nyaring (bila ada infiltr infiltrat at misalny misalnyaa pada pada pneumo pneumonia) nia) ataupun ataupun tidak tidak nyarin nyaring g (pada (pada edema edema paru). $ ong ongki ki keri kering ng// suar suaraa napa napass kont kontin iny yu, yang ang bers bersif ifat at musi musi&a &al, l, deng dengan an frekuensi yang relatif rendah, terjadi karena udara mengalir melalui saluran napa napass yang yang meny menyem empit pit,, misal misalny nyaa akiba akibatt adan adanya ya sekret sekret yang yang kent kental. al. hee>ing hee>ing adalah ronki kering yang frekuensiny frekuensinyaa tinggi tinggi dan panjang yang biasanya terdengar pada serangan asma. $ *uny *unyii gese geseka kan n pleu pleura ra (pleur (pleural al fri&ti fri&tion on rub)/ rub)/ terja terjadi di karena karena pleura pleura parieta parietall dan viseral yang meradang saling bergesekan satu dengan yang lainnya. Pleura yang meradang akan menebal atau menjadi kasar. *unyi gesekan ini $

terdengar pada akhir inspirasi dan a%al ekspirasi.
$

hidropneumotoraks. Pneu Pneumo moth thor ora9 a9 &li&k/ &li&k/ bunyi bunyi yang bersif bersifat at ritmik ritmik dan sinkr sinkron on denga dengan n saat saat kontraksi jantung, terjadi bila didapatkan adanya udara di antara kedua

lapisan pleura yang menyelimuti jantung. 5 Pada pasien PPOK pada pemeriksaan fisik/ $ Pasi Pasien en biasa iasany nyaa tam tampak kuru kuruss deng dengan an barel arel shap shaped ed &hes &hestt (dia (diam meter eter $ $

anteroposterior dada meningkat). :rem :remit itus us tak taktil til dada dada berk berkur uran ang g atau atau tid tidak ak ada ada.. Perk Perkus usii dada dada hiperso hipersono nor, r, pera peranja njaka kan n hati hati meng menge&i e&il, l, batas batas paru paru hati lebih lebih

$

rendah, pekak jantung berkurang. #uara #uara nafas nafas berkur berkurang ang dengan dengan ekspir ekspirasi asi memanja memanjang. ng.

2.2.2 Pemeriksaan penunjang











akibat udara yang terperangkap. ilakukan pemeriksaan reversibilitas karena - pasien negalami perbaikan dengan pemberian bronkodilator. !. Pemeriksaan gas darah "nalisa gas darah harus dilakukan jika ada ke&urigaan gagal napas. Pada hipoksemia kronis kadar hemoglobin bisa meningkat. 

2.! Diagn"sis 2.!.1 Diagn"sis #erja •

Pen$akit Paru %&struktif #r"nik Penyakit Paru Obstruktif Kroniki (PPOK) adalah penyakit obstruksi

jalan napas karena bronkitis kronik atau emfisema. Obstruktif tersebut umumnya bersifat progresif, bisa disertai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat reversibel. *ronkitis kronik ditandai dengan batuk$batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran dahak, sekurang$kurangnya ! bulan berturut$ turut dalam satu tahun, dan paling sedikit selama  tahun. ?mfisema adalah suatu perubahan anatomis paru$paru yang ditandai dengan melebarnya se&ara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal, disertai kerusakan dinding alveolus. 1 Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) diperkirakan mempengaruhi ! juta orang di "merika #erikat dan merupakan penyebab utama keempat kematian di negara ini. Pasien biasanya memiliki gejala bronkitis kronis dan emfisema, tetapi triad klasik juga termasuk asma (seperti terlihat pada gambar di ba%ah). !











Gambar 1. =enn =enn diagram dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Obstruktif penyakit paru$paru kronis adalah adalah gangguan di mana subset subset dari pasien mungkin memiliki memiliki fitur dominan dari bronkitis kronis, emfisema, atau asma.
2.!.2 Diagn"sis Ban'ing Tu&erkul"sis Paru ;uberkulosis (;*) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

'y&oba&terium tuber&ulosis dengan gejala yang sangat bervariasi. Gejala utama ;* paru adalah batuk lebih dari  minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, malaise, gejala flu, flu, demam demam derajat derajat rendah rendah,, nyeri nyeri dada, dada, dan batuk darah. darah. Pasien ;* paru menampakan menampakan gejala klinis, yaitu tahap asmiptomatis, asmiptomatis, gejala ;* paru paru yang yang khas khas,, kemu kemudia dian n stagn stagnas asii dan dan regr regresi esi,, eksas eksaserb erbasi asi yang yang memburuk, dan gejala berulang dan menjadi kronik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ditemukan tanda$tanda tanda$tanda tanda infiltrat (redup, (redup, bronkial, ronki r onki basah, dan lain$lain), la in$lain), tanda$tanda penarikan paru, diafragma, dan mediastinum, sekret di saluran nafas dan ronki, suara nafas amforik kare karena na adan adanya ya kavi kavitas tas yang yang berh berhub ubun unga gan n lang langsu sung ng deng dengan an bron bronku kus. s. Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis ;* yaitu bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus ba%ah, bayangan bera%an (pat&hy) atau berbe&ak (nodular), adanya kavitas, tunggal atau ganda, kelainan bilateral, terutama di lapangan atas paru, adanya kalsifikasi, banyangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian, dan bayangan milier. Klasifikasi diagnostik ;* adalah/











lengkap, tetapi kelainan rotgen dan klinis sesuai ;* paru. Pengobatan $

dengan anti ;* sudah dapat dimulai. *ekas ;* ;* (t (tidak sa sakit) "da ri%ayat ;* pada pasien di masa lalu dengan atau tanpa pengobatan atau atau gambar gambaran an rontge rontgen n normal normal atau abnorm abnormal al tetapi tetapi stabil stabil pada pada foto foto serial dan sputum *;" ($). Kelompok ini tidak perlu diobati. Penatalaksanaannya yaitu Obat "nti ;* (O";) (O";) dan pembedahan pada

;* paru. O"; harus diberikan dalam kombinasi sedikitnya dua obat yang bersifat bakterisid dengan atau tanpa obat ketiga. ;ujuan ;ujuan pemberian O";, O";, antara lain membuat konversi sputum *;" positif menjadi negatif se&epat mungkin melalui kegiatan bakterisid, men&egahan kekambuhan dalam tahun pertama setelah pegobatan dengan kegiatan sterilisasi, dan menghilangkan atau mengurangi gejala dan lesi melalui perbaikan daya tahan imunologis. 'aka 'aka pengob pengobatan atan ;* dilaku dilakukan kan melalui melalui  fase yaitu fase a%al intens intensif, if, dengan dengan kegiata kegiatan n bakteri bakterisid sid untuk untuk memusn memusnahk ahkan an popula populasi si kuman kuman yang yang membelah dengan &epat, dan fase lanjutan melalui kegiatan sterilisasi kuman pada pengobatan jangka pendek atau kegiatan bakteriostatisk pada pengobatan konvensional. O"; O"; yang biasa digunakan antara lain isonia>id (0A<), rifampisin (), pira>inamid (B). Obat Obat ;* piliha pilihan n pertama pertama antara antara lain lain 0sonia 0sonia>id >id (0A<), (0A<), rifampi rifampisin sin,, etambut etambutol, ol, pira>in pira>inami amid, d, strepto streptomis misin. in. Obat Obat ;* pilihan pilihan kedua kedua antara antara lain lain aminogliko aminoglikosida, sida, golongan golongan tionamid, tionamid, fluorokuin fluorokuinolon, olon, sikloserin, sikloserin, dan asam paraamino salisilat (P"#). (P"#). ire&tly Observed ;reatment #hort&ourse (O;#) adalah nama untuk suatu strategi yang dilaksanakan di pelayanan kesehatan dasar di dunia untuk mend mendet etek eksi si dan dan meny menyem embu buhk hkan an pasie pasien n ;*. ;*. #tra #trateg tegii ini ini terd terdiri iri dari dari 5













diklasi diklasifik fikasik asikan an dalam dalam bronki bronkieks ekstasi tasiss silindr silindris, is, fusifo fusiform, rm, dan kistik kistik atau sakular. *ronkieksta *ronkiekstasis sis biasanya biasanya didapat didapat pada masa anak$anak. anak$anak. Kerusakan Kerusakan bronkus pada penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh infeksi. Penyebab infeksi tersering adalah <. 0nfluen>ae dan P. "eruginosa. 0nfeksi oleh bakteri lain, seperti Klebsiella dan #taphyol&o&&us aureus disebabkan oleh absen atau atau terlam terlamba batny tnyaa pemb pember erian ian antib antibio iotik tik pada pada peng pengob obata atan n pneu pneumo moni nia. a. *ronkiekstasis ditemukan pula pada pasien dengn infeksi <0= atau virus lain seperti adenovirus atau virus influen>a. :aktor penyebab noninfeksi yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah paparan substansi toksik, misalnya terhirupnya gas toksik (amonia, aspirasi asam dari &airan lambung, dan lain$ lain). Gejala sering dimulai pada saat anak$anak, C- gejala timbul sejak pasien berusia 1 tahun. Gejala yang timbul tergantung dari luas, berat, lokasi lokasi serta serta ada atau tidakny tidaknyaa kompli komplikas kasi. i. Gejala Gejala terserin tersering g adalah adalah batuk batuk kronik dengan sputum yang banyak. *atuk dan pengeluaran sputum dialami paling sering s ering pada pagi hari, setelah s etelah tiduran atau a tau berbaring pada posisi yang berla%anan dengan sisi yang mengandung kelainan bronkiekstasi. Pada bronkiekstasis ringan mungkin tidak terdapat gejala. Kalau pun ada, biasanya











&epat3alansi, herpes labialis, bunyi krepitasi, bunyi gesekan pleura, bunyi pernapasan bronkial dan D%hispering pe&toriloEuyF, vokal fremitus mengeras pada sisi sakit dan pekak relatif pada sisi sakit. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis, foto dada tampak infiltrat. C ara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kuman, misalnya infeksi melalui droplet sering disebabkan #trepto&o&&us pneumoniae, melalui selang infus oleh #taphylo&o&&us aureus sedangkan infeksi pada pemakaian ventila ventilator tor oleh oleh P.aerugi aeruginos nosaa dan ?nterr ?nterroba oba&ter &ter.. Pada Pada masa masa kini kini terjadi terjadi perubahan pola mikroorganisme penyebab infeksi saluran napas ba%ah akut (0#A* (0#A*") ") akib akibat at adan adanya ya peru peruba baha han n kead keadaan aan pasie pasien n sepe seperti rti gang ganggu guan an kekebalan dan penyakit kronik, polusi lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat hingga menimbulkan perubahan karasteristik kuman. 4uga dijumpai dijumpai pada berbagai bakteri bakteri enterik enterik gram negatif. Klasifikasi pneumonia pneumonia yaitu pneumonia komunitas (sporadis atau endemik2 muda atau orang tua), pneumonia nosokomial (didahului pera%atan di #), pneumonia rekurens (terjadi berulang kali, berdasarkan penyakit paru kronik), pneumonia aspirasi (alkoho (alkoholik lik,, usia usia tua), tua), dan pneumo pneumonia nia pada pada ganggu gangguan an imun imun (pada (pada pasien pasien transplantasi, onkologi, "0#). Klasifikasi ini membantu pelaksanaan terapi pneumonia se&ara empirik.+











#elatan, #elatan, memiliki memiliki prevalensi prevalensi tertinggi, tertinggi, yang mempengaruhi mempengaruhi ,- pria dan 1C,+1C,+ perempuan. 'int> dkk memper memperkir kiraka akan n prevale prevalensi nsi PPOK PPOK tak dikena dikenal. l. 'enggunakan :ungsi Paru Kuesioner (I:J) dan hasil spirometri, studi menetapkan bah%a sekitar 1 dari 5 pasien (1-) berusia ! tahun atau lebih tua dengan ri%ayat mero meroko kok k selam selamaa 1 tahu tahun n atau atau lebih lebih terli terliha hatt di sebua sebuah h pusa pusatt pera pera%at %atan an prim primer er kemungkinan memiliki PPOK. ! 2.) Eti"l"gi











$

"sap roko rokok, k, atau atau asap tembak tembakau au lingku lingkunga ngan, n, mening meningkat katkan kan risik risiko o infeksi infeksi salura saluran n pernapasan, menambah gejala asma, dan menyebabkan pengurangan terukur dalam

$

fungsi paru. #eb #ebuah uah stu studi oleh leh Aag Aagelma elman nn dkk dkk meny enyimpu impulk lkan an bah bah%a fun fungsi paru aru$par $paru u penyimpangan dan perubahan struktural s truktural paru yang hadir pada orang yang merokok sebelum tanda$tanda klinis obstruksi jalan napas mengungkapkannya. Perubahan ini dapat dideteksi oleh plethysmography tubuh dan pengukuran kapasitas menyebar

dengan spirometri rutin . *akt"r lingkungan PPOK tidak terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. alaupun peran polusi udara dalam penyebab PPOK tidak jelas, efek ke&il bila dibandingkan dengan merokok. i negara berkembang, penggunaan bahan bakar biomassa dengan memasak memasak dalam dalam ruanga ruangan n dan pemana pemanass kemung kemungkin kinan an menjad menjadii kontri kontribut butor or utama utama terhadap prevalensi PPOK di seluruh dunia. Paparan jangka panjang lalu lintas yang terkait polusi udara dapat menjadi faktor dalam PPOK pada pasien dengan diabetes dan asma. Air+a$ ,iperresp"nsi-itas ,iperresp"nsi-itas










menetralisir menetralisir elastase neutrofil neutrofil dalam interstitium interstitium paru$paru dan untuk untuk melindungi melindungi dari kerusakan kerusakan parenkim parenkim paru elastolyti&. elastolyti&. efisiensi efisiensi ""; ""; berat predisposisi predisposisi elastolysis elastolysis dila%an dengan seEuela klinis dari onset a%al pana&inar emfisema. efisiensi ""; adal adalah ah fakto faktorr risik risiko o hany hanyaa dike dikena nall gene genetik tik untu untuk k menge mengemb mban angk gkan an PPOK PPOK dan dan menyumbang kurang dari 1- dari seluruh kasus di "merika #erikat. efisiensi ""; parah menyebabkan emfisema dini pada usia rata$rata ra ta$rata 5! tahun untuk merokok dan  tahun tahun bagi bagi peroko perokok. k. igot (Pimm) fenotipe menghasilkan tingkat serum dalam kisaran kisaran referen referensi. si. Aegara Aegara PiBB PiBB homo>i homo>igot got adalah adalah negara negara kekura kekuranga ngan n yang yang paling paling umum dan menyumbang 75- orang dalam kategori sangat kekurangan. Penggunaan "&at intra-ena ?mfisema terjadi pada sekitar - dari orang yang menggunakan intravena (0=) obat. ena mai>ena serat serat kapas, kapas, selulos selulosa, a, bedak) bedak) yang yang terkand terkandung ung dalam dalam metado metadon n atau methyl methylphe phenid nidate. ate. Kista Kista bulosa bulosa ditemu ditemukan kan dalam dalam hubungan dengan penggunaan 0= dari kokain atau heroin terjadi terutama di lobus atas. #eba #ebali likn knya ya,, metad metadon on dan dan sunt suntik ikan an methy methylp lphe heni nidat datee terka terkait it deng dengan an basi basila larr dan dan emfisema pana&inar. pana&ina r. mmun"'efi/ien/$ sin'r"m













#indrom 'arfan merupakan 'arfan merupakan penyakit autosomal dominan yang di%ariskan dari kolagen tipe 0 ditandai oleh panjang abnormal ekstremitas, subluksasi lensa, dan kardiovaskular kelainan. Kelainan paru, termasuk emfisema, telah dijelaskan dalam sekitar 1- pasien. ?hlers$anlos menga&u ?hlers$anlos menga&u pada sekelompok me%arisi kelainan jaringan ikat dengan manifestasi yang men&akup hypere9tensibility dari kulit dan sendi, bruisability mudah, dan pseudotumors, juga telah dikaitkan dengan prevalensi yang lebih tinggi dari OP. Pen$akit Salla Penyakit #alla adalah gangguan resesif autosomal penyimpanan dijelaskan di #kandinavia, penyakit ini ditandai dengan penumpukan asam siali& intralysosomal di berbagai jaringan. 'anifestasi klinis yang paling penting adalah keterbelakangan mental yang berat, ataksia, ataksia, dan nistagmus. ?mfisema ?mfisema de%asa sebelum %aktunya %aktunya telah dijelas dijelaskan kan dan mungk mungkin in adalah adalah sekund sekunder er untuk untuk aktivi aktivitas tas pengha penghamb mbatan atan ganggu gangguan an











Pada bronkitis kronik maupun emfisema terjadi penyempitan saluran napas. Penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas dan menimbulkan sesak. pada bronkitis kronik, saluran pernapasan ke&il yang berdiameter kurang dari  mm menjadi lebih sempit, berkelok$kelok, dan berobliterasi. Penyempitan ini terjadi karena metapl metaplasia asia sel goblet goblet.. #aluran #aluran napas napas besar besar juga juga menyem menyempit pit karena karena hipert hipertrof rofii dan hiperplasia kelenjar mukus. Pada emfisema paru penyempitan saluran napas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru$paru.1 'ero 'eroko kok k

meny enyebab ebabka kan n

hip hipertr ertrof ofii

kele kelen njar jar

muku ukus

bro bronkia nkiall

dan dan

meningkatkan poduksi mukus , menyebabkan batuk produktif. Pada bronkitis kronis (Mbatu (Mbatuk k produk produktif tif 8 ! bulan3 bulan3tah tahun un selama selama 8  tahun) tahun) perubah perubahan an a%al terjadi terjadi pada pada saluran udara yang ke&il. #elain itu terjadi destruksi jaringan paru disertai dilatasi rong rongga ga udar udaraa dist distal al (emf (emfis isem ema) a) yang ang meny menyeb ebab abka kan n hila hilang ngny nyaa elas elasti ti&& re&o re&oil il,,











•

Penyakit berat/ :?= 1 6 - $ batuk, sesak napas saat aktivitas ringan/ tanda$tanda PPOK sedang dan kemungkinan gagal napas serta s erta kor pulmonal. 

2.5 #"mplikasi •

Kor Pulmonal. Kor pulmon pulmonal al diseba disebabka bkan n oleh oleh pening peningkat katan an tekanan tekanan darah darah di arteri arteri paru$p paru$paru aru,, pembuluh yang memba%a darah dari jantung ke paru$paru.
•

?ksaserbasi akut PPOK. #e&ara sederhana, sederhana, eksaserbasi eksaserbasi dapat didefinisik didefinisikan an sebagai memburuknya memburuknya gejala











paru$paru mereka lemah dan rentan terhadap perkembangan spontan dari jenis lubang. •

Polisitemia sekunder. Polisitemia sekunder diperoleh dari kelainan langka yang ditandai oleh kelebihan produksi sel darah merah dalam darah. Ketika terlalu banyak sel darah merah yang diproduksi, darah menjadi tebal, menghalangi perjalanan melalui pembuluh darah ke&il. Pada pasien dengan OP, polisitemia sekunder dapat terjadi sebagai tubuh men&oba untuk mengkompensasi penurunan jumlah oksigen dalam darah.

•

Kegagalan pernafasan. Kegagalan pernapasan terjadi ketika paru$paru tidak dapat berhasil mengekstrak











•

*ronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan napas, termasuk di dalamnya golo golong ngan an adre adrener nergi gik k  dan dan anti antiko kolin liner ergi gik. k. Pada Pada pasie pasien n dapa dapatt dibe diberik rikan an salbutamol 5 mg atau ipratropium bromida 5 Qg diberikan tiap C jam dengan

nebuli>er atau aminofilin ,5$,5 g iv se&ara perlahan. . ;erapi erapi jangka jangka panja panjang ng dilaku dilakukan kan denga dengan/ n/ "ntibi "ntibioti otik k untuk untuk kemote kemoterapi rapi preven preventif tif jangka jangka panjan panjang, g, ampisil ampisilin in  9 ,5$ ,5$ • •

,53hari dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut. *ronkodilat *ronkodilator, or, tergantung tergantung tingkat tingkat reversibilitas reversibilitas obstruksi saluran saluran napas tiap pasien maka sebelum pemberian obat ini dibutuhkan pemeriksaan obyektif dari

• • • •

fugnsi faal paru. :isioterapi. Iatihan fisik untuk menignkatkan toleransi aktivitas fisik. 'ukolitik dan ekspektorant ;erapi oksigen jangka panjang bagi pasien yang mengalami gagal napas tipe 00













4ika pekerjaan "nda menghadapkan "nda untuk asap kimia atau debu, gunakan peralatan keselamatan untuk mengurangi jumlah asap dan debu yang yang "nda "nda hirup. 1 2.12 Pr"gn"sis

Progno Prognosis sis penyak penyakit it ini bervar bervariasi iasi.. *ila *ila pasien pasien tidak tidak berhen berhenti ti meroko merokok, k, penurunan fungsi paru akan lebih &epat daripada bila pasien berhenti merokok. ;erapi oksigen oksigen jangka jangka panjang panjang merupakan merupakan satu$satunya satu$satunya terapi yang terbukti memperbaiki memperbaiki











saluran napas dan bersifat genetik yaitu defisiensi $1 antitripsin. Penatalaksanaannya bisa diberikan antibiotik, terapi oksigen, bronkodilator dan sebagainya. Kita dapat melakukan berbagai hal untuk men&egah atau menghindari penyakit ini yaitu menghindari polusi udara baik di luar maupun di dalam ruangan, asap rokok, dan mengurangi paparan dari pekerjaan yang meningkatkan resiko terkena penyakit paru obstruktif kronik.











C.

Skenario 8 (PPOK)

Recommend Documents