Sistem Pertahanan Rongga Mulut
Sistem pertahanan rongga mulut terdiri dari sel-sel dan zat-zat yang bisa larut. Sel-sel utama dari sistem kekebalan adalah sel-sel darah putih, yaitu makrofag, neutrofil dan limfosit. Zat -zat yang bisa larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam sel tetapi larut dalam suatu cairan (misalnya plasma). Zat-zat terlarut yang utama adalah antibodi, protein komplemen dan sitokinesis. Beberapa zat terlarut bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) untuk menarik dan mengaktifkan sel-sel lainnya. 1. Kompon Komponen en Perta Pertahan hanan an Rongg Rongga a Mulut Mulut a. Makrofag akrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba, antigen dan zatzat lainnya. !ntigen adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan" antigen bisa merupakan bakteri, #irus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker dan racun. Sitoplasma makrofag mengandun mengandung g granula granula yang yang terdiri dari beberapa bahan kimia kimia dan enzim yang terbungku terbungkuss dalam suat suatu u sela selap put. ut.$nzi $nzim m dan bahan ahan kimia imia ini ini memun emungk gkin ink kan makro akrofa fag g mence encern rnaa dan dan menghancurkan mikroba yangtertelan olehnya. akrofag tidak ditemukan di dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar. isalnya makrofag ditemukan di daerah dimana paru-paru menerima udara dari luar dan sel-sel hati berhubungan dengan pembuluh darah. b. Neutrofil %eutrofil adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba dan antigen lainnya.%eutrofil memiliki granula yang mengandung enzim untuk menghancurkan antigen yang ditelan olehnya. %eutrofil ditemukan di dalam darah" untuk keluar dari darah dan masuk ke dalam åan, åan, neutrofil neutrofil memerlukan memerlukan rangsangan rangsangan khusus. khusus. akrofag akrofag dan neutrofil neutrofil seringkali seringkali beker&a sama" makrofag memulai suatu respon kekebalan dan mengirimkan sinyal untuk menarik neutrofil bergabung dengannya di daerah yang mengalami gangguan. 'ika neutrofil telah tiba, mereka mereka mengha menghancu ncurka rkan n benda benda asing asing dengan dengan cara mencern mencernany anya. a. enimb enimbuna unan n neutro neutrofil fil serta serta pemusnahan dan pencernaan mikroba menyebabkan menyebabkan pembentukan nanah. c. Limfosit imfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening, memiliki ukuran yang relatif lebih kecil daripa daripada da makrof makrofag ag dan neutro neutrofil fil.. %eutro %eutrofil fil memilik memilikii umur umur tidak tidak lebih lebih dari dari *-+ *-+ hari, hari, tetapi tetapi limfosit bisa hidup selama bertahun-tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun. imfosit dibagi ke dalam kelompok utama +) imfos imfosit it B berasal berasal dari dari sel stem di dalam dalam sumsum sumsum tulang tulang dan tumbuh tumbuh men&ad men&adii sel plasma, plasma, yang menghasilkan antibodi. /) imfos imfosit it 0 terben terbentuk tuk &ika sel stem dari dari sumsum sumsum tulang tulang pindah pindah ke kelen&a kelen&arr thymus thymus,, dimana dimana mereka mereka mengala mengalami mi pembel pembelahan ahan dan pematan pematangan gan.. 1i dalam dalam kelen&a kelen&arr thymus thymus,, limfos limfosit it 0 bela&ar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda asing. imfosit 0 dewasa meninggalkan kelen&ar thymus dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan kekebalan. ) Sel-sel Sel-sel pemusn pemusnah ah alami, alami, memilik memilikii ukuran ukuran yang yang agak agak lebih besar daripad daripadaa limfos limfosit it 0 dan B, dinamai sel pemusnah karena sel-sel ini membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu. 2stilah alami digunakan karena mereka siap membunuh se¨ah sel target segera setelah mereka terbentuk, tidak perlu melewati pematangan dan proses bela&ar seperti pada limfosit 0 dan limfos limfosit it B. Sel pembun pembunuh uh alami alami &uga &uga mengha menghasil silkan kan beberap beberapaa sitoki sitokines nesis is (zat-zat (zat-zat pembawa pesan yang mengatur sebagian fungsi limfosit limfosit 0, limfosit B dan makrofag). d. Antibodi 'ika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan mengalami pematangan men&adi sel-sel yang mengha menghasil silkan kan antibo antibodi. di. !ntib !ntibodi odi merupa merupakan kan protei protein n yang yang bereak bereaksi si dengan dengan antige antigen n yang yang sebelumnya sebelumnya merangsang merangsang limfosit limfosit B. !ntibod !ntibodii &uga disebut disebut immunoglo immunoglobulin bulin.. Setiap molekul antibodi memiliki suatu bagian yang unik, yang terikat kepada suatu antigen khusus dan suatu bagian yang strukturnya menerangkan kelompok kelompok antibody. antibody.
0erdapat 3 kelompok antibodi +) 2g adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu antigen. 4ontohnya, &ika seorang anak menerima #aksinasi tetanus 2, maka +-+5 hari kemudian akan terbentuk antibodi antitetanus 2g (respon antibodi primer). 2g banyak terdapat di dalam darah tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan di dalam organ maupun åan. /) 2g6 merupakan &enis antibodi yang paling umum, yang dihasilkan pada pemaparan antigen berikutnya. 4ontohnya, setelah mendapatkan suntikan tetanus 22 (booster), maka 3-* hari kemudian seorang anak akan membentuk antibodi 2g6. 7espon antibodi sekunder ini lebih cepat dan lebih berlimpah dibandingkan dengan respon antibodi primer. 2g6 ditemukan di dalam darah dan åan. 2g6 merupakan satu-satunya antibodi yang dipindahkan melalui plasenta dari ibu ke &anin di dalam kandungannya. 2g6 ibu melindungi &anin dan bayi baru lahir sampai sistem kekebalan bayi bisa menghasilkan antibodi sendiri. ) 2g! adalah antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan tubuh terhadp masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi selaput lendir, yaitu hidung, mata, paru-paru dan usus. 2g! ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh (pada saluran pencernaan, hidung, mata, paru-paru, !S2). 5) 2g$ adalah antibodi yang menyebabkan reaksi alergi akut (reaksi alergi segera). 2g$ penting dalam melawan infeksi parasit (misalnya ri#er blindness dan skistosomiasis), yang banyak ditemukan di negara berkembang. 3) 2g1 adalah antibodi yang terdapat dalam ¨ah yang sangat sedikit di dalam darah. 8ungsinya belum sepenuhnya dimengerti. e. Sistem Komplemen Sistem komplemen mengandung lebih dari +9 macam protein. rotein-protein ini bertindak dalam suatu kaskade, dimana satu protein mengaktifkan protein berikutnya. Sistem komplemen berfungsi menghancurkan benda asing, baik secara langsung maupun bergabung dengan komponen sistem kekebalan lainnya. Sistem komplemen bisa diaktifkan melalui / cara yang berbeda +) 'alur alternatif diaktifkan oleh produk mikroba tertentu atau antigen. /) 'alur klasik diaktifkan oleh antibodi khusus yang terikat pada antigen (kompleks imun). 2. Mekanisme Pertahanan ingi!a 'aringan gingi#al mendapat iritasi mekanis dan bakteri secara terus menerus. :leh karena itu sali#a, permukaan epitel, dan tahap awal dari respon inflamasi membuat gingi#al resisten terhadap segala &enis iritan tersebut. 1i sini akan di&elaskan mengenai permeabilitas dari &unctional epithelium dan sulkuler epithelium, pertemuan dento-gingi#a dan peranan dari cairan sulkuler,leukosit,serta sali#a. a. "airan Sulkuler ;omponennya berupa protein indi#idual, antibody specific, antigen, dan enzim dengan beberapa spesifitasnya. empunyai elemen seluler yaitu bakteri, epitel sel deskuamatif, leukosit ( %, limposit, monosit
berbagai substansi anti bakteri seperti 2g!, lizosim, dan laktoperidase. Seperti cairan cre#ikular gingi#al,sali#a terdiri dari antibody yang bersifat reaktif terhadap terhadap flora normal dalam rongga mulut. =alaupun didalam sali#a &uga ditemukan 2munoglobin 6 dan 2g, tapi &enis imonoglobin yang terbanyak adalah imunoglobin !, sedangkan 2g6 pre#alensinya lebih banyak pada cairan cre#icular gingi#al(648). ;elen&ar sali#a mayor dan minor berperan pada sekresi 2g!,disamping memproduksi 2g6 dan 2g dalam ¨ah yang kecil. Sebagai tambahan dari sel epitel deskuamasi,sali#a mengandung semua &enis leukosit,dimana sel % merupakan sel utama. 'umlah sel % ber#ariasi antara tiap orang dan dalam waktu tertentu,dan biasanya meningkat pada kasus gingi#itis. Sel % mencapai rongga mulut melalui sulkus gingi#al.Sel % yang terdapat dalam sali#a kadang-kadang disebut sebagai orogranulosit,dan tingkat perpindahannya ke dalam rongga mulut disebut orogranulosit migrate rate.Beberapa peneliti beranggapan bahwa tingkat perpindahan ini berkorelasi dengan berbagai inflamasi,sehingga dapat di&adikan sebagai indeks penyakit gingi#itis yang akurat. '. Mekanisme Pertahanan Spesifik dan Non$Spesifik a. Mekanisme Pertahanan Spesifik anusia mempunyai ketahanan dan sistem penyerang yang disebut imun. Sistem ini dapat melindungi tubuh terhadap serangan bakteri, #irus, dan sel-s el kanker. Sistem ini mempunyai tiga karasteristik +) 1apat saling membedakan baik,antara sistem itu sendiri atau musuh-musuhnya,misalnya antara sistem dan non-sistem sehingga tidak saling menyerang. /) Sistem pertahanan mengandung elemen spesifik terhadap antigen tertentu.2ni dimungkinkan karena masing-masing antigen mempunyai susunan kimia permukaan yang khas. ) Sistem mempunyai memori.;ontak pertama dengan akan menhasilkan respon primer dimana limfosit yang masih murni(sel utama pada sistem imun) akan berproliferasi dan men&adi matang,dan antigen akan dimasukkan ke memori sehingga pada kontak selan&utnya akan menghasilkan respon sekunder yang sudah dipersiapkan. b. Mekanisme Pertahanan Non$Spesifik !da lima mekanisme perlindungan non-spesifik 1( Keseimbangan bakteri 7ongga mulut dapat dianggap suatu ekosistem yang memiliki keseimbangan. 6angguan keseimbangan paling sering ter&adi setelah fase penggunaan antibiotika yang cukup lama yang menekan beberapa tipe bakteri dan memungkinkan tipe bakteri lainnya tumbuh sampai merusak åan,misalnya produksi infeksi &amur kandida (thrush) setelah penggunaan beberapa antibiotik. ekanisme aksi bakteri a) 2n#asi Banyak bakteri yang melekat ke permukaan gigi di sekitar gingi#al dalam &angka waktu yang lama hingga membuat åan terpapar produk toksin yang dihasilkan. b) !gen sitotoksik Substansi lipopolisakarida yang terdapat dalam dinding sel bakteri gram negatif dapat men&adi penyebab langsung nekrosis åan, selain sebagai pencetus ter&adinya proses inflamasi dengan mengaktifkan sistem komplemen. c) $nzim - $nzim kolagenase $lemen utama pembentuk gingi#al dan ligament periodontal - $nzim >ialuronidase 8aktor yang mempermudah peningkatan permiabilitas åan - $nzim kondroitinase olisakarida untuk melekatkan åan - rotease erusak protein kolagen dan menambah permiabilitas kapiler d) !ksi gabungan 2( )ntegritas Permukaan
2ntegritas permukaan dari kulit dan membrane mukosa termasuk gingi#al dapat dipertahankan melalui proses penggantian epithelium yang terus menerus dan deskuamasi lapisan permukaan.;edua akti#itas ini seimbang sehingga ketebalan epithelium akan tetap konstan. '( &n*im dan "airan Permukaan Semua permukaan #ital dibasahi oleh cairan yang merupakan produk dari glandula permukaan dan mengandung substansi yang dapat menyerang benda asing seperti misalnya asam lambung, lizosim dalam air mata yang membasahi bola mata dan sebum dari folikel kulit rambut. Sali#a membasahi mukosa mulut dan mengandung substansi antibakteri. $ksudat cairan gingi#al mengalir melalui epithelium &ungsional ke leher gingi#al dan cairan ini mengandung leukosit fagositik dan enzim-enzimnya. +( ,agositosis Sel-sel tertentu dalam aliran darah dan åan mampu menghancurkan dan menghilangkan benda asing. ;edua sel fagosit yang terpenting adalah leukosit polimorfonuklear dan makrofag. -( Reaksi )nflamasi 7eaksi inflamasi dirangsang oleh trauma åan dan infeksi dan dapat menimbulkan perubahan pada mikrosirkulasi local.;eadaan ini akan menimbulkan hyperemia,kenaikan permeabilitas #askuler,dan pembentukan cairan serta eksudat selular.1engan ini protein serum dan sel fagositik akan berkumpul di sekitar daerah iritan. P&RAA/AN K&S&0A/AN )) #AN ML/ P&N#&KA/AN 3)4L4) ML/ K&K)N)AN #AN INDIGENOUS WISDOM N)5&RS)/AS A#%A0 MA#A Pidato Pengukuhan %abatan uru 3esar pada ,akultas Kedokteran igi ni!ersitas ad6ah Mada #isampaikan di depan Rapat /erbuka Ma6elis uru 3esar ni!ersitas ad6ah Mada pada tanggal 17 Agustus 2778 di 9og:akarta 4leh Prof. #r. drg. Regina /". /andelilin; M.Sc. )munitas rongga mulut 8ungsi utama sistem imun rongga mulut adalah melindungi geligi, rahang, gusi dan mukosa mulut guna melawan infeksi. ukosa mulut tersebut bersifat lunak, halus dan dilapisi sel epitel yang ter&aga kelembabannya dan didukung oleh lapisan åan ikat sehingga dapat berkontak dengan lingkungan eksternal. ertahanan sel pe&amu ber#ariasi tergantung perbedaan lingkungan yang dipresentasikan oleh mukosa mulut, sali#a maupun celah gusi beserta cairannya ( gingival crevicular fluid = 648). ;omponen seluler utama 648 adalah neutropil dan sedikit sel limposit B dan 0. ebih dari 9? neutropil pada celah gusi ini sangat berfungsi dan mampu menelan mikroorganisma. !liran sali#a mempunyai efek mekanik melumasi mukosa mulut terhadap iritasi dan membantu fungsi bicara maupun penelanan (Bagg dkk., /). Sali#a mengandung bahan anti-mikroorganisma, dan 93? antibodi secretory 2g! (s-2g!), yang berfungsi menghambat perlekatan, aglutinasi bakteri dan menetralisir #irus. Sementara 2g! sendiri lebih banyak ditemukan pada cairan celah gusi. Sali#a &uga mengandung laktoferin untuk pengikat besi dan bersifat bakteriostatik. ;andungan lainnya seperti lisosim sangat efektif berguna melawan bakteri Streptococcus mutans bakteri utama penyebab gigi karies. 1alam sali#a terdapat pula agglutinin, sistim myeloperoxidase, sistim salivary peroxsidase, complements dan @9? leukosit. ada gingi#al sehatpun, selalu ada lalu lintas yang kontinyu oleh neutropil (sel darah sebagai pertahanan) dari kapiler gingi#a masuk ke celah gingi#a yang tergerak baik oleh peptida bakteri plak gigi maupun 2-9 epitel gingi#a dan sel tersebut akan berfungsi aktif serta berkemampuan membasmi mikroorganisma (age, +@@9). Belum lama ini :udoff dkk. (/9) menemukan histatin suatu protein kecil yang terkandung dalam sali#a merupakan komponen yang bertanggung &awab untuk penyembuhan. enemuan tersebut tidak hanya men&awab pertanyaan mengapa binatang selalu men&ilati lukanya sendiri, namun &ugamen&elaskan mengapa luka dalam r ongga mulut seperti
pencabutan gigi, menun&ukkan sembuh lebih cepat dibandingkan luka pada kulit maupun tulang (=eissman, /9 editor 'urnal 8!S$B). ermukaan geligi dan rongga mulut sebagai bagian integral tubuh dipengaruhi oleh mekanisme imunitas sali#a yang diperantarai oleh s-2g! dan imunitas sistemik yang melibatkan semua #ariasi komponen imunitas dalam darah. asing-masing komponen anatomi dalam rongga mulut dengan gigi-geligi serta glandula sali#arius mempunyai lingkungan mikro yang berbeda dalam spesialisasi sistem imunnya dan ini telah terancang sedemikian rupa untuk men&aga kesehatan mulut. 2ntegritas mukosa mulut, limponodi, sali#a dan cairan celah gusi serta imunitas seluler dan humoral adalah kunci utama untuk kesehatan rongga mulut (Bagg dkk., /). &kologi kesehatan rongga mulut enyakit mulut seperti karies dan periodontitis harus dipertimbangkan pula sebagai konsekuensi ekologi karena tidak adanya keseimbangan mikroorganisma mulut pada biofilm. ;aries, ter&adi karena p> lingkungan yang sangat rendah. Sementara itu komunitas mikroorganisma yang terlibat pada periodontitis disebabkan meningkatnya aliran cairan celah gusi dan nutrisi serta perubahan p>. $kologi kesehatan merupakan &eå hidup yang unik, dan inipun berkaitan antara indi#idu dengan lingkungannya ataupun dengan komunitas sosialnya. $kologi kesehatan mulut merupakan interaksi pada semua tingkat organisasi pada rongga mulut tetapi konsekuensinya dapat ter&adi tidak sebatas pada mulut. ;esehatan mulut pada aras molekuler tergantung pada imunitas yang melibatkan interaksi kompleks antara antigen baik humoral maupun seluler. Struktur kesehatan yang membentuk rongga mulut yaitu misalnya gigi geligi termasuk perlekatannya pada tulang rahang, mukosa mulut dan lidah telah membentuk suatu wu&ud kompleksitas yang sedemikian baik dan mampu men&alankan fungsinya. ;esehatan rongga mulut tersebut sangat tergantung pada faktor internal (imunitas dan mikroorganisma), sali#a dengan pencernaan, pelumas dan bahan lain serta faktor lainnya seperti nutrisi, kebiasaan dan gaya hiduptermasuk stress dan kegagalan. !diksi merokok masih merupakan catatan terbaik sebagai faktor penentu kesehatan mulut ('honson dan Bain, /). 1i samping itu, faktor sosial dan budaya &uga dapat berpengaruh baik langsung dan tidak langsung pada kesehatan mulut.
.
Sistem Imunitas Rongga Mulut Menurut Roeslan (2002), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh :
a. Membran mukosa. Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barier mekanik terhadap infeksi. Mekanisme proteksinya tergantung pada deskuamasinya sehingga bakteri sulit melekat pada sel epitel dan deraat keratinisasinya yang sangat e!sien menahan penetrasi mi"robial. b. #odus $imfatik %aringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi limfoid intra oral. &apiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatum, pipi dan bibir, mirip yang berasal dari ginggi'a dan pulpa gigi. &apiler ini bersatu membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh lmfatik yangberasal dari bagian dalam otot lidah dan struktur lainnya. i dalam rongga mulut terdapat tonsil palatel. ". Sali'a
Sakresi sali'a merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara aringan keras dan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan !siologis. Sali'a yang disekresikan oleh kalenar parotis, submandibularis dan beberapa kelenar sali'a ke"il yang tersebar dibaah mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut mikroorganisme, selain bertindak sebagai pelumas pada saat
dari debris dan
mengunyah dan berbi"ara. d.
*elah +inggi'a
pitel angsional dapat dileati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk "airan "elah ginggi'a (**+). -liran **+ merupakan proses !siologik atau meriapakan espon terhadap inamasi. 8agositosis 8agositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit, dengan &ala n me nc ern amikroorganisme
4 (ma&orhistocompatibility compleC) untuk dikenali oleh sistem imunitas spesifik. D. engeluaran (releasing)" produk sisa partikel asing yang tidak dicerna akan dikeluarkan oleh sel fagosit.(gambar + E proses fagositosis) 2nflamasi
2nflamasi merupakan respon yang ter&adi untuk melindungi tubuh dari penyebab kerusakan sel, seperti mikrobaatau toksin, dan konsekuensi dari kerusakan sel tersebut, seperti nekrosis sel atau åan. 7espon inflamasiter&adi pada åan ikat yang mempunyai pembuluh darah, dan melibatkan pembuluh darah, plasma dan sel-seldala m sirku las i. Se lai n itu , in flama si &uga me liba tk an ma trik s ek st ra selu ler di å an , sepe rti pr ot ein ya ng berstruktur serat (kolagen dan elastin), molekul adhesi dan proteoglikan.
-#-/MI R#++- M1$1/ /onsil adalah satu struktur yang sangat penting dalam sistem pertahanan tubuh terutama pada protein asing yang dimakan atau dihirup. Sifat mekanisme pertahanan pada tonsil adalah se"ara spesi!k atau non spesi!k. Selsel fagositik mononuklear akan mengenal dan mengeliminasi antigen apabila patogen menembus lapisan epitel. /onsil berbentuk o'al dan berada di ruang berbentuk segitiga yang dibentuk oleh palatum dan lidah (palatoglossus) yang uga dikenal sebagai plika anterior dan ruang antara palatum dan faring (palatofaringeus) yang uga dikenali sebagai plika posterior. 3ada masa anak, ukuran tonsil adalah paling 4. /onsil palatum : /onsil palatum merupakan massa limfoid yang berpasangan antara mulut dan faring yang tertanam di antara glossopalatinal dan lengkungan faringopalatinal. /onsil ini dibungkus oleh selsel gepeng yang menyusup ke dalam aringan limfoid membentuk 4020 lubang. Selsel retikulum dan limfosit ditemukan di baah epitel. 3eningkatan permeabilitas bendabenda asing dikaal oleh epitel kripta yang dapat ditemukan di dalam makrofag. 5olikel limfoid mengandung selsel 6 yang berpoliferasi dalam pusat germinal dan bergerak sebagai limfosit 6 atau sel plasma7 karena itu sel sel ini berkembang se"ara lokal di dalam tonsil. Studi imunouresensi menunukkan baha sel selaput Ig+ yang terarnai auh lebih banyak dibanding dengan Ig- dan selaput Ig- sebaliknya lebih banyak dibandingkan dengan sel IgM, Ig sedangkan yang paling arang adalah sel Ig5. -ntigen besar dan ukuran ini akan menge"il se"ara bertahap pada saat pubertas (5arokah et al., 2008). %aringan limfoid di dalam mulut tidak berhubungan dengan mulut, tidak seperti aringan limfoid pada usus yang berhubungan dengan usus (gutasso"iated lymphoid tissues) serta aringan limfoid pada paruparu yang berhubungan dengan bronkus. -gregasi limfoid di dalam mulut terdiri dari 9 tipe yang utama dan
berperanan sebagai pengaasan imunologi aringan mulut. erta mitogen sel/ dan sel6 yang dapat menimbulkan kekebalan primer dan sekunder bereaksi in 'intro dengan sel tonsil yang menyerupai kelenar getah bening. %alur aferen antigen langsung meleati kripta, sehingga hanya antigen lokal yang dapat masuk. -ntibodi dan selsel yang peka dapat meleati epitel dan oleh itu mempunyai fungsi perlindungan lokal dalam membentengi saluran pen"ernaan dan pernafasan. 2. /onsil lidah : Merupakan struktur yang kurang menonol pada tiap sisi lidah, di belakang papilla sirkum'alat. &ripta terhasil daripada epitelepitel gepeng yang menyusup masuk ke dalam aringan limfoid. Selsel dibersihkan dengan adanya duktus kelenar mukosa yang bermuara ke dalam kripta. Semua ini memungkinkan tonsil lidah bebas dari sisasisa kotoran dan infeksi. 9. /onsil faring (adenoid) : Merupakan massa aringan limfoid yang sederhana, terdapat di baah mukosa nasofaring. alaupun terdapat di luar rongga mulut, adenoid melengkapi "in"in aringan limfoid yang memisahkan mulut dan hidung dari faring ($ehner, 4;;<).