1. Membuat dua jenis seismogram sintentik dengan
Frekuensi wavelet lebih lebih tinggi dibandingan reflectivity log .
Frekuensi wavelet lebih rendah dibandingan reflectivity log .
Tabel 1. Contoh data yang dipakai dalam pembuatan seismogram sintetik Vp
rho
TWT
(m/s)
(gr/cc)
(s)
Weathering Zone
1500
1.8
Weathering Zone
1500
Shale
Litologi
AI
RC
0
2700
0
1.8
0.1
2700
0
2400
2.4
0.2
5760
0.361702
Shale
2400
2.4
0.3
5760
0
Shale
2400
2.4
0.4
5760
0
Shale
2400
2.4
0.5
5760
0
Sand
1800
2.2
0.6
3960
-0.185185
Sand
1800
2.2
0.7
3960
0
Shale
2400
2.4
0.8
5760
0.185185
Shale
2400
2.4
0.9
5760
0
Sand
1800
2.2
1
3960
-0.185185
Sand
1800
2.2
1.1
3960
0
Shale
2400
2.4
1.2
5760
0.185185
Shale
2400
2.4
1.3
5760
0
Shale
2400
2.4
1.4
5760
0
Shale
2400
2.4
1.5
5760
0
Bedrock
3500
2.8
1.6
9800
0.25964
Bedrock
3500
2.8
1.7
9800
0
Bedrock
3500
2.8
1.8
9800
0
Bedrock
3500
2.8
1.9
9800
0
Langkah langkah dalam pembuatan seismogram sintetik :
Membuat profil reflectivity log . Menggunakan wavelet dengan jenis dan frekuensi tertentu, dalam hal ini menggunakan zero phase ricker dengan frekuensi 5 dan 35 hz. Rentang frekuensi yang besar ini sengaja digunakan untuk melihat perbedaan dan kecocokan dari trace sintetik terhadap trace seismiknya. Melakukan konvolusi antara reflectivity log dengan dengan wavelet.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
% Membuat Seismogram sintentik % Dimana Seismogram Sintetik merupakan hasil konvolusi antara wavelet dan reflectivity dt=0.001; t=0:dt:1; f=35; f1=5;
% sampling rate % domain waktu % frekuensi wavelet > frekuensi sistem % frekuensi wavelet < frekuensi system
KR=zeros(1,length(t)); KR(t==0.1)=0.361702128; KR(t==0.3)=-0.185185185; KR(t==0.4)=0.185185185; KR(t==0.5)=-0.185185185; KR(t==0.6)=0.185185185; KR(t==0.8)=0.259640103;
% reflectivity log
Pembangkitan ricker wavelet dengan dengan dua frekuensi berbeda dan kemudian proses konvolusi wr=ricker(dt,f,1)'; wr1=ricker(dt,f1,1)';
% pembangkitan ricker wavelet (f=35 hz) % pembangkitan ricker wavelet (f-5 hz)
% Konvolusi KR dan wr yt=conv(wr,KR); % Memotong data untuk menyamakan jumlah data yt=yt(round(length(yt)/4):round(length(yt)*3/4)-1); % Konvolusi KR dan wr1 yt1=conv(wr1,KR); % Memotong data untuk menyamakan jumlah data yt1=yt1(round(length(yt1)/4):round(length(yt1)*3/4)-1);
Pengeplotan kedalam grafik figure(1) subplot(1,3,1) plot(KR,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), xlabel('f' xlabel('f'),title( ),title('Reflectivity 'Reflectivity of Layer') Layer') subplot(1,3,2) plot(wr,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), title('Ricker title('Ricker Wavelet') Wavelet') subplot(1,3,3) plot(yt,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), title('Synthetic title('Synthetic Seismogram') Seismogram') figure(2) subplot(1,3,1) plot(KR,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), title('Reflectivity title('Reflectivity of Layer') Layer') subplot(1,3,2)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
f=35 hz, frekuensi wavelet lebih lebih tinggi dari reflectivity log .
f=5 hz, frekuensi wavelet lebih lebih rendah dari reflectivity log .
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Dari kedua gambar tersebut, terlihat jelas perbedaan antara penggunaan wavelet dengan dengan frekuensi yang berbeda. Gambar pertama menunjukkan hasil konvolusi dari frekuensi wavelet yang lebih besar dari frekuensi sistem, sementara gambar kedua menunjukkan seismogram sintetik dengan penggunaan frekuensi wavelet yang yang lebih rendah dari frekuensi sistem. Seismogram sintetik yang dihasilkan gambar pertama lebih menunjukkan kesesuaian dengan trace sistem trace sistem sementara pada gambar kedua tidak dapat menampilkan dengan tegas batas antar lapisan yang ditunjukkan pada reflektansi pada log data. Hal ini terutama akan sangat berpengaruh apabila kita dihadapkan pada beberapa kasus, diantaranya terjadinya perselingan litologi yang ketebalannya tidak terlalu tebal sehingga dapat mengakibatkan terbaca sebagai satu lapisan pada sintetik seismogram ataupun pada kondisi bawah permukaan yang memiliki lapisan tipis dimana seismogram sintetik yang kita hasilkan tidak dapat meresolusi lapisan tersebut. 2. Melakukan perbandingan konvolusi di kawasan waktu dan di kawasan frekuensi.
Data yang digunakan dalam perbandingan inivadalah data pada nomor 1.
Langkah awal adalah melakukan transformasi fourier dari reflectivity log dan dan wavelet.
Melakukan konvolusi pada data reflectivity log dan dan wavelet yang telah ditransformasi dalam kawasan frekuensi. Dengan menggunakan Inverse menggunakan Inverse Fast Fourier Transfor, kembalikan lagi hasil konvolusi yang telah dilakukan dalam kawasan frekuensi kedalam kawasan waktu Hasil antara konvolusi didalam time domain dan domain dan frequency frequency domain harus domain harus menampilkan bentuk maupun nilai yang sama.
f=35; wrf=fft(wr); KRf=fft(KR); yf=wrf.*KRf;
% % % %
frekuensi wavelet wrf = ricker wavelet yang di dft KRf = reflectivity log yang di dft yf = konvolusi
Lakukan Inverse Fast Fourier Transform : yt2=real(ifft(yf)); yt2=[yt2(round(length(yt2)/2)+1:end) yt2(1:round(length(yt2)/2))]; Lakukan pengeplotan figure(3) subplot(1,4,1) plot(KR,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), title('Reflectivity title('Reflectivity log') log') subplot(1,4,2) plot(wr,t) ylabel('Time ylabel('Time (second)'), (second)'), title('Ricker title('Ricker Wavelet') Wavelet') subplot(1,4,3)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Sesuai dengan teori yang berlaku, maka dari hasil konvolusi baik dalam domain waktu dan domain frekuensi menunjukkan hasil yang sama.