STRATEGI EPIDEMIOLOGI DAN KESALAHAN / ERROR DALAM PENELITIAN
Makalah Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Dasar Epidemiologi Dosen Pengampu: Minsarnawati, SKM, M.Kes
Disusun Oleh: KELOMPOK 11 Kelas !"# $aramadina $ithrotunnisa %&M 111'1(1((( 111'1(1(((((() ((() Karunia Putri Saleha %&M 111'1(1((( 111'1(1(((((!* ((!* "dila $ata+a $uad %&M 111'1(1(((( 111'1(1(((((! (!
PROGRAM STUDI KESEHAT KE SEHATAN AN MASYARAKAT MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAY H IDAYA ATULLAH JAKARTA 2016
A. PENDAHULUAN Epidemiologi adalah ilmu +ang mempela-ari peristiwa +ang
erhuungan dengan kesehatan +ang mempengaruhi populasi. Seperti semua ilmu pengetahuan, hal terseut didasari dengan oser/asi dan pengukuran +ang tepat serta dikominasikan dengan ilmu pengetahuan +ang ada sehingga dapat diproses se0ara eekti dalam suatu studi. B. PENGERTIAN STRATEGI EPIDEMIOLOGI Strategi epidemiologi adalah suatu pola pendektana erupa suatu rangkaian kegiatan tertentu +ang akan diterapkan dalam mengka-i masalah2 masalah kesehatan sedemikian rupa sehingga diperoleh eragai ke-elasan tentang masalah kesehatan1. Tiga unsur pokok dalam strategi epidemiologi adalah : 1. Merumuskan hipotesa $ormulasi konsep +ang mengandung uraian tentang aktor2aktor +ang diperkirakan erperan seagai pen+ea ditemukann+a rekuensi, pen+earan ataupun masalah kesehatan. 3umusan hipotesa ini didapat dari epidemiologi deskripti !. Mengu-i hipotesa Pengu-ian dilakukan dengan epidemiologi analitik. Penelitian +ang dilakukan terdiri dari: Penelitian oser/asi4 5ase 0ontrol dan 0ohort • Penelitian eksperimen • 6. Menarik kesimpulan Tentang huungan sea akiat4 sea adalah aktor +ang mempengaruhi, akiat adalah aktor +ang dipengaruhi!. C. HIPOTESIS 7ipotesis adalah seuah kesimpulan +ang digunakan untuk men-elaskan suatu prinsip umum. Seuah hipotesis men+atakan huungan /ariael tertentu terhadap enomena lain4 suatu dugaan sementara ahwa ada huungan tertentu +ang terentuk dalam eerapa kegiatan tertentu atau dalam suatu mata rantai ke-adian. 7ipotesis merupakan suatu dugaan atau pengandaian +ang dientuk melalui oser/asi ilmiah +ang 0ermat +ang men-adi dasar disusunn+a teori atau prediksi. 7ipotesis -uga erupa seuah
pern+ataan +ang men-elaskan huungan akta2akta dan digunakan untuk memprediksi tren atau kemungkinan di masa depan 6 7ipotesis adalah suatu tentati +ang masih perlu diu-i keenarann+a. Dalam idang ilmu kesehatan termasuk eragai idang ilmu kedokteran, usaha men0ari huungan sea akiat ter-adin+a pen+akit maupun analisis ter-adin+a pen+earan pen+akit dalam mas+arakat iasan+a didahului dengan pen+usunan suatu hipotesis Seelum menggamarkan agaimana strategi epidemiologi +ang dapat dipakai dalam proses penelitian, seaikn+a ditentukan unsur +ang seharusn+a ada dalam suatu hipotesis epidemiologi. &dealn+a di dalam suatu hipotesis epidemiologi men0antumkan: 1. Populasi +aitu 0irri20iri indi/idu tempat hipotesis diterapkan !. Pen+ea +ang sedang diteliti +aitu pemaparan lingkungan 6. "kiat +ang diharapkan timul +aitu pen+akit +ang diharapkan . 7uungan antara dosis dan responn+a +aitu esarn+a pen+ea +ang 0ukup untuk menimulkan insidens pen+akit +ang diharapkan ter-adi '. 7uungan antara waktu dan respons +ang ter-adi +aitu waktu +ang diutuhkan antara pemaparan dengan pen+ea dan timuln+a akiat '. Dalam praktekn+a, komponen hipotesis epidemiologis seringkali kurang spesiik dan mungkin memang tidak leih dari apa +ang din+atakann+a. 7ipotesis ahwa air kotor men+eakan diare, kurang spesiik penggamarann+a dalam dua aspek +aitu aspek pen+ea dan aspek akiat, sehingga menimulkan asumsi ahwa populasin+a adalah manusia, teratasn+a -umlah sea dan akiatn+a dan waktu pengamatan masih dalam -angkauan perhatian manusia. %amun, meskipun hipotesis +ang telah diuat relati kurang spesiik, kemungkinan masih mempun+ai arti praktis. Misaln+a dapat men-adi dasar penelitian leih lan-ut +ang sangat esar sumangann+a agi program penanggulangan8. D. SIKLUS FORMULASI HIPOTESIS
Ana lisa H asil untu" Pengusulan Studi De s"ripti' & H ipotesis (aru
STUDI DESKRIPTIF Penghimpun an & Analisa Data
STUDI AA!ITIK E"speriment al # $bser%asion al untu" Mengui Hipotesis
Pengembang an Mod el dan Formulasi Hipotesis
Tu-uan utama epidemiologi adalah men0ari asosiasi kausal antara timuln+a pen+akit dengan terpaparn+a seseorang dengan lingkungann+a. Penelitian epidemiologi pada akhirn+a an+ak dilaksanakan untuk men-elaskan masalah2masalah kesehatan +ang mun0ul di populasi. 7al ini memawa an+ak kema-uan dalam penelitian epidemiologi. Kema-uan +ang dialami dalam pen+elidikan epidemiologi sendiri, merupakan hasil dari suatu siklus +ang dimulai dari pemeriksaan terhadap 1# akta2akta dan hipotesis +ang ada, kemudian !# diuat hipotesis aru +ang sesuai dengan akta2akta terseut dan akhirn+a 6# mengumpulkan akta tamahan untuk mengu-i hipotesis aru +ang telah diuat. Siklus aru kemudian mun0ul, +akni dengan adan+a akta +ang aru ditemukan ). E. CARA MENYUSUN HIPOTESIS 9erhasil tidakn+a suatu penelitian sangat tergantung pada aik urukn+a hipotesis +ang diuat. %amun proses erpikir dalam pengemangan hipotesis tidak dirumuskan dan tidak diklasiikasikan se0ara resmi. Dalam ase dini siklus pen+elidikan epidemiologi, hipotesis diuat untuk men0ari pen+ea +ang dapat menerangkan distriusi pen+akit dalam populasi. ntuk mengemangkan hipotesis, Mill;s menempuh 0ara +aitu: 1. M!"# $%&#'' (!*"# "+ #,++%-) 9ila rekuensi suatu pen+akit sangat ereda pada dua keadaan +ang
ereda, dan ada aktor +ang di-umpai pada salah satu keadaan, tetapi tidak
ada pada keadaan +ang lain, ada atau tidak adan+a aktor itu +ang mungkin men-adi pen+ea pen+akit. Kesulitan +ang di-umpai dalam pen+usunan hipotesis dengan 0ara ini ukan kesulitan dalam men0ari aktor +ang ada pada salah satu tempat itu, melainkan karena adan+a an+ak sekali aktor +ang memenuhi pers+aratan itu, sehingga dapat diuat an+ak hipotesis. Peredaan rekuensi +ang men0olok dapat di-adikan seagai dasar untuk pementukan hipotesis. Misaln+a peredaan rekuensi Kanker Mulut 3ahim pada wanita umum dengan iarawati +ang mungkin diseakan karena peredaan prilaku reprodukti. 2. M!"# P%''' (!*"# "+ '%!) 9ila satu aktor sering ditemukan pada ke-adian suatu pen+akit tertentu pada waktu +ang ereda, keadaan a0tor terseut dapat diduga erhuungan seagai pen+ea pen+akit. Misaln+a kolera +ang sering dihuungkan dengan kontak penderita, kepadatan dan dengan sumer
ke-adian T95 +ang relati/e tinggi pada keturunan erikutn+a. Kemudian diuat dugaan ahwa pen+akit T95 erhuungan dengan kelainan genetik. Dugaan seperti ini salah=. Dengan menggunakan metode peredaan dan metode persamaan, ahli epidemiologi dapat memastikan dengan leih -elas suatu situasi di mana tempat, ke-adian, atau aktor risiko +ang diduga memang ada atau tidak ada. Semakin an+ak keadaan +ang rekuensi pen+akitn+a meningkat a tau menurun, semakin sedikit alternati +ang dapat diterima. >ika dua ke-adian, pa-anan, atau aktor risiko dihuungkan dengan pen+akit atau kondisi, akan semakin erat huungan sea akiat di antara dua ke-adian, pa-anan, atau aktor risiko. Semakin tidak penting huungan sea akiat terhadap pen+akit, semakin lemah asosiasin+a. "sosiasi pen+akit mungkin men-adi leih signiikan untuk aktor atau /ariael tertentu daripada aktorika ada inormasi +ang hilang atau ada 0elah dalam temuan, eerapa aktor dapat men-adi alasann+a. "hli atau asisten epidemiologi mungkin melakukan kesalahn pengamatan dalam melaksanakan skrining atau u-i atau dalam menasirkan hasil. "da eragai pen+ea atau sumer pen+akit +ang memungkinkan dan tidak semuan+a terlihat atau daat dikenali. Pengamatan tentang pen+akit dan klasiikasin+a mungkin masih teratas. E/aluasi hipotesis harus sesuai dan erkorelasi dengan temuan penelitian iomedis dan ilmiah serta dengan oser/asi terkait lain dari pengalaman atau sumer +ang sama. "hli epidemiologi harus 0ukup mengenal idang +ang harus diiketahui -ika oser/asin+a serupa atau erhuungan dengan temuan lain.
Semakin kuat suatu asosiasi se0ara statistik. Semakin erguna hipotesisn+a. Peningkatan dalam aktor waktu dan kekuatan memantu mem/alidasi hipotesis. Statistik inerensial dapat dipakai untuk mem/eriikasi hipotesis egitu in/estigasi epidemiologi selesai dilakukan. Peruahan +ang dapat diamati selama eerapa saat -uga memantu mem/alidasi hipotesis. >ika pen+akit memiliki durasi pendek dan peruahan ter-adi dalam rentang waktu +ang pendek, peruahan leih mudah diamati. Pen+akit kronis dan aktor risiko terkait -auh leih sulit diamati karena pen+akit kronis erkemng selama eerapa waktu dan rentang waktu perkemangann+a 0ukup pan-ang *.
F. MENGUJI HIPOTESIS
Epidemiologi analitik mengu-i hipotesis tentang peredaan< huungan< pengaruh paparan terhadap pen+akit, atau pengaruh inter/ensi terhadap /ariael hasil. Seagai 0ontoh, seuah eksperimen merumuskan hipotesis ahwa pemerian metilprednisolon erpengaruh dalam menurunkan kematian pada pasien dengan tetanus. &ni merupakan seuah 0ontoh studi epidemiologi analitik +ang erguna untuk melakukan pen0egahan tersier men0egah kematian prematur#. Maka peneliti mengumpulkan data untuk mengu-i apakah data +ang teramati mendukung hipotesis terseut. Pengu-ian hipotesis se0ara kuantitati dilakukan dengan melakukan u-i statistik 1(. &ntin+a, u-i statistik merupakan prosedur untuk menentukan apakah data +ang dikumpulkan menolak atau mendukung hipotesis nol +ang men+atakan tidak terdapat peredaan< huungan< pengaruh /ariael. >ika hipotesis nol ditolak maka disimpulkan terdapat peredaan< huungan< pengaruh /ariael +ang se0ara statistik signiikan. "pakah arti @se0ara statistik signiikanAB Dalam diskusi hasil penelitian sering di-umpai orang +ang gemar mengatakan kalimat @se0ara statistik signiikanA atau @se0ara statistik ermaknaA, tetapi umumn+a tidak memahami arti rasa terseut. Seuah studi +ang menemukan peredaan< huungan< pengaruh /ariael +ang se0ara statistik signiikan mengandung arti ahwa temuan terseut dapat
diandalkan reliael# atau konsisten dalam -angka pan-ang. "rtin+a, -ika dilakukan pengulangan replikasi# penelitian dengan metode sama atau serupa, pada sampel sampel +ang di0uplik dengan 0ara serupa, maka analisis pada masing2masing sampel akan menghasilkan kesimpulan +ang serupa. >elas ahwa signiikansi statistik ukan merupakankonsep +ang meru-uk kepada ada tidakn+a huungan< pengaruh /ariael, tidak -uga meru-uk kepada kekuatan huungan atau esarn+a pengaruh /ariael, melainkan konsistensi temuan tentang peredaan< huungan< pengaruh /ariael 11. -i statistik -uga isa dipahami seagai suatu prosedur untuk menilai se-auh mana peran peluang peran keetulan# ermain dalam kesimpulan tentang adan+a huungan< pengaruh /ariael. Suatu temuan +ang menun-ukkan terdapat peredaan< huungan< pengaruh /ariael +ang se0ara statistik signiikan mengandung arti ahwa peran peluang keetulan# dalam temuan terseut ke0il. Mengapa peran peluang perlu dinilai dalam setiap kesimpulan tentang peredaan
ika pemilihan sampel itu dilakukan se0ara random random sampling#, ukann+a purposi purposi/e sampling#, maka /ariasi kesimpulan dari satu sampel ke sampel lainn+a merupakan kesalahan random random error#. >ika seuahstudi menemukan adan+a peredaan< huungan< pengaruh /ariael dengan kesalahan random 0ukup esar, maka temuan terseut dapat diartikan terlalu an+ak mengandung aktor keetulan. &mplikasin+a, -ika peneliti lain mereplikasi studi dengan desain sama, maka esarkemungkinan akan menemukan hasil +ang ereda dengan temuan seelumn+a. 7asil u-i statistik apapun perlu dilaporkan dalam statistik u-i, misaln+a statistik t, statistik C!, maupun nilai p p2/alue#. &ntin+a, makin esar statistik u-i, makin signiikan se0ara statistik, makin konsisten
kesimpulan tentang peredaan< huungan< pengaruh /ariael. %ilai p adalah proailitas untuk menarik kesimpulan salah terdapat peredaan< huungan
G. RANDOM ERROR
3andom error adalah kesalahan hasil pengukuran +ang ter-adi se0aran random a0ak# +ang dimungkinkan karena adan+a aktor kemungkinan chance#. 9an+ak +ang erpendapat ahwa adan+a aktor kemungkinan isik dan iologis. Dalam penelitian epidemilogis random error mempun+ai eerapa komponen, namun +ang paling penting adalah komponen pemilihan su-ek penelitian, +ang merupakan komponen metode sampling. 3andom error +ang erhuungan dengan komponen ini diseut sampling error. Falaupun penelitian epidemilogis tidak meliatkan sampling dalam pengertian +ang seenarn+a, namun tetap mempun+ai sampling error. 7al ini ter-adi karena su-ek dalam penelitian, aik +ang erasal dari sampling atau tidak, tetap dapat dianggap seagai sampel dari keseluruhan su-ek +ang mempun+ai kemungkinan untuk terpilihi dalam penelitian. Presisi tingkat ketepatan# dalam pengukuran epidemiologis dimaksudkan seagai tindakan untuk mengurangi random error . Presisi dapat ditingkatkan dengan memperesar sampel, atau memodiikasi desain penelitian sehingga meningkatkan eisiensi dalam hal pengumpulan inormasi dari sampel. 1. B'% S'$
Metode untuk mengetahui esar sampel adikuat +ang diperlukan adalah dengan melakukan perhitungan esarn+a sampel erdasarkan rumus statistik. 3umus ini pada umumn+a erhuungan erat dengan /ariael erikut: 2 Tingkat kemaknaan kesalahn "lpha# 2 Proailitas untuk mendeteksi adan+a eek kesalahn 9eta#, 2 9esarn+a eek, 2 Rate pen+akit tanpa keterpaparan atau pra/elensi keterpaparan 2
tanpa pen+akit#, dan 9esar relati kelompok +ang diandingkan
Metode lain +ang iasa digunakan untuk memperkirakan esar sampel adalah erdasarkan perhitungan @kekuatan tesA power o the test #. Power ini erupakan kealikan dari kealahan 9eta 2. E+,,, $,!,'
9eragai ma0am aktor +ang erhuungan dengan desain penelitian dapat erpengaruh terhadap esarn+a random error. $aktor -aktor terseut antara lain proporsi su-ek +ang terpapar, proporsi su-ek +ang sedang atau akan menderita pen+akit, dan pen+earan distriusi# su-ek erdasarkan /ariael utama +ang harus dikontrol dalam analisis. Eisiensi penelitian dapat diketahui erdasarkan dua ma0am skala. Pertama, adalah an+akn+a relati# inormasi +ang diperoleh terhadapa -umah su-ek4 dan kedua, an+akn+a inormasi terseut +ang tersu-ek. Salah satu 0ontoh +ang pertama adalah penggunaan matching +ang dimaksudkan untuk meningkatkan an+akn+a inormasi persu-ek 1
H. SISTEMATIK ERROR Sistematik Error atau ias ter-adi dalam epidemiologi ketika hasil
ereda se0ara sistematis dari nilai2nilai +ang enar. Seuah studi dengan sistematik error +ang ke0il dapat dikatakan memiliki akurasi +ang tinggi. "kurasi tidak dipengaruhi oleh ukuruan sampel. Kemungkinana sumer kesalahan sistematis dalam epidemiologi an+ak dan eragam. ada leih dari 6( -enis ias +ang telah diidentiikasi 1'. 9ias +ang paling utama adalah : 1. B,' S4, Gang dimaksud dengan ias pada seleksi adalh pen+impangan eek hasil pengukuran +ang diseakan oleh prosedur +ang digunakan dala m pemilihan su-ek sedemikian rupa sehingga hasil pengukuran +ang didapat dari su-ek ini ereda dengan nilai +ang ada pada populasi penelitian. Selection Bias isa diedakan atas self selection dan diagnostic bias. a. Self-Selection Bias >enis ias ini ter-adi seagai akiat adan+a se-umlah su-ek +ang masuk ke dalam penelitian se0ara sukarela. Siat sukarela ini dianggap dapat menimulkan ias oleh karena sering erhuungan dengan /ariael outcome +ang sedang diteliti. Self-selection -uga dapat ter-adi seelum dilakukan pemilihan su-ek penelitian, misaln+a mortalitas pada kelompok peker-a +ang akti selalu
ditemukan leih rendah ila diandingkan dengan mortalitas populasi se0ara umum healthy worker’s effect # 9ias ini dapat pula ter-adi karena : 0ara pemilihan sampel +ang salah, 0ara pemilihan kelompok studi maupun kelompok kontrol +ang tidak enar, atau salah menempatkan indo/idu pada kelompok tertentu. >uga dapat ter-adi karena adan+a kelompok +ang drop out +ang tidak diperhitungkan dalam analisis hasil penelitian, atau adan+a kelompok +ang menolak ikut dalam studi kelompok dengan siat atau karakteristik tertentu# . iagnostic bias 9ias ini ter-adi oleh karena diagnosis +ang diuat kemungkinan esar dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dokkter seelumn+a tentang adan+a huungan antar aktor risiko +ang ada dengan pen+akit +ang diteliti. Misaln+a, pengetahuan tentang huungan antara pil kontrasepsi dengan thromoeolism isa men+eakan an+ak diagnosis +ang din+atakan thromoeolism ter-adi pada wanita +ang memakai pil kontrasepsi. 7al ini akan men+eakan o!erestimasi effect pil terhadap ke-adian thromoemolism. 9ias -enis ini -uga dapat ter-adi karena pengaruuh kema-uan alat diagnostis +an leih 0anggih, serta 0ara diagnostis +ang leih ma-u. Di samping itu, kegiatan sur/eilans pada populasi serta kegiatan ru-ukan dapat menimulkan ias -enis ini 18. 2. B,' P545%' 9ias pengukuran erurusan dengan masalah apakah metode pengumpulan data +ang dipilih telah sesuai sehingga data +ang dikumpulkan merupakan +ang paling mewakili ken+ataan. ntuk menge/aluasi teknik pengumpulan data, pengukuran harus dilakukan dengan seteliti mungkin. Tidak oleh ada tamahan pada lingkungan +ang dapat mempengaruhi hasil. Selain itu, eksperimen harus diran0ang untuk mengisolasi pengaruh dari an+ak aktor lainn+a. 5ontoh pengukuran +ang tidak akurat adalah pengukuran tinggi dimana tinggi orang diukur tidak dari nol, tapi dari satu. "kiatn+a pengukuran menghasilkan nilai leih tinggi dari realitas.
5ontoh pengaruh lingkungan +ang men+eakan ias pada pengukuran tinggi adalah mengukur tinggi orang +ang memakai sepatu. Sepatu men+eakan pertamahan tinggi dan ukuran tinggi sepatu tiap orang ereda, akiatn+a hasil pengukuran -uga tidak sesuai dengan realitas. 5ontoh ias +ang diseakan pengaruh dari an+ak aktor adalah seagai erikut. Seorang peneliti men0oa mengu-i hipotesis ahwa mahasiswa +ang tidur leih dari ) -am pada malam seelum u-ian akan memerikan hasil +ang leih aik dari +ang tidur kurang dari ) -am. Peneliti terseut tidak mempertimangkan aktor lain seperti apakah mereka tidur sedikit karena ela-ar persiapan untuk esok atau apakah mereka sarapan seelum erangkat ke kampus 1) I. PENUTUP Strategi Epidemiologi adalah ilmu inti dari kesehatan mas+arakat dan kedokteran pen0egahan. &ni adalah metode ilmiah +ang digunakan untuk menggamarkan distriusi, dinamika, dan determinan pen+akit dan kesehatan pada populasi manusia
DAFTAR PUSTAKA
9onita,3 dkk. Basic Epidemiology "nd edition:Forld 7ealth OrganitaHion Murti, 9hisma. Pengantar #lmu Epidemiologi. 9agian &lmu Kesehatan Mas+arakat, $akultas Kedokteran:ni/ersitas Seelas Maret %isa, 7oirun. !((8. $odul asar-asar Epidemiologi. >akarta : $K&K &% S+ari %oor, %. %asr+. !((=. Epidemiologi. >akarta : 3ineke 5ipta 3iHanda Ma0hmud, Modul Pengantar Epidemiologi. 9agian &lmu Kes ehatan Mas+arakat, $akultas Kedokteran:ni/ersitas "ndalas Timmre0k, Thomas 5. !((. Epidemiologi Suatu Pengantar. >akarta : EI5 http:<