1. Sifat Fisika dan Kimia Senyawa Flavonoid Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu
agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air. Senyawasenyawa ini merupakan !at warna merah, ungu, biru, dan sebagai !at berwarna kuning yang ditemukan dalam tumbuhtumbuhan. "erkembangan pengetahuan menunjukkan bahwa flavonoid termasuk salah satu kelompok senyawa aromatik yang termasuk polifenol dan mengandung antioksidan. #glikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa. $arena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih, atau suatu gula, flavonoid merupakan senyawa polar dan seperti seperti kata kata pepatah pepatah lama lama suatu suatu golong golongan an akan akan melaru melarutka tkan n golong golongann annya ya sendiri, sendiri, maka maka umumnya flavonoid larut cukupan dalam %% pelarut polar seperti etanol (&t'), metanol (e'), butanol (*u'), aseton, dimetilsulfoksida (DS'), dimetilformamida (DF), air, dan lainlain. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (arkham, %+). Flavon Flavonoid oid juga juga memilik memilikii beberap beberapaa sifat sifat seperti seperti hepato hepatopro protekt tektif, if, antitro antitromb mboti otik, k, antiinflamasi, dan antivirus (Stavric dan atula, %++-). Sifat antiradikal flavonoid terutama terhadap radikal hidroksil, anionsuperoksida, radikal peroksil, dan alkoksil (uguet, et al., %++/ Sichel,et al.,%++%). Senyawa flavonoid ini memiliki afinitas yang sangat kuat terhadap ion Fe (Fe diket diketah ahui ui dapa dapatt meng mengkat katali alisis sis beb bebera erapa pa pros proses es yang yang meny menyeba ebabk bkan an ter t erbe bentu ntukn knya ya radik ra dikal al bebas). #ktivitas #ktivitas antiperoksidatif flavonoid ditunjukkan melalui potensinya sebagai pengkelat Fe (#fanas av,et av,et al., %++ / orel,et al.,%++0). ‟
Flavonoid Flavonoid terutama terutama berupa berupa senyawa senyawa yang larut dalam air. ereka dapat diekstraksi diekstraksi dengan etanol 1 2 dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak inidikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena ituwarnanya berubah bila ditambah basa atau amonia, jadi mereka mudah dideteksipada kromatogram atau dalam larutan (arborne, %+1 3 1). Sifatsifat kimia dari senyawa fenol adalah sama, akan tetapi dari segi biogenetic senyawa senyawa ini dapat dibedakan atas dua jenis utama, yaitu3 %.
Senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat.
-.
Senyawa fenol yang berasal dari jalur asetatmalonat. #da juga senyawasenyawa fenol yang berasal dari kombinasi antara kedua jalur
biosintesa ini yaitu senyawasenyawa flanonoida. 4idak ada benda yang begitu menyolok seperti flavonoida yang memberikan kontribusi keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buahbuahan di alam. Flavin memberikan warna kuning atau jingga, antodianin memberikan warna merah, ungu atau biru, yaitu semua warna yang terdapat pada pelangi kecuali warna hijau. Secara biologis flavonoida memainkan peranan penting dalam kaitan penyerbukan tanaman oleh serangga. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa pahit sehingga dapat bersifat menolak sejenis ulat tertentu.
2. Sifat Kelarutan Flavonoid
#glikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa, tetapi bila dibiarkan dalam larutan basa dan di samping itu terdapat oksigen, banyak yang akan terurai. $arena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih,atau suatu gula, flavonoid merupakan senyawa polar, maka umumnya flavonoidcukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dimetilformamida, air, dan lainlain (arkham, %+ 3 %5).#danya gula yang terikat pada flavonoid (bentuk umum yang ditemukan) cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut di atas dengan air merupakan pelarut yang baik untuk glikosida. Sebaliknya, aglikon yang kurang polar seperti isoflavon, flavanon, danflavon serta flavonol yang termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform (arkham, %+ 3 %5). $elarutan flavonoid antara lain 3 %. Flavonoid polimetil atau polimetoksi larut dalam heksan, petroleum eter ("&), kloroform, eter, etil asetat, dan etanol. 6ontoh3 sinersetin (nonpolar). -. #glikon flavonoid polihidroksi tidak larut dalam heksan, "& dan kloroform/ larut dalam eter, etil asetat dan etanol/ dan sedikit larut dalam air. 6ontoh3 kuersetin (semipolar). 0. 7likosida flavonoid tidak larut dalam heksan, "&, kloroform, eter/ sedikit larut dalam etil asetat dan etanol/ serta sangat larut dalam air. 6ontoh3 rutin. 3. Kestabilan Flavonoid
Secara fisis, flavonoid bersifat stabil. 8amun, secara kimiawi ada - jenis flavonoid yang kurang stabil, yaitu3 %
Flavonoid 'glikosida/ dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan eter (9 '9). Flavonoid jenis ini mudah terhidrolisis.
-
Flavonoid 6glikosida/ dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan 66. Flavonoid jenis ini sukar terhidrolisis, tapi mudah berubah menjadi isomernya. isalnya viteksin, dimana gulanya mudah berpindah ke posisi . "erlu diketahui, kebanyakan gula terikat pada posisi 5 dan , jarang terikat pada cincin * atau 6 karena kedua cincin tersebut berasal dari jalur sintesis tersendiri, yaitu jalur sinamat.