SHALAT DAN SHODAQOH SOLUSI SUKSES (oleh : Kang_Erry) Untuk Memahami Bagaimana Shalat dan Shodaqoh berperan dalam kesuksesan Hidup anda. Ada Baiknya anda memahmi Hukum Ketertarikan Universal (Universal The Law Of Atrrcation). “ Sesuatu Akan Menarik Segala Sesuatu pada Dirinya Yang Satu Sifat dengan Dirinya” Inilah Bunyi Hukum Ketertarikan Universal. Hukum ini menjelaskan Daya tarik menarik tidak hanya terjadi pada Benda “Materi” namun juga terjadi pada benda “Non Materi”. Hukum ini menjelaskan bagaimana kita bisa mendengarkan Siaran Radio FM dari frekwensi 99.9 MHZ hanya kalau radio FM kita juga di Stel pada Frekwensi yang sama. Demkian halnya dengan benda “Non Materi” seperti Hati Nurani Kita/Ruhani, maka akan berlaku hal yang sama. Seorang yang Hobi memancing akan mempunyai kecenderungan berkumpul dengan orang yang hobi memancing juga. Suami istri akan berjalan lancar dan awet dalam menjalani rumah tangganya kalau lebih banyak persamaan sifat dari pada perbedaannya. Kalau Kita Mengeluh dan Berputus asa maka kecenderungan yang tertarik adalah Justru apa yang kita keluhkan yakni berupa hal yang tidak kita inginkan seperti sesuatu yang tidak enak, kesialan atau ketidak beruntungan. Tetapi kalau kita bersyukur, benar-benar menerima dengan “Ikhlas” apa apa yang diberikan oleh Allah SWT, serta bertawakal kepadanya, maka yang akan tertarik adalah kebruntungan dan dibukanya pintu nikmat, Pintu Rezeki, Pintu Hidayah, ampunan dan Segala Pintu Kemaslahatan di Dunia dan Diakhirat. Terlepas dari semua penjelasan Ilmiah mengenai penomena ini, dimana para ahli fikir, para ilmuwan menterjemahkan fenomena The law Of Attraction / Hukum ketertarikan ini dari berbagai sudut pandangan keilmuan masing-masing dengan berbagai interpertasi yang memang masih mengundang banyak kontroversi. tetapi satu hal bahwa hukum ini kenyataannya memang berlaku demikian. Hal ini diperkuat dengan Firman allah SWT. Dalam Al-Quranul Karim Surat Ibrahim Ayat 7:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Jika kita jeli memperhatikan ayat ini, maka ayat ini tiada lain adalah Hukum Ketertarikan itu sendiri. Jika kita menerapkan Nilai Nilai syukur dalam hidup kita seperti menerima, Tidak putus asa, tidak mengeluh tetap percaya diri dan optimis, berbaik sangka dan lain sebagainya, maka Allah akan menambahkan nikmat kepada kita dengan kata lain menarik nikmat, menarik segala kebaikan, dibukanya pintu rezeki, hidayah dan ampunan. Tetapi Jika kita Kufur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT, seperti berburuk sangka kepada Allah, egois, mengeluh, putus asa dan segala fikiran yang tidak enak disimpan di hati, maka “sesungguhnya Azabku Sangat Pedih”, Azab adalah sesuatu yang tidak mengenakan, sesuatu yang tidak kita inginkan untuk terjadi, tetapi kita pasti menerimanya ketika kita tidak mau mensyukuri apa-apa yang telah diberikan Allah kepada kita, dengan kata lain menarik azab, menarik kesialan dan ketidak beruntungan dalam hidup kita. Bentuk syukur Mahluk terhadap sang pencipta (Khalik) adalah hanya dengan jalan mengabdi / Ibadah kepada Allah dengan pengertian yang seluas luasnya. Oleh karena bentuk syukur itu Ibadah maka berlaku sebuah rumus : IBADAH YANG PALING UTAMA = SYUKUR YANG PALING UTAMA Ibadah yang paling Utama tiada lain adalah dengan Mendirikan Shalat, Yakni Melaksanakan Shalat Dengan Khusyu, Ikhlas Dan Benar Serta Menerapkan Nilai Nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Sahalat terkandung Nilai Disiplin, rendah
Hati, Optimis, Fokus/Serius/Khusyu, Ikhlas, Tawakal, Sabar, tenang/Tumaninah, Teliti, Taat pada Aturan, Kejujuran, Kebersamaan, Persatuan , cinta dan kasih sayang serta seabreg nilai-nilai kebaikan lainnya. Artinya jika kita tidak menerapkan
nilai-nilai Shalat dalam
kehidupan sehari-hari maka bukan termasuk orang-orang yang Mendirikan Shalat! Tetapi hanya mengerjakannya saja yang tidak akan bisa memberikan manfaat apa-apa kecuali rasa cape semata. Maka pantas Mendirikan Sahalat adalah bentuk syukur yang paling Utama dan merupakan amal yang paling peratam di hisab karena Shalat adalah Induknya Ibadah yang menjadi Ruh dalam setiap ibadah yang kita lakukan.
Shalat bagaikan magnet yang sangat luar biasa dahsyatnya untuk menarik segala kesuksesan yang anda inginkan. Shalat merupakan sentralisasi Power dengan kekuatan tak terhingga yang hanya Allah yang tau karena Anugrah Allah SWT begitu sangat Besar. Demikian Halnya dengan Shodaqoh, maka The Law Of Atraction/Hukum Ketertarikan berlaku apapun yang kita berikan jika dilakukan dengan ikhlas akan menarik segala kebaikan yang merupakan Anugrah allah SWT sebagai balasan kita Bersyukur atas nikmatnya. “Kalau Kita Melapangkan Kesusahan Orang Lain, maka Kita akan dilapangkan oleh Allah SWT”. Inilah yang menjadi sebab mengapa Shodaqoh Tidak akan membuat pelakunya rugi atau bangkrut. malah Di Balas Dengan Rezeki Yang berlipat Ganda oleh Allah SWT Shalat dan Shodaqoh merupakan perpaduan yang sangat Serasi dan Dalam Al-Qur’an akan banyak kita temukan perpaduan Shalat dengan Shadaqoh, Infaq dan Zakat yang intinya adalah menafakahkan sebagian rezekinya di jalan Allah.
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka (Q.S. Al-baqarah Ayat 3)
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan(Q.S. Ibrahim Ayat 31)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi (Q.S. Faathir Ayat 29)
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka (Q.S. Al-anfal Ayat 3)
Dan masih banyak ayat ayat bernada sejenis dalam Al-Qur’an yang memadukan Shalat dan Shodaqoh / menafakahkan sebagain rezekinya di jalan Allah. Hal ini menunjukan bahwa keduanya mempunyai kaitan yang sangat erat sekali.
Kalau kita telaah kembali sejarah pergerakan islam yang berawal dari padang pasir tandus di kampung kecil bernama Mekah, dalam waktu hanya 100 tahun berkembang menjadi sebuah Imperium Raksasa dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia, sebuah prestasi yang sangat luar biasa yang tidak ada seorangpun di dunia ini yang bias menyamainya. Dijaman Rasulullah mesjid tidak hanya menjadi tempat Shalat melainkan juga menjadi sentral pemerintahan dan pembinaan umat serta tempat perlindungan orang-orang miskin . Islam menyantuni fakir miskin melalui baitul mall sebagai wujud Iman yang sesungguhnya. “Tidak disebut beriman Seseorang yang membiarkan tetangganya kelaparan”.
Islam memiliki Konsep pergerakan moral
dengan memadukan perbaikan sendi sendi perekonomian yang pro rakyat, sehingga rakyat menjadi loyal dan bangkit dengan disertai sebuah keyakinan iman yang sangat luar biasa menjadikan islam menjadi Agama yang paling pesat perkembangannya di Seluruh Dunia. Shalat dan Shodaqoh Iniah yang menjadi rahasia bagaimana generasi islam pertama mencapai kesuksesan yang gemilang. Sebagai ilustrasi bagaimana shodaqoh ini berperan dalam menggapai kejayaan sebuah bangsa adalah sebagai berikut: Jika dalam 1 buah desa ada sekitar 200 orang yang suka merokok, I hari 1 bungkus dengan harga / bungkus Rp. 8000, kalau misalnya disisihkan uang rokoknya sebesar Rp. 1000 untuk Shodaqoh, toh tidak akan memberatkan hanya membeli rokok Rp. 7000 atau satu bungkus kurang 1 batang atau 2 batang rokok, dalam prakteknya para perokok juga tidak begitu pelit memberikan rokok sebatang atau dua batang kepada teman atau relasinya sebagai kebiasaan dalam pergaulan Berarti kalau sanggup shodaqoh sehari Rp. 1000, maka 1 hari terkumpul uang Rp. 200.000 dan dalam sbeulan terkumpul Rp. 6.000.000. Itu baru dari para Perokok belum dari ibu-Ibu dari sisa uang belanja dan dari masyarakat yg memang sudah biasa bershodaqoh. Maka jika di kampung itu ada 10% yang miskin, dan uang hasil shodaqoh ini digunakan untuk modal kerja masyarakat yang miskin dibina mental spiritualnya, diarahkan kerjanya serta dikontrol progressnya maka kemiskinan bisa di berantas kurang dari 5 taun. Coba kalau semua rakyat Indonesia Punya kesadaran akan hal ini dan mau melaksanakannya, hanya dalam waktu relative singkat bangsa Indonesia akan bangkit dari keterpurukan. Pembrantasan kemiskinan bukan tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggungjawab kita semua. Inilah konsep islam dalam memberantas kemiskinan menuju bangsa Indonesia yang maju di segala bidang.
Lalu apa yang kita dapat dari hasil sholat dan shodaqoh kita.? Sudah pasti keberuntungan dan nikmat serta anugrah dari Allah yang melimpah ruah, dibukakan segala kemudahan dalam segala hal, di curahkan Rahmat Allah dari Langit dan Bumi kebahagia sejati di dunia dan di akhirat, menjadi manusia yang sukses yakni manusia yang bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya melainkan juga untuk masyarakat di sekelilinya. Inilah janji Allah SWT yang tidak mungkin berdusta. Sebagai umat islam kita wajib meyakini akan hal ini, kalau kita tidak yakin maka sama saja kita tidak meyakini al-Qur’an dan itu artinya kita tidak meyakini Allah yang menurunkan AlQur’an sebagai pedoman hidup manusia. Allah SWT berfirman: ……………….
……Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (Q.S. Anaml Ayat 40)
Lihatlah bahwa Allah tidak membutuhkan Syukur kita Allah itu Maha Kaya, karena sesungguhnya kalau kita bersyukur maka itu akan kembali kepada kita juga. Shalat dan Shodaqoh adalah implementasi dari rasa syukur kita kepada Allah, Demi Allah, Allah SWT tidak akan pernah mensia-siakan amal perbuatan kita walau sekecil apapun.
Ayo Kita jadikan Shalat dan Shodaqoh sebagai Solusi Sukses. Dan segera wujudkan impian dan cita-cita kesuksesan Anda!