Serikat Pekerja dan Tawar Menawar Kolektif Serikat Pekerja Pekerja (union) adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawar menawar dengan pemberi kerja mengenai upah dan kondisi kerja. Serikat pekerja merupakan sejenis kartel. Sama seperti semua kartel, serikat pekerja merupakan sekelompok penjual penjual yang bekerja bekerja sama dengan harapan harapan mengguna menggunakan kan daya pasar pasar bersama bersama mereka. mereka. anyak anyak pekerja pekerja dalam dalam pereko perekonomia nomian n membahas membahas upah, upah, tunjanga tunjangan, n, dan kondisi kondisi kerja mereka dengan perusahaan se!ara sendiri"sendiri. sendiri"sendiri. Sebaliknya, pekerja yang yang tergab tergabung ung dalam dalam serik serikat at pekerj pekerja a melak melakuk ukan an hal hal itu se!ara se!ara berke berkelom lompok pok.. Proses Proses disepaka disepakatiny tinya a syarat"s syarat"syarat yarat kerja kerja antara antara serikat serikat pekerja pekerja dan perusaha perusahaan an disebut dengan tawar"menawar kolektif(!olle!ti#e bargaining). Ketika berunding dengan perusahaan, serikat pekerja meinta upah lebih tinggi, tunjangan lebih besar, dan kondisi kerja yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh perusahaan tanpa adanya serikat pekerja. $ika serikat pekerja dan perusahaan tidak men!apai kesepakatan, serikat pekerja dapat melakukan penarikan pekerja dari perusaha perusahaan, an, yang dis disebut ebut dengan dengan pemogoka pemogokan(st n(strik rike). e). Karena Karena pemogok pemogokan an mengurangi produksi, penjualan, dan keuntungan, perusahaan yang menghadapi an!aman pemogokan besar kemungkinan menyetujui untuk membayar upah yang lebih tinggi daripada jika tidak ada an!aman itu. Para ekonom yang mempelajari pengar pengaruh uh serik serikat at pekerj pekerja a memper memperole oleh h upah upah %& hingg hingga a '& persen persen lebih lebih tinggi tinggi daripada pekerja yang tidak tergabung ke dalam serikat pekerja. pabila serikat pekerja meningkatkan upah di atas titik keseimbangan, serikat pekerja juga meningkatkan jumlah penawaran tenaga kerja dan mengurangi jumlah permintaan tenaga kerja sehingga menimbulkan pengangguran. Para pekerja yang tetap bekerja menerima keuntungan, namun mereka yang sebelumnya bekerja dan menganggur ketika ketika upah meningkat dirugikan. dirugikan. Memang benar, serikat pekerja yang sering sering diangga dianggap p sebagai sebagai penyebab penyebab konik konik diantara diantara berbagai berbagai kelompo kelompok k pekerja pekerja"" antara pihak dalam yang diuntungkn oleh upah serikat pekerja yang tinggi dan pihak luar yang tidak memperoleh pekerjaan dari serikat pekerja. Pihak luar dapat menyikapi status mereka dengan dua alternati#e. Sebagian dari dari mereka mereka tetap tetap menga mengangg nggur ur dan menant menantii kesem kesempa patan tan untuk untuk menjad menjadii pihak pihak dalam dan memperoleh upah serikat pekerja yang tinggi. Sebagian lain mengambil pekerja pekerjaan an di perusaha perusahaan"p an"perus erusahaa ahaan n yang tidak tidak memiliki memiliki serikat serikat pekerja. pekerja. *leh kar karena ena itum itum apab apabil ila a seri serik kat pek pekerja erja meni mening ngka katk tkan an upah upah di satu satu bagi bagian an pereko perekonomi nomian, an, penawara penawaran n tenaga tenaga kerja kerja meningka meningkatt di bagian bagian lain pereko perekonomia nomian. n. Kenaika enaikan n penawa penawara ran n tenag tenaga a kerja erja ini, ini, pada pada gilir gilirann annya, ya, menuru menurunk nkan an upah upah di industry"industri yang tidak memiliki serikat pekerja. +engan kata lain, pekerja yang tergab tergabun ung g ke dalam dalam serik serikat at pekerj pekerja a meraup meraup keuntun euntungan gan dari dari tawar tawar menawa menawarr kolek olekti tif, f, seda sedang ngka kan n pek pekerja erja yang yang tida tidak k ter tergabu gabung ng dala dalam m seri serika katt pek pekerja erja menanggung sebagian dari biayanya.
Peran serikat pekerja dalam perekonomian sebagian bergantung pada undang" undang yang mengatur organisasi serikat pekerja dan tawar menawar kolektif. a-imnya, perjanjian eksplisit diantara anggota kartel dianggap illegal dan pemerintah dapat menindak perusahaan"perusahaan ini. Sebaliknya, serikat pekerja dike!ualikan dari undang"undang ini.
Studi Kasus Tingkat Pengangguran lamiah di Singapura Tingkat pengangguran alamiah merupakan tingkat normal pengangguran yang mendekati uktuasi tingkat pengangguran sebenranya. Meskipun tidak dapat diukur dengan mudah tingkat pengangguran alamiah men!erminkan kebijakan, struktur, dan lembaga yang terkait dengan pasar barang dan tenaga kerja, selain berbagai fa!tor demogras yang dapt berubah"ubah seiring berjalannya waktu. Pada bulan *ktober '&&/, *toritas Moneter Singapura(MS), yaitu bank sentralnya, mengungkapkan sejumlah setimasi dalam Ma!roe!onomi! 0e#iew yang diterbitkannya tentang tingkat pengangguran alamiah di Singapura dari awal tahun %12&"an serta membandingkannya dengan tingkat pengangguran sebenarnya pada periode yang sama. 3igur / memperlihatkan estimasi serupa dari tahun %122 hingga '&&4. Pada awal periode, baik tingkat pengangguran a!tual maupun tingkat pengangguran alami relatif tinggi, yaitu antara 5 hingga 5,6 persen, yang terjadi setelah depresi ekonomi pertama yang dialami Singapura tahun %126"%127 sejak kemerdekaannya tahun %176. Pun!aknya, pada triwulan pertama tahun %126, tingkat pengangguran a!tual men!apai 7 persen. Seperti dapat dilihat pada 3igur /, setelah tahun %122, baik tingkat pengangguran a!tual maupun alami perlahan menurun seiring dengan bangkitnya ekonomi dan resesi, dengan tingkat pengangguran a!tual men!apai titik rendah sekita %,7 persen pada paruh pertama %11&. Setelh itu, kedua tingkat pengangguran menjadi stabil di tingkat antara %,6 hingga ',& persen hingga triwulan ketiga %114