BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
MAKALAH
Disusun oleh : Jumanto
K2B 007 025
Yefi Ria Susanti
K2B 007 044
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
KATA PENGANTAR
Segala rahmat dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat rahmat-Ny -Nya, a, akhirn akhirnya ya penuli penuliss dapat dapat menyel menyelesa esaika ikan n makala makalah h Teknol Teknologi ogi Pembenihan Ikan ini dengan baik. Dalam melaksanak melaksanakan an penyelesaia penyelesaian n dan penyusunan penyusunan makalah Teknologi Teknologi Pembenihan Pembenihan Ikan ini tidak terlepas dari bantuan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Fajar Fajar Basuki, Basuki, Msi selaku selaku dosen dosen pengampu pengampu mata mata kuliah Teknol Teknologi ogi Pembenihan Ikan. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya keterbatasan dan kekurangan penulis dalam menyusun makalah Teknologi Pembenihan Ikan. Dengan kerendahan hati penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Semarang, Oktober 2009
Penyusun
I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Di Indonesia, Indonesia, belum banyak orang yang mengetahui mengetahui keberadaan keberadaan lobster air tawar. Bicara tentang lobster, pikiran orang cenderung tertuju pada lobster air laut. Hal ini sangat wajar karena memang lobster air tawar baru dirintis sekitar dekade 90-an. 90-an. Berbeda Berbeda dengan dengan lobste lobsterr air laut laut yang yang belum belum dapat dapat dibudi dibudiday dayaka akan n dan hanya ada di pasaran karena tangkapan nelayan, beberapa jenis lobster air tawar sudah dapat dibudidayakan untuk kebutuhan konsumsi. Hingga saat ini, budidaya lobster baru dilakukan oleh sekelompok orang yang hanya hanya terbatas di beberapa beberapa kota, seperti Jakarta, Jakarta, Yogyakarta, Yogyakarta, Bogor, Bogor, dan Sukabumi. Karena itu, anggota familia crustaceae ini masih memiliki peluang untuk untuk dibudiday dibudidayakan akan sebagai sebagai salah satu komoditas komoditas perikanan andalan. Selain karena harga jualnya yang tinggi, saat ini permintaan pasar cukup besar. Lobste Lobsterr air tawar tawar merupa merupakan kan udang udang konsum konsumsi si yang yang menjad menjadii salah salah satu satu komo komodi dita tass peri perika kana nan n tawa tawarr yang yang mula mulaii dike dikemb mban angk gkan an untu untuk k budi budida daya ya di Indonesia sejak tahun 2000 (Sukmajaya dan Suharjo, 2003). Lobster air tawar ukuran konsumsi mempunyai permintaan pasar yang relatif tinggi tetapi jumlahnya masih mengalami kelangkaan, hal ini terjadi karena waktu pem pemel elih ihar araa aan n samp sampai ai ukur ukuran an kons konsum umsi si sang sangat at lama lama seki sekita tarr 7-10 7-10 bula bulan n (Dermawan, 2004). Sistem botol mulai dikembangkan untuk mengatasi kendala tersebut, Sistem botol digunakan untuk memelihara lobster air tawar secara soliter, sistem botol ini memiliki keunggulan yaitu pertumbuhan lobster yang dipelihara dapat lebih cepat,
jumlah produksi lebih besar, ukuran tubuhnya menjadi seragam serta tidak terjadi kanibalisme (Hamiduddin (2005). Lobs Lobste terr
air air
tawa tawarr
tida tidak k
memb membut utuh uhka kan n
pera perawa wata tan n
seca secara ra
inte intens nsif if,,
budidayanya juga relatif mudah jika dibandingkan dengan sesama udang-udangan yang lain. Teknik budidayanya cukup sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang dapat melakukannya. Lahan yang dibutuhkan juga tidak harus luas. Lobster air tawar dapat dibudidayakan di akuarium atau kolam berukuran kecil. Tidak seperti udang Windu atau galah yang membutuhkan lahan yang luas dan pengolaan yang intensif. Selain Selain mudah mudah dibudi dibudiday dayaka akan, n, kelebi kelebihan han lobste lobsterr air tawar tawar adalah adalah tidak tidak mudah mudah tersera terserang ng penyak penyakit, it, pemaka pemakan n tumbuh tumbuhan an sekali sekaligus gus hewan hewan (omniv (omnivora ora), ), pertumbuh pertumbuhannya annya relatif cepat, serta memiliki memiliki daya bertelur tinggi. Lobster Lobster air tawar berumur satu tahun bisa menghasilkan 200-500 telur dalam sekali kawin. Padahal, dalam satu tahun ia dapat kawin hingga 3-5 kali. Semakin bertambah umurnya, umurnya, semakin semakin bertambah bertambah pula jumlah telur yang dihasilkan dihasilkan.. Kemampuan Kemampuan menghasikan telur tersebut akan menurun setelah melewati masa produktifnya, yakni setelah lobster tersebut berumur lebih dari 5 tahun. Saat ini yang menjadi kendala kendala dalam melakukan melakukan budidaya budidaya lobster air tawar adalah adalah induka indukan n yang yang masih masih harus harus didatan didatangka gkan n dari dari luar luar negeri negeri.. Meskip Meskipun un di Indonesia sudah ada yang menyediakan induk untuk dibudidayakan, jumlahnya masih belum mencukupi untuk budi daya skala besar dan strain lobsternya masih terb terbat atas as.. Seme Sement ntar araa itu, itu, untu untuk k mend mendat atan angk gkan an indu induka kan n dari dari luar luar nege negeri ri
membutuhkan biaya ekstra. Selain itu, teknik untuk budidaya lobster air tawar juga masih baru, sehingga ada sedikit tantangan untuk menekuninya.
1.
2. Tujuan
Tujuan dari makalah Teknologi Pembenihan Ikan ini adalah: 1.
Mengetahui bagaimana teknik budidaya lobster air
tawar.
1.
3. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil diambil dari makalah Teknologi Teknologi Pembenihan Pembenihan Ikan ini adalah: 1.
Mahasi Mahasiswa swa dapat dapat meng mengetah etahui ui tekn teknik ik pemi pemijah jahan an pada pada lobste lobsterr air air tawar tawar..
II. ISI
2. 1.
Biologi Lobster Air Tawar
2. 1. 1. Klasifikasi dan Anatomi
Habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa-rawa, dan daerah sungai yang banyak terdapat tempat berlindung. Di Indonesia, lobster air tawar berasal dari familia parastacidae yang terdiri dari beberapa jenis, seperti Cherax albertisi, Tubuh lobste lobsterr dibagi dibagi menjad menjadii dua Cherax lorentzi lorentzi,, Cherax Cherax lorentzi lorentzi auranus. auranus. Tubuh bagia bagian, n, yakni yakni kepala kepala (chepalothorax ) dan badan ( abdomen). Cangka Cangkang ng yang yang menutupi menutupi kepala dan badan badan terbuat dari bahan zat tanduk atau kitin kitin yang tebal dan merupakan nitrogen polisakarida (C
6
H
1 3
O N) 5
x
yang disekresikan oleh
kulit kulit epider epidermis mis yang yang akan akan menger mengeras as dan mengel mengelupa upass saat saat terjad terjadii pergan pergantia tian n cangkang tubuh ( molting ). ). Lobster air tawar tidak memiliki tulang dalam ( internal skeleton ), tetapi seluruh seluruh tubuhnya tubuhnya terbungku terbungkuss oleh cangkang ( external skeleton ). Di lihat dari organ organ tubuh tubuh luar, luar, lobste lobsterr air tawar tawar memilik memilikii bebera beberapa pa alat peleng pelengkap kap seperti seperti,, sepa sepasa sang ng ante antena na seba sebaga gaii pera perasa sa dan dan pera peraba ba terh terhad adap ap paka pakan n dan dan kond kondis isii lingkungan lingkungan.. Sepasang Sepasang antanela untuk untuk mencium mencium pakan, pakan, 1 mulut, mulut, dan sepasang sepasang capit (celliped ). ). Enam ruas badan ( abdomen). Ekor, 1 ekor tengah (telson) terletak di semua bagian tepi ekor, serta 2 pasang ekor samping ( uropod ). ). Enam pasang kaki renang ( pleopod ) yang berperan dalam melakukan gerakan renang. Enam pasang kaki untuk berjalan ( walking legs ).
Dilihat dari organ tubuh luar, lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap sebagai berikut :
2. 1. 2. Lingkungan
Di habitat aslinya, lobster air tawar hidup di rawa-rawa, sungai, dan danau air tawar. Lobster air tawar merupakan spesies yang berasal dari daerah tropis yang tersebar di sekitar Australia bagian utara. Penyebaran ini membuat lobster tahan terhadap berbagai kondisi dan cuaca. Lobster air tawar tumbuh dengan baik pada suhu air 23 0 C- 310 C. Jika berada dalam air dengan temperature kurang dari 100 C dan di atas 36 0 C dalam waktu yang lama, lobster akan mati, perubahan suhu air yang terlalu ekstrem membuat membuat lobster lobster sulit beradaptasi. beradaptasi. Hal ini menyebabk menyebabkan an pertumbuhan pertumbuhan lobster terhambat. Perubahan suhu idealnya sebesar 2 0 C- 30 C (Lim, 2006). Lobster hidup pada perairan dengan kisaran pH sedikit alkalin yaitu antara 7-9. 7-9. Merek Merekaa jara jarang ng diju dijump mpai ai berad beradaa dipe diperi riar aran an deng dengan an pH kuran kurang g dari dari 7.
Sedangkan kesadahan air yang diperlukan adalah sedang hingga tinggi. Hal ini dipe diperl rluk ukan an untu untuk k menj menjag agaa kand kandun unga gan n kals kalsiu ium m terla terlaru rutt cuku cukup p ting tinggi gi untu untuk k menjamin pembentukan cangkang mereka dengan baik ( Satyani, 2001). Konsentrasi oksigen terlarut pada penelitian ini berkisar antara 9,28 - 9,83 mg/l. Tingkat kelarutan kelarutan oksigen oksigen tersebut tersebut sudah sudah sangat sangat memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan untuk pemeliharaan lobster air tawar yaitu harus lebih dari 4 mg/l (Cortes-Jacinto ., 2005). et al ., Konsen Konsentra trasi si amonia amoniak k dalam dalam peneli penelitia tian n ini dipert dipertaha ahanka nkan n tetap tetap 0 ppm. ppm. Konsentras Konsentrasii amoniak amoniak tersebut tersebut sesuai sesuai dengan dengan pernyataan pernyataan (Cortes-Jacin (Cortes-Jacinto to et al ., ., 2005) bahwa amoniak pada media pemeliharaan lobster air tawar harus kurang dari 1 ppm. 2. 1. 3. Sifat-Sifat Lobster
Lobster air tawar mempunyai daya tahan hidup yang cukup tinggi. Jika air dalam kolam dirasakan kurang memenuhi kriteria hidup, lobster akan berusaha keluar dari tempat tersebut. Karena itu, menjaga kualitas air agar sesuai dengan kriteria hidup lobster merupakan faktor yang sangat penting. a. Berkelana Lobs Lobste terr air air tawa tawarr dike dikena nall seba sebaga gaii hewa hewan n yang yang suka suka berk berkel elan ana. a. Di akuarium, lobster sering memanjat keluar melalui selang aerator, kabel, dan pipa air. air. Karen Karenaa itu, itu, untu untuk k menc menceg egah ah lobs lobste terr kabu kaburr dari dari akua akuari rium um atau atau kola kolam m pemel pemelihar iharaan aan,, selang selang aerator aerator dan kabel kabel powerhead harus harus dijepi dijepitt atau atau diapit diapit menggunakan kaca atau papan selebar 5 cm sehinnga lobster tidak bisa memenjat. Pada kolam semen, untuk mencegah lobster air tawar memanjat keluar dari kolam, bibir kolam sebaiknya dibuat dengan acian semen yang lebih licin.
Bibir kolam juga bisa dipasangi bahan lain yang licin seperti keramik, kaca, atau plas plasti tik k paga pagar. r. Selai Selain n itu, itu, ting tinggi gi air air dala dalam m kola kolam m diatu diaturr mini minima mall 5 cm dari dari permukaan air. b. Mengalami Pergantian Kulit atau Molting Pertumbuhan lobster air tawar ditandai dengan adanya pergantian kulit atau biasa disebut molting. Ketika umurnya masih muda, pergantian kulit lobster sering terjadi, seiring dengan pertumbuhannya, frekuensi pergantian kulit akan semakin berkurang menjadi beberapa bulan sekali, bahkan setahun sekali. Lobster akan memerlukan memerlukan banyak banyak tenaga tenaga untuk melakukan melakukan
molting. molting. Pergantain Pergantain kulit
lobster dibagi dalam 3 tahapan seperti berikut. 1. Pramolting Lobster air tawar yang memasuki masa pramolting, nafsu makannya mulai berku berkuran rang. g. Secara Secara fisik, fisik, pramol pramoltin ting g ditand ditandai ai dengan dengan kulit kulit kepala kepala yang yang mulai mulai terang terangkat kat.. Pada Pada saat saat diliha dilihatt ada tandatanda-tan tanda da mau moltin molting, g, sebaik sebaiknya nya lobste lobster r dipindahkan ke tempat lain untuk menghindari kanibalisme lobster lain. Namun, jika budidaya budidaya lobster dilakukan dalam skala besar dan banyak lobster yang akan molting, pemindahan ini tidak mungkin dilakukan. 2. Molting Waktu yang diperoleh oleh lobster untuk molting bervariasi, sesuai dengan umur lobster tersebut. Lobster muda hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk untuk melaku melakukan kan moltin molting. g. Sement Sementara ara itu, itu, moltin molting g pada pada lobste lobsterr dewasa dewasa bisa bisa membutuhkan waktu 3-4 menit, bahkan lebih. Pada masa molting, lobster menjadi sangat lemah sehingga rentan terhadap serangan sesamanya. Karena itu, supaya
dapat dapat leluas leluasaa mengga mengganti nti kulitn kulitnya, ya, lobste lobsterr terseb tersebut ut sebaik sebaiknya nya dipind dipindahk ahkan an ke tempat molting. 3. Pascamolting Pada masa pasca molting, lobster dewasa membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat kulitnya menjadi keras seperti sebelum molting. Di dalam perut lobster terdapat gastrolith yang berbentuk setengah bola berwarna putih seperti gumpalan garam. Gastrolith berfungsi sebagai penyimpan kalsium yang berguna untuk membuat kulit yang baru molting menjadi keras. Bila kulit lobster terseb tersebut ut menger mengeras, as, lobste lobsterr tersebu tersebutt sudah sudah dapat dapat dikemb dikembali alikan kan ke kolam kolam atau atau akuarium pemeliharaan.
c. Kanibal
Lobs Lobste terr air air tawa tawarr term termas asuk uk bina binatan tang g yang yang memi memili liki ki sifat sifat kani kaniba bal. l. Umumnya, Umumnya, lobster air tawar yang sedang dalam tahap molting molting sangat lemah dan rentan rentan terhad terhadap ap serang serangan an sesama sesamanya nya.. Bila Bila di dalam dalam kolam kolam terdapa terdapatt gasrolith , berarti telah terjadi kanibalisme pada lobster yang baru mengalami pergantian kulit. d. Mencari Sumber Air Baru Sifat lain dari lobster air tawar adalah mencari sumber air yang baru dan bisa melawan arus air yang ada. Sifat lobster ini dapat dimanfaatkan untuk proses panen yang biasanya disebut dengan perangkap atau flow trapping . Flow trapping dilakukan dilakukan dengan menguras air yang ada pada kolam dan menguncurkan menguncurkan sedikit air air sega segarr keda kedalam lam kola kolam m yang yang akan akan diku dikuras ras.. Dega Degan n demi demiki kian an lobs lobste terr akan akan berkumpul di bawah kucuran air tersebut. e. Hewan Malam ( Nocturnal Nocturnal ) Lobst Lobster er air tawar tawar juga juga dikena dikenall sebaga sebagaii hewan hewan malam malam atau atau nocturnal . Lobster Lobster lebih banyak banyak beraktivita beraktivitass dan mencari makan pada malam hari atau saat gelap. Karena itu, pemberian pakan pada lobster sebaiknya lebih banyak pada malam hari. Pada siang hari atau saat terang, lobster cendeerung diam pada tempat persembun persembunyiann yiannya. ya. Namun, Namun, suasana suasana terang yang lebih lama membuat membuat lobster lobster lebih sering melakukan pemijahan. f. Berkelompok Pengelompokan lobster air tawar terjadi secara alami. Bila ada lobster dari kelo kelomp mpok ok lain lain yang yang mema memasu suki ki wila wilaya yah h kelo kelomp mpok ok tert terten entu tu akan akan terj terjad adii perke perkelah lahian ian antar antar lobste lobster. r. Untuk Untuk menceg mencegah ah ini, ini, lobste lobsterr harus harus dipili dipilih h menuru menurutt
kelompoknya. Perkelahian lobster juga bisa dicegah dengan menambah tempat persembunyian sehingga lobster tidak saling menyerang.
g. Kebiasaan Reproduksi Perila Perilaku ku lobste lobsterr air tawar tawar yang yang cukup cukup menari menarik k untuk untuk diamat diamatii adalah adalah aktiv aktivita itasn snya ya saat saat perk perkaw awin inan an hing hingga ga munc muncul ul juve juveni nil. l. Taha Tahap p awal awal yang yang dilaksanakan oleh setiap induk sebagai berikut. -Mencari pasangan -Melakukan percumbuan antar pasangan -Melakukan perkawinan -Induk betina mengerami telur -Induk betina mengasuh benih hingga waktu tertentu
2. 2. Wadah Pembenihan Pembenihan Lobster Lobster Air Tawar
a. Kolam Semen
Pembudidayaan lobster skala besar sebaiknya menggunakan wadah berupa kolam yang terbuat dari semen. Selain dapat menampung udang, kolam semen juga bersifat permanen, permanen, sehingga sehingga dapat digunakan secara berulang-ul berulang-ulang. ang. Selain itu bisa juga menggunakan bak plastik, bak semen, bak fibreglass , atau akuarium. Kolam semen dapat dibuat berbentuk segi empat dengan ukuran 2x3x0,5m. b. Akuarium Akuarium dapat digunakan sebagai wadah pemeliharaan jika budi daya yang yang dila dilaku kuka kan n bers berska kala la keci kecil. l. Akua Akuari rium um dapa dapatt
dibu dibuat at deng dengan an ukur ukuran an
0,5x 0,5x1x 1x0, 0,5m 5m.. Akua Akuari rium um dibu dibuat at dari dari baha bahan n kaca kaca dang dangan an kete keteba bala lan n 0,5 0,5 cm. cm. Sepanjang bibir atas akuarium dipasang kaca dengan lebar 5 cm dan panjang disesuaikan dengan dinding akuarium. Ketinggian air untuk pemeliharaan lobster adalah sekitar 10-15 cm.
2. 3. Calon Indukan 2. 3. 1. Seleksi Berdasarkan Berdasarkan Jenis Kelamin
Lobster air tawar merupakan spesies dimorfis, yakni terdiri dari jenis kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina dapat dibedakan secara pasti jika telah mencapai 2 bulan dengan panjang total rata- rata 5 s/d 7cm. Ciriciri primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk tertentu yang terlletak ditangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciriciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya. Calon induk jantan memiliki tonjolan didasar tangkai kaki jalan ke-5 jika penghitungan dimulai dari kaki jalan dibawah mulut. Ciri lobster air tawar betina adalah adanya lubang bulat yang terletak didasar kaki ke-3. Berdasarkan capitnya, calon induk jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai
capit) dan calon induk betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama.
Perbedaan Jenis Kelamin - Jantan (kiri) dan betina (kanan) Dilihat dari ciri-ciri sekunder, warna tubuh calon induk jantan lebih cerah diband dibanding ingkan kan dengan dengan warna warna dasar dasar tubuh tubuh calon calon induk induk betina betina,, jika jika wadah wadah dan perlakuan yang diberikan dalam pemeliharaannnya sama. Jika perbandingan ini dilakukan dalam lingkungan pemeliharaan yang berbeda, kecerahan dan tingkat ketaj ketajam aman an dari dari warn warnaa dasa dasarr itu itu akan akan berb berbed edaa pula. pula. Wa Warn rnam am pigm pigmen en dala dalam m cangkang tubuh sangat dipengaruhi oleh warna air, jenis pakan, dan kandungan dasar pigmen yang dimiliki oleh setiap spesies ikan. 2. 3. 2. Seleksi Ukuran Berdasarkan Umur
Umumnya lobster air tawar mencapai ukuran rata- rata 100gr setelah berumur 7-8 bulan. Meskipun demikian ukuran rata2 tersebut sangat tergantung pada berbagai faktor, yakni jenis dan kandungan protein yang diberikan selama pemeliharaan, kondisi lingkungan; seperti suhu, oksigen terlarut, pH, alkalinitas, padat tebar, pengunaan arus deras dalam kolam, ketinggian air, dan keberadaan jantan dan betina dalam satu wadah pemeliharaan.
Untuk Untuk mengha menghasil silkan kan calon calon induk induk yang yang baik baik diperlu diperlukan kan seleks seleksii ukuran ukuran panjang total yang didasarkan pada umur da;lam wadah pemeliharaan. Kriteria seleksi yang harus dilakukan baik untuk memperoleh calon induk jantan maupun bet betin inaa
adal adalah ah
deng dengan an
meng mengam ambi bill
pato patoka kan n
25% 25%
dari dari
indi indivi vidu du
dala dalam m
populasisebanyak 3 kali. Contohnya, jika diperoleh 100 ekor yang berasal dari pasar atau toko ikan hiasperlu ditanyakan umur danhasil tangkapan atau hasil produksi sendiri. Jika lobster yang diperoleh merupakan hasil produksi sendiri dan berumur 2-3 bulan, lakukan pengukuran panjang total dari setiap ekor hingga diperoleh nilai rata- rata, kemudian dari patokan nilai rata2 itu, ambil 25% yang memiliki ukuran panjang total tertinggi (yang memiliki ukuran diatas nilai ratarata). Kegiatan ini dilakukan berulang sebanyak 3 kali.
2. 4. Pakan
Lobster air tawar adalah binatang omnivora, segala makanan yang ada di depannya kemungkinan besar akan disantapnya, tidak terkecuali temannya sendiri yang tidak berdaya. Agar lobster yang dipelihara dapat hidup dan tumbuh sempurna, jenis pakan, kandungan kandungan protein, dosis, dan frekuensi frekuensi pemberian pemberian pakan harus diperhatika diperhatikan. n. Jenis pakan yang dapat diberikan kepada calon induk lobster air tawar adalah
udang segar, cacing halus, pelet udang, atau pakan nabati seperti ubi jalar dan tanaman air. Standar kandungan protein dalam pakan yang diberikan memiliki nilai optimum 35-40%. Dosis yang diberikan adalah 3% dari bobot tubuh hidup lobster air tawar. Karena lobster air tawar memiliki sifat nocturnal , presentase pak pakan an yang ang dib diberik erikan an untu untuk k dim dimakan akan pad pada mala malam m
hari ari lebi lebih h bany anyak
dibangdingkan dengan siang hari (Khairuman dan Khairul Amri, 2002). Variasi pakan tersebut berguna melengkapi gizi yang mungkin tidak terdapat pada pelet. Jenis cacing yang dapat diberikan sebagai pakan adalah cacing tanah, cacing sutera, dan cacing darah, baik yang masih hidup maupun yang sudah dibekukan (Khairuman dan Khairul Amri, 2002). Kandungan protein pellet mencukupi kebutuhan protein lobster yang hanya sebesar 21,6 %. Kandungan BETN sebagai sumber energi utama berupa glukosa juga sangat mencukupi karena kebutuhan energi lobster yang didapatkan dari karbohidrat hanya sebesar 29,4 %. Kebutuhan lemak lobster sebesar 7 % hanya dapat dipenuhi pakan pellet sebesar 5,7 %. Kekurangan kandungan nutrisi lemak ini dapat dipenuhi dari kandungan karbohidrat pellet yang jumlahnya berlebih, karena kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak melalui proses yang disebut lipogenesis. Proses lipogenesis ini mengubah glukosa menjadi lemak. lemak. Kandun Kandungan gan protei protein n yang yang berleb berlebih ih juga juga dapat dapat diubah diubah menjad menjadii lemak lemak (Almatsier, 2005). Lemak juga merupakan sumber energi, tetapi energi berupa glukosa hanya didapat dari proses pemecahan karbohidrat dan protein. Proses pemecahan lemak menjadi glukosa tidak berarti karena glukosa hanya dapat dibentuk dari gliserol yang jumlahnya hanya sekitar 5 %. Lemak dapat disimpan sebagai cadangan
energi energi untuk untuk kebutu kebutuhan han energi energi jangka jangka panjan panjang. g. Lemak Lemak juga juga berfun berfungs gsii untuk untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak (Almatsier, 2005).
2. 5. Pembenihan
2. 5. 1. Teknik Pemijahan Pemijahan Alami
Hingga Hingga saat saat ini pemija pemijahan han lobste lobsterr ini masih masih dilaku dilakukan kan secara secara alami. alami. Artinya, bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan pemijahan dipersiapkan oleh oleh manusi manusia, a, tetapi tetapi terjadi terjadinya nya perkaw perkawina inan n antara antara induk induk jantan jantan dan betina betina tergan tergantun tung g pada pada daya daya dukung dukung lingku lingkunga ngan n serta serta keingi keinginan nan dan perila perilaku ku setiap setiap pasan pasangan gan untuk untuk melaks melaksana anakan kan reprod reproduks uksi, i, sehing sehingga ga waktun waktunya ya tidak tidak dapat dapat ditentukan secara pasti. Lobster akan melakukan pemijahan pada suhu air diatas 23- 29 0 C dan optimum 27 0 C, minimal cahaya yang diperlukan dengan terang 12 jam dan gelap 12 jam, kebutuhan kondisi seperti ini tidak terlalu sulit bagi wilayah Indinesia ( Jones, 2000). Ada 2 teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pemijahan alami lobster air tawar, yakni pemijahan secara masal dan pemijahan secara individu. Dalam pemijahan masal, persiapan persiapan yang perlu dilakukan dilakukan adalah menyediakan menyediakan wadah perkawinan berupa bak atau fibreglass yang dilengkapi dengan instalasi, seperti plastik hitam, aerator, PVC untuk pemasukan dan pengeluaran air, dan PVC pelindung. Sementara itu, wadah yang digunakan untuk pemijahan individu adalah Aquarium ukuran 100 x 50 x 40 cm, sebanyak 3 buah, untuk pemijahan Setelah semua persiapan telah dilakukan, tahap kedua adalah pengisian air jerni jernih h kedalam kedalam wadah wadah dengan dengan keting ketinggia gian n permuk permukaan aan air tertent tertentu, u, pemasu pemasukan kan udara yang berasal dari aerator dan penyeleksian induk. Standar ukuran induk
jantan dan betina terseleksi yang digunakan dalam pemijahan masal antara 20-22 cm dengan perbandingan jantan dan betina 3:1 per m2 bak. Sementara itu, induk jantan dan betina yang digunakan dalam pemijahan alami secara individu berukuran 16-18cm dengan perbandingan jantan dan betina 1:1 1:1 per per akua akuari rium um.. Dala Dalam m memp memper ersi siap apka kan n peral peralat atan an untu untuk k pemi pemijah jahan an dan dan pembesaran burayak, perlu diperhatikan bahwa aquarium tidak boleh kena sinar mataha matahari ri langsu langsung, ng, usahak usahakan an berada berada Dalam Dalam memper mempersia siapka pkan n perala peralatan tan untuk untuk pemijahan dan pembesaran burayak, perlu diperhatikan bahwa aquarium tidak boleh boleh kena sinar matahari matahari langsung, langsung, usahakan berada dalam suasana suasana yang teduh dan tenang. Hal ini penting untuk merangsang lobster melakukan perkawinan, dan lobster mengerami telurnya. Sedangkan bak semen lebih baik kalau berada di luar ruangan dan dapat sinar matahari, agar tumbuh lumut dan plankton yang sangat berguna untuk pertumbuhan burayak yang dibesarkan. Pemijahan lobster air tawar masih dilakukan secara alami, artinya kita siapkan aquarium perkawinan antara induk betina dan jantan. Dalam aquarium ukuran 100 x 50 x 40 cm, bisa kita tempatkan lobster sebanyak 4 betina + 2 jantan atau 3 betina + 2 jantan. Aquarium senantiasa dilengkapi dengan aerator untuk memberi oxygen yang cukup. Atau aquarium yang dilengkapi dengan sirkulasi filter. Perkawinan biasanya dilakukan pada malam hari, dan 3 hari kemudian induk betina akan bertelur, ditandai dengan induk betina melipat erat ekornya guna melindungi melindungi telur yang menempel di sirip renangnya. renangnya. Hindari Hindari ruangan ruangan yang terlalu terang dan bising, karena lobster lebih mudah kawin di tempat yang tenang dan cenderung gelap. Letakkan pralon pvc ukuran 2,5 inci, panjang 12 cm, untuk tempat berlindung.
2. 5. 2. Teknik Pengeraman Pengeraman & Pemijahan Pemijahan
Teknik pengeraman dan penetasan telur lobster air tawar itu tidak terlepas dari dari karakt karakteri eristik stik biolog biologii reprod reproduks uksi. i. Karenan Karenanya ya dalam dalam persia persiapan pan wadah wadah dan melaksanakan pengelolaannya dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan personal yang yang tinggi tinggi.. Dalam Dalam perkem perkemban bangan gan telur telur hingga hingga terben terbentuk tuknya nya juveni juvenil, l, ada 3 tahapan kejadian alamiah, 1. yakni perkembangan embrio dalam telur ( pre-larva ) 2. perkembangan larva saat diasuh ( larva ), 3. dan saat juvenil lepas dari abdomen ( post-larva ).
Disa Disamp mpin ing g itu itu keja kejadi dian an alam alam lain lain yang yang perlu perlu dike diketa tahu huii adal adalah ah tida tidak k banya banyakny knyaa aktifi aktifitas tas induk induk betina betina,, terutama terutama dalam dalam mengon mengonsum sumsi si pakan pakan saat saat mengerami telur. Berkaitan dengan fakta alam, strategi yang perlu dilaksanakan sebaga sebagaii beriku berikut. t. Induk Induk yang yang sedang sedang bertel bertelur ur harus harus dipeli dipelihar haraa secara secara terpis terpisah ah dengan induk yang mengandung telur dan induk jantan. Pakan yang diberikan relatif sedikit Kualitas air, terutama oksigen terlarut lebih dari 5 ppm dan fluktuasi suhu air harus rendah.Wadah harus diberi pelindung yang sesuai dengan jumlah individu. Alasan keempat hal tersebut perlu dilakukan sebagai berikut: -
Untu Untuk k meng menghi hind ndar arii terj terjad adin inya ya gang ganggu guan an atau atau sera serang ngan an dari dari luar luar yang yang
menyebabkangangguan fisik
-
Meng Menghi hind ndari ari pelu peluan ang g terja terjadi diny nyaa kani kaniba ball
-
Seja Sejak k embr embrio io hingg hinggaa berb berben entu tuk k juve juveni nil, l, lobste lobsterr air air tawar tawar membut membutuh uhka kan n
oksigen terlarut yang tinggi -
Agar Agar lingk lingkun unga gan n lebi lebih h nyam nyaman an karena karena pada pada fase fase embr embrio io,, naup naupli lius us,, dan dan
protozoa, protozoa, juvenil juvenil memiliki memiliki karakteristi karakteristik k sensitivit sensitivitas as yang tinggi terhadap terhadap perubahan suhu air
2. 6. Pemanenan 2. 6. 1. Teknik Pemanenan Pemanenan Indukan Pemijahan
Pemanenan induk pemijah meliputi kegiatan penangkapan, penampungan, pemeriksaa pemeriksaan, n, dan pengadaptas pengadaptasian. ian. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam persiapan persiapan pemanenan pemanenan adalah scoopnet halu haluss beru beruku kuran ran 20x3 20x30 0 cm dan dan embe emberr plas plasti tik k berdiameter 50 cm. Pemane Pemanenan nan dimula dimulaii dengan dengan mengis mengisii ember ember dengan dengan air jernih jernih hingga hingga kedala kedalaman man mencap mencapai ai 20 cm dan menuru menurunka nkan n air didala didalam m bak atau akuariu akuarium m hingga permukaannya menjadi 15-20 cm. Selanjutnya menangkap lobster secara langsung, terutama induk lobster air tawar yang terdapat didalam PVC dengan cara menutup lubang bagian kiri dan kanan, kemudian mengangkatnya secara perlahan. Induk yang telah tertangkap dimasukkan kedalam wadah dengan cara membuka salah satu lubang PVC didalam air. Induk-induk lobster yang ada diluar PVC ditangkap menggunakan scoopnet dibantu tangan. Penangkapan dilakukan dengan dengan meletakkan meletakkan scoopnet dibagian dibagian ekor dan mengiring mengiringnya nya menggunaka menggunakan n tangan dibagian kepala.Setelah jumlah induk jantan dan betina yang ditangkap dan ditamp ditampung ung didalam didalam ember ember sesuai sesuai dengan dengan keingi keinginan nan,, dilaku dilakukan kan seleks seleksii
berdasarkan ukuran dan kondisi gonad dengan jumlah jantan dan betina 1:2 untuk dipindahkan kedalam wadah pemijahan. Pemanenan harus dilakukan dengan hati- hati. Penangkapan induk harus dilakukan secara perlahan, sehingga kerusakan fisik, terutama capait atau kaki jalan dapat dihindari. dihindari. Agar tidak stres, kepadatan kepadatan ideal induk induk jantan dan betina adalah 5-6 ekor per-wadah. 2. 6. 2. Pemanenan Benih
Dalam pemanenan benih berukuran 1-2 cm, alat yang digunakan adalah ember ember plasti plastik k 20 liter, liter, scoopnet beruk berukura uran n 20x10 20x10 cm, dan daun daun pisang pisang atau cabikan plastik ikan, terutama jika jarak antara wadah pemanenan dan wadah penampungan relatif jauh. Sementara itu, saat yang baik untuk pemanenan adalah sebelum jam 9 pagi, berda dilingkungan terbuka, dan hasil panen ditempatkan dalam wadah dengan jumlah maksimum 20 ekor/ wadah. Cara memanen dimulai dengan menurunkan air didalam wadah kedalaman air air ting tingga gall 1515- 20 cm. cm. Jika Jika wada wadah h yang yang digu diguna naka kan n beru berupa pa akua akuari rium um,, cara cara mengeluarkan air dengan sifoning dan jika berupa bak atau kolam tanah, tinggal membuka lubang pengeluran. Setelah itu benih lobster ditangkap menggunakan
scoopnet secara perlahan dan hasil tangkapan dimasukan kedalam ember yang telah dilengkapi air jernih dan alat lain. Perlu diketahui, diketahui, tingkat tingkat sensitivit sensitivitas as benih berukuran berukuran 20 hari terhadap perubahan perubahan lingkungan lingkungan drastis drastis lebih tinggi tinggi dibanding dibandingkan kan dengan dengan ukuran ukuran lebih besar. Tingkat sensitivitas juga akan tinggi pada semua ukuran benih lobster air tawar saat pergantian cangkang (molting ) terjadi.
2. 7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Kematian terutama disebabkan oleh kualitas air yang buruk atau dimakan oleh oleh lobste lobsterr lain lain saat saat terjad terjadii molting. Sepert Sepertii pada pada budi budi daya daya ikan ikan lainny lainnya, a, pence pencegah gahan an serang serangan an penyak penyakit it dilaku dilakukan kan dengan dengan menjag menjagaa kebers kebersiha ihan n air dan kolam pemeliharaan, memberikan nutrisi yang cukup, serta menjaga kebersihan per peral alat atan an
yang yang berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
lobs lobste terr
air air
tawa tawar, r, sepe sepert rtii
temp tempat at
persembunyian, naungan, serta pakan alami yang diberikan lobster. Jika kotoran yang lama tertimbun didasar kolam akan mengakibatkan naiknya kadar amonia (NH 3 ) didalam air yang dapat mengakibatkan lobster keracunan dan mati. Gangguan dari luar yang merupakan ancaman terbesar pada pemeliharaan lobster air tawar adalah predator, seperti kucing dan tikus.
III. PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah makalah Teknologi Teknologi Pembenihan Pembenihan Ikan ini adalah sebagai berikut: 1. Dari uraian uraian di atas atas dapat dapat dipaha dipahami, mi, bahwa memelihar memeliharaa lobste lobsterr itu relatif relatif mudah mudah
diband dibanding ingkan kan dengan dengan sesama sesama udang-ud udang-udang angan an yang yang lain. lain. Teknik Teknik
budid budidaya ayanya nya cukup cukup sederh sederhana ana,, sehing sehingga ga dapat dapat dilaku dilakukan kan oleh oleh siapa siapa saja. saja. Dengan sedikit modal dan ditunjang niat dan kemauan, semua orang dapat melakukan. melakukan. Lahan yang dibutuhkan dibutuhkan tidak terlalu terlalu harus luas. Selain gampang dibudi dibudiday dayaka akan, n, kelebi kelebihan han lobste lobsterr air tawar tawar adalah adalah tidak tidak mudah mudah terser terserang ang penya penyakit kit.. Jika Jika potens potensii ini dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan baik, baik, insya insya Allah Allah akan akan menjadi penghasilan tambahan, serta devisa bagi negara.
3.2. Saran
Saran Saran yang yang dapa dapatt dibe diberi rika kan n untu untuk k perb perbai aika kan n maka makala lah h Tekn Teknol olog ogii Pembenihan Ikan selanjutnya adalah : 1. Dala Dalam m mem memberi berika kan n tug tugas maka makala lah, h, lebi lebih h baik aik dosen osen yang yang memi memili lih h kelompoknya agar lebih adil. 2. Bany Banyak ak tekn teknik ik budi budida daya ya lobs lobste terr air air tawar tawar yang yang belu belum m dike diketa tahu hui, i, sehi sehing ngga ga menjadi tantangan ke depan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Almatsier, S. 2005. 2005. Prinsip Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Percetakan Percetakan PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Jakarta. 333 hal. Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April Pember eria ian n Paka Pakan n yang yang Berb Berbed edaa Terh Terhad adap ap Pert Pertum umbu buha han n dan dan 2008. Pemb Rasiokonversi Pakan Lobster Air Tawar ( Cherax quadricarinatus quadricarinatus) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am. Cortes Cortes-Ja -Jacin cinto, to, E., H. Villarr Villarrealeal-Col Colmen menare ares, s, L. E. Cruz-S Cruz-Suar uarez, ez, R. CiveraCiveraCerecedo, Cerecedo, H. Nolasco-So Nolasco-Soria, ria, and A. HernandezHernandez- Llamas. Llamas. 2005. 2005. Effect Of Different Dietary Protein and Lipid Levels On Growth and Survival Of Juveni Juvenile le Austr Australia alian n Redclaw Redclaw Crayfi Crayfish, sh, Cherax quadricarinatus (Von Martens). Martens). Blackwell Blackwell Publishin Publishing. g. Aquaculture Nutrition 11; 283-29 283-291. 1. Berkala Ilmiah Perikanan Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008 . Pemberian Pakan yang Berbeda Berbeda Terhadap Terhadap Pertumbuhan Pertumbuhan dan Rasiokonv Rasiokonversi ersi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus ) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am. Dermawan, R. 2004. Permintaan Tak Terbendung. Trubus. Jakarta. Hal 122-123. Berkala Ilmiah Perikanan Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008 . Pemberian Pakan yang Berbeda Berbeda Terhadap Terhadap Pertumbuhan Pertumbuhan dan Rasiokonv Rasiokonversi ersi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus ) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am. Hamiduddin, H. 2005. Lebih Praktis Dengan EDU Talang. Trubus. Jakarta. Hal 142-143. Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008 . Pemberian Pakan yang Berbeda Berbeda Terhadap Terhadap Pertumbuh Pertumbuhan an dan Rasiokonversi Rasiokonversi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus quadricarinatus ) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am. Jones ones C. M., M., C. P. McPh McPhee ee,, I. M. Rusc Rusco oe. 2000. 000. A Revi Review ew of Gene Geneti ticc Improvement in Growth Rate in Redclaw Crayfish Cherax quadricarinatus (Von Marten), Q DPI, Walkamin, Queensland. Khairuman dan Khairul Amri. 2002. Membuat Pakan Ikan Kosumsi. Jakarta : AgroMedia Pustaka Karjono dan Adijaya. 2003. Lobster Akuarium 10 Bulan Kembali Modal. Lim, K.C.W. 2006. Pembenihan Lobster Air Tawar M eraup Untung dari Lahan Sempit. Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka Satyani, D. 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar . Jakarta : Penebar Swadaya
Sukmajaya, Y dan I. Suharjo. 2003. Lobster air Tawar Komoditas Perikanan Pros Prospe pekt ktif if.. Agro Agrome medi diaa Pust Pustak aka. a.Ja Jaka kart rta. a. Hal Hal 1-55 1-55.. Berka Berkala la Ilmia Ilmiah h Pemberian ian Pakan Pakan yang yang Berbeda Berbeda Perik Perikana anan n Vol. Vol. 3 No. 1, April April 2008 2008. Pember Terhad Terhadap ap Pertum Pertumbuh buhan an dan Rasiok Rasiokonv onvers ersii Pakan Pakan Lobste Lobsterr Air Tawar Tawar (Cherax quadricarinatus ) dengan Sistem Botol. 10/ 7/ 2009 4:32 Am.
TUGAS JURNAL PARASIT DAN PENYAKIT IKAN “INVENTARISASI PENYAKIT PARASIT PADA PEMBESARAN KERAPU LUMPUR ( Epinephelus Epinephelus tauvina)” tauvina)”
Oleh : JUMANTO K2B 007 025
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009