LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN RUMAH SAKIT ISLAM MALANG
UPAY UPAYA PENDEKATAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KEDOKT ERAN KELUARGA TERHADAP TER HADAP Ny. F DALAM MENANGANI EVALUASI POST OPERASI SECTIO CAESAREA
Disusun untuk Meenu!i Tu"#s C$e%ks!i&
O$e!' Ri(ki Dunni%)! K#uk#*# +,-./,/.--,0
Pe*i*in"' 1%. V. H. P%#t))
KEPANITERAAN KLINIK MADYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG ,-/2
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-nya inayah-nya kepada kepada penyusun penyusun sehingga laporan studi kasus stase obgyn obgyn ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai ujian kasus guna memenuhi tugas Clerkship serta serta melat melatih ih kete keteram rampi pila lan n klin klinis is dan dan komu komuni nika kasi si dalam dalam menangani kasus kedokteran keluarga secara holistik dan komprehensif. Penyusun menyadari bahwa laporan makalah ini belum sempurna. ntuk itu, itu, saran saran dan dan kriti kritik k dari dari para para dosen dosen dan dan pemb pembac acaa sanga sangatt dihar diharap apka kan n demi demi perbaikan laporan ini. Atas saran dan kritik dosen dan pembaca, penyusun ucapkan terima kasih. Semo Semoga ga !apo !aporan ran Stud Studii "asus "asus ini ini berm bermanf anfaa aatt bagi bagi dosen dosen,, peny penyus usun un,, pembaca serta rekan-rekan lain yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang bidang kedokteran. Penyusun
2
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-nya inayah-nya kepada kepada penyusun penyusun sehingga laporan studi kasus stase obgyn obgyn ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai ujian kasus guna memenuhi tugas Clerkship serta serta melat melatih ih kete keteram rampi pila lan n klin klinis is dan dan komu komuni nika kasi si dalam dalam menangani kasus kedokteran keluarga secara holistik dan komprehensif. Penyusun menyadari bahwa laporan makalah ini belum sempurna. ntuk itu, itu, saran saran dan dan kriti kritik k dari dari para para dosen dosen dan dan pemb pembac acaa sanga sangatt dihar diharap apka kan n demi demi perbaikan laporan ini. Atas saran dan kritik dosen dan pembaca, penyusun ucapkan terima kasih. Semo Semoga ga !apo !aporan ran Stud Studii "asus "asus ini ini berm bermanf anfaa aatt bagi bagi dosen dosen,, peny penyus usun un,, pembaca serta rekan-rekan lain yang membutuhkan demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang bidang kedokteran. Penyusun
2
DAFTAR ISI H#$##n KATA PENGANTAR ........................................... .................................................................. .............................................. ......................................... .......................... ........
# DAFTAR ISI ........................................... .................................................................. .............................................. ......................................... .......................... ........
$ BAB I PENDAHULUAN %.& %.& !ata !atarr 'el 'elak akan ang g .................................................................................................
( %.# Tujuan ................................................................................................. ) %.$ *anfaat ................................................................................................. ) BAB II LAPORAN KASUS #.& %denti %dentitas tas ........................................................................................... + #.# Anamnesa ........................................................................................... #.$
Pemeriksaan
fisik
#.(
Pemeriksaan
penunjang
&& #.)
low
sheet
#.+
/iagnosa
0olistik
Penatalaksanaan
0olistik
&$ #. &) BAB III IDENTIKASI FUNGSI KELUARGA BAB IV TIN3AUAN PUSTAKA
3
(.&
Sectio 1aesarea ............................................ ................................................................... ..................................................... .............................. #+
(.#
Patofisiologi ............................................ ................................................................... ..................................................... .............................. $$
BAB V PEMBAHASAN
(.&
/asar Penegakan /iagnosa ............................................ ................................................................... ..................................................... .............................. $(
(.$
/asar 2encana Penatalaksanaan ............................................ ................................................................... ..................................................... ..............................
$( BAB VI PENUTUP +.& "esimpulan holistik ............................................ ................................................................... ..................................................... .............................. $+ +.# Saran komprehensif ....................................................................................................... $+ DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. $
4
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB I PENDAHULUAN
/./ LATAR BELAKANG
Sectio Caesaria merupakan proses melahirkan janin, plasenta dan selaput ketuban melalui dinding perut dengan cara membuat irisan pada dinding perut dan rahim. Sectio Caesaria dapat dilaksanakan bila ibu sudah tidak dapat melahirkan melalui proses alami. /ewasa ini sectio caesaria jauh lebih aman daripada dulu berkat kemajuan dalam antibiotika, transfusi darah, anestesi dan tehnik operasi yang lebih sempurna. "arena itu saat ini ada kecenderungan untuk melakukan operasi ini tanpa dasar indikasi yang cukup kuat. 3amun perlu diingat, bahwa seorang wanita yang telah mengalami operasi pasti akan menimbulkan cacat dan parut pada rahim yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan berikutnya, walaupun bahaya tersebut relatif kecil. Selain itu post operasi sectio caesaria juga dapat menyebabkan nyeri di daerah jahitan atau tempat sayatan operasi dilakukan. 'eberapa tahun terakhir terjadi peningkatan angka persalinan dengan cara operasi sectio caesaria. *enurut W04 (World Health Organization), standar ratarata Sectio Caesaria di sebuah negara adalah sekitar )5&)6. /i %ndonesia angka sectio caesaria di rumah sakit Pemerintah sekitar #7-#)6 sedangkan di rumah sakit swasta sekitar $7-876 dari total persalinan. 0asil penelitian kelompok mahasiswa nika di "abupaten Wonosobo yang dilakukan pada tahun #77 5 #778 menyatakan bahwa sekitar 87 persen proses persalinan dilakukan secara sectio caesaria, sedangkan proses persalinan yang benar-benar dilakukan secara alami hanya sekitar #7 persen. 'erdasarkan latar belakang tingginya insiden nyeri di daerah jahitan atau tempat sayatan operasi sectio caesaria dan penanganan yang cepat, penulis mengangkat kasus ini sebagai pembelajaran dalam upaya pendekatan kedokteran keluarga terhadap penanganan nyeri post operasi sectio caesarea.
5
/., TU3UAN
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk melatih keterampilan berkomunikasi mahasiswa dalam berhadapan langsung dengan pasien, guna mencari informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan penyakit pasien untuk menunjang diagnosis kasus obgyn, khususnya keluhan nyeri post operasi sectio caesarea yang terjadi pada 3y. , dengan upaya pendekatan kedokteran keluarga yang bersifat holistik dan komprehensif.
/.4 MANFAAT /.
M#n5##t Kei$u#n - /iharapkan makalah
ini
dapat
memberikan
tambahan
ilmu
pengetahuan tentang keluhan nyeri post operasi sectio caesarea yang terjadi pada 3y. antara lain etiologi, patofisiologi, gejala dan tanda, komplikasi, prognosis, serta penanganannya. ,. M#n5##t P%#ktis - /iharapkan dapat memberikan tambahan literatur dalam menghadapi -
keluhan nyeri post operasi sectio caesarea yang terjadi pada 3y. Sebagai media pembelajaran dan e9aluasi terhadap aspek kedokteran keluarga dalam penanganan serta pencegahan keluhan nyeri post operasi sectio caesarea
6
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB II LAPORAN KASUS
,./ IDENTITAS /. I1entit#s P#sien
3ama
: 3y.
mur
: $& tahun
;enis kelamin
: Perempuan
Alamat
: jl.Sempil # barat pondok ka9 A.) blimbing *alang
Agama
: %slam
Pekerjaan
: P3S
Pendidikan
: S.&
Tanggal *2S
: & ebruari #7&(
3o. 2*
: &))(7
,. I1entit#s Su#i
3ama
: Tn.A
mur
: $) Tahun
;enis kelamin
: !aki-laki
Pekerjaan
: P3S
Pendidikan
: S.&
Agama
: %slam
Alamat
: jl.Sempil # barat pondok ka9 A.) blimbing *alang
4. I1entit#s An#k
3ama
: An. /
mur
: $ 0ari
;enis kelamin
: Perempuan
'erat 'adan
: $$77
!ingkar "epala
: $( 1m
!ingkar /ada
: $$ 1m
Panjang 'adan
: ( 1m
7
,., ANAMNESA /.
,.
Ke$u!#n Ut##
' 3yeri perut di tempat bekas operasi sectio caesarea
0arapan
: 1epat sembuh seperti sebelum sakit
"ekhawatiran
: Semakin berat sakit yang diderita
Ri6#y#t Peny#kit Sek#%#n"
3y. , $& tahun datang dengan keluhan kenceng-kenceng sejak dini hari pasien didiagnosa dengan <$ P#77# A'77 dengan usia kehamilan (7 minggu. Tanggal & ebruari #7&( masuk "aber 2S% dengan tanda persalinan =>?, dan diagnosa <$ P#77# A'77 %npartu "ala & ase !aten dengan 'ekas 1aesar sebelumnya $ tahun yang lalu. Pasien direncanakan 4perasi sectio caesarea pukul &.77 dan masuk ke ruang 4" pukul &8.$7. pukul &.$) pasien melahirkan bayi dengan '' : $$77 gram, P' : ( cm, !" : $( cm, !/ : $$ cm dan Apgar scor -&7. Pasien dirawat di "aber 2S% selama $ hari post operasi. Pasien mengeluh nyeri perut di tempat bekas operasi sectio caesarea sejak selesai operasi sampai dengan sekarang =( ebruari #7&(?. 4.
Ri6#y#t Pe%s#$in#n Se*e$uny#
•
Anak Pertama persalinan normal =sekarang sia tahun?
•
Anak "edua 4perasi sectio caesarea karena letak lintang =sekarang sia $ tahun?
(.
Ri6#y#t Peny#kit D#!u$u
• • • • • • 7.
8.
2iwayat alergi obat 2iwayat sakit jantung 2iwayat alergi makanan 0iperkolesterol /iabetes mellitus 0ipertensi Ri6#y#t Pen")*#t#n
: disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal
•
2iwayat *2S
: disangkal
•
2iwayat operasi
: 4perasi sectio caesarea
•
2iwayat konsumsi obat
: multi9itamin dan obat anti mual
•
2iwayat "onsumsi ;amu
: disangkal
Ri6#y#t Peny#kit Ke$u#%"#
8
• • • • • 9.
2iwayat keluarga dengan penyakit serupa 2iwayat Penyakit ;antung 2iwayat Alergi 2iwayat /* 2iwayat hipertensi Ri6#y#t Gi(i Sehari-hari pasien makan $ kali sehari, memasak
: =-? : Ayah Pasien =>? : disangkal : Ayah Pasien =>? : Ayah Pasien =>? sendiri di rumah. ;enis
makanan ber9ariasi tergantung keinginan suami dan anak-anaknya. /alam satu bulan kurang lebih &-# kali membeli makanan cepat saji. Satu :.
.
keluarga suka sayur dan buah. Ri6#y#t Ke*i#s##n P#sien 1#n Ke$u#%"#
•
2iwayat merokok
: disangkal
•
2iwayat minum alkohol
: disangkal
•
2iwayat pengisian waktu luang
: digunakan untuk beristirahat
•
4lahraga
: jarang dan hampir tidak pernah
Ri6#y#t S)si#$ Ek)n)i Suami pasien bekerja sebagai Pegawai 3egeri Sipil di salah satu kantor
!elang di *alang. Penghasilan suami setiap bulannya sekitar 2p. #.)77.777 sampai 2p. $.777.777. Saat ini pasien sebagai Pegawai 3egeri Sipil guru di S/3 'limbing pasien juga sebagai ibu rumah tangga, mengurusi suami dan ketiga anaknya. Review of Sistem
&
"ulit #
: kulit gatal =-?, bintik merah di kulit =-? "epala : pusing =-?, rambut rontok =-?, luka =-?,
benjolan =-? $ *ata ( 0idung ) +
: merah =-@-?, katarak =-@-? : tersumbat =-@-?, mimisan
=-@-?,
sekret@rhinorrea =-@-? Telinga : 1airan =-@-?, nyeri =-@-? *ulut : Sariawan =-?, mulut hiperemis =-? Tenggorokan : Sakit menelan =-?, serak =-?, ada
rasa tersendat =-? 8 Pernafasan : Sesak nafas =-?, batuk =-?, mengi =-? "ardio9askuler : 'erdebar-debar =-?, nyeri dada =-? &7 Abdomen : Nye%i # 1#e%#! *ek#s )&e%#si sectio caesarea (+)
9
a b c d
&&
: *ual =-?, muntah =-?, diare =-?,
kembung =-?
: 'A" dan 'A' normal, ' =>? : "ejang =-?, lumpuh =-?, kaki
kesemutan =-? &( *uskuluskeletal
: "aku sendi =-?, nyeri sendi =-?, nyeri
otot =-? &) kstremitas : Atas kanan : bengkak =-?, hangat =-?, pucat =-?, luka =-?, dingin =-? Atas kiri : bengkak =-?, hangat =-?, pucat =-?, luka =-?, dingin =-? 'awah kanan: bengkak =-?,hangat =-?, pucat =-?, luka =-?, dingin =-? 'awah kiri : bengkak =-?,hangat =-?, pucat =-?, luka =-?, dingin =-?
,.4 PEMERIKSAAN FISIK
&. "eadaan mum Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis =<1S ()+?, status giBi kesan cukup. #. Tanda Cital dan Status
• Tanda Cital Tensi
: &7+@+ mm0g
3adi
: 87 D@menit, reguler, isi cukup
Pernafasan
: tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu
: $+o 1
'erat badan
: 8) kg
Tinggi 'adan
: &)+ cm
'*%
: $(, $. "ulit
: %kterik =-?, sianosis =-?
(. "epala
:
/'3
). *ata
:
1onjuncti9a hiperemi
=>@>?, sklera ikterik =-@-?, pupil isokor =>@>?. *ata cowong =-@-? +. 0idung
:
3afas cuping hidung
=-?, sekret =-?, epistaksis=-?, deformitas hidung =-? . *ulut
:
'ibir pucat =-?, bibir
kering =-?, gusi berdarah =-?
10
8. Telinga
:
. Tenggorokan
/'3 :
Tonsil membesar =-?,
:
Trakea
pharing hiperemis =-? &7. !eher
ditengah,
pembesaran kelenjar tiroid =-?, pembesaran kelenjar limfe =-? &&. Thoraks Simetris, retraksi interkostal =-?, retraksi subkostal =-? - 1or : % : Tidak dilakukan P : Tidak dilakukan P : Tidak dilakukan A: Tidak dilakukan - Pulmo: % : Tidak dilakukan P : Tidak dilakukan P : Tidak dilakukan A: Tidak dilakukan Abdomen I
' Bek#s $uk# )&e%#si sectio caesarea
A
: Tidak dilakukan
Pal
: Tidak dilakukan
Per
: Tidak dilakukan
. Sistem 1ollumna Certebralis : Tidak dilakukan &$. ktremitas
: Tidak dilakukan
&(. Pemeriksaan 3eurologik ungsi !uhur
: Tidak dilakukan
ungsi Cegetatif : Tidak dilakukan ungsi Sensorik : Tidak dilakukan ungsi motorik
: Tidak dilakukan
Be%1#s#%k#n #n#nesis 1#n 1#t# &ee%iks##n 5isik 1i1#tk#n'
/ifferential diagnosis@/iagnosis banding pada 3y. adalah:
11
&.
3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$ P#77# Ab77
,.2 PEMERIKSAAN PENUN3ANG He#t)$)"i A6#$ M#suk Ru#! S#kit +A;0 Pee%iks##n
, 5e*%u#%i ,-/2
3u$#! se$ 1#%#! < He)"$)*in +G=D$0
>: +/,80 ,> +47<290 ,-%* +4>:-0 4>2 @t# +4>8<7>:0 -,8 -&$ -, ,#-&&
-P1T =6? In1e -*1C =6? -*10 =pg? -*101 =6? Di55e%enti#$ -'asofil =6? -osinofil =6? -!imfosit =6? -*onosit =6? -3etrofil =6?
-7,# 8+, =87-&77? #8,$ =#+-$(? $#,+ =$#-$+? 7 =7-&? &,# =&-+? +,) =$7-()? ),) =$-8? 8 =)7-7?
RESUME
12
3y. , $& tahun datang dengan keluhan kenceng-kenceng sejak dini hari pasien didiagnosa dengan <$ P#77# A'77 dengan usia kehamilan (7 minggu. Tanggal & ebruari #7&( masuk "aber 2S% dengan tanda persalinan =>?, dan diagnosa <$ P#77# A'77 %npartu "ala & ase !aten dengan 'ekas 1aesar sebelumnya $ tahun yang lalu. Pasien direncanakan 4perasi sectio caesarea pukul &.77 dan masuk ke ruang 4" pukul &8.$7. pukul &.$) pasien melahirkan bayi dengan '' : $$77 gram, P' : ( cm, !" : $( cm, !/ : $$ cm dan Apgar scor -&7. Pasien dirawat di "aber 2S% selama $ hari post operasi. Pasien mengeluh nyeri perut di tempat bekas operasi sectio caesarea sejak selesai operasi sampai dengan sekarang =( ebruari #7&(?.
•
Pada re9iew of system didapatkan nyeri pada daerah bekas operasi sectio caesarea =>? Pemeriksaan fisik 3y. didapatkan bekas luka pada abdomen @ tempat operasi sectio caesarea
•
Pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan 0b dan ;umlah eritrosit dan peningkatan kadar leukosit hingga dua kali lipat pada pemeriksaan awal masuk rumah sakit. Edata rekam medik 4 Februari 2!4 "S# $%#S&'
,.7 FLO SHEET
3ama
: 3y.
/iagnosis : 3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$ P#77# Ab77 NO
&
T#n""#$
&@7#@#7&(
S • Perut kencengkenceng dari semalam • 0pht : #&@(@#7&$ • "ontrol terahir #@7&@#7&( Anak &normal ,# S1
O • •
•
•
•
T/: 7@+7 Tafsiran lahir #8@7&@#7 &( Tafsiran '; #77 gram !& T pertenga han !%% :
A
Partus secara S1
P
• • • •
•
2encana 4perasi S1 2@ inj. Primperan #D& amp %* 2@ inj. 2anitidin #D& amp %C 2@inj. 1eftriaDo ne #D& amp Pemasangan kateter
13
•
Puka /jj : &$+
• •
#
$
• 3yeri =>? • Pos S1 hari & • Agak pusing • T : &77@7 • 'elum • 3 : 87D@m kentut #@7#@#7&( • S : $+o1 • T # ;ari diatas pusat
$@7#@#7&(
• Pos S1 hari # • 3yeri =>? • T : &7+@7 • Sudah • 3 : 87D@m kentut • S : $+o1 • latus =>?
• 3yeri Post S1
• • •
• • • 3yeri post S1
• •
(
(@7#@#7&(
• 3yeri =>? • Pos S1 hari $ • T : &7+@+ • 3 : +$D@m • S : $+o1 • *amae lunak • !aktasi =>?
2@ inj. Primperan #D& amp %* 2@ inj. 2anitidin #D& amp %C 2@ inj. 1eftriaDone #D& amp 2@. %nj. "etorolac $ D $7 mg 2@ P4. /isflatyl (7 *g Tablet 9aluasi bekas@luka operasi 2@ inj. Primperan #D& amp %* 2@ inj. 2anitidin #D& amp %C 2@ inj. 1eftriaDone #D& amp 2@. %nj. "etorolac $ D $7 mg 9aluasi bekas@luka operasi
- 2awat !uka bekas 3yeri operasi Post S1 - 'oleh Pulang - "ontrol $ hari lagi
,.8 DIAGNOSIS HOLISTIK Di#"n)sis H)$istik UI Di#"n)sis 1#%i se"i *i)$)"is Working diagnosis: 3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$
P#77# Ab77 /ifferential diagnosis: Peritonitis Post 4perasi sectio caesarea
14
Di#"n)sis 1#%i se"i &sik)s)si#$ 0ubungan 3y. dengan keluarganya harmonis, saling mendukung dan
perhatian. 4. Di#"n)s# 1#%i se"i s)si#$ 3y. dan Suami pasien bekerja sebagai P3S. Suami maupun pasien sendiri
merupakan anggota masyarakat biasa, tidak memiliki jabatan khusus di masyarakat.
/.
Di#"n)sis H)$istik As&ek Pe%s)n#$ "eluhan tama
: 3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$ P#77# Ab77 : 3yeri perut menghilang dan segera sembuh : Penyakitnya semakin parah.
0arapan "ekhawatiran ,. As&ek K$inis 3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$ P#77# 4. As&ek Resik) Inte%n#$ • 2iwayat kehamilan sebelumnya dengan sungsang dilakukan operasi sectio caesarea • '*% pasien $(, termasuk 4besitas 2. As&ek Resik) Ekste%n#$ Pasien hanya mengetahui sedikit tentang kondisi yang dialami 7. As&ek Fun"si)n#$ /erajat # Pasien mampu melakukan akti9itas ringan sehari-hari seperti sebelum sakit.
,.9 PENATALAKSANAAN HOLISTIK ,.9./ N)n 5#%#k)te%#&i • *emberikan pengertian dan pemahaman kepada pasien dan keluarga
pasien mengenai sakit yang dialami 3y. =definisi, etiologi, gejala dan tanda, pengobatan, komplikasi, prognosis, serta pencegahan agar tidak
•
semakin berat?. *emberikan masukan dan pengertian bahwa dukungan dan peran aktif dari keluarga dan orang sekitar sangat diperlukan untuk membantu pemulihan keadaan 3y. An#$is# 1#n P)$# Pen"#tu%#n Gi(i '
15
3enis 1iet /iet T"TP Bentuk 1iet #k#n#n !unak Tu@u#n 1iet *emberikan makanan yang adekuat untuk : a. *emenuhi kebutuhan protein untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh. b. *embantu mempertahankan kondisi tubuh. Sy#%#t 1iet a. *emberikan nergi sesuai dengan kebutuhan. b. Protein sebesar #7 6 dari kebutuhan energi. c. !emak sebesar &) 6 dari total kebutuhan energi. d. "arbohidrat sebesar +) 6 dari total kebutuhan energi. e. Citamin dan mineral diberikan cukup sesuai kebutuhan. f. 'entuk makanan sesuai dengan keadaan pasien. g. 'uah dan sayuran yang bergas tidak diberikan. h. Porsi kecil dan sering Pe%!itun"#n ke*uutu!#n Ene%"i 1#n #t Gi(i Perhitungan 'erat 'adan %deal 3y. : 'erat 'adan %deal ="g? F GT' =cm? 5 &77H 5 G&7 6 =T' cm - &77 ?H ''% F G&)+ cm - &77H 5 G&7 6 . )+H F )+ 5 ),+ F )7,( "g 2entang '' %deal 0asil ''% =>@5? &7 6 ''% ;ika kerangka badan pasien besar maka ''% yang digunakan : )7,( "g > =&7 6 . )7,(? F )7,( "g > ),7( "g F I )) "g ;ika kerangka badan pasien kecil maka ''% yang digunakan : )7,( "g 5 =&7 6 . )7,(? F )7,( "g 5 ),7( "g F I (),( "g ;adi rentang ''% pasien dari (),( "g sampai )) "g. Pe%!itun"#n H#%%is Bene1it '*2 F +)) > =,+ D ''? > =&, D T'? 5 = (, D ? F +)) > =,+ D ))? > =&, D &)+? 5 =(, D $&? F +)) > )#8 > #+),# 5 &(), F &$7$ kkal "ebutuhan Total nergi =Total nergy Dpenditure? T F ' D A =aktor Akti9itas? D S =aktor Stress? F &$7$ D &,# D &,( F #.&8 kkal
%bu menyusui mendapat penambahan kalori sebesar 77 kkal sehingga: Total T
F #.&8 kkal > 77 kkal F #88 kkal
3ilai kon9ersi kalori dengan gram berat dari makronutrient yang dapat diberikan diantaranya : -
"arbohidrat
F $,( "cal@gr
16
-
Protein !emak
F ( "cal@gr F ,$ "cal@gr
2entang normal kebutuhan "arbohidrat : Protein : !emak pada pasien adalah bertuturt-turut sebagai berikut =+) 5 ) 6?J =&) 5 #7 6? dan =&) 5 $7 6? ntuk kebutuhan makronutrisi 3y. diantaranya adalah =+) 6 "arbohidrat, #7 6 Protein dan &) 6 !emak?. -
"arbohidrat
: +) 6 . =#88?
F &.88 "cal
"o9ersi
: &.88 "cal @ $,( "cal@gr
F ))# gram
%bu menyusui mendapat penambahan protein sebesar &+ gram sehingga: -
Protein
: #7 6 . =#88?
F ) "cal
"on9ersi
: )8 "cal @ ( "cal@gr F &() gram
Total Protein : &() gram > &+ gram F &+& gram -
!emak "on9ersi
: &) 6 . =#88? F ($$ "cal : ($$ "cal @ ,$ "cal@gr F (+ gram
Ren#n# e1uk#si 1#n k)nse$in" "i(i a. *ateri /iet T"TP b. Tujuan *emberi informasi@edukasi Agar pasien dan keluarganya: &? Agar pasien dan keluarga dapat menjalani diet yang dianjurkan. #? Pasien menghabiskan makanan yang diberikan. c. Sasaran Pasien dan keluarganya d. Waktu &7 - #7 menit e. Tempat 2uang persalinan f. *etode Penyuluhan indi9idu dan konsultasi giBi. g. *ateri &? Pola makan yang benar. #? *enjelaskan tentang diet yang diberikan. Ren#n# )nit)%in" 1#n e#$u#si a. *onitoring &? Antropometri Penimbangan '' awal dan akhir inter9ensi #? 'iokimia Setiap kali ada pemeriksaan laboratorium $? isik@"linis Setiap hari (? /ietery
17
%ntake per hari )? dukasi "epatuhan pasien terhadap diet yang dianjurkan b. 9aluasi 0al-hal yang akan die9aluasi menyangkut: < < < < <
*enanyakan kembali isi materi yang telah diberikan *elihat kepatuhan pasien menjalankan diet. Asupan Bat giBi tiap hari. /ata antropometri =berat badan? tiap $ hari. Perubahan data hasil pemeriksaan laboratorium.
Perubahan data hasil pemeriksaan fisik klinis. ,.9., F#%#k)te%#&i 2@ injeksi : R#niti1in ,/ #& IV 2anitidin 01! )7 mg %ndikasi: pengobatan jangka pendek untuk ulkus@tukak duodenum aktif,
ulkus@tukak lambung aktif, ulkus gastrik ringan, ulkus yang menyertai pada pemberian A%3S, hiperasiditas, ulkus pasca operasi, profilaksis ulkus karena stress pada penyakit berat, profilaksis hemorage berulang pada penderita perdarahan ulkus peptik, gejala refluks esofagitis, terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak duodenum dan lambung, sindrom Kolinger-llison "ontraindikasi: 0ipersensitifitas /osis: %* )7 mg tiap +-8 jam =tanpa pengenceran?, %C bolus intermitten )7 mg =# ml? tiap +-8 jam =larutkan dalam larutan infus?. %nfus %C kontinu: &)7 mg diencerkan dalam #)7 ml larutan infus %C kecepatan +,#) mg@jam selama #( jam. Sediaan: ampul #) mg@ml D # D ) =jenis ranitidin yang lain: $7 D &)7 mg tablet, $7 D $77 mg tablet
P%i&e%#n ,/ #& IV Primperan #ml %ndikasi:
anoreksia, kembung, ulkus peptikum, stenosis piloris =ringan?, dispepsia, epigastralgia,
gastroduodenitis,
tra9el
sickness,
morning
sickness,
endoskopi, dispepsia pasca gastektomi, dan intubasi. /osis: dewasa : #-( ml %njeksi
18
"ontraindikasi: *erangsang motilitas <% seperti obstruksi intestinal, epilepsi, feokromositoma, waspada efek samping *engantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah, hipertensi, gangguan <%. Sediaan: # ml dan ( ml amp Ce5t%i#)ne / "%# in@eksi ,/ #& IV %ndikasi : ntuk infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh kumankuman gram positif maupun gram negatif yang resisten terhadap antibiotika lain : %nfeksi saluran pernafasan, %nfeksi saluran kemih, %nfeksi gonoreal, Septisemia bakteri, %nfeksi tulang dan jaringan, %nfeksi kulit "ontraindikasi : 0ipersensitif terhadap cephalosporin dan penicillin =sebagai reaksi alergi silang?. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, kliren creatinin tidak lebih dari &7 ml@menit, dosis tidak lebih dari # sehari.g /osis: /ewasa dan anak-anak diatas tahun : &-# g sekali sehari secara intra9ena /osis lebih dari ( g sehari harus diberikan dengan inter9al jam. 'ayi dan anak-anak di bawah tahun : 'ayi &( hari : #7 5 )7 mg@kg berat badan sekali sehari. 'ayi &) hari s@d tahun : #7 5 87 mg@kg berat badan sekali sehari. Anak-anak dengan berat badan )7 kg atau lebih : dapat digunakan dosis dewasa melalui infus paling sedikit L $7 menit. Sediaan : 1eftriaDone & gram injeksi Ket)%)$# 44- " IV "etorolac inj &7 mg atau $7 mg@ml %ndikasi: ketorolac parenteral diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka
pendek =maksimal # hari? terhadap nyeri akut derajat sedang-berat segera setelah operasi. /osis: /osis awal ketorolac =untuk pasien dewasa?: &7 mg diikuti dengan peningkatan dosis &7-$7 mg setiap (-+ jam bila diperlukan. Setiap pasien harus diberikan dosis efektif terendah yang sesuai dengan tingkat nyeri dan respon dari masing-masing pasien. /osis maksimal untuk pasien dewasa 7 mg@hr. Pasien lanjut usia, dengan gagal ginjal ringan, ''M)7 kg: +7 mg@hr. Terapi kombinasi dengan analgetik opioid =morfin dan phetidine? untuk mendapatkan efek analgetik yang optimal pada periode
19
paska bedah awal dapat dilakukan jika nyeri bertambah hebat, karena ketorolac tidak mengganggu penyerapan analgetik opioid dan dapat menurunkan dosis opioid yang diperlukan. "ontraindikasi: alergi terhadap ketorolac, ulkus peptikum aktif, pasien yang menderita atau diduga mengidap penyakit serebro9askular, diatesis hemoragic =gangguan hemostasis? antara lain gangguan koagulasi, karena ketorolac menghambat agregasi trombosit sehingga dapat memperpanjang waktu perdarahan, hipo9olemi akibat dehidrasi, gangguan ginjal sedang berat =kreatinin L&+7 mmol@!?, kehamilan, persalinan, melahirkan atau laktasi, anak M&+ tahun, bila diberikan secara epidural atau intratekal. Sediaan: # ml D + amp &7 mg@ml, $7 mg@ml
2@ per oral Dis5$#ty$ 2- M" T#*$et "omposisi ' /imethylpolysiloDane %ndikasi :Penimbuan gas dalam saluran cerna, perasaa n penuh dan tertekan pada perut bagian atas, meteorismus yang bersifat sementara yang disebabkan oleh makanan yang tidak cocok atau kurangnya gerakan fisik, meteorismus setelah operasiJ gangguan jantungJ persiapan untnuk pemeriksaan lambung, usus.kandung empedu, ginjal dengan N-ray dan sebelum gastroscopy. /osis ' & - # tablet dikunyah sesudah makanJ sebagai persiapan untuk pemeriksaan N-ray diberikan selama # atau $ hari sebelum pemeriksaan. "emasan ' 'oD, &7 stripO &7 tablet A)ii$$in 7-- " "omposisi : amoksisilin trihidrat %ndikasi : infeksi saluran nafas, kemih, kelamin, infeksi pada kulit,
selulitis, pasca bedah dan septikemia. /osis : dewasa $D& #)7-)77 mg "ontraindikasi : hipersensitif terhadap penisilin atau beta laktam "emasan : kemasan )77mg tablet
20
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB III PEMBAHASAN ASPEK KEDOKTERAN KELUARGA
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA 4./ I1enti5ik#si 5un"si ke$u#%"#
3o & # $ ( )
3ama Tn. A 3y. An. % An. 3 An. /
"edudukan
!@ P
mur
Pendidikan
Pekerjaan
Pasien
"et.
klinik
Ayah
!
$)
S.&
P3S
tidak
-
%bu
P
$&
S.&
P3S
a
-
Anak &
P
Th
S/
Pelajar
Tidak
-
Anak #
P
$ Th
-
-
Tidak
-
Anak $
p
$ 0ari
-
-
a
-
Sumber: data primer, ( ebruari #7&$ "esimpulan: keluarga Tn. A dan 3y. merupakan keluarga inti @ %uclear Famil. Tinggal satu rumah bersama ketiga anaknya di salah satu perumahan di malang. 4rang tua Tn. A dan 3y. tinggal di rumah sendiri di luar kota malang.
4., Fun"si H)$istik &. ungsi 'iologis 3y. adalah pasien dengan nyeri pada bekas operasi sectio caesarea. 3y.
adalah istri dari Tn. A. /alam struktur keluarga, kepala keluarga adalah suami pasien yaitu Tn. A. Pasien memiliki seorang suami dan tiga orang anak. &. ungsi Psikologis Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga
#. ungsi Sosial
21
"eluarga ini
tidak
mempunyai kedudukan
sosial tertentu dalam
masyarakat, hanya sebagai anggota masyarakat biasa dan memiliki hubungan baik dengan lingkungan sekitar tempat tinggal pas ien.
Fun"si Fisi)$)"is 1en"#n A$#t APGAR S)%e
ntuk menilai fungsi fisiologis digunakan AP
dengan anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan, dan
•
saran dari anggota keluarga yang lain. P#%tne%s!i& ' menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut G%)6t! ' menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut A55eti)n ' menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi
•
antar anggota keluarga Res)$e ' menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain. Peni$#i#n ' o
0ampir selalu
: # poin
o
"adang 5 kadang
: & poin
o
0ampir tak pernah
: 7 poin
Penyi&u$#n ' o
3ilai rata-rata M )
: kurang
o
3ilai rata-rata +-
: cukup@sedang
o
3ilai rata-rata 8-&7
: baik
22
Tabel $.& '*'" score +n. ' (Suami asien) APGAR
A P <
A
2
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Se%in"=
K#1#n"<
se$#$u
k#1#n"
3#%#n"= Ti1#k
√ √ √
√ √
"esimpulan: total /- =AP
A P <
A
2
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Se%in"=
K#1#n"<
se$#$u
k#1#n"
3#%#n"= Ti1#k
√ √ √
√ √
"esimpulan: total /- =AP
A P <
A
2
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama
Se%in"=
K#1#n"<
se$#$u
k#1#n"
3#%#n"= Ti1#k
√ √ √
√ √
"esimpulan: total /- =AP&7>&7?@$ F &7 ='aik? Fun"si P#t)$)"is
23
ungsi patologis dari keluarga 3y. dinilai dengan menggunakan alat S.1.2...* sebagai berikut. Tabel 3.4 SC"--& keluarga penderita SUMBER
PATOLOGIS
Social
0ubungan dengan teman-teman ataupun saudara 3y. / baik, hubungan dengan tetangga baik sering ikut kegiatan lingkungan seperti kerja bakti, acara rutin arisan perumahan dan acara yasinan.
-
Culture
*enggunakan adat-istiadat ;awa, bahasa ;awa, serta bahasa %ndonesia secara sopan dengan sesama anggota keluarga dan orang lain dikehidupan sehari-hari. Anggota keluarga juga telah mengikuti perubahan Baman dan tergolong modern.
-
"eligious
"eluarga 3y. menjalankan shalat ) waktu dengan baik, sering ikut yasinan dan tahlilan tetangga.
-
-conomic
Penghasilan keluarga yang relatif baik dan tergolong cukup.
-
-ducational
Tingkat pendidikan keluarga yang baik dan sadar akan pendidikan. Pendidikan terahir 3y. S.& dan Tn. A S.&.
-
&edical
/alam mencari pelayanan kesehatan, keluarga 3y. selalu membawa keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan baik dokter maupun rumah sakit. 2umah sakit yang paling dekat dengan keluarga pasien adalah 2S% sehingga sering membawa langsung keluarga yang sakit ke 2S%.
-
"esimpulan: "eluarga 3y. tidak memiliki gangguan pada fungsi patologis
/.2 P)$# inte%#ksi ke$u#%"# Di#"%# /. Pola interaksi keluarga 3y.
3y.
Tn.A
An. 3
An. % By.F
"eterangan: : hubungan baik : hubungan kurang baik
: laki-laki : perempuan
: pasien
Kesi&u$#n ' 0ubungan antara 3y. dengan semua anggota keluarga baik. /.7 Gen)"%# Alamat lengkap : : jl.Sempil # barat pondok ka9 A.) blimbing *alang 'entuk keluarga : %uclear Famil
24
"eterangan: : meninggal dunia : laki-laki : perempuan
: tinggal dalam satu rumah : pasien
7.8. I1enti5ik#si F#kt)%<5#kt)% y#n" Me&en"#%u!i kese!#t#n Prilaku 3onprilaku Pengetahuan
!ingkungan
"eluarga ini kurang mengerti masalah kesehatan
!ingkungan bersih, rumah pasien bersih, pencahayaan cukup, 9entilasi baik.
Sikap "eluarga ini sangat peduli dengan kesehatan anggota keluarga satu sama lain
Pelayanan kesehatan
3y.
1ukup dekat dengan tempat tinggal pasien
Tindakan
"eturunan
"eluarga segera membawa pasien ke rumah sakit
"eluarga pasien tidak pernah menderita sakit serupa.
"esimpulan: %dentifikasi faktor perilaku dan non perilaku keluarga 3y. cukup mendukung kesehatan pasien karena meskipun terdapat kekurangan dipengetahuan keluarga, keluarga tetap memberikan perhatian dan kepedulian terhadap penyakit yang diderita pasien. 7.9 I1enti5ik#si $in"kun"#n %u#! )..& !ingkungan !uar 2umah "eluarga 3y. tinggal di perumahan dengan jarak antar rumah kurang lebih
satu meter. /iluar rumah memiliki pekarangan rumah dengan beberapa tanaman hias dan pagar pembatas.. )..# !ingkungan /alam 2umah
25
Status kepemilikan hunian : menumpang@kontrak@hibah@ i$ik sen1i%i /aerah perumahan
: kumuh@ #t *e%si!@berjauhan@mewah
K#%#kte%istik Ru#!
Kesi&u$#n
!uas tanah: D+ F # m# ;umlah penghuni dalam satu rumah : ) orang ;arak antar rumah: &-# meter Tidak bertingkat
Pasien tinggal di rumah dengan kondisi yang baik, hanya saja terkadang rumah terlihat berantakan karena ada dua anak yang masih kecil dan senang bermain di dalam rumah bersama pasien.
!antai rumah: keramik /inding rumah: tembok yang telah di cat "amar : # kamar tidur 2uang tamu : & 2uang keluarga : & ;amban : ada =W1? jarak septitank dan sumur sekitar meter "amar mandi : ada =& kamar mandi? /apur : ada =& dapur?
)..$ /enah 2umah
Halaman dpan
Garasi
Kamar tidur Ruang tamu
Ruang Kluarga Gudang
Kamar Tidur
Kete%#n"#n' %ndoor : - !uas rumah : # m
#
Sumur
Dapur Kamar mandi
Halaman bla!ang
26
-
!antai : "eramik Pencahayaan dan 9entilasi: 1ukup Tembok telah tercat *emiliki # kamar tidur *emiliki & ruang tamu *emiliki & ruang keluarga
4utdoor : - 0alaman rumah : memiliki halaman rumah -
Sumber air bersih : Sumur 2umah memiliki pagar Saluran pembuangan air : !angsung menuju selokan Saluraan jamban : menuju septic tank Pembuangan sampah : di depan rumah
27
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB IV TIN3AUAN PUSTAKA
2./ Sectio Caesarea 2././ An#t)i Ku$it A*1)en
Anatomi "ulit Abdomen
Sumber : Winkjosastro, #77) "ulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu : &. !apisan epidermis, merupakan lapisan luar, terdiri dari epitel skuamosa bertingkat. Sel-sel yang menyusunnya dibentuk oleh lapisan germinal dalam epitel silindris dan mendatar, ketika didorong oleh sel-sel baru ke arah permukaan, tempat kulit terkikis oleh gesekan. !apisan luar terdiri dari keratin, protein bertanduk, ;aringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. #. !apisan dermis adalah lapisan yang terdiri dari kolagen, jaringan fibrosa dan elastin. !apisan superfasial menonjol ke dalam epidermis berupa sejumlah papila kecil. !apisan yang lebih dalam terletak pada jaringan subkutan dan fasia. !apisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. $. !apisan subkutan mengandung sejumlah sel lemak, berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf. !apisan ini mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. /alam hubungannya dengan tindakan S1, lapisan ini adalah pengikat organorgan yang ada di abdomen, khususnya uterus. 4rgan-organ di abdomen dilindungi oleh
28
selaput tipis yang disebut peritonium. /alam tindakan S1, sayatan dilakukan dari kulit lapisan terluar =epidermis? sampai dinding uterus.
2./., An#t)i Ot)t Pe%ut 1#n F#si#
4tot Perut dan asia
&.
asia /i bawah kulit, fasia superfisialis dibagi menjadi lapisan lemak yang dangkal, 1amperQs fasia, dan yang lebih dalam lapisan fibrosa,. asia profunda terletak pada otot-otot perut. menyatu dengan fasia profunda paha. Susunan ini membentuk pesawat antara ScarpaQs fasia dan perut dalam fasia membentang dari bagian atas paha bagian atas perut. /i bawah lapisan terdalam otot abdominis trans9erses, terletak fasia trans9ersalis. Para fasia trans9ersalis dipisahkan dari peritoneum parietalis oleh 9ariabel
29
lapisan lemak.. ascias adalah lembar jaringan ikat atau mengikat bersama-sama meliputi struktur tubuh. #.
4tot Perut 4tot perut terdiri dari : otot dinding perut anterior dan lateral, serta otot dinding perut posterior. 4tot dinding perut anterior dan lateral = rectus abdominis? meluas dari bagian depan margo costalis di atas dan pubis di bagian bawah. 4tot itu disilang oleh beberapa pita fibrosa dan berada didalam selubung. inea alba adalah pita jaringan yang membentang pada garis tengah dari procecuss /iphodius sternum ke simpisis pubis, memisahkan kedua musculus rectus abdominis. Obli0uus e/ternus1 obli0uus internus dan trans9erses adalah otot pipih yang membentuk dinding abdomen pada bagian samping dan depan. Serat obli0uus e/ternus berjalan ke arah bawah dan atas, serat obli0uus internus berjalan ke atas dan ke depan.
2./.4 De5inisi 1#n K$#si5ik#si Sectio Caesarea
usmiati =#77? menyatakan bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu dan uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. 1ara ini biasanya dilakukan
ketika
kelahiran
melalui
9agina
akan
mengarah
pada
komplikasikomplikasi, kendati cara ini semakin umum sebagai pengganti kelahiran normal. Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas )77 gr, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh =intact? =Syaifuddin, #77+?.
K$#si5ik#si Seti) C#es#%e#
&.
Abdomen =sectio caesarea abdominalis? a. S1 klasik atau corporal /ilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kirakira &7 cm. "elebihannya antara lain : mengeluarkan janin dengan cepat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan sayatan
30
bisa diperpanjang proksimal dan distal. Sedangkan kekurangannya adalah infeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada peritonealis yang baik, untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri spontan. b. S1 ismika atau profundal /ilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim =low ser9ikal trans9ersal? kira-kira &7 cm. "elebihan dari sectio caesarea ismika, antara lain : penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik, tumpang tindih dari peritoneal flop baik untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum, dan kemungkinan ruptur uteri spontan berkurang atau lebih kecil. Sedangkan
kekurangannya
adalah luka melebar sehingga
menyebabkan uteri pecah dan menyebabkan perdarahan banyak, keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi. c. S1 ekstra peritonealis aitu tanpa membuka peritoneum parietalis dan tidak membuka ca9um abdominal. #.
Cagina =sectio caesarea 9aginalis? *enurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan dengan sayatan memanjang =longitudinal?, sayatan melintang =trans9ersal?, atau sayatan huruf T =T insision? =2achman, *, #777J Winkjosastro, 0anifa, #77?.
2./.2 In1ik#si O&e%#si Seti) C#es#%e#
Para ahli kandungan menganjurkan sectio caesarea apabila kelahiran melalui 9agina mungkin membawa resiko pada ibu dan janin. %ndikasi untuk sectio caesarea antara lain : &.
%ndikasi medis Ada $ faktor penentu dalam proses persalinan yaitu : A. oer ang memungkinkan dilakukan operasi caesar, misalnya daya mengejan lemah, ibu berpenyakit jantung atau penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga.
31
'. assanger /iantaranya, anak terlalu besar, kelainan letak lintang, primi gra9ida diatas $) tahun dengan letak sungsang, anak tertekan terlalu lama pada pintu atas panggul, dan anak menderita 3etal distress sndrome =denyut jantung janin kacau dan melemah?. 1. assage "elainan ini merupakan panggul sempit, trauma persalinan serius pada jalan lahir atau pada anak, adanya infeksi pada jalan lahir yang diduga bisa menular ke anak. #.
%ndikasi %bu A. sia %bu yang melahirkan untuk pertama kali pada usia sekitar $) tahun, memiliki resiko melahirkan dengan operasi. Apalagi pada wanita dengan usia (7 tahun ke atas. Pada usia ini, biasanya seseorang memiliki penyakit yang beresiko, misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis,
dan
preeklamsia. klampsia =keracunan
kehamilan? dapat
menyebabkan ibu kejang sehingga dokter memutuskan persalinan dengan sectio caesarea. '. Tulang Panggul Cephalopelic diproportion =1P/? adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak melahirkan secara alami. Tulang panggul sangat menentukan mulus tidaknya proses persalinan. 1. Persalinan Sebelumnya dengan sectio caesarea Sebenarnya, persalinan melalui bedah caesar tidak mempengaruhi persalinan selanjutnya harus berlangsung secara operasi atau tidak. Apabila memang ada indikasi yang mengharuskan dilakukanya tindakan pembedahan, seperti bayi terlalu besar, panggul terlalu sempit, atau jalan lahir yang tidak mau membuka, operasi bisa saja dilakukan.
32
/. aktor 0ambatan ;alan !ahir Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang kaku sehingga tidak memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek, dan ibu sulit bernafas. . "elainan "ontraksi 2ahim ;ika kontraksi rahim lemah dan tidak terkoordinasi =inkordinate uterine action? atau tidak elastisnya leher rahim sehingga tidak dapat melebar pada proses persalinan, menyebabkan kepala bayi tidak terdorong, tidak dapat melewati jalan lahir dengan lancar. . "etuban Pecah /ini 2obeknya kantung ketuban sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi harus segera dilahirkan. "ondisi ini membuat air ketuban merembes ke luar sehingga tinggal sedikit atau habis. Air ketuban =amnion) adalah cairan yang mengelilingi janin dalam rahim. <. 2asa Takut "esakitan mumnya, seorang wanita yang melahirkan secara alami akan mengalami proses rasa sakit, yaitu berupa rasa mulas disertai rasa sakit di pinggang dan pangkal paha yang semakin kuat dan Rmenggigit. "ondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru melahirkan merasa ketakutan, khawatir, dan cemas menjalaninya. 0al ini bisa karena alasan secara psikologis tidak tahan melahirkan dengan sakit. "ecemasan yang berlebihan
juga
akan
mengambat
proses
persalinan
alami
yang
berlangsung. $.
%ndikasi ;anin A. Ancaman
33
1. !etak Sungsang !etak yang demikian dapat menyebabkan poros janin tidak sesuai dengan arah jalan lahir. Pada keadaan ini, letak kepala pada posisi yang satu dan bokong pada posisi yang lain. /. aktor Plasenta i.
lasenta preia Posisi plasenta terletak dibawah rahim dan menutupi sebagian atau selruh jalan lahir.
ii.
ii.
Plasenta
lepas =Solution placenta) "ondisi ini merupakan keadaan plasenta yang lepas lebih cepat dari dinding rahim sebelum waktunya. Persalinan dengan operasi dilakukan untuk menolong janin segera lahir sebelum ia mengalami kekurangan oksigen atau keracunan air ketuban. iii.
lasenta accreta *erupakan keadaan menempelnya plasenta di otot rahim. Pada umumnya dialami ibu yang mengalami persalinan yang berulang kali, ibu berusia rawan untuk hamil =di atas $) tahun?, dan ibu yang pernah operasi =operasinya meninggalkan bekas yang menyebabkan menempelnya plasenta?.
. "elainan Tali Pusat i. lasenta preia ii. rolapsus tali pusat =tali pusat menumbung? keadaan penyembulan sebagian atau seluruh tali pusat. Pada keadaan ini, tali pusat berada di depan atau di samping atau tali pusat sudah berada di jalan lahir sebelum bayi. iii. Terlilit tali pusat
!ilitan tali pusat ke tubuh janin tidak selalu berbahaya. Selama tali pusat tidak terjepit atau terpelintir maka aliran oksigen dan nutrisi dari plasenta ke tubuh janin tetap aman.
34
(.
%ndikasi Absolut A. Panggul Sempit Absolut @ Penutupan jalan lahir total '. etal distres
2./.7 K)&$ik#si O&e%#si Seti) C#es#%e#
"omplikasi yang sering terjadi pada post sectio caesarea, antara lain : &. %nfeksi puerperal =nifas?. Tahapan ringan suhu meningkat beberapa hariJ tahapan sedang suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembungJ sedangkan pada tahapan berat terjadi peritonitiss, sepsis, dan usus paralitik. #. Perdarahan karena banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka serta perdarahan pasca operasi. $. !uka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonitis terlalu tinggi. (. "emungkinan ruptur uteri pada kehamilan berikutnya.
2., P#t)5isi)$)"i
Pasien saat ini hamil ketiga, dua kehamilan sebelumnya dilakukan operasi Sectio 1aesarea juga. Pada hamil pertama dilakukan operasi sectio caesarea karena pasien suspeck panggul sempit dan letak janin yang sedikit melintang, hamil kedua dilakukan operasi sectio caesarea karena suspeck panggul sempit. Pada hamil saat ini dilakukan sectio caesarea karena suspeck panggul sempit dan riwayat dua kali operasi sectio caesarea sebelumnya yang dapat menyebabkan ruptur uteri pada pasien. Sebelumnya pada kehamilan kedua pasien telah mencoba melakukan persalinan normal tetapi karena janin tidak bisa keluar maka dokter menyarankan melakukan operasi pada pasien. Setelah melakukan operasi pasien mengeluh nyeri pada bekas operasi, hal ini dikarenakan proses penyembuhan pada pasien pada fase awal yang ditandai dengan nyeri pada bekas operasi.
35
36
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB V PEMBAHASAN
7./ D#s#% Pene"#k#n Di#"n)sis 7././ An#nesis
Pada anamnesis penderita mengeluh kenceng kenceng dengan tanda-tanda persalinan =>?. Pasien didiagnosa dengan <$ P#77# A'777 inpartu kala & fase laten dengan bekas caesar sebelumnya kurang dari # tahun. "emudian pasien dipersiapkan untuk operasi sectio caesar dan berhasil sesuai rencana. Post operasi pasien dirawat di 2S% selama $ hari dengan keluhan nyeri post operasi sectio caesar yang hilang timbul.
7./., Pee%iks##n Fisik
Pada pemeriksaan fisik tampak bekas operasi pada daerah abdomen dan nyeri tekan =>?.
7./.4 Pee%iks##n Penun@#n"
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang setelah operasi sectio caesarea.
7./.4
Di#"n)sis B#n1in"
'eberapa kemungkinan yang perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis banding, antara lain:
•
Peritonitis post operasi sectio caesarea
7., Pen#t#$#ks#n##n
Pada umumnya keluhan pasien akan membaik seiring dengan membaiknya keadaan atau bekas operasi pasien tetapi apabila dibutuhkan bisa diberikan analgetik seperti asam mefenamat dan antibiotik seperti amoDcicilin sebagai profilaksis pada pasien.
37
7.4 K)&$ik#si
"omplikasi yang sering terjadi pada post sectio caesarea, antara lain : &. %nfeksi puerperal =nifas?. Tahapan ringan suhu meningkat beberapa hariJ tahapan sedang suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembungJ sedangkan pada tahapan berat terjadi peritonitiss, sepsis, dan usus paralitik. #. Perdarahan karena banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka serta perdarahan pasca operasi. $. !uka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonitis terlalu tinggi. (. "emungkinan ruptur uteri pada kehamilan berikutnya.
7.2 P%)"n)sis
"ebanyakan pasien setelah operasi sectio caesar sembuh spontan tanpa penyulit, namun komplikasi dapat terjadi apabila pengobatan tertunda atau telah terjadi peritonitis@peradangan di dalam rongga perut. 1epat dan lambatnya penyembuhan setelah operasi tergantung dari usia pasien, kondisi, keadaan umum pasien, penyakit penyerta misalnya diabetes mellitus, komplikasi dan keadaan penyulit lainnya. Alasan adanya kemungkinan ancaman jiwa dikarenakan peritonitis di dalam rongga perut, atau adanya kelalaian dalam prosedur dan tindakan operasi yang dapat membahayakan keadaan pasien dan atau janin.
38
LAPORAN STUDI KASUS STASE OBGYN
BAB VI PENUTUP 8./ KESIMPULAN HOLISTIK /. Di#"n)sis 1#%i se"i *i)$)"is Working diagnosis: 3yeri Abdomen Post 4perasi sectio caesarea <$
P#77# Ab77 /ifferential diagnosis: &. Peritonitis Post 4perasi sectio caesarea ,. Di#"n)sis 1#%i se"i &sik)s)si#$ 0ubungan 3y. dengan keluarganya harmonis, saling mendukung dan perhatian. 4. Di#"n)s# 1#%i se"i s)si#$ 3y. dan Suami pasien bekerja sebagai P3S. Suami maupun pasien sendiri merupakan anggota masyarakat biasa, tidak memiliki jabatan khusus di masyarakat. 8., SARAN KOMPREHENSIF & *emberikan pengertian dan pemahaman kepada pasien dan keluarga
pasien mengenai sakit yang dialami 3y. =definisi, etiologi, gejala dan tanda, pengobatan, komplikasi, prognosis, serta pencegahan agar tidak #
semakin berat?. *emberikan masukan dan pengertian bahwa dukungan dan peran aktif dari keluarga dan orang sekitar sangat diperlukan untuk membantu pemulihan keadaan 3y.
39