asuhan keperawatan sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Di negara berkembang seperti di Indonesia kejadian operasi Sectio caesarea yang semakin banyak sudah issue , tapi ada suatu indicator yang dijadikan patokan masyarakat. Dari data tahun 1975, di jaman operasi section caesare masih jarang dilakukan, angka kematian ibu yang melahirkan sekitar 3 orang setiap 1 orang ibu yang melahirkan. !e"at keseriusan pemerintah untuk menekan angka kematian ibu terus diupayakan sehingga s ehingga pada tahun 199# menc mencan anan angk gkan an $%era $%eraka kan n Saya Sayang ng Ibu& Ibu& '%SI '%SI(( dan dan mema memato tok k angk angkaa ),)5 ),)5* * dari dari semua semua persalinan sebagai target nasional untuk menurunkan angka kematian ibu pada akhir 1999 '+indy, dkk, )5(.
Indikasi Indikasi sectio caesarea antara lain Ibu - janin Distosia Distosia 'ketidakseimbanga 'ketidakseimbangan n sepalopelik, sepalopelik, kega kegagal galan an indu induks ksii persa persali linan nan,, kerja kerja rahim rahim yang yang abno abnorm rmal( al(.. Ibu Ibu /eny /enyaki akitt pada pada ibu ibu '0klapmsia, D, /enyakit jantung,+a serik(, pembedahan sebelumnya, sumbatan pada jalan lahir. 2anin %angguan pada janin, /rolaps tali, al presentasi. /lasenta /lasenta preia, brups brupsion ion plasenta. plasenta. 4ntuk 4ntuk menekan menekan angka kematia kematian n ibu dan janin janin salah salah satu satu cara bisa dilakukan dengan tindakan operasi. indakan persalinan yang biasa dilakukan adalah bedah +aesar. Di negara maju 6rekuensi operasi sectio caesarea berkisar antara 1,5* sampai dengan 7* dari semua semua persali persalinan nan 'Sar"on 'Sar"ono, o, 1999(. 1999(. Indika Indikasi si dilaku dilakukan kan section section caesarea caesarea pada pada ibu adalah adalah disproporsi +epalo pelic, placenta preia, tumor jalan lahir, hidramnion, kehamilan gamely, sedangkan janin adalah janin besar, mal presentasi, letak lintang, hidrocepalus '8om, )(.
/re eklampsia atau peningkatan tekanan darah, protenuria dan udem pada ibu hamil juga merupakan indikasi dilakukan operasi sectio caesarea. :arena bila dipaksakan peraginaan dapat berisiko terjadi kejang pada ibu atau eklampsia.
0klamp 0klampsia sia dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kematia kematian n ibu bahkan bahkan janin janin yang yang dikand dikandung ungny nya.; a.;amu amun n demikian operasi sectio caesarea bukan tanpa adanya resiko. :omplikasi section caesarea antara lain perdarahan, in6eksi 'sepsis(, dan cedera di sekeliling struktur 'usus besar, kandung kemih, pembuluh ligament yang lebar,ureter( '
/era"at harus memahami hal tersebut, harus mampu melakukan asuhan kepera"atan pada pasien post operasi sectio caesarea. elakukan pengkajian pada pasien, menentukan diagnose yang bisa atau mungkin muncul, menyusun rencana tindakan dan mengimplementasikan rencan rencanaa terseb tersebut ut serta serta menge mengealu aluasi asi hasilny hasilnya. a. tas tas dasar dasar uraian uraian di atas, atas, maka maka penuli penuliss mengambil judul laporan ini $suhan :epera"atan pada ;y. dengan /ost Sectio +aesarea =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji&.
1.2.
Tuuan Penulisan
1.2.1
Tuuan Tu uan U!u!
ahasis ahasis"a "a
mampu mampu secara secara umum umum melaku melakukan kan suhan suhan :epera"at :epera"atan an pada pada ;y. ;y. dengan dengan
diagnose /ost Sectio +aesarea Indikasi :etuban /ecah dini di =uang kebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam. 1.2.2. Tu Tuuan uan "husus
a.
ahasis"a mampu melaksanakan pengkajian secara sistematis pada ;y. dengan /ost Sectio +aesarea di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam.
/re eklampsia atau peningkatan tekanan darah, protenuria dan udem pada ibu hamil juga merupakan indikasi dilakukan operasi sectio caesarea. :arena bila dipaksakan peraginaan dapat berisiko terjadi kejang pada ibu atau eklampsia.
0klamp 0klampsia sia dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kematia kematian n ibu bahkan bahkan janin janin yang yang dikand dikandung ungny nya.; a.;amu amun n demikian operasi sectio caesarea bukan tanpa adanya resiko. :omplikasi section caesarea antara lain perdarahan, in6eksi 'sepsis(, dan cedera di sekeliling struktur 'usus besar, kandung kemih, pembuluh ligament yang lebar,ureter( '
/era"at harus memahami hal tersebut, harus mampu melakukan asuhan kepera"atan pada pasien post operasi sectio caesarea. elakukan pengkajian pada pasien, menentukan diagnose yang bisa atau mungkin muncul, menyusun rencana tindakan dan mengimplementasikan rencan rencanaa terseb tersebut ut serta serta menge mengealu aluasi asi hasilny hasilnya. a. tas tas dasar dasar uraian uraian di atas, atas, maka maka penuli penuliss mengambil judul laporan ini $suhan :epera"atan pada ;y. dengan /ost Sectio +aesarea =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji&.
1.2.
Tuuan Penulisan
1.2.1
Tuuan Tu uan U!u!
ahasis ahasis"a "a
mampu mampu secara secara umum umum melaku melakukan kan suhan suhan :epera"at :epera"atan an pada pada ;y. ;y. dengan dengan
diagnose /ost Sectio +aesarea Indikasi :etuban /ecah dini di =uang kebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam. 1.2.2. Tu Tuuan uan "husus
a.
ahasis"a mampu melaksanakan pengkajian secara sistematis pada ;y. dengan /ost Sectio +aesarea di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam.
b.
ahasis"a mampu menegakkan diagnose kepera"atan sesuai dengan data pengkajian yang didapat pada ;y. dengan /ost Sectio +aesarea di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum
Daerah >atu ji >atam. c. ahasis"a mampu membuat interensi sesuai dengan diagnose kepera"atan pada ;y. dengan /ost +aesarea di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam. d. ahasisa"a mampu mengimplentasikan rencana tindakan yang telah di susun di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam. e. ahasis"a mampu mengealuasi tindakan yang telah di laksanakan di ruang :ebidanan =umah Sakit 4mum Daerah >atu ji >atam.
1.#
$an%aat Penelitian
1.#.1
Bagi Pe Penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh memperoleh pengetahuan dan pengalaman pengalaman khususnya dalam bidang maternitas pada pasien post sectio caesarea . 1.#.2 Institusi &u!ah 'akit
Sebagai Sebagai bahan bahan masuk masuk dan ealuas ealuasii yang yang diperl diperluka ukan n dalam dalam pelaks pelaksana anaan an prakte praktek k layanan layanan kepera"atan khususnya pada pasien post operasi sectio caesaria 1.#.# Institusi Pen(i(ikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan kepera"atan pada pasien post sectio caesarea dengan ketuban pecah dini yang dapat digunakan acuan bagi praktek mahasis"a kepera"atan.
BAB II TIN)AUAN TE*&ITI' 2.1 "*N'EP DA'A&
2.1.1 De%inisi
:etuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. :etuban pecah dini merupakan pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai. 1. :/D saat preterm ':/D/( adalah :/D pada usia ?37 minggu ). :/D memanjang merupakan :/D selama @)A jam yang berhubungan dengan peningkatan risiko in6eksi intraBamnion :etuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. :etuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua 6aktor tersebut. >erkurangnya kekuatan mambran disebabkan adanya in6eksi yang dapat berasal dari agina seriks. 'Sar"ono /ra"iroharjo, ))( :etuban pecah dini atau sponkaneous/ early/ premature rupture of the membrane '/=( adalah pecahnya ketuban sebsalum partu yaitu bila pembukaan pada primigraida dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. '=ustam ochtar 199(.
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim rahim.'ri6ansjoer,))( Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat syatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau agina.'=ustam okhtar, 0disi ).199(
2.1.2
Etiologi "etu+an Pecah Dini
0tiologi ketuban pecah dini belum di ketahui. Caktor predisposisi ketuban pecahh dini ialah in6eksi genettalia, serik inkopeten, kehamilan gemeli, hidramnioan, kehamilan preterm, disporsi se6aloelik. ' arie6 ansjoer,))(
2.1.#
Pato%isiologi >anyak teori, mulai dari de6ect kromosom kelainan kolagen, sampai in6eksi. /ada sebagian
besar kasus ternyata berhubungan dengan in6eksi 'sampai #5*( 1. acteroides ). !o" irulensi !actobacillus :olagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, 6ibroblast, jaringa retikuler korion dan tro6oblas. Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh system akti6itas dan inhibisi interleukin B1 'i!B1( dan prostaglandin. 2ika ada in6eksi dan in6lamasi, terjadi peningkatan akti6itas i!B1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depolimerasi kolagen pada selaput korion- amnion, menyebabkan ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.
2.1., "o!plikasi ketu+an pecah (ini 1. In6eksi intrapartum 'korioamnionitis( ). /ersalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm 3. /rolaps tali pusat A. Indeks cairan amnion berkurang ' arie6 ansjoer,))( 2.1.- Pe!eriksaan Penunang a. /emeriksaan leukosit darah @ 15.-ul bila terjadi in6eksi b. es lakmus merah berubah menjadi biru c. mniosentesis d. 4S% menentukan usia kehamilan indeks cairan berkurang . ' arie6 ansjoer,))( 2.2
Proses "eperawatan
2.2.1
Pengkaian
/engkajian adalah langkah a"al dan dasar dalam proses kepera"atan secara keseluruhan. dapun pengkajian yang dilakukan pada pasien post section caesarea adalah a.
Sirkulasi :ehilangan darah selama prosedur pembedahan kiraBkira #B ml, respon automatic missal perubahan D, nadi dan perna6asan.
b. Integritas ego Dapat menunjukkan labilitas emosional, ketakutan, marah dan menarik diri, pasien-pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam pengalaman kelahiran.
c.
0liminasi :ateter urinarius ind"elling terpasang, urine jernih pucat, bising usus tidak ada, samara atau jelas, ketidakmampuan de6ekasi atau 6latus, kekakuan abdomen, nyeri tekan.
d. akanan- cairan bdomen lunak dengan tidak ada distensi pada a"al, anoreksia, mual,muntah, haus, membrane mukosa kering, pembatasan pemasukan- priode pra operasi. e. ;eurosensori :erusakan gerakan, dan sensasi diba"ah tingkat anastesi spinal epidural. 6. ;yeri- :etidaknyamanan ungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber, missal trauma bedah - insisi nyeri penyerta, distensi kandung kemih- abdomen, e6ekBe6ek anastesi, perubahan pada tonus otot, distraksi. e.
/erna6asan >unyi paru jelas dan asikuler, kondisi yang kronis-batuk, dangkal, takipnea.
g. :eamanan >alitan abdomen dapat tampak sedikit noda atau sedikit kering utuh, jalur parenteral, bila digunakan paten dan sisi bebas eritema, bengkak dan nyeri tekan, in6eksi pasca melahirkan, alergi atau sensitie terhadap obat, makanan, plesteron, de6isiensi umum, ri"ayat trans6use darah, demam. h. Se8ualitas Cundus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus, aliran lokhea, sedang dan bebas bekuan berlebihan-banyak.
2.2.2 Diagnosa "eperawatan a. =esti terjadinya In6eksi berhubungan dengan Insisi pembedahan bekas operasi. b. ;yeri akut berhubungan dengan agen 6isik. c. =esiko kekurangan olume cairan berhubungan dengan kehilangan yang berlebihan melalui
rute normal. d. :onstipasi berhubungan dengan e6ek 6armakologis sedatie 'anestesi(. e. /erubahan eliminasi urine berhubungan dengan e6ek 6armakologis sedatie 'anastesi(. 6. :urang pengetahuan berhubungan dengan kurang in6ormasi.
2.2.#
Interensi a. =esti terjadinya In6eksi berhubungan dengan Insisi pembedahan bekas operasi. ebas dari in6eksi. /encapaian tepat "aktu dalam pemulihan luka tanpa komplikasi.
I;0=0;SI =SI;! andiri a. injau ulang kondisi- 6actor risiko a. :ondisi dasar Ibu,seperti diabetes
b.
yang ada sebelumnya.catat "aktu
atau hemoragi, menimbulkan potensial
pecah ketuban.
risiko in6eksi-penyembuhan luka yang
:aji terhadap tanda dan gejala buruk. b. /ecah ketuban terjadi )A jam sebelum in6eksi ' mis,.peningkatan pembedahan dapat mengakibatkan suhu,nadi,jumlah sel darah putih,atau korioamnionitis sebelum interensi bau(. bedah E dapat mengubah penyembuhan luka.
c.
>erikan
pera"atan
perineal c. sedikitnya A jam bila ketuban telah
enurunkan
risiko
kontaminan
kulit memasuki insisi,menurunkan pecah. risiko in6eksi pascaoperasi. d.
Dapatkan kultur darah, agina,dan plasenta sesuai indikas
e.
d.
engidenti6ikasi
organism
yang
>erikan antibiotic spectrum luas mengin6eksi dan tingkat keterlibatan. e. ntibiotik pro6ilaktik dapat parenteral pada praoperasi. dipesankan untuk mencegah terjadinya proses in6eksi.
b. ;yeri akut berhubungan dengan agen 6isik :riteria hasil a. enggunakan skala nyeri untuk mengidenti6ikasi tingkat nyeri b. elaporkan bah"a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri c. elaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukup
I;0=0;SI =SI;! a. entukan karakteristik dan lokasi a. pada banyak klien, nyeri dapat nyeri, perhatikan isyarat erbal dan nonerbal b. >erikan
in6ormasi
menyebabkan masalah tekanan darah
atau nadi meningkat. mengenai b. merilekskan otot dan sensasi nyeri. c. meningkatkan kenyamanan dan
pengebab nyeri c. emberikan posisi nyaman klien.
menurunkan
destraksi
tidak
menyenangkan dan meningkatkan rasa d.
jarkan
tehnik
distraksi
dan sehahtera. d. meningkatkan kenyamanan,
realaksasi.
yang
memperbaiki status psikologis dan meningkatkan mobilitas.
c.
=esiko kekurangan olume cairan berhubungan dengan kehilangan yang
berlebihan
melalui rute normal. :riteria hasil enunjukkan tekanan darah atau nadi dalam batas normal, turgor kulit baik, membrane mukosa lebab, klien tidak lemah. I;0=0;SI a. onitor . b.
:aji
=SI;! a. hipotensi
6rekuensi
berkemih. c. /erhatikan
kulit
membrane mukosa.
dan
dan
takikardi
dapat
jumlah menunjukkan hipoolemik. b. 6ungsi ginjal adalah indikator olume,
bibir
dan sirkulasi darah. c. membrane mukosa-bibir kering dan turgor kulit buruk menandak an ketidakadekuatan masukan cairan dalam hubungannya. d. dengan kebutuhan cairan.kembali ke
d. :aji karakter dan jumlah lochea. pendarahan
merah
terang
abnormal, aliran yang deras dan cepat menandakan hemoragi partum lanjut.
adalah
pasca
e.
:aji kondisi insisi caesarean.
e.
4ntuk mengidenti6ikasi penyembuhan
dan
heragi-deniFens pemasukan cairan menggantikan
perlambatan
potensi
terhadap
parenteral
cairan
dan dapat memberikan
dapat
yang
keluar
perbandingan
untuk mengkaji beratnya kehilangan darah d. :onstipasi berhubungan dengan e6ek 6armakologis sedatie 'anestesi( :riteria hasil /asien bias melakukan >> dengan lancar
I;0=0;SI a. elakukan
=SI;! kembali
kebiasaana.
de6ekasi normal.
:embalinya 6ungsi gastrointestinal, mungkin
terhambat
oleh e6ek anastesi. danya bunyi abnormal
'gemricil
tinggi-bunyi
dan
nada
gemuruh
panjang( menunjukkan komplikasi. b. menurunkan ukuran hemoroid, menghilangkan gatal dan b.
:aji terhadap adanya hemoroid, beri ketidaknyamanan serta meningkatkan in6ormasi tentang masukan kembali asokonstriksi local. hemoroid, beri in6ormasi tentang c. masukan kembali hemoroid ke
makanan kasar 'buahBbuahan dan sayuran, khususnya dengan biji dan
dalam kanal rectal. c. >erikan in6ormasi sedikit yang tetap
kulit dan peningkatan cairan(akan
tentang pentingnya makanan kasar, merangsang eliminasi. cairan dan upaya untuk membuat
penosongan normal. d. njurkan pasien
d. untuk
membantu meningkatkan peristaltic gastrointestinal.
meningkatkan aktiitas dan anigulasi sesuai toleransi. e. :olaborasi dalam laksati6 pelunak 6eses dan enema .
pemberiane.
mungkin
diperlukan
suppositoria meningkatkan de6ekasi
kembali normal,
mengejan-stress
perincal
untuk kebiasaan mencegah selama
pengosongan.
e.
/erubahan eliminasi urine berhubungan dengan e6ek 6armakologis sedatie 'anastesi(. :riteria hasil /asien dapat mengosongkan kandung kemih setiap kali berkemih, mendapatkan pola berkemih yang biasa-optimal.
6.
I;0=0;SI =SI;! a. :aji maukan cairan dana. persalinan yang lama dan pergantian pengeluaran
urine
dan cairan yang
lamanya persalinan.
mengakibatkan
tidak
e6ekti6
dapat
dehidrasi
dan
:urang
menurunkan pengeluaran urine. b. rauma kandung kemih uretra-oedema dapat mengganggu b.
/erhatikan adanya berkemih, anastesi dapat oedema-laserasi yang digunak mengganggu sensasi penuh pada an. kandung kemih. c. membantu mencegah statis dan dehidrasi dan mengganti cairan yang
c.
njurkan
minum
hilang pada "aktu persalinan d. statis hygiene buruk dan masuknya #B bakteri dapat memberikan
gelas-hari. kecenderungan pasien terkena IS: e. biasanya 3 liter cairan, merupakan =! adekuat untuk menggantikan d. :aji tandaBtanda IS: kehilangan dan mempertahankan 'missal rasa terbakar pada saat berkemih, peningkatan aliran ginjal-pengeluaran urine. 6rekuensi, urine(. e. /ertahankan ICD selama 1) jam
setelah
sesuai
indikasi,
jumlah
cairan
pembedahan tingkatkan in6use
bila
pengeluaran 3 cc-gr. pengetahuan berhubungan dengan kurang in6ormasi riteria hasil engungkapkan pemahaman akan perilaku bayi, status 6isik dan kebutuhan pera"atan, berpartisipasi
dalam
pera"atan
bayi,
mendemonstrasikan
penguasaan
tindakan,
merencanakan kepulangan dengan tepat, penatalaksanaan oleh rumah dan pengguna sumberB sumber yang ada.
I;0=0;SI a. >antu klien
dan
=SI;! pasangan a. periode pasca natal dapat merupakan
mengidenti6ikasikan kebutuhan.
pengalaman positi6 bilapenyuluhan yang tepat diberikan untuk membantu mengembangkan pertumbuhan ibu,
b.
>erikan pera"atan
in6ormasi diri
6isiologis. c. >erikan
tentang maturasi dan kompetensi. perubahan b. berperan pada adaptasi yang positi6
dan
in6ormasi
menyusui
dan
dari perubahan 6isik dan emosional tentang c. membantu meningkatkan
menghindari
pemberian obat tanpa konsultasi.
keberhasilan laktasi-beberapa obat di kontraindikasi selama laktasi yang memungkinkan menimbulkan e6ek
pada bayi yang baru lahir. d. mengikuti pengingat dapat d. eberikan in6ormasi dalam bentuk meningkatkan pemahaman pasien dan tulisan bagi pasien-orang terdekat kerja sama dengan program yang untuk diba"a pulang. diperlukan, instruksi tulisan membantu pasien. e. embantu mengidenti6ikasi kebutuhan belajar dan e.
Dorong
pertanyaan,
berikan
mengklari6ikasi kesalahan konsep.
ja"aban dengan jelas dan ringkas dan
kuatkan
in6ormasi
sesuai
kebutuhan. BAB III PEN/"A)IAN DATA DA'A&
Na!a
0 ulasnawati
&uangan
0 "e+i(anan
Tanggal pengkaian 0 134#32411
)a! 0 11.,- 5IB
I. &I5AAT "EPE&A5ATAN A. DATA BI*/&A6I 1. PA'IEN
Inisial klien
;y.
gl =S
1B3B)11
4mur
31 tahun
2am
1). GI>
gama
Islam
=ekam medic )B7#B9
/ekerjaan
%uru
lamat
uka :uning, kampung Selayang
Diagnose
%1 /) 1 H :etuban /ecah Dini
;ama Suami
2hon !ati6
4mur
)5 ahun
lamat
uka :uning, :ampung Selayang
/ekerjaan
S"asta
2. &I5AAT "E'EHATAN
;o
1.
ipe persalinan
S+
>> lahir
1) gr
:eadaan
>ayi :omplikasi
>aru lahir
ni6as
/remature
1. asalah /ersalinan Sekarang /) 1 <1 ). =i"ayat /ersalinan Sekarang /S S+ hari pertama pasien mengatakan bah"a sebelumnya menggunakan pil :> dan /il suntik A. =encana :>
/asien mengatakan bah"a rencana
kedepannya akan menggunakan :> suntik II.
P*LA A"TI7ITA' 'EHA&I3HA&I
4mur bayi 1 hari
N* 1
Aktiitas $akan 3Crekuensi
'e+elu! 'akit
)
'esu(ah 'akit
8 dalam sehari
/asien belum boleh
B>anyak-/orsi
1 porsi
makan pasien belum boleh
B2enis
!auk pauk, sayuran , buah ,dl
makan pasien belum boleh makan
2
#
$inu! 3Crekuensi B>anyak B2enis Eli!inasi 3BA" 3Crekuensi B>anyak BGarna BBAB BCrekuensi B:onsistensi BGarna
1 gelas 8 - hari ir putih H teh
/asien belum minum B B
Sering 8 - hari :uning
/asien menggunakan
1 8 sehari /adat :uning
kateter 15 cc :uning /asien >elum >> /asien belum >> /asien belum >>
,
Pola Istirahat 3Ti(ur $ala! BGaktu B>angun engah alam
jam idak bangun tengah
B/erilaku sebelum tidur malam 3Ti(ur 'iang ;onton t 3Gaktu B/erilaku Sebelum idur 1 jam ;onton t
B B
B
B B
-
Personal H8gene 3$an(i BCrekuensi Blat yang digunakan
) 8 sehari Sabun mandi
) hari belum mandi /asien belum mandi
3/osok /igi BCrekuensi Blat yang digunakan 3"era!as BCrekuensi Blat yang digunakan BPotong "uku BCrekuensi Blat yang digunakan
3 8 sehari /asta gigi H odol
:umurBkumur idak menggunakan odol
1 8 sehari Shampoo
>elum keramas ) hari idak keramas
1 minggu /emotong kuku >elum potong kuku /asien belum potong kuku
9
Aktiitas 6isik :$o+ilisasi; &*$ /erakan ari <ari
emasak
>aring
>aik
lemah
>aik tangan /erakan pinggul (an lutut /erakan telapak kaki
belum bisa di gerakakan >aik
>aik >aik
belum bisa di gerakkan
(an pergelangan kaki /erakan leher
lemah
III.
PEN/"A)IAN 6I'I" 1. Tan(a3tan(a 7ital ingkat :esadaran composmentis D 1-# mmhg / 7) 8-i == )A 8- i 3# ,# + 2. "ea(aan U!u! !emah-lemes,/ucat,/asien mengatakan ;yeri pada abdomen bekas operasi , pasien mengatakan tidak bisa bergerak , pasien mengatakan
nyeri jika bergerak, pasien mengeluh sesak karena kesakitan, :arakteristik terasa di
iris,pasien ampak dibantu oleh
keluarga pasien dalam pergerakan ,tampak meringis
menahan kesakitan bekas luka post op,>erkeringat, /asien mengatakan pusing dan mual
a. :eadaan Gajah b. >entuk >adan c. inggi >adan d. +ara >erbaring e. >icara #. &a!+ut (an "ulit "epala Inspeksi0 a. Garna =ambut b. :ondisi =ambut c. :ebersihan =ambut d. !esi Palpasi0 a. :elembaban =ambut b. Struktur =ambut c. >enjolan ,. $ata Inspeksi0 a. >entuk bola mata b. :onjungtia c. :ornea
normal kurus 15 cm belum bisa bergerak baik
hitam tebal kotor tidak ada lesi kering tidak rontok tidak ada benjolan
simetris an anemis jernih
(. Telinga
Inspeksi0
a. >entuk elinga b. Sekret-+airan Darah c. Serumen d. !esi e.
Hi(ung
Inspeksi0
a. Sekret b. /engeluaran +airan c. !esi d. >enjolan e. !esi %.
simetris tidak ada secret - cairan darah tidak ada serumen tidak ada lesi
$ulut
tidak ada secret tidak ada mengeluarkan cairan dari hidung tidak ada lesi tidak ada benjolan tidak ada lesi
Inspeksi0
a. ukosa >ibir b. %igi c. %usi d. !idah e. onsi-mandel
mukosa bibir lembab bersih tidak ada pendarahan bersih tonsil - amandel tidak membesar
g. Leher
Inspeksi0
a. >entuk !eher simetris b. /embengkakan kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid c. %erakan normal Palpasi0
a.
:elenjar iroid
tidak membesar
(. Da(a
Inspeksi0
a. >entuk b. =etraksi-tarikan dinding dada c. /embengkakan d. !esi e. /ayudara 6. /roduksi SI
simetris tidak ada tidak ada pembengkakan tidak ada lesi e8perted belum lancar
g. A+(o!en Inspeksi0
a. b. c. d. e. 6. g.
>entuk sites /embengkakan !esi /anjang !uka operasi >entuk luka operasi :arakteristik ;yeri K J berat = J insisi pada abdomen SJ# J 3 jam post op Lochea0
a.
Garna
merah
simetris tidak ada asites tidak ada pembengkakan ada lesi post sc 1 cm horiFontal / J post sc
b. :onsistensi c. >au
cair khas
Perineu!0
a. :eadaan b. :ebersihan c.
utuh kotor tidak ada hemoroid
h. "ulit (an "uku
Inspeksi0
a. Garna :ulit b. Sianosis c. !esi d. Garna kuku
i.
sa"o matang tidak ada sianosis tidak ada lesi pink muda
Pe!eriksaan La+0
!eukosit
1. 8 1 3-ul
;ilai normal A 8 13
0ritrosit
).53 8 1#
7.A g-dl
;ilai normal A.) 8 1#B #.) 8 1 # ;ilai normal
!k 13 gr* B 1 gr*,
;ilai normal /r 11,5 gr* B 1#,5 gr*
a. Therapi
)).# *
;ilai normal 37.B A7.
0
+e6tria8one
injeksi ) 8 1 gr I selama 3 hari
De8ametason injeksi ) 8 ) ml I selama 3 hari etronidaFol ) 8 1 6ls selama 3 hari ramadol
3 8 1 ml I selama ) hari
=anitidin
3 8 ) ml I selama ) hari
/itogin
#.2
3 8 1 ml I selama 1 hari
ransamin
3 8 ) ml I selama 3 hari
/ronalges
1 supp
Interensi "eperawatan
No
Diagnosa
Tuuan
1
%angguan =asa nyam
Dalam 3 8 )A jam
an nyeri b-d !uka bek %angguan rasa nyaman as operasi d-d pasien
nyeri terpenuhi dengan
mengatakan nyeri be
criteria ;yeri
ka
operasi,
/asien hilang,keadaan luka kering
mengatakan
nyeri dan sembuh,tidak meringis
jika luka
Interensi
B :aji tingkat dan karakteristik nyeri . B tur posisi yang nyaman dan menyengkan. B +iptakan lingkungan
&asional
B ;yeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya. B ungkin akan
yang nyaman dan
mengurangi
rasa
tenang.
sakit
dan
bergrak,adanya kesakitan. post
operasi, B jarkan tekhnik
meningkatkan
:eadaan relaksasi. umum lemah, pasien tampak meringis
B:aji tandaBtanda ital pasien
sirkulasi. B Dapat embantu pasien
dalam
memenuhi
menagan sakit
kebutuhan istirahat
D 1-# mm
yang adekuat. B engurangi rasa
== )A 8-menit, ;
B :olaborasi dengan
nyeri yang dialami
7) 8-menit, S 3#,3
dokter dalam
+.
oleh pasien. B Supaya pera"at
pemberian nalgetik. bisa
mengetahui
seberapakah
nyeri
yang dialami oleh pasien. B :enyamanan dan kerjasama
pasien
dalam pengobatan prosedur dipermudah
oleh
pemberian analgetik. 2.
%angguan
mobilitas Setelah di lakukan
B
:aji tingkat B
6isik b-d nyeri pada pengkajian selama 3 8 )A mobilitas dari pasien abdomen post op d-d /asien
mengatakan teratasi
pasien
sendiri
,
mengatakan
nyeri jika bergerak, pasien
mengatakan
sulit bergerak , pasien
mempermudah
gangguan mobilitas 6isik B otiasi pasien untuk pemberian tindakan dengan
tidak bisa melakukan hasil akti6itas
Diharapkan dapat
/asien
kriteria melakukan mobilitas
pengobatan
secara bertahap selanjutnya B /ertahankan posisi B Diharapkan dapat sudah
bisa
tubuh yang tepat
meningkatkan
B melakukan akti6itas sendiri , pasien mengatakan sudah
kenyamanan dan >erikan dukungan dan ambulasi.
bisa bergerak.
B
Dapatkan
bantuan keluarga - ora meningkatkan posis
tampak
di
bantu
ng
terdekat pada i 6ungsional pada
dalam
pergerakan,
keadaan umum lemah
latihan gerak pasien. B Dorongan partisipasi tubuh pasien B emampukan pasien dalam semua keluarga-orang
aktiitas sesuai
terdekat untuk akti
kemampuan
as
indiidual
dalam pera"atan pasien B perasaan senang dan nyaman pada pasien
#.
:urangnya
Setelah
dilakukan
:aji
pera"atan
diri
penurunan
kekuatan jam kurang pera"atan diri dalam
b-d pengkajian selama 3 8 )A kemampuan
tubuhd-d
pasien teratasi
mengatakan
belum
mandi
selama
di
rumah sakit, /asien belum
tingkat
keramas,
diri
4ntuk mengetahui
pera"atan kemampuan klien
dengan
criteria diri ot i as i k li en hasil pasien bisa mandi unt uk me la kukan dengan sendiri, rambut aktiitas secara pasien bersih be rt ah ap be rik an ba nu an
d al am
pe rs ona l
hygiene engajarkan klien
untuk
memenuhi secara mandiri
=ambut
pasien
sesuai
hygiene eningkatkan
tampak berminyak
misal menyisir %unting kuku harga diri !ibatkan keluarga d a la m
p e me nu ha n 4ntuk
kebutuhan klien kebersihan diri :aji karakter dan :eluarga adalah jumla h al ir an lo chea orang !akukan keramas !akukan brest care pa lin g !a ku ka n
u l a tepat
yang pe nt ing untuk
hygiene
masalah ini dan membuat
klien
lebih
di
pe rhati kan liran lochea seharunya
tidak
ba nya k 4ntuk kebersiahan diri gar payudara be rs ih dan merasang SI B
gar
tidak
terjadi
,.
=esiko
terjadinya Setelah di lakukan
in6eksi B erangkan pada klien B In6eksi
in6eksi b-d luka post pengkajian selama 3 8 )A pentingnya pera"atan timbul S+ di abdomen d-d jam pasien
mengatakan in6eksi
nyeri
post
S+,
danya luka post S+, panjang luka 1 cm pasien
tampak
memegang perutnya.
resiko dapat
dapat akibat
terjadinya luka selama masa post kurangnya
teratasi operasi. kebersihan luka. B erangkan pada klien dengan criteria hasil B >erbagai cara mengidenti6ikasi tandaB tanda in6eksi tidak maniestasi klinik tanda in6eksi. di jumpai, pembengkakan dapat menjadi B :aji status nutrisi tidak ada, nyeri tidak ada, tanda nonspesi6ik klien, perhatikan kemerahan tidak ada, rasa in6eksiL demam dan penampilan rambut, panas tidak ada, keadaan peningkatan rasa kuku jari, kulit dan luka sembuh - kering. nyeri mungkin sebagainya. merupakan gejala
B :aji tandaB tada ital .
B
/erhatikan
in6eksi. B :lien yang berat
jumlah badannya ) * di
dan bau lochea atau ba"ah normal, atau
B
kemajuan normal dari
yang anemia atau
rubra menjadi serosa.
mal nutrisi, lebih
Inspeksi terhadap
insisi rentan
terhadap
proses in6eksi
penyembuhan
pascapartum,
dan
perhatikan kemerahan dapat memerlukan edema, nyeri eksudat diet khusus. B Demam setelah atau gangguan pasca operasi, penyatuan leukosit dan takikar dia
menunjukkan
in6eksi B Secara
normal
lochea berbau amis namun
pada
endometritis berbau amis
dan
dapat
gagl menunjukkan kemajuan normal. B andaBtanda ini menandakan in6eksi luka. ,.
=esiko
terjadinya Setelah di lakukan
B erangkan pada klien B
in6eksi b-d luka post pengkajian selama 3 8 )A pentingnya pera"atan
In6eksi timbul
dapat akibat
S+ di abdomen d-d jam pasien
mengatakan in6eksi
nyeri
post
S+,
danya luka post S+, panjang luka 1 cm pasien
tampak
memegang perutnya.
resiko
terjadinya luka selama masa post
kurangnya
dapat
teratasi operasi. kebersihan luka. B erangkan pada klien dengan criteria hasil B >erbagai cara mengidenti6ikasi tandaB tanda in6eksi tidak maniestasi klinik tanda ineksi. di jumpai, pembengkakan dapat menjadi B :aji status nutrisi tidak ada, nyeri tidak ada, tanda nonspesi6ik klien, perhatikan kemerahan tidak ada, rasa in6eksiL demam dan penampilan rambut, panas tidak ada, keadaan peningkatan rasa kuku jari, kulit dan luka sembuh - kering. nyeri mungkin sebagainya. merupakan gejala B :aji tandaB tada ital .
B /erhatikan jumlah
in6eksi. B :lien yang berat badannya ) * di
dan bau lochea atau
ba"ah normal, atau
kemajuan normal dari
yang anemia atau
rubra menjadi serosa.
mal nutrisi, lebih
B Inspeksi insisi
rentan
terhadap
terhadap proses
in6eksi
penyembuhan
pascapartum,
perhatikan kemerahan
dapat memerlukan
edema, nyeri eksudat
dan
diet khusus. B Demam setelah
atau gangguan pasca
operasi,
penyatuan leukosit dan takikar dia
menunjukkan
in6eksi B Secara
normal
lochea berbau amis namun
pada
endometritis berbau amis
dan
dapat
gagl menunjukkan kemajuan normal. B andaBtanda ini menandakan in6eksi luka.
#.2 I!ple!entasi "eperawatan No (=
1.
Tgl
19B3B 11
a!
I!ple!entasi
11.A5 B engkaji tingkat dan karakteristik dari nyeri
Ealuasi
S /asien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi belum
tingkat nyeri dan
berkurang
karakteristik nyeri /asien mengatakan 11.5 / post S+ masih nyeri jika K terasa diiris = Di ba"ah umbilicus bergerak. 1). S # 3 jam setelah operasi pasien mau ikut tehnik B engajarkan tekhnik relaksasi yang di ajarkan relaksasi mengurangi oleh pera"at. rasa nyeri dengan
asalah belum teratasi
Para%
mengajarkan tarik na6as
/ Interensi dilanjutkan
dalam dari hidung keluarkan dari mulut B emberikan obat analgetik drip tramadol 1 amp per in6use dan pronalges 1 supp. ).
19B3B 11
1).3 B 1).35
engkaji
tingkat S pasien mengatakan masih
mobilitas dari pasien
belum bisa melakukan
B emotiasi pasien untuk akti6itas sendiri melakukan 1).A5
mobilitas B
/asien
mengatakan
secara bertahapmulai dari masih takut bergerak. menekuk dan meluruskan kedua
kaki
belum
secara melakukan
mandiri,miring kanan dan miring kiri dan duduk di tempat
pasien
tidur
akti6itas
sendiri :eadaan umum lemah
dengan
dibantu keluarga B emberi dukungan
bisa
asalah belum
teratasi dan / Interensi dilanjutkan
bantuan pada keluarga orang terdekat pada latihan gerak pasien L :eluarga memberi
makan
dan
minum 3.
19B3B )11
1).55 13.
engkaji
tingkat S pasien mengtakan belum
kemampuan diri dalam bisa
13.5 pera "a ta n diri
melakukan
pera"atan diri dengan
emotiasi klien untuk sendiri mel akuka n
A.
19B3B )11
a kti i tas pasien di bantu dalam
secara bertahap pera"atan diri emberikan bantuan masalah belum teraatasi s es ua i h yg ie ne m is al / Interensi di lanjutkan menyisir 13.) B enerangkan pada klienS pasien mengatakan belum 13.)# pentingnya pera"atan luka
mengerti
cara
13.35 selama masa post operasi. 13.A B enerangkan pada klien
mengidenti6ikasi tandaB tanda in6eksi.
cara mengidenti6ikasi pasien masih tampak tanda in6eksi B engkaji tandaB tada
kebingungan.
ital . B emberikan
/asien masih bertanya tentang tanda in6eksi.
metronidaFole 1 6ls,
masalah
belum
ce6ria8one 1 gr I teratasi /
interensi
di
lanjutkan
I!ple!entasi "eperawatan hari ke 2 No (=
1.
Tgl
)B3B 11
)a!
I!ple!entasi
Ealuasi
.A5 B engkaji tingkat dan karakteristik S pasien dari nyeri tingkat nyeri dan karakteristik nyeri / post S+ K terasa diiris = Di ba"ah umbilicus .5 SA .5A 3 jam setelah operasi B engatur posisi yang nyaman 9. ' semi 6o"ler(
mengatakan nyeri post operasi sudah berkurang pasien mau di ajak bercerita
Para%
B elakukan manipulasi nyeri 1).
masalah
'distraksi( mengajak pasien untuk teratasi bercerita B emberikan cairan in6use =!
sebagian
drip pronalges1 amp ) tts-menit. B emberikan obat analgetik
/ interensi di lanjutkan
tramadol 1 ml I . ).
)B3B )11
1).5 B 1).1
empertahankan
posisi tubuh S
yang tepat B emberikan dorongan partisipasi 1).15
mengatakan masih
pasien
dalam
pasien
belum
semua bisa melakukan
aktiitas sesuai
kemampuan akti6itas sendiri
indiidual B engkaji tingkat mobilitas dari B pasien
/asien mengatakan sudah
bisa
bergerak miring kiri atau miring kanan.
pasien belum bisa melakukan akti6itas sendiri :eadaan umum
masih
lemah
asalah teratas i sebagian / Interensi
dilanjutkan 3.
)B3B
.
)11
emberikan bantuan sesuai S hygiene. ' memandikan dan
.) .)7
/asien
mengatakan
mengganti pakaian klien (. lebih nyaman elakukan ula hygine elibatkan keluarga dalam setelah di peme nuhan ke bu tu ha n kl ien
mandikan di
dan
gantikan
pakaiannya pasien tampak lebih bersih dan segar setelah di mandikan masalah belum teratasi /
A.
)B3B
13.
)11
interensi
di
lanjutkan. engkaji status nutrisi klien, S pasien perhatikan
penampilan
rambut, mengatakan
13.1 kuku jari, kulit dan sebagainya. 13.15 B enerangkan pada klien cara 13.) mengidenti6ikasi tanda in6eksi 13.3 B engkaji tandaB tada ital B emperhahatikan jumlah dan bau lochea atau kemajuan normal dari
sudah
tau
tandaB
tanda
in6eksi. lochea baik rubra
rubra menjadi serosa. B emberikan antibiotic metronidaFole ce6ria8one 1 gr I
1
6ls,
merah
segar dan masalah teratasi sebagian
/
interensi
di
lanjutkan
I!ple!entasi "eperawatan hari ke # No (=
1.
Tgl
)1B3B
a!
I!ple!entasi
Ealuasi
1A.) B engkaji tingkat dan
11
S pasien mengatakan
karakteristik dari nyeri tingkat nyeri dan karakteristik nyeri / post S+ K terasa diiris = Di ba"ah umbilicus 1A.)5 S 3 jam setelah operasi B elakukan manipulasi nyeri
Para%
sudah tidak nyeri lagi pasien mau di ajak bercerita masalah teratasi / interensi di hentikan
'distraksi( mengajak pasien untuk bercerita ).
)1B3B )11
1A.35 B engkaji tingkat mobilitas dari S pasien mengatakan sudah 1A.A) pasien bisa kekamar mandi B Dorongan partisipasi pasien belum bisa pasien dalam semua aktiitas sesuai kemampuan
melakukan
indiidual
akti6itas
sendiri :eadaan umum masih lemah
asalah teratasi
sebagian / Interensi dilanjutkan 3.
)1B3B )11
1A.5 1A.55
:aji karakter dan jumlah S aliran lochea emberikan bantuan sesuai
17.
/asien
lebih nyaman setelah di mandikan
hygiene
memenadikan
mengatakan
dan
dan gantikan pakaiannya
di
menggantikan pakaian. !akukan ula hygiene
pasien tampak lebih bersih dan segar setelah di mandikan masalah teratasi
A.
)1B3B )11
#.2 No
/ interensi di hentikan 15. B emberikan ce6ria8one 1 gr I. SB 17. B emperhatikan jumlah dan bau lochea baik rubra merah 17.3 lochea atau kemajuan normal segar dari rubra menjadi serosa. B engkaji tandaB tada ital . masalah teratasi sebagian 'D 11- mm
Data 6okus Hari >
Data su+8ekti%
Data o+ekti%
Para%
Tanggal Sabtu a.
1
/asien mengatakan nyeri a. b. 19 maret bekas operasi. b. /asien mengatakan tidak )11 c. bisa bergerak. c. /asien mengatakan nyeri
:eadaan umum lemah adanya luka post S+ 1 cm akti6itas pasien tampak di
bantu
oleh
jika bergerak keluarga d. /asien mengatakan pusing d. / post S+ K >erat dan mual. = Insisi bdomen S 3 jam post op e. /asien tampak meringis menahan e.
/asien mengatakan tidak sakit. bisa melakukan akti6itas 6. D 1-# mmelum keramas h. =ambut tampak berminyak
#.#
Analisa Data No
1. a.
'8!pto! DS
/asien mengatakan nyeri bekas
operasi. b. /asien mengatakan nyeri jika bergrak. D / post S+ K >erat = Insisi bdomen S# 3 jam post op c. :eadaan umum lemah
Etiologi !uka bekas
Pro+le! %angguan
operasi
=asa nyaman nyeri
Para%
(.
/asien tampak meringis menahan sakit D 1-# mm
).
;
7) 8-menit
S
3#,3 +
DS a.
!uka
post
/asien mengatakan tidak bisa operasi
%angguan mobilitas 6isk
melakukan akti6itas sendiri b. /asien mengatakan nyeri jika bergerak. c. /asien mengatakan sulit bergerak D a. :eadaan umum lemah. b. kti6itas tampak di bantu 3.
DS a. pasien mengatakan belum mandi
/enurunan
:urang
kekuatan otot
pera"atan
selama ) hari
diri
D b. /asien belum keramas c. =ambut pasien
tampak
berminyak DS d. pasien mengatakan nyeri post S+ D e. danya luka post S+ 6. /anjang luka 1 cm
!uka post S+
=esiko
di abdomen
terjadinya in6eksi