BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio Sectio caesar caesaria ia adalah adalah suatu suatu cara cara melahi melahirka rkan n janin janin dengan dengan sayata sayatan n pada dinding uterus melalui dinding depan perut. p erut. (Rustam Mochtar, 1992). Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991). Sesuai pengertian di atas maka penulis mengambil kesimpulan, sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan melahirkan janin lewat insisi pada dinding dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat. Nasib Nasib janin janin yang yang ditolo ditolong ng secara secara sectio sectio caesar caesaria ia sangat sangat tergant tergantung ung dari dari keadaan janin sebelum dilakukan dilakukan operasi. Menurut data dari negara – negara dengan pengaw pengawasa asan n antena antenatal tal yang yang baik baik dari dari fasili fasilitas tas neonat neonatal al yang yang sempur sempurna, na, angka angka kematian perinatal sekitar 4 – 7 % (Mochtar Rustam, 1992). B. Tu Tuju juan an 1. Tu Tuju juan an Umu Umum m
Adapun Adapun tujuan tujuan umum umum dari dari penuli penulisan san makala makalah h ini adalah adalah untuk untuk mendap mendapatk atkan an gambaran umum tentang ‘ asuhan keperawatan pada klien dengan sactio caesarea dengan panggul sempit “ di RSUD 2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengident mengidentifikas ifikasii pasien post sactio sactio caesarea caesarea b. Mampu melaksanak melaksanakan an pengkajian pengkajian terhadap pasien pasien dengan post sactio sactio caesarea, kemudian dianalisa dan ditentukan masalah keperawatan c. Mampu menyusun menyusun rencana rencana tindakan keperawat keperawatan an untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan pasien 1
d. Mampu menerapa menerapakan kan rencana rencana keperawatan keperawatan yang yang nyata e. Mampu menilai menilai dari hasil hasil keperawatan keperawatan yang yang telah dilakukan dilakukan pada pasien pasien post sactio caesarea.
2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sectio Caesarea 1. Peng Penger erti tian an
Sect Sectio io caesa caesare reaa adal adalah ah pemb pembed edah ahan an untuk untuk mela melahi hirk rkan an jani janin n denga dengan n membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. 2. JenisJenis- jenis jenis sectio sectio caesa caesarea rea
1. Abdomen ( Sectio Caesarea Abdominalis ) a. Sectio Sectio Caesarea Caesarea Transperit Transperitoneali onealiss
Sectio Sectio Caesare Caesareaa klasik klasik atau atau corpor corporal al dengan dengan insisi insisi memanj memanjang ang pada corpus uteri. Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada corpus uteri kira – kira 10 cm. Kelebihan: −
Mengeluarkan janin lebih cepat
−
Tidak menyebabkan komplikasi tertariknya vesica urinaria
−
Sayatan bisa diperpanjang proximal atau distal.
Kekurangan -
Muda Mudah h ter terjadi adi peny penyeb ebar aran an inf infek eksi si int intrra abdo abdomi mina nall kar karena ena tida tidak k ada retroperitonealisasi yang baik.
Ser Sering ter terja jadi di rupt ruptur uree uter uterii pad padaa per perssali alinan nan ber berikut kutnya. nya.
Sectio Caesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim. Dilakukan dengan membuat sayatan melintang ( konkaf ) pada segmen bawah rahim, kira – kira 10 cm. Kelebihan: -
Penu Penutu tupa pan n luk lukaa lebi lebih h mud mudah ah.. 3
-
Penutu Penutupan pan luka luka dengan dengan retrop retroperi eriton toneal ealisa isasi si yang yang baik. baik.
-
Tump Tumpan ang g tindi tindih h dari perit peritone oneal al flap flap baik sekal sekalii untuk untuk menahan menahan
penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum. -
Perdarahan kura urang.
-
Kemu Kemungk ngkin inan an terja terjadi di ruptu rupture re uteri uteri spont spontan an kuran kurang g / lebih lebih kecil kecil
daripada cara klasik. Kekurangan: -
Luka Luka dap dapat at mel meleb ebar ar ke ke kiri kiri , ke ke kana kanan n dan dan ke baw bawah ah seh sehin ingg ggaa
dapat menyebabkan arteri Uterina putus sehingga terjadi pendarahan hebat. -
Keluha Keluhan n pada pada vesica vesica urinar urinaria ia post post oper operati atiff ting tinggi. gi.
b. b. Sect Sectio io Caes Caesar area ea Extr Extrap aper erit itone oneal alis is yait yaitu u tanp tanpaa memb membuka uka peri perito toneu neum m parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdomen. 2. Vagina ( Sectio Sectio Caesarea Vaginalis ) Menurut arah sayatan rahim, section caesarea dapat dilakukan sebagai berikut: −
Sayatan memanjang ( longitudinal )
−
Sayatan melintang melintang ( transversal )
−
Sayatan huruf T ( T incision )
3. Ind ndik ikas asii
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang yang perlu perlu tind tindaka akan n SC pros proses es pers persal alin inan an norma normall lama lama// kega kegagal galan an pros proses es persalinan normal ( Dystasia ) −
Fetal distress
−
His lemah / melemah
−
Janin dalam posisi sungsang atau melintang
−
Bayi besar ( BBL ≥ 4,2 kg )
−
Plasenta previa 4
−
Kalainan letak
−
Disproporsi cevalo-pelvik ( ketidakseimbangan antar ukuran kepala
dan panggul) −
Rupture uteri mengancam
−
Hydrocephalus
−
Primi muda atau tua
−
Partus dengan komplikasi
−
Panggul sempit
−
Problema plasenta
4. Komp Kompli lika kasi si
Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain : 1.
Infeksi puerperal ( Nifas ) -
Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa
hari -
Sedang, su suhu me meningkat le lebih ti tinggi di disertai
dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung 2.
3.
Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik Perdarahan
-
Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka
-
Perdarahan pada plasenta bed Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
peritonealisasi terlalu tinggi 4.
Kemu Kemung ngki kina nan n rupt ruptur uree ting tinggi gi spo spont ntan an pad padaa keha keham milan lan ber berikut ikutny nya. a.
B. Panggul Sempit 1. Peng Penger erti tian an
Panggul disebut sempit apabila ukurannya 1 – 2 cm kurang dari ukuran yang normal. Dalam Obstetri yang terpenting bukan panggul sempit secara anatomis
5
melainkan panggul sempit secara fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul.
Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut : 1. Kese Kesemp mpit itan an pint pintu u atas atas pangg panggul ul 2. kesemp kesempit itan an bidang bidang tengah tengah panggul panggul 3. kesemp kesempit itan an pintu pintu bawah bawah panggul panggul 4. komb kombin inas asii kese kesemp mpit itan an pint pintu u atas atas pangu pangul, l, bida bidang ng teng tengah ah dan dan pint pintu u bawah bawah panggul.
Kesempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit kalau conjugata vera kurang dari 10 cm atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm Conjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang ± 9½ cm dan kadang-kadang kadang-kadang mencapai 10 cm, maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang kurang dari 10cm dapat menimbulkan menimbulkan kesulitan. kesulitan. Kesukaran Kesukaran bertambah lagi kalau kedua ukuran ialah diameter antara posterior maupun diameter transversa sempit. Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut : 1. Kelainan Kelainan karena karena gangguan gangguan pertum pertumbuhan buhan a. Pangg Panggul ul sem sempi pitt selu seluru ruh h : semua semua uku ukura ran n keci kecill b. Panggul picak
: ukuran
muka
belakang
sempit,
ukuran
melintang biasa c. Pangg Panggul ul semp sempit it pica picak k
: semu semuaa ukur ukuran an kec kecil il tap tapii terl terleb ebih ihaa ukur ukuran an muk mukaa belakang
d. Panggul corong
: pi pintu ata atas pan panggul bia biasa,pintu bawah pan panggul sempit
6
e. Panggul belah
: symphyse terbuka
2. Kelainan Kelainan karena penyakit penyakit tulang tulang panggul atau sendi-sendi sendi-sendinya nya a. Panggul rachitis
: panggul
picak,
panggul
sempit,
seluruha
panggul sempit picak dan lain-lain b. b. Pangg Panggul ul oste osteom omal alac acci ci
: pang panggu gull semp sempit it meli melint ntan ang g
c. Radang articula articulatio tio sacroilli sacroilliaca aca : panggul sempit sempit miring miring 3. Kelainan Kelainan panggul disebabka disebabkan n kelainan kelainan tulang belakang belakang a. kyphose kyphose didaerah didaerah tulang tulang pinggang menyeba menyebabkan bkan panggul panggul corong b. sciliose sciliose didaerah didaerah tulang panggung menyebabkan menyebabkan panggul sempit sempit miring miring 4. Kelainan Kelainan panggul panggul disebabkan disebabkan kelainan kelainan aggota aggota bawah coxitis, luxatio, atrofia. Salah satu anggota menyebabkan panggul sempit miring. Disamping Disamping itu mungkin mungkin pula ada exostase exostase atau fraktura fraktura dari tulang panggul yang menjadi penyebab kelainan panggul.
Kesempitan bidang tengah panggul
Bidang tengah panggul terbentang terbentang antara pinggir bawah symphysis symphysis dan spinae spinae ossis ischii dan memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5 Ukuran yang terpenting dari bidang ini adalah : 1. Diam Diamet eter er tran transv sver ersa sa ( dia diame mete terr ant antar ar spin spinaa )
10 ½ cm cm
2. diamet diameter er antero anteropos poster terior ior dari dari pinggi pinggirr bawah bawah symphy symphyse se ke pertem pertemuan uan ruas ruas sacral ke 4 dan ke 5
11 ½ cm
3. diameter diameter sagitalis sagitalis posterior posterior dari pertengahan pertengahan garis antar spina ke pertemuan sacral 4 dan 5
5 cm
Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit : 1. Jumlah Jumlah diameter transversa transversa dan diameter diameter sagitalis sagitalis posterior posterior 13,5 atau kurang ( normal 10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm) 2. Diamet Diameter er antara antara spin spinaa < 9 cm 7
Ukuran – ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis, harus diukur secara secara rontgenelogi rontgenelogis, s, tetapi tetapi kita dapat menduga menduga kesempitan kesempitan bidang tengah panggul kalau :
-
Spinae ischiadicae sangat menonjol
-
Kalau diameter antar tuber ischii 8 ½ cm atau kurang
Kesempitan pintu bawah panggul:
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segi tiga dengan jarak antar tuberum sebagai dasar bersamaan Ukuran – ukuran yang penting ialah : 1. Diam Diamet eter er tra trans nsver versa sa (di (diam amet eter er anta antarr tube tuberu rum m)
11 cm cm
2. diam diamet eter er anta antara ra post poster erio iorr dari dari ping pinggi girr bawa bawah h symp symphy hyse se ke ujun ujung g os sacrum 11 ½ cm 3. diamet diameter er sagit sagitali aliss poster posterior ior dari perten pertengah gahan an diamet diameter er antar antar tuberu tuberum m ke ujung os sacrum
7 ½ cm
Pintu Pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera ossis ischii 8 atau kurang, Kalau jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus pubis meruncing maka besarnya arcus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul. Menu Menuru rutt thom thomas as dust dustaci aciaa dapa dapatt terj terjadi adi kalau kalau juml jumlah ah ukura ukuran n anta antar r tuberum dan diameter sagitalis posterior < 15 cm ( normal 11 cm + 7,5 cm = 18,5 cm ) Kalau pintu bawah panggul sempit biasanya bidang tengah panggul juga sempit sempit.. Kesemp Kesempita itan n pintu pintu bawah bawah panggul panggul dapat dapat menyeb menyebabka abkan n ganggua gangguan n put putar aran an paks paksi. i. Kese Kesemp mpit itan an pint pintu u bawah bawah pangg panggul ul jara jarang ng mema memaks ksaa kita kita mela melakuk kukan an SC bisa bisany nyaa dapat dapat dise disele lesa saik ikan an denga dengan n forc forcep epee dan dan deng dengan an episiotomy yang cukup luas. 2. Pengaruh panggul sempit pada kehamilan dan persalinan
8
Pang Panggul gul semp sempit it memp mempuny unyai ai penga pengaru ruh h yang yang besar besar pada pada keha kehami mila lan n maup maupun un persalinan. 1. Pengar Pengaruh uh pada pada kehamil kehamilan an -
Dapat menimbulkan retrafexio uteri gravida incarcerata
-
Karena kepala tidak dapat turun maka terutama pada primi gravida fundus atau gangguan peredaran darah Kadang-kadang fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung Perut Perut yang yang menggan menggantun tung g pada pada seoran seorang g primi primi gravid gravidaa merupa merupakan kan tanda tanda panggul sempit
-
Kepala tidak turun kedalam panggul pada bulan terakhir
-
Dapat menimbulkan letak muka, letak sungsang dan letak lintang.
-
Biasanya anak seorang ibu dengan panggul sempit lebih kecil dari pada ukuran bayi pukul rata. 2. Pengar Pengaruh uh pada persal persalina inan n -
Persalinan lebih lama dari biasa. a. Karena Karena ganggu gangguan an pembu pembukaan kaan b. Karena banyak banyak waktu waktu dipergunakan dipergunakan untuk moulage moulage kepala kepala anak Kelainan pembukaan disebabkan karena ketuban pecah sebelum waktunya, karena karena bagian bagian depan depan kurang kurang menutu menutup p pintu pintu atas atas panggul panggul selanj selanjutn utnya ya setelah ketuban pecah kepala tidak dapat menekan cervix karena tertahan pada pintu atas panggul
3. Pada panggul sempit sempit sering terjadi kelainan presentasi atau posisi misalnya misalnya : a. Pada ada pang panggu gull pica picak k seri sering ng terj erjadi adi
letak etak defl deflek ekssi supay upayaa
diam diamet eter er
bitem bitempor porali aliss yang yang lebih lebih kecil kecil dari dari diamet diameter er bipari biparieta etalis lis dapat dapat melalu melaluii conjugata vera yang sempit itu. Asyncl Asynclit itism ismus us sering sering juga juga terjad terjadi, i, yang yang ditera diterapkan pkan dengan dengan “knopf “knopfloc loch h mechanismus” (mekanisme lobang kancing) b. Pada oang sempit sempit kepala anak mengadakan mengadakan hyperflexi hyperflexi supaya supaya ukuran-ukuran ukuran-ukuran kepala belakang yang melalui jalan lahir sekecil-kecilnya 9
c. Pada panggul sempit sempit melintang melintang sutura sutura sagitalis sagitalis dalam jurusan jurusan muka belang (positio occypitalis directa) pada pintu atas panggul. -
Dapat terjadi ruptura uteri kalau his menjadi terlalu kuat dalam usaha mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul sempit
-
Sebaiknya jika otot rahim menjadi lelah karena rintangan oleh panggul semp sempit it dapa dapatt terj terjad adii infe infeks ksii intr intraa part partum um.. Infe Infeks ksii ini ini tida tidak k saja saja membahayakan ibu tapi juga dapat menyebabkan kematian anak didalam rahim. Kada Kadang ng-k -kad adan ang g kare karena na infe infeks ksii dapa dapatt terj terjad adii tymp tympan ania ia uter uterii atau atau physometra.
-
Terjad Terjadii fistel fistel : tekana tekanan n yang yang lama lama pada pada jaring jaringan an dapat dapat menimb menimbulk ulkan an ischaemia yang menyebabkan nekrosa. Nekrosa menimbulkan fistula vesicovaginalis atau fistula recto vaginalis. Fistu Fistula la vesico vesicovag vaginal inalis is lebih lebih sering sering terjad terjadii karena karena kandung kandung kencin kencing g tertek tertekan an antara antara kepala kepala anak anak dan symphy symphyse se sedangk sedangkan an rectum rectum jarang jarang tertekan dengan hebat keran adanya rongga sacrum.
-
Ruptur symphyse dapat terjadi , malahan kadang – kadang ruptur dari articulatio scroilliaca. Kalau Kalau terjad terjadii symphy symphysio siolys lysis is maka maka pasien pasien mengel mengeluh uh tentan tentang g nyeri nyeri didaerah symphyse dan tidak dapat mengangkat tungkainya.
-
Parase kaki dapat menjelma karena tekanan dari kepala pada urat-urat saraf didalam rongga panggul , yang paling sering adalah kelumpuhan N. Peroneus.
2.
Pengaruh pada anak -
Patus lama misalnya: yang lebih dari 20 jam atau kala II yang lebih dari 3 jam jam sangat sangat menamb menambah ah kemati kematian an perina perinatal tal apalag apalagii kalau kalau ketuban ketuban pecah pecah sebelum waktunya.
-
Prolapsus foeniculli dapat menimbulkan kematian pada anak
10
-
Moulage yang kuat dapat menimbulkan perdarahan otak. Terutama kalau diameter biparietalis berkurang lebih dari ½ cm. selain itu mungkin pada tengkorak terdapat tanda-tanda tekanan. Terutama pada bagian yang melalui promontorium (os parietal) malahan dapat terjadi fraktur impresi.
3. Persangkaan Panggul sempit
Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau : 1. Aprimipara Aprimipara kepala kepala anak belum belum turun turun setelah setelah minggu ke 36 2. Pada primi primipara para ada perut menggantung menggantung 3. pada multipar multiparaa persalinan persalinan yang yang dulu – dulu sulit sulit 4. kelainan kelainan letak letak pada hamil hamil tua 5. kelainan kelainan bentuk badan (Cebol, (Cebol, scoliose,pi scoliose,pincang ncang dan lain-lain) lain-lain) 6. osbor osborn n positi positif f 4. Faktor yang mempengaruhi ukuran dan bentuk panggul
1. Perkembangan Perkembangan atau bawaan lahir 2. Suku Suku bangs bangsaa 3. Nutrisi Nutrisi : gangguan gangguan gizi gizi atau malnut malnutrisi risi 4. Hormon Hormon : androgen menyebabkan menyebabkan panggul panggul jenis jenis android android 5. Metabolism Metabolismee : Reicketsia Reicketsia dan osteomal osteomalasia asia 6. Trauma Trauma penyakit atau atau tumor tulang panggul, panggul, kaki dan tulang tulang belakang. Wanita dengan tinggi kurang 1,5 meter dicurigai panggul sempit ( ukuran barat). barat). Pada pemeriksaan pemeriksaan kehamilan kehamilan terutama terutama kehamilan kehamilan anak pertama, pertama, kepala janin belum masuk pintu atas panggul di 3 – 4 minggu terakhir kehamilan. Bisa juga ditemukan seperti kelainan letak bayi. Pada kehamilan pertama biasanya dilakukan pemeriksaan kapasitas rongga panggul pada usia kehamilan 38 – 39 minggu, baik secara klinis dengan periksa
11
dalam ( VT ) atau dengan alat seperti jangka ataupun radiodiagnostik ( X- Ray, CT- Scan ) 5. Ukuran – Ukuran panggul Sempit
1.
Sempit ringan yaitu 9 – 10 cm
2.
Sempit sedang : 8 – 9 cm
3.
Sempit berat : 6 -8 cm
4.
Sangat sempit : < 6 cm Untuk panggul sempit ringan masih bisa dilakukan persalinan percobaan, sedangkan sempit sedanng dan seterusnya dilakukan persalinan dengan operasi SC. 6. Penanganan
Sebenarnya panggul hanya merupaka salah satu faktor yang menentukan apakah anak dapat lahir spontan atau tidak, disamping banyak faktor lain yang memegang peranan dalam prognosa persalinan. (1,2) Bila konjugata vera 11 cm, dapat dipastikan partus biasa, dan bila ada kesulitan persalinan, pasti tidak disebabkan oleh faktor panggul. Untuk CV kurang dari 8,5 cm dan anak cukup bulan tidak mungkin melewati panggul tersebut. (1,2, a. CV 8,5 - 10 cm dilakukan partus partus percobaan percobaan yang kemungkinan kemungkinan berakhir berakhir dengan dengan partus partus sponta spontan n atau atau dengan dengan ekstr ekstraks aksii vakum, vakum, atau atau ditolo ditolong ng dengan dengan secio secio caesaria sekunder atas indikasi obstetric lainnya b. CV = 6 -8,5 cm cm dilakukan dilakukan SC SC primer primer c. CV = 6 cm dilakukan dilakukan SC SC primer primer mutlak mutlak.. Disamping hal-hal tersebut diatas juga tergantung pada : - HIS atau tenaga yang mendorong anak. - Besarnya janin, presentasi dan posisi janin - Bentuk panggul - Umur ibu dan anak berharga - Penyakit ibu 12
C. Asuhan Keperawatan 1. Peng Pengka kaji jian an
Meliputi identitas pasien seperti : - Nama - Umur - Agama - Pekerjaan - Pendidikan - HPHT - Dll Pemerisaan Fisik a. Kepala
b. Mata
: Kebersihan Kebersihan kepala, kepala, tekstur tekstur rambut, rambut, : Anemis Anemis atau tidak,ikter tidak,ikterik ik
c. Mulut Mulut
: Kebersi Kebersihan han mulut mulut
d. Muka
: Apakah terdapat terdapat cloasmagra cloasmagravidaru vidarum, m, udema
e. Leher
: Apakah terdapat terdapat pembesaran pembesaran kelenjar kelenjar
f. Dada
: Apakah ada massa, massa, apakah papila papila menonjol menonjol
g. Abdomen Abdomen
: Apakah terdapat terdapat luka operasi, operasi, apakah pembesaran pembesaran sesuai usia kehamilan, terdapat linea alba.
h. Genetalia Genetalia
: Udema, varices, varices, apakah ada keluar darah.
i. Ekstre Ekstremi mitas tas
: Apakah Apakah udema, udema, varice varices. s.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Sirk Sirkul ulas asii Perhatikan riwayat masalah jantung, udema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasis vaskuler ( peningkatan resiko pembentukan thrombus ) b. Integritas ego
13
Perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya factor-faktor stress multiple sepert sepertii financ financial ial,, hubunga hubungan, n, gaya gaya hidup. hidup. Dengan Dengan tandatanda-tan tanda da tidak tidak dapat dapat beristirahat, peningkatan ketegangan, stimulasi simpatis c. Makanan / cairan Malnut Malnutris risi, i, membra membrane ne mukosa mukosa yang yang kering kering pembat pembatasa asan n
puasa puasa
pra
operas operasii
insufisiensi Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ k etoasidosis d. Pernafasan Adanya infeksi, kondisi yang kronik/ batuk, merokok
e. Keamanan i.
Adanya alergi alergi atau sensitive sensitive terhadap terhadap obat, obat, makanan, makanan, plester plester dan larutan larutan
ii. ii.
Adan Adanya ya def defis isie iens nsii imun imun
iii. iii.
Munculn Munculnya ya kanker/ kanker/ adanya adanya terapi terapi kanker kanker
iv.
Riwayat Riwayat keluarg keluarga, a, tentang tentang hipertermi hipertermiaa maligna malignan/ n/ reaksi reaksi anestesi anestesi
v. Riwa Riwaya yatt peny penyak akit it hep hepat atic ic vi. vi.
Riwa Riwaya yatt tra tranf nfus usii dara darah h
vii. vii. Tanda Tanda mun muncul culny nyaa prose prosess infe infeks ksii D. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
Gangguan rasa nyaman b.d nyeri post SC
Resti esti
peru peruba baha han n
nutr nutriisi
b.d b.d
peni pening ngka kata tan n
kebu kebuttuhan uhan
unt untuk
penyembuhan luka, penurunan masukan ( sekunder akibat nyeri, mual, muntah )
Resti infeksi atau cidera b.d prosedur pembedahan
Kurang pengetahuan b.d kurang nya informasi
E. Intervensi
1. Gangguan Gangguan rasa aman b.d nyeri post SC Tujuan : setelah dilakuakn tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang K. H : Nyeri dapat berkurang setelah perawatan 1x 24 jam dengan kriteria : 14
Pasien tidak mengeluh nyeri / mengatakan Intervensi :
Lakukan pengkajian nyeri R/ Setiap skala nyeri memiliki managemen yang berbeda
Monitoring keadaan insisi luka post operasi R/ nyeri akibat luka post operasi
Ajarkan mobilitas yang memungkinkan tiap jam sekali R/ Mobilitas dapat merangsang peristaltik usus sehingga mempercepat flatus.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat R/ penghilang nyeri
2. Resi Resiko ko terh terhad adap ap infe infeks ksii atau atau ceder cederaa yang yang berh berhubu ubung ngan an denga dengan n pros prosed edur ur pembedahan. Tujuan : - Insisi bedah dan kering, tanpa tanda atau gejala infeksi. Intervensi :
Pantau terhadap peningkatan suhu atau takikardia sebagai tanda infeksi.
Observasi insisi terhadap infeksi.
Penggantian pembalut atau sesuai pesanan
Kaji fundus, lochia, dan kandung kemih dengan tanda vital sesuai pesanan.
Massage fundus uteri bila menggembung dan tidak tetap keras
3. Kura Kurang ng peng penget etah ahua uan n yang yang berh berhub ubung ungan an denga dengan n kura kurang ng info inform rmas asii tent tentan ang g perawatan melahirkan caesar. Tujuan Tujuan : - Klien mengungkapkan mengungkapkan pemahaman pemahaman tentang tentang perawat perawatan an
melahirkan melahirkan
sesar. Intervensi :
Diskusikan tentang perawatan insisi, gejala infeksi dan pentingnya diet nutrisi.
Jelaskan tentang pentingnya periode istirahat terencana.
15
Jelaskan bahwa lochia dapat berlanjut selama 3 – 4 minggu, berubah dari merah ke coklat sampai putih.
Jelaskan pentingnya latihan, tidak mulai latihan keras sampai diizinkan oleh dokter.
Jelaskan tentang perawatan payudara dan ekspresi manual bila menyusui
Berikan penkes tentang perawatan luka
BAB III LAPORAN KASUS
Tangg Tanggal al masu masuk k
: 01-1101-11-20 2010 10
Jam Jam masu masuk k
: 15.O 15.OO O WI WIB B
Ruang atau kerja
: ZKB
Kamar no
: Kelas 3
Pengkajian tanggal
: 05-11-2010
Jam
: 22.OO WIB
I.
Identitas
Nama pasien
II. I.
: Ny” Y”
Nama suami : Tn” F “
Umur
: 17 tahun
Umur
: 40 tahun
Suku/bangsa
: minang
Suku/bangsa : Minang
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Lintau
Alamat
: Lintau
Status perkawinan nan
: Kawin
Riwayat Keperawatan
Riwa Riwaya yatt keha kehami mila lan n atau atau kel keluh uhan an uta utama ma 16
Klien mengatakan mual muntah pada pagi hari II.
Riwayat me mestruasi o
Menarche
: Umur 13 tahun
o
Siklus : 20 hari
o
Banyaknya
o
Tera Teratu turr : ya ya
o
Lamanya
o
HPHT HPHT : 27 27 jan janua uari ri 2010 2010
o
Keluhan
o
TP
: 22-3 ka kali
: 7 hari
: Morning si sicknes
III. III. Riwaya Riwayatt persali persalinan nan sekara sekarang ng o
tanggal gal, pe persalinan
: 02 02-11-201 2010
o
tipe persalinan
: Spontan
o
lama persalinan
:-
o
jumlah perdarahan
: Tidak ada
o
jenis kelamin bayi
: Perempuan
o
IV.
APGAR Score
: 6/7
Riwayat ob obstetric G=0 P=1 A=0 H=0 Riwayat nifas: tidak ada terjadi pendarahan yang terlalu banyak.
V.
Riwa Riway yat kelu keluar arga ga ber berenca encana na o
melaksanakan keluarga berencana
: belum
o
sejak kapan mengunakan kontrasepsi
: belum ada
o
masalah yang terjadi
: belum ada
o
rencana yang akan dating
: ingin memakai KB
VI. Riwaya Riwayatt penyak penyakit it yang yang lalu lalu
17
klien hanya pernah menderita demam biasa. Tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya. VII. Riwayat Riwayat penyakit penyakit keluarga keluarga
: Cuma sebatas sebatas demam. demam.
VIII. VIII. Pola Pola kebiasaa kebiasaan n sehari-h sehari-hari ari:: 1. Pola Pola nutr nutris isii a. Frekuen Frekuensi si makan makan
: 2x1 sehari sehari
b. Nafsu Nafsu makan makan
: Mening Meningkat kat
c. Jenis makanan dirumah
: Nasi dan lauk
d. Maka Makan n yang ang ti tidak dak di di sukai ukai// aler alergi gi / pant pantan ang g
: Udan Udang g
e. Kebiasaan Kebiasaan sebelum sebelum makan
: Tidak ada
2. Pola Pola elim elimin inas asii BAK a. Frekuen Frekuensi si
: 5 x 1 hari hari
b. Warna Warna
c. Bau Bau
: Kuning Kuning tapi tapi jernih jernih : Tida Tidak k
d. Konsi Konsist sten ensi si e. Kelu Keluha han n : Tid Tidak ak ada ada BAB a. Frekuen Frekuensi si
: 1x1hari 1x1hari b. Warna Warna
c. Bau
: Kuning Kuning kecokl kecoklata atan n ; Ya
d. Konsi Konsist sten ensi si e. Keluh Keluhan an
; Tidak Tidak ada ada
f. Penggunaan Penggunaan laxative/ laxative/ pencahar pencahar
; Tidak ada
3. Pola Pola person personal al hygin hyginee a. Mandi Mandi
: 2x1 hari hari
o
Frekuensi
: 2x1 hari
o
Sabun
: Batang b. b. Oral Oral hygi hygine ne
18
o
Frekuensi
: 2x1hari
o
Waktu
: Pagi dan malam c. Cuci Cuci ramb rambut ut
o
Frekuenis
: 1x2hari
o
Shampoo
: Sachet
4. Pola Pola istira istirahat hat dan dan tidur tidur a.
Lama tidur b.
: 7-8 jam Tidur siang
: Kurang
c.
Kebiasaan sebelum tidur
: Tidak ada
d.
Keluhan / masalah sebelum tidur
: Tidak ada
5. Pola aktifitas aktifitas dan latiha latihan n a. Kegiatan Kegiatan dalam pekerjaan pekerjaan
6. a.
b. Waktu kerja
: Tidak ada : Setiap Setiap hari dirumah dirumah
c. Olah Olah raga raga
: Kurang Kurang atau atau jarang jarang
d. Kegiatan Kegiatan waktu luang
: Tidak ada
e. keluhan dan aktifitas aktifitas
: Tidak ada
Pol Pola kebi kebias asaa aan n yang ang mempe empeng ngar aruh uhii kes kesehat ehatan an Merokok b.
: Tidak ada Minuman keras
: Tidak ada
c.
Lama pemakaian
: Tidak pernah
d.
Ketergantungan obat
: Tidak pernah
IX. IX. Riwa Riwaya yatt psikol psikolog ogii a. Sika Sikap p ibu ibu terh terhad adap ap kela kelahi hira ran n bayi bayiny nyaa
: baik baik
dan dan
sang sangat at
di
inginkan b. Sikap Sikap anggota anggota lain terhadap terhadap kelahiran kelahiran bayinya bayinya
: baik
c. Kesiap Kesiapan an mental mental untuk untuk menjad menjadii ibu
: baik baik
d. Rencan Rencanaa perawa perawatan tan bayi bayi
: sendir sendirii
e. Kesang Kesanggupa gupan n dan penge pengetah tahuan uan dalam dalam mera merawat wat bayi bayi : sanggu sanggup p X. Peme Pemeri riks ksaa aan n fisi fisik k 19
a.
Tanda- tanda vital
keadaan umum
: sedang
tekanan darah
: 120/90mmhg
suhu
: 36 derjat celsius
berat badan
: 60kg
kesadaran
: baik
nadi
: 89x/i
tinggi badan
: 62cm
b. System penglihatan Mata
: simetris
Kelopak mata
: normal
Gerakan mata
: normal
Kornea
: normal
Sclera
: anikterik
c. Siste Sistem m pernaf pernafasa asan n Jalan nafas
: bersih
Pernafasan
: tidak seask
Tidak menggunkan otot bantuan pernafasan Irama
: baik
Kedalaman
: baik
Batuk
: tidak ada
Sputum
: tidak ada
Terdapat darah
: tidak ada
Suara nafas
:
Nafas berbunyi
: tidak
d. System kardivaskuler Sirkulasin perifer Sirkulasi jantung e. System pencernaan 20
f.
o
keadaan mulut
: bersih
o
muntah
: tidak ada
o
nafsu makan
: baik
o
nyeri daerah perut
: ya
o
karakteristik daerah abdomen
: seperti ditusuk-tusuk
o
kebiasaan BAB
: 2xsehari
o
diare
: tidak ada
System hematology o
hb
: 9 ,0
o
leukosit
:-
o
trombosit
: 398
o
g dr
: 80 mg/dl
o
eritosit
:-
g. Syste System m inte integum gumen en Turgor kulit
: baik
Warna kulit
: sawo matang
Keadaan kulit
: baik
Kebersihan kulit
: bersih
Keadaan rambut
: berminyak
Ekstremitas
: oedema
h. Dada Dada dan dan axil axilaa Mammae
; membesar
Papilla mammae
: kurang menonjol
Colostrum
: ada
i. Peru Perut/ t/ abdo abdome men n TFU
:-
Kontraksi
:
Konsitensi uterus
:
21
Luka bekas Op
: ada
Tanda infeksi
: Tidak ada
III. Analisa Data NO
1
DATA
Ds: •
ibu mengatakan nyeri pada
ETIOLOGI
PROBLEM
Nyeri pada luka
Gangguan rasa
operasi
nyaman
Prosedur
Resiko infeksi atau
pembedahan
cidera
Kurang informasi
Kurang
jalan lahir ( luka operasi ) Do: •
Ekspresi wajah klien tegang
•
klien tampak meringis
•
TTV dalam batas normal 120/80mmhg
•
Luka bekas opeasi tanpak ditutup verban.
2.
Ds: •
Klien mengatakan takut terjadi infeksi pada luka post op.
•
Klien mengatakan luka post op belum kering.
Do: •
Luka post op klien tanpak masih ditutup verban.
•
Luka belum kering, jahitan belum dibuka.
3. Ds :
22
•
klien mengatakan kurang
perawatan
mengerti tentang perwatan
melahirkan caesar
pengetahuan
luka post op •
klien mengatakan takut bergerak karna takut terjadi cidera dan infeksi.
Do: •
Klien sering bertanya tentang keadaan nya
•
Klien tanpak kurang mengerti tentang perawatan melahirkan Caesar.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman b/d b/d nyeri post SC 2. Resi Resiko ko terh terhad adap ap infe infeks ksii atau atau cede cedera ra yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an pros prosed edur ur pembedahan. 3. Kura Kurang ng penge pengeta tahua huan n yang yang berh berhub ubung ungan an deng dengan an kura kurang ng info inform rmas asii tent tentan ang g perawatan melahirkan caesar.
23
24
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN n o 1.
Data
Ds: •
Diagnosa
Tujuan / KH
Gangguan
Tujuan : nyeri klien
ibu mengatakan
rasa aman b/d
dapat berkurang
nyeri
nyeri pada jalan
nyeri post SC
KH:
R/ setiap skala nyeri
Nyeri klien
memiliki
berkurang
managemen yang
Ekspresi klien
berbeda
lahir ( luka operasi ) Do: •
Ekspresi wajah
tenang
klien tegang •
•
Lakukan pengkajian
Monitoring keadaan
TTV dalam
insisi luka post
klien tampak
batas normal
operasi
meringis
120/80 mmhg
R/ nyeri akibat luka
TTV dalam batas
post operai dapat
normal
berkurang
120/80mmhg •
Intervensi
Ajarkan mobilitas
Implementasi
melakukan pengkajian nyeri
evaluasi
S : klien mengatakan mengatakan masih nyeri O : ekspresi wajah klien masih tegang A : masalah belum teratasi
memonitoring memonitoring keadaan
P : intervensi dilanjutkan dilanjutkan
insisi luka post operasi
mengajarkan mobilitas
Luka bekas
yang memungkinkan
yang memungkinkan
opeasi tanpak
tiap jam sekali
tiap jam sekali
ditutup verban.
R/ mobilitas dapat merangsang oeristaltik usus sehingga mempercepat flatus S : Klien mengatakan mengatakan
25
2
Ds: •
Resiko
Tujuan :
Memantau terhadap
masih takut terjadi
Klien
terhadap
Insisi bedah dan
peningkatan suhu
peningkatan suhu atau
infeksi pada luka
mengatakan
infeksi atau
kering, tanpa tanda
atau takikardia
takikardia sebagai
post op.
takut terjadi
cedera yang
atau gejala infeksi.
sebagai tanda
tanda infeksi.
Klien mengatakan
infeksi pada luka berhubungan
•
dengan
KH:
Klien
prosedur
Infeksi tidak terjadi.
•
Observasi insisi
luka post op masih
terhadap infeksi.
Penggantian pembalut atau sesuai
kering.
pesanan
Kaji fundus, lochia,
Mengobservasi insisi terhadap infeksi.
belum kering. O : Luka post post op klien klien
Mengganti pembalut
tanpak masih ditutup
atau sesuai pesanan
verban. Luka belum kering,
Mengkaji fundus,
jahitan belum dibuka. A : Masalah belum
Luka post op
dan kandung kemih
lochia, dan kandung
klien tanpak
dengan tanda vital
kemih dengan tanda
teratasi
masih ditutup
sesuai pesanan.
vital sesuai pesanan.
P : Intervensi
verban. •
Luka operasi kering
post op belum
Do:
infeksi.
post op.
mengatakan luka pembedahan.
Pantau terhadap
Massage fundus
Memassage fundus
Luka belum
uteri bila
uteri bila
kering, jahitan
menggembung dan
menggembung dan
dilanjutkan
2
Ds: •
Resiko
Tujuan :
Memantau terhadap
masih takut terjadi
Klien
terhadap
Insisi bedah dan
peningkatan suhu
peningkatan suhu atau
infeksi pada luka
mengatakan
infeksi atau
kering, tanpa tanda
atau takikardia
takikardia sebagai
post op.
takut terjadi
cedera yang
atau gejala infeksi.
sebagai tanda
tanda infeksi.
Klien mengatakan
infeksi pada luka berhubungan
•
dengan
KH:
Klien
prosedur
Infeksi tidak terjadi. Luka operasi kering
Observasi insisi
luka post op masih
terhadap infeksi.
Penggantian pembalut atau sesuai
kering.
pesanan
Kaji fundus, lochia,
Mengobservasi insisi terhadap infeksi.
belum kering. O : Luka post post op klien klien
Mengganti pembalut
tanpak masih ditutup
atau sesuai pesanan
verban. Luka belum kering,
Mengkaji fundus,
jahitan belum dibuka. A : Masalah belum
Luka post op
dan kandung kemih
lochia, dan kandung
klien tanpak
dengan tanda vital
kemih dengan tanda
teratasi
masih ditutup
sesuai pesanan.
vital sesuai pesanan.
P : Intervensi
verban. •
post op belum
Do: •
infeksi.
post op.
mengatakan luka pembedahan.
Pantau terhadap
Massage fundus
Memassage fundus
Luka belum
uteri bila
uteri bila
kering, jahitan
menggembung dan
menggembung dan
belum dibuka.
tidak tetap keras
tidak tetap keras
dilanjutkan
S : klien mengatakan mengatakan masih kurang paham
3
Ds : •
klien mengatakan kurang mengerti
Kurang
Tujuan : - Klien
pengetahuan
mengungkapkan
yang
pemahaman tentang
berhubungan
perawatan
Diskusikan tentang
Mendiskusikan tentang
perawatan insisi,
perawatan insisi, gejala
gejala infeksi dan
infeksi dan pentingnya
pentingnya diet
diet nutrisi.
tentang perawatan melahirkan sesar O : Klien masih sering bertanya dan tanpak
26
•
tentang perwatan
dengan
luka post op
kurang
klien
informasi
KH:
pentingnya periode
pentingnya periode
mengatakan
tentang
setelah diberi
istirahat terencana.
istirahat terencana.
teratasi
takut bergerak
perawatan
penjelasan klien
MenJelaskan bahwa
P : Intervensi
karna takut
melahirkan
mengerti tentang
lochia dapat
lochia dapat berlanjut
terjadi cidera dan
caesar.
perawatan
berlanjut selama 3 –
selama 3 – 4 minggu,
melahirkan sesar.
4 minggu, berubah
berubah dari merah ke
dari merah ke coklat
coklat sampai putih.
infeksi.
melahirkan sesar.
nutrisi.
Do: •
Klien sering bertanya tentang
•
Jelaskan tentang
Jelaskan bahwa
kurang paham saat
MenJelaskan tentang
sampai putih.
Jelaskan pentingnya
MenJelaskan
keadaan nya
latihan, tidak mulai
pentingnya latihan,
Klien tanpak
latihan keras sampai
tidak mulai latihan
kurang mengerti
diizinkan oleh
keras sampai diizinkan
tentang
dokter.
oleh dokter.
perawatan melahirkan
Jelaskan tentang perawatan payudara
MenJelaskan tentang perawatan payudara
diberikan penjelasan. A : Masalah belum
dilanjutkan
•
tentang perwatan
dengan
luka post op
kurang
klien
informasi
KH:
pentingnya periode
pentingnya periode
mengatakan
tentang
setelah diberi
istirahat terencana.
istirahat terencana.
teratasi
takut bergerak
perawatan
penjelasan klien
MenJelaskan bahwa
P : Intervensi
karna takut
melahirkan
mengerti tentang
lochia dapat
lochia dapat berlanjut
terjadi cidera dan
caesar.
perawatan
berlanjut selama 3 –
selama 3 – 4 minggu,
melahirkan sesar.
4 minggu, berubah
berubah dari merah ke
dari merah ke coklat
coklat sampai putih.
infeksi.
melahirkan sesar.
nutrisi.
Do: •
Klien sering
Jelaskan bahwa
diberikan penjelasan.
MenJelaskan tentang
A : Masalah belum
dilanjutkan
sampai putih.
bertanya tentang
•
Jelaskan tentang
kurang paham saat
Jelaskan pentingnya
MenJelaskan
keadaan nya
latihan, tidak mulai
pentingnya latihan,
Klien tanpak
latihan keras sampai
tidak mulai latihan
kurang mengerti
diizinkan oleh
keras sampai diizinkan
tentang
dokter.
oleh dokter.
perawatan
Jelaskan tentang
MenJelaskan tentang
melahirkan
perawatan payudara
perawatan payudara
Caesar.
dan ekspresi manual
dan ekspresi manual
bila menyusui
bila menyusui
Berikan penkes
tentang perawatan
Memberikan penkes tentang perawatan luka
luka
27
CATATAN PERKEMBANGAN Hari/ tanggal Jum’at/
Diagnose Keperawatan 1. Gangguan rasa
5 November,
nyaman b.d nyeri
2010
post op
Implementasi
melakukan pengkajian nyeri
memonitoring keadaan insisi luka post operasi
mengajarkan mobilitas yang memungkinkan tiap jam sekali
Evaluasi
S:
klien mengatakan masih nyeri
O: ekspresi wajah klien masih tegang A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN Hari/ tanggal Jum’at/
Diagnose Keperawatan 1. Gangguan rasa
5 November,
nyaman b.d nyeri
2010
post op
Implementasi
melakukan pengkajian nyeri
memonitoring keadaan insisi luka post operasi
Evaluasi
S:
klien mengatakan masih nyeri
O: ekspresi wajah klien masih tegang
mengajarkan mobilitas yang memungkinkan tiap
Paraf
A: masalah belum teratasi
jam sekali
P: intervensi dilanjutkan
2. Resiko terhadap
infeksi atau cedera
peningkatan suhu atau
yang berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Memantau terhadap
masih takut terjadi
infeksi.
infeksi pada luka post
Mengobservasi insisi
op.
luka post op masih
Mengganti pembalut atau
Mengkaji fundus, lochia, dan kandung kemih dengan
belum kering. O: •
verban.
Memassage fundus uteri bila menggembung dan tidak tetap keras
Luka post op klien tanpak masih ditutup
tanda vital sesuai pesanan.
Klien mengatakan
•
sesuai pesanan
Klien mengatakan
•
takikardia sebagai tanda
terhadap infeksi.
S:
•
Luka belum kering, jahitan belum dibuka.
A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan
28
3. Kurang
Mendiskusikan tentang
S:
Klien mengatakan
pengetahuan yang
perawatan insisi, gejala
masih kurang paham
berhubungan
infeksi dan pentingnya diet
tentang perawatan
dengan kurang
nutrisi.
melahirkan sesar
informasi tentang
MenJelaskan tentang
O: klien masih sering
perawatan
pentingnya periode istirahat
bertanya dan tanpak
melahirkan caesar.
terencana.
kurang paham saat
MenJelaskan bahwa lochia
diberikan penjelasan.
dapat berlanjut selama 3 – 4
A: Masalah belum teratasi
minggu, berubah dari merah ke coklat sampai putih.
P: Intervensi dilanjutkan
MenJelaskan pentingnya latihan, tidak mulai latihan keras sampai diizinkan oleh dokter.
MenJelaskan tentang perawatan payudara dan ekspresi manual bila menyusui
Memberikan penkes tentang perawatan luka
Sabtu /
1. Gangguan rasa
6 November
nyaman b.d nyeri
2010
post op
melakukan pengkajian nyeri
memonitoring keadaan insisi luka post operasi
mengajarkan mobilitas yang memungkinkan tiap jam sekali
S:
klien mengatakan nyeri masih terasa
O: ekspresi wajah klien tampak masih meringis saat bergerak A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan
29
2. Resiko terhadap infeksi atau cedera
S:
Memantau terhadap
•
Klien mengatakan
yang berhubungan
peningkatan suhu atau
masih takut terjadi
dengan prosedur
takikardia sebagai tanda
infeksi pada luka
pembedahan.
infeksi.
post op.
Mengobservasi insisi
•
Klien mengatakan
terhadap infeksi.
luka post op sudah
Mengganti pembalut atau
mulai kering.
sesuai pesanan
O:
Mengkaji fundus, lochia,
•
Luka post op klien
dan kandung kemih dengan
tanpak masih ditutup
tanda vital sesuai pesanan.
verban.
Memassage fundus uteri
•
Luka mulai kering,
bila menggembung dan
jahitan dibuka
tidak tetap keras
sebagian A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan
3. Kurang pengetahuan yang
S:
berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan
Mendiskusikan tentang
masih kurang paham
perawatan insisi, gejala
tentang perawatan
infeksi dan pentingnya diet
melahirkan sesar
nutrisi.
melahirkan caesar.
klien mengatakan
O: klien masih bertanya
MenJelaskan tentang
dan tanpak mulai
pentingnya periode istirahat
paham saat diberikan
terencana.
penjelasan.
MenJelaskan bahwa lochia dapat berlanjut selama 3 – 4 minggu, berubah dari merah ke coklat sampai putih.
A: masalah teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan
30
MenJelaskan pentingnya latihan, tidak mulai latihan keras sampai diizinkan oleh dokter.
MenJelaskan tentang perawatan payudara dan ekspresi manual bila menyusui
Memberikan penkes tentang perawatan luka
Minggu/ 7 nov 2010
S:
1. Gangguan rasa nyaman b.d nyeri post op
klien mengatakan masih nyeri
melakukan pengkajian nyeri
memonitoring keadaan insisi luka post operasi
O: ekspresi wajah klien masih tegang A: masalah belum teratasi
mengajarkan mobilitas yang memungkinkan tiap
P:
intervens ensi dilanjutkan
jam sekali S: 2. Resiko terhadap infeksi atau cedera yang berhubungan
•
masih takut terjadi
Memantau terhadap
infeksi pada luka
peningkatan suhu atau
dengan prosedur
post op.
takikardia sebagai tanda
pembedahan.
infeksi.
•
Mengganti pembalut atau sesuai pesanan
kering. O: •
Luka post op klien tanpak masih ditutup
Mengkaji fundus, lochia,
verban.
dan kandung kemih dengan tanda vital sesuai pesanan.
Klien mengatakan luka post op sudah
Mengobservasi insisi terhadap infeksi.
Klien mengatakan
•
Luka sudah kering dan jahitan sudah
31
dibuka keseluruhan.
Memassage fundus uteri bila menggembung dan
A: masalah teratasi
tidak tetap keras
P:
intervens ensi dihentikan
S: klien mengatakan paham tentang 3. Kurang
perawatan
pengetahuan yang berhubungan
melahirkan sesar Mendiskusikan tentang
O: klien tanpak paham
dengan kurang
perawatan insisi, gejala
saat diberikan
informasi tentang
infeksi dan pentingnya diet
penjelasan.
perawatan
nutrisi.
A: masalah teratasi
MenJelaskan tentang
P: intervensi dihentikan
melahirkan caesar.
pentingnya periode istirahat terencana.
MenJelaskan bahwa lochia dapat berlanjut selama 3 – 4 minggu, berubah dari merah ke coklat sampai putih.
MenJelaskan pentingnya latihan, tidak mulai latihan keras sampai diizinkan oleh dokter.
MenJelaskan tentang perawatan payudara dan ekspresi manual bila menyusui
Memberikan penkes tentang perawatan luka
32
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sect Sectio io caesa caesare reaa adal adalah ah pembe pembedah dahan an untu untuk k mela melahi hirk rkan an jani janin n deng dengan an membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Jenis- jenis sectio caesarea : 1. Abdomen ( Sectio Caesarea Abdominalis ) a.
Sect ectio Cae Caesa sarrea Tr Trans ansper peritone toneal alis is b. Sectio Sectio Caesarea Caesarea Extraperitoneali Extraperitonealiss yaitu tanpa membuka membuka peritoneum parietalis parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdomen.
2.
Vagina ( Sectio Caesarea Vaginalis ) Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain : 1. Infeksi Infeksi puerperal puerperal ( Nifas Nifas ) 2. Perd Perdar arah ahan an 3. Luka Luka kand kandun ung g kem kemih, embo embolli par paru dan dan kel keluhan uhan kand kandun ung g kemi kemih h bila bila peritonealisasi terlalu tinggi 4. Kemungkinan Kemungkinan rupture rupture tinggi spontan spontan pada kehamilan kehamilan berikutnya. berikutnya.
B. Saran
Dari hasil penerapan proses keperawatan yang dilakukan maka dapat diberi saran sebagai berikut : - Bagi Bagi pera perawa watt yang yang mela melaks ksana anaka kan n asui asuihan han kepe kepera rawa wata tan n terh terhad adap ap klie klien n sect sectio io caesarea hendaknya melakukan pendidikan kesehatan secara utuh, terencana dan sistematis.
33
- Dalam Dalam membuat membuat rencana rencana keperawat keperawatan an terhadap terhadap klien klien secti sectio o caesar caesarea ea diharapka diharapkan n tenaga tenaga keseha kesehatan tan dapat dapat mengem mengembang bangkan kan teori teori yang yang ada dan menyes menyesuai uaikan kan dengan keadaan yang nyata. - Akhir dari keperaw keperawatan atan maka maka dinilai dinilai semua semua tindakan tindakan keperawat keperawatan an yang dilakukan dilakukan serta melihat apakah berhasil tindakan yang dilakukan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito L. J, 2001, Diagnosa Keperawatan , Jakarta : EGC Doen Doengo goes es,, M E, 2000 2000,, Renc Rencan ana a Aske Askep p Pedo Pedoma man n un untu tuk k Pere Perenc ncan anaa aan n dan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien , Jakarta : EGC Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri , Jakarta : EGC Winkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
35
TUGAS SEMINAR
ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PANGGUL SEMPIT DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD PROF. DR. M.A. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR
Ol
Oleh : Aulia Alfattah Akbar Husnul Ikhlas Ida Gusti Wahyuni Mitra Yati Rani Andryani Silva Oktoria Lubis Yopi Surya Delvita Yulia Candra Yulia Fitri
PRODI DIII KEPERAWATAN
36
STIKES PURNA BAKTI HUSADA BATUSANGKAR 2010 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesai menyelesaikan kan tugas makalah makalah tentang tentang
“
ASUHAN ASUHAN KEPERA KEPERAWAT WATAN AN SECTIO SECTIO CAESAR CAESAREA EA DENGAN DENGAN
INDIKASI INDIKASI PANGGUL SEMPIT ”Dan tak lupa pula penulis hadiahkan selawat beserta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan kealam yang penuh Ilmu Pengetahuan seperti saat sekarang ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya dan kata-kata. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Dalam Dalam penyusu penyusunan nan lapora laporan n ini penuli penuliss banyak banyak mengal mengalami ami hambat hambatan, an, namun namun ber berka katt
bimb bimbin inga gan n
dan dan
duku dukung ngan an dari dari semu semuaa
piha pihak. k. Akhi Akhirn rnya ya penu penuli liss
dapa dapatt
meny menyel eles esai aikan kan makal makalah ah ini. ini. Untu Untuk k itu itu pada pada kese kesemp mpat atan an ini ini perke perkenan nanka kan n penul penulis is mengucapakan mengucapakan terima kasih. Semoga Semoga makalah makalah ini bermanfaat bagi pembaca, pembaca, khususnya khususnya bagi penulis sendiri.
Batusangkar, November 2010
Penulis
37
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..... Belakang............ .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ................ ..........1 1 B. Tujuan Tujuan .............. ..................... ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .............. ....................1 .............1 1. Tujuan Umum........ Umum............... ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .................1 ..........1 2. Tujuan Khusus..... Khusus........... ............. .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. ...................1 ............1 BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sectio Caesarea.......................................................... ............... ....... ............... .............. .......3 3 1. Pengertian. Pengertian........ .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ..................... ......................3 ........3 2. JenisJenis- jenis sectio caesarea.... caesarea........... .............. ............. ............. ................... ..................................3 ......................3 3. Indikasi... Indikasi.......... ............. ............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. ................................4 .........................4 4. Komplikasi...................................................................... ....................5 B. Panggul Sempit............................................................ .............. ....... ............... .............5 .....5 1. Pengertian. Pengertian........ .............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ..................... ......................5 ........5 2. Pengaruh panggul sempit pada kehamilan dan persalinan................ persalinan......... ........8 .8 3. Persangkaan Panggul sempit ......................................... .............. ....... .............11 ......11 4. Faktor yang yang mempengaruhi ukuran dan bentuk panggul................ panggul............ .......11 ...11 5. Ukuran – Ukuran panggul Sempit.......................................... Sempit.......................................... ............11 ....... .....11 6. Penanganan.........................................................................................12 C. Asuhan Keperawatan...................................................... .........................12 D. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul................................ ......14
38
E. Intervensi Intervensi....... .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .......................14 ................14 BAB III LAPORAN LAPORAN KASUS KASUS.....................................................................................16 BAB BAB IV PENU PENUTU TUP P....................................................................................................32
ii A......Kesimpulan..........................................................................................................32 B. Saran ............. .................... .............. ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. .................... .......................32 .........32 DAFTAR PUSTAKA
39 iii