Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
SCREENING FITOKIMIA, FITOKIMIA, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA PADA BUAH JERUK LEMON(Citrus limon) DAN JERUK NIPIS (Citrus aurantiifolia) 1)
2)
Anindya Nirmala Permata , Atik Kurniawati , Betty Lukiati
1)
1)
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No 5 Malang Poltekkes Kemenkes Malang, Jalan Besar Ijen No 77C Malang Email:
[email protected]
2)
ABSTRAK
Keinginan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan dan minuman alami menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Jeruk menjadi salah satu buah yang menjadi makanan fungsional untuk menjaga dan memelihara kes ehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan dan antimikroba pada buah Jeruk Lemon(Citrus limon) dan Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia). Metode penelitian adalah penelitian penelit ian eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2017 di Laboratorium Mikrobiologi dan Kultur Jaringan J aringan Tumbuhan Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Screening fitokimia dengan metode reaksi warna, total fenol dengan metode Folin Ciocalteu, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan aktivitas antimikroba dengan metode Cakram. Hasil uji screening menunjukkan adanya saponin dan alkaloid tetapi tidak terdapat flavonoid, flavonoid, terpenoid dan tanin. Uji total fenol didapatkan kandungan total fenol pada Jeruk Lemon(Citrus limon) 110,25 mg GAE/ 100ml sedangkan pada Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia) 116,5 mg GAE/ 100ml. Aktivitas antioksidan Jeruk Lemon(Citrus limon)49.593 ! g/ml dan Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia)49.589 ! g/ml. Uji aktivitas antimikroba diperoleh luas zona hambatan yang tertinggi pada konsentrasi 100% dari masing-masing buah jeruk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaanaktivitas antioksidan dan antimikroba pada kedua jeruk, dimana buah jeruk lemon (C.limon) aktivitas antioksidannya lebih tinggi daripada dan Jeruk Nipis(C. aurantiifolia), sedangkan aktivitas antimikroba jeruk Nipis(C. aurantiifolia)lebih tinggi daripada jeruk lemon (C.limon). Kata kunci: Antioksidan, antimikroba, jeruk lemon, jeruk nipis
Artikel diterima: 30 Januari 2018 Diterima untuk diterbitkan: 16 Februari 2018 Diterbitkan: 12 Maret 2018
64
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
ABSTRACT The desire to live healthy by eating natural foods and drinks into the lifestyle of the community. Orange becomes one of the fruits that become functional food to maintain and maintain health. The purpose of this research is to know the difference of antioxidant and antimicrobial activity on Citrus limon and Citrus aurantiifolia. The research method is laboratory experimental research with descriptive analysis. This research was conducted in February-April 2017 at the Laboratory of Plant Biological Microbiology and Plant Chemistry Department of Biology State University of Malang. Phytochemical screening by color reaction method, total phenol with Folin Ciocalteu method, antioxidant activity with DPPH method and antimicrobial activity with disc method. Screening results show the presence of saponins and alkaloids but there are no flavonoids, terpenoids and tannins. Total phenol test showed total phenol content in Lemon (Citrus limon) of 110,25 mg GAE / 100ml while in Lime (Citrus aurantiifolia) 116,5 mg GAE / 100ml. The antioxidant activity of Lemon Citrus (Citrus limon) 49.593 g / ml and Lime (Citrus aurantiifolia) 49.589g / ml. Antimicrobial activity test obtained the highest zone of resistance at 100% concentration of each citrus fruit. The conclusion of this study is that there is a difference of antioxidant and antimicrobial activity in both oranges, where the lemon fruits (C.limon) antioxidant activity is higher than and Lime (C. aurantiifolia), while the antimicrobial activity of lemon (C. aurantiifolia) is higher Rather than lemon (C.limon). Keywords: Antioxidant, antimicrobial, lemon, lime PENDAHULUAN
Tingginya masyarakat kesehatan perubahan
kesadaran
senyawa fenol dan glikosida. Senyawa
akan
pentingnya
ini mengandung asam fenolik, bioaktif
menyebabkan
terjadinya
pola
makan
dimana
yang
bertanggung
antioksidan
masyarakat cenderung lebih memilih
biologis
makanan
2014).
berfungsi
alami
dan
untuk
sehat
yang
mencegah
atau
dan
banyak
lainnya
Penelitian
jawab
untuk kegiatan
(Fejzsic&Cavar,
tentang
aktivitas
mengobati penyakit (Adawiyah, dkk.
antioksidan pada buah jeruk sering
2008). Hal ini sangat erat kaitannya
dilakukan,
namun
yang
banyak
dengan peranan antioksidan dalam
dilakukan
adalah
uji
aktivitas
makanan
dapat
antioksidan pada kulit buah jeruk.
memelihara dan menjaga kesehatan
Penelitian terkait aktivitas antioksidan
(Miller,dkk. 2000).
buah jeruk belum dieksplorasi dan
Buah
tersebut
Jeruk
yang
( Rutacea)
dikategorikan sebagai sumber penting
belum
ada
penelitian
yang
memperlihatkan perbedaan aktivitas
65
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
antioksidan dari berbagai varietas
Kloroform,
jeruk. Berdasarkan latar belakang
H2SO4,FeCl3,
tersebut
Ciocalteu
peneliti
tertarik
menguji
untuk aktivitas
antioksidanpadaJeruk
Anhidrat Asam
50%,
asetat,
Galat,
Folin
Na2CO3,
!,!-
diphenyl-"-picrylhadrazyl
(DPPH).
Lemon(Citrus
Alat yang digunakan yaitu: Tabung
Nipis(Citrus
reaksi, pipet ukur 1ml, pipet tetes,
aurantiifolia). Tujuan penelitian ini
gelas ukur, becker glass, penjepit
adalah
tabung,
limon)
dan
Jeruk
mengetahui
aktivitas
cawan
petri,
cakram
antioksidan dan antimikroba pada
antibiotik,
buah Jeruk Lemon(Citrus limon) dan
aluminium foil, dan inkubator.
Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia)
spektrofotometer,
Uji screening fitokimia dengan metode pereaksi warna, dilakukan
METODE
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
laboratorik
untuk menguji Saponin, Alkaloid,
dengan
Flavonoid, Terpenoid dan Tanin. Pada
deskriptif.
uji saponin, sebanyak @2 ml perasan
Penelitian ini dilakukan pada bulan
buah jeruk dan @2 ml aquades dan
Februari-April 2017 di Laboratorium
campuran dikocok selama 5 menit.
Mikrobiologi dan Kultur Jaringan
Kandungan
Tumbuhan
dengan adanya busa yang tidak hilang
menggunakan
analisis
Jurusan
Biologi
Universitas Negeri Malang.
air
perasan
Lemon(Citrus Nipis(Citrus
ditunjukkan
selama 30 menit. Uji alkaloid dengan
Bahan yang digunakan antara lain
saponin
mengambil @ 1 ml perasan dicampur
buah
Jeruk
dengan @1 ml HCl 2 M dan @8 ml
limon) dan
Jeruk
aquades.
aurantiifolia),
yang
dipanaskan selama 2 menit. Setelah
Campuran
disaring
diambil dengan cara memeras air dari
dingin,
buah jeruk tersebut, selanjutnya air
supernatannya. Supernatan tersebut di
perasan digunakan untuk pengujian.
uji dengan 3 jenis reagen yang berbeda
Reagen yang digunakan antara lain;
yaitu Mayer, Wagner dan Dragendorf,
HCL 2M, Aquadest, Reagen Meyer,
dimana @1 ml supernatan dimasukkan
Reagen Wegner, Reagen Dragendorf,
kedalam tabung reaksi lalu di campur
Etanol 70%, Serbuk Mg, HCl pekat,
dengan
sedikit
dan
tersebut
pereaksi
diambil
yang
66
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
digunakan.
Hasil
Atik Kurniawati
identifikasi
galat dengan konsentrasi 0 ppm, 20
kandungan alkaloid dengan reagen
ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan
Mayer
endapan
100 ppm. Selanjutnya ditambahkan
berwarna putih. Pada reagen Wagner
0,2 ml FC 50% dan 4 ml Na 2CO3 dan
warna menjadi coklat kemerahan.
diinkubasi
Sedangkan pada pereaksi Dragendorf,
Kemudian
apabila uji positif maka ditunjukkan
menggunakan
dengan campuran menjadi berwarna
dengan panjang gelombang 750 nm.
jingga. Uji flavonoid, sebanyak @1 ml
Total fenol dalam buah jeruk (Lemon
perasan di campur dengan @1 ml
dan Nipis) diukur dengan mereaksikan
etanol 70% dan @0,1 g serbuk Mg dan
0,6
ditambahkan @1 tetes HCl pekat.
ditambahkan 0,2 ml FC 50% dan 4 ml
Hasil
perubahan
Na2CO3 dan diinkubasi selama 60
menjadi warna merah atau jingga. Uji
menit. Lalu dibaca menggunakan
terpenoid
spektrofotometer
dengan
perasan buah dengan @ 0,5 ml
gelombang
nm.
kloroform dan @0,5 ml anhidrat
membuat garis regresi dari nilai
asetat. Kemudian meneteskan @2 ml
absorbansi larutan standar asam galat,
H2SO4 ke dalam campuran. Terpenoid
nilai
ditunjukkan
untuk mengetahui kadar total fenol
terdapat
positif
adanya
terjadi
mencampurkan
dengan
@0,5
terbentuknya
cincin berwarna kecoklatan atau violet pada campuran larutan. Pada uji tanin
selama
60
absorbansi
ml
air
750
absorbansi
menit. diukur
spektrofotometer
perasan
(100%)
panjang
Selanjutnya
sampeldigunakan
dalam sampel. Uji aktivitas antioksidan dengan
sebanyak 1 ml perasan buah jeruk di
metode
campur
membuat konsentrasi sampel dari air
dengan
Selanjutnya
10
larutan
ml
aquades.
disaring
dan
perasan
DPPH
murni
dilakukan
dengan
(100%=1.000.000
ditambahkan 3 tetes FeCl3 1% ke
ppm), 100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40
dalam hasil saringan. Hasil positif
ppm, 20 ppm dengan pelarut alkohol
ditunjukkan dengan warna larutan
96%. Selanjutnya sebanyak @4ml dari
menjadi hijau kehitaman.
konsentrasi tersebut ditambah 4ml
Uji total fenolik yang pertama
DPPH 0,004% kemudian di inkubasi
dilakukan membuat standart asam
ditempat gelap selama 30 menit.
67
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
Selanjutnya diukur nilai absorbansi
Nipis(Citrus
menggunakan
spektrofotometer
menunjukkan hasil seperti pada Tabel
panjang gelombang 517 nm. Aktivitas
1. Dari Tabel 1 menunjukkan pada
antioksidan dihitung dengan mencari
kedua
persentase peredaman DPPH dengan
saponin
rumus
=
mengandung flavonoid, terpenoid dan
kontrol-Absorbansi
tanin. Uji Total Fenol ditunjukkan
sebagai
Absorbansi
Inhibisi
(%)
sampel/ Absorbansi kontrol x 100%
aurantiifolia)
jenis dan
jeruk
mengandung
alkaloid
dan
tidak
pada Tabel 2, dimana dari uji yang
Uji antimikroba dengan metode
dilakukan diperoleh hasil kandungan
cakram dimana pada media nutrient
total fenol pada Jeruk Lemon(Citrus
agar di olesi dengan kultur bakteri
limon) sebesar 110,25 mg GAE/
berusia 24 jam. Cakram disk yang
100ml
telah
masing-
Nipis(Citrus aurantiifolia) 116,5 mg
masing konsentrasi perasan buah jeruk
GAE/ 100ml. Persentase peredaman
(Lemon dan Nipis) (0 %, 25%, 5%,
DPPH ditunjukkan pada Tabel 3
75% dan 100%), diletakkan pada
danbesarnya
permukaan media NA Setelah itu
ditunjukkan pada Tabel 4 dimana pada
media tersebut diinkubasi selama 24–
buah
48 jam pada suhu 37 oC. Pengamatan
limon)49.593 !g/ml dan pada Jeruk
dilakukan
Nipis(Citrus
direndam
kedalam
dengan
melihat
zona
sedangkan
pada
aktivitas
Jeruk
antioksidan
Lemon(Citrus
hambat/zona bening disekeliling paper
aurantiifolia)49.589 !g/ml.
disk
aktivitas
yang
menunjukkan
daerah
Jeruk
antimikroba
Uji
ditunjukkan
hambatan pertumbuhan bakteri.
pada Tabel 4, dimana luas zona
HASIL PENELITIAN
hambatan
Screening fitokimia pada buah jeruk Lemon(Citrus limon) dan Jeruk
yang
tertinggi
pada
konsentrasi 100% dari masing-masing buah jeruk.
68
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
Tabel 1. Screening fitokimia pada buah jeruk Lemon (Citrus limon) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) Hasil No Jenis Uji Jeruk Lemon Jeruk Nipis + + 1. Saponin 2. Alkaloid + + 3. Flavonoid 4. Terpenoid 5. Tanin Tabel 2. Kadar Total Fenol pada Buah JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) No Jenis Jeruk
1. 2.
Kadar Total Fenol (mg GAE/100ml) 110,25 116,5
Jeruk Lemon Jeruk Nipis
Tabel 3. Persentase Peredaman DPPH pada Buah JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) Konsentrasi Perasan Jeruk Lemon Jeruk Nipis No (ppm) (%) (%) 1. 44,07 20 43,38 2. 46,67 40 47,06 3. 47,66 60 52,44 4. 52,40 80 55,02 5. 54,22 100 56,22
*!" )!" ) (!" ( ' ! '!" % ! $ ! # &!" " !
" # $%$$&'( ) $%*$'+ ,- # $%./&0*
Jeruk Lemon
%!" $!" !"
$
/$
&$$
&/$
*+"%,"-./%! 0,./%/" '001)
Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi perasan dan persentase inhibisi radikal bebas pada buah jeruk lemon (C. limon)
69
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
)!" (!" '!"
! % ! $ ! # &!" " 2
" # $%$$&+( ) $%*&&. ,- # $%.01'1
Jeruk nipis
%!" $!" !"
$
/$
&$$
&/$
*+"%,"-./%! 0,./%/" '001)
Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi perasan dan persentase inhibisi radikal bebas pada buah jeruk nipis (C.aurantiifolia) Tabel 4. Nilai IC50pada Buah JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) No Jenis Jeruk Nilai IC50( !g/ml) 1. Jeruk Lemon 49.593 2. Jeruk Nipis 49.589 Tabel 5. Luas Zona Hambat Bakteri Escherichia coli Buah JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) No Jenis Konsentrasi Diameter zona hambat (%) (cm) 1 Lemon 0 0 25 0,72 50 1,76 75 2,205 100 4,485 2 Nipis 0 0 25 2,905 50 5,485 75 5,735 100 6,31 3 Amphisilin 100 5,22
Nipis (Citrus aurantiifolia). Saponin
PEMBAHASAN
Berdasarkan didapatkan
adanya
hasil screening saponin
pada
JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk
adalah senyawa aktif yang dapat menghasilkan direaksikan
busa dengan
stabil
bila
air(Oakenfull,
70
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
1981). Kandungan glikosida dalam
membentuk ikatan kovalen koordinat
buah
dengan
mempunyai
kemampuan
nitrogen
pada
alkaloid
membentuk buih dalam air yang
membentuk
terhidrolisis menjadi glukosa dan
alkaloid yang mengendap,sedangkan
senyawa
(Rusdi,
ion I- dari kalium iodida memberikan
saponin
warna coklat. Pada uji Dragendorff,
dalam buah jeruk ditandai dengan
bismut nitrat yang dilarutkan dalam
rasa pahit terutama di bagian kulit
HCl membentuk ion bismutil (BiO +).
(Hanani, 2014). Saponin ditemukan
Ion Bi3+ dari bismut nitrat bereaksi
secara luas pada tanaman, manfaat
dengan kalium iodida membentuk
saponin dapat digunakan sebagai
endapan hitam Bismut(III) iodida
imunostimulan,
yang kemudian melarut dalam kalium
lainnya
1990).Adanya
dan
senyawa
hipokolesterolemik
antikarsinogenik
kalium-
itu
iodida berlebih membentuk kalium
saponin banyakdiaplikasikan dalam
tetraiodobismutat (Svehla, 1990). K
industri
yang merupakan ion logam akan
makanan,
selain
kompleks
pertanian
dan
kosmetik (Moghimipour, 2015). Alkaloid dalam
yang
buah
limon) dan
Jeruk
bereaksi
terkandung
JerukLemon Nipis
aurantiifolia)menghasilkan
+
dengan
alkaloid
yang
mengandung nitrogen membentuk
(Citrus
ikatan kovalen koordinat membentuk
(Citrus
endapan
orange.Alkaloid
tersebar
reaksi
luas pada tumbuhan dikotil seperti
membentuk endapan pada uji Mayer,
Rutaceae, namun kadar nya dapat
Wagner dan Dragendorff. Pada uji
berbeda di setiap bagian tumbuhan
Mayer, alkaloid yang mengandung
(Hanani, 2015).
atom nitrogen mempunyai pasangan
Berdasarkan
screening
elektron bebas sehingga membentuk
fitokimia tidak didapatkan adanya
ikatan kovalen koordinat dengan ion
flavonoid, terpenoid dan tanin pada
logam
kalium
JerukLemon (Citrus limon) dan Jeruk
tetraiodomerkurat (II) membentuk
Nipis (Citrus aurantiifolia). Pada
kompleks
buah
K+
dari
kalium-alkaloid
yang
jeruk
adanya
flavonoid
mengendap(McMurry, 2004).Pada uji
ditemukan di kulit buah karena
Wagner,
sifatnya yang aromatik (Gattuso,
ion
logam
K+
akan
71
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
2007),
selain
itu
teknik
dalam
Atik Kurniawati
kurva
kalibrasi
standar
asam
mengekstraksi sampel berpengaruh
galat.Penggunaan asam galat sebagai
dalam kandunganflavonoid, dimana
larutan standar dikarenakan asam
kadar flavonoid dengan konsentrasi
galat memiliki gugus hidroksil dan
lebih tinggi diperoleh dari teknik
ikatan rangkap terkonjugasi pada
blending daripada teknik juicing dan
masing-masing
hand squeezing (Acton, 2013).
sehingga senyawa ini mudah bereaksi
Uji
membentuk kompleks dengan reagent
Folin-Ciocalteu,
Folin-Ciocalteu serta merupakan unit
prinsip dasar metode FolinCiocalteu
penyusun senyawa fenolik (Rorong
adalah reaksi oksidasi dan reduksi
dan Suryanto, 2010).Fenolik adalah
kolorimetrik untuk mengukur semua
senyawa
senyawa fenolik dalam sampel uji.
aromatik dengan satu atau lebih gugus
Pereaksi FolinCiocalteu merupakan
hidroksil yang terikat pada atom
larutan kompleks ion polimerik yang
karbon dari cincin aromatik tersebut.
dibuat dari asam fosfomolibdat dan
Gugus
asam heteropolifosfotungstat yang
berkontribusi
terdiri dari air, natrium tungstat,
terhadap aktivitas antioksidan dan
natrium molibdat, asam fosfat, asam
memainkan peranan penting dalam
klorida, litium sulfat, dan bromin.
penangkapan radikal bebas karena
Senyawa fenolik bereaksi dengan
gugus hidroksil dari senyawa fenolik
oksidator
fosfomolibdat
dibawah
dapat mendonorkan atom hidrogen
kondisi
alkalis
menghasilkan
sehingga dapat menstabilkan senyawa
senyawa
fenolat
metode
fenol
benzena
ditentukan
dengan
total
cincin
dan
kompleks
yang
memiliki
hidroksil
dalam
secara
cincin
fenolik langsung
radikal bebas (Rezaeizadeh, 2011).
molibdenum-tungsten berwarna biru.
Berdasarkan
hasil
penelitian
Tingginya intensitas warna biru yang
didapatkan kadar total fenol dalam
terbentuk setara dengan banyaknya
buah jeruk lemon (C.limon) 110,25
kandungan senyawa fenolik dalam
mg GAE/100ml sedangkan pada
bahan. Total fenolik dalam sampel
jeruk nipis (C.aurantiifolia) 116,5 mg
diperoleh dengan memasukkan nilai
GAE/100 ml. Kadar total fenol dalam
absorbansi sampel pada persamaan
buah jeruk dapat berbeda karena
72
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
faktor kematangan dimana pada buah
Berdasarkan
uji
aktivitas
yang mentah mengandung kadar total
antioksidan Jeruk Lemon (Citrus
fenol yang lebih tinggi (Rekha et al.,
limon) dan
2012).
aurantiifolia) diperoleh nilai IC50
Pada uji aktivitas antioksidan,
pada
Jeruk
jeruk
Nipis
lemon
(Citrus
(C.limon)
air perasan buah jeruk dibuat menjadi
49,593 !g/ml dan pada jeruk nipis
beberapa
(20ppm,
49,589
40ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100ppm)
radikal
dan
pikrilhidrazil)
konsentrasi
diuji
denganmenggunakan
!g/ml.
Uji ini menggunakan
DPPH
(2,2
difenil-1-
dimana
senyawa
radikal DPPH. Tujuan pembuatan
antioksidan akan bereaksi dengan
beberapa
konsentrasi
radikal DPPH melalui mekanisme
mencari
nilai
ini
IC50.
adalah Dengan
donasi
atom
hidrogen
dan
menggunakan persamaan matematis
menyebabkan
yang
melalui
DPPH dari ungu menjadi kuning yang
dan
diukur pada panjang gelombang 517
perasan.Inhibisi
nm (Molyneux, 2004). Parameter dari
didapatkan
korelasiantara
inhibisi
konsentrasi merupakan
presentasi
peluruhan
metode
peluruhan
DPPH
ini
adalah
warna
nilai
warna ungu yang dapat dihitung dari
inhibition concentration 50% (IC50)
absorbansinya.
setiap
atau konsentrasi yang dapat meredam
konsentrasi perasan akandiberikan
aktivitas radikal bebas sebesar 50%.
radikal bebas dan dibiarkan bereaksi
Suatu senyawa dikatakan memiliki
selama 30 menit, waktu efektif untuk
aktivitas
sampel uji dan DPPH bereaksi karena
sangat kuat bila nilai IC50 kurang dari
telah memasuki tahapan propagasi
50 ppm, kelompok kuat IC50 antara
(Molyneux,
50-100 ppm, kelompok sedang jika
Pada
2004).
Persentase
antioksidan
kelompok
peredaman ditunjukkan pada Tabel 3
nilai
sedangkan
konsentrasi
kelompok lemah jika nilai IC50
perasan kedua buah jeruk dengan
antara 150-200 ppm (Molyneux,
persentase inhibisi ditunjukkan pada
2004). Sehingga diketahui bahwa
Gambar 1 dan 2.
aktivitas antioksidan pada buah jeruk
hubungan
IC50
101-150
ppm,
dan
lemon dan jeruk nipis merupakan
73
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
kelompok antioksidan yang sangat
membran
kuat.
yang
menyebabkan fungsi permeabilitas
sangat kuat ini diduga dipengaruhi
selektif, fungsi pengangkutan aktif,
senyawa fenol, senyawaan triterpena
pengendalian susunan protein sel
pentasiklik, vitamin C, zat warna
bakteri
seperti klorofil, senyawaan sulfur,
integritas sitoplasma berakibat pada
ataupun nitrogen yang dapat berperan
lolosnya makromolekul, dan ion dari
sebagai zat antioksidan (Khamsah et
sel. Sel bakteri kehilangan bentuknya
al. 2006)
sehingga lisis, namun persenyawaan
Aktivitas
antioksidan
Berdasarkan uji aktivitas anti-
sitoplasma
terganggu.
bakterisid
lemon
konsentrasinya
nipis
pertumbuhan
terhadap
bakteri
E.coli
Gangguan
fenolat bersifat bakteriostatik atau
mikroba dari air perasan buah jeruk dan
bakteri
Faktor
lain
tergantung
dari
(Rahayu,
2000).
yang
mempengaruhi
menunjukan bahwa air perasan buah
aktivitas antimikroba dari air perasan
jeruk
kedua
lemon
dan
nipis
dengan
buah
jeruk
adalah
asam.
konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan
Keasaman pada buah jeruk lemon dan
100%
menghambat
nipis disebabkan oleh kandungan
pertumbuhan bakteri tersebut. Hal ini
asam organik berupa asam sitrat
menunjukkan adanya senyawa aktif
dengan konsentrasi yang tinggi juga
antibakteri dalam air perasan buah
dapat menjadi salah satu faktor yang
jeruk nipis yang diduga diperoleh dari
dapat
kandungan kimia yang terdapat di
bakteri tersebut (Astawan, 2008). pH
dalamnya,
yang
dapat
diantaranya
seperti
rendah
berperan
terhadap
semakin baiknya daya hambat dari air
sebagai bakterisidal, yang mungkin
perasan buah jeruk nipis terhadap
mampu menghambat pertumbuhan
pertumbuhan bakteri (Razak, 2013).
bakteri
yang
atsiri,
pertumbuhan
bersifat
dari
fenol
minyak
menghambat
E.coli.Kemampuan
bakterisidal dari fenol yaitu dengan mendenaturasikan
protein
dan
merusak membran sitoplasma sel. Ketidakstabilan pada dinding sel dan
PENUTUP
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ada
perbedaan
aktivitas
74
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
antioksidan dan antimikroba pada kedua jeruk, dimana buah jeruk lemon
(C.limon)
aktivitas
antioksidannya lebih tinggi daripada dan Jeruk Nipis(C. aurantiifolia), sedangkan aktivitas antimikroba jeruk Nipis(C.
aurantiifolia)lebih
tinggi
daripada jeruk lemon (C.limon). Saran yang diperoleh dalam penelitian ini, sebaiknya dilakukan uji kadar vitamin C, uji Total Flavonoid, uji
pH
dan
sebagainya
untuk
mengeksplorasi lebih mendalam akan faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap aktivitas antioksidan dan aktivitas antimikroba dari kedua jenis jeruk.
DAFTAR PUSTAKA
Acton, A. 2013. Issues in General Food Research. Georgia: Scholarly Editions Adawiyah, Sukandar, D., dan Muwanah, A. 2008. Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Komponen Bioaktif Sari Buah Namnam. Jurnal Kimia Valensi 1 (2) Astawan, Made dan Andreas Leomitro Kasih, 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 98 Fejzsic A & Cavar. 2014. Phenolic Compounds and Antioxidant Activity of Some Citruses. Bulletin of the Chemists and
Atik Kurniawati
Technologists of Bosnia and Herzegovina 2014, 42, 1-4 Hanani, E.2015. Analisis Fitokimia. Jakarta:EGC Khamsah SM, Akowah G, Zhari I. 2006. Antioxidant activity and phenolic contentof orhosiphon stamineus Benth from different geofraphical origin. J Sust SciManagement 1:14-20 Miller HE, F Rigelholf, L Marquart, A Prakash, M Kanter. 2000. Antioxidant content of whole grain breakfast cereals, fruits and vegetables. Journal of The American College ofNutrition. 19 (3) Moghimipour, E&Handali, S.2005. Saponin: Properties, Methods of Evaluation and Applications. Annual Research & Review in Biology 5(3): 207-220 Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable Free Radical Dyhenylpicrylhydrazil (DPPH)For Estimating Antioxidant Activity. Journals science and technology: 26:211-219. Oakenfull, D. 1981. Saponins in food—a review. Food Chemistry, 7 (1), 19-40. Oleszek, W. A. 2002. Chromatographic determination of plant saponins. Journal of chromatography A, 967 (1), 147-162. Razak, A., Djamal,A., Revilla, G. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas 2(1)
75
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 64-76
Atik Kurniawati
Rahayu, P. Winiati. 2000. Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Vol 11(2). Rekha C, Poornima G, Manasa M, Abhipsa V, Devi JP, Kumar HTV, Kekuda TRP. 2012. Ascorbic acid, total phenol content and antioxidant activity of fresh juice of four ripe and unripe citrus fruits. Research Article. Chemical Science Transactions. 1(2): 303- 310. Rezaeizadeh A, Zuki ABZ, M Abdollahi, Goh YM, Noordin MM, Hamid M, Azmi TI. 2011. determination of antioxidant activity in methanolic and chloroformic extract of momordica charantia. African Journal ofBiotechnology.10(24) Rorong Johnly A, Suryanto, Edi. 2010. Analisis fitokimia enceng gondok ( Eichhorniacrassipes) dan efeknya sebagai agen photoreduksi Fe3+. Chem. Prog . 3(1): 33-41. Tokusoglu O., Hall C. 2011. Fruit and Cereal Bioactives: Sources, Chemistry, and Applications. Taylor & Francis.
76