LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR ± DASAR AGRONOMI PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI
OLEH : FEBRI IRAWAN 05091002006 KELOMPOK V
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2009
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM DASAR - DASAR AGRONOMI
Nama
: Febri Irawan Irawa n
Nim
Tanggal : 06 April 2010
: 05091002006
Asisten :
Jurusan
: TEKPER
1. Agustino Agustino
Kelompok
: V ( lima )
2. Agung Setiawan 3. Deny Ferdison 4. Ricky Erwanto 5. Ika Maryanti 6. Mayang Segara 7. Sheli Arizona 8. Nur Rahmawati N
Judul
: Intensitas Cahaya Matahari
Nilai
:
A. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh intensitas intensitas cahaya matahari pada tumbuhan kacang hijau dan jagung.
B. Hasil
1. Sistematika a. Kacang Hijau (Vigna (Vigna radiata) radiata) Divisio
: Spermathophyta Spermathophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyldonae
Ordo
: Rosales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Vigna
Spesies
: Vigna radiata
b. Jagung( Jagung( Zea mays ) Divisio
: Spermatophyta
Subdividio
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Poales
Famili
: Gramineae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays
2. Tabel 1. Tabel pengamatan kacang hijau ( naungan ) Pengamatan
Polibag
Jumlah
Tanaman
tanaman
Jumlah
Tinggi
daun
daun
hidup
Hari ke-2 19-03-2010
1
Jumat 2
3
4
5 Hari ke-4 21-03-2010
1
Minggu 2
3
4
1
1
2
2 cm
1
2
2
2 cm
1
1
2
2 cm
1
2
2
2 cm
1
1
2
2 cm
1
2
2
2 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
2
2 cm
1
2
2
3 cm
1
1
2
10 cm
1
2
2
12 cm
1
1
2
7,5 cm
1
2
2
11 cm
-
1
-
-
1
2
2
14 cm
1
1
2
11,5 cm
1
2
2
9,5 cm
5 Hari ke-6 23-03-2010
1
Selasa 2
3
4
5 Hari ke-8 25-03-2010
1
Kamis 2
3
4
5 Hari ke-10 27-03-2010
1
Sabtu 2
3
4
1
1
2
11,5 cm
1
2
2
11,4 cm
1
1
2
12,5 cm
1
2
2
12 cm
1
1
2
13 cm
1
2
2
12 cm
1
1
2
13 cm
1
2
2
12 cm
1
1
2
13 cm
1
2
2
12 cm
1
1
2
12 cm
1
2
2
14 cm
1
1
4
14 cm
1
2
4
13 cm
1
1
4
16 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
17 cm
1
2
4
14 cm
1
1
4
19 cm
1
2
4
19 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
5 Hari ke-12 29-03-2010
1
Senin 2
3
4
5
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
19 cm
1
2
4
16,5 cm
1
1
4
25,5 cm
1
2
4
25,5 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
Jumlah
Tinggi
daun
daun
2. Tabel pengamatan kacang hijau ( ta npa naungan )
Pengamatan
Polibag
Jumlah
Tanaman
tanaman hidup
Hari ke-2 19-03-2010
1
Jumat 2
3
4
5 Hari ke-4 21-03-2010
1
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
-
1 cm
-
2
-
-
1
1
-
1 cm
-
2
-
-
1
1
-
1 cm
1
2
-
1 cm
1
1
-
1 cm
1
2
-
1 cm
1
1
2
5 cm
1
2
2
4,8 cm
Minggu
2
3
4
5 Hari ke-6 23-03-2010
1
Selasa 2
3
4
5 Hari ke-8 25-03-2010
1
Kamis 2
3
4
5 Hari ke-10 27-03-2010
1
1
1
2
6,2 cm
1
2
2
6 cm
1
1
2
6,5 cm
1
2
2
6,8 cm
1
1
2
7 cm
1
2
2
1 cm
1
1
2
6,5 cm
1
2
2
6 cm
1
1
2
7,5 cm
1
2
2
7 cm
1
1
2
10 cm
1
2
2
9 cm
1
1
2
8,5 cm
1
2
2
9 cm
1
1
2
10 cm
1
2
2
8 cm
1
1
2
8 cm
1
2
2
10 cm
1
1
5
10 cm
1
2
5
12 cm
1
1
5
15 cm
-
2
-
-
1
1
5
10 cm
1
2
5
13 cm
1
1
5
9 cm
1
2
5
10 cm
1
1
5
8 cm
1
2
5
11 cm
1
1
5
15 cm
1
2
5
16 cm
Sabtu
2
3
4
5 Hari ke-12 29-03-2010
1
Minggu 2
3
4
5
1
1
5
18 cm
-
2
-
-
1
1
5
16 cm
1
2
5
17 cm
1
1
5
14 cm
1
2
5
16 cm
1
1
5
14 cm
1
2
5
16 cm
1
1
5
20 cm
1
2
5
22 cm
1
1
5
25,7 cm
-
2
-
-
1
1
5
21 cm
1
2
5
18,3 cm
1
1
5
21,3 cm
1
2
5
21 cm
1
1
5
17 cm
1
2
5
20,2 cm
Tanaman
Jumlah
Tinggi
daun
daun
3. Tabel pengamatan jagung ( naungan ) Pengamatan
Polibag
Jumlah tanaman hidup
Hari ke-2 19-03-2010
1
Jumat 2
3 4
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
5 Hari ke-4 21-03-2010
1
Minggu 2
3
4
5 Hari ke-6 23-03-2010
1
Selasa 2
3
4
5 Hari ke-8 25-03-2010
1
Kamis 2
3 4
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
2
7,5 cm
-
2
-
-
1
1
2
8 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
1
2
-
0,5 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
2
10 cm
-
2
-
-
1
1
2
11 cm
1
2
2
4 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
2
-
-
1
4
25 cm
1
5 Hari ke-10 27-03-2010
1
Sabtu 2
3
4
5 Hari ke-12 29-03-2010
1
Senin 2
3
4
5
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
29 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
Jumlah
Tinggi
daun
daun
-
-
4. Tabel pengamatan jagung ( tanpa naungan )
Pengamatan
Polibag
Jumlah
Tanaman
tanaman hidup
Hari ke-2
1
-
1
19-03-2010 Jumat
2
3
4
5 Hari ke-4 21-03-2010
1
Minggu 2
3
4
5 Hari ke-6 23-03-2010
1
Selasa 2
3
4
5 Hari ke-8
1
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
-
1 cm
1
2
-
0,5 cm
1
1
-
0,3 cm
1
2
2
4 cm
1
1
2
3 cm
-
2
-
-
1
1
2
4 cm
1
2
1
3,5 cm
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
1
4 cm
1
2
1
3 cm
1
1
1
2 cm
1
2
2
6 cm
1
1
2
5 cm
-
2
-
-
1
1
2
6 cm
1
2
2
5 cm
1
1
1
3 cm
-
2
-
-
1
1
4
14 cm
25-03-2010 Kamis
2
3
4
5 Hari ke-10 27-03-2010
1
Sabtu 2
3
4
5 Hari ke-12 29-03-2010
1
Senin 2
3
4
5
1
2
4
15 cm
1
1
4
11 cm
-
2
-
-
1
1
4
13 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
15 cm
-
2
-
-
1
1
4
17 cm
1
2
4
19 cm
1
1
4
15 cm
-
2
-
-
1
1
4
17 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
18 cm
-
2
-
-
1
1
4
33 cm
1
2
4
21,5 cm
1
1
4
18,5 cm
-
2
-
-
1
1
4
27 cm
-
2
-
-
-
1
-
-
-
2
-
-
1
1
4
27,5 cm
-
2
-
-
C. Pembahasan
Cahaya adalah energy berbentuk gelombang elektromagnetik elektromagnetik uang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, bauk dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak. Ataupun cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Tanaman yang ya ng tumbuh dibawah cahaya sinar matahari dengan tana man yang tumbuh dibawah naungan atau tanpa cahaya sinar matahari memiliki ciri ± ciri tersendiri. Tanaman yang ditanam tanpa cahaya tetapi diberi sumber pangan dari tempat-tempat cadangan (misalnya biji, umbi, bulb) akan menjadi kuning dan mempunyai batang yang sangat panjang dan kurus. Tanaman yang sama, bila diberi cahaya, akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan pembentukan klorofil dan perangsangan fotosintesis, fotosintesis, dan mendapatkan strukturnya strukturnya yang normal. normal. Wujud morfologi dari tanaman yang kekurangan cahaya disebut (etiolasi), (etiolasi), dan dihubungkan dengan pengaruh cahaya kepada distribusi dan sintesis auksin. Biasanya auksin bergerak kebawah sepanjang batang secara seragam, tetapi cahaya dapat menembus menembus kedalam kedalam dan akibatnya akibatnya akan merusak atau mengalirkan auksin kearah lain dari yang terkena cahaya. Akibatnya pemanjangan batang berjalan jauh lebih cepat disisi yang jauh dari cahaya. Reaksi ini memerlukan cahaya dengan intensitas rendah sekali, jadi cahaya sedikitpun dapat menghambat etiolasi. Ketergantungan (pembentukan klorofil) pada cahaya, dipergunakan untuk membuat asparagus dan seledri yang diblansir (diputihkan). Di Eropa, ada kegemaran kegemaran pada asparagus dan seledri yang ya ng putih. Beberapa pigmen (antusianin) supaya dapat terbentuk juga memerlukan cahaya. Suatu varietas terong hanya membentuk pigmen ungu dibawah cahaya matahari, dan bagian dibawah kelopaknya akan berwarna putih. Serupa juga, buah-buahan yang dibentuk ditengah-tengah tajuk pohon-pohonnya tidak membentuk pigmen sebanyak yang diluar tajuk pohon. Keadaan cahaya cerah yang dingin menguntungkan pengubahan pati ke gula, yang selanjutnya menjadi tersedia untuk sintesis pigmen merah, yaitu antosianin. Di waktu malam dingin klorofil diuraikan menjadi pigmen karotenoid kuning yang
stabil lebih nampak. Situasi ini yang menerangkan perubahan warna-warna daun dimusim gugur. Cahaya
mempengaruhi
banyak
respons
lain
dari
tanaman,
termasuk
perkecambahan, pembentukan ubi dan bulb, pembungaan dan perbandingan kelamin pada bunga. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pembungaan dengan pengaruhnya pengaruhnya terhadap t erhadap fitokrom (phytochrome). Fitokrom dipengaruhi cahaya merah dan lewat merah pada spektrum cahaya. Bagi slada yang ditaruh dalam kegelapan atau diberi gelombang lewat merah tidak akan berkecambah, tetapi perkecambahan akan berlangsung pada gelombang yang lebih pendek, diakhir cahaya merah pada spektrum. Ini merupakan proses yang dapat dapat balik. Pengaruh cahaya pada perkembangan tanaman yang sering dihubungkan dengan lamanya penyinaran dan kegelapan (fotoperoid). Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Berdasarkan kebutuhan cahaya maka tumbuhan dapat diklasifikasikan kepada tumbuhan cahaya terbuka (sun plant) dan tumbuhan naungan (shade plant). Tanaman kacang hijau dan kacang tanah merupakan tanaman yang termasuk ke dalam tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh (100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30 % akan menurunkan produktifitas tanaman tersebut. Tanaman yang ternaungi akan tumbuh memanjang, batangnya lemah, bunga dan polongnya juga terbentuk sangat sedikit. Sedangkan tanaman yang tidak ternaungi maka pertumbuhannya akan berjalan normal tidak terlalu tinggi dan kokoh (hal ini berlaku pada tanaman kacang hijau). Dalam pelaksanaan praktikum kali ini, dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan selama 2 minggu. Di sana terlihat bahwa tanaman di bawah naungan cenderung pertumbuhannya terhambat, namun pada hasil pengamatan terlihat bahwa tanaman yang ternaungilah yang tumbuh lebih panjang, mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan batang tanaman terus berusaha mencari sinar matahari, karena sinar matahari sangat berguna bagi fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi surya menjadi energi kimia yang dapat digunakan dalam metabolisme. Radiasi adalah merupakan cara pergerakan energi dar i titik atau suatu tempat ke tempat lainnya.
Batang tanaman yang tumbuh tinggi di bawah naungan tidak akan tumbuh kuat dan kokoh, kokoh, karena pertumbuhannya hanya ditunjang ditunjang energi yang sedikit karena tidak bisa memasak memasa k bahan makanannya makana nnya dengan energi yang sangat minim. mini m. Tanaman Tanama n yang berada di bawah naungan, kemungkinan akan mati menjadi lebih besar, karena persaingan terjadi antar tanaman yang menaungi dan tanaman dinaungi menjadi sangat ketat. Tanaman yang ternaungi akan lebih sedikit memperoleh sinar matahari bahkan bisa tidak memperoleh sinar sama sekali, oleh karena itulah dalam praktikum kali ini, tanaman yang ternaungi pada minggu terakhir akan mudah udah mati, baik kacang hijau atau pun kacang kacang tanah, tanah, meskipun pada pada awal pertumbuhan batangnya batangnya begitu panjang mengungguli mengungguli pertumbuh p ertumbuhan an panjang panja ng tanaman yang tidak t ernaungi. Pengamatan yang dilakukan selama dua minggu, terlihat tanaman yang tidak dinaungi oleh tanaman lain/ tempat teduh t eduh akan tumbuh dengan baik. Sedangkan yang ternaungi, seluruh tanaman mati. Hal ini disebabkan karena tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang memerlukan penyinaran matahari pe nuh. Mutu
dan Jumlah cahaya
Pancaran cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman terbatas hampir seluruhnya pada spektrum cahaya nampak. Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran spektrum cahaya nampak (yaitu cahaya putih, cahaya matahari) diberikan. Energi cahaya, yang diuraikan dengan istilah partikel disebut photons disebut photons (quanta). Berbanding terbalik dengan panjang gelombang . Jadi, cahaya nampak dari gelombang yang berbeda, yang kami lihat dengan beberapa warna, memeberikan kebutuhan kebutuhan energi yang berbeda. Reaksi cahaya dari tanaman tana man
( fotosintesis,
fototropisme dan foto periodisme) didasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik yang memepunyai respons pada berbagai panjang gelombang. Cahaya matahari merupakan sumber sumber / unsur utama dari hampir semua semua energi yang energi yang dikonsumsi di muka bumi ini, terutama energi yang dipakai oleh mahluk hidup, sepeti manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi matahari menjadi energi kimia, yang dapat digunakan untuk
berbagai metabolisme. Hasil metabolisme berupa senyawa yang mengandung energi dapat dipakai lagi oleh organisme organis me yang tidak melakukan fotosintesis. Cahaya mempunyai peranannya terhadap tana man, meliputi dua aspek penting yaitu : 1. Aspek intensitasnya (kualitas cahaya) besarnya energi foton yang dapat diberikan kepada tanaman. Satuan yang dipakai adalah foot candle, ly/hari, w/m.menit, dan sebagainya. 2. Aspek lamanya cahaya (kuantitas cahaya), periode tanaman menerima cahaya pada siang hari, satuan yang dipakai a dalah jam. Intensitas cahaya yang sangat tinggi di siang hari berakibat meningkatnya hasil fotosintesis bruto. Bila siang hari cahaya surya surya terik, ter ik, kemudian diikuti suhu udara rendah di malam hari, akan menguntungkan tanaman karena akan meningkatkan produk fotosintesis netto. Fotosintesis netto adalah hasil fotosintesis bruto setelah dikurangi dengan pros es respirasi. Produk fotosintesis bruto sangat ditentukan oleh intensitas radiasi PAR dan tingginya suhu daun yang diakibatkan oleh penyerapan radiasi gelombang pendek tersebut. Pada daun yang memperoleh radiasi surya langsung di puncak tajuk, laju fotosintesis tidak terlalu terpengaruh oleh suhu udara. Sedangkan untuk respirasi yang berlangsung kontinyu 24 jam dan kecepatannya sangat dipengaruhi oleh suhu udara atau radiasi infra merah. Pada siang hari terik dan langit bersih di waktu musim kemarau cahaya surya dapat mendekati jumlah 10.000 foot candle, tetapi hanya 25±30 % yang dimanfaatkan tanaman pada umumnya. Tingkat kejenuhan tanaman akan cahaya berbeda-beda tergantung kepada species tanaman. Pada tingkat cahaya jenuh penambahan intensitas cahaya tidak meningkatkan intensitas fotosintesis. fotosintesis.
D.
K esimpulan dan Saran
K esimpulan :
1. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang ditangkap tanaman t esebut. esebut. 2. Pada tanaman dengan naungan tanaman tumbuh lebih panjang tetapi warnanya pucat mengandung sedikit klorofil. 3. Pada tanaman tanpa naungan tanaman memiliki banyak klorofil dan tumbuh lebih pendek bila dibandingkan dengan yang dibawah naungan. 4. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi keberlangsungan makhluk hidup di bumi, termasuk tanaman. 5. Cahaya
matahari
mempengaruhi
perkecambahan,
marfogenesis,
dan
fotoperiodesitas.
Saran :
1. Berikan pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara memilih benih yang baik. 2. Agar percobaan ini lebih teliti supaya hasilnya lebih maksimal dan penempatan benih kacang hijau yang dibawah nungan lebih baik jika diletakkan di dalam ruangan yang tidak tembus cahaya sehingga dapat diamati dengan jelas perbedaannya. 3. Perhatikan praktikan pada saat menanam benih kacang hijau dan jagung, agar apa yang ditanam tersebut bisa tumbuh dengan baik. 4. Perhatikan praktikan pada saat meyiram tanaman yang telah ditanam pada setiap hari penelitian, apakah praktikan tersebut benar ± benar menyiram tanaman tersebut atau tidak, ataupun hanya mencontek hasil pengamatan dari kelompok lain. 5. Berikan kembali pengetahuan kepada praktikan, apakah yang telah di dapat dalam pengamatan tersebut dan faktor ± faktor apa saja yang dapat menghambat dari pengamatan tersebut. t ersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Djakfar, Z.R, Dartius, Ardi, Suryati, D, Yuliadi, E, Hadiyono, Sjofyan, Y, Aswad, M, dan Sagiman, S. 1990.
Dasar-dasar
Agronomi . Palembang : BKS-B
USAID. Fitter, A.H, dan Hay, R.K.M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Lakitan, B. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sutopo, L. 1984. Teknologi Benih. Benih. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Untung, K. 2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Jakarta : Universitas Gajah Mada. Tjitrosomo, Tjitrosomo, S.S., Kusumaningrat, T., Sunarso, Sunarso, H., Mondong, Mondong, R., Sudiato Sudiato A. A. 1983. 1983. Botani Umum I . Bandung : Angkasa Bandung. Oren L Justice dan Louis N Bass. Bass. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Benih . Jakarta : raja Grafindo Persada. Suhardi. 2007. Dasar- Dasar Bercocok Tanam. Tanam . Jakarta : Kanisius. Setiawan, Asep dan Wahju Qa mara Mugnisyah. Mugnisyah. 1995. Pengantar 1995. Pengantar Produksi Benih. Benih. Jakarta : Raja Grafindo Persada. J. Vink, G. 1984. Dasar- Dasar Usaha Tani di Indonesia . Jakarta : Yayasan Odor Indonesia