SATUAN ACARA PENYULUHAN STIMULASI, DETEKSI, DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK (SDIDTK)
MANAJEMEN PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITA K OMUNITAS S DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA DAN WILAYAH BINAAN SEKITARNYA
Disusun Oleh : 1.
Lidya Mega N. S.L.H, S. Keb
011513243018
2.
DesyMayasari, S. Keb
011513243082
3.
S. R. Herlinawati, S. Keb
011513243034
4.
SaevaAndriani, S. Keb
011513243083
5.
FitriaArdiyani, S. Keb
011513243027
6.
YuliaPramita R, S. Keb
011513243084
7.
Putri Dwi C, S. Keb
011513242088
8.
Tri RatnaJuita, S. Keb
011513243086
9.
Octavia Inawati, S. Keb
011513243085
10. EkaAstuti, S. Keb
011513243005
11. Denny Koesumarini, S. Keb
011513243014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara penyuluhan dengan judul Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini di Puskesmas Jagir Surabaya dan wilayah binaan sekitarnya ini telah mendapat persetujuan pada : Hari
:
Tanggal
:
Disusun oleh : 1.
Lidya Mega N. S.L.H, S. Keb
011513243018
2.
Desy Mayasari, S. Keb
011513243082
3.
S. R. Herlinawati, S. Keb
011513243034
4.
Saeva Andriani, S. Keb
011513243083
5.
Fitria Ardiyani, S. Keb
011513243027
6.
Yulia Pramita R, S. Keb
011513243084
7.
Putri Dwi C, S. Keb
011513242088
8.
Tri Ratna Juita, S. Keb
011513243086
9.
Octavia Inawati, S. Keb
011513243085
10. Eka Astuti, S. Keb
011513243005
11. Denny Koesumarini, S. Keb
011513243014
Surabaya, Mei 2016 Mengetahui, Pembimbing Akademik PSBP FK UNAIR Surabaya
Pembimbing Klinik Puskesmas Jagir Surabaya
Rize Budi A., S.Keb,Bd.,M.Kes. NIK 139111397
Siti Haniah, SST NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Tempat
: RT 07 RW 10 Kelurahan Jagir
Sasaran
: peserta posyandu balita RT 07 RW 10
Hari/Tanggal : Kamis / 12 Mei 2016 Alokasi waktu : 30 menit
I.
LATAR BELAKANG Masa balita adalah masa keemasan ( golden period ) yaitu masa puncak pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan tidak dapat diulang lagi.Berbeda dengan otak orang dewasa, otak balita (bawah 5 tahun) lebih plastis. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sisi negatifnya otak balita lebih peka terhadap lingkungan utamanya, lingkungan yang tidak mendukung seperti asupan gizi yang tidak adekuat, kurang stimulasi dan tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Pembinaan tumbuh Kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiata n stimulasi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada masa kritis tersebut diatas, melakukan stimulasi merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara, dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Melakukan Deteksi Dini penyimpangan tumbuh Kembang artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Melakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan tindakan koreksi
dengan
memanfaatkan
plastisitas
otak
anak
memperbaiki
penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh kembang normal atau penyimpangan tidak semakin berat, apabila balita perlu
dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi. II.
TUJUAN UMUM Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang SDIDTK, diharapkan peserta posyandu balita di RT 07 RW 10 mengetahui tentang tumbuh kembang anak dan cara stimulasinya.
III.
TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat : 1. Mengetahui tentang pengertian SDIDTK 2. Mengetahui manfaat SDIDTK 3. Melakukan stimulasi tumbuh kembang
IV.
POKOK BAHASAN 1. Pengertian SDIDTK 2. Manfaat SDIDTK 3. Cara melakukan stimulasi tumbuh kembang
V.
METODE Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi
VI.
MEDIA Power point dan Leaflet
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatanfasilitator
KegiatanPeserta
Media dan Alat
Pendahuluan (5 menit)
1. 2. 3. 4.
Memberikan salam Perkenalan dan kontrak waktu Menyampikan tujuan pembelajaran Menyampaikan ruang lingkup materi yang akan disampaikan dan metode yang akan digunakan. 5. Memotivasi peserta dengan menekankan pentingnya materi ini untuk dipahami
1. Menyambut salam 2. Mendengarkan 3. Memperhatikan dan aktif mengemukakan pendapat.
.
Penyajian (15 menit)
1. Menggali pengalaman yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak 2. Menyajikan materi dengan pokok bahasan:
1.Peserta memperhatikan penjelasan yang dilakukan oleh penyaji 2.Peserta aktif
Metode: Ceramah, Tanya jawab, demonstras i
Pengertian SDIDTK
Manfaat SDIDTK
bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat
Cara melakukan stimulasi tumbuh kembang 3. Tanya jawab 4. Memberikan evaluasi kepada peserta
Penutup (10Menit) VIII.
1. Menyimpulkan materi secara keseluruhan. 2. Salam penutup
Media: LCD Leaflet
1. Memperhatikan 2. Menjawab salam
PENGORGANISASIAN 1. Tugas Panitia a. Moderator 1. Membuka acara 2. Membacakan susunan acara 3. Mengendalikan acara sesuai dengan jadwal 4. Menutup acara b. Penyaji Menyajikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan c. Fasilitator Memfasilitasi jalannya penyuluhan d. Observer 1. Mengevaluasi pelaksanaan peserta 2. Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan e. Perlengkapan Mempersiapkan sarana f. Pembimbing Memberikan
bimbingan
kepada
mahasiswa
penyuluhan berlangsung lancar 2. Pengorganisasian 1. Moderator
: Tri Ratna J
2. Penyaji
: Putri Dwi C.
3. Fasilitator
: Denny K Yulia Pramitha
4. Observer
: Eka A Octavia I
5. Perlengkapan
: Dessy Mayasari
sehingga
acara
Fitria A. 6. Pembimbing klinik
: Siti Haniah, Amd.Keb
7. Pembimbing pendidikan : Rize Budi A, S.Keb, Bd. IX.
EVALUASI Struktur: 1. Semua anggota tim bertanggungjawab terhadap tugasnya 2. Kesiapan SAP 3. Kesiapan media : leaflet dan power point 4. Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan 5. Peserta hadir di tempat penyuluhan Proses: a. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. b. Tersedia sarana dan prasarana pendukung kegiatan c. Peserta
diharapkan
mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab
pertanyaan dengan benar Hasil: a. Peserta yang hadir minimal 10 orang b. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang materi sesuai dengan penyuluhan yang diajukan setelah penyuluhan
X.
DAFTAR PERTANYAAN 1. Pengertian deteksi dini tumbuh kembang Jawaban
:
Deteksi
kegiatan/pemeriksaan
dini untuk
tumbuh
kembang
menemukan
secara
anak
adalah
dini
adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. 2. Sebutkan 2 usia balita yang perlu dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang Jawaban : 0-6 tahun setiap 3 bulan (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dst sampai 72 bulan) 3. Sebutkan cara deteksi dini pertumbuhan pada anak Jawaban : Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB) & Lingkar kepala anak
DAFTAR PUSTAKA: Hidayat, A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta :Salemba Medika: Jakarta Depkes RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar . Jakarta: Depkes RI. Maritalia, Dewi. 2009. Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (Sdidtk) Balita Dan Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2009 . Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak . Jakarta : EGC. Suherman. 2000. Buku saku perkembangan anak . Jakarta : EGC.
MATERI
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran, fisik, dan struktur tubuh, sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2007. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI, 2007). Sedangkan menurut Suherman (2000) perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang teratur sebagai akibat kematangan. Pengertian perubahan progresif adalah perubahan menuju kemajuan. Pengertian teratur berarti dalam perkembangan terdapat interelasi antara tugas-tugas perkembangan sebelumnya, saat ini, dan persiapan menghadapi tugas perkembangan selanjutnya.
B.
Ciri-ciri dan Prinsip Tumbuh kembang Anak Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 1) Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan
terjadi
bersamaan
dengan
pertumbuhan.
Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. 2) Pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
tahap
awal
menentukan
perkembangan selanjutnya Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak akan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini
merupakan
masa
kritis
karena
akan
menentukan
perkembangan
selanjutnya. 3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Sebagaimana pertumbuhan,perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak. 4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dantinggi badannya serta bertambah kepandaiannnya. 5) Perkembangan mempunyaipola yang tetap Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum yang tetap, yaitu: b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kearah kaudal atau anggota tubuh (pola cephalokaudal) c. Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagiandistal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal). 6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berutrutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsipyang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensiyang dimiliki anak.
2. Pola perkembangan dapat diramalkan Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan. C.
Pengertian Stimulasi, Deteksi,dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) SDIDTK merupakan pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa 6 tahun pertama kehidupan dengan kemitraan antara keluarga, masyarakat dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial). Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Pengertian Stimulasi, Intervensi dan Deteksi dini adalah:
Stimulasi tumbuh kembang adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 – 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh ibu, ayah, pengganti orang tua/pengasuh anak, anggota keluarga lain atau kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Intervensi adalah tindakan tertentu pada anak untuk mengatasi perkembangan kemampuannya yang menyimpang karena tidak sesuai dengan umurnya. Penyimpangan bisa salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi kemandirian anak.
Deteksi dini tumbuh kembang adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian
perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. D.
Jenis & Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Deteksi Penyimpangan Pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui status gizi (baik/kurang/lebih/buruk) dan lingkar kepala (normal, mikrosefali dan makrosefali). 1. Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB) Untuk menentukan status gizi anak, normal, kurus, kurus sekali atau gemuk. 2. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA) Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal
Deteksi
Penyimpangan
Perkembangan,
yaitu
untuk
mendeteksi
keterlambatan perkembangan yang dapat dilakukan dengan: 1) Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) Untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. 2) Tes Daya Dengar (TDD) Untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak. 3) Tes Daya Lihat (TDL) Untuk mendeteksi secara dini kelainaan daya lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman penglihatan menjadi lebih besar.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk menemukan gangguan secara dini adanya masalah emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Bila penyimpangan mental emosional terlambat diketahui maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Deteksi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan.
1. Deteksi dini masalah mental emosional pada anak pra sekolah. Bertujuan
untuk
mendeteksi
secara
dini
adanya
penyimpangan/masalah mental emosional pada anak pra sekolah 2. Deteksi dini autis pada anak pra sekolah. Bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18 bulan sampai 36 bulan.
E.
Jadwal SDIDTK Adapun Jadwal kegiatan dan jenis deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga kesehatan adalah sebagai berikut : Jenis Skrining/ Deteksi Dini penyimpangan Tumbuh Kembang
Umur anak
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan BB/TB LK
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan KPSP
TDL
TDD
0 bulan
3 bulan
6 bulan
9 bulan
12 bulan
15 bulan
18 bulan
21 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
42 bulan
48 bulan
54 bulan
60 bulan
Deteksi Dini penyimpangan Mental Emosional KMME
CHAT
GPPH
66 bulan
72 bulan
Keterangan : BB/ TB : Berat Badan Terhadap Tinggi Badan LK
: Lingkar Kepala
TDD
: Tes Daya Dengar
TDL
: Tes Daya Lihat
KPSP
: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional CHAT
: Checklist for Autism in Toddlers
GPPH
: Gangguan Perhatian dan Hiper Aktifvitas.
Aspek-Aspek Perkembangan yang dipantau : 1. Kemampuan Gerak Kasar (GK) atau Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot – otot besar seperti duduk, berdiri, dsb. 2. Kemampuan Gerak Halus (GH) atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tertentu dan di lakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mangamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb. 3. Kemampuan berbicara dan bahasa adalah aspek yang bearhubungan dengan kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dsb. 4. Kemampuan
bersosialisasi
berhubungan dengan
dan
kemandirian
kemampuan mandiri
adalah
anak
aspek
yang
(makan sendiri,
membereskan mainan selesai bermain, berpisah dengan ibu/atau pengasuh anak, bersosialisasi dan ber interaksi dengan lingkungannya dsb.