SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGERTIAN MANAJEMEN INFORMASI (Sap 1)
KELOMPOK 4
1. I Gusti Ayu Ipik Indraswari
(1506205093)
2. Putu Arina Indah Puspita Dewi
(1506205095)
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2017
PENGERTIAN MANAJEMEN INFORMASI 1. PERHATIAN PADA MANAJEMEN INFORMASI Alasan para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi yaitu ada dua alasan yang utama. Pertama, kegiatan bisnis telah menjadi semakin rumit. Kedua, computer telah menjadi kemampuan yang semakin baik.
Kerumitan kegiatan bisnis yang semakin meningkat, semua perusahaan terkena pengaruh ekonomi internasional dan bersaing dalam pasar internasional, teknologi bisnis menjadi semakin rumit, batas waktu untuk bertindak semakin singkat, dan terdapat pula kendala-kendala sosial.
Pengaruh ekonomi internasional, pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai relative mata uang tiap negara. Pembeli melakukan pembelian di negara-negara yang mata uangnya memiliki nilai paling besar. Sebagai contoh, saat meksiko mendevaluasikan peso pada akhir 1980an, banyak turis amerika serikat yang memutuskan untuk berlibur di Meksiko daripada di tempat lain, seperti Hawai.
Persaingan dunia, persaingan terjadi pada skala dunia, perusahaan tidak lagi bersaing pada daerah geografisnya saja. Dampak persaingan ini dapat dilihat pada impor dari luar negeri.
Kerumitan Teknologi yang meningkat, perusahaan-perusahaan melakukan investasi pada teknologi ini supaya mereka dapat melaksanakan operasi yang diperlukan. investasi pada teknologi seperti : bar code scanner, automated teller machine, dan closed circuit television, robot-robot pabrik dan peralatan otomatis penanganan dan penyimpanan barang dagangan .
Batas waktu yang semakin singkat, para wiraniaga melakukan pemasaran melalui telepon untuk menghubungi pelanggan mereka dalam beberapa detik. Perintah penjualan dikirim secara elektronik dari satu computer ke yang lain. Dan pabrik membuat jadwal pengiriman material agar tiba tepat pada waktunya (just in time).
Kendala-kendala sosial, anehnya tidak semua tekanan mendukung produksi. Sebagian masalah mendorong non-produksi. Hal ini nyata pada produk dan jasa yang tidak diinginkan masyarakat. Keputusan-keputusan bisnis harus didasarkan pada faktor-faktor ekonomis, tetapi keuntungan dan biaya social harus juga dipertimbangkan. Perluasan pabrik, produk baru, tempat penjualan baru, dan tindakan-tindakan serupa semuanya harus dipertimbangkan dampaknya pada lingkungan. Setiap pengaruh ini memberi kontribusi pada kerumitan bisnis.
Kemampuan Komputer yang Semakin Baik Dalam hal ukuran dan kecepatannya, komputer-komputer tahun 1950an dan 1960-an ditempatkan dalam “ruangan besar” dan hanya boleh disentuh oleh para spesialis komputer perusahaan. Para pemakai tidak pernah berhubungan langsung dengan perangkat keras , tetapi pengaturan seperti ini dirasa cocok para pemakai. Umumnya, para pemakai tidak tahu cara menggunakan komputer dan takut untuk belajar. Para pemakai sekarang, sebaliknya, sangat mungkin memiliki komputer mikro diruangan mereka. Para pemakai sekarang tidak memandang komputer sebagai sesuatu yang istimewa tetapi sebagai bagian peralatan kantor yang dibutuhkan.
2. PARA PEMAKAI INFORMASI Awalnya, pemakaian output computer adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan. Sebagai informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi. Tetapi bukan hanya manajer yang mmperoleh manfaat dari SIM. Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai juga berada di luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan. Para pemegang saham menerima cek dividen, dan
pemerintah menerima laporan pajak. SIM bukanlah suatu system untuk memproduksi informasi manajemen. Melainkan informasi pemecahan masalah. Kita mengetahui bahwa para pemakai computer adalah : Manajer Non-manajer Orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan Namun, dalam hal ini, kita lebih menekankan penggunaan oleh manajer. 1)
Manajer Manajer dapat ditemukan dimana-mana, tetapi perlu disadari bahwa mereka ada di berbagai tingkat dan dalam berbagai area bisnis di dalam perusahaan. a) Tingkat-Tingkat Manajemen Manajer pada puncak hirarki organisasi, seperti direktur dan para wakil direktur sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis (strategic palnning level). Istilah ini menunjukkan pengaruh yang ditimbulkan keputusan-keputusan tersebut pada seluruh organisasi selama beberapa tahun yang akan datang. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi. Tingkat mereka dinamakan tingkat pengendalian manajemen (management control level) oleh mereka yang menyadari bahwa adalah tanggung jawab mereka mengubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuan tercapai. Manajer tingkat bawah mencakup
kepala
departemen,
penyelia,
dan
pemimpin
proyek,
yang
bertanggungjawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan terendah ini disebut tingkat pengendalian operasional (operational control level), karena disinilah operasi perusahaan berlangsung. Saat merancang informasi, penting untuk mempertimbangkan tingkatan manajemen karena hal ini dapat mempengaruhi sistem informasi dan cara penyajiannya. Para manajer pada tingkat perencanaan strategis yang menekankan informasi lingkungan daripada para manajer ditingkat yang lebih bawah dan para manajer ditingkat pengendalian operasional menganggap informasi internal sebagai yang paling penting. Sedangkan para manajer tingkat perencanaan strategis memilih
informasi dalam bentuk ringkas, sedangkan para manajer tingkat pengendalian operasional memilih bentuk yang lebih rinci. b) Area Bisnis Disamping berbagai tingkat organisasi tersebut, manajer terdapat dalam berbagai area bisnis perusahaan, tempat berbagai sumber daya dipisahkan menurut pekerjaan yang dilakukan. Tiga area bisnis yang tradisional adalah pemasaran, manufaktur, dan keuangan. Belakangan ini, dua area tambahan menjadi semakin penting , yaitu sumber daya manusia dan jasa informasi. Istilah jasa informasi (information services) menggambarkan unit organisasi perusahaan, yang bertanggungjawab untuk mengelola sumber daya informasi perusahaan. 2) Fungsi-Fungsi Manajemen. Henri Fayol menyatakan bahwa para manajer melaksnakan lima fungsi –fungsi manajemen yang utama, yaitu a) Pertama, manajer merencanakan apa yang akan dilakuakn perusahaan b) Kemudian mengorganisasikan untuk mencapai rencana tersebut c) Selanjutnya menyusun staf organisasi dengan sumber daya yang diperlukan d) Akhirnya melakukan pengendalian sumber daya, menjaganya agar dapat beroperasi dengan optimal
Gambar 1 Menggambarkan Bagaimana Tingkatan Manajemen dapat Mempengaruhi Penekanan pada berbagai Fungsi Manajemen.
3) Peran-Peran Manajerial.
Henry Minzberg, professor pada McGill University di Kanada mengembangkan kerangka kerja yang leboh rinci yang terdiri dari sepuluh peran manajerial yang dimainkan oleh manajer. Peran manajerial tersebut yaitu : a) Peran antar Pribadi -
Tokoh (figurehead). Manajer melaksanakan tugas-tugas seremonial seperti mendampingi pejabat yang berkunjung meninjau fasilitas
-
Pemimpin (leader). Manajer memelihara unit dengan memperkerjakan dan melatih staf serta menyediakan motivasi dan dorongan
-
Penghubung (liaison). Manajer menjalin hubungan dengan orang-orang diluar unit manajer tersebut, dengan tujuan menyelesaikan masalah bisnis.
b) Peran Informasi -
Pemantau (monitor). Manajer secara tetap mencari informasi mengenai kinerja unit
-
Pewarta (disseminator). Manajer menruskan informasi berharga kepada orang lain di dalam unitnya
-
Juru biicara (spokesperson). Manajer menruskan informasi berharga kepada orang lain di luar unitnya (pimpinan dan orang-orang dilingkungannya)
c) Peran Keputusan -
Wirausaha (entrepreneur). Manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit seperti mengubah struktur organisasi
-
Pengelola gangguan (disturbance handler). Manajer bereaksi pada kejadiankejadian yang tidak terduga seperti devaluasi dolar di negara asing yang menjadi tempat perusahaannya beroperasi
-
Pembagi sumber daya (resource allocator). Manajer mengendalikan pengeluaran unitnya menentukan unit bawahan mana yang mendapat sumber daya
-
Perunding (negotiator). Manajer menengahi perselisihan di dalam unit maupun antar unit dan lingkungannya
4) Keahlian Manajemen Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah a) Keahlian Komunikasi
Manajer berkomunikasi dengan atasannya, bawahannya, orang-orang lain di unit lain dalam perusahaan, dan orang-orang diluar perusahaan. Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan dan tulisan. Komunikasi tertulis meliputi laporan, surat, memo, dan lain-lain. Komunikasi lisan terjadi saat rapat, saat menggunakan telepon, saat meninjau fasilitas dan selama berada pada kegiatan sosial. b) Keahlian Pemecahan Masalah Manajer memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan.
3. MANAJER DAN SISTEM Jika seorang manajer memandang suatu organisasi nya sebagai system, hal itu akan menjadikan pemecahan masalah lebih mudah dan lebih efektif.
Apa itu system System adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area bisnis cocok dengan definisi ini.
Elemen-elemen system
Tujuan
Mekanisme pengendalian
masukkan
Transformasi
keluaran
Gambar : Suatu susunan dasar elemen-elemen system
Tidak semua system memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar diperlihatkan pda gambar diatas. Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output, suatu system pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa system tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari input system dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan jika system operasi memangperlu diubah. Jika pngaturan elemen ini digunakan untuk menjelaskan suatu system pemanas, misalnya, input merupakan bahan bakar. Seperti gas atau batu bara. Proses pemanasan mengubah bahan bakar menjadi oanas—output. Mekanisme pengendaliannya adalah pengatur suhu (thermostat). Lingkaran umpan baliknya adalah kawat yang menghubungkan pengatur suhu dengan pemanas, dan tujuannya adalah temperature yang tertera pada pengatur suhu. Jika elemen-elemen system menggambarkan suatu perusahaan manufaktur. Sumber daya input adalah bahan mentah. Yang diubah menjadi barang jadi atau jasa melalui proses manufaktur. Mekanisme pengendaliannya adalah manajemen perusahaan. Tujuannya adalah sasaran-sasaran yang ingin dicapai perusahaan, dan lingkaran umpan baliknya adalah arus informasi kepada manajemen maupun dari manajemen
System Lingkaran Terbuka dan Lingkaran Tertutup System lingkaran terbuka merupakan suatu system tanpa elemem mekanisme pengendalian lingkaran umpan balik dan tujuan sedangkan system tertutup yaitu suatu system yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya.
Subsistem Yaitu system di dalam suatu system , ini berarti bahwa system berada pada lebih dari suatu tingkat. Jika suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
System Fisik dan Sistem Konseptual Perusahaan bisnis adalah suatu system fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber daya fisik. Sebaliknya dengan suatu system konspetual merupakan system yang menggunakan sumber daya konseptual –informasi dan data-untuk mewakili suatu system fisik. System fisik penting karena keberadaannya sedangka system konseptual penting karena penggambarannya atas system fisik
Pentingnya suatu pandangan system Pandangan system melihat operasi bisnis sebagai system-sistem yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas. Pandangan system ini : a. Mencegah manajer tersesat dalam kerumitan struktur organisasi dan rincian pekerjaan, b. Menyadari perlunya memiliki tujuan-tujuan yang baik, c. Menekankan pentingnya kerjasama semua bagian dalam organisasi, d. Mengakui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya, e. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang hanya dapat dicapai dengan cara system lingkaran tertutup
4. DATA VERSUS INFORMASI Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan Informasi merupakan data yang telah diperoses, atau data yang memiliki arti. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam system konseptual.
5. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Usaha awal untuk menetapkan komputer dalam era bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang besar.
Fokus Awal Pada Data Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkepping machines berada dalam masa jayanya. Perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah pengolahan data elektronik (electronic data processing) atau EDP. Istilah EDP tidak lagi popular, dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi – SIA (accounting information system) untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolah perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari proses akuntansi.
Fokus Baru Pada Informasi Pada tahun 1964, diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit kepingan silikon yang memungkinkan daya pemprosesan yang lebih banyak tiap rupiahnya. Konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen atau SIM, dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh banyak perusahaan besar. Jalan yang ditempuh oleh para perintis ini tidaklah mulus. Ada beberapan penyebab kekurangan ini: kurangnya pengetahuan tetang komputer di antara pemakai, kurangnya oengertuan busnus dan keawaman spesialis informasi mengenai peran peran manajemen, peralatan komputer yang mahal dan terbatas dibandingkan standar sekarang, dan sebagainya. Tetapi satu sistem secara khusus menjadi ciri sistem yang mula-mula. Sistem tersebut terlalu ambisius. Perusahana-perusahaan mengira mereka dapat membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung semua manajer. Rancangan-rancangan sistem menjadi membengkak, dan tugas tersebut menjadi tidak mungkin terkelola. Sebagian perusahaan menyingkirkannya, menginvestasikan lebih banyak sumber daya, dan akhirnya mengembangkan sistem yang dapat bekerja—walau lebih sederhana dalam ukuran
dibandingkan dengan yang semula diproyeksikan. Perusahaan lain memutuskan untuk membuang seluruh ide SIM dan kembali ke DP
Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan Sejumlah ilmuan informasi di Massachusetts Institut of Tecgbikigy (MIT) memformulasikan pendekatan yang berbeda dari SIM. Ilmuan-ilmuan tersebut adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G. W. Keen, konsep yang mereka buat disebut sistem pendukung keputusan (dicision support system) atau DSS. DSS merupakan sistem penghasil informasi yang ditunjukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tersebut dapat berada pada bagian manapun dalam organisasi. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi kelompok manjer scara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.
Fokus Sekarang pada Komunikasi Saat DSS berkembang, muncul juga sebuah aplikasi komputer lain otomatis kator (office automation), atau OA. OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah terekam dalam pita magnetic. Operasi pengetikan otomatis ini mengarah pada aplikasi OA yang disetel pengolah kata (word processing). Otomatis kantor telah berkembang meliputi aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik, electronic calendaring, desktop publishing. Semua aplikasi tersebut digambarkan dengan istikah Kantor Maya.
Fokus Potensial pada Konsultasi Komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar (expert system) atau ES, mendapatkan paling banyak perhatian. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area. Misal, sistem pakar dapat menyediakan bagi seorang manajer sebagian bantua yang sama seperti yang diberikan oleh seorang konsultan
manajemen. Suatu keterbatasan sistem pakar adalah kecerdasannya tidak berkembang seiring waktu. Satu cara untuk mengatasi keterbatasan ini adalah menggunakan jaringan saraf yang merupakan ana matematik dan elektronik dari otak manusia. Kita menggunakan istilah sistem berbagi pengetahuan untuk menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah.
Suatu Model Sistem Informasi Berbasis Komputer Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan, inforasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari area aplkasi berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, Kantor Virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Berbasis Komputer (Komputer Based Information System), atau CBIS untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah.
6. ORGANISASI JASA INFORMASI Perusahaan-perusahana yang pertama menggunakan komputer menyadari perlunya membentuk unit-unit organisasi yang terdiri dari para spesialis yang bertanggung jawab menerapkan sistem. Departemen pengolah data mula-mula merupakan bagian dari fungsi keuangan dan dibawah pengarahan salah satu pejabat keuangan perusahaan seperti controller. Praktek yang ada sekarang adalah menempatkan bagian komputer sebagai kesatuan organisasi utama tersediri, yag dipimpin oleh seorang wakil direktur.
Para Spesialis Informasi Spesialis Informasi ialah pegawai perusahaan yang sepenuhnya bertanggungjawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Ada 5 golongan utama spesialis informasi : analis sistem (System analist), pengelola database (database administrator), spesialis jaringan (netwok specialist), programmer dan operator.
Anallis Sistem adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumenyasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
Pengelola Database adalah sautu kumpulan dari komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilannya kembali.
Spesialis Jaringan bekerjasama denan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang memnyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator menangani peralatan komputer berskala besar seperte komputer mainframe, komputer mini. Operator memantau layr komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.
7. KECENDERUNGAN MENUJU END-USER COMPUTING Pada akhir tahun 1970-an dimualai dari suatu kecenderungan, yang berpengaruh besar pada penggunaan komputer. Kecenderungan ini adalah meningkatnyaminat pemakai dalam menggunakan aplikasi komputer mereka sendiri. Nama yang diberikan untuk situasi ini adalah end-used computing. End user sinomim dengan pemakai; ia menggunakan
produk akhir suatu sistem berbasis komputer. Jadi, end-used computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. EUC berkembang karena adanya empat pengaruh utama, diantaranya :
Meningkatnya pengetahuan tentang komputer
Antrian jasa informasi
Perangkat keras yang murah
Perangkat lunak jadi
8. MENCAPAI DAN MENGELOLA SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
Menimbang Nilai CBIS Tanpa memandang apakah spesialis informasi atau pemakai yang mengembangkan
aplikasi, CBIS harus dinilai dengan cara yang sama seperti investasi besar lain dalam perusahaan. Selama era EDP, perusahaan-perusahaan mencoba mengimbangi-nilai komputer mereka berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Saat ini berjalan, hanya sedikit pegawai administrasi yang kehilangan pekerjaan mereka. Dihadpkan pada tugas memecat para pekerja yang telah digantikan oleh komputer, manajemen biasanya memilih untuk menugaskan mereka pada pekerjaan ynag lain. Sebagian besar pekerjaan itu tidak pernah dilakukan sebelumnya, karena kurangnya pegawai yang tersedia. Walau komputer tidak memotong biaya administrasi seperti yang direncanakan, keberhasilan yang lebih berati tercapai dalam pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik— mencapai peningkatan efisiensi atau pengurangan investasi. Waktu yang dicurahkan untuk merancang berbagai macam sistem komputer membuat sistem-sistem itu lebih efisien dari pendahulu-pendahulunya, sistem manual. Salah satu aplikasi komputer pertama adalah pengendalian persediaan, dan perusahaan umumnya dapat mengurangi investasi persediaan mereka dengan mengkomputerisasi catatan persediaan. Jika EDP dapat membuat persediaan senilai 10 milyar rupiah berkurang sebesar 3%, maka tersedia 300 juta rupiah untuk diinvestasikan ditempat lain. Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir, salah satu pendekatan adalah perusahaan menerapkan laporan yang baru kemudian membandingkan laba pada periode
selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Namun,agar perbandingan ini sah, laporan tersebut haruslah satu-satunya perubahan dalam operasi perusahaan. Hal ini hampir tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisni yang dinamis. Umumnya ada banyak faktor yang memberi kontribusi pada laba dan memisahkan salah satu adalah nyaris mustahil, karena sujarnya mengukur nilai CBIS perusahaan-perusahaan sanngat berhati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu. Banyak waktu manajer dan stakeholder dihabiskan untuk mengevaluasi dampak sistem itu terhadap organisasi. Menimbang nilai CBIS dengan menggunakan gabungan ukuranukuran kuatitatif dan subjektif adalah langkah-langkah kunci dalam mencapai sumber daya yang berharga ini.
Mencapai CBIS Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup— lahir, bertumbuh, menjadi metang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (System Life Cycel—SLC) dan terdiri dari tahap-tahap : Perencanaan Analisis Rancangan Penerapan Penggunaan Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan atau mungkin beberapa tahun. SIM yang memproyeksikan jumlah agen dan perekrutan untuk perushaaan asuransi telah digunakan sejak pertengahan 1980-an. Cepat atau lambat, sistem dinamis bisnis akan melampaui kemampuan sistem informasi, dan sistem itu harus diperbaharui.
Merekayasa Ulang CBIS Rekayasa ulang (reengineering) merupakan proses mengerjakan ulang sistem. Istilah rekayasa ulang proses bisnis (business process redesign), atau BPR, juga digunakan. Ketika suatu sistem direkayasa ulang, itu tidak selalu merupakan pendekatan yang sama sekali baru. Unsur-unsur yang baik dari siste dapat dipertahankan dan kemudian teknologi komputer diterapkan. Dengan semakn banyaknya sistem yang semakin tua, BPR akan menjadi metodologi pengembangan yang dipilih, dibandingkan SLC.
Mengelola CBIS Seiring berkembanyak CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi. Saat manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesai, menciptakan databse, dan menjaga kemutakhiran sistem. Saat manajer memilih untuk mengituki bentuk paling murni dari end-user computing, manjer melaksanakan semua tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mc,Leod, Jr, Raymond dan George P. Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. PT. INDEKS. Jakarta