Pemrograman Blok Spesial L MD(C10)
“Pengalamatan Tak Langsung”
No
Isi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pendahuluan Pendahuluan Instruksi lompatan .......................... ............................. ........ 2 Instruksi lompatan syarat................... ........................... ........................... .. 3 Instruksi lompatan bersyarat, berdasar RLO........................ RLO ........................ ..................... 4 Instruksi lompatan bersyarat, berdasar BR atau OV/OS .......................... . 5 Instruksi lompatan bersyarat, berdasar CC1 dan CC0.......................... CC0 .......................... .... 6 Operasi Pengulangan Pengulangan ......................... ............................ ........................... 7 Pengalamatan langsung dan tidak langsung.............................. ............... 8 Melihat satus dari register alamat.................... .......................... ................ 9 Mengubah pilihan melihat status ......................... .......................... .......... 10 Membuat program dengan Editor teks ............................. ....................... 11 Memulai Editor teks ......................... ............................. ........................... 12 Mengubah Sumber File ......................... ............................ .............. 13 – 14 Sintaks untuk Blok Kode..................... ........................... .......................... 15 Sintaks untuk Blok Data ......................... ........................... ...................... 16 Deklarasi Varibel .......................... ........................... ............................ .... 17 Atribut Perlindungan Perlindungan ........................... ............................ ......................... 18 Penyimpanan, Penyimpanan, Cek Konsistensi dan Kompilasi ......................... .............. 19
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman
Halaman - 1 -
ST-7PROG2 Bab 2
Pendahuluan Instruksi Lompatan •
Ada beberapa instruksi Lompatan ke Label (“go to label”) yang diberikan oleh S7 300/400. o o o o
Lompatan Lompatan Lompatan Lompatan
tanpa syarat bersyarat berdasarkan RLO bersyarat berdasarkan BR atau OV/OS bersyarat berdasarkan hasil di CC1 dan CC0
Diantara Instruksi Lompatan dan Label Tidak akan dieksekusi ketika lompatan aktif
Instruksi Lompatan adalah suatu instruksi yang program pengendali sesuai dengan sebuah perintah " go to label". Instruksi Lompatan mengidentifikasi suatu titik di dalam program untuk menyela dan label menandai titik di mana program memulai lagi. Suatu label terdiri dari maksimum empat karakter; karakter yang pertama harus suatu huruf, karakter lain dapat huruf atau angka-angka. Label harus terletak di blok kode yang sama seperti instruksi lompatan. Ada empat kategori Instruksi Lompatan, sebagian tidak terdapat di LAD : Lompatan Tanpa syarat
Lompatan tanpa syarat dieksekusi dengan mengabaikan kondisi apapun; Lompatan ini tidak membaca atau dipengaruhi bit dari status word.
Lompatan Bersyarat
Masing-Masing empat Instruksi Lompatan bersyarat ini mengevaluasi bit Hasil Operasi Logika ( RLO) dan dieksekusi berdarkan hal itu.
Lompatan Bersyarat
Masing-Masing empat Instruksi Lompatan bersyarat ini mengevaluasi BR atau OV/OS Hasil Biner ( BR) Bit, bit Overflow ( OV), dan Bit Overflow Set (O) dan dieksekusi berdarkan hal itu.
Lompatan Bersyarat
Masing-Masing empat Instruksi Lompatan bersyarat ini mengevaluasi kombinasi CC1 dan CC0 dari Kode bersyarat CC1 dan CC0. Instruksi Lompatan mengoperasikan dan mengendalikan berdasar pada nilai-nilai bit di status word. Untuk informasi mengenai status word, silahkan mengacu pada Pedoman Daftar Statemen STEP7, Bab 2 atau Pedoman Disain Program STEP7, Catatan tambahan B.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 2 -
ST-7PROG2 Bab 2
Instruksi Lompatan tanpa syarat Lompatan tanpa syarat dieksekusi tanpa perlu kondisi khusus; Lompatan ini tidak membaca atau terpengaruh bit dari satus word LAD
STL
Instruksi Lompatan tanpa syarat menyela arus logika yang normal mengendalikan dan menyebabkan program tersebut untuk melompat ke suatu label. Label ditandai di dalam LAD sebagai identifier di atas lambang coil; di dalam STL label adalah alamat JU tersebut. Label menandai titik tersebut di mana program akan melanjutkan eksekusi. Instruksi atau Jaringan antara lompatan dan label tidaklah dieksekusi. Instruksi LAD
“label” --( JMP )
Instruksi STL
JU “Label” Suatu instruksi tambahan mendukung STL adalah Lompatan ke list (JL). instruksi JL adalah suatu distributor lompatan. Hal itu diikuti oleh satu rangkaian lompatan tanpa syarat ke label. JL melompat ke salah satu dari poin-poin di dalam daftar lompatan label tanpa syarat berdasar pada nilai tersebut yang terisi ke dalam accumulator 1.
Contoh: L MB20 JU LIST JU SEG0 JU SEG1 LIST : SEG0: SEG1: PROG:
//nilai dari MB20 diisi ke accumulator 1 //distribusi lompatan //Lompatan tanpa syarat ke SEG0 //Lompatan tanpa syarat ke SEG1 JU PROG // Lompatan tanpa syarat ke PROG “logic code in program area SEG0” //bekerja jika MB20=0 “logic code in program area SEG1” //bekerja jika MB20=1 “logic code in program area PROG” //bekerja jika MB20=bukan 0 atau 1
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 3 -
ST-7PROG2 Bab 2
Instruksi Lompatan Bersyarat berdasar RLO •
Status word hasil dari Operasi Logika (RLO) menentukan eksekusi dari lompatan. LAD
STL
Lompat Apabila RLO = 1
Lompat Apabila RLO = 0
Lompatan bersyarat ini terjadi tergantung status RLO. Sebagai tambahan terhadap instruksi di atas, ada dua pilihan lain di dalam STL yang merupakan suatu kombinasi RLO dan Bit BR.
STL instruksi Ini adalah: Melompat Jika RLO= 1 dengan BR ( JCB) Melompat Jika RLO= 0 dengan BR ( JNB) • •
Kedua instruksi ini bekerja sesuai JC dan JCN bekerja; lompatan dieksekusi menurut RL0 tersebut. instruksi lompatan JCB dan JNB juga menyimpan RLO tersebut di Bit BR status word.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 4 -
ST-7PROG2 Bab 2
Lompatan bersyarat, berdasar BR atau OV/OS
•
•
Hasil biner (BR) atau Overflow/Overflow set bit status word menentukan ketika lompatan bersyarat ini dieksekusi. Evaluasi Bit BR, OV dan OS menyediakan dengan mengecek untuk kondisi kesalahan seperti panggilan ke FBS/FCS dan operasi matematika. Empat operasi instruksi lompatan ini hanya didukung STL: o Melompat Jika BR = 1 ( JBI) o Melompat Jika BR= 0 ( JNBI) o Melompat Jika OV = 1 ( JO) o Melompat Jika OS = 1 ( JOS)
Seperti Instruksi Lompatan lain, ketika Lompatan yang masingmasing adalah aktip, tidak ada kode logika dieksekusi diantara lompatan dan label nya. Instruksi JBI dan JNBI mereset bit OR dan FC dari status word menjadi 0 dan menetapkan Bit STA tersebut menjadi 1. Instruksi JOS Mereset Bit OS menjadi 0.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 5 -
ST-7PROG2 Bab 2
Lompatan bersyarat, berdasar BR atau OV/OS
•
•
Ketika suatu kalkulasi matematis dilakukan program, CC1 dan CC0 bit dibaharui di status word Bit CC1 dan CC0 dievaluasi oleh instruksi lompatan STL berikut berdasar pada hasil suatu kalkulasi: o o o o o o o
Melompat Jika Nol ( JZ) Tidak melompat Jika Nol ( JN) Melompat Jika Lebih ( JP) Melompat Jika Kurang ( JM) Melompat Jika Kurang atau Nol ( JMZ) Melompat Jika lebih Atau Nol ( JPZ) Melompat Jika Tidak [diperintah/ dipesan] ( JUO)
Instruksi Lompatan ini bekerja dengan prinsip sama seperti instruksi lompatan lain; ketika lompatan menjadi aktip, kode logika antara lompatan dan label nya tidaklah dieksekusi. Bit status Bit CC1 dan CC0 status word dan pemicu lompatan terkait ditunjukkan di bawah: Status Sinyal CC1 CC0 0 0 1 atau 0 0 atau 1 1 0 0 1 0 atau 1 0 atau 0 0 atau 0 0 atau 1 1 1
PT. Siemens Indonesia Training Center
Hasil Kalkulasi
Pemicu Instruksi Lompatan
=0 <> 0 >0 <0 >=0 <=0 UO (tak teratur)
JZ JN JP JM JPZ JMZ JUO
Halaman - 6 -
ST-7PROG2 Bab 2
Operasi Loop Inisialisasi Penghitung Loop
Seksi Pengkodean yang akan dieksekusi berulang kali
Penurunan jumlah hitungan
Ya
L +4 // Masukkan Jumlah Hitungan NEXT :T MB10 // Network pertama di seksi kode … // Kode … // Kode … // Kode … // Kode … // Kode L MB10 //Bagian Terakhir Kode LOOP NEXT // Lompat ke Label Next
Hitungan Loop <>0? Di contoh ini, kode diantara NEXT dan LOOPNEXT akan dieksekusi 4 kali
No Lanjutan
Instruksi Pengulangan memungkinkan anda untuk memanggil suatu bagian kode untuk dieksekusi berulang kali. Untuk membuat suatu operasi pengulangan, masukkan berapa seringnya anda ingin kode tersebut untuk dieksekusi ke dalam accumulator 1. Setiap kali Instruksi Pengulangan dieksekusi, nilai di (dalam) accumulator adalah menurun dengan 1. Kemudian nilai diuji. Jika nilai bukan 0, suatu lompatan ke suatu label yang dikenali oleh instruksi LOOP dieksekusi. Jika nilai Penghitung Pengulangan adalah 0, program tersebut keluar dari Pengulangan tersebut dan melanjut pelaksanaan sampai arus normal nya. Pengulanganpilihan format konter adalah: Integer +1 sampai +32,767 Word Word W#16#0001 Word Sampai W#16#Ffff • •
Catatan:
I,Q,M,D,L I,Q,M,D,L
Jangan inisialisasi Penghitung Pengulangan dengan suatu nilai 0, atau suatu nilai negatif.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 7 -
ST-7PROG2 Bab 2
Langsung vs. Alamat memori tak langsung Lansung
Pengalamatan Memori tak Langsung
A I 0.0
A I [MW2]
// Melaksanakan AND dengan Input dimana lokasinya di MW2
L IB20
L IB [DBW4]
// Memasukkan input byte dari Lokasinya di DBW 4 ke Accu 1
OPN DB4
OPN DB [MD7] // Membuka data blok dimana Nomor DBnya ada di MD7
= Q8.0
= Q[boxcar]
// Memberikan output ke bit output dengan variabel lokal boxcar
Instruksi S7 STL mempunyai dua bagian alamat yang menandai adanya penempatan nilai untuk diproses. Bagian pertama dari alamat adalah umum untuk alamat identifier Langsung dan Tidak langsung; ( sebagai contoh, IB). Bagian kedua Alamat tentang perbedaan skema pengalamatan. Pengalamatan Langsung
Bagian kedua dari alamat adalah suatu penempatan yang tepat di dalam memori yang ditandai oleh alamat identifier. Alamat menunjuk secara langsung kepada penempatan nilai tersebut. contoh pengalamatan langsung: A I 0.0 // melaksanakan suatu logika AND pada bit I 0.0 L IB20 // mengisi nilai masukan byte 20 ke accumulator 1 OPN DB4 // membuka data blok 4 = Q8.0 // menugaskan hasil RLO ke keluaran Bit 8.0
Pengalamatan Secara Langsung
Bagian kedua dari alamat adalah suatu penempatan nilai atau nomor secara tidak langsung dengan penggunaan suatu pointer. Suatu pointer adalah salah satu dari yang berikut: 1.) Suatu WORD yang berisi banyaknya suatu pengatur waktu, penghitung, data blok, fungsi, atau blok fungsi. 2.) Suatu double WORD yang berisi penempatan yang tepat suatu nilai di (dalam) memori. contoh pengalamatan secara langsung: L C[Md44] // Mengisi nilai hitungan dari nomor counter yang ada di MD44 T MW[C10] // transfer nilai MW yang sesuai dengan nilai penghitung 10 Pengalamatan tiadak langsung hanya dapat dilakukan di STL.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 8 -
ST-7PROG2 Bab 2
Melihat status dari Register
Program Editor mengijinkan anda memajang berbagai pilihan untuk membantu anda debug program. Anda dapat memilih materi seperti RLO dan Bit status atau isi register yang bersesuaian. LAD
Di (dalam) mode LAD, editor menunjukkan bit status ( aliran arus pada kontak) dan RLO ( aliran arus pada jalur). Instruksi yang mengakses nilai word seperti pengatur waktu dan penghitung juga menunjukkan isi dari nilai sekarang (atau isi dari accumulator 1).
STL
Di (dalam) mode STL, editor menyediakan pilihan lebih. Sebagai tambahan terhadap perkakas debug yang tersedia pada LAD, anda dapat memajang status dari object yang lain. •
•
•
Status default: isi dari accumulator 1, kecuali jika pengatur waktu atau penghitnug digunakan. Dalam pengatur waktu dan penghitung, waktu yang sekarang atau dihitung ditampilkan dalam hexadecimal. Register Dan Accumulator: isi dari accumulator 1 dan 2, isi dari alamat register ARI dan AR2, dan dua register data blok DBR1 dan DBR2. Tidak langsung: isi dari acuan memori tidak langsung ditampilkan di kolom status. Ini berarti pointer tersebut ditampilkan sebagai pengganti data yang ditunjukkannya. Ini mengijinkan anda untuk memeriksa apakah acuan benarbenar menunjuk data yang benar ketika anda sedang menggunakan pengalamatan tidak langsung.
Untuk memilih informasi yang anda ingin tampilkan STL status yang on-line, Pilih Options--> Customize-> tandai kolom yang ada di kotak dialog-> mengkonfirmasikan dengan OK
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 9 -
ST-7PROG2 Bab 2
Pilihan mengganti status Tampilan
Editor Program mengijinkan anda untuk mengubah karakteristik status menguji fungsi. Dua mode dari operasi test on-line adalah: •
•
Proses: Di mode ini, status pernyatan atau jaringan di (dalam) di pengulangan program yang akan dieksekusi beberapa kali sepanjang siklus hanya terjadi sepanjang analisa awal. Mode ini menghadirkan analisa beban waktu yang paling rendah. Laboratorium: Di mode ini, status pernyataan atau jaringan di (dalam) pengulangan program yang akan dieksekusi beberapa kali sepanjang siklus hanya terjadi sepanjang tiap analisa. Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan beban analisa waktu, sebab perluasan waktu analisa tergantung pada banyaknya analisa dan pernyataan yang dimonitor.
Untuk memilih mode test dari status operasi program, Pilih Debug-> Environment Mode Test ( Laboratory or Proces) Catatan
Mengaktipkan mode test akan meningkatkan waktu analisa. Jika melebuhi waktu analisa , OB80 akan dipanggil, disediakan utntuk diprogram. Jika tidak, CPU akan berubah ke mode STOP.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 10 -
ST-7PROG2 Bab 2
Membuat Program dengan Editor Text
Editor Text
Sebagai ganti pemrograman STL, anda dapat menghasilkan program anda dengan Editor Teks yang diterapkan dan dengan demikian menghasilkan suatu file sumber. Anda masukkan program anda berturut-turut (bahkan memungkinkan beberapa blok di dalam suatu file sumber).
Keuntungan
Anda dapat menyimpan beberapa blok di dalam suatu file sumber. (Blok harus dalam urutan yang sama di dalam file sumber seperti setelah di-compile.) Suatu file sumber dapat disimpan dengan kesalahan sintaksis yang dikenali dan diisyaratkan selama suatu uji konsisten atau selama kompilasi. Anda dapat menghasilkan file sumber anda dengan editor lain, dan mengimportnya ke dalam SIMATIC Manajer, dan biarkan blok tersebut di-compile.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 11 -
ST-7PROG2 Bab 2
Membuka Editor Text
Start dari SIMATIC Manager
Start Editor Teks tersebut dari SIMATIC Manager dengan menklik dua kali pada source file. Anda harus menghasilkan file sumber tersebut di kontainer sumber dengan penggunaan urutan menu berikut: 1) Tandai kontainer sumber tersebut. 2) Pilih Insert New Object --> Perintah Menu STL Source File Anda dapat menggunakan perintah File -> New di Editor Teks sebagai suatu kemungkinan tambahan untuk menghasilkan suatu file sumber.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 12 -
ST-7PROG2 Bab 2
Mengubah File Sumber (1) File Sumber Yang sedang di ubah
Masukkan Pola Blok
Masukkan Blok
Pola Blok
Blok
Masukkan File
Masukkan File
Memasukkan Pola sebuah Blok
File
File
Suatu pola blok berisi kata kunci yang dibutuhkan di (dalam) urutan yang diperlukan. Anda hanya perlu menghapus spesifikasi yang tidak diperlukan. Untuk memasukkan suatu pola blok, pilih urutan menu Insert-> Blok-> OBIFB/FC/DBIIDB/DB dari UDT/UDT.
Memasukkan Sebuah Blok
Dengan Insert => Object => Source File, anda dapat menyisipkan blok yang ada ( itu adalah, kode sumber program blok) di dalam file sumber anda. Suatu file sumber relevan, dimana isinya dimasukkan dibelakang posisi kursor, dihasilkan secara implisit dari blok yang terpilih.
Memasukkan File Sumber
Dengan Insert-> Object => Source file di urutan menu, anda dapat memasukkan isi dari file sumber lain.
Memasukkan
Dengan Insert-> Object => file di Urutan Menu anda dapat memasukkan isi dari file teks lain.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 13 -
ST-7PROG2 Bab 2
Mengubah file Sumber (2) Penugasan
UDT Panggilan
DB Global Panggilan
DB dari UDT Panggilan
Penugasan
FB 3 Instan DB to FB 3 Panggilan
FC 5 OB 1
Urutan Blok
Blok yang dipanggil ditempatkan di depan blok pemanggil.
Aturan Input Yang penting
Ada beberapa aturan yang harus dipertimbangkan dengan seksama, sebagai contoh: Sintax yang sama dengan STL, dengan";" pada ujung instruksi masingmasing, dapat lebih dari satu instruksi per baris. Ada pembedaan antara huruf besar dan huruf kecil untuk nama variabel, jika tidak maka tidak ada pembedaan. Komentar dimulai dengan"//". •
•
•
Fitur tambahan
Sebagai contoh: CALL FC1 ( param 1:= I 0.0, param2:= I 0.1)
Komentar pada
Untuk memperoleh suatu 1.1 tampilan komentar selama revisi selanjutnya dengan editor kenaikan, berikut ini hal-hal yang perlu dipertimbangkan dengan seksama: Ketika anda menugaskan parameter yang sekarang ke parameter yang formal di file sumber, anda harus mempertahankan urutan dari parameter formal seperti di deklarasi variabel ( jika tidak, komentarnya akan tercampur aduk). Bisa terjadi hilangnya komentar sepanjang kompilasi di (dalam) blok instruksi yang secara langsung mengikuti instruksi " OPN". Untuk menghindari ini: Program dengan lengkap: L DB5.DBW20; // komentar Memasukkan instruksi NOP: OPN D135; // komentar 1 NOP 0; L DB5.DBW20; // komentar 2 •
•
•
• • •
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 14 -
ST-7PROG2 Bab 2
Sintaks untuk Blok Kode
Konfigurasi
Kata kunci dengan Contoh
Memulai blok dengan spesifikasi blok (absolut atau bersimbol) Judul Blok (pilihan) Komentar Blok
Properti dari Blok
Variabel bagian deklarasi (Tipe deklarasi, menurut tipe blok)
Pengakhiran dari tipe variable dengan…. Bagian Instruksi, terdiri dari Dengan Jaringan Judul jaringan Komentar jaringan
Akhir dari Blok
PT. Siemens Indonesia Training Center
ORGANIZATION BLOCK OB 1 FUNCTION_BLOCK FB 6 FUNCTION FC 1:int TITLE = judul blok // komentar blok KNOW_HOW_PROTECT AUTHOR: Zeru FAMILY: Motors NAME: Motor satu VERSION: 0815 VAR_IN VAR_OUT VAR_IN_OUT VAR VAR_TEMP .. END_VAR BEGIN NETWORK TITLE=first network // .. NETWORK … END_ORGANIZATION_BLOCK END_FUNCTION_BLOCK END_FUNCTION
Halaman - 15 -
ST-7PROG2 Bab 2
Sintaks untuk Blok Data
Konfigurasi
Kata kunci dengan Contoh
Memulai blok dengan spesifikasi blok (absolut atau bersimbol) Judul Blok (pilihan) Komentar Blok
DATA_BLOCK DB 26 TITLE = judul blok // komentar blok KNOW_HOW_PROTECT AUTHOR: Zeru FAMILY: Motors NAME: Motor satu VERSION: 0815
Properti dari Blok
Bagian deklarasi – tergantung dari DB Blok data Global Deklarasi variabel (pilihan dengan nilai awal) DB dari UDT Spesifikasi UDT (absolut atau bersimbol) DB instan Spesifikasi FB (absolut atau bersimbol) Bagian Instruksi Akhir dari Blok
PT. Siemens Indonesia Training Center
STRUCT … … END_STRUCT UDT 16
FB 20 BEGIN … … END_DATA_BLOCK
Halaman - 16 -
ST-7PROG2 Bab 2
Deklarasi Variabel
Tipe Deklarasi Parameter Input Parameter Output Parameter In/Out Variabel statis Variabel Temporer Setiap Terminasi dengan
Kata Kunci VAR_INPUT VAR_OUTPUT VAR_IN_OUT VAR VAR_TEMP END_VAR
OB
FB
FC
Yes
Yes Yes Yes Yes Yes
Yes Yes Yes Yes Yes
Aturan Input Yang terpenting
Supaya dapat digunakan, variabel harus hadir dengan urutan yang dinamai untuk jenis deklarasi.
Contoh
nama variabel: datatype; // komentar nama variabel: jenis data:= nilai start;
Komentar pada Bagian deklarasi
Untuk memperoleh suatu tampilan komentar 1:1 di editor kenaikan setelah kompilasi, berikut ini hal yang harus dipertimbangkan: •
•
PT. Siemens Indonesia Training Center
Komentar bagian deklarasi variabel hanya satu garis ( Beberapa garis tidaklah ditampilkan dengan sepenuhnya) Komentar di belakang kata kunci tidaklah ditampilkan di tabel deklarasi variabel dari incremental editor ( Perkecualian: komentar untuk struktur dan bidang)
Halaman - 17 -
ST-7PROG2 Bab 2
Penyimpanan, cek konsistensi dan kompilasi
Atribut KNOW_HOW_PROTECT AUTHOR FAMILY NAME VERSION UNLINKED READ_ONLY
Blok Kode Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak
Blok Data Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
UDT Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Memasukkan atribut perlindungan untuk atribut blok. Perlindungan Blok
Perlindungan Penulisan Data Blok
KNOW_HOW_PROTECT ( harus pertama sekali sebelum atribut blok)
Anda tidak bisa lihat pada bagian kode di incremental editor.
Variabel tipe VAR dan VAR TEMP tetap disembunyikan di dalam bagian deklarasi.
Tidak bisa kompilasi kebalikan dari sebuah blok di file sumber.
READ_ONLY
Atribut UNLINKED
Tidak (ada) penimpaan nilai data sepanjang urutan program.
Hanya untuk DB. Sistem tidak memindahkan DB tersebut dari memori beban, ke memori kerja. Akses ke DB di memori beban berlangsung via SFC, yang (mana) hanya mengcopy isi DB di memori kerja lebih baik memakai memori.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 18 -
ST-7PROG2 Bab 2
Penyimpanan, cek konsistensi dan kompilasi
Penyimpanan
Menyimpan file sumber (barangkali salah) pada hardisk.
Cek konsistensi awal File Sumber harus terletak di dalam kontainer sumber S7 Program Dan kompilasi (untuk koneksi ke blok yang ada atau ke tabel simbol). Cek konsistensi
Pengujian sintaksis, simbolis, dan kemungkinan keberadaan blok, tanpa membuat blok baru.
Penanganan kesalahan
Kesalahan didaftarkan di jendela parsial yang kedua . memberi tanda tampilan pesan kesalahan sesuai lokasi kesalahan di dalam file sumber.
Kompilasi dari File Sumber
Membuat blok tersebut.
PT. Siemens Indonesia Training Center
Halaman - 19 -
ST-7PROG2 Bab 2