LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “PERILAKU KEKERASAN”
Disusun oleh: AFTHON YAZID YAZID A 16010 32008
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMER 201!
LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN
A" P#$%#&'()$ P#&(*)+, K#+#&)-)$
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan hilangnya kendali perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan. Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai diri untuk bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri. Perilaku kekerasan pada orang adalah tindakan agresif yang ditujukan untuk melukai atau membunuh orang lain. Perilaku kekerasan pada lingkungan dapat berupa perilaku merusak lingkungan, melempar kaca, genting, dan semua yang ada di lingkungan. (Yusuf. A.h. dkk. 2!"#
Perilaku kekerasan adalah reaksi yang ditampakan$ditampilkan oleh indi%idu dalam menghadapi masalah dengan melakukan tindakan penyerangan terhadap stessor, dapat juga merusak dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan dan setiap bermusuhan (&asmun, 2!, hal. !'#.
arah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman. ()tuart dan )undeen, 22#. Dari ketiga teori tersebut dapat diambil kesimpulan bah*a perilaku kekerasan adalah seseorang melakukan tindakan yang berakibat tidak baik pada dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan.
" R#$')$% R#-./$
&espon adaptif
&espon aladaptif
Asertif +rustasi Pasif Agresif Amuk ambar: &entang &espon arah ()tuart dan )undeen, 22# !. &espon Adaptif
a. Asertif adalah mengemukakan pendapat atau mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti la*an bicara. b. +rustasi adalah suatu proses yang menyebabkan terhambatnya seseorang
dalam mencapai keinginannya. -ndi%idu tersebut
tidak dapat menerima atau menunda sementara sambil menunggu kesempatan yang memungkinkan. )elanjutnya indi%idu merasa tidak mampu dalam mengungkapkan perannya dan terlihat pasif.
2. &espon transisi Pasif adalah suatu perilaku dimana seseorang merasa tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya sebagai usaha mempertahankan hakhaknya. /lien tampak pemalu, pendiam, sulit diajak bicara karena merasa kurang mampu, rendah diri atau kurang menghargai dirinya.
0. &espon maladapti%e a. Agresif adalah suatu perilaku yang mengerti rasa marah, merupakan dorongan mental untuk bertindak (dapat secara konstruksi$destruksi# dan masih terkontrol. Perilaku agresif dapat dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu pasif agresif dan aktif agresif. !# Pasif agresif adalah perilaku yang tampak dapat berupa pendendam,
bermuka
asam,
keras
kepala,
suka
menghambat dan bermalasmalasan. 2# Aktif agresif adalah sikap menentang, suka membantah, bicara keras, cenderung menuntut secara terus menerus, bertingkah laku kasar disertai kekerasan. b. Amuk adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat dan disertai kehilangan kontrol diri. -ndi%idu dapat merusak diri sendiri, orang lain atau lingkungan. ()tuart and )udeen, 22#
" F)+'/& P(-./-(-( )$ P-(.(')-(
!. +aktor Predisposisi enurut /elliat (21#, faktor predisposisi didapat dari berbagai pengalaman yang dialami tiap orang artinya mungkin terjadi (mungkin tidak terjadi# perilaku kekerasan jika faktor berikut dialami oleh indi%idu: a. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk. asa kanak kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau saksi penganiayaan. b. Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan sering mengobser%asi kekerasan di rumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi indi%idu mengadopsi perilaku kekerasan. c. )osial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif# dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolaholah perilaku kekerasan diterima (permisif#. d. eurobiologis, banyak pendapat bah*a kekerasan system limbic, lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmiter turut berperan dalam terjadinya perilaku kekerasan. 2. )tressor Presipitasi enurut )tuart dan )undeen (22#, menyatakan bah*a factor presipitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi dengan orang lain, e. /ondisi klien )eperti kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya
diri
kurang, dapat
kekerasan. f. )ituasi lingkungan
menjadi
penyebab perilaku
3ingkungan yang ribut, padat kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai atau pekerjaan dapat pula memicu perilaku kekerasan.
D" P#&(*)+, M)$(#-')-( K*($(+4
enurut /elliat dan )inaga (21# menyatakan bah*a manifestasi klinik dari perilaku kekerasan: !. Aspek fisik, antara lain tekanan darah meningkat kulit muka merah, pandangan mata tajam, otot tegang, denyut nadi meningkat, pupil dilatasi, frekuensi 4A/ meningkat. 2. Aspek emosi, antara lain emosi labil, tak sabar, ekspresi muka tampak
tegang, bicara dengan nada suara tinggi, suka
berdebat, klien memaksanakan kehendak. 0. Aspek perubahan perilaku, antara lain agresif menarik diri, bermusuhan sinis, curiga, psikomotor meningkat, nada bicara keras dan kasar. E" M#+)$(-5# K/.(
%$/emarahan merupakan ekspresi diri dari rasa cemas yang timbul karena adanya ancaman. 4eberapa mekanisme koping yang dipakai pada klien marah untuk melindungi diri antara lain: !. )ublimasi enerima suatu sasarna pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk
suatu
dorongan yang
mengalami
hambatan
penyalurannya secara normal. isalnya seseorang yang sedang marah melampiaskan kemarahannya pada suatu objek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan akibat marah. 2. Proyeksi enyalahkan orang lain mengenai kesukaanya dan keinginannya yang tidak baik. isalnya seorang *anita muda yang menyangkal bah*a ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan kerjanya, berbalik menuduh bah*a temannya yang mencoba merayu, mencumbunya.
0. &epresi encegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk ke alam sadar. isalnya seorang anak yang sangat benci pada orangtuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bah*a membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk 5uhan, sehingga perasaan benci ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya. 6. &eaksi +ormasi encegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan dengan melebihlebihkan
sikap
dan
perilaku
yang
berla*anan
dan
menggunakan sebagai rintangan. isalnya seorang yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar. ". Displacement elepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada objek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang membangkitkan emosi itu. isalnya 5immy berusia " tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari
ibunya
karena
menggambar di dinding kamarnya. Dia mulai bermain perang perangan dengan temannya.
F" M)-)*) K#.#&)7)')$
enurut kelliat (21# mengatakan bah*a masalah kepera*atan perilaku kekerasan adalah: !# &esiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan 2# Perilaku kekerasan 0# angguan 7arga Diri: 7arga Diri &endah
G" K/$-#. M)&)
H" D)') )$% P#&*, D(+)9(
!. &esiko menciderai diri sendiri , orang lain dan lingkungan. a. Data subjektif: /lien mengatakan akan memukul orang lain atau dirinya sendiri dan mengancam orang lain. b. Data objektif: engepalkan tangan, merusak benda di sekitar, peningkatan aktifitas motorik, mondarmandir dan mudah marah. 2. Perilaku kekerasan a. Data subjektif: /lien mengatakan kesal dengan orang lain. b. Data objektif: uka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, memukul. 0. angguan konsep diri: harga diri rendah a. Data subjektif: /lien mengatakan malu terhadap diri sendiri, merasa bersalah terhadap diri sendiri. b. Data objektif: enarik diri, percaya diri kurang, kontak mata kurang dan mencederai diri I" P//$ M)-)*)
&isiko enciderai Diri, 8rang 3ain dan 3ingkungan
Akibat
Perilaku /ekerasan
: 9ore problem
angguan /onsep Diri: 7arga Diri &endah
ambar: Pohon asalah Perilaku /ekerasan (/elliat, 22#
Penyebab
J" P#$:)$))$ K#.#&)7)')$
RENANA ASUHAN KEPERAWATAN
N/"
!.
D()%$/-) K#.#&)7)')$ T,9,)$ Perilaku /lien mampu : /ekerasan engidentifikasi penyebab tanda perilaku kekerasan enyebutkan jenis perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan enyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan enyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan engontrol perilaku kekerasan secara fisik, sosial$%erbal, spiritual, terapi psikofarmaka
K&'(#&() E;)*,)-( )etelah;;.pertemuan klien mampu : enyebutkan penyebab, tanda, gejala dan akibat perilaku kekerasan emperagakan cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan
)etelah;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan emperagakan
cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan )etelah;;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan emperagakan cara soail$%erbal untuk mengontrol perilaku kekerasan
P#$:)$))$ I$'#&;#$-( )P ! (tgl ;;;. # -dentifikasi penyebab, tanda gejala serta akibat perilaku kekerasan
3atih cara fisik ! tarik nafas dalam
asukan dalam jad*al harian pasien
)P.2 (tgl;;;.# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.!#
3atih cara fisik 2 pukul kasur$bantal
asukan dalam jad*al harian pasien
)P.0 (tgl;;;..# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.! dan )P.2# 3atih secara sosial$%erbal enolak dengan baik • eminta dengan baik • engungkapkan dengan • baik asukan dalam jad*al harian pasien
)etelah;;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan emperagakan cara spiritual
)P.6 (tgl;;;;# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.!, )P.2 dan )P.0# 3atih secara spiritual 4erdoa • )halat • asukan dalam jad*al harian pasien
)etelah;;;pertemuan
)P." (tgl;;;;#
R)-(/$)*
Dengan mengenal perilaku kekerasan, pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya dan mengetahui cara mengatasinya. Agar pasien dapat mengendalikan rasa marahnya Agar pasien mengingat jad*al kegiatannya
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan
engekspresikan rasa marahnya pada objek yang
tidak berbahaya Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
engingatkan tindakan yang sudah dilakukan elatih klien berbicara dengan baik
Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
engingatkan tindakan yang sudah dilakukan elatih menenangkan rasa marah klien dengan keyakinan spiritualnya Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
cara fisik untuk mengontrol perilaku kekerasan )etelah;;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan emperagakan cara soail$%erbal untuk mengontrol perilaku kekerasan
asukan dalam jad*al harian pasien
)P.0 (tgl;;;..# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.! dan )P.2# 3atih secara sosial$%erbal enolak dengan baik • eminta dengan baik • engungkapkan dengan • baik asukan dalam jad*al harian pasien
)etelah;;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan emperagakan cara spiritual
)P.6 (tgl;;;;# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.!, )P.2 dan )P.0# 3atih secara spiritual 4erdoa • )halat • asukan dalam jad*al harian pasien
)etelah;;;pertemuan klien mampu : enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan
)P." (tgl;;;;# <%aluasi kegiatan yang lalu ()P.!, )P.2, )P.0 dan )P.6# 3atih patuh obat inum obat secara •
emperagakan cara patuh obat
)etelah;;;pertemuan keluarga mampu: enjelaskan penyebab tanda, gejala, akibat serta mampu memperagakan cara mera*at
engingatkan tindakan yang sudah dilakukan
Dengan dijelaskan
teratur dengan prinsip "4 )usun jad*al minum obat secara teratur asukan dalam jad*al harian pasien
)P.! ( 5gl;;;.# -dentifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam mera*at klien
=elaskan tentang resiko perilaku kekerasan Pengertian perilaku • kekerasan Penyebab perilaku kekerasan • Akibat perilaku kekerasan • 9ara mera*at pasien • dirumah (cara berkomunikasi dan memberikan obat# 3atih cara mera*at &53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
engingatkan tindakan yang sudah dilakukan elatih menenangkan rasa marah klien dengan keyakinan spiritualnya Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
pentingnya program pengobatan, dapat memoti%asi pasien untuk patuh berobat
/eluarga mampu: era*at pasien dirumah
engingatkan tindakan yang sudah dilakukan elatih klien berbicara dengan baik
•
tidak berbahaya Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
Dengan mengetahui masalah yang dihadapi keluarga, keluarga mampu mengantisipasi masalah yang muncul Dapat membuat keluarga pasien lebih memahami perilaku kekerasan
Dapat mengetahui sejauh mana keluarga dapat mera*at pasien Ag jad*al ta
emperagakan cara patuh obat
teratur dengan prinsip "4 )usun jad*al minum • obat secara teratur asukan dalam jad*al harian pasien
pentingnya program pengobatan, dapat memoti%asi pasien untuk patuh berobat
/eluarga mampu: era*at pasien dirumah
)etelah;;;pertemuan keluarga mampu: enjelaskan penyebab tanda, gejala, akibat serta mampu memperagakan cara mera*at
)P.! ( 5gl;;;.# -dentifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam mera*at klien
=elaskan tentang resiko perilaku kekerasan Pengertian perilaku • kekerasan Penyebab perilaku kekerasan • Akibat perilaku kekerasan • 9ara mera*at pasien • dirumah (cara berkomunikasi dan memberikan obat# 3atih cara mera*at &53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
Dengan mengetahui masalah yang dihadapi keluarga, keluarga mampu mengantisipasi masalah yang muncul Dapat membuat keluarga pasien lebih memahami perilaku kekerasan
)etelah;pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu mera*at serta dapat membuat &53
)P.2 (5gl;;;;.# <%aluasi )P.!
)etelah;pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu mera*at serta dapat membuat &53 )etelah;.pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kembali kegiatan yang sudah dilakukan elaksanakan follo* up rujukan
)P.0 (5gl;;;;;# <%aluasi )P.! dan )P.2
3atih (simulasi# cara untuk mera*at pasien 3atih langsung ke pasien
&53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
Agar klien mengingat jad*al kegiatannya
Dapat mengetahui sejauh mana keluarga dapat mera*at pasien Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan elatih kelurga mera*at klien /eluarga mampu mera*at pasien dengan benar Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
&53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan /eluarga mampu mera*at pasien dengan benar Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
)P.0 (5gl;;;;;# <%aluasi )P.!, )P.2 dan )P.0
3atih langsung ke pasien
&53 keluarga: +ollo* up • &ujukan •
3atih langsung ke pasien
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
)etelah;pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu mera*at serta dapat membuat &53
)P.2 (5gl;;;;.# <%aluasi )P.!
)etelah;pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu mera*at serta dapat membuat &53 )etelah;.pertemuan keluarga mampu: enyeb utkan kembali kegiatan yang sudah dilakukan elaksanakan follo* up rujukan
)P.0 (5gl;;;;;# <%aluasi )P.! dan )P.2
3atih (simulasi# cara untuk mera*at pasien 3atih langsung ke pasien
&53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan elatih kelurga mera*at klien /eluarga mampu mera*at pasien dengan benar Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
&53 keluarga $ jad*al keluarga untuk mera*at klien
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan /eluarga mampu mera*at pasien dengan benar Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
)P.0 (5gl;;;;;# <%aluasi )P.!, )P.2 dan )P.0
3atih langsung ke pasien
&53 keluarga: +ollo* up • &ujukan •
3atih langsung ke pasien
engingatkan kegiatan yang sudah dilakukan Dapat mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga Agar jad*al pera*atan terorganisir dengan baik
DA+5A& P>)5A/A
Ah. Yusuf, dkk. 2!". Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. =akarta: )alemba edika. Keliat, B.A., Akemat, Helena, N.C.D., dan Nurhaeni, H. 2007. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic Courese). Jakarta: EGC. Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa Eisi !. Jakarta: EGC. Suli!ati, dkk. 200" . Konsep "asar Keperawatan Kesehatan Jiwa. =akarta: <9. #ar$ar%li. 200&. #unamenta$is o% &s'chiatric Nursin Eisi ". St. '%ui: Ele(ier
DA+5A& P>)5A/A
Ah. Yusuf, dkk. 2!". Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. =akarta: )alemba edika. Keliat, B.A., Akemat, Helena, N.C.D., dan Nurhaeni, H. 2007. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic Courese). Jakarta: EGC. Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa Eisi !. Jakarta: EGC. Suli!ati, dkk. 200" . Konsep "asar Keperawatan Kesehatan Jiwa. =akarta: <9. #ar$ar%li. 200&. #unamenta$is o% &s'chiatric Nursin Eisi ". St. '%ui: Ele(ier