ROLE PLAY POSTNATAL “KELAS IBU HA” ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5.
Luluk Karomatul Azizi Nelly Is Bandiyah Hanna Mei Praptanti Sri Guphita Ratnaiswara Iffah Nur Fahmi
(P1337424314040) (P1337424314048) (P1337424314053) (P1337424314064) (P17424312018)
Kelompok 2 Tingkat 3 Reguler B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO 2016/2017 ROLE PLAY ANTENATAL : KELAS IBU HAMIL
Pemeran Role Play Hanna Mei Praptanti sebagai Bidan Nurcahaya, Pak Kades dan Bu Sidem (2) Sri Guphita sebagai Bidan Bidan Mei dan Bapak Iffah Nur Fahmi sebagai Bidan Hera Luluk Karomatul Azizi sebagai Bu Kader Tuti dan Bu Darki Nelly Is Bandiyah sebagai Bu Turmi dan Pegawai Pemeran pembantu 1 sebagai Mas Afik dan Bu Sidem (1) Pemeran pembantu 2 sebagai Mas Ganda dan Bu Kades Disuatu desa yaitu desa ciberem, dimana didesa ini terdapat beberapa ibu hamil yang belum paham tentang kehamilan, Di desa ini juga terdapat 2 orang bidan, salah satunya bertugas sebagai bidan Desa. Bidan-bidan ini mendapat amanah dari Puskesmas untuk mengadakan kelas ibu hamil agar dapat meningkatkan status kesehatan dan pengetahuan ibu hamil dalam menjalankan masa kehamilannya. Dan dalam menjalankan progam kelas ibu hamil di setiap desa ini akan dibantu dari pihak Puskesmas. Babak 1 Pagi hari di Puskesmas sumbang beberapa orang bidan terlihat sedang mengadakan pertemuan penting diruang rapat. Bidan Nur
: “Assalamualaikum wr wb.”
Bidan Hera dan Mei : “Waalikumsalam wr wb.” Bidan Nur
: “Baiklah, disini saya mengumpulkan reka-rekan semua untuk membahas rencana kita mengenai pengadaan kelas ibu hamil di setiap desa wilayah kerja Puskesmas ini.”
Bidan Hera
: “Ya buk, semakin cepat kita bergerak dalam menangani hal ini maka semakin bagus pula status kesehatan ibu hamil diwilayah kerja puskesmas kita.”
Bidan Nur
: “Oke,. Bu Mei tolong kamu ambilkan data ibu hamil di lemari kaca.”
Bidan Mei
: “Ya buk,..”(bidan Mei bergegas mengambilkan berkas itu)
Tak lama kemudian bidan Mei kembali ke meja rapat dengan membawa berkas yang dimaksud. Bidan Nur
: “Ini buk. Berdasarkan laporan bulan ini, di desa cirebem terdapat 7 orang ibu hamil yang dapat kita jadikan sasaran untuk kelas ibu hamil.”
Bidan Nur
: “Oh iya dan bu Hera, besok tolong kamu urus perijinan dengan
Kepala
Desa
Ciberem
dan
setelah
itu
memberitahukan para kader untuk membuat janji dengan ibu hamil tersebut. Bu Mei mohon persiapkan materi dan alat peraga yang diperlukan dalam pelaksanaan kelas ibu hamil nantinya. Bidan Hera
: “Ya buk, besok akan saya laksanakan.”
Bidan Hera dan Mei : “Ya buk saya siap.” Bidan Nur
: “Baiklah mungkin cukup ini dulu yang kita bahas dalam pertemuan kali ini, Apa bila nanti ada yang perlu dibahas kembali, kita adakan lagi rapat susulan. Dan dalam menjalankan tugas nanti ada yang belum paham silahkan bertanya kesaya. Baik lah saya akhiri rapat ini dengan, wassalamualaikum Wr wb.”
Babak 2 Keesokan harinya bidan Hera pergi menemui pak Kades
untuk
membicarakan perijinan mengadakan kelas ibu hamil di desa Ciberem dan mengumpulkan para kader untuk diajak kerja sama guna untuk menemui dan membuat janji dengan ibu hamil mengenai pengadaan kelas ibu hamil tersebut. (Kantor Kepala Desa Ciberem) Bidan Hera
:“permisi mbak? Pak kadesnya ada?”
Pegawai
: “ada bu, mari saya antarkan ke ruangan beliau.”
Bidan Hera
: “iya trimakasi.”
Pegawai
: “tok..tokk.. permisi pak ini ada tamu.”
Pak kades
: “iya, oh bu Bidan to. Mari bu silahkan duduk.”
Bidan Hera
: “iya pak, terimakasi.”
Pak Kades
: “bagaimana bu bidan, ada yang bisa saya bantu?”
Bidan hera
: “begini pak, tujuan saya kesini untuk minta perijinan mengadakan kelas Ibu hamil di desa ciberem ini, sasarannya untuk para ibu yang sedang hamil.”
Pak kades
: “oh soal itu bu, iya baik bu dengan senang hati saya mendukung dan mengijinkan diadakannya acara itu, karena sangat bermanfaat sekali. “
Bidan hera
: “iya pak maka dari itu saya dan rekan rekan bidan lain ingin mengadakannya. Iya terimakasi ya pak.”
Pak kades
: “iya bu trimaksi. Kira kira kapan ya bu?”
Bidan hera
: “rencananya kami ingin mengadakan pada hari Rabu tanggal 21 September 2016 sekitar jam 09.00 pagi ya pak, dan kami ingin meminjam balai desa untuk tempat pelaksanaannya”.
Pak Kades
: “baik bu, monggo bisa kok.”
Bidan Hera
: “iya trimakasi pak, kalau begitu saya pamit ya pak.”
Pak Kades
: “ iya sama sama bu.”
Setelah Bidan Hera menemui pak Kades, bidan Hera menghubungi via telefon salah satu kader desa ciberem yaitu Kader Tuti. Yang bertujuan untuk meminta tolong untuk membantu memberitahukan kepada ibu hamil bahwa akan diadakan kelas Ibu hamil dan sekaligus berjanjian untuk bertemu. (setelah bertemu dengan Kader Tuti) Bersama dengan para kader bidan Hera pergi mengunjungi rumah ibu-ibu hamil untuk dapat mengajak ibu tersebut dalam kegiatan kelas hamil. Sesampai dirumah ibu Turmi Kader Tuti
: “Assalamualaikum”
ibu Turmi
: “Walaikumsalam,..eh ada bu bidannya juga,.. ada apa ya buk? mari buk masuk dulu,...”
Bidan Hera
: “Ini buk,. Maksud kedatangan kami kesini untuk mengajak ibu dalam program puskesmas yaitu kelas ibu hamil.”
ibu Turmi
:” Kelas ibu hamil yang bagaimana buk?”
Kader Tuti
: “Kelas ibu hamil itu adalah suatu sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam suatu kelompok ibu hamil..yang bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,.. Begitu kan Bu Bidan? Bidan Hera
: “Iya benear sekali kata bu kader Tuti, bagaimana bu
Turmibersedia? ibu Turmi
: “Waahhh sepertinya seru to kelas ibu hamilnya to buk bidan, saya mau ikut bergabung jadi anggota kelas ibu hamil itu buk bidan.”
Kader Tuti
: “Oh bagus sekali ibu mau berpartisipasi dalam kegiatan yang kami adakan, ibu datang aja ke balai desa ciberem hari Jumat tanggal 23 September 2016 sekitar jam 09.00 pagi ya bu.
ibu Turmi
: “oh jadi begitu ya bu bidan.”
Kader Tuti
: “Kalau suami ibu nggak sibuk ajak saja menemani ibu di kelas ibu hamil ya.”
ibu Turmi
: “Ya buk bidan, saya akan mengajak suami saya, kalau suami saya lagi tidak sibuk.”
Bidan Hera
: “Baiklah bu saya dan kader Tuti pamit pulang, karena masih ada beberapa rumah yang akan kami kunjungi. Kami permisi dulu ya bu, assalamualaikum....”
ibu Turmi
: “Waalaikumsalam buk bidan dan buk kader hati-hati di jalan ya buk.”
Babak 3
Setelah mengunjungi rumah ibu 1, bidan dan kader pergi mengunjungi beberapa rumah ibu hamil lainnya. Kemudian hari menjelang sore, bidan 2 pun berpamitan pulang pada ibu kader. Di hari yang telah ditentukan,..... ibu Turmi
: “Pak cepatlah antarkan ibu ke balai desa untuk mengikuti kelas ibu hamil yang dijanji ibu bidan kemarin pak.”
Bapak 1
: “Ya buk, ayo bapak antar sekarang.”
Babak 4 Sesampai balai desa, ibu-ibu hamil lainnya sudah banyak yang menunggu di teras balai desa. Tak lama kemudian bidan Hera, mendekati ibu-ibu yang berkumpul di teras balai desa tersebut. Bidan Hera
: “Eeeee... ibu-ibu sudah pada datang semua ya.”
Ibu Darki
: “Ya buk, saya sudah dari tadi nunggu disini,.”
Bidan Hera
: “Maaf ya, ibu-ibu semua lama nunggu di luar, ayo saya antar menuju kelas ibu hamil yang saya ceritakan kemarin.
Sesampai di ruangan kelas ibu hamil, ibu-ibu di persilahkan duduk. Kelas ibu hamil pun di buka oleh Bu Kades karena pak kades tidak bisa menghadiri kelas ibu hamil dikarenakan ada rapat dikecamatan. Bu Kades
: Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi ibu-ibu sekalian Trimakasih telah menyempatkan waktunya untuk hadir dalam kelas ibui hamil ini, terutama kepada ibu Nur dari puskesmas yang telah mengadakan kelas progam kelas ibu hamil di desa Cirebem ini, saya mewakili pak kades yang berhalangan datang mengucapkan selamat mengikuti kelas ibu hamil, semoga semuanya berjalan dengan lancar ya ibuibu semua. Sekian dari saya, dan selanjutnya saya serahkan kepada ibu Nurcahaya.
Bidan Nur
:
Ya terimakasih kepada ibu kades atas waktu yang diberikan. Assalamuaikum wr wb. Alahamdulillah progam kelas ibu hamil dari puskesmas yang diadakan disetiap
desa bisa berjalan terutama di desa Cirebem ini ya bu, demi meningkat pengetahuan serta status kesehatan ibuibu hamil yang ada di wilayah kita ini. Perkenalkan terlebih dahulu saya bidan Nurcahaya, biasa dipanggil Bu Nur sebagai kepala kebidanan di puskesmas sumbang ini. Dimana dalam program ini saya di bantu oleh rekan-rekan saya, yang sebelah ada bidan Hera yang kebetulan jadi Bidan desa sini ya bu, dan di sebelahnya ada bidan Mei yang rumahnya di desa Cirebem juga. Kenal semua kan bu?? Baiklah pertemuan pertama di kelas ibu hamil ini akan di sampaikan oleh bu Mei. Mungkin cukup sekian kata sambutan dari saya, saya serahkan kepada bidan Mei.” Bidan Mei
: “Baiklah ibu-ibu, itu sambutan sekalian perkenalan yang disampaikan oleh bu Nurcahaya tadi. Sebelum memulai kelas ibu hamil ini, apakah ibu-ibu sekalian sudah sarapan?”
Ibu Darki
: “saya sudah sarapan tadi buk bidan.”
Bidan Mei
: “Yang belum coba angkat tangan?”
Ibu-ibu
: (tidak ada yang menunjuk tangan)
Bidan Mei
: “Wah berarti ibu-ibu semua sudah sarapan donk. Kalau gitu, kita mulai saja ya kelasnya, nanti di akhir pertemuan hari ini, ibu-ibu boleh bertanya mana yang belum paham. Apakah ibu-ibu sudah siap menerima materi pertama pada kelas ibu hamil hari ini.”
Ibu-ibu
: (sudah siap buk bidan).
Bidan Mei
: “Baiklah bu kita mulai saja ya buk.” Bidan Mei pun menjelaskan materi pada pertemuan pertama dikelas
ibu hamil ini, dimana materi yang disampaikan yaitu tentang apa itu kehamilan, perubahan tubuh selama kehamilan, apa saja yang perlu dilakukan ibu selama
hamil, pengaturan gizi selama hamil termasuk pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia, perawatan kehamilan meliputi kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak di konsumsi selama ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, dan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Setelah Bidan Mei menjelaskan materi pada pertemuan 1 ini, bidan Hera pun membuka sesi tanya jawab. Dan pertanyaan dari ibu-ibu akan di jawab oleh bidan Nurcahaya. Bidan Hera
: Baiklah ibu-ibu sekalian, itulah materi yang disampaikan oleh
bidan Mei tadi, adakah ibu-ibu yang ingin bertanya seputar materi hari ini. bila ada angkat tangannya bu. Ibu Turmi
: (tunjuk tangan)
Bidan Nur
: “Baiklah dengan ibu siapa?.”
Ibu Turmi
: “Nama saya ibu Sidem, buk bidan saya mau bertanya ni, kenapa saya kalau makan selalu mual dan muntah, bagaimana solusinya buk bidan, bahaya nggak buk?”
Bidan Hera
: “Baiklah pertanyaan akan langsung dijawab oleh Bu Nur, kepada Bu Nur dipersilahkan”
Bidan Nur
: “iya bagus sekali pertanyannya buk, baiklah langsung
saya jawab saja ya, begini bu mual dan muntah yang ibu rasakan itu hal yang wajar pada kehamilan muda, bila mual dan muntah yang ibu rasakan berkelanjutan sampai usia kehamilan >4 bulan itu perlu dicurigai dan harus segera di periksa. Di karenakan usia kehamilan ibu masih 2 bulan jadi hal yang ibu rasakan itu hal yang wajar. Solusinya, bangun tidur pagi ibu jangan langsung berdiri, ibu duduk dulu sebentar di tempat tidur, pagi hari ibu bisa minum air hangat atau teh hangat, bisa juga makan dengan biskuit, ibu hindari makanan yang bisa merangsang mual ibu. Pola makan ibu sedikit tetapi sering ya bu.” Ibu Turmi
: “Oo gitu ya buk, jadi mual dan muntah yang saya alami sekarang masih hal yang wajar.”
Bidan Nur
: “Ya buk.”
Bidan Hera
: “Masih ada yang ingin bertanya nggak ibu-ibu.??”
Ibu-ibu
: (tidak ada yang menunjuk)
Bidan Hera
: “Jika tidak lagi yang ingin bertanya, kami tutup
pembelajaran di kelas ibu hamil hari ini. dan kita akan bertemu lagi, dikelas ibu hamil selanjutnya pada dua bulan kedepan di tempat dan jam yang sama ya bu. Dan nanti pada pertemuan yang kedua ada pengambilan darah untuk skrining/ tes HIV dan pemeriksaan HbSAG tapi ibu-ubu tidak usah takut ini juga untuk kebaikan ibu. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya ya ibu-ibu. Sekian dari kami, Wassalamualakum wr.wb.” Babak 5 Pertemuan 1 telah berlalu dan materi telah tersampaikan dengan baik. Delapan minggu kemudian, ibu-ibu mulai datang kembali ke balai desa untuk menghadiri kelas ibu hamil pertemuan kedua. Keesokkan harinya di puskesmas ibu-ibu mulai berkumpul. Ibu Sidem
: “Eee ibu bagaimana kabarnya sekarang?”
Ibu Darki
: “Ee ibu, kabar saya baik. Kabar ibu gimana?”
Ibu Sidem
: “Baik juga buk.”
Ibu Turmi
: “Ayo buk, kita tunggu aja bu bidan di ruangan?”
Ibu-ibu
: “Ya, ayo buk” Sesampai ibu-ibu di ruangan. Bidan pun datang.
Bidan Hera
: “Assamualaikum wr wb, selamat pagi ibu-ibu sekalian, bagaimana kabarnya sekarang ibu-ibu?”
Ibu Turmi
: “Alhamdulillah bu, kami dalam keadaan yang baik.”
Bidan Mei
: “Alhamdulillah ya bu kabarnya baik-baik semua, ada yang tidak hadir nggak buk?”
Ibu-ibu
: (hadir semua bu bidan)
Bidan Mei
: “Kalau begitu, bisa kita kumpul bu untuk pertemuan kedua ini?”
Ibu-ibu
: (bisa buk).
Bidan Mei
: “Baiklah bu kita mulai saja ya buk. Ayo bu Hera bisa dimulai saja.”
Bidan Hera
: “Iya baik bu Mei. Ibu-ibu disini semuanya sehat?”
Ibu-ibu
: “Alhamdulillah kami sehat bu.”
Bidan Hera
: “Alhamdulillah ya bu, ibuhamil memang harus selalu dijaga yaa kondisi kesehatannya agar janin yang dikandungnya pun bisa tumuh dan berkembang dengan baik. setuju bu?”
Ibu-ibu
: “Setuju bu bidaan!”
Bidan Hera
: “Yaa pada pertemuan selanjutnya sudah diberitahu akan diadakan
pengambilan
darah
untuk
tes
HIV
dan
pemeriksaan HbSag pada setiap ibu hamil yaa bu. Ini merupakan progam pemerintah untuk mendeteksi adakah penyakit HIV atau Hepatitis pada Ibu hamil, syukur-syukur sii tidak ada ya bu. Dan jika salah satu ada nantinya bisa lebih diperhatikan oleh tenaga kesehatan mengenai kehamilannya. Pemeriksaan ini gratis bu, tetapi kalau ibu mau sekalian cek Hb dan Golongan darah bisa bayar dengan tarif seperti biasanya.” Ibu Sidem
: “HIV dan hepatitis apa ya buu?”
BIdan Hera
: “HIV dan hepatitis adalah penyakit menular yang biasa Membahyakan baik untuk ibu maupun untuk janin yang dikandungnya. Jadi misalnya salah satu dari ibu ada yang menderita HIV atau hepatitis bisa menular juga kepada janin dalam kehamilan ibu bahkan bisa menular juga ke suami dalam berhubungan seksual.”
Ibu Sidem
: “oh iya iya buu”
Bidan Hera
: “Bagaimana bu apakah ibu-ibu bersedia?”
Ibu-ibu
: “Iya bu Bidan kami bersedia”
Bidan Hera
: “Baiklah kalau begitu, nanti sebelum diambil darahnya ibu-ibu akan ditanya satu-satu terlebih dahulu mengenai identitas dan kebiasaan pola hidup. Ibu-ibu pada bawa KTP kan? Dikeluarkan yaa bu.”
Ibu-Ibu
: “iya bu bidan ini KTP nya.”
Bidan Hera
: “Iya nanti kalau sudah selesai di tanya-tanya selanjutnya ibu bisa ke Mas-mas ganteng disini yaa (sambil menunjuk). Mas Afik untuk pengambilan darahnya, dan mas ganda untuk pengambilan vitamin atau tablet Fe jika dirumah sudah habis yaa bu.”
Mas Afik
: “Selamat siang ibu-ibu”
Mas Ganda
: “Assalamualaikum ibu-ibu”
Ibu-ibu
: “Waalaikumsalam dan selamat siang mas afik dan mas Ganda.”
Ibu Turmi
: “Ganteng-ganteng yaa mas-masnya.”
Ibu Darki
: “Iya kinclong cemerlang jadi pingin cepet kesana.”
Ibu Sidem
: “hayoo ibu-ibu ingatlah loh suami menunggu dirumah. Hehehe....”
Bidan Hera
: “Ya sudah bu kita mulai berjalan ya urut-urutannya.”
Ibu-ibu
: “Siap buu bidan.” Setelah satu jam pengambilan darah dan pemberian obat pun telah selesai.
Dan ibu-ibu kembali duduk. Bidan Mei
: “Iya ibu sudah selesai semua yaa, sudah diambil darahnya dan sudah mengambil obat. Ada yang ditanyakan ibuibu?”
Ibu Turmi
: “Bu Bidan nanti darah yang diambil itu diapain?”
Bidan Mei
: “Oh ya jadi nanti darah yang diambil ini akan dibawa ke laborat untuk diperiksa apakah terdeteksi/terdapat penyakit HIV/ hepatitis atau tidak.”
Ibu Darki
:“Kita
semua
bisa
tau
hasilnya
kapan
bu?
Bidan Hera
: “nanti dalam waktu kurang lebih satu bulan hasilnya akan keluar bu, dan nanti kami akan memberitahu kepada ibu semuanya.”
Bidan Mei
: “Iya bu seperti itu, bagaimana bu ada yang mau bertanya lagi?”
Ibu Sidem
: “Tidak ada bu bidan”
Bidan Mei
: “Baiklah kalau begitu saya tutup ya buu, jangan lupa untuk selalu mrnjaga kesehatan dengan baik agar kondisi ibu dan janin juga dalam keadaan baik, makannya yang tertur ya buu pakai sayur, buah lauk, istirahatnya dijaga dengan baik tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam, rutin mengonsumsi
tablet
Fe
setiap
hari,
dan
memeriksakan kehamilannya di Bidan atau
selalu fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat agaribu bisa mengetahui pertkembangan kehamilan ibu semua. Setuju yaa buu.” Ibu-ibu
: “okeh setuju bu Bidan.”
Bidan Mei
: “yaa mohon maaf bila ada kata-kata yang salah Wassalamualakum wr. wb.”
Ibu-ibu
: “Waalaikumsalam wr.wb.”
Pertemuan kedua telah selesai dan kegiatan telah berjalan dengan baik. 1 bulan kemudian hasil dari laborat pun keluar. Dan Bidan telah memberitahu kepada ibuibu semua bahwa seluruh ibu hamil di desa Cirebem tidak ada yang terkena HIV atau hepatitis. Semua sehat dengan kondisi kehamilan baik.